bab_i
DESCRIPTION
Belajar yukTRANSCRIPT
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wanita menempati peran utama dalam sebuah keluarga, demikian juga
kesehatan yang berperan utama dalam sebuah kehidupan seseorang.Kesehatan
adalah suatu hal yang harus diupayakan dan dijaga sehingga dapat tercapai
kualitas hidup yang baik.Kesehatan reproduksi adalah bidang kesehatan yang
khusus mempelajari hal hal yang berkaitan dengan kandungan seorang wanita,
salah satunya adalah tumor dan kanker(Samadi, 2010).
Kanker adalah pertumbuhan abnormal dari suatu sel atau jaringan dimana
sel atau jaringan tersebut tumbuh dan berkembang tidak terkendali, kecepatan
tumbuhnya berlebihan, dan sering disertai perubahan perangai sel yang akhirnya
mengganggu organ lain. Kanker serviks, sering juga disebut kanker leher rahim,
adalah kanker yang berasal dari mulut rahim, merupakan kanker terbanyak kedua
setelah kanker payudara.Kanker serviks masih banyak ditemukan dinegara
berkembang, seperti Indonesia.Berbeda dengan di negara maju, cakupan program
skrining di Indonesia baru sekitar 5%.Padahal dinegara maju program skrining
sudah dilaksanakan sejak beberapa dekade.Dengan skrining tersebut, maka angka
kejadian dan mortalitas diharapkan berkurang (Samadi,2010).
Di Indonesia, kanker serviks merupakan kasus terbanyak dan hampir 70%-nya
ditemukan dalam kondisi stadium lanjut (>stadium IIB). Hal ini karena masih
rendahnya pelaksanaan skrining, yaitu
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
didiagnosa dengan melakukan pemeriksaan citologi melalui IVA. Hampir 50%
penderita kanker serviks ternyata tidak melakukan IVA (Yatim, 2005).
Deteksi dini kanker serviks yang dikenal umum adalah pap smear, yang
biasanya dilakukan di rumah sakit di bagian laboratorium. Namun, ada pula cara
alternative yakni metode IVA. IVA merupakan pemeriksaan dengan cara
mengamati secara inspekulo serviks yang telah dipulas dengan asam asetat atau
asam cuka ( 3-5% ) selama 1 menit. Daerah yang tidak normal akan berubah
warna dengan batas tegas yang menjadi putih ( acetowhite ), yang
mengindikasikan bahwa serviks mungkin memiliki lesi pra kanker.
Program pemeriksaan atau screening yang ideal dan optimal untuk kanker serviks
menurut WHO, sangat dianjurkan pada setiap wanita dan dilakukan setiap 3 tahun
pada usia 25 60 tahun. Metode ini sudah banyak digunakan di Puskesmas, BPS,
ataupun di Rumah Sakit. Metode inspeksi lebih mudah, lebih sederhana, sehingga
skrining dapat dilakukan dengan cakupan lebih luas dan diharapkan temuan
kanker servik dini akan bisa lebih banyak (Samadi, 2010).
Kurangnya tingkat kepercayaan wanita terhadap kesehatan yang meliputi
manfaat yang akan diperoleh, kerugian yang didapatkan, hambatan yang akan
ditemui bahwa dirinya dapat diserang penyakit serta motivasi diri dan dukungan
dari suami atau keluarga yang masih kurang sangat mempengaruhi pula terhadap
sikap wanita dalam pelaksanaan pemeriksaan IVA.
Banyak wanita yang masih belum mengetahui pengetahui dan mau melakukan
pemeriksaan IVA diketahui dari data yang ada di Puskesmas yang belum
memenuhi target. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor penyebab perilaku ibu
usia subur dalam melakukan pemeriksaan IVA diantaranya pengetahuan, sikap
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
dan tindakan serta motivasi nutup kemungkinan dukungan dari suami, sebagian
besar tingkat pendidikan yang rendah sehingga pengetahuan yang dimiliki juga
rendah (Yatim,2005).
Data yang di dapat dari Puskesmas Kedungrejo, diketahui bahwa program
pemeriksaan IVA masih berjalan dengan baik yang didukung serta masyarakat
diberikan kemudahan memalui pemeriksaan IVA yang memadai, dari data sampai
akhir bulan Januari 2014 sekitar 20% yang mengikuti pemeriksaan IVA dari
target yang diharapkan. Ketidaktercapainya target ini banyak kemungkinan
dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya kurangnya sosialisasi tentang
pemeriksaan IVA dan kurangnya pengetahuan para wanita mengenai deteksi dini
kanker servik serta kurangnya dukungan suami dan keluarga ataupun lingkungan
sekitar.
Berdasarkan data di atas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh
pengetahuan, motivasi dan dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA
pada wanita usia subur di Puskesmas Kedungrejo Kabupaten Banyuwangi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh pengetahuan tentang perilaku pemeriksaan IVA
pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo Banyuwangi?
2. Apakah ada pengaruh motivasi individu terhadap perilaku pemeriksaan
IVA pada Wanita Usia Subur di PuskesmasKedungrejo?
3. Apakah ada pengaruh dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan
IVA pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo?
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
4. Apakah ada pengaruh bersama pengetahuan,motivasi individu, dan
dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada Wanita Usia
Subur di Puskesmas Kedungrejo?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisis pengaruh pengetahuan, motivasi dan dukungan suami
terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada wanita usia subur di
Puskesmas Kedungrejo.
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis pengaruh pengetahuan tentang pemeriksaan IVA pada
Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo
b. Menganalisis pengaruh motivasi individu terhadap pemeriksaan IVA
pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo
c. Menganalisis pengaruh dukungan suami terhadap pemeriksaan IVA
pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Kedungrejo
d. Mendeskripsikan pengaruh bersama pengetahuan, motivasi dan
dukungan suami terhadap perilaku pemeriksaan IVA pada wanita usia
subur di Puskesmas Kedungrejo
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Menambah hasanah ilmu dalam mendukung teori tentang pengetahuan
dan motivasi serta dukungan suami yang baik akan meningkatkan perilaku
wanita usia subur untuk melakukan pemeriksaan IVA.
-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Praktis
a. Dapat memberikan kontribusi bagi profesi dalam meningkatkan mutu
pelayanan dan upaya upaya promitif melalui sosialisasi tentang
pemeriksaan IVA kepada masyarakat terutama para pasangan usia subur
untuk lebih meningkatkan program yang terkait dengan kesehatan
reproduksi.
b. Memberikan wawasan dan pengetahuan pada wanita pasangan usia subur
tentang pemeriksaan deteksi dini kanker servik melalui pemeriksaan
IVA.
c. Memberikan motivasi yang baik pada setiap individu dalam merubah
perilaku individu untuk melakukan pemeriksaan IVA.
d. Memberikan motivasi yang baik kepada suami untuk memberikan
dukungan yang baik kepada istri dalam melakukan pemeriksaan IVA.