bab_5._pemampatan_citra

45
05/13/22 1

Upload: praharamuhammadsagardi

Post on 26-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

just test

TRANSCRIPT

Page 1: Bab_5._Pemampatan_Citra

04/19/23 1

Page 2: Bab_5._Pemampatan_Citra

A. Umum

• Pemampatan citra atau kompresi citra (image compression) bertujuan meminimalkan kebutuhan memori untuk mempresentasikan citra digital.

04/19/23 2

Page 3: Bab_5._Pemampatan_Citra

A. Umum

• Prinsip umum yang digunakan pada proses pemampatan citra adalah mengurangi duplikasi data di dalam citra sehingga memori yang dibutuhkan untuk merepresentasikan citra menjadi lebih sedikit daripada representasi citra semula.

04/19/23 3

Page 4: Bab_5._Pemampatan_Citra

B. Pemampatan Citra Versus Pengkodean Citra

1. Pemampatan Citra (image compression). Pada proses ini, citra dalam representasi tidak mampat dikodekan dengan representasi yang meminimumkan kebutuhan memori.

04/19/23 4

Page 5: Bab_5._Pemampatan_Citra

B. Pemampatan Citra Versus Pengkodean Citra

2. Penirmampatkan Citra (image decompression).

Pada proses ini, citra yang sudah dimampatkan harus dapat dikembalikan lagi (decoding) menjadi representasi yang tidak mampat.

04/19/23 5

Page 6: Bab_5._Pemampatan_Citra

C. Aplikasi Pemampatan Citra

1. Pengiriman data (data transmission) pada saluran komunikasi data.

Citra yang telah dimampatkan membutuhkan waktu pengiriman yang lebih singkat dibandingkan dengan citra yang tidak dimampatkan.

04/19/23 6

Page 7: Bab_5._Pemampatan_Citra

Contoh Pengiriman Data :

• Pengiriman gambar lewat fax,• Video confrencing,• Pengiriman data medis,• Pengiriman gambar dari satelit luar

angkasa,• Pengiriman gambar via telepon genggam,• Download gambar dari internet,• Dsb.

04/19/23 7

Page 8: Bab_5._Pemampatan_Citra

C. Aplikasi Pemampatan Citra

2. Penyimpanan data (data storing) di dalam media sekunder (storage)

Citra yang telah dimampatkan membutuhkan ruang memori di dalam media storage yang lebih sedikit dibandingkan dengan citra yang tidak dimampatkan.

04/19/23 8

Page 9: Bab_5._Pemampatan_Citra

D. Kriteria Pemampatan Citra

1. Waktu pemampatan dan penirmampatan (decompression).Waktu pemampatan citra dan penirmampatannya sebaiknya cepat.Ada metode pemampatan yang waktu pemampatannya lama, namun waktu penirmampatannya lama.Ada pula yang sebaliknya dan ada pula yang keduanya lambat.

04/19/23 9

Page 10: Bab_5._Pemampatan_Citra

D. Kriteria Pemampatan Citra

2. Kebutuhan memoriMemori yang dibutuhkan untuk mempresentasikan citra seharusnya berkurang secara berarti. Ada metode yang berhasil memampatkan dengan persentase yang besar, ada pula yang kecil. Pada beberapa metode, ukuran memori hasil pemampatan bergantung pada citra itu sendiri.

04/19/23 10

Page 11: Bab_5._Pemampatan_Citra

D. Kriteria Pemampatan Citra

3. Kualitas Pemampatan (fidelity)

Informasi yang hilang akibat pemampatan seharusnya seminimal mungkin, sehingga kualitas hasil pemampatan tetap dipertahankan. Kualitas pemampatan dengan kebutuhan memori biasanya berbanding terbalik.

04/19/23 11

Page 12: Bab_5._Pemampatan_Citra

D. Kriteria Pemampatan Citra

3. Kualitas Pemampatan (fidelity)Kualitas pemampatan yang bagus umumnya dicapai pada proses pemampatan yang menghasilkan pengurangan memori yang tidak begitu besar, demikian pula sebaliknya. Dengan kata lain ada timbal balik (trade off) antara kualitas citra dengan ukuran hasil pemampatan.

04/19/23 12

Page 13: Bab_5._Pemampatan_Citra

D. Kriteria Pemampatan Citra

4. Format keluaran

Format citra hasil pemampatan sebaiknya cocok untuk pengiriman dan penyimpanan data. Pembacaan citra bergantung pada bagaimana citra tersebut direpresentasikan (atau disimpan).

04/19/23 13

Page 14: Bab_5._Pemampatan_Citra

D. Kriteria Pemampatan Citra

• Kualitas sebuah citra bersifat subjektif dan relatif, bergantung pada pengamatan orang yang menilainya.

• Kita dapat membuat ukuran kualitas hasil pemampatan citra menjadi ukuran kuantitatif dengan menggunakan besaran PSNR (peak signal to noise ratio).

04/19/23 14

Page 15: Bab_5._Pemampatan_Citra

D. Kriteria Pemampatan Citra

• PSNR dihitung untuk mengukur perbedaan antara citra semula dengan citra hasil pemampatan, dengan rumus :

rms

bPSNR 10log x 20

04/19/23 15

Page 16: Bab_5._Pemampatan_Citra

D. Kriteria Pemampatan Citra

• Dengan :

b = nilai sinyal terbesar (pada citra hitam putih

b = 255)

N

i

M

jijij ffrms

1 1

2)'(TinggiLebar x

1

04/19/23 16

Page 17: Bab_5._Pemampatan_Citra

D. Kriteria Pemampatan Citra

• Dengan :

f = nilai pixel citra semula

f’ = nilai pixel citra hasil pemampatan

04/19/23 17

Page 18: Bab_5._Pemampatan_Citra

D. Kriteria Pemampatan Citra

• Dari rumus di atas terlihat bahwa PSNR berbanding terbalik dengan rms. Jika nilai rms rendah, maka PSNR akan tinggi. Semakin besar nilai PSNR, maka semakin bagus kualitas pemampatan.

04/19/23 18

Page 19: Bab_5._Pemampatan_Citra

E. Jenis Pemampatan Citra

1. Pendekatan Statistik, pemampatan citra didasarkan pada frekuensi kemunculan derajat keabuan pixel di dalam seluruh bagian gambar.

2. Pendekatan Ruang, pemampatan citra didasarkan pada hubungan spasial antara pixel-pixel di dalam suatu kelompok yang memiliki derajat keabuan yang sama di dalam suatu daerah di dalam gambar.04/19/23 19

Page 20: Bab_5._Pemampatan_Citra

E. Jenis Pemampatan Citra

3. Pendekatan Kuantisasi, pemampatan citra dilakukan dengan mengurangi jumlah derajat keabuan yang tersedia.

• Pendekatan Fraktal, pemampatan citra didasarkan pada kenyataan, bahwa kemiripan bagian-bagian di dalam citra dapat di eksploitasi dengan suatu matriks transformasi

04/19/23 20

Page 21: Bab_5._Pemampatan_Citra

F. Klasifikasi Metode Pemampatan

1. Metode Lossless, metode lossless selalu menghasilkan citra hasil penirmampatan yang tepat sama dengan citra semula, pixel per pixel. Tidak ada informasi yang hilang akibat pemampatan.

Rumus nisbah (ratio) pemampatan citra

% 100

semula citraukuran

pemampatan hasil citraUkuran - % 100 xNisbah

04/19/23 21

Page 22: Bab_5._Pemampatan_Citra

F. Klasifikasi Metode Pemampatan

Metode lossless cocok untuk memampatkan citra yang mengandung informasi penting yang tidak boleh rusak akibat pemampatan.

Contoh : pemampatan gambar hasil diagnosa medis.

04/19/23 22

Page 23: Bab_5._Pemampatan_Citra

F. Klasifikasi Metode Pemampatan

2. Metode lossy, metode lossy menghasilkan citra hasil pemampatan yang hampir sama dengan citra semula. Ada informasi yang hilang akibat pemampatan, tetapi dapat ditolerir oleh persepsi mata. Mata tidak dapat membedakan perubahan kecil pada gambar.

04/19/23 23

Page 24: Bab_5._Pemampatan_Citra

G. Metode Pemampatan Huffman

Algoritma metode Huffman

1. Urutkan secara menaik (ascending order) nilai-nilai keabuan berdasarkan frekuensi kemunculannya (berdasarkan peluang kemunculan p(k), yaitu frekuensi kemunculan nk dibagi dengan jumlah pixel di dalam gambar (n)).

04/19/23 24

Page 25: Bab_5._Pemampatan_Citra

G. Metode Pemampatan Huffman

2. Gabung dua buah pohon yang mempunyai frekuensi kemunculan paling kecil pada sebuah akar. Akar mempunyai frekuensi yang merupakan jumlah dari frekuensi dua buah pohon penyusunnya.

3. Ulangi langkah 2 sampai tersisa hanya satu buah pohon biner.

04/19/23 25

Page 26: Bab_5._Pemampatan_Citra

G. Metode Pemampatan Huffman

4. Beri label setiap sisi pada pohon biner. Sisi kiri dilabeli dengan 0 dan sisi kanan di labeli dengan 1

5. Telusuri pohon biner dari akar ke daun. Barisan label-label sisi dari akar ke daun menyatakan kode Huffman untuk derajat keabuan yang bersesuaian.

04/19/23 26

Page 27: Bab_5._Pemampatan_Citra

G. Metode Pemampatan Huffman

Contoh :

04/19/23 27

Page 28: Bab_5._Pemampatan_Citra

H. Metode Pemampatan Run Length Encoding (RLE)

• Metode RLE cocok digunakan untuk memampatkan citra yang memiliki kelompok-kelompok pixel berderajat keabuan sama.

04/19/23 28

Page 29: Bab_5._Pemampatan_Citra

H. Metode Pemampatan Run Length Encoding (RLE)

• Pemampatan citra dengan metode RLE dilakukan dengan membuat rangkaian pasangan nilai (p,q) untuk setiap baris pixel, nilai pertama (p) menyatakan derajat keabuan, sedangkan nilai kedua (q) menyatakan jumlah pixel berurutan yang memiliki derajat keabuan tersenut (dinamakan run length).

04/19/23 29

Page 30: Bab_5._Pemampatan_Citra

H. Metode Pemampatan Run Length Encoding (RLE)

• Contoh : Tinjau citra 10 x 10 pixel dengan 8 derajat keabuan yang dinyatakan sebagai matriks derajat keabuan, sebagai berikut :

04/19/23 30

Page 31: Bab_5._Pemampatan_Citra

1111222333

2220001111

1100000000

1122234433

0110000622

6777755333

2233334444

1111111111

2221111000

2222200000

04/19/23 31

Page 32: Bab_5._Pemampatan_Citra

• Pasangan nilai untuk setiap baris run yang dihasilkan dg. metode pemampatan RLE :(0,5), (2,5)(0,3), (1,4), (2,1)(4,4), (3,4), (2,2)(3,3), (5,2), (7,4), (6,1)(2,2), (6,1), (0,4), (1,2), (0,1)(3,2), (4,2), (3,1), (2,2), (1,2)(0,8), (1,2)(1,4), (0,3), (2,3)(3,3), (2,3), (1,4)

04/19/23 32

Page 33: Bab_5._Pemampatan_Citra

H. Metode Pemampatan Run Length Encoding (RLE)

• Ukuran citra sebelum pemampatan adalah 100 buah nilai, dengan 1 derajat keabuan = 3 bit, sehingga menjadi :

100 x 3 bit = 300 bit.

• Setelah pemampatan tinggal 31 x 2 = 62 nilai, dengan derajat keabuan = 3 bit, run length = 4 bit), sehingga menjadi

(31x 3) + (31 x 4) = 217 bit

04/19/23 33

Page 34: Bab_5._Pemampatan_Citra

H. Metode Pemampatan Run Length Encoding (RLE)

• Nisbah pemampatan :

• artinya 27,67 persen citra semula telah dimampatkan.

% 27,67 % 100 x 300

217 %100

04/19/23 34

Page 35: Bab_5._Pemampatan_Citra

H. Metode Pemampatan Run Length Encoding (RLE)

• Versi lain dari metode RLE adalah dengan menyatakan seluruh baris citra menjadi seluruh baris run, lalu menghitung run-length untuk setiap derajat keabuan yang berurutan.

• Lihat contoh berikut :

331111

333311

444431

111121

04/19/23 35

Page 36: Bab_5._Pemampatan_Citra

H. Metode Pemampatan Run Length Encoding (RLE)

• Nyatakan sebagai barisan nilai derajat keabuan.

1 2 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 1 1 3 3 3 5 1 1 1 1 3 3

semuanya ada 24 nilai

• Pasangan nilai dari run yang dihasilkan dengan metode pemampatan RLE :

(1,1) (2,1) (1,5) (3,1) (4,4) (1,2) (3,3) (5,1) (1,4) (3,2)

04/19/23 36

Page 37: Bab_5._Pemampatan_Citra

H. Metode Pemampatan Run Length Encoding (RLE)

• Hasil pengkodean

1 1 2 1 1 5 3 1 4 4 1 2 3 3 5 1 1 4 3 2

Semuanya ada 20 nilai, jadi sudah menghemat 4 buah nilai.

04/19/23 37

Page 38: Bab_5._Pemampatan_Citra

I. Metode Pemampatan Kuantisasi

• Metode ini mengurangi jumlah derajat keabuan, misalnya dari 256 menjadi 16 yang tentu saja mengurangi jumlah bit yang dibutuhkan untuk mempresentasikan citra.

• Misal P adalah jumlah pixel di dalam citra semula, akan dimampatkan menjadi n derajat keabuan. Algoritmanya adalah sebagai berikut :

04/19/23 38

Page 39: Bab_5._Pemampatan_Citra

I. Metode Pemampatan Kuantisasi

1. Buat histogram citra mula-mula (histogram yang akan dimampatkan).

2. Identifikasi n buah kelompok di dalam histogram sedemikian, shg setiap kelompok memp. kira-kira P/n bh pixel.

3. Nyatakan setiap kelompok dgn derajat keaabuan 0 sampai n – 1, setiap pixel di dalam kelompok dikodekan kembali dengan nilai derajat keabuan yg baru.

04/19/23 39

Page 40: Bab_5._Pemampatan_Citra

I. Metode Pemampatan Kuantisasi

Contoh : Tinjau citra yang berukuran 5 x 13 pixel

3821745983402

0356126727493

9472832947483

3748283674583

7395836284692

04/19/23 40

Page 41: Bab_5._Pemampatan_Citra

I. Metode Pemampatan Kuantisasi

Matriks di atas akan dimampatkan menjadi citra dengan 4 derajat keabuan (0 s/d 3), jadi setiap derajat keabuan direpresentasikan dengan 2 bit.

0 ** 5 ****

1 ** 6 *****

2 ********* 7 ********

3 *********** 8 *********

4 ********* 9 ******04/19/23 41

Page 42: Bab_5._Pemampatan_Citra

I. Metode Pemampatan Kuantisasi

Ada 65 pixel, dikelompokkan menjadi 4 kelompok derajat keabuan, tiap kelompok memiliki sebanyak rata-rata 65/4 = 16,25 pixel.

------------------------------------------

0 **

13 1 ** 0 2 *********

------------------------------------------04/19/23 42

Page 43: Bab_5._Pemampatan_Citra

-----------------------------------------

20 3 *********** 1

4 *********

------------------------------------------

5 ****

17 6 ***** 0 7 *********

------------------------------------------

15 8 ********* 3

9 ******

-------------------------------------------04/19/23 43

Page 44: Bab_5._Pemampatan_Citra

I. Metode Pemampatan Kuantisasi

Citra setelah dimampatkan menjadi :

0300212331100

0122002202131

3120310312131

1213031221231

2132312031230

04/19/23 44

Page 45: Bab_5._Pemampatan_Citra

I. Metode Pemampatan Kuantisasi

• Ukuran citra sebelum pemampatan (1 derajat keabuan = 4 bit)

65 x 4 bit = 260 bit• Ukuran citra setelah pemampatan (1 derajat

keabuan = 2 bit)

65 x 2 bit = 130 bit• Nisbah pemampatan =

% 50 % 100 x 260

130 - % 100

04/19/23 45