bab 5 analisis dan...

170
LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT) Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 223 BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASI Kriteria ini memberikan ketentuan ukuran sebagai dasar penilaian atau penetapan sepuluh Rancangan Kriteria di Bidang Transportasi Laut, yaitu : (i) Kriteria Klasifikasi Pelayanan Pelabuhan; (ii) Kriteria Trayek Tetap dan Teratur, serta Tidak Tetap dan Tidak Teratur; (iii) Kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional; (iv) Kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Internasional; (v) Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpul; (vi) Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional; (vii) Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal; (viii) Kriteria Pemeriksa dan Penguji Keselamatan dan Keamanan Kapal; (ix) Kriteria Daerah Pelayaran Kapal Pelayaran Rakyat; dan (x) Kriteria SDM Kepala/Pimpinan Otoritas Pelabuhan. A. KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada UU 17/2008 tentang Pelayaran dan PP 61/2009 tentang Kepelabuhanan, yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek Volume Perpindahan Barang/Penumpang, Akses Maritim, Fasilitas Pelabuhan, Akses Daratan, Fasilitas Keselamatan dan Keamanan, serta Status dan Fungsi Pelabuhan. Di samping aspek-aspek tersebut, juga harus memenuhi Kriteria dan variabel penilaian pelabuhan menurut RKM tentang Tatanan Kepelabuhanan Nasional. Penilaian bobot tersebut didapat dari pengolahan data hasil opini responden yang diolah menggunakan ANP (Analytichal Network Program). Data yang diolah adalah opini mengenai tingkat kepentingan dengan menggunakan skala 1 s.d. 9 dengan uraian sebagai berikut: NO SKALA DEFINISI DARI “IMPORTANCE1 1 Sama penting 2 3 Sedikit lebih penting

Upload: vuongthu

Post on 08-Jun-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 223

BAB 5

ANALISIS DAN EVALUASI

Kriteria ini memberikan ketentuan ukuran sebagai dasar penilaian atau

penetapan sepuluh Rancangan Kriteria di Bidang Transportasi Laut, yaitu : (i) Kriteria Klasifikasi Pelayanan Pelabuhan; (ii) Kriteria Trayek Tetap dan Teratur, serta Tidak Tetap dan Tidak Teratur; (iii) Kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional; (iv) Kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Internasional; (v) Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpul; (vi) Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional; (vii) Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal; (viii) Kriteria Pemeriksa dan Penguji Keselamatan dan Keamanan Kapal; (ix) Kriteria Daerah Pelayaran Kapal Pelayaran Rakyat; dan (x) Kriteria SDM Kepala/Pimpinan

Otoritas Pelabuhan.

A. KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada UU 17/2008 tentang Pelayaran dan PP 61/2009 tentang Kepelabuhanan, yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek Volume Perpindahan Barang/Penumpang, Akses Maritim, Fasilitas Pelabuhan, Akses Daratan, Fasilitas Keselamatan dan Keamanan, serta Status dan

Fungsi Pelabuhan. Di samping aspek-aspek tersebut, juga harus memenuhi Kriteria dan variabel penilaian pelabuhan menurut RKM

tentang Tatanan Kepelabuhanan Nasional.

Penilaian bobot tersebut didapat dari pengolahan data hasil opini responden yang diolah menggunakan ANP (Analytichal Network Program). Data yang diolah adalah opini mengenai tingkat kepentingan dengan menggunakan skala 1 s.d. 9 dengan uraian sebagai berikut:

NO SKALA DEFINISI DARI “ IMPORTANCE”

1 1 Sama penting

2 3 Sedikit lebih penting

Page 2: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 224 PT. Iname Utama

NO SKALA DEFINISI DARI “ IMPORTANCE”

3 5 Jelas lebih penting

4 7 Sangat Jelas Penting

5 9 Mutlak Penting

6 2,4,6,8 Ragu-Ragu antara dua nilai yang berdekatan

7 1/3,1/5,1/7,1/9 Kebalikan dari nilai di atas Sumber: Saaty, Analytichal Hierarchy Proccess, Planing,Priority, Setting,Resources Allocation,1990

Matrik hasil opini responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.1

Matrik Opini Responden Mengenai Tingkat Kepentingan Kriteria Penilaian Pelabuhan

I D01 D02 D03 D04 D05 D06

D01 1 3 2 0.5 2 1

D02 0.333 1 0.5 2 3 1

D03 0.5 2 1 3 0.5 1

D04 2 0.5 0.333 1 0.5 2

D05 0.5 0.333 2 2 1 1

D06 1 1 0.5 0.5 1 1

Sumber : hasil olah data

Keterangan :

D01 : Volume perpindahan barang/penumpang.

D02 : Akses maritim.

D03 : Fasiltas pelabuhan.

D04 : Akses darat.

D05 : Fasilitas keselamatan dan keamanan pelabuhan.

D06 : Status dan fungsi pelabuhan.

Page 3: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 225

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 dengan nilai sebagail berikut.

No Kode Eugen

1 D01 22.59%

2 D02 17.17%

3 D03 18.02%

4 D04 14.93%

5 D05 15.52%

6 D06 11.76%

Total 100.00%

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk kriteria

dan variabel penilaian setelah pembulatan sebagai berikut:

• D01 : Aspek Volume Perpindahan Barang/penumpang dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 23%.

• D02 : Akses Maritim dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%.

• D03 : Fasilitas pelabuhan dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 18%.

• D04 : Akses di daratan dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 15%.

• D05 : fasilitas keselamatan dan keamanan dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 15%.

• D06 : Status dan fungsi pelabuhan, dinilai responden memiliki bobot

rata-rata sebesar 12%.

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa aspek volume perpindahan

barang/penumpang yang bernilai bobot sebesar 23% merupakan pilihan utama responden, dibandingkan dengan ke 5 aspek lainnya. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa dalam penentuan klasifikasi pelayanan pelabuhan ditentukan oleh faktor utama yaitu seberapa besar demand yang ada di pelabuhan tersebut. Faktor kedua dan berikutnya yaitu terkait dengan

ketersediaan fasilitas pelabuhan dan akses maritim meliputi kedalaman alur dan kolam pelabuhan serta kedalaman tempat berlabuh jangkar.

Page 4: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 226 PT. Iname Utama

Makin tinggi jumlah kunjungan dan GT kapal, arus barang, petikemas dan arus penumpang, maka makin besar peluang suatu pelabuhan mendapatkan promosi peningkatan kelas. Aspek demand yang menjadi prioritas utama dalam kriteria kegiatan pelayanan pelabuhan,memang sangat tepat. Berkaitan dengan hal tersebut, hasil pembobotan diatas, kiranya dapt menjadi acuan

untuk penilaian klasifikasi pelayanan pelabuhan selanjutnya.

1. Aspek Volume Perpindahan Barang/penumpang

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek volume perpindahan barang/penumpang (yang memiliki bobot 23%) dengan nilai sebagai berikut.

No Kode Hitung

1 D01 0.2116

2 D02 0.1929

3 D03 0.2061

4 D04 0.2232

5 D05 0.1662

Total 1.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek volume perpindahan barang/penumpang setelah pembulatan sebagai berikut:

a. D01 : jumlah kunjungan kapal dinilai responden memilik bobot rata-rata sebesar 21%,

b. D02 : jumlah GT kapal kunjungan kapal dinilai responden

memilik bobot rata-rata sebesar 19%,

c. D03 : arus petikemas dinilai responden memilik bobot rata-rata

sebesar 21%,

d. D04 : arus barang dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 22%, dan

e. D05 : arus penumpang dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%.

Page 5: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 227

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 5 sub variabel dari kriteria aspek volume perpindahan barang/penumpang memiliki nilai bobot yang hampir sama besar yang tentunya memiliki tingkat kepentingan yang sama-sama tinggi, dengan prioritas tingkat urutan

mulai dari arus barang, arus petikemas dan jumlah kunjungan kapal. Meningkatnya volume bongkar muat dan ekspor impor barang yang merupakan representasi dari arus barang, maka makin meningkat

pula kegiatan pelayanan suatu pelabuhan. Atas dasar iniliah kiranya hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

2. Aspek Akses Maritim

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria Aspek akses maritim (yang memiliki bobot 17%) dengan nilai sebagai berikut.

No Kode Hitung

1 D01 50.00%

2 D02 50.00%

Total 100.00%

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek akses maritim setelah pembulatan sebagai berikut:

a. D01 : lebar serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan dinilai responden memilik bobot rata-rata sebesar 50%,

b. D02 : luas dan kedalaman tempat berlabuh jangkar dinilai

responden memilik bobot rata-rata sebesar 50%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 2 sub variabel dari

kriteria aspek akses maritim memiliki nilai bobot yang sama besar yang tentunya memiliki tingkat kepentingan yang sama-sama tinggi. Makin dalam alur dan kolam pelabuhan, maka makin banyak kapal

Page 6: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 228 PT. Iname Utama

yang akan berkunjung dengan draft kapal yang lebih dalam yang pada akhirnya kegiatan pelayanan suatu pelabuhan juga akan meningkat. Faktor kondisi geografis suatu pelabuhan memang harus menjadi ukuran utama khususnya dalam penilaian aspek teknis suatu pelabuhan. Sedimentasi yang tinggi akan berdampak pada

meningkatnya biaya operasi terutama terkait dengan biaya pengerukan, pada umumnya pelabuhan alam yang memiliki kedalaman lebih dari – 14 MLWS berpeluang untuk dapat dimasuki

kapal-kapal besar generasi terbaru. Atas dasar iniliah kiranya hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

3. Aspek fasilitas pelabuhan

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria Aspek fasilitas pelabuhan (yang memiliki bobot 18%) dengan nilai sebagai berikut.

No Kode Hitung

1 D01 19.85%

2 D02 12.53%

3 D03 15.99%

4 D04 18.81%

5 D05 12.43%

6 D06 20.39%

Total 100.00%

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek fasilitas pelabuhan setelah pembulatan

sebagai berikut:

a. D01 : Panjang dermaga dinilai responden memilik bobot rata-

rata sebesar 20%,

b. D02 : Luas gudang dinilai responden memilik bobot rata-rata sebesar 13%,

c. D03 : Luas lapangan penumpukan (CY) dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 16%,

Page 7: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 229

d. D04 : Luas terminal petikemas dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 19%,

e. D05 : Luas terminal penumpang dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 12%,

f. D06 : Produktivitas bongkar muat kapal di dermaga (TSHB –

Tons Ships Hour at Berth) dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 20%.

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa aspek fasilitas pelabuhan yang bernilai bobot sebesar 18% merupakan prioritas pilihan kedua responden, dibandingkan dengan ke 5 aspek lainnya. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa dalam penentuan klasifikasi pelayanan pelabuhan faktor ketersediaan fasilitas pelabuhan juga penting.

Tingkat pemanfaatan dermaga atau Berth Occupancy Ratio (BOR) yang tinggi, biasanya hanya bisa dipecahkan menambah dermaga. Produktivitas bongkar muat TSHB yang tinggi, berarti kegiatan

bongkar muat makin efektif. Atas dasar iniliah kiranya hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

4. Aspek Akses Daratan

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria Aspek akses daratan (yang memiliki bobot 15%) dengan nilai sebagai berikut.

No Kode Hitung

1 D01 43.29%

2 D02 29.18%

3 D03 27.53%

Total 100.00%

Page 8: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 230 PT. Iname Utama

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek akses daratan setelah pembulatan sebagai berikut:

a. D01 : Lebar dan jumlah jalur pintu masuk/keluar pelabuhan melalui jalan raya, dinilai responden memiliki bobot rata-

rata sebesar 43%,

b. D02 : jumlah peralatan bongkar muat dinilai responden memilik bobot rata-rata sebesar 29%,

c. D03 : jumlah tenaga kerja bongkar muat dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 28%.

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 3 sub variabel dari kriteria aspek akses daratan, yang mana lebar dan jumlah jalur pintu

masuk/keluar pelabuhan melalui jalan raya memiliki nilai bobot yang paling besar diantara dua lainnya. Kelancaran kegiatan bongkar muat dari dan ke pelabuhan merupakan faktor yang penting untuk

menekan ekonomi biaya tinggi di pelabuhan. Makin banyak jumlah jalur pintu masuk/keluar pelabuhan, maka kegiatan bongkar muat makin lancar. Atas dasar iniliah kiranya hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

5. Aspek fasilitas keselamatan dan keamanan

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria Aspek fasilitas keselamatan dan keamanan (yang memiliki

bobot 15%) dengan nilai sebagai berikut.

No Kode Hitung

1 D01 18.82%

2 D02 16.72%

3 D03 15.50%

4 D04 15.60%

5 D05 16.28%

6 D06 17.08%

Total 100.00%

Page 9: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 231

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek fasilitas keselamatan dan keamanan setelah pembulatan sebagai berikut:

a. D01 : Kecukupan Sarana dan Prasarana Navigasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 19%,

b. D02 : Keandalan Sarana dan Prasarana Navigasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%,

c. D03 : Rasio Jumlah Pandu terhadap Jumlah Kebutuhan

Pandu Ideal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 15%,

d. D04 : Rasio Jumlah Kapal Pandu terhadap Jumlah Kebutuhan Kapal Pandu Ideal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 16%,

e. D05 : Rasio Jumlah Kapal Tunda terhadap Jumlah Kebutuhan Kapal Tunda Ideal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 16%,

f. D06 : Rasio Luas Area Pelabuhan Yang Steril Menurut ISPS Code terhadap Luas Area DLKR Pelabuhan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%.

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa aspek fasilitas keselamatan dan keamanan yang bernilai bobot sebesar 15%, terutama pada aspek kecukupan sarana dan prasarana navigasi merupakan pilihan utama responden, dibandingkan dengan ke 5

aspek lainnya. Ketersediaan sarana dan prasarana navigasi yang cukup dan andal sesuai aturan internasional (IALA) merupakan

faktor yang penting dalam rangka menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran. Aspek aspek kecukupan dan keandalan sarana dan prasarana navigasi, yang menjadi pilihan responden, memang sangat tepat. Berkaitan dengan hal tersebut, hasil pembobotan diatas, kiranya dapt menjadi acuan untuk penilaian klasifikasi pelayanan pelabuhan selanjutnya.

Page 10: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 232 PT. Iname Utama

6. Aspek Status dan Fungsi Pelabuhan

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke – 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek status dan fungsi pelabuhan (yang memiliki bobot 12%) dengan nilai sebagai berikut.

No Kode Hitung

1 D01 22.80%

2 D02 30.83%

3 D03 23.32%

4 D04 23.05%

Total 100.00%

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub

variabel dari kriteria aspek status dan fungsi pelabuhan setelah pembulatan sebagai berikut:

a. D01 : Peran dalam hirarkhi pelabuhan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 23%,

b. D02 : Peran terhadap pembangunan daerah, dinilai responden

memiliki bobot rata-rata sebesar 31%,

c. D03 : Peran terhadap peningkatan aksesibilitas daerah, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 23%,

d. D04 : Peran terhadap pertahanan dan keamanan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 23%.

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke – 4 sub variabel dari kriteria aspek akses status dan fungsi pelabuhan memiliki nilai bobot

yang sama besar yang tentunya memiliki tingkat kepentingan yang sama-sama tinggi pada ke – 3 sub variabel. Kegiatan kepelabuhanan yang dapat meningkatkan peran terhadap pembangunan daerah

merupakan faktor utama pilihan responden terkait dengan aspek status dan fungsi pelabuhan. Pada era otonomi daerah,maka daerah berlomba-lomba untuk meningkatkan PAD-nya, melalui asas

konkuren daerah ingin mengembangkan kegiatan-kegiatan kepelabuhanan yang dapat menjadi urusan bersama. Atas dasar

Page 11: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 233

iniliah kiranya hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

7. Penjelasan Sub Variabel Penilaian

Dalam penetapan kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan,

diperlukan kesepahaman khususnya terkait dengan cakupan lingkup masing-masing sub variabel. Pengertian umum yang mendasari penetapan kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan adalah sebagai

berikut.

a. Jumlah kunjungan kapal adalah jumlah seluruh kunjungan kapal (unit) yang singgah di pelabuhan selama satu tahun, terdiri dari: kapal niaga; kapal wisata; kapal penangkap ikan; kapal negara; dan kapal perang,

b. Jumlah GT kunjungan kapal adalah jumlah seluruh bobot kapal (GT) yang singgah di pelabuhan selama satu tahun, terdiri dari: kapal niaga; kapal wisata; kapal penangkap ikan; kapal negara;

dan kapal perang,

c. Arus petikemas adalah jumlah seluruh muatan yang diangkut dengan menggunakan peti kemas baik yang dimuat maupun yang dibongkar di pelabuhan selama satu tahun,

d. Arus barang adalah jumlah seluruh jenis barang yang dimuat dan dibongkar maupun diekspor dan diimpor di pelabuhan yang diangkut dengan kendaraan air selama satu tahun, terdiri dari: general cargo; curah cair; curah kering,

e. Arus penumpang adalah jumlah seluruh penumpang yang naik dan turun di pelabuhan yang diangkut dengan kendaraan air

selama satu tahun,

f. Lebar serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan (M/L WS) adalah kedalaman maksimal alur dan kolam pelabuhan yang digunakan sebagai tempat pelayanan kapal,

g. Luas dan kedalaman tempat berlabuh jangkar adalah luas dan kedalaman maksimal kolam yang digunakan untuk tempat

berlabuh jangkar,

Page 12: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 234 PT. Iname Utama

h. Panjang dermaga (M) adalah jumlah panjang keseluruhan dermaga yang digunakan sebagai prasarana untuk melayani tambat kapal.

i. Luas gudang (M 2) adalah jumlah keseluruhan luas gudang (ruang tertutup) yang digunakan sebagai tempat menyimpan

barang dari dan ke kapal.

j. Luas lapangan penumpukan/CY (M 2) adalah jumlah keseluruhan luas lapangan penumpukan (ruang terbuka) yang

digunakan sebagai tempat menyimpan barang dari dan ke kapal.

k. Luas terminal petikemas (M 2) adalah jumlah keseluruhan luas terminal peti kemas yang digunakan sebagai tempat bongkar muat dan penyimpanan peti kemas.

l. Luas terminal penumpang (M 2) adalah jumlah keseluruhan luas terminal penumpang yang digunakan sebagai tempat ruang tunggu untuk naik dan turun penumpang.

m. Produktivitas bongkar muat kapal di dermaga (TSHB – Tons Ships Hour at Berth) adalah jumlah bongkar muat

barang per ton per kapal.

n. Lebar dan jumlah jalur pintu masuk/keluar pelabuhan melalui jalan raya adalah banyaknya jumlah jalur pintu keluar/masuk pelabuhan melalui akses jalan raya.

o. Peralatan bongkar muat mekanik (unit) adalah jumlah keseluruhan fasilitas bongkar muat di pelabuhan yang

digerakkan dengan tenaga mekanik.

p. Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) adalah jumlah buruh per

gang.

q. Kecukupan Sarana dan Prasarana Navigasi adalah tersedianya sarana dan prasarana navigasi yang cukup sesuai dengan standar IALA,

r. Keandalan Sarana dan Prasarana Navigasi adalah tersedianya sarana dan prasarana navigasi yang andal sesuai dengan standar

IALA,

Page 13: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 235

s. Rasio Jumlah Pandu terhadap Jumlah Kebutuhan Pandu Ideal adalah jumlah pelaut nautis yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk melaksanakan tugas pemanduan,

t. Rasio Jumlah Kapal Pandu terhadap Jumlah Kebutuhan Kapal Pandu Ideal , adalah jumlah kapal yang digunakan sebagai sarana bantu pemanduan untuk mengantar dan menjemput petugas pandu naik ke atau turun dari kapal,

u. Rasio Jumlah Kapal Tunda terhadap Jumlah Kebutuhan Kapal Tunda Ideal , jumlah kapal yang digunakan sebagai sarana bantu penundaan dan atau menggandeng maupun mendorong kapal yang berolah gerak di perairan /kolam pelabuhan,

v. Rasio Luas Area Pelabuhan Yang Steril Menurut ISPS Code terhadap Luas Area parkir DLKR Pelabuhan , adalah rasio antara luas area pelabuhan dengan area parkir yang ideal yang

tidak mengganggu kelancaran kegiatan bongkar muat dari dank e pelabuhan,

w. Peran dalam hirarkhi pelabuhan , adalah kesesuaian peran dengan hierarki pelabuhan antara lain pelabuhan utama, pelabuhan pengumpul dan pelabuhan pengumpan,

x. Peran terhadap pembangunan daerah , adalah kegiatan kepelabuhanan yang dapat menunjang kegiatan pembangunan daerah,

y. Peran terhadap peningkatan aksesibilitas daerah , adalah kegiatan kepelabuhanan yang dapat menunjang peningkatan

aksesibilitas daerah,

z. Peran terhadap pertahanan dan keamanan , adalah kegiatan kepelabuhanan yang dapat menunjang kegiatan pertahanan dan keamanan.

Page 14: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 236 PT. Iname Utama

8. Komponen dan besaran nilai evaluasi masing-masing sub variabel

Adapun komponen dan besaran nilai evaluasi pada masing-masing sub variabel dalam penetapan kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan sebagai berikut.

a. Jumlah kunjungan kapal (unit)

NO KUNJUNGAN KAPAL (UNIT) NILAI

1 ≤ 2,000 1

2 2,001 - 4,000 2

3 4,001 - 6,000 3

4 6,001 - 8,000 4

5 > 8,000 5

b. Jumlah GT kunjungan kapal (GT)

NO BOBOT KAPAL (GT) NILAI

1 ≤ 6,800,000 1

2 6,800,001 - 13,600,000 2

3 13,600,001 - 20,400,000 3

4 20,400,001 - 27,200,000 4

5 > 27,200,000 5

c. Arus petikemas (teu’s)

NO ARUS PETIKEMAS (TEU’s) NILAI

1 ≤ 500,000 1

2 500,001 - 1,000,000 2

3 1000,001 - 1,500,000 3

4 1,500,001 - 2,000,000 4

5 > 2,000,000 5

d. Arus barang (ton)

NO ARUS BARANG (TON) NILAI

1 ≤ 6,000,000 1

2 6000,001 - 12,000,000 2

3 12,000,001 - 18,000,000 3

4 18,000,001 - 24,000,000 4

5 > 24,000,000 5

Page 15: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 237

e. Arus penumpang (orang)

NO ARUS PENUMPANG ((ORANG) NILAI

1 ≤ 400,000 1

2 400,001 - 800,000 2

3 800,001 - 1,200,000 3

4 1,200,001 - 1,600,000 4

5 > 1,600,000 5

f. Kedalaman alur dan kolam pelabuhan

NO KEDALAMAN ALUR DAN KOLAM PELABUHAN NILAI

1 ≤ 5 1

2 5.1 - 9 2

3 9,1 - 14 3

4 14,1 - 18 4

5 > 18 5

g. Kedalaman tempat berlabuh jangkar

NO KEDALAMAN TEMPAT BERLABUH JANGKAR

NILAI

1 ≤ 5 1

2 5.1 - 9 2

3 9,1 - 14 3

4 14,1 - 18 4

5 >18 5

h. Dermaga (M)

NO PANJANG DERMAGA (M) NILAI

1 ≤ 1,100 1

2 1,101 - 2,200 2

3 2,201 - 3,300 3

4 3,301 - 4,400 4

5 > 4,400 5

Page 16: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 238 PT. Iname Utama

i. Luas Gudang (M2)

NO LUAS GUDANG (M 2) NILAI

1 ≤ 7,200 1

2 7,201 - 14,400 2

3 14,401 -21,600 3

4 21,601 - 28,800 4

5 > 28,800 5

j. Luas Lapangan Penumpukan/CY (M2)

NO LUAS LAPANGAN PENUMPUKAN/CY ( M2) NILAI

1 ≤ 27,000 1

2 27,001 - 54,000 2

3 54,001 - 81,000 3

4 81,001 - 108,000 4

5 > 108,000 5

k. Luas Terminal Peti Kemas (M2)

NO LUAS TERMINAL PETIKEMAS (M 2) NILAI

1 ≤ 18,000 1

2 18,001 - 36,000 2

3 36,001 - 54,000 3

4 54,001 - 72,000 4

5 > 72,000 5

l. Luas Terminal Penumpang (M2)

NO LUAS TERMINAL PENUMPANG (M 2) NILAI

1 ≤ 500 1

2 501 - 1,000 2

3 1,001 - 1,500 3

4 1,501 - 2,000 4

5 > 2,000 5

Page 17: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 239

m. Produktivtas BM TSHB

NO PRODUKTIVITAS BM TON SHIP HOUR BERTH NILAI

1 ≤ 12 1

2 12,1 - 24 2

3 24,1 - 36 3

4 36,1 - 48 4

5 > 48 5

n. Pintu keluar masuk

NO LEBAR DAN JUMLAH JALUR PINTU

MASUK/KELUAR PELABUHAN MENUJU JALAN RAYA

NILAI

1 ≤ 2 1

2 2 - 4 2

3 5 - 7 3

4 8 - 10 4

5 > 10 5

o. Peralatan bongkar muat (Unit)

NO JUMLAH ALAT BM (UNIT) NILAI

1 ≤ 17 1

2 18 - 35 2

3 36 - 53 3

4 54 - 71 4

5 > 71 5

p. TKBM (Orang)

NO JUMLAH TKBM (ORANG) NILAI

1 ≤ 350 1

2 351 - 700 2

3 701 - 1050 3

4 1051 - 1400 4

5 > 1400 5

Page 18: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 240 PT. Iname Utama

q. Kecukupan sarana prasarana navigasi

NO KECUKUPAN SARANA PRASARAN NAVIGASI (%) NILAI

1 ≤ 23 1

2 24 - 47 2

3 48 - 71 3

4 72 - 95 4

5 > 95 5

r. Keandalan sarana dan prasarana navigasi

NO KEANDALAN SARANA PRASARAN NAVIGASI (%) NILAI

1 ≤ 23 1

2 24 - 47 2

3 48 - 71 3

4 72 - 95 4

5 > 95 5

s. Jumlah pandu

NO JUMLAH PANDU (UNIT) NILAI

1 ≤ 2 1

2 3 - 5 2

3 6 - 8 3

4 9 - 11 4

5 > 11 5

t. Jumlah kapal pandu

NO JUMLAH KAPAL PANDU (UNIT) NILAI

1 ≤ 2 1

2 3 - 5 2

3 6 - 8 3

4 9 - 11 4

5 > 11 5

Page 19: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 241

u. Jumlah kapal tunda

NO JUMLAH KAPAL TUNDA (UNIT) NILAI

1 ≤ 2 1

2 3 - 5 2

3 6 - 8 3

4 9 - 11 4

5 > 11 5

v. Rasio luas area pelabuhan terhadap area parkir

NO

RASIO LUAS AREA PELABUHAN YANG STERIL MENURUT ISPS CODE TERHADAP LUAS AREA PARKIR DLKR PELABUHAN (%)

NILAI

1 ≤ 17 1

2 17,1 - 34 2

3 34,1 - 51 3

4 51,1 - 68 4

5 > 68 5

w. Peran dalam hierarki pelabuhan

NO PERAN DALAM HIERARKI PELABUHAN NILAI

1 Lokal 1

2 Regional 2

3 Pengumpul 3

4 Utama Internasional 4

5 Utama Hub Internasional 5

x. Peran terhadap pembangunan daerah

NO PERAN THD PEMB DAERAH NILAI

1 Sangat Tidak Berperan 1

2 Tidak Berperan 2

3 Cukup Berperan 3

4 Berperan 4

5 Sangat Berperan 5

Page 20: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 242 PT. Iname Utama

y. Peran terhadap aksesibilitas daerah

NO PERAN THD AKSESIBILITAS DAERAH NILAI

1 Sangat Tidak Berperan 1

2 Tidak Berperan 2

3 Cukup Berperan 3

4 Berperan 4

5 Sangat Berperan 5

z. Peran terhadap pertahanan keamanan

NO PERAN THD PERTAHANAN DAN KEAMANAN NILAI

1 Sangat Tidak Berperan 1

2 Tidak Berperan 2

3 Cukup Berperan 3

4 Berperan 4

5 Sangat Berperan 5

Page 21: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 243

Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Skor pada Kriteria Klasifikasi Pe layanan Pelabuhan

NO KRITERIA EUGEN BOBOT

KLAS 1 KLAS 2 KLAS 3 KLAS 4 KLAS 5

NIL

AI

SK

OR

NIL

AI

SK

OR

NIL

AI

SK

OR

NIL

AI

SK

OR

NIL

AI

SK

OR

I Volume perpindahan barang & penumpang 0.2259361

1 Jumlah kunjungan kapal 0.2116405 0.0478 5 0.24 4 0.19 3 0.14 2 0.10 1 0.05

2 Jumlah GT kunjungan kapal 0.1928914 0.0436 5 0.22 4 0.17 3 0.13 2 0.09 1 0.04

3 Arus petikemas 0.2060592 0.0466 5 0.23 4 0.19 3 0.14 2 0.09 1 0.05

4 Arus barang 0.2232311 0.0504 5 0.25 4 0.20 3 0.15 2 0.10 1 0.05

5 Arus penumpang 0.1661779 0.0375 5 0.19 4 0.15 3 0.11 2 0.08 1 0.04

II Akses Maritim 0.171685

1 Kedalaman alur dan kolam pelabuhan; 0.5 0.0858 5 0.43 4 0.34 3 0.26 2 0.17 1 0.09

2 Kedalaman tempat berlabuh jangkar. 0.5 0.0858 5 0.43 4 0.34 3 0.26 2 0.17 1 0.09

III Fasilitas Pelabuhan 0.180233

1 Panjang Dermaga 0.1984775 0.0358 5 0.18 4 0.14 3 0.11 2 0.07 1 0.04

2 Luas Gudang 0.1252886 0.0226 5 0.11 4 0.09 3 0.07 2 0.05 1 0.02

3 Luas lapangan penumpang/CY 0.1599457 0.0288 5 0.14 4 0.12 3 0.09 2 0.06 1 0.03

4 Luas terminal petikemas 0.1881031 0.0339 5 0.17 4 0.14 3 0.10 2 0.07 1 0.03

5 Luas terminal penumpang 0.1243153 0.0224 5 0.11 4 0.09 3 0.07 2 0.04 1 0.02

6 Produktivitas bongkar muat di dermaga 0.2038699 0.0367 5 0.18 4 0.15 3 0.11 2 0.07 1 0.04

IV Akses Daratan 0.1492876

1 Lebar dan jumlah jalur pintu masuk/keluar pelabuhan menuju jalan raya

0.4329262 0.0646 5 0.32 4 0.26 3 0.19 2 0.13 1 0.06

Page 22: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 244 PT. Iname Utama

NO KRITERIA EUGEN BOBOT

KLAS 1 KLAS 2 KLAS 3 KLAS 4 KLAS 5

NIL

AI

SK

OR

NIL

AI

SK

OR

NIL

AI

SK

OR

NIL

AI

SK

OR

NIL

AI

SK

OR

2 Jumlah peralatan bongkar muat 0.2917731 0.0436 5 0.22 4 0.17 3 0.13 2 0.09 1 0.04

3 Jumlah Tenaga Kerja Bongkar Muat 0.2753007 0.0411 5 0.21 4 0.16 3 0.12 2 0.08 1 0.04

V Fasilitas Keselamatan dan Keamanan 0.1552214

1 Kecukupan sarana dan prasarana navigasi; 0.1882447 0.0292 5 0.15 4 0.12 3 0.09 2 0.06 1 0.03

2 Keandalan sarana dan prasarana navigasi; 0.1671754 0.0259 5 0.13 4 0.10 3 0.08 2 0.05 1 0.03

3 Rasio jumlah pandu terhadap jumlah kebutuhan pandu ideal;

0.1549777 0.0241 5 0.12 4 0.10 3 0.07 2 0.05 1 0.02

4 Rasio jumlah kapal pandu terhadap jumlah kebutuhan kapal pandu;

0.1559816 0.0242 5 0.12 4 0.10 3 0.07 2 0.05 1 0.02

5 Rasio jumlah kapal tunda terhadap jumlah kebutuhan kapal tunda ideal;

0.1627847 0.0253 5 0.13 4 0.10 3 0.08 2 0.05 1 0.03

6 Rasio luas area pelabuhan yang steril menurut ISPS Code terhadap luas area parkir DLKR pelabuhan.

0.1708359 0.0265 5 0.13 4 0.11 3 0.08 2 0.05 1 0.03

VI Aspek Status dan Fungsi Pelabuhan 0.1176369

1 Peran dalam Hirarkhi pelabuhan 0.2280166 0.0268 5 0.13 4 0.11 3 0.08 2 0.05 1 0.03

2 Peran terhadap pembangunan daerah 0.3082517 0.0363 5 0.18 4 0.15 3 0.11 2 0.07 1 0.04

3 Peran terhadap peningkatan aksesibilitas daerah 0.2331987 0.0274 5 0.14 4 0.11 3 0.08 2 0.05 1 0.03

4 Peran terhadap pertahanan dan keamanan 0.2305331 0.0271 5 0.14 4 0.11 3 0.08 2 0.05 1 0.03

TOTAL

1.0000

5.00

4.00

3.00

2.00

1.00

Page 23: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 245

Tabel 5.3 Hasil Perhitungan Untuk Penetapan Kelas Pelabuhan

NO PARAMETER BOBOT NILAI TG.

PRIOK SKOR

NILAI TG.

PERAK SKOR

NILAI B. MASIN

SKOR

1 Kunjungan kapal 0.0478 5 0.239 5 0.239 5 0.239

2 Gt kapal 0.0436 5 0.218 5 0.218 5 0.218

3 Barang 0.0466 5 0.233 3 0.1398 5 0.233

4 Penumpang 0.0504 4 0.2016 3 0.1512 1 0.0504

5 Petikemas 0.0375 3 0.1125 2 0.075 1 0.0375

6 Kdlmn alur & klm 0.0858 3 0.2574 3 0.2574 2 0.1716

7 Kdlmn labuh jangkar 0.0858 3 0.2574 3 0.2574 2 0.1716

8 Pjg dermaga 0.0358 5 0.179 5 0.179 3 0.1074

9 Luas gudang 0.0226 5 0.113 5 0.113 3 0.0678

10 Luas CY 0.0288 5 0.144 5 0.144 3 0.0864

11 Luas tmnl pk 0.0339 5 0.1695 5 0.1695 3 0.1017

12 Luas tmnl pnp 0.0224 5 0.112 5 0.112 3 0.0672

13 Prod. BM (tshb) 0.0367 5 0.1835 5 0.1835 3 0.1101

14 Jalur pintu keluar masuk 0.0646 5 0.323 4 0.2584 3 0.1938

15 Alat B/M (unit) 0.0436 5 0.218 4 0.1744 3 0.1308

16 TKBM 0.0411 4 0.1644 5 0.2055 3 0.1233

17 Kecukupan sarpras navigasi 0.0292 4 0.1168 5 0.146 4 0.1168

18 Keandalan sarpras navigasi 0.0259 4 0.1036 5 0.1295 4 0.1036

19 Kapal tunda 0.0241 3 0.0723 4 0.0964 4 0.0964

20 Kapal pandu 0.0242 3 0.0726 4 0.0968 4 0.0968

21 Pandu 0.0253 3 0.0759 4 0.1012 4 0.1012

22 Rasio area plb thd area parkir 0.0265 5 0.1325 4 0.106 4 0.106

23 Peran thd hierarki pelabuhan 0.0268 4 0.1072 4 0.1072 3 0.0804

24 Peran thd pembgn daerah 0.0363 5 0.1815 5 0.1815 5 0.1815

25 Peran thd aksesibilitas daerah 0.0274 5 0.137 5 0.137 5 0.137

26 Peran thd pertahanan dan keamanan

0.0271 5 0.1355 5 0.1355 5 0.1355

TOTAL SKOR 4.2602 4.1142 3.2648

Page 24: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 246 PT. Iname Utama

Tabel 5.4 Contoh Hasil Perhitungan Untuk Penetapan Kelas Pela buhan

NO KELAS SKOR INTERVAL

PELABUHAN

Tg. Priok Tg. Perak B.masin 1 KELAS 5 0 - 1.0000 - - -

2 KELAS 4 1.0001 - 2.0000 - - -

3 KELAS 3 2.0001 - 3.0000 - - -

4 KELAS 2 3.0001 - 4.0000 - - 3.2648

5 KELAS 1 4.0001 - 5.0000 4.2602 4.1142 -

B. KRITERIA TRAYEK TETAP DAN TERATUR, SERTA TIDAK T ETAP DAN TIDAK TERATUR

Substansi rancangan penetapan kriteria trayek tetap dan teratur, serta

tidak tetap dan tidak teratur meliputi: ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi, serta persyaratan.

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada

PP 20/2010 tentang Angkutan di Perairan, yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek Wajib menyinggahi beberapa pelabuhan secara tetap dan teratur, sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan, Wajib mempublikasikan jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal kepada masyarakat di setiap pelabuhan yang

disinggahi, Wajib mempublikasikan besaran tarifnya kepada masyarakat untuk Angkutan Penumpang, Penyimpangan berupa OMISI, boleh dilakukan apabila kapal telah bermuatan penuh dari

pelabuhan sebelumnya, tidak tersedia muatan pada pelabuhan berikutnya, atau kondisi cuaca buruk pada pelabuhan tujuan berikutnya. Penyimpangan ini wajib dilaporkan kepada Menteri, Penyimpangan berupa DEVIASI, boleh dilakukan apabila kapal yang dioperasikan digunakan untuk mengangkut kepentingan yang ditugaskan oleh

negara. Penyimpangan ini wajib dilaporkan kepada Menteri, dan Penggantian kapal atau SUBSTITUSI dapat dilakukan apabila kapal mengalami kerusakan permanen, sedang dalam perbaikan atau

docking, atau tidak sesuai dengan kondisi muatan. Penggantian atau subtitusi ini wajib dilaporkan kepada Menteri.

Page 25: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 247

1. Trayek Tetap dan Teratur

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada PP 20/2010 tentang Angkutan di Perairan, yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek Wajib menyinggahi beberapa pelabuhan secara tetap dan teratur, sekurang-kurangnya

selama 6 (enam) bulan, Wajib mempublikasikan jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal kepada masyarakat di setiap pelabuhan yang disinggahi, Wajib mempublikasikan besaran tarifnya kepada masyarakat

untuk Angkutan Penumpang, Penyimpangan berupa OMISI, boleh dilakukan apabila kapal telah bermuatan penuh dari pelabuhan sebelumnya, tidak tersedia muatan pada pelabuhan berikutnya, atau kondisi cuaca buruk pada pelabuhan tujuan berikutnya. Penyimpangan ini wajib dilaporkan kepada Menteri, Penyimpangan

berupa DEVIASI, boleh dilakukan apabila kapal yang dioperasikan digunakan untuk mengangkut kepentingan yang ditugaskan oleh negara.

Penyimpangan ini wajib dilaporkan kepada Menteri, dan Penggantian kapal atau SUBSTITUSI dapat dilakukan apabila kapal mengalami kerusakan permanen, sedang dalam perbaikan atau docking, atau tidak sesuai dengan kondisi muatan. Penggantian atau subtitusi ini wajib dilaporkan kepada Menteri.

2. Trayek Tidak Tetap dan Tidak Teratur

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu

pada PP 20/2010 tentang Angkutan di Perairan, yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek pengoperasian kapal

dilakukan oleh perusahaan angkutan laut nasional dan wajib dilaporkan pada Menteri setiap 3 (tiga) bulan, hanya dapat mengangkut muatan barang curah kering dan curah cair, barang sejenis, atau barang tidak sejenis tetapi untuk menunjang kegiatan tertentu. Ketentuan ini tidak berlaku bagi pelayaran rakyat, dan muatan wajib dilengkapi dengan syarat-syarat perjanjian

pengangkutan yang bersifat tetap dan berlaku umum.

Penentuan trayek dilakukan berdasarkan usulan dari perusahaan

pelayaran nasional yang selanjutnya diajukan kepada Dirjen

Page 26: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 248 PT. Iname Utama

Perhubungan Laut. Trayek tetap dan teratur dilakukan oleh perusahaan pelayaran nasional yang rutenya akan dievaluasi setiap tahun. Aspek keteraturan merupakan kriteria utama dari penentuan trayek. Publikasi jadwal kedatangan dan keberangkatan merupakan kriteria dalam penentuan trayek dengan tujuan agar masyarakat

mengetahui apakah kapal tersebut beroperasi secara teratur atau tidak. Jadwal kepastian kedatangan dan keberangkatan kapal menunjukkan aspek keteraturan. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi akibat

cuaca buruk, digunakan untuk kepentingan negara dan kerusakan yang terjadi pada kapal harus dilaporkan kepada Menteri melalui Ditjen Perhubungan Laut agar kapal tidak melakukan perubahan trayek tanpa seizin Menteri.

Perusahaan angkutan laut nasional yang mengoperasikan kapal pada

jaringan trayek tetap dan teratur yang melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri:

• Mempertimbangkan kelaiklautan kapal;

• Menggunakan kapal berbendera indonesia dan diawaki oleh awak kapal berkewarganegaraan Indonesia;

• Mempertimbangkan keseimbangan permintaan dan tersedianya ruangan;

• Mempertimbangkan kondisi alur dan fasilitas pelabuhan yang disinggahi; dan

• Mempertimbangkan tipe dan ukuran kapal sesuai dengan kebutuhan.

• Wajib melaporkan pengoperasian kapalnya pada trayek tetap dan teratur kepada menteri;

• Wajib mengumumkan jadwal kedatangan serta keberangkatan kapalnya kepada masyarakat; dan

• Wajib mengumumkan tarif, untuk kapal penumpang.

• Wajib melayani kegiatan angkutan laut pada trayek tersebut untuk waktu paling sedikit 6 (enam) bulan.

• Dalam keadaan tertentu dapat melakukan penyimpangan trayek berupa:

Page 27: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 249

omisi dilakukan apabila:

� kapal telah bermuatan penuh dari pelabuhan sebelumnya dalam suatu trayek yang bersangkutan;

� tidak tersedia muatan di pelabuhan berikutnya; atau

� kondisi cuaca buruk pada pelabuhan tujuan berikutnya;

deviasi dilakukan apabila kapal yang dioperasikan pada trayek yang telah ditetapkan digunakan untuk mengangkut kepentingan yang ditugaskan oleh negara.

• Selain melakukan penyimpangan trayek perusahaan angkutan laut nasional yang telah mengoperasikan kapalnya pada trayek tetap dan teratur dapat melakukan penggantian kapal atau substitusi.

Penggantian kapal atau substitusi dapat dilakukan apabila:

� kapal mengalami kerusakan permanen;

� kapal sedang dalam perbaikan atau docking; atau

� kapal tidak sesuai dengan kondisi muatan.

• Dapat dilakukan oleh armada angkutan laut pelayaran rakyat yang menggunakan kapal motor dengan ukuran tertentu.

• Dapat dilakukan oleh armada pelayaran perintis untuk kegiatan angkutan di daerah masih tertinggal dan/atau wilayah terpencil.

• Trayek angkutan di perairan untuk daerah masih tertinggal dan/atau

wilayah terpencil ditetapkan oleh menteri dan dilakukan evaluasi setiap tahun.

• Menteri dalam menetapkan trayek angkutan di perairan untuk daerah masih tertinggal dan/atau wilayah terpencil harus mempertimbangkan:

� keterpaduan intramoda transportasi laut dan antarmoda

transportasi darat, laut, dan udara;

� usul dan saran pemerintah daerah setempat;

� kesiapan fasilitas pelabuhan atau tempat lain yang ditunjuk;

� kesiapan fasilitas keselamatan pelayaran;

� keterpaduan dengan program sektor lain; dan

Page 28: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 250 PT. Iname Utama

� keterpaduan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Penempatan kapal untuk mengisi trayek angkutan di perairan untuk

daerah masih tertinggal dan/atau wilayah terpencil harus memperhatikan tipe dan ukuran kapal.

• Perusahaan angkutan laut nasional yang menyelenggarakan angkutan di perairan untuk daerah masih tertinggal dan/atau wilayah terpencil dengan trayek tetap dan teratur hanya dimungkinkan melakukan penyimpangan trayek berupa omisi, deviasi, dan penggantian kapal atau substitusi karena alasan tertentu

berdasarkan izin dari Menteri.

Perusahaan angkutan laut nasional yang mengoperasikan kapal pada jaringan trayek tidak tetap dan tidak teratur yang melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri:

• wajib melaporkan pada menteri.

• Laporan pengoperasian dilakukan setiap 3 (tiga) bulan.

• Hanya dapat mengangkut muatan:

� barang curah kering dan curah cair;

� barang yang sejenis; atau

� barang yang tidak sejenis untuk menunjang kegiatan tertentu.

Ketentuan di atas tidak berlaku untuk perusahaan pelayaran

rakyat.

• Dapat dilakukan oleh armada angkutan laut pelayaran rakyat yang menggunakan kapal layar tradisional dan KLM.

• Perusahaan pelayaran-rakyat dalam melakukan kegiatan angkutan laut secara tidak tetap dan tidak teratur dapat mengangkut

muatan:

� barang umum;

� barang curah kering dan/atau curah cair; dan/atau

� barang yang sejenis, dalam jumlah tertentu, sesuai dengan kondisi kapal pelayaran-rakyat.

Page 29: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 251

Perusahaan angkutan laut nasional yang mengoperasikan kapal pada jaringan trayek tetap dan teratur yang melayani kegiatan angkutan laut luar negeri:

Wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis mengenai rencana pengoperasian kapal dan realisasi kapal yang telah dioperasikan kepada

Menteri dengan melampirkan:

• Nama kapal yang melayani trayek tetap dan teratur;

• Nama pelabuhan yang akan disinggahi dengan jadwal tetap dan teratur dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sesuai jadwal pelayaran; dan

• Realisasi pengoperasian kapal paling sedikit 6 (enam) bulan sesuai jadwal pelayaran.

Perusahaan angkutan laut nasional yang mengoperasikan kapal pada jaringan trayek tidak tetap dan tidak teratur yang melayani kegiatan

angkutan laut luar negeri: Apabila tidak memenuhi kewajiban pada butir 1 tersebut di atas.

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk kriteria dan variabel penilaian adalah sebagai berikut.

Bobot dari setiap aspek yang dinilai menjadi kriteria trayek tetap dan teratur adalah sebagai berikut:

• Aspek Teknis dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 30%.

• Aspek Operasional dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 35%.

• Aspek Ekonomi dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 20%.

• Aspek Administrasi dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 15%.

3. Aspek Teknis

Penilaian responden untuk bobot sub variabel dari kriteria aspek

teknis adalah sebagai berikut:

Page 30: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 252 PT. Iname Utama

a. Kepemilikan kapal menggunakan kapal berbendera Indonesia dan diawaki oleh awak kapal berkewarganegaraan Indonesia dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 10%.

b. Tipe dan ukuran kapal sesuai dengan kebutuhan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 15%.

c. Faktor muatan yang layak dan berkesinambungan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 20%.

d. Mempertimbangkan kondisi alur dan fasilitas pelabuhan yang

disinggahi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 20%.

e. Kapal laik laut yang dibuktikan dengan sertifikast-sertifikat pengesahan gambar, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 20%.

f. Mempertimbangkan keseimbangan permintaan dan tersedianya

ruangan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 15%.

4. Aspek Operasional

a. Pengoperasian kapal tertentu, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

b. Penggantian kapal atau subtitusi dengan persyaratan tertentu seperti kapal mengalami kerusakan permanen, kapal sedang dalam perbaikan, kapal tidak sesuai dengan kondisi muatan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 10%.

c. Menyinggahi pelabuhan secara teratur dan melayani trayek paling sedikit 6 bulan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 10%.

d. Ada tidaknya Penyimpangan berupa omisi, dinilai responden

memiliki bobot rata-rata sebesar 15%.

e. Ada Tidaknya Penyimpangan berupa deviasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 15%.

f. Jenis muatan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%

Page 31: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 253

g. Pengumuman tarif secara terbuka, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%

h. Kepastian jadual kapal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 15%

i. Memiliki keterpaduan intra dan antar moda, dinilai responden

memiliki bobot rata-rata sebesar 5%

5. Aspek Administrasi

a. Laporan penempatan kapal dalam trayek liner dan laporan pengoperasian kapal angkutan laut dalam negeri. Laporan disampaikan dengan melampirkan:

1) Surat Izin Usah Angkutan Laut (SIUPAL); 2) Spesifikasi kapal milik/charter/dioperasikan yang masih

berlaku; 3) Laporan realisasi perjalanan kapal (voyage report).

Dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 50%

b. Permohonan Surat Kapal Status Liner Permohonan Surat Kapal Status Liner tersebut disampaikan dengan melampirkan photo-copy dokumen-dokumen sebagai berikut :

1) Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL)/ Surat Izin Operasi Perusahaan Angkutan Laut Khusus (SIOPSUS);

2) Copy Letter of Appointment/Agency Agreement/Charter Party;

3) Copy Sailing Schedule; 4) Surat Pernyataan kesanggupan untuk melayari status

liner/sailing schedule yang telah ditetapkan; 5) Ship’s particular; 6) ISSC, CSO. Dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 50%

Page 32: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 254 PT. Iname Utama

Tabel 5.5 Bobot Untuk Kriteria dan Variabel Penilaian pada Tr ayek Tetap dan Teratur, Serta Tidak Tetap Dan Tidak Teratur

NO KRITERIA BOBOT TRAYEK TETAP DAN

TERATUR TIDAK TIDAK TETAP DAN

TIDAK TERATUR

NILAI SKOR NILAI SKOR

I Aspek Teknis 30% 1 Kepemilikan kapal menggunakan kapal berbendera Indonesia

dan diawaki oleh awak kapal berkewarganegaraan Indonesia 10% 0.03 1 0.03 0 0

2 Tipe dan ukuran kapal sesuai dengan kebutuhan 15% 0.05 1 0.045 0 0

3 Faktor muatan yang layak dan berkesinambungan 20% 0.06 1 0.06 0 0

4 mempertimbangkan kondisi alur dan fasilitas pelabuhan yang disinggahi 20% 0.06 1 0.06 1 0.06

5 Kapal laik laut yang dibuktikan dengan sertifikast-sertifikat pengesahan gambar 20% 0.06 1 0.06 1 0.06

6 mempertimbangkan keseimbangan permintaan dan tersedianya ruangan 15% 0.05 1 0.045 1 0.045

II Aspek Operasional 35% 1 Pengoperasian kapal tertentu 5% 0.02 1 0.0175 1 0.0175

2 Penggantian kapal atau subtitusi dengan persyaratan tertentu 10% 0.04 1 0.035 0 0

3 Menyinggahi pelabuhan secara teratur dan melayani trayek paling sedikit 6 bulan 25% 0.09 1 0.0875 0 0

4 Penyimpangan berupa omisi 15% 0.05 1 0.0525 0 0

5 Penyimpangan berupa deviasi 15% 0.05 1 0.0525 0 0

6 Jenis muatan 5% 0.02 1 0.0175 1 0.0175

7 Pengumuman tarif secara terbuka 5% 0.02 1 0.0175 0 0

8 Kepastian jadual kapal 15% 0.05 1 0.0525 0 0

9 Memiliki keterpaduan intra dan antar moda 5% 0.02 1 0.0175 1 0.0175

Page 33: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 255

NO KRITERIA BOBOT TRAYEK TETAP DAN

TERATUR TIDAK TIDAK TETAP DAN

TIDAK TERATUR

NILAI SKOR NILAI SKOR

III Aspek Ekonomi 20% 0 0

1 Trayek liner dapat menghubungkan antar pelabuhan yang berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi. 30% 0.06 1 0.06 0 0

2 Pengembangan pusat industri perdagangan. 20% 0.04 1 0.04 1 0.04

3 Pengembangan daerah. 30% 0.06 1 0.06 1 0.06

4 Mempertimbangkan Keterpaduan dengan sektor lain dan keutuhan wilayah NKRI 20% 0.04 1 0.04 1 0.04

IV Aspek Adminstrasi 15% 0 0

1 laporan penempatan kapal dalam trayek liner dan laporan pengoperasian kapal angkutan laut dalam negeri. 50% 0.08 1 0.075 0 0

2 Permohonan Surat Kapal Status Liner 50% 0.08 1 0.075 0 0

TOTAL SKOR 1.000 0.358

Page 34: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 256 PT. Iname Utama

Dengan mengacu pada Tabel tersebut di atas, maka perusahaan angkutan laut nasional yang dapat mengoperasikan kapal pada jaringan trayek tetap dan teratur yang melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang diatur sebagaimana rincian dalam tabel dengan nilai total skor

sebesar 1.000.

Dengan mengacu pada Tabel tersebut di atas, maka perusahaan angkutan laut nasional yang dapat mengoperasikan kapal pada jaringan

trayek tidak tetap dan tidak teratur yang melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang diatur sebagaimana rincian dalam tabel dengan nilai total skor sebesar 0.358.

C. PENETAPAN KRITERIA LOKASI PELABUHAN UTAMA HUB INTERNASIONAL

Substansi rancangan penetapan kriteria Lokasi Pelabuhan Utama Hub

Internasional meliputi: ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi, serta persyaratan-persyaratan.

Dengan membandingkan pelabuhan-pelabuhan hub yang berada di kawasan Asia Tenggara, di antaranya Hongkong, Pelabuhan Singapura (PSA), Laim Chabang, Port Klang, dan Tanjung Pelepas.

Tabel 5.6 Perbandingan Fasilitas dan Troughput Pelabuhan Hub

Page 35: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 257

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus berpedoman pada UU 17/2008 tentang Pelayaran, PP 61/2009 tentang

Kepelabuhanan, KM 53/2002 tentang Tatanan Kepelabuhan Nasional yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek:

• Berperan sebagai pelabuhan utama primer (utama hub internasional) yang melayani angkutan alih muat (transhipment) peti kemas

nasional dan internasional dengan skala pelayanan transportasi laut dunia;

• Berperan sebagai pelabuhan induk yang melayani angkutan peti kemas nasional dan internasional sebesar 2.500.000 TEU's/tahun atau

angkutan lain yang setara;

• Berperan sebagai pelabuhan alih muat angkutan peti kemas nasional dan internasional dengan pelayanan berkisar dan 3.000.000 – 3.500.000 TEU's/tahun atau angkutan lain yang setara;

• Berada dekat dengan jalur pelayaran internasional ± 500 mil;

• Kedalaman minimal pelabuhan : -12 m LWS;

• Memiliki dermaga peti kemas minimal panjang 350 m', 4 crane, dan

lapangan penumpukan peti kemas seluas 15 Ha; dan

• Jarak dengan pelabuhan internasional hub lainnya 500–1.000 mil.

Page 36: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 258 PT. Iname Utama

Berdasarkan bobot setiap aspek kriteria yang dinilai oleh pengguna jasa, maka pelabuhan hub internasional harus memenuhi aspek-aspek sebagai berikut:

• Harus sesuai dengan rencana induk pelabuhan nasional.

• Harus sesuai dengan RTRW nasional, RTRW provinsi, dan atau RTRW kabupaten/kota.

• Harus sesuai dengan potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah.

• Harus sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis, baik

nasional maupun internasional.

• Harus disusun dengan mempertimbangkan kebijakan pelabuhan nasional.

• Harus mempertimbangkan kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional.

• Harus memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang.

• Harus terintegrasi dengan simpul jaringan transportasi laut internasional.

• Harus memenuhi persyaratan kedalaman alur, kolam pelabuhan, dan kondisi gelombang.

Berdasarkan opini dan aturan yang ada dapat diketahui bahwa pengembangan pelabuhan harus didasarkan pada rencana induk pelabuhan nasional, serta rencana tata ruang wilayah (RTRW) baik di

pusat maupun di daerah. Akses ke pelabuhan juga didung oleh jaringan transportasi arteri primer untuk menunjang kelancaran arus barang dan

terintegrasi dengan jalur pelayaran internasional.

Berdasarkan pertimbangan kebijakan kepelabuhanan, tata ruang wilayah, sistem transportasi nasional, prasarana pelabuhan, dan legitimasi kepelabuhanan, maka kriteria dan variabel penilaian pelabuhan utama hub internasional dapat dijelaskan dalam tabel berikut.

Page 37: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 259

Tabel 5.7 Kriteria dan Variabel Penilaian Lokasi Pelabuhan Ut ama Hub Internasional

Berdasarkan RKM Tatanan Kepelabuhanan Nasional K

RIT

ER

IA

VARIABEL PARAMETER

I Kegiatan Utama Pelabuhan

Klasifikasi Volume bongkar muat sangat besar > 34.211.001

II Akses Ke Sistem Jaringan Transportasi Primer

Terhubungkan dengan sistem jaringan transportasi primer klasifikasi “Arteri” Nilai 5

III

Akses Ke Jalur Pelayaran Nasional (ALKI) dan Jalur Pelayaran Internasional (Mil)

Klasifikasi Jarak sangat dekat dengan Jalur Internasional / ALKI) < 53

IV Pengembangan Spasial (Km)

Klasifikasi Jarak sangat dekat dengan Pusat Pengembangan Nasional < 82

V

Kesesuaian denga n Sistem Perundangan (UU No.17/2008 dan KM 53/2002)

Pelabuhan Utama (Internasional Hub dan Internasional) Nilai 5

VI

Ketersediaan Prasarana Kepelabuhanan

1 Berdasarkan panjang kapal: Klasifikasi Pelayanan Dermaga bagi Ukuran Kapal panjang (m) 209 s.d. 262

2 Berdasarkan kedalaman kolam pelabuhan: Klasifikasi Kedalaman dermaga (draft) Sangat Dalam (m)

> 14

Pemilihan kriteria penentuan lokasi pelabuhan utama hub internasional dilakukan berdasarkan kegiatan utama pelabuhan, akses ke jaringan transportasi primer, akses maritim, pengembangan spasial dan ketersediaan prasarana kepelabuhanan (sebagaimana telah dijelaskan pada rancangan

kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan). Volume bongkar muat menjadi kriteria utama karena semakin besar volume bongkar muat maka pelabuhan tersebut semakin memegang peran yang penting. Dari tabel diatas dapat

diketahui bahwa suatu pelabuhan utama hub internasional harus mampu melayani volume bongkar muat dalam jumlah yang sangat besar, yakni minimal 34 juta ton. Semakin dekat jarak pelabuhan ke sistem jaringan

Page 38: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 260 PT. Iname Utama

transportasi primer, maka aksesnya semakin baik dan nilainya semakin tinggi. Pelabuhan utama hub internasional harus terhubungkan dengan sistem jaringan transportasi primer untuk kelancaran pergerakan arus barang.

Perkembangan pelabuhan juga tergantung pada kedekatan jarak pelabuhan dengan jalur pelayaran, karena pelabuhan tersebut akan dikunjungi banyak

kapal yang melintas di jalur pelayaran. Semakin jauh pelabuhan dari jalur pelayaran, maka semakin kecil pelabuhan tersebut untuk dikunjungi. Sebagaimana diketahui bahwa pelabuhan di Singapura, Belawan, Makassar

merupakan pelabuhan yang sangat dekat dengan jalur pelayaran internasional, sehingga banyak kapal yang berkunjung ke pelabuhan tersebut. Lain halnya dengan pelabuhan yang tidak dekat dengan jalur pelayaran, seperti pelabuhan yang terletak di Samudera Hindia jarang dikunjungi kapal.

Semakin dekat jarak pelabuhan ke jalur pelayaran, maka peluang

pelabuhan tersebut berkembang akan semakin besar. Pengembangan suatu pelabuhan tidak terlepas dari pola pengembangan spasial (tata ruang) di suatu wilayah, dan bisa juga terjadi sebaliknya. Lokasi

pelabuhan utma hub internasional harus dekat dengan Pusat Kegiatan skala Nasional (PKN) di suatu wilayah.

Ketersediaan prasarana kepelabuhanan digunakan sebagai penentu dalam menetapkan hierarki kepelabuhanan karena skala pelayanan suatu pelabuhan sangat menentukan klas/hierarkinya. Ketersediaan dan kesiapan fasilitas pelabuhan merupakan faktor utama keberhasilan pelabuhan dalam memberikan pelayanan yang cepat, efektif dan efisien dan dapat dijadikan sebagai ukuran apakah pelabuhan tersebut cocok

untuk menjadi pelabuhan hub internasional atau tidak. Pelabuhan utma hub internasional harus didukung oleh fasilitas dermaga yang mampu

melayani kapal dengan panjang minimal 209 meter dan memiliki kedalaman kolam pelabuhan minimal 14 meter.

Proses perhitungan dalam penetapan lokasi pelabuhan berdasarkan hierarki pelabuhan utama hub internasional, mengacu dan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:

• Rencana Induk Pelabuhan Nasional;

• Rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota;

Page 39: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 261

• Kelayakan teknis dengan memperhatikan luas perairan (alur dan kolam), peta bathimetry/kedalaman perairan, kesesuaian hierarki, kedekatan jarak pelabuhan dengan jalur pelayaran internasional, kedekatan jarak

pelabuhan dengan pusat pengembangan nasional, kondisi tanah, luas daratan dan pelayanan dermaga bagi ukuran panjang kapal;

• Kelayakan ekonomis dengan memperhatikan produk domestik regional bruto, aktivitas perdagangan dan industri yang ada, serta

prediksi di masa mendatang, perkembangan aktivitas volume barang dan penumpang, kontribusi pada peningkatan taraf hidup penduduk dan perhitungan ekonomis/finansial;

• Kelayakan lingkungan dengan memperhatikan daya dukung lokasi, kawasan konservasi dan hutan lindung;

• Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat yang berdampak pada peningkatan aktivitas penumpang, barang dan hewan dari dan keluar pelabuhan;

• Keterpaduan intra-dan antarmoda transportasi;

• Adanya aksesibilitas terhadap hinterland untuk kelancaran distribusi

dan industri;

• Keselamatan dan keamanan pelayaran; dan

• Pertahanan dan keamanan negara.

• Permohonan penetapan lokasi pelabuhan disesuaikan dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dan diajukan oleh penyelenggara pelabuhan laut/pemerintah atau pemerintah daerah

kepada Menteri melalui Direktur Jenderal dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut:

� rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota setempat sesuai dengan kewenangannya mengenai keterpaduan dengan rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota;

� rancangan Rencana Induk Pelabuhan dan rencana Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan

pelabuhan.

Page 40: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 262 PT. Iname Utama

� hasil studi kelayakan mengenai : kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, kelayakan lingkungan, pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat, keterpaduan intra-dan antarmoda, aksesibilitas terhadap hinterland, keselamatan dan keamanan pelayaran, serta pertahanan dan keamanan;

� hasil survei yang meliputi hidrooceanografi (pasang surut, gelombang, kedalaman dan arus), topografi, titik nol (bench-mark) lokasi pelabuhan yang dinyatakan dalam titik koordinat

geografis berdasarkan peta laut yang diketahui oleh pemegang fungsi keselamatan pelayaran setempat.

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada UU 17/2008 tentang Pelayaran dan PP 61/2009 tentang Kepelabuhanan, yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek teknis,

ekonomis, lingkungan, dan kelengkapan administrasi. Di samping aspek-aspek tersebut, juga harus memenuhi Kriteria dan variabel penilaian pelabuhan menurut RKM tentang Tatanan Kepelabuhanan Nasional.

Penilaian bobot tersebut didapat dari pengolahan data hasil opini responden yang diolah menggunakan ANP (Analytichal Network Program). Data yang diolah adalah opini mengenai tingkat kepentingan dengan menggunakan skala 1 s.d. 9 dengan uraian sebagai berikut:

NO SKALA DEFINISI DARI “ IMPORTANCE”

1 1 Sama penting

2 3 Sedikit lebih penting

3 5 Jelas lebih penting

4 7 Sangat Jelas Penting

5 9 Mutlak Penting

6 2,4,6,8 Ragu-Ragu antara dua nilai yang berdekatan

7 1/3,1/5,1/7,1/9 Kebalikan dari nilai diatas

Sumber: Saaty, Analytichal Hierarchy Proccess, Planing,Priority, Setting,Resources Allocation,1990

Matrik hasil opini responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 41: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 263

Tabel 5.8 Matrik Opini Responden Mengenai

Tingkat Kepentingan Kriteria Penilaian Lokasi Pelab uhan Utama Hub Internasional

Sumber : hasil olah data

Keterangan : V01 : Kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional. V02 : Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK. V03 : Aspek teknis. V04 : Aspek ekonomis. V05 : Aspek lingkungan. V06 : Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial. V07 : Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi. V08 : Adanya aksesibilitas terhadap hinterland. V09 : Keselamatan dan keamanan pelayaran. V10 : Pertahanan dan keamanan negara. V11 : Aspek administrasi.

V V01 V02 V03 V04 V05 V06 V07 V08 V09 V10 V11 Jml

V01 9.9842E+15 5.2189E+15 2.8177E+15 3.5049E+15 4.3511E+15 8.1174E+15 9.5655E+15 4.5379E+15 7.5959E+15 1.1239E+16 6.2281E+15 3.3994E+16

V02 1.7941E+16 9.3780E+15 5.0631E+15 6.2980E+15 7.8185E+15 1.4586E+16 1.7188E+16 8.1542E+15 1.3649E+16 2.0196E+16 1.1191E+16 6.1085E+16

V03 3.6461E+16 1.9059E+16 1.0290E+16 1.2799E+16 1.5889E+16 2.9643E+16 3.4932E+16 1.6572E+16 2.7739E+16 4.1044E+16 2.2744E+16 1.2414E+17

V04 2.7479E+16 1.4364E+16 7.7550E+15 9.6464E+15 1.1975E+16 2.2341E+16 2.6327E+16 1.2489E+16 2.0906E+16 3.0933E+16 1.7141E+16 9.3561E+16

V05 2.1794E+16 1.1392E+16 6.1506E+15 7.6507E+15 9.4977E+15 1.7719E+16 2.0880E+16 9.9055E+15 1.6581E+16 2.4534E+16 1.3595E+16 7.4204E+16

V06 1.2690E+16 6.6330E+15 3.5812E+15 4.4546E+15 5.5300E+15 1.0317E+16 1.2157E+16 5.7675E+15 9.6541E+15 1.4285E+16 7.9157E+15 4.3205E+16

V07 1.0335E+16 5.4022E+15 2.9166E+15 3.6280E+15 4.5038E+15 8.4024E+15 9.9014E+15 4.6972E+15 7.8626E+15 1.1634E+16 6.4468E+15 3.5188E+16

V08 2.1476E+16 1.1226E+16 6.0607E+15 7.5388E+15 9.3589E+15 1.7460E+16 2.0575E+16 9.7607E+15 1.6338E+16 2.4175E+16 1.3396E+16 7.3120E+16

V09 1.3051E+16 6.8218E+15 3.6831E+15 4.5814E+15 5.6874E+15 1.0611E+16 1.2503E+16 5.9316E+15 9.9288E+15 1.4691E+16 8.1410E+15 4.4435E+16

V10 8.9849E+15 4.6966E+15 2.5357E+15 3.1541E+15 3.9156E+15 7.3050E+15 8.6082E+15 4.0837E+15 6.8356E+15 1.0114E+16 5.6048E+15 3.0592E+16

V11 1.5892E+16 8.3073E+15 4.4851E+15 5.5789E+15 6.9258E+15 1.2921E+16 1.5226E+16 7.2232E+15 1.2091E+16 1.7890E+16 9.9137E+15 5.4111E+16

6.6763E+17

Page 42: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 264 PT. Iname Utama

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.9 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penentu an Bobot Komponen

Penilaian Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 RIPN 5.0917

2 V02 RTRWN/P/K 9.1494

3 V03 Aspek teknis 18.5941

4 V04 Aspek ekonomis 14.0138

5 V05 Aspek lingkungan 11.1145

6 V06 Eksos 6.4714

7 V07 Antarmoda 5.2705

8 V08 Akses hinterland 10.9520

9 V09 Keselamatan dan keamanan pelayaran 6.6556

10 V10 Pertahanan dan keamanan negara 4.5821

11 V11 Aspek administrasi 8.1048

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk kriteria dan variabel penilaian setelah pembulatan sebagai berikut:

• V01 : Rencana Induk Pelabuhan Nasional dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

• V02 : Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 9%.

• V03 : Aspek teknis dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 19%.

• V04 : Aspek ekonomis dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 14%.

• V05 : Aspek lingkungan dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 11%.

• V06 : Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 6%.

• V07 : Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

Page 43: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 265

• V08 : Adanya aksesibilitas terhadap hinterland, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 11%.

• V09 : Keselamatan dan keamanan pelayaran, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 7%.

• V10 : Pertahanan dan keamanan negara, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

• V11 : Aspek administrasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 8%.

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa aspek teknis yang bernilai bobot sebesar 19% merupakan pilihan utama responden, dibandingkan dengan ke 10 aspek lainnya. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa dalam

penetapan lokasi pelabuhan penentuan klasifikasi pelayanan pelabuhan ditentukan oleh faktor utama yaitu aspek teknis. Faktor kedua dan berikutnya yaitu terkait dengan aspek ekonomis dan akses ke hinterland.

Makin dalam alur dan kolam pelabuhan, maka makin banyak kapal yang akan berkunjung dengan draft kapal yang lebih dalam yang pada akhirnya kegiatan pelayanan suatu pelabuhan juga akan meningkat. Faktor kondisi geografis suatu pelabuhan memang harus menjadi ukuran utama khususnya dalam penilaian aspek teknis suatu pelabuhan. Sedimentasi

yang tinggi akan berdampak pada meningkatnya biaya operasi terutama terkait dengan biaya pengerukan, pada umumnya pelabuhan alam yang memiliki kedalaman lebih dari – 14 MLWS berpeluang untuk dapat

dimasuki kapal-kapal besar generasi terbaru. Atas dasar iniliah kiranya hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

1. Aspek Teknis

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek teknis (yang memiliki bobot 19%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Page 44: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 266 PT. Iname Utama

Tabel 5.10 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penentu an Bobot Aspek Teknis

pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasi onal

NO KODE URAIAN BOBOT (%) 1 V01 Kesesuaian hierarki 5.9436

2 V02 Luas daratan 11.1030

3 V03 Luas perairan (alur dan kolam) 24.9475

4 V04 Kedalaman perairan 17.3818

5 V05 Kedekatan jalur internasional/alki 13.2237

6 V06 Kondisi tanah 8.6371

7 V07 Panjang kapal 5.9436

8 V08 Kedekatan jarak dengan PPN 12.8198

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub

variabel dari kriteria aspek teknis setelah pembulatan sebagai berikut:

a. V01 : Kesesuaian hierarki, dinilai responden memiliki bobot

rata-rata sebesar 6%,

b. V02 : Luas daratan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 11%,

c. V03 : Luas perairan (alur dan kolam), dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 25%,

d. V04 : Kedalaman perairan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%,

e. V05 : Kedekatan jalur internasional/ALKI, dinilai responden

memiliki bobot rata-rata sebesar 13%,

f. V06 : Kondisi tanah, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 9%,

g. V07 : Panjang kapal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 6%,

h. V08 : Kedekatan jarak dengan PPN, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 13%.

Page 45: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 267

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 8 sub variabel dari kriteria aspek teknis, luas perairan (alur dan kolam pelabuhan) memiliki nilai bobot yang paling besar. Makin dalam alur dan kolam pelabuhan, maka makin banyak kapal yang akan berkunjung dengan

draft kapal yang lebih dalam yang pada akhirnya kegiatan pelayanan suatu pelabuhan juga akan meningkat. Sedimentasi yang tinggi akan berdampak pada meningkatnya biaya operasi terutama terkait

dengan biaya pengerukan, pada umumnya pelabuhan alam yang memiliki kedalaman lebih dari – 14 MLWS berpeluang untuk dapat dimasuki kapal-kapal besar generasi terbaru. Atas dasar iniliah kiranya hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

2. Aspek Ekonomis

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek ekonomis (yang memiliki bobot 14%) dengan nilai

sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.11 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penentu an Bobot Aspek Ekonomis pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 PDRB 13.7534

2 V02 Aktivitas industri dan perdagangan 12.1982

3 V03 Prediksi ke depan 15.6649

4 V04 Volume barang dan penumpang 23.6505

5 V05 Kontribusi taraf hidup 8.0004

6 V06 Ekonomis/finansial 26.7325

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek ekonomis setelah pembulatan sebagai berikut:

a. V01 : PDRB, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 14%,

Page 46: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 268 PT. Iname Utama

b. V02 : Aktivitas industri dan perdagangan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 12%,

c. V03 : Prediksi kedepan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 16%,

d. V04 : Volume barang dan penumpang, dinilai responden

memiliki bobot rata-rata sebesar 23%,

e. V05 : Kontribusi pada peningkatan taraf hidup, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 8%,

f. V06 : Perhitungan ekonomis/finansial, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 27%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 6 sub variabel dari kriteria aspek ekomnomis, aspek perhitungan ekonomis/finansial

memiliki nilai bobot yang paling besar yang tentunya memiliki tingkat kepentingan yang paling tinggi. Nilai keekonomian oleh responen dijadikan tolok ukur utama daria spek ekonomis.

3. Aspek Lingkungan

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek lingkungan (yang memiliki bobot 11%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.12 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penentu an Bobot Aspek

Lingkungan pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Utama Hu b Internasional

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Daya dukung lokasi 41.2599

2 V02 Kawasan konservasi 32.7480

3 V03 Kawasan hutan lindung 25.9921

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek lingkungan setelah pembulatan sebagai berikut:

Page 47: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 269

a. V01 : Daya dukung lokasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 41%,

b. V02 : Kawasan konservasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 33%,

c. V03 : Kawasan hutan lindung, dinilai responden memiliki bobot

rata-rata sebesar 26%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 3 sub variabel dari

kriteria aspek lingkungan memiliki nilai bobot yang beragam yang tentunya memiliki tingkat kepentingan yang beragam pula. Daya dukung lokasi yang dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 41% ini, terbesar diantara dua lainnya. Peruntukan lahan menjadi factor yang sangat penting terutama terkait

dengan program jangka panjang.

4. Aspek Administrasi

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek administrasi (yang memiliki bobot 8%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.13 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penentu an Bobot Aspek

Administrasi pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Utama Hub Internasional

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Rekomendasi keterpaduan RTRWP/RTRWK

16.4505

2 V02 Rancangan RIP, DLKr dan DLKp pelabuhan

19.0343

3 V03 Studi kelayakan 21.2792

4 V04 Hasil survei 43.2360

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub

variabel dari kriteria aspek administrasi setelah pembulatan sebagai berikut:

Page 48: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 270 PT. Iname Utama

a. V01 : Rekomendasi mengenai keterpaduan dengan RTRWP dan RTRWK, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%,

b. V02 : Rancangan RIP, DLKr dan DLKp pelabuhan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 19%,

c. V03 : Studi kelayakan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 21%,

d. V04 : Hasil survei, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 43%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 4 sub variabel dari kriteria aspek administrasi, hasil survei memiliki nilai bobot yang paling besar. Hasil survei yang meliputi hidrooceanografi (pasang

surut, gelombang, kedalaman dan arus), topografi, titik nol (bench-mark) lokasi pelabuhan yang dinyatakan dalam titik koordinat geografis berdasarkan peta laut yang diketahui oleh pemegang

fungsi keselamatan pelayaran setempat.

5. Penjelasan Sub Variabel Penilaian

Dalam penetapan lokasi pelabuhan, diperlukan kesepahaman khususnya terkait dengan cakupan lingkup masing-masing sub variabel. Pengertian umum yang mendasari penetapan kriteria lokasi pelabuhan adalah sebagai berikut.

a. Lebar serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan (M/LWS)

adalah kedalaman maksimal alur dan kolam pelabuhan yang digunakan sebagai tempat pelayanan kapal. Asumsinya : makin dalam draft dermaganya suatu pelabuhan, maka tingkat pelayanan

pelabuhan tersebut mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi dibandingkan tingkat pelayanan pelabuhan yang lain.

b. Arus barang adalah jumlah seluruh jenis barang yang dimuat dan dibongkar maupun diekspor dan diimpor di pelabuhan yang diangkut dengan kendaraan air selama satu tahun, terdiri dari:

general cargo; curah cair; curah kering. Setiap pelabuhan laut

Page 49: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 271

akan menjadi pusat kegiatan koleksi dan distribusi barang dan menjadi pintu keluar masuknya barang (gate) di suatu daerah. Asumsinya : makin besar volume bongkar muat barang yang terjadi di setiap pelabuhan, maka peran dan fungsi setiap pelabuhan dalam mendukung kegiatan koleksi dan distribusi

barang akan semakin besar, demikian jika kondisi sebaliknya (makin kecil volumenya makin kecil peran dan fungsinya).

c. Panjang Kapal adalah jarak horisontal antara garis tegak

haluan dan garis tegak buritan. Pajang kapal berpengaruh pada kekuatan memanjang kapal, tahanan, capital cost, maneuverability, hull volume, dan seakeeping (olah gerak kapal). Asumsinya : makin panjang kapal yang dapat dilayani oleh suatu pelabuhan, maka tingkat pelayanan pelabuhan

tersebut mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi dibandingkan tingkat pelayanan pelabuhan yang lain.

d. Kesesuian dengan hierarki pelabuhan, Dalam Undang-Undang

No.17 tahun 2008 ditetapkan 3 (tiga) klasifikasi pelabuhan, yaitu Pelabuhan Utama, Pelabuhan Pengumpul, dan Pelabuhan Pengumpan. Dikaitkan dengan Keputusan Menteri Perhubungan No.53 tahun 2002, Pelabuhan Utama meliputi : Internasional Hub dan Internasional, Pelabuhan Pengumpul meliputi Pelabuhan Nasional, dan Pelabuhan Pengumpan meliputi Pelabuhan Regional dan Lokal.

e. Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya

melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan

internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi.

f. Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan

sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan

antarprovinsi.

Page 50: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 272 PT. Iname Utama

g. Pelabuhan Pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang

dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi.

h. Aksesibilitas ke hinterland, artinya kemudahan/akses terhadap

sistem jaringan transportasi, terutama sistem jaringan “primer” yang menghubungkan region satu dengan region lain, baik berupa sistem jaringan jalan, sistem jaringan sungai (yang dapat dilayari), dan sistem rel kereta api. Asumsinya : semakin dekat jarak pelabuhan ke sistem jaringan transportasi primer,

maka aksesnya semakin baik dan nilainya semakin tinggi.

i. Kedekatan jarak dengan jalur ALKI/internasional, artinya faktor kedekatan terhadap jalur pelayaran baik Nasional (ALKI) dan

jalur pelayaran Internasional. Asumsinya : semakin dekat jarak pelabuhan ke Jalur pelayaran, maka peluang pelabuhan tersebut berkembang (sebagai Out let/In let keluar masuknya barang) akan semakin besar.

j. Kedekatan jarak dengan pusat pengembangan nasional, artinya karena pengembangan suatu pelabuhan tidak terlepas dari pola pengembangan spasial (tata ruang) di suatu wilayah, dan bisa juga terjadi sebaliknya. Yang penting dilihat dalam

keterkaitan ini adalah:

• Pertama : sampai sejauh mana tingkat kedekatan pelabuhan dengan “pusat-pusat” pengembangan (dalam

hal ini dikaitkan dengan Pusat Kegiatan skala Nasional/PKN) di suatu wilayah. Asumsinya : makin dekat lokasi suatu pelabuhan dengan pusat pengembangan

skala nasional (PKN),maka peluang berkembangnya pelabuhan akan semakin tinggi.

• Kedua : peran suatu pelabuhan dalam sistem pengembangan wilayah, dalam arti peran dan fungsi

pelabuhan sebagai : gate (pintu keluar-masuk) nya barang

Page 51: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 273

dan jasa di suatu wilayah. Asumsinya : makin tinggi peran suatu pelabuhan (sebagai satu-satunya) gate ke suatu wilayah, maka peran dan fungsi pelabuhan tersebut akan semakin menentukan untuk kemajuan daerah.

6. Komponen dan besaran nilai evaluasi masing-masin g sub variable

a. Arus barang (ton)

NO ARUS BARANG (TON) NILAI 1 Di Bawah 6,000,000 1 2 6000,001 - 12,000,000 2 3 12,000,001 - 18,000,000 3 4 18,000,001 - 24,000,000 4 5 Di Atas 24,000,001 5

b. Arus penumpang (orang)

NO ARUS PENUMPANG ((ORANG) NILAI 1 Di Bawah 400,000 1 2 400,001 - 800,000 2 3 800,001 - 1,200,000 3 4 1,200,001 - 1,600,000 4 5 Di Atas 1,600,001 5

c. Aksesibilitas ke hinterland (unit)

NO AKSESIBILITAS KE HINTERLAND NILAI 1 Transportasi primer klasifikasi lokal 1 2 Transportasi primer klasifikasi kolektor 3 3 Transportasi primer klasifikasi arteri 5

d. Klasifikasi jarak dengan jalur internasional/ALKI (mil)

NO KLASIFIKASI JARAK (Mil)

PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat dekat Di bawah 53 5 2 Dekat 53,1 – 95 4 3 Sedang 95,1 – 137 3 4 Jauh 137,1 – 179 2 5 Sangat jauh DI ATAS 179,1 1

Page 52: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 274 PT. Iname Utama

e. Klasifikasi jarak dengan pusat pengembangan nasional

NO KLASIFIKASI JARAK (Mil)

PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat dekat Di bawah 82 5 2 Dekat 82,1 – 161 4 3 Sedang 161,1 – 240 3 4 Jauh 240,1 – 319 2 5 Sangat jauh Di atas 319,1 1

f. Kesesuaian dengan hierarki pelabuhan

NO AKSESIBILITAS KE HINTERLAND NILAI

1 Pelabuhan pengumpan 1

2 Pelabuhan pengumpul 3

3 Pelabuhan utama 5

g. Klasifikasi Pelayanan Dermaga bagi Ukuran Kapal (M)

NO KLASIFIKASI UKURAN KAPAL (M)

PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat pendek Di Bawah 103 1 2 Pendek 103,1 – 156 2 3 Sedang 156,1 – 209 3 4 Panjang 209,1 – 262 4 5 Sangat panjang Di Atas 262,1 5

h. Klasifikasi Kedalaman Dermaga (Draft) (MLWS)

NO

KLASIFIKASI KEDALAMAN

DERMAGA/DRAFT (MLWS)

PARAMETER (M) NILAI

1 Sangat rendah DIBAWAH 5 1 2 Rendah 5,1 – 9 2 3 Sedang 9,1 – 14 3 4 Dalam 14,1 – 18 4 5 Sangat dalam DIATAS 18,1 5

i. Komponen lainnya yang bernilai mutlak (5), artinya bahwa pada komponen ini bersifat wajib dan keharusan untuk dipenuhi.

NO URAIAN NILAI

1 Kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional

5

2 Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK 5

3 Memiliki luas perairan tertentu 5

Page 53: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 275

NO URAIAN NILAI

4 Memiliki luas daratan tertentu 5

5 Memperhatikan Kondisi tanah 5

6 Memperhatikan PDRB 5

7 Memperhatikan aktivitas perdagangan dan industri 5

8 Prediksi kedepan 5

9 Kontribusi pada peningkatan taraf hidup penduduk 5

10 Perhitungan ekonomis/finansial 5

11 Memperhatikan daya dukung lokasi 5

12 Memperhatikan kawasan konservasi 5

13 Memperhatikan hutan lindung 5

14 Memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat 5

15 Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi 5

16 Keselamatan dan keamanan pelayaran 5

17 Pertahanan dan keamanan negara 5

18 Rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota setempat 5

19 Rancangan RIP, DLKR DAN DLKP 5

20 Studi kelayakan 5

21 Hasil survei 5

Tabel 5.14 Hasil Penilaian dan Skor pada Penilaian Penetapan L okasi

Pelabuhan Utama Hub Internasional

NO KRITERIA I KRITERIA II EUGEN BOBOT NILAI PLB

UTAMA HUB INTERNASIONAL

SKOR MAKSIMAL

1 RIPN

5.09 5 25.46

2 RTRWN/P/K

9.15 5 45.75

3 TEKNIS Luas Perairan 5.9436 1.11 5 5.53

18.59405809 Kesesuaian Hierarki 11.1030 2.06 5 10.32

Kedalaman 24.9475 4.64 5 23.19

Kedekatan Jarak Plb Dg Jalur Pelayaran 17.3818 3.23 5 16.16

Kedekatan Jarak Dgn Ppn 13.2237 2.46 5 12.29

Kondisi Tanah 8.6371 1.61 5 8.03

Luas Daratan 5.9436 1.11 5 5.53

Panjang Kapal 12.8198 2.38 5 11.92

Page 54: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 276 PT. Iname Utama

NO KRITERIA I KRITERIA II EUGEN BOBOT NILAI PLB

UTAMA HUB INTERNASIONAL

SKOR MAKSIMAL

4 EKONOMIS Pdrb 13.7534 1.93 5 9.64

14.01375764 Aktivitas Indag 12.1982 1.71 5 8.55

Prediksi Ke Depan 15.6649 2.20 5 10.98

Volume Brg Dan Pnp 23.6505 3.31 5 16.57

Kontribusi Taraf Hidup 8.0004 1.12 5 5.61

Ekonomis/Finansial 26.7325 3.75 5 18.73

5 LINGKUNGAN Daya Dukung Lokasi 41.2599 4.59 5 22.93

11.11451591 Kawasan Konservasi 32.7480 3.64 5 18.20

Kawasan Hutan Lindung 25.9921 2.89 5 14.44

6 EKSOS

6.47 5 32.36

7 ANTARMODA

5.27 5 26.35

8 AKSES HINTLD

10.95 5 54.76

9 KESKAMPEL

6.66 5 33.28

10 HANKAMNEG

4.58 5 22.91

11 ADMINISTRASI Rekomendasi 16.4505 1.33 5 6.67

8.104823195 Rip, Dlkr Dan Dlkp 19.0343 1.54 5 7.71

Studi Kelayakan 21.2792 1.72 5 8.62

Hasil Survei 43.2360 3.50 5 17.52

TOTAL SKOR 100.00 500.00

HIERARKI PELABUHAN SKOR

PELABUHAN UTAMA INTERNASIONAL 483.98 – 500.00

D. PENETAPAN KRITERIA LOKASI PELABUHAN UTAMA INTERNASIONAL

Substansi rancangan penetapan kriteria Lokasi Pelabuhan Utama

Internasional meliputi: ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi, serta persyaratan-persyaratan.

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada UU 17/2008 tentang Pelayaran, PP 61/2009 tentang Kepelabuhanan, KM 53/2002 tentang Tatanan Kepelabuhan Nasional yang penjabarannya

sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek:

Page 55: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 277

• Berperan sebagai pelabuhan utama sekunder (utama internasional) yang berperan sebagai pusat distribusi peti kemas nasional dan pelayanan angkutan peti kemas internasional,

• Berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan angkutan peti kemas, melayani angkutan peti kemas sebesar 1.500.000 TEU's/tahun atau angkutan lain yang setara,

• Berada dekat dengan jalur pelayaran internasional + 500 mil dan jalur pelayaran nasional ± 50 mil;

• Kedalaman minimal pelabuhan - 9 m LWS,

• Memiliki dermaga peti kemas minimal panjang 250 m',2 crane dan lapangan penumpukan kontener seluas 10 Ha; dan

• Jarak dengan pelabuhan internasional lainnya 200 – 500 mil.

Berdasarkan hasil data primer, maka aspek yang dinilai perlu digunakan untuk menentukan lokasi pelabuhan utama internasional adalah:

• Harus sesuai dengan rencana induk pelabuhan nasional,

• Harus sesuai dengan RTRW nasional, RTRW provinsi, dan atau

RTRW kabupaten/kota,

• Harus sesuai dengan potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah,

• Harus mempertimbangkan kedekatan dengan jalur pelayaran internasional,

• Harus memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang,

• Harus mampu melayani kapal dengan kapasitas tertentu,

• Harus berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional,

• Harus mempertimbangkan volume kegiatan bongkar muat dengan jumlah tertentu,

• Harus memenuhi persyaratan amdal,

Page 56: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 278 PT. Iname Utama

• Harus terintegrasi dengan simpul jaringan intra dan antarmoda transportasi, dan

• Harus memenuhi persyaratan kedalaman alur, kolam pelabuhan, dan kondisi gelombang.

Pengembangan pelabuhan utama internasional sebagai pelabuhan utama sekunder juga harus disesuaikan dengan rencana induk pelabuhan nasional dan RTRTW nasional maupun daerah, terintegrasi dengan

jaringan transportasi serta didukung oleh fasilitas yang memadai seperti kedalaman alur dan kolam pelabuhan.

Berdasarkan pertimbangan kebijakan kepelabuhanan, tata ruang wilayah,

sistem transportasi nasional, prasarana pelabuhan, dan legitimasi kepelabuhanan, maka krteria dan variabel penilaian pelabuhan utama internasional dapat dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 5.15

Kriteria dan Variabel Penilaian Lokasi Pelabuhan Ut ama Internasional Berdasarkan RKM Tatanan Kepelabuhanan Nasional

KR

ITE

RIA

VARIABEL PARAMETER

I

Kegiatan Utama Pelabuhan

Klasifikasi Volume bongkar muat besar antara 25.670.001

s.d. 34.211.000

II Akses Ke Sistem Jaringan Transportasi Primer Terhubungkan dengan sistem jaringan transportasi primer klasifikasi “Ateri” Nilai 5

III Kriteria III : Akses Ke Jalur Pelayaran Nasional (ALKI) dan Jalur Pelayaran Internasional (Mil)

Klasifikasi Jarak dekat dengan Jalur Internasional / ALKI 53 s.d 95

IV Pengembangan Spasial (Km)

Klasifikasi Jarak dekat dengan Pusat Pengembangan Nasional 82 - < 161

V Kesesuaian dengan Sistem Perundangan (UU No.17/2008 dan KM 53/2002)

Pelabuhan Utama (Internasional Hub dan Internasional) Nilai 5

VI

Ketersediaan Prasarana Kepelabuhanan

1 Berdasarkan panjang kapal: Klasifikasi Pelayanan Dermaga bagi Ukuran Kapal panjang (m) 209 s.d. 262

2 Berdasarkan kedalaman kolam pelabuhan: Klasifikasi Kedalaman dermaga (draft) Sangat Dalam (m) 11 s.d. 14

Page 57: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 279

Penjelasan pemilihan kriteria didasarkan pada asumsi-asumsi seperti pada Rancangan Kriteria Lokasi Pelabuhan Hub Internasional. Kriteria pelabuhan utama internasional seperti halnya pada kriteria pelabuhan utma hub internasional, hanya dibedakan pada jumlah bongkar muat yang ditanganinya. Pelabuhan utama internasional harus mampu melayani

volume bongkar muat minimal 25 juta ton, tetapi kurang dari 34 juta ton. Apabila volume bongkar muat sudah mencapai di atas 34 juta ton, maka pelabuhan tersebut dapat dijadikan sebagai pelabuhan utama hub

internasional.

Proses perhitungan dalam penetapan lokasi pelabuhan berdasarkan hierarki pelabuhan utama internasional, mengacu dan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:

• Rencana Induk Pelabuhan Nasional;

• Rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota;

• Kelayakan teknis dengan memperhatikan luas perairan (alur dan kolam), peta bathimetry/kedalaman perairan, kesesuaian hierarki, kedekatan jarak pelabuhan dengan jalur pelayaran internasional, kedekatan jarak pelabuhan dengan pusat pengembangan nasional,

kondisi tanah, luas daratan dan pelayanan dermaga bagi ukuran panjang kapal;

• Kelayakan ekonomis dengan memperhatikan produk domestik regional bruto, aktivitas perdagangan dan industri yang ada, serta

prediksi di masa mendatang, perkembangan aktivitas volume barang dan penumpang, kontribusi pada peningkatan taraf hidup penduduk dan perhitungan ekonomis/finansial;

• Kelayakan lingkungan dengan memperhatikan daya dukung lokasi, kawasan konservasi dan hutan lindung;

• Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat yang berdampak pada peningkatan aktivitas penumpang, barang

dan hewan dari dan keluar pelabuhan;

• Keterpaduan intra-dan antarmoda transportasi;

Page 58: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 280 PT. Iname Utama

• Adanya aksesibilitas terhadap hinterland untuk kelancaran distribusi dan industri;

• Keselamatan dan keamanan pelayaran; dan

• Pertahanan dan keamanan negara.

• Permohonan penetapan lokasi pelabuhan disesuaikan dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dan diajukan oleh penyelenggara pelabuhan laut/Pemerintah atau pemerintah daerah

kepada Menteri melalui Direktur Jenderal dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut:

� rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota setempat sesuai dengan kewenangannya mengenai keterpaduan dengan rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang

wilayah kabupaten/kota;

� rancangan Rencana Induk Pelabuhan dan rencana Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan

pelabuhan.

� hasil studi kelayakan mengenai : kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, kelayakan lingkungan, pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat, keterpaduan intra-dan antarmoda, aksesibilitas terhadap hinterland, keselamatan dan

keamanan pelayaran, serta pertahanan dan keamanan;

� hasil survei yang meliputi hidrooceanografi (pasang surut, gelombang, kedalaman dan arus), topografi, titik nol (bench-

mark) lokasi pelabuhan yang dinyatakan dalam titik koordinat geografis berdasarkan peta laut yang diketahui oleh pemegang fungsi keselamatan pelayaran setempat.

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada UU 17/2008 tentang Pelayaran dan PP 61/2009 tentang Kepelabuhanan,

yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek teknis, ekonomis, lingkungan, dan kelengkapan administrasi. Di samping aspek-aspek tersebut, juga harus memenuhi Kriteria dan variabel penilaian

pelabuhan menurut RKM tentang Tatanan Kepelabuhanan Nasional.

Penilaian bobot tersebut didapat dari pengolahan data hasil opini responden yang diolah menggunakan ANP (Analytichal Network

Page 59: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 281

Program). Data yang diolah adalah opini mengenai tingkat kepentingan dengan menggunakan skala 1 s.d. 9 dengan uraian sebagai berikut:

NO SKALA DEFINISI DARI “ IMPORTANCE”

1 1 Sama penting

2 3 Sedikit lebih penting

3 5 Jelas lebih penting

4 7 Sangat Jelas Penting

5 9 Mutlak Penting

6 2,4,6,8 Ragu-Ragu antara dua nilai yang berdekatan

7 1/3,1/5,1/7,1/9 Kebalikan dari nilai diatas

Sumber: Saaty, Analytichal Hierarchy Proccess, Planing,Priority, Setting,Resources Allocation,1990

Matrik hasil opini responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 60: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 282 PT. Iname Utama

Tabel 5.16 Matrik Opini Responden Mengenai

Tingkat Kepentingan Kriteria Penilaian Lokasi Pelab uhan Utama Internasional

Sumber : hasil olah data

Keterangan :

V01 : Kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional. V02 : Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK. V03 : Aspek teknis. V04 : Aspek ekonomis. V05 : Aspek lingkungan. V06 : Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial. V07 : Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi. V08 : Adanya aksesibilitas terhadap hinterland. V09 : Keselamatan dan keamanan pelayaran. V10 : Pertahanan dan keamanan negara. V11 : Aspek administrasi.

V V01 V02 V03 V04 V05 V06 V07 V08 V09 V10 V11 Jml

V01 9.9842E+15 5.2189E+15 2.8177E+15 3.5049E+15 4.3511E+15 8.1174E+15 9.5655E+15 4.5379E+15 7.5959E+15 1.1239E+16 6.2281E+15 3.3994E+16

V02 1.7941E+16 9.3780E+15 5.0631E+15 6.2980E+15 7.8185E+15 1.4586E+16 1.7188E+16 8.1542E+15 1.3649E+16 2.0196E+16 1.1191E+16 6.1085E+16

V03 3.6461E+16 1.9059E+16 1.0290E+16 1.2799E+16 1.5889E+16 2.9643E+16 3.4932E+16 1.6572E+16 2.7739E+16 4.1044E+16 2.2744E+16 1.2414E+17

V04 2.7479E+16 1.4364E+16 7.7550E+15 9.6464E+15 1.1975E+16 2.2341E+16 2.6327E+16 1.2489E+16 2.0906E+16 3.0933E+16 1.7141E+16 9.3561E+16

V05 2.1794E+16 1.1392E+16 6.1506E+15 7.6507E+15 9.4977E+15 1.7719E+16 2.0880E+16 9.9055E+15 1.6581E+16 2.4534E+16 1.3595E+16 7.4204E+16

V06 1.2690E+16 6.6330E+15 3.5812E+15 4.4546E+15 5.5300E+15 1.0317E+16 1.2157E+16 5.7675E+15 9.6541E+15 1.4285E+16 7.9157E+15 4.3205E+16

V07 1.0335E+16 5.4022E+15 2.9166E+15 3.6280E+15 4.5038E+15 8.4024E+15 9.9014E+15 4.6972E+15 7.8626E+15 1.1634E+16 6.4468E+15 3.5188E+16

V08 2.1476E+16 1.1226E+16 6.0607E+15 7.5388E+15 9.3589E+15 1.7460E+16 2.0575E+16 9.7607E+15 1.6338E+16 2.4175E+16 1.3396E+16 7.3120E+16

V09 1.3051E+16 6.8218E+15 3.6831E+15 4.5814E+15 5.6874E+15 1.0611E+16 1.2503E+16 5.9316E+15 9.9288E+15 1.4691E+16 8.1410E+15 4.4435E+16

V10 8.9849E+15 4.6966E+15 2.5357E+15 3.1541E+15 3.9156E+15 7.3050E+15 8.6082E+15 4.0837E+15 6.8356E+15 1.0114E+16 5.6048E+15 3.0592E+16

V11 1.5892E+16 8.3073E+15 4.4851E+15 5.5789E+15 6.9258E+15 1.2921E+16 1.5226E+16 7.2232E+15 1.2091E+16 1.7890E+16 9.9137E+15 5.4111E+16

6.6763E+17

Page 61: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 283

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.17 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penentu an Bobot

pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 RIPN 5.0917

2 V02 RTRWN/P/K 9.1494

3 V03 Aspek teknis 18.5941

4 V04 Aspek ekonomis 14.0138

5 V05 Aspek lingkungan 11.1145

6 V06 Eksos 6.4714

7 V07 Antarmoda 5.2705

8 V08 Akses hinterland 10.9520

9 V09 Keselamatan dan keamanan pelayaran 6.6556

10 V10 Pertahanan dan keamanan negara 4.5821

11 V11 Aspek administrasi 8.1048

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk kriteria dan variabel penilaian setelah pembulatan sebagai berikut:

• V01 : Rencana Induk Pelabuhan Nasional dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

• V02 : Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 9%.

• V03 : Aspek teknis dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 19%.

• V04 : Aspek ekonomis dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 14%.

• V05 : Aspek lingkungan dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 11%.

• V06 : Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 6%.

Page 62: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 284 PT. Iname Utama

• V07 : Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

• V08 : Adanya aksesibilitas terhadap hinterland, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 11%.

• V09 : Keselamatan dan keamanan pelayaran, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 7%.

• V10 : Pertahanan dan keamanan negara, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

• V11 : Aspek administrasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 8%.

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa aspek teknis yang bernilai bobot sebesar 19% merupakan pilihan utama responden, dibandingkan dengan ke 10 aspek lainnya. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa dalam penetapan lokasi pelabuhan penentuan klasifikasi pelayanan pelabuhan ditentukan oleh faktor utama yaitu aspek teknis. Faktor kedua dan berikutnya yaitu terkait dengan aspek ekonomis dan akses ke hinterland. Makin dalam alur dan kolam pelabuhan, maka makin banyak kapal yang

akan berkunjung dengan draft kapal yang lebih dalam yang pada akhirnya kegiatan pelayanan suatu pelabuhan juga akan meningkat. Faktor kondisi geografis suatu pelabuhan memang harus menjadi ukuran utama

khususnya dalam penilaian aspek teknis suatu pelabuhan. Sedimentasi yang tinggi akan berdampak pada meningkatnya biaya operasi terutama terkait dengan biaya pengerukan, pada umumnya pelabuhan alam yang memiliki kedalaman lebih dari – 14 MLWS berpeluang untuk dapat dimasuki kapal-kapal besar generasi terbaru. Atas dasar iniliah kiranya

hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

1. Aspek Teknis

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek teknis (yang memiliki bobot 19%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Page 63: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 285

Tabel 5.18 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot

Aspek Teknis pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Kesesuaian hierarki 5.9436

2 V02 Luas daratan 11.1030

3 V03 Luas perairan (alur dan kolam) 24.9475

4 V04 Kedalaman perairan 17.3818

5 V05 Kedekatan jalur internasional/alki 13.2237

6 V06 Kondisi tanah 8.6371

7 V07 Panjang kapal 5.9436

8 V08 Kedekatan jarak dengan PPN 12.8198

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek teknis setelah pembulatan sebagai berikut:

a. V01 : Kesesuaian hierarki, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 6%,

b. V02 : Luas daratan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 11%,

c. V03 : Luas perairan (alur dan kolam), dinilai responden

memiliki bobot rata-rata sebesar 25%,

d. V04 : Kedalaman perairan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%,

e. V05 : Kedekatan jalur internasional/ALKI, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 13%,

f. V06 : Kondisi tanah, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 9%,

g. V07 : Panjang kapal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 6%,

h. V08 : Kedekatan jarak dengan PPN, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 13%.

Page 64: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 286 PT. Iname Utama

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 8 sub variabel dari kriteria aspek teknis, luas perairan (alur dan kolam pelabuhan) memiliki nilai bobot yang paling besar. Makin dalam alur dan kolam pelabuhan, maka makin banyak kapal yang akan berkunjung dengan

draft kapal yang lebih dalam yang pada akhirnya kegiatan pelayanan suatu pelabuhan juga akan meningkat. Sedimentasi yang tinggi akan berdampak pada meningkatnya biaya operasi terutama terkait

dengan biaya pengerukan, pada umumnya pelabuhan alam yang memiliki kedalaman lebih dari – 14 MLWS berpeluang untuk dapat dimasuki kapal-kapal besar generasi terbaru. Atas dasar iniliah kiranya hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

2. Aspek Ekonomis

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek ekonomis (yang memiliki bobot 14%) dengan nilai

sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.19 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot

Aspek Ekonomis pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Utam a Internasional NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 PDRB 13.7534

2 V02 Aktivitas industri dan perdagangan 12.1982

3 V03 Prediksi ke depan 15.6649

4 V04 Volume barang dan penumpang 23.6505

5 V05 Kontribusi taraf hidup 8.0004

6 V06 Ekonomis/finansial 26.7325

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek ekonomis setelah pembulatan sebagai berikut:

a. V01 : PDRB, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 14%,

Page 65: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 287

b. V02 : Aktivitas industri dan perdagangan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 12%,

c. V03 : Prediksi kedepan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 16%,

d. V04 : Volume barang dan penumpang, dinilai responden

memiliki bobot rata-rata sebesar 23%,

e. V05 : Kontribusi pada peningkatan taraf hidup, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 8%,

f. V06 : Perhitungan ekonomis/finansial, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 27%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 6 sub variabel dari kriteria aspek ekomnomis, aspek perhitungan ekonomis/finansial

memiliki nilai bobot yang paling besar yang tentunya memiliki tingkat kepentingan yang paling tinggi. Nilai keekonomian oleh responen dijadikan tolok ukur utama daria spek ekonomis.

3. Aspek Lingkungan

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek lingkungan (yang memiliki bobot 11%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.20 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot

Aspek Lingkungan pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Ut ama Internasional NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Daya dukung lokasi 41.2599

2 V02 Kawasan konservasi 32.7480

3 V03 Kawasan hutan lindung 25.9921

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek lingkungan setelah pembulatan sebagai berikut:

Page 66: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 288 PT. Iname Utama

a. V01 : Daya dukung lokasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 41%,

b. V02 : Kawasan konservasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 33%,

c. V03 : Kawasan hutan lindung, dinilai responden memiliki bobot

rata-rata sebesar 26%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 3 sub variabel dari

kriteria aspek lingkungan memiliki nilai bobot yang beragam yang tentunya memiliki tingkat kepentingan yang beragam pula. Daya dukung lokasi yang dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 41% ini, terbesar diantara dua lainnya. Peruntukan lahan menjadi factor yang sangat penting terutama terkait dengan program

jangka panjang.

4. Aspek Administrasi

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek administrasi (yang memiliki bobot 8%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.21 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot

Aspek Administrasi pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Utama Internasional NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Rekomendasi keterpaduan RTRWP/RTRWK

16.4505

2 V02 Rancangan RIP, DLKr dan DLKp pelabuhan

19.0343

3 V03 Studi kelayakan 21.2792

4 V04 Hasil survei 43.2360

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub

variabel dari kriteria aspek administrasi setelah pembulatan sebagai berikut:

Page 67: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 289

a. V01 : Rekomendasi mengenai keterpaduan dengan RTRWP dan RTRWK, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%,

b. V02 : Rancangan RIP, DLKr dan DLKp pelabuhan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 19%,

c. V03 : Studi kelayakan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 21%,

d. V04 : Hasil survei, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 43%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 4 sub variabel dari kriteria aspek administrasi, hasil survei memiliki nilai bobot yang paling besar. Hasil survei yang meliputi hidrooceanografi (pasang

surut, gelombang, kedalaman dan arus), topografi, titik nol (bench-mark) lokasi pelabuhan yang dinyatakan dalam titik koordinat geografis berdasarkan peta laut yang diketahui oleh pemegang

fungsi keselamatan pelayaran setempat.

5. Penjelasan Sub Variabel Penilaian

Dalam penetapan lokasi pelabuhan, diperlukan kesepahaman khususnya terkait dengan cakupan lingkup masing-masing sub variabel. Pengertian umum yang mendasari penetapan kriteria lokasi pelabuhan adalah sebagai berikut.

a. Lebar serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan (M/LWS)

adalah kedalaman maksimal alur dan kolam pelabuhan yang digunakan sebagai tempat pelayanan kapal. Asumsinya : makin dalam draft dermaganya suatu pelabuhan, maka tingkat pelayanan

pelabuhan tersebut mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi dibandingkan tingkat pelayanan pelabuhan yang lain.

b. Arus barang adalah jumlah seluruh jenis barang yang dimuat dan dibongkar maupun diekspor dan diimpor di pelabuhan yang diangkut dengan kendaraan air selama satu tahun, terdiri dari:

general cargo; curah cair; curah kering. Setiap pelabuhan laut akan menjadi pusat kegiatan koleksi dan distribusi barang dan

Page 68: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 290 PT. Iname Utama

menjadi pintu keluar masuknya barang (gate) di suatu daerah. Asumsinya : makin besar volume bongkar muat barang yang terjadi di setiap pelabuhan, maka peran dan fungsi setiap pelabuhan dalam mendukung kegiatan koleksi dan distribusi barang akan semakin besar, demikian jika kondisi sebaliknya

(makin kecil volumenya makin kecil peran dan fungsinya).

c. Panjang Kapal adalah jarak horisontal antara garis tegak haluan dan garis tegak buritan. Pajang kapal berpengaruh pada

kekuatan memanjang kapal, tahanan, capital cost, maneuverability, hull volume, dan seakeeping (olah gerak kapal). Asumsinya : makin panjang kapal yang dapat dilayani oleh suatu pelabuhan, maka tingkat pelayanan pelabuhan tersebut mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi dibandingkan

tingkat pelayanan pelabuhan yang lain.

d. Kesesuian dengan hierarki pelabuhan, Dalam Undang-Undang No.17 tahun 2008 ditetapkan 3 (tiga) klasifikasi pelabuhan, yaitu

Pelabuhan Utama, Pelabuhan Pengumpul, dan Pelabuhan Pengumpan. Dikaitkan dengan Keputusan Menteri Perhubungan No.53 tahun 2002, Pelabuhan Utama meliputi : Internasional Hub dan Internasional, Pelabuhan Pengumpul meliputi Pelabuhan Nasional, dan Pelabuhan Pengumpan meliputi Pelabuhan Regional dan Lokal.

e. Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan

internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal

tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi.

f. Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta

angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi.

Page 69: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 291

g. Pelabuhan Pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang,

serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi.

h. Aksesibilitas ke hinterland, artinya kemudahan/akses terhadap

sistem jaringan transportasi, terutama sistem jaringan “primer” yang menghubungkan region satu dengan region lain, baik berupa sistem jaringan jalan, sistem jaringan sungai (yang dapat dilayari), dan sistem rel kereta api. Asumsinya : semakin dekat jarak pelabuhan ke sistem jaringan transportasi primer,

maka aksesnya semakin baik dan nilainya semakin tinggi.

i. Kedekatan jarak dengan jalur ALKI/internasional, artinya faktor kedekatan terhadap jalur pelayaran baik Nasional (ALKI) dan

jalur pelayaran Internasional. Asumsinya : semakin dekat jarak pelabuhan ke Jalur pelayaran, maka peluang pelabuhan tersebut berkembang (sebagai Out let/In let keluar masuknya barang) akan semakin besar.

j. Kedekatan jarak dengan pusat pengembangan nasional, artinya karena pengembangan suatu pelabuhan tidak terlepas dari pola pengembangan spasial (tata ruang) di suatu wilayah, dan bisa juga terjadi sebaliknya. Yang penting dilihat dalam keterkaitan

ini adalah:

• Pertama : sampai sejauh mana tingkat kedekatan pelabuhan dengan “pusat-pusat” pengembangan (dalam hal ini

dikaitkan dengan Pusat Kegiatan skala Nasional/PKN) di suatu wilayah. Asumsinya : makin dekat lokasi suatu pelabuhan dengan pusat pengembangan skala nasional

(PKN),maka peluang berkembangnya pelabuhan akan semakin tinggi.

• Kedua : peran suatu pelabuhan dalam sistem pengembangan wilayah, dalam arti peran dan fungsi

pelabuhan sebagai : gate (pintu keluar-masuk) nya barang

Page 70: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 292 PT. Iname Utama

dan jasa di suatu wilayah. Asumsinya : makin tinggi peran suatu pelabuhan (sebagai satu-satunya) gate ke suatu wilayah, maka peran dan fungsi pelabuhan tersebut akan semakin menentukan untuk kemajuan daerah.

6. Komponen dan besaran nilai evaluasi masing-masin g sub variable

a. Arus barang (ton)

NO ARUS BARANG (TON) NILAI

1 Di Bawah 6,000,000 1 2 6000,001 - 12,000,000 2 3 12,000,001 - 18,000,000 3 4 18,000,001 - 24,000,000 4 5 Di Atas 24,000,001 5

b. Arus penumpang (orang)

NO ARUS PENUMPANG ((ORANG) NILAI 1 DI BAWAH 400,000 1 2 400,001 - 800,000 2 3 800,001 - 1,200,000 3 4 1,200,001 - 1,600,000 4 5 DI ATAS 1,600,001 5

c. Aksesibilitas ke hinterland (unit)

NO AKSESIBILITAS KE HINTERLAND NILAI

1 Transportasi primer klasifikasi lokal 1

2 Transportasi primer klasifikasi kolektor 3

3 Transportasi primer klasifikasi arteri 5

d. Klasifikasi jarak dengan jalur internasional/ALKI (mil)

NO KLASIFIKASI JARAK (Mil) PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat dekat DI BAWAH 53 5 2 Dekat 53,1 – 95 4 3 Sedang 95,1 – 137 3 4 Jauh 137,1 – 179 2 5 Sangat jauh DI ATAS 179,1 1

Page 71: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 293

e. Klasifikasi jarak dengan pusat pengembangan nasional

NO KLASIFIKASI JARAK (Mil) PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat dekat DI BAWAH 82 5

2 Dekat 82,1 – 161 4

3 Sedang 161,1 – 240 3

4 Jauh 240,1 – 319 2

5 Sangat jauh DI ATAS 319,1 1

f. Kesesuaian dengan hierarki pelabuhan

NO AKSESIBILITAS KE HINTERLAND NILAI

1 Pelabuhan pengumpan 1

2 Pelabuhan pengumpul 3

3 Pelabuhan utama 5

g. Klasifikasi Pelayanan Dermaga bagi Ukuran Kapal (M)

NO KLASIFIKASI UKURAN KAPAL (M)

PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat pendek DI BAWAH 103 1

2 Pendek 103,1 – 156 2

3 Sedang 156,1 – 209 3

4 Panjang 209,1 – 262 4

5 Sangat panjang DI ATAS 262,1 5

h. Klasifikasi Kedalaman Dermaga (Draft) (MLWS)

NO KLASIFIKASI KEDALAMAN DERMAGA/DRAFT (MLWS)

PARAMETER (M) NILAI

1 Sangat rendah Di Bawah 5 1

2 Rendah 5,1 – 9 2

3 Sedang 9,1 – 14 3

4 Dalam 14,1 – 18 4

5 Sangat dalam Di Atas 18,1 5

Page 72: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 294 PT. Iname Utama

i. Komponen lainnya yang bernilai mutlak (5), artinya bahwa pada komponen ini bersifat wajib dan keharusan untuk dipenuhi.

NO URAIAN NILAI

1 Kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional.

5

2 Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK 5

3 Memiliki luas perairan tertentu 5

4 Memiliki luas daratan tertentu 5

5 Memperhatikan Kondisi tanah 5

6 Memperhatikan PDRB 5

7 Memperhatikan aktivitas perdagangan dan industri

5

8 Prediksi kedepan 5

9 Kontribusi pada peningkatan taraf hidup penduduk

5

10 Perhitungan ekonomis/finansial 5

11 Memperhatikan daya dukung lokasi 5

12 Memperhatikan kawasan konservasi 5

13 Memperhatikan hutan lindung 5

14 Memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat

5

15 Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi 5

16 Keselamatan dan keamanan pelayaran 5

17 Pertahanan dan keamanan negara 5

18 Rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota setempat

5

19 Rancangan RIP, DLKR DAN DLKP 5

20 Studi kelayakan 5

21 Hasil survei 5

Page 73: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 295

Tabel 5.22 Hasil Penilaian dan Skor pada Penilaian Penetapan L okasi

Pelabuhan Utama Internasional

NO KRITERIA I KRITERIA II EUGEN BOBOT NILAI PLB

UTAMA INTERNASIONAL

SKOR MAKSIMAL

1 RIPN

5.09 5 25.46

2 RTRWN/P/K

9.15 5 45.75

3 TEKNIS Luas Perairan 5.9436 1.11 5 5.53

18.59405809 Kesesuaian Hierarki 11.1030 2.06 5 10.32

Kedalaman 24.9475 4.64 4 18.56

Kedekatan Jarak Plb Dg Jalur Pelayaran

17.3818 3.23 4 12.93

Kedekatan Jarak Dgn Ppn 13.2237 2.46 4 9.84

Kondisi Tanah 8.6371 1.61 5 8.03

Luas Daratan 5.9436 1.11 5 5.53

Panjang Kapal 12.8198 2.38 4 9.53

4 EKONOMIS Pdrb 13.7534 1.93 5 9.64

14.01375764 Aktivitas Indag 12.1982 1.71 5 8.55

Prediksi Ke Depan 15.6649 2.20 5 10.98

Volume Brg Dan Pnp 23.6505 3.31 4 13.26

Kontribusi Taraf Hidup 8.0004 1.12 5 5.61

Ekonomis/Finansial 26.7325 3.75 5 18.73

5 LINGKUNGAN Daya Dukung Lokasi 41.2599 4.59 5 22.93

11.11451591 Kawasan Konservasi 32.7480 3.64 5 18.20

Kawasan Hutan Lindung 25.9921 2.89 5 14.44

6 EKSOS

6.47 5 32.36

7 ANTARMODA

5.27 5 26.35

8 AKSES HINTLD 10.95 5 54.76

9 KESKAMPEL

6.66 5 33.28

10 HANKAMNEG

4.58 5 22.91

11 ADMINISTRASI Rekomendasi 16.4505 1.33 5 6.67

8.104823195 Rip, Dlkr Dan Dlkp 19.0343 1.54 5 7.71

Studi Kelayakan 21.2792 1.72 5 8.62

Hasil Survei 43.2360 3.50 5 17.52

TOTAL SKOR 100.00 483.97

HIERARKI PELABUHAN SKOR

PELABUHAN UTAMA INTERNASIONAL 441.92 – 483.97

Page 74: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 296 PT. Iname Utama

E. PENETAPAN KRITERIA LOKASI PELABUHAN PENGUMPUL

Substansi rancangan penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpul meliputi: ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi, serta persyaratan-persyaratan.

Sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 17 tahun 2008 bahwa pengertian

pelabuhan pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang

dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi. Tentunya kriteria yang diperlukan untuk penentuan lokasi pelabuhan pengumpul seperti halnya kriteria lokasi pelabuhan hub dan utama internasional, namun dibedakan oleh ukuran parameternya. Dari pengertian pelabuhan pengumpul dapat diketahui bahwa volume bongkar

muat yang ditangani tidak dalam jumlah yang besar, tetapi dalam jumlah menengah.

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada

UU 17/2008 tentang Pelayaran, PP 61/2009 tentang Kepelabuhanan, KM 53/2002 tentang Tatanan Kepelabuhanan Nasional yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek:

• Berperan sebagai pelabuhan utama tertier (pengumpul) yang berperan sebagai pengumpul anqkutan peti kemas nasional;

• Berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang umum nasional;

• Berperan melayani angkutan peti kemas nasional di seluruh

Indonesia;

• Berada dekat dengan jalur pelayaran nasional + 50 mil;

• Kedalaman minimal pelabuhan –9 m LWS;

• Memiliki dermaga multipurpose minimal panjang 150 m, mobile crane atau skipgear kapasitas 50 ton, dan

• Jarak dengan pelabuhan nasional lainnya 50 - 100 mil.

Page 75: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 297

Berdasarkan hasil pemantauan dan survei di lapangan, maka aspek yang harus dipertimbangkan menjadi kriteria lokasi pelabuhan pengumpul adalah sebagai berikut:

• Harus sesuai dengan rencana induk pelabuhan nasional,

• Harus sesuai dengan RTRW nasional, RTRW provinsi, dan atau RTRW kabupaten/kota,

• Harus mempertimbangkan volume kegiatan bongkar muat dengan jumlah tertentu, dan

• Harus mempertimbangkan jarak tertentu terhadap jalur/rute angkutan

laut dalam negeri.

Pengembangan pelabuhan pengumpul sebagai pelabuhan utama tersier juga harus sesuai dengan rencana induk pelabuhan nasional dan RTRW

baik nasional maupun daerah serta kedekatan dengan rute angkutan laut dalam negeri.

Berdasarkan pertimbangan kebijakan kepelabuhanan, tata ruang wilayah,

sistem transportasi nasional, prasarana pelabuhan, dan legitimasi kepelabuhanan, maka krteria dan variabel penilaian pelabuhan pengumpul dapat dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 5.23

Kriteria dan Variabel Penilaian Lokasi Pelabuhan Pe ngumpul Berdasarkan RKM Tatanan Kepelabuhanan Nasional

KR

ITE

RIA

VARIABEL PARAMETER

I

Kegiatan Utama Pelabuhan

Klasifikasi Volume bongkar muat sedang antara 17.129.001

s.d. 25.670.000

II Akses Ke Sistem Jaringan Transportasi Primer

Terhubungkan dengan sistem jaringan transportasi primer klasifikasi “Kolektor”

Nilai 3

III

Akses Ke Jalur Pelayaran Nasional (ALKI) dan Jalur Pelayaran Internasional (Mil)

Klasifikasi Jarak sedang dengan Jalur Internasional/ALKI 95 s.d. 137

Page 76: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 298 PT. Iname Utama

KR

ITE

RIA

VARIABEL PARAMETER

IV Pengembangan Spasial (Km)

Klasifikasi Jarak sedang dengan Pusat Pengembangan Nasional 161 – < 240

V

Kesesuaian dengan Sistem Perundangan (UU No.17/2008 dan KM 53/2002)

Pelabuhan Pengumpul (Pelabuhan Nasional) Nilai 3

VI

Ketersediaan Prasarana Kepelabuhanan

1 Berdasarkan panjang kapal: Klasifikasi Pelayanan Dermaga bagi Ukuran Kapal sedang (m) 156 s.d 209

2 Berdasarkan kedalaman kolam pelabuhan: Klasifikasi Kedalaman dermaga (draft) Sedang (m) 8 s.d. 11

Pemilihan kriteria seperti pada rancangan kriteria lokasi pelabuhan hub

internasional, hanya saja ukuran setiap aspek nilainya lebih kecil.

Pelabuhan pengumpul harus mampu melayani kegiatan bongkar muat

dengan volume antara 17 juta ton hingga 25 juta ton. Suatu pelabuhan

pengumpul harus memiliki fasilitas yang memadai seperti dermaga yang

dapat melayani kapal dengan panjang antara 156 meter hingga 209 meter

dan kedalaman kolam pelabuhan -8 mLWS sampai dengan -11 mLWS.

Proses perhitungan dalam penetapan lokasi pelabuhan berdasarkan hierarki pelabuhan pengumpul, mengacu dan memperhatikan aspek-

aspek sebagai berikut:

• Rencana Induk Pelabuhan Nasional;

• Rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota;

• Kelayakan teknis dengan memperhatikan luas perairan (alur dan kolam), peta bathimetry/kedalaman perairan, kesesuaian hierarki,

kedekatan jarak pelabuhan dengan jalur pelayaran internasional, kedekatan jarak pelabuhan dengan pusat pengembangan nasional, kondisi tanah, luas daratan dan pelayanan dermaga bagi ukuran

panjang kapal;

Page 77: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 299

• Kelayakan ekonomis dengan memperhatikan produk domestik regional bruto, aktivitas perdagangan dan industri yang ada, serta prediksi di masa mendatang, perkembangan aktivitas volume barang

dan penumpang, kontribusi pada peningkatan taraf hidup penduduk dan perhitungan ekonomis/finansial;

• Kelayakan lingkungan dengan memperhatikan daya dukung lokasi, kawasan konservasi dan hutan lindung;

• Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat yang berdampak pada peningkatan aktivitas penumpang, barang dan hewan dari dan keluar pelabuhan;

• Keterpaduan intra-dan antarmoda transportasi;

• Adanya aksesibilitas terhadap hinterland untuk kelancaran distribusi dan industri;

• Keselamatan dan keamanan pelayaran; dan

• Pertahanan dan keamanan negara.

• Permohonan penetapan lokasi pelabuhan disesuaikan dengan

Rencana Induk Pelabuhan Nasional dan diajukan oleh penyelenggara pelabuhan laut/Pemerintah atau pemerintah daerah kepada Menteri melalui Direktur Jenderal dengan melampirkan

persyaratan sebagai berikut:

� rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota setempat sesuai dengan kewenangannya mengenai keterpaduan dengan

rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota;

� rancangan Rencana Induk Pelabuhan dan rencana Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan.

� hasil studi kelayakan mengenai : kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, kelayakan lingkungan, pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat, keterpaduan intra-dan

antarmoda, aksesibilitas terhadap hinterland, keselamatan dan keamanan pelayaran, serta pertahanan dan keamanan;

Page 78: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 300 PT. Iname Utama

� hasil survei yang meliputi hidrooceanografi (pasang surut, gelombang, kedalaman dan arus), topografi, titik nol (bench-mark) lokasi pelabuhan yang dinyatakan dalam titik koordinat geografis berdasarkan peta laut yang diketahui oleh pemegang fungsi keselamatan pelayaran setempat.

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada UU 17/2008 tentang Pelayaran dan PP 61/2009 tentang Kepelabuhanan, yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek teknis,

ekonomis, lingkungan, dan kelengkapan administrasi. Di samping aspek-aspek tersebut, juga harus memenuhi Kriteria dan variabel penilaian pelabuhan menurut RKM tentang Tatanan Kepelabuhanan Nasional.

Penilaian bobot tersebut didapat dari pengolahan data hasil opini responden yang diolah menggunakan ANP (Analytichal Network

Program). Data yang diolah adalah opini mengenai tingkat kepentingan dengan menggunakan skala 1 s.d. 9 dengan uraian sebagai berikut:

NO SKALA DEFINISI DARI “ IMPORTANCE”

1 1 Sama penting

2 3 Sedikit lebih penting

3 5 Jelas lebih penting

4 7 Sangat Jelas Penting

5 9 Mutlak Penting

6 2,4,6,8 Ragu-Ragu antara dua nilai yang berdekatan

7 1/3,1/5,1/7,1/9 Kebalikan dari nilai diatas

Sumber: Saaty, Analytichal Hierarchy Proccess, Planing,Priority, Setting,Resources Allocation,1990

Matrik hasil opini responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 79: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 301

Tabel: 5.24 Matrik Opini Responden Mengenai

Tingkat Kepentingan Kriteria Penilaian Lokasi Pelab uhan Pengumpul

Sumber : hasil olah data

Keterangan : V01 : Kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional. V02 : Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK. V03 : Aspek teknis.

V04 : Aspek ekonomis.

V05 : Aspek lingkungan.

V06 : Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial. V07 : Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi. V08 : Adanya aksesibilitas terhadap hinterland.

V09 : Keselamatan dan keamanan pelayaran.

V10 : Pertahanan dan keamanan negara.

V11 : Aspek administrasi.

V V01 V02 V03 V04 V05 V06 V07 V08 V09 V10 V11 Jml

V01 9.9842E+15 5.2189E+15 2.8177E+15 3.5049E+15 4.3511E+15 8.1174E+15 9.5655E+15 4.5379E+15 7.5959E+15 1.1239E+16 6.2281E+15 3.3994E+16

V02 1.7941E+16 9.3780E+15 5.0631E+15 6.2980E+15 7.8185E+15 1.4586E+16 1.7188E+16 8.1542E+15 1.3649E+16 2.0196E+16 1.1191E+16 6.1085E+16

V03 3.6461E+16 1.9059E+16 1.0290E+16 1.2799E+16 1.5889E+16 2.9643E+16 3.4932E+16 1.6572E+16 2.7739E+16 4.1044E+16 2.2744E+16 1.2414E+17

V04 2.7479E+16 1.4364E+16 7.7550E+15 9.6464E+15 1.1975E+16 2.2341E+16 2.6327E+16 1.2489E+16 2.0906E+16 3.0933E+16 1.7141E+16 9.3561E+16

V05 2.1794E+16 1.1392E+16 6.1506E+15 7.6507E+15 9.4977E+15 1.7719E+16 2.0880E+16 9.9055E+15 1.6581E+16 2.4534E+16 1.3595E+16 7.4204E+16

V06 1.2690E+16 6.6330E+15 3.5812E+15 4.4546E+15 5.5300E+15 1.0317E+16 1.2157E+16 5.7675E+15 9.6541E+15 1.4285E+16 7.9157E+15 4.3205E+16

V07 1.0335E+16 5.4022E+15 2.9166E+15 3.6280E+15 4.5038E+15 8.4024E+15 9.9014E+15 4.6972E+15 7.8626E+15 1.1634E+16 6.4468E+15 3.5188E+16

V08 2.1476E+16 1.1226E+16 6.0607E+15 7.5388E+15 9.3589E+15 1.7460E+16 2.0575E+16 9.7607E+15 1.6338E+16 2.4175E+16 1.3396E+16 7.3120E+16

V09 1.3051E+16 6.8218E+15 3.6831E+15 4.5814E+15 5.6874E+15 1.0611E+16 1.2503E+16 5.9316E+15 9.9288E+15 1.4691E+16 8.1410E+15 4.4435E+16

V10 8.9849E+15 4.6966E+15 2.5357E+15 3.1541E+15 3.9156E+15 7.3050E+15 8.6082E+15 4.0837E+15 6.8356E+15 1.0114E+16 5.6048E+15 3.0592E+16

V11 1.5892E+16 8.3073E+15 4.4851E+15 5.5789E+15 6.9258E+15 1.2921E+16 1.5226E+16 7.2232E+15 1.2091E+16 1.7890E+16 9.9137E+15 5.4111E+16

6.6763E+17

Page 80: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 302 PT. Iname Utama

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.25 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penentu an Bobot

pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 RIPN 5.0917

2 V02 RTRWN/P/K 9.1494

3 V03 Aspek teknis 18.5941

4 V04 Aspek ekonomis 14.0138

5 V05 Aspek lingkungan 11.1145

6 V06 Eksos 6.4714

7 V07 Antarmoda 5.2705

8 V08 Akses hinterland 10.9520

9 V09 Keselamatan dan keamanan pelayaran 6.6556

10 V10 Pertahanan dan keamanan negara 4.5821

11 V11 Aspek administrasi 8.1048

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk kriteria dan variabel penilaian setelah pembulatan sebagai berikut:

• V01 : Rencana Induk Pelabuhan Nasional dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

• V02 : Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 9%.

• V03 : Aspek teknis dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 19%.

• V04 : Aspek ekonomis dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 14%.

• V05 : Aspek lingkungan dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 11%.

• V06 : Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial, dinilai

responden memiliki bobot rata-rata sebesar 6%.

Page 81: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 303

• V07 : Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

• V08 : Adanya aksesibilitas terhadap hinterland, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 11%.

• V09 : Keselamatan dan keamanan pelayaran, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 7%.

• V10 : Pertahanan dan keamanan negara, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

• V11 : Aspek administrasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 8%.

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa aspek teknis yang bernilai bobot sebesar 19% merupakan pilihan utama responden, dibandingkan dengan ke 10 aspek lainnya. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa dalam penetapan lokasi pelabuhan penentuan klasifikasi pelayanan pelabuhan ditentukan oleh faktor utama yaitu aspek teknis. Faktor kedua dan berikutnya yaitu terkait dengan aspek ekonomis dan akses ke hinterland. Makin dalam alur dan kolam pelabuhan, maka makin banyak kapal yang

akan berkunjung dengan draft kapal yang lebih dalam yang pada akhirnya kegiatan pelayanan suatu pelabuhan juga akan meningkat. Faktor kondisi geografis suatu pelabuhan memang harus menjadi ukuran utama

khususnya dalam penilaian aspek teknis suatu pelabuhan. Sedimentasi yang tinggi akan berdampak pada meningkatnya biaya operasi terutama terkait dengan biaya pengerukan, pada umumnya pelabuhan alam yang memiliki kedalaman lebih dari –14 MLWS berpeluang untuk dapat dimasuki kapal-kapal besar generasi terbaru. Atas dasar iniliah kiranya

hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

1. Aspek Teknis

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek teknis (yang memiliki bobot 19%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Page 82: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 304 PT. Iname Utama

Tabel 5.26 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot Aspek Teknis pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Pengum pul

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Kesesuaian hierarki 5.9436

2 V02 Luas daratan 11.1030

3 V03 Luas perairan (alur dan kolam) 24.9475

4 V04 Kedalaman perairan 17.3818

5 V05 Kedekatan jalur internasional/alki 13.2237

6 V06 Kondisi tanah 8.6371

7 V07 Panjang kapal 5.9436

8 V08 Kedekatan jarak dengan PPN 12.8198

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub

variabel dari kriteria aspek teknis setelah pembulatan sebagai berikut:

a. V01 : Kesesuaian hierarki, dinilai responden memiliki bobot

rata-rata sebesar 6%,

b. V02 : Luas daratan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 11%,

c. V03 : Luas perairan (alur dan kolam), dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 25%,

d. V04 : Kedalaman perairan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%,

e. V05 : Kedekatan jalur internasional/ALKI, dinilai responden

memiliki bobot rata-rata sebesar 13%,

f. V06 : Kondisi tanah, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 9%,

g. V07 : Panjang kapal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 6%,

h. V08 : Kedekatan jarak dengan PPN, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 13%.

Page 83: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 305

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 8 sub variabel dari kriteria aspek teknis, luas perairan (alur dan kolam pelabuhan) memiliki nilai bobot yang paling besar. Makin dalam alur dan kolam pelabuhan, maka makin banyak kapal yang akan berkunjung dengan

draft kapal yang lebih dalam yang pada akhirnya kegiatan pelayanan suatu pelabuhan juga akan meningkat. Sedimentasi yang tinggi akan berdampak pada meningkatnya biaya operasi terutama terkait

dengan biaya pengerukan, pada umumnya pelabuhan alam yang memiliki kedalaman lebih dari – 14 MLWS berpeluang untuk dapat dimasuki kapal-kapal besar generasi terbaru. Atas dasar iniliah kiranya hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

2. Aspek Ekonomis

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek ekonomis (yang memiliki bobot 14%) dengan nilai

sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.27 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot

Aspek Ekonomis pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Peng umpul

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 PDRB 13.7534

2 V02 Aktivitas industri dan perdagangan 12.1982

3 V03 Prediksi ke depan 15.6649

4 V04 Volume barang dan penumpang 23.6505

5 V05 Kontribusi taraf hidup 8.0004

6 V06 Ekonomis/finansial 26.7325

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek ekonomis setelah pembulatan sebagai berikut:

a. V01 : PDRB, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 14%,

Page 84: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 306 PT. Iname Utama

b. V02 : Aktivitas industri dan perdagangan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 12%,

c. V03 : Prediksi kedepan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 16%,

d. V04 : Volume barang dan penumpang, dinilai responden

memiliki bobot rata-rata sebesar 23%,

e. V05 : Kontribusi pada peningkatan taraf hidup, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 8%,

f. V06 : Perhitungan ekonomis/finansial, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 27%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 6 sub variabel dari kriteria aspek ekomnomis, aspek perhitungan ekonomis/finansial

memiliki nilai bobot yang paling besar yang tentunya memiliki tingkat kepentingan yang paling tinggi. Nilai keekonomian oleh responen dijadikan tolok ukur utama daria spek ekonomis.

3. Aspek Lingkungan

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek lingkungan (yang memiliki bobot 11%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.28 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot

Aspek Lingkungan pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Pe ngumpul

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Daya dukung lokasi 41.2599

2 V02 Kawasan konservasi 32.7480

3 V03 Kawasan hutan lindung 25.9921

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek lingkungan setelah pembulatan sebagai berikut:

Page 85: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 307

a. V01 : Daya dukung lokasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 41%,

b. V02 : Kawasan konservasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 33%,

c. V03 : Kawasan hutan lindung, dinilai responden memiliki bobot

rata-rata sebesar 26%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 3 sub variabel dari

kriteria aspek lingkungan memiliki nilai bobot yang beragam yang tentunya memiliki tingkat kepentingan yang beragam pula. Daya dukung lokasi yang dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 41% ini, terbesar diantara dua lainnya. Peruntukan lahan menjadi factor yang sangat penting terutama terkait dengan program

jangka panjang.

4. Aspek Administrasi

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek administrasi (yang memiliki bobot 8%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.29 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot

Aspek Administrasi pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Pengumpul

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Rekomendasi keterpaduan RTRWP/RTRWK

16.4505

2 V02 Rancangan RIP, DLKr dan DLKp pelabuhan

19.0343

3 V03 Studi kelayakan 21.2792

4 V04 Hasil survei 43.2360

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub

variabel dari kriteria aspek administrasi setelah pembulatan sebagai berikut:

Page 86: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 308 PT. Iname Utama

a. V01 : Rekomendasi mengenai keterpaduan dengan RTRWP dan RTRWK, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%,

b. V02 : Rancangan RIP, DLKr dan DLKp pelabuhan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 19%,

c. V03 : Studi kelayakan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 21%,

d. V04 : Hasil survei, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 43%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 4 sub variabel dari kriteria aspek administrasi, hasil survei memiliki nilai bobot yang paling besar. Hasil survei yang meliputi hidrooceanografi (pasang

surut, gelombang, kedalaman dan arus), topografi, titik nol (bench-mark) lokasi pelabuhan yang dinyatakan dalam titik koordinat geografis berdasarkan peta laut yang diketahui oleh pemegang

fungsi keselamatan pelayaran setempat.

5. Penjelasan Sub Variabel Penilaian

Dalam penetapan lokasi pelabuhan, diperlukan kesepahaman khususnya terkait dengan cakupan lingkup masing-masing sub variabel. Pengertian umum yang mendasari penetapan kriteria lokasi pelabuhan adalah sebagai berikut.

a. Lebar serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan (M/LWS)

adalah kedalaman maksimal alur dan kolam pelabuhan yang digunakan sebagai tempat pelayanan kapal. Asumsinya : makin dalam draft dermaganya suatu pelabuhan, maka tingkat pelayanan

pelabuhan tersebut mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi dibandingkan tingkat pelayanan pelabuhan yang lain.

b. Arus barang adalah jumlah seluruh jenis barang yang dimuat dan dibongkar maupun diekspor dan diimpor di pelabuhan yang diangkut dengan kendaraan air selama satu tahun, terdiri dari:

general cargo; curah cair; curah kering. Setiap pelabuhan laut akan menjadi pusat kegiatan koleksi dan distribusi barang dan

Page 87: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 309

menjadi pintu keluar masuknya barang (gate) di suatu daerah. Asumsinya : makin besar volume bongkar muat barang yang terjadi di setiap pelabuhan, maka peran dan fungsi setiap pelabuhan dalam mendukung kegiatan koleksi dan distribusi barang akan semakin besar, demikian jika kondisi sebaliknya

(makin kecil volumenya makin kecil peran dan fungsinya).

c. Panjang Kapal adalah jarak horisontal antara garis tegak haluan dan garis tegak buritan. Pajang kapal berpengaruh pada

kekuatan memanjang kapal, tahanan, capital cost, maneuverability, hull volume, dan seakeeping (olah gerak kapal). Asumsinya : makin panjang kapal yang dapat dilayani oleh suatu pelabuhan, maka tingkat pelayanan pelabuhan tersebut mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi dibandingkan

tingkat pelayanan pelabuhan yang lain.

d. Kesesuian dengan hierarki pelabuhan, Dalam Undang-Undang No.17 tahun 2008 ditetapkan 3 (tiga) klasifikasi pelabuhan, yaitu

Pelabuhan Utama, Pelabuhan Pengumpul, dan Pelabuhan Pengumpan. Dikaitkan dengan Keputusan Menteri Perhubungan No.53 tahun 2002, Pelabuhan Utama meliputi : Internasional Hub dan Internasional, Pelabuhan Pengumpul meliputi Pelabuhan Nasional, dan Pelabuhan Pengumpan meliputi Pelabuhan Regional dan Lokal.

e. Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan

internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal

tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi.

f. Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta

angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi.

Page 88: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 310 PT. Iname Utama

g. Pelabuhan Pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang,

serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi.

h. Aksesibilitas ke hinterland, artinya kemudahan/akses terhadap

sistem jaringan transportasi, terutama sistem jaringan “primer” yang menghubungkan region satu dengan region lain, baik berupa sistem jaringan jalan, sistem jaringan sungai (yang dapat dilayari), dan sistem rel kereta api. Asumsinya : semakin dekat jarak pelabuhan ke sistem jaringan transportasi primer,

maka aksesnya semakin baik dan nilainya semakin tinggi.

i. Kedekatan jarak dengan jalur ALKI/internasional, artinya faktor kedekatan terhadap jalur pelayaran baik Nasional (ALKI) dan

jalur pelayaran Internasional. Asumsinya : semakin dekat jarak pelabuhan ke Jalur pelayaran, maka peluang pelabuhan tersebut berkembang (sebagai Out let/In let keluar masuknya barang) akan semakin besar.

j. Kedekatan jarak dengan pusat pengembangan nasional, artinya karena pengembangan suatu pelabuhan tidak terlepas dari pola pengembangan spasial (tata ruang) di suatu wilayah, dan bisa juga terjadi sebaliknya. Yang penting dilihat dalam keterkaitan

ini adalah:

• Pertama : sampai sejauh mana tingkat kedekatan pelabuhan dengan “pusat-pusat” pengembangan (dalam hal ini

dikaitkan dengan Pusat Kegiatan skala Nasional/PKN) di suatu wilayah. Asumsinya : makin dekat lokasi suatu pelabuhan dengan pusat pengembangan skala nasional

(PKN),maka peluang berkembangnya pelabuhan akan semakin tinggi.

• Kedua : peran suatu pelabuhan dalam sistem pengembangan wilayah, dalam arti peran dan fungsi

pelabuhan sebagai : gate (pintu keluar-masuk) nya barang

Page 89: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 311

dan jasa di suatu wilayah. Asumsinya : makin tinggi peran suatu pelabuhan (sebagai satu-satunya) gate ke suatu wilayah, maka peran dan fungsi pelabuhan tersebut akan semakin menentukan untuk kemajuan daerah.

6. Komponen dan Besaran Nilai Evaluasi Masing-Masin g Sub Variable

a. Arus barang (ton)

NO ARUS BARANG (TON) NILAI

1 Di Bawah 6,000,000 1 2 6000,001 - 12,000,000 2 3 12,000,001 - 18,000,000 3 4 18,000,001 - 24,000,000 4 5 Di Atas 24,000,001 5

b. Arus penumpang (orang)

NO ARUS PENUMPANG ((ORANG) NILAI

1 Dibawah 400,000 1 2 400,001 - 800,000 2 3 800,001 - 1,200,000 3 4 1,200,001 - 1,600,000 4 5 Diatas 1,600,001 5

c. Aksesibilitas ke hinterland (unit)

NO AKSESIBILITAS KE HINTERLAND NILAI

1 Transportasi primer klasifikasi lokal 1

2 Transportasi primer klasifikasi kolektor 3

3 Transportasi primer klasifikasi arteri 5

d. Klasifikasi jarak dengan jalur internasional/ALKI (mil)

NO KLASIFIKASI JARAK (Mil) PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat dekat DI BAWAH 53 5 2 Dekat 53,1 – 95 4

3 Sedang 95,1 – 137 3

4 Jauh 137,1 – 179 2 5 Sangat jauh DI ATAS 179,1 1

Page 90: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 312 PT. Iname Utama

e. Klasifikasi jarak dengan pusat pengembangan nasional

NO KLASIFIKASI JARAK (Mil) PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat dekat DI BAWAH 82 5

2 Dekat 82,1 – 161 4

3 Sedang 161,1 – 240 3

4 Jauh 240,1 – 319 2

5 Sangat jauh DI ATAS 319,1 1

f. Kesesuaian dengan hierarki pelabuhan

NO AKSESIBILITAS KE HINTERLAND NILAI

1 Pelabuhan pengumpan 1

2 Pelabuhan pengumpul 3

3 Pelabuhan utama 5

g. Klasifikasi Pelayanan Dermaga bagi Ukuran Kapal (M)

NO KLASIFIKASI UKURAN KAPAL (M)

PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat pendek DI BAWAH 103 1

2 Pendek 103,1 – 156 2

3 Sedang 156,1 – 209 3

4 Panjang 209,1 – 262 4

5 Sangat panjang DI ATAS 262,1 5

h. Klasifikasi Kedalaman Dermaga (Draft) (MLWS)

NO KLASIFIKASI KEDALAMAN DERMAGA/DRAFT (MLWS)

PARAMETER (M) NILAI

1 Sangat rendah DI BAWAH 5 1

2 Rendah 5,1 – 9 2

3 Sedang 9,1 – 14 3

4 Dalam 14,1 – 18 4

5 Sangat dalam DI ATAS 18,1 5

Page 91: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 313

i. Komponen lainnya yang bernilai mutlak (5), artinya bahwa pada komponen ini bersifat wajib dan keharusan untuk dipenuhi.

NO URAIAN NILAI

1 Kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional.

5

2 Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK 5

3 Memiliki luas perairan tertentu 5

4 Memiliki luas daratan tertentu 5

5 Memperhatikan Kondisi tanah 5

6 Memperhatikan PDRB 5

7 Memperhatikan aktivitas perdagangan dan industri 5

8 Prediksi kedepan 5

9 Kontribusi pada peningkatan taraf hidup penduduk 5

10 Perhitungan ekonomis/finansial 5

11 Memperhatikan daya dukung lokasi 5

12 Memperhatikan kawasan konservasi 5

13 Memperhatikan hutan lindung 5

14 Memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat

5

15 Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi 5

16 Keselamatan dan keamanan pelayaran 5

17 Pertahanan dan keamanan negara 5

18 Rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota setempat

5

19 Rancangan RIP, DLKR DAN DLKP 5

20 Studi kelayakan 5

21 Hasil survei 5

Page 92: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 314 PT. Iname Utama

Tabel 5.30 Hasil Penilaian dan Skor pada Penilaian Penetapan L okasi

Pelabuhan Pengumpul

NO KRITERIA I KRITERIA II EUGEN BOBOT NILAI PLB PENGUMPUL

SKOR MAKSIMAL

1 RIPN

5.09 5 25.46

2 RTRWN/P/K

9.15 5 45.75

3 TEKNIS Luas Perairan 5.9436 1.11 5 5.53

18.59405809 Kesesuaian Hierarki 11.1030 2.06 3 6.19

Kedalaman 24.9475 4.64 3 13.92

Kedekatan Jarak Plb Dg Jalur Pelayaran

17.3818 3.23 3 9.70

Kedekatan Jarak Dgn Ppn 13.2237 2.46 3 7.38

Kondisi Tanah 8.6371 1.61 5 8.03

Luas Daratan 5.9436 1.11 5 5.53

Panjang Kapal 12.8198 2.38 3 7.15

4 EKONOMIS Pdrb 13.7534 1.93 5 9.64

14.01375764 Aktivitas Indag 12.1982 1.71 5 8.55

Prediksi Ke Depan 15.6649 2.20 5 10.98

Volume Brg Dan Pnp 23.6505 3.31 3 9.94

Kontribusi Taraf Hidup 8.0004 1.12 5 5.61

Ekonomis/Finansial 26.7325 3.75 5 18.73

5 LINGKUNGAN Daya Dukung Lokasi 41.2599 4.59 5 22.93

11.11451591 Kawasan Konservasi 32.7480 3.64 5 18.20

Kawasan Hutan Lindung

25.9921 2.89 5 14.44

6 EKSOS

6.47 5 32.36

7 ANTARMODA

5.27 5 26.35

8 AKSES HINTLD

10.95 3 32.86

9 KESKAMPEL

6.66 5 33.28

10 HANKAMNEG

4.58 5 22.91

11 ADMINISTRASI Rekomendasi 16.4505 1.33 5 6.67

Page 93: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 315

NO KRITERIA I KRITERIA II EUGEN BOBOT NILAI PLB PENGUMPUL

SKOR MAKSIMAL

8.104823195 Rip, Dlkr Dan Dlkp 19.0343 1.54 5 7.71

Studi Kelayakan 21.2792 1.72 5 8.62

Hasil Survei 43.2360 3.50 5 17.52

TOTAL SKOR 100.00 441.91

HIERARKI PELABUHAN SKOR

PELABUHAN PENGUMPUL 421.77 – 441.91

F. PENETAPAN KRITERIA LOKASI PELABUHAN PENGUMPAN REGIONAL

Substansi rancangan penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional meliputi: ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi, serta persyaratan.

Pelabuhan Pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam

negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi.

Oleh sebab itu persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada UU 17/2008 tentang Pelayaran, PP 61/2009 tentang

Kepelabuhanan, KM 53/2002 tentang Tatanan Kepelabuhanan Nasional yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek:

• Berperan sebagai pengumpan pelabuhan hub internasional, pelabuhan internasional pelabuhan nasional;

• Berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang dari/ke

pelabuhan utarna dan pelabuhan pengumpan;

• Berperan melayani angkutan laut antar Kabupaten/Kota dalam propinsi;

• Berada dekat dengan jalur pelayaran antar pulau ± 25 mil;

• Kedalaman minimal pelabuhan -4 m LWS;

• Memiliki dermaga minimal panjang 70 m, dan

Page 94: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 316 PT. Iname Utama

• Jarak dengan pelabuhan regional lainnya 20 – 50 mil.

Berdasarkan opini dari stakeholder dan pengguna jasa pelabuhan, maka aspek-aspek yang dinilai menjadi kriteria lokasi pelabuhan pengumpan

regional adalah sebagai berikut:

• Harus sesuai dengan rencana induk pelabuhan nasional,

• Harus sesuai dengan RTRW nasional, RTRW provinsi, dan atau

RTRW kabupaten/kota,

• Harus sesuai dengan potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah,

• Harus sesuai dengan potensi sumber daya alam,

• Harus mempertimbangkan tata ruang wilayah provinsi dan pemerataan pembangunan antar provinsi,

• Harus mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/kota serta

pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota,

• Harus mempertimbangkan pusat pertumbuhan ekonomi daerah, dan

• Harus mempertimbangkan jarak dengan pelabuhan regional lainnya.

Pengembangan pelabuhan pengumpan regional harus sesuai dengan

potensi daerah dan sesuai dengan RTRW baik nasional maupun daerah serta mampu meningkatkan perkembangan daerahnya.

Berdasarkan pertimbangan kebijakan kepelabuhanan, tata ruang wilayah, sistem transportasi nasional, prasarana pelabuhan, dan legitimasi kepelabuhanan, maka krteria dan variabel penilaian pelabuhan pengumpul dapat dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 5.31

Kriteria dan Variabel Penilaian Lokasi Pelabuhan Pe ngumpan Regional Berdasarkan RKM Tatanan Kepelabuhanan Nasional

KR

ITE

RIA

VARIABEL PARAMETER

I

Kegiatan Utama Pelabuhan

Klasifikasi Volume bongkar muat Rendah antara 8.588.001

s.d. 17.129.000

Page 95: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 317

KR

ITE

RIA

VARIABEL PARAMETER

II Akses Ke Sistem Jaringan Transportasi Primer

Terhubungkan dengan sistem jaringan transportasi primer klasifikasi “Kolektor” Nilai 3

III

Akses Ke Jalur Pelayaran Nasional (ALKI) dan Jalur Pelayaran Internasional (Mil)

Klasifikasi Jarak jauh dengan jalur Internasional / ALKI 137 s.d 179

IV Pengembangan Spasial (Km)

Klasifikasi Jarak jauh dengan Pusat Pengembangan Nasional 240 - 319

V

Kesesuaian dengan Sistem Perundangan (UU No.17/2008 dan KM 53/2002)

Pelabuhan Pengumpan Regional (Pelabuhan Nasional) Nilai 3

VI

Ketersediaan Prasarana Kepelabuhanan

1 Berdasarkan panjang kapal: Klasifikasi Pelayanan Dermaga bagi Ukuran Kapal yang pendek (m) 103 s.d 156

2 Berdasarkan kedalaman kolam pelabuhan: Klasifikasi Kedalaman dermaga (draft) Rendah (m) 5 s.d. 8

Tabel di atas menunjukkan bahwa pelabhuhan pengumpan regional

harus mampu melayani kegiatan bongkar muat dengan volume antara

8 juta ton hingga 17 juta ton dan terhubungkan dengan sistem jaringan

klasifikasi kolektor. Pelabuhan pengumpan regional harus

menyediakan fasilitas dermaga yang melayani kapal dengan ukuran

panjang 103 meter hingga 156 meter, dan kedalaman kolam

pelabuhan cukup yakni -5 mLWS hingga -8 mLWS.

Proses perhitungan dalam penetapan lokasi pelabuhan berdasarkan

hierarki pelabuhan pengumpan regional mengacu dan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:

• Rencana Induk Pelabuhan Nasional;

• Rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota;

• Kelayakan teknis dengan memperhatikan luas perairan (alur dan kolam), peta bathimetry/kedalaman perairan, kesesuaian hierarki,

Page 96: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 318 PT. Iname Utama

kedekatan jarak pelabuhan dengan jalur pelayaran internasional, kedekatan jarak pelabuhan dengan pusat pengembangan nasional, kondisi tanah, luas daratan dan pelayanan dermaga bagi ukuran panjang kapal;

• Kelayakan ekonomis dengan memperhatikan produk domestik regional bruto, aktivitas perdagangan dan industri yang ada, serta

prediksi di masa mendatang, perkembangan aktivitas volume barang dan penumpang, kontribusi pada peningkatan taraf hidup penduduk dan perhitungan ekonomis/finansial;

• Kelayakan lingkungan dengan memperhatikan daya dukung lokasi,

kawasan konservasi dan hutan lindung;

• Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat yang berdampak pada peningkatan aktivitas penumpang, barang dan hewan dari dan keluar pelabuhan;

• Keterpaduan intra-dan antarmoda transportasi;

• Adanya aksesibilitas terhadap hinterland untuk kelancaran distribusi dan industri;

• Keselamatan dan keamanan pelayaran; dan

• Pertahanan dan keamanan negara.

• Permohonan penetapan lokasi pelabuhan disesuaikan dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dan diajukan oleh penyelenggara pelabuhan laut/Pemerintah atau pemerintah daerah

kepada Menteri melalui Direktur Jenderal dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut:

� rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota setempat sesuai dengan kewenangannya mengenai keterpaduan dengan rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang

wilayah kabupaten/kota;

� rancangan Rencana Induk Pelabuhan dan rencana Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan

pelabuhan.

� hasil studi kelayakan mengenai : kelayakan teknis, kelayakan

ekonomis, kelayakan lingkungan, pertumbuhan ekonomi dan

Page 97: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 319

perkembangan sosial daerah setempat, keterpaduan intra-dan antarmoda, aksesibilitas terhadap hinterland, keselamatan dan keamanan pelayaran, serta pertahanan dan keamanan;

� hasil survei yang meliputi hidrooceanografi (pasang surut, gelombang, kedalaman dan arus), topografi, titik nol (bench-

mark) lokasi pelabuhan yang dinyatakan dalam titik koordinat geografis berdasarkan peta laut yang diketahui oleh pemegang fungsi keselamatan pelayaran setempat.

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada UU 17/2008 tentang Pelayaran dan PP 61/2009 tentang Kepelabuhanan, yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek teknis, ekonomis, lingkungan, dan kelengkapan administrasi. Di samping aspek-aspek tersebut, juga harus memenuhi Kriteria dan variabel penilaian

pelabuhan menurut RKM tentang Tatanan Kepelabuhanan Nasional.

Penilaian bobot tersebut didapat dari pengolahan data hasil opini responden yang diolah menggunakan ANP (Analytichal Network

Program). Data yang diolah adalah opini mengenai tingkat kepentingan dengan menggunakan skala 1 s.d. 9 dengan uraian sebagai berikut:

NO SKALA DEFINISI DARI “ IMPORTANCE”

1 1 Sama penting

2 3 Sedikit lebih penting

3 5 Jelas lebih penting

4 7 Sangat Jelas Penting

5 9 Mutlak Penting

6 2,4,6,8 Ragu-Ragu antara dua nilai yang berdekatan

7 1/3,1/5,1/7,1/9 Kebalikan dari nilai diatas

Sumber: Saaty, Analytichal Hierarchy Proccess, Planing,Priority, Setting,Resources Allocation,1990

Matrik hasil opini responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 98: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 320 PT. Iname Utama

Tabel: 5.32 Matrik Opini Responden Mengenai

Tingkat Kepentingan Kriteria Penilaian Lokasi Pelab uhan Pengumpan Regional

Sumber : hasil olah data

Keterangan : D01 : Kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional. D02 : Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK. D03 : Aspek teknis. D04 : Aspek ekonomis. D05 : Aspek lingkungan. D06 : Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial. D07 : Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi. D08 : Adanya aksesibilitas terhadap hinterland. D09 : Keselamatan dan keamanan pelayaran. D10 : Pertahanan dan keamanan negara. D11 : Aspek administrasi.

V V01 V02 V03 V04 V05 V06 V07 V08 V09 V10 V11 Jml

V01 9.9842E+15 5.2189E+15 2.8177E+15 3.5049E+15 4.3511E+15 8.1174E+15 9.5655E+15 4.5379E+15 7.5959E+15 1.1239E+16 6.2281E+15 3.3994E+16

V02 1.7941E+16 9.3780E+15 5.0631E+15 6.2980E+15 7.8185E+15 1.4586E+16 1.7188E+16 8.1542E+15 1.3649E+16 2.0196E+16 1.1191E+16 6.1085E+16

V03 3.6461E+16 1.9059E+16 1.0290E+16 1.2799E+16 1.5889E+16 2.9643E+16 3.4932E+16 1.6572E+16 2.7739E+16 4.1044E+16 2.2744E+16 1.2414E+17

V04 2.7479E+16 1.4364E+16 7.7550E+15 9.6464E+15 1.1975E+16 2.2341E+16 2.6327E+16 1.2489E+16 2.0906E+16 3.0933E+16 1.7141E+16 9.3561E+16

V05 2.1794E+16 1.1392E+16 6.1506E+15 7.6507E+15 9.4977E+15 1.7719E+16 2.0880E+16 9.9055E+15 1.6581E+16 2.4534E+16 1.3595E+16 7.4204E+16

V06 1.2690E+16 6.6330E+15 3.5812E+15 4.4546E+15 5.5300E+15 1.0317E+16 1.2157E+16 5.7675E+15 9.6541E+15 1.4285E+16 7.9157E+15 4.3205E+16

V07 1.0335E+16 5.4022E+15 2.9166E+15 3.6280E+15 4.5038E+15 8.4024E+15 9.9014E+15 4.6972E+15 7.8626E+15 1.1634E+16 6.4468E+15 3.5188E+16

V08 2.1476E+16 1.1226E+16 6.0607E+15 7.5388E+15 9.3589E+15 1.7460E+16 2.0575E+16 9.7607E+15 1.6338E+16 2.4175E+16 1.3396E+16 7.3120E+16

V09 1.3051E+16 6.8218E+15 3.6831E+15 4.5814E+15 5.6874E+15 1.0611E+16 1.2503E+16 5.9316E+15 9.9288E+15 1.4691E+16 8.1410E+15 4.4435E+16

V10 8.9849E+15 4.6966E+15 2.5357E+15 3.1541E+15 3.9156E+15 7.3050E+15 8.6082E+15 4.0837E+15 6.8356E+15 1.0114E+16 5.6048E+15 3.0592E+16

V11 1.5892E+16 8.3073E+15 4.4851E+15 5.5789E+15 6.9258E+15 1.2921E+16 1.5226E+16 7.2232E+15 1.2091E+16 1.7890E+16 9.9137E+15 5.4111E+16

6.6763E+17

Page 99: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 321

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.33 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penentu an Bobot pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 RIPN 5.0917

2 V02 RTRWN/P/K 9.1494

3 V03 Aspek teknis 18.5941

4 V04 Aspek ekonomis 14.0138

5 V05 Aspek lingkungan 11.1145

6 V06 Eksos 6.4714

7 V07 Antarmoda 5.2705

8 V08 Akses hinterland 10.9520

9 V09 Keselamatan dan keamanan pelayaran 6.6556

10 V10 Pertahanan dan keamanan negara 4.5821

11 V11 Aspek administrasi 8.1048

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk kriteria

dan variabel penilaian setelah pembulatan sebagai berikut:

• V01 : Rencana Induk Pelabuhan Nasional dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

• V02 : Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 9%.

• V03 : Aspek teknis dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 19%.

• V04 : Aspek ekonomis dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 14%.

• V05 : Aspek lingkungan dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 11%.

• V06 : Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 6%.

Page 100: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 322 PT. Iname Utama

• V07 : Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

• V08 : Adanya aksesibilitas terhadap hinterland, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 11%.

• V09 : Keselamatan dan keamanan pelayaran, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 7%.

• V10 : Pertahanan dan keamanan negara, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

• V11 : Aspek administrasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 8%.

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa aspek teknis yang bernilai bobot sebesar 19% merupakan pilihan utama responden, dibandingkan dengan ke 10 aspek lainnya. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa dalam penetapan lokasi pelabuhan penentuan klasifikasi pelayanan pelabuhan ditentukan oleh faktor utama yaitu aspek teknis. Faktor kedua dan berikutnya yaitu terkait dengan aspek ekonomis dan akses ke hinterland. Makin dalam alur dan kolam pelabuhan, maka makin banyak kapal yang

akan berkunjung dengan draft kapal yang lebih dalam yang pada akhirnya kegiatan pelayanan suatu pelabuhan juga akan meningkat. Faktor kondisi geografis suatu pelabuhan memang harus menjadi ukuran utama

khususnya dalam penilaian aspek teknis suatu pelabuhan. Sedimentasi yang tinggi akan berdampak pada meningkatnya biaya operasi terutama terkait dengan biaya pengerukan, pada umumnya pelabuhan alam yang memiliki kedalaman lebih dari –14 MLWS berpeluang untuk dapat dimasuki kapal-kapal besar generasi terbaru. Atas dasar iniliah kiranya

hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

1. Aspek Teknis

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek teknis (yang memiliki bobot 19%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Page 101: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 323

Tabel 5.34 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot

Aspek Teknis pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Pengum pan Regional

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Kesesuaian hierarki 5.9436

2 V02 Luas daratan 11.1030

3 V03 Luas perairan (alur dan kolam) 24.9475

4 V04 Kedalaman perairan 17.3818

5 V05 Kedekatan jalur internasional/alki 13.2237

6 V06 Kondisi tanah 8.6371

7 V07 Panjang kapal 5.9436

8 V08 Kedekatan jarak dengan PPN 12.8198

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub

variabel dari kriteria aspek teknis setelah pembulatan sebagai berikut:

a. V01 : Kesesuaian hierarki, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 6%,

b. V02 : Luas daratan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 11%,

c. V03 : Luas perairan (alur dan kolam), dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 25%,

d. V04 : Kedalaman perairan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%,

e. V05 : Kedekatan jalur internasional/ALKI, dinilai responden

memiliki bobot rata-rata sebesar 13%,

f. V06 : Kondisi tanah, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 9%,

g. V07 : Panjang kapal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 6%,

h. V08 : Kedekatan jarak dengan PPN, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 13%.

Page 102: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 324 PT. Iname Utama

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 8 sub variabel dari kriteria aspek teknis, luas perairan (alur dan kolam pelabuhan) memiliki nilai bobot yang paling besar. Makin dalam alur dan kolam pelabuhan, maka makin banyak kapal yang akan berkunjung dengan

draft kapal yang lebih dalam yang pada akhirnya kegiatan pelayanan suatu pelabuhan juga akan meningkat. Sedimentasi yang tinggi akan berdampak pada meningkatnya biaya operasi terutama terkait

dengan biaya pengerukan, pada umumnya pelabuhan alam yang memiliki kedalaman lebih dari – 14 MLWS berpeluang untuk dapat dimasuki kapal-kapal besar generasi terbaru. Atas dasar iniliah kiranya hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

2. Aspek Ekonomis

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek ekonomis (yang memiliki bobot 14%) dengan nilai

sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.35 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot

Aspek Ekonomis pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Peng umpan Regional

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 PDRB 13.7534

2 V02 Aktivitas industri dan perdagangan 12.1982

3 V03 Prediksi ke depan 15.6649

4 V04 Volume barang dan penumpang 23.6505

5 V05 Kontribusi taraf hidup 8.0004

6 V06 Ekonomis/finansial 26.7325

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek ekonomis setelah pembulatan sebagai berikut:

a. V01 : PDRB, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 14%,

Page 103: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 325

b. V02 : Aktivitas industri dan perdagangan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 12%,

c. V03 : Prediksi kedepan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 16%,

d. V04 : Volume barang dan penumpang, dinilai responden

memiliki bobot rata-rata sebesar 23%,

e. V05 : Kontribusi pada peningkatan taraf hidup, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 8%,

f. V06 : Perhitungan ekonomis/finansial, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 27%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 6 sub variabel dari kriteria aspek ekomnomis, aspek perhitungan ekonomis/finansial

memiliki nilai bobot yang paling besar yang tentunya memiliki tingkat kepentingan yang paling tinggi. Nilai keekonomian oleh responen dijadikan tolok ukur utama daria spek ekonomis.

3. Aspek Lingkungan

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek lingkungan (yang memiliki bobot 11%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.36

Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot Aspek Lingkungan pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Pe ngumpan Regional NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Daya dukung lokasi 41.2599

2 V02 Kawasan konservasi 32.7480

3 V03 Kawasan hutan lindung 25.9921

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek lingkungan setelah pembulatan sebagai berikut:

Page 104: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 326 PT. Iname Utama

a. V01 : Daya dukung lokasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 41%,

b. V02 : Kawasan konservasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 33%,

c. V03 : Kawasan hutan lindung, dinilai responden memiliki bobot

rata-rata sebesar 26%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 3 sub variabel dari

kriteria aspek lingkungan memiliki nilai bobot yang beragam yang tentunya memiliki tingkat kepentingan yang beragam pula. Daya dukung lokasi yang dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 41% ini, terbesar diantara dua lainnya. Peruntukan lahan menjadi factor yang sangat penting terutama terkait dengan program

jangka panjang.

4. Aspek Administrasi

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek administrasi (yang memiliki bobot 8%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.37

Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot Aspek Administrasi pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Regional NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Rekomendasi keterpaduan RTRWP/RTRWK

16.4505

2 V02 Rancangan RIP, DLKr dan DLKp pelabuhan 19.0343

3 V03 Studi kelayakan 21.2792

4 V04 Hasil survei 43.2360

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek administrasi setelah pembulatan sebagai berikut:

Page 105: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 327

a. V01 : Rekomendasi mengenai keterpaduan dengan RTRWP dan RTRWK, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%,

b. V02 : Rancangan RIP, DLKr dan DLKp pelabuhan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 19%,

c. V03 : Studi kelayakan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 21%,

d. V04 : Hasil survei, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 43%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 4 sub variabel dari kriteria aspek administrasi, hasil survei memiliki nilai bobot yang paling besar. Hasil survei yang meliputi hidrooceanografi (pasang

surut, gelombang, kedalaman dan arus), topografi, titik nol (bench-mark) lokasi pelabuhan yang dinyatakan dalam titik koordinat geografis berdasarkan peta laut yang diketahui oleh pemegang

fungsi keselamatan pelayaran setempat.

5. Penjelasan Sub Variabel Penilaian

Dalam penetapan lokasi pelabuhan, diperlukan kesepahaman khususnya terkait dengan cakupan lingkup masing-masing sub variabel. Pengertian umum yang mendasari penetapan kriteria lokasi pelabuhan adalah sebagai berikut.

a. Lebar serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan (M/LWS)

adalah kedalaman maksimal alur dan kolam pelabuhan yang digunakan sebagai tempat pelayanan kapal. Asumsinya : makin dalam draft dermaganya suatu pelabuhan, maka tingkat pelayanan

pelabuhan tersebut mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi dibandingkan tingkat pelayanan pelabuhan yang lain.

b. Arus barang adalah jumlah seluruh jenis barang yang dimuat dan dibongkar maupun diekspor dan diimpor di pelabuhan yang diangkut dengan kendaraan air selama satu tahun, terdiri dari:

general cargo; curah cair; curah kering. Setiap pelabuhan laut akan menjadi pusat kegiatan koleksi dan distribusi barang dan

Page 106: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 328 PT. Iname Utama

menjadi pintu keluar masuknya barang (gate) di suatu daerah. Asumsinya : makin besar volume bongkar muat barang yang terjadi di setiap pelabuhan, maka peran dan fungsi setiap pelabuhan dalam mendukung kegiatan koleksi dan distribusi barang akan semakin besar, demikian jika kondisi sebaliknya

(makin kecil volumenya makin kecil peran dan fungsinya).

c. Panjang Kapal adalah jarak horisontal antara garis tegak haluan dan garis tegak buritan. Pajang kapal berpengaruh pada

kekuatan memanjang kapal, tahanan, capital cost, maneuverability, hull volume, dan seakeeping (olah gerak kapal). Asumsinya : makin panjang kapal yang dapat dilayani oleh suatu pelabuhan, maka tingkat pelayanan pelabuhan tersebut mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi dibandingkan tingkat

pelayanan pelabuhan yang lain.

d. Kesesuian dengan hierarki pelabuhan, Dalam Undang-Undang No.17 tahun 2008 ditetapkan 3 (tiga) klasifikasi pelabuhan, yaitu

Pelabuhan Utama, Pelabuhan Pengumpul, dan Pelabuhan Pengumpan. Dikaitkan dengan Keputusan Menteri Perhubungan No.53 tahun 2002, Pelabuhan Utama meliputi : Internasional Hub dan Internasional, Pelabuhan Pengumpul meliputi Pelabuhan Nasional, dan Pelabuhan Pengumpan meliputi Pelabuhan Regional dan Lokal.

e. Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional,

alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang

dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi.

f. Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta

angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi.

Page 107: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 329

g. Pelabuhan Pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang,

serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi.

h. Aksesibilitas ke hinterland, artinya kemudahan/akses terhadap

sistem jaringan transportasi, terutama sistem jaringan “primer” yang menghubungkan region satu dengan region lain, baik berupa sistem jaringan jalan, sistem jaringan sungai (yang dapat dilayari), dan sistem rel kereta api. Asumsinya : semakin dekat jarak pelabuhan ke sistem jaringan transportasi primer, maka

aksesnya semakin baik dan nilainya semakin tinggi.

i. Kedekatan jarak dengan jalur ALKI/internasional, artinya faktor kedekatan terhadap jalur pelayaran baik Nasional (ALKI) dan

jalur pelayaran Internasional. Asumsinya : semakin dekat jarak pelabuhan ke Jalur pelayaran, maka peluang pelabuhan tersebut berkembang (sebagai Out let/In let keluar masuknya barang) akan semakin besar.

j. Kedekatan jarak dengan pusat pengembangan nasional, artinya karena pengembangan suatu pelabuhan tidak terlepas dari pola pengembangan spasial (tata ruang) di suatu wilayah, dan bisa juga terjadi sebaliknya. Yang penting dilihat dalam keterkaitan

ini adalah:

• Pertama : sampai sejauh mana tingkat kedekatan pelabuhan dengan “pusat-pusat” pengembangan (dalam hal ini

dikaitkan dengan Pusat Kegiatan skala Nasional/PKN) di suatu wilayah. Asumsinya : makin dekat lokasi suatu pelabuhan dengan pusat pengembangan skala nasional

(PKN),maka peluang berkembangnya pelabuhan akan semakin tinggi.

• Kedua : peran suatu pelabuhan dalam sistem pengembangan wilayah, dalam arti peran dan fungsi

pelabuhan sebagai : gate (pintu keluar-masuk) nya barang

Page 108: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 330 PT. Iname Utama

dan jasa di suatu wilayah. Asumsinya : makin tinggi peran suatu pelabuhan (sebagai satu-satunya) gate ke suatu wilayah, maka peran dan fungsi pelabuhan tersebut akan semakin menentukan untuk kemajuan daerah.

6. Komponen dan Besaran Nilai Evaluasi Masing-Masin g Sub Variable

a. Arus barang (ton)

NO ARUS BARANG (TON) NILAI

1 ≤ 6,000,000 1 2 6000,001 - 12,000,000 2 3 12,000,001 - 18,000,000 3 4 18,000,001 - 24,000,000 4 5 > 24,000,000 5

b. Arus penumpang (orang)

NO ARUS PENUMPANG ((ORANG) NILAI

1 ≤ 400,000 1

2 400,001 - 800,000 2

3 800,001 - 1,200,000 3

4 1,200,001 - 1,600,000 4

5 > 1,600,000 5

c. Aksesibilitas ke hinterland (unit)

NO AKSESIBILITAS KE HINTERLAND NILAI

1 Transportasi primer klasifikasi lokal 1

2 Transportasi primer klasifikasi kolektor 3

3 Transportasi primer klasifikasi arteri 5

d. Klasifikasi jarak dengan jalur internasional/ALKI (mil)

NO KLASIFIKASI JARAK (Mil) PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat dekat ≤ 53 5 2 Dekat 53,1 – 95 4

3 Sedang 95,1 – 137 3

4 Jauh 137,1 – 179 2 5 Sangat jauh > 179 1

Page 109: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 331

e. Klasifikasi jarak dengan pusat pengembangan nasional

NO KLASIFIKASI JARAK (Mil) PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat dekat ≤ 82 5

2 Dekat 82,1 – 161 4

3 Sedang 161,1 – 240 3

4 Jauh 240,1 – 319 2

5 Sangat jauh > 319 1

f. Kesesuaian dengan hierarki pelabuhan

NO AKSESIBILITAS KE HINTERLAND NILAI

1 Pelabuhan pengumpan 1

2 Pelabuhan pengumpul 3

3 Pelabuhan utama 5

g. Klasifikasi Pelayanan Dermaga bagi Ukuran Kapal (M)

NO KLASIFIKASI UKURAN KAPAL (M)

PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat pendek ≤ 103 1

2 Pendek 103,1 – 156 2

3 Sedang 156,1 – 209 3

4 Panjang 209,1 – 262 4

5 Sangat panjang > 262 5

h. Klasifikasi Kedalaman Dermaga (Draft) (MLWS)

NO KLASIFIKASI KEDALAMAN DERMAGA/DRAFT (MLWS)

PARAMETER (M) NILAI

1 Sangat rendah ≤ 5 1

2 Rendah 5,1 – 9 2

3 Sedang 9,1 – 14 3

4 Dalam 14,1 – 18 4

5 Sangat dalam > 18 5

Page 110: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 332 PT. Iname Utama

i. Komponen lainnya yang bernilai mutlak (5), artinya bahwa pada komponen ini bersifat wajib dan keharusan untuk dipenuhi.

NO URAIAN NILAI

1 Kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional.

5

2 Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK 5

3 Memiliki luas perairan tertentu 5

4 Memiliki luas daratan tertentu 5

5 Memperhatikan Kondisi tanah 5

6 Memperhatikan PDRB 5

7 Memperhatikan aktivitas perdagangan dan industri 5

8 Prediksi kedepan 5

9 Kontribusi pada peningkatan taraf hidup penduduk 5

10 Perhitungan ekonomis/finansial 5

11 Memperhatikan daya dukung lokasi 5

12 Memperhatikan kawasan konservasi 5

13 Memperhatikan hutan lindung 5

14 Memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat

5

15 Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi 5

16 Keselamatan dan keamanan pelayaran 5

17 Pertahanan dan keamanan negara 5

18 Rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota setempat

5

19 Rancangan RIP, DLKR DAN DLKP 5

20 Studi kelayakan 5

21 Hasil survei 5

Page 111: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 333

Tabel 5.38 Hasil Penilaian dan Skor pada Penilaian Penetapan L okasi

Pelabuhan Pengumpan Regional

NO KRITERIA I KRITERIA II EUGEN BOBOT NILAI PLB REGIONAL

SKOR MAKSIMAL

1 RIPN 5.09 5 25.46

2 RTRWN/P/K 9.15 5 45.75

3 TEKNIS Luas Perairan 5.9436 1.11 5 5.53

18.59405809 Kesesuaian Hierarki 11.1030 2.06 1 2.06

Kedalaman 24.9475 4.64 2 9.28

Kedekatan Jarak Plb Dg Jalur Pelayaran 17.3818 3.23 2 6.46

Kedekatan Jarak Dgn Ppn 13.2237 2.46 2 4.92

Kondisi Tanah 8.6371 1.61 5 8.03

Luas Daratan 5.9436 1.11 5 5.53

Panjang Kapal 12.8198 2.38 2 4.77

4 EKONOMIS Pdrb 13.7534 1.93 5 9.64

14.01375764 Aktivitas Indag 12.1982 1.71 5 8.55

Prediksi Ke Depan 15.6649 2.20 5 10.98

Volume Brg Dan Pnp 23.6505 3.31 2 6.63

Kontribusi Taraf Hidup 8.0004 1.12 5 5.61

Ekonomis/Finansial 26.7325 3.75 5 18.73

5 LINGKUNGAN Daya Dukung Lokasi 41.2599 4.59 5 22.93

11.11451591 Kawasan Konservasi 32.7480 3.64 5 18.20

Kawasan Hutan Lindung 25.9921 2.89 5 14.44

6 EKSOS 6.47 5 32.36

7 ANTARMODA 5.27 5 26.35

8 AKSES HINTLD 10.95 3 32.86

9 KESKAMPEL 6.66 5 33.28

10 HANKAMNEG 4.58 5 22.91

11 ADMINISTRASI Rekomendasi 16.4505 1.33 5 6.67

8.104823195 Rip, Dlkr Dan Dlkp 19.0343 1.54 5 7.71

Studi Kelayakan 21.2792 1.72 5 8.62

Hasil Survei 43.2360 3.50 5 17.52

TOTAL SKOR 100.00 421.76

HIERARKI PELABUHAN SKOR

PELABUHAN PENGUMPAN REGIONAL 383.83 – 421.76

Page 112: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 334 PT. Iname Utama

G. PENETAPAN KRITERIA LOKASI PELABUHAN PENGUMPAN LO KAL Substansi rancangan penetapan Kriteria Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal meliputi: ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi, serta persyaratan.

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada

UU 17/2008 tentang Pelayaran, PP 61/2009 tentang Kepelabuhanan, KM 53/2002 tentang Tatanan Kepelabuhanan Nasional yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek:

• Berperan sebagai pengumpan pelabuhan hub internasional, pelabuhan internasional, pelabuhan nasional dan pelabuhan regional;

• Berperan sebagai tempat pelayanan penumpang di daerah terpencil, terisolasi, perbatasan, daerah perbatasan yang hanya didukung oleh mode transportasi laut;

• Berperan sebagai tempat pelayanan moda transportasi laut untuk

mendukung kehidupan masyarakat dan berfungsi sebagai tempat multifungsi selain sebagai terminal untuk penumpang juga untuk

melayani bongkar muat kebutuhan hidup masyarakat di sekitarnya;

• Berada pada lokasi yang tidak dilalui jalur transportasi laut reguler kecuali keperintisan;

• Kedalaman minimal pelabuhan -1,5 m LWS;

• Memiliki fasilitas tambat; dan

• Jarak dengan pelabuhan lokal lainnya 5 - 20 mil.

Berdasarkan opini dari stakeholder dan pengguna jasa pelabuhan, maka

aspek-aspek yang dinilai menjadi kriteria lokasi pelabuhanp pengumpan lokal adalah sebagai berikut:

• Harus sesuai dengan rencana induk pelabuhan nasional.

• Harus sesuai dengan RTRW nasional, RTRW provinsi, dan atau RTRW kabupaten/kota.

• Harus mempertimbangkan tata ruang wilayah kabupaten/ kota dan

pemerataan serta peningkatan pembangunan kabupaten/kota.

• Harus mempertimbangkan kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal.

Page 113: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 335

Berdasarkan pertimbangan kebijakan kepelabuhanan, tata ruang wilayah, sistem transportasi nasional, prasarana pelabuhan, dan legitimasi kepelabuhanan, maka krteria dan variabel penilaian pelabuhan pengumpul dapat dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel: 5.39

Kriteria dan Variabel Penilaian Lokasi Pelabuhan Pe ngumpan Lokal Berdasarkan RKM Tatanan Kepelabuhanan Nasional

KR

ITE

RIA

VARIABEL PARAMETER

I Kegiatan Utama Pelabuhan

Klasifikasi Volume bongkar muat sangat rendah < 8.588.000

II Akses Ke Sistem Jaringan Transportasi Primer

Terhubungkan dengan sistem jaringan transportasi primer klasifikasi “Lokal” Nilai 1

III

Akses Ke Jalur Pelayaran Nasional (ALKI) da n Jalur Pelayaran Internasional (Mil)

Klassifikasi Jarak sangat jauh dengan jalur Internasional/ ALKI >179

IV Pengembangan Spasial (Km)

Klasifikasi Jarak sangat jauh dengan Pusat Pengembangan Nasional > 319

V

Kesesuaian dengan Sistem Perundangan (U U No.17/2008 dan KM 53/2002)

Pelabuhan Pengumpan (Pelabuhan Regional dan Lokal) Nilai 1

VI

Ketersediaan Prasarana Kepelabuhanan

1 Berdasarkan panjang kapal: Klasifikasi Pelayanan Dermaga bagi Ukuran Kapal yang sangat pendek (m) < 103

2 Berdasarkan kedalaman kolam pelabuhan: Klasifikasi Kedalaman Dermaga (draft) Sangat Rendah (m) < 5

Ukuran untuk menilai pelabuhan pengumpan lokal merupakan ukuran yang paling kecil tetapi memegang peranan penting bagi pertumbuhan di

daerah tersebut. Pelabuhan pengumpan merupakan feeder bagi pelabuhan yang lebih besar lagi, untuk kelancaran arus orang dan barang. Lokasi pelabuhan pengumpan lokal harus terhubung dengan sistem jaringan transportasi lokal. Volume bongkar muat yang ditangani di pelabuhan pengumpan lokal sangat rendah, yakni kurang dari 8 juta ton.

Begitu pula fasilitas pendukungnya yang tidak terlalu besar, maka

Page 114: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 336 PT. Iname Utama

pelabuhan pengumpan lokal cukup menyediakan dermaga yang melayani kapal dengan panjang kurang dari 103 meter dan kedalaman kolam kurang dari -5mLWS.

Proses perhitungan dalam penetapan lokasi pelabuhan berdasarkan hierarki pelabuhan pengumpan lokal mengacu dan memperhatikan aspek-

aspek sebagai berikut:

• Rencana Induk Pelabuhan Nasional;

• Rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota;

• Kelayakan teknis dengan memperhatikan luas perairan (alur dan kolam), peta bathimetry/kedalaman perairan, kesesuaian hierarki, kedekatan jarak pelabuhan dengan jalur pelayaran internasional, kedekatan jarak pelabuhan dengan pusat pengembangan nasional, kondisi tanah, luas daratan dan pelayanan dermaga bagi ukuran panjang kapal;

• Kelayakan ekonomis dengan memperhatikan produk domestik regional bruto, aktivitas perdagangan dan industri yang ada, serta prediksi di masa mendatang, perkembangan aktivitas volume barang dan penumpang, kontribusi pada peningkatan taraf hidup penduduk dan perhitungan ekonomis/finansial;

• Kelayakan lingkungan dengan memperhatikan daya dukung lokasi, kawasan konservasi dan hutan lindung;

• Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat

yang berdampak pada peningkatan aktivitas penumpang, barang dan hewan dari dan keluar pelabuhan;

• Keterpaduan intra-dan antarmoda transportasi;

• Adanya aksesibilitas terhadap hinterland untuk kelancaran distribusi dan industri;

• Keselamatan dan keamanan pelayaran; dan

• Pertahanan dan keamanan negara.

• Permohonan penetapan lokasi pelabuhan disesuaikan dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dan diajukan oleh penyelenggara pelabuhan laut/Pemerintah atau pemerintah daerah

Page 115: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 337

kepada Menteri melalui Direktur Jenderal dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut:

� rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota setempat sesuai dengan kewenangannya mengenai keterpaduan dengan rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana tata ruang

wilayah kabupaten/kota;

� rancangan Rencana Induk Pelabuhan dan rencana Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan

pelabuhan.

� hasil studi kelayakan mengenai : kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, kelayakan lingkungan, pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat, keterpaduan intra-dan antarmoda, aksesibilitas terhadap hinterland, keselamatan dan

keamanan pelayaran, serta pertahanan dan keamanan;

� hasil survei yang meliputi hidrooceanografi (pasang surut, gelombang, kedalaman dan arus), topografi, titik nol (bench-

mark) lokasi pelabuhan yang dinyatakan dalam titik koordinat geografis berdasarkan peta laut yang diketahui oleh pemegang fungsi keselamatan pelayaran setempat.

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada UU 17/2008 tentang Pelayaran dan PP 61/2009 tentang Kepelabuhanan, yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek teknis, ekonomis, lingkungan, dan kelengkapan administrasi. Di samping aspek-aspek tersebut, juga harus memenuhi

Kriteria dan variabel penilaian pelabuhan menurut RKM tentang Tatanan Kepelabuhanan Nasional.

Penilaian bobot tersebut didapat dari pengolahan data hasil opini responden yang diolah menggunakan ANP (Analytichal Network Program). Data yang diolah adalah opini mengenai tingkat kepentingan dengan menggunakan skala 1 s.d. 9 dengan uraian sebagai berikut:

NO SKALA DEFINISI DARI “ IMPORTANCE”

1 1 Sama penting

2 3 Sedikit lebih penting

Page 116: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 338 PT. Iname Utama

NO SKALA DEFINISI DARI “ IMPORTANCE”

3 5 Jelas lebih penting

4 7 Sangat Jelas Penting

5 9 Mutlak Penting

6 2,4,6,8 Ragu-Ragu antara dua nilai yang berdekatan

7 1/3,1/5,1/7,1/9 Kebalikan dari nilai diatas

Sumber: Saaty, Analytichal Hierarchy Proccess, Planing,Priority, Setting,Resources Allocation,1990

Matrik hasil opini responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 117: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 339

Tabel: 5.40 Matrik Opini Responden Mengenai

Tingkat Kepentingan Kriteria Penilaian Lokasi Pelab uhan Pengumpan Lokal

Sumber : hasil olah data

Keterangan : D01 : Kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional. D02 : Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK. D03 : Aspek teknis. D04 : Aspek ekonomis. D05 : Aspek lingkungan. D06 : Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial. D07 : Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi. D08 : Adanya aksesibilitas terhadap hinterland. D09 : Keselamatan dan keamanan pelayaran. D10 : Pertahanan dan keamanan negara. D11 : Aspek administrasi.

V V01 V02 V03 V04 V05 V06 V07 V08 V09 V10 V11 Jml

V01 9.9842E+15 5.2189E+15 2.8177E+15 3.5049E+15 4.3511E+15 8.1174E+15 9.5655E+15 4.5379E+15 7.5959E+15 1.1239E+16 6.2281E+15 3.3994E+16

V02 1.7941E+16 9.3780E+15 5.0631E+15 6.2980E+15 7.8185E+15 1.4586E+16 1.7188E+16 8.1542E+15 1.3649E+16 2.0196E+16 1.1191E+16 6.1085E+16

V03 3.6461E+16 1.9059E+16 1.0290E+16 1.2799E+16 1.5889E+16 2.9643E+16 3.4932E+16 1.6572E+16 2.7739E+16 4.1044E+16 2.2744E+16 1.2414E+17

V04 2.7479E+16 1.4364E+16 7.7550E+15 9.6464E+15 1.1975E+16 2.2341E+16 2.6327E+16 1.2489E+16 2.0906E+16 3.0933E+16 1.7141E+16 9.3561E+16

V05 2.1794E+16 1.1392E+16 6.1506E+15 7.6507E+15 9.4977E+15 1.7719E+16 2.0880E+16 9.9055E+15 1.6581E+16 2.4534E+16 1.3595E+16 7.4204E+16

V06 1.2690E+16 6.6330E+15 3.5812E+15 4.4546E+15 5.5300E+15 1.0317E+16 1.2157E+16 5.7675E+15 9.6541E+15 1.4285E+16 7.9157E+15 4.3205E+16

V07 1.0335E+16 5.4022E+15 2.9166E+15 3.6280E+15 4.5038E+15 8.4024E+15 9.9014E+15 4.6972E+15 7.8626E+15 1.1634E+16 6.4468E+15 3.5188E+16

V08 2.1476E+16 1.1226E+16 6.0607E+15 7.5388E+15 9.3589E+15 1.7460E+16 2.0575E+16 9.7607E+15 1.6338E+16 2.4175E+16 1.3396E+16 7.3120E+16

V09 1.3051E+16 6.8218E+15 3.6831E+15 4.5814E+15 5.6874E+15 1.0611E+16 1.2503E+16 5.9316E+15 9.9288E+15 1.4691E+16 8.1410E+15 4.4435E+16

V10 8.9849E+15 4.6966E+15 2.5357E+15 3.1541E+15 3.9156E+15 7.3050E+15 8.6082E+15 4.0837E+15 6.8356E+15 1.0114E+16 5.6048E+15 3.0592E+16

V11 1.5892E+16 8.3073E+15 4.4851E+15 5.5789E+15 6.9258E+15 1.2921E+16 1.5226E+16 7.2232E+15 1.2091E+16 1.7890E+16 9.9137E+15 5.4111E+16

6.6763E+17

Page 118: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 340 PT. Iname Utama

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.41 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penentu an Bobot

pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 RIPN 5.0917

2 V02 RTRWN/P/K 9.1494

3 V03 Aspek teknis 18.5941

4 V04 Aspek ekonomis 14.0138

5 V05 Aspek lingkungan 11.1145

6 V06 Eksos 6.4714

7 V07 Antarmoda 5.2705

8 V08 Akses hinterland 10.9520

9 V09 Keselamatan dan keamanan pelayaran 6.6556

10 V10 Pertahanan dan keamanan negara 4.5821

11 V11 Aspek administrasi 8.1048

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk kriteria dan variabel penilaian setelah pembulatan sebagai berikut:

• V01 : Rencana Induk Pelabuhan Nasional dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

• V02 : Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 9%.

• V03 : Aspek teknis dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 19%.

• V04 : Aspek ekonomis dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 14%.

• V05 : Aspek lingkungan dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 11%.

• V06 : Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 6%.

• V07 : Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

Page 119: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 341

• V08 : Adanya aksesibilitas terhadap hinterland, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 11%.

• V09 : Keselamatan dan keamanan pelayaran, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 7%.

• V10 : Pertahanan dan keamanan negara, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%.

• V11 : Aspek administrasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 8%.

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa aspek teknis yang bernilai bobot sebesar 19% merupakan pilihan utama responden, dibandingkan dengan ke 10 aspek lainnya. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa dalam

penetapan lokasi pelabuhan penentuan klasifikasi pelayanan pelabuhan ditentukan oleh faktor utama yaitu aspek teknis. Faktor kedua dan berikutnya yaitu terkait dengan aspek ekonomis dan akses ke hinterland.

Makin dalam alur dan kolam pelabuhan, maka makin banyak kapal yang akan berkunjung dengan draft kapal yang lebih dalam yang pada akhirnya kegiatan pelayanan suatu pelabuhan juga akan meningkat. Faktor kondisi geografis suatu pelabuhan memang harus menjadi ukuran utama khususnya dalam penilaian aspek teknis suatu pelabuhan. Sedimentasi

yang tinggi akan berdampak pada meningkatnya biaya operasi terutama terkait dengan biaya pengerukan, pada umumnya pelabuhan alam yang memiliki kedalaman lebih dari – 14 MLWS berpeluang untuk dapat

dimasuki kapal-kapal besar generasi terbaru. Atas dasar iniliah kiranya hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

1. Aspek Teknis

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek teknis (yang memiliki bobot 19%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Page 120: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 342 PT. Iname Utama

Tabel 5.42 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot

Aspek Teknis pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Pengum pan Lokal NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Kesesuaian hierarki 5.9436

2 V02 Luas daratan 11.1030

3 V03 Luas perairan (alur dan kolam) 24.9475

4 V04 Kedalaman perairan 17.3818

5 V05 Kedekatan jalur internasional/alki 13.2237

6 V06 Kondisi tanah 8.6371

7 V07 Panjang kapal 5.9436

8 V08 Kedekatan jarak dengan PPN 12.8198

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub

variabel dari kriteria aspek teknis setelah pembulatan sebagai berikut:

a. V01 : Kesesuaian hierarki, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 6%,

b. V02 : Luas daratan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 11%,

c. V03 : Luas perairan (alur dan kolam), dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 25%,

d. V04 : Kedalaman perairan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%,

e. V05 : Kedekatan jalur internasional/ALKI, dinilai responden

memiliki bobot rata-rata sebesar 13%,

f. V06 : Kondisi tanah, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 9%,

g. V07 : Panjang kapal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 6%,

h. V08 : Kedekatan jarak dengan PPN, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 13%.

Page 121: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 343

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 8 sub variabel dari kriteria aspek teknis, luas perairan (alur dan kolam pelabuhan) memiliki nilai bobot yang paling besar. Makin dalam alur dan kolam pelabuhan, maka makin banyak kapal yang akan berkunjung dengan

draft kapal yang lebih dalam yang pada akhirnya kegiatan pelayanan suatu pelabuhan juga akan meningkat. Sedimentasi yang tinggi akan berdampak pada meningkatnya biaya operasi terutama terkait

dengan biaya pengerukan, pada umumnya pelabuhan alam yang memiliki kedalaman lebih dari – 14 MLWS berpeluang untuk dapat dimasuki kapal-kapal besar generasi terbaru. Atas dasar iniliah kiranya hasil opini responden sangat tepat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam perumusan kriteria ini.

2. Aspek Ekonomis

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek ekonomis (yang memiliki bobot 14%) dengan nilai

sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.43 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot

Aspek Teknis pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Pengum pan Lokal NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 PDRB 13.7534

2 V02 Aktivitas industri dan perdagangan 12.1982

3 V03 Prediksi ke depan 15.6649

4 V04 Volume barang dan penumpang 23.6505

5 V05 Kontribusi taraf hidup 8.0004

6 V06 Ekonomis/finansial 26.7325

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek ekonomis setelah pembulatan sebagai

berikut:

a. V01 : PDRB, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 14%,

Page 122: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 344 PT. Iname Utama

b. V02 : Aktivitas industri dan perdagangan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 12%,

c. V03 : Prediksi kedepan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 16%,

d. V04 : Volume barang dan penumpang, dinilai responden

memiliki bobot rata-rata sebesar 23%,

e. V05 : Kontribusi pada peningkatan taraf hidup, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 8%,

f. V06 : Perhitungan ekonomis/finansial, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 27%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 6 sub variabel dari kriteria aspek ekomnomis, aspek perhitungan ekonomis/finansial

memiliki nilai bobot yang paling besar yang tentunya memiliki tingkat kepentingan yang paling tinggi. Nilai keekonomian oleh responen dijadikan tolok ukur utama daria spek ekonomis.

3. Aspek Lingkungan

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek lingkungan (yang memiliki bobot 11%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.44

Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot Aspek Lingkungan pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Pe ngumpan Lokal

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Daya dukung lokasi 41.2599

2 V02 Kawasan konservasi 32.7480

3 V03 Kawasan hutan lindung 25.9921

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub

variabel dari kriteria aspek lingkungan setelah pembulatan sebagai berikut:

Page 123: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 345

a. V01 : Daya dukung lokasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 41%,

b. V02 : Kawasan konservasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 33%,

c. V03 : Kawasan hutan lindung, dinilai responden memiliki bobot

rata-rata sebesar 26%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 3 sub variabel dari

kriteria aspek lingkungan memiliki nilai bobot yang beragam yang tentunya memiliki tingkat kepentingan yang beragam pula. Daya dukung lokasi yang dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 41% ini, terbesar diantara dua lainnya. Peruntukan lahan menjadi factor yang sangat penting terutama terkait dengan program

jangka panjang.

4. Aspek Administrasi

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria aspek administrasi (yang memiliki bobot 8%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.45

Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot Aspek Administrasi pada Penilaian Lokasi Pelabuhan Pengumpan Lokal

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Rekomendasi keterpaduan RTRWP/RTRWK

16.4505

2 V02 Rancangan RIP, DLKr dan DLKp pelabuhan 19.0343

3 V03 Studi kelayakan 21.2792

4 V04 Hasil survei 43.2360

TOTAL 100.0000

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria aspek administrasi setelah pembulatan sebagai berikut:

Page 124: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 346 PT. Iname Utama

a. V01 : Rekomendasi mengenai keterpaduan dengan RTRWP dan RTRWK, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%,

b. V02 : Rancangan RIP, DLKr dan DLKp pelabuhan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 19%,

c. V03 : Studi kelayakan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 21%,

d. V04 : Hasil survei, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 43%,

Interpretasi:

Hasil opini responden menunjukan bahwa ke 4 sub variabel dari kriteria aspek administrasi, hasil survei memiliki nilai bobot yang paling besar. Hasil survei yang meliputi hidrooceanografi (pasang

surut, gelombang, kedalaman dan arus), topografi, titik nol (bench-mark) lokasi pelabuhan yang dinyatakan dalam titik koordinat geografis berdasarkan peta laut yang diketahui oleh pemegang

fungsi keselamatan pelayaran setempat.

5. Penjelasan Sub Variabel Penilaian

Dalam penetapan lokasi pelabuhan, diperlukan kesepahaman khususnya terkait dengan cakupan lingkup masing-masing sub variabel. Pengertian umum yang mendasari penetapan kriteria lokasi pelabuhan adalah sebagai berikut.

a. Lebar serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan (M/LWS) adalah

kedalaman maksimal alur dan kolam pelabuhan yang digunakan sebagai tempat pelayanan kapal. Asumsinya : makin dalam draft dermaganya suatu pelabuhan, maka tingkat pelayanan pelabuhan

tersebut mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi dibandingkan tingkat pelayanan pelabuhan yang lain.

b. Arus barang adalah jumlah seluruh jenis barang yang dimuat dan dibongkar maupun diekspor dan diimpor di pelabuhan yang diangkut dengan kendaraan air selama satu tahun, terdiri dari:

general cargo; curah cair; curah kering. Setiap pelabuhan laut

Page 125: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 347

akan menjadi pusat kegiatan koleksi dan distribusi barang dan menjadi pintu keluar masuknya barang (gate) di suatu daerah. Asumsinya : makin besar volume bongkar muat barang yang terjadi di setiap pelabuhan, maka peran dan fungsi setiap pelabuhan dalam mendukung kegiatan koleksi dan distribusi

barang akan semakin besar, demikian jika kondisi sebaliknya (makin kecil volumenya makin kecil peran dan fungsinya).

c. Panjang Kapal adalah jarak horisontal antara garis tegak

haluan dan garis tegak buritan. Pajang kapal berpengaruh pada kekuatan memanjang kapal, tahanan, capital cost, maneuverability, hull volume, dan seakeeping (olah gerak kapal). Asumsinya : makin panjang kapal yang dapat dilayani oleh suatu pelabuhan, maka tingkat pelayanan pelabuhan

tersebut mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi dibandingkan tingkat pelayanan pelabuhan yang lain.

d. Kesesuian dengan hierarki pelabuhan, Dalam Undang-Undang

No.17 tahun 2008 ditetapkan 3 (tiga) klasifikasi pelabuhan, yaitu Pelabuhan Utama, Pelabuhan Pengumpul, dan Pelabuhan Pengumpan. Dikaitkan dengan Keputusan Menteri Perhubungan No.53 tahun 2002, Pelabuhan Utama meliputi : Internasional Hub dan Internasional, Pelabuhan Pengumpul meliputi Pelabuhan Nasional, dan Pelabuhan Pengumpan meliputi Pelabuhan Regional dan Lokal.

e. Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya

melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan

internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi.

f. Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan

sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar

provinsi.

Page 126: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 348 PT. Iname Utama

g. Pelabuhan Pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang

dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi.

h. Aksesibilitas ke hinterland, artinya kemudahan/akses terhadap

sistem jaringan transportasi, terutama sistem jaringan “primer” yang menghubungkan region satu dengan region lain, baik berupa sistem jaringan jalan, sistem jaringan sungai (yang dapat dilayari), dan sistem rel kereta api. Asumsinya : semakin dekat jarak pelabuhan ke sistem jaringan transportasi primer,

maka aksesnya semakin baik dan nilainya semakin tinggi.

i. Kedekatan jarak dengan jalur ALKI/internasional, artinya faktor kedekatan terhadap jalur pelayaran baik Nasional (ALKI) dan

jalur pelayaran Internasional. Asumsinya : semakin dekat jarak pelabuhan ke Jalur pelayaran, maka peluang pelabuhan tersebut berkembang (sebagai Out let/In let keluar masuknya barang) akan semakin besar.

j. Kedekatan jarak dengan pusat pengembangan nasional, artinya karena pengembangan suatu pelabuhan tidak terlepas dari pola pengembangan spasial (tata ruang) di suatu wilayah, dan bisa juga terjadi sebaliknya. Yang penting dilihat dalam keterkaitan

ini adalah:

• Pertama : sampai sejauh mana tingkat kedekatan pelabuhan dengan “pusat-pusat” pengembangan (dalam hal ini

dikaitkan dengan Pusat Kegiatan skala Nasional/PKN) di suatu wilayah. Asumsinya : makin dekat lokasi suatu pelabuhan dengan pusat pengembangan skala nasional

(PKN),maka peluang berkembangnya pelabuhan akan semakin tinggi.

• Kedua : peran suatu pelabuhan dalam sistem pengembangan wilayah, dalam arti peran dan fungsi

pelabuhan sebagai : gate (pintu keluar-masuk) nya barang

Page 127: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 349

dan jasa di suatu wilayah. Asumsinya : makin tinggi peran suatu pelabuhan (sebagai satu-satunya) gate ke suatu wilayah, maka peran dan fungsi pelabuhan tersebut akan semakin menentukan untuk kemajuan daerah.

6. Komponen dan besaran nilai evaluasi masing-masin g sub variable

a. Arus barang (ton)

NO ARUS BARANG (TON) NILAI

1 Di bawah 6,000,000 1

2 6000,001 - 12,000,000 2

3 12,000,001 - 18,000,000 3

4 18,000,001 - 24,000,000 4

5 Di atas 24,000,001 5

b. Arus penumpang (orang)

NO ARUS PENUMPANG (ORANG) NILAI

1 Di bawah 400,000 1

2 400,001 - 800,000 2

3 800,001 - 1,200,000 3

4 1,200,001 - 1,600,000 4

5 Di atas 1,600,001 5

c. Aksesibilitas ke hinterland (unit)

NO AKSESIBILITAS KE HINTERLAND NILAI

1 Transportasi primer klasifikasi lokal 1

2 Transportasi primer klasifikasi kolektor 3

3 Transportasi primer klasifikasi arteri 5

d. Klasifikasi jarak dengan jalur internasional/ALKI (mil)

NO KLASIFIKASI JARAK (Mil) PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat dekat DIBAWAH 53 5

2 Dekat 53,1 – 95 4

3 Sedang 95,1 – 137 3

4 Jauh 137,1 – 179 2

5 Sangat jauh DIATAS 179,1 1

Page 128: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 350 PT. Iname Utama

e. Klasifikasi jarak dengan pusat pengembangan nasional

NO KLASIFIKASI JARAK (Mil) PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat dekat DIBAWAH 82 5

2 Dekat 82,1 – 161 4

3 Sedang 161,1 – 240 3

4 Jauh 240,1 – 319 2

5 Sangat jauh DIATAS 319,1 1

f. Kesesuaian dengan hierarki pelabuhan

NO AKSESIBILITAS KE HINTERLAND NILAI

1 Pelabuhan pengumpan 1

2 Pelabuhan pengumpul 3

3 Pelabuhan utama 5

g. Klasifikasi Pelayanan Dermaga bagi Ukuran Kapal (M)

NO KLASIFIKASI UKURAN KAPAL (M)

PARAMETER (Mil) NILAI

1 Sangat pendek DIBAWAH 103 1

2 Pendek 103,1 – 156 2

3 Sedang 156,1 – 209 3

4 Panjang 209,1 – 262 4

5 Sangat panjang DIATAS 262,1 5

h. Klasifikasi Kedalaman Dermaga (Draft) (MLWS)

NO KLASIFIKASI KEDALAMAN DERMAGA/DRAFT (MLWS)

PARAMETER (M) NILAI

1 Sangat rendah DIBAWAH 5 1

2 Rendah 5,1 – 9 2

3 Sedang 9,1 – 14 3

4 Dalam 14,1 – 18 4

5 Sangat dalam DIATAS 18,1 5

Page 129: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 351

i. Komponen lainnya yang bernilai mutlak (5), artinya bahwa pada komponen ini bersifat wajib dan keharusan untuk dipenuhi.

NO URAIAN NILAI

1 Kesesuaian dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional.

5

2 Kesesuaian dengan RTRWN/RTRWP/RTRWK 5

3 Memiliki luas perairan tertentu 5

4 Memiliki luas daratan tertentu 5

5 Memperhatikan Kondisi tanah 5

6 Memperhatikan PDRB 5

7 Memperhatikan aktivitas perdagangan dan industri 5

8 Prediksi kedepan 5

9 Kontribusi pada peningkatan taraf hidup penduduk 5

10 Perhitungan ekonomis/finansial 5

11 Memperhatikan daya dukung lokasi 5

12 Memperhatikan kawasan konservasi 5

13 Memperhatikan hutan lindung 5

14 Memperhatikan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah setempat

5

15 Keterpaduan intra dan antarmoda transportasi 5

16 Keselamatan dan keamanan pelayaran 5

17 Pertahanan dan keamanan negara 5

18 Rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota setempat

5

19 Rancangan RIP, DLKR DAN DLKP 5

20 Studi kelayakan 5

21 Hasil survei 5

Page 130: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 352 PT. Iname Utama

Tabel 5.46 Hasil Penilaian dan Skor pada Penilaian Penetapan L okasi

Pelabuhan Pengumpan Lokal

NO KRITERIA I KRITERIA II EUGEN BOBOT NILAI PLB

LOKAL

SKOR MAKSIM

AL

1 RIPN 5.09 5 25.46

2 RTRWN/P/K 9.15 5 45.75

3 TEKNIS LUAS PERAIRAN 5.9436 1.11 5 5.53

18.59405809 KESESUAIAN HIERARKI 11.1030 2.06 1 2.06

KEDALAMAN 24.9475 4.64 1 4.64

KEDEKATAN JARAK PLB DG JALUR PELAYARAN 17.3818 3.23 1 3.23

KEDEKATAN JARAK DGN PPN 13.2237 2.46 1 2.46

KONDISI TANAH 8.6371 1.61 5 8.03

LUAS DARATAN 5.9436 1.11 5 5.53

PANJANG KAPAL 12.8198 2.38 1 2.38

4 EKONOMIS PDRB 13.7534 1.93 5 9.64

14.01375764 AKTIVITAS INDAG 12.1982 1.71 5 8.55

PREDIKSI KE DEPAN 15.6649 2.20 5 10.98

VOLUME BRG DAN PNP 23.6505 3.31 1 3.31

KONTRIBUSI TARAF HIDUP 8.0004 1.12 5 5.61

EKONOMIS/FINANSIAL 26.7325 3.75 5 18.73

5 LINGKUNGAN DAYA DUKUNG LOKASI 41.2599 4.59 5 22.93

11.11451591 KAWASAN KONSERVASI 32.7480 3.64 5 18.20

KAWASAN HUTAN LINDUNG 25.9921 2.89 5 14.44

6 EKSOS 6.47 5 32.36

7 ANTARMODA 5.27 5 26.35

8 AKSES HINTLD 10.95 1 10.95

9 KESKAMPEL 6.66 5 33.28

10 HANKAMNEG 4.58 5 22.91

11 ADMINISTRASI REKOMENDASI 16.4505 1.33 5 6.67

8.104823195 RIP, DLKR DAN DLKP 19.0343 1.54 5 7.71

STUDI KELAYAKAN 21.2792 1.72 5 8.62

HASIL SURVEI 43.2360 3.50 5 17.52

TOTAL SKOR 100.00 383.82

HIERARKI PELABUHAN SKOR

PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL 0.00 – 383.82

Page 131: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 353

H. KRITERIA PEMERIKSA DAN PENGUJI KESELAMATAN DAN KEAMANAN KAPAL

Substansi rancangan penetapan Kriteria Pemeriksa dan Penguji Keselamatan dan Keamanan Kapal meliputi: ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi, serta persyaratan.

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada UU 17/2008 tentang Pelayaran, KM 33/2003, Pemberlakuan Amandemen SOLAS 1974 tentang Pengamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan

(Internasional Ships and Port Facility Scurity/ISPS Code) di Indonesia, yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek pejabat pemeriksa dan penguji yang mempunyai kompetensi dan memahami serta mengerti aturan dan konvensi-konvensi yang berlaku.

Menurut opini responden terkait dengan survei pemeriksaan kapal maka

pejabat pemeriksa dan penguji harus sekurang-kurangnya mempunyai kompetensi sebagai berikut.

• Sekurang-kurangnya memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei terhadap kapal sesuai dengan aturan dan konvensi-konvensi yang berlaku.

• Pejabat pemeriksa dan penguji harus sekurang-kurangnya memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk

meyakinkan bahwa bangunan, ketel-ketel uap utama dan bantu serta bejana-bejana bertekanan yang lain dan pesawat-pesawat; tata susunan dan perincian pembagian divisi kedap air; dan pembagian garis-garis muat telah memenuhi syarat-syarat peraturan sebagaimana yang dilampirkan dalam konvensi.

• Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan

bahwa alat-alat penyelamat seperti : sekoci penolong, rakit penolong, alat apung, pelampung dan baju penolong telah sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan.

• Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan

memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal dilengkapi dengan alat pelempar tali dan pesawat radio

Page 132: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 354 PT. Iname Utama

jinjing untuk pesawat penyelamat sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan.

• Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan

memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat peraturan-peraturan tentang perangkat telegraf radio.

• Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan

memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa cara bekerjanya perangkat telegrafradio untuk sekoci-sekoci penolong bermotor dan/atau pesawat radio jinjing untuk

alat penyelamat, jika ada, telah sesuai dengan aturan-aturan yang dipersyaratkan.

• pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan

bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat tentang alat-alat penemu kebakaran dan pemadam kebakaran, radar, alat perum

gema dan pedoman gasing serta telah dilengkapi dengan lampu-lampu navigasi dan sosok-sosok benda, tangga pandu, sarana untuk menghasilkan isyarat-isyarat bunyi dan isyarat-isyarat

bahaya sesuai dengan ketentuan peraturan internasional.

• Pejabat pemeriksa dan penguji harus memiliki kompetensi dan memahami serta dapat melaksanakan survei untuk meyakinkan bahwa kapal telah memenuhi syarat-syarat tentang alat-alat penemu kebakaran

dan pemadam kebakaran, radar, alat perum gema dan pedoman gasing serta telah dilengkapi dengan lampu-lampu navigasi dan sosok-sosok benda, tangga pandu, sarana untuk menghasilkan isyarat-isyarat bunyi dan isyarat-isyarat bahaya sesuai dengan ketentuan peraturan internasional

Namun secara keseluruhan, kompetensi yang sekurang-kurangnya harus dimiliki untuk Marine Inspector A diantaranya adalah:

• Kompetensi mengenai Hukum Maritim dan peraturan-peraturan dan penegakan hukum aturan internasional seperti:

� UU no 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.

� Dolas 74 dan Amandemen.

Page 133: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 355

� STCW 78/A.1995.

� ISM Code.

� Marpol Regulation meliputi Aturan nasional dan Internasional (KM 4 tahun 2005 dan MARPOL 73/78), ANNEX I MARPOL 73/78, ANNEX II MARPOL 73/78, ANNEX III dan IV MARPOL 73/78.

� HSC Code.

� Peraturan pemerintah dan Peraturan Menteri terkait dengan tata cara pemeriksaan kapal.

• Kompetensi mengenai pemeriksaan kecelakaan kapal meliputi Metode pemeriksaan kapal dan kewenangan, tugas dan tanggung jawab.

• Kompetensi mengenai pengukuran kapal meliputi cara pengukuran kapal dalam negeri dan cara pengukuran internasional.

• Kompetensi mengenai Pengetahuan Klasifikasi meliputi survei loadline, survei konstruksi kapal, surevi on MARPOL 73/74 (ANNEX I

s/d VI), surevi on gas dan chemical carrier, ballast watr management, condition assesment sceme (CAS),Survei FFA, survei LSA.

• Kompetensi mengenai pemeriksaan konstuksi kapal meliputi keselamatan konstruksi, perombakan kapal, pengesahan gambar, konstruksi lambung dan permesinan, load line regulation.

• Kompetensi mengenai pemeriksaan stabilitas kapal.

• Kompetensi mengenai Pendaftaraan dan kebangsaan kapal.

• Kompetensi mengenai Pengetahuan kenautikaan meliputi pengetahuan pedoman gyro, peta navigasi.

• Kompetensi mengenai peralatan keselamatan meliputi alat-alat

penolong dan pemadam kebakaran.

• Kompetensi mengenai permesinan meliputi ketel uap, tata susunan pompa dan pipa-pipa, jenis propulsi, pesawat bantu, alat ukuran deteksi, instalasi listrik dan generator.

• Kompetensi mengenai survei instalasi listrik.

• Kompetensi mengenai elektronika dan radio kapal.

Page 134: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 356 PT. Iname Utama

• Kompetensi mengenai survei dan sertifikasi meliputi survei peralatan mesin dan kemudi, peralatan muatan, keselamatan kapal.

• Kompetensi mengenai penanganan barang berbahaya meliputi dokumen pemuatan serta pemuatan dan pengemasan di kapal.

Kompetensi yang harus dimiliki untuk Marine Inspector B diantaranya adalah:

• Kompetensi mengenai Hukum Maritim dan peraturan-peraturan dan penegakan hukum aturan internasional seperti:

� UU no 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.

� Dolas 74 dan Amandemen.

� STCW 78/A.1995.

� ISM code.

� Marpol Regulation meliputi Aturan nasional dan Internasional (KM 4 tahun 2005 dan MARPOL 73/78), ANNEX I MARPOL

73/78, ANNEX II MARPOL 73/78, ANNEX III dan IV MARPOL 73/78.

� HSC Code.

� Peraturan pemerintah dan Peraturan Menteri terkait dengan tata cara pemeriksaan kapal.

• Kompetensi mengenai pengukuran kapal dalam negeri.

• Kompetensi mengenai pemeriksaan konstuksi kapal meliputi pelaksanaan pembangunan dan perubahan kapal, syarat-syarat pembangunan kapal.

• Kompetensi mengenai pemeriksaan stabilitas kapal.

• Kompetensi mengenai pengawakan kapal meliptui pembinaan awak kapal, buku pelaut, PKL, penyijilan, sengketa perburuhan, sertifikasi pelaut.

• Kompetensi mengenai Pengetahuan kenautikaan meliputi pengetahuan pedoman gyro, peta navigasi.

• Kompetensi mengenai manajemen keselamatan kapal.

Page 135: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 357

• Kompetensi mengenai peralatan keselamatan kapal.

• Kompetensi mengenai permesinan meliputi ketel uap, tata susunan

pompa dan pipa-pipa, jenis propulsi, peawat bantu, alat ukur san deteksi, instlasi listrik dan generator.

1. Kompetensi Umum

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari

kriteria kompetensi umum (yang memiliki bobot 29%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 5.47

Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot Aspek Kompetisi Umum pada Kriteria Pemeriksa Dan Pe nguji Keselamatan

dan Keamanan Kapal

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Peraturan dan penegakan hukum internasional 50.11

2 V02 Hukum maritim 49.89

TOTAL 100.00

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria kompetensi umum setelah pembulatan sebagai berikut:

a. V01 : Peraturan dan penegakan hukum internasional, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 50%,

b. V02 : Hukum maritim, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 50%,

2. Kompetensi Khusus

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria kompetensi khusus (yang memiliki bobot 44%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Page 136: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 358 PT. Iname Utama

Tabel 5.48 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot

Aspek Kompetisi Khusus pada Kriteria Pemeriksa Dan Penguji Keselamatan dan Keamanan Kapal

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Pengukuran kapal 3.94

2 V02 Pengetahuan Klasifikasi 2.97

3 V03 Konstruksi Kapal 4.89

4 V04 Stablilitas Kapal 4.66

5 V05 Pendaftaran kebangsaan kapal 4.23

6 V06 Pengawakan Kapal 3.91

7 V07 ISM CODE 2.89

8 V08 Marpol Regulation 4.09

9 V09 Etika Pemeriksaan Kapal 4.49

10 V10 Pengetahuan kenautikaan 4.26

11 V11 Peralatan keselamatan kapal 2.71

12 V12 Pengetahuan permesinan 3.14

13 V13 Pengetahuan Elektronika dan Radio kapal 2.54

14 V14 Survei sertifikasi 3.09

15 V15 Penanganan Muatan 3.20

16 V16 Penanganan barang Berbahaaya 4.20

17 V17 PSC 4.20

18 V18 ISPS Code 5.20

19 V19 Survei Ketel dan Poros Kemudi 3.26

20 V20 Survei Konstruksi Lambung 3.42

21 V21 Damage Survei 3.72

22 V22 Pemeriksaan Kecelakaan kapal 4.22

23 V23 HSC Code 4.84

24 V24 RO-RO Passenger 4.42

25 V25 Goal Base Standar 3.72

26 V26 Survei Instalasi Listrik 3.82

TOTAL 100.00

Page 137: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 359

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria kompetensi khusus setelah pembulatan sebagai berikut:

a. V01 : Pengukuran kapal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 4%,

b. V02 : Pengetahuan klasifikasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 3%,

c. V03 : Konstruksi kapal, dinilai responden memiliki bobot rata-

rata sebesar 5%,

d. V04 : Stablilitas Kapal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%,

e. V05 : Pendaftaran kebangsaan kapal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 4%,

f. V06 : Pengawakan Kapal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 4%,

g. V07 : ISM CODE, dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 3%,

h. V08 : Marpol Regulation, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 4%,

i. V09 : Etika Pemeriksaan Kapal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%,

j. V10 : Pengetahuan kenautikaan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 4%,

k. V11 : Peralatan keselamatan kapal, dinilai responden memiliki

bobot rata-rata sebesar 3%,

l. V12 : Pengetahuan permesinan, dinilai responden memiliki

bobot rata-rata sebesar 3%,

m. V13 : Pengetahuan Elektronika dan Radio kapal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 3%,

n. V14 : Survei sertifikasi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 3%,

Page 138: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 360 PT. Iname Utama

o. V15 : Penanganan Muatan, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 3%,

p. V16 : Penanganan barang berbahaya, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 4%,

q. V17 : PSC, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar

4%,

r. V18 : ISPS Code, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%,

s. V19 : Survei Ketel dan Poros Kemudi, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 3%,

t. V20 : Survei Konstruksi Lambung, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 3%,

u. V21 : Damage Survei, dinilai responden memiliki bobot rata-

rata sebesar 4%,

v. V22 : Pemeriksaan Kecelakaan kapal, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 4%,

w. V23 : HSC Code, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 5%,

x. V24 : RO-RO PASSENGER, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 4%,

y. V25 : Goal Base Standar, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 4%,

z. V26 : Survei Instalasi Listrik, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 4%,

3. Kompetensi Penunjang

Hasil nilai Eugen diperoleh pada iterasi ke 4 untuk sub variabel dari kriteria kompetensi penunjang (yang memiliki bobot 27%) dengan nilai sebagaimana Tabel berikut.

Page 139: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 361

Tabel 5.49 Hasil Iterasi Perhitungan Eugen Value untuk Penilai an Bobot

Aspek Kompetisi Penunjang pada Kriteria Pemeriksa D an Penguji Keselamatan dan Keamanan Kapal

NO KODE URAIAN BOBOT (%)

1 V01 Kemampuan bahasa inggris 55.12

2 V02 Pemeriksa keuangan negara 44.88

TOTAL 100.00

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk sub variabel dari kriteria kompetensi penunjang setelah pembulatan sebagai berikut:

a. V01 : Kemampuan bahasa inggris, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 55%,

b. V02 : Pemeriksa keuangan negara, dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 45%,

Berdasarkan hasil perhitungan maka kompetensi seorang marine inspector A harus mampu memahami dan dapat melaksanakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ada pada Tabel hasil perhitungan skor dan memiliki total skor sebesar 5.00.

Berdasarkan hasil perhitungan maka kompetensi seorang marine inspector B harus mampu memahami dan dapat melaksanakan

sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ada pada Tabel hasil perhitungan skor dan memiliki total skor sebesar 3.46.

NO KOMPETENSI NILAI

1 MARINE INSPECTOR A 5

2 MARINE INSPECTOR B 4

Asumsinya : Semakin matang dan banyak penguasaan di berbagai bidang kompetensi khusus yang dibutuhkan oleh seorang marine

inspector, maka grade-nya semakin meningkat dan nilainya semakin tinggi.

Page 140: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 362 PT. Iname Utama

Tabel 5.50 Hasil Penilaian dan Skor pada Penilaian Kriteria Pe meriksa dan Penguji Keselamatan dan Keamanan Kapal

NO KRITERIA I KRITERIA II EUGEN BOBOT MARINE

INSPECTOR A MARINE

INSPECTOR B

NILAI SKOR NILAI SKOR

1 Kompetensi Umum

Peraturan & penegakan hukum Internasional 50.11 0.5011 0.145319 5 0.73 4 0.58

0.2900 Hukum Maritim 49.89 0.4989 0.1446686 5 0.72 4 0.58

2 Kompetensi Khusus Pengukuran kapal 3.94 0.0394 0.0174032 5 0.09 4 0.07

0.4414 Pengetahuan Klasifikasi 2.97 0.0297 0.0131155 5 0.07 4 0.05

Konstruksi Kapal 4.89 0.0489 0.0215648 5 0.11 4 0.09

Stablilitas Kapal 4.66 0.0466 0.020556 5 0.10 4 0.08

Pendaftaran kebangsaan kapal 4.23 0.0423 0.0186643 5 0.09 4 0.07

Pengawakan Kapal 3.91 0.0391 0.0172771 5 0.09 4 0.07

ISM CODE 2.89 0.0289 0.0127371 5 0.06 4 0.05

Marpol Regulation 4.09 0.0409 0.0180338 5 0.09 4 0.07

Etika Pemeriksaan Kapal 4.49 0.0449 0.0197993 5 0.10 4 0.08

Pengetahuan kenautikaan 4.26 0.0426 0.0187904 5 0.09 4 0.08

Peralatan keselamatan kapal 2.71 0.0271 0.0119805 5 0.06 4 0.05

Pengetahuan permesinan 3.14 0.0314 0.0138721 5 0.07 4 0.06

Pengetahuan Elektronika dan Radio kapal 2.54 0.0254 0.0112238 5 0.06 4 0.04

Survei sertifikasi 3.09 0.0309 0.0136199 5 0.07 4 0.05

Penanganan Muatan 3.20 0.0320 0.0141243 5 0.07 4 0.06

Penanganan barang Berbahaaya 4.20 0.0420 0.0185382 5 0.09 4 0.07

PSC 4.20 0.0420 0.0185382 5 0.09 4 0.07

Page 141: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 363

NO KRITERIA I KRITERIA II EUGEN BOBOT MARINE

INSPECTOR A MARINE

INSPECTOR B

NILAI SKOR NILAI SKOR

ISPS Code 5.20 0.0520 0.0229521 5 0.11 4 0.09

Survei Ketel dan Poros Kemudi 3.26 0.0326 0.0143803 5 0.07 4 -

Survei Konstruksi Lambung 3.42 0.0342 0.0150777 5 0.08 4 -

Damage Survei 3.72 0.0372 0.0164028 5 0.08 4 -

Pemeriksaan Kecelakaan kapal 4.22 0.0422 0.0186101 5 0.09 4 -

HSC Code 4.84 0.0484 0.0213631 5 0.11 4 -

RO-RO PASSENGER 4.42 0.0442 0.0194947 5 0.10 4 -

Goal Base Standar 3.72 0.0372 0.0164054 5 0.08 4 -

Survei Instalasi Listrik 3.82 0.0382 0.0168477 5 0.08 4 -

3 Kompetensi Penunjang Kemampuan Bahasa Inggris 55.12 0.5512 0.1480289 5 0.74 4 0.59

0.2686 Pemeriksa Keuangan Negara 44.89 0.4489 0.1205502 5 0.60 4 0.48

TOTAL SKOR 5.00 3.45

Page 142: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 364 PT. Iname Utama

I. PENETAPAN KRITERIA DAERAH PELAYARAN KAPAL PELAYA RAN RAKYAT

Substansi rancangan penetapan Kriteria Pemeriksa dan Penguji Keselamatan dan Keamanan Kapal meliputi: ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi, serta persyaratan,

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada UU 17/2008 tentang Pelayaran, PP no 20 tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan. KM 65 tahun 2009 tentang Standar Kapal Non Konvensi (Non

Conventional Vessel Standard) Berbendera Indonesia.

Menurut hasil pengumpulan data responden, maka opini responden terkait dengan Kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat adalah.

• Daerah pelayaran tidak terbatas, yaitu pelayaran yang melebihi 200 mil laut dari pantai ke arah laut, menurut responden berada pada urutan kepentingan 1.

• Daerah pelayaran lepas pantai, yaitu pelayaran dalam batas 200 mil

laut dari pantai ke arah laut, dilakukan penyesuaian batas yang lebih kecil yang ditentukan oleh otoritas.,menurut responden berada pada urutan kepentingan 2.

• Daerah pelayaran lepas pantai terbatas, yaitu 30 mil laut dari batas ke arah laut suatu daerah aman, perairan yang telah ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai lepas pantai terbatas, menurut responden berada pada urutan kepentingan 3.

• Daerah pelayaran perairan tenang sebagian, pelayaran di dalam

batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang sebagian, menurut responden berada pada urutan kepentingan 4.

• Daerah pelayaran yang menghubungkan antar pulau yaitu daerah pelayaran untuk membuka keterisolasian dan mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi berada pada urutan ke 5.

• Daerah pelayaran perairan tenang yaitu pelayaran di dalam batas

geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang sebagai perairan tenang sebagian, menurut responden berada pada urutan kepentingan 6.

Page 143: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 365

• Daerah yang aksesibilitas dan karakteristik daerahnya dikarenakan letak geografis sulit untuk dijangkau, daerah pelayarannya dilakukan pada gugusan pulau-pulau kecil menurut responden berada pada

urutan kepentingan 7.

• Kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan di semua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran tidak terbatas menurut responden berada pada urutan kepentingan 8.

• Kapal penumpang yang berlayar di laut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran lepas pantai menurut responden berada pada urutan kepentingan 9,

• Kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah

pelayaran lepas pantai terbatas menurut responden berada pada urutan kepentingan 10,

• Kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran lepas pantai terbatas menurut responden berada pada urutan kepentingan 10.

• Pelayaran hanya di daerah pelayaran yang tenang bagi kapal penumpang menurut responden berada pada urutan kepentingan 11,

• Daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran tidak terbatas bagi bukan kapal penumpang menurut responden berada pada

urutan kepentingan 12,

• Daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran lepas pantai terbatas bagi bukan kapal penumpang menurut responden berada pada urutan kepentingan 13,

• Perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang sebagian dan perairan tenang menurut responden berada pada urutan kepentingan 15,

• Perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang menurut responden berada pada urutan

kepentingan 16,

Page 144: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 366 PT. Iname Utama

Maka untuk persyaratan kriteria daerah pelayaran kapal pelayaran rakyat dapat disusun sebagai berikut:

• Angkutan Laut Pelayaran-Rakyat adalah usaha rakyat yang bersifat

tradisional dan mempunyai karakteristik tersendiri untuk melaksanakan angkutan di perairan dengan menggunakan kapal layar, kapal layar bermotor, dan/atau kapal motor sederhana

berbendera Indonesia dengan ukuran tertentu.

• Pengusahaan Pelayaran Rakyat dapat dilakukan oleh Warga Negara Indonesia/perorangan dalam bentuk Badan Hukum Indonesia, baik berbentuk perseroan terbatas atau Koperasi dengan memiliki sekurang-

kurangnya 1 (satu) orang tenaga ahli dibidang Ketatalaksanaan, dan/atau nautis, dan/atau teknis pelayaran niaga tingkat dasar. Dan memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) Kapal Layar (KL), atau Kapal Layar Motor (KLM) s.d. GT.500 atau Kapal Motor (KM) sekurang-kurangnya GT.7 s.d. GT.35, berbendera Indonesia dan laik laut yang

dibuktikan dengan salinan Groos Akte, surat ukur dan sertifikat keselamatan kapal yang masih berlaku.

• Kapal Pelayaran rakyat harus memenuhi standar non convention vessel yang meliputi:

� Konstruksi dan stabilitas, � Perlengkapan, � Peralatan keselamatan, � Permesinan dan Kelistrikan, � Garis Muat,

� Pengukuran kapal, � Pengawakan, dan � Manajemen Operasional.

• Panjang kapal minimum kapal penumpang laut lepas adalah

1A,1B,1C minimal harus berukuran 10 m panjang terukur.

• Kapal terbuka tidak boleh mengangkut penumpang ke laut kecuali jika kapal tersebut terbatas pada penugasa kelas 2C, dan merupakan kapal kembung (inflatable), Rigid Inflatable boat (RIB), atau kapal sejenis yang dipasangi ruang pengapung atau busa pengapung, sedemikian sehingga karakteristik daya apung

Page 145: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 367

tergenang dan stabilitas rusak adalah ekuivlen dengan kapal yang mempunyai dek.

• Maka daerah pelayaran untuk kapal-kapal pelayaran rakyat

sekurang-kurangnya memenuhi persayaratan sebagai berikut:

� Daerah pelayaran tidak terbatas, yaitu pelayaran yang melebihi 200 mil laut dari pantai ke arah laut.

� Daerah pelayaran lepas pantai, yaitu pelayaran dalam batas 200 mil laut dari pantai ke arah laut, dilakukan penyesuaian batas yang lebih kecil yang ditentukan oleh otoritas.

� Daerah pelayaran lepas pantai terbatas, yaitu 30 mil laut dari batas ke arah laut suatu daerah aman, perairan yang telah

ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai lepas pantai terbatas.

� Daerah pelayaran perairan tenang sebagian, pelayaran di

dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang sebagian.

� Daerah pelayaran yang menghubungkan antar pulau yaitu daerah pelayaran untuk membuka keterisolasian dan

mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi.

� Daerah pelayaran perairan tenang yaitu pelayaran di dalam batas geografi tertentu pada perairan yang ditentukan oleh

otoritas yang berwenang sebagai perairan tenang sebagai perairan tenang sebagian.

� Daerah yang aksesibilitas dan karakteristik daerahnya

dikarenakan letak geografis sulit untuk dijangkau, daerah pelayarannya dilakukan pada gugusan pulau-pulau kecil.

� Kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan di semua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran tidak terbatas.

� Kapal penumpang yang berlayar di laut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran lepas pantai.

Page 146: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 368 PT. Iname Utama

� Kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah pelayaran lepas pantai terbatas.

� Kapal penumpang yang berlayar dilaut untuk penggunaan disemua daerah pelayaran sampai dan termasuk daerah

pelayaran lepas pantai terbatas menurut responden.

� Pelayaran hanya di daerah pelayaran yang tenang bagi kapal penumpang.

� Daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran tidak terbatas bagi bukan kapal penumpang.

� Daerah pelayaran sampai dan termasuk pelayaran lepas pantai terbatas bagi bukan kapal penumpang.

� Perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya

berlayar di perairan tenang sebagian dan perairan tenang.

� Perairan terlindung bagi bukan kapal penumpang yang hanya berlayar di perairan tenang.

• Kategori daerah operasional pelayaran rakyat disesuaikan dengan KM Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 tahun 2009, tentang Standar Kapal Non Konvensi.

Tabel 5.51

Kategori Daerah Operasional

NO DAERAH OPERASIONAL DIBERI TANDA

1 Kapal yang berlayar di

� Daerah pelayaran tidak terbatas A

� Daerah pelayaran lepas pantai B

� Daerah pelayaran lepas pantai terbatas C

2 Perairan terlindung

� Daerah pelayaran perairan tenang sebagian

D

� Daerah pelayaran perairan tenang E

Page 147: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 369

1. Daerah Pelayaran

Daerah pelayaran di Indonesia memiliki karakteristik gelombang yang bervariasi. Daerah pelayarn dapat ditentukan berdasarkan tinggi gelombang normal maksimum yang terjadi di lintasan tersebut. Hal ini diambil untuk memperoleh kondisi yang maksimum terjadi di

lintasan tersebut. Dari pengelompokan ini pada akhirnya terdapat 7 (tujuh) region yaitu :

a. Region pada lintasan dengan tinggi gelombang 1,25 meter

(Region A).

b. Region pada lintasan dengan tinggi gelombang 1,5 meter (Region B).

c. Region pada lintasan dengan tinggi gelombang 2 meter (Region C).

d. Region pada lintasan dengan tinggi gelombang 2,5 meter (Region D).

e. Region pada lintasan dengan tinggi gelombang 3 meter

(Region E)

f. Region pada lintasan dengan tinggi gelombang 3,5 meter (Region F).

g. Region pada lintasan dengan tinggi gelombang 4 meter (Region G).

Kapal Pelayaran rakyat biasanya berupa Kapal Layar Motor (KLM) dengan ukuran s.d. GT.500 atau Kapal Motor (KM) sekurang-kurangnya GT.7 s.d. GT.35, dengan draft tertentu. Oleh sebab itu,

draft kapal pelayaran rakyat, kecepatan dan ukuran kapal pelayaran rakyat menjadi pertimbangan kriteria dalam penentuan daerah

pelayaran.

Secara teknis, daerah pelayaran untuk kapal pelayaran rakyat ditentukan berdasarkan ukuran kapal pelayaran rakyat itu sendiri sebagai berikut:

Panjang kapal optimum adalah sama dengan panjang gelombang, dimana panjang kapal dapat dirumuskan dengan:

Page 148: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 370 PT. Iname Utama

hw = Lpp / 20

Keterangan: hw adalah tinggi gelombang Lpp adalah panjang kapal antara garis tegak (Lpp)

Daerah pelayaran rakyat yang disesuaikan dengan panjang kapal pelayaran rakyat adalah sebagai berikut:

a. Daerah region A dengan tinggi gelombang 1.25 meter dapat

dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki panjang 25 meter.

b. Daerah region B dengan tinggi gelombang 1.5 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki panjang 30 meter.

c. Daerah region C dengan tinggi gelombang 2 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki panjang 40 meter.

d. Daerah region D dengan tinggi gelombang 2.5 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki panjang 50 meter.

e. Daerah region E dengan tinggi gelombang 3 meter dapat

dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki panjang 60 meter.

f. Daerah region F dengan tinggi gelombang 3.5 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki panjang 70 meter.

g. Daerah region G dengan tinggi gelombang 4 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki panjang 80 meter.

Ukuran Utama Kapal Berdasarkan Region Lintasan sesuai dengan standard kapal non konvensi dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 5.52

Ukuran Utama Kapal Berdasarkan Region Lintasan

Region Tinggi

Gelombang (meter)

Kecepatan Kapal (knot)

Perbandingan Ukuran Kapal

L/B L/H B/H L/T H/T B/T

A 1.25 10 3.780 7.897 2.089 16.684 2.113 4.413

15 3.780 7.980 2.111 16.932 2.122 4.479

B 1.5 15 3.905 8.570 2.195 17.425 2.033 4.462

C 2 10 4.155 9.501 2.286 18.224 1.918 4.386

15 4.155 9.589 2.308 18.441 1.923 4.438

D 2.5 10 4.405 10.396 2.360 19.271 1.854 4.375

Page 149: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 371

Region Tinggi

Gelombang (meter)

Kecepatan Kapal (knot)

Perbandingan Ukuran Kapal

L/B L/H B/H L/T H/T B/T

15 4.405 10.486 2.380 19.477 1.857 4.421

E 3 10 4.655 11.225 2.411 20.327 1.811 4.366

15 4.655 11.316 2.431 20.526 1.814 4.409

F 3.5 10 4.905 12.013 2.449 21.387 1.780 4.360

15 4.905 12.108 2.468 21.581 1.783 4.400

G 4 10 5.155 12.775 2.478 22.451 1.757 4.355

15 5.155 12.870 2.496 22.642 1.760 4.392

Daerah pelayaran rakyat yang disesuaikan dengan lebar kapal pelayaran rakyat adalah sebagai berikut:

a. Daerah region A dengan tinggi gelombang 1.25 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki lebar 6.6 meter.

b. Daerah region B dengan tinggi gelombang 1.5 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki lebar 7.7 meter.

c. Daerah region C dengan tinggi gelombang 2 meter dapat

dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki lebar 9.6 meter.

d. Daerah region D dengan tinggi gelombang 2.5 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki lebar 11.4 meter.

e. Daerah region E dengan tinggi gelombang 3 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki lebar 12.9 meter.

f. Daerah region F dengan tinggi gelombang 3.5 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki lebar 14.3 meter.

g. Daerah region G dengan tinggi gelombang 4 meter dapat

dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki lebar 15.5 meter.

Daerah pelayaran rakyat yang disesuaikan dengan tinggi kapal pelayaran rakyat adalah sebagai berikut:

a. Daerah region A dengan tinggi gelombang 1.25 meter dapat

dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki tinggi kapal 3.1 meter.

Page 150: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 372 PT. Iname Utama

b. Daerah region B dengan tinggi gelombang 1.5 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki tinggi kapal 3.5 meter.

c. Daerah region C dengan tinggi gelombang 2 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki tinggi kapal 4.2 meter.

d. Daerah region D dengan tinggi gelombang 2.5 meter dapat dilayari

kapal pelayaran rakyat yang memiliki tinggi kapal 4.8 meter.

e. Daerah region E dengan tinggi gelombang 3 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki tinggi kapal 5.3 meter.

f. Daerah region F dengan tinggi gelombang 3.5 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki tinggi kapal 5.8 meter.

g. Daerah region G dengan tinggi gelombang 4 meter dapat dilayari kapal pelayaran rakyat yang memiliki tinggi kapal 6.3 meter.

Draft (tinggi sarat) kapal pelayaran rakyat minimal sama dengan tinggi gelombang daerah pelayaran yang akan dilayari.

Berdasarkan standar yang ada, maka kapal pelayaran rakyat dapat

berlayar di daerah tertentu dengan panjang, lebar, tinggi kapal dan sarat kapal seperti dalam tabel berikut:

Tabel 5.53 Ukuran Kapal Pelayaran Rakyat Sesuai dengan Daerah Pelayaran

No Daerah Pelayaran

Tinggi Gelombang

(meter)

Ukuran Kapal Pelayaran Rakyat Panjang

Kapal (m)

Lebar Kapal

(m)

Tinggi Kapal

(m)

Sarat Kapal/draft

minimum (m) 1. Region A 1.25 25 6,6 3,1 1,5

2. Region B 1.5 30 7,7 3,5 1,7

3. Region C 2 40 9,6 4,2 2,2

4. Region D 2.5 50 11,4 4,8 2,6

5. Region E 3 60 12,9 5,3 3

6. Region F 3.5 70 14,3 5,8 3,5

7. Region G 4 80 15,5 6,3 4

Page 151: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 373

2. Trayek Armada Pelayaran Rakyat

Armada angkutan laut pelayaran-rakyat dapat dioperasikan pada jaringan trayek angkutan dalam negeri dan trayek lintas batas, baik dengan trayek tetap dan teratur maupun trayek tidak tetap dan tidak teratur.

3. Gross Tonnage Kapal Pelayaran Rakyat

Kapal Pelayaran rakyat biasanya berupa Kapal Layar Motor (KLM)

dengan ukuran s.d. GT.500 atau Kapal Motor (KM) sekurang-kurangnya GT.7 s.d. GT.35, dengan draft tertentu.

Hasil pengumpulan data dari responden didapatkan bobot untuk kriteria dan variabel penilaian adalah sebagai berikut:

• Aspek Teknis, dinilai oleh responden memiliki bobot rata-rata sebesar 60%.

• Aspek Operasional, dinilai oleh responden memiliki bobot rata-rata sebesar 40%.

4. Aspek Teknis

a. Kesesuaian Ukuran kapal dengan tinggi gelombang, dinilai oleh

responden memiliki bobot rata-rata sebesar 20%

b. Kecepatan Kapal, dinilai oleh responden memiliki bobot rata-rata sebesar 20%

c. Ukuran L/B, dinilai oleh responden memiliki bobot rata-rata sebesar 10%

d. Ukuran L/H, dinilai oleh responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 10%

e. UkuranB/H, dinilai oleh responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 10%

f. Ukuran L/T, dinilai oleh responden memiliki bobot rata-rata sebesar 10%

Page 152: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 374 PT. Iname Utama

g. Ukuran H/T, dinilai oleh responden memiliki bobot rata-rata sebesar 10%

h. Ukuran B/T, dinilai oleh responden memiliki bobot rata-rata sebesar 10%

5. Aspek Operasional

a. Dioperasikan pada Daerah yang aksesibilitas dan karakteristik daerahnya dikarenakan letak geografis sulit untuk dijangkau,

dinilai oleh responden memiliki bobot rata-rata sebesar 50%

b. Dioperasikan pada daerah pelayarannya dilakukan pada gugusan pulau-pulau kecil, dinilai oleh responden memiliki bobot rata-rata sebesar 50%.

6. Komponen dan besaran nilai evaluasi masing-masin g sub variabel

a. Kesesuaian Ukuran kapal dengan tinggi gelombang

NO TINGGI GELOMBANG (m) NILAI

1 1,25 1 2 1,5 2 3 2 3 4 2.5 4 5 3 5 6 3,5 6 7 4 7

b. Ukuran L/B

NO L/B NILAI 1 3.780 1

2 3.905 2

3 4.155 3

4 4.405 4

5 4.655 5

6 4.905 6

7 5.155 7

Page 153: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 375

c. Ukuran L/H

NO L/H NILAI

1 7.897 s.d. 7.980 1

2 8.570 2

3 9.5019 s.d. 589 3

4 10.396 s.d. 10 486 4

5 11.225 s.d. 11.316 5

6 12.013 s.d. 12.108 6

7 12.775 s.d. 12.870 7

d. UkuranB/H

NO B/H NILAI

1 2.089 s.d. 2.111 1

2 2.195 2

3 2.286 s.d. 2.308 3

4 2.360 s.d. 2.380 4

5 2.411 s.d. 2.431 5

6 2.449 s.d. 2.468 6

7 2.478 s.d. 2.496 7

e. Ukuran L/T

NO L/T NILAI

1 16.684 s.d 16.932 1

2 17.425 2

3 18.224 s.d 18.441 3

4 19.271 s.d 19.477 4

5 20.327 s.d 20.526 5

6 21.387 s.d 21.581 6

7 22.451 s.d 22.642 7

Page 154: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 376 PT. Iname Utama

f. Ukuran H/T

NO H/T NILAI

1 2.113 s.d 2.122 1

2 2.033 2

3 1.918 s.d 1.923 3

4 1.854 s.d 1.857 4

5 1.811 s.d 1.814 5

6 1.780 s.d 1.783 6

7 1.757 s.d 1.760 7

g. Ukuran B/T

NO H/T NILAI

1 4.413 s.d 4.479 1

2 4.462 2

3 4.386 s.d 4.438 3

4 4.375 s.d 4.421 4

5 4.366 s.d 4.409 5

6 4.360 s.d 4.400 6

7 4.355 s.d 4.392 7

Page 155: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 377

Tabel 5.54 Hasil Penilaian dan Skor pada Penilaian Kriteria Da erah Pelayaran Kapal Pelayaran Rakyat

NO KRITERIA

Bobot

Region A Region B Region C Region D Regionn E Regio n F Region G

Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor

A Aspek Teknis 0.60

1 Kesesuaian Ukuran kapal dengan tinggi gelombang 0.20 0.12 1 0.12 2 0.24 3 0.36 4 0.48 5 0.6 6 0.72 7 0.84

2 Kecepatan Kapal 0.20 0.12 1 0.12 2 0.24 3 0.36 4 0.48 5 0.6 6 0.72 7 0.84

3 Ukuran L/B 0.10 0.06 1 0.06 2 0.12 3 0.18 4 0.24 5 0.3 6 0.36 7 0.42

4 Ukuran L/H 0.10 0.06 1 0.06 2 0.12 3 0.18 4 0.24 5 0.3 6 0.36 7 0.42

5 UkuranB/H 0.10 0.06 1 0.06 2 0.12 3 0.18 4 0.24 5 0.3 6 0.36 7 0.42

6 Ukuran L/T 0.10 0.06 1 0.06 2 0.12 3 0.18 4 0.24 5 0.3 6 0.36 7 0.42

7 Ukuran H/T 0.10 0.06 1 0.06 2 0.12 3 0.18 4 0.24 5 0.3 6 0.36 7 0.42

8 Ukuran B/T 0.10 0.06 1 0.06 2 0.12 3 0.18 4 0.24 5 0.3 6 0.36 7 0.42

B Aspek Operasional 0.40

1

Dioperasikan pada Daerah yang aksesibilitas dan karakteristik daerahnya dikarenakan letak geografis sulit untuk dijangkau,

0.50 0.20 1 0.2 2 0.4 3 0.6 4 0.8 5 1 6 1.2 7 1.4

2 Dioperasikan pada daerah pelayarannya dilakukan pada gugusan pulau-pulau kecil

0.50 0.20 1 0.2 2 0.4 3 0.6 4 0.8 5 1 6 1.2 7 1.4

TOTAL 1 1.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00

Page 156: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 378 PT. Iname Utama

J. PENETAPAN KRITERIA SDM KEPALA/PIMPINAN OTORITAS PELABUHAN

Ketersediaan SDM Otoritas Pelabuhan (OP) tentunya harus terdiri dari personil-personil yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang ada hubungannya dengan kemampuan untuk mengaktualisasikan karakteristik

OP, melaksanakan tugas-tugas dan wewenangnya, selain daripada itu harus dibantu pula dengan personil-personil yang memiliki kualifikasi dan kemampuan dalam menjalankan dukungan tehnis administratif, keuangan,

logistik dan personalia serta hukum. Jadi tegasnya perlu adanya gabungan keahlian yang bervariasi seperti teknik, ekonomi, keuangan, kepelautan, shipping economic, hukum dan lain-lain yang kesemuanya itu harus dibekali juga dengan pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai pelayanan jasa kepelabuhanan yang justru merupakan core activities dari

adanya pelabuhan dimanapun.

Di samping itu, SDM OP/UPP harus memiliki sense of economic benefit, yaitu dia harus bisa merencanakan pengembangan pelabuhannya dimasa

mendatang kearah yang lebih efisien dan berhasil guna, dia harus bisa merumuskan tarif pelabuhan yang reasonable serta bisa merumuskan bentuk kerjasama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak (OP dan BUP).

Personil OP harus merupakan personil yang sudah betul-betul siap pakai.

Standar kompetensi yang diperlukan untuk pengisian jabatan dalam organisasi OP dapat diusulkan sebagai berikut:

a. Minimal setingkat S1;

b. Mempunyai latar belakang pendidikan atau pelatihan yang bersifat teknis di bidang:

� Pelayaran niaga atau pelabuhan; atau � Perencanaan fisik (sipil) atau perkapalan; atau � Teknik industry.

c. Mempunyai latar belakang atau pelatihan bersifat non teknis di bidang: � Ekonomi; atau � Manajemen; atau

� Hukum/kebijakan publik; atau � Fiscal.

Page 157: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 379

d. Pengalaman yang dapat mendukung perencanaan fisik (sipil) atau perkapalan dan teknik industri.

e. Mempunyai pandangan jauh kedepan (visioner)

f. Mempunyai track record yang baik dan bersih.

Kompetensi adalah suatu karakteristik dasar dari seorang individu yng

secara sebab akibat berhubungan dengan reference kriteria efektivitas dan atau kinerja tinggi (superior) dari suatu pekerjaan atau situasi. (Spencer dan spencer, dalam Universitas Indonesia, 2002).

Dalam pengertian di atas terkandung 3 aspek yaitu:

1. Karakteristik dasar

Kompetensi itu merupakan bagian dari kemampuan untuk bertahan dari kepribadian seseorang dan dapat memprediksi perilaku situasi dan pekerjaan yang lebih luas.

2. Hubungan sebab akibat

Adanya kompetensi yang menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja.

3. Referensi kriteria dari efektivitas

Kompetensi pada dasarnya memprediksikan siapa yang kinerjanya baik atau jelek.

Selanjutnya di dalam kompetensi terdapat 5 (lima) tipe karakteristik dasar dari kompetensi yaitu:

1. Motivasi : sesuatu yang terus menerus dipikirkan dan diinginkan yang mengarahkan perilaku seseorang

2. Traits : karakteristik fisik dan respon yang konsisten

terhadap situasi dan informasi

3. Konsep diri : perilaku, nilai dan kesan pribadi seseorang

4. Pengetahuan : informasi mengenai seseorang yang memiliki bidang substansi atau pengetahuan tertentu

5. Ketrampilan : kemampuan untuk melaksanakan tugas fisik dan mental tertentu.

Page 158: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 380 PT. Iname Utama

Thinking through problem

1. Information seeking, artinya keaktifan mencari informasi secara sistematis untuk mendapatkan data yang relevan dan akurat, didorong oleh keingintahuan dan minat yang kuat;

2. Conceptual thinking, artinya kemampuan menguraikan masalah ke

dalam bagian yang lebih kecil dan mengidentifikasikan pola hubungan antara bagian terkait untuk memperoleh pemahaman yang mendasar;

3. Strategic thinking, artinya kemampuan masalah yang sifatnya jangka panjang dan berperspektif luas. Mencakup kemampuan untuk membuat hubungan antara rencana jangka panjang dengan kegiatan kerja sehari-hari;

Creating result through other

1. Effective communication, artinya kemampuan menyampaikan informasi dan gagasan secara teratur, jelas, dan meyakinkan, dan

berespon secara konstruktif terhadap orang lain dalam situasi individu maupun kelompok;

2. Team leadership, artinya kemampuan untuk mengambil peran sebagai pemimpin untuk mengarahkan dan mendorong kontribusi orang lain (kelompok kerja) untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan;

3. Developing others, artinya kemampuan mengembangkan pengetahuan ketrampilan dan karakter orang lain secara sistematis

yang didasari oleh kesadaran akan pentingnya proses pembelajaran jangka panjang;

4. Change leadership, artinya kemampuan memimpin kelompok kerja kearah perubahan dengan mendapatkan komitmen dari bawahan untuk melakukan perubahan yang diperlukan;

5. Customer service orientation, artinya kemampuan untuk membantu atau melayani kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Mau memusatkan usaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan berbagai pihak

yang menjadi pelanggan;

Page 159: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 381

6. Team work, artinya kesediaan untuk bekerja secara kooperatif dengan orang lain dan menjadi bagian dari kelompok. Mencakup partisipasi dalam mengambil keputusan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan.

Managing task

1. Safety awareness, artinya memiliki kesadaran akan kondisi-kondisi yang mempengaruhi aspek keselamatan dan keamanan di bidang

transportasi laut;

2. Control, artinya kemampuan melakukan pengawasan pelaksanaan kebijakan secara intensif dan berkesinambungan;

3. Initiative, artinya mengambil tindakan atas dasar kemauan sendiri dengan tujuan menyelesaikan problema atau menghindari masalah

(bukan melakukan pekerjaan rutin);

4. Achievement orientation, artinya hasrat untuk bekerja dengan baik atau melampaui batas standar prestasi, standar dapat berupa :

prestasi yang lalu, umum obyektif, orang lain, sasaran yang ditetapkan.

5. Organizational commitment, artinya kemampuan menyelaraskan perilaku dengan kebutuhan dan tujuan organisasi secara konsisten serta memprioritaskan nilai nilai yang dianut perusahaan.

Dalam penyusunan kriteria kompetensi ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa selain kemampuan manajerial di atas, juga diperlukan kemampuan-kemampuan lain, yaitu berdasarkan persyaratan

administrasi/umum, seperti jenjang pangkat, pendidikan, diklat penjenjangan serta kemampuan dan kompetensi khusus.

Di dalam penyusunan persyaratan jabatan kriteria kompetensi yang dibutuhkan untuk masing-masing jabatan disusun sebagai berikut:

1. Berdasarkan persyaratan administrasi:

a. Jenjang pangkat, yaitu pangkat minimal yang dipersyaratkan untuk jabatan tersebut;

b. Jabatan, jabatan sebelum dipromosikan

Page 160: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 382 PT. Iname Utama

c. Pendidikan umum, yaitu pendidikan umum yang didapat di bangku sekolah / perguruan tinggi;

d. Pendidikan penjenjangan, yaitu pendidikan penjenjangan yang pernah diikuti,

2. Berdasarkan kompetensi manajerial, kompetensi yang

dipersyaratkan untuk masing-masing jabatan, sebagaimana yang tertuang dalam 14 kompetensi.

3. Berdasarkan persyaratan kompetensi khusus sesuai jabatan, yaitu

penguasaan terhadap substansi jabatan di lingkungan OP.

Penilaian bobot untuk persyaratan SDM OP didapat dari pengolahan data hasil opini responden yang diolah menggunkan ANP (Analytichal Network Program), data yang diolah adalah opini mengenai tingkat kepentingan dengan menggunakan skala 1 sd 9 dengan uraian sebagai berikut:

NO SKALA DEFINISI DARI “IMPORTANCE” 1 1 Sama penting 2 3 Sedikit lebih penting 3 5 Jelas lebih penting 4 7 Sangat Jelas Penting 5 9 Mutlak Penting 6 2,4,6,8 Ragu-Ragu antara dua nilai yang berdekatan 7 1/3,1/5,1/7,1/9 Kebalikan dari nilai diatas

Sumber: Saaty, Analytichal Hierarchy Proccess, Planing,Priority, Setting,Resources Allocation,1990

Matrik hasil opini responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.55 Matrik Opini Responden Mengenai Persyaratan Pimpina n/SDM OP

I D01 D02 D03 D04

D01 1 1 1 1

D02 1 1 2 0.5

D03 1 0.5 1 2

D04 1 2 0.5 1

Keterangan :

D01 : Persyaratan administrasi D02 : Kompetensi manajemen

D03 : Kompetensi keahlian khusus D04 : Persyaratan penunjang

Page 161: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 383

Substansi rancangan penetapan Kriteria SDM kepala/pimpinana Otoritas Pelabuhan meliputi: ruang lingkup, acuan, istilah dan definisi, serta persyaratan.

Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada UU 17/2008 tentang Pelayaran, PP No 61 tahun 2009 tentang

Kepelabuhanan.

Menurut hasil pengumpulan data responden, maka opini responden terkait dengan Kriteria SDM kepala/pimpinan Otoritas Pelabuhan adalah:

1. Persyaratan administrasi memiliki bobot rata-rata sebesar 27%,

persyaratan administrasi meliputi :

a. Jenjang kepangkatan, dinilai responden memiliki bobot 24%;

b. Eselon, dinilai responden memiliki bobot 20%;

c. Pendidikan umum, dinilai responden memiliki bobot 21%;

d. Pendidikan Penjenjangan, dinilai responden memiliki bobot 18%;

e. DP3, dinilai responden memiliki bobot 17%.

2. Persyaratan standar kompetensi di bidang manajemen , menurut

responden memiliki bobot sebesar 26%, persyaratan standar kompetensi di bidang manajmene meliputi :

a. Kemampuan dalam mengimplementasikan manajemen strategik dinilai responden memiliki bobot 7%.

b. Keaktifan mencari informasi (information seeking ) dinilai

responden memiliki bobot 7%;

c. Kemampuan menguraikan masalah (Conceptual thinking) dinilai

responden memiliki bobot 8%;

d. Kemampuan menguraikan masalah yang bersifat jangka panjang dan berperspektif luas. (strategic thinking) dinilai responden memiliki bobot 8% ;

Page 162: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 384 PT. Iname Utama

e. Kemampuan menyampaikan informasi dan gagasan secara teratur, jelas dan meyakinkan (Effective communication) dinilai responden memiliki bobot 7% ;

f. Kemampuan mengarahkan kelompok kerja (Team leadership) dinilai responden memiliki bobot 7%;

g. Kemampuan mengembangkan pengetahuan ketrampilan dan karakter orang lain secara sistematis (developing others) dinilai responden memiliki bobot 6%;

h. Kemampuan memimpin untuk melakukan perubahan yang diperlukan (change leadership) dinilai responden memiliki bobot 7%;

i. Kemampuan melayani kebutuhan pelanggan (customer service orientation) dinilai responden memiliki bobot 7%;

j. Kesediaan untuk bekerja secara koperatif dan menjadi bagian dari kelompok (Team work) dinilai responden memiliki bobot 6%;

k. Memiliki kesadaran akan kondisi-kondisi yang mempengaruhi aspek keselamatan dan keamanan di bidang transportasi laut (Safety awareness) dinilai responden memiliki bobot 6%;

l. Kemampuan melakukan pengawasan pelaksanaan kebijakan secara intensif dan berkesinambungan (Control) dinilai responden memiliki bobot 6%;

m. Mengambil tindakan atas dasar kemauan sendiri dengan tujuan menyelesaikan masalah (Initiative) dinilai responden memiliki

bobot 6% ;

n. Hasrat untuk bekerja dengan baik atau melampaui batas

standar prestasi (Achievement orientation) dinilai responden memiliki bobot 6%;

o. Kemampuan menyelaraskan perilaku dengan kebutuhan dan tujuan organisasi secara konsisten (Organizational commitment) dinilai responden memiliki bobot 6%.

Page 163: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 385

3. Persyaratan standar kompetensi di bidang keahlian k husus dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 27%, persyaratan standar kompetensi di bidang keahlian khusus meliputi :

a. Memiliki Wawasan yang luas tentang tarnsportasi laut (nasional dan internasional) dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 12%;

b. Menguasai konvensi internasional bidang kemaritiman;

c. Menguasai maritime safety administration dinilai responden

memiliki bobot rata-rata sebesar 9%;

d. Komunikasi bahasa inggris secara aktif dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 10%;

e. Menguasai port operation, port planner, port analysis, pandu, dan shipping specialist; dinilai responden memiliki bobot rata-

rata sebesar 9%;

f. Menguasai port dan shipping management dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 10%;

g. Menguasai dan memahami bidang lalulintas dan angkutan laut dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 9%;

h. Menguasai dan memahami bidang pelabuhan dan pengerukan dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 8%;

i. Menguasai dan memahami bidang lkenavigasian dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 9%;

j. Menguasai dan memahami bidang KPLP dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 8%.

4. Persyaratan penunjang , dinilai responden memiliki bobot rata-rata

sebesar 20%, persyaratan penunjang meliputi :

a. Pengalaman dalam jabatan dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 25%;

b. Pengalaman mengikuti kursus/diklat/seminar di dalam negeri dan luar negeri dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 23%;

Page 164: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 386 PT. Iname Utama

c. Daftar urut kepangkatan dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 20%;

d. Hukuman dispilin dinilai responden memiliki bobot rata-rata sebesar 17%;

e. Penghargaan yang diterima, dinilai responden memiliki bobot

rata-rata sebesar 15%.

Setelah menganalisis antara data primer dan data sekunder, Maka persyaratan untuk SDM kepala/pimpinan Otoritas Pelabuhan dapat disusun

sebagai berikut:

1. Persyaratan administrasi meliputi :

a. Serendah-rendanhya memiliki Jenjang kepangkatan satu tingkat dibawah jenjang pangkat yang ditentukan;

b. Pada Kantor Otoritas Pelabuhan utama, Kepala Otoritas Pelabuhan maksimal Eselon II, dan pada kantor Otoritas Pelabuhan cabang maksimal eselon III ;

c. Memiliki kualifikasi Pendidikan umum yang ditentukan;

d. Pendidikan Penjenjangan;

e. DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dua tahun terakhir.

2. Persyaratan standar kompetensi di bidang manajemen ,

sekurang-kurangnya memiliki kemampuan/ kompetensi meliputi :

a. Keaktifan mencari informasi (information seeking);

b. Kemampuan menguraikan masalah (Conceptual thinking);

c. Kemampuan menguraikan masalah yang bersifat jangka panjang dan berperspektif luas. (strategic thinking) ;

d. Kemampuan menyampaikan informasi dan gagasan secara teratur, jelas dan meyakinkan (Effective communication) ;

e. Kemampuan mengarahkan kelompok kerja (Team leadership);

f. Kemampuan mengembangkan pengetahuan ketrampilan dan karakter orang lain secara sistematis (developing others);

Page 165: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 387

g. Kemampuan memimpin untuk melakukan perubahan yang diperlukan (change leadership);

h. Kemampuan melayani kebutuhan pelanggan (customer service orientation);

i. Kesediaan untuk bekerja secara koperatif dan menjadi bagian

dari kelompok (Team work);

j. Memiliki kesadaran akan kondisi-kondisi yang mempengaruhi aspek keselamatan dan keamanan di bidang transportasi laut

(Safety awareness);

k. Kemampuan melakukan pengawasan pelaksanaan kebijakan secara intensif dan berkesinambungan (Control);

l. Mengambil tindakan atas dasar kemauan sendiri dengan tujuan menyelesaikan masalah (Initiative) ;

m. Hasrat untuk bekerja dengan baik atau melampaui batas standar prestasi (Achievement orientation) ;

n. Kemampuan menyelaraskan perilaku dengan kebutuhan dan

tujuan organisasi secara konsisten (Organizational commitment).

3. Persyaratan standar kompetensi di bidang keahlian k husus ,

sekurang-kurangnya memiliki kemampuan/kompetensi tersebut dibawah yang dibuktikan dengan adanya sertifikat diklat terkait dengan kompetensi dimaksud :

a. Memiliki Wawasan yang luas tentang tarnsportasi laut (nasional dan internasional);

b. Menguasai konvensi internasional bidang kemaritiman;

c. Menguasai maritime safety administration;

d. Komunikasi bahasa inggris secara aktif;

e. Menguasai port operation, port planner, port analysis, pandu, dan shipping specialist;

f. Menguasai port dan shipping management;

g. Menguasai dan memahami bidang lalulintas dan angkutan laut;

Page 166: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 388 PT. Iname Utama

h. Menguasai dan memahami bidang pelabuhan dan pengerukan;

i. Menguasai dan memahami bidang kenavigasian;

j. Menguasai dan memahami bidang KPLP.

4. Persyaratan penunjang , sekurang-kurangnya meliputi :

a. Pengalaman dalam jabatan eselon III sekurang-kurangya 5 tahun;

b. Pernah memiliki pengalaman mengikuti kursus/diklat/ seminar

di dalam negeri dan luar negeri terkait dengan kepelabuhan;

c. Daftar urut kepangkatan;

d. Tidak pernah mendapat Hukuman dispilin;

e. Penghargaan yang diterima.

Penilaian skor untuk SDM Kepala OP sebagai berikut.

NO SDM OTORITAS PELABUHAN SKOR INTERVAL

1 KEPALA KANTOR OP (ESELON II/b) 4.001 - 5.0000

2 KEPALA BAGIAN/BIDANG (ESELON III/b) 2.0001 - 4.0000

3 KASUBBAG/KEPALA SEKSI (ESEON IV/b) 0.0000 - 2.0000

Page 167: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 389

Tabel 5.56 Hasil Penilaian dan Skor pada Penilaian Kriteria SD M Kepala/Pimpinan Otoritas Pelabuhan

NO KRITERIA I KRITERIA II Eugen Bobot

Kepala OP Kepala Bidang/Kepala Bagian Kepala Seksi

Nila

i

Skor

Nila

i

Skor

Nila

i

Skor

Nila

i

Skor

Nila

i

Skor

I Persyaratan administrasi ( 0.2700 )

Jenjang kepangkatan 23.63 0.2363 0.063797 5 0.318985714 4 0.255188571 3 0.191391429 2 0.127594 1 0.063797

Eselon 20.23 0.2023 0.054617 5 0.273085714 4 0.218468571 3 0.163851429 2 0.109234 1 0.054617

Pendidikan umum 20.69 0.2069 0.055851 5 0.279257143 4 0.223405714 3 0.167554286 2 0.111703 1 0.055851

Pendidikan Penjenjangan 18.37 0.1837 0.049603 5 0.248014286 4 0.198411429 3 0.148808571 2 0.099206 1 0.049603

DP3 17.09 0.1709 0.046131 5 0.230657143 4 0.184525714 3 0.138394286 2 0.092263 1 0.046131

II Persyaratan standar kompetensi di bidang manajemen ( 0.2643 )

Kemampuan dalam mengimplementasikan manajemen strategik

6.94 0.0694 0.018349 5 0.091744898 4 0.073395918 3 0.055046939 2 0.036698 1 0.018349

information seeking 6.97 0.0697 0.018424 5 0.092122449 4 0.073697959 3 0.055273469 2 0.036849 1 0.018424

Conceptual thinking 7.89 0.0789 0.020841 5 0.104204082 4 0.083363265 3 0.062522449 2 0.041682 1 0.020841

strategic thinking 7.66 0.0766 0.020237 5 0.101183673 4 0.080946939 3 0.060710204 2 0.040473 1 0.020237

Effective communication 7.23 0.0723 0.019104 5 0.095520408 4 0.076416327 3 0.057312245 2 0.038208 1 0.019104

Team leadership 6.91 0.0691 0.018273 5 0.091367347 4 0.073093878 3 0.054820408 2 0.036547 1 0.018273

developing others 5.89 0.0589 0.015555 5 0.07777551 4 0.062220408 3 0.046665306 2 0.03111 1 0.015555

Page 168: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 390 PT. Iname Utama

NO KRITERIA I KRITERIA II Eugen Bobot Kepala OP Kepala Bidang/Kepala Bagian Kepala Seksi

change leadership 7.09 0.0709 0.018727 5 0.093632653 4 0.074906122 3 0.056179592 2 0.037453 1 0.018727

customer service orientation 7.49 0.0749 0.019784 5 0.098918367 4 0.079134694 3 0.05935102 2 0.039567 1 0.019784

Team work 6.26 0.0626 0.016537 5 0.082683673 4 0.066146939 3 0.049610204 2 0.033073 1 0.016537

Safety awareness 5.71 0.0571 0.015102 5 0.075510204 4 0.060408163 3 0.045306122 2 0.030204 1 0.015102

Control 6.14 0.0614 0.016235 5 0.081173469 4 0.064938776 3 0.048704082 2 0.032469 1 0.016235

Initiative 5.54 0.0554 0.014649 5 0.073244898 4 0.058595918 3 0.043946939 2 0.029298 1 0.014649

Achievement orientation 6.09 0.0609 0.016084 5 0.080418367 4 0.064334694 3 0.04825102 2 0.032167 1 0.016084

Organizational commitment 6.20 0.0620 0.016386 5 0.081928571 4 0.065542857 3 0.049157143 2 0.032771 1 0.016386

III Persyaratan standar kompetensi di bidang keahlian khusus ( 0.2686 )

Memiliki Wawasan yang luas tentang tarnsportasi laut

11.89 0.1189 0.031922 5 0.159608163 4 0.127686531 3 0.095764898 2 0.063843 1 0.031922

Menguasai konvensi internasional bidang kemaritiman

9.66 0.0966 0.025936 5 0.129681633 4 0.103745306 3 0.07780898 2 0.051873 1 0.025936

Menguasai maritime safety administration

9.14 0.0914 0.024555 5 0.12277551 4 0.098220408 3 0.073665306 2 0.04911 1 0.024555

Komunikasi bahasa inggris secara aktif

9.66 0.0966 0.025936 5 0.129681633 4 0.103745306 3 0.07780898 2 0.051873 1 0.025936

Menguasai port operation, port planner, port analysis, pandu, dan shipping pecialist;

9.03 0.0903 0.024248 5 0.121240816 4 0.096992653 3 0.07274449 2 0.048496 1 0.024248

Menguasai port dan shipping management

9.86 0.0986 0.026473 5 0.132367347 4 0.105893878 3 0.079420408 2 0.052947 1 0.026473

Menguasai dan memahami 8.86 0.0886 0.023788 5 0.118938776 4 0.09515102 3 0.071363265 2 0.047576 1 0.023788

Page 169: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut PT. Iname Utama 391

NO KRITERIA I KRITERIA II Eugen Bobot Kepala OP Kepala Bidang/Kepala Bagian Kepala Seksi

bidang lalulintas dan angkutan laut

Menguasai dan memahami bidang pelabuhan dan pengerukan

8.17 0.0817 0.021946 5 0.109730612 4 0.08778449 3 0.065838367 2 0.043892 1 0.021946

Menguasai dan memahami bidang lkenavigasian

8.77 0.0877 0.023558 5 0.117787755 4 0.094230204 3 0.070672653 2 0.047115 1 0.023558

Menguasai dan memahami bidang KPLP

7.80 0.0780 0.020949 5 0.104742857 4 0.083794286 3 0.062845714 2 0.041897 1 0.020949

7.17 0.0717 0.01926 5 0.096302041 4 0.077041633 3 0.057781224 2 0.038521 1 0.01926

IV Persyaratan penunjang ( 0.1971 )

Pengalaman dalam jabatan 24.74 0.2474 0.048779 5 0.243893878 4 0.195115102 3 0.146336327 2 0.097558 1 0.048779

Pengalaman mengikuti kursus/diklat/seminar di dalam negeri dan luar negeri

22.71 0.2271 0.04478 5 0.223897959 4 0.179118367 3 0.134338776 2 0.089559 1 0.04478

Daftar urut kepangkatan 20.43 0.2043 0.040273 5 0.201367347 4 0.161093878 3 0.120820408 2 0.080547 1 0.040273

Hukuman dispilin 17.06 0.1706 0.033627 5 0.168134694 4 0.134507755 3 0.100880816 2 0.067254 1 0.033627

Penghargaan yang diterima 15.06 0.1506 0.029684 5 0.148420408 4 0.118736327 3 0.089052245 2 0.059368 1 0.029684

TOTAL SKOR

5

4

3

2

1

Page 170: BAB 5 ANALISIS DAN EVALUASIelibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000003/swf/569/BAB_5.pdf · Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi ... Aspek demand

LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)

Studi Penetapan Kriteria di Bidang Transportasi Laut 392 PT. Iname Utama