bab vii strategi dan program peningkatan pelayanan ... · peningkatan pelayanan pendaftaran...

29
123 BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DI KABUPATEN BOGOR Pada bab ini akan dibahas mengenai perumusan strategi dan program peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten Bogor. Untuk menentukan alternatif strategi digunakan analisis faktor internal dan eksternal yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis SWOT (strenght, weakness, opportunities, threats) dan untuk menentukan prioritas strategi digunakan analisis quantitative strategic planning matrix (QSPM). Faktor internal dan eksternal dimaksud pada kajian ini adalah meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terdapat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor beserta Kecamatan dan Desa/Kelurahan sebagai kepanjangan tangan dalam pelayanan pendaftaran penduduk. 7.1 Identifikasi dan Analisis Faktor Internal Setelah dilakukan kajian melalui kuesioner dan wawancara terhadap berbagai aspek dalam pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan pada tingkat kecamatan di Kabupaten Bogor diperoleh beberapa faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan. 7.1.1 Kekuatan Kekuatan (Strengths) adalah kemampuan yang dimiliki suatu organisasi yang merupakan keunggulan komparatif sebagai faktor pendorong berkembangnya suatu organisasi. Faktor ini sangat menguntungkan dan sangat mendukung dalam pengembangan organisasi. Adapun yang menjadi kekuatan adalah : 1. Telah diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No. 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

Upload: dodieu

Post on 08-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

123

BAB VII

STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

DI KABUPATEN BOGOR

Pada bab ini akan dibahas mengenai perumusan strategi dan program peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten

Bogor. Untuk menentukan alternatif strategi digunakan analisis faktor internal dan

eksternal yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis SWOT

(strenght, weakness, opportunities, threats) dan untuk menentukan prioritas

strategi digunakan analisis quantitative strategic planning matrix (QSPM).

Faktor internal dan eksternal dimaksud pada kajian ini adalah meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terdapat pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor beserta Kecamatan dan

Desa/Kelurahan sebagai kepanjangan tangan dalam pelayanan pendaftaran

penduduk.

7.1

Identifikasi dan Analisis Faktor Internal Setelah dilakukan kajian melalui kuesioner dan wawancara terhadap

berbagai aspek dalam pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk dan

pencatatan sipil pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan pada tingkat

kecamatan di Kabupaten Bogor diperoleh beberapa faktor internal yang meliputi

kekuatan dan kelemahan.

7.1.1 Kekuatan Kekuatan (Strengths) adalah kemampuan yang dimiliki suatu organisasi

yang merupakan keunggulan komparatif sebagai faktor pendorong

berkembangnya suatu organisasi. Faktor ini sangat menguntungkan dan sangat

mendukung dalam pengembangan organisasi. Adapun yang menjadi kekuatan

adalah :

1. Telah diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No. 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

Page 2: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

124

Diterbitkannya Perda tersebut pada tanggal 30 Juli 2009 sebagai payung hukum di tingkat daerah merupakan tindak lanjut penerapan Undang-undang

No. 23 Tahun 2006 dan Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2007 merupakan

kekuatan bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam

penyelenggaraan tertib administrasi kependudukan di Kabupaten Bogor.

2. Tidak adanya pemungutan biaya/ retribusi (gratis).

Dalam pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil tidak di pungut biaya yang biasanya berupa retribusi atau penggantian biaya

cetak blangko dokumen kependudukan. Hal ini merupakan kekuatan bagi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk meningkatkan pelayanannya

dalam bidang kependudukan sehingga akan meringankan beban masyarakat

yang ingin memiliki dokumen kependudukan. Kebijakan tersebut dijelaskan

dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No.9 Tahun 2009, pasal 46 dan

pasal 47 ayat (6).

3. Keharusan untuk menggunakan teknologi informasi SIAK on line.

Membangun jaringan teknologi informasi seiring dengan kemajuan zaman merupakan langkah yang tepat untuk mengefisienkan pelayanan administrasi

kependudukan terutama dalam pengelolaan data penduduk. Hal ini dijelaskan

dalam Bab VIII, pasal 82 ayat (2) Undang-undang No.23 Tahun 2006.

4. Struktur Kelembagaan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai satu-satunya instansi pelaksana pelayanan administrasi kependudukan.

Hal ini merupakan kekuatan internal berupa susunan dan struktur organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang dituangkan dalam Peraturan

Daerah Kabupaten Bogor No.11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas

Daerah.

5. Komitmen yang kuat dari pimpinan untuk mewujudkan visi dan misi

Adanya komitmen dan konsistensi dalam hal peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil adalah merupakan kekuatan

internal yang harus dimiliki oleh para pemimpin mulai dari tingkat Kepala

Dinas dan para pejabat strukturalnya hingga para pemimpin di tingkat

kecamatan, karena suatu sistem akan berjalan terus dengan baik dan semakin

Page 3: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

125

meningkat bila adanya komitmen dan sikap yang konsisten dari para pemimpin dengan didukung oleh para pelaksananya di tingkat bawah.

7.1.2

Kelemahan

Kelemahan (weaknesses) adalah keterbatasan kemampuan suatu organisasi

yang merintangi organisasi untuk berkembang. Faktor-faktor ini harus diatasi oleh

organisasi untuk dapat bergerak menuju suatu kondisi yang lebih baik dan

berkembang. Adapun yang menjadi kelemahan adalah :

1. Kurangnya koordinasi dengan instansi terkait yang menangani masalah administrasi penduduk.

Instansi terkait yang dimaksud seperti Kantor Imigrasi yang mengeluarkan KITTAS/KITTAP, KUA yang mengeluarkan surat nikah bagi orang islam

atau Kantor Kepolisian yang mengeluarkan Surat Kendararan Bermotor,

menjadi kelemahan internal sehingga menyebabkan tidak terdatanya data

penduduk WNA ataupun WNI di Kabupaten Bogor secara lengkap dan akurat.

2. Terbatasnya sumber daya manusia.

Keterbatasan sumber daya manusia baik kuantitas maupun kualitasnya, khususnya bagian pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil yang

tidak sebanding dengan besarnya jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang

harus dilayani. Sedangkan rendahnya kemampuan sumber daya manusia

dalam hal penggunaan teknologi informasi administrasi kependudukan di

tingkat kecamatan, terutama di wilayah bagian barat Kabupaten Bogor

merupakan faktor internal berupa kelemahan yang dimiliki oleh Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor.

3. Belum diperbaharuinya Standard Operational Procedure (SOP).

SOP yang berlaku saat ini seharusnya sudah disesuaikan dengan Undang- undang No. 23 Tahun 2006 dan Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2007.

Hal ini merupakan kelemahan internal pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil, karena SOP terakhir yang dimiliki adalah SOP pada Tahun

2002, sedangkan adanya SOP adalah merupakan salah satu standar yang harus

dimiliki oleh suatu instansi yang bergerak dalam bidang pelayanan, terutama

pelayanan publik.

Page 4: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

126

4. Terbatasnya sarana dan prasarana.

Terbatasnya sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam pelaksanaan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil berupa terbatasnya blangko KTP

dan KK komputer, telepon ataupun faximilie merupakan kelemahan internal

dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta bagian pelayanan

pendaftaran penduduk di tingkat kecamatan.

5. Belum dimilikinya Data Base Kependudukan.

Data Base Kependudukan yang valid dan akurat dengan sistem registrasi (Data Base Kependudukan) adalah merupakan salah satu syarat yang harus

dipenuhi untuk pelaksanaan SIAK on line , akan tetapi sampai saat ini data

base tersebut belum dimiliki oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

sehingga SIAK yang berjalan saat ini masih off line.

6. Belum terbentuknya Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

UPTD adalah merupakan kepanjangan tangan Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil dalam pelayanan pencatatan sipil pada tingkat kecamatan

merupakan kelemahan internal, mengingat luasnya kondisi geografis

Kabupaten Bogor seperti yang dijelaskan dalam Undang-undang No. 23

Tahun 2006, pasal 8 ayat (3).

Setelah diketahui faktor-faktor strategis internal, selanjutnya dilakukan analisis terhadap faktor-faktor tersebut dengan menggunakan matriks IFE yang

dilakukan dengan cara pembobotan, pemberian rating dan skor bobot.

Berdasarkan hasil olah data, faktor kekuatan yang mempunyai bobot paling

tinggi adalah diterbitkannya Perda Kabupaten Bogor No. 9 Tahun 2009 dengan

Skor 0,44 dan bobot paling rendah adalah tidak adanya biaya pelayanan (gratis)

dengan skor 0,21. Pada faktor kelemahan, belum dimilikinya Data Base

Kependudukan mempunyai bobot paling tinggi dengan skor 0,20 sedangkan

bobot yang paling rendah adalah ketersediaan dan kemampuan sumber daya

manusia dengan skor 0,10.

Hasil olah data faktor-faktor strategis internal dijelaskan dalam matriks IFE yang ditunjukkan pada Tabel 27.

Page 5: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

NO Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor

I Kekuatan (Strength) 1,72 1 Perda Kab. Bogor No.9 Tahun 2009 0,11 4 0,44 2 Tidak adanya biaya pelayanan (gratis) 0,07 3 0,21 3 Keharusan penggunaan SIAK on line 0,10 4 0,40 4 Struktur kelembagaan Disduk Capil 0,09 3 0,27 5 Komitmen yang kuat dari pimpinan 0,10 4 0,40

II Kelemahan (Weaknesses) 0,98 1 Kurangnya koordinasi dengan instansi terkait 0,09 2 0,18 2 Ketersediaan dan kemampuan SDM 0,10 1 0,10 3 Belum diperbaharuinya SOP 0,08 2 0,16 4 Keterbatasan sarana dan prasarana 0,09 2 0,18 5 Belum dimilikinya Data Base Kependudukan 0,10 2 0,20 6 Belum dibentuknya UPTD 0,08 2 0,16 T o t al 1,00 2,70

127

Tabel 27. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Bogor

Sumber : Data Primer (diolah)

Hasil akhir analisis matriks IFE pada Tabel 27 untuk elemen kekuatan dan kelemahan diketahui akumulatif skor kekuatan sebesar 1,72 sedangkan akumulatif

skor kelemahan adalah sebesar 0,98. Hal ini menunjukkan bahwa responden

memberikan pandangan yang cukup tinggi pada faktor kekuatan dan respon yang

relatif kecil untuk faktor kelemahan. Sedangkan untuk total nilai bobot skor faktor

strategis internal sebesar 2,70. Hasil tersebut menunjukkan kegiatan pelayanan

pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor pada posisi rata-rata dalam kekuatan internal

secara keseluruhannya, maka dapat dikatakan bahwa peningkatan pendaftaran

penduduk dan pencatatan sipil pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dan mampu mengatasi kelemahan

yang ada.

Page 6: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

128

7.2

7.2.1

Identifikasi dan Analisis Faktor Eksternal Peluang

Peluang merupakan salah satu unsur eksternal yang berpotensi

menguntungkan bagi organisasi apabila mampu memanfaatkan peluang tersebut.

Adapun yang menjadi peluang adalah :

1. Adanya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

Diterbitkannya UU No. 23 Tahun 2006 oleh pemerintah pusat merupakan payung hukum dalam penyelenggaraan administrasi kependudukan di

Indonesia. Hal ini terutama dimaksudkan agar terwujud administrasi

kependudukan yang tertib dan tidak diskriminatif dalam konteks pelaksanaan

prinsip-prinsip good governance. Oleh karena itu aturan-aturan serta

kebijakan-kebijakan di tingkat bawahnya yang sudah tidak sesuai lagi harus

segera diganti dan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum

dalam UU No. 23 Tahun 2006.

2. Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap dokumen kependudukan.

Seiring bertambahnya jumlah penduduk, semakin bertambah pula kebutuhan masyarakat akan dokumen kependudukan. Pertambahan jumlah penduduk

tersebut bila tidak diiringi dengan penyelenggaraan administrasi penduduk

yang baik, menyebabkan tidak terdata dan tercatatnya penduduk tersebut

sebagai Warga Negara Indonesia, sehingga mereka tidak akan mendapatkan

hak-haknya sebagai penduduk di Indonesia. Terutama dengan banyaknya

program-program yang diturunkan Pemerintah kepada masyarakat langsung

yang mempersyaratkan dimilikinya KTP, KK, Akta Kelahiran dan dokumen

kependudukan lainnya sebagai bukti identitas diakuinya seseorang sebagai

penduduk Indonesia. Hal ini merupakan peluang bagi Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang

administrasi kependudukan.

3. Peran serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai penyedia data penduduk dalam Pemilu.

Page 7: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

129

Sejak Tahun 2007, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor telah ditunjuk oleh KPU sebagai instansi penyedia Data DP4 dalam

kegiatan Pemilihan Kepala Daerah tingkat Kabupaten, Pemilihan Gubernur di

tingkat Provinsi dan Pemilihan Presiden. Karena tidak adanya Data Base

Kependudukan yang valid dan akurat, maka data penduduk diperoleh melalui

kegiatan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) melalui data yang sudah ada dari

kegiatan Sensus Daerah Tahun 2006 yang dilakukan oleh Bappeda Kabupaten

Bogor. Oleh karena itu, hal ini merupakan peluang bagi Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor dalam mewujudkan data penduduk

yang valid dan akurat melalui sistem registrasi.

4. Adanya ketentuan sanksi administratif bagi masyarakat yang tidak memiliki dokumen kependudukan.

Suatu kebijakan atau peraturan akan lebih dipatuhi oleh masyarakat apabila disertai dengan adanya sanksi bagi pelanggarnya. Dalam UU No. 23 Tahun

2006 pasal 89 sampai dengan pasal 99 dijelaskan mengenai adanya sanksi

berupa sanksi administrastif dan sanksi pidana bagi masyarakat yang tidak

segera melaporkan peristiwa kependudukan yang dialaminya ataupun

pelanggaran terhadap administrasi kependudukan seperti pemalsuan atau tidak

membawa dokumen kependudukan pada saat bepergian. Ketentuan-ketentuan

tersebut sampai sekarang belum diterapkan. Hal ini merupakan peluang bagi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan memberikan shock therapy

bagi masyarakat yang tidak memiliki dokumen kependudukan untuk segera

memilikinya.

7.2.2 Ancaman

Ancaman adalah kondisi tidak menguntungkan yang datang dari luar dan

akan sangat berpotensi menimbulkan kesulitan atau kerugian bagi suatu

organisasi. Adapun yang menjadi ancaman bagi Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor dalam meningkatkan pelayanannya adalah :

1. Luasnya kondisi geografis Kabupaten Bogor.

Luas wilayah Kabupaten sebesar 298.838,304 Ha dengan topografi wilayah yang sangat bervariasi, yaitu berupa daerah pegunungan di bagian Selatan,

Page 8: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

130

hingga daerah dataran rendah di sebelah Utara dan jauhnya jarak tempuh antar desa ke kantor kecamatan, dari kecamatan ke kebupaten merupakan kendala

bagi masyarakat dalam mengurusi dokumen kependudukan.

2. Masih adanya anggapan dari masyarakat bahwa akta catatan sipil dan pendaftaran penduduk dibuat pada saat diperlukan saja.

Seringkali masyarakat kurang menyadari akan arti pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan sebagai identitas diri atau kelengkapan administrasi,

mereka akan segera membuat apabila ada keperluan yang mendesak sehingga

mereka akan membayar berapapun kepada makelar sesuai yang diminta

dengan alasan biaya percepatan atau biaya lainnya.

3. Berakhirnya masa dispensasi persyaratan pembuatan akta kelahiran dengan Penetapan Pengadilan pada akhir tahun 2010.

UU No.23 Tahun 2006 mengamanatkan adanya Penetapan Pengadilan bagi pembuatan Akta Kelahiran diatas usia satu tahun. Hal ini pernah diterapkan

pada tahun 2008 dan menyebabkan biaya pembuatan Akta Kelahiran menjadi

sangat mahal dengan adanya biaya yang harus dikeluarkan ke Pengadilan yang

mencapai harga dua ratus ribu rupiah. Kemudian dalam Perda No.9 Tahun

2009 diberikan dispensasi tidak adanya penetapan pengadilan sampai dengan

akhir 2010 dengan tujuan masyarakat berlomba-lomba untuk membuat Akta

Kelahiran sebelum masa dispensasi berakhir.

4. Masih banyak masyarakat yang tidak memiliki Surat Nikah/Akta Perkawinan sebagai syarat pembuatan Akta Kelahiran.

Adanya surat nikah/akta perkawinan merupakan salah satu syarat pembuatan Akta Kelahiran. Sedangkan di wilayah pedesaan atau pelosok desa masih

banyak mesyarakat yang menikah secara siri, sehingga tidak memiliki surat

nikah untuk melegalkan perkawinan mereka. Hal ini mempersulit mereka

untuk membuat Akta Kelahiran bagi anak-anaknya.

5. Mobilitas penduduk yang tinggi dan letak wilayah Kabupaten Bogor sebagai daerah penyangga ibukota.

Letak wilayah Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan Kabupaten Tangerang, Kabupaten/Kota Bekasi dan Kota Depok di sebelah Utara,

Page 9: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

131

menyebabkan Kabupaten Bogor sebagai daerah hinterland, akibatnya banyak penduduk luar Kabupaten Bogor keluar masuk atau pindah datang dengan

tanpa mengurusi administrasi kependudukannya. Hal ini jelas mempersulit

Pemerintah Kabupaten Bogor dalam melakukan pendataan terhadap

penduduknya.

6. Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dan memahami persyaratan dan prosedur pembuatan dokumen penduduk.

Lamanya

pembuatan

dokumen

kependudukan

salah

satunya

adalah

ketidaktahuan masyarakat akan prosedur dan persyaratan pembuatan dokumen

kependudukan, sehingga seringkali masyarakat harus bolak-balik untuk

melengkapi persyaratan yang kurang atau tidak lengkap.

Setelah diketahui faktor-faktor strategis eksternal, selanjutnya dilakukan analisis terhadap faktor-faktor tersebut dengan menggunakan matriks EFE yang

dilakukan dengan cara pembobotan, pemberian rating dan skor bobot. Matriks

EFE (External Factor Evaluation) menggambarkan apa dan bagaimana faktor

eksternal yang terdapat pada sebuah organisasi, sehingga dapat membuat

keputusan alternatif strategi solusi agar organisasi dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan hasil olah data, faktor peluang yang tertinggi adalah adanya Undang-

undang No.23 Tahun 2006, tentang Administrasi Kependudukan dengan skor

bobot 0,33 dan peluang terendah adalah adanya ketentuan sanksi administratif

bagi pelanggar administrasi kependudukan dengan skor bobot 0,27. Pada faktor

ancaman, empat faktor mempunyai skor tertinggi yaitu luasnya kondisi geografis

Kabupaten Bogor, adanya anggapan bahwa dokumen kependudukan dibuat pada

saat dibutuhkan, banyak masyarakat yang tidak memiliki Surat Nikah/Akta

Perkawinan dan mobilitas penduduk yang tinggi dengan skor bobot masing-

masing 0,20. Sedangkan bobot paling rendah terdapat pada banyaknya masyarakat

yang tidak memahami persyaratan dan prosedur dengan skor bobot yaitu 0,10.

Hasil olah data faktor-faktor strategis eksternal dijelaskan dalam matriks EFE

yang ditunjukkan pada Tabel 28.

Page 10: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

NO Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor

I Peluang (Opportunities) 1,20 1 Adanya UU No.23 Tahun 2006 0,11 3 0,33 2 Meningkatnya kebutuhan masyarakat

terhadap dokumen kependudukan 0,10 3 0,30

3 Disduk Capil sebagai penyedia data Pemilu 0,10 3 0,30 4 Adanya ketentuan sanksi administratif 0,09 3 0,27

II Ancaman (Threats) 1,08 1 Luasnya kondisi geografis Kab. Bogor 0,10 2 0,20 2 Anggapan bahwa dokumen kependudukan

dibuat pada saat dibutuhkan 0,10 2 0,20

3 Berakhirnya dispensasi persyaratan Akta Kelahiran dengan Penetapan Pengadilan

0,09 2 0,18

4 Banyak masyarakat yang tidak memiliki Surat Nikah/Akta Perkawinan

0,10 2 0,20

5 Mobilitas penduduk yang tinggi 0,10 2 0,20 5 Banyak masyarakat yang tidak memahami

persyaratan dan prosedur 0,10 1 0,10

Total 1,00 2,28

132

Tabel 28. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Bogor

Sumber : Data Primer (diolah)

Hasil akhir analisis matriks EFE pada Tabel 28 untuk elemen peluang diperoleh nilai kumulatif skor sebesar 1,20 sedangkan nilai akhir bobot skor

untuk elemen ancaman sebesar 1,08. Hal ini menunjukkan bahwa responden

memberikan respon yang cukup tinggi pada faktor peluang dan respon yang lebih

kecil terhadap faktor ancaman. Untuk total nilai bobot skor faktor strategis

eksternal sebesar 2,28 . Melihat hasil analisis tersebut, dengan nilai bobot skor

untuk elemen peluang lebih besar dari bobot skor elemen ancaman, maka kegiatan

pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor sangat prospektif sekali karena mampu

memanfaatkan peluang sebaik mungkin. Hal ini, menunjukkan bahwa dalam

kajian ini kekuatan eksternal ini memiliki posisi yang kuat karena dapat

memanfaatkan peluang dan meminimalkan pengaruh negatif dari kekuatan

eksternal.

Page 11: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

I II III

IV V VI

VII VIII IX

Skor

Tot

al E

FE

133

7.3

Analisis Faktor Internal - Eksternal

Berdasarkan hasil olah data terhadap faktor-faktor strategis internal dan

eksternal, selanjutnya tahapan yang dilakukan adalah mencocokkan faktor-faktor

strategis sebuah organisasi dengan cara meringkas faktor-faktor tersebut ke dalam

matriks internal–eksternal untuk menentukan strategi umum yang harus

dilakukan.

Berdasarkan dua tabel sebelumnya (Tabel 27 dan Tabel 28), diketahui bahwa total skor faktor strategis internal sebesar 2,70 , hal ini menunjukkan

faktor strategis internal dalam posisi sedang, begitu pula dengan faktor strategis

eksternal yang mempunyai skor total 2,28 menunjukkan keberadaanya dalam

posisi sedang. Apabila diterapkan pada Matriks Internal – Eksternal, maka nilai

ini berada pada posisi sel V yang artinya bahwa strategi yang digunakan adalah

menjaga dan mempertahankan (hold and maintain). Artinya dalam meningkatkan

pelayanannya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor sudah

cukup baik dengan program yang telah ada dan dituntut untuk melakukan inovasi

atau terobosan baru dengan program-program yang lain. Posisi selnya ditunjukkan

pada Tabel 29.

Tabel 29. Matriks Internal – Eksternal

Skor Total IFE

Kuat Sedang

Lemah

Tinggi

Sedang

Rendah

3,0 2,0 1,0

4,0

3,0

2,0

1,0

Page 12: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

IFE (Internal Factor Evaluation)

EFE

(Eksternal Factor Evaluation)

KEKUATAN ( S ) 1. Dibentuknya Perda Kab. Bogor

No.9 Tahun 2009 2. Tidak adanya biaya pelayanan

(gratis) 3. Keharusan penggunaan SIAK

on line 4. Struktur kelembagaan Disduk

dan Capil 5. Komitmen yang kuat dari

pemimpin untuk melaksanakan visi dan misi

KELEMAHAN ( W ) 1. Kurangnya kemampuan Disduk

Capil dalam melakukan koordinasi dgn instansi terkait administrasi kependudukan

2. Ketersediaan dan kemampuan SDM yang terbatas.

3. Belum diperbaharuinya SOP. 4. Keterbatasan sarana dan

prasarana 5. Belum dimilikinya Data Base

Kependudukan 6. Belum dibentuknya UPTD

PELUANG ( O ) 1. Adanya UU No. 23 Tahun

2006 2. Meningkatnya kebutuhan

masya-rakat terhadap dokumen kepen-dudukan

3. Disduk Capil sebagai penyedia data penduduk dalam Pemilu

4. Adanya ketentuan sanksi administratif bagi pelanggar administrasi kependudukan

STRATEGI S – O 1. Memaksimalkan keberadaan

Perda No.9 Tahun 2009 dengan dukungan UU No.23 Tahun 2006. (S1,S2,O1,O4)

2. Penetapan Kepala Daerah kepada Disduk Capil sebagai leading sector penyedia data kependudukan. (S3,S4,S5,O1,O3)

3. Peningkatan layanan jaringan infor-masi data penduduk. (S1, S3,O1)

STRATEGI W – O 1.Meningkatkan kuantitas dan

kualitas SDM pelayanan. (W2,W6,O2)

2.Memperbaharui SOP sesuai UU No. 23 Th. 2006 (W3,O1,O2)

3.Meningkatkan/menambah sarana dan prasarana penunjang pelayanan. (W4,O2)

4.Membentuk Data Base Penduduk Kab.Bogor. (W5,O1,O3)

5.Dibentuknya UPTD (W6, O1) ANCAMAN ( T )

1. Luasnya geografis Kab. Bogor

2. Anggapan bahwa dokumen penduduk dibuat pada saat dibutuhkan

3. Berakhirnya dispensasi Peneta-pan Pengadilan untuk kelahiran diatas 1 tahun

4. Banyak masyarakat yang tidak memiliki surat nikah

5. Mobilitas penduduk yang tinggi

6. Banyak masyarakat yang tidak memahami persyaratan dan prosedur

STRATEGI S – T

1.Menyediakan informasi dan tempat pengaduan yang dapat diakses masyarakat secara langsung (on line). (S2,T2,T5,T6)

STRATEGI W – T 1.Meningkatkan kemampuan para

pegawai Disduk Capil untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait administrasi kependudukan. (W1,W5,T3,T4)

2.Mendekatkan pelayanan secara langsung kepada masyarakat. (W6,T1,T2,T6)

134

7.4

Strategi

Peningkatan

Pelayanan

Pendaftaran

Penduduk

dan

Pencatatan Sipil di Kabupaten Bogor

Untuk menentukan alternatif strategi peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten Bogor digunakan analisis SWOT.

Pada tahap ini digunakan matriks SWOT untuk mencocokkan kekuatan dan

kelemahan organisasi dengan peluang dan ancaman yang dihadapinya. Matriks

SWOT yang berisi alternatif strategi ditunjukkan pada Tabel 30.

Tabel 30. Matriks SWOT

Page 13: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

135

Berdasarkan matriks SWOT pada Tabel 30, alternatif strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan

sipil di Kabupaten Bogor adalah :

a. Strategi S – O (Strengths – opportunities)

Strategi ini dibuat dengan menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi yang dapat dilaksanakan adalah :

(1) Memaksimalkan keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9

Tahun 2009 dengan dukungan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006.

Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor yaitu telah

ditetapkannya Perda Kabupaten Bogor No.9 Tahun 2009 dan tidak adanya

biaya dalam pelayanan administrasi penduduk dengan memanfaatkan peluang

eksternal yaitu adanya Undang-undang No.23 Tahun 2006.

(2) Penetapan Kepala Daerah kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor sebagai leading sector penyedia data kependudukan.

Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan berupa keharusan penggunaan SIAK on line, struktur kelembagaan Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil dan adanya komitmen yang kuat dari pemimpin untuk

melaksanakan visi dan misi dengan memanfaatkan peluang eksternal yaitu

adanya Undang-undang No.23 Tahun 2006 dan dilibatkannya Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai penyedia data penduduk pemilih

dalam kegiatan Pemilu.

(3) Peningkatan layanan jaringan informasi data kependudukan

Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan berupa telah ditetapkannya Perda No. 9 Tahun 2009 serta keharusan penggunaan SIAK on

line dengan memanfaatkan peluang eksternal yaitu adanya dukungan dari

Undang-undang No.23 Tahun 2006.

Page 14: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

136

b. Strategi W – O (Weaknesses – Opportunities )

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada, dengan cara mengatasi kelemahan - kelemahan yang dimiliki. Strategi yang dapat

dilaksanakan adalah :

(1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM pelayanan.

Strategi ini dilakukan untuk mengatasi kelemahan yang ada berupa ketersediaan dan kemampuan sumber daya manusia yang terbatas dan belum

dibentuknya Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) dengan memanfaatkan

peluang eksternal yaitu meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap

dokumen kependudukan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di

Kabupaten Bogor.

(2) Memperbaharui SOP sesuai UU No. 23 Tahun 2006.

Strategi ini dilakukan dengan mengatasi kelemahan yang ada yaitu belum diperbaharuinya SOP yang ada disesuaikan dengan ketentuan yang baru

dengan memanfaatkan peluang eksternal yaitu adanya Undang-undang No. 23

Tahun 2006 serta meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap dokumen

kependudukan.

(3) Meningkatkan/menambah sarana dan prasarana penunjang pelayanan.

Strategi ini dilakukan dengan mengatasi kelemahan internal berupa terbatasnya sarana dan prasarana penunjang operasional pelayanan baik pada

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil maupun pada bagian pelayanan

pendaftaran penduduk di tingkat kecamatan dengan memanfaatkan peluang

meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kepemilikan dokumen

kependudukan.

(4) Membentuk Data Base Penduduk Kabupaten Bogor.

Strategi ini sangat penting untuk dilakukan mengingat kelemahan internal pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yaitu belum dimilikinya data

base penduduk Kabupaten Bogor sebagai salah satu syarat berjalannya SIAK

on line dengan melihat peluang adanya amanat dari Undang-undang No. 23

Tahun 2006 untuk melaksanakan SIAK on line dan disertakannya Dinas

Page 15: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

137

Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk menyediakan data pemilih dalam kegiatan Pemilihan Umum.

(5) Membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Strategi ini dilakukan dengan memanfaatkan peluang yang ada pada Ketentuan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 pasal 104 bahwa

pembentukan UPTD dilakukan paling lambat lima tahun sejak Undang-

undang diterbitkan dan mengurangi kelemahan internal belum dibentuknya

UPTD untuk pelayanan pencatatan sipil.

c. Strategi S – T (Strengths – Threats)

Strategi ini menggunakan kekuatan internal untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Pada bagian ini penulis hanya

menemukan satu strategi yaitu menyediakan informasi dan tempat pengaduan

yang dapat diakses masyarakat secara langsung (on line).

Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan internal pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil berupa tidak adanya biaya atau retribusi

dalam pelaksanaan pelayanan, serta keharusan untuk menggunakan Sistem

Informasi Administrasi Kependudukan secara on line dengan menghindari

ancaman dari luar berupa banyaknya anggapan dari masyarakat bahwa dokumen

kependudukan dibuat pada saat dibutuhkan, adanya mobilitas atau perpindahan

penduduk yang tinggi dan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui

prosedur dan persyaratan pembuatan dokumen kependudukan.

d. Strategi W – T (Weaknesses – Threats )

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan ditujukan untuk meminimalkan atau mengurangi kelemahan internal yang ada serta

menghindari ancaman eksternal. Dalam hal ini beberapa strategi yang dapat

dilakukan adalah :

(1) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait administrasi kependudukan.

Strategi ini dilakukan untuk mengurangi kelemahan internal berupa kurangnya koordinasi dan kerjasama antara instansi terkait administrasi kependudukan

Page 16: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

138

dan belum dimilikinya Data Base Kependudukan secara terpadu dan menghindari ancaman dari luar berupa akan segera berakhirnya dispensasi

persyaratan Penetapan Pengadilan bagi pembuatan Akta Kelahiran untuk

kelahiran di atas usia satu tahun dan masih banyak penduduk yang tidak

memiliki surat nikah atau akta perkawinan yang diperlukan sebagai salah satu

syarat pembuatan akta kelahiran.

(2) Mendekatkan pelayanan secara langsung kepada masyarakat.

Strategi ini dilakukan untuk mengurangi kelemahan internal berupa belum dibentuknya UPTD dan menghindari ancaman dari luar berupa luasnya

kondisi geografis Kabupaten Bogor, adanya anggapan dokumen

kependudukan dibuat pada saat dibutuhkan saja dan masih banyaknya

masyarakat yang tidak mengetahui prosedur dan persyaratan pembuatan

dokumen kependudukan.

Ringkasan strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten Bogor adalah :

(1)

(2)

(3) (4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Memaksimalkan keberadaan Perda No.9 Tahun 2009 dengan dukungan UU No.23 Tahun 2006.

Penetapan Kepala Daerah kepada Disduk Capil sebagai leading sector

penyedia data kependudukan.

Peningkatan layanan jaringan informasi data kependudukan

Melaksanakan SIAK on line secara terpadu.

Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM pelayanan.

Memperbaharui SOP sesuai UU No. 23 Tahun 2006.

Meningkatkan/menambah sarana dan prasarana penunjang pelayanan.

Membentuk Data Base Penduduk Kabupaten Bogor.

Menyediakan informasi dan tempat pengaduan yang dapat diakses

masyarakat secara langsung (on line).

(10) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait administrasi

kependudukan.

(11) Mendekatkan pelayanan secara langsung kepada masyarakat.

(12) Membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Page 17: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

NO Alternatif Strategi Skor Peringkat

1 Memaksimalkan keberadaan Perda No.9 Tahun 2009 dengan dukungan UU No.23 Tahun 2006.

6,12 1

2 Penetapan Kepala Daerah kepada Disduk Capil sebagai leading sector penyedia data kependudukan.

4,7 8

3 Peningkatan layanan jaringan informasi data kependudukan 6,2 2

4 Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM pelayanan. 4,84 7

5 Memperbaharui SOP sesuai UU No. 23 Tahun 2006. 5,05 4

6 Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pelayanan. 4,65 9

7 Membentuk Data Base Penduduk Kabupaten Bogor. 5,19 3

8 Menyediakan informasi dan tempat pengaduan yang dapat diakses masyarakat secara langsung (on line).

4,89 5

9 Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait administrasi kependudukan.

4,38 10

10 Mendekatkan pelayanan secara langsung kepada masyarakat. 4,88 6

11 Segera membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) 4,24 11

139

7.5

Prioritas Strategi Peningkatan Pelayanan Pendaftaran penduduk dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Bogor

Untuk menentukan prioritas strategi peningkatan pelayanan pendaftaran

penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten Bogor digunakan analisis

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Teknik QSPM ini QSPM adalah

alat untuk memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif

secara objektif, berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses ekternal dan

internal. Secara konsep QSPM menentukan daya tarik dari berbagai strategi

berdasarkan pada sejauh mana faktor-faktor secara kritis eksternal dan internal

dimanfaatkan atau diperbaiki.

Tabel 31. Hasil Analisis QSPM Perumusan Prioritas Strategi Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan

Pencatatan Sipil di Kabupaten Bogor

Sumber : Data diolah

Analisis QSPM merupakan lanjutan dari analisis SWOT sebagai tahapan

pengambilan keputusan untuk perumusan prioritas strategi. Dari rumusan strategi

yang diperoleh dari analisis SWOT kemudian dilakukan analisa dengan cara

memberikan nilai kemenarikan relatif (Attractive Score = AS) pada masing -

Page 18: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

140

masing faktor internal maupun eksternal. Strategi yang mempunyai total nilai kemenarikan relatif (Total Attractive Score = TAS) yang tertinggi adalah

merupakan prioritas strategi. Setelah dilakukan perhitungan dan analisis, maka

diperoleh hasil analisis QSPM dalam perumusan prioritas strategi peningkatan

pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten Bogor yang

ditunjukkan pada Tabel 30.

Berdasarkan Tabel 31, diketahui bahwa urutan prioritas strategi peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten

Bogor adalah :

(1)

(2) (3)

(4)

(5)

(6) (7)

(8) (9)

Memaksimalkan keberadaan Perda No.9 Tahun 2009 dengan dukungan UU No.23 Tahun 2006.

Peningkatan layanan jaringan informasi data kependudukan

Membentuk Data Base Penduduk Kabupaten Bogor.

Memperbaharui SOP sesuai UU No. 23 Tahun 2006.

Menyediakan informasi dan tempat pengaduan yang dapat diakses

masyarakat secara langsung (on line).

Mendekatkan pelayanan secara langsung kepada masyarakat.

Penetapan Kepala Daerah kepada Disduk Capil sebagai leading sector

penyedia data kependudukan.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.

Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pelayanan.

(10) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait administrasi

kependudukan

(11) Segera membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

7.6

Program

Peningkatan

Pelayanan

Pendaftaran

Penduduk

dan

Pencatatan Sipil di Kabupaten Bogor

Strategi yang telah terpilih pada hasil kajian dilanjutkan dengan

rancangan program yang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pendaftaran

penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten Bogor. Rancangan program yang

akan dilaksanakan mengacu pada visi , misi serta tugas pokok dan fungsi instansi

Page 19: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

141

pelaksana pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten Bogor, dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor

beserta pihak Kecamatan dan Desa yang melaksanakan asas tugas pembantuan.

Visi dan misi memiliki peran penting dalam meloloskan strategi dan rancangan

program yang akan dilaksanakan, karena jika tidak sesuai dengan visi dan

misinya, maka kemungkinan strategi dan rancangan program tidak dapat

dilaksanakan.

“Terwujudnya Administrasi Kependudukan yang Tertib Tahun 2013” adalah visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bogor yang

termuat dalam Renstra nya Tahun 2009 – 2013. Visi tersebut mengandung arti

bahwa administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang tertib di tahun 2013

dilandaskan pada aturan yang mempunyai kekuatan hukum yang pasti yaitu sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang pelaksanaan

Undang-undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi

Kependudukan dan memberikan pelayanan terbaik, bermutu dan berkualitas

kepada masyarakat sehingga pelayanan menjadi lebih murah, lebih baik dan lebih

cepat sehingga masyarakat menjadi puas. Guna mewujudkan visi, misi Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten ditetapkan sebagai berikut :

(1) Meningkatkan Manajemen Perkantoran (2) Meningkatkan Manajemen Pendaftaran Penduduk

(3) Meningkatkan Manajemen Pencatatan Sipil

(4) Meningkatkan Manajemen SIAK

Selain mengacu kepada visi dan misi, rumusan program yang akan disusun haruslah sesuai dengan kewenangan dan tugas pokok instansi pelaksana program.

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2009 tentang

Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan, pasal 9 – 12 dijelaskan mengenai

kewenangan, kewajiban dan tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Bogor yaitu :

a. Kewenangan :

1. Memperoleh keterangan dan data yang benar tentang Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting yang dilaporkan penduduk.

Page 20: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

142

2. Memperoleh data mengenai Peristiwa Penting yang dialami penduduk atas dasar putusan atau penetapan pengadilan.

3. Memberikan keterangan atas laporan Peristiwa Kependudukan dan

Peristiwa Penting untuk kepentingan penyelidikan, penyidikan dan

pembuktian kepada lembaga peradilan.

4. Mengelola data dan mendayagunakan informasi hasil Pendaftaran

Penduduk dan Pencatatan Sipil untuk kepentingan pembangunan.

5. Mendapatkan data hasil pencatatan perkawinan, pembatalan perkawinan,

perceraian/talak dan rujuk dari KUA dan Pengadilan Agama.

b. Kewajiban :

1. Mendaftarkan Peristiwa Kependudukan dan mencatat Peristiwa Penting. 2. Memberikan pelayanan yang sama dan profesional kepada setiap

penduduk atas pelaporan Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting.

3. Penerbitan Dokumen Kependudukan.

4. Mendokumentasian hasil Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

5. Menjaga kerahasiaan dan keamanan data atas Peristiwa Kependudukan

dan Peristiwa Penting.

6. Melakukan verifikasi dan validasi data dan informasi yang disampaikan

oleh penduduk dalam pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan

Sipil.

c. Tugas :

1. Melakukan pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

2. Menyediakan dan menyerahkan blangko Dokumen Kependudukan dan formulir pelayanan untuk pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil

sesuai dengan kebutuhan.

3. Meminta laporan pelaksanaan tugas, kewajiban dan kewenangan UPT Dinas yang berkaitan dengan pelayanan pendaftaran penduduk dan

pencatatan sipil.

4. Melakukan pembinaan, pembimbingan, dan supervisi pelaksanaan tugas

dan kewenangan UPT Dinas, Pejabat Pencatatan Sipil dan Petugas

Registrasi.

Page 21: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

143

5. Melakukan pembinaan, pembimbingan dan supervisi tugas pembantuan kepada desa.

6. Melakukan pembinaan, pembimbingan dan supervisi pelimpahan sebagian

urusan Administrasi Kependudukan kepada Camat dan Lurah.

Berdasarkan hasil pembahasan pada sub bab – sub bab sebelumnya terdapat beberapa strategi yang dalam pelaksanaannya dapat mendukung strategi

yang lain sehingga strategi-strategi pendukung tersebut dapat digabungkan ke

dalam strategi yang paling utama, oleh karena itu maka rancangan program yang

paling mungkin dilaksanakan dalam upaya meningkatkan pelayanan pendaftaran

penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten Bogor adalah :

1. Optimalisasi implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2009 dengan dukungan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006.

Ditetapkannya Perda No.9 Tahun 2009 adalah salah satu keberhasilan

Pemerintah Kabupaten Bogor dalam upaya mewujudkan tertib administrasi

kependudukan di Kabupaten yang berdasarkan pada UU No. 23 Tahun 2006,

sehingga pelaksanaan administrasi kependudukan di Kabupaten Bogor lebih jelas

dan terarah karena memiliki kekuatan dan payung hukum yang pasti. Akan tetapi

dalam pelaksanaannya belum optimal dan berada dalam masa transisi. Adapun

upaya-upaya atau beberapa program yang dapat dilaksanakan adalah :

a. Penetapan Petunjuk dan Pelaksana Teknis Penyelenggaraan Administrasi Penduduk oleh Bupati.

Kebijakan yang dapat dikeluarkan dari program ini berupa Peraturan

Bupati tentang Petunjuk dan Pelaksanaan Teknis dari Perda No. 9 Tahun 2009.

Rancangan Perbup dirumuskan dan diajukan oleh Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil beserta Bagian Organisasi dan Bagian Hukum kepada Bupati,

selanjutnya dibahas dan ditetapkan oleh DPRD sesuai mekanisme yang

ditetapkan. Petunjuk teknis ini dirancang sedemikian rupa hingga secara prosedur

dan persyaratannya tidak memberatkan masyarakat seperti misalnya persyaratan

Penetapan Pengadilan bagi Akta Kelahiran dan dengan jangka waktu penyelesaian

yang lebih cepat daripada ketentuan yang sudah ada.

Page 22: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

144

b. Membuat Standar Pelayanan yang baru disesuaikan dengan Undang-undang No.23 Tahun 2006 dan dan Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2007

Standar pelayanan ini sekurang-kurangnya memuat dasar hukum,

persyaratan, sistem, mekanisme dan prosedur, jangka waktu penyelesaian,

biaya/tarif dan produk pelayanan. SOP mengenai prosedur, jangka waktu dan

biaya gratis sebaiknya ditempel di tempat yang strategis pada bagian-bagian

pelayanan KTP/KK dan Akta Kelahiran sehingga masyarakat/konsumen dapat

memahami dengan jelas prosedur yang harus dilalui.

c. Penetapan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai leading sector pengelola dan penyedia data kependudukan

Data demografi sangat diperlukan bagi para penentu kebijakan dalam

menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan. Selama ini data demografi

di Kabupaten Bogor dikeluarkan oleh berbagai instansi demi kepentingan

sektoralnya masing-masing, sehingga data tersebut bervariasi dan menjadi tidak

akurat. Data Base Kependudukan dengan sistem registrasi adalah suatu sistem

teknologi informasi kependudukan yang dapat dengan mudah diakses dan data

tersebut tidak statis karena berkembang terus mengikuti aktifitas penduduk. Oleh

karena itu untuk memperkuat kewenangannya dalam mengelola data dan

mendayagunakan informasi hasil Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil

untuk kepentingan pembangunan (pasal 9 ayat (1) butir d Perda Kab.Bogor No.9

Tahun 2009), maka diperlukan suatu penetapan atau penunjukkan dari Bupati

kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai leading sector dalam

setiap kegiatan pendataan penduduk.

d. Sosialisasi Perda Kab. Bogor No.9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Administrasi Penduduk kepada masyarakat luas.

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan

masyarakat tentang prosedur dan persyaratan pembuatan dokumen kependudukan

dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memiliki dokumen

penduduk. Sosialisasi dilakukan secara berkesinambungan berupa kegiatan

penyuluhan secara langsung, media elektronik, media massa atau media luar

Page 23: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

145

ruang seperti billboard atau leaflet yang ditujukan kepada masyarakat langsung atau secara bertingkat melalui Desa/Kelurahan, RW dan RT.

e. Penerapan sanksi administratif bagi masyarakat atau aparatur yang melakukan

pelanggaran administrasi kependudukan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kepemilikan masyarakat akan dokumen kependudukan. Kegiatan dapat berupa operasi yustisi bagi masyarakat

yang tidak memiliki KTP atau KTP ganda dengan diberikan denda sesuai

ketentuan di tempat-tempat strategis yang dilanjutkan dengan surat anjuran untuk

membuat KTP. Sedangkan sanksi administratif kepada aparatur diberikan apabila

melakukan kesalahan terhadap pelayanan administrasi penduduk dengan tujuan

meningkatkan pelayanan dan kualitas aparatur pelayanan.

2. Meningkatkan layanan jaringan informasi data kependudukan sampai tingkat Desa/Kelurahan

Tujuan dari strategi ini adalah meningkatkan pelayanan pendaftaran

penduduk, menyediakan data dan informasi pendaftaran penduduk yang akurat,

lengkap, mutakhir dan mudah diakses serta mewujudkan pertukaran data secara

sistematik melalui sistem pengenal tunggal dengan tetap menjamin kerahasiaan.

Perancangan program antara lain adalah :

a. Penyusunan Data Base Penduduk Kabupaten Bogor

Belum dimilikinya data base penduduk yang valid dan akurat merupakan salah satu kendala belum terlaksananya SIAK on line, hal ini menyebabkan

pelayanan KTP dan KK menjadi lambat karena belum terdatanya masyarakat

Kabupaten Bogor secara menyeluruh. Kegiatan yang dapat dilakukan dari

program ini berupa pendataan penduduk atau validasi data penduduk yang sudah

ada di tingkat kecamatan hingga tingkat RT yang kemudian disusun dalam sistem

atau program yang mudah dipahami dan terintegrasi secara on line .

b. Pembangunan dan pengoperasian SIAK on line secara terpadu

Kegiatan yang dilaksanakan berupa membuka jaringan di setiap kecamatan dan menempatkan operator komputer untuk entri data masyarakat yang

melakukan pengurusan KTP dan KK yang kemudian masyarakat dapat langsung

menerima KTP dan KK. Jaringan dilakukan dengan membuat Tempat Perekaman

Page 24: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

146

Data Kependudukan (TPDK) ditingkat Pemerintah Daerah, Dinas, UPT Dinas, Kecamatan, Desa/Kelurahan untuk melakukan perekaman, pengelolaan dan

pemutakhiran data hasil Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

Dengan SIAK on line diharapkan masyarakat akan lebih mudah dan lebih cepat dalam membuat dokumen kependudukan. Karena data penduduk yang dapat di

akses secara langsung, maka pendaftaran dapat dilakukan baik di Kecamatan

ataupun di Dinas, tanpa harus melalui birokrasi yang terlalu panjang. Seperti

ditunjukkan pada gambar 10.

Kecamatan :

Disduk dan Capil :

Desa/Kelurahan

4

Verifikasi,validasi rekam dan cetak

dokumen

Verifikasi, validasi Rekam dan Cetak

Dokumen

atau

Pemohon

Gambar 10. Tata Cara Pembuatan dan Penerbitan KTP/KK

dengan SIAK on line

c. Pemberlakuan NIK secara nasional

Sebaiknya NIK yang tercantum pada KTP adalah NIK Nasional, sedangkan untuk saat ini NIK yang tercantum pada KTP masyarakat

Kabupaten Bogor adalah NIK lokal. Hal ini menjadikan rancu dan tidak

konsistennya dalam pelaksanaan administrasi kependudukan karena dengan

pemberlakuan NIK secara nasional merupakan kunci akses dalam melakukan

verifikasi dan validasi data jati diri seseorang guna mendukung pelayanan

publik di bidang Administrasi Kependudukan di Kabupaten Bogor .

3. Meningkatkan dan menyediakan informasi serta tempat pengaduan yang dapat diakses masyarakat secara langsung (on line).

Tujuan dari strategi ini adalah memudahkan masyarakat dalam

mendapatkan informasi tentang pembuatan dokumen kependudukan serta

menyediakan tempat pengaduan secara on line bagi masyarakat yang merasa tidak

Page 25: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

147

puas atas pelayanan yang diberikan. Kegiatan dari program ini dapat berupa menyimpan kotak saran pada bagian pelayanan, membuka layanan SMS center

atau membuka web site Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Bogor di internet disertai polling tentang kepuasan atau ketidakpuasan

masyarakat.

4. Meningkatkan pelayanan secara langsung kepada masyarakat.

Strategi ini dilakukan untuk mengatasi luasnya kondisi geografis wilayah Kabupaten Bogor yang mengakibatkan jauhnya jarak yang harus ditempuh oleh

masyarakat menuju tempat pelayanan. Rancangan program yang dapat dilakukan

antara lain :

a. Pembentukan Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD)

Pembentukan UPTD adalah sesuai ketentuan dalam pasal 8 ayat (3) dan pasal 104 UU No. 23 Tahun 2006 bahwa pelayanan pencatatan sipil di tingkat

kecamatan dilakukan oleh UPTD . Dengan adanya UPTD, diharapkan pelayanan

tidak terpusat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Pelayanan akan lebih

mudah dijangkau dan prosesnya tidak terlalu lama, karena berkas pengajuan tidak

terlalu banyak.

b. Pengembangan pelaksanaan pelayanan langsung (jemput bola) untuk

pencatatan sipil.

Pelaksanaan jemput bola yang dilakukan sebaiknya tidak hanya pelayanan pencatatan akta kelahiran saja tetapi untuk semua pelayanan pencatatan sipil dan

pendaftaran penduduk. Kegiatan jemput bola ini mendapat respon yang baik dari

masyarakat, oleh karena itu sebaiknya frekuensi dan intensitas kegiatan ini lebih

ditingkatkan, dari target semula satu kali dalam setahun untuk 40 Kecamatan,

menjadi empat kali dalam setahun untuk 40 Kecamatan, terutama untuk

masyarakat miskin yang seringkali tidak mendapatkan haknya sebagai penduduk

karena rumitnya birokrasi dan tingginya beban transportasi yang harus

dikeluarkan.

5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pelayanan.

Strategi ini bertujuan untuk mengatasi terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia bagian pelayanan pendaftaran penduduk, khususnya petugas

Page 26: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

148

pranata komputer pengelola SIAK di tingkat kecamatan dan desa. Beberapa program dan kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :

a. Penambahan personil bagian pelayanan pendaftaran penduduk di tingkat

kecamatan dan desa yang memiliki kemampuan dibidang komputer. Dengan

jumlah penduduk yang cukup banyak untuk tiap-tiap kecamatan, personil yang

dibutuhkan sebaiknya lebih dari lima orang, karena rata-rata jumlah personil

bagian pelayanan KTP/KK di Kecamatan hanya berjumlah dua sampai tiga

orang.

b. Pendidikan dan pelatihan bagi operator komputer SIAK di tingkat Kecamatan

dan Desa secara intens dan berkesinambungan.

c. Pengangkatan petugas operator SIAK sebagai jabatan fungsional yang

ditunjuk oleh Surat Keputusan Bupati dengan diberikan tunjangan.

Hal ini dilakukan karena seringkali terjadi petugas operator di tingkat Kecamatan setelah diberikan pendidikan dan pelatihan kemudian mereka

mengalami mutasi atau roling, sehingga petugas operator yang baru, harus

belajar lagi dari awal, hal ini jelas menghambat sistem yang sedang berjalan.

6. Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pelayanan.

Peningkatan sarana dan prasarana yang paling utama adalah peningkatan anggaran untuk kegiatan pelayanan administrasi penduduk baik untuk sarana dan

prasarana penunjang maupun untuk operasional pelayanan, terutama di tingkat

kecamatan dan Desa/Kelurahan karena dengan adanya ketentuan gratis,

mengakibatkan kecamatan dan desa/kelurahan sulit untuk mendapatkan insentif

dari pelayanan yang diberikan, karena pemberian insentif sangat penting untuk

memotivasi pegawai dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Peningkatan sarana dan prasarana yang menunjang dalam kegiatan pelayanan administrasi kependudukan yaitu ketersediaan blangko KTP dan KK,

sarana komunikasi yaitu telepon atau faximili dan perangkat komputer di tingkat

kecamatan dan desa. Pelaksanaan program dapat dimulai dengan mendata kondisi

sarana dan prasarana pendukung yang sudah ada apakah dalam keadaan rusak,

apakah bisa diperbaiki atau bahkan harus diganti. Untuk penyediaan blangko

Page 27: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

149

sebaiknya dilakukan berdasarkan data proyeksi penduduk wajib KTP/KK pada tahun berikutnya.

Dalam hal kenyamanan bagi konsumen, pada pelayanan akta catatan sipil

agar dibuatkan ruang tunggu konsumen yang lebih luas selayaknya ruang tunggu

dengan kursi-kursi dan meja yang nyaman digunakan oleh konsumen untuk

mengisi formulir pendaftaran.

7. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait administrasi kependudukan

Peningkatan koordinasi terutama dilakukan terhadap instansi-instansi yang

berkaitan dengan administrasi kependudukan seperti Kantor Imigrasi, KUA,

Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, serta Kecamatan dan Desa/Kelurahan

sebagai lembaga yang langsung berhadapan dalam melayani masyarakat.

Koordinasi yang dilakukan menyangkut keharusan instansi-instansi tersebut

untuk memberikan data hasil pencatatan peristiwa kependudukan kepada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil demi terwujudnya Data Base Kependudukan

sebagai dasar terselenggaranya SIAK on line .

Era otonomi daerah telah menuntut Pemerintah Daerah kabupaten Bogor untuk memberikan pelayanan yang optimal dalam pendaftaran penduduk dan

pencatatan sipil, hal ini merupakan sebuah tantangan dari tugas dan fungsi yang

harus dipenuhi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil beserta para

pelaksanan teknisnya di tingkat bawah. Diberlakukannya Peraturan di tingkat

pusat, dalam hal ini Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi

Kependudukan dalam implementasinya harus disesuaikan dengan kondisi

wilayah, sosial, ekonomi dan budaya tiap-tiap daerah. Untuk itu diperlukan

prioritas strategi dan perancangan program yang tepat dalam pelaksanaan

pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten Bogor.

Ringkasan strategi dan program peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan

pencatatan sipil di Kabupaten Bogor disajikan pada Tabel 32.

Page 28: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

No Strategi Program Waktu Pelaksanaan

Pelaksana

1 2 3 4 5 1 Optimalisasi implementasi

Perda No. 9 Tahun 2009 dengan dukungan UU No. 23 Tahun 2006.

a. Penetapan Petunjuk dan Pelaksana Teknis Penyelenggaraan Administrasi Penduduk oleh Bupati.

b. Membuat SOP yang baru disesuaikan dengan UU No. 23 Th. 2006 dan dan PP No. 37 Th. 2007.

c. Penetapan Disduk Capil oleh Bupati sebagai leading sector pengelola dan penyedia data kependudukan.

d. Sosialisasi Perda No. Th.2009 kepada masyarakat luas. e. Penerapan sangsi administrastif/denda

Tahun 2010

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2010 Tahun 2011

Disduk Capil Bagian Organisasi Bagian Hukum DPRD

2 Meningkatkan layanan jaringan informasi data kependudukan sampai tingkat Desa/ Kelurahan

a. Penyusunan Data Base Penduduk Kabupaten Bogor b. Pembangunan dan pengoperasian SIAK on line secara terpadu c. Pemberlakuan NIK secara nasional

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2011

Disduk Capil Bappeda Kecamatan Desa/Kelurahan

3 Meningkatkan dan menyedi- akan informasi serta tempat pengaduan yang dapat diakses masyarakat secara langsung (on line).

a. Kotak Saran b. Layanan SMS Center c. Membuka Web Site Disduk Capil di internet dan Polling

kepuasan/ketidakpuasan konsumen.

Tahun 2011 Tahun 2011 Tahun 2011

Disduk Capil

4 Meningkatkan pelayanan secara langsung kepada masyarakat.

a. Pembentukan Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) b. Pengembangan pelayanan langsung (jemput bola) untuk pencatatan

sipil khususnya untuk masyarakat miskin

Tahun 2011 Tahun 2011

Disduk Capil Bagian Organisasi Bagian Hukum Kecamatan

5 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pelayanan.

a. Penambahan personil bagian pendaftaran penduduk di tingkat kecamatan dan desa yang memiliki kemampuan dibidang komputer.

b. Pendidikan dan pelatihan bagi operator komputer SIAK di tingkat Kecamatan dan Desa secara intens dan berkesinambungan.

c. Pengangkatan petugas operator SIAK sebagai jabatan fungsional yang ditunjuk oleh Surat Keputusan Bupati dengan diberikan tunjangan.

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2011

Disduk capil Bagian Hukum Bagian Keuangan Kecamatan Desa

1

Tabel 32. Strategi dan Program Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di Kabupaten Bogor

Page 29: BAB VII STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN ... · peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten . Bogor. ... yang mempersyaratkan dimilikinya

1 2 3 4 5

6 Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pelaya- nan

a. Peningkatan anggaran untuk operasional pelayanan b. Pengadaan blangko KTP/KK berdasarkan pendataan/proyeksi wajib

KTP/KK. c. Pengadaan jaringan komunikasi d. Pengadaan perangkat komputer khususnya pelayanan KTP/KK di

Kecamatan dan Desa e. Perbaikan ruang tunggu konsumen dengan fasilitas yang nyaman.

Tahun 2011 Tahun 2011

Tahun 2011 Tahun 2012

Tahun 2011

Disduk Capil Bagian Keuangan Bagian Aset Setda Kecamatan Desa

7 Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait administrasi kependudukan

Peningkatan kemampuan aparatur untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait administrasi kependudukan

Tahun 2010 Disduk Capil Kantor Imigrasi KUA Pengadilan Negeri Pengadilan Agama Gereja/Makin

2