bab vii contoh aplikasi program plc€¦ ·  · 2015-04-14dengan pengoperasian manual . ... 5....

29
92 BAB VII CONTOH APLIKASI PROGRAM PLC Setelah mempelajari teori tentang PLC pada bab sebelumnya, sekarang akan kita pelajari bagaimana cara meng-aplikasikan PLC untuk mengendalikan sistem kontrol otomatis, dengan menggunakan contoh kasus-kasus yang akan kita bahas pada akhir dari bab ini adalah sebagai berikut : 7.1 Aplikasi PLC pada Kontrol Motor AC Tiga Fasa Secara Langsung (DOL) Pada kontrol motor ini, motor ac tiga-fasa dijalankan secara langsung (DOL). Adapun penjelasan fungsi kerja sistemnya sebagai berikut : Jika saklar S2 ditekan (ON), maka dengan segera kontaktor K1 bekerja, kontak K1 mengunci. Dengan memutus saklar S1, maka kontaktor K1 lepas terputus. Setelah memahami prinsip fungsi kerja dari sistem yang kita bahas diatas, maka langkah berikutnya adalah : 1. Merancang rangkaian kontrolnya sebagai berikut Gambar 7.1a : Rangkaian kontrol motor AC Tiga-Fasa secara langsung

Upload: vankien

Post on 30-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

92

BAB VII CONTOH APLIKASI PROGRAM PLC

Setelah mempelajari teori tentang PLC pada bab sebelumnya, sekarang akan kita

pelajari bagaimana cara meng-aplikasikan PLC untuk mengendalikan sistem

kontrol otomatis, dengan menggunakan contoh kasus-kasus yang akan kita bahas

pada akhir dari bab ini adalah sebagai berikut :

7.1 Aplikasi PLC pada Kontrol Motor AC Tiga Fasa Secara Langsung (DOL)

Pada kontrol motor ini, motor ac tiga-fasa dijalankan secara langsung

(DOL). Adapun penjelasan fungsi kerja sistemnya sebagai berikut :

Jika saklar S2 ditekan (ON), maka dengan segera kontaktor K1 bekerja, kontak K1

mengunci. Dengan memutus saklar S1, maka kontaktor K1 lepas terputus.

Setelah memahami prinsip fungsi kerja dari sistem yang kita bahas diatas, maka

langkah berikutnya adalah :

1. Merancang rangkaian kontrolnya sebagai berikut

Gambar 7.1a : Rangkaian kontrol motor AC Tiga-Fasa secara langsung

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 93

2. Mengidentifikasi untuk pengalamatan input-output. Hal ini tergantung

pada merek dan tipe PLC yang akan digunakan. Pada contoh ini kita gunakan

PLC OMRON CPM2A

Pengalamatan I/O

INPUT OUTPUT 00000 S1 PB_STOP 01000 Coil_Kontaktor 00001 S2 PB_START

3. Merencanakan Ladder Diagram pada sistem diatas, maka langkah – langkah

yang harus dilakukan adalah

a. Memulai dengan menu File → New Project, sehingga muncul kotak dialog

seperti ditunjukkan pada gambar 7.1b dan kemudian klik ↵ (Ok).

Gambar 7. 1b : Menu File New Project

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 94

b. Memulai menggambar diagram tangga, dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Langkah pertama, pada toolbar klik yang merupakan simbol untuk

membuat kontak NC. Selanjutnya akan tampil menu seperti pada

gambar 7.1c, dan kemudian isikan alamat kontak, yaitu 00000 dan

komment-nya ” Tombol Stop ”, dan klik OK

Gambar 7.1c : Kotak dialog contact Tombol Stop

2. Langkah kedua, pada toolbar klik yang merupakan simbol untuk

membuat kontak NO. Selanjutnya akan tampil menu seperti pada

gambar 7.1d, dan kemudian isikan alamat kontak, yaitu 00001 dan

komment-nya ” Tombol Start ”, dan klik OK

Gambar 7.1d : Kotak dialog contact Tombol Start

3. Langkah ketiga, pada toolbar klik yang merupakan simbol untuk

membuat Output NO. Selanjutnya akan tampil menu seperti pada

gambar 7.1e, dan kemudian isikan alamat kontak, yaitu 01000 dan

komment-nya ” Motor ”, dan klik OK

Gambar 7.1e : Kotak dialog contact Output Motor

4. Langkah keempat, pada toolbar klik dimana isikan alamat kontak,

yaitu 01000, dan klik OK

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 95

5. Langkah kelima, pada toolbar klik dimana merupakan hubungan

paralel pada kontak, yaitu 01000, dan klik OK

6. Langkah keenam, kita akhiri Program dengan cara pada toolbar klik

. Selanjutnya akan tampil menu seperti pada gambar 7.1f, dimana

isikan, yaitu END, dan klik OK. Proses pembuatan diagram tangga

telah selesai.

Gambar 7.1f : Kotak dialog Function

Gambar 7.1g : Hasil akhir diagram tangga untuk kontrol motor secara langsung

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 96

4. Merancang rangkaian daya motor

M3

Gambar 7.1h : Rangkaian Daya Motor

97

5. Merancang rangkaian pengawatan dari PLC ke rangkaian daya motor

M3

Gambar 7.1i : Rangkaian Pengawatan kontrol motor secara langsung

98

7.2 Aplikasi PLC pada Pengoperasian 3 Motor AC Tiga Fasa Secara Berurutan

Pada kontrol motor ini, 3 Motor AC dioperasikan secara berurutan . Adapun

penjelasan fungsi sistemnya sebagai berikut :

Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja. Kontaktor K2 dapat bekerja dengan

jalan menekan tombol tekan S3 pada saat kontaktor K1 sudah bekerja. Demikian

juga dengan K2 dapat bekerja hanya dengan jalan menekan S3 setelah K1

bekerja. Semua kontaktor yang sudah bekerja dapat diputuskan dengan jalan

menekan S0.

Setelah memahami prinsip fungsi dari sistem yang kita bahas diatas, maka

langkah berikutnya adalah :

1. Merancang rangkaian kontrolnya sebagai berikut

S1

S2 S3

K1

F1

L1

N

220 V / 50 Hz

K2 K3

K1 K2 K3S4

K1 K2

Gambar 7.2a : Pengoperasian Tiga Tiga Motor AC Tiga Fasa Secara Berurutan

Dengan Pengoperasian Manual

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 99

2. Mengidentifikasi untuk pengalamatan input-output. Hal ini tergantung

pada merek dan tipe PLC yang akan digunakan. Pada contoh ini kita gunakan

PLC OMRON CPM2A

Pengalamatan I/O

INPUT OUTPUT 00000 S1 PB_STOP 01000 Coil_Kontaktor.1 00001 S2 PB_START 01001 Coil_Kontaktor.2 00002 S3 PB_START 01002 Coil_Kontaktor.3 00003 S4 PB_START

3. Merencakan Ladder Diagram

Pada sistem diatas, maka langkah – langkah hampir sama seperti pada

contoh penerapan 7.1, dan adapun hasil akhir diagram tangga adalah seperti

ditunjukkan pada gambar 7.2b

Gambar 7.2b : Hasil akhir diagram tangga untuk kontrol motor secara langsung

100

4. Merancang rangkaian daya motor

M3

M3

M3

Gambar 7.2c : Rangkaian Daya Motor

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 101

5. Merancang rangkaian pengawatan dari PLC ke rangkaian daya motor

M3

M3

M3

Gambar 7.2d : Rangkaian Pengawatan Tiga Motor AC Tiga Fasa

102

7.3 Aplikasi PLC Pada Rangkaian Kontaktor Menggunakan Dua Tombol Tekan ON dan OFF

Pada kontrol motor ini, motor ac tiga-fasa dijalankan secara langsung

(DOL), seperti ditunjukkan pada gambar dibawah. Adapun penjelasan fungsi

sistemnya sebagai berikut :

Jika S2 atau S3 ditekan, maka kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci,

kemudian H1 menyala.

Kalau S1 ditekan , maka kontaktor K1 akan terputus atau terbebas dari listrik.

Setelah memahami prinsip fungsi dari sistem yang kita bahas diatas, maka

langkah berikutnya adalah :

1. Merancang rangkaian kontrolnya sebagai berikut

S1

S2 S3

K1

K1

K1

H1 X

F1

L1

N

220 V / 50 Hz

Gambar 7.3a : Rangkaian Kontaktor Menggunakan Dua Tombol Tekan ON dan OFF

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 103

2. Mengidentifikasi untuk pengalamatan input-output. Hal ini tergantung

pada merek dan tipe PLC yang akan digunakan. Pada contoh ini kita gunakan

PLC OMRON CPM2A

Pengalamatan I/O

INPUT OUTPUT 00000 PB_S1 STOP

01000 Coil Kontaktor 00001 PB_S2 START 00002 PB_S3 START

3. Merencakan Ladder Diagram

Pada sistem diatas, maka langkah – langkah hampir sama seperti pada

contoh penerapan 7.1, dan adapun hasil akhir diagram tangga adalah seperti

ditunjukkan pada gambar 7.3b

Gambar 7.3b : Hasil akhir diagram tangga untuk kontrol motor secara langsung

104

4. Merancang rangkaian daya motor

M3

RST

A1

A2

F F F

Gambar 7.3c : Rangkaian Daya Motor

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 105

5. Merancang rangkaian pengawatan dari PLC ke rangkaian daya motor

M3

Gambar 7.3d : Rangkaian Pengawatan Motor AC Tiga Fasa

106

7.4 Mengoperasikan Motor AC Tiga - Fasa Dengan Rangkaian Kontaktor Putar Kiri dan Kanan Secara Otomatis

Pada kontrol motor ini, motor ac tiga-fasa dijalankan secara langsung

(DOL), dengan putar kiri dan putar kanan secara otomatis seperti ditunjukkan

pada gambar dibawah. Adapun penjelasan fungsi sistemnya sebagai berikut :

Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri. Kontaktor K1

akan menghubungkan motor M1 pada putaran kanan, dan rele penunda waktu K2

bekerja. Setelah penundaan waktu terlampaui (K2) maka kontak K2 akan

menghubungkan kontaktor K3 dan kontaktor K3 membuka kontaktor K1 sekaligus

menghidupkan TDR K4.

Setelah waktu penundaan K4 terlapaui, maka K4 menyambungkan kontaktor K5,

yang kemudian mengunci sendiri. Kontaktor K5 melepas kontaktor K3, dan oleh

karena itu, TDR K4 terlepas dan motor M1 terhubung pada putaran kiri.

Dengan menekan tombol S1, maka setiap kontaktor atau TDR yang terhubung

(bekerja) akan terlepas dan rangkaian juga terlepas dari sumber tegangan.

Setelah memahami prinsip fungsi dari sistem yang kita bahas diatas, maka

langkah berikutnya adalah :

1. Merancang rangkaian kontrolnya sebagai berikut

S1

S2

K3

K1

K5

K1

K1

K2

K3

F

F5

L

N

K3

K2

K5

K3 K5

K5

K4

K1

K4

Gambar 7.4a : Rangkaian Motor Tiga-Fasa Putar Kanan dan Putar Kiri

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 107

2. Mengidentifikasi untuk pengalamatan input-output. Hal ini tergantung

pada merek dan tipe PLC yang akan digunakan. Pada contoh ini kita gunakan

PLC OMRON CPM2A

Pengalamatan I/O

INPUT OUTPUT

00000 S1 PB_STOP 01000 Coil Kontaktor_1 01001 Coil Kontaktor_3

00001 S2 PB_START 01003 Coil Kontaktor_5

3. Merencakan Ladder Diagram pada sistem diatas, maka langkah – langkah

yang harus dilakukan adalah

a. Memulai dengan menu File → New Project, sehingga muncul kotak dialog

seperti ditunjukkan pada gambar 7.4b dan kemudian klik ↵ (Ok).

Gambar 7.4b : Menu File New Projeck

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 108

b. Memulai menggambar diagram tangga, dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

1. Networks_1 : pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu 00000

dan komment-nya ” S0 ”, pada toolbar klik dan isikan alamat kontak,

yaitu 01001 dan komment-nya ” K_3 ”, pada toolbar klik dan isikan

alamat kontak, yaitu 00001 dan komment-nya ” S1 ”, pada toolbar klik

dan isikan alamat kontak, yaitu 01000 dan komment-nya ” K_1

(Kontaktor_1) ”, pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu

01000 dan komment-nya ” K_1 ”, pada toolbar klik dimana merupakan

hubungan paralel pada kontak, yaitu 01000, dan klik OK. Hasilnya seperti

pada gambar 7.4c

Gambar 7.4c : Networks_1

2. Networks_2 : pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu 00000

dan komment-nya ” S0 ”, pada toolbar klik dan isikan alamat kontak,

yaitu 01000 dan komment-nya ” K_1 ”, pada toolbar klik dan isikan

alamat kontak, yaitu Tim 00 dan nilainya #30 ”, klik OK. Hasilnya seperti

pada gambar 7.4d

Gambar 7.4d : Networks_2

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 109

3. Networks_3 : pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu 00000

dan komment-nya ” S0 ”, pada toolbar klik dan isikan alamat kontak,

yaitu 01003 dan komment-nya ” K_5 ”, pada toolbar klik dan isikan

alamat kontak, yaitu TIM000 dan komment-nya ” TIM000 ”, pada toolbar

klik dan isikan alamat kontak, yaitu 01001 dan komment-nya ” K_3

(Kontaktor_3) ”, pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu

01001 dan komment-nya ” K_3 ”, pada toolbar klik dimana merupakan

hubungan paralel pada kontak, yaitu 01001, dan klik OK. Hasilnya seperti

pada gambar 7.4e

Gambar 7.4e : Networks_3

4. Networks_4 : pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu 00000

dan komment-nya ” S0 ”, pada toolbar klik dan isikan alamat kontak,

yaitu 01001 dan komment-nya ” K_3 ”, pada toolbar klik dan isikan

alamat kontak, yaitu Tim 01 dan nilainya #30 ”, klik OK. Hasilnya seperti

pada gambar 7.4f

Gambar 7.4f : Networks_4

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 110

5. Networks_5 : pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu 00000

dan komment-nya ” S0 ”, pada toolbar klik dan isikan alamat kontak,

yaitu TIM001 dan komment-nya ” TIM001 ”, pada toolbar klik dan

isikan alamat kontak, yaitu 01003 dan komment-nya ” K_5 (Kontaktor_5) ”,

pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu 01003 dan komment-

nya ” K_5 ”, pada toolbar klik dimana merupakan hubungan paralel

pada kontak, yaitu 01001, dan klik OK. Hasilnya seperti pada gambar 7.4g

Gambar 7.4g : Networks_5

6. Networks_6 : kita akhiri Program dengan cara pada toolbar klik

Selanjutnya akan tampil menu seperti pada gambar 7.4h, dimana isikan,

yaitu END, dan klik OK. Proses pembuatan diagram tangga telah selesai.

Gambar 7.4h : Kotak dialog Function

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 111

Gambar 7.4i : Hasil akhir diagram tangga untuk kontrol motor putar kanan/kiri

112

4. Rangkaian Daya Motor Putar kanan – Putar Kiri

M3

RST

A1

A2

F F F

A1

A2

Gambar 7.4 : Rangkaian Daya Motor Putar kanan – Putar Kiri

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 113

5. Merancang rangkaian pengawatan dari PLC ke rangkaian daya motor

Gambar 7.4a : Rangkaian Pengawatan Motor Tiga-Fasa Putar Kanan dan Putar Kiri

114

7.5 Mengoperasikan Motor AC Tiga - Fasa Dengan Rangkaian Y-∆ Otomatis

Pada kontrol motor ini, motor ac tiga-fasa diasut secara segitiga-bintang secara

otomatis seperti ditunjukkan pada gambar dibawah. Adapun penjelasan fungsi

sistemnya sebagai berikut :

Dengan menekan tombol S2, kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci.Kontaktor

K1 menghubung motor dalam hubungan Y dan rele penunda waktu K2, kontaktor

K3 pada jala-jala.Kontaktor K3 mengunci.setelah waktu tunda K2 tercapai, maka

arus listrik lilitan K1 terputus dan hubungan Y motor terlepas. Pada waktu

kontaktor K1 putus, sekaligus akan menghubungkan kontaktor K4, motor

beroperasi dalam hubungan segitiga.

Dengan menekan tombol S1 atau bekerjanya rele arus lebih F5, maka kontaktor

akan terputus dan motor terpisah dari tegangan jala-jala.

1. Merancang rangkaian kontrolnya sebagai berikut

S1

S2

K4 K4

K2

K1

K1

K2

K3

K4

F4

F5

L

N

K3

K1

K1

K3

Gambar 7.5a : Rangkaian Kontrol Motor Tiga-Fasa Segitiga-Bintang Otomatis

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 115

2. Pengalamatan I/O

INPUT OUTPUT 00000 S1 PB_STOP 01000 Coil_Kontaktor K_1 00001 S2 PB_START 01001 Coil_Kontaktor K_3

01003 Coil_Kontaktor K_4

3. Merencakan Ladder Diagram pada sistem diatas, maka langkah – langkah

yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Networks_1 : pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu 00000

dan komment-nya ” S1 ”, pada toolbar klik dan isikan alamat kontak,

yaitu 01003 dan komment-nya ” K_4 ”, pada toolbar klik dan isikan

alamat kontak, yaitu 00001 dan komment-nya ” S2 ”, pada toolbar klik

dan isikan alamat kontak, yaitu 01000 dan komment-nya ” K_1

(Kontaktor_1) ”, pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu

01000 dan komment-nya ” K_1 ”, pada toolbar klik dimana merupakan

hubungan paralel pada kontak, yaitu 01000, dan klik OK. Hasilnya seperti

pada gambar 7.5b

Gambar 7.5b : Networks_1

2. Networks_2 : pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu 00000

dan komment-nya ” S1 ”, pada toolbar klik dan isikan alamat kontak,

yaitu 01000 dan komment-nya ” K_1 ”, pada toolbar klik dan isikan

alamat kontak, yaitu TIM 00 dan nilainya #30 ”, klik OK. Hasilnya seperti

pada gambar 7.5c

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 116

Gambar 7.5c : Networks_2

3. Networks_3 : pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu 00000

dan komment-nya ” S1 ”, pada toolbar klik dan isikan alamat kontak,

yaitu 01000 dan komment-nya ” K_1 ”, pada toolbar klik dan isikan

alamat kontak, yaitu 01001 dan komment-nya ” K_3 (Kontaktor_3) ”, pada

toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu 01001 dan komment-nya ”

K_3 ”, pada toolbar klik dimana merupakan hubungan paralel pada

kontak, yaitu 01001, dan klik OK. Hasilnya seperti pada gambar 7.5d

Gambar 7.5d : Networks_3

4. Networks_4 : pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu 00000

dan komment-nya ” S1 ”, pada toolbar klik dan isikan alamat kontak,

yaitu TIM000 dan komment-nya ” TIM000 ”, pada toolbar klik dan

isikan alamat kontak, yaitu 01003 dan komment-nya ” K_4 (Kontaktor_4) ”,

pada toolbar klik dan isikan alamat kontak, yaitu 01003 dan komment-

nya ” K_4 ”, pada toolbar klik dimana merupakan hubungan paralel

pada kontak, yaitu 01003, dan klik OK. Hasilnya seperti pada gambar 7.5e

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 117

Gambar 7.5e : Networks_4

5. Networks_5 : kita akhiri Program dengan cara pada toolbar klik

Selanjutnya akan tampil menu seperti pada gambar 7.5f, dimana isikan,

yaitu END, dan klik OK. Proses pembuatan diagram tangga telah selesai.

Gambar 7.5f : Networks_5

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 118

Gambar 7.5g : Hasil akhir diagram tangga untuk kontrol motor Segitiga_Bintang Otomatis

119

4. Rancang Rangkaian Daya

M3

Gambar 7.5a : Rangkaian Daya Motor Tiga-Fasa Dengan pengasutan Y-∆

Applikasi PLC BY Bambang Suprijono SMK Negeri 7 Surabaya 120

5. Merancang rangkaian pengawatan dari PLC ke rangkaian daya motor

M3

Gambar 7.5c : Rangkaian Pengawatan Motor Tiga-Fasa Bintang-Segitiga Otomatis