bab vi simpulan dan saran a. simpulanrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/817/7/bab vi.pdf · 2018....

36
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai asuhan keperawatan pada pasien DM tipe II dengan ketidakstabilan kadar glukosa darah, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Dalam pengkajian pada dokumen subyek pertama dan kedua terdapat persamaan data subyektif, data obyektif dan data validasi. Data subyektif lemas, kesadaran menurun. data obyektif kadar glukosa ≤ 50mg/dL data validasi pasien mengantuk, pusing, kesemutan, sulit bicara dan berkeringat. Pada pengkajian dokumen subyek pertama dan kedua terdapat perbedaan proses pengkajian keperawatan pada hasil studi kasus dan teori yang dijadikan acuan oleh peneliti serta validasi dengan pasien. Perbedaan ini terlihat pada hasil pengkajian yang didokumentasikan perawat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan acuan antara perawat dengan peneliti 2. Pada bagian diagnosa keperawatan, perawat merumuskan diagnosa keperawatan hipoglikemia dan intoleransi aktivitas pada ke dua pasien. Hal ini terjadi mungkin karena diruangan belum memiliki RENPRA (rencana keperawatan) terkait diagnosa tersebut. Selain itu mungkin karena perbedaan acuan yang digunakan dalam meumuskan diagnosa keperawatan dimana perawat diruangan menggunakan acuan Diagnosis Keperawatan NANDA internasional 2015-2017 sedangkan peneliti menggunakan acuan SDKI 2017.

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB VI

    SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai asuhan keperawatan

    pada pasien DM tipe II dengan ketidakstabilan kadar glukosa darah, dapat

    disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

    1. Dalam pengkajian pada dokumen subyek pertama dan kedua terdapat

    persamaan data subyektif, data obyektif dan data validasi. Data subyektif

    lemas, kesadaran menurun. data obyektif kadar glukosa ≤ 50mg/dL data

    validasi pasien mengantuk, pusing, kesemutan, sulit bicara dan berkeringat.

    Pada pengkajian dokumen subyek pertama dan kedua terdapat perbedaan

    proses pengkajian keperawatan pada hasil studi kasus dan teori yang dijadikan

    acuan oleh peneliti serta validasi dengan pasien. Perbedaan ini terlihat pada

    hasil pengkajian yang didokumentasikan perawat. Hal ini terjadi karena

    adanya perbedaan acuan antara perawat dengan peneliti

    2. Pada bagian diagnosa keperawatan, perawat merumuskan diagnosa

    keperawatan hipoglikemia dan intoleransi aktivitas pada ke dua pasien. Hal ini

    terjadi mungkin karena diruangan belum memiliki RENPRA (rencana

    keperawatan) terkait diagnosa tersebut. Selain itu mungkin karena perbedaan

    acuan yang digunakan dalam meumuskan diagnosa keperawatan dimana

    perawat diruangan menggunakan acuan Diagnosis Keperawatan NANDA

    internasional 2015-2017 sedangkan peneliti menggunakan acuan SDKI 2017.

  • 44

    3. Intervensi yang direncanakan pada dokumen pertama dan kedua sama, yakni

    pada lembar intervensi yang dirumuskkan adalah intoleransi aktivitas,

    intervensi terkait hipoglikemia dilutiskan pada catatan perkembangan SOAP

    pada aspek planning. Dari 7 pertanyaan intervensi, 3 pertanyaan yang

    ditemukan pada dokumen subyek 1 dan 2. Berdasarkan hasil validasi dengan

    perawat, ini terjadi karena belum tersedianya renpra terkait ketidakstabilan

    kadar glukosa darah.

    4. Implementasi yang dilakukan pada subyek pertama dan kedua sama yakni

    sesuai yang di intervensikan pada catatan perkembangan. Selain tindakan yang

    direncanakan perawat, berdasarkan observasi perawat juga melakukan

    implementasi tambahan terkait ketidakstabilan kadar glukosa darah namun

    tidak didokumentasikan. Pada lembar studi dokumentasi dari 7 pertanyaan

    implementasi pada pasien DM tipe II semua telah dilakukan perawat.

    Tindakan yang dilakukan perawat sudah sesuai dengan acuan yang digunakan

    peneliti.

    5. Evaluasi yang dilakukan perawat pada dokumen subyek 1 dan 2 terdapat

    sedikit perbedaan dengan teori yang dijadikan acuan oleh peneliti. Dalam

    penulisan SOAP, di aspek Assesment perawat mengacu pada diagnosa

    keperawatan.

  • 45

    B. Saran

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran asuhan

    keperawatan pada pasien diabetes mellitus tipe II dengan ketidakstabilan kadar

    glukosa darah di RSUD Mangusada Badung, peneliti menyarankan kepada :

    1. Bagi Institusi Politeknik Kemenkes Denpasar

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dalam

    pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang ilmu keperawatan

    khususnya di bidang keperawatan medikal bedah serta diharapkan untuk

    kedepannya dapat menggunakan metode laporan kasus sehingga mendapatkan

    hasil penelitian yang lebih optimal.

    2. Bagi Kepala Ruangan Oleg RSUD Mangusada Badung

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengembangan mutu

    dan kualitas pelayanan rumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan

    pada pasien diabetes mellitus yang lebih komprehensif sehingga hasil yang

    diharapkan lebih optimal baik itu melalui perevisian Standar Asuhan

    Keperawatan diruangan agar sesuai dengan Nursing Intervention

    Classification (NIC) dan adanya sosialisasi lebih mendetail mengenai

    penggunaan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia ( SDKI) sehingga

    dapat digunakan dalam merumuskan diagnosa yang akan digunakan.

    Diharapkan ruangan juga melengkapi rencana keperawatan pada dokumen

    pasien terkait masalah keperawatan pasien khususnya masalah ketidaktabilan

    kadar glukosa darah

  • 46

    3. Bagi Peneliti Selanjutnya

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar untuk

    penelitian selanjutnya dan mengembangkan variable yang berhubungan

    dengan asuhan keperawatan pasien diabetes mellitus tipe II dalam lingkup

    yang lebih luas sehingga mendapatkan hasil yang lebih valid.

  • 47

  • 48

    Lampiran 1

    WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN

    GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DENGAN KETIDAKSTABILAN

    KADAR GLUKOSA DARAH DI RUANG OLEG RSUD MANGUSADA BADUNG

    TAHUN 2018

    No Kegiatan Waktu

    Feb 2018 Mar 2018 Apr 2018 Mei 2018

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Penyusunan proposal

    2 Seminar proposal

    3 Revisi proposal

    4 Pengurusan izin penelitian

    5 Pengumpulan data

    6 Pengolahan data

    7 Analisis data

    8 Penyusunan laporan

    9 Sidang hasil penelitian

    10 Revisi laporan

    11 Pengumpulan KTI

  • 49

    Lampiran 2

    REALISASI ANGGARAN BIAYA KEGIATAN PENELITIAN

    GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

    DIABETES MELLITUS TIPE II DENGAN

    KETIDAKSTABILAN KADARGLUKOSA

    DARAH DI RUANG OLEG

    RSUD MANGUSADA

    BADUNG

    Alokasi dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

    No Kegiatan Rencana Biaya

    1 2 3

    1 Tahap persiapan

    a. Penyetakan proposal

    b. Penggandaan Proposal

    c. Revisi Proposal

    Rp 180.000,00

    Rp 150.000,00

    Rp 200.000,00

    2 Tahap pelaksanaan

    a. Pengurusan Izin Penelitian

    b. Penggandaan Lembar

    Rp. 100.000,00

    Rp 200.000,00

    3 Tahap akhir

    a. Pencetakan dan Penggandaan Laporan

    b. Revisi Laporan

    c. Biaya Tidak Terduga

    Rp 220.000,00

    Rp 250.000,00

    Rp 300.000,00

    Jumlah Rp 1.700.000,00

  • 50

    Lampiran 3

    FORMAT PENGUMPULAN DATA

    Judul Penelitian : Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes

    Mellitus Tipe II Dengan Masalah Ketidakstabilan Kadar

    Glukosa Darah Di Ruang Oleg RSUD Mangusada Badung

    Tahun 2018.

    Kode Responden :

    Tanggal Penelitian :

    A. PENGKAJIAN

    No

    DS, DO, dan Masalah Keperawatan

    Tanda dan

    Gejala

    Ya Tidak

    1 Ketidakstabilan Kadar Glukosa

    Hiperglikemia

    a. Kadar glukosa dalam darah/ urin tinggi

    b. Lelah atau lesu

    c. Mulut kering, haus meningkat

    d. Jumlah urin meningkat

    Hipoglikemia

    a. Kadar glukosa dalam darah/urin rendah √

    b. Mengantuk √

    c. Kesadaran menurun √

  • 51

    d. Pusing √

    e. Sulit bicara √

    f. Berkeringat √

    g. Palpitasi √

    h. Gemetar √

    i. Mengeluh lapar

  • 52

    B. RUMUSAN DIAGNOSA

    No

    Diagnosa Keperawatan (PES)

    Observasi

    Ya Tidak

    1 Problem

    Ketidakstabilan Kadar Glukosa

    2 Etiology

    Hiperglikemia

    a. Resistensi insulin

    b. Disfungsi pancreas

    c. Gangguan toleransi glukosa darah

    d. Gangguan glukosa darah puasa

    Hipoglikemia

    a. Penggunaan insulin atau obat glikemik oral

    b. Hiperinsulinemia

    c. Endokrinopati

    d. Disfungsi hati

    e. Efek agen farmakologis

    3 Sign and symptom

    Hiperglikemia

    a. Lelah atau lesu

    b. Kadar glukosa dalam darah/urin tinggi

    c. Mulut kering

    d. haus meningkat

  • 53

    e. Jumlah urin meningkat

    Hipoglikemia

    a. Gemetar √

    b. Mengeluh lapar

    c. Palpitasi √

    d. Pusing √

    e. Kadar glukosa dalam darah/urin rendah √

    f. Sulit bicara √

    g. Berkeringat √

    h. Mengantuk √

    i. Penurunan kesadaran √

  • 54

    C. INTERVENSI KEPERAWATAN

    No

    Intervensi Keperawatan (NIC)

    Intervensi

    Ya Tidak

    Hiperglikemia

    a. Monitor kadar glukosa darah

    b. Monitor tanda-tanda dan gejala hiperglikemia :

    poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, kelesuan,

    malaise, sakit kepala

    j. Dorong asupan cairan oral

    k. Monitor tekanan darah dan denyut nadi ortostatik,

    seperti yang ditunjukkan.

    l. Berikan insulin, sesuai resep

    m. Batasi aktivitas ketika kadar gukosa darah lebih

    dari 250 mg/dl, khususnya terjadi ketonurin.

    n. Instruksikan pada pasien dan keluarga mengenai

    manajemen diabetes selama periode sakit,

    termasuk penggunaan insulin atau obat oral,

    monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat,

    dan kapan menvari bantuan petugas kesehatan,

    sesuai kebutuhan

    o. Berikan bantuan untuk penyesuaian regimen

    pengobatan untuk mencegah atau merawat

    hiperglikemia

    p. Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala

    hiperglikemia menetap atau memburuk.

    q. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab

  • 55

    hiperglikemia.

    r. Fasilitasi kepatuhan terhadap diet dan latihan.

    s. Antisipasi situasi di mana kebutuhan insulin akan

    meningkat (misalnya, penyakit kambuhan).

    t. Berikan cairan IV sesuai kebutuhan

    Hipoglikemia

    b. Identifikasi pasien yang berisiko mengalami

    hipoglikemia

    c. Kenali tanda dan gejala hioglikemia.

    d. Monitor kadar glukosa darah sesuai dengan

    indikasi

    e. Berikan sumber karbohidrat sederhana atau

    komplek sesuai kebutuhan

    f. Dorong pasien utuk selalu memonitor kadar

    glukosa darahnya

    g. Berikan glukosa secara intravena sesuai indikasi. √

    h. Instruksikan untuk selalu patuh terhadap diit dan

    penggunaan insulinnya

  • 56

    D. Implementasi Keperawatan

    No

    Intervensi Keperawatan (NIC)

    Intervensi

    Ya Tidak

    Hiperglikemia

    a. Memonitor kadar glukosa darah

    b. Memonitor tanda-tanda dan gejala hiperglikemia :

    poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, kelesuan,

    malaise, mengaburkan visi, atau sakit kepala

    c. Memonitor keton urin.

    d. Memonitor tekanan darah dan denyut nadi

    ortostatik, seperti yang ditunjukkan.

    e. Memerikan insulin, sesuai resep

    f. Membatasi aktivitas ketika kadar gukosa darah

    lebih dari 250 mg/dl, khususnya terjadi ketonurin.

    g. Menginstruksikan pada pasien dan keluarga

    mengenai manajeen diabetes selama peride sakit,

    termasuk penggunaan insulin atau obat oral,

    monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat,

    dan kapan menvari bantuan petugas kesehatan,

    sesuai kebutuhan

    h. Memberikan bantuan untuk penyesuaian regimen

    pengobatan untuk menvegah atau merawat

    hiperglikemia

    i. Mengkonsultasikan dengan dokter jika tanda dan

    gejala hiperglikemia menetap atau memburuk.

    j. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab

  • 57

    hiperglikemia.

    k. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet dan latihan.

    l. Mengantisipasi situasi di mana kebutuhan insulin

    akan meningkat (misalnya, penyakit kambuhan).

    m. Memberikan cairan IV sesuai kebutuhan

    Hipoglikemia

    a. Mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami

    hipoglikemia.

    b. Mengenali tanda dan gejala hioglikemia. √

    c. Memonitor kadar glukosa darah sesuai dengan

    indikasi.

    d. Memberikan sumber karbohidrat sederhana atau

    komplek sesuai kebutuhan.

    e. Memberi dorongan pada pasien utuk selalu

    memonitor kadar glukosa darahnya.

    f. Memberikan glukosa secara intravena sesuai

    indikasi.

    g. Menginstruksikan untuk selalu patuh terhadap diit

    dan penggunaan insulinnya

  • 58

    E. Evaluasi Keperawatan

    No

    Evaluasi

    Observasi

    Ya Tidak

    Hiperglikemia

    1 Tidak merasa lesu

    2 Kadar glukosa darah tidak melebihi batas normal (≥

    200 mg/dL)

    3 Mulut tidak kering

    Hipoglikemia

    1 Tidak terjadi penurunan kadar glukosa darah dari

    rentang normal (≤ 50-60 mg/dL)

    2 Tidak terjadi penurunan kesadaran

    3 Tidak pusing

    4 Tidak mengantuk

    5 Tidak merasa palpitas

    6 Tidak mengeluh lapar

    7 Tidak gemetar

    8 Tidak sulit berbicara

    9 Tidak berkeringat

  • 59

    FORMAT PENGUMPULAN DATA

    Judul Penelitian : Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes

    Mellitus Tipe II Dengan Masalah Ketidakstabilan Kadar

    Glukosa Darah Di Ruang Oleg RSUD Mangusada Badung

    Tahun 2018.

    Kode Responden :

    Tanggal Penelitian :

    F. PENGKAJIAN

    No

    DS, DO, dan Masalah Keperawatan

    Tanda dan

    Gejala

    Ya Tidak

    1 Ketidakstabilan Kadar Glukosa

    Hiperglikemia

    f. Kadar glukosa dalam darah/ urin tinggi

    g. Lelah atau lesu

    h. Mulut kering, haus meningkat

    i. Jumlah urin meningkat

    Hipoglikemia

    a. Kadar glukosa dalam darah/urin rendah √

    b. Mengantuk √

    c. Kesadaran menurun √

    d. Pusing √

  • 60

    e. Sulit bicara √

    f. Berkeringat √

    g. Palpitasi √

    h. Gemetar √

    i. Mengeluh lapar

  • 61

    G. RUMUSAN DIAGNOSA

    No

    Diagnosa Keperawatan (PES)

    Observasi

    Ya Tidak

    1 Problem

    Ketidakstabilan Kadar Glukosa

    2 Etiology

    Hiperglikemia

    j. Resistensi insulin

    k. Disfungsi pancreas

    l. Gangguan toleransi glukosa darah

    m. Gangguan glukosa darah puasa

    Hipoglikemia

    a. Penggunaan insulin atau obat glikemik oral

    b. Hiperinsulinemia

    c. Endokrinopati

    d. Disfungsi hati

    n. Efek agen farmakologis

    3 Sign and symptom

    Hiperglikemia

    a. Lelah atau lesu

    b. Kadar glukosa dalam darah/urin tinggi

    c. Mulut kering

    d. haus meningkat

  • 62

    e. Jumlah urin meningkat

    Hipoglikemia

    a. Gemetar √

    b. Mengeluh lapar

    c. Palpitasi √

    c. Pusing √

    d. Kadar glukosa dalam darah/urin rendah √

    e. Kesadaran menurun √

    f. Sulit bicara √

    g. Berkeringat √

    h. Mengantuk √

  • 63

    3. INTERVENSI KEPERAWATAN

    No

    Intervensi Keperawatan (NIC)

    Intervensi

    Ya Tidak

    Hiperglikemia

    1. Monitor kadar glukosa darah

    2. Monitor tanda-tanda dan gejala hiperglikemia :

    poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, kelesuan,

    malaise, sakit kepala

    i. Dorong asupan cairan oral

    j. Monitor tekanan darah dan denyut nadi ortostatik,

    seperti yang ditunjukkan.

    k. Berikan insulin, sesuai resep

    l. Batasi aktivitas ketika kadar gukosa darah lebih

    dari 250 mg/dl, khususnya terjadi ketonurin.

    m. Instruksikan pada pasien dan keluarga mengenai

    manajemen diabetes selama periode sakit,

    termasuk penggunaan insulin atau obat oral,

    monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat,

    dan kapan menvari bantuan petugas kesehatan,

    sesuai kebutuhan

    n. Berikan bantuan untuk penyesuaian regimen

    pengobatan untuk mencegah atau merawat

    hiperglikemia

    o. Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala

    hiperglikemia menetap atau memburuk.

    p. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab

  • 64

    hiperglikemia.

    q. Fasilitasi kepatuhan terhadap diet dan latihan.

    r. Antisipasi situasi di mana kebutuhan insulin akan

    meningkat (misalnya, penyakit kambuhan).

    s. Berikan cairan IV sesuai kebutuhan

    Hipoglikemia

    a. Identifikasi pasien yang berisiko mengalami

    hipoglikemia

    b. Kenali tanda dan gejala hioglikemia.

    c. Monitor kadar glukosa darah sesuai dengan

    indikasi

    d. Berikan sumber karbohidrat sederhana atau

    komplek sesuai kebutuhan

    e. Dorong pasien utuk selalu memonitor kadar

    glukosa darahnya

    f. Berikan glukosa secara intravena sesuai indikasi. √

    g. Instruksikan untuk selalu patuh terhadap diit dan

    penggunaan insulinnya

  • 65

    4. Implementasi Keperawatan

    No

    Intervensi Keperawatan (NIC)

    Intervensi

    Ya Tidak

    Hiperglikemia

    a. Memonitor kadar glukosa darah

    b. Memonitor tanda-tanda dan gejala hiperglikemia :

    poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, kelesuan,

    malaise, mengaburkan visi, atau sakit kepala

    c. Mtemonitor keton urin.

    d. Memonitor tekanan darah dan denyut nadi

    ortostatik, seperti yang ditunjukkan.

    e. Memerikan insulin, sesuai resep

    f. Membatasi aktivitas ketika kadar gukosa darah

    lebih dari 250 mg/dl, khususnya terjadi ketonurin.

    g. Menginstruksikan pada pasien dan keluarga

    mengenai manajeen diabetes selama peride sakit,

    termasuk penggunaan insulin atau obat oral,

    monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat,

    dan kapan menvari bantuan petugas kesehatan,

    sesuai kebutuhan

    h. Memberikan bantuan untuk penyesuaian regimen

    pengobatan untuk menvegah atau merawat

    hiperglikemia

    i. Mengkonsultasikan dengan dokter jika tanda dan

    gejala hiperglikemia menetap atau memburuk.

    j. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab

  • 66

    hiperglikemia.

    k. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet dan latihan.

    l. Mengantisipasi situasi di mana kebutuhan insulin

    akan meningkat (misalnya, penyakit kambuhan).

    m. Memberikan cairan IV sesuai kebutuhan

    Hipoglikemia

    a. Mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami

    hipoglikemia.

    b. Mengenali tanda dan gejala hioglikemia. √

    c. Memonitor kadar glukosa darah sesuai dengan

    indikasi.

    d. Memberikan sumber karbohidrat sederhana atau

    komplek sesuai kebutuhan.

    e. Memberi dorongan pada pasien utuk selalu

    memonitor kadar glukosa darahnya.

    f. Memberikan glukosa secara intravena sesuai

    indikasi.

    g. Menginstruksikan untuk selalu patuh terhadap diit

    dan penggunaan insulinnya

  • 67

    5. Evaluasi Keperawatan

    No

    Evaluasi

    Observasi

    Ya Tidak

    Hiperglikemia

    1 Tidak merasa lesu

    2 Kadar glukosa darah tidak melebihi batas normal (≥

    200 mg/dL)

    3 Mulut tidak kering

    Hipoglikemia

    1 Tidak terjadi penurunan kadar glukosa darah dari

    rentang normal (≤ 50-60 mg/dL)

    2 Tidak terjadi penurunan kesadaran

    3 Tidak pusing

    4 Tidak mengantuk

    5 Tidak merasa palpitas

    6 Tidak mengeluh lapar

    7 Tidak gemetar

    9 Tidak sulit berbicara

    10 Tidak berkeringat

  • 68

  • 69

  • 70

  • 71

  • 72

  • 73

  • 74

  • 75

  • 76

  • 77

  • 78

    BAB VISIMPULAN DAN SARANA. SimpulanB. Saran