bab vi sasaran, inisitif stratejik dan program...

21
BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK Sasaran Stratejik yang ditetapkan Kementerian Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005 - 2009 disusun berdasarkan berbagai perspektif secara berimbang, yang mencakup: perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses internal, perspektif analisis biaya dan manfaat. Perspektif analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga perspektif, yaitu: perspektif biaya sosial yang rendah, perspektif manfaat pemberdayaan KUMKM yang optimal, dan perspektif politik dalam pembangunan nasional. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Sumberdaya manusia menjadi kunci utama untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Kementerian Koperasi dan UKM, dan sekaligus mewujudkan Kementerian Koperasi dan UKM sebagai organisasi pembelajaran yang tumbuh dinamis. Peningkatan kompetensi dan komitmen pegawai Kementerian Koperasi dan UKM diyakini sebagai landasan untuk keberhasilan pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia. Untuk itu, sasaran stratejik yang ditetapkan berkaitan dengan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah: Meningkatnya kompetensi dan komitmen jajaran Kementerian Koperasi dan UKM dalam memberikan layanan kepada masyarakat dalam rangka mendinamisasi pemberdayaan KUMKM di Indonesia. Perspektif Proses Internal Pembangunan nasional memerlukan kepekaan pemerintah untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat khususnya KUMKM dan merumuskan kebijakan secara terintegrasi dan akuntabel, yang dapat diterima secara baik oleh masyarakat. Kementerian Koperasi dan UKM berupaya memiliki lima kapabilitas sebagai berikut: (1) kemampuan mengidentifikasi permasalahan KUMKM, (2) kemampuan merumuskan dan memasyarakatkan kebijakan pemberdayaan KUMKM, (3) kemampuan untuk bergerak cepat, responsif dan bertindak secara fleksibel, (4) kemampuan berkoordinasi dengan lintas pelaku, dan (5) kemampuan meningkatkan akuntabilitas dan pengawasan pemberdayaan KUMKM di Indonesia. 40

Upload: vukhanh

Post on 11-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

A. SASARAN STRATEJIK Sasaran Stratejik yang ditetapkan Kementerian Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005 - 2009 disusun berdasarkan berbagai perspektif secara berimbang, yang mencakup: perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses internal, perspektif analisis biaya dan manfaat. Perspektif analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga perspektif, yaitu: perspektif biaya sosial yang rendah, perspektif manfaat pemberdayaan KUMKM yang optimal, dan perspektif politik dalam pembangunan nasional.

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Sumberdaya manusia menjadi kunci utama untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Kementerian Koperasi dan UKM, dan sekaligus mewujudkan Kementerian Koperasi dan UKM sebagai organisasi pembelajaran yang tumbuh dinamis. Peningkatan kompetensi dan komitmen pegawai Kementerian Koperasi dan UKM diyakini sebagai landasan untuk keberhasilan pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia. Untuk itu, sasaran stratejik yang ditetapkan berkaitan dengan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah:

Meningkatnya kompetensi dan komitmen jajaran Kementerian Koperasi dan UKM dalam memberikan layanan kepada masyarakat dalam rangka mendinamisasi pemberdayaan KUMKM di Indonesia.

Perspektif Proses Internal

Pembangunan nasional memerlukan kepekaan pemerintah untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat khususnya KUMKM dan merumuskan kebijakan secara terintegrasi dan akuntabel, yang dapat diterima secara baik oleh masyarakat. Kementerian Koperasi dan UKM berupaya memiliki lima kapabilitas sebagai berikut: (1) kemampuan mengidentifikasi permasalahan KUMKM, (2) kemampuan merumuskan dan memasyarakatkan kebijakan pemberdayaan KUMKM, (3) kemampuan untuk bergerak cepat, responsif dan bertindak secara fleksibel, (4) kemampuan berkoordinasi dengan lintas pelaku, dan (5) kemampuan meningkatkan akuntabilitas dan pengawasan pemberdayaan KUMKM di Indonesia.

40

Page 2: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Sasaran Stratejik Kementerian Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 dalam perspektif proses intern adalah:

1. Meningkatnya efektivitas pengkajian untuk perumusan dan evaluasi kebijakan pemberdayaan KUMKM di Indonesia;

2. Meningkatnya efektivitas perencanaan, pemantauan, evaluasi, pengendalian dan pelaporan pemberdayaan KUMKM di Indonesia;

3. Meningkatnya efektivitas dan kualitas pelayanan publik Kementerian Koperasi dan UKM;

4. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan pemberdayaan di bidang koperasi dan UMKM; dan

5. Meningkatnya efektivitas pengawasan dan akuntabilitas pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia.

Perspektif Biaya Sosial

Spektrum pemberdayaan KUMKM bersifat sangat luas dan lintas sektoral dengan keterbatasan anggaran pemerintah, sehingga peran serta masyarakat menjadi kunci keberhasilan pemberdayaan KUMKM. Peran serta masyarakat yang tinggi akan menjamin pelaksanaan pemberdayaan KUMKM sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan memiliki dampak biaya sosial yang terendah, termasuk penggunaan anggaran belanja negara secara efisien. Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM menetapkan sasaran stratejik selama periode tahun 2005 – 2009 dalam perspektif biaya sosial adalah:

1. Meningkatnya sinergi dan peran aktif masyarakat, dunia usaha dan instansi pemerintah dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia; dan

2. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran belanja negara untuk pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia.

Perspektif Manfaat Pemberdayaan KUMKM

Pemberdayaan KUMKM harus memberikan manfaat yang maksimal dan berkelanjutan untuk pengembangan usaha koperasi dan UMKM di Indonesia dengan fokus pada peningkatan produktivitas, daya saing dan kemandirian di pasar dalam dan luar negeri. Dalam rangka meningkatkan produktivitas, daya saing dan kemandirian KUMKM, maka Kementerian Koperasi dan UKM menetapkan sasaran stratejik selama periode tahun 2005 - 2009 sebagai berikut:

1. Terwujudnya lingkungan usaha yang kondusif bagi pemberdayaan usaha koperasi dan UMKM pada berbagai tingkatan pemerintahan di Indonesia;

2. Meningkatnya produktivitas usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia; 3. Meningkatnya daya saing usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia;

41

Page 3: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

4. Terwujudnya kondisi yang mampu menstimulan, mendinamisasi dan memfasilitasi berkembangnya 70.000 unit koperasi yang berkualitas usahanya dengan klasifikasi A, B dan C.

5. Terwujudnya kondisi yang mampu menstimulan, mendinamisasi dan memfasilitasi tumbuhnya 6 (enam) juta unit usaha UMKM baru di Indonesia.

Perspektif Politik Dalam Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional merupakan salah satu wujud memenuhi janji politik pemerintah kepada masyarakat pemilih untuk menyelesaikan berbagai permasalahan nasional, seperti: pengangguran, kemiskinan, ketimpangan sosial, pertumbuhan ekonomi nasional dan lain-lain. Mengingat pemberdayaan koperasi dan UMKM merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, maka pemberdayaan KUMKM harus mampu memberikan kontribusi nyata untuk menyelesaikan berbagai permasalahan nasional dan sekaligus mewujudkan sasaran Kabinet Indonesia Bersatu. Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM menetapkan sasaran stratejik selama periode tahun 2005 - 2009 dalam persepektif politik pembangunan nasional sebagai berikut:

1. Meningkatnya kontribusi KUMKM dalam pembentukan pertumbuhan ekonomi nasional dan pembentukan ekspor nasional;

2. Meningkatnya kontribusi KUMKM dalam peningkatan daya saing dan daya tahan ekonomi nasional;;

3. Meningkatnya kontribusi KUMKM dalam penyediaan kesempatan kerja bagi lebih dari 10 juta orang;

4. Meningkatnya kontribusi KUMKM dalam penurunan angka kemiskinan; dan 5. Meningkatnya kontribusi KUMKM dalam peningkatan kesejahteraan dan

kualitas hidup masyarakat.

B. INISIATIF STRATEJIK Inisiatif Stratejik merupakan program aksi yang bersifat stratejik dan berkesinambungan untuk mewujudkan sasaran stratejik. Inisiatif stratejik terdiri dari beberapa program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam beberapa periode tahun anggaran secara berkelanjutan.

Sasaran stratejik yang terdapat dalam perspektif politik pembangunan nasional merupakan hasil perwujudan berbagai sasaran stratejik di perspektif manfaat, perspektif biaya sosial, perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Oleh karena itu, dalam perencanaan stratejik hanya merumuskan inisiatif stratejik di empat perspektif: manfaat pemberdayaan KUMKM, biaya sosial, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

42

Page 4: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Inisiatif stratejik yang ditetapkan Kementerian Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005 –2009 dapat diikuti pada tabel 6.1.

Tabel 6.1 Sasaran dan Inisiatif Stratejik Kementerian koperasi dan UKM

Periode Tahun 2005 – 2009

Perspektif Sasaran Stratejik Inisiatif Stratejik 1. Meningkatnya kompetensi jajaran

Kementerian Koperasi dan UKM dalam memberikan layanan kepada masyarakat dalam rangka mendinamisasi pemberdayaan KUMKM di Indonesia.

1. Pengembangan kapabilitas pejabat Eselon I, II, III dan IV

2. Pengembangan kapabilitas pegawai

3. Penyediaan sarana kerja yang memadai

4. Penyediaan fasilitas informasi

Pembelajaran dan Pertumbuhan

2. Meningkatnya komitmen jajaran Kementerian Koperasi dan UKM dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

1. Pengembangan mindset birokrasi yang efisien, efektif dan pelayanan publik.

2. Pelaksanaan internalisasi visi, misi, nilai, tujuan dan sasaran Kementerian KUKM kepada seluruh jajaran Kementerian KUKM.

3. Pengaturan penugasan dan tata kelola yang lebih adil dan merata serta berbasis kinerja.

4. Pengembangan evaluasi kinerja dan sistem penghargaan pegawai yang berbasis kinerja.

5. Pengembangan tim kerja yang dinamis

43

Page 5: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Lanjutan Tabel 6.1. Perspektif Sasaran Stratejik Inisiatif Stratejik

1. Meningkatnya efektivitas pengkajian untuk perumusan dan evaluasi kebijakan pemberdayaan KUMKM di Indonesia;

1. Peningkatan efektivitas pengkajian untuk perumusan kebijakan pemberdayaan KUMKM,

2. Peningkatan efektivitas pengkajian untuk evaluasi pelaksanaan pemberdayaan KUMKM.

Proses Internal

2. Meningkatnya efektivitas perencanaan, pemantauan, evaluasi, pengendalian dan pelaporan pemberdayaan KUMKM di Indonesia;

1. Pengembangan sistem perencanaan program pemberdayaan KUMKM yang terintegrasi, berkelanjutan dan partisipatif,

2. Pengembangan sistem pemantauan dan evaluasi (monev) yang efektif dan berkelanjutan,

3. Pengembangan sistem informasi pemberdayaan KUMKM yang mudah diakses publik, dan

4. Pengembangan database dan pelaporan pemberdayaan KUMKM

3. Meningkatnya efektivitas dan kualitas pelayanan publik Kementerian Koperasi dan UKM;

1. Pengembangan organisasi lintas fungsional

2. Pengembangan jejaring informasi

3. Pemanfaatan pengembangan teknologi

4. Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan pemberdayaan di bidang koperasi dan UMKM;

1. Pengembangan jejaring organisasi

2. Pengembangan forum koordinasi lintas pelaku

3. Pengembangan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi pemerintah

4. Pengembangan sistem koordinasi perencanaan dan pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM.

44

Page 6: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Lanjutan Tabel 6.1. Perspektif Sasaran Stratejik Inisiatif Stratejik

Proses Internal 5. Meningkatnya efektivitas pengawasan dan akuntabilitas pemberdayaan KUMKM.

1. Pengembangan sistem pengawasan pemberdayaan KUMKM

2. Pengembangan sistem akuntabilitas pelaksanaan pemberdayaan KUMKM

3. Pengembangan jejaring kerja dengan APIP di pusat dan daerah

1. Meningkatnya sinergi dan peran aktif masyarakat, dunia usaha dan instansi pemerintah dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia;

1. Pengembangan perspektif yang benar mengenai pemberdayaan KUMKM kepada instansi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.

2. Peningkatan sinergi dan peran aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pemberdayaan KUMKM

3. Pengembangan kelembagaan UMKM

Biaya Sosial

2. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran belanja negara untuk pemberdayaan koperasi dan UMKM.

1. Peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran sesuai ketentuan yang berlaku, dan

2. Peningkatan alokasi APBN/APBD untuk pemberdayaan KUMKM

45

Page 7: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Lanjutan Tabel 6.1. Perspektif Sasaran Stratejik Inisiatif Stratejik

1. Terwujudnya lingkungan usaha yang kondusif bagi pemberdayaan usaha koperasi dan UMKM pada berbagai tingkatan pemerintahan di Indonesia;

1. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan,

2. Peningkatan kelancaran arus barang dan jasa antar daerah,

3. Pengembangan pelayanan perijinan yang mudah, murah dan cepat bagi KUMKM,

2. Meningkatnya produktivitas usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia;

1. Pemberdayaan usaha skala mikro,

2. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi KUMKM

3. Meningkatnya daya saing usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia;

1. Pengembangan keunggulan kompetitif UKM,

2. Pengembangan sistem insentif untuk memacu UKM berbasis teknologi dan pengetahuan,

3. Pengembangan kemitraan usaha nasional

4. Terwujudnya kondisi yang mampu menstimulan, mendinamisasi dan memfasilitasi berkembangnya 70.000 unit koperasi yang berkualitas usahanya dengan klasifikasi A, B dan C.

1. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

2. Pemberdayaan usaha koperasi 3. Pengembangan sistem

perlindungan kepada koperasi

Manfaat Pemberdayaan KUMKM

5. Terwujudnya kondisi yang mampu menstimulan, mendinamisasi dan memfasilitasi tumbuhnya 6 (enam) juta unit UMKM baru di Indonesia.

1. Pengembangan kewirausahaan 2. Pengembangan sistem insentif

untuk tumbuhnya wirausaha baru

C. INDIKATOR KINERJA Sasaran stratejik dirumuskan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Kementerian Koperasi dan UKM melalui berbagai inisiatif stratejik perlu ditetapkan ukuran pencapaiannya. Ada dua ukuran untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran stratejik, yaitu: (1) ukuran hasil dan (2) ukuran pemacu kinerja. Ukuran hasil digunakan untuk mengukur hasil, manfaat dan dampak keberhasilan dari inisiatif stratejik dan program yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran stratejik yang ditetapkan. Ukuran pemacu kinerja adalah ukuran yang menunjukkan penyebab dicapainya ukuran hasil, yang umumnya berupa indikator keluaran dari inisiatif stratejik dan program pembangunan yang dilaksanakan.

Indikator keberhasilan pencapaian sasaran stratejik yang ditetapkan Kementerian Koperasi dan UKM pada akhir tahun 2009 dapat diikuti pada tabel 6.2.

46

Page 8: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Tabel 6.2. Tabel Indikator Kinerja Stratejik

Indikator Kinerja Stratejik Sasaran Stratejik Indikator Hasil dan

Dampak Indikator Keluaran

Target

Sasaran Pembangunan Nasional P1 Peningkatan

kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat

P2 Penurunan angka

kemiskinan P3 Penyediaan

kesempatan kerja P4 Peningkatan daya

saing dan daya tahan ekonomi nasional

P5 Peningkatan kontribusi

KUMKM dalam perekonomian nasional

Indeks Pembangunan Manusia Menurunnya angka kemiskinan Menurunnya angka pengangguran terbuka. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional Meningkatnya stabilitas ekonomi makro: inflasi, nilai tukar, suku bunga,dan sektor riil dinamis. Laju pertumbuhan ekspor KUMKM lebih besar dari laju PDBnya

Menurunnya jumlah usaha mikro yang miskin KUMKM menyerap tambahan 10 juta orang tenaga kerja Meningkatnya investasi dan pembiayaan KUMKM Meningkatnya kontribusi KUMKM dalam pertumbuhan PDB Meningkatnya investasi masyarakat/PNB Meningkatnya ekspor non migas Meningkatnya nilai ekspor KUMKM

Target RPJM : Peringkat 91 dari peringkat 112 (2003) Angka kemiskinan 8,2% Angka pengangguran terbuka 5,1% Pertumbuhan ekonomi nasional 6,6% per tahun Investasi masyarakat/ PNB 24,4% Ekspor/PNB 8,7% Inflasi, nilai tukar dan suku bunga terkendali 7,6% atau 6% per tahun Laju ekspor KUMKM > laju PDB KUMKM

47

Page 9: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Lanjutan Tabel 6.2 Indikator Kinerja Stratejik Sasaran Stratejik

Indikator Hasil dan Dampak

Indikator Keluaran Target

Manfaat Pemberdayaan UMKM M1 Terwujudnya

lingkungan usaha yang kondusif bagi KUMKM

Berkurangnya peraturan yang menghambat pemberdayaan usaha KUMKM pada berbagai tingkatan pemerintahan. Meningkatnya kelancaran arus barang dan jasa. Meningkat dan meluasnya perijinan yang mudah, murah dan cepat, termasuk perijinan satu atap bagi KUMKM. Terbitnya kebijakan ekonomi dan kebijakan pemerintah daerah yang pro KUMKM.

Penyempurnaan UU tentang Koperasi, UU tentang UMKM, Evaluasi berbagai Perda dan pelaksanaannya. Menurunnya biaya transaksi UMKM Menurunnya berbagai pungutan biaya usaha bagi UMKM, baik sektoral dan daerah. Meningkatnya sosialisasi, monev dan fasilitasi perijinan satu atap kepada pemerintah propinsi, kabupaten/ kota. Meningkatnya perspektif yang benar mengenai pembangunan KUMKM di instansi terkait.

Diundangkannya UU Koperasi, UU UMKM, Penyempurnaan peraturan yang menghambat pengembangan UMKM. Meningkatnya perdagangan UMKM antar daerah/ negara 100% Propinsi 75% Kab/Kota menerapkan perijinan satu atap. Jumlah UMKM formal tumbuh 5% per tahun. Investasi UMKM tumbuh 2% per tahun

48

Page 10: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Lanjutan Tabel 6.2 Indikator Kinerja Stratejik

Sasaran Stratejik Indikator Hasil dan Dampak Indikator Keluaran Target

M2 Meningkatnya produktivitas usaha mikro, kecil dan menengah

Meningkatnya PDB per tenaga kerja UMKM

Meningkatnya PDB per Unit Usaha UMKM

Meningkatnya kapasitas dan kualitas layanan pembiayaan kepada usaha skala mikro.

Meningkatnya akses UKM ke perbankan dan sumber pembiayaan formal lainnya.

Meningkatnya akses UMKM ke pasar dalam dan luar negeri

Meningkatnya akses UMKM ke sumber informasi bisnis.

Meningkatnya akses UMKM ke sumberdaya alam.

Meningkatnya pasar jasa pengembangan bisnis.

Berkembangnya sentra UMKM menjadi klaster bisnis UMKM

Meningkat 10% dibandingkan tahun 2004 (ADHK 2000).

M3 Meningkatnya

daya saing UMKM

Meningkatnya ekspor

UMKM Meningkatnya PDB

UMKM Meningkatnya

kemitraan usaha nasional

Meningkatnya jumlah

UMKM yang berbasis teknologi dan ekspor

Tersedianya sistem insentif untuk memacu wirausaha berbasis teknologi dan pengetahuan

Adanya forum fasilitasi kemitraan usaha antara UMKM dengan BUMN, usaha besar dan asing yang berbasis value chain.

Ekspor UMKM tum-

buh 5% per tahun

PDB UMKM tumbuh di atas 6% per tahun.

20% usaha besar bermitra dengan KUMKM berbasis value chain sesuai rantai pasokannya

70.000 unit KUMKM memiliki kualifikasi bermitra dengan usaha besar.

49

Page 11: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Lanjutan Tabel 6.2 Indikator Kinerja Stratejik Sasaran Stratejik

Indikator Hasil dan Dampak

Indikator Keluaran Target

M4 Terwujudnya kondisi yang mampu menstimulan, mendinamisasi dan memfasilitasi berkembang-nya 70.000 unit koperasi yang berkualitas usahanya dengan klasifikasi A, B dan C.

Meningkatnya kualitas kelembagaan dan usaha koperasi.

Meningkatnya

perlindungan kepada koperasi dan perlindungan kepada anggota dari praktik koperasi yang merugikan masyarakat

Tertatanya administrasi dan pengawasan pemberian badan hukum koperasi.

Meningkatnya sosialisasi, monev dan fasilitasi bagi koperasi untuk penerapan jatidiri koperasi.

Meningkatnya sosialisasi, monev dan fasilitasi pedoman pemberdayaan usaha koperasi.

Fasilitasi pelatihan 140.000 orang pengurus dan manajer koperasi

Fasilitasi 100 Lapenkopda

Meningkatnya pengawasan usaha koperasi terutama kegiatan simpan-pinjam

Meningkatnya sosialisasi dan fasilitasi pengembangan kewirakoperasian masyarakat (anggota koperasi).

70.000 unit koperasi yang berkualitas usahanya dengan klasifikasi A, B dan C

100% Propinsi

dan 80% Kabupaten/ Kota memiliki sistem perlindungan hukum bagi anggota koperasi.

M5 Terwujudnya kondisi yang mampu menstimulan, mendinamisasi dan memfasilitasi tumbuhnya 6 (enam) juta unit UMKM baru di Indonesia.

Tumbuhnya 6 juta UMKM baru

Meningkatnya pelaksanaan pemasyarakatan kewirausahaan.

Tersedianya sistem insentif untuk menumbuhkan wirausaha baru

Terlatih dan berperannya 2.000 motivator kewirausahaan

Tersedianya inkubator bisnis, penyedia BDS dan LKM di setiap kabupaten/kota secara memadai.

Tersedianya sistem insentif dan akreditasi untuk lembaga diklat kewirausahaan.

10.000 unit UKM jasa keuangan, jasa persewaan dan jasa perusahaan.

100 unit usaha menengah di industri pengolahan yang terkait dengan UKM agrobisnis, dan 500.000 unit industri rumah tangga dan kecil.

50

Page 12: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Lanjutan Tabel 6.2 Indikator Kinerja Stratejik Sasaran Stratejik

Indikator Hasil dan Dampak

Indikator Keluaran Target

Minimalisasi Biaya Sosial BS1 Meningkatnya

sinergi dan peran aktif masyarakat, dunia usaha dan instansi pemerintah dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia

Meningkatnya peran

aktif dunia usaha, masyarakat dan instansi terkait untuk pemberdayaan KUMKM di Indonesia.

Meningkatnya

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pemberdayaan UMKM yang bersifat partisipatif.

Meningkatnya koordinasi dan fasilitasi dalam rangka peningkatan kapasitas kelembagaan instansi pembina dan dunia usaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Fasilitasi forum lintas pelaku termasuk MTAP di pusat dan daerah.

Menstimulan dan memfasilitasi berperannya kelembagaan UMKM (asosiasi, Kadin) untuk mengadvokasi kepentingan UMKM.

Jumlah alokasi kredit perbankan untuk KUMKM dalam business plan meningkat 20% per tahun.

20% usaha besar memiliki keterkaitan usaha dengan KUMKM.

80% instansi pemerintah memiliki program yang mendukung pemberdayaan usaha KUMKM.

BS2 Meningkatnya efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran belanja negara untuk pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia

Meningkatnya efisiensi dan efektivitas penggunaan APBN/APBD untuk pemberdayaan KUMKM.

Meningkatnya sosialisasi dan koordinasi untuk meningkatkan efektivitas alokasi APBN/APBD untuk pemberdayaan KUMKM.

Mengembangkan sistem insentif alokasi dana dekonsentrasi yang lebih adil dan berbasis kinerja.

Alokasi APBN/APBD meningkat 10% per tahun.

Penyerapan APBN/APBD pemberdayaan KUMKM secara efisien dan efektif.

51

Page 13: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Lanjutan Tabel 6.2 Indikator Kinerja Stratejik

Sasaran Stratejik Indikator Hasil dan Dampak Indikator Keluaran

Target

Proses Internal PI1 Meningkatnya

efektivitas pengkajian untuk perumusan dan evaluasi kebijakan pemberdayaan KUMKM di Indonesia.

Meningkatnya

kualitas peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemberdayaan KUMKM sesuai dengan dinamika kebutuhan KUMKM.

75% kebijakan

Kementerian didasarkan pada hasil kajian.

50% hasil kajian dijadikan dasar untuk perumusan dan evaluasi kebijakan pemberdayaan KUMKM di berbagai tingkatan pemerintahan.

Meningkatnya sosialisasi hasil kajian pemberdayaan KUMKM, dan mudah diakses oleh masyarakat.

50% kebijakan pemberdayaan KUMKM pada berbagai tingkatan pemerintahan didasarkan pada hasil kajian.

PI2 Meningkatnya efektivitas perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian, serta pelaporan pembangu-nan KUMKM di Indonesia.

Meningkatnya efektivitas perencanaan pemberdayaan KUMKM sesuai dengan dinamika kebutuhan KUMKM.

Meningkatnya

efektivitas sistem pemantauan, evaluasi dan pengendalian pemberdayaan KUMKM.

Meningkatnya

kemudahan akses masyarakat terhadap informasi hasil pelaksanaan pembangu-nan KUMKM.

Tersedianya sistem perencanaan program pemberdayaan KUMKM yang responsif terhadap kebutuhan KUMKM dan potensi daerah.

Tersedianya sistem

pemantauan, evaluasi dan pengendalian, serta pelaporan program dekonsentrasi pemberdayaan KUMKM

Tersedianya sistem

informasi pemberdayaan KUMKM yang mudah diakses masyarakat, yang didukung database yang mutakhir.

90% dari program Kementerian Koperasi dan UKM, serta 60% program pemberdayaan KUMKM yang strategis di tingkat propinsi, kabupaten/kota dapat diakses oleh masyarakat melalui internet.

52

Page 14: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Lanjutan Tabel 6.2 Indikator Kinerja Stratejik

Sasaran Stratejik Indikator Hasil dan Dampak Indikator Keluaran

Target

Proses Internal PI3 Meningkatnya

efektivitas dan kualitas pelayanan publik Kementerian Koperasi dan UKM.

Meningkatnya

kualitas dan kecepatan pelayanan publik Kementerian Koperasi dan UKM.

Adanya struktur

organisasi dan tata kerja yang berbasis organisasi lintas fungsional.

Tersedianya jejaring informasi yang berbasis intranet di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM.

Tersedianya teknologi sarana kerja yang mendukung pelaksanaan tugas jajaran Kementerian Koperasi dan UKM

Pengaduan atau keluhan masyarakat direspon kurang dari 1 minggu.

PI4 Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan pemberdayaan di bidang KUMKM.

Meningkatnya koordinasi perumusan kebijakan nasional di bidang KUMKM.

Meningkatnya sinergi pemberdayaan KUMKM pada setiap tingkatan pemerintahan

Efektifnya forum koordinasi lintas instansi dan lintas pelaku.

Efektifnya sistem

koordinasi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangu-nan KUMKM

90% Propinsi dan 80% Kabupaten/ Kota memiliki program pemberdayaan KUMKM yang sinkron dengan program Kementerian KUKM.

PI5 Meningkatnya efektivitas pengawasan dan akuntabilitas pemberdayaan KUMKM.

Meningkatnya efektivitas pengawasan dan akuntabilitas pemberdayaan KUMKM

Efektifnya sistem pengawasan pemberdayaan KUMKM.

Efektifnya pelaksanaan sistem akuntabilitas pemberdayaan KUMKM.

Efektifnya jejaring kerja dengan APIP di pusat dan daerah.

90% program pembangunan Kementerian KUKM bernilai sangat baik dalam sistem AKIP, dan 10% bernilai baik.

53

Page 15: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Lanjutan Tabel 6.2 Indikator Kinerja Stratejik

Sasaran Stratejik Indikator Hasil dan Dampak Indikator Keluaran Target

Proses Pembelajaran dan Pertumbuhan PP1 Meningkatnya

kompetensi jajaran Kementerian Koperasi dan UKM dalam memberikan layanan kepada masyarakat dalam rangka mendinamisasi pemberdayaan KUMKM di Indonesia

Meningkatnya

produktivitas dan kinerja Kementerian Koperasi dan UKM

Adanya diklat untuk

pejabat eselon I, II, III dan IV.

Adanya diklat untuk pegawai Kementerian KUKM.

Tersedianya sarana kerja yang memadai.

Tersedianya fasilitas untuk mengakses informasi dan data, seperti: internet, perpustakaan, database, dll

Meningkatnya kualitas pelayanan publik secara cepat, tepat, transparan dan akuntabel.

PP2 Meningkatnya komitmen jajaran Kementerian koperasi dan UKM dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

Meningkatnya kepuasan kerja jajaran Kementerian Koperasi dan UKM

Efektifnya pengembangan mindset Birokrasi yang efisien dan efektif dalam memberikan layanan publik.

Terwujudnya internalisasi visi, misi, tujuan dan nilai-nilai Kementerian Koperasi dan UKM.

Efektifnya pengaturan tugas dan tata kelola yang lebih adil dan merata serta berbasis kinerja, dengan mempertimbangkan kesejahteraan pegawai dalam tata pemerintahan yang baik.

Efektifnya sistem evaluasi dan penghargaan pegawai yang berbasis kinerja.

Terwujudnya pengembangan tim kerja yang dinamis dan kreatif.

Indeks survei kepuasan pegawai pada nilai 80.

54

Page 16: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

D. PROGRAM PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

Inisiatif stratejik perlu dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk program pemberdayaan koperasi dan UMKM yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005 - 2009. Keterkaitan sasaran stratejik, inisiatif stratejik dan program Kementerian Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005 – 2009 dapat diikuti pada tabel 6.3.

Tabel 6.3 Sasaran Stratejik, Inisitif Stratejik dan Program Pemberdayaan KUMKM

Kementerian Koperasi dan UKM Periode Tahun 2005 – 2009

Sasaran Stratejik Inisiatif Stratejik Program Kementerian Koperasi dan UKM

1. Pengembangan

kapabilitas pejabat Eselon I, II, III dan IV

2. Pengembangan kapabilitas pegawai

3. Penyediaan sarana kerja yang memadai

4. Penyediaan fasilitas informasi

1. Program diklat peningkatan

kapabilitas pejabat eselon I, II, III dan IV

2. Program diklat peningkatan kapabilitas pegawai

3. Program pengembangan sarana kerja

4. Program pendesainan kembali tempat kerja pegawai.

5. Program penyediaan fasilitas informasi, seperti: internet, database, perpustakaan, dll.

Pembelajaran dan Pertumbuhan PP1 Meningkatnya

kompetensi jajaran Kementerian Koperasi dan UKM dalam memberikan layanan kepada masyarakat .

PP2 Meningkatnya

komitmen jajaran Kementerian Koperasi dan UKM dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

1. Pengembangan mindset ‘PNS-Baru’ sesuai dengan dinamika birokrasi yang efisien, efektif dan pelayanan publik.

2. Pelaksanaan internalisasi visi, misi, nilai, tujuan dan sasaran Kementerian KUKM kepada seluruh jajaran Kementerian KUKM.

3. Pengaturan penugasan dan tata kelola yang lebih adil dan merata serta berbasis kinerja.

4. Pengembangan evaluasi kinerja dan sistem penghargaan pegawai yang berbasis kinerja.

5. Pengembangan tim kerja yang dinamis

1. Program pengembangan mindset pegawai

2. Program pengembangan kebanggaan pegawai

3. Program penugasan dan tatakerja yang menjamin kesejahteraan pegawai dalam tata pemerintahan yang baik.

4. Program penghargaan berbasis kinerja

5. Program pengembangan tim kerja lintas deputi

55

Page 17: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Lanjutan Tabel 6.3.

Sasaran Stratejik Inisitif Stratejik Program Kementerian Koperasi dan UKM

Proses Internal PI1 Meningkatnya

efektivitas pengkajian untuk perumusan dan evaluasi kebijakan pemberdayaan KUMKM di Indonesia

1. Peningkatan efektivitas

pengkajian untuk perumusan kebijakan pemberdayaan KUMKM,

2. Peningkatan efektivitas pengkajian untuk evaluasi pelaksanaan pemberdayaan KUMKM.

1. Program peningkatan kualitas

pengkajian kebijakan KUMKM 2. Program pengkajian dan

pemberdayaan usaha KUMKM 3. Program pemsyarakatan hasil

pengkajian KUMKM

PI2. Meningkatnya efektivitas perencanaan, pemantauan, evaluasi, pengendalian dan pelaporan pemberdayaan KUMKM di Indonesia

1. Pengembangan sistem perencanaan program pemberdayaan KUMKM yang terintegrasi, berkelanjutan dan partisipatif,

2. Pengembangan sistem pemantauan dan evaluasi (monev) yang efektif dan berkelanjutan,

3. Pengembangan sistem informasi pemberdayaan KUMKM yang mudah diakses publik, dan

4. Pengembangan database dan pelaporan pemberdayaan KUMKM

1. Program pengembangan sistem perencanaan yang terintegrasi, partisipatif dan berkelanjutan.

2. Program pengembangan sistem

pemantauan dan evaluasi pemberdayaan KUMKM

3. Program pengembangan sistem

informasi pemberdayaan KUMKM yang berbasis internet.

4. Program pengembangan sistem

database dan pelaporan pemberdayaan KUMKM

PI3 Meningkatnya efektivitas dan kualitas pelayanan publik Kementerian Koperasi dan UKM

1. Pengembangan organisasi lintas fungsional

2. Pengembangan jejaring informasi

3. Pemanfaatan pengembangan teknologi

1. Program pengembangan organisasi lintas fungsional

2. Program pengembangan jejaring informasi antar deputi dan antar lintas pelaku

3. Program pemanfaatan teknologi

PI4 Meningkatnya efektivitas koordinasi perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan pemberdayaan di bidang koperasi dan UMKM

1. Pengembangan jejaring organisasi

2. Pengembangan forum koordinasi lintas pelaku

3. Pengembangan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi pemerintah

4. Pengembangan sistem koordinasi perencanaan dan pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM.

1. Program pengembangan jejaring kerja di tingkat daerah, nasional dan internasional

2. Program pengembangan koordinasi lintas pelaku.

3. Program pengembangan koordinasi dengan pemerintah propinsi, kabupaten/kota dan instansi pemerintah pusat.

4. Program pengembangan sistem koordinasi perencanaan dan pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM

56

Page 18: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Lanjutan Tabel 6.3.

Sasaran Stratejik Inisiatif Stratejik Program Kementerian Koperasi dan UKM

PI5 Meningkatnya efektivitas pengawasan dan akuntabilitas pemberdayaan KUMKM.

1. Pengembangan sistem pengawasan pemberdayaan KUMKM

2. Pengembangan sistem akuntabilitas pelaksanaan pemberdayaan KUMKM

3. Pengembangan jejaring kerja dengan APIP di pusat dan daerah

1. Program pengembangan sistem pengawasan pemberdayaan KUMKM

2. Program pengembangan sistem sistem akuntabilitas pelaksanaan pemberdayaan KUMKM

3. Program pengembangan jejaring kerja dengan APIP di pusat dan daerah

Minimalisasi Biaya Sosial BS1 Meningkatnya

sinergi dan peran aktif masyarakat, dunia usaha dan instansi pemerintah dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia

1. Pengembangan perspektif

yang benar mengenai pemberdayaan KUMKM kepada instansi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.

2. Peningkatan sinergi dan peran aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pemberdayaan KUMKM

3. Pengembangan kelembagaan UMKM

1. Program sosialisasi dan persuasi

peran KUMKM dalam pembangunan nasional.

2. Program peningkatan sinergi dan peran aktif masyarakat dan dunia usaha dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pemberdayaan KUMKM.

3. Program peningkatan peran kelembagaan UMKM (Kadin, asosiasi, organisasi profesi) dalam mengadvokasi kepentingan KUMKM.

BS2 Meningkatnya efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran belanja negara untuk pemberdayaan koperasi dan UMKM.

1. Peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran sesuai ketentuan yang berlaku

2. Peningkatan alokasi APBN/APBD untuk pemberdayaan KUMKM

1. Program peningkatan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas penggunaan APBN

2. Program peningkatan alokasi APBN/ APBD untuk pemberdayaan KUMKM di daerah.

3. Program pengembangan sistem insentif alokasi dana dekonsentrasi yang lebih adil dan berbasis kinerja.

Manfaat Pemberdayaan KUMKM M1 Terwujudnya

lingkungan usaha yang kondusif bagi pemberdayaan usaha koperasi dan UMKM pada berbagai tingkatan pemerintahan di Indonesia

1. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan,

2. Peningkatan kelancaran arus barang dan jasa antar daerah,

3. Pengembangan pelayanan perijinan yang mudah, murah dan cepat bagi KUMKM,

1. Program penyempurnaan UU Koperasi,

UU UMKM, berbagai peraturan yang menghambat pemberdayaan usaha KUMKM.

2. Program peningkatan kelancaran arus barang dan jasa KUMKM lintas daerah dan negara.

3. Program sosialisasi dan fasilitasi perijinan satu atap

4. Program perluasan kesempatan berusaha UKM

57

Page 19: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Lanjutan Tabel 6.3.

Sasaran Stratejik Inisitif Stratejik Program Kementerian Koperasi dan UKM

M2 Meningkatnya produktivitas usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia;

1. Pemberdayaan usaha skala mikro,

2. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi KUMKM

1. Program peningkatan kapasitas, jangkauan dan kualitas layanan pembiayaan usaha skala mikro.

2. Program peningkatan kapasitas kelembagaan dan layanan lembaga keuangan mikro

3. Program pengembangan infrastruktur tempat usaha bagi usaha mikro

4. Program pemberdayaan kelembagaan usaha mikro dalam bentuk koperasi, kelompok, asosiasi.

5. Program peningkatan akses UKM ke perbankan dan sumber pembiayaan formal lainnya

6. Program peningkatan akses UMKM ke pasar dalam dan luar negeri.

7. Program peningkatan akses informasi bisnis dan pasar bagi UMKM.

8. Program peningkatan akses UMKM ke sumberdaya alam dan sumberdaya lokal lainnya.

9. Program pengembangan BDS 10. Program pengembangan sentra UMKM

menjadi klaster. M3 Meningkatnya

daya saing usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia;

1. Pengembangan keunggulan kompetitif UKM,

2. Pengembangan sistem insentif untuk memacu UKM berbasis teknologi dan pengetahuan,

3. Pengembangan kemitraan usaha nasional

1. Program pemberdayaan UKM berkeunggulan kompetetif.

2. Program pengembangan sistem insentif yang memacu tumbuhnya UKM berbasis teknologi dan ekspor.

3. Program penerapan teknologi tepat guna untuk KUMKM

4. Program pengembangan kemitraan usaha KUMKM dengan BUMN, usaha besar dan asing.

58

Page 20: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

Lanjutan Tabel 6.3. Sasaran Stratejik Inisiatif Stratejik Program Kementerian Koperasi dan

UKM M4 Terwujudnya

kondisi yang mampu menstimulan, mendinamisasi dan memfasilitasi berkembangnya 70.000 unit koperasi yang berkualitas usahanya dengan klasifikasi A, B dan C.

1. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

2. Pemberdayaan usaha koperasi

3. Pengembangan sistem perlindungan kepada koperasi

1. Program penyempurnaan administrasi badan hukum koperasi

2. Program pengawasan pemberian badan hukum koperasi

3. Program pengembangan organisasi dan manajemen koperasi

4. Program pengawasan usaha koperasi

5. Program klasifikasi koperasi 6. Program pengembangan kader

koperasi 7. Program pengembangan 100

Lapenkopda 8. Program sistem perlindungan

hukum bagi koperasi dan anggota koperasi.

M5 Terwujudnya kondisi yang mampu menstimulan, mendinamisasi dan memfasilitasi tumbuhnya 6 (enam) juta unit UMKM baru di Indonesia.

1. Pengembangan kewirausahaan

2. Pengembangan sistem insentif untuk tumbuhnya wirausaha baru

1. Program pemasyarakatan kewirausahaan

2. Program pengembangan sistem insentif bagi wirausaha baru

3. Program perkuatan diklat kewirausahaan

4. Program pengembangan inkubator bisnis

5. Program pengembangan motivator kewirausahaan

E. FOKUS PROGRAM KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Pemberdayaan koperasi dan UMKM dilakukan oleh seluruh stakeholders dan lintas pelaku pada berbagai tingkatan di seluruh Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM sebagai koordinator program pemberdayaan koperasi dan UMKM akan memfokuskan program kerjanya pada upaya yang mampu menstimulan dan mendinamisasikan pemberdayaan koperasi dan UMKM yang dilakukan oleh masyarakat dan stakeholders lainnya. Kementerian Koperasi dan UKM akan memfokuskan pada peran: (a) koordinasi penyusunan kebijakan yang kondusif bagi pemberdayaan KUMKM, (b) koordinasi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program pemberdayaan KUMKM, dan (c) fasilitasi peningkatan kapasitas masyarakat untuk memberdayakan KUMKM.

Fokus program unggulan Kementerian Koperasi dan UKM pada periode tahun 2005-2009 terdiri dari:

1. Program pengembangan kelembagaan koperasi, dengan tujuan mewujudkan 70.000 unit koperasi yang berkualitas serta mampu melayani lebih dari 30 juta anggotanya, sesuai dengan prinsip dan nilai dasar koperasi.

59

Page 21: BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM …storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum/KoperasiUKM/renstra_2004_2009... · analisis biaya dan manfaat ini dapat dibedakan dalam tiga

2. Program penumbuhan lingkungan usaha yang kondusif bagi pemberdayaan KUMKM pada berbagai tingkatan pemerintah.

3. Program pengembangan fasilitasi pembiayaan, dengan tujuan meningkatkan akses KUMKM dalam pembiayaan usahanya.

4. Program pengembangan kewirausahaan dan SDM KUMKM, dengan tujuan meningkatkan kewirausahaan KUMKM dan menumbuhkan 6 juta unit usaha UMKM baru yang berbasis pengetahuan dan teknologi.

5. Program pengembangan sentra bisnis UMKM menjadi klaster bisnis yang dinamis.

6. Program fasilitasi pemasaran KUMKM, dengan tujuan meningkatkan akses KUMKM dalam penguasaan pasar, pengembangan jejaring usaha dan pengembangan kemitraan usaha KUMKM dengan pelaku usaha lainnya.

F. PROGRAM PENDUKUNG Program pendukung Kementerian Koperasi dan UKM pada periode tahun 2005-2009 terdiri dari:

1. Program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara 2. Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan program-program

pemberdayaan KUMKM 3. Program pengelolaan sumberdaya aparatur negara 4. Program peningkatan kualitas pelayanan publik 5. Program peningkatan sarana dan prasarana 6. Program dekonsentrasi pemberdayaan KUMKM.

60