bab vi kesimpulan dan saran - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/16660/7/11.94.0004 andrew...

9
Kenyamanan Visual Ruang Pertemuan dengan Sistem Pencahayaan Buatan Studi Kasus Grand Admiral Semarang Andrew Kahono Soekanto ST./11.94.0004 92 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melalui proses pengumpulan data dan melakukan Analisa di ruang pertemuan Grand Admiral Semarang yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan yang menjawab perumusan masalah pada penelitian ini. Untuk memenuhi kenyamanan visual pada sebuah ruang pertemuan hal yang pertama kali diperhatikan adalah pemenuhan aspek kuantitas dari sumber pencahayaan. Pada saat tanpa menggunakan pencahayaan buatan, ruang pertemuan di Grand Admiral Semarang belum memenuhi standar iluminasi yang menjadi tolak ukur dalam pencapaian kenyamanan visual. Hanya pada area A yang memiliki presentase cukup tinggi (80%) dalam memenuhi kebutuhan ilumniasi pada saat tanpa menggunakan lampu. Sedangkan pada saat menggunakan lampu, sebagian besar ruangan dari total penelitian telah mampu memenuhi standar iluminasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk masing- masing area, yaitu: a. Pada area A, system pencahayaan buatan menjadi lebih berguna pada saat sore hari, sedangkan pada siang hari, tanpa menggunakan pencahayaan buatan pun telah dapat memenuhi tingkat iluminasi sebuah ruang pertemuan dengan fungsi sebagai lobby dan jalur sirkulasi. b. Pada area B dan C, berdasarkan hasil pengukuran, pencahayaan buatan merupakan satu- satunya sistem pencahayaan yang dapat dipergunakan untuk memenuhi tingkat iluminasi

Upload: others

Post on 04-Jan-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/16660/7/11.94.0004 Andrew J (7.5%).BAB VI.pdfmemenuhi standar iluminasi yang menjadi tolak ukur dalam pencapaian

Kenyamanan Visual Ruang Pertemuan dengan Sistem Pencahayaan Buatan

Studi Kasus Grand Admiral Semarang

Andrew Kahono Soekanto ST./11.94.0004

92

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah melalui proses pengumpulan data dan melakukan Analisa di ruang pertemuan Grand

Admiral Semarang yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan yang

menjawab perumusan masalah pada penelitian ini.

Untuk memenuhi kenyamanan visual pada sebuah ruang pertemuan hal yang pertama kali

diperhatikan adalah pemenuhan aspek kuantitas dari sumber pencahayaan. Pada saat tanpa

menggunakan pencahayaan buatan, ruang pertemuan di Grand Admiral Semarang belum

memenuhi standar iluminasi yang menjadi tolak ukur dalam pencapaian kenyamanan visual.

Hanya pada area A yang memiliki presentase cukup tinggi (80%) dalam memenuhi kebutuhan

ilumniasi pada saat tanpa menggunakan lampu.

Sedangkan pada saat menggunakan lampu, sebagian besar ruangan dari total penelitian telah

mampu memenuhi standar iluminasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk masing-

masing area, yaitu:

a. Pada area A, system pencahayaan buatan menjadi lebih berguna pada saat sore hari,

sedangkan pada siang hari, tanpa menggunakan pencahayaan buatan pun telah dapat

memenuhi tingkat iluminasi sebuah ruang pertemuan dengan fungsi sebagai lobby dan jalur

sirkulasi.

b. Pada area B dan C, berdasarkan hasil pengukuran, pencahayaan buatan merupakan satu-

satunya sistem pencahayaan yang dapat dipergunakan untuk memenuhi tingkat iluminasi

Page 2: BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/16660/7/11.94.0004 Andrew J (7.5%).BAB VI.pdfmemenuhi standar iluminasi yang menjadi tolak ukur dalam pencapaian

Kenyamanan Visual Ruang Pertemuan dengan Sistem Pencahayaan Buatan

Studi Kasus Grand Admiral Semarang

Andrew Kahono Soekanto ST./11.94.0004

93

sebuah ruang pertemuan dengan fungsi sebagai ruang sidang sesuai dengan SNI 03-6575-

2001 yang sekaligus menjadi tolak ukur kenyamanan visual.

Mengenai presepsi pengunjung terhadap kenyamanan visual di ruang pertemuan Grand

Admiral Semarang secara garis besar memiliki karakter terang, mewah, tidak silau, terlihat jelas,

terlihat lapang, formal, menarik, menyenangkan, serta hangat. Walaupun terdapat perbedaan tolak

ukur dari sisi standar tingkat iluminasi dengan presepsi pengunjung berdasarkan kuisioner. Hal ini

menunjukkan pencahayaan buatan yang diterapkan pada Grand Admiral Semarang, secara

persepsi masih dapat diterima oleh pengunjung.

Secara umum, kesimpulan sistem pencahayaan bantuan yang dipergunakan dalam ruang

pertemuan Grand Admiral semarang adalah dengan menggabungkan sistem pencahayaan umum

dan local. Penggabungan sistem pencahayaan ini telah memenuhi fungsi dan mampu mendukung

kinerja pelaku dalam beraktivitas di ruang pertemuan Grand Admiral Semarang dengan beberapa

catatan pengkonidisian. Sistem pencahayaan lokal yang diterapkan pada ruang pertemuan Grand

Admiral Semarang, pada titik tertentu telah dapat mendukung kinerja pelaku dalam beraktivitas,

namun sistem ini memiliki kelemahan, dengan munculnya bayangan pada area yang tidak

terjangkau oleh bendaran sumber cahaya.

6.2 Saran

Dalam beberapa area di dalam ruang pertemuan Grand Admiral Semarang, terdapat ruangan

yang masih dapat ditingkatkan kenyamanan visualnya, diantaranya adalah:

a. Area B pada titik pengukuran 4, dimana lampu yang digunakan adalah CFL 20Watt warna

Warm. Dapat dilakukan dengan asumsi penggantian armature lampu dengan watt yang lebih

tinggi atau dengan mengubah warna armature. Perubahan warna armature dapat memberikan

Page 3: BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/16660/7/11.94.0004 Andrew J (7.5%).BAB VI.pdfmemenuhi standar iluminasi yang menjadi tolak ukur dalam pencapaian

Kenyamanan Visual Ruang Pertemuan dengan Sistem Pencahayaan Buatan

Studi Kasus Grand Admiral Semarang

Andrew Kahono Soekanto ST./11.94.0004

94

kesan yang berbeda, dimana warna putih memiliki kesan lebih sejuk dan warna kuning

memiliki kesan yang lebih hangat.

b. Pada area C, pada semua area yang diteliti menunjukkan tingkat iluminasi yang hanya

mendekati standar iluminasi, walaupun secara psikovisual responden telah mendapat tngkat

kenyamanan visual yang cukup dengan indikasi terang sebesar 60% responden untuk

meningkatkan kenyamanan visual pada area tersebut dapat dilakukan hal sebagai berikut:

1. Penambahan jumlah titik lampu untuk pencahayaan merata pada jalur-jalur tertentu.

2. Meningkatkan kekuatan cahaya/lumen sumebr cahaya/lampu pada titik yang telah ada.

Page 4: BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/16660/7/11.94.0004 Andrew J (7.5%).BAB VI.pdfmemenuhi standar iluminasi yang menjadi tolak ukur dalam pencapaian

Kenyamanan Visual Ruang Pertemuan dengan Sistem Pencahayaan Buatan

Studi Kasus Grand Admiral Semarang

Andrew Kahono Soekanto ST./11.94.0004

95

DAFTAR PUSTAKA

Darmasetiawan, Christian dan Puspakesuma, Lestari. 1991. Teknik Pencahayaan dan Tata Letak

Lampu. Jakarta: Grasindo.

Indriani, H.C., Santosa, I.P., 2009, “Desain Pencahayaan Ruang Rawat Inap Kelas Atas Rs.

Darmo dan ST. Vincentius A. Paulo Surabaya”, Dimensi Interior, Vol.7 No.1, Juni

2009:16-27, Universitas Kristen Petra Surabaya. Diakses dari :

http://dimensiinterior.petra.ac.id/index.php/int/article/download/18178/18065

Karlen, Mark & Benya, James. 2003. Lighting design basics, New Jersey: John Wiley & Sons.

Kementrian Ketenagaan. 2005. Best Practice Manual – Lighting. India: Biro Efisiensi Energi

(BEE). Diakses dari : https://kuliahelektro.wordpress.com/2012/07/28/peralatan-energi-

listrik-pencahayaan/

Margareta, Shinta. 2013. “Hubungan Pelaksanaan Sistem Kearsipan Dengan Efektivitas

Pengambilan Keputusan Pimpinan”. Universitas Pendidikan Indonesia.repository.upi.edu.

Diakses dari : http://repository.upi.edu/1605/

Noviyanti, C., Indriani, H. C., 2013, “Optimasi Sistem Pencahayaan Buatan pada Ruang

Laboratorium Kampus” Dimensi Interior, Vol.11, No.1, Juni 2013, 1-10, ISSN 1692-

3532, Universitas Kristen Petra Surabaya. Diakses dari :

http://dimensiinterior.petra.ac.id/index.php/int/article/view/19779/19017

Prihatmanti.R, 2016, “Lighting Performance pada Ruang Kelas di Bangunan Bersejarah”,

Aksen Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016, Architecture Department, School of Housing,

Building and Planning, Universiti Sains Malaysia. Diakses dari :

https://anzdoc.com/lighting-performance-pada-ruang-kelas-di-bangunan-bersejarah.html

Ridwan, M.K., 2010, “Fisika Bangunan”, Universitas Gajah Mada. Diakses dari :

http://www.academia.edu/10129532/HANDOUT_Fisika_Bangunan

Page 5: BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/16660/7/11.94.0004 Andrew J (7.5%).BAB VI.pdfmemenuhi standar iluminasi yang menjadi tolak ukur dalam pencapaian

Kenyamanan Visual Ruang Pertemuan dengan Sistem Pencahayaan Buatan

Studi Kasus Grand Admiral Semarang

Andrew Kahono Soekanto ST./11.94.0004

96

Saputro, J.H., Sukmadi, T., Karnoto, 2013, “Analisa Penggunaan Lampu pada Penerangan

Dalam Rumah”, Semarang, Universitas Diponegoro Semarang. Diakses dari :

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=19938&val=1255

SNI 03-6575-2001 : tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung.

Diakses dari : http://elfajr.blog.uns.ac.id/files/2010/04/desain_pencahayaan_buatan.pdf

Susan.M.Y, 2016, “Lighting Performance pada Ruang Kelas di Bangunan Bersejarah”, Aksen

Volume 2 Nomor 1 Oktober 2016, Arsitektur Interior, Universitas Ciputra, Surabaya. Diakses dari :

https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:qmK37K3PzcAJ:https://journal.uc.ac.id

/index.php/AKSEN/article/download/232/215+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id

Walia, Anil. 2000. Designing with Light-A lighting Handbook. International Lighting Academy.

Diakses dari : https://www.scribd.com/document/60545645/Light-Design-by-Anil-Valia

Page 6: BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/16660/7/11.94.0004 Andrew J (7.5%).BAB VI.pdfmemenuhi standar iluminasi yang menjadi tolak ukur dalam pencapaian

KUISIONER

Kuisioner ini ditujukan untuk mengetahui tanggapan pengunjung atas pengaruh pencahyaan

buatan terhadap kenyaman visual di Ruang Pertemuan Grand Admiral Semarang. Oleh Karena

itu, kami mohon kesedian Bapak/Ibu untuk mengisi kuisoner ini dengan sebenar-benarnya.

Biodata Responden :

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : L / P

No.Telp/HP :

B C

Page 7: BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/16660/7/11.94.0004 Andrew J (7.5%).BAB VI.pdfmemenuhi standar iluminasi yang menjadi tolak ukur dalam pencapaian

Centanglah jawaban yang anda pilih!

Pada saat anda berada di ruangan ini, apa yang anda rasakan pengaruh pencahayaan buatan di

ruang A:

1. Terang ( ) Kurang Terang ( )

2. Mewah ( ) Sederhana ( )

3. Silau ( ) Tidak silau ( )

4. Terlihat jelas ( ) Kurang Jelas ( )

5. Terasa Lapang ( ) Terasa Sempit ( )

6. Santai ( ) Formal ( )

7. Menarik ( ) Tidak menarik ( )

8. Menyenangkan ( ) membosankan ( )

9. Hangat ( ) Sejuk ( )

A

Page 8: BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/16660/7/11.94.0004 Andrew J (7.5%).BAB VI.pdfmemenuhi standar iluminasi yang menjadi tolak ukur dalam pencapaian

Centanglah jawaban yang anda pilih!

Pada saat anda berada di ruangan ini, apa yang anda rasakan pengaruh pencahayaan buatan di

ruang B:

1. Terang ( ) Kurang Terang ( )

2. Mewah ( ) Sederhana ( )

3. Silau ( ) Tidak silau ( )

4. Terlihat jelas ( ) Kurang Jelas ( )

5. Terasa Lapang ( ) Terasa Sempit ( )

6. Santai ( ) Formal ( )

7. Menarik ( ) Tidak menarik ( )

8. Menyenangkan ( ) membosankan ( )

9. Hangat ( ) Sejuk ( )

B

Page 9: BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/16660/7/11.94.0004 Andrew J (7.5%).BAB VI.pdfmemenuhi standar iluminasi yang menjadi tolak ukur dalam pencapaian

Centanglah jawaban yang anda pilih!

Pada saat anda berada di ruangan ini, apa yang anda rasakan pengaruh pencahayaan buatan di

ruang C:

1. Terang ( ) Kurang Terang ( )

2. Mewah ( ) Sederhana ( )

3. Silau ( ) Tidak silau ( )

4. Terlihat jelas ( ) Kurang Jelas ( )

5. Terasa Lapang ( ) Terasa Sempit ( )

6. Santai ( ) Formal ( )

7. Menarik ( ) Tidak menarik ( )

8. Menyenangkan ( ) membosankan ( )

9. Hangat ( ) Sejuk ( )

C