bab vi hasil penelitian dan pembahasan a ......27 bab vi hasil penelitian dan pembahasan a. gambaran...

18
27 BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA Kristen Satya Wacana Salatiga terletak di Jalan Diponegoro No.52-56 Salatiga. Bangunan sekolah ini terletak di sekitar kampus Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, karena di bawah badan penyelenggara yang sama pula yaitu YPTK Satya Wacana. Gedung sekolah berlantai tiga, memiliki ruang-ruang kelas dengan ukuran antara ruang kelas satu dengan yang lain tidak sama. Dilihat dari lokasinya, SMA Kristen Satya Wacana sangat strategis untuk tempat pembelajaran di lingkungan sekitarnya, dikarenakan berada di dalam lingkungan kampus UKSW dari TK, SD, SMP, dan SMA Kristen Satya Wacana, jadi letaknya terjangkau dan strategis serta lokasi yang asri di lingkungan sekolahnya. Gedung Pusat Sumber Belajar (PSB) merupakan gedung berlantai 4, dimana lantai 1 digunakan untuk ruang pimpinan sekolah dan staff administrasi sekolah, sedangkan PSB menempati lantai 2 sampai dengan lantai 4.Perpustakaan sekolah melayani SMP dan SMA secara terpadu menempati lantai 2 memiliki model meja baca, baik untuk kelompok maupun individu yang menjalin siswa agar tetap maksimal.Saat ini perpustakaan sekolah laboratorium memiliki ribuan judul buku yang meliputi koleksi buku-buku pelajaran, penunjang, referensi, fiksi dan nonfiksi yang dipinjamkan siswa secara gratis. Koleksi tersebut ditambah dengan koran, majalah pendidikan, harian lokal dan nasional. Pusat media pendidikan menempati lantai 3 dan 4. Disini disiapkan media-media pendidikan sebagai penunjang proses belajar mengajar, yang terdiri atas OHP, slide projector, video tape recorder, dan media-media pendidikan lain sebagai alat peraga pendidikan, seperti peta, globe, miniatur candi dan patung, dll. Berkaitan dengan peningkatan mutu di SMA Kristen Satya Wacana tidak lepas dengan visi misi dan tujuan dari SMA ini yang telah ditetapkan. Adapun visi, misi dan tujuannya antara lain: 1. Visi : SMA Kristen Satya Wacana (Laboratorium UKSW) merupakan sekolah Visioner. Sekolah yang tanggap terhadap perubahan paradigma pendidikan dan mazhab pendidikan, sehingga secara terus menerus perlu meningkatkan diri agar dapat menjadi alat kesaksian dan pelayanan yang berkualitas.

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 27

    BAB VI

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    SMA Kristen Satya Wacana Salatiga terletak di Jalan Diponegoro No.52-56 Salatiga.

    Bangunan sekolah ini terletak di sekitar kampus Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga,

    karena di bawah badan penyelenggara yang sama pula yaitu YPTK Satya Wacana. Gedung

    sekolah berlantai tiga, memiliki ruang-ruang kelas dengan ukuran antara ruang kelas satu

    dengan yang lain tidak sama. Dilihat dari lokasinya, SMA Kristen Satya Wacana sangat

    strategis untuk tempat pembelajaran di lingkungan sekitarnya, dikarenakan berada di dalam

    lingkungan kampus UKSW dari TK, SD, SMP, dan SMA Kristen Satya Wacana, jadi

    letaknya terjangkau dan strategis serta lokasi yang asri di lingkungan sekolahnya.

    Gedung Pusat Sumber Belajar (PSB) merupakan gedung berlantai 4, dimana lantai 1

    digunakan untuk ruang pimpinan sekolah dan staff administrasi sekolah, sedangkan PSB

    menempati lantai 2 sampai dengan lantai 4.Perpustakaan sekolah melayani SMP dan SMA

    secara terpadu menempati lantai 2 memiliki model meja baca, baik untuk kelompok maupun

    individu yang menjalin siswa agar tetap maksimal.Saat ini perpustakaan sekolah laboratorium

    memiliki ribuan judul buku yang meliputi koleksi buku-buku pelajaran, penunjang, referensi,

    fiksi dan nonfiksi yang dipinjamkan siswa secara gratis. Koleksi tersebut ditambah dengan

    koran, majalah pendidikan, harian lokal dan nasional.

    Pusat media pendidikan menempati lantai 3 dan 4. Disini disiapkan media-media

    pendidikan sebagai penunjang proses belajar mengajar, yang terdiri atas OHP, slide projector,

    video tape recorder, dan media-media pendidikan lain sebagai alat peraga pendidikan, seperti

    peta, globe, miniatur candi dan patung, dll.

    Berkaitan dengan peningkatan mutu di SMA Kristen Satya Wacana tidak lepas dengan

    visi misi dan tujuan dari SMA ini yang telah ditetapkan. Adapun visi, misi dan tujuannya

    antara lain:

    1. Visi: SMA Kristen Satya Wacana (Laboratorium UKSW) merupakan sekolah Visioner.

    Sekolah yang tanggap terhadap perubahan paradigma pendidikan dan mazhab

    pendidikan, sehingga secara terus menerus perlu meningkatkan diri agar dapat menjadi

    alat kesaksian dan pelayanan yang berkualitas.

  • 28

    2. Misi

    a. Tanggap terhadap segala perubahan yang terjadi dalam bidang pendidikan.

    b. Beraksi dan berinovasi dalam bidang pendidikan.

    c. Meningkatkan jejaring antar sekolah maupun universitas.

    3. Student Profiles

    a. Strong in Christian Character.

    b. Strong in Learning and Thinking.

    c. Strong in Purpose.

    d. Strong in Innovation and Enterpreneurship.

    4. Basic Values: LOVE

    5. Listen, Obey, Virtues, Emotional Control

    www.smalab.sch.id

    B. Deskripsi Kondisi Awal

    Keaktifan siswa dalam pembelajaran sejarah sangat dibutuhkan sebagai dasar untuk

    mengembangkan materi, hal ini dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan.

    Pembelajaran yang pasif akan lebih menghambat pola pikir siswa dalam memahami materi

    yang telah disampaikan. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran sejarah siswa dituntut

    harus aktif agar bisa berkembang. Kondisi awal hasil belajar pada Pra Siklus pelajaran sejarah

    siswa kelas X IIS 1 masih terdapat 7 siswa yang belum tuntas, hal itu dikarenakan guru mata

    pelajaran sejarah dalam menyampaikan materi hanya menggunakan metode ceramah dan

    tanya jawab saja serta belum menggunakan media dalam pembelajaran. Cara mengajar seperti

    ini membuat siswa menjadi bosan sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Hasil

    belajar pada Pra Siklus belum semua siswa kelas X IIS 1 tuntas dalam pelajaran sejarah. Hasil

    belajar pada Pra Siklus dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:

    Tabel 1.Hasil Belajar (Nilai Tugas) Sejarah Pra Siklus kelas X IIS 1.

    No Nama Siswa Nilai KKM=70 Keterangan

    1. AKL 68 Belum Tuntas

    2. AAD - -

    3. ANM 68 Belum Tuntas

    4. ABON 68 Belum Tuntas

    http://www.smalab.sch.id/

  • 29

    5. BAKP 70 Tuntas

    6. BLA 68 Belum Tuntas

    7. EJBC - -

    8. FGL 90 Tuntas

    9. FIA 70 Tuntas

    10. GS 68 Belum Tuntas

    11. GAP - -

    12. IP 78 Tuntas

    13. JDK - -

    14. JTK 78 Tuntas

    15. MA - -

    16. MAP 80 Tuntas

    17. OYSH 70 Tuntas

    18. RER 78 Tuntas

    19. SHRW 68 Belum Tuntas

    20. VS 80 Tuntas

    21. WV 70 Tuntas

    22. YT 68 Belum Tuntas

    Jumlah 1.240

    Kondisi awal ini guru belum menggunakan model pembelajaran, sehingga

    mengakibatkan siswa dalam memahami dan mempelajari sejarah kurang maksimal. Dari tabel

    diatas diperoleh data bahwa siswa yang sudah tuntas sesuai KKM (70) pada Pra Siklus berjumlah

    10 siswa, sedangkan yang belum tuntas 7 siswa dan ada juga yang tidak mengumpulkan tugas

    ada 5 siswa. Nilai rata-rata kelas dapat dilihat pada tabel 2 berikut:

    Tabel 2. Nilai Klasikal Kondisi Awal

    No Aspek Nilai

    1. Nilai Rata-rata 72,9

    2. Nilai Terendah 68

    3. Nilai Tertinggi 90

    4. Prosentase Ketuntasan (%) 58,8%

  • 30

    Daftar pada tabel 2 di atas akan lebih jelas dengan grafik 1 sebagai berikut:

    Grafik 1. Nilai Klasikal Kondisi Awal

    Pada grafik 1 dapat dilihat perolehan hasil belajar siswa kelas X IIS 1 pada mata pelajaran

    sejarah dengan rata-rata sebesar 82,6; nilai terendah 68; nilai tertinggi 90; dan ketuntasan 58,8

    %.

    C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

    1. Perencanaan Tindakan

    Perencanaan Tindakan yang dilakukan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan

    Kelas pada Siklus I diawali dengan peneliti menyiapkan surat penelitian yang ditujukan

    ke SMA Kristen Satya Wacana Salatiga yang telah disiapkan dari Tata Usaha (Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UKSW, kemudian diserahkan kepada Kepala

    Sekolah SMA Kristen Satya Wacana Salatiga. Surat penelitian yang telah diterima oleh

    Kepala Sekolah kemudian disetujui dan peneliti berhak untuk bertemu dengan guru mata

    pelajaran sejarah.Peneliti bertemu dengan guru mata pelajaran sejarah dan diberi

    pengarahan serta persiapan yang harus dilakukan untuk mengajar pada Siklus I dan

    Siklus II. Pada perencanaan tindakan ini, peneliti melakukan berbagai persiapan antara

    lain:

    a. Menyusun RPP Siklus I yang digunakan sebagai petunjuk dalam mengajar dan

    pegangan guru dalam proses belar mengajar agar lebih efektif dan sistematis.

    72.9 68 69

    58.9

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    Rata-Rata

    Klasikal

    Nilai

    Terendah

    Nilai

    Tertinggi

    Prosentase

    Ketuntasan

    (%)

    Pra Siklus

  • 31

    b. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).

    c. Menyiapkan media untuk pembelajaran. (Power point dan peta)

    d. Menyiapkan buku paket kelas X.

    e. Membagi siswa dengan memberikan 4 jenis permen ke dalam 4 kelompok A, B, C,

    dan D.

    2. Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan tindakan pada Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 1 Agustus 2016

    jam 13.30-15.00 WIB. Sebelum memulai pelajaran, guru menyiapkan power point dan peta

    Indonesia sebagai media pembelajaran yang akan digunakan pada Siklus I. Dalam

    pelaksanaan tindakan ini guru memberikan materi tentang Menelusuri Peradaban Awal di

    Kepulauan Indonesia, guru menggunakan teknik ceramah, presentasi, tanya jawab, dan

    metode Quiz Team. Guru memberikan appersepsi kepada siswa dan menyampaikan tujuan

    pembelajaran agar siswa dapat mengetahui apa yang akan dipelajari, kemudian guru

    memberikan penjelasan singkat tentang materi setelah itu membentuk siswa ke dalam 4

    kelompok. Setiap siswa mendapat permen yang berbeda-beda sekaligus sudah ada huruf

    yang ditempel pada permen tersebut, kemudian siswa dengan acak mencari kelompok

    mereka masing-masing dan membentuk kelompok serta mengatur posisi tempat duduk

    mereka. Pelaksanaan pembelajaran tersebut dilaksanakan dalam beberapa tahap, antara

    lain:

    a. Guru memberikan appersepsi kepada siswa.

    b. Pembelajaran diawali dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

    c. Siswa mengambil permen pada kotak yang disediakan untuk pembagian kelompok.

    d. Siswa mendapat soal dari guru untuk bahan diskusi.

    e. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS).

    f. Siswa diperbolehkan menggunakan media internet sebagai referensi dengan batasan

    waktu 5 menit.

    g. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya.

    h. Siswa melaksanakan presentasi.

    i. Melakukan tanya jawab kelompok dan guru menyampaikan bahwa siswa yang

    mengajukan pertanyaan akan mendapat tambahan point.

    j. Salah satu kelompok menarik kesimpulan tentang hail presentasinya.

  • 32

    k. Setelah selesai presentasi, guru mengevaluasi tentang presentasi kelompok tersebut.

    l. Guru memberikan simpulan dan refleksi untuk mengukur ketercapaian tujuan

    pembelajaran.

    3. Hasil Pelaksanaan Siklus I

    Hasil belajar siswa Siklus I, disajikan pada tabel 3 berikut ini:

    Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

    No Nama Siswa Pra

    Siklus

    Siklus I Konfersi

    Nilai

    Keterangan KKM=70

    1. AKL 68 70 C Menurun Tuntas

    2. AAD - 75 C - Tuntas

    3. ANM 68 65 D Menurun Belum Tuntas

    4. ABON 68 80 B Meningkat Tuntas

    5. BAKP 70 80 B Meningkat Tuntas

    6. BLA 68 80 B Meningkat Tuntas

    7. EJBC - 70 C - Tuntas

    8. FGL 90 75 C Menurun Tuntas

    9. FIA 70 70 C Menurun Tuntas

    10. GS 68 80 B Meningkat Tuntas

    11. GAP - 75 C - Tuntas

    12. IP 78 75 C Menurun Tuntas

    13. JDK - 65 D - Belum Tuntas

    14. JTK 78 65 D Menurun Belum Tuntas

    15. MA - 65 D - Belum Tuntas

    16. MAP 80 70 C Menurun Tuntas

    17. OYSH 70 80 B Meningkat Tuntas

  • 33

    18. RER 78 70 C Menurun Tuntas

    19. SHRW 68 80 B Meningkat Tuntas

    20. VS 80 75 C Menurun Tuntas

    21. WV 70 75 C Meningkat Tuntas

    22. YT 68 75 C Meningkat Tuntas

    Jumlah 1.240 1.625

    Berdasarkan hasil penelitian Siklus I dengan materi pokok Menelusuri Peradaban Awal

    di Kepulauan Indonesia, terlihat siswa mengalami peningkatandalam mengikuti pembelajaran.

    Hal ini terbukti bahwa sebagian besar meningkat, tetapi masih ada 4 siswa yang belum

    memenuihi KKM (70), maka peneliti melakukan kegiatan pembelajaran untuk Siklus II. Siswa

    yang belum tuntas karena siswa tersebut kurang memperhatikan guru sehingga pemahaman yang

    ditangkapnya sangat kurang dan mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut. Siswa yang sudah

    tuntas dalam mengikuti pembelajaran di kelas lebih memperhatikan penjelasan guru, baik pada

    penjelasan ceramah ataupun power point, siswa diharapkan lebih meningkatkan hasil belajarnya

    sehingga pada pertemuan berikutnya mendapat hasil yang lebih baik. Subyek yang mengikuti

    proses belajar mengajar dan evaluasi sebanyak 22 siswa kelas X IIS 1. Untuk lebih jelas dapat

    dilihat pada tabel 4 di bawah ini:

    Tabel 4. Nilai Klasikal Pra Siklus dan Siklus I

    No Aspek Nilai

    Pra Siklus

    Nilai

    Siklus I

    Peningkatan

    1. Rata-rata Klasikal 72,9 74,0 1,1

    2. Nilai Terendah 68 69 1

    3. Nilai Tertinggi 90 80 -

    4. Prosentase Ketuntasan (%) 58,8% 81,8% 23%

    Pelaksanaan proses belajar mengajar pada Siklus I dengan materi pokok Menelusuri

    Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia masih menggunakan teknik ceramah, presentasi, dan

    tanya jawab. Hasil belajar Siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Diperoleh

    untuk rata-rata 74,0 terdapat peningkatan 1,1; nilai terendah 68 menjadi 69ada sedikit

    peningkatan; nilai tertinggi 80 tidak ada peningkatan; dan prosentase ketuntasaan 81,8

    menunjukkan peningkatan 23%. Tabel 4 diatas akan tampak lebih jelas dengan grafik berikut ini:

  • 34

    Grafik 2. Perbandingan Nilai Pra Siklus dan Siklus I

    Perolehan nilai Pra Siklus yang ditunjukkan pada grafik 2, nilai rata-rata 72,9 dan pada

    Siklus I 74,0. Nilai terendah Pra Siklus sebesar 68 menjadi 69, Nilai 90 turunmenjadi 80 pada

    Siklus I, ketuntasan Pra Siklus 58,8% menjadi 81,8%.

    Pada saat yang sama, observer (kolaborator) melakukan pengamatan dengan mengisi

    instrument yang sudah disiapkan yaitu lembar pengamatan kegiatan siswa. Hasil observasi

    kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar Siklus I dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:

    Tabel 5.Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I

    No Aspek yang

    diamati

    Skor Bobot Nilai

    Baik

    sekali

    Baik Cukup Kurang Kurang

    Sekali

    Skor x

    nilai

    1. Antusias dalam

    mengikuti KBM

    5 - - - - 20 100

    72.9 68

    90

    58.8

    74 69

    80 81.8

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    Rata-Rata

    Klasikal

    Nilai

    Terendah

    Nilai

    Tertinggi

    Prosentase

    Ketuntasan

    (%)

    Pra Siklus

    Siklus I

  • 35

    =83,3

    2. Keaktifan dalam

    pembelajaran

    - 4 - - - 20 80

    3. Memperhatikan

    penjelasan guru

    - 4 - - - 20 80

    4. Mengerjakan

    tugas yang

    diberikan guru

    - 4 - - - 20 80

    5. Berpartisipasi

    dalam

    pembelajaran

    - 4 - - - 20 80

    6. Berani

    mengemukakan

    pendapat

    - 4 - - - 20 80

    Jumlah 120 500

    Keterangan: Rentang Nilai

    Baik Sekali : Skor 5 90-100 : Baik Sekali

    Baik : Skor 4 80-89 : Baik

    Cukup : Skor 3 70-79 : Cukup

    Kurang : Skor 2 60-69 : Kurang

    Kurang Sekali : Skor 1 50-59 :Kurang Sekali

    Hasil obeservasi kegiatan siswa pada Siklus I dapat digambarkan sebagai berikut: siswa

    antusias dalam proses pembelajaran, siswa mandiri dalam mengerjakan tugas masing-masing,

    berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, beberapa siswa masih malu untuk bertanya kepada

    guru tentang materi yang dianggapnya belum jelas.

    4. Evaluasi dan Refleksi

    Peneliti melakukan evaluasi dan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran Sejarah bahwa

    pada Siklus I belum semua siswa tuntas dalam pembelajaran bahwa metode Quiz Team

    kurang maksimal. Peneliti mengevaluasi tentang pelaksanaan pembelajaran dari awal,

  • 36

    pertengahan, hingga akhir pelajaran. Refleksi dilakukan oleh peneliti setiap hari Senin,

    sesuai jadwal mata pelajaran Sejarah kelas X IIS 1. Hasil pengamatan dan evaluasi

    dijadikan bahan masukan serta digunakan pada evaluasi pertemuan yang akan datang.

    D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

    1. Perencanaan Tindakan

    Berdasarkan uraian pada Siklus I, maka perencanaan tindakan pada Siklus II perlu

    dilakukan pembenahan untuk diadakan perbaikan.Pada perencanaan tindakan ini, peneliti

    melakukan berbagai persiapan antara lain:

    a. Menyusun RPP Siklus II yang digunakan sebagai petunjuk dalam mengajar dan

    pegangan guru dalam proses belar mengajar agar lebih efektif dan sistematis.

    b. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).

    c. Menyiapkan media untuk pembelajaran. (Power point, peta, gambar dan video)

    d. Menyiapkan buku paket kelas X.

    e. Membagi siswa dengan memberikan 4 jenis permen ke dalam 4 kelompok A, B, C, dan

    D.

    2. Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan tindakan pada Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 8 Agustus 2016

    jam 13.30-15.00 WIB. Sebelum memulai pelajaran, guru menyiapkan power point, peta

    Indonesia, dan video sebagai media pembelajaran yang akan digunakan pada Siklus II.

    Dalam pelaksanaan tindakan ini peneliti memberikan materi tentang Jenis-Jenis Flora dan

    Fauna di Indonesia.Pada Siklus II peneliti menggunakan metode pembelajaran Quiz Team.

    Guru memberikan appersepsi kepada siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran agar

    siswa dapat mengetahui apa yang akan dipelajari, kemudian peneliti memberikan

    penjelasan singkat tentang materi setelah itu membentuk siswa ke dalam 4 kelompok.

    Setiap siswa mendapat permen yang berbeda-beda sekaligus sudah ada huruf yang

    ditempel pada permen tersebut, kemudian siswa dengan acak mencari kelompok mereka

    masing-masing dan membentuk kelompok serta mengatur posisi tempat duduk mereka.

    Pelaksanaan pembelajaran tersebut dilaksanakan dalam beberapa tahap, antara lain:

    a. Guru memberikan appersepsi kepada siswa.

    b. Pembelajaran diawali dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

    c. Siswa mengambil permen pada kotak yang disediakan untuk pembagian kelompok.

  • 37

    d. Siswa mendapat soal dari guru untuk bahan diskusi.

    e. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS).

    f. Siswa diperbolehkan menggunakan media internet sebagai referensi dengan batasan

    waktu 5 menit.

    g. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya.

    h. Guru meminta tim A untuk menyiapkan kuis jawaban singkat, sementara tim B, tim C,

    dan tim D menggunakan waktu untuk memeriksa catatan mereka. Tim A memberikan

    kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab pertanyaan, tim C segera

    menjawabnya. Tim A mengarahkan pertanyaan berikutnya kepada anggota tim C, dan

    mengulang proses tersebut. Ketika kuisnya selesai, lanjutkan segmen kedua dari

    pelajaran dan mintalah tim B sebagai pemandu kuis. Setelah tim B menyelesaikan

    kuisnya, lanjutkan dengan segmen ketiga dari pelajaran dan tunjuklah tim C sebagai

    pemandu kuis.

    i. Melakukan tanya jawab kelompok dan guru menyampaikan bahwa siswa yang

    mengajukan pertanyaan akan mendapat tambahan point.

    j. Salah satu kelompok menarik kesimpulan tentang hail presentasinya.

    k. Setelah selesai presentasi, guru mengevaluasi tentang presentasi kelompok tersebut.

    l. Guru memberikan simpulan dan refleksi untuk mengukur ketercapaian tujuan

    pembelajaran.

    3. Hasil Pelaksanaan Siklus II

    Pada Siklus II, siswa diberi kesempatan untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar

    dengan menggunakan berbagai macam media tambahan seperti melihat video, mencari

    sumber lain seperti di internet, dan berbagi pengetahuan bersama temannya. Guru

    memfokuskan dalam peningkatan pembelajaran dan membimbing siswa. Materi pada

    Siklus II ini membahas tentang Flora dan Fauna di Indonesia. Hasil belajar siswa pada

    Siklus II dapat dilihat dibawah ini:

    Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

    No NamaSiswa PraSiklus SiklusI SiklusII Konfersi

    Nilai

    Keterangan KKM=70

    1. AKL 68 70 82 B Meningkat Tuntas

    2. AAD - 75 80 B Meningkat Tuntas

  • 38

    3. ANM 68 69 83 B Meningkat Tuntas

    4. ABON 68 80 85 B Meningkat Tuntas

    5. BAKP 70 80 79 B Meningkat Tuntas

    6. BLA 68 80 83 B Meningkat Tuntas

    7. EJBC - 70 83 B Meningkat Tuntas

    8. FGL 90 75 92 A Meningkat Tuntas

    9. FIA 70 70 79 B Meningkat Tuntas

    10. GS 68 80 82 B Meningkat Tuntas

    11. GAP - 75 84 B Meningkat Tuntas

    12. IP 78 75 84 B Meningkat Tuntas

    13. JDK - 69 75 C Meningkat Tuntas

    14. JTK 78 69 90 A Meningkat Tuntas

    15. MA - 69 76 B Meningkat Tuntas

    16. MAP 80 70 88 B Meningkat Tuntas

    17. OYSH 70 80 83 B Meningkat Tuntas

    18. RER 78 70 90 A Meningkat Tuntas

    19. SHRW 68 80 82 B Meningkat Tuntas

    20. VS 80 75 85 B Meningkat Tuntas

    21. WV 70 75 - B - Tuntas

    22. YT 68 75 82 B Meningkat Tuntas

    Jumlah 1.240 1.629 1.747

    Berdasarkan hasil penelitian Siklus II dengan materi Flora dan Fauna di Indonesia hasil

    belajar siswa tampak meningkat dibandingkan dengan Siklus I. dalam materi ini guru

    menggunakan metode Quiz Team agar siswa lebih tertarik mengikuti pelajaran dan lebih antusias

    dalam pembelajaran. Terlihat hasil belajar meningkat dengan menggunakan metode Quiz Team,

    siswa terlihat senang dengan menggunakan metode pembelajaran Quiz Team. Pada Siklus II

    semua siswa sudah memenuhi KKM (70). Siswa yang mengikuti proses belajar mengajar dan

    evaluasi pada Siklus II berjumlah 21 dari 22 siswa keseluruhan. Satu orang siswa tidak masuk

    karena sakit sehingga tidak dapat mengikuti pelajaran. Nilai klasikal antara Siklus I dengan

    Siklus II dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini:

    Tabel 7. Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II

    No Aspek Nilai Siklus I Nilai Siklus II Peningkatan

  • 39

    1. Rata-Rata Klasikal 74,0 83,1 9,1

    2 Nilai Terendah 69 79 14

    3. Nilai Tertinggi 80 92 12

    4. Prosentase Ketuntasan (%) 81,8% 100% 18,2

    Pelaksanaan proses belajar mengajar Siklus II dengan materi Flora dan Fauna di

    Indonesia menggunakan metode pembelajaran Quiz Team. Dari Siklus II ini menunjukkan

    peningkatan hasil belajar dengan rata-rata klasikal 83,1 % terdapat peningkatan 9,1; nilai

    terendah 79 terdapat peningkatan 14; nilai tertinggi 92 terjadi peningkatan 12; dan ketuntasan

    klasikal 100% dengan peningkatan 18,2%. Tabel 8 diatas dapat digambarkan dengan grafik 3

    berikut:

    Grafik 3. Perbandingan Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II

    Pada grafik 3 terlihat bahwa rata-rata klasikal pada Siklus II mengalami peningkatan.

    Siklus I rata-rata klasikalnya adalah 73,8 meningkat menjadi 83,1 pada Siklus II. Nilai terendah

    pada Siklus I 65meningkat menjadi 79 pada Siklus II. Begitu juga dengan nilai tertinggi sebesar

    80 menjadi 92 pada Sikklus II dan ketuntasan klasikal pada Siklus I 81,8% meningkat menjadi

    100%. Pengamatan terhadap penilaian sikap masih dilaksanakan pada kegiatan belajar mengajar

    pada Siklus II ini. Hasil pengamatan penilaian sikap pada Siklus II dapat dilihat pada tabel 8

    berikut:

    Tabel 8.Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II

    No Aspek yang

    diamati

    Skor Bobot Nilai

    Baik

    sekali

    Baik Cukup Kurang Kurang

    Sekali

    Skor x

    nilai

    1. Antusias dalam

    mengikuti KBM

    5 - - - - 20 100

    020406080

    100

    Rata-Rata

    Klasikal

    Nilai

    Terendah

    Nilai

    Tertinggi

    Prosentase

    Ketuntasan

    (%)

    74 69 80 81.8 83.1 79

    92 100

    Siklus I

    Siklus II

  • 40

    =93,3

    2. Keaktifan dalam

    pembelajaran

    - 4 - - - 20 80

    3. Memperhatikan

    penjelasan guru

    5 - - - - 20 100

    4. Mengerjakan

    tugas yang

    diberikan guru

    5 - - - - 20 100

    5. Berpartisipasi

    dalam

    pembelajaran

    - 4 - - - 20 80

    6. Berani

    mengemukakan

    pendapat

    5 - - - - 20 100

    Jumlah 120 560

    Keterangan: Rentang Nilai

    Baik Sekali : Skor 5 90-100 : Baik Sekali

    Baik : Skor 4 80-89 : Baik

    Cukup : Skor 3 70-79 : Cukup

    Kurang : Skor 2 60-69 : Kurang

    Kurang Sekali : Skor 1 50-59 : Kurang Sekali

    Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa pada Siklus II terlihat bahwa

    siswa semakin aktif dalam mengikuti pembelajaran, mampu mengerjakan tugas dari guru

    dengan sebaik-baiknya, siswa mulai aktif untuk bertanya apa yang dianggapnya kurang

    mengerti, sudah ikut berpartisipasi dengan baik, sudah tidak ragu-ragu dalam mengerjakan

    tugas yang diberikan oleh guru, dan rasa percaya diri mereka meningkat dengan sering

    bertanya dengan kelompok lain setelah diberi kesempatan untuk bertanya. Untuk melihat rata-

    rata nilai kegiatan siswa pada Siklus I dan Siklus II dapat dilihat tabel di bawah ini:

    Tabel 9. Rata-Rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II

  • 41

    No Nilai Siklus I Siklus II

    1. Baik Sekali 83,3% 93,3%

    2. Baik - -

    3. Cukup - -

    4. Kurang - -

    5. Kurang Sekali - -

    Tabel 9 di atas dapat terlihat lebih jelas dengan grafik 4 di bawah ini:

    Grafik 4. Rata-Rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II

    78

    80

    82

    84

    86

    88

    90

    92

    94

    Baik Sekali Baik Cukup Kurang

    Siklus I

    Siklus II

  • 42

    Partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Quiz

    Team menunjukkan peningkatan dari 83,3 untuk kriteria baik pada Siklus I dan 93,3 pada

    Siklus II untuk kriteria baik sekali.

    4. Evaluasi dan Refleksi

    Peneliti melakukan evaluasi dan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran Sejarah untuk

    mengetahui langsung tindakan yang dilakukan serta dapat mengamati langsung. Peneliti

    dapat mengevaluasi tentang pelaksanaan pembelajaran dari awal, pertengahan, hingga

    akhir pelajaran. Refleksi Siklus II berhasil dan siswa tuntas 100%. Dari hasil belajar dan

    nilai sikap yang diperoleh dalam dua siklus menunjukkan peningkatan yang diperoleh para

    siswa.

    E. Pembahasan Hasil Penelitian

    1. Rata-Rata Klasikal dan Ketuntasan Belajar Siswa

    Hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran dengan metode Quiz Team

    mengalami peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan oleh nilai yang sudah diperoleh. Nilai

    rata-rata klasikal dari tiap Siklus dapat dilihat dari tabel 10 berikut:

    Tabel 10 Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

    No Aspek Nilai Pra Siklus Nilai Siklus I Nilai Siklus II

    1. Rata-Rata Klasikal 72,9 74,0 83,1

    2. Nilai Terendah 68 69 79

    3. Nilai Tertinggi 90 80 92

    Tabel diatas akan lebih jelas dengan grafik di bawah ini:

    Grafik 5. Perbandingan Nilai Klasikal, Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

  • 43

    Pada grafik 5 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata klasikal pada Pra Siklus

    yaitu 72,9 menjadi 74,0 pada Siklus I dengan prosentase -1,5%. Pada Siklus II rata-rata klasikal

    meningkat menjadi 83,1 meningkat 12,2 %. Nilai terendah Pra Siklus sebesar 68 meningkat

    menjadi 69 dengan prosentase 1,4% pada Siklus II meningkat lagi menjadi 79 dengan prosentase

    14 %. Perolehan nilai tertinggi pada Pra Siklus sebesar 90 menjadi 80 pada Siklus I dengan

    prosentase 11,1 %. Pada Siklus II sebesar 92 dengan prosentase 12,5 %. Peningkatan rata-rata

    klasikal pada Siklus I masih relatif kecil karena siswa belum terbiasa belajar dengan

    menggunakan metode Quiz Team, dan waktu yang digunakan untuk evaluasi relatif

    singkat.Ketuntasan minimum kelas dari tiap siklus mengalami peningkatan. Prosentase

    peningkatan klasikal siswa pada mata pelajaran sejarah dapat dilihat dari tabel berikut ini:

    Tabel 11. Prosentase Ketuntasan Klasikal

    No Tahap

    Perbaikan

    Prosentase

    Belum Tuntas

    Prosentase

    Tuntas

    1. Pra Siklus 41,2% 58,8%

    2. Siklus I 18,2% 81,8%

    3. Siklus II 0% 100%

    Dari tabel 11dapat diperjelas dengan grafik 6 dibawah ini:

    Grafik 6. Prosentase Ketuntasan Klasikal

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    Rata-Rata

    Klasikal

    Nilai

    Terendah

    Nilai

    Tertinggi

    72.9 68

    90

    74 69

    80 83.1 79

    92

    Pra Siklus

    Siklus I

    Siklus II

  • 44

    2. Partisipasi Siswa

    Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dalam dua sikluskegiatan Pelaksanaan

    Tindakan Kelas menunjukkan bahwa partisipasi atau penilaian sikap mengalami kenaikan.

    3. Kendala yang Ditemukan

    Pada Siklus I kendala yang ditemukan seperti alokasi waktu yang relatif singkat,

    sehingga proses belajar mengajar sedikit terburu-buru agar semua yang telah disiapkan

    oleh guru dapat terlaksana. Sedangkan pada Siklus II relative tidak ditemukan, hanya

    sedikit kendala teknis pada pemutaran video. Hal lain adalah kerepotan saat mengatur

    siswa dalam mengubah tempat duduk agar bisa berdiskusi dalam kelompoknya.

    Pra Siklus

    Siklus I

    Siklus II

    0

    50

    100

    Belum

    TuntasTuntas

    41.2

    58.80%

    81.2

    81.80%

    0 100% Pra Siklus

    Siklus I

    Siklus II