metode penelitian vi d endy satwika

8/12/2019 Metode Penelitian VI D Endy Satwika

1/26

METODELOGI PENELITIANIlmu Pengetahuan Sebagai Proses & Produk

I Kadek Endy Pardina Nova 1114081129

I Gede Satwika Darmawan 1114081114


2/26

Pengertian Ilmu Sebagai Proses & Produk

Ilmu pada dasarnya merupakan suatu proses dan sekaligus

juga suatu produk. Ilmu sebagai produk berkaitan dengan

riset. Penelitian merupakan proses memproduksi ilmu. Risetmenuntut adanya paradigma, metodologi penelitian, metode

penelitian dan teknik penelitian.

Ilmu sebagai proses berkaitan erat dengan adanya

perbedaan antara ilmu dan pengetahuan sehari-hari

menurut (Lubis dan Adian, 2011: 23-24). Ilmu bertujuanmencari kebenaran teoretis, sedangkan pengetahuan

bertujuan eksistensial, yakni mempertahankan hidup bagi

pemiliknya.


3/26

PARADIGMA ILMU

Paradigma adalah gambaran fundamental mengenai masalah

pokok dalam ilmu tertentu. Paradigma membantu dalam

menentukan apa yang mesti dikaji, pertanyaan apa yangsemestinya diajukan, bagaimana cara mengajukannya, dan

apa yang harus diikuti dalam menafsirkan jawaban yang

diperoleh (Ritzer, 1975, 2004: A-13).


4/26

Tiga Paradigma Ilmu Sosial & Humaniora

Menurut Guba dan Lincoln (2009) menunjukkan bahwa ilmu-ilmu sosial mengenal empat paradigma, yakni:

Paradigma Positivisme

Paradigma Pospositivisme

Paradigma Naturalisme

Paradigma Teori Kritis

Sarantakos (dalam Audifak, 2008) yang menyatakan bahwasecara substansial paradigma ada tiga, yakni:

Paradigma positivistik

Paradigma naturalistik

Paradigma teori kritis


5/26

Pasang Surut Paradigma Ilmu

Tahapan Prakonsensus

Tahapan Normal

Tahapan Krisis dan Penemuan Ilmiah Tahapan Revolusi Ilmiah


6/26

METODOLOGI DAN METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian dan metode penelitian tersebut berbeda,

berikut perbedaannya :

Metode penelitian berarti cara yang teratur dan terpikir baik-baik dalam konteks kegiatan untuk mengumpulkan dan

menganalisis informasi atau data guna menghasilkan

pengetahuan baru (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995:

652) dan (Bryceson, Manicom dan Kassam, 1988: 71-72)

Sebaliknya, metodologi (penelitian) atau Science of Methodssebagaimana dikemukakan Kaelan (2005) adalah ilmu yang

membicarakan cara, jalan atau petunjuk praktis dalam

penelitian


7/26

Tiga Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Kuantitatif

Metodologi Penelitian Kualitatif

Metodologi Penelitian Kritis


8/26

Metode Ilmiah dan Metode Penelitian

mengacu kepada Natzir (1985) apa pun jenis metodologi

penelitian atau metode penelitian sebagai aspek teknikelnya,

tidak bisa dilepaskan dari metode ilmiah atau metode keilmuan.

Penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat

sekali, jika tidak dikatakan sama. Almack (dalam Natzir, 1985:

43) menunjukkan, bahwa metode ilmiah adalah cara

menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,

pengesahan dan penjelasan kebenaran.

Begitu pula Soetriono dan Hanafie (2007) menyatakan bahwaMetode ilmiah merupakan prosedur atau langkah-langkah

sistematis dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu.

Ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui metode

ilmiah


9/26

Beberapa kriteria Metode Ilmiah

Berdasarkan Fakta.

Bebas Dari Prasangka.

Memakai Prinsip-Prinsip Analisis. Memakai Hipotesis.

Memakai Ukuran Objektif.

Memakai Teknik Kuantifikasi.


10/26

Aspek Pola Langkah Penelitian

Lima aspek pola penelitian (Maryaeni, 2005)

Apa yang akan diteliti

Mengapa penelitian itu perlu dilakukanApa ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan

Apa konsepsi teoritis yang melandasi

Bagaimana penelitian dilakukan.


11/26

Pola Langkah Penelitian Kualitatif

Gagasan Creswell (1997) tentang format untuk perencanaanpenelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

Merumuskan dan mendefinisikan masalah

Mengadakan studi kepustakaan antara lain untuk menyusunkerangka teori yang relevan dengan masalah penelitian.

Menentukan metode dan teknik pengumpulan data dan analisisdata. Pada bagian ini pola prosedural, teknik dan berbagai alatbantu tidak bisa diabaikan. Namun, ada kekhasan pada

penelitian kualitatif, yakni peneliti adalah alat utama dalampenelitian.

Penyusunan laporan ilmiah. Sama halnya dengan penelitiankuantitatif, maka penelitian kualitatif pun diakhiri denganpenyusunan laporan ilmiah.


12/26

Ciri-ciri Aktivitas Penelitian

Ilmu pengetahuan berwujud suatu proses yang di dalamnya

melibatkan aktivitas penelitian memiliki beberapa ciri sebagai

berikut. Indrawiah

Rasional dan Intelektual

Imajinasi

Kognitif

Teleologis


13/26

SARANA BERFIKIR ILMIAH

Logika

Statistika

Matematika Bahasa


14/26

Logika

Logika bisa dimaknai sebagai cara berpikir mengikuti kaidah-

kaidah atau prinsip-prinsip baku guna mendapatkan

kebenaran yang bisa dipertanggungjawabkan, baik secara

ilmiah maupun filosofis (Djojosuroto, 2007: Budiman, 2003;

Soekadijo, 1985).


15/26

Statistik

Statistik berkaitan erat dengan logika induktif. Mengingat

bahwa hakikat logika induktif adalah penarikan kesimpulan

dari data individual atau premis-premis minor ke suatu

kesimpulan bersifat umum. Untuk itu, dibutuhkan sarana

berpikir, yakni statistik.


16/26

Matematika

Antara logika dan matematika tidak terpisahkan. Menurut

Bertrand Russell (dalam Suriasumantri, 1982: 22) hubungan

antara logika dan matematika adalah Mereka berada seperti

anak kecil dan orang dewasa: logika adalah masa kecil dari

matematika dan matematika adalah masa dewasa dari logika.

Sebab, hukum-hukum matematika pada dasarnya adalah

pernyataan-pernyataan logika. Atau, semua operasi

matematika dapat direduksi menjadi beberapa kaidah logika

(Suriasumantri, 1982: 23). Selaku logika deduktif matematikadapat menurunkan pengetahuan baru dari pengetahuan-

pengetahuan yang sebelumnya sudah diketahui

(Suriasumatri, 1982: 23).


17/26

Bahasa

Sarana berpikir lainnya adalah bahasa. Bahasa dan pikiran

memiliki kaitan erat. Gagasan ini sejalan dengan pendapat

Djojosuroto (2008: 93) yang menyatakan, bahwa tanpa

mempunyai kemampuan berbahasa, seseorang tidak dapat

melakukan kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur.

Bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk

jalan pikiran tersebut kepada orang lain, baik pikiran yang

berlandaskan logika induktif maupun deduktif.


18/26

HAKIKAT ILMU SEBAGAI PRODUKDalam hal ini ada tiga unsur manusia yaitu:

Berpikir

Berkehendak

Merasa

Kemampuan berpikir mengakibatkan manusia mendapatkan(ilmu), dengan kehendaknya manusia menata perilakunya danmelalui merasa manusia mencapai kesenangan ataumenciptakan sesuatu yang indah. Ketiganya bisa salingberkaitan, dalam arti, melalui pikiran manusia mendapatkan

pengetahuan, tidak sekedar untuk memenuhi hasrat ingin tahu,tetapi terkait pula dengan penggunaannya untuk menataperilakunya. Hasrat ingin tahu akan suatu realitas dikaji melaluisuatu proses penelitian guna menghasilkan produk, yakni ilmupengetahuan. Dengan demikian, ilmu pengetahuan tidak sajasebagai suatu proses, yakni proses penelitian, tetapi jugasebagai produk. Soekanto (1996: 5)


19/26

Ilmu Perspektif Etimologis dan Terminologis

Di lihat dari segi hasil kegiatan, ilmu merupakan sekelompok

pengetahuan mengenai suatu pokok soal dengan titik pusat

minat pada segi atau permasalahan tertentu sehingga

merupakan berbagai konsep. Pengetahuan ilmiah itu

mempunyai 5 ciri pokok, yaitu empiris, sistematis, objektif,

analisis, dan verifikatif. Definisi ilmu rumusan kami perlu

ditegaskan lagi berbunyi : Ilmu adalah rangkaian aktivitas

manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode

berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga

menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematismengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan, atau

keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh

pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan

penerapan (Gie, 2004: 130).


20/26

Berbagai Bentuk Pernyataan Ilmiah Konsep

Proposisi

Hipotesis

Dalil (scientific law) Teori

Data dan fakta


21/26

Ciri-Ciri Ilmu Empiris

Ilmu pengetahuan bersifat sekuler

Sistematis

Objektif (objektivitas)

Standarisasi dan replikasi

Analitis Verifikatif

Intersubjektif

Kebenaran ilmiah faktual dan rasional

Tentatif

Komulatif

Sosial

Dapat dikomunikasikan Universal

Progresif

Sikap kritis

Dapat digunakan

Ilmu sebagai usaha pencarian

Ilmu sebagai upaya untuk menaklukkan


22/26

PENGGOLONGAN ILMU

1. Ilmu nomotetis (Aalfa), ilmu ideografis (Bbeta)dan ilmu gamma Positivisme-materialisme hendak melebur filsafat ke

dalam ilmu kealaman (Natuurwissenschaftten).

Kaum positivis meletakkan pengetahuan hanya padahukum-hukum yang dirumuskan secara pasti.

Manusia Barat lebih menitikberatkan penyelidikan hanyaberdasarkan kenyataan yang terhampar dibandingkandengan kenyataan sejarah dan budaya yangdilakukannya sendiri.

Sejak abad ke XIX manusia Barat mendewakan ilmualam. Gejala ini terlihat dari gagasan bahwa metode ilmualam dianggap sebagai satu-satunya metode dalam duniailmiah.

Semboyan knowledge is power menempatkan ilmu alamseolah-olah berada di depan filsafat (ilmu lainnya).


23/26

2. Perbedaan ilmu berdasarkan objek Ilmu Matematika

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu tentang perilaku

Ilmu pengetahuan kerohanian

3. Ilmu pengetahuan alam, humanitis dan sosial Ilmu pengetahuan alam terkait dengan objektivitas Ilmu pengatahuan alam bertujuan untuk membuat

standarisasi pengamat

Ilmu pengetahuan alam mengurangi perbedaan-perbedaan kemanusiaan terhadap apa yang diamati

Ilmu pengetahuan alam tertarik pada usahamenghasilkan teori

Ilmu pengetahuan alam tertarik pada dunia yang telahdiketemukan

Ilmu pengetahuan alam mencari persetujuan umum


24/26

4. Ilmu Murni dan Ilmu Terapan

Misalnya, ilmu alam adalah ilmu murni, sedangkan ilmuterapannya adalah teknologi. Ilmu kimia adalah ilmu murni,

memiliki ilmu terapan, yakni farmasi. Ilmu faal adalah ilmu

murni, sedangkan ilmu terapannya adalah kedokteran


25/26

KERJA SAMA ANTAR ILMUWalaupun ilmu-ilmu yang ada bisa dipilahkan menjadi berbagai

bidang disiplin ilmu baik atas dasar objek materi maupun objek

forma, namun bukan berarti, bahwa ilmu yang satu dan ilmu

yang lainnya terpisah secara mutlak.


26/26

TERIMAKASIH

metode penelitian vi d endy satwika

Documents