bab vi

12
JURNAL PENYESUAIAN & NERACA LAJUR (Kertas Kerja / Work Sheet) 1. Jurnal Penyesuaian Neraca saldo bukan merupakan tahapan terakhir untuk menyusun laporan keuangan, karena didalam neraca saldo, masih ada beberapa akun yang tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, jurnal penyesuai perlu dibuat agar akun-akun yang ada mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, pendapatan dan modal sebenarnya. Ada dua macam jurnal penyesuaian : Pertama keadaan dimana suatu transaksi telah terjadi, tetapi belum dicatat, Kedua keadaan dimana transaksi telah dicatat dalam akun, tetapi saldonya perlu dikoreksi untuk mencerminkan keadaan sebenarnya. Setiap jurnal penyesuaian akan berpengaruh paling tidak pada satu akun neraca dan satu akun laba rugi dalam jumlah yang sama. Dengan demikian setiap jurnal penyesuaian akan mempengaruhi laba (rugi) bersih. Apabila dilihat dari pengaruhnya terhadap akun neraca dan laporan laba rugi, jurnal penyesuaian dapat digolongkan sebagai berikut : Jurnal Penyesuaian yang mempengaruhi akun beban dan utang. Jurnal penyesuaian ini perlu dibuat karena adanya beban yang telah terjadi, tetapi belum dicatat. Beban-beban semacam ini disebut beban masih harus dibayar (Accrued Expenses). Jurnal Penyesuaian yang mempengaruhi akun beban dan aktiva. Jurnal penyesuaian ini perlu dibuat karena saldo akun yang sudah ada tidak mencerminkan keadaan beban dan aktiva yang sebenarnya. Jurnal Penyesuaian yang mempengaruhi akun pendapatan dan aktiva. Jurnal penyesuaian ini berhubungan dengan pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat. Kadang-kadang pendapatan ini disebut pendapatan masih harus diterima (accrued revenues). Jurnal Penyesuaian yang mempengaruhi akun pendapatan dan utang. Jurnal penyesuaian ini berhubungan dengan saldo akun pendapatan atau utang yang sudah tidak mencerminkan keadaan sebenarnya. Peneriman uang untuk pendapatan yang belum dihasilkan adalah contoh dari jurnal penyesuaian ini. Penerimaan uang itu akan menjadi pendapatan di masa datang. Pendapatan jenis ini disebut pendapatan diterima di muka (unearned revenues). A. Tujuan diadakan jurnal penyesuaian : Agar Tiap Perkiraan menunjukkan saldo yang up to date pada penutupan periode akuntansi Agar tiap perkiraan hasil dan biaya menunjukkan Jumlah yang wajar untuk periode akuntansi tersebut. Dalam sebuah perusahaan dagang, jurnal penyesuaian yang biasanya dilakukan pada akhir tahun adalah : (a). Pemakaian beban dibayar di muka, (b). Pemakaian aktiva tetap, (c). Pengakuan beban terutang, dan (d). Koreksi persediaan. Accounting Dasar 1 (Oktavianus. R. A, SE., M.Si) Page 1

Upload: okta7373

Post on 04-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: BAB VI

JURNAL PENYESUAIAN & NERACA LAJUR (Kertas Kerja / Work Sheet)

1. Jurnal Penyesuaian

Neraca saldo bukan merupakan tahapan terakhir untuk menyusun laporan keuangan, karena didalam neraca saldo, masih ada beberapa akun yang tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, jurnal penyesuai perlu dibuat agar akun-akun yang ada mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, pendapatan dan modal sebenarnya. Ada dua macam jurnal penyesuaian : Pertama keadaan dimana suatu transaksi telah terjadi, tetapi belum dicatat, Kedua keadaan dimana transaksi telah dicatat dalam akun, tetapi saldonya perlu dikoreksi untuk

mencerminkan keadaan sebenarnya. Setiap jurnal penyesuaian akan berpengaruh paling tidak pada satu akun neraca dan satu akun laba rugi dalam jumlah yang sama. Dengan demikian setiap jurnal penyesuaian akan mempengaruhi laba (rugi) bersih.

Apabila dilihat dari pengaruhnya terhadap akun neraca dan laporan laba rugi, jurnal penyesuaian dapat digolongkan sebagai berikut :

Jurnal Penyesuaian yang mempengaruhi akun beban dan utang. Jurnal penyesuaian ini perlu dibuat karena adanya beban yang telah terjadi, tetapi belum dicatat. Beban-beban semacam ini disebut beban masih harus dibayar (Accrued Expenses).

Jurnal Penyesuaian yang mempengaruhi akun beban dan aktiva. Jurnal penyesuaian ini perlu dibuat karena saldo akun yang sudah ada tidak mencerminkan keadaan beban dan aktiva yang sebenarnya.

Jurnal Penyesuaian yang mempengaruhi akun pendapatan dan aktiva. Jurnal penyesuaian ini berhubungan dengan pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat. Kadang-kadang pendapatan ini disebut pendapatan masih harus diterima (accrued revenues).

Jurnal Penyesuaian yang mempengaruhi akun pendapatan dan utang. Jurnal penyesuaian ini berhubungan dengan saldo akun pendapatan atau utang yang sudah tidak mencerminkan keadaan sebenarnya. Peneriman uang untuk pendapatan yang belum dihasilkan adalah contoh dari jurnal penyesuaian ini. Penerimaan uang itu akan menjadi pendapatan di masa datang. Pendapatan jenis ini disebut pendapatan diterima di muka (unearned revenues).

A. Tujuan diadakan jurnal penyesuaian : Agar Tiap Perkiraan menunjukkan saldo yang up to date pada penutupan periode akuntansi Agar tiap perkiraan hasil dan biaya menunjukkan Jumlah yang wajar untuk periode akuntansi tersebut.

Dalam sebuah perusahaan dagang, jurnal penyesuaian yang biasanya dilakukan pada akhir tahun adalah : (a). Pemakaian beban dibayar di muka, (b). Pemakaian aktiva tetap, (c). Pengakuan beban terutang, dan (d). Koreksi persediaan.

Adapun Akun atau perkiraan yang dibuatkan jurnal penyesuaian, antara lain:

Hasil / Pendapatan Yang Akan DiterimaContoh : Promes sebesar Rp. 100.000 tanggal 01 November 1995 dari Tn. Bunding akan dilunasi dalam waktu 90 hari dengan bunga 12 % setahun. Bunga untuk November dan Desember 1995 adalah pendapatan periode tahun 1995. Walaupun belum diterima. Maka Penyesuaian yang diperlukan ialah Pendapatan Bunga Harus di tambah Rp. 2.000 (2/12 x 12% x Rp. 100.000) dan harta lancar akan menimbulkan hasil yang akan diterima ditambah Rp. 2.000.Jurnalnya : Des, 31. Hasil Yang akan Diterima Rp. 2.000 Pendapatan Bunga Rp. 2.000

Hasil / Pendapatan Yang Diterima DimukaContoh : Tanggal 01 Januari 1995 diterima sewa sebagian bangunan Rp. 195.000, untuk masa Januari s/d Januari 1996. Sewa untuk Januari 1996 adalah merupakan pendapatan untuk periode 1996. Penyesuaian yang diperlukan adalah Pendapatan sewa dikurang Rp. 15.000 dan utang lancar, Hasil Yang diterima Dimuka Ditambah.

Jurnalnya :

Accounting Dasar 1 (Oktavianus. R. A, SE., M.Si)Page 1

Page 2: BAB VI

Des, 31. Pendapatan Sewa Rp. 15.000.Hasil Yang Diterima Dimuka Rp. 15.000

Biaya Yang Akan Dibayar (Biaya Terutang)Contoh : Tanggal 01 Desember 1995, Arwin mengeluarkan Promes Rp. 200.000, yang akan dilunasi dalam 60 hari dengan bunga 12 % pertahun. Bunga Desember 1995 sebesar Rp. 2.000, (1/12 x 12 % x Rp. 200.000), maka akun yang mengalami penyesuaian terjadi pada biaya bunga bertambah dan utang lancar, Biaya yang akan Dibayar Juga Bertambah.

Jurnalnya :Des, 31 Biaya Bunga Rp. 2.000

Biaya Yang Akan Dibayar Rp. 2.000 Biaya Yang Dibayar Dimuka

Contoh 2 : Biaya Asuransi yang nampak dalam Neraca Percobaan atau Neraca Saldo tahun 1995 Rp. 100.000 adalah Biaya Asuransi tahun 1995/1999 (5 Tahun). Jadi untuk 5 Tahun @ Rp. 20.000 Pertahun. Dengan demikian biaya untuk tahun 1995 hanya Rp. 20.000 dan selebihnya yaitu Rp. 80.000 adalah Biaya untuk Tahun 1996/1999. Pembetulan atau penyesuaian yang diperlukan adalah Biaya Asuransi Dikurangi Rp. 80.000 dan Harta Lancar Berupa Biaya Dibayar Dimuka Ditambah.

Jurnalnya :Des, 31 Beban Dibayar Dimuka Rp. 2.500

Beban Asuransi Rp. 2.500 Penyusutan Aktiva Tetap

Dalam Aktiva tetap Dikenal adanya Biaya Penyusutan atau Depresiasi, semua aktiva tetap, kecuali tanah, akan menyusut. Harta tetap mempunyai umur manfaat yang terbatas. Nilai harta tetap itu akan terus menurun hingga pada akhir masa manfaatnya nilainya akan habis atau hanya nilai rongsokan yang lazim disebut Nilai Residu / Nilai Sisa.

Penurunan Nilai ini adalah Biaya atas pemakaian harta Itu. Dan karenanya pemakaian itu berlangsung selama beberapa periode maka biaya itu dibagi-bagikan (dialokasikan) pada periode yang mendapat manfaat itu. Biaya itu dinamakan Biaya Penyusutan (Depreciation). Umumnya metode penyusutan ada beberapa macam, antara lain : Metode Garis Lurus (Straigh Line Method).

By. Penyusutan = HargaPerolehan – NilaiSisa

Umur Ekonomis

Dengan metode ini dianggap bahwa setiap periode mendapat manfaat yang sama. Karenanya mendapat beban yang sama dari penyusutan itu. Penyusutan untuk masing-masing periode dihitung dengan memperhatikan hal-hal berikut : Nilai Perolehan dari Aktiva tetap Tersebut (Harga Bali, Ongkos Angkut dan Ongkos-ongkos

lainnya). Taksiran Nilai Rongsokan / Nilai Sisa (Salvage or Residual Value). Taksiran Umur Manfaat dari Aktiva Tetap tersebut.

Contoh : Dibeli sebuah Bangunan tahun 1996 dibeli oleh Arwin dengan nilai perolehan Rp. 1.500.000 umur manfaat ditaksir 20 Tahun dan nilai sisa (Residu) Rp.100.000 penyutan tahunan dapat dihitung sebgai berikut

By. Penyusutan / Depresiasi Tahunan = 1.500.000−100.000

20By. Penyusutan / Depresiasi Tahunan = Rp. 70.000Jurnalnya :Des, 31 Beban Peny. Kendaraan (Truk) Rp. 70.000

Akm. Peny. Kendaraan(Truk) Rp. 70.000

Accounting Dasar 1 (Oktavianus. R. A, SE., M.Si)Page 2

Page 3: BAB VI

Metode Saldo Menurun. Saldo Menurun Biasa

By. Penyusutan = % tetap X Nilai Buku Nilai Buku = Harga Perolehan – Akm. Peny

% tetap = 100

Umur Ekonomis

Saldo Menurun Ganda

By. Penyusutan = % tetap X Nilai BukuNilai Buku = Harga Perolehan – Akm. Peny

% tetap = 100

Umur Ekonomis x 2

Metode angka Tahun

By. Penyusutan = 100

Umur Ekonomis x Harga Perolehan – Residu / Nilai Sisa

Yang diakui untuk penggunaan didalam laporan keuangan perpajakan hanya metode Garis Lurus dan Saldo Menurun.

Penyisihan Piutang Ragu atau Tak tertagihJika perusahaan menjual dengan kredit, terdapat kemungkinan bahwa sebahagian dari piutang itu tidak dapat ditagih. Kegagalan ini menyebabkan Kerugian yang biasanya disebut Kerugian Piutang Ragu atau Kerugian Piutang Tak tertagih (Doubtfull Account Expense = Uncollectible Account Expense = Bedt Expense) Akun / perkiraan ini merupakan perkiraan kontra, karena akun ini merupakan akun pengurang dari piutang niaga. Wajarlah bahwa kerugian karena piutang tak tertagih itu dicatat sebagai kerugian periode dimana penjualan itu terjadi. Karena pada akhir periode belum diketahui berapa piutang tak tertagih, maka lazimnya digunakan 2 metode antara lain : Metode Taksiran

Cara para lazim untuk membuat taksiran adalah sebagai berikut : Tentukan besarnya kerugian rata-rata tahun yang lalu dalam persen atas penjualan. Dapat juga

menggunakan pengalaman perusahaan lain yang sejenis, yaitu perusahaan dalam lapangan usaha yang sama.

Pergunakan persen itu atas penjualan periode ini.Dengan cara ini dapat kita membuat penyesuaian atas Piutang R. A. Sumantri tahun 1995, dimana piutang tak tertagih 1 % dari jumlah penjualan Rp.7.400.00, dan piutang niaga Rp. 1.067.500.Dengan demikian Piutang tak tertagih Tahun 1995 ditetapkan sebagai berikut :Penjualan Rp. 7.400.000 ditaksir tidak akan tertagih 1 % dari penjualaan, maka Kerugian Piutang Ragu adalah Rp. 74.000. Jurnalnya :Des, 31 Kerugian Piutang Tak Tertagih Rp. 74.000

Taksiran Piutang Tak Tertagih Rp. 74.000

Kerugian piutang tak tertagih diklasifikasikan sebagai Biaya Penjualan, kalau kebijaksanaan pemberian kredit ditetapkan oleh bagian penjualan atau sebagai Biaya Adm Umum kalau kebijaksanaan itu ditetapkan oleh manajemen umum. Taksiran Piutang Tak Tertagih atau Taksiran Piutang Yang Diragukan Merupakan pengurangan (Offset Account) atas perkiraan Piutang Niaga, jadi merupakan pengurangan nilai harta lancar. Dalam neraca Piutang Niaga nampak sebgai Berikut :

Harta LancarPiutang Niaga 1.067.500Taksiran Piutang Tak Tertagih ( 74.000)

Accounting Dasar 1 (Oktavianus. R. A, SE., M.Si)Page 3

Page 4: BAB VI

Piutang Niaga Netto 993.500

Metode LangsungJika pada berikutnya betul diketahui bahwa customer sudah betul-betul tidak mampu melunasi piutangnya diakibatkan oleh karena customer tersebut telah pailit ataupun meninggal dunia, maka akan dilakukan penghapusan secara langsung atas piutang customer tersebut dengan mendebet Taksiran Piutang Tak Tertagih dan Mengkredit Piutang Niaga.

Contoh : Diketahui pada periode Tahun 1996 Piutang Tak Tertagih Rp. 60.000, maka Piutang ini Dihapuskan (dikeluarkan dari buku) dengan jurnal sebagai berikut :Jurnalnya :Des, 31 Taksiran Piutang Tak Tertagih Rp. 60.000

Piutang Niaga Rp. 60.000

Koreksi PersediaanPenyesuaian dilakukan pada persediaan awal maupun akhir dan ditandingkan dengan Ikhtisar Laba Rugi atau Harga Pokok Penjulan.

Contoh : saldo akun persediaan barang dagang sebesar Rp. 19.700 merupakan persediaan barang dagang yang ada pada awal periode akuntansi (1 Januari xxxx). Pada akhir periode (31 Desember xxxx) berdasarkan perhitungan fisik yang dilakukan, nilai persediaan yang ada adalah Rp. 15.000. maka jurnal penyesuaian yang dibuat adalah :

Jurnalnya (Metode Ikhtisar Laba Rugi):

Des, 31 Ikhtisar Laba Rugi Rp. 19.700Persd. Awal Brg Niaga Rp. 19.700

Persd. Akhir Brg Niaga Rp. 15.000Ikhtisar Laba Rugi Rp. 15.000

Atau (Metode HPP)Des, 31 HPP Rp. xxxx

Persd. Awal Brg Niaga Rp. xxxxPembelian Rp. xxxxBy. Angkut Rp. xxxx

Persd. Akhir Brg Niaga Rp. xxxxRetur Pembelian Rp. xxxxPot. Pembelian Rp. xxxx

HPP Rp. xxxx

2. Neraca Lajur / Kertas Kerja (Work Sheet)

Neraca lajur atau Kertas Kerja adalah selembar kertas berkolom-kolom yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan akuntansi secara manual untuk membantu menggabungkan pekerjaan pada akhir periode akuntansi .Neraca Lajur atau Kertas Kerja bukan merupakan alat akuntansi yang harus dibuat sebelum menyusun laporan keuangan. Media ini sama sekali bukanlah sebuah kewajiban yang tidak boleh dihindari oleh akuntan dalam siklus akuntansi. Neraca lajur hanya alat bantu untuk mempermudah dalam menyusun laporan keuangan, neraca lajur dapat terdiri dari 12 kolom, 10 kolom dan 8 Kolom. Kertas kerja atau neraca lajur merupakan suatu alat untuk : Penyusunan Laporan Keuangan Pencatatan Pos-pos penyesuaian dan pos penutupan dalam jurnal Penutupan hasil usaha selama periode dan penyusunan laporan keuangan tanpa secara formal

menutup buku.

Accounting Dasar 1 (Oktavianus. R. A, SE., M.Si)Page 4

Page 5: BAB VI

Neraca lajur atau kertas kerja 12, 10 kolom atau 8 kolom dipersiapkan melalui prosedur dengan urutan logis, antara lain terdiri dari : Neraca lajur Diberi Kepala Yang terdiri atas Nama Perusahaan, keterangan dari daftar yang dibuat

dalam Hal ini Kertas Kerja dan periode akhir akuntansi. Kolom 1 berisi nama perkiraan dan kolom 2 berisi Nilai dari saldo Akhir Buku besar atau Neraca

Percobaan atau Neraca Saldo yang terdiri atas 2 kolom yaitu Debet dan Kredit. Kolom Ke 3 berisi data penyesuaian yang sudah dikumpulkan dan dianalisa dan terdiri atas Debet dan

Kredit. Kolom 4 Berisi hasil pengurangan atau penambahan dari Neraca saldo dan jurnal penyesuaian

sehingga menghasilkan nilai sebenarnya yang dituang dalam Neraca Saldo Setelah Penyesuaian yang terdiri dari debet dan Kredit.

Kolom ke 5 berisi Laporan Laba rugi, dimana nilai-nilai yang ada didalam neraca saldo setelah penyesuaian diklasifikasikan yang merupakan komponen dari laporan laba rugi dan dimasukkan ke dalam laporan laba rugi sesuai dengan susunan laporan laba rugi pada umumnya dan terdiri atas debet dan kredit, kemudian jumlahkan posisi debet dan kredit dari kolom tersebut, selisih yang didapat dari hasil pengurangan antara Debet dan Kredit disebut laba jika Nilai Debet Lebih Besar dari Kredit, namun jika sebaliknya Disebut Rugi.

Kolom ke 6 berisi Laporan Perubahan Modal / Ekuitas, dimana nilai-nilai yang ada didalam neraca saldo setelah penyesuaian dan Laporan laba Rugi diklasifikasikan yang merupakan komponen dari laporan Perubahan Ekuitas termasuk Laba atau rugi yang didapat dari kolom laporan Laba rugi dan dimasukkan ke dalam laporan Perubahan Ekuitas sesuai dengan susunan laporan ekuitas pada umumnya dan terdiri atas debet dan kredit. Jika dari kolom laba rugi menghasilkan Laba Maka akan menambah posisi modal di Debet, namun jika rugi Akan Masuk ke kolom Kredit.

Kolom ke 5 berisi Laporan Neraca, dimana nilai-nilai yang ada didalam neraca saldo setelah penyesuaian diklasifikasikan dan juga yang ada didalam Laporan Perubahan Ekuitas dalam Hal ini Modal Akhir yang merupakan komponen dari laporan Neraca dimasukkan ke dalam laporan Neraca sesuai dengan susunan laporan laba rugi pada umumnya dan terdiri atas debet dan kredit. Modal Akhir dari kolom Perubahan Ekuitas Akan Masuk ke Posisi Kredit di Neraca.

Jika tidak ada kesalahan maka setelah Hak Pemilik akhir periode dimasukkan, Kedua lajur Neraca akan seimbang dan segera dilakukan jurnal tutup.

Soal latihan

Soal. 1Informasi akuntansi berikut ini dikutip dari buku catatan R. Gandhi Tgl. 31 Desember 2001 :

a. Biaya Asuransi Rp. 36 000, belum habis masa berlakunya Rp. 15.000.b. Pendapatan sewa Rp. 390.000, rumah yang bersangkutan disewakan dengan sewa Rp. 30.000, sebulan.

Sewa untuk Januari 2002 telah diterima Desember 2001.c. Perkiraan biaya bunga bersaldo Rp.15.000, bunga yang terutang atas wesel bayar Rp. 7.500, bunga

sebesar Rp. 2.500, dibayar dimuka pad tgl. 31 Desember 2001.d. R. Gandhi Menerima Promes Rp. 200.000, bunga 12 % tunai 90 hari pada tanggal 01 November 2001.e. Biaya iklan bersaldo Rp. 38.000, persediaan perlengkapan iklan Rp. 17.000, biaya iklan yang belum

dibayar Rp. 10.000.sf. Tgl. 01 Desember 2001 R. Gandhi menyewa gudang baru dari Fa. Wandhi Rp. 25.000, tiap bulan. Sewa

desember belum dibayar.g. Pendapatan sewa Rp. 140.000, diterima dari seorang penghuni dikreditkan pada perkiraan pendapatan

sewa. Sewa Desember 2001 Rp. 20.000 belum diterima.

Diminta : Buatlah Jurnal Penyesuaian Per 31 Desember 2001

Soal.2

Accounting Dasar 1 (Oktavianus. R. A, SE., M.Si)Page 5

Page 6: BAB VI

Perusahaan Dagang “PD.Bundink” membayar premi asuransi untuk masa pertanggungan 3 tahun, terhitung tgl. 01 Juli 1999. Setiap akhir periode akuntansi per 31 Desember, dibuat jurnal penyesuaian dan akibatnya timbul perkiraan baru yang bersifat sementara. Pada akhir periode akuntansi tanggal 31 Desember 2000 perkiraan baru tersebut berjumlah Rp. 4.200.000.Diminta : a. Jurnal pembayaran premi asuransi pada tgl. 01 Juli 1999

b. Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 2000 ( Sertakan Perhitungannya )

Soal.3

Hamka adalah seorang pemborong yang mempekerjakan 50 orang buruh. Upah tiap orang Rp. 7.500 per hari, upah dibayar setiap hari sabtu setelah 6 hari kerja terhitung mulai hari senin s/d sabtu. Tgl 31 Desember 1998 tepat pada hari kamis.

Diminta : a. Buatlah jurnal Penyesuaian per 31 Desember 1998b. Berapakah besarnya gaji pertahun, bila dalam satu tahun diperhitungkan 48 minggu (Sertakan

Perhitungannya).Soal. 4

Berikut merupakan Neraca Percobaan PD. Robby Tgl. 31 Desember 2010PD. ROBY

Neraca Percobaan Per 31 Desember 2010

Perkiraan Debet KreditKas 600.000 Wesel Tagih 300.000 Piutang Niaga 1.500.000 Taksiran Piutang Tak Tertagih 40.000 Persediaan Barang Niaga 01 Des 2010 1.200.000 Asuransi Dibayar Dimuka 90.000 Truk Angkutan 700.000 Akm. Penyusutan truk Angkutan 140.000 Peralatan Kantor 200.000 Akm. Penyusutan Peralatan Kantor 20.000 Bangunan 5.000.000 Akm. Penyusutan Bangunan 120.000 Tanah 700.000 Utang Niaga 1.000.000 Wesel Bayar 100.000 Roby, Modal 6.523.500 Roby, Pengambilan 200.000 Penjualan 12.000.000 Pembelian 8.000.000 Beban Iklan 60.000 Beban Penyerahan 40.000 Gaji Penjual 800.000 Gaji Pegawai Kantor 600.000 Beban Perlengkapan Kantor 20.000 Pendapatan Bunga 1.500 Pendapatan Sewa 80.000 Beban Bunga 15.000

Accounting Dasar 1 (Oktavianus. R. A, SE., M.Si)Page 6

Page 7: BAB VI

Jumlah 20.025.000 20.025.000 Persediaan Barang Niaga Tgl. 31 Desember 2010 Rp. 1.400.000Data Untuk Penyesuaian :a. Wesel Tagih Adalah promes 12 % tunai 60 Hari tgl. 01 Desember 2010b. Wesel Bayar adalah promes 12 % tunai 90 Hari Tgl. 01 November 2010c. Saldo Asuransi Yang dibayar dimuka adalah Premi Untuk 3 Tahun di tutup 01/01/10.d. Saldo Biaya Iklan menunjukkan pembayaran iklan yang akan dimuat dikoran tgl. 01 November 2010

s/d Akhir April 2011.e. Gaji yang akan dibayar : Gaji Penjual Rp. 20.000 dan Gaji Pegawai Kantor Rp. 16.000f. Perlengkapan Kantor yang tersisa Rp. 2.500g. Mulai Tgl. 01 Juli 2010 satu ruangan kantor disewakan Rp. 10.000, perbulanh. Piutang tak tertagih ditaksir 1 % dari penjualani. Tarif Penyusutan tahunan :

Truk Angkutan 25 % Peralatan 25 % Bangunan 5 %

Diminta :a. Berikan Jurnal Penyesuaian yang diperlukanb. Susunlah Kertas Karya Tgl. 31 Desember 2010c. Susunlah perhitungan rugi / laba tahun 2010, perhitungan hak pemilik dan Neraca Per 31

Desember 2010.

Soal. 5PD. Doni

Neraca SaldoPer 31 Desember 1998

Nama AkunSebelum Penyesuaian Sesudah Penyesuaian

Debet Kredit Debet Kredit

Kas / Bank 25.000.000 - 24.250.000 -

Wesel Tagih 5.000.000 - 10.000.000 -

Piutang Niaga 45.000.000 - 40.000.000 -

Perlengkapan 7.500.000 - 2.500.000 -

Asuransi Dibayar Dimuka 1.500.000 - 750.000 -

Persd. Barang Niaga 26.500.000 - 27.500.000 -

Peralatan 30.000.000 - 30.000.000 -

Akm. Peny. Peralatan - 12.000.000 - 15.000.000

Kendaraan 20.000.000 - 20.000.000 -

Akm. Peny. Kendaraan - 6.000.000 - 8.000.000

Utang 45.000.000 - 45.000.000

Utang Gaji - 2.500.000

Utang Bunga 350.000

Utang Pajak 500.000

Modal, Doni 50.000.000 50.000.000

Pengambilan, Doni 13.500.000 13.500.000

Penjualan 150.000.000 150.000.000

Pembelian 57.500.000 57.500.000

Biaya Gaji 27.500.000 30.000.000

Biaya Perlengkapan 5.000.000

Biaya Penyusutan Peralatan 3.000.000

Biaya penyusutan Kendaraan 2.000.000

Biaya Asuransi 750.000

Accounting Dasar 1 (Oktavianus. R. A, SE., M.Si)Page 7

Page 8: BAB VI

Ikhtisar Laba / rugi 26.500.000 27.500.000

Biaya Bunga 350.000

Biaya Umum rupa-rupa 1.000.000 1.750.000

Pajak Penghasilan 3.000.000 3.500.000

Total 263.000.000 263.000.000 298.850.000 298.850.000

Diminta : Buatlah Jurnal Penyesuaian Per 31 Desember 1998 dari data diatas Selesaikanlah Secara Benar dan lengkap Kertas Kerja Diatas Buatlah Laporan Keuangan

Soal. 6Usman Doni

Neraca PercobaanPer 31 Desember 2001

Perkiraan Debet KreditKas/Bank Rp 3.150.000 Wesel Tagih 3.000.000 Piutang Niaga 11.000.000 Persd. Barang Niaga (01/01/2001) 22.000.000 Peralatan 2.400.000 Utang Niaga 10.000.000 Wesel Bayar 2.000.000 Andi Adnin, Modal 29.290.000 Andi Adnin, Pengambilan 500.000 Penjualan 33.000.000 Pembelian 27.000.000 Biaya Iklan 500.000 Beban Penyerahan 400.000 Gaji Penjual 2.700.000 Gaji Pegawai Kantor 1.000.000 Biaya Perlengkapan 700.000 Beban Bunga 160.000 Pendapatan Bunga 220.000

Jumlah 74.510.000 74.510.000

Data Penyesuaian :a. Bunga yang akan diterima atas wesel tagih Rp. 30.000b. Biaya iklan yang sudah dibayar tapi belum terpakai Rp. 50.000c. Gaji penjual yang masih harus dibayar Rp. 200.000d. Bunga wesel bayar yang dibayar dimuka Rp. 40.000e. Persediaan perlengkapan kantor Rp. 100.000f. Biaya penyerahan yang masih harus dibayar Rp. 125.000g. Persediaan barang dagangan tgl. 31 Desember 2001 Rp. 25.000.000

Diminta : a. Buatlah Jurnal Penyesuaian Tgl. 31 Desember 2001b. Susunlah bahagian harta lancar dan utang lancar dalam neraca Usman Doni tanggal 31

Desember 2001.

Accounting Dasar 1 (Oktavianus. R. A, SE., M.Si)Page 8