BAB VIPENUTUP

6.1 KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat kami ambil dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah :a. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sektor Bakaru adalah pembangkit listrik yang menggunakan air sebagai tenaga utama dalam menggerakkan 2 yunit turbin yang memanfaatkan aliran sungai Mamasa. b. PLTA Bakaru mempunyai bagian-bagian penting dalam pembangkitan listrik yang terdiri dari Waduk, Headrace tunnel, Surge Tank, Penstock, Turbin, Generator dan Transformator. Pembangkit Listrik pada PLTA Bakaru dapat menghasilkan tenaga listrik 11 KV/unit yang kemudian dinaikkan menjadi 150 KV oleh transformator daya menuju jaringan transmisi dengan daya sebesar 2 x 63 MW.c. Proses Pembangkit Listrik pada PLTA Bakaru yaitu dengan membendung aliran sungai, dan kemudian air dialirkan melalui headracetunnel ke penstock. Dalam penstock energi potensial air diubah menjadi energi kinetik, Setelah itu air akan masuk ke turbin di mana energi kinetik air diubah menjadi energi mekanik. Dari energi mekenik di ubah menjadi energi listrik oleh generator. Menaikkan atau menurunkan tegangan di gunakan transformator.d. Transformator atau trafo merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik tanpa merubah frekuensi. Yang meliputi bagian Inti besi, Belitan, Sendapan, Busing, Minyak, trafo, Sistem, pengaman, Arester.e. Dalam menjaga keandalan dan keamanan dalam fungsinya, Trafo / Transformator Utama Pada PLTA Bakaru dilengkapi dengan sistem proteksi. Sistem proteksi yang terdiri dari beberapa komponen yang di rancang untuk mengidentifikasi kondisi sistem tenaga listrik dan bekerja berdasarkan informasi yang diperoleh dari sistem tersebut seperti arus, tegangan atau sudut fasa antara keduanya. Informasi yang diperoleh dari sistem tenaga listrik akan digunakan untuk membandingkan besarannya dengan besaran ambang-batas (threshold setting) pada peralatan proteksi. Apabila besaran yang diperoleh dari sistem melebihi setting ambang-batas peralatan proteksi, maka sistem proteksi akan bekerja untuk mengamankan kondisi tersebut.f. Metode pemeliharaan menurut jenis bendanya dapat dibagi menjadi tiga yaitu pemeliharaan sipil, pemeliharaan mesin dan pemeliharaan listrik dan kontrol. Pemeliharaan untuk menjaga seluruh fasilitas menurut teknis secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu pemeliharaan secara terencana dan pemeliharaan yang dilakukan secara tidak terencana atau ketika terdapat gangguan secara tiba-tiba. Dan pemeliharaan berdasarkan waktu terdiri dari pemeliharaan harian .mingguan, bulanan, tiga bulanan, tahunan (Annual Inspection), tiga tahunan (General Inspection), dan pemeliharaan Major Over Haul atau pembongkaran turbo generator.

6.2 SaranSelama penulis melakukan KP di PLTA Bakaru, banyak hal-hal yang pantas untuk dipelajari lebih lanjut, disini penulis berusaha untuk menjelaskan salah satu bagian dari sekian banyak hal yang ada pada PLTA Bakaru, mengingat waktu dan bahan penjelasan yang diberikan oleh pembimbing Industri dengan ini penulis ingin memberikan saran demi kesempurnaan laporan dan produktivitas di dunia pendidikan dan profesionalitas kepegawaian khususnya dibidang ketenaga listrikan.

DAFTAR PUSTAKA

Awaluddin, Zainuddin. Bangunan Sipil PLTA. Materi program pelatihan pembidangan PLTA. Udiklat Makassar. September 2002F. Ritonga, Achmad Holisul Ikhyar. Pengenalan PLTA. Materi program pelatihan pembidangan PLTA. Udiklat Makassar. September 2002Manual book : Turbin and auxiliary Equipment Volume I-VMoch. Basri Djalil. AhT, Hermanus Hadjon. Elektro mekanik PLTA.Materi program pelatihan pembidangan PLTA. Udiklat Makassar. September 2002Muchsin K. Barata, Tommy Rapar. Turbin air.Materi program pelatihan pembidangan PLTA. Udiklat Makassar. September 2002Muchlison, Pengembangan Sumber Energi Mikrohidro di Indonesia, Lokakarya ASEAN Energi Non Konvensional danTerbarukan, Bandung, Desember, 1993.Operation And Maintanance Manual For Generating Equipment Volume II. The New Japan Engineering Consultants. 1991Www.google.co.id /search.Kajian minihydro PLTA Bakaru. Di akses 2011