bab v penutup - website resmi stain kuduseprints.stainkudus.ac.id/840/8/bab v.pdf · 2017. 3....

2
67 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah mencermati pada uraian bab-bab sebelumnya, maka dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Praktik jual beli ijon di Desa Ngawen Kecamatan Wedung Kabupaten Demak melakukan praktik jual beli sitem ijon terutama terhadap padi. Biasanya penebas membeli padi yang belum siap panen kepada pemilik sawah. Para penebas rata-rata adalah mereka yang benar-benar ahli memprediksikan hasil tanaman. Dalam praktiknya para penebas tidak langsung memetik tanamannya namun menunggu sampai tanaman itu siap untuk dipanen. Hal seperti ini merupakan tradisi di daerah setempat. Meski pernah terjadi konflik antara penebas dan pembeli, namun hal itu sangat jarang terjadi dan akhirnya bisa diselesaikan dengan kekeluargaan. 2. Tinjauan hukum islam menurut Syaikh Taqiyuddin dalam kitabnya “Kifayat al-Akhyar”, mengatakan bahwa jual beli padi yang belum siap panen (ijon) itu dilarang. Tetapi untuk keberlangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat di Desa Ngawen Kecamatan Wedung Kabupaten Demak diperbolehkan selama sang pembeli adalah orang yang ahli dalam memperkirakan hasil panen serta antara penjual dan pembeli tidak ada akad yang mensyaratkan untuk diambil seketika. Ini diperbolehkan karena tidak ada unsur penipuan di dalamnya. B. Saran-saran 1. Hendaknya kedua belah pihak baik itu penebas maupun pemilik tanah tidak menyebutkan apakah harus diambil langsung atau tidak. Hal itu sebagai langkah prefentif agar tidak masuk ke jurang keharaman. 2. Pemuka agama setempat harus menjelaskan dengan detail terkait kebiasaan yang mereka lakukan.

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 67

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Setelah mencermati pada uraian bab-bab sebelumnya, maka dapatlah

    ditarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Praktik jual beli ijon di Desa Ngawen Kecamatan Wedung Kabupaten

    Demak melakukan praktik jual beli sitem ijon terutama terhadap padi.

    Biasanya penebas membeli padi yang belum siap panen kepada pemilik

    sawah. Para penebas rata-rata adalah mereka yang benar-benar ahli

    memprediksikan hasil tanaman. Dalam praktiknya para penebas tidak

    langsung memetik tanamannya namun menunggu sampai tanaman itu siap

    untuk dipanen. Hal seperti ini merupakan tradisi di daerah setempat. Meski

    pernah terjadi konflik antara penebas dan pembeli, namun hal itu sangat

    jarang terjadi dan akhirnya bisa diselesaikan dengan kekeluargaan.

    2. Tinjauan hukum islam menurut Syaikh Taqiyuddin dalam kitabnya

    “Kifayat al-Akhyar”, mengatakan bahwa jual beli padi yang belum siap

    panen (ijon) itu dilarang. Tetapi untuk keberlangsungan hidup dan

    kesejahteraan masyarakat di Desa Ngawen Kecamatan Wedung Kabupaten

    Demak diperbolehkan selama sang pembeli adalah orang yang ahli dalam

    memperkirakan hasil panen serta antara penjual dan pembeli tidak ada akad

    yang mensyaratkan untuk diambil seketika. Ini diperbolehkan karena tidak

    ada unsur penipuan di dalamnya.

    B. Saran-saran

    1. Hendaknya kedua belah pihak baik itu penebas maupun pemilik tanah tidak

    menyebutkan apakah harus diambil langsung atau tidak. Hal itu sebagai

    langkah prefentif agar tidak masuk ke jurang keharaman.

    2. Pemuka agama setempat harus menjelaskan dengan detail terkait kebiasaan

    yang mereka lakukan.

  • 68

    3. Antara penjual dan pembeli harus mengetahui hukum jual beli ijon menurut

    Islam, sehingga mereka bisa mengambil pendapat yang cocok dengan

    keadaannya.

    4. Saat mengambil hukum yang mudah hendaknya mereka tidak berasumsi

    meremehkan hukum.

    C. Kalimat Penutup

    Puji syukur Alhamdulillah, berkat pertolongan dan karunia Allah SWT,

    didasari niat dan kesungguhan akhirnya penulis dalam menyelesaikan

    penyusunan skripsi yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem

    Jual Beli Ijon Perspektif Taqiyuddin al-Hishni (Studi Kasus di Desa Ngawen

    Kecamatan Wedung Kabupaten Demak),” dengan harapan semoga dapat

    memberi manfaat bagi penulis kususnya dan bagi pembaca umumnya.

    Penulis menyadari dengan sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan skripsi

    ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati

    memohon para pembaca untuk memberi kritik yang membangun dan saran

    yang konstruktif dalam upaya penyempurnaan skripsi ini

    Akhirnya penulis ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang

    telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga senantiasa mendapat

    balasan dari Allah SWT. Amin ya rabbal „alamin...................