bab v implementasi formula 4+1 - repository.uksw.edu€¦ · bab v implementasi formula 4+1 usulan...
TRANSCRIPT
-
42
BAB V
Implementasi Formula 4+1
Usulan Formula 4+1 dari Indonesia untuk pemerintah Myanmar perlu tindakan
yang nyata. Empat formula tersebut adalah mengembalikan stabilitas dan keamanan,
Mengembalikan stabilitas dan keamanan, menahan diri secara maksimal dan tidak
menggunakan kekerasan, perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine
State, tanpa memandang suku dan agama, pentingnya segera dibuka akses untuk
bantuan keamanan dan pentingnya agar rekomendasi Laporan Komisi Penasihat untuk
Negara Bagian Rakhine yang dipimpin oleh Kofi Annan dapat segera
diimplementasikan. Dalam bab ini akan dibahas satu per satu mengenai implementasi
dari Formula 4+1 dan hambatan yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam
memberikan bantuan ke Myanmar dalam mengatasi permasalahan kemanusiaan di
Rohingnya.
5.1. Stabilitas dan keamanan
Salah satu tugas negara adalah melindungi masyarakatnya dari ancaman dan
kejahatan. Negara bertanggungjawab untuk menciptakan keamanan agar masyarakat
merasa nyaman. Konflik yang terus terjadi di Rakhine menjadikan wilayah ini tidak
aman bagi masyarakat Rohingnya. Berbagai tindakan keras dari pemerintah Myanmar
menyebabkan konflik ini berkembang menjadi permasalahan kemanusiaan. Indonesia
sebagai negara tetangga Myanmar ikut berupaya menjaga keamanan di Myanmar agar
masalah ini tidak berkembang menjadi semakin buruk dan membawa dampak ke
negara sekitar. Masyarakat yang tidak sejahtera dan terus merasa tertekan akan lebih
mudah terpengaruh dengan pemikiran tentang terorisme. Maka dari itu, Indonesia
mengadakan berbagai perundingan untuk mencegah adanya aksi terorisme di
Myanmar.
-
43
Kelompok militan dari Arakan Rohingnya Salvation Army (ARSA) sudah
dilatih di luar Myanmar sejak tahun 2013 sebagai bentuk respon serangan pada tahun
sebelumnya. ARSA yang diketuai oleh Ata Ullah atau Ataullah Abu Ammar Jununi,
merupakan orang Rohingnya yang lahir di Pakistan dan besar di Arab. Jumlah anggota
ARSA mencapai 200 orang lebih (bbc.com, 2017). Adanya ARSA ini sebagai bukti
bahwa stabilitas dan keamanan di Myanmar sedang tidak dalam keadaan yang
kondusif. Meskipun ARSA menolak sebagai kelompok teroris dan tidak ada bukti yang
mengaitkan tindakan serangan ARSA terhadap ISIS. Namun tetap perlu diwaspadai
karena bisa saja ISIS akan ikut andil jika keamanan di Myanmar terus tidak stabil.
Ditambah lagi ISIS selalu mempropagandakan kehidupan yang lebih baik dibawah
sistem khilafah menurut versi mereka. ISIS bisa saja menjadi “sang pembebas” bagi
para korban Rohingnya.
ISIS mengklaim ikut andil dalam kasus teror yang terjadi di Indonesia.
Diantaranya adalah serangan di MH Thamrin Jakarta pada 2016 dan di 3 gereja yang
ada di Surabaya pada 2018. Selain di Indonesia, ISIS juga mengklaim ikut andil dalam
serangan di Kota Marawi, Mindanao, Filipina. Serangan itu mengakibatkan lebih dari
200 ribu masyarakat Filipina mengungsi (Fellow, Muhammad, 2017). Peristiwa yang
terjadi di dua negara ini dapat memberikan gambaran potensi terlibatnya ISIS di
Rohingnya jika terus dibiarkan. ISIS yang mulai kehilangan basis utamanya di Irak dan
Suriah tidak menutup kemungkinan untuk membuka medan jihad baru. Hal ini
tentunya akan membahayakan Asia Tenggara jika ISIS berhasil masuk di Rohingnya.
Para pengungsi Rohingnya banyak terdapat di Indonesia. Sedangkan Indonesia
sedang dalam kondisi dengan tingkat terorisme yang tinggi. Banyak serangan terjadi di
kota – kota besar Indonesia dengan melakukan serangan di tempat ibadah atau
kepolisian. Dalam rangka mengantisipasi pemikiran terorisme ini ke para pengungsi
Myanmar maka pemerintah Indonesia berupaya untuk menjaga keamanan Myanmar
dengan melakukan diplomasi bidang keamanan dan pertahanan. Pada tanggal 4
September 2017, Retno L. Marsudi bertemu dengan Jenderal Hlaing selama satu jam.
-
44
Mereka membahas mengenai krisis keamanan dan kemanusiaan di Rakhine. Hlaing
sebagai panglima angkatan bersenjata Myanamar menyampaikan perkembangan
situasi keamanan di Rakhine dan berusaha untuk memulihkan keamanan dan stabilitas
(koranjakarta, 2017). Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan Duta Besar
Myanmar untuk Indonesia EI Ei Khin Aye pada 12 September 2017. Hal ini dilakukan
guna menekankan kembali perlunya menjaga stabilitas dan keamanan di Myanmar.
Pemerintah Indonesia ingin membantu keamanan di Myanmar melalui berbagi
pengalaman dan pengetahuan mengenai cara – cara mencegah terorisme. Pemerintah
Myanmar akan mengirimkan pasukan militernya ke Indonesia untuk membahas cara –
cara mencegah terorime. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Indonesia Wiranto mengatakan, “tidak mungkin bagi satu negara saja untuk mengatasi
terorisme, negara – negara harus bekerjasama karena terorisme tidak memiliki batas
dan tidak terikat peraturan” (Channelnewsasia, 2018).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris
Jenderal Polisi Suhardi Alius mengatakan, BNPT bekerjasama dengan Pusat Pelaporan
dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membuat pemetaan risiko tindak pidana
pendanaan terorisme terkait jaringan teroris domestik yang terafiliasi ISIS pada 27
September 2017 (VOA, 2017). Dari laporan tersebut, adanya indikasi aliran dana ISIS
yang mengalir ke Filiphina hingga Myanmar. Aliran dana berguna untuk melihat
ancaman terorisme guna sebagai modal untuk merakit senjata. Pada 17 Desember 2017,
Indonesia dan Myanmar menandatangani perjanjian dalam rangka melawan aksi
terorisme. Hal ini sebagai tindak lanjut pertemuannya dengan tokoh militer Myanmar.
Pemulangan pengungsi Rohingnya guna membangun kembali perdamaian di Myanmar
sangat rentan dengan pemikiran barunya mengenai radikalisme dan terorisme. Oleh
karena itu, adanya perjanjian ini bertujuan untuk menghindari adanya front baru ISIS
di Asia Tenggara.
-
45
Indonesia sendiri masih belum bisa menjaga stabilitas dan keamanannya. Pada
tahun 2018 telah banyak terjadi serangan bom bunuh diri di tempat ibadah dan pos
polisi di kota – kota besar Indonesia. Banyak pula penangkapan terduga terorisme dan
penaklukan bom untuk mencegah adanya serangan kembali. Hal ini tentunya akan
mempersulit usaha Indonesia untuk membantu menjaga stabilitas dan keamanan di
Myanmar. Pemerintah Myanmar kemungkinan dapat menolak kembalinya para
pengungsi Rohingnya di Indonesia karena takut telah dipengaruhi oleh pemikiran
terorisme di Indonesia. Maka dari itu, Indonesia perlu untuk segera memperbaiki
terlebih dahulu keamanan di negaranya karena akan mengancam keamanan di Asia.
Indonesia perlu meninjau kembali jaringan terorisme dan melihat kembali
kemungkinan para pengungsi Rohingnya agar terhindar dari pemikiran terorisme.
Poin pertama dalam Formula 4+1 ini diharapkan dapat mencapai hasilnya
sehingga dapat menciptakan keamanan individu. Dimana masyarakat merasa aman dari
ancaman terorisme yang dapat muncul dalam ARSA. Rasa aman ini tidak hanya bagi
masyarakat Rohingnya saja, melainkan untuk masyarakat Myanmar, Indonesia dan
negara – negara sekitarnya di Asia. Adanya pencegahan terhadap terorisme merupakan
tugas negara dalam menciptakan keamanan manusia. Maka dari itu, jika dilihat
menurut Comission of Human Security, tindakan ini merupakan cara “top-down”.
5.2. Non Violence
Negara tidak hanya menjaga keamanan di wilayahnya terhadap ancaman
terorisme. Namun, negara berkewajiban untuk melindungi warga negaranya sendiri
dengan tidak melakukan tindakan. Doctors Without Borders atau Medecins Sans
Frontiers (MSF) melakukan survei dan menganalisis peristiwa yang terjadi di Rakhine
State. Sebulan setelah serangan, total kematian warga Rohingnya mencapai 2,26% dari
total populasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat 10.000 orang yang
meninggal seiap hari. Penyebab utama kematian dikarenakan adanya kekerasan
-
46
sebanyak 71,7%. Jika dirinci, sebanyak 64,4 persen karena penembakan, 8,8 persen
karena dibakar di dalam rumah, 5% karena dipukuli, kekerasan seksual sebesar 2,6
persen dan ranjau darat sebesar 1%.
Pasca serangan 25 Agusutus 2017, Pemerintah Bangladesh memanggil Duta
Besar Myanmar di Dhaka. Hal ini dilakukan karena adanya tindakan aparat Myanmar
yang menanam ranjau darat di perbatasan. Ranjau tersebut dipasang untuk mencegah
warga Rohingnya kembali ke Myanmar. Namun Pemerintah Myanmar mengelak
pemasangan ranjau padahal penggunaanya ranjau telah dilarang secara internasional.
Menurut berita yang ada, Departemen Luar Negeri Myanmar membantah dengan tegas
serangan – serangan yang dilakukan adalah tindakan pemerintah dan membantah telah
melakukan tindakan diskriminasi (Replubika, 2017).
Tindakan Myanmar ini mengganggu kebebasan individu. Setiap manusia yang
dibatasi akan sulit untuk mengembangkan idenya. Negara berkewajiban untuk menjaga
kebebasan individu tersebut agar sesuai dengan norma – norma. Pemerintah Myanmar
telah menyalahgunakan haknya sebagai negara karena telah menggunakan tindakan
militer. Adanya perbedaan di masyarakat harus diimbangi dengan sikap saling
menghargai. Selain itu, setiap manusia harus dijamin keamanan pribadinya khususnya
bagi para perempuan dan anak – anak. Negara harus berupaya menciptakan lingkungan
yang aman bagi seluruh golongan masyarakat.
Pemerintah Indonesia sangat mengecam tindakan yang dilakukan Myanmar.
Indonesia berupaya melakukan aksi nyata melalui diplomasi dengan Myanmar dan
membawa kasus ini dalam setiap pertemuan internasional. Indonesia mengajak negara
lain untuk ikut berpartisipasi dalam konflik ini dan bersama – sama mencegah
pemerintah Myanmar melakukan kembali kekerasan terhadap Rohingnya. Hal ini
dilakukan untuk menghargai hak asasi manusia dan mencegah terjadinya tindakan
genosida.
-
47
Menurut Brurchill dalam teori liberalisme, untuk mengatasi hal tersebut maka
diperlukannya sistem pemerintahan yang demokrasi dan perdagangan bebas. Proses
dan lembaga demokrasi akan memutuskan kekuasaan elit penguasa dan mencegah
kecenderungan mereka menggunakan kekerasan. Perdagangan bebas akan membantu
dalam mengatasi masalah ekonomi dan menyatukan masyarakat dalam suatu
komunitas (Burchill, 2009). Maka dari itu, pemerintah Indonesia berupaya mendorong
pemerintah Myanmar untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat Rohingnya.
Indonesia juga telah sejak lama melakukan kerjasama dengan Myanmar dalam bidang
perdagangan. Hal ini diharapan dapat membantu Myanmar dalam mengembangkan
ekonominya. Perkembangan ekonomi Myanmar akan membantu menyejahterakan
masyarakatnya dan mengurangi potensi munculnya konflik. Namun jika konflik tetap
terus terjadi maka Indonesia dapat turun tangan dengan melakukan embargo terhadap
Myanmar.
Dalam mendukung perkembangan ekonomi di Myanmar, pemerintah Indonesia
membantu dalam bidang pendidikan. Indonesia membangun sekolah di Rakhine.
Melalui bidang pendidikan inilah akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas di
Myanmar. Masyarakat yang berpenghasilan dapat memenuhi kebuthan sehari – harinya
untuk makan. Maka dari itu, perlu adanya peningkatan infrastruktur guna
mempermudah akses bahan pangan. Masyarakat yang memenuhi asupan gizi akan
terhindar dari penyakit. Hal ini akan memenuhi komponen keamanan ekonomi,
pendidikan dan kesehatan sekaligus.
Tindakan yang diambil Indonesia dalam mencegah kekerasan di Myanmar
masih dalam batasannya dengan tidak mencampuri masalah dalam negeri. Jika
mencampuri masalah dalam negerinya maka Indonesia dapat dikatakan melanggar
prinsip non intervensi antar negara. Adanya intervensi pada negara – negara yang
lemah ini akan berkembang menjadi kolonialisme karena telah membantu negara lain
dengan tujuan tertentu. Perundingan dan upaya untuk membantu pemerintah dalam
menghadapi masalah keamanan di Myanmar ini merupakan cara terbaik yang telah
-
48
dipilih Indonesia. Namun perlu dipertegas dengan adanya sanksi jika keamanan
Rohingnya belum stabil dalam jangka waktu tertentu.
Dalam mencapai keamanan politik, Indonesia menggunakan soft diplomacy.
Hal ini dikarenakan keadaan politik Myanmar yang masih belum stabil. Akan tetapi,
perlu adanya sedikit ancaman yang mengarah ke hard diplomacy untuk mendorong
pemerintah Myanmar dalam menciptakan keamanan di Rohingnya. Adanya dua
kombinasi ini diharapkan dapat mengurangi tindakan kekerasan di Rohingnya yang
semakin parah tiap tahunnya. Hard Diplomacy dapat dilakukan melalui embargo
bidang perdangangan.
Hubungan bilateral Indonesia dan Myanmar masih sangat minim. Mitra dagang
terbesar Myanmar adalah Amerika Serikat. Kementrian Perdagagan Indonesia
membukukan ekspor Indonesia ke Myanmar meliputi kertas dan produk dari kertas,
minyak sawit, besi dan baja, tembakau dan karet. Sementara, impor Indonesia dari
Myanmar meliputi tepung kanji, kayu, kacang-kacangan, soda, ikan dan sayur-
mayur. Ekspor Indonesia ke Myanmar terus menurun sejak tahun 2015 yakni US$150
menjadi US$79 juta pada Juli 2017 (CNN, 2017). Maka dari itu, peningkatan hubungan
bilateral bidang perdagangan perlu segera direalisasikan. Indonesia juga dapat
bekerjasama membicarakan masalah ini dengan Amerika Serikat selaku mitra dagang
terbesar di Myanmar. Bidang perdagangan membawa dampak yang sangat signifikan
di era masyarakat yang konsumtif ini. Indonesia perlu bekerjasama mengajak negara –
negara lain untuk membantu melakukan kecaman kepada Myanmar agar segera
menghentikan tindakan kekerasan di Rohingnya.
5.3. Non Discrimination
Kebebasan individu menciptakan keberagaman etnis, budaya dan agama.
Indonesia sebagai negara yang multi etnis dan multi agama dapat berbagi
pengalamanya untuk menangani masalah multikulturalisme. Indonesia memiliki lebih
-
49
dari 350 etnis, 700 bahasa lokal dan 6 agama yang diakui oleh pemerintah. Indonesia
juga telah memiliki pengalaman dalam mengatasi masalah kekerasan etnis dan
melakukan rekonsiliasi untuk mengatasinya. Salah satu cara penyelesaian konflik di
Ambon adalah melakukan berbagai proyek pembangunan. Pemerintah mendirikan
pembangunan gereja dan masjid dengan melibatkan masyarakat tanpa membedakan
agamanya.
Heru Haryanto pemimpin komunitas Tionghoa dan K.H. Thaifoer pemimpin
komunitas Muslim di Indonesia mendirikan sebuah forum untuk mempererat kedua
agama itu agar terhindar dari konflik. Mereka mendirikan forum sebagai tindakan
pencegahan setelah terjadinya penyerangan terhadap etnis Tionghoa di kota – kota
besar Indonesia. Belajar dari sini, Indonesia menbuat forum serupa dengan pemerintah
Myanmar dengan melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Melalui pihak –
pihak ini, Indonesia dapat membantu Myanmar untuk menemukan solusi jangka
panjang bagi terciptanya perdamaian di Rahine dan menciptakan keamanan komunitas.
Dimana keamanan komunitas menitikberatkan pada martabat budaya dan perdamaian
antar komunitas. Adanya perbedaan dalam setiap individu menciptakan berbagai
keragaman dalam masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya rasa saling menghormati
dan meghargai perbedaan dalam ras, agama, bahasa, jenis kelamin dan lain sebagainya
Permasalahan kemanusiaan yang terjadi di Rakhine mengakibatkan banyak
warganya yang mengungsi ke negara sekitar Myanmar. Pengungsi Rohingnya paling
banyak terdapat di Bangladesh dengan jumlah lebih dari satu juta orang. Oleh karena
itu, pemerintah Indonesia juga melakukan diplomasi dengan pemerintah Bangladesh
mengenai masalah ini. Indonesia meminta agar Bangladesh mau menerima para
pengungsi Rohingnya. Pemerintah Bangladesh pun berharap penuh agar Indonesia mau
membantu membujuk Myanmar untuk melakukan repatriasi pengungsi Rohingnya.
Sejak 23 November 2017, Myanmar dan Bangladesh sudah melakukan
perjanjian mengenai pemulangan para pengungsi Rohingnya. Retno L. Marsudi
-
50
mengatakan bahwa melalui perjanjian tersebut akan dibentuk pula kelompok kerja
bersama sebagai tindakan lebih lanjut. Kelompok tersebut akan berfungsi sebaga
pengawas proses repratiasi. Pemulangan paling lambat dilakukan paling lambat dua
bulan setelah kelompok kerja dibentuk. Indonesia berkomitmen untuk membantu
dalam proses repratiasi. Bangladesh dan Myanmar sepakat untuk mengirimkan para
pengungsi sebanyak 100.000 orang dalam fase pertama. Setelah itu, setiap pekan akan
ada 1500 pengungsi yang dipulangkan. Sehingga dalam jangka waktu dua tahun akan
ada 700.000 orang Rohingnya yang kembali ke Rakhine.
Indonesia mengingatkan agar setelah repratiasi keamanan di Rakhine harus
tetap terjaga. Maka dari itu diperlukan persiapan dari pemerintah Myanmar sesuai
janjinya untuk melakukan repratiasi, rekonstruksi, rehabilitasi dan pembangunan
ekonomi. Pemerintah Myanmar akan mendirikan kamp sementara untuk para
pengungsi yang akan dipulangkan sebelum ditempatkan di pemukiman tetap. Akan
tetapi, menurut berbagai lembaga internasional hal ini bagaikan mengirimkan
Rohingnya kembali dalam menghadapi kekerasan di Myanmar. Perlu adanya
kesadaran dari pemerintah Myanmar dan masyarakatnya untuk saling menghargai
perbedaan etnis maupun agama. Hal ini dapat dilakukan melalui bidang pendidikan.
Myanmar dapat mencontoh Indonesia yang kaya akan keberagaman.
5.4. Bantuan Kemanusiaan
Akses untuk bantuan kemanusiaan di Myanmar sangat dibatasi. Hal ini
tentunya menghambat negara – negara yang ingin memberikan bantuan ke Myanmar.
Menurut berita Tribunnews pada 4 September 2017, Myanmar dilaporkan menutup
akses pengiriman bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Rohingnya dari badan –
badan PBB. Oleh karena itu, lembaga kemanusiaan yang hendak membantu Rohingnya
harus menunda terlebih dahulu dan melakukan diplomasi terhadap pemerintah
Myanmar agar akses bantuan segera dibuka kembali.
-
51
Dalam pemberian bantuan kemanusiaan, Indonesia berupaya untuk dapat
menyalurkan langsung kepada semua orang yang memerlukan tanpa memandang
agama dan etnis. Pemerintah dibantu oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
dalam menyalurkan bantuan tersebut. Pada 31 Agustus 2017, sejumlah elemen
masyarakat Indonesia sepakat untuk membentuk Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk
Myanmar atau biasa disebut dengan AKIM. Aliansi mempriopritaskan bantuan dalam
bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan pemulihan kondisi di Rakhine. AKIM
diketuai oleh Muhammad Ali dan terdiri dari 11 oraginasasi kemanusiaan, diantaranya
adalah Nadhatul Ulama, Palang Merah Indonesia dan Aksi Cepat Tanggap.
Pada 13 September 2017, Presiden Jokowi melepas 34 ton bantuan
kemanusiaan bagi para pengungsi Rohingnya yang ada di perbatasan. Bantuan itu
terdiri dari makanan siap saji, sembako, tangki air, tenda, pakaian dan selimut. Bantuan
dari Indonesia dikirim menggunakan pesawat mengingat efisiensi waktu yang diliat
dari pengalaman sebelumnya yang mengirimkan bantuan menggunakan kontainer.
Setelah melalui perjalanan selama hampir 5 jam, bantuan kemanusiaan untuk
Rohingnya tiba di Bandara Internasional Shah Amanat Chittagong. Duta Besar
Replubik Indonesia menyambut langsung datangnya bantuan dari Indonesia dan
menyerahkannya ke perwakilan Bangladesh.
Menurut laporan dari BBC pada 15 September 2017, bantuan yang dikirim oleh
Indonesia dan badan kemanusiaan internasional belum sampai pada masyarakat
Rohingnya. Oleh karena itu, mereka selama ini bertahan hidup dengan usahanya
sendiri. Di daerah penampungan muncul kios – kios kecil yang menjual bambu dan
plastik. Hal ini dilakukan karena mereka tidak dapat mengandalkan bantuan yang
datang karena jumlah pengungsi yang banyak jumlahnya.
Dalam perjanjiannya dengan Bangladesh, UNHCR hanya dapat membantu 2
kamp pengungsian saja yang menampung sekitar 20.000 lebih pengungsi. Namun pada
kenyataannya, jumlah pengungsi Rohignya setelah serangan pada 25 Agustus 2017
-
52
mencapai lebih dari 70.000 orang. Pemerintah Bangladesh tahu betul kondisi yang
terjadi pada masyarakat Rohingnya. Disisi lain, Bangladesh merupakan negara yang
masih kurang dalam segi ekonomi sehingga pemerintah Bangladesh tidak ingin
warganya merasa iri dengan adanya bantuan lembaga internasional terhadap
masyarakat Rohingnya.
Pada 21 September, Indonesia mengirim lagi 2 pesawat berisi sekitar 20 ton
bantuan kemanusiaan untuk Rohingnya melalui Myanmar. Bantuan itu disambut
langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Ito Sumardi. Selanjutnya pada 24
Januari 2018, Indonesia mengirim bantuan lagi ke Cox’s Bazar. Total bantuan yang
dikirimkan adalah 10,43 ton berupa makanan bergizi untuk anak maupun ibu hamil,
peralatan sekolah dan lampu darurat. Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke
Bangladesh pada 28 Januari 2018. Beliau juga menyempatkan kunjungan ke Cox’s
Bazar dan mengawasi penyaluran bantuan yang telah tiba beberapa hari sebelumnya.
Proses pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Rohingnya dari Indonesia sudah sangat
baik. Indonesia tidak hanya mengirimkan ke Myanmar tapi juga mengirimkannya ke
Bangladesh. Namun, Indonesia juga perlu memperhatikan para pengungsi Rohingnya
di Indonesia agar mendapatkan perlakuan yang sama dengan para pengungsi di negara
lain. Jika tidak dapat, Indonesia harus segera mempercepat proses pengiriman para
pengungsi ke negara – negara besar agar tidak membebankan Indonesia.
Bantuan kemanusiaan yang dikirim Indonesia mengatasi masalah keamanan
pangan. Indonesia melalui AKIM membantu masyarakat Rohingnya dengan
mendirikan sekolah. Peningkatan dalam bidang pendidikan ini masuk kedalam
komponen keamanan ekonomi. Dimana tingkat pendidikan tinggi akan mendukung
kualitas Sumber Daya Manusia. Masyarakat akan menjadi tenaga kerja berkualitas
sehingga memperoleh pekerjaan dan mendapatkan upah. Selain itu, AKIM juga
mendirikan pasar untuk membantu masyarakat meningkatkan ekonominya. AKIM
mengirimkan pula tenaga medis untuk mengatasi masalah kesehatan disana. Adanya
tenaga medis akan memperbaiki keamanan dalam bidang kesehatan. Jika dilihat cara
-
53
mencapai keamanan manusia melalui pemberdayaan masyarakat. Dimana menurut
Commision of Human Security, merupakan cara “bottom-up”.
5.5 Rekomendasi Laporan Komisi Penasihat
Central Committee on Implementation of Peace and Development in Rakhine
State didirikan atas perintah dari Daw Aung San Suu Kyi pada 5 September 2016 dan
diketuai oleh Kofi Annan. Komisi ini terdiri dari enam anggota nasional (U Win Mra,
U Aye Lwin, Dr Tha Hla Shwe, Dr Mya Thida, Daw Saw Khin Tint dan U Khin Maung
Lay) dan tiga anggota internasional (Mr Ghassan Salame, Ms Laetitia van den Assum
dan Kofi Annan). Komisi ini bertugas untuk menganalisis semua komunitas yang ada
di Rakhine kemudian melakukan identifikasi faktor penyebab dan perkembangannya.
Dari identifikasi tersebut Komisi Penasihat mengusulkan langkah konkrit untuk
mencapai perdamaian dan kesejahteraan masyarakat. Hasil laporan ini diserahkan ke
otoritas nasional yang berada di Naypyitaw.
Komisi Penasihat melakukan komunikasi ke berbagai pihak antara lain partai
politik, lembaga agama, organisasi masyarakat sipil, kepala desa, perwakilan sektor
swasta serta etnis dan agama lain yang ada di Myanmar. Komisi Penasihat juga
melakukan perundingan dengan pemerintah Myanmar seperti Presiden, Penasihat
Negara, Kepala Komanda dan Komite Sentral Implementasi Perdamaian, Stabilitas dan
Perdamaian di Negara Bagian Rakhine. Selain itu, Komisi Penasihat juga melakukan
konsultasi dengan negara – negara lain yaitu Bangladesh, Thailand, Indonesia, India,
China dan Malaysia. Badan PBB, LSM lokal maupun internasional dan pengamat
masalah Rohingnya juga diikutsertakan dalam diskusi. Total Komisi Penasihat
mengadakan 155 kali pertemuan dengan 1.100 perwakilan.
Setelah hampir satu tahun melakukan konsultasi, akhirnya pada 23 Agustus
2017 Komisi Penasihat mengeluarkan hasil laporannya. Indonesia yang ikut
berpartisipasi pun mendukung dengan memasukan rekomendasi laporan Kofi Annan
-
54
ini kedalam Formula 4+1 yang diusulkan Indonesia untuk Myanmar. Dalam laporan
ini membahas secara mendalam berbagai masalah stuktural yang menghambat
perdamaian dan kesejahteraan di Rakhine. Selain itu, laporan ini juga memuat berbagai
rekomendasi untuk mencapai perdamaian secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Laporan Komisi Penasihat mengalami kegagalan. Hal ini dikarenakan salah
satu isi dari rekomendasi Kofi Annan ini mengharuskan Myanmar untuk memberikan
kewarganegaraan terhadap masyarakat Rohingnya. Pemerintah dan masyarakat
Myanmar menolak hal tersebut. Mereka merasa keberatan memasukan Rohingnya
sebagai salah satu etnisnya karena tidak sesuai dengan undang – undang
kewarganegaraan yang sudah ada sejak dulu. Maka dari itu, pemerintah Indonesia
menjadikan Laporan Komisi Penasihat sebagai elemen tambahan. Indonesia tidak
memaksakan rekomendasi Kofi Annan untuk segera diimplementasikan.
5.6 Hambatan yang dihadapi oleh Pemerintah Indonesia
Indonesia merupakan satu – satunya negara yang diterima oleh Myanmar untuk
melakukan perundingan mengenai permasalahan kemanusiaan di Rohingnya. Banyak
negara dan lembaga internasional mengapresiasi tindakan yang telah diambil
Indonesia. Maka dari itu, Indonesia harus berupaya sebaik mungkin agar apa yang
dilakukannya merupakan keputusan yang tepat dan membawa perubahan yang lebih
baik untuk Myanmar. Akan tetapi, langkah – langkah yang di ambil Indonesia ini
tentunya juga mengalami berbagai hambatan.
Indonesia sebagai negara berkembang masih memerlukan banyak hal untuk
memperbaiki masalah dalam negerinya. Di Indonesia masih banyak terjadi kelaparan,
kemiskinan, pengangguran jika dibandingkan dengan negara – negara maju. Akan
tetapi, Indonesia merasa bertanggungjawab untuk membantu Myanmar dalam
menyelesaikan permasalahan kemanusiaan di Rohingnya. Banyak masyarakat
Indonesia yang menyalurkan sumbangannya melalui LSM. Mereka membantu warga
-
55
Rohingnya atas dasar kemanusiaan karena tingkat kekerasan yang tinggi dan kondisi
yang memprihatikan. LSM di Indonesiapun tetap membagi aksinya untuk membantu
masyarakat lokal dan negara lain seperti Suriah agar tetap seimbang. Penyelesaian
konflik dalam negeri itu penting tapi membantu menyelesaikan konflik luar negeri itu
perlu.
Indonesia membuka aksesnya untuk para pengungsi yang datang dari
Rohingnya dan melakukan diplomasi dengan Bangladesh untuk mau menerima
pengungsi Rohingnya. Indonesia juga menerima berbagai pengungsi yang diusir dari
Malaysia dan Thailand. Pengungsi Rohingnya yang ada di Indonesia ditempatkan
sementara waktu untuk kemudian dipindahkan ke negara lain seperti Amerika Serikat
dan Australia. Indonesia berupaya dengan melakukan diplomasi ke berbagai negara
mengenai masalah pengungsi.
Tempat penampungan sementara para pengungsi Rohingnya di Indonesia
masih terbatas. Mereka ditempatkan di tempat yang sama dengan para tahanan yang
melakukan pelanggaran internasional seperti penyulundupan narkoba dan lain
sebagainya. Akan lebih baik jika pemerintah membedakan penanganan pengungsi
antara tindak kejahatan dan masalah kemanusiaan. Selain itu, pemerintah Indonesia
harus berupaya lebih keras untuk segera memulangkan para pengungsi atau
mengirimkannya ke negara lain. Maka dari itu, Indonesia perlu banyak bekerjasama
dengan negara lain karena masalah ini melibatkan berbagai pihak untuk menanganinya.
Bangladesh sebagai tempat terdekat bagi para pengungsi sempat menutup
aksesnya. Hal ini dikarenakan tingkat ekonomi Bangladesh masih perlu ditingkatkan.
Pemerintah Bangladesh sendiri sangat berhati – hati agar tidak adanya konflik antara
masyarakat lokal dengan para pengungsi. Pemerintah Bangladesh khawatir dengan
adanya para pengungsi akan semakin banyak lapangan pekerjaan yang dibutuhkan di
Bangladesh. Selain itu, pemerintah Bangladesh juga membatasi bantuan dari
internasional agar masyarakatnya tidak merasa iri. Maka dari itu, selain membantu
-
56
Myanmar juga perlu membantu masyarakat Bangladesh agar mereka tetap mau
menerima para pengungsi sementara sebelum dipulangkan kembali ke Myanmar.
Indonesia selain membantu Myanmar juga telah menjalin diplomasi dengan
pemerintah Bangladesh. Presiden Jokowi menyempatkan diri untuk mengunjungi
Bangladesh dan menyempatkan untuk melihat kondisi di Cox’s Bazar. Indonesia
meningkatkan hubungan kerjasama khususnya dalam bidang ekonomi dengan
pemerintah Bangladesh. Indonesia juga membahas mengenai cara penyelesaian
permasalahan kemanusiaan di Myanmar dengan pemerintah Bangladesh. Bangladesh
menyambut positif langkah yang diambil Indonesia ini.