bab v implementasi formula 4+1 - repository.uksw.edu€¦ · bab v implementasi formula 4+1 usulan...

15
42 BAB V Implementasi Formula 4+1 Usulan Formula 4+1 dari Indonesia untuk pemerintah Myanmar perlu tindakan yang nyata. Empat formula tersebut adalah mengembalikan stabilitas dan keamanan, Mengembalikan stabilitas dan keamanan, menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan, perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine State, tanpa memandang suku dan agama, pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan keamanan dan pentingnya agar rekomendasi Laporan Komisi Penasihat untuk Negara Bagian Rakhine yang dipimpin oleh Kofi Annan dapat segera diimplementasikan. Dalam bab ini akan dibahas satu per satu mengenai implementasi dari Formula 4+1 dan hambatan yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam memberikan bantuan ke Myanmar dalam mengatasi permasalahan kemanusiaan di Rohingnya. 5.1. Stabilitas dan keamanan Salah satu tugas negara adalah melindungi masyarakatnya dari ancaman dan kejahatan. Negara bertanggungjawab untuk menciptakan keamanan agar masyarakat merasa nyaman. Konflik yang terus terjadi di Rakhine menjadikan wilayah ini tidak aman bagi masyarakat Rohingnya. Berbagai tindakan keras dari pemerintah Myanmar menyebabkan konflik ini berkembang menjadi permasalahan kemanusiaan. Indonesia sebagai negara tetangga Myanmar ikut berupaya menjaga keamanan di Myanmar agar masalah ini tidak berkembang menjadi semakin buruk dan membawa dampak ke negara sekitar. Masyarakat yang tidak sejahtera dan terus merasa tertekan akan lebih mudah terpengaruh dengan pemikiran tentang terorisme. Maka dari itu, Indonesia mengadakan berbagai perundingan untuk mencegah adanya aksi terorisme di Myanmar.

Upload: others

Post on 23-Oct-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 42

    BAB V

    Implementasi Formula 4+1

    Usulan Formula 4+1 dari Indonesia untuk pemerintah Myanmar perlu tindakan

    yang nyata. Empat formula tersebut adalah mengembalikan stabilitas dan keamanan,

    Mengembalikan stabilitas dan keamanan, menahan diri secara maksimal dan tidak

    menggunakan kekerasan, perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine

    State, tanpa memandang suku dan agama, pentingnya segera dibuka akses untuk

    bantuan keamanan dan pentingnya agar rekomendasi Laporan Komisi Penasihat untuk

    Negara Bagian Rakhine yang dipimpin oleh Kofi Annan dapat segera

    diimplementasikan. Dalam bab ini akan dibahas satu per satu mengenai implementasi

    dari Formula 4+1 dan hambatan yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam

    memberikan bantuan ke Myanmar dalam mengatasi permasalahan kemanusiaan di

    Rohingnya.

    5.1. Stabilitas dan keamanan

    Salah satu tugas negara adalah melindungi masyarakatnya dari ancaman dan

    kejahatan. Negara bertanggungjawab untuk menciptakan keamanan agar masyarakat

    merasa nyaman. Konflik yang terus terjadi di Rakhine menjadikan wilayah ini tidak

    aman bagi masyarakat Rohingnya. Berbagai tindakan keras dari pemerintah Myanmar

    menyebabkan konflik ini berkembang menjadi permasalahan kemanusiaan. Indonesia

    sebagai negara tetangga Myanmar ikut berupaya menjaga keamanan di Myanmar agar

    masalah ini tidak berkembang menjadi semakin buruk dan membawa dampak ke

    negara sekitar. Masyarakat yang tidak sejahtera dan terus merasa tertekan akan lebih

    mudah terpengaruh dengan pemikiran tentang terorisme. Maka dari itu, Indonesia

    mengadakan berbagai perundingan untuk mencegah adanya aksi terorisme di

    Myanmar.

  • 43

    Kelompok militan dari Arakan Rohingnya Salvation Army (ARSA) sudah

    dilatih di luar Myanmar sejak tahun 2013 sebagai bentuk respon serangan pada tahun

    sebelumnya. ARSA yang diketuai oleh Ata Ullah atau Ataullah Abu Ammar Jununi,

    merupakan orang Rohingnya yang lahir di Pakistan dan besar di Arab. Jumlah anggota

    ARSA mencapai 200 orang lebih (bbc.com, 2017). Adanya ARSA ini sebagai bukti

    bahwa stabilitas dan keamanan di Myanmar sedang tidak dalam keadaan yang

    kondusif. Meskipun ARSA menolak sebagai kelompok teroris dan tidak ada bukti yang

    mengaitkan tindakan serangan ARSA terhadap ISIS. Namun tetap perlu diwaspadai

    karena bisa saja ISIS akan ikut andil jika keamanan di Myanmar terus tidak stabil.

    Ditambah lagi ISIS selalu mempropagandakan kehidupan yang lebih baik dibawah

    sistem khilafah menurut versi mereka. ISIS bisa saja menjadi “sang pembebas” bagi

    para korban Rohingnya.

    ISIS mengklaim ikut andil dalam kasus teror yang terjadi di Indonesia.

    Diantaranya adalah serangan di MH Thamrin Jakarta pada 2016 dan di 3 gereja yang

    ada di Surabaya pada 2018. Selain di Indonesia, ISIS juga mengklaim ikut andil dalam

    serangan di Kota Marawi, Mindanao, Filipina. Serangan itu mengakibatkan lebih dari

    200 ribu masyarakat Filipina mengungsi (Fellow, Muhammad, 2017). Peristiwa yang

    terjadi di dua negara ini dapat memberikan gambaran potensi terlibatnya ISIS di

    Rohingnya jika terus dibiarkan. ISIS yang mulai kehilangan basis utamanya di Irak dan

    Suriah tidak menutup kemungkinan untuk membuka medan jihad baru. Hal ini

    tentunya akan membahayakan Asia Tenggara jika ISIS berhasil masuk di Rohingnya.

    Para pengungsi Rohingnya banyak terdapat di Indonesia. Sedangkan Indonesia

    sedang dalam kondisi dengan tingkat terorisme yang tinggi. Banyak serangan terjadi di

    kota – kota besar Indonesia dengan melakukan serangan di tempat ibadah atau

    kepolisian. Dalam rangka mengantisipasi pemikiran terorisme ini ke para pengungsi

    Myanmar maka pemerintah Indonesia berupaya untuk menjaga keamanan Myanmar

    dengan melakukan diplomasi bidang keamanan dan pertahanan. Pada tanggal 4

    September 2017, Retno L. Marsudi bertemu dengan Jenderal Hlaing selama satu jam.

  • 44

    Mereka membahas mengenai krisis keamanan dan kemanusiaan di Rakhine. Hlaing

    sebagai panglima angkatan bersenjata Myanamar menyampaikan perkembangan

    situasi keamanan di Rakhine dan berusaha untuk memulihkan keamanan dan stabilitas

    (koranjakarta, 2017). Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan Duta Besar

    Myanmar untuk Indonesia EI Ei Khin Aye pada 12 September 2017. Hal ini dilakukan

    guna menekankan kembali perlunya menjaga stabilitas dan keamanan di Myanmar.

    Pemerintah Indonesia ingin membantu keamanan di Myanmar melalui berbagi

    pengalaman dan pengetahuan mengenai cara – cara mencegah terorisme. Pemerintah

    Myanmar akan mengirimkan pasukan militernya ke Indonesia untuk membahas cara –

    cara mencegah terorime. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

    Indonesia Wiranto mengatakan, “tidak mungkin bagi satu negara saja untuk mengatasi

    terorisme, negara – negara harus bekerjasama karena terorisme tidak memiliki batas

    dan tidak terikat peraturan” (Channelnewsasia, 2018).

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris

    Jenderal Polisi Suhardi Alius mengatakan, BNPT bekerjasama dengan Pusat Pelaporan

    dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membuat pemetaan risiko tindak pidana

    pendanaan terorisme terkait jaringan teroris domestik yang terafiliasi ISIS pada 27

    September 2017 (VOA, 2017). Dari laporan tersebut, adanya indikasi aliran dana ISIS

    yang mengalir ke Filiphina hingga Myanmar. Aliran dana berguna untuk melihat

    ancaman terorisme guna sebagai modal untuk merakit senjata. Pada 17 Desember 2017,

    Indonesia dan Myanmar menandatangani perjanjian dalam rangka melawan aksi

    terorisme. Hal ini sebagai tindak lanjut pertemuannya dengan tokoh militer Myanmar.

    Pemulangan pengungsi Rohingnya guna membangun kembali perdamaian di Myanmar

    sangat rentan dengan pemikiran barunya mengenai radikalisme dan terorisme. Oleh

    karena itu, adanya perjanjian ini bertujuan untuk menghindari adanya front baru ISIS

    di Asia Tenggara.

  • 45

    Indonesia sendiri masih belum bisa menjaga stabilitas dan keamanannya. Pada

    tahun 2018 telah banyak terjadi serangan bom bunuh diri di tempat ibadah dan pos

    polisi di kota – kota besar Indonesia. Banyak pula penangkapan terduga terorisme dan

    penaklukan bom untuk mencegah adanya serangan kembali. Hal ini tentunya akan

    mempersulit usaha Indonesia untuk membantu menjaga stabilitas dan keamanan di

    Myanmar. Pemerintah Myanmar kemungkinan dapat menolak kembalinya para

    pengungsi Rohingnya di Indonesia karena takut telah dipengaruhi oleh pemikiran

    terorisme di Indonesia. Maka dari itu, Indonesia perlu untuk segera memperbaiki

    terlebih dahulu keamanan di negaranya karena akan mengancam keamanan di Asia.

    Indonesia perlu meninjau kembali jaringan terorisme dan melihat kembali

    kemungkinan para pengungsi Rohingnya agar terhindar dari pemikiran terorisme.

    Poin pertama dalam Formula 4+1 ini diharapkan dapat mencapai hasilnya

    sehingga dapat menciptakan keamanan individu. Dimana masyarakat merasa aman dari

    ancaman terorisme yang dapat muncul dalam ARSA. Rasa aman ini tidak hanya bagi

    masyarakat Rohingnya saja, melainkan untuk masyarakat Myanmar, Indonesia dan

    negara – negara sekitarnya di Asia. Adanya pencegahan terhadap terorisme merupakan

    tugas negara dalam menciptakan keamanan manusia. Maka dari itu, jika dilihat

    menurut Comission of Human Security, tindakan ini merupakan cara “top-down”.

    5.2. Non Violence

    Negara tidak hanya menjaga keamanan di wilayahnya terhadap ancaman

    terorisme. Namun, negara berkewajiban untuk melindungi warga negaranya sendiri

    dengan tidak melakukan tindakan. Doctors Without Borders atau Medecins Sans

    Frontiers (MSF) melakukan survei dan menganalisis peristiwa yang terjadi di Rakhine

    State. Sebulan setelah serangan, total kematian warga Rohingnya mencapai 2,26% dari

    total populasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat 10.000 orang yang

    meninggal seiap hari. Penyebab utama kematian dikarenakan adanya kekerasan

  • 46

    sebanyak 71,7%. Jika dirinci, sebanyak 64,4 persen karena penembakan, 8,8 persen

    karena dibakar di dalam rumah, 5% karena dipukuli, kekerasan seksual sebesar 2,6

    persen dan ranjau darat sebesar 1%.

    Pasca serangan 25 Agusutus 2017, Pemerintah Bangladesh memanggil Duta

    Besar Myanmar di Dhaka. Hal ini dilakukan karena adanya tindakan aparat Myanmar

    yang menanam ranjau darat di perbatasan. Ranjau tersebut dipasang untuk mencegah

    warga Rohingnya kembali ke Myanmar. Namun Pemerintah Myanmar mengelak

    pemasangan ranjau padahal penggunaanya ranjau telah dilarang secara internasional.

    Menurut berita yang ada, Departemen Luar Negeri Myanmar membantah dengan tegas

    serangan – serangan yang dilakukan adalah tindakan pemerintah dan membantah telah

    melakukan tindakan diskriminasi (Replubika, 2017).

    Tindakan Myanmar ini mengganggu kebebasan individu. Setiap manusia yang

    dibatasi akan sulit untuk mengembangkan idenya. Negara berkewajiban untuk menjaga

    kebebasan individu tersebut agar sesuai dengan norma – norma. Pemerintah Myanmar

    telah menyalahgunakan haknya sebagai negara karena telah menggunakan tindakan

    militer. Adanya perbedaan di masyarakat harus diimbangi dengan sikap saling

    menghargai. Selain itu, setiap manusia harus dijamin keamanan pribadinya khususnya

    bagi para perempuan dan anak – anak. Negara harus berupaya menciptakan lingkungan

    yang aman bagi seluruh golongan masyarakat.

    Pemerintah Indonesia sangat mengecam tindakan yang dilakukan Myanmar.

    Indonesia berupaya melakukan aksi nyata melalui diplomasi dengan Myanmar dan

    membawa kasus ini dalam setiap pertemuan internasional. Indonesia mengajak negara

    lain untuk ikut berpartisipasi dalam konflik ini dan bersama – sama mencegah

    pemerintah Myanmar melakukan kembali kekerasan terhadap Rohingnya. Hal ini

    dilakukan untuk menghargai hak asasi manusia dan mencegah terjadinya tindakan

    genosida.

  • 47

    Menurut Brurchill dalam teori liberalisme, untuk mengatasi hal tersebut maka

    diperlukannya sistem pemerintahan yang demokrasi dan perdagangan bebas. Proses

    dan lembaga demokrasi akan memutuskan kekuasaan elit penguasa dan mencegah

    kecenderungan mereka menggunakan kekerasan. Perdagangan bebas akan membantu

    dalam mengatasi masalah ekonomi dan menyatukan masyarakat dalam suatu

    komunitas (Burchill, 2009). Maka dari itu, pemerintah Indonesia berupaya mendorong

    pemerintah Myanmar untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat Rohingnya.

    Indonesia juga telah sejak lama melakukan kerjasama dengan Myanmar dalam bidang

    perdagangan. Hal ini diharapan dapat membantu Myanmar dalam mengembangkan

    ekonominya. Perkembangan ekonomi Myanmar akan membantu menyejahterakan

    masyarakatnya dan mengurangi potensi munculnya konflik. Namun jika konflik tetap

    terus terjadi maka Indonesia dapat turun tangan dengan melakukan embargo terhadap

    Myanmar.

    Dalam mendukung perkembangan ekonomi di Myanmar, pemerintah Indonesia

    membantu dalam bidang pendidikan. Indonesia membangun sekolah di Rakhine.

    Melalui bidang pendidikan inilah akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas di

    Myanmar. Masyarakat yang berpenghasilan dapat memenuhi kebuthan sehari – harinya

    untuk makan. Maka dari itu, perlu adanya peningkatan infrastruktur guna

    mempermudah akses bahan pangan. Masyarakat yang memenuhi asupan gizi akan

    terhindar dari penyakit. Hal ini akan memenuhi komponen keamanan ekonomi,

    pendidikan dan kesehatan sekaligus.

    Tindakan yang diambil Indonesia dalam mencegah kekerasan di Myanmar

    masih dalam batasannya dengan tidak mencampuri masalah dalam negeri. Jika

    mencampuri masalah dalam negerinya maka Indonesia dapat dikatakan melanggar

    prinsip non intervensi antar negara. Adanya intervensi pada negara – negara yang

    lemah ini akan berkembang menjadi kolonialisme karena telah membantu negara lain

    dengan tujuan tertentu. Perundingan dan upaya untuk membantu pemerintah dalam

    menghadapi masalah keamanan di Myanmar ini merupakan cara terbaik yang telah

  • 48

    dipilih Indonesia. Namun perlu dipertegas dengan adanya sanksi jika keamanan

    Rohingnya belum stabil dalam jangka waktu tertentu.

    Dalam mencapai keamanan politik, Indonesia menggunakan soft diplomacy.

    Hal ini dikarenakan keadaan politik Myanmar yang masih belum stabil. Akan tetapi,

    perlu adanya sedikit ancaman yang mengarah ke hard diplomacy untuk mendorong

    pemerintah Myanmar dalam menciptakan keamanan di Rohingnya. Adanya dua

    kombinasi ini diharapkan dapat mengurangi tindakan kekerasan di Rohingnya yang

    semakin parah tiap tahunnya. Hard Diplomacy dapat dilakukan melalui embargo

    bidang perdangangan.

    Hubungan bilateral Indonesia dan Myanmar masih sangat minim. Mitra dagang

    terbesar Myanmar adalah Amerika Serikat. Kementrian Perdagagan Indonesia

    membukukan ekspor Indonesia ke Myanmar meliputi kertas dan produk dari kertas,

    minyak sawit, besi dan baja, tembakau dan karet. Sementara, impor Indonesia dari

    Myanmar meliputi tepung kanji, kayu, kacang-kacangan, soda, ikan dan sayur-

    mayur. Ekspor Indonesia ke Myanmar terus menurun sejak tahun 2015 yakni US$150

    menjadi US$79 juta pada Juli 2017 (CNN, 2017). Maka dari itu, peningkatan hubungan

    bilateral bidang perdagangan perlu segera direalisasikan. Indonesia juga dapat

    bekerjasama membicarakan masalah ini dengan Amerika Serikat selaku mitra dagang

    terbesar di Myanmar. Bidang perdagangan membawa dampak yang sangat signifikan

    di era masyarakat yang konsumtif ini. Indonesia perlu bekerjasama mengajak negara –

    negara lain untuk membantu melakukan kecaman kepada Myanmar agar segera

    menghentikan tindakan kekerasan di Rohingnya.

    5.3. Non Discrimination

    Kebebasan individu menciptakan keberagaman etnis, budaya dan agama.

    Indonesia sebagai negara yang multi etnis dan multi agama dapat berbagi

    pengalamanya untuk menangani masalah multikulturalisme. Indonesia memiliki lebih

  • 49

    dari 350 etnis, 700 bahasa lokal dan 6 agama yang diakui oleh pemerintah. Indonesia

    juga telah memiliki pengalaman dalam mengatasi masalah kekerasan etnis dan

    melakukan rekonsiliasi untuk mengatasinya. Salah satu cara penyelesaian konflik di

    Ambon adalah melakukan berbagai proyek pembangunan. Pemerintah mendirikan

    pembangunan gereja dan masjid dengan melibatkan masyarakat tanpa membedakan

    agamanya.

    Heru Haryanto pemimpin komunitas Tionghoa dan K.H. Thaifoer pemimpin

    komunitas Muslim di Indonesia mendirikan sebuah forum untuk mempererat kedua

    agama itu agar terhindar dari konflik. Mereka mendirikan forum sebagai tindakan

    pencegahan setelah terjadinya penyerangan terhadap etnis Tionghoa di kota – kota

    besar Indonesia. Belajar dari sini, Indonesia menbuat forum serupa dengan pemerintah

    Myanmar dengan melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Melalui pihak –

    pihak ini, Indonesia dapat membantu Myanmar untuk menemukan solusi jangka

    panjang bagi terciptanya perdamaian di Rahine dan menciptakan keamanan komunitas.

    Dimana keamanan komunitas menitikberatkan pada martabat budaya dan perdamaian

    antar komunitas. Adanya perbedaan dalam setiap individu menciptakan berbagai

    keragaman dalam masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya rasa saling menghormati

    dan meghargai perbedaan dalam ras, agama, bahasa, jenis kelamin dan lain sebagainya

    Permasalahan kemanusiaan yang terjadi di Rakhine mengakibatkan banyak

    warganya yang mengungsi ke negara sekitar Myanmar. Pengungsi Rohingnya paling

    banyak terdapat di Bangladesh dengan jumlah lebih dari satu juta orang. Oleh karena

    itu, pemerintah Indonesia juga melakukan diplomasi dengan pemerintah Bangladesh

    mengenai masalah ini. Indonesia meminta agar Bangladesh mau menerima para

    pengungsi Rohingnya. Pemerintah Bangladesh pun berharap penuh agar Indonesia mau

    membantu membujuk Myanmar untuk melakukan repatriasi pengungsi Rohingnya.

    Sejak 23 November 2017, Myanmar dan Bangladesh sudah melakukan

    perjanjian mengenai pemulangan para pengungsi Rohingnya. Retno L. Marsudi

  • 50

    mengatakan bahwa melalui perjanjian tersebut akan dibentuk pula kelompok kerja

    bersama sebagai tindakan lebih lanjut. Kelompok tersebut akan berfungsi sebaga

    pengawas proses repratiasi. Pemulangan paling lambat dilakukan paling lambat dua

    bulan setelah kelompok kerja dibentuk. Indonesia berkomitmen untuk membantu

    dalam proses repratiasi. Bangladesh dan Myanmar sepakat untuk mengirimkan para

    pengungsi sebanyak 100.000 orang dalam fase pertama. Setelah itu, setiap pekan akan

    ada 1500 pengungsi yang dipulangkan. Sehingga dalam jangka waktu dua tahun akan

    ada 700.000 orang Rohingnya yang kembali ke Rakhine.

    Indonesia mengingatkan agar setelah repratiasi keamanan di Rakhine harus

    tetap terjaga. Maka dari itu diperlukan persiapan dari pemerintah Myanmar sesuai

    janjinya untuk melakukan repratiasi, rekonstruksi, rehabilitasi dan pembangunan

    ekonomi. Pemerintah Myanmar akan mendirikan kamp sementara untuk para

    pengungsi yang akan dipulangkan sebelum ditempatkan di pemukiman tetap. Akan

    tetapi, menurut berbagai lembaga internasional hal ini bagaikan mengirimkan

    Rohingnya kembali dalam menghadapi kekerasan di Myanmar. Perlu adanya

    kesadaran dari pemerintah Myanmar dan masyarakatnya untuk saling menghargai

    perbedaan etnis maupun agama. Hal ini dapat dilakukan melalui bidang pendidikan.

    Myanmar dapat mencontoh Indonesia yang kaya akan keberagaman.

    5.4. Bantuan Kemanusiaan

    Akses untuk bantuan kemanusiaan di Myanmar sangat dibatasi. Hal ini

    tentunya menghambat negara – negara yang ingin memberikan bantuan ke Myanmar.

    Menurut berita Tribunnews pada 4 September 2017, Myanmar dilaporkan menutup

    akses pengiriman bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Rohingnya dari badan –

    badan PBB. Oleh karena itu, lembaga kemanusiaan yang hendak membantu Rohingnya

    harus menunda terlebih dahulu dan melakukan diplomasi terhadap pemerintah

    Myanmar agar akses bantuan segera dibuka kembali.

  • 51

    Dalam pemberian bantuan kemanusiaan, Indonesia berupaya untuk dapat

    menyalurkan langsung kepada semua orang yang memerlukan tanpa memandang

    agama dan etnis. Pemerintah dibantu oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

    dalam menyalurkan bantuan tersebut. Pada 31 Agustus 2017, sejumlah elemen

    masyarakat Indonesia sepakat untuk membentuk Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk

    Myanmar atau biasa disebut dengan AKIM. Aliansi mempriopritaskan bantuan dalam

    bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan pemulihan kondisi di Rakhine. AKIM

    diketuai oleh Muhammad Ali dan terdiri dari 11 oraginasasi kemanusiaan, diantaranya

    adalah Nadhatul Ulama, Palang Merah Indonesia dan Aksi Cepat Tanggap.

    Pada 13 September 2017, Presiden Jokowi melepas 34 ton bantuan

    kemanusiaan bagi para pengungsi Rohingnya yang ada di perbatasan. Bantuan itu

    terdiri dari makanan siap saji, sembako, tangki air, tenda, pakaian dan selimut. Bantuan

    dari Indonesia dikirim menggunakan pesawat mengingat efisiensi waktu yang diliat

    dari pengalaman sebelumnya yang mengirimkan bantuan menggunakan kontainer.

    Setelah melalui perjalanan selama hampir 5 jam, bantuan kemanusiaan untuk

    Rohingnya tiba di Bandara Internasional Shah Amanat Chittagong. Duta Besar

    Replubik Indonesia menyambut langsung datangnya bantuan dari Indonesia dan

    menyerahkannya ke perwakilan Bangladesh.

    Menurut laporan dari BBC pada 15 September 2017, bantuan yang dikirim oleh

    Indonesia dan badan kemanusiaan internasional belum sampai pada masyarakat

    Rohingnya. Oleh karena itu, mereka selama ini bertahan hidup dengan usahanya

    sendiri. Di daerah penampungan muncul kios – kios kecil yang menjual bambu dan

    plastik. Hal ini dilakukan karena mereka tidak dapat mengandalkan bantuan yang

    datang karena jumlah pengungsi yang banyak jumlahnya.

    Dalam perjanjiannya dengan Bangladesh, UNHCR hanya dapat membantu 2

    kamp pengungsian saja yang menampung sekitar 20.000 lebih pengungsi. Namun pada

    kenyataannya, jumlah pengungsi Rohignya setelah serangan pada 25 Agustus 2017

  • 52

    mencapai lebih dari 70.000 orang. Pemerintah Bangladesh tahu betul kondisi yang

    terjadi pada masyarakat Rohingnya. Disisi lain, Bangladesh merupakan negara yang

    masih kurang dalam segi ekonomi sehingga pemerintah Bangladesh tidak ingin

    warganya merasa iri dengan adanya bantuan lembaga internasional terhadap

    masyarakat Rohingnya.

    Pada 21 September, Indonesia mengirim lagi 2 pesawat berisi sekitar 20 ton

    bantuan kemanusiaan untuk Rohingnya melalui Myanmar. Bantuan itu disambut

    langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Ito Sumardi. Selanjutnya pada 24

    Januari 2018, Indonesia mengirim bantuan lagi ke Cox’s Bazar. Total bantuan yang

    dikirimkan adalah 10,43 ton berupa makanan bergizi untuk anak maupun ibu hamil,

    peralatan sekolah dan lampu darurat. Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke

    Bangladesh pada 28 Januari 2018. Beliau juga menyempatkan kunjungan ke Cox’s

    Bazar dan mengawasi penyaluran bantuan yang telah tiba beberapa hari sebelumnya.

    Proses pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Rohingnya dari Indonesia sudah sangat

    baik. Indonesia tidak hanya mengirimkan ke Myanmar tapi juga mengirimkannya ke

    Bangladesh. Namun, Indonesia juga perlu memperhatikan para pengungsi Rohingnya

    di Indonesia agar mendapatkan perlakuan yang sama dengan para pengungsi di negara

    lain. Jika tidak dapat, Indonesia harus segera mempercepat proses pengiriman para

    pengungsi ke negara – negara besar agar tidak membebankan Indonesia.

    Bantuan kemanusiaan yang dikirim Indonesia mengatasi masalah keamanan

    pangan. Indonesia melalui AKIM membantu masyarakat Rohingnya dengan

    mendirikan sekolah. Peningkatan dalam bidang pendidikan ini masuk kedalam

    komponen keamanan ekonomi. Dimana tingkat pendidikan tinggi akan mendukung

    kualitas Sumber Daya Manusia. Masyarakat akan menjadi tenaga kerja berkualitas

    sehingga memperoleh pekerjaan dan mendapatkan upah. Selain itu, AKIM juga

    mendirikan pasar untuk membantu masyarakat meningkatkan ekonominya. AKIM

    mengirimkan pula tenaga medis untuk mengatasi masalah kesehatan disana. Adanya

    tenaga medis akan memperbaiki keamanan dalam bidang kesehatan. Jika dilihat cara

  • 53

    mencapai keamanan manusia melalui pemberdayaan masyarakat. Dimana menurut

    Commision of Human Security, merupakan cara “bottom-up”.

    5.5 Rekomendasi Laporan Komisi Penasihat

    Central Committee on Implementation of Peace and Development in Rakhine

    State didirikan atas perintah dari Daw Aung San Suu Kyi pada 5 September 2016 dan

    diketuai oleh Kofi Annan. Komisi ini terdiri dari enam anggota nasional (U Win Mra,

    U Aye Lwin, Dr Tha Hla Shwe, Dr Mya Thida, Daw Saw Khin Tint dan U Khin Maung

    Lay) dan tiga anggota internasional (Mr Ghassan Salame, Ms Laetitia van den Assum

    dan Kofi Annan). Komisi ini bertugas untuk menganalisis semua komunitas yang ada

    di Rakhine kemudian melakukan identifikasi faktor penyebab dan perkembangannya.

    Dari identifikasi tersebut Komisi Penasihat mengusulkan langkah konkrit untuk

    mencapai perdamaian dan kesejahteraan masyarakat. Hasil laporan ini diserahkan ke

    otoritas nasional yang berada di Naypyitaw.

    Komisi Penasihat melakukan komunikasi ke berbagai pihak antara lain partai

    politik, lembaga agama, organisasi masyarakat sipil, kepala desa, perwakilan sektor

    swasta serta etnis dan agama lain yang ada di Myanmar. Komisi Penasihat juga

    melakukan perundingan dengan pemerintah Myanmar seperti Presiden, Penasihat

    Negara, Kepala Komanda dan Komite Sentral Implementasi Perdamaian, Stabilitas dan

    Perdamaian di Negara Bagian Rakhine. Selain itu, Komisi Penasihat juga melakukan

    konsultasi dengan negara – negara lain yaitu Bangladesh, Thailand, Indonesia, India,

    China dan Malaysia. Badan PBB, LSM lokal maupun internasional dan pengamat

    masalah Rohingnya juga diikutsertakan dalam diskusi. Total Komisi Penasihat

    mengadakan 155 kali pertemuan dengan 1.100 perwakilan.

    Setelah hampir satu tahun melakukan konsultasi, akhirnya pada 23 Agustus

    2017 Komisi Penasihat mengeluarkan hasil laporannya. Indonesia yang ikut

    berpartisipasi pun mendukung dengan memasukan rekomendasi laporan Kofi Annan

  • 54

    ini kedalam Formula 4+1 yang diusulkan Indonesia untuk Myanmar. Dalam laporan

    ini membahas secara mendalam berbagai masalah stuktural yang menghambat

    perdamaian dan kesejahteraan di Rakhine. Selain itu, laporan ini juga memuat berbagai

    rekomendasi untuk mencapai perdamaian secara menyeluruh dan berkelanjutan.

    Laporan Komisi Penasihat mengalami kegagalan. Hal ini dikarenakan salah

    satu isi dari rekomendasi Kofi Annan ini mengharuskan Myanmar untuk memberikan

    kewarganegaraan terhadap masyarakat Rohingnya. Pemerintah dan masyarakat

    Myanmar menolak hal tersebut. Mereka merasa keberatan memasukan Rohingnya

    sebagai salah satu etnisnya karena tidak sesuai dengan undang – undang

    kewarganegaraan yang sudah ada sejak dulu. Maka dari itu, pemerintah Indonesia

    menjadikan Laporan Komisi Penasihat sebagai elemen tambahan. Indonesia tidak

    memaksakan rekomendasi Kofi Annan untuk segera diimplementasikan.

    5.6 Hambatan yang dihadapi oleh Pemerintah Indonesia

    Indonesia merupakan satu – satunya negara yang diterima oleh Myanmar untuk

    melakukan perundingan mengenai permasalahan kemanusiaan di Rohingnya. Banyak

    negara dan lembaga internasional mengapresiasi tindakan yang telah diambil

    Indonesia. Maka dari itu, Indonesia harus berupaya sebaik mungkin agar apa yang

    dilakukannya merupakan keputusan yang tepat dan membawa perubahan yang lebih

    baik untuk Myanmar. Akan tetapi, langkah – langkah yang di ambil Indonesia ini

    tentunya juga mengalami berbagai hambatan.

    Indonesia sebagai negara berkembang masih memerlukan banyak hal untuk

    memperbaiki masalah dalam negerinya. Di Indonesia masih banyak terjadi kelaparan,

    kemiskinan, pengangguran jika dibandingkan dengan negara – negara maju. Akan

    tetapi, Indonesia merasa bertanggungjawab untuk membantu Myanmar dalam

    menyelesaikan permasalahan kemanusiaan di Rohingnya. Banyak masyarakat

    Indonesia yang menyalurkan sumbangannya melalui LSM. Mereka membantu warga

  • 55

    Rohingnya atas dasar kemanusiaan karena tingkat kekerasan yang tinggi dan kondisi

    yang memprihatikan. LSM di Indonesiapun tetap membagi aksinya untuk membantu

    masyarakat lokal dan negara lain seperti Suriah agar tetap seimbang. Penyelesaian

    konflik dalam negeri itu penting tapi membantu menyelesaikan konflik luar negeri itu

    perlu.

    Indonesia membuka aksesnya untuk para pengungsi yang datang dari

    Rohingnya dan melakukan diplomasi dengan Bangladesh untuk mau menerima

    pengungsi Rohingnya. Indonesia juga menerima berbagai pengungsi yang diusir dari

    Malaysia dan Thailand. Pengungsi Rohingnya yang ada di Indonesia ditempatkan

    sementara waktu untuk kemudian dipindahkan ke negara lain seperti Amerika Serikat

    dan Australia. Indonesia berupaya dengan melakukan diplomasi ke berbagai negara

    mengenai masalah pengungsi.

    Tempat penampungan sementara para pengungsi Rohingnya di Indonesia

    masih terbatas. Mereka ditempatkan di tempat yang sama dengan para tahanan yang

    melakukan pelanggaran internasional seperti penyulundupan narkoba dan lain

    sebagainya. Akan lebih baik jika pemerintah membedakan penanganan pengungsi

    antara tindak kejahatan dan masalah kemanusiaan. Selain itu, pemerintah Indonesia

    harus berupaya lebih keras untuk segera memulangkan para pengungsi atau

    mengirimkannya ke negara lain. Maka dari itu, Indonesia perlu banyak bekerjasama

    dengan negara lain karena masalah ini melibatkan berbagai pihak untuk menanganinya.

    Bangladesh sebagai tempat terdekat bagi para pengungsi sempat menutup

    aksesnya. Hal ini dikarenakan tingkat ekonomi Bangladesh masih perlu ditingkatkan.

    Pemerintah Bangladesh sendiri sangat berhati – hati agar tidak adanya konflik antara

    masyarakat lokal dengan para pengungsi. Pemerintah Bangladesh khawatir dengan

    adanya para pengungsi akan semakin banyak lapangan pekerjaan yang dibutuhkan di

    Bangladesh. Selain itu, pemerintah Bangladesh juga membatasi bantuan dari

    internasional agar masyarakatnya tidak merasa iri. Maka dari itu, selain membantu

  • 56

    Myanmar juga perlu membantu masyarakat Bangladesh agar mereka tetap mau

    menerima para pengungsi sementara sebelum dipulangkan kembali ke Myanmar.

    Indonesia selain membantu Myanmar juga telah menjalin diplomasi dengan

    pemerintah Bangladesh. Presiden Jokowi menyempatkan diri untuk mengunjungi

    Bangladesh dan menyempatkan untuk melihat kondisi di Cox’s Bazar. Indonesia

    meningkatkan hubungan kerjasama khususnya dalam bidang ekonomi dengan

    pemerintah Bangladesh. Indonesia juga membahas mengenai cara penyelesaian

    permasalahan kemanusiaan di Myanmar dengan pemerintah Bangladesh. Bangladesh

    menyambut positif langkah yang diambil Indonesia ini.