bab makalah korosi

6
2. Peralatan sistem pemyemprot pemadam kebakaran. Di kota Kalifornia Amerika serikat, departemen pemadam kebakaran mengalami masalah cukup sulit dimana debit air alat system penyemprot turun walau tekanan cukup besar, setelah diselidiki maka di dalam alat penyemprot terjadi suatu korosi yang disebabkan oleh aktifitas mikroba dipermukaan dinding bagian dalam yang terbuat dari baja karbon dan tembaga saat beberapa bulan pembelian. Hal ini disebabkan adanya biodeposit (turbucle) yang tumbuh di di dinding bagian dalam, kemudian di dalam biodeposit tersebut terjadi aktifitas degradasi lokal berupa korosi pitting sehingga mengurangi tebal pipa dan aktifitas ini menghasilkan senyawa H2S di lubang pit yang mengakibatkan keadaan asam dan mempercepat kelarutan logam. G. Korosi dan Cara Pencegahannya Korosi atau perkaratan sangat lazim terjadi pada besi. Besi merupakan logam yang mudah berkarat. Karat besi merupakan zat yang dihasilkan pada peristiwa korosi, yaitu berupa zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta berpori. Rumus kimia dari karat besi adalah Fe 2 O 3 .xH 2 O. Bila dibiarkan, lama kelamaan besi akan habis menjadi karat. Dampak dari peristiwa korosi bersifat sangat merugikan. Contoh nyata adalah keroposnya jembatan, bodi mobil, ataupun berbagai konstruksi dari besi lainnya.Siapa di antara kita tidak kecewa bila bodi mobil kesayangannya tahu-tahu sudah keropos karena korosi. Pasti tidak ada. Karena itu, sangat

Upload: rita-puryani-mendrova

Post on 28-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB Makalah Korosi

TRANSCRIPT

Page 1: BAB Makalah Korosi

2.      Peralatan sistem pemyemprot pemadam kebakaran.

Di kota Kalifornia Amerika serikat, departemen pemadam kebakaran mengalami

masalah cukup sulit dimana debit air alat system penyemprot turun walau tekanan cukup

besar, setelah diselidiki maka di dalam alat penyemprot terjadi suatu korosi yang disebabkan

oleh aktifitas mikroba dipermukaan dinding bagian dalam yang terbuat dari baja karbon dan

tembaga saat beberapa bulan pembelian.

Hal ini disebabkan adanya biodeposit (turbucle) yang tumbuh di di dinding bagian

dalam, kemudian di dalam biodeposit tersebut terjadi aktifitas degradasi lokal berupa korosi

pitting sehingga mengurangi tebal pipa dan aktifitas ini menghasilkan senyawa H2S di lubang

pit yang mengakibatkan keadaan asam dan mempercepat kelarutan logam.

G.  Korosi dan Cara Pencegahannya

Korosi atau perkaratan sangat lazim terjadi pada besi.  Besi merupakan logam yang

mudah berkarat.  Karat besi merupakan zat yang dihasilkan pada peristiwa korosi, yaitu

berupa zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta berpori.  Rumus kimia

dari karat besi adalah Fe2O3.xH2O.  Bila dibiarkan, lama kelamaan besi akan habis menjadi

karat.

Dampak dari peristiwa korosi bersifat sangat merugikan.  Contoh nyata adalah

keroposnya jembatan, bodi mobil, ataupun berbagai konstruksi dari besi lainnya.Siapa di

antara kita tidak kecewa  bila bodi mobil kesayangannya tahu-tahu sudah keropos karena

korosi.  Pasti tidak ada.  Karena itu, sangat penting bila kita sedikit tahu tentang apa korosi

itu, sehingga bisa diambil langkah-langkah antisipasi.

Peristiwa korosi sendiri merupakan proses elektrokimia, yaitu proses (perubahan /

reaksi kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik.  Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai

kutub negatif (elektroda negatif, anoda), sementara bagian yang lain sebagai kutub positif

(elektroda positif, katoda).  Elektron mengalir dari anoda ke katoda, sehingga terjadilah

peristiwa korosi.

Page 2: BAB Makalah Korosi

Ion besi (II)yang terbentuk pada anoda selanjutnya teroksidasi menjadi ion besi (III)

yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi (karat besi), Fe2O3.xH2O.

Dari reaksi terlihat bahwa korosi melibatkan adanya gas oksigen dan air.  Karena itu,

besi yang disimpan dalam udara yang kering akan lebih awet bila dibandingkan ditempat

yang lembab.  Korosi pada besi ternyata dipercepat oleh beberapa faktor, seperti tingkat

keasaman, kontak dengan elektrolit, kontak dengan pengotor, kontak dengan logam lain yang

kurang aktif (logam nikel, timah, tembaga), serta keadaan logam besi itu sendiri (kerapatan

atau kasar halusnya permukaan).

H.  Pencegahan korosi

Pencegahan korosi didasarkan pada dua prinsip berikut :

1.      Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air

Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Bila salah satu tidak ada, maka peristiwa

korosi tidak dapat terjadi.  Korosi dapat dicegah dengan melapisi besi dengan cat, oli, logam

lain yang tahan korosi (logam yang lebih aktif seperti seg dan krom).  Penggunaan logam lain

yang kurang aktif (timah dan tembaga) sebagai pelapis pada kaleng bertujuan agar kaleng

cepat hancur di tanah. Timah atau tembaga bersifat mampercepat proses korosi.

2.      Perlindungan katoda (pengorbanan anoda)

Besi yang dilapisi atau dihubugkan dengan logam lain yang lebih aktif akan

membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katoda.  Di sini, besi berfungsi hanya

sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen. Logam lain berperan sebagai anoda, dan

mengalami reaksi oksidasi.  Dalam hal ini besi, sebagai katoda, terlindungi oleh logam lain

(sebagai anoda, dikorbankan).  Besi akan aman terlindungi selama logam pelindungnya

Page 3: BAB Makalah Korosi

masih ada / belum habis.  Untuk perlindungan katoda pada sistem jaringan pipa bawah tanah

lazim digunakan logam magnesium, Mg.  Logam ini secara berkala harus dikontrol dan

diganti.

3.      Membuat alloy atau  paduan logam yang bersifat tahan karat, misalnya besi dicampur

dengan logam Ni dan Cr menjadi baja stainless (72% Fe, 19%Cr, 9%Ni). 

BAB III

KESIMPULAN

1.      Korosi merata dapat terjadi pada logam dan paduan logam karena reaksi oksidasi dan

reduksinya tersebar secara merata pada logam dengan laju korosi yang relatif sama.

2.      Logam yang terkorosi merata terjadi akibat seluruh permukaan logam kontak dengan

lingkungannya.

3.      Aktivitas mikroba khususnya bakteri reduksi ,oksida sulfat dan mangan oksidasi

mengakibatkan degradasi fungsi peralatan yang memakai bahan dasar logam dengan kondisi

lingkungan kritis dan temperatur tertentu. Maka pencegahan dengan pemilihan lingkungan

kerja material yang tidak memberikan nutrisi dan temperatur untuk berkembang dan

perlindungan korosi berupa pengecatan dan proteksi katodik.

Page 4: BAB Makalah Korosi

DAFTAR PUSTAKA

http://www.angelfire.com/ak5/process_control/kor_merata.html

http://kimia123sma.wordpress.com/2010/04/20/korosi-dan-cara-pencegahannya/

http://id.wikipedia.org/wiki/Korosi

http://www.scribd.com/doc/22075509/Degradasi-Fungsi-Sistem-Industri-Akibat-Korosi-

Mikrobiologi

http://www.scribd.com/doc/17226684/Korosi-

Diposkan oleh senkrex di 22:51 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Page 5: BAB Makalah Korosi

Pengikut

Arsip Blog

►   2011 (2)

▼   2010 (2) o ►   Oktober (1) o ▼   September (1)

makalah korosi

Mengenai Saya

senkrex Lihat profil lengkapku