bab ix

9
BAB IX PENGUKURAN LUAS IX.1. Dasar Teori Luas bidang datar/rata dapat dihitung degan fotogrametri dengan beberapa metode (Sutanto, 1986) : 1.Metode strip yaitu, yang digunakan berupa lembaran tembus cahaya yang padanya ditarik garis-garis sejajar dan berinterval sama besar. Lembaran tembus cahaya ini ditumpangkan pada objek yang diukur luasnya. Kemudian ditarik garis-garis tegak lurus pada batas objek sedemikian hingga bagian yang dihilangkan sama dengan bagian yang yang ditambahkan. Sisi atas segi empat panjang atau sisi atas strip itu dijumlahkan dan dikalikan dengan intervalnya sehingga diperoleh luas objek pada foto. 44

Upload: dhaviiedt-diamonz

Post on 30-Jan-2016

261 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

gcpj lap

TRANSCRIPT

Page 1: Bab IX

BAB IXPENGUKURAN LUAS

IX.1. Dasar Teori

Luas bidang datar/rata dapat dihitung degan fotogrametri dengan beberapa

metode (Sutanto, 1986) :

1. Metode strip

yaitu, yang digunakan berupa lembaran tembus cahaya yang padanya ditarik

garis-garis sejajar dan berinterval sama besar. Lembaran tembus cahaya ini

ditumpangkan pada objek yang diukur luasnya. Kemudian ditarik garis-garis

tegak lurus pada batas objek sedemikian hingga bagian yang dihilangkan sama

dengan bagian yang yang ditambahkan. Sisi atas segi empat panjang atau sisi

atas strip itu dijumlahkan dan dikalikan dengan intervalnya sehingga

diperoleh luas objek pada foto.

Gambar 9. Pengukuran Luas dengan Metode Strip (sma warga online 2013)

44

Page 2: Bab IX

45

Dari gambar di atas, luas objek diukur dengan menjumlahkan luas masing-

masing segi empat panjang (Luas ABB’A’ + CDD’C’ + EFF’E’), dimana

AA’, BB’, CC’, DD’, EE’ dan FF’ merupakan interval strip.

2. Metode bujursangkar yaitu, dilakukan dengan kertas milimeter. Kertas

milimeter ini ditumpangkan di atas objek yang diukur luasnya. Dalam

mengukur luas pada objek pada citra dihitung berapa bujur sangkar 1cm x

1cm yang jatuh dalam batas objek yang diukur luasnya. Dari gambar 2.2, luas

objek dapat diukur dengan menjumlahkan bujursangkar yang memuat luas

lebih dari setengah bujursangkar. Jika bujursangkar berjumlah 12 buah dengan

skala pada foto adalah 1 : 50.000 (maka 1 cm = 500 m), maka 1 bujursangkar

sama dengan 250.000 m2. dengan demikian luas objek tersebut adalah 12 x

250.000 m2 sama dengan 3.000.000 m2.

Gambar 10. Pengukuran Luas Metode Bujursangkar (sma warga online 2013)

Page 3: Bab IX

46

3. Metode jaringan titik

Gambar 11. Pengukuran Luas Metode Jaringan Titik

(sma warga online 2013)

yaitu, alat ukurnya berupa lembaran tembus cahaya yang diberi jaringan titik

yang masing-masing berjarak sama. Titik itu serupa dengan titik yang dibuat

pada tengah-tengah bujursangkar yang kemudian bujursangkarnya dihapus.

Dalam metode ini kita tinggal menghitung berapa titik yang masuk dalam batas

objek yang diukur luasnya. Tiap titik dianggap mewakili satu bujursangkar,

sehingga tiap titik dikalikan dengan luas bujursangkar untuk mendapatkan luas

objeknya.

4. Metode Planimeter yaitu, pengukuran luas dilakukan dengan alat planimeter ada

dua macam yaitu mekanik dan planimeter digital/ electronic digitezr.

Page 4: Bab IX

47

Gambar 12. Planimeter (Anonim 2011)

a. .Planimeter mekanik

Batang 1 dapat digerakkan kesegala arah dengan menggunakan roda. Alat

ini menghitung luas obyek secara mekanik bila rodanya digerakkan searah

jarum jam sepanjang garis batas obyek yang diukur luasnya. Pada gerak

yang berlawanan, alat ini tidak menghitung luas. Hasil pengukuran x

konstante yang disesuaikan dengan skala citra = luas obyek.

Pengukuran luas dengan alat ini dapat dilakukan dengan metode luar atau

metode dalam.metode luar dilakukan bila daerah yang diukur sempit.

Planimeter diletakkan diluar garus pembatas bidang yang diukur. Metode

dalam dilakukan bila daerah yang diukur luas. Planimeter diletakkan

dialam garis pembatas bidang yang diukur.

Luas daerah yang diukur dengan planimeter dapat diperoleh dangan rumus

A = [Pak Paw] x [m/n]2 x Unit area

A = Luas daerah yang diukur

Page 5: Bab IX

48

Pak = Hasil pembacaan akhir

Paw = Hasil pembacaan awal

m = Penyebut skala foto udara

n = Penyebut skala planimeter

Pada beberapa jenis palnimeter, pembacaan awal dapat selalu dibuat 0 (nol)

b. Planimeter Digital/ Electronic Digitezr

Luas obyek dapat diukur dengan cepat dan cermat dengan planimeter

digital/ electronic digitezr. Pengukuran luas dilakukan dengan menelusuri

batas obyek yang diukur luasnya. Dengan secara terusa-menerus

memberikan nilai koordinat x dan y tiap titik kepada sebuah microprosesor,

luas obyek pada citra dihitung dan dapat dibaca secara langsung.

Microprosesor juga dapat digunakan untuk mengkonversikannya ke luas di

medan secara langsung dengan unit-unit luas yang dikehendaki ( Sutanto,

1986 ).

oto tersebut, persamaannya yaitu :

B = (b1 + b2)/2

dengan B = basis foto, b1 = basis foto 1 dan b2 = basis foto 2.

IX.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pengukuran luas adalah mampu mengukur luas suatu daerah.

Tujuan dilakukan pengukuran luas adalah untuk mengetahui luas suatu wilayah pada

foto udara.

Page 6: Bab IX

49

IX.3. Peralatan yang Digunakan

1. Stereoskop

2. Foto udara

3. Kertas mika

4. Spidol OHP

5. Penggaris

6. Selotip

IX.4. Langkah Kerja

1. Foto udara ditempelkan kemeja dengan selotipe agar posisinya tidak berubah.

2. Kemudian Dilapisi dengan Mika bening

3. Kemudian mendeskripsi kan Foto udara tersebut

4. Kemudian kita menggambarkan kenampakan relief daerah yang ada pada foto

udara melalui alat bantu streoskop

5. Kemudian kita mengambil lagi selembar kertas mika dan mebagi menjadi dua

bagian dimana pada sisi kiri di gambarka kotak-kotak persegi yang nilainya

dalam satu kotak = skala foto udara

6. Kemudian dihitung jumlah kotak sesuai dengan kenampakan bentang alam

yang ada dan dari hasil perhitungan dapat di ketahui luas daerah pada foto

udara

Page 7: Bab IX

50

IX.5 Lampiran (terlampir)