bab iv tingkah laku mamalia
DESCRIPTION
mamalogi coyTRANSCRIPT
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan4.1.1 Tabel hasil pengamatan aktivitas tingkah laku mamalia.Tanggal: 21 Maret 2011Waktu pengamatan: Pagi hari, pukul 10.00 WITACuaca: CerahHewan target: Marmut ( Cavia cobaya)WaktuAktivitas tingkah laku
MobilitasIstirahatMakanSosialKet.
1000I
200I0
3I000
400I0
500I0
600I0
7000I
800I0
9I000
10I000
1100I0
120I00
130I00
140I00
150I00
Jumlah3462
Keterangan: I : Ada 0 : Tidak ada
Perhitungan frekuensi tingkah laku.Frekuensi tingkah laku = Jumlah suatu tingkah laku x 100% Jumlah seluruh tingkah laku
Mobilitas = x 100 % = 20 %
Istirahat = x 100 % = 26, 7 %
Makan = x 100 % = 40 %
Sosial = x 100 % = 13, 3 %
4.1.2 Diagram aktivitas tingkah laku mamalia Cavia cobaya
4.2 PembahasanTingkah laku adalah tanggapan dari organisme baik secara fisiologis / metabolisme dan tindakan aksi sebagai usaha untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.Tingkah laku pada mamalia dapat di bagi dua, yaitu tingkah laku khusus dan tingkah laku sosial. Tingkah laku khusus merupakan bawaan sejak lahir atau sebagai refleksi spesies tersebut, yang tidak berubah dalam proses belajar sedangkan tingkah laku sosial adalah tingkah laku yang biasa dan dapat diduga yang terjadi antara dua atau lebih individu pada sekelompok hewan.Pada praktikum ini, dilakukan pengamatan aktivitas tingkah laku yang dilakukan mamalia dalam hal ini marmut. Pengamatan dilakukan selama 45 menit dan dicatat aktivitas yang dilakukan setiap 3 menit sekali.Pada pengamatan terhadap marmut setelah 45 menit diketahui bahwa frekuensi mobilitas sebesar 20 % atau sebanyak 3 kali dalam 45 menit. Marmut berjalan kesana kemari hal ini dikarenakan berbeda dengan lingkungan sebelumnya dimana marmut dipelihara hanya didalam kandang yang sempit, sehingga setelah dilepaskan di halaman marmut merasa bebas dengan berlari-lari disekitar lokasi pengamatan. Frekuensi mobilitas yang hanya 20 % ini juga dipengaruhi oleh faktor cuaca, karena pada saat pengamatan cuaca sedang panas sehingga marmut hanya berlari-lari dibawah pohon yang rindang. Kemudian frekuensi istirahat yang dilakukan marmut selama pengamatan sebesar 26,7 % atau sebanyak 4 kali dalam 45 menit. Istirahat dilakukan marmut dalam 12 menit terakhir pengamatan dimana marmut hanya berdiam diri berteduh dari dibawah pohon hal ini dikarenakan pada saat pengamatan cuaca sedang panas tentu ini akan berbeda jika cuaca sedang mendung karena marmut ini sudah terbiasa dalam keadaan yang sejuk (tidak panas) selama dipelihara didalam kandang oleh pemiliknya, hal ini dilakukan setelah marmut melakukan berbagai aktivitas.Kemudian frekuensi makan yang dilakukan marmut selama pengamatan sebesar 40 % atau sebanyak 6 kali dalam 45 menit. Aktivitas ini merupakan aktivitas yang paling sering dilakukan marmut dalam pengamatan ini, aktivitas makan merupakan aktivitas yang paling dominan dilakukan oleh marmut dibanding melakukan aktivitas lain. Hal ini dikarenakan marmut selama didalam kandang selalu diberi makan oleh pemiliknya, sehingga kebiasaan makan tersebut semakin menonjol saat marmut dilepas di lokasi pengamatan dimana banyak terdapat rerumputan.Kemudian frekuensi sosial yang dilakukan marmut selama pengamatan sebesar 13,3 % atau hanya 2 kali dalam 45 menit pengamatan. Aktivitas ini merupakan aktivitas yang paling jarang dilakukan marmut dalam pengamatan ini, dalam pengamatan ini dilakukan terhadap 2 ekor marmut dan keduanya sangat jarang melakukan interaksi sosial. Hal ini dikarenakan marmut selalu sendiri saat dipelihara oleh pemilik didalam kandang sehingga saat dilepaskan di luar walaupun ada 2 ekor marmut tetap saja keduanya jarang melakukan interaksi sosial.