bab iv temuan penelitian dan pembahasan...

20
45 BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Temuan Penelitian Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut akan dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu data umum dan data khusus. Data umum adalah data yang berkaitan dengan keadaan tempat penelitian secara umum dan tidak secara langsung dimasukkan dalam analisis penelitian. Sedangkan data khusus adalah data pokok yang peneliti kemukakan sesuai dengan masalah penelitian. Tentang deskripsi data di atas, penulis uraikan sebagai berikut : 4.1.1. Deskripsi Data Umum 4.1.1.1. Gambaran Umum Anak Lulusan SMA Yang Tidak Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi di Desa Lanjan Kecamatan Sumowono Sebelum melaksanankan penelitian peneliti memilih tempat penelitian, populasi dan subjek penelitian serta perlengkapan yang dibutuhkan selama penelitian berlangsung. Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan dibagian pendahuluan desa Lanjan kecamatan Sumowono dipilih sebagai tempat penelitian. Selain itu hal lain yang menjadi pertimbangan dipilihnya lokasi tersebut adalah waktu dan biaya yang praktis karena peneliti juga tinggal dikawasan tersebut. Pada saat mencari subjek penelitian, penulis tidak mengalami kesulitan yang berarti karena sebagian besar anak lulusan SMA tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Saat peneliti mengumpulkan data, anak lulusan SMA yang menjadi subjek

Upload: buikien

Post on 14-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

45

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Temuan Penelitian

Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan

penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut akan dikelompokkan dalam

dua kelompok, yaitu data umum dan data khusus. Data umum adalah data yang

berkaitan dengan keadaan tempat penelitian secara umum dan tidak secara

langsung dimasukkan dalam analisis penelitian. Sedangkan data khusus adalah

data pokok yang peneliti kemukakan sesuai dengan masalah penelitian. Tentang

deskripsi data di atas, penulis uraikan sebagai berikut :

4.1.1. Deskripsi Data Umum

4.1.1.1. Gambaran Umum Anak Lulusan SMA Yang Tidak Melanjutkan Ke

Perguruan Tinggi di Desa Lanjan Kecamatan Sumowono

Sebelum melaksanankan penelitian peneliti memilih tempat penelitian,

populasi dan subjek penelitian serta perlengkapan yang dibutuhkan selama

penelitian berlangsung. Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan dibagian

pendahuluan desa Lanjan kecamatan Sumowono dipilih sebagai tempat penelitian.

Selain itu hal lain yang menjadi pertimbangan dipilihnya lokasi tersebut adalah

waktu dan biaya yang praktis karena peneliti juga tinggal dikawasan tersebut.

Pada saat mencari subjek penelitian, penulis tidak mengalami kesulitan yang

berarti karena sebagian besar anak lulusan SMA tidak melanjutkan ke perguruan

tinggi. Saat peneliti mengumpulkan data, anak lulusan SMA yang menjadi subjek

Page 2: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

46

peneliti mudah utuk ditemui karena subjek berada dirumah dan bekerja didaerah

rumhanya.

Penulis sebelumnya melakukan wawancara dan observasi terlebih dahulu

dengan mencari informasi mengenai subjek yang merupakan anak lulusan SMA

yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Peneliti mencari subjek yang

merupakan kriteria yang telah ditentukan peneliti. Selanjutnya peneliti dan subjek

membuat kesepakatan mengenai waktu dan tempat untuk penelitian. Peneliti

melakukan penelitian pada masing-masing subjek penelitian yaitu anak lulusan

SMA di desa Lanjan. Hal itu dikarenakan banyak anak yang yang bersedia

melakukan wawancara dirumah subjek masing-masing. Peneliti melakukan

wawancara pada masing-masing anak lulusan SMA pada saat anak mempunyai

waktu luang dan sudah pulang bekerja. Peneliti juga menyampaikan hal penting

kepada subjek seperti tujuan penelitian dimana di dalamnya dapat memahami dan

menempatkan posisinya dengan baik.

Selama penelitian berlangsung peneliti melakukan wawancara langsung

kepada subjek terlebih dahulu meminta ijin kepada masing-masing subjek

penelitian. Peneliti juga mengambil kamera untuk mengambil foto sebagai data

penelitian berupa gambar. Berikut ini adalah anak lulusan SMA yang menjadi

subjek penelitian penulis.

Tabel 4.1.1.1. Daftar 23 Anak Lulusan SMA Yang Tidak Melanjutkan Ke

Perguruan Tinggi Di Desa Lanjan Kecamatan Sumowono Tahun 2014

Nomor Nama Lulusan Tahun

1. Nasirotul Uma 2013

2. Umdatun Khoiroh 2013

Page 3: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

47

3. Muchamad Muchlisin 2014

4. Nurfiyanto 2013

5. Syaiful Nurul Huda 2013

6. Mugiyono 2013

7. Cipto Khamdani 2012

8. M. Syaifudin Zuhry 2013

9. Maula Sani 2012

10. Hadriyah 2012

11. Lanjar Wahyu Lestari 2012

12. Deki Sugiarto 2013

13. Iswandi 2012

14. Dono Susilo 2013

15. Tiara Anisya 2014

16. Nurul 2013

17. Ahmad Taufik 2013

18. Ahmad Atif Khoiri 2013 19. Maratul 2013

20 Nurul Anisah 2013

21. Triyono 2013

22. Efi Nurhidayah 2014

23. Ani Nurfiana 2014 Sumber : Hasil Wawancara peneliti tanggal 17-25 Juni 2014

Dari beberapa anak yang peneliti ambil sebagai subjek dalam penelitian

Faktor Penyebab Ketidaklanjutan Studi Ke Perguruan Tinggi Dikalangan Anak

Lulusan SMA Di Desa Lanjan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang, oleh

peneliti diberikan pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan. Sebagian

peneliti lakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada subjek penelitian

pada hari yang telah disepakati oleh subjek penelitian. Hal ini dikarenakan ada

beberapa anak yang enggan menerima dan bersedia untuk diwawancara. Untuk

keperluan wawancara, peneliti berpedoman pada wawancara yang membantu

peneliti untuk tetap fokus pada pokok permasalahan yang akan digali, wawancara

dilakukan dengan anak yang tidak bekerja, selain itu peneliti juga memberikan

pertanyaan essay yang berkaitan dengan masalah penelitian yang diberikan

Page 4: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

48

kepada anak untuk di isi. Observasi dilakukan peneliti bersamaan dengan jalanya

wawancara pada waktu penelitian berlangsung.

4.1.1.2. Letak dan Keadaan Geografis Desa Lanjan

Desa Lanjan berada di wilayah Kecamatan Sumowono Kabupaten

Semarang Jawa Tengah. Desa Lanjan terbagi menjadi enam dusun yaitu dusun

Ngelo, dusun Larangan, dusun Tegalroto, dusun Susukan, dusun Jambon, dan

dusun kalibanger. Batas-batas wilayah desa Lanjan adalah sebagai berikut :

a. “Sebelah utara dengan dusun Ngelo.

b. Sebelah selatan dengan dusun Larangan dan Tegalroto,

c. Sebelah barat dengan dusun Susukan dan Jambon.

d. Sebelah timur dengan dusun kalibanger”.1

Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut. Jarak desa

Lanjan dengan Kecamatan Sumowono -+ 1km, sedang jarak desa Lanjan dengan

ibu kota Kabupaten Semarang-+ 30km dan jarak desa Lanjan dengan ibu kota

propinsi -+ 50km. Penduduk desa Lanjan terdiri dari 1.245 Kepala Keluarga

(KK).

4.1.1.3. Kependudukan

Menurut data statistik yang ada di balai desa Lanjan atau monografi desa

Lanjan, desa tersebut mempunyai jumlah penduduk sebanyak 6 dusun yaitu dusun

Larangan, dusun Tegalroto, dusun Kalibanger, dusun Ngelo, dusun Susukan dan

dusun Jambon. Untuk mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis

kelamin dapat dilihat tabel 4.1.1.3. yang bersumber dari data monografi desa

Lanjan.

1 Monografi Kelurahan Lanjan, Juni 2014.

Page 5: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

49

Tabel 4.1.1.3. Data Jumlah Penduduk dari 4.124 orang Menurut Kelompok

Umur Dan Jenis Kelamin Di DesaLanjan Kecamatan Sumowono Tahun 2014

No. Kelompok Umur

(Tahun) Laki-laki Perempuan Jumlah

1. 0<1 9 6 15

2. 1>5 156 154 310

3. 6-10 146 151 297

4. 11-15 186 159 345

5. 16-20 143 170 313

6. 21-25 181 180 361

7. 26-30 167 157 324

8. 31-40 346 354 700

9. 41-50 323 322 645

10. 51-60 235 191 426

11. 60 keatas 195 193 388

Jumlah 2.087 2.037 4.124

Sumber : Monografi Kelurahan Lanjan

Desa Lanjan yang memiliki jumlah penduduk sebesar 4.124 jiwa yang

terbagi antara 2.087 jiwa penduduk laki-laki dan 2.037 jiwa penduduk perempuan.

Guna mendukung tercapainya kesejahteraan keluarga, harus didukung oleh mata

pencaharian keluarga yang baik dan tangguh dalam arti bahwa penghasilan

keluarga dapat menjamin kesejahteraan keluarga itu sendiri. Mata pencaharian

desa Lanjan mayoritas sebagai petani dan buruh tani. Mereka mulai bekerja dari

pagi sampai sore hari. Sebagiab besar bapak-bapak di desa Lanjan bekerja

mengolah lahan pertanian sedangkan ibu-ibu membantu bekerja sebagai buruh

tani.

4.1.1.4. Mata Pencaharian Penduduk

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat desa Lanjan

bermata pencaharian bermacam-macam, ada yang sebagai petani, buruh,

pedagang dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 4.1.1.4.

yaitu jenis mata pencaharian penduduk desa Lanjan. Tabel tersebut tidak memuat

Page 6: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

50

mereka yang masih sekolah dan ibu rumah tangga juga tidak terhitung dalam tabel

ini.

Tabel 4.1.1.4. Data Jumlah Penduduk dari 2.867 orang Menurut Jenis Mata

Pencaharian Di DesaLanjan Kecamatan Sumowono Tahun 2014

No. Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah

1. PNS 4 4 8

2. TNI 2 - 2

3. POLRI 3 - 3

4. Pegawai Swasta 14 91 105

5. Pensiunan 4 - 4

6. Pengusaha 69 57 126

7. Buruh Bangunan 102 2 104

8. Buruh Industri 109 18 127

9. Buruh Tani 470 182 652

10. Petani 723 249 972

11. Paternak - - -

12 Nelayan - - -

13 Lain-lain 240 524 764

Jumlah 1.740 1.127 2.867

Sumber : Monografi Desa Lanjan, 2014

Dari tabel tersebut diatas dapat kita bahwa jumlah terbesar dalam jenis

mata pencaharian penduduk di desa Lanjan adalah sebagai petani yaitu sebanyak

972 orang dan buruh tani sebanyak 652 orang. Mata pencaharian orang tua di

Desa Lanjan Kecamatan Sumowono sebagian besar adalah bermata pencaharian

sebagai buruh tani baik yang mengolah lahanya sendiri maupun yang mengolah

lahan orang lain (buruh), buruh bangunan, pegawai swasta dan petani. Akan

tetapi, selain masyarakatnya yang bermata percaharian sebagai petani ada juga

yang bekerja sebagai POLISI, TNI, PNS, dan Wirausaha. Walaupun sebagian

besar orang tuanya menjadi buruh tani, pegawai swasta dan petani mereka tidak

ingin anaknya seperti mereka.

Page 7: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

51

4.1.1.5. Kondisi Sosial dan Budaya

Desa Lanjan berada di Kelurahan Lanjan Kecamatan Sumowono. Desa

Lanjan masih mempertahankan adat istiadatnya dan kehidupan mayarakat desa

Lanjan dapat berbaur dengan masyarkat modern, beragama islam, tetapi masih

kuat memelihara adat istiadat leluhurnya. Seperti berbagai upacara adat, upacara

hari-hari besar islam misalnya upacara bulan maulud dan syawalan. Misalnya

setiap bulan syawal per dusun mengadakan acara pengajian dengan hari dan

waktu yang berbeda warga desa Lanjan membaur datang diacara pengajian

tersebut. Sebelum acara pengajian dimulai paginya warga berbondong-bondong

ziarah kubur di makan untuk mengenang leluhurnya. Kehidupan masyarakat desa

Lanjan masih memiliki rasa persaudaraan yang tinggi, ditandai adanya ikatan

kekeluargaan yang erat dan persatuan yang kuat. Masyarakat desa Lanjan

memiliki unsur gotong royong yang masih berjalan dengan baik hingga saat ini.

Hal ini ditandai keadaan penuduk yang saling mengenal satu sama lain dan tidak

ada perbedaan. Penduduk desa Lanjan mayoritas memeluk agama islam. Letak

desa Lanjan dikelilingi area sawah-sawah untuk ditanami padi dan sayur-sayuran

serta dikelilingi perbukitan kebun-kebun.

4.1.1.6. Kondisi Pendidikan

Pendidikan merupakan cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia, karena dengan pendidikan dapat melihat mutu masyarakat dan

menguasai pengetahuan dan teknologi akan semakin meningkat. Untuk

mewujudkannya melalui peningkatan mutu pendidikan dengan cara membuka

seluas-luasnya kesempatan untuk peserta didik di setiap jenjang pendidikan, serta

Page 8: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

52

meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih

tinggi. Kondisi masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Lanjan adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.1.1.6. Data Jumlah Penduduk dari 4.126 orang Menurut Tingkat

Pendidikan Di DesaLanjan Kecamatan Sumowono Tahun 2014

No. Jenis Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Tidak Sekolah 49 41 90

2. TK/Play Group 43 39 82

3. Belum Tamat SD 317 212 529

4. Tidak Tamat SD 39 90 129

5. Tamat SD 1.229 1.194 2.419

6. Tamat SLTP 262 254 516

7. Tamat SLTA 143 197 340

8. Tamat

Akademi/Diploma

3 2 5

9. Sarjana Keatas 6 10 6

Jumlah 2.087 2.039 4.126

Sumber : Monografi Desa Lanjan, 2014

Tabel 4.1.1.6. memperlihatkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap

pendidikan masih hanya sebatas di tingkat SD. Terlihat bahwa sejumlah 529

orang masih dalam keadaan tidak tamat SD sedangkan masyarakat yang

berpendidikan sampai tamat akademi/diploma hanya berjumlah 5 orang. Hal ini

menjadi bukti bahwa tingkat kesadaran masyarakat masih sangat kurang dalam

melanjutkan sekolah sampai pada tingkat yang semestinya.

1.1.2. Deskripsi Data Khusus

1.1.2.1. Latar Belakang Anak Lulusan SMA Tidak Melanjutkan Ke

Perguruan Tinggi Di Desa Lanjan Kecamatan Sumowono

Melanjutkan ke perguruan tinggi merupakan sebagai bekal untuk

meningkatkan kualitas manusia. Masyarakat desa Lanjan kecamatan Sumowono

sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya pendidikan sudah mulai tumbuh

Page 9: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

53

tetapi hanya sebatas pendidikan dasar dan pendidikan menengah sedangkan untuk

pendidikan tinggi masih sangat minim. Penyebab anak lulusan SMA tidak

melanjutkan karena masalah biaya, mereka beranggapan biaya masuk studi ke

perguruan tinggi sangat mahal. Mata pecaharian orang tua mayoritas sebagai

petani, penghasilan orang tua sebagai petani mereka menjadi tidak menentu. Hal

ini karena penghasilan seorang petani mengandalkan masa panen, sehingga

pendapatan orang tua tidak menentu. Orang tua ada yang memberi dukungan

penuh kepada anak dan ada yang tidak memberi dukungan/motivasi kepada anak

untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Orang tua yang tidak memberi

dukungan/motivasi mereka berfikir hanya akan menghabiskan uang saja kalau

melanjutkan ke perguruan tinggi. Mayoritas anak sudah mengetahui akan manfaat

setelah lulus dari perguruan tinggu.

Anak lulusan SMA di desa Lanjan yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi

ada yang melanjutkan dan tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Dari 32 anak

lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi sebanyak 23 anak dan

yang melanjutkan sebanyak 9 anak. Dari banyaknya jumlah anak yang tidak

melanjutkan ke perguruan tinggi, peneliti melakukan penelitian tentang apa yang

menjadi penyebab anak lulusan SMA tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Dari

jumlah anak yang peneliti jadikan subjek penelitian ada beberapa anak yang

menyebutkan faktor penyebabnya anak lulusan SMA tidak melanjutkan ke

perguruan tinggi.

Page 10: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

54

Tabel 4.1.2.1. Daftar Faktor Penyebab Anak Tidak Melanjutkan Ke

Perguruan Tinggi di Desa Lanjan Kecamatan Sumowono Tahun 2014

Faktor Penyebab Anak Lulusan SMA

Tidak Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi

Anak

Faktor ekonomi 23 orang

Bekerja 19 orang

Mata pencaharian orang tua sebagai

petani

15 orang

Penghasilan orang tua tidak menentu 18 orang

Tidak ada dukungan/motivasi dari orang

tua

16 orang

Kegiatan saat tidak melanjutkan ke

perguruan tinggi yang bekerja

18 orang

Pengaruh lingkungan 10 orang

Banyaknya jumlah tanggungan anak 18 orang

Fasilitas yang di miliki oleh orang tua

berupa kendaraan dan elektronik

17 orang

Daerah Tempat Tinggal di desa 23 orang

Tempat Tinggal berupa rumah pribadi 23 orang

Lampu listrik 450 watt 17 orang

Dinding rumah permanen 21 orang

Lantai rumah plester 11 orang

Jenis penerangan lampu listrik 23 orang

Sumber kebutuhan air berupa mata air 23 orang

Jumlah kamar mandi 1 buah 22 orang

Jumlah WC atau kakus 1 buah 22 orang

Kepemilikan lahan 22 orang

Luas sawah dikatakan rendah 6 orang

Luas kebun/tegal dikatakan rendah 17 orang

Sumber : Hasil Wawancara peneliti tanggal 17-25 Juni 2014

Selain beberapa faktor penyebab di atas, bagi anak yang tidak melajutkan ke

perguruan tinggi di desa Lanjan Kecamatan Sumowono seperti terlampir dalam

(data collection hal.59).

Page 11: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

55

4.1.2.2. Pendidikan di Desa Lanjan Kecamatan Sumowono

Masyarakat Desa Lanjan Kecamatan Sumowono sudah sadar akan

pentingnya pendidikan. Kesadaran mulai tumbuh namun hanya sebatas

pendidikan dasar dan menengah dan masih sedikit. Alasan anak lulusan SMA

tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena masalah ekonomi. Sumber daya

alam yang melimpah khususnya pertanian. Mereka berfikir lebih baik bekerja

nyata menghasilkan uang daripada sekolah. Melanjutkan ke perguruan tinggi

hanya akan menghabiskan uang dan membebani keluarga.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan saudara Triyono.

“Pendidikan sangat penting, karena perguruan tinggi akan mencetak kita

menjadi generasi muda yang cerdas dan siap dalam dunia kerja”. 2

Tidak adanya biaya yang menjadi alasan mereka memicu anak tidak

melanjutkan ke perguruan tinggi. Bagi mereka keinginan melanjutkan ada tapi ada

kendala masalah biaya. Lebih baik mereka mencari uang daripada melanjutkan ke

perguruan tinggi yang akan menghabiskan uang. Melanjutkan atau tidak

melanjutkan sama saja masih bisa makan, melanjutkan hanya untuk mengangkat

gengsi bagi keluarga.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan saudari Efi Nurhidayah.

“Kondisi ekonomi yang kurang mendukung dan lingkungan sekitar yang belum banyak masuk ke

perguruan tinggi”.3

Adapun jumlah sekolah yang ada di desa Lanjan Kecamatan Sumowono pada

tahun 2014 adalah sebagai berikut :

2 Hasil wawancara dengan narasumber Triyono pada tanggal 22 Ju ni 2014 di rumah

Triyono. 3 Hasil wawancara dengan narasumber Triyono pada tanggal 22 Juni 2014 di rumah Efi

Nurhidayah.

Page 12: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

56

Tabel 4.1.2.2. Data Jumlah sekolahan dari 4 sekolah Menurut Jenis

Pendidikan Di DesaLanjan Kecamatan Sumowono Tahun 2014

No. Jenis Pendidikan Jumlah Sekolah

Negeri Swasta Negeri+Swasta

1. Taman Kanak-kanak (TK) - 2 2

2. Sekolah Dasar (SD) 1 - 1

3. Madrasah Ibtidiyah(MI) 1 - 1

4. Sekolah Menegah

Pertama(SMP)

- - -

5. Madrasah Tsanawiyah(MT) - - -

6. Sekolah Menegah

Umum(SMU)

- - -

7. Madrasah Aliyah(MA) - - -

8. Sekolah Menegah Kejuruan - - -

9. Perguruan Tinggi - - -

Jumlah 2 2 4

Sumber : Monografi Desa Lanjan, Tahun 2014

Dari data diatas menurut jenis pendidikan hanya ada Sekolah Dasar (SD)

dan Madrasah Ibtidiyah(MI). Bila melanjutkan ke Sekolah Menegah Pertama(SMP) atau

ke Madrasah Tsanawiyah(MT) harus ke kecamatan dahulu yang jaraknya dari desa

Lanjan sekitar 2 km. Sedangkan kalau melanjutkan ke jenjang Sekolah Menegah

Umum(SMU) atau Madrasah Aliyah(MA) lokasi tempatnya diluar daerah desa Lanjan.

Mayoritas anak desa Lanjan sekolah sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)

setelah itu tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena mahalnya biaya masuk ke

perguruan tinggi.

4.1.2.3. Lulusan SMA di Desa Lanjan Kecamatan Sumowono

Jumlah lulusan SMA sampai pada tahun 2014 di Desa Lanjan Kecamatan

Sumowono yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi berjumlah 23. Yang

tersebar di dua Dusun yaitu Dusun Lanjan sebanyak 15 orang dan Larangan

sebanyak 8 orang. Mayoritas anak setelah lulus dari SMA bekerja karena ingin

melanjutkan ke perguruan tinggi tidak ada biaya.

Page 13: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

57

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan saudari Nasirotul Uma.

“Sebenarnya orang tua memberi dukungan kepada saya untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi karena faktor

biaya jadi saya tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi”.4

Mereka menggunakan kesempatan untuk bekerja. Berkaitan dengan

motivasi/dorongan dari orang tua untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dirasa

kurang. Dari 23 anak yang mendapat dukungan ada 5 anak dan tidak ada

dukungan sebanyak 18 anak.5 Hal ini memperlihatkan orang tua kurang

memotivasi. Mendorong anak untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi

4.2. Pembahasan

4.2.1. Beberapa Penyabab Anak Lulusan SMA Tidak Melanjutkan Studi Ke

Perguruan Tinggi di Desa Lanjan Kecamatan Sumowono Kabupaten

Semarang

4.2.1.1. Peran Orang Tua Dalam Mendukung Anak Lulusan SMA

Melanjutkan ke Perguruan Tinggi

Peran orang tua dalam mendukung anak lulusan SMA untuk melanjutkan

ke perguruan tinggi adalah memberikan biaya. Wujud biaya dihasilkan dari mata

pencaharian orang tua yang akan menghasilkan pendapatan orang tua berupa

uang. Dalam penelitian ini mata pencaharian orang tua dari 23 anak yang bekerja

sebagai petani sebanyak 14 orang dan sisanya sebanyak 9 orang bekerja

wiraswasta.

“Peran adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan

individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan

meliputi norma-norma yang dikembangkan dengan posisi atau

4 Hasil wawancara dengan narasumber Triyono pada tanggal 22 Juni 2014 di rumah

Nasirotul Uma. 5 Hasil Wawancara dengan anak lulusan SMA

Page 14: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

58

tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini

merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing

seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan”.6

Penghasilan orang tua sebagai petani menjadi tidak menentu karena

mengandalkan hasil panen. Para orang yang bekerja sebagai petani mereka

menanam sayuran dilahan sawahnya. Petani menunggu masa panen dengan waktu

yang lama. Penghasilan perbulan juga tidak bisa diandalkan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Bisa makan setiap hari saja sudah suatu kebanggan

tersendiri. Keseharian orang tua dari pagi sampai sore menghabiskan waktunya

disawah. Ada yang sebagai buruh tani yang penghasilan rata-rata perhari

Rp.20.000. Buruh tani ada berbagai macam ada yang bekerja sebagai menyiangi

rumput disekitar tanaman sayur dan ada yang sebagai buruh mencangkul disawah.

Peran orang juga dapat diwujudkan melalui pendidikan orang tua yaitu

cara pandang orang tua untuk mengarahkan anak untuk melanjutkan ke perguruan

tinggi. Pendidikan orang tua juga menjadi alasan untuk melanjutkan ke perguruan

tinggi karena anak menganggap bila pendidikan orang rendah orang tua cederung

kurang mendukung anak untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Pendidikan

orang tua mayoritas lulusan pendidikan dasar. Orang tua buta akan pengetahuan

mengenai pendidikan ke perguruan tinggi. Merekan hanya mengetahui

pengetahuan sebatas pengetahuan dasar. Orang tua berpikir bila anak sudah bisa

membaca, menulis dan berhitung bagi mereka sudah cukup. Setelah melewati

pendidikan dasar sampai pendidikan menengah atas bagi orang tua juga sudah

cukup sebagai bekal untuk bekerja. Melanjutkan ke perguruan tinggi itu hanya

6 Soejono Soekamto http://fahir-blues.blogspot.com/2013/06/teori-peran-dan-definisi-

peran-menurut.html, Diakses 16 Agustus 2014, pukul 07.56.

Page 15: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

59

akan menghabiskan uang karena biayanya juga sangat mahal. Lebih baik anak

bekerja untuk meringankan beban orang tua.

Lingkungan tempat tinggal juga sebagai peran orang tua dalam

mendukung anak untuk melanjutkan ke perguruan tinggi yaitu pergualan anak

dengan teman sebaya. Pergaulan dengan teman sebaya juga mempengaruhi anak

dalam melanjutkan ke perguruan tinggi. Tetapi ada juga yang beraggapan

lingkungan tidak mempengaruhi anak dalam melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal

ini karena urusan masing-masing yang berbeda. Sebagai contoh, bila lingkungan

tempat tinggal anak mayoritas melanjutkan ke perguruan tinggi, anak pasti tidak

mempunyai gereget untuk melanjutkan. Mereka beranggapan kenapa harus

berpendidikan tinggi bila akhirnya hanya akan menganggur. Lulusan dari

perguruan tinggi bukan jaminan setelah lulus mendapatkan pekerjaan. Berbeda

dengan lingkungan yang mayoritas melajutkan ke perguruan tinggi. Misalnya

anak yang lulus dari perguruan tinggi setelah lulus menjadi pegawai, pasti

lingkungan sekitar anak akan mempunyai keinginan untuk melanjutkan ke

perguruan tinggi. Anak sudah mempunyai cerminan setelah lulus dari perguruan

tinggi mau bekerja sesuai keinginanya.

4.2.1.2. Minat Anak Lulusan SMA Untuk Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.

Wujud minat anak lulusan SMA unutk melanjutkan ke perguruan tinggi

yaitu adanya motivasi/dorongan dari orang tua. Adanya motivasi /dorongan dari

orang tua kepada anak sebagai penyemangat anak untuk mengembangkan

pengetahuan ke perguruan tinggi. Orang tua tidak memberikan motivasi/dorongan

Page 16: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

60

kepada anak akan membuat anak tidak ada gereget untuk melanjutkan ke

perguruan tinggi.

“Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada

suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada

dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat

hubungan tersebut, semakin besar minat”.7

Minat adalah kecenderungan adanya dorongan dari dalam diri anak.

Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya,

pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik daripada mereka tidak

berminat sebelumnya. Motivasi sebagai daya pendorong anak untuk lebih

bersemangat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Dari hasil wawancara dari

23 anak yang medapat dukungan/motivasi sebanyak 7 anak dan yang tidak

mendapatkan dukungan/motivasi sebanyak 16 anak. Hal ini memperlihakan

sebanyak 16 anak tidak mendapatkan dukungan/motivasi dari orang tua.

4.2.1.3. Persepsi Anak Lulusan SMA Terhadap Kegunaan Melanjutkan Ke

Perguruan Tinggi.

Persepsi anak lulusan SMA terhadap kegunaan melanjutkan ke perguruan

tinggi yaitu pandangan anak mengenai manfaat melanjutkan ke perguruan tinggi.

Jika anak mengetahui akan manfaat melanjutkan ke perguruan tinggi pasti akan

semangat untuk melanjutkan. Begitu juga sebaliknya, jika anak tidak mengetahui

akan manfaat melanjutkan ke perguruan tinggi anak tidak akan mempunyai

semangat untuk melanjutkan.

“Perception dalam pengertian sempit adalah penglihatan, yaitu

bagaimana seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti

7 Slameto, 2003, Op.Cit, hal, 180.

Page 17: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

61

luas, perception adalah pandangan, yaitu bagaimana seseorang

memandang atau mengartikan sesuatu”.8

Dari hasil wawancara dari 23 anak mereka sudah mengetahui akan

manfaat setelah lulus dari perguruan tinggi. Sebagian besar anak berpendapat

setelah lulus dari perguruan tinggi akan mendapatkan peluang kesempatan kerja

yang baik dan mendapatkan ilmu pengetahuan.

4.2.1.4. Daerah Tempat Tinggal

Wujud daerah tempat tinggal yaitu berupa kota, semi kota, semi desa dan

desa. Daerah tempat tinggal berhubungan dengan pola pikir dan pergaulan anak

dengan teman sebaya. Orang kota sudah mempunyai pola pikir dan pergaulan

yang baik mengenai melanjutkan ke perguruan tinggi dibandingkan orang desa.

“Daerah, dalam konteks pembagian administratif di Indonesia, adalah

kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang

berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan

aspirasi masyarakat”.9

Pergaulan mempunyai pengaruh bagi anak, misalnya bila lingkungan

pergaulannya banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi pasti anak akan

tertarik untuk melanjutkan, begitu pula sebaliknya bila lingkungan pergaulannya

sedikit yang melanjutkan anak tidak mempunyai ketertarikan untuk melanjutkan.

Pola pikir orang desa masih mempunyai pemikiran mengenai pendidikan hanya

sebatas pendidikan dasar. Yang terpenting anak sudah melaksakan pendidikan

sampai pendidikan menengah seperti sekolah menengah atas.

8 Leavitt, http://adityaromantika.blogspot.com/2010/12/persepsi.html, Diakses 21 Maret

2014, pukul 06.15. 9 http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah, Diakses 16 Agustus 2014, pukul 8.08.

Page 18: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

62

4.2.1.5. Fasilitas Yang Dimiliki Oleh Orang Tua

Fasilitas yang dimiliki oleh orang tua yaitu bisa dilihat dari mempunyai

kendaraan, benda eletronik, jenis penerangan, bentuk lantai rumah, bentuk

dinding rumah, jumlah WC atau kakus, jumlah kamar mandi, luas dan jumlah

lahan, jumlah ukuran listrik dan sumber kebutuhan air. Dengan melihat fasilitas

yang dimiliki orang tua dapat dilihat mampu atau tidaknya orang tua untuk

menyekolahkan anak sampai pendidikan tinggi. Dari hasil wawancara menurut

kepemilikan fasilitas berupa kendaraan dan benda elektronik dari 23 anak yang

mempunyai kendaraan dan benda elektronik sebanyak 17 anak dan sisanya

sebanyak 6 orang hanya mempunyai benda elektronik. Menurut daerah tampat

tinggal mayoritas hidup didesa karena desa Lanjan berada di lokasi dareh kaki

pegunungan gunung Ungaran. Menurut tempat tinggal dari 23 anak merekan

bertempat tinggal dirumah peribadi. Menurut lampu listrik dari 23 anak yang

mempunyai tegangan lisrik 450 watt sebanyak 17 anak dan sisanya mempunyai

tegangan listrik lebih dari 450 watt sebanyak 6 anak. Menurut dinding rumah dari

23 anak yang rumahnya berdinding tembok sebanyak 21 anak, yang berdinding

papan dan tembok sebanyak 1 anak, dan papan 1 anak. Menurut lantai rumah dari

23 anak yang lantai rumahnya plester sebanyak 11 anak, keramik sebanyak 7 anak

dan ubin sebanyak 5 anak. Menurut jenis penerangan dari 23 anak menggunakan

lampu listik semua. Menurut sumber kebutuhan air dari 23 anak menggunakan

sumber mata air semua. Menurut jumlah kamar mandi dari 23 anak yang

mempunyai jumlah kamar mandi 1 sebanyak 22 anak dan 1 anak tidak

mempunyai kamar mandi. Menurut jumlah WC atau kakus dari 23 anak yang

Page 19: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

63

memiliki 1 WC atau kakus sebanyak 22 anak dan 1 anak tidak mempunyai WC

atau kakus. Menurut lahan dari 23 anak yang mempunyai sawah sebanyak 16

anak, yang mempunyai kebun/tegal sebanyak 5 anak,yang tidak mempunyai

sawah dan kebun/tegak sebanyak 1 anak dan yang mempunyai sawah dan

kebun/tegal sebanyak 1 anak. Menurut luas sawah daari 23 anak yang mempunyai

luas sawah <1/4 Ha sebanyak 12 anak, yang >1/4 Ha sebanyak 5 anak dan yang

tidak mempunyai luas sawah sebanyak 6 anak. Menurut luas kebun/tegal dari 23

anak yang mempuyai luas kebun/tegal <1/4 sebanyak 3 anak, >1/4 sebanyak 3

anak dan yang tidak mempunyai luas kebun/ tegal sebanyak 17 anak.

4.2.1.6. Beban Tanggungan Orang Tua

Beban tanggungan orang tua yaitu banyaknya anak yang ditanggung.

Makin banyak anak yang ditanggung, makin besar pula uang yang dikeluarkan,

begitu juga sebaliknya makin sedikit anak yang ditanggung, makin sedikit beban

yang ditanggung. Dengan makin banyak tanggungan orang tua menjadi kurang

memperhatikan anak untuk dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Dari

23 anak yang beban tanggunganya lebih dari 1 anak sebanyak 18 anak dan sisanya

beban tanggunganya 1 anak sebanyak 5 anak. Dengan banyaknya beban

tanggungan anak yang ditanggung orang tua membuat orang tua bekerja keras

untuk menghidupi anaknya. Orang tua hanya fokus mencari nafkah untuk bisa

makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Orang tua menjadi tidak

memperhatikan anak mengenai pendidikan ke perguruan tinggi karena disibukan

dengan bekerja. Yang terpenting kebutuhan rumah terpenuhi dan orang tua

memberikan pendidikan sampai pendidikan menengah untuk bekal bekerja kelak

Page 20: BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5558/5/T1_162009080_BAB IV.pdf · Desa Lanjan berada pada ketinggian -+ 1000m dari permukaan laut

64

nanti. Beban tanggungan anak lebih dari satu itu membutuhkan banyak

pengeluaran dengan berbeda-beda kebutuhan anak.