bab iv ta promkes
DESCRIPTION
puskesmas Kenten palembanTRANSCRIPT
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi Masalah
Berikut adalah daftar target dan pencapaian cakupan di Puskesmas Kenten
tahun 2014 :
Tabel 4.1. Tabel Target dan Pencapaian Cakupan di Puskesmas Kenten
Palembang
No Indikator KinerjaSatuan TARGET
REALISASI
% % %
1Cakupan kelurahan siaga
aktif% 100 100
2 Cakupan posyandu Mandiri % 100 100
3Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD &
setingkat% 100 100
4Obat generik di sarana
kesehatan$ US pddk
- -
5Rasio puskesmas persatuan
penduduk1/30.000 pddk
100 100
6Cakupan sistem informasi
kesehatan (SIK)% - -
7Cakupan pelayanan
kesehatan dasar masyarakat miskin.
% 100 100
8Cakupan dasar / kelurahan
Universal Child Immunization (UCI)
% 95 100
9AFP rate 2/100.000
penduduk2/100.0
000 0
11Cakupan penemuan dan
penanganan penderita DBD% 100 100
12Cakupan Penemuan &
Penanganan TB% 75 72,58
13 Penemuan Diare % 100 100
14
Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
% 100 100
22
23
15Tempat-Tempat umum
yang memenuhi kesehatan (TTU)
43 81 81
16Tempat Pengelolaan
Makanan yang memenuhi syarat (TPM)
60 80 80
17 Air bersih Rumah Tangga 7981 93 97,95
18Cakupan pelayanan anak
balita% 90 90
19
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin
% 66,67
20Cakupan Balita gizi buruk
mendapat perawatan% 100 0
21Cakupan kunjungan ibu
hamil (K4)% 95 100,4
22Cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani% 80 80,3
23
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 96 100,8
24 Cakupan pelayanan nifas % 96 100,8
25Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
% 80 80
26 Cakupan kunjungan bayi. % 80 8027 Cakupan PHBS % 75 68,1
Sumber: Pencapaian Kinerja Puskesmas Kenten Tahun 2014
Diambil masalah PHBS rumah tangga, karena Sehat adalah karunia Tuhan
yang perlu disyukuri, karena sehat merupakan hak asasi manusia yang harus
dihargai. Sehat juga investasi untuk meningkatkan produktivitas kerja guna
meningkatkan kesejahteraan keluarga. Karena itu kesehatan perlu dijaga,
dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan
oleh semua pihak. Rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat dapat
terwujud apabila ada keinginan, kemauan dan kemampuan para pengambil
keputusan dan lintas sektor terkait agar PHBS menjadi program prioritas dan
menjadi salah satu agenda pembangunan di Kabupaten/Kota, serta didukung oleh
masyarakat yang nantinya akan menimbulkan “Paradigma Sehat”.
24
4.2. Rumusan Masalah
Berikut adalah data kunjungan PHBS di puskesmas Kenten pada tahun
2014 :
Tabel 4.2. Kunjungan PBHS Rumah Tangga dan Rumah Tangga yang ber-PHBS
di Puskesmas Kenten.
Kelurahan
Rumah Tangga
Jumlah
Dipantau
Jumlah
yang
dikunjungi
Jumlah
yang ber-
PHBS
Kuto Batu 24151088
(45,05%)
668
(61,3%)
8 ilir 2525674
(26,69%)
532
(78,9%)
JUMLAH 49301762
(35,74%)
1200
(68,1%)
Sumber: Rekap Data Rumah Tangga Sehat Puskesmas Kenten Tahun 2014
Kunjungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah
Tangga tahun 2014 sebesar 35,74 % dari 4930 rumah yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Kenten. Sedangkan dari jumlah kunjungan tersebut, cakupan rumah
tangga yang menerapkan PHBS sebesar 68,1% atau hanya 24,29% dari seluruh
rumah yang ada di wilayah kerja puskemas Kenten. Hal ini masih jauh dari target
cakupan rumah tangga ber-PHBS kota Palembang pada tahun 2014 yaitu 61% dan
cakupan PHBS nasional tahun 2008 yaitu 80%.
Di puskesmas Kenten program PHBS ada 10 indikator yaitu; Bantuan
persalinan oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI ekslusif, penimbangan berat
badan balita, penggunaan sarana air bersih, cuci tangan menggunakan air bersih
yang mengalir dan sabun, penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik
nyamuk, konsumsi buah-buahan dan sayur, melakukan aktifitas fisik, dan tidak
merokok di dalam rumah. Kegiatan pendataan terhadap rumah tangga dilakukan
sekali dalam sebulan oleh petugas PHBS.
25
Program promosi kesehatan adalah salah satu program yang dapat
mendukung terwujudnya PHBS, salah satu program promosi dan kesehatan
lingkungan di puskesmas kenten berupa, Penyuluhan langsung PKM dan PHN,
Penyebaran leaflet,Pemasangan spanduk, Pengawasan TTU, Pengawasan
PHBS,Posyandu balita dan Lansia, Posbindu, Penyuluhan, Kunjungan rumah,
Usaha Kesehatan Kerja (UKK).
Program promkes yang kurang efektif dan belum berjalan sebagaimana
mestinya seperti penyuluhan langsung PKM dan PHN baik di dalam gedung
maupun di luar gedung, Penyebaran leaflet, Home visit ke rumah-rumah warga,
pengorganisasian masyarakat untuk menjalankan PHBS dan Penyuluhan
Kesehatan.
Berikut adalah data pencapaian indikator PHBS di setiap kelurahan yan ada
di wilayah kerja Puskesmas Kenten pada Tahun 2014 :
Tabel.4.3. Indikator PHBS Rumah Tangga setiap kelurahan
10 Indikator
PHBS
KelurahanJumlah
(%)Kuto Batu
(%)
8 Ilir
(%)
1 99 98,6 98,8
2 84,5 97,6 91,05
3 96,6 97,7 95,15
4 99,9 100 99,95
5 99 100 99,5
6 98,8 100 99,5
7 98,8 100 99,4
8 98,8 100 99,4
9 96,4 100 98,2
10 62 85,1 73,5
Sumber: Pemegang program PHBS
Keterangan:
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Asi eksklusif
26
3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik dirumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik
10. Tidak merokok didalam rumah
Untuk mengetahui penyebab rendahnya pecapaian program promkes di
puskesmas Kenten maka penulis menggunakan fishbone seperti tertera dalam
gambar berikut :
4.3. Prioritas Masalah
27
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan diatas, harus ditetapkan satu
prioritas masalah yaitu dengan menggunakan metode USG yang menggunakan
pertimbangan beberapa aspek yaitu :
a. Urgency (dilihat dari mendesak atau tidaknya masalah tersebut)
b. Seriousness (tingkat keseriusan masalah)
c. Growth (tingkat perkembangan masalah)
Masalah yang mempunyai total angka tertinggi dari hasil penjumlahan yang akan
menjadi prioritas masalah.
Tabel 4.4. Tabel Penentuan Prioritas Penyebab Masalah
No Aspek Masalah Urgensi Seriousness Growth Total
1 Kurangya pelatihan kader dan tenaga kesehatan dalam melakukan penyuluhan
3 4 5 60
2 Kesadaran Masyarakat masih kurang
3 4 4 48
3 Kurang menariknya promosi kesehatan di Puskesmas
3 4 3 45
4 Belum dibuatnya target pencapaian penyuluhan kesehatan
5 3 4 60
5 Wilayah Kerja Luas 3 5 3 45
6 Pengetahuan masyarakat kurang
4 3 3 36
7 Media sosialisasi di luar gedung kurang
4 2 3 24
8 Kurangnya kerjasama lintas Sektoral
3 2 2 12
28
Dari hasil skoring yang dilakukan dengan metode USG, maka prioritas
penyebab masalahnya adalah kurangnnya pelatihan kader dan tenaga kesehatan
dalam melakukan penyuluhan dan belum dibuatnya target pencapaian penyuluhan
kesehatan dan .
wilayah kerja yang luas serta Jumlah petugas yang kurang smempengaruhi
kualitas dan kuantitas kinerja program Promkes, namun untuk dapat terlaksananya
program promkes tidak hanya dilihat dari pelaksana program saja, karena setiap
tenaga kesehatan dan kader dapat melakukan promosi kesehatan seperti
penyuluhan dan pembagian leaflet.
Kurangnya pelatihan kader menjadi prioritas karena dengan adanya
pelatihan mengenai penyuluhan kesehatan kepada kader dan tenaga kesehatan
dpat memotivasi kader dan tenaga kesehatan untuk menjalankan penyuluhan serta
dapat menghasilkan produk promosi kesehatan yang menarik di puskesmas.
Pembutan target pencapai penyuluhan kesehatn juga perlu dilakukan , dengan
adanya target maka dapat memotivasi tenaga kesehatan maupun ader untuk giat
melakukan promosi kesehatan.
Dengan peningkatan kinerja tim Promkes di puskesmas Kenten, maka
diharapkan masyarakat akan mengerti dan sadar betapa pentingnya pengetahuan
kesehatan. Sehingga terciptalah “Paradigma Sehat” di masyarakat yang nantinya
akan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
4.4. Penyelesaian Masalah
Berikut ini adalah merupakan tabel penyelsaian masalah belum
tercapainya target cakupan PHBS :
Tabel 4.5 Tabel Cara Penyelesaian Masalah
29
Prioritas MasalahPenyebab
Masalah
Alternatif
Pemecahan
Masalah
Pemecahan Masalah
Terpilih
Pencapaian
program
promosi
Kesehatan
Manusia - Kurangnya
pelatihan
Kader dan
tenaga
kesehatan
- Kesadaran
masyarakat
kurang
- Dilakukannya
pelatihan kader
dan tenaga
kesehatan
- Meningkatkan
frekuensi
penyuluhan
- Melakukan
pelatihan kader
dan tenaga
kesehatan
mengenai tekhni
penyuluhan yg
baik dan menarik
- Meningkatkan
frekuensi
penyuluhan
- Membuat sarana
promosi
kesehatan yang
menarik
- Membuat target
penyuluhan
kesehatan bagi
kader dan tenaga
kesehatan
- Membuat sarana
promkes yang
menarik
- Melakukan
pemetaan
wilayah kerja
- Melakukan
koordinasi
intraprogram
untuk melakukan
Metode - Kurang
menariknya
promosi
kesehatan
dalam bentuk
penyuluhan
kesehatan
- Belum
dibuatnya
target
penyuluhan
kesehatan di
puskesmas
- Kurang
kerjasama
lintas
sektoral
- Membuat
sarana promkes
yang menarik
- Membuat target
penyuluhan
kesehatan dan
dilakukan
monitoring dan
evaluasi
perbulan
- Meningkatkan
kerjasama
lintas sektoral
Sarana - Kurang
menariknya
- Melakukan
advokasi
30
sarana
promosi
kesehatan di
puskesmas
kepada
dinkes
untuk
pengadaan
promkes
yang lebih
menarik
penyuluhan
kesehatan.
Lingkungan - Wilayah
Kerja yang
Luas
- Kurang
pengetahuan
masyarakat
tentang
pentingnnya
promkes
- Melakukan
pemetaan
wilayah kerja
dan pembagian
tugas sesuai
wilayah kerja
- Melakukan
penyuluhan
mengenai
pengetahuan
tentang
promkes
Dari tabel penyelesaian masalah diatas, prioritas penyelesaian
masalah yang terpilih untuk program promosi Kesehatan di Puskesmas
Kenten Palembang adalah Melakukan pelatihan bagi kader dan tenaga
kesehatan agar dapat melakukan penyuluhan yang baik dan menarik.
Membuat target program penyuluhan perbulan dan dilakukan monitoring
dan evaluasi terhadap penyuluhan yang dilakukan, dengan adanya target
penyuluhan kesehatan dapatmeningkatkan frekuensi penyuluhan
kesehatan. Kerja sama lintas sektoral dan bina suasana dengan tokoh
masyarakat perlu dilakukan sehingga dapat mempengaruhi masyarakat
untuk melakukan apa yang telah dijelaskan saat penyuluhan kesehatan
31
Dengan adanya perbaikan dari segi kader, tenaga kesehatan,
metode penyuluhan serta kerjasama lintas sektoral dapat meningkatkan
Cakupan program promkes di puskesmas kenten. Sehingga dapat
meningkatkan cakupan yang belum tercapai terkait dengan program
promosi kesehatan.