bab iv profil desa winumuru dan pnpm mandiri...

11
BAB IV PROFIL DESA WINUMURU DAN PNPM MANDIRI 4.1.Sekilas Tentang Sejarah Desa Winumuru Sejarah terbentuknya desa Winumuru berawal dari tahun 2000 ketika wilayah ini tidak mendapatkan perhatian lagi dari desa Karipi sebagai desa induknya. Oleh karena itu, sejak tahun 2001 sampai 2003 desa Winumuru secara informal memisahkan diri dari desa induknya. Dalam kurun waktu tiga tahun ini maka oleh tokoh masyarakat desa Winumuru dibentuklah sebuah panitia kecil untuk membahas rencana pemekaran yang hasilnya pada pertengahan tahun 2003 desa Winumuru resmi berdiri sendiri (otonom). Menurut kepala desa Winumuru bapak Meta Yiwa, desa winumuru berdiri sejak tahun 2000. desaWinumuru pada awalnya bukan merupakan sebuah desa atau kampung yang ditempati oleh leluhur sebagian orang Sumba. Tempat atau lokasi ini merupakan hutan yang banyak ditumbuhi pohon pinang yang pohon dan daunnya berwarna sama, hijau. Kebiasaan makan sirih pinang orang Sumba “Budaya” sebagian leluhur untuk datang ke tempat ini dan membuka lahan dan berkebun. Dengan dibukanya lahan untuk berkebun di daerah tersebut, beberapa leluhur kemudian memutuskan untuk tinggal di kebun dalam beberapa waktu tertentu. Kebiasaan menetap di kebun dalam beberapa waktu, memunculkan keinginan dari para leluhur untuk memperluas wilayah, membangun rumah, dan mengajak serta beberapa anggota keluarga untuk tinggal bersama di kebun. Keputusan untuk tinggal bersama keluarga di kebun dalam waktu-waktu tertentu memunculkan sebuah komunitas “kampung” Winumuru. Sebagai sebuah “kampung baru”, Winumuru. Winumuru adalah bahasa Sumba yang jika diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia berarti “pinang hijau”. Dengan demikian, Winumuru memiliki dua makna, yakni: pertama, sebagai identitas dari suatu komunitas atau orang-orang yang dulunya berkebun dan tinggal sampai sekarang, yang disebut orang Winumuru, dan kedua, bermakna sebuah tempat yang ditumbuhi pohon pinang berwarna hijau, yang konon tidak pernah mati atau terus hidup. juga diambil dari nama sebuah pohon pinang yang dalam bahasa Indonesia berarti “pinang hijau”. MY, 29 Agustus 2013 Kepala desa Winumuru ketika diwawancarai soal sejarah desa ini tanggal 29 Agustus 2013 pada intinya menjelaskan bahwa: ”Nama Winumuru sendiri berasal dari sebuah pohon Pinang

Upload: vuongnhi

Post on 16-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PROFIL DESA WINUMURU DAN PNPM MANDIRI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8397/5/T1_352006005_BAB IV.pdfbahasa Indonesia berarti “pinang hijau”. Dengan demikian,

BAB IV

PROFIL DESA WINUMURU DAN PNPM MANDIRI

4.1.Sekilas Tentang Sejarah Desa Winumuru

Sejarah terbentuknya desa Winumuru berawal dari tahun 2000 ketika wilayah ini tidak

mendapatkan perhatian lagi dari desa Karipi sebagai desa induknya. Oleh karena itu, sejak tahun

2001 sampai 2003 desa Winumuru secara informal memisahkan diri dari desa induknya. Dalam

kurun waktu tiga tahun ini maka oleh tokoh masyarakat desa Winumuru dibentuklah sebuah

panitia kecil untuk membahas rencana pemekaran yang hasilnya pada pertengahan tahun 2003

desa Winumuru resmi berdiri sendiri (otonom).

Menurut kepala desa Winumuru bapak Meta Yiwa, desa winumuru berdiri sejak tahun 2000.

desaWinumuru pada awalnya bukan merupakan sebuah desa atau kampung yang ditempati oleh

leluhur sebagian orang Sumba. Tempat atau lokasi ini merupakan hutan yang banyak ditumbuhi

pohon pinang yang pohon dan daunnya berwarna sama, hijau. Kebiasaan makan sirih pinang

orang Sumba “Budaya” sebagian leluhur untuk datang ke tempat ini dan membuka lahan dan

berkebun. Dengan dibukanya lahan untuk berkebun di daerah tersebut, beberapa leluhur

kemudian memutuskan untuk tinggal di kebun dalam beberapa waktu tertentu. Kebiasaan

menetap di kebun dalam beberapa waktu, memunculkan keinginan dari para leluhur untuk

memperluas wilayah, membangun rumah, dan mengajak serta beberapa anggota keluarga untuk

tinggal bersama di kebun.

Keputusan untuk tinggal bersama keluarga di kebun dalam waktu-waktu tertentu

memunculkan sebuah komunitas “kampung” Winumuru. Sebagai sebuah “kampung baru”,

Winumuru. Winumuru adalah bahasa Sumba yang jika diterjemahkan secara bebas ke dalam

bahasa Indonesia berarti “pinang hijau”. Dengan demikian, Winumuru memiliki dua makna,

yakni: pertama, sebagai identitas dari suatu komunitas atau orang-orang yang dulunya berkebun

dan tinggal sampai sekarang, yang disebut orang Winumuru, dan kedua, bermakna sebuah

tempat yang ditumbuhi pohon pinang berwarna hijau, yang konon tidak pernah mati atau terus

hidup. juga diambil dari nama sebuah pohon pinang yang dalam bahasa Indonesia berarti

“pinang hijau”. MY, 29 Agustus 2013

Kepala desa Winumuru ketika diwawancarai soal sejarah desa ini tanggal 29 Agustus 2013

pada intinya menjelaskan bahwa: ”Nama Winumuru sendiri berasal dari sebuah pohon Pinang

Page 2: BAB IV PROFIL DESA WINUMURU DAN PNPM MANDIRI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8397/5/T1_352006005_BAB IV.pdfbahasa Indonesia berarti “pinang hijau”. Dengan demikian,

yang tidak pernah mati tapi selalu hijau sehingga di beri nama Winumuru yang memiliki arti

”Pinang Hijau.” Winumuru awalnya masih menjadi bagian dari desa Paberiwai (Kananggar),

yang terdiri dari 2 dusun yaitu, dusun Kananggar dan dusun Laitaku. Dusun Kananggar terdiri

dari beberapa Rukun Warga (RW), yakni: Kananggar Kota, Karipi, Winumuru, Laihobu. Dusun

Laitaku juga terdiri dari beberapa RW, diantaranya: Laitaku, Matawai, Mangalir. Nah pada tahun

2000 terdapat satu dusun dan satu RW yang dirubah statusnya menjadi desa, yaitu: dusun

Laitaku menjadi desa Laituka, dan RW Karipi menjadi Desa Karipi. Setelah terjadi

”pemekaran”, Winumuru kemudian masuk dalam wilayah admistrasi desa Karipi. Namun, akibat

kurangnya perhatian dari pemerintah desa dalam hal pembangunan sehingga warga Dusun

Winumuru membentuk panitia dan meminta perubahan status dusun menjadi desa. Keinginan

warga untuk meningkatkan status dusun menjadi desa sudah ada sejak tahun 2001, namun

realisasi perubahan status menjadi desa itu baru terjadi pada pertengahan tahun 2003, yang

masuk dalam wilayah admistrasi Kecamatan Paberiwai.”

Hasil wawancara dengan Melkianus Pekambani (Pamong Desa) pada tanggal 8 September

2013 tentang sejarah desa Winumuru, juga mengungkapkan hal yang hampir sama dengan yang

diungkapkan oleh kepala desa Winumuru. Melkianus Pekambani mengatakan bahwa: “Sejarah

Winumuru yang saya tahu awal berdirinya karena dulu nenek moyang yang pertama kali datang,

yang datangnya dari Kananggaru (Paberiwai) di Winumuru hanya untuk bikin kebun, atau istilah

Sumbanya pahadang uma woka, karena Winumuru tanahnya lebih subur daripada Kananggar,

dan akhirnya nenek moyang dulu bangun rumah untuk tinggal sampai sekarang turun temurun

cucu-cece mereka masih tinggal di sini tapi ada juga yang sudah tidak disini karena kawin-

mawin. Dinamakan Winumuru, menurut cerita para tokoh-tokoh dulu, dulu itu sebelum mereka

datang tinggal dan menetap di sini mereka liat banyak sekali pohon pinang yang tumbuh liar

(tidak sengaja ditanam) disini, dan pohon pinang ini tidak kenal musim, berbuah terus,dan juga

tumbuh subur itulah alasan kenapa desa ini di kasih nama Winumuru. Jadi, Winumuru itu bisa

berarti terus tumbuh atau terus hidup, tidak hanya bermakna pinang hijau yang tumbuh tapi

orang-orangnya juga harus tumbuh dan berkembang dan semua bidang. Itu yang perlu diingat.”

Itulah makna terdalam dari nama desa Winumuru ini. Terus bertumbuh tidak hanya dimaknai

secara sempit, namun mencakup tumbuh dan berkembang dalam dunia ekonomi, politik, sosial,

Page 3: BAB IV PROFIL DESA WINUMURU DAN PNPM MANDIRI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8397/5/T1_352006005_BAB IV.pdfbahasa Indonesia berarti “pinang hijau”. Dengan demikian,

budaya, dan pendidikan. Itulah harapan terdalam dari leluhur Paberiwai (Kananggar) bagi

generasi penerus mereka yang mendiami wilayah atau daerah ini.

Paraingu adalah kehidupan masyarakat pedesaan di

setempat, yaitu suatu perkampungan besar

dalamnya. Setiap kabihu membangun rumah

disebut kuataku. Pengertian paraingu dapat disamakan dengan desa, sedangkan kuataku

disamakan dengan kampung. Maka deng

paraingu yang artinya Desa.

4.2.Letak dan Batas Desa Winumuru

Penelitian ini dilaksanakan di desa Winumuru

Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur

September 2013. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa desa

Winumuru merupakan salah satu desa yang mendapatkan dana bantuan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri), khususnya Simpa

(SPP).

Lebih jelasnya, letak dan batas desa Winumuru dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Sumber : Demografi desa Winumuru 2013

an. Itulah harapan terdalam dari leluhur Paberiwai (Kananggar) bagi

generasi penerus mereka yang mendiami wilayah atau daerah ini.

kehidupan masyarakat pedesaan di Winumuru berdasarkan kesatuan hidup

setempat, yaitu suatu perkampungan besar yang dihuni oleh beberapa kabihu yang berhimpun di

dalamnya. Setiap kabihu membangun rumah-rumah mereka pada suatu bagian paraingu yang

disebut kuataku. Pengertian paraingu dapat disamakan dengan desa, sedangkan kuataku

Maka dengan demikian desa Winumuru bisa dikatakan sebagai

Winumuru

Penelitian ini dilaksanakan di desa Winumuru, Kecamatan Paberiwai, Kabupaten Sumba

Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus

September 2013. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa desa

Winumuru merupakan salah satu desa yang mendapatkan dana bantuan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri), khususnya Simpan Pinjam Perempuan

, letak dan batas desa Winumuru dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

: Demografi desa Winumuru 2013

an. Itulah harapan terdalam dari leluhur Paberiwai (Kananggar) bagi

berdasarkan kesatuan hidup

yang dihuni oleh beberapa kabihu yang berhimpun di

rumah mereka pada suatu bagian paraingu yang

disebut kuataku. Pengertian paraingu dapat disamakan dengan desa, sedangkan kuataku

an demikian desa Winumuru bisa dikatakan sebagai

Kabupaten Sumba

bulan Agustus sampai

September 2013. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa desa

Winumuru merupakan salah satu desa yang mendapatkan dana bantuan Program Nasional

n Pinjam Perempuan

, letak dan batas desa Winumuru dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Page 4: BAB IV PROFIL DESA WINUMURU DAN PNPM MANDIRI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8397/5/T1_352006005_BAB IV.pdfbahasa Indonesia berarti “pinang hijau”. Dengan demikian,

Desa Winumuru berada di bagian barat dari pusat ibukota Kecamatan Paberiwai

dengan ketinggian antara 400 - 600 mil dari permukaan laut dan kondisi alam yang sebagian

besar didominasi oleh lembah dan perbukitan dengan curah hujan rata-rata pertahun antara 4 - 5

bulan hujan. Secara Geografis desa Winumuru berbatasan dengan :

a. Sebelah Barat dengan Desa Wangga Meti

b. Sebelah Timur dengan Desa Kananggar, Desa Karera Jangga

c. Sebelah Selatan dengan Desa Jangga Mangu

d. Sebelah Utara dengan Desa Karipi

Secara administratif desa Winumuru terbagi atas dua wilayah dusun yaitu dusun

Winumuru dan dusun Laidundang. Desa Winumuru dapat dijangkau dengan menggunakan alat

transportasi umum seperti bus, truk, motor dan beberap jenis kendaraan lainnya. Jarak tempuh

dari desa Winumuru ke ibu kota kecamatan (Paberiwai) kurang lebih sekitar 12 km, dengan

waktu tempu antara 30 – 45 menit dengan menggunakan, sedangkan jarak ke ibu kota kabupaten

(Sumba Timur) sekitar 147 km, dengan waktu tempu antara 4 – 5 jam (RPJMDes Winumuru,

2012). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa letak atau posisi desa Winumuru memang

sangat terpencil karena lokasinya yang jauh dari pusat ibukota kecamatan maupun ibukota

kabupaten.

4.3.Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan

Luas Wiayah Desa Winumuru adalah 15.010 km2, terdiri dari dua dusun yaitu dusun

Winumuru dan dusun Laidundang. Berdasarkan pola penggunaan atau pemanfaatan lahan. Untuk

lebih jelas dengan penggunaan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Luas wilayah dan penggunaannya

No Penggunaan Luas ( Ha )

1 Luas Pemukiman 60,5

2 Luas Perkebunan 30,25

3 Luas Kuburan 5,50

4 Luas Pekarangan 30,25

5 Luas Perkantoran 0,50

6 Luas Prasarana Pendidikan 1

Page 5: BAB IV PROFIL DESA WINUMURU DAN PNPM MANDIRI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8397/5/T1_352006005_BAB IV.pdfbahasa Indonesia berarti “pinang hijau”. Dengan demikian,

7 Luas Prasarana Umum Lainnya 5

8 Luas Lahan Penggembalaan 200

9 Luas sawah 20

10 Luas Hutan 75

11 Luas Pertanian 825

12 Luas Empang 10

13 Luas sawah Tadahan 10

14 Luas Tegalan 105

15 Luas Tanah erosi berat 10

16 Lain-lain 122

Sumber: RPJMDes Winumuru, 2012

Berdasarkan tabel 4.1. di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk desa Winumuru

adalah petani dan peternak. Hal ini dibuktikan dengan tingginya penggunaan lahan sebagai lahan

pertanian yakni 825 ha, dan perkebunan sebesar 30,25 ha, sedangkan luas lahan untuk

pengembalaan ternak adalah 200 ha. Sebagai mesyarakat pertanian, tentu desa Winumuru

memiliki potensi pertanian yang cukup baik. Lebih jelasnya potensi pertanian desa dapat dilihat

di bawah ini.

4.3.1. Potensi Tanaman Pangan

Jenis tanaman pangan di desa Winumuru berdasarkan data RPJMDesa tahun 2012 dirinci

menjadi dua bagian besar, yakni jenis tanaman pangan yang diusahakan masyarakat, dan jenis

tanaman pangan yang dibudidayakan. Jenis tanaman pangan yang diusahakan masyarakat desa

Winumuru adalah berupa: Jagung, Padi Ladang, Padi Sawah, Ubi Kayu, Kacang Hijau, Kacang

Tanah, Ubi Jalar, dan Ubi Hutan atau Ubi Lokal. Sedangkan jenis tanamana pangan yang

dibudidayakan oleh mesyarakat, berupa buah-buahan yang terdiri dari: Jeruk, Mangga, Pepaya,

Pisang, Kelapa, Nangka, Sukun, Jambu Mete, Nenas, Advokat, Srikaya, Jambu Biji, Murbay,

Kedondong, Belimbing, Ceremai, Jambu Lang, Jambu Air, dan Semangka

Potesi desa Winumuru adalah pertanian, perkebunan dan peternakan. Terdapat 187 keluarga

yang memiliki tanah pertanian tanaman pangan, sedangkan 3 keluarga tidak memiliki tanah

pertanian, dengan rincian kepemilikan lahan dan tanaman pangan adalah, 137 keluarga memiliki

tanah masing-masing kurang dari 0,5 ha; dan 50 keluarga memiliki tanah pertanian masing

Page 6: BAB IV PROFIL DESA WINUMURU DAN PNPM MANDIRI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8397/5/T1_352006005_BAB IV.pdfbahasa Indonesia berarti “pinang hijau”. Dengan demikian,

masing lebih dari 1,0 ha (RPJMDesa, 2012). Karena dari jumlah penduduk desa winumuru

sangat sedikit dibandingkan dengan luas lahan desa winumuru yang sangat luas.

Hasil dari tanaman pangan tersebut sebagian besar digunakan untuk konsumsi, sedangkan

hanya dalam jumlah sedikit yang dijual langsung ke konsumen atau ke pasar tradisional di

desa Kananggar. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di desa Winumuru sebagian besar

belum berorientasi pada pasar dan hanya bersifat subsisten.

4.3.2. Pertanian Tanaman Perkebunan

Jenis tanaman perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat sesuai data yang tercatat dalam

RPJMDesa Winumuru tahun 2012 adalah berupa: Kelapa 743 pohon, Pisang 800 Rumpun,

Jambu Mete 625 pohon, Kapuk 816 pohon, Sukun ± 50 pohon, Mangga 125 pohon, Pinang 8176

pohon, Kemiri 184 Pohon, Sirih 16 437 pohon, dan Kopi 187 pohon.

Selain itu, jumlah rumah tangga (keluarga) yang memiliki lahan perkebunan adalah sebanyak

300 rumah tangga, rinciannya adalah 100 rumah tangga memiliki luas perkebunan masing-

masing kurang dari 0,50 ha, dan sebanyak 200 rumah tangga yang lahan perkebunan masing-

masing di atas atau lebih dari 0,50 ha. Tanaman hasil perkebunan diperuntukan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dengan cara menjual ke tengkulak atau langsung menjual ke pasar.

Selain pertanian tanaman pangan dan tanaman perkebunan, dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Desa Winumuru tahun 2012 juga membuat pemilahan tentang

“pertanian tanaman kehutanan”. Dalam pertanian tanaman kehutanan, kepemilikan tanaman

kehutanan sebagian besar atau sekitar 25% dikuasai oleh pemilik tanah ulayat, yang dalam

masyarakat biasanya disebut “hutan adat”. Artinya, luas 25% dari keseluruhan tanaman

kehutanan tersebut menjadi milik bersama, baik masyarakat maupun pemegang hak ulayat.

Sedangkan 75% dari luas hutan tersebut diperuntukan bagi kawasan hutan lindung.

Adapun jenis tanaman kehutanan yang banyak terdapat di hutan desa Winumuru dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2.

Jenis Tanaman Kehutanan di Desa Winumuru

No Jenis Tanaman Jmh No Jenis Tanaman Jmh

1 Bambu ± 163 16 Kayu Kuning ± 3000

2 Jati ± 759 17 Gaharu ± 250

3 Mahoni ± 517 18 Beringin ± 275

Page 7: BAB IV PROFIL DESA WINUMURU DAN PNPM MANDIRI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8397/5/T1_352006005_BAB IV.pdfbahasa Indonesia berarti “pinang hijau”. Dengan demikian,

4 Asam ± 85 19 Ketapang Hutan ± 1.000

5 Gamalina ± 40

.814

20 Waru ± 10.000

6 Injuwatu ±

15.300

21 Kapuk Hutan ± 2.452

7 Cendana ± 15.000 22 Melinjau ± 375

8 Kesambi ±

10.450

23 Rotan ± 5.000

9 Cemara ± 1.500 24 Enau ± 300

10 Lobung ± 475 25 Sengon ± 100

11 Jati Hutan ± 31.000 26 Halai ± 1.225

12 Kaduru ± 10.778 27 Mayela ± 100

13 Langaha ± 10.225 28 Mbaku hau ± 78.000

14 Kayu Mera ± 1.825 29 Kiru ± 650

15 Johar ± 834

Sumber: RPJMDes Minumur, 2012, Diolah

4.3.3. Potensi Peternakan Dan Perikanan

Masyarakat Desa Winumuru, pada umumnya memiliki populasi ternak karena didukung

dengan ketersediaan padang pengembalaan seluar 200 ha, tanaman pakan ternak yang ada

seperti, Pisang, Lamtoro, Gamal, waru, Rumput gajah, King grees, Rumput citra dan lain-lain.

Jenis ternak yang banyak terdapat di desa Winumuru adalah: ternak Sapi, Kerbau, Kuda,

Babi, Kambing, Domba, Anjing, Kucing, Ayam Kampung, Bebek, Angsa, dan Burung Merpati.

Semua jenis ternak tersebut di pelihara secara bebas oleh masyarakat guna pemenuhan

kebutuhan keluarga. hasil dari peternakan biasanya berkisar 20 % dijual langsung ke konsumen

untuk memenuhi biaya peternakan sekaligus membantu kebutuhan ekonomi keluarga, sedangkan

10 % diperuntukan sebagai “hewan kurban” dalam upacara adat. Selebihnya sebanyak 70 %

“disimpan” sebagai ongkos biaya belis (Mahar) dan upacara kematian (RPJMDes, 2012).

Selain peternakan yang diupayakan masyarakat desa, terdapat juga potensi budidaya ikan air

tawar. Namun, potensi budidaya ikan belum dikembangkan secara optimal, sekalipun desa

Page 8: BAB IV PROFIL DESA WINUMURU DAN PNPM MANDIRI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8397/5/T1_352006005_BAB IV.pdfbahasa Indonesia berarti “pinang hijau”. Dengan demikian,

Winumuru memiliki sumber air yang cukup baik sebagai wadah potensial budidaya ikan air

tawar.

Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian berlangsung, pola budidaya ikan air tawar

masih dilakukan oleh perorangan yang baru sebatas untuk konsumsi keluarga. Realitas akan

potensi sumberdaya air yang dimiliki oleh desa Winumuru, menurut peneliti cukup baik apabila

budidaya ikan air tawar dikembangkan di desa tersebut.

4.4.Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Desa Winumuru

4.4.1. Demografi

Berdasarkan data yang tercatat dalam monografi desa Winumuru tahun 2013, tercatat jumlah

penduduk desa Winumuru berdasarkan hasil pendataan (sensus) penduduk terakhir per tanggal

01 s.d 30 Juni 2012 berjumlah 1.288 jiwa. Dengan jumlah perbandingan (ratio sex) adalah 670

orang laki laki dan 618 orang perempuan, sedangkan jumlah kepala keluarga adalah sebanyak

273 kepala keluarga (KK). Dengan demikian, maka rata-rata anggota keluarga adalah 4,71 jiwa

dalam setiap keluarga atau rumah tangga.

Apabila jumlah penduduk diperbandingkan dengan luas wilayah desa Winumuru yakni

15.010 km2 atau 1.501 ha, dengan jumlah penduduk sebanyak 1.288 orang, maka kepadatan

penduduk desa Winumuru adalah sebesar 0,86, artinya dalam setiap hektar tanah di desa

Winumuru ditempati oleh 0,86 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepadatan

penduduk desa Winumuru sangat jarang.

4.4.2. Pendidikan

Berdasarkan data yang dihimpun di kantor desa Winumuru, ditemukan tingkat pendidikan

masyarakat desa Winumuru masih sangat kurang seperti terurai dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.3.

Tingkat Pendidikan Masyarakat Bedasarkan Usia

Tingkat Pendidikan L P

- Usia 7 – 18 tahun yang tidak perna sekolah 78 70

- Usia 18–56 thn ke atas yang tidak pernah sekolah 325 284

- Usia 18-56 thn pernah SD tapi tidak tamat 245 236

- Tamat SD/sederajat 9 11

Page 9: BAB IV PROFIL DESA WINUMURU DAN PNPM MANDIRI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8397/5/T1_352006005_BAB IV.pdfbahasa Indonesia berarti “pinang hijau”. Dengan demikian,

- Tamat SMP/sederajat 11 14

- Tamat SLTA/sederajat 2 2

- Tamat D-2/sederajat - 1

- Tamat D-3 /sederajat - -

Sumber: Monografi Desa Winumuru, 2013

Banyaknya masyarakat yang tidak menyelesaikan pendidikan bahkan tidak bersekolah

memiliki korelasi positif dengan ketersediaan jumlah sarana dan prasarana pendidikan yang ada

di desa Winumuru. Berdasarkan hasil obeservasi dan juga data yang tercatat dalam monografi

desa, ditemukan hanya ada 1 (satu) gedung sekolah dasar (SD) yang ada di desa ini. Berstatus

terakreditasi. Jumlah tenaga pengajar (guru) yang bertugas di sekolah tersebut adalah 8 orang

guru dengan jumlah siswa yang tercatat tahun 2013 adalah 250 orang siswa.

4.4.3. Mata Pencaharian Penduduk

Berdasarkan potensi desa yang telah di jelaskan, diketahui bahwa rata-rata mata pencaharian

penduduk desa Winumuru adalah petani dan peternak. Hal ini didukung oleh posisi desa ini yang

terletak di pedalaman.

Data yang tercatat dalam monografi desa menunjukan beberapa variasi mata pencaharian

penduduk, namun yang pasti sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4

Jenis Mata Pencaharian Penduduk

No Jenis Pekerjaan L P

1 Petani 559 600

2 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4 1

3 Peternak 91 -

4 Pengusaha Kios (Warung) 6 10

5 Guru Swasta 6 5

6 Dukun Kampung Terlatih - -

7 Pensiunan PNS 1 -

8 Pengusaha Jasa Transportasi - -

9 Bidan - 1

Page 10: BAB IV PROFIL DESA WINUMURU DAN PNPM MANDIRI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8397/5/T1_352006005_BAB IV.pdfbahasa Indonesia berarti “pinang hijau”. Dengan demikian,

10 Perawat - -

11 Guru PNS 3 1

Sumber: Monografi Desa, 2013

4.4.4. Agama dan Lembaga Adat

Hasil penelitian membuktikan bahwa pada umumnya masyarakat desa Winumuru memeluk

dua agama, yakni mayoritas beragama Kristen Protestan, sebagian beragama Kristen Katolik,

dan agama asli (suku) yakni Marapu. Fasilitas peribadatang yang ada di desa yakni 2 buah

gedung gereja untuk pemeluk Kristen Protestan dan Kristen Katolik.

Kehidupan masyarakat cukup aman dan tentram, sekalipun terdapat perbedaan keyakinan

agama antara yang menganut agama Abrahamik (Kristen) dan agama suku (Marapu).

Kerukunan hidup masyarakat “dipandu” oleh kekuatan adat dan agama yang saling

“bergandengan” dalam menjaga tatanan masyarakat Winumuru. Kehidupan yang damai

ditunjang panorama alam yang indah menjadikan daya tarik tersendiri bagi desa Winumuru.

Lembaga adat, selain ada pada setiap suku, juga dibentuk lembaga adat yang merupakan

representasi dari setiap suku di Winumuru. Fungsinya adalah menjaga tatanan sosial-budaya

masyarakat yang hidup dalam “dua alam” kepercayaan Kristen dan Marapu.

Wilayah Winumuru didiami oleh 7 suku besar, yakni: Suku Anawaru, Suku Kadumbul, Suku

Nippa, Suku Mbara Dita, Suku Matalu, Suku Malari, Suku Ana Mburung dan lain-lain. Dalam

setiap suku memiliki kepala suku yang dituahkan sebagai pemegang kekuasaan adat, namun

dalam acara atau upacara-upacara adat (terutama upacara perkawinan dan kematian) mereka

selalu berkumpul sebagai sebuah persekutuan adat Winumuru.

4.5.Kondisi Pemerintahan Desa

4.5.1. Lembaga Pemerintahan

Sesuai dengan hasil pemilihan Kades yang dilaksanakan pada tanggal 06 September 2008

merujuk pada UU No.5 thn 1979 tentang Pemerintahan Desa UU No.32 tahun 2004 , dan

Surat Keputusan (SK) Bupati Sumba Timur No. 280/Pemdes.141/1.337/XII/2009 maka susunan

Pemerintahan Desa Winumuru, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. 5.

Susunan Pemerintahan Desa Winumuru

Page 11: BAB IV PROFIL DESA WINUMURU DAN PNPM MANDIRI …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8397/5/T1_352006005_BAB IV.pdfbahasa Indonesia berarti “pinang hijau”. Dengan demikian,

Nama JabatanPendidikan

Terakhir

Meta Yiwa Kepala Desa SMP

Daniel Mila Meha Sekdes SPG

Katanga Kornelis Kepala Urusan Pem. SD

Samuel Purumbawa Kepala Urusan Pemb. SMP

Melkianus Pekambani Kepala Urusan Umum SMEA

Mesahk Habita Wohangara Kepala Dusun SD

Samuel Wohangara Kepala Dusun SMP

Ones Tamu Ama Kasatgas Hansip SD

Obed Kabubu Tarap Pesuruh Desa SD

Sumber: RPJMDes, 2012

4.5.2. Lembaga Ekonomi

Masyarakat Desa Winumuru hanya 0,5% yang masuk dalam keanggotaan Kelompok Simpan

Pinjam/USBP. Untuk menambah Modal Usaha, masyarakat Desa melakukan pengkreditan

Uang melalui Kelompok Simpan Pinjam ( SPP-PNPM ) dan Lembaga keuangan Mikro (UPK

Paberiwai) Rincian Lembaga Ekonomi yang berada di Desa Winumuru sebagai berikut :

Tabel 4.6

Lembaga Ekonomi di Desa Winumuru

Nama Lembaga Jumlah/UnitJumlah

Pengurus

Jumlah

Anggota

Paluanda Lama Hammu SPP 3 10

Tahamemu Hamu

Duang

SPP 3 10

Rinjung Pahamu Gapoktan 6 35

Sumber : RPJMDes 2013