bab iv paparan data dan pembahasan hasil …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_bab_4.pdf ·...

129
53 BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Latar Belakang Instansi Sebelum Perang Dunia ke II, RSUD Dr. Saiful Anwar (pada waktu itu bernama Rumah Sakit Celaket), merupakan rumah sakit militer KNIL, yang pada pendudukan Jepang diambil alih oleh Jepang dan tetap digunakan sebagai rumah sakit militer. Pada saat perang kemerdekaan RI, Rumah Sakit Celaket dipakai sebagai rumah sakit tentara, sementara untuk umum, digunakan Rumah Sakit Sukun yang ada dibawah Kotapraja Malang pada saat itu . Tahun 1947 (saat kelas II), karena keadaan bangunan yang lebih baik dan lebih muda, serta untuk kepentingan strategi militer, Rumah Sakit Sukun diambil alih oleh tentara pendudukan dan dijadikan rumah sakit militer, sedangkan Rumah Sakit Celaket dijadikan rumah sakit umum. Pada tanggal 14 September 1963, Yayasan Perguruan Tinggi Jawa Timur / IDI membuka Sekolah Tinggi Kedokteran Malang dan memakai Rumah Sakit Celaket sebagai tempat praktek (Program Kerjasama STKM-RS Celaket tanggal 23 Agustus 1969). Tanggal 2 Januari 1974,dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.001/0/1974, Sekolah Tinggi Kedokteran Malang dijadikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, dengan Rumah Sakit Celaket sebagai tempat praktek. Pada tanggal 12 Nopember 1979, oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur, Rumah Sakit Celaket diresmikan sebagai Rumah Sakit Umum Daerah

Upload: lehanh

Post on 06-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

53

BAB IV

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Paparan Data

4.1.1 Latar Belakang Instansi

Sebelum Perang Dunia ke II, RSUD Dr. Saiful Anwar (pada waktu itu

bernama Rumah Sakit Celaket), merupakan rumah sakit militer KNIL, yang pada

pendudukan Jepang diambil alih oleh Jepang dan tetap digunakan sebagai rumah sakit

militer. Pada saat perang kemerdekaan RI, Rumah Sakit Celaket dipakai sebagai

rumah sakit tentara, sementara untuk umum, digunakan Rumah Sakit Sukun yang ada

dibawah Kotapraja Malang pada saat itu . Tahun 1947 (saat kelas II), karena keadaan

bangunan yang lebih baik dan lebih muda, serta untuk kepentingan strategi militer,

Rumah Sakit Sukun diambil alih oleh tentara pendudukan dan dijadikan rumah sakit

militer, sedangkan Rumah Sakit Celaket dijadikan rumah sakit umum.

Pada tanggal 14 September 1963, Yayasan Perguruan Tinggi Jawa Timur /

IDI membuka Sekolah Tinggi Kedokteran Malang dan memakai Rumah Sakit

Celaket sebagai tempat praktek (Program Kerjasama STKM-RS Celaket tanggal 23

Agustus 1969). Tanggal 2 Januari 1974,dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan RI No.001/0/1974, Sekolah Tinggi Kedokteran Malang dijadikan

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, dengan Rumah Sakit Celaket

sebagai tempat praktek.

Pada tanggal 12 Nopember 1979, oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

Jawa Timur, Rumah Sakit Celaket diresmikan sebagai Rumah Sakit Umum Daerah

Page 2: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

54

Dr. Saiful Anwar. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 51/Menkes/SK/II/1979

tanggal 22 Pebruari 1979, menetapkan RSU Dr.Saiful Anwar sebagai rumah sakit

rujukan.

Pada bulan April 2007 dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI

No.673/MENKES/SK/VI/2007 RSU.Dr.Saiful Anwar ditetapkan sebagai rumah sakit

kelas A. Pada tanggal 30 Desember 2008 ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum

dengan Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Timur No. 188/439/KPTS/013/2008.

1. Direktur RSSA dan Masa Kepemimpinannya

Tahun 1947 – 1950 : dr. D.Souisa

Tahun 1950 - 1956 : dr.R.Soeatmadji

Tahun 1956 - 1958 : dr.H.Aminoedin

Tahun 1958 - 1959 : dr. H.Soemarsono

Tahun 1959 - 1966 : dr. Sosodoro Djatikusumo

Tahun 1966 - 1969 : dr. R.Harjono

Tahun 1969 - 1979 : dr. Soeroso Tjokrodirejo

Tahun 1979 - 1985 : dr. R.Prabowo Reksonotoprojo

Tahun 1985 - 1986 : dr. Widanto Hardjowasito ( PLH )

Tahun 1986 - 1991 : dr. Soenarso , MPH

Tahun 1991 - 1996 : dr. H.R.Soeharsono , MPH

Tahun 1996 - 1998 : dr. Prapto Rahardjo

Tahun 1998 - 1999 : dr. Tarbinu Kasmono, MPH

Tahun 1999 - 2004 : dr. Aman Ardjito Endarso, SKM

Page 3: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

55

Tahun 2004 - 2008 : dr. Pawik Supriadi,Sp.JP(K)

Tahun 2008 - 2010 : dr. Achmad Thamrin, Sp.JP

Bulan Juni 2010 - Bulan Oktober 2010 : Dr. Dodo Anondo, MPH

Bulan Oktober 2010 - Maret 2013 : Dr. Basuki B. Purnomo, SpU

Bulan Maret 2013 - sekarang : Dr. Budi Rahaju, MPH

2. Luas Lahan

Luas lahan yang dimiliki RSUD Dr. Saiful Anwar : 84.106,60 m2, dengan

pembagian pemanfaatan sebagai berikut :

- Luas bangunan lantai I-V : 89.384,87 m2

- Luas jalan aspal/tempat parkir : 17.436,03 m2

- Luas saluaran air/got/pagar : 1.813,11 m2

- Luas taman : 6.214,39 m2

Luas seluruh bangunan yang ada : 89.384,87 m2

3. Status RSUD. Dr. Saiful Anwar

RSU. Dr. Saiful Anwar adalah Rumah Sakit Umum tipe A pendidikan milik

pemerintah daerah propinsi Jawa Timur.

Kedudukan RSU. Dr. Saiful Anwar Malang adalah rumah sakit kelas A

berdasarkan Surat Keputusan bersama Menteri Kesehatan RI No 673/ Menkes/ SK/

VI/ 2007 pada bulan April 2007. Saat ini selain sebagai wahana pendidikan

kepaniteraan klinik madya Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya juga

program pendidikan Dokter spesialis (PPDS II) Bedah, IPD, OBG, IKA, Paru,

Page 4: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

56

Jantung, Mata THT, Patologi Klinik, Emergency Medicien, Kulit Kelamin,

Neurologi, Radiologi. Selain itu berbagai institusi pendidikan baik Pemerintah

maupun Swasta bekerja sama dengan RSU Dr. Saiful Anwar antara lain: FP Mipa,

Program D4 Gizi, Akademik Perawatan, Akademik Gizi, SPK program pendidikan

bidan, SMKA.

Berdasarkan perda No. 23 tahun 2002 tentang organisasi dan tata kerja

rumah sakit propinsi Jawa Timur, RSU. Dr. Saiful Anwar ditetapkan sebagai

penunjang pemerintah propinsi setingkat dengan badan yang menyelenggarakan

sebagian urusan di bidang pelayanan kesehatan yang dipimpin oleh Direktur yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris

Daerah.

Terakreditasi Sejak Maret tahun 2000, RSU Dr. Saiful Anwar Malang

terakreditasi penuh 12 jenis pelayanan. Pada tahun 2005 terakreditasi penuh tingkat

lengkap untuk 16 jenis pelayanan berlaku 1 februari tahun 2005 s/d 1 februari tahun

2008.

4. Hari dan Jam Kerja

Jam kerja yang berlaku di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dikelompokkan

kedalam beberapa kategori, yaitu:

1. Jam kerja pegawai (Administrasi kantor)

Senin-Kamis : 07.00-14.00

Jumat : 07.00-11.00

Sabtu : 07.00-13.30

Page 5: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

57

2. Jam kerja loket poli klinik

Senin-Jumat : 07.00-14.00

Jumat : 07.00-11.00

Sabtu : 07.00-13.00

3. Jam kerja Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Instalasi Gawat Darurat memberikan pelayanan kepada masyarakat yang

sifatnya segera. Jam kerja yang diberlakukan di IGD adalah 24 jam, yang terdiri

atas tiga shift:

Shift I : 07.00-14.00

Shift II : 14.00-20.00

Shift III : 20.00-07.00

4. Jam kerja Instalasi Rawat Inap (IRNA)

Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan 24 jam bagi pasien yang

diarawat inap di rumah Sakit. Untuk itu jam kerja IRNA juga dibagi kedalam

tiga shift, yaitu:

Shift I : 07.00-14.00

Shift II : 14.00-20.00

Shift III : 20.00-07.00

5. Jam kerja instalasi pelayanan penunjang

Instalasi pelayanan penunjang terdiri atas pelayanan penunjang medis

dan pelayanan penunjang non medis. Pelayanan penunjang medis terdiri atas

instalasi radiologi, laboratorium, farmasi, kedokteran forensik, rehabilitasi

Page 6: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

58

medik dan gizi, sedangkan pelayanan penunjang non medis terdiri dari instalasi

pemeliharaan sarana, penyehatan lingkungan dan komputasi. Jam kerja di setiap

instalasi adalah:

Senin-Kamis : 07.00-14.00

Jumat : 07.00-11.00

Sabtu : 07.00-12.30

4.1.2 Visi, Misi dan Motto RSUD. Dr. Saiful Anwar

A. Visi

―Menjadi rumah sakit kelas dunia pilihan masyarakat‖

B. Misi

1. Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik melalui penataan dan

perbaikan manajemen yang berkualitas dunia, profesional serta

akuntabel.

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rumah sakit yang dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat melalui pengembangan

sistem pelayanan yang terintegrasi dan komprehensif.

3. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian kesehatan melalui

pengembangan mutu pendidikan dan penelitian berkualitas

internasional.

4. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pemenuhan

tenaga yang terlatih dan terdidik secara profesional.

Page 7: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

59

C. Motto RSU. Dr. Saiful Anwar

Di RSSA ini mempunyai motto Kepuasan dan keselamatan pasien

adalah tujuan kami.

Rumah Sakit Saiful Anwar Malang memiliki nilai-nilai dasar sebagai

berikut:

Nilai Dasar

R = RESPECT

Pelayanan kepada masyarakat diberikan dengan ikhlas tanpa

membedakan status sosial, yang merupakan tindakan terpuji, sehingga

masyarakat merasa dipedulikan dan akan menumbuhkan rasa cinta dan senang

kepada rumah sakit.

S = SAFETY

Pelayanan harus menjamin keselamatan bagi pasien dan keluarganya

serta petugas dan masyarakat, agar terhindar dari bahaya dan ancaman yang

bisa menyebabkan cidera, tertular penyakit, maupun kejadian yang tidak

diinginkan.

S = SINERGY

Pada dasarnya sifat manusia saling membantu, karena setiap manusia

tidak bisa bekerja sendiri. Sistem kerja lintas fungsi dan secara tim menjadi

pijakan utama dalam bekerja. Sistem kerja lintas fungsi menjadikan organisasi

Page 8: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

60

belajar (learning organization) untuk membuat perubahan yang berkelanjutan

yang merupakan awal menuju sukses kelas dunia.

A = ACCOUNTABLE

Sebagai institusi publik, pelayanan yang diberikan harus transparan

dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pelanggan dan pihak-pihak yang

berkepentingan.

4.1.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan

Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor 22 Tahun 1994 tentang pedoman

organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah, maka susunan Organisasi

RSUD. Dr. Saiful Anwar disesuaikan dengan peraturan tersebut. Pada dasarnya

perubahan dan penyempurnaan susunan organisasi dimaksudkan untuk meningkatkan

mutu pelayanan sesuai dengan tuntunan masyarakat, selain itu hal tersebut juga untuk

mengantisipasi berkembangnya organisasi Rumah Sakit sebagai unit swadana. Unit

swadana merupakan satuan kerja tertentu dan instansi Pemerintah yang diberi

wewenang untuk menggunakan penerimaan fungsionalnya secara lansung.

Sehubungan dengan hal tersebut, melalui Peraturan Propinsi Daerah Tingkat 1

Jawa Timur Nomor 21 Tahun 1994, susunan organisasi dan tata kerja RSUD. Dr.

Saiful Anwar telah disempurnakan sehingga pedoman tentang uraian tugas,

wewenang dan tanggung jawab dan hubungan kerja bagi pejabat sruktural yang

disusun berdasarkan Peraturan Propinsi Daerah Tingkat Jawa Timur Nomor 10

Tahun 1985 juga perlu untuk disesuaikan.

Page 9: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

61

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

SPI

Page 10: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

62

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur No 48 Tahun 2009, tentang

uraian tugas Direktur, Wakil Direktur, Bidang, Bagian Seksi dan Sub Bagian di

Rumah Sakit Saiful Anwar malang Provinsi Jawa Timur, sebagi berikut:

1. Direktur

Direktur memiliki tugas memimpin, menetapkan kebijakan, membina,

mengkoordinasikan dan mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap

pelaksanaan tugas Rumah Sakit.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh 4 (empat) orang

Wakil Direktur, yaitu:

1) Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan;

2) Wakil Direktur Penunjang Pelayanan;

3) Wakil Direktur Pendidikan pengembangan dan Profesi;

4) Wakil Direktur Umum dan Keuangan.

Wakil Direktur berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Direktur.

2. SPI (sistem Pengendalian Internal)

A. Tugas

1) Melakukan pemeriksaan administrasi keuangan;

2) Melakukan pemeriksaan administrasi pelayanan;

3) Melakukan pemeriksaan administrasi umum dan kepegawaian.

Page 11: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

63

B. Fungsi

1) Melakukan pemeriksaan terhadap setiap unsur/ kegiatan dilingkungan

rumah sakit meliputi:

a. Pengelolaan administrasi keuangan;

b. Pengelolaan administrasi pelayanan;

c. Pengelolaan administrasi umum kepegawaian.

2) Melakukan pengujian dan penilaian atas hasil laporan berkala/

sewaktu-waktu dari setiap unsur/ kegiatan di lingkungan rumah sakit

atas petunjuk direktur rumah sakit.

3) Melakukan penelusuran kebenaran laporan/ informasi tentang adanya

hambatan, penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang yang

terjadi.

4) memberikan saran dan alternatif pemecahan masalah kepada Direktur

rumah sakit terhadap penyimpangan yang terjadi.

5) Melakukan pementauan tindak lanjud dari hasil temuan aparat

pengawasan fungsional diantaranya: Bawasda, BPKP, Itjen, Maupun

BPK.

Page 12: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

64

3. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan

B. Tugas

Merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan,

mengawasi, membina dan mengendalikan kegiatan pelayanan medik,

keperawatan dan instalasi di bawah koordinasinya.

C. Fungsi

a. Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan pelayanan medik,

keperawatan dan instalasi dibawah koordinasinya;

b. Perencanaan dan pengembangan pelayanan medik, keperawatan dan

instalasi dibawah koordinasinya;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan medic, keperawatan dan

instalasi dibawah koordinasinya;

d. Pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan medik, keperawatan

dan instalasi dibawah koordinasinya;

e. Evaluasi terhadap pelayanan medik, keperawatan dan instalasi

dibawah koordinasinya;

f. Pengawasan, pengendalian, dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan

medik, keperawatan dan instalasi dibawah koordinasinya;

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur.

Page 13: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

65

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, membawahi :

1) Bidang Pelayanan Medik

2) Bidang Keperawatan

Masing-masing bidang dipimpin oleh kepala bidang yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur.

4. Bidang Pelayanan Medik

A. Tugas

Merencanakan dan mengembangkan pelayanan rawat inap, rawat

intensif, pembedahan, rawat jalan, rawat darurat dan perumusan kebijakan

serta koordinasi dengan instalasi.

B. Fungsi

a. Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pengembangan

kegiatan pelayanan rawat inap, rawat intensif, pembedahan, rawat

jalan, rawat darurat;

b. Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pengembangan rawat inap,

rawat intensif, pembedahan, rawat jalan, rawat darurat;

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan rawat inap,

rawat intensif, pembedahan, rawat jalan, rawat darurat;

d. Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi-instalasi;

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh wakil direktur.

Page 14: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

66

Bidang Pelayanan Medik terdiri atas:

1) Seksi Pelayanan Rawat Inap, Rawat Intensif dan Pembedahan:

2) Seksi Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Darurat

Masing-masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

5. Seksi Pelayanan Rawat Inap, Rawat Intensif dan Pembedahan

A. Tugas

a. Menyiapkan bahan perencanaan dan pengembangan pelayanan rawat

inap, rawat intensif dan pembedahan;

b. Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan pelayanan rawat inap,

rawat intensif dan pembedahan;

c. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standart pelayanan rawat

inap, rawat intensif dan pembedahan;

d. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan mutu pelayanan rawat inap,

rawat intensif dan pembedahan;

e. Monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan

pelayanan rawat inap, rawat intensif dan pembedahan;

f. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan pelayanan rawat inap,

rawat intensif dan pembedahan;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang

Page 15: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

67

6. Seksi Pelayanan Rawat jalan dan Rawat Darurat

C. Tugas

a. Menyiapkan bahan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan dalam

pengembangan pelayanan rawat jalan dan rawat darurat;

b. Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan pelayanan rawat jalan

dan rawat darurat;

c. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standart pelayanan rawat

jalan dan rawat darurat;

d. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan mutu pelayanan rawat jalan

dan rawat darurat;

e. Mengawasi serta mengendalikan kegiatan pelayanan rawat jalan dan

rawat darurat;

f. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan pelayanan rawat jalan

dan rawat darurat;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

7. Bidang Keperawatan

A. Tugas

Merencanakan, mengembangkan dan memenuhi kebutuhan pelayanan

keperawatan, sarana dan tenaga keperawatan, dan perumusan kebijakan.

Page 16: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

68

B. Fungsi

a. Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan

kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pelayanan keperawatan;

b. Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan

kebutuhan dalam pengembangan sarana dan tenaga keperawatan;

c. Pelaksaan monitoring dan evaluasi pelayanan keperwatan, sarana dan

tenaga keperawatan;

d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.

Bidang Keperawatan, terdiri atas:

1) Seksi Pelayanan Keperawatan

2) Seksi Sarana dan Tenaga Keperawatan

Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada kepala bidang.

8. Seksi Pelayanan Keperawatan

A. Tugas

a. Menyiapkan bahan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan

dalampengembangan pelayanan dalam keperawatan;

b. Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan pelayanan keperawatan;

c. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standart dan mutu

pelayanan keperawatan;

d. Mengawasi serta mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan;

Page 17: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

69

e. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan pelayanan

keperawatan;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

9. Seksi Sarana dan Keperawatan

A. Tugas

a. Menyiapkan bahan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan dalam

pengembangan sarana dan tenaga keperawatan;

b. Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan sarana dan tenaga

keperawatan;

c. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standart sarana dan tenaga

keperawatan;

d. Mengawasi serta mengendalikan pemanfaatan sarana dan

pemberdayaan tenaga keperawatan;

e. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan sarana dan tenaga

keperawatan;

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

10. Wakil Direktur Penunjang Pelayanan

A. Tugas

Merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan,

mengawasi, membina dan mengendalikan kegiatan penunjang medik,

Page 18: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

70

penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi

terkait dibawah koordinasinya.

B. Fungsi

a. Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan penunjang medik,

penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta

instalasi terkait dibawah koordinasinya.

b. Perencanaan dan pengembangan pelayanan penunjang medik,

penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta

instalasi terkait dibawah koordinasinya.

c. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan penunjang medik, penunjang

non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait

dibawah koordinasinya.

d. Pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan penunjang medik,

penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta

instalasi terkait dibawah koordinasinya.

e. Evaluasi terhadap pelayanan penunjang medik, penunjang non medik,

rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta instalasi terkait dibawah

koordinasinya.

f. Pengawasan, pengendalian dan pengkoordinasian pelayanan

penunjang medik, penunjang non medik, rekam medik, evaluasi dan

pelaporan serta instalasi terkait dibawah koordinasinya.

Page 19: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

71

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur.

Wakil Direktur Penunjang Pelayanan, membawahi:

1) Bidang Penunjang Medik;

2) Bidang Penunjang non Medik;

3) Bidang rekam Medik dan Evaluasi Pelaporan

Masing-masing bidang dipimpin oleh kepala bidang yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur.

11. Bidang Penunjang Medik

A. Tugas

Merencanakan, mengembangkan dan memenuhi kebutuhan

pelayanan penunjang diagnostic, penunjang terpi dan perumusan kebijakan.

B. Fungsi

a. Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan

kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pelayanan penunjang

diagnostik dan penunjang terapi;

b. Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pelayanan penunjang

diagnostik dan penunjang terapi;

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan penunjang

diagnostik dan penunjang terapi;

d. Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.

Page 20: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

72

Bidang Penunjang Medik, terdiri atas:

1) Seksi penunjang Diagnostik;

2) Seksi Penunjang Terapi.

Masing-masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

12. Seksi Penunjang Diagnostik

A. Tugas

a. menyiapkan bahan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan dalam

pengembangan pelayanan penunjang diagnostik;

b. Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan pelayanan penunjang

diagnostik;

c. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standart pelayanan

penunjang diagnostik;

d. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan mutu pelayanan penunjang

diagnostik;

e. Mengawasi serta mengendalikan kegiatan pelayanan penunjang

diagnostik;

f. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kegiatan pelayanan penunjang

diagnostik;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.

Page 21: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

73

13. Seksi Penunjang Terapi

A. Tugas

a. Menyiapkan bahan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan dalam

pengembangan pelayanan penunjang terapi;

b. menyiapkan bahan koordinasi pengembangan pelayanan penunjang

terapi;

c. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standart pelayanan

penunjang terapi;

d. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan mutu pelayanan penunjang

terapi;

e. Mengawasi serta mengendalikan kegiatan pelayanan penunjang terapi;

f. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebujakan Bidang.pelayanan

penunjang terapi;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

14. Bidang Penunjang non Medik

A. Tugas

Merencanakan, mengembangkan dan memenuhi kebutuhan penunjang

pelayanan langsung dan penunjang pelayanan umum untuk perumusan

kebijakan.

Page 22: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

74

B. Fungsi

a. Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan

kebutuhan dalam pengembangan kegiatanan penunjang pelayanan

langsung dan penunjang pelayanan umum;

b. Pengkoordinasian pengembangan kegiatan penunjang pelayanan

langsung dan penunjang pelayanan umum;

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penunjang pelayanan

langsung dan penunjang pelayanan umum;

d. Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur.

Bidang penunjang non medik, terdiri atas:

1) Seksi penunjang pelayanan umum;

2) Seksi penunjang pelayanan langsung.

Masing – masing seksi dipimpin oleh kepala seksi yang berada di

bawah dan bertanggungjawab kepada kepala bidang.

15. Seksi Penunjang Palayan Umum

A. Tugas

a. Menyiapkan perencanaan dan perumusan kebutuhan dalam

pengembangan penunjang pelayanan umum;

Page 23: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

75

b. Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan penunjang pelayanan

umum;

c. Menyiapkan bahan koordinasi penyusun standar penunjang pelayanan

umum;

d. Menyiapkan bahan koordinasi penyusun mutu penunjang pelayanan

umum;

e. Mengawasi serta mengendalikan pemanfaatan penunjang pelayanan

umum;

f. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan;

g. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh kepala bidang.

16. Seksi Penunjang Pelayanan Langsung

A. Tugas

a. Menyiapkan bahan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan dalam

pengembangan pelayanan langsung;

b. Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan penunjang pelayanan

langsung;

c. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standar penunjang

pelayanan langsung;

d. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan mutu penunjang pelayanan

langsung;

Page 24: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

76

e. Mengawasi serta mengendalikan kegiatan penunjang pelayanan

langsung;

f. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

17. Bidang Rekam Medic Dan Evaluasi Pelaporan

A. Tugas

Merencanakan, mengembangkan dan memenuhi kebutuhan kegiatan

rekam medik, evaluasi pelaporan dan perumusan kebijakan.

B. Fungsi

a. Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan

kebutuhan dalam pengembangan kegiatan rekam medic dan evaluasi

pelaporan;

b. Pengkoordinasian pengembangan kegiatan dan system

penyelenggaraan rekam medic dan evaluasi pelaporan;

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan rekam medik dan

evaluasi pelaporan;

d. Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

e. Pengawasan dan pengendalian kegiatan rekam medic dan evaluasi

pelaporan;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh wakil direktur.

Page 25: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

77

Bidang rekam medik dan evaluasi pelaporan, terdiri atas:

1) Seksi rekam medik;

2) Seksi evaluasi dan pelaporan.

Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi yang berada dibawah

dan bertanggungjawab kepada kepala bidang.

18. Seksi Rekam Medik

A. Tugas

a. Menyiapkan bahan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan dalam

pengembangan rekam medik;

b. Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan system rekam medik;

c. Menyiapkan bahan koordinasi penyusuanan standar rekam medik;

d. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan mutu rekam medik;

e. Menggerakkan pelaksanaan penyelenggara rekam medik;

f. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan rekam medik;

g. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh kepala bidang.

19. Seksi Evaluasi dan Pelaporan

A. Tugas

a. Menyiapkan bahan prencanaan dan pemenuhan kebutuhan dalam

pengembangan kegiatan evaluasi dan pelaporan;

b. Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan kegiatan serta system

evaluasi dan pelaporan;

Page 26: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

78

c. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standar evaluasi dan

pelaporan;

d. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan mutu evaluasi dan

pelaporan;

e. Melaksanakan kegiatan evaluasi dan melaksanakan kegiatan evaluasi

dan pelaporan kegiatan rumah sakit;

f. Menyiapkan dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah (LAKIP) rumah sakit;

g. Mengawasi serta mengendalikan kegiatan evaluasi dan pelaporan;

h. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan evaluasi dan

pelaporan;

i. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh kepala bidang.

20. Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Profesi

A. Tugas

Merumuskan kebijakan, mengembangkan, mngkoordinasikan,

mengawasi, membina dan menendalikan penyelenggaraan kegiatan

pendidikan,penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah

koordinasinya.

Page 27: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

79

B. Fungsi

a. Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan penyelenggaraan

kegiatan pendidikan, penelitian, pengembangan profeis dan kegiatan

instalasi dibawah koordinasinya;

b. Perencanaan dan pengembangan penyelenggaraan kegiatan

pendidikan, penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan instalasi

dibawah koordinasinya;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan pendidikan,

penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan instalasi dibawah

koordinasinya;

d. Pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian,

pengembangan profesi dan kegiatan dibawah koordinasinya;

e. Evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian,

pengembangan profesi dan kegiatan dibawah koordinasinya;

f. Pengawasan dan pengendalian penyelenggaran kegiatan pendidikan,

penelitian, pengembangan profesi dan kegiatan dibawah

koordinasinya;

g. Pelaksanaan tugastugas lain yang diberikan oleh direktur.

Wakil direktur pendidikan dan pengembangan profesi, membawahi:

1) Bidang pendidikan dan penelitian;

Page 28: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

80

2) Bidang pengembangan profesi.

Masing-masing bidang dipimpin oleh kepala bidang yang berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada wakil direktur.

21. Bidang Pendidikan dan Penelitian

A. Tugas

Merencakan dan mengembangkan kegiatan pendidikan, penelitian dan

perumusan kebijakan serta koordinasi dengan instalasi.

B. Fungsi

a. Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan

dan penelitian;

b. Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pendidikan dan penelitian;

c. Pengkoordinasian kerjasama pendidikan dan penelitian;

d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pendidikan dan

penelitian;

e. Perumusan kebijakan dan pelaksanaan koordinasi dengan instalasi-

instalasi;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh wakil direktur.

Bidang pendidikan dan penelitian, terdiri atas:

1) Seksi pendidikan;

2) Seksi penelitian

Page 29: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

81

Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada kepala bidang.

22. Seksi Pendidikan

A. Tugas

a. Menyiapkan bahan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

pendidikan;

b. Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan kegiatan pendidikan;

c. Menyiapkan bahan penyusunan standar operasional procedur kegiatan

pendidikan;

d. Menyiapkan bahan penyusunan mutu kegiatan pendidikan;

e. Menyiapkan bahan analisi kebutuhan kegiatan pendidikan;

f. Menyiapkan bahan kerjasama pendidikan;

g. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan pendidikan;

h. Monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan

pendidikan;

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

23. Seksi Penelitian

A. Tugas

a. Menyiapkan bahan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

penelitian;

b. Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan kegiatan penelitian;

Page 30: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

82

c. Menyiapkan bahan penyusunan standar operasional procedur kegiatan

penelitian;

d. Menyiapkan bahan penyusunan mutu kegiatan penelitian;

e. Menyiapkan bahan analisi kebutuhan kegiatan penelitian;

f. Menyiapkan bahan kerjasama penelitian;

g. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan penelitian;

h. Monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan

penelitian;

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

24. Bidang Pengembangan Profesi

A. Tugas

merencanakan dan mengembangkan kegiatan pengembangan profesi

tenaga medik dan keperawatan, pengembangan profesi tenaga non medic dan

perumusan kebijakan serta koordinasi dengan instalasi.

B. Fungsi

a. Pengkoordinasian perencaan dan pelaksanaan kegiatan pengembangan

profesi tenaga medik dan keperawatan seta pengembangan profesi

tenaga non medik;

b. Pengkoordinasian pengembangan kegiatan pengembangan profesi

tenaga medik dan keperawatan serta pengembangan profesi tenaga non

medik;

Page 31: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

83

c. Pengkoordinasian kerjasama untuk pengembangan profesi tenaga

medik dan keperawatan serta pengembangan profesi tenaga non

medik;

d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kagiatan pengembangan profesi

tenaga medik dan keperawatan serta pengembangan profesi tenagan

non medik;

e. Perumusan kebijakan dan pelaksanaan koordinasi dengan instalasi-

instalasi;

f. Pelaksaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh wakil direktur.

Bidang pengembangan profesi, terdiri atas:

a. Seksi pengembangan profesi tenaga medik dan keperawatan;

b. Seksi pengembangan profesi tenaga non medik.

Masing-masinng seksi dipimpin oleh keapal seksi yang berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala bidang.

25. Seksi Pengembangan Profesi Tenaga Medik dan Keperawatan

A. Tugas

a. Menyiapkan bahan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

pengembangan profesi tenaga medik dan keperawatan;

b. Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan kegiatan pengembangan

profesi tenaga medic dan keperawatan;

Page 32: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

84

c. Menyiapkan bahan penyusunan standar operasional procedur kegiatan

pengembangan profesi tenaga medik dan keperawatan;

d. Menyiapkan bahan penyusunan mutu kegiatan pengembangan profesi

tenaga medik dan keperawatan;

e. Menyiapkan bahan analisi kebutuhan kegiatan pengembangan profesi

tenaga medik dan keperawatan;

f. Menyiapkan bahan kerjasama pengembangan profesi tenaga medik

dan keperawatan;

g. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan pengembangan

profesi tenaga medik dan keperawatan;

h. Monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan

pengembangan profesi tenaga medik dan keperawatan;

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

26. Seksi Pengembangan Profesi Tenaga Non Medik

A. Tugas

a. Menyiapkan bahan koordinsi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

pengembangan profesi tenaga non medik;

b. Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan kegiatan pengembangan

profesi tenaga non medik;

c. Menyiapkan bahan penyusunan standar operasional prosedur

pengembangan profesi tenaga non medik;

Page 33: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

85

d. Menyiapkan bahan penyusunan standar mutu kegiatan pengembangan

profesi tenaga non medik;

e. Menyiapkan bahan analisis kebutuhan kegiatan pengembangan profesi

tenaga non medik;

f. Menyiapkan bahan kerjasama untuk pengembangan profesi tenaga non

medik;

g. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan untuk pengembangan

profesi tenaga non medik;

h. Monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan

pengembangan profesi tenaga non medik;

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

27. Wakil Direktur Umum dan Keuangan

A. Tugas

Merumuskan kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan,

mengawasi, membina dan mengendalikan kegiatan ketatausahaan,

penyusunan perencanaan program dan anggaran, keuangan dan akuntansi dan

instalasi di bawah koordinasinya.

B. Fungsi

a. Pengkoordinasian perumusan strategi dan kebijakan umum dan

keuangan;

Page 34: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

86

b. Perencanaan dan pengembangan ketatausahaan, penyususnan dan

perencanaan program dan anggaran, keuangan dan akuntansi;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan ketatausahaan, penyususnan dan

perencanaan program dan anggaran, keuangan dan akuntansi;

d. Pembinaan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan ketatausahaan

penyususnan dan perencanaan program dan anggaran, keuangan dan

akuntansi;

e. Pengawasan, pengendalian dan pengkoordinasiankegiatan

ketatausahaan, penyususnan dan perencanaan program dan anggaran,

keuangan dan akuntansi;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur.

Wakil direktur umum dan keuangan, membawahi:

1) Bagian umum;

2) Bagian perencanaan dan anggaran;

3) Bagian keuangan dan akuntansi.

Masing-maisng bagian dipimpin oleh kepala bagian yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada wakil direktur.

Page 35: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

87

28. Bagian Umum

A. Tugas

Melaksanakan kegiatan perencanaan, pengembangan dan pemenuhan

kebutuhan ketatausahaan yang emliputi tata usaha kepegawaian,

keprotokolan, surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, perjalanan dinas, tata

naskah, humas, pemasaran dan perumusan kebijakan.

B. Fungsi

a. Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan

kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pelaksanaan tata usaha,

kepegawaian, humas dan pemasaran;

b. Pengkoordinasian pengembangan kegiatan tata usaha, kepegawaian,

humas dan pemasaran;

c. Pelaksanaan kordinasi dengan instalasi terkait tata usaha,

kepegawaian, humas dan pemasaran;

d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh wakil direktur.

Bagian umum, terdiri atas:

1) Sub bagian tata usaha;

2) Sub bagian kepegawaian;

3) Sub bagian hukum, hubungan masyarakat dan pemasaran.

Page 36: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

88

Maisng-masing sub bagian dipimpin oleh kepala sub bagian yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala bagian.

29. Sub Bagian Tata Usaha

A. Tugas

a. Menyiapkan bahan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

ketatausahaan;

b. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, penggandaan dan tata

kearsipan;

c. Menyiapkan dan mengatur penyelenggaraan rapat dinas;

d. Melaksanakan tugas-tugas administrasi perjalanan dinas;

e. Melaksanakan pengelolaan kendaraan dinas dan ambulance;

f. Melaksanakan urusan organisasi, tatalaksana dan perundang-

undangan;

g. Melaksanakan kegiatan ketertiban dan keamanan rumah sakit;

h. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan ketatausahaan;

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala bagian.

30. Sub Bagian Kepegawaian

A. Tugas

a. Menyiapkan bahan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

administrasi kepegawaian;

Page 37: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

89

b. Menyusun dan memelihara data kepegawaian serta menyiapkan bahan

koordinasi perencanaan pengembangan pegawai;

c. Menyiapkan seluruh rencana kebutuhan kepegawaian mulai

penempatan formasi, pengusulan dalam jabatan, ususlan pension,

peninjauan masa kerja, pemberian penghargaan, angka kredit jabatan

fungsional, kenaikan pangkat, DP-3, DUK, sumpah / janji pegawai,

diklat, ujian dinas, izin belajar, pembinaan kepegawaian dan disiplin

pegawai, menyusun standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan

fungsional;

d. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan administrasi

kepegawaian;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian.

31. Sub Bagian Hukum, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran

A. Tugas

a. Menyiapkan bahan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

kehumasan dan pemasaran;

b. Melaksanakan kegiatan penyiapan fasilitas hokum kedokteran

c. Melaksanakan tugas-tugas keprotokolan;

d. Menyiapkan penyelenggaraan kegiatan pelayan informasi, publikasi,

hubungan antar lembaga dan hubungan masyarakat;

e. Menyiapkan bahan dalam rangka promosi/pemasaran;

Page 38: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

90

f. Menyiapkan bahan koordinasi kerjasama permasaran rumah sakit;

g. Menyiapkan bahan tindak lanjut pengaduan masyarakat pengguna;

jasa rumah sakit;

h. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan humas dan

pemasaran;

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian.

32. Bagian Perencanaan dan Anggaran

A. Tugas

Perencanaan, pengembangan dan pemenuhan kebutuhan kegiatan

penyusunan perencanaan, anggaran, perlengkapan dan asset.

B. Fungsi

a. Pengkoordinasian, pelaksanaan perencanaan dan pemenuhan

kebutuhan dalam pengembangan penyusunan perencanaan, anggaran,

perlengkapan dan asset;

b. Pengkoordinasian pengembangan kegiatan penyusuna perencanaan,

anggaran, perlengkapan dan aset;

c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penyusunan

perencanaan, anggaran, perlengkapan dana aset;

d. Pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

e. Pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan oleh wakil direktur.

Bagian perencanaan dan anggaran, terdiri dari:

Page 39: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

91

1) Sub bagian perencanaan;

2) Sub bagian anggaran;

3) Sub bagian perlengkapan dan asset.

Masing-masing sub bagian dipimpin oleh kepala sub bagian yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala bagian.

33. Sub Bagian Perencanaan

A. Tugas

a. Menyiapakan bahan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

penyusunan perencanaan;

b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis dan rencana tahunan

rumah sakit;

c. Menyiapkan bahan penyusunan program dan kegiatan rumah sakit

d. Menyiapkan konsep evaluasi program rumah sakit;

e. Menyiapkan bahan penyusunan standar minimal kebutuhan sarana dan

prasarana rumah sakit;

f. Menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan;

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian.

34. Sub Bagian Anggaran

A. Tugas

a. Menyiapakan bahan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

penyusunan anggaran;

Page 40: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

92

b. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan anggaran pendapatan dan

belanja rumah sakit;

c. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan anggaran (RKA) rumah

sakit;

d. Menyiapkan bahan penyusunan rencana bisnis dan anggaran tahunan;

e. Menyiapkan bahan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran

(DPA) rumah sakit;

f. Menyiapkan jadwal rencana realisasi kegiatan pengadaan barang/jasa;

g. melaksanakan penyusunan perubahan dokumen pelaksanaan anggaran

(DPA) rumah sakit;

h. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan anggaran;

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian.

35. Sub Bagian Perlengkapan dan Asset

A. Tugas

a. menyiapkan bahan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

perlengkapan dan asset;

b. melaksanakan penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan

pelaporan barang medis dan non medis;

c. malaksanakan pemeliharaan dan pengelolaan barang-barang inventaris

dan gedung;

Page 41: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

93

d. melaksanakan pengemanan dan mengusulkan penghapusan barang

medis dan non medis;

e. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan;

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberika oleh kepala bagian.

36. Bagian Keuangan dan Akuntansi

A. Tugas

Melaksanakan kegiatan perencanaan, pengembangan dan pemenuhan

kebutuhan kegiatan penerimaan pendapatan, perbendaharaan, verifikasi,

akuntansi dan perumusan kebijakan.

B. Fungsi

a. pengkoordinasian, pelaksanaan, perencanaan dan pemenuhan

kebutuhan dalam pengembangan kegiatan pengelolaan penerimaan

pendapatan, perbendaharaan, verifikas dan akuntansi;

b. pengkoordinasian, pengembangan kegiatan pengelolaan penerimaan

pendapatan, perbendaharaan, verifikas dan akuntansi;

c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan penerimaan

pendapat, perbendaharaan, verifikas dan akuntansi;

d. pelaksanaan koordinasi dengan instalasi terkait;

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh wakil direktur.

Page 42: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

94

Bagian keuangan dan akuntansi, terdiri atas:

1) sub bagian penerimaan pendapatan;

2) sub bagian perbendaharaan;

3) sub bagian verifikasi dan akuntansi.

Masing-msing sub bagian dipimpin oleh kepal sub bagian yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kapada kepala bagian.

37. Sub Bagian Penerimaan Pendapatan

A. Tugas

a. menyiapkan bahan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

penerimaan dan pendapatan;

b. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan rencana pemanfaatan

dan pendayagunaan penerimaan pendapatan;

c. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka upaya menggerakkan

penerimaan pendapatan seefisien mungkin;

d. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka upaya ekstensifikasi dan

intensifikasi pendapatan;

e. menyiapkan bahan koordinat dalam rangka pengkajian terhadap pola

tarip;

f. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan penerimaan

pendapatan;

Page 43: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

95

g. menyiapkan laporan pertanggung jawaban hasil pengelolaan

penerimaan pendapatan;

h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian.

38. Sub Bagian Perbendaharaan

A. Tugas

a. menyiapkan bahan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

perbendaharaan;

b. menyiapkan bahan untuk pertanggung jawaban pengeluaran anggaran;

c. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan perbendaharaan;

d. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan perbendaharaan;

e. melaksanakan pengelolaan perbendaharaan;

f. menyiapkan laporan pertanggung jawaban pengeluaran anggaran;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala bagian.

39. Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi

A. Tugas

a. menyiapkan bahan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

verifikasi dan akuntansi;

b. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan anggaran berdasarkan

realisasi penerimaan maupun pengeluaran;

c. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan verifikasi dan

akuntansi;

Page 44: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

96

d. melaksanakan kegiatan penelitian dan pengujian terhadap dokumen

pngeluaran dan penerimaan;

e. meneliti dan mencatat semua transaksi keuangan;

f. menyiapkan laporan keuangan;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian.

4.1.4 Chart Of Account/ Bagan Kode Akun

Berikut adalah kode rekening menurut SAK yang digunakan :

X X X X X X

1. Kode program

2. Kode kegiatan

3. Kode kelompok

4. Kode jenis

5. Kode obyek

6. Kode rincian obyek

Tabel 4.1

Kode Akun Laporan Finansial Pendapatan

KODE AKUN URAIAN

1 ASET

1 1 Aset lancar

1 1 1 kas

1 1 2 Investasi jangka pendek

1 1 3 Piutang

1 1 4 Piutang lain-lain

Page 45: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

97

1 1 5 Persediaan

1 1 6 Biaya dibayar dimuka

1 2 Investasi jangka panjang

1 3 Aset tetap

2 KEWAJIBAN

2 1 Kewajiban jangka pendek

2 2 Kewajiban jangka panjang

3 EKUITAS

3 1 Ekuitas dana lancar

3 2 Ekuitas dana investasi

3 3 Ekuitas dana cadangan

4 PENDAPATAN

4 1 Pendapatan operasional

4 1 1 Pendapatan jasa layanan

4 1 1 1 Pendapatan jasa layanan kesehatan

4 1 1 1 01 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan

4 1 1 1 02 Pendapatan Instalasi Rawat Inap

4 1 1 1 03 Pendapatan Instalasi Gawat Darurat

4 1 1 1 04 Pendapatan Instalasi Farmasi

4 1 1 1 05 Pendapatan Instalasi Bedah Sentral

4 1 1 1 06 Pendapatan Instalasi Anestesi dan Rawat Intensif

4 1 1 1 07 Pendapatan Instalasi Patologi Anatomi

4 1 1 1 08 Pendapatan Instalasi Gigi dan Mulut

4 1 1 1 09 Pendapatan Instalasi Radiologi

4 1 1 1 10 Pendapatan Instalasi Rehabilitasi Medis

4 1 1 1 11 Pendapatan Instalasi Lab Sentral

4 1 1 1 12 Pendapatan Instalasi Gizi

4 1 1 1 13 Pendapatan Instalasi Mikrobiologi Klinik

4 1 1 1 14 Pendapatan Instalasi Kedokteran Forensik

4 1 1 1 15 Penyehatan Lingkungan

4 1 1 1 16 Pendapatan Instalasi Laundry dan Steril Sental

4 1 1 1 17 Pendapatan IPS Non Medik

4 1 1 1 18 Pendapatan IPS Alat medik

Page 46: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

98

4 1 1 2 Potongan pendapatan

4 1 1 2 01 Restitusi Pendapatan

4 1 1 2 02 Diskon Pendapatan

4 1 2 Hibah tidak terikat

4 2 Pendapatan non operasional

4 2 1 Hibah Terikat

4 2 2 Hasil Kerjasama Dengan Pihak Lain (KSO)

4 2 3 APBD

4 2 4 APBN

4 2 5 Lain-Lain Pendapatan BULD yang Sah

4 3 Pos luar biasa

4 3 1

Pendapatan Luar Biasa

5

BELANJA

5 1

Belanja langsung

5 1 1

Belanja pegawai

5 1 1 1

Honorarium PNS

5 1 1 2

Honoraium non PNS

5 1 1 3

Uang lembur

5 1 2

Belanja barang dan jasa

5 2

Belanja tidak langsung

5 2 1

Belanja pegawai

5 2 1 1

Gaji dan tunjangan

5 2 1 1 01 Gaji pokok

5 2 1 1 02 Tunjangan jabatan

6

PEMBIAYAAN

6 1

Pengeluaran pembiayaan daerah

6 1 1

Pelampauan pengeluaran

6 1 1 1

Pajak daerah

Page 47: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

99

4.1.5 Sistem dan Prosesdur Rawat Inap

Rawat inap adalah pelayanan pengobatan kepada penderita disuatu fasilitas

pelayanan kesehatan yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap

difasilitas kesehatan tersebut.

Sistem dan Prosedur rawat inap bertujuan untuk meningkatkan kualitas

informasi. Untuk memenuhi tujuan tersebut prosedur rawat inap telah dirancang

dengan semaksimal mungkin, dan dalam urutan prosedur yang ada dimulai dari

pasien datang hingga paasien dinyatakan sembuh dan pulang.

Dari keterangan di atas maka penulis akan membahas mengenai sistem dan

prosedur rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

A. Sistem dan Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Inap

Dalam pelaksanaan pendaftaran pasien rawat inap RSUD Dr. Saiful

Anwar Malang terdapat beberapa fungsi yang terkait dan dokumen/transaksi yang

digunakan, sebagai berikut:

1. Pendaftaran pasien

a) Sebelum menerima pelayanan kesehatan, calon pasien rawat inap

mendaftarkan diri ke bagian penerimaan pasien rawat inap.

b) Di bagian penerimaan pasien rawat inap petugas akan menanyakan kepada

pendaftar posisi pasien saat itu (jika pasien berada di Instalasi Gawat

Darurat maka pasien akan langsung dibuatkan kepala les, yakni lampiran

yang berisis data pasien yang meliputi no. MR (medical record), no.

Page 48: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

100

billing, nama, alamat, ruang perawatan, status, diagnose dokter dan

penanggung jawab pasien, sedangkan pasien yang berasal dari poli tidak

langsung dibuatkan kepala les tetapi diteleponkan dahulu pada ruangan

sesuai dengan diagnosa dokter).

c) Pasien, keluarga atau pengantar diminta untuk menunjukkan surat rawat

inap sebelum dibuatkan kepala les.

d) Setelah itu akan diwawancarai mengenai data sosial pasien, seperti nama

pasien, nama keluarga (nama penanggung jawab), umur jenis kelamin,

alamat, pekerjaan, pendidikan, agama, tempat tanggal lahir, dan status

perkawinan.

e) Yang paling penting yaitu persyaratan sebagai penjamin pembayaran

khususnya bagi pengguna SKTM (surat keterangan tidak mampu),

ASKSES JAMKESMAS (jaminan kesehatan masyarakat)ASKES PNS

dan ASKES swasta.

2. Pencatatan berkas pendaftaran pasien rawat inap

Yang dimaksud disini adalah memasukkan data pasien kedalam program

komputer yang telah disediakan oleh instansi. Untuk mengantisipasi gangguan

pada komputer maka petugas juga melakukan pencatatan data pasien secara

manual pada buku register.

Page 49: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

101

Pencatatan di berkas pendaftaran pada computer terdiri dari:

a. Data Sosial

Data yang didapat saat pasien mendaftarkan diri di tempat penerimaan

pasien rawat inap yang dicatat oleh petugas.

b. Data Medik

Data yang didapat apabila pasien telah memasuki unit pelayanan

kesehatan jasa rawat jalan, rawat inap, IGD, beserta penunjangnya. Catatan ini

dibuat oleh petugas pelayanan.

3. Kartu berobat pasien

Kartu berobat pasien merupakan sarana penunjang yang bermanfaat untuk

mengetahui no MR (medical record) pasien yang digunakan sebelum rawat jalan

atau rawat inap.

4. Penyimpanan berkas pasien rawat inap

Penyimpanan berkas pasien rawat inap merupakan sarana dalam

mempermudah melacak identitas pasien apabila pasien tidak membawa kartu

berobat ataupun bagi para pengunjung yang ingin menjenguk sanak saudaranya.

Agar lebih jelas penulis akan menyajikan alur pendaftaran pasien rawat

inap sebagai berikut:

Page 50: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

102

Gambar 4.2

Alur Pendaftaran Pasien Rawat Inap

Loket Administrasi Rawat Inap Ruangan Rawat Inap Ruang Penunjang Medik

Mulai

Menerima pasien

dari rujukan dokter

Map status

rawat inap

pasien

1

Memasukkan data

identitas dan catatan

medik pasien dalam

map status rwat inap

Mencatat dalam

buku register masuk

pasien rawat inap

1

Menerima pasien

dan catatan medik

Tindakan

Melakukan

pemeriksaan

Map/blanko

catatan medik

Membuat

permintaan

penunjang

medik

Membuat

rinncian

tindakan

Melakukan

tindakan

Blangko penunjang Blanko tindakan 2

Blanko tindakan 1Blangko penunjang

medik

2

3

Dicatat dalam

map status rawat

inap

Mengerjakan

pemerikasaan/

tindakan

Menerima

permintaan

tindakan medik

dari ruangan

Blanko 2

pemeriksaan

Blanko 1

pemeriksaan

Map status rawat

inap pasien

Map/blangko

catatan medik

Tidak Ada

3

Blanko tindakan 1

Balnko tindakan 2

Blanko 1

pemeriksaan medik

Membuat

rekap biaya

perawatan

Rincian biaya

perawatan

2

Alur Pendaftaran Pasien Rawat Inap

Sumber : Prosedur Pendaftaran Pasien RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Page 51: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

103

B. Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas Rawat Inap

Bastian (2006:118) mendefinisikan kas adalah uang tunai dan yang setara

uang tunai serta saldo rekening giro yang tidak dibatasi penggunaannya untuk

membiayai kegiatan entitas pemerintah daaerah.

Rumah sakit Saiful Anwar Malang memiliki kas kecil, dimana Dana kas

kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran

yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek

Metode yang digunakan dalam kas kecil yaitu metode fluktuatif, dimana

Saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah

pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil.

Karakteristik penerimaan kas yang membedakan antara penerimaan kas

dari instalasi rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat adalah pembayaran

tagihan atas rawat inap bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu pembayaran yang

dilakukan setelah pasien dinyatakan sembuh dan boleh pulang yakni melalui

pembayaran tunai dan melalui piutang. Berikut penulis akan membahas mengenai

penerimaan kas pasien rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

A. Prosedur penerimaan kas secara tunai

1. Pihak yang terkait

Pihak yang terkait dengan penerimaan kas dipelayanan rawat inap

antara lain:

Page 52: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

104

a. Kasir

Kasir memiliki tugas utama untuk pembayaran dari pasien rawat inap serta

menyetorkan ke bendahara penerimaan

b. Verifikator pendapatan

Memverifikasi penyetoran penerimaan kas dari kasir rawat inap

berdasarkan bukti fisik dan transaksi di billing system serta membuat

pengesahan

c. Bendahara penerimaan

Menerima penyetoran kas yang telah diverifikasi dan menyetorkannya ke

bank jatim serta membuat dokumen laporan penerimaan kas dan

pendapatan

d. Fungsi akuntansi

Mencatat transaksi penerimaan kas dari pendapatan

2. Dokumen yang digunakan

a. Faktur dan kuitansi

Faktur merupakan dokumen yang dihasilkan oleh kasir untuk menagih

sedangkan kuitansi merupakan dokumen yang menunjukkan bahwa kasir

telah menerima pembayaran dari pasien

b. Rekapitulasi penerimaan kas

Merupakan dokumen yang digunakan untuk merekapitulasi penerimaan

kas kasir setiap hari

Page 53: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

105

c. Tanda bukti pembayaran

Merupakan dokumen yang digunakan sebagai bukti penerimaan kas oleh

bendahara penerimaan dari kasir

d. Slip setoran

Slip setoran digunakan sebagai sarana untuk memasukkan penerimaan

dari pendapatan ke rekening bendahara penerimaan

e. Laporan realisasi pendapatan

Merupakan laporan yang dihasilkan oleh bendahara penerimaan tentang

pendapatan yang menjadi hak dan/atau telah diterima dari pasien atau

pihak ketiga

f. Laporan rekonsiliasi pendapatan-LO (Laporan Operasional)

Merupakan laporan yang dihasilkan oleh bendahara penerimaan yang

bersi tentang rekonsiliasi pendapatan berbasis akrual dengan pendapatan

berbasis kas

3. Catatan yang digunakan

a. Buku kas umum (BKU) penerimaan

BKU penerimaan digunakan untuk mencatat transaksi tunai yang terkait

dengan penerimaan kas dari pendapatan. BKU penerimaan ini merupakan

catatan formal yang dimiliki oleh bendahara penerimaan.

Page 54: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

106

b. Jurnal penerimaan kas

Jurnal penerimaan kas merupakan catatan resmi pertama secara akuntansi

yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi di PKK-SKPD untuk

mencatat penerimaan kas dari pasien rawat inap

c. Jurnal umum

Jurnal umum digunakan untuk mencatat piutang yang timbul dari pasien

umum yang menunggak atau mengangsur dalam pembayarannya

4. Deskripsi prosedur

a. Setelah dinyatakan sembuh dan boleh pulang, pasien umum

memberitahukan kasir untuk menyelesaikan administrasi pelayanan

kesehatan. Selanjtunya kasir menerbitkan faktur yang berisi rincian

tagihan atas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien umum.

b. Berdasarkan faktur tersebut, pasen umum melakukan pembayaran.

Terdapat 2 kemungkinan pembayaran yang dilakukan oleh pasien umum,

yaitu:

1) Membayar lunas

2) Membayar tidak lunas. Penyebab pembayaran tidak lunas, antara

lain:

a) Tidak mampu dan meminta keringanan kepada direktur rumah

sakit

b) Tidak mampu dan menyatakan bersedia mengangsur

Page 55: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

107

c) Mendapatkan fasilitas (keringanan) dari rumah sakit

c. Jika pasien tidak mampu dan meminta keringanan, maka pada hari yang

bersamaan pasien mengajukan permohonan keringanan pembayaran

kepada direktur rumah sakit yang bias didelegasikan ke wakil direktur

dengan membawa kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan. Jika

pengajuan keringanan pembayaran disetujui maka pasien membayar

sebesar sisanya. Jika pengajuan keringanan pembayaran tidak disetujui

maka pasien diharuskan membayar penuh

d. Jika pasien menyatakan tidak mampu membayar sekaligus, maka dia

membuat surat pernyataan untuk melakukan pembayaran secara

mangangsur. Pengajuan tersebut dilakukan ke kepala bagian penerimaan

dan pendapatan. Setelah mendapatkan persetujuan, maka pasien

membayar sesuai dengan perjanjian

e. Jika pasien mendapatkan fasilitas (keringanan) dari rumah sakit, maka

pasien melakukan pembayaran sesuai dengan kewajiban yang telah

ditetapkan

f. Setiap pasien umum yang tidak membayar lunas disertai dengan dokumen

pendukung rangkar 3, yaitu:

a) Lembar 1 (asli) untuk bendahara penerimaan/fungsi penagihan

b) Lembar 2 untuk kasir

c) Lembar 3 untuk arsip

Page 56: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

108

g. Kasir menerbitkan kuitansi pembayaran dari pasien, kuitansi dibuat

rangkap 3, yaitu:

a) Lembar 1 (asli) untuk pasien

b) Lembar 2 untuk bendahara penerimaan

c) Lembar 3 untuk arsip

h. Kuitansi lembar ke-2 dikumpulkan dan diurutkan berdasarkan nomor

kuitansi. Selanjutnya kasir membuat rekapitulasi penerimaan kas pada saat

jam kasir ditutup. Kumpulan kuitansi dan rekapitulasi penerimaan kas

tersebut selanjutnya dikirimkan ke bendahara penerimaan

i. Dibagian penerimaan dan pendapatan, dokumen dari kasir diverifikasi

kelengkapan dan kebenaran datanya. Verifikasi dilakukan pada bukti fisik

maupun billing system. Bila ada yang tidak sesuai, maka dilakukan

klarifikasi atau koreksi. Jika telah sesuai, maka bagian verifikasi

melakukan otorisasi berupa paraf pada rekapitulasi penerimaan kas

j. Berdasarkan hasil verifikasi, bendahara penerimaan mencatatnya ke dalam

BUKU penerimaan sesuai dengan jenis pendapatan yang ada dalam

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) disisi penerimaan

k. Selanjutnya bendahara penerimaan membuat slip setoran rangkap 3

sebagai sarana untuk menyetorkan penerimaan pendapatan ke rekening

bendahara penerimaan dengan rincian sebagai berikut:

Page 57: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

109

a) Slip setoran lembar 1 (asli) dan 3 (asli) untuk bendahara

penerimaan

b) Slip setoran lembar 2 untuk Bank Jatim

l. Selanjutnya bendahara penerimaan membuat laporan realisasi

pendapatan—LO (Laporan Operasional) yang dibuat berdasarkan sumber

pendapatannya. Laporan realisasi pendapatan ini dibuat per instalasi dan

per sumber dana. Masing-masing laporan dibuat rangkap 2, salah satunya

buat arsip

m. Laporan realisasi pendapatan lembar ke-1 dan slip lembar ke-1 diserahkan

ke fungsi akuntansi di PPK-SKPD

n. Jika terdapat pasien yang tidak membayar lunas, maka bendahara

penerimaan juga menerbitkan laporan rekapitulasi piutang pasien umum

dan/atau laporan potongan pendapatan. Rekapitulasi pituang umum

diterbitkan bila terdapat pasien yang melakukan penunggakan dan berjanji

akan mengansur, sedangkan laporan potongan pendapatan diterbitkan bila

terdapat keringan pembayaran astas pelayanan kesehatan yang diberikan

kepada pasien umum.

o. Berdasarkan slip setoran, fungsi akuntansi mencatat dijurnal penerimaan

kas untuk menghasilkan laporan realisasi anggaran

Page 58: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

110

p. Berdasrkan laporan realisasi pendapatan dan laporan rekonsiliasi

pendapatan, fungsi akuntansi mencatat dijurnal untuk menghasilkan

laporan operasional

5. Bagan alur prosedur

Berikut ini disajikan bagan alir untuk prosedur pendapatan dari rawat inap:

Page 59: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

111

Gambar 4.3

Alur Penerimaan Kas Tunai Rawat Inap

Penerimaan Kas – Instalasi Rawat Inap

Pasien Verifikasi/AkuntansiBank JatimBendahara

Penerimaan

Verifikasi

PendapatanKasir

Dinyatakan sembuh

dan boleh pulang

Mengesahkan

Slip setoran

Membuat slip

setoran

Mencatat ke

Dalam BKU dan

Leporan realisasi

Meneliti

Rekapitulasi

Penerimaan kas

Mengotorisasi

Rekapitulasi

Penerimaan kas

Memverifikasi

Dokumen fisik

Dan billing

Merekapitulasi

kuitansi

Mencetak faktur

Menyiapkan

dokumen pendukung

Melakukan

pembayaran

Lunas ?

1-3

Dokumen

pendukung

BKU

1-3

Slip setoran

1-3

Rekapitulasi

Penerimaan kas

1-3

Kuitansi

1-3

FakturSesuai?

Ada tunggakan?

1-2

Laporan realisasi

pendapatan dan

rekonsiliasi

pendapatan

Memverifikasi dan

Mengesahkan

dokumen

Jurnal

penerimaan

kas/jurnal

umum

Tidak

Yaya

Tidak

Sumber : Prosedur Penerimaan Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Page 60: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

112

6. Kebijakan akuntansi sistem dan prosedur pendapatan rawat inap

a. Pengakuan Pendapatan

1) Pendapatan dari rawat inap diakui pada saat kas yang diterima oleh

bendahara penerimaan telah disetorkan ke rekening RSSA.

2) Pendapatan menganut asas bruto, yaitu pengakuan pendapatan sebelum

dikurangi dengan biaya-biaya dalam rangka menghasilkan pendapatan

tersebut.

3) Pendapatan atas layanan kesehatan dari rawat inap dalam pendapatan

dikelompokkan dalam akun pendapatan jasa layanan BLUD.

4) Pendapatan dari layanan kesehatan rawat inap diakui berdasarkan slip

setoran atau surat tanda setoran yang telah divalidasi oleh Bank jatim.

pendapatan jasa layanan ini diakui setiap hari karena setoran atas

pendapatan ini dilakukan setiap hari sesuai dengan jam operasional bank

jatim.

5) Penerimaan kas dari pelayanan rawat inap yang belum disetorkan ke

rekening RSSA dan masih tersimpan di brankas kasir ataupun bendahara

penerimaan tidak di akui sebagai pendapatan jasa layanan BLUD

melainkan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan dilaporkan dalam

neraca dan dicatat dengan menguunakan akun laporan finansial.

6) Pembayaran atas jasa layanan yang dilakukan melalui kartu kredit ataupun

kartu debit diakui sesuai dengan tanggal yang tertera pada invoice kartu

Page 61: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

113

kredit ataupun kartu debit yang menyatakan bahwa telah terjadi

pembayaran ke rekening RSSA. Pendapatan diakui pada saat wajib bayar

membayarkan dengan menggunakan kartu debit atau kartu kredit, bukan

pada saat dana dari kartu debit atau kartu kredit dipindahkan ke rekening

bendahara penerimaan di Bank jatim. Kartu debit atau kartu kredit

disetarakan dengan kas.

b. Pengukuran pendapatan

1) Pendapatan jasa BLUD dari rawat inap diakui sebesar nilai nominal kas

yang diterima dan disetorkan ke rekening RSSA atau rekening kas

umum daerah.

2) Pendapatan dari rawat inap yang dibayarkan melalui kartu kredit atau

kartu debit dicatat sebesar nilai yang tertera dalam struk

pemindahbukuan dari kartu kredit atau kartu debit pada saat dilakukan.

3) Apabila terdapat pasien rawat inap yang menunggak, maka sisa hak

RSSA yang belum dibayarkan tidak dicatat sebagai pendapatan jasa

layanan BLUD baik di BKU penerimaan maupun pendapatan.

4) Apabila terdapat keringanan pembayaran atas pelayanan kesehatan

rawat inap, maka tidak ada penambahan pendapatan yang dicatat.

5) Apabila ada kebijakan untuk membebaskan pembayaran atas pelayanan

kesehatan rawat inap, maka tidak ada penambahan pendapatan yang

dicatat.

Page 62: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

114

6) Pendapatan yang diperoleh dalam mata uang asing dikonversi ke mata

uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada

saat terjadinya pendapatan.

c. Pencatatan atas pendapatan

Berdasarkan STS (Surat Tanda Setoran) fungsi akuntansi melakukan

pencatatan:

Tabel 4.2

Pencatatan atas Penerimaan Kas

Tanggal Uraian Debit Kredit

31-Agus-10

SILPA XX

Pendapatan jasa layanan BLUD XX

(mencatat pendapatan jasa layanan yang disetorkan ke

rekening RSSA)

B. Prosedur penerimaan kas dari piutang

Menurut Akbar (2004:199) menyatakan bahwa pengertian piutang

meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain untuk

menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan datang sebagai

akibat kejadian pada masa yang lalu.

Pada sistem penerimaan kas yang didapat dari piutang, rumah sakit

memiliki kebijakan yang telah diatur oleh Direktur RSSA Malang, dimana

ketika pasien tidak bisa membayar biaya pelayanan secara tunai maka

diperbolehkan membayar secara piutang dengan syarat membayarkan uang

muka. Berikut sistem dan prosedur uang muka:

Page 63: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

115

a) Sistem dan Prosedur Uang Muka Pelayanan Kesehatan

Pada pasien umum yang menjalani rawat inap mereka diperkenankan

untuk membayar uang muka atas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan

oleh Rumah Sakit Saiful Anwar. Kebijakan pembayaran uang muka ini bisa

dilakukan secara suka rela ataupun ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit.

Berikut penulis akan menyajikan sistem dan prosedur akuntansi untuk

pembayaran dan penggunaan uang muka:

1. Pihak yang tekait

Pihak yang terkait dengan penerimaan kas dan penggunaan uang muka

antara lain:

1) Kasir

kasir memiliki tugas utama untuk menerima pembayaran uang muka dari

pasien rawat inap serta menyetorkannya ke bendahara penerimaan.

2) Verifikator pendapatan

memverifikasi penyetoran penerimaan kas dari kasir rawat inap

berdasarkan bukti fisik dan transaksi di billing system serta membuat

pengesahan.

3) Bendahara penerimaan

Menerima penyetoran kas dari uang muka yang telah di verifikasi dan

menyetorkannya di Bank Jatim.

Page 64: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

116

4) Fungsi akuntansi

Mencatat transaksi penerimaan kas dari uang muka dan pengurangan atas

uang muka karena penggunaan ke dalam jurnal.

2. Dokumen yang digunakan

a. Kuitansi

Kuitansi merupakan dokumen yang dihasilkan oleh kasir untuk menerima

pembayaranuang muka dari pasien.

b. Rekapitulasi penerimaan kas

Merupakan dokumen yang digunakan untuk merekapitulasi penerimaan

kas kasir setiap hari baik dari pendapatan maupun uang muka.

c. Tanda bukti pembayaran

Merupakan dokumen yang digunakan sebagai bukti penerimaan kas oleh

bendahara penerimaan dari kasir.

d. Slip setoran

Slip setoran digunakan sevagai sarana untuk memasukkan penerimaan

dari uang muka ke rekening bendahara penerimaan.

e. Laporan mutasi uang muka

Merupakan laporan yang dihasilkan oleh bendahara penerimaan yang

berisikan tentang transaksi penerimaan dan penggunaan atau pengambilan

uang muka setiap hari.

Page 65: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

117

f. Rekapitulasi uang muka

Merupakan laporan yang dihasilkan oleh bendahara penerimaan yang

berisikan informasi saldo akhir uang muka. Saldo yang tercatat dalam

rekapitulasi ini harus sama dengan saldo rekening Koran yang

menampung uang muka dari pasien umum.

3. Catatan yang digunakan

A. Buku Kas Umum (BKU) penerimaan

BKU penerimaan digunakan untuk mencatat transaksi tunai yang

terkait dengan penerimaan kas dari uang muka. BKU penerimaan ini

merupakan catatan formal yang dimiliki oleh bendahara penerimaan.

B. Jurnal penerimaan kas

Jurnal penerimaan kas merupakan catatan resmi pertama yang

diselenggarakan oleh fungsi akuntansi di PPK-SKPD untuk mencatat

mutasi uang muka.

C. Administrasi pasien

Merupakan catatan yang berisikan transaksi finansial yang melibatkan

penggunaan uang muka, tagihan serta pembayaran yang dilakukan

pasien selama menjalani pelayanan kesehatan. Administrasi pasien ini

dibuat per pasien.

Page 66: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

118

4. Deskripsi prosedur

A. Deskripsi prosedur penerimaan uang muka

a. Pasien umum membayarkan uang muka di awal atau di pertengahan

proses pelayanan kesehatan rawat inap.

b. Kasir menerbitkan kuitansi pembayaran dari pasien. kuitansi dibuat

rangkap 3, yaitu:

a) Lembar 1 (asli) untuk pasien

b) Lembar 2 untuk bendahara penerimaan

c) Lembar 3 untuk arsip

c. Kuitansi lembar ke-2 dikumpulkan dan diurutkan berdasarkan nomor

kuitansi. Selanjutnya kasir membuat rekapitulasi penerimaan kas pada

saat jam kasir ditutup ke dalam kolom ―uang muka‖ dengan nilai

positif sebesar uang yang diterima dari pasien umum. Kumpulan

kuitansi dan rekapitulasi penerimaan kas tersebut selanjutnya

dikirimkan ke bendahara penerimaan.

d. Di bagian penerimaan dan pendapatan, dokumen dari kasir di

verifikasi kelengkapan dan kebenaran datanya. Verifikasi dilakukan

pada bukti fisik maupun billing system. bila ada yang tidak sesuai,

maka dilakukan klarifikasi dan koreksi. Jika telah sesui, maka bagian

verifikasi melakukan otorisasi berupa paraf pada rekapitulasi

penerimaan kas.

Page 67: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

119

e. Berdasarkan hasil verifikasi, bendahara penerimaan mencatat jumlah

pembayaran uang muka ke dalam BKU penerimaan dengan kode

rekening pendapatan diterima dimuka.

f. Selanjutnya bendahara penerimaan membuat slip setoran rangkap 3

sebagai sarana untuk menyetorkan penerimaan uang muka ke rekening

bendahara penerimaan dengan rincian sebagai berikut:

1. Slip setoran lembar 1 (asli) untuk bendahara penerimaan

2. Slip setoran lembar 2 untuk Bank jatim

3. Slip setoran lembar ke 3 untuk arsip

g. Atas uang muka dari pasien umum, bendahara penerimaan membuka

rekening bank khusus untuk menampung uang muka.

h. Selanjutnya bendahara penerimaan membuat laporan mutasi uang

muka dan rekapitulasi uang muka. laporan tersebut dibuat rangkap 2,

salah satunya buat arsip.

i. Rekapitulasi uang muka dan laporan mutasi uang muka lembar ke-1

dan slip setoran lembar ke-1 diserahkan ke fungsi akuntansi di PPK-

SKPD.

j. Berdasarkan laporan mutasi uang muka dan rekapitulasi uang muka,

fungsi akuntansi mencatat di jurnal penerimaan kas dengan kode

rekening kas di bendahara penerimaan (D) dan pendapatan diterima

dimuka (K). Transaksi ini termasuk dalam kategori transaksi financial.

Page 68: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

120

k. Fungsi akuntansi di PPK-SKPD juga melakukan pengecekan terhadap

kebenaran informasi uang muka dengan membandingkan antara saldo

akhir uang muka yang ada di buku besar dengan rekapitulasi uang

muka yang dibuat oleh bendahara penerimaan.

B. Deskripsi prosedur penggunaan uang muka

a. Ketika pasien umum rawat inap dinyatakan telah sembuh dan

diperkenankan untuk pulang, kasir segera mencetak faktur pelayanan

kesehatan rawat inap. faktur diterbitkan rangkap 3 dengan

peruntukan:

a) Lembar 1 (asli) untuk pasien

b) Lembar ke-2 untuk bendahara penerimaan

c) Lembar ke-3 untuk arsip

b. Berdasarkan faktur tersebut, kasir melakukan pengecekan dengan

uang muka yang telah disetorkan oleh pasien umum. pengecekan

dilakukan dengan membandingkan antara faktur dengan catatan

yang ada di dokumen administrasi pasien.

c. Jika hasil pengecekan menunjukkan bahwa terdapat kekurangan

pembayaran maka kasir menerbitkan kuitansi sebesar kekurangan

biaya pelayanan kesehatan yang harus dibayar oleh pasien.

d. Jika tidak tedapat kekurangan (dengan kata lain jumlah uang muka

sama dengan tagihan dalam faktur) maka kasir menerbitkan surat

Page 69: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

121

keterangan lunas bayar yang dilampiri dengan dokumen pendukung

yang meunjukkan besaran uang muka yang telah dibayarkan dan

total tagihan jasa pelayanan kesehatan.

e. Jika terdapat kelebihan pembayaran uang muka, maka pasien umum

mengjukan restitusi ata pembayaran uang muka. Selain pengajuan

restitusi, pasien juga akan menerima surat keterangan lunas bayar

yang menyatakan bahwa tagihan pelayanan kesehatan telah dilunasi.

f. Berdasarkan kuitansi dan surat keterangan lunas bayar yang

diterbitkan, kasir selanjutnya mencatat kedalam rekapitulasi

penerimaan kas dengan mengisi nilai negatif di kolo ―uang muka‖

(untuk mencatat berkurangnya uang muka) dan mengisi nilai positif

di kolom ―pembayaran tunai‖ (untuk mencatat kekurangan

pembayaran).

g. Kuitansi dan rekapitulasi penerimaan kas dikirimkan ke bagian

penerimaan dan pendapatanuntuk dilakukan verifikasi. Verifikasi

dilakukan untuk mencocokkanpencatatan yang dilakukan oleh kasir

dengan bukti fisik dan jumlah uang serta nilai dalam billing system.

Jiak telah sesuai maka fungsi verifikasi pendapatan akan

memberikan otorisasi/pengesahan. Jika belum sesuai maka catatan

akan dikembalikan kepada kasir untuk dilakukan pembenahan.

Page 70: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

122

h. Berdasarkan hasil verifikasi pendapatan, bendahara penerimaan

menerbitkan tanda bukti penerimaan yang menunjukkan jumlah

uang yang diterima dari kasir sebesar selisih kurang uang muka dari

faktur. namun juka akumulasi uang muka dari pasien telah cukup

untuk membayar total tagihan jasa pelayanan maka bendahara

penerimaan tidak menerbitkan tanda bukti penerimaan melainkan

cukup memberikan stempel ―pindah buku‖ pada faktur yang

diterbitkan oleh kasir.

i. Selanjutnya bendahara penerimaan melakukan rekapitulasi atas

penggunaan uang muka dari seluruh kasir. Berdasarkan rekapitulasi

tersebut bendahara penerimaan menyiapkan slip penarikan dan slip

penyetoran (untuk menyetorkan pendapatan yang dibayarkan

melalui uang muka) atau surat perintah pemindahbukuan untuk

memindahkan uang muka yang menjadi porsi pendapatan dari

rekening yang menampung uang muka ke rekening yang

menampung pendapatan.

j. Berdasarkan slip setoran atau surat perintah pemindahbukuan

bendahara penerimaan mencatat di buku kas umum bendahara

penerimaan dengan kode rekening pendapatan jasa layanan BLUD

disisi penerimaan dan mencatat pendapatan diterima dimuka (uang

muka) disisi pengeluaran

Page 71: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

123

k. Selanjutnya bendahara penerimaan membuat laporan realisasi

pendapatan-LO dan laporan mutasi uang muka. kedua laporan

tersebut beserta slip setoran atau surat pemindabukuan lembar ke 1

diserahkan ke fungsi akuntansi di PPK-SKPD.

l. Berdasarkan slip setoran atau surat pemindahbukuan dan laporan

mutasi uang muka fungsi akuntansi mencatat ke dalam jurnal

penerimaan kas dengan kode rekening SiLPA (D) dan pendapatan

jasa layanan BLUD (K). Selain itu, fungsi akuntansi juga mencatat

di jurnal financial dengan kode rekening pendapatan diterima

dimuka (D) dan pendapatan instalasi (K).

m. Guna menguji kebenaran saldo akhir uang muka maka fungsi

akuntansi di PPK SKPD melakukan pencocokan dengan rekapitulasi

uang muka yang disusn oleh bendahara penerimaan.

5. Bagan alur prosedur

Berikut ini penulis akan menyajikan bagan alur untuk prosedur

penerimaan dan penggunaan uang muka:

Page 72: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

124

Gambar 4.4

Prosedur Uang Muka

Sistem dan Prosedur Penggunaan Uang Muka

PasienVerifikasi/

AkuntansiBank jatim

Bendahara

Penerimaan

Verivikasi

pendapatanKasir IR Inap

Dinyatakan

sembuh dan

boleh pulang

Mengajukan

restitusi

Melakukan

pembayaran

Merekapitulasi

kuitansi

Mencetak

faktur

1-3

Faktur

1-3

Kuitansi

1-3

Surat keterangan

Lunas bayar

Kurang

Bayar?Lebih bayar?Ya Tidak

1-3

Rekapitulasi

penerimaan kas

Mengotorisasi

rekapitulasi

penerimaan kas

Memverifikasi

dokumen fisik

dan billing

Sesui?

Mencatat

kedalam

BKUsidan

laporan realisai

Meneliti

rekapitulasi

penerimaan kas

1-2

Laporan realisasi dan

laporan rekapitulasi

uang muka

BKU

1-3

Slip penyetoran

1-3

Slip penarikan/

pemindahbukuan

Pembayaran

melalui UM

Memverifikasi

dan

mengesahkan

dokumen

Mengesahkan

slip setoran/slip

penarikan/

pemindahbukua

n

Jurnal

penerimaan

kas/jurnal

umum

Ya

TidakTidak

Ya

Ya

Tidak

Sumber : Prosedur Uang Muka RSUD Dr. Saifuk Anwar Malang

Page 73: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

125

6. Kebijakan akuntansi sistem dan prosedur uang muka

A. Kebijakan akuntansi penerimaan uang muka

a. Pengakuan penerimaan uang muka

1. uang muka yang diterima dari pasien bisa dianggap sebagai dana titipan

dan belum diakui sebagai pendapatan. Dasar pengakuan pendapatan

bersumber dari faktur yang telah diterbitkan.

2. uang muka dari pasien diakui sebagai pendapatan diterima dimuka yang

masuk dalam klasifikasi utang jangka pendek.

3. Pendapatan diterima dimuka dari pasien dicatat oleh bendahara

penerimaan berdasarkan rekapitulasi penerimaan kas yang diterbitkan oleh

kasir yang menginformasikan jumlah uang muka yang diterima.

Bendahara mencatat uang muka tersebut dalam BKU penerimaan.

4. Fungsi akuntansi di PPK-SKPD mengakui bertambahnya pendapatan

dimuka berdasarkan STS (Surat Tanda Setoran) yang dibuat oleh

bendahara penerimaan dalam rangka menyetorkan uang muka ke rekening

bank yang khusus menampung uang muka dari pasien.

b. Pengukuran uang muka (diterima dimuka)

1. Uang muka yang dibayarkan oleh pasien diakui sebesar nilai nominal

uang muka yang tertera dalam kuitansi yang diterbitkan oleh kasir.

2. Pendapatan diterima dimuka dicatat sebesar nilai nominal yang tertera

dalam STS (Surat Tanda Setoran) yang diterbitkan oleh bendahara

Page 74: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

126

penerimaan sebagai sarana untuk menyetorkan uang muka dari pasien ke

rekening RSSA yang khusus menampung uang muka dari pasien.

B. Kebijakan akuntansi penggunaan uang muka

Uang muka yang telah dibayarkan oleh pasien biasanya digunakan

untuk melunasi tagihan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RSSA.

Penggunaan uang muka yang dimaksud dalam kebijakan akuntansi ini

adalah pembayaran tagihan yang tertera dalam faktur dengan menggunakan

uang muka yang telah dibayarkan sebelumnya. Dengan kata lain, faktur

tagihan atas jasa pelayanan kesehatan dibayarkan dengan menggunakan

uang muka. jika terdapat kekurangan atas tagihan tersebut, pasien tinggal

membayarkan sisa yang belum terlunasi.

a. Pengakuan penggunaan uang muka

1. Penggunaan uang muka diakui ketika pasien dinyatakan sehat dan

diperkenankan untuk pulang. Atas kondisi tersebut kasir menerbitkan

fakstur tagihan atas jasa pelayanan kesehatanyang telah diberikan kepada

pasien. dengan kata lain, penggunaan uang muka diakui ketika kasir

membuat faktur tagihan.

2. Penggunaan uang muka diakui sebagai pengurang pendapatan diterima

dimuka yang telah dicatat dalam BKU penerimaan dan dalam neraca.

3. Atas penggunaan uang muka tersebut, bendahara penerimaan membuat

slip penarikan untuk mengambil dana dari rekening uang muka dan

Page 75: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

127

membuat surat tanda setoran STS untuk mengakui bertambahnya

pendapatan jasa layanan. Pengurangan uang muka juga bisa dilakukan

dengan menggunakan surat pemindahbukuan dari rekening uang muka ke

rekening pendapatan di Bank jatim.

4. Bila terdapat kelebihan uang muka maka bisa dilakukan restitusi.

5. Fungsi akuntansi di PPK-SKPD mengakui berkurangnya pendapatan

diterima dimuka berdasarkan STS atau surat pemindahbukuan dan laporan

mutasi uang muka yang dibuat oleh bendahara penerimaan.

b. Pengukuran pengunaan uang muka (pendapatan diterima dimuka)

1. Penggunaan uang muka untuk pembayaran jasa layanan kesehata diakui

sebesar nilai nominal uang muka yang dikurangkan dari total tagihan oleh

kasir.

2. Bila saldo uang muka pasien yang digunakan sama dengan atau lebih

besar dari jumlah faktur pelayanan kesehatan, maka pengurangan

pendapatan diterima dimuka dicatat sebesar faktor yang diterbitkan oleh

kasir.

3. Jika saldo uang muka yang dibayarkan oleh pasien kurang dari jumlah

faktur pelayanan kesehatan, maka pengurangan pendapatan diterima

dimuka dicatat sebesar saldo uang muka pasien.

Page 76: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

128

c. Pencatatan atas penerimaan uang muka

Pencatatan penerimaan uang muka dilakukan dilaporan financial,

tidak dilaporkan pelaksanaan anggaran sepanjang uang muka tersebut

belum menjadi pendapatan.

b) Sistem dan Prosedur Restitusi Uang Muka

Restitusi adalah suatu transaksi yang menunjukkan adanya kelebihan

pembayaran yang telah dilakukan oleh pasien. Restitusi itu sendiri memiliki

arti ―pembayaran kembali kepada yang berhak‖. Restitusi uang muka

merupakan bagian dari utang jangka pendek di neraca,

Pada pasien umum yang menjalani rawat inap yang tidak dapat

membayar biaya pelayanan kesehatan secara tunai maka mereka

diperkenankan untuk membayar uang muka atas jasa pelayanan kesehatan

yang diberikan oleh Rumah Sakit Saiful Anwar. Bila jumlah uang muka yang

dibayarkan lebih besar dari faktur yang ditagihkan atas jasa pelayanan jasa

kesehatan maka pasien tersebut bisa mengajukan restitusi. Berikut ini penulis

akan menyajikan sistem dan prosedur akuntansi untuk pengajuan dan

pembayaran restitusi atas uang muka pasien.

1. Pihak yang tekait

Pihak yang terkait dengan pengajuan dan pembayaran restitusi uang

muka antara lain:

Page 77: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

129

a. Kasir

Kasir memiliki tugas utama untuk menerima pengajuan restitusi dan

membayarkannya kepada pasien.

b. Bendahara penerimaan

Mengotorisasi permintaan restitusi

c. Fungsi akuntansi

mencatat transaksi pengurangan uang muka karena restitusi ke dalam

jurnal.

2. Dokumen yang digunakan

a. Kuitansi koreksi

Kuitansi koreksi merupakan dokumen yang dihasilkan oleh kasir untuk

mengembalikan (membayarkan) uang muka kepada pasien.

b. Rekapitulasi penerimaan kas

merupakan dokumen yang digunakan untuk merekapitulasi penerimaan

kas kasir setiap hari termasuk mencatat pembayaran restitusi uang muka

c. Slip penarikan

slip penarikan digunakan untuk menarik uang di bank yang menampung

uang muka dari pasien

Page 78: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

130

d. Laporan mutasi uang muka

Merupakan laporan yang dihasilkan oleh bendahara penerimaan yang

berisikan tentang transaksi penerimaan dan penggunaan atau pengambilan

uang muka setiap hari

e. Rekapitulasi uang muka

Merupakan laporan yang dihasilkan oleh bendahara penerimaan yang

berisikan informasi saldo akhir uang muka. Saldo yang tercatat dalam

rekapitulasi ini harus sama dengan saldo rekening Koran yang

menampung uang muka dari pasien umum.

3. Catatan yang digunakan

a. Buku Kas Umum (BKU) penerimaan

BKU penerimaan digunakan untuk mencatat transaksi tunai yang terkait

dengan pengembalian (restitusi) uang muka kepada pasien, BKU

penerimaan ini merupakan catatan formal yang dimiliki oleh bendahara

penerimaan

b. Jurnal pengeluaran kas

Jurnal pengeluaran kas merupakan catatan resmi pertama yang

diselenggarakan oleh fungsi akuntansi di PPK-SKPD untuk mencatat

berkurangnya uang muka karena restitusi

Page 79: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

131

c. Administrasi pasien

Merupakan catatan yang berisikan transaksi financial yang melibatkan

penggunaan uang muka, tagihan serta pembayaran yang dilakukan pasien

selama menjalani pelayanan kesehatan. Administrasi pasien ini dibuat per

hari.

4. Deskripsi prosedur

a. ketika pasien umum rawat inap telah dikatakan sudah sembuh dan

diperkenankan untuk pulang, kasir segera mencetak faktur pelayanan

kesehatan rawat inap.

b. berdasarkan faktur tersebut, kasir melakukan pengecekan dengan uang

muka yang telah disetorkan oleh pasien umum. Pengecekan dilakukan

dengan membandingkan antara faktur dengan catatan yang ada di

dokumen administrasi pasien.

c. Jika terdapat kelebihan pembayaran uang muka, maka kasir mengajukan

permohonan restitusi uang muka dari pasien kepada bendahara

penerimaan.

d. Bendahara penerimaan melakukan pengecekan dengan dokumen

rekapitulasi uang muka. Jika telah sesuai dengan pengajuan restitusi maka

bendahara penerimaan memberikan otorisasi kepada kasir untuk

menerbitkan ―kuitansi koreksi‖.

Page 80: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

132

e. Berdasarkan otorisasi dari bendahara penerimaan, kasir mencetak

―kuitansi koreksi‖ rangkap 3 sebesar restitusi yang diminta oleh pasien

dan membayarkannya dengan mengambil dari uang yang diterima dari

pasien lainnya dengan rincian:

a) Lembar 1 (asli) untuk pasien

b) Lembar 2 untuk bendahara penerimaan

c) Lembar 3 untuk arsip

f. Selanjutnya kasir mencatat ke dalam rekapitulasi penerimaan kas di kolom

restitusi dengan nilai positif.

g. Kuitansi koreksi dan rekapitulasi penerimaan kas dikirimkan ke bagian

penerimaan dan pendapatan untuk dilakukan verifikasi.

h. Berdasarkan hasil verifikasi pendapatan, selanjutnya bendahara

penerimaan melakukan rekapitulasi atas seluruh restitusi uang muka dari

seluruh kasir.

i. Bendahara penerimaan juga membuat laporan mutasi uang muka yang

selanjutnya digunakan oleh fungsi akuntansi di PPK-SKPD untuk

mengurangi saldo pendapatan yang diterima dimuka.

j. Berdasarkan slip penarikan dan laporan mutasi uang muka fungsi

akuntansi mencatat ke dalam jurnal pengeluaran kas dengan kode

rekening pendapatan diterima di muka (D) dan kas di bendahara

Page 81: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

133

penerimaa Instalasi Rawat Inap/ Instalasi Rawat Jalan/ Instalasi Gawat

Darurat (K).

k. Guna menguji kebenaran saldo akhir uang muka maka fungsi akuntansi

PPK-SKPD melakukan pencocokan dengan melakukan rekapitulasi uang

muka yang disusun oleh bendahara penerimaan.

5. Bagan alur prosedur

Berikut penulis akan menyajikan bagan alur prosedur restitusi uang muka:

Page 82: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

134

Gambar 4.5

Prosedur Restitusi Uang Muka

Sistem dan Prosedur Restitusi Uang Muka

PasienVerifikasi/

Akuntansi

Verifikasi

Pendapatan

Bendahara

PenerimaanKasir IR Inap

Dinyatakan

sembuh dan boleh

pulan

Merevisi surat

pengajuan restitusi

Mengajukan

restitusi

Dinyatakan

lunas

Membayar

penuhTidak

Tidak

Mencetak faktur

1-3

Faktur

Ada uang

muka?

Lebih bayar?

Melakukan

pengecekan

dengan dokumen

administrasi

pasien

Sesuai?

Ya

Membuat kuitansi

koreksi, surat

keterangan lunaas

bayar dan

rekapitulasi

penerimaan kas

Mengajukan

otorisasi kepada

bendahara

penerimaan

1-3

Kuitansi koreksi

1-3

Surat keterangan

lunas bayar

1-3

Rekapitulasi

penerimaan kas

Merekapitulasi

restitusi uang

muka dan menarik

dana uang muka

Mengotorisasi

penerbitan

kuitansi koreksi

Melakukan

pengecekan

dengan

rekapitulasi uang

muka

Tidak

Sesuai?

Ya

Tidak

Slip penarikan

Laporan mutasi

uang muka

Mengotorisasi

rekapitulasi

penerimaan kas

Memverifikasi

dokumen fisik dan

billing

Sesuia?

Ya

Jurnal

pengelu

aran kas

Tidak

Ya

Ya

Sumber : Prosedur Restitusi Uang Muka RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Page 83: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

135

6. Kebijakan Akuntansi sistem dan prosedur restitusi uang muka

a. Pengakuan restitusi uang muka

1. Bendahara penerimaan mengakui restitusi uang muka berdasarkan

rekapitulasi atas kuitansi koreksi yang diterbitkan oleh kasir.

2. Fungsi akuntansi di PPK-SKPD mengakui restitusi uang muka

berdasarkan slip penarikan dari rekening Bank yang khusus menampung

uang muka danberdasarkan laporan mutasi uang muka yang diterbitkan

oleh bendahara penerimaan.

3. Restitusi uang muka diakui sebagai pengurang pendapatan diterima

dimuka yang masuk dalam klasifikasi utang jangka pendek. Jadi, restitusi

uang muka akan mengurangi utang jangka pendek BLUD.

4. Bendahara penerimaan mengakui restitusi uang muka pada saat kasir

membayarkan kelebihan uang muka kepada pasien dan/atau pada saat

kasir melaporkan transaksi hariannya dalam bentuk rekapitulasi

penerimaan kas kepada bendahara penerimaan.

5. Fungsi akuntansi di PPK-SKPD mengakui restitusi uang muka pada saat

bendahara penerimaan membuat slip setoran dan laporan mutasi uang

muka.

b. Pengukuran restitusi uang muka

1. Restitusi uang muka yang dibayarkan kepada pasien diakui sebesar nilai

nominal yang tertera dalam kuitansi kereksi yang diterbitkan oleh kasir.

Page 84: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

136

2. Pengurangan pendapatan diterima dimuka akibat dari restitusi di neraca

dicatat sebesar niali nominal yang tertera dal slip penarikan yang

diterbitkan oleh bendahara penerimaan dan laporan mutasi uang muka.

c. Pencatatan atas restitusi uang muka

Berdasarkan slip penarikan dan laporan mutasi uang muka fungsi

akuntansi mencatat ke dalam jurnal pengeluaran kas yaitu:

Pendapatan diterima dimuka XX

Kas di bendahara penerimaan… XX

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Struktur Organisasi Dan Job Description

Struktur organisasi yang ada pada RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sudah

efektif karena tujuan dari adanya uraian tugas agar dapat dijalankan oleh pihak-pihak

yang terkait, dan tugas-tugas tersebut telah dijalankan dengan baik.

Struktur organisasi yang terkait dengan penerimaan kas yaitu wakil direktur

umum dan keuangan, yang membawahi sub bagian akuntansi dan verifikasi, sub

bagian penerimaan dan pendapatan dan susb bagian perbendaharaan. Karena Wakil

direktur umum dan keuangan sedang melakukan pelatihan selama 2 bulan maka

koordinasi atas sub bagian-bagian yang terkait dengan penerimaan kas di amanatkan

kepada masing-masing kepala sub bagian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan, terdapat beberapa kekurangan yang ada pada job description struktur

organisasi yang terkait dengan penerimaan kas rumah sakit, yaitu:

Page 85: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

137

1. Sub bagian akuntansi dan verifikasi

Berdasarkan atas paparan tugas yang telah ditetapkan sub bagian

akuntansi, secara tertulis tugas dari sub bagian akuntansi dan verifikasi adalah:

a. menyiapkan bahan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

verifikasi dan akuntansi;

b. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan anggaran berdasarkan realisasi

penerimaan maupun pengeluaran;

c. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan verifikasi dan akuntansi;

d. melaksanakan kegiatan penelitian dan pengujian terhadap dokumen

pngeluaran dan penerimaan;

e. meneliti dan mencatat semua transaksi keuangan;

f. menyiapkan laporan keuangan;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian.

Berdasarkan atas paparan tugas dan fungsi diatas terdapat kekurangan

dalam kejelasan tugas secara praktik, dimana pada praktiknya tugas sub bagian

akuntansi dan verifikasi yaitu:

a. memverifikasi dan mengesahkan dokumen buku kas umum dan laporan

realisasi pendapatan

b. Membuat Laporan keuangan yang dilakukan setiap semester (6 bulan) dan

tahunan;

c. Membuat laporan rekonsiliasi.

Page 86: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

138

a. Sub bagian penerimaan dan pendapatan

Berdasarkan atas paparan tugas yang telah ditetapkan sub bagian

penerimaan dan pendapatan, secara tertulis tugas dari sub bagian penerimaan dan

pendapatan adalah:

a. menyiapkan bahan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

penerimaan dan pendapatan;

b. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan rencana pemanfaatan dan

pendayagunaan penerimaan pendapatan;

c. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka upaya menggerakkan

penerimaan pendapatan seefisien mungkin;

d. menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka upaya ekstensifikasi dan

intensifikasi pendapatan;

e. menyiapkan bahan koordinat dalam rangka pengkajian terhadap pola tarip;

f. menyiapkan bahan-bahan perumusan kebijakan penerimaan pendapatan;

g. menyiapkan laporan pertanggung jawaban hasil pengelolaan penerimaan

pendapatan;

h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian.

Selain tugas-tugas yang telah disebutkan pada job description, pada

praktiknya sub bagian penerimaan dan pendapatan juga memiliki tugas:

a. Mengatur semua loket penerimaan yang ada di rumah sakit;

b. Mengatur tentang beberapa kebijakan untuk pembayaran pasien;

Page 87: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

139

c. Membuat STS (Surat Tanda Setoran) yang akan digunakan oleh sub

bagian akuntansi dan verifikasi untuk dijadikan dasar dalam melakukan

pencatatan akuntansinya.

4.2.2 Analisis Alur Pendaftaran Pasien Rawat Inap

Prosedur yang terkait dengan rawat inap adalah semua prosedur yang harus

dilakukan mulai dari pasien datang hingga pasien pulang. Ketika pasien datang maka

prosedur yang harus dilakukan oleh pasien yaitu mendaftar ke loket administrasi yang

telah disediakan. Dalam hal ini rumah sakit sudah memiliki prosedur lengkap dan

tertulis tentang prosedur pendaftaran pasien.

A. Analisis pihak terkait dalam alur pendaftaran pasien.

Pada praktiknya terdapat 3 pihak yang terkait didalam alur pendaftaran

pasien, yaitu:

1. Loket administrasi rawat inap;

2. Ruangan rawat inap;

3. Ruang penunjang medik.

Hal ini sesuai dengan bagan alur pendaftaran pasien yang ada pada

rumah sakit Saiful Anwar Malang. Berikut beberapa fungsi terkait dengan

masing-masing ketentuan yang ada pada masing-masing ruangan:

1. Loket administrasi rawat inap

Pada loket adminstrasi arawat inap berfungsi untuk:

Page 88: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

140

a. Menerima pasien dari rujukan dokter baik rawat jalan ataupun gawat

darurat.

Pasien yang datang membawa surat Masuk Rumah Sakit (MRS),

sesuai dengan lampiran 1, dimana surat MRS ini hanya rangkap 1

berwarna putih yang nantinya akan dijadikan arsip oleh loket

pendaftaran. Perangkapan atas surat MRS sudah cukup karena surat

MRS hanya dibutuhkan oleh loket pendaftaran untuk menindak

lanjuti diagnosa dokter yang menyarankan pasien untuk di rawat

inap.

b. Mencatat dalam buku register masuk pasien rawat inap;

c. Memasukkan data identitas dan catatan medik pasien dalam map

status rawat inap.

Catatan medik yang dimaksud adalah kepala les sesuai dengan

lampiram 2, yang meliputi no MR (medical report), no billing,

nama, alamat, ruang perawatan, status, dan diagnose dokter, yang

pada praktiknya dibuat rangkap 3 yang terdiri dari:

1) Lembar kepala les warna putih untuk arsip

2) Lembara kepala les warna merah diberikan kepada pasien

3) Lembar kepala les warna kuning diberikan keruang

tindakan/rawat inap.

Page 89: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

141

2. Ruangan rawat inap

Pada ruangan rawat inap berfungsi untuk:

a. Menerima pasien dan catatan medik;

b. Melakukan tindakan medik;

c. Membuat rincian tindakan

d. Membuat blanko tindakan rangkap 2;

e. Membuat blanko pemeriksaan medik;

f. Membuat rekap biaya perawatan.

Pada praktiknya rekap atas biaya perawatan, berisi perincian biaya

pelayan yang sesuai dengan lampiran 3, dan dicetak rangkap 3

yangterdiri dari:

1) Lembar 1 untuk pasien

2) Lembar 2 untuk arsip ruangan rawat inap

3) Lembar 3 untuk verifikasi pendapatan.

3. Ruang penujang mendik.

Pada ruang penunjang medik berfungsi untuk:

a. Menerima permintaan tindakan medik dari ruangan;

b. Mengerjakan pemeriksaan/tindakan;

c. Membuat blanko pemeriksaan;

d. Mencatat dalam map status rawat inap.

Page 90: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

142

B. Analisis pencatatan berkas pendaftaran pasien rawat inap

Pada praktiknya, karena rumah sakit Saiful Anwar Malang sudah

memakai system secara komputerisasi maka input data pasien langsung

dimasukkan ke dalam program komputer yang telah disediakan dan berisi:

a. Input data pasien terdiri atas:

1. Nama pasien

2. Nama keluarga (nama penanggungjawab)

3. Umur

4. Jenis kelamin

5. Alamat

6. Pekerjaan

7. Pendidikan

8. Agama

9. Tempat tanggal lahir

10. Status perkawinan

b. Input data medik pasien terdiri atas:

1. No. MR (medical record)

2. No. Billing

3. Nama

4. Alamat

5. Ruang perawatan

Page 91: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

143

6. Status

7. Diagnosa dokter

8. Penanggungjawab pasien

Secara tertulis, semua input diatas telah ditetapkan dalam pencatatan

data pasien, dimana pencatatan diberkas pendaftaran pada komputer terdiri

dari:

a. Data sosial

Data yang didapat saat pasien mendaftarkan diri ditempat penerimaan

pasien rawat inap yang dicatat oleh petugas.

b. Data medik

Data yang didapat apabila pasien telah memasuki unit pelayanan

kesehatan jasa rawat jalan, rawat inap, gawat darurat (IGD), beserta

penunjangnya.

untuk mengantisipasi gangguan pada komputer, maka petugas juga

melakukan pencatatan data pasien secara manual pada buku register.

Selain itu juga terdapat beberapa kekurangan dilapangan yang didapat

oleh peneliti mengenai informasi prosedur yang dimiliki. Adanya informasi

bertujuan agar pengguna paham akan prosedur yang harus dilakukan. berikut

beberapa kelemahan informasi tentang prosedur yang ada di rumah sakit:

1. Kurang tepatnya penempatan posisi alur pasien, Pada setiap loket

administrasi khususnya loket rawat inap tidak terdapat alur pasien, baik

Page 92: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

144

alur pendaftaran pasien maupun alur pembayaran yang dilakukan oleh

pasien yang sudah diperbolehkan untuk pulang. Karena adanya hal

tersebut membuat pasien yang baru datang ke rumah sakit dan ingin

mendaftar ataupun pasien yang akan pulang dari rumah sakit kurang

begitu faham dengan prosedur yang ada. kurang tepatnya penempatan

posisi alur yang ada menyebabkan pemberian media informasi yang

diberikan tidak berfungsi, dan dapat menyebabkan alur ataupun prosedur

yang ada kurang difahami oleh pengguna, padahal prosedur yang telah

dibuat sangat lengkap dan jelas.

Pentingnya informasi juga diperkuat dengan pengertian informasi

Menurut Davis (1985) dalam Mardi (2011:5) ―informasi adalah data yang

telah diolah kedalam suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan

nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan sekarang

maupun masa depan‖.

2. Salahnya penempatan atas posisi tentang informasi alur pasien, khususnya

loket rawat inap, akan membuat pasien atau keluarga pasien masih harus

bertanya kepada petugas yang ada di loket. Pada praktiknya, karena

banyak pasien yang tidak mengerti atau faham mengenai alur yang harus

dilakukan, membuat petugas loket yang bertugas kinerjanya kurang

maksimal. Hal ini dikarenakan selain petugas loket melaksanakan

Page 93: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

145

tugasnya petugas loket juga harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh pasien atau keluarga pasien.

4.2.3 Analisis Sistem dan Prosedur Penerimaan kas Rawat Inap

Terdapat dua Proses pembayaran di rumah Sakit Saiful anwar yaitu

pembayaran secara tunai dan piutang, berikut hasil analisis dari kedua model sistem

pembayaran yang ada di rumah sakit:

A. Analisis penerimaan kas secara tunai

Pasien yang yang sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan untuk

pulang, maka harus segera mengurus ke loket administrasi. Pada saat melakukan

pembayaran secara tunai, maka kas yang didapat diakui sebagai pendapatan

rumah sakit. Sistem dan prosedur yang ada sudah efektif karena telah dapat

mencapai tujuannya yaitu memberikan informasi bagi pihak-pihak terkait seperti

kasir, verifikator pendapatan, bendahara penerimaan dan fungsi akuntansi.

Berikut beberapa analisis tentang prosedur pendapatan rawat inap:

a. Analisis pihak terkait yang ada didalam prosedur penerimaan kas pada system

pendapatan rawat inap.

Secara tertulis pihak-pihak yang terkait yaitu:

1. Kasir

2. Verifikator pendapatan (Petugas loket)

3. Bendahara penerimaan

4. Fungsi akuntansi

Page 94: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

146

Padahal pada praktiknya terdapat 6 pihak yang terkait didalam prosedur,

yakni:

1. Pasien

2. Kasir

3. Verifikator pendapatan (Petugas loket)

4. Bendahara penerimaan

5. Bank jatim

6. Verifikasi / akuntansi

Seharusnya semua pihak-pihak terkait ditulis dan dicantumkan tugas

masing-masing secara lengkap.

b. Analisis job description yang terdapat didalam prosedur penerimaan kas

Kesusaian tugas pada prosedur yang ada seharusnya sesuai dengan tugas

yang telah ditulis pada job description pihak-pihak yang terkait. Akan tetapi

terdapat kekurangan dalam kesesuaian tugas secara tertulis dengan dilapangan.

Berikut beberapa ketidaksesuaian yang ada:

1. Pasien

Pasien termasuk dalam pihak yang terkait didalam prosedur

pendapatan rumah sakit apabila telah dinyatakan sembuh. Secara tertulis

pasien tidak dimasukkan kedalam pihak-pihak yang terkait, padahal pada

kenyataannya ketika pasien dikatakan sembuh pasien mempunyai tugas yaitu:

a. Melakukan pemberitahuan kepada kasir

Page 95: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

147

b. Melakukan pembayaran

c. Menyiapkan dokumen pendukung rangkap 3

2. Kasir

Secara tertulis kasir memiliki tugas utama untuk pembayaran dari

pasien rawat inap serta menyetorkan kebendahara penerimaan, padahal pada

praktiknya kasir tidak hanya menerima pembayaran dan menyetorkan ke

bendahara penerimaan. Pada praktiknya kasir memiliki tugas yaitu:

a. Mencetak faktur rangkap 3 dan menerbitkan faktur

b. Menerima pembayaran dari pasien

c. Mencetak kwitansi rangkap 3 dan menerbitkan kwitansi. Hali ini

dilakukan apabila pasien telah melakukan pembayaran.

d. Merekapitulasi kwitansi jika tidak terdapat kesesuaian pada dokumen

fisik & billing

e. Merekapitulasi penerimaan kas dan menerbitkan rekapitulasi

penerimaan kas

3. Verifikator pendapatan (Petugas loket)

Verifikator pendapatan dipegang oleh salah satu petugas loket

administrasi. Secara tertulis tugas verifikator pendapatan adalah

memverifikasi penyetoran penerimaan kas dari kasir rawat inap, berdasarkan

bukti fisik dan transaksi di billing system serta membuat pengesahan. Pada

praktikanya verifikator pendapatan tidak hanya memverifikasi dokumen fisik

Page 96: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

148

dan transaksi dibilling system, akan tetapai pada praktiknya bagian verifikator

pendapatan memiliki tugas yaitu:

a. Memverifikasi dokumen fisik dan billing (mengisi tindakan yang

belum dimasukkan dan membatalkan tindakan yang tidak jadi

dilakukan)

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan petugas loket

verifikator pendapatan pada rawat inap, yaitu:

Ketika pasien sudah dinyatakan sembuh dan di izinkan pulang

oleh dokter yang menangani, maka pasien atau keluarga pasien

datang terlebih dahulu ke petugas verifikasi pendapatan dan

menyerahkan berkas-berkas tindakan selama di rawat inap. Dan

apabila terdapat tindakan medis yang belum di masukkan melalui

billing system maka petugas verifikator pendapatan segera

memasukkan tindakan tersebut dan menjumlah semua biaya,

setelah itu pasien segera membayar ke kasir. Petugas verifikator

juga bertugas untuk membatalkan tindakan medis yang tidak jadi

dilakukan.

b. Menerima rekapitulasi penerimaan kas dari kasir

c. Mengotorisasi rekapitulasi penerimaan kas

d. Menyerahkan rekapitulasi peneriman kas

4. Bendahara penerimaan

Secara tertulis bendahara penerimaan mempunyai tugas menerima

penyetoran kas yang telah diverifikasi dan penyetorannya ke bank jaitm serta

membuat dokumen laporan penerimaan kas dan pendapatan.

Pada praktiknya bendahara penerimaan memiliki tugas:

a. Menerima rekapitulasi penermaan kas dari verifikator pendapatan

Page 97: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

149

b. Meneliti rekapitulasi penerimaan kas

c. Membuat slip setoran rangkap 3 dan diterbitkan

d. Mencatat kedalam BKU dan laporan realisasi

e. Membuat laporan realisasi pendapatan dan rekonsiliasi pendaptan

rangkap 2 dan diserahkan ke bagian verifikasi/akuntansi

5. Bank Jatim

Bank jatim juga termasuk dalam pihak terkait atas prosedur yang ada,

dimana bank jatim memiliki tugas yaitu:

a. Menerima slip setoran dari bendahara penerimaan

b. Mengesahkan slip setoran

6. Verifikator/akuntansi

Secara tertulis fungsi akuntansi hanya mencatat transaksi penerimaan

kas dari pendapatan. Pada praktiknya fungsi akuntansi adalah:

a. Menerima laporan realisasi pendapatan dan rekonsiliasi dan

pendapatan dari bendahara pendapatan

b. Memverifikasi & mengesahkan dokumen

c. Membuat jurnal penerimaan kas/jurnal umum

c. Analisis dokumen yang digunakan dalam prosedur penerimaan kas

Secara praktik dokumen yang digunakan dalam prosedur penerimaan kas

yaitu:

Page 98: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

150

1. Faktur

Faktur adalah dokumen yang digunakan untuk menagih, yang pada

praktiknya dicetak rangkap 3 yang terdiri dari:

4) Lembar 1 warna putih untuk pasien

5) Lembar 2 warna merah untuk bendahara penerimaan

6) Lembar 3 warna kuning untuk arsip.

2. Kuitansi

Kuitansi adalah dokumen bukti bahwa kasir telah melakukan pembayaran,

yang pada praktiknya, sesuai dengan lapiran 5 kuitansi dicetak rangkap 3

dan terdiri dari:

1) Lembar 1 warna putih untuk pasien

2) Lembar 2 warna merah untuk bendahara penerimaan

3) Lembar 3 warna kuning untuk arsip.

3. Rekapitulasi penerimaan kas

Rekapitulasi penerimaan kas pada praktiknya dibuat oleh kasir dan dicetak

rangkap 3 yang diterbitkan kepada:

1) Rangkap 1 digunakan untuk arsip

2) Rangkap 2 untuk verifikasi pendapatan

3) Rangkap 3 untuk bendahara penerimaan

Page 99: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

151

4. Tanda bukti pembayaran

Pada praktiknya, sesuai dengan lampiran 7 tanda bukti pembayaran

dicetak rangkap 3, yang terdiri dari:

1) Lembar 1 warna putih untuk pasien

2) Lembar 2 warna merah untuk bendahara penerimaan

3) Lembar 3 warna kuning untuk arsip.

5. Slip setoran

6. Laporan realisasi pendapatan

7. Laporan rekonsiliasi pendapatan

d. Analisis catatan yang digunakan didalam prosedur penerimaan kas

Secara tertulis catatan yang digunakan dalam prosedur penerimaan kas,

yakni:

1. Buku kas umum (BKU) penerimaan

2. Jurnal penerimaan kas

3. Jurnal umum

Semua catatan diatas digunakan didalam prosedur pernimaan kas rumah

sakit dan memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Buku Kas Umum (BKU) penerimaan

Pada praktiknya BKU dibuat oleh bendahara penerimaan dan berisikan

tentang seluruh penerimaan kas tunai rumah sakit.

Page 100: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

152

Hal ini sesuai dengan fungsi tertulis yang dijelaskan bahwa BKU

penerimaan digunakan untuk mencatat transaksi tunai yang terkait dengan

penerimaan kas dari pendapatan. BKU penerimaan merupakan catatan

formal yang dimulai oleh bendahara penerimaan.

2. Jurnal penerimaan kas

Pada praktiknya jurnal penerimaan kas dibuat oleh verifiksi/akuntansi

yang merupakan catatan pertama secara akuntansi untuk mencatat

penerimaan kas dari pasien rawat inap.

Hal ini sesuai dengan fungsi tertulis jurnal penerimaan kas yang

merupakan catatan resmi pertama secara akuntansi, akan tetapi secara

tertulis tidak dijelaskan siapa yang membuat jurnal penerimaan kas.

3. Jurnal umum

Pada praktiknya jurnal umum dibuat oleh bagian verifikasi/akuntansi dan

kegunaan dari jurnal umum untuk mencatat piutang yang timbul dari

pasien.

Hal ini sesuai dengan kegunaan jurnal umum secara tertulis, dimana jurnal

umum digunakan untuk mencatat piutang yang timbul dari pasien umum

yang menunggak atau mengangsur dalam pembayarannya, akan tetapi

secara tertulis tidak dijelaskan siapa yang membut jurnal umum

penerimaan kas.

Page 101: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

153

e. Analisis kebijakan akuntansi didalam prosedur penerimaan kas

Amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 tahun 2007 menyatakan

bahwa dalam rangka penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan berbasis

akrual perlu disusun kebijakan akuntansi yang berpedoman pada standar

akuntansi sesuai dengan jenis layanannya. Rumah sakit Saiful Anwar selaku unit

organisasi yang sudah BLUD menggunakan akuntansi berbasis akrual dimana

dalam penyusunan laporan keuangannya sebagaimana yang diamanatkan dalam

Peraturan pemerintah No 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Berdasarkan atas hasil wawancara dengan salah satu petugas yang ada

pada sub bagian akuntansi dan verifikasi mengatakan:

Semua pengakuan, pengukuran dan pencatatan yang ada pada

rumah sakit menggunakan SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan)

berbasis akrual.

Maka semua proses pencatatan sesuai dengan kebijakan yang ada telah

diatur tersendiri dan tidak menggunakan pedoman standart akuntansi yang

berlaku umum.

B. Analisis penerimaan kas dari piutang

Ketika pasien sedang menerima pelayanan kesehatan di rumah sakit saiful

anwar dan melalui billing pasien sudah dapat memperhitungkan berapa besar

biaya yang dibutuhkan, akan tetapi pasien tidak dapat membayar biaya perewatan

secara tunai, maka pasien diberikan kemudahan untuk membayar secara pitang,

dengan cara membayarkan uang muka terlebih dahulu atas seluruh biaya yang

Page 102: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

154

akan ditanggungkan kepada pasien. Berikut analisis sistem dan prosedur atas

uang muka:

A. Analisis Sistem dan Prosedur Uang Muka

Prosedur penerimaan uang muka yang ada pada rumah sakit Saiful

Anwar Malang sudah sangat baik, Hal ini terbukti dengan adanya alur dan

prosedur yang telah ditentukan dan di terapkan pada rumah sakit Saiful

Anwar Malang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas di bagian penerimaan

dan pendapatan, petugas bagian penerimaan dan pendapatan mengatakan:

Ketika seorang pasien rawat inap tidak dapat membayar secara

tunai maka pasien rawat inap dapat membayar secara kredit.

Ketika terdapat piutang maka pasien dapat memberikan uang

muka terlebih dahulu, dan uang muka yang diberikan bisa

diserahkan pada waktu awal pasien datang atau pada saat

pertengahan proses pelayanan kesehatan rawat inap. Besar

kecilnya uang muka tidak ditentukan barapa jumlahnya, hanya

sesuai dengan kemampuan pasien rawat inap.

Prosedur yang ada memang sudah sesuai dengan praktiknya,

Kebijakan tidak adanya penetapan uang muka, juga dapat diharapkan dapat

memudahkan pasien dalam melakukan pembayaran di rumah sakit.

a. Analisis pihak terkait yang ada dalam prosedur penerimaan uang muka

Pada system penerimaan uang muka, secara tertulis pihak-pihak yang

terkait didalamnya yakni:

1. Kasir

2. Verifikator pendapatan (Petugas loket)

Page 103: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

155

3. Bendahara penerimaan

4. Fungsi akuntansi

Padahal, pada praktiknya terdapat 6 pihak yang terkait dalam prosedur

penerimaan uang muka, yaitu:

1. Pasien

2. Kasir

3. Verifikasi pendapatan (Petugas loket)

4. Bendahara penerimaan

5. Bank Jatim

6. Verifikasi/akuntansi

Seharusnya semua pihak terkait ditulis dan dicantumkan tugas masing-

masing secara lengkap

b. Analisis job description yang terdapat didalam prosedur penerimaan

uang muka

pada job description pihak-pihak yang terkait. Akan tetapi terdapat

kekurangan dalam kesesuaian tugas secara tertulis dengan dilapangan. Berikut

beberapa ketidaksesuaian yang ada:

1. Pasien

Pasien termasuk dalam pihak yang terkait didalam prosedur pendapatan

rumah sakit apabila telah dinyatakan sembuh. Secara tertulis pasien tidak

dimasukkan kedalam pihak-pihak yang terkait, padahal pada

Page 104: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

156

kenyataannya ketika pasien dikatakan sembuh pasien mempunyai tugas

yaitu:

a. Melakukan pemberitahuan kepada kasir

b. Melakukan pembayaran

c. Mengajukan restitasi ketika terdapat lebih bayar.

2. Kasir

Secara tertulis kasir memiliki tugas utama untuk menerima pembayaran

uang muka dari pasien rawat inap serta menyetorkannya kebendahara

penerimaan, padahal pada praktiknya kasir tidak hanya menerima

pembayaran uang muka dan menyetorkan ke bendahara penerimaan. Pada

praktiknya kasir memiliki tugas yaitu:

a. Mencetak faktur rangkap 3 dan menerbitkan faktur

b. Menerima pembayaran dari pasien

c. Mencetak kwitansi atas pembayaran rangkap 3 dan menerbitkan

kwitansi

d. Membuat surat keterangan lunas bayar rangkap 3 dan menerbitkan

surat keterangan lunas bayar

e. Merekapitulasi kwitansi

f. Merekapitulasi penerimaan kas rangkap 3 dan menerbitkan

rekapitulasi penerimaan kas.

Page 105: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

157

3. Verifikator pendapatan

Verifikator pendapatan dipegang oleh salah satu petugas loket

administrasi. Secara tertulis tugas verifikator pendapatan adalah

memverifikasi penyetoran penerimaan kas dari kasir rawat inap,

berdasarkan bukti fisik dan transaksi dibilling system serta membuat

pengesahan.

Pada praktiknya verifikator pendapatan tidak hanya memverifikasi

dokumen fisik dan transaksi di billing system, akan tetapai pada

praktiknya bagian verifikator pendapatan memiliki tugas yaitu:

a. Memverifikasi dokumen fisik dan billing

b. Menerima rekapitulasi penerimaan kas dari kasir

c. Mengotorisasi rekapitulasi penerimaan kas

d. Menyerahkan rekapitulasi peneriman kas

4. Bendahara penerimaan

Secara tertulis bendahara penerimaan bertugas untuk menerima

penyetoran kas dari uang muka yang telah diverifikasi dan

menyetorkannya ke Bank Jatim, pada praktiknya bendahara penerimaan

memiliki tugas:

a. Menerima rekapitulasi penermaan kas dari verifikator pendapatan

b. Meneliti rekapitulasi penerimaan kas

Page 106: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

158

c. Membuat slip setoran & slip penarikan/pemindah bukuan jika terdapat

uang muka

d. Mencatat kedalam BKU dan laporan realisasi

e. Membuat laporan realisasi pendapatan & rekonsiliasi pendapatan

rangkap 2 dan diserahkan ke bagian verifikasi/akuntansi.

5. Bank Jatim

Bank jatim juga termasuk dalam pihak terkait atas prosedur yang ada,

dimana bank jatim memiliki tugas yaitu:

a. Menerima slip penerimaan/pemindahbukuan

b. Mengesahkan slip penarikan/pemindahbukuan

6. Verifikasi/Akuntansi

Secara tertulis fungsi akuntansi hanya mencatat transaksi penerimaan kas

dari pendapatan, pada praktiknya fungsi akuntansi adalah:

a. Menerima laporan realisasi pendapatan dan rekonsiliasi dan

pendapatan dari bendahara pendapatan

b. Memverifikasi & mengesahkn dokume

c. Membuat jurnal penerimaan kas/jurnal umum

c. Analisis dokumen yang digunakan dalam prosedur penerimaan uang muka

Secara tertulis dokumen yang digunakan dalam prosedur penerimaan uang

muka, yaitu:

Page 107: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

159

1. Kuitansi

Kuitansi adalah dokumen bukti bahwa kasir telah melakukan pembayaran,

yang pada praktiknya, sesuai dengan lampiran 4 kuitansi dicetak rangkap

3 dan terdiri dari:

1) Lembar 1 warna putih untuk pasien

2) Lembar 2 warna merah untuk bendahara penerimaan

3) Lembar 3 warna kuning untuk arsip.

2. Rekapitulasi penerimaan kas

3. Tanda bukti pembayaran

Pada praktiknya, sesuai dengan lampiran 7 tanda bukti pembayaran

dicetak rangkap 3, yang terdiri dari:

1) Lembar 1 warna putih untuk pasien

2) Lembar 2 warna merah untuk bendahara penerimaan

3) Lembar 3 warna kuning untuk arsip.

4. Slip setoran

5. Rekapitulasi uang muka

d. Analisis catatan yang digunakan dalam prosedur penerimaan uang muka

Secara tertulis catatan yang digunakan dalam prosedur penerimaan kas,

yakni:

1. Buku kas umum (BKU) penerimaan

2. Jurnal penerimaan kas

Page 108: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

160

3. Administrasi pasien

Semua catatan diatas digunakan didalam prosedur pernimaan kas rumah

sakit dan memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Buku Kas Umum (BKU) penerimaan

Pada praktiknya BKU dibuat oleh bendahara penerimaan dan berisikan

tentang seluruh penerimaan kas tunai rumah sakit.

Hal ini sesuai dengan fungsi tertulis yang dijelaskan bahwa BKU

penerimaan digunakan untuk mencatat transaksi tunai yang terkait dengan

penerimaan kas dari pendapatan. BKU penerimaan merupakan catatan

formal yang dimulai oleh bendahara penerimaan.

2. Jurnal penerimaan kas

Pada praktiknya jurnal penerimaan kas dibuat oleh verifiksi/akuntansi

yang merupakan catatan pertama secara akuntansi untuk mencatat

penerimaan kas dari pasien rawat inap.

Hal ini sesuai dengan fungsi tertulis jurnal penerimaan kas yang

merupakan catatan resmi pertama secara akuntansi, akan tetapi secara

tertulis tidak dijelaskan siapa yang membuat jurnal penerimaan kas.

3. Administrasi pasien

Pada praktiknya ketika pasien tidak dapat membayar secara tunai biaya

rumah sakit, maka pasien bisa membayarkan uang muka terlebih dahulu

Page 109: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

161

dan kekurangannya dapat diangsur. Semua transaksi pasien tersebut

dicatat didalam buku administrasi pasien.

Hal ini sesuai dengan fungsi dari administrasi pasien dimana catatan ini

berisikan transaksi financial yang melihatkan penggunaan uang muaka,

tagihan, serta pembayaran yang dilakukan pasien selama menjalani

pelayanan kesehatan, administrasi pasien dibuat per pasien.

e. Analisis kebijakan akuntansi yang digunakan dalam prosedur penerimaan

uang muka

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu petugas yang ada pada

sub bagian akuntansi dan verifikasi mengatakan:

Penerimaan uang muka belum di akui sebagai pendapatan rumah

sakit dan tidak dicatat kedalam jurnal, akan tetapi penerimaan uang

muka ini dicatat kedalam buku pembantu.

Dalam kebijakan akuntansi yang telah dibuat, peraturan tentang

pengakuan dan pencatatan atas penerimaan uang muka sudah sesuai, dimana di

dalam kebijakan atas pencatatan penerimaan uang muka dilakukan di laporan

finansial, dan tidak dicatat di laporan pelaksanaan anggaran sepanjang uang muka

tersebut belum menjadi pendapatan.

B. Analisis Sistem dan Prosedur Restitusi

Pada pasien umum yang menjalani rawat inap mereka diperkenankan

untuk membayar uang muka atas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan

oleh Rumah Sakit Saiful Anwar. Bila jumlah uang muka yang dibayarkan

Page 110: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

162

lebih besar dari faktur yang ditagihkan atas jasa pelayanan jasa kesehatan

maka pasien tersebut bisa mengajukan restitusi. Berikut analisis sistem dan

prosedur restitusi uang muka:

a. Analisis pihak yang terkait didalam prosedur restitusi uang muka

Pada system dan prosedur restitusi uang muka, secara tertulis pihak-

pihak yang terkait, yaitu:

1. Kasir

2. Bendahara peneriman

3. Fungsi akuntansi

Padahal pada praktiknya, terdapat 5 pihak yang terkait didalam

prosedur restitusi uang muka, yaitu:

1. Pasien

2. Kasir

3. Bendahara penerimaan

4. Verifikasi pendapatan

5. Verifikasi/Akuntansi

Seharusnya semua pihak yang terkait ditulis dan dicantumkan secara

tertulis berdaasarkan tugas masing-masing

b. Analisis job description pada prosedur restitusi uang muka

Kesesuaian tugas pada prosedur yang ada seharusnya sesuai dengan

tugas yang telah ditulis pada job description pihak-pihak yang terkait. Akan

Page 111: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

163

tetapi terdapat kekurangan dalam kesesuaian tugas secara tertulis dengan

dilapangan. Berikut beberapa ketidaksesuaian yang ada:

1. Pasien

Pasien termasuk dalam pihak yang terkait didalam prosedur pendaptan

rumah sakit apabila telah dinyatakan sembuh. Secara tertulis pasien tidak

dimasukkan kedalam pihak-pihak yang terkait, padahal pada

kenyataannya ketika pasien dikatakan sembuh pasien mempunyai tugas

yaitu:

a. Melakukan pemberitahuan kepada kasir

b. Melakukan pembayaran

c. Mengajukan restitusi bila terdapat lebih bayar atas uang muka

d. Merevisi surat pengajuan restitusi jika dokumen-dokumen yang

dibutuhkan tidak sesuai.

2. Kasir

Secara tertulis kasir memiliki tugas utama untuk menerima pengajuan

restitusi dan membayarkannya kepada pasien, padahal pada praktiknya

kasir tidak banya bertugas untuk menerima pengajuan restitusi dan

membayarkannya kepada pasien, pada praktiknya kasir juga memiliki

tugas, yaitu:

a. Mencetak faktur rangkap 3 dan menerbitkan faktur

b. Menerima pembayaran dari pasien

Page 112: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

164

c. Menerima pengajuan restitusi uang muka dari pasien

d. Melakukan pengecekan terhadap dokumen administrasi pasien

e. Mengajukan otorisasi kepada bendahara penerimaan

f. Mencetak kwitansi koreksi surat keterangan lunas bayar & rekapitulasi

penerimaan kas yang masing-masing rangkap 3

3. Bendahara penerimaan

secara tertulis bendahara penerimaan hanya bertugas untuk mengotorisasi

permintaan restitusi, padahal pada praktiknya bendahara penerimaan tidak

hanya bertugas untuk mengotorisasi permintaan restitusi, pada praktiknya

tugas bendahara penerimaan, yaitu:

1. Menerima pengajuan otorisasi dari kasir

2. Melakukan pengecekan dan rekapitulasi dapat mengotorisasi

penerbitan kuitansi koreksi

3. Merekapitulasi restitusi uang muka dan menarik dana uang muka

4. Membuat laporan mutasi uang muka

5. Membuat slip penarikan

4. Verifikasi pendapatan

Secara tertulis tidak terdapat tugas verifikasi pendapatan, padahal

verifikasi pendapatan masuk kedalam pihak yang terbaik dengan prosedur

restitusi uang muka, padahal pada praktiknya verifikator pendapatan

sangat terkait dengan prosedur dan memiliki tugas, yaitu:

Page 113: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

165

1. Menerima rekapitulasi penerimaan kas

2. Memverifikasi dokumen fisik & billing

3. Mengotorisasi rekapitulasi penerimaan kas

5. Verifikasi/Akuntansi

Secara tertulis fungsi akuntansi bertugas mencatat transaksi pengurangan

uang muka karena restitusi kedalam jurnal.

Hal ini sesuai dengan praktik yang ada dilapangan, dimana bagian

akuntansi mencatat kedalam jurnal pengeluaran kas, pencatatan ini

dilakukan karena adanya pengembalian uang muka.

c. Analisis dokumen yang digunakan pada prosedur restitusi uang muka

Pada praktiknya dokumen yang digunakan pada prosedur restitusi

uang muka, yaitu:

1. Kuitansi koreksi

Pada praktiknya kuitansi koreksi dibuat oleh kasir dan digunakan

untuk tanda bukti pengembalian uang muka karena adanya lebih

bayar, dan dicetak rangkap 3 yang terdiri dari:

1) Lembar 1 untuk arsip

2) Lembar 2 untuk bendahara penerimaan

3) Lembar 3 untuk verifikasi akuntansi

2. Rekapitulasi penerimaan kas

3. Slip penarikan

Page 114: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

166

4. Laporan mutasi uang muka

5. Rekapitulasi uang muka.

d. Analisis catatan yang digunakan dalam prosedur restitusi uang muka

secara tertulis yang digunakan dalam prosedur restitusi uang muka, yaitu:

1. Buku Kas Umum (BKU) penerimaan

2. Jurnal pengeluaran kas

3. Administrasi pasien

Semua catatan diatas digunakan didalam prosedur pencatatan restitusi

uang muka dan memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Buku Kas Umum (BKU) penerimaan

Pada praktiknya BKU dibuat oleh bendahara penerimaan dan berisikan

tentang seluruh penerimaan kas tunai rumah sakit.

Hal ini sesuai dengan fungsi tertulis yang dijelaskan bahwa BKU

penerimaan digunakan untuk mencatat transaksi tunai yang terkait dengan

penerimaan kas dari pendapatan. BKU penerimaan merupakan catatan

formal yang dimulai oleh bendahara penerimaan.

2. Jurnal pengeluaran kas

Pada praktiknya, karena restitusi uang muka ini merupakan pengembalian

uang muka, maka catatan akuntansi yang dibuat oleh fungsi akuntansi

masuk kedalam jurnal pengeluaran kas.

Page 115: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

167

Hal ini sesuai dengan fungsi pengeluaran kas yang merupakan catatan

resmi pertama yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

berkurangnya uang muka karena restitusi.

3. Administrasi pasien

Pada praktiknya ketika pasien tidak dapat membayar secara tunai biaya

rumah sakit, maka pasien bisa membayarkan uang muka terlebih dahulu

dan kekurangannya dapat diangsur. Semua transaksi pasien tersebut

dicatat didalam buku administrasi pasien.

Hal ini sesuai dengan fungsi dari administrasi pasien dimana catatan ini

berisikan transaksi financial yang melihatkan penggunaan uang muka,

tagihan, serta pembayaran yang dilakukan pasien selama menjalani

pelayanan kesehatan, administrasi pasien dibuat per pasien.

e. Evaluasi kebijakan akuntansi dalam prosedur restitusi uang muka.

Akuntansi tentang restitusi uang muka yang ada sudah sangat bagus dan

pelaksanaannya juga sesuai dengan peraturan dan kebijakan akuntansi yang telah

ditetapkan. Semua pencatatan yang terkait dengan restitusi uang muka telah diatur

berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan SAP berbasis akrual PP 71 tahun 2010

dimana berdasarkan slip penarikan dan laporan mutasi uang muka fungsi

akuntansi mencatat kedalam jurnal pengeluaran kas yaitu:

Pendapatan diterima dimuka XX

Kas di bendahara penerimaan.. XX

Page 116: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

168

4.2.4 Analisis Chart Of Account/ Bagan Kode Akun

Kode rekening yang digunakan oleh rumah sakit menggunakan dasar Standar

Akuntansi Keuangan (SAK). Hal ini sesuai dengan syarat instansi yang telah menjadi

BLUD. Akan tetapi terdapat beberapa kode akun yang tidak muncul di dalam

kelompok akun aktiva lancar yaitu cadangan piutang tak tertagih dan kelompok akun

ekuitas dana lancar yaitu sisa lebih pembiayaan anggaran, dimana akun cadangan

piutang tak tertagih digunakan apabila terdapat piutang yang tak tertagih dan sisa

lebih pembiayaan anggaran digunakan untuk anggaran modal pada periode

berikutnya.

Kelompok Kode

Aset 1

Aset lancar 1.1

Kas 1.1.1

Kas kecil 1.1.1.1

Kas bank 1.1.1.2

Piutang 1.1.2

Cadangan piutang tak tertagih 1.1.2.2

Ekuitas 3

Ekuitas dana lancar 3.1

Sisa lebih pembiayaan anggaran 3.1.1

Page 117: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

169

4.2.5 Analisis Kebijakan dalam Pengendalian Internal

Sesuai dengan penjelasan atas tugas SPI, yaitu:

1) Melakukan pemeriksaan administrasi keuangan;

2) Melakukan pemeriksaan administrasi pelayanan;

3) Melakukan pemeriksaan administrasi umum dan kepegawaian

Pada praktiknya, SPI memiliki beberapa kewenangan dalam mengambil

kebijakan atas seluruh prosedur yang ada di rumah sakit. Beberapa pengendalian

kebijakan yang dilakukan oleh SPI guna untuk menjalankan tugas dalam melakukan

pengendalian dan mengevaluasi segala kegiatan-kegiatan rumah sakit, terutama yang

berhubungan dengan penerimaan kas rumah sakit adalah:

1. SPI melakukan audit internal

Tujuan adanya audit yang dilakukan oleh SPI agar SPI dapat melakukan

penelusuran kebenaran atas laporan/ informasi tentang keuangan yang ada di

rumah sakit, yang kemudian dengan adanya temuan dari hasil penelusuran

tersebut SPI dapat memberikan saran dan alternatif pemecahan masalah

kepada Direktur rumah sakit terhadap penyimpangan yang terjadi, dan

selanjutnya SPI akan dapat melakukan pemantauan tindak lanjud dari hasil

temuan aparat pengawasan fungsional diantaranya: Bawasda, BPKP, Itjen,

Maupun BPK.

Page 118: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

170

2. Rolling/ perputaran tugas pada bagian loket

Perputaran tugas yang dilakukan pada masing-masing loket dilakukan setiap

minggu, alasan kenapa dilakukannya rolling/perputaran tugas pada bagian

loket pembayaran karena hal ini diharapkan dapat mengendaliakan petugas

yang berwenang agar lebih berhati-hati dalam melaksanakan tugas dan tidak

terjadi kejenuhan dalam melaksanakan tugas. Dalam Mulyadi (2010: 167)

―Perputaran jabatan (job rotation) yang diadakan secara rutin akan dapat

menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga

persekongkolan diantara mereka dapat dihindari‖.

3. Pengembangan pendidikan selama menjadi karyawan perusahaan

Untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dan kompeten dengan jabatan

yang akan dijabat, maka rumah sakit memberikan kesempatan dalam

pengembangan pendidikan karyawan. Seperti yang sudah di praktikkan pada

salah satu karyawan di bagian akuntansi dan verifikasi yang saat ini sedang

menempuh pendidikan pasca sarjana, selain itu seperti yang dilakukan oleh

wakil direktur yang mengikuti pelatihan selama 2 bulan di Surabaya. Hal ini

diharapkan jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur,

unsur-unsur pengendalian yang lain dapat berjalan dengan baik.

4. Pengawasan yang dilakukan oleh SPI

Dalam melakukan pemeriksaan kepegawaian, pihak SPI memiliki wewenang

dalam melakukan aktivitas pengawasan terhadap setiap kinerja pegawai,

Page 119: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

171

dimana pada setiap sub bagian yang terkait dengan penerimaan dan

pendapatan terdapat 1 orang anggota SPI yang berfungsi untuk melakukan

pengawasan pada masing-masing sub bagian.

4.3 Masalah dan Solusi Terkait Sistem Penerimaan Kas

Berdasarkan hasil penelitian dan praktik langsung di lapangan, kita dapat

melihat jika sebenarnya sistem dan prosedur yang ada pada RSUD Dr. Saiful Anwar

Malang sudah efektif karena telah memberikan informasi bagi pengguna. Akan tetapi

masih terdapat beberapa masalah yang dapat diteliti yaitu:

4.3.1 Masalah yang terdapat pada sistem penerimaan kas

1. Kurang jelas dan rincinya job description struktur organisasi yang terkait

dengan penerimaan kas.

Secara tertulis, semua tugas yang telah ditetapkan hanya secara umum,

padahal semua rincian tugas harus dicantumkan secara jelas dan lengkap agar

petugas yang berwenang bisa melakukan tugasnya dengan baik dan benar.

2. Tidak terdapat alur pasien pada loket rawat inap

Hal ini dikarenakan pentingnya alur pasien rawat inap dapat memberikan

informasi bagi para pengguna, jadi prosedur yang ada tidak dapat diketahui secara

pasti oleh para pengguna. Hal ini juga dapat menyebabkan menurunnya kinerja

karena petugas loket yang sedang melayani terganggu dengan pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan oleh pasien atau keluarga pasien kapada petugas loket

rawat inap.

Page 120: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

172

3. Tidak dicantumkan secara lengkap pihak-pihak yang terkait

pada praktikntya, terdapat beberapa pihak yang terkait dengan beberapa

prosedur yang ada. Akan tetapi, secara tertulis pihak-pihak yang terkait di dalam

prosedur tesebut tidak dicantumkan secara lengkap. Hal ini dapat menyebabkan

kurangnya penjelasan mengenai siapa saja pihak-pihak yang ada didalam bagan

alur prosedur yang telah dibuat.

4. Kurangnya kesesuaian tugas pihak yang terkait dengan prosedur

Pada praktiknya, setiap prosedur yang telah dilakukan terdapat beberapa

pihak yang terkait didalamnya, akan tetapi penjelasan akan tugas-tugas yang

dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait tidak dijelaskan secara terperinci, padahal

penjelasan atas tugas yang dilakukan harus secara tertulis dan jelas agar pihak-

pihak yang bertugas bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.

5. Tidak terdapat audit yang dilakukan oleh auditor independen

Syarat umum bagi instansi yang telah menjadi BLUD (Badan Layanan

Umum Daerah) yaitu:

4) Terdapat audit eksternal yang dilakukan oleh BPK dan pertanggung

jawabannya langsung kepada Gubernur;

5) Terdapat audit internal yang dilakukan oleh SPI dan pertanggung

jawabannya langsung kepada Direktur;

6) Terdapat audit independen

Page 121: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

173

Dari ketiga syarat umum diatas, rumah sakit Saiful Anwar yang

merupakan instansi dan sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

belum pernah melakukan audit yang dilakukan oleh auditor independen, hal ini

dikarenakan karena Standart Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual yang

disyaratkan oleh pemerintah masih belum berjalan secara keseluruhan.

4.3.2 Rekomendasi atas sistem penerimaan kas

Berdasarkan hasil evaluasi dari masalah-masalah yang ada, maka solusi

yang disarankan untuk mengurangi masalah-masalah tersebut yaitu:

1. Perlu dijelaskan secara lengkap dan jelas atas tugas-tugas/ job description

struktur organisasi yang terkait dengan penerimaan kas

Penjelasan tugas secara jelas dan lebih rinci ini diharapkan dapat

memperbaiki kinerja petugas yang berwenang, Berikut rekomendasi atas

beberapa job description terhadap struktur organisasi yang terkait dengan

penerimaan kas:

a. Sub bagian akuntansi dan verifikasi

Beberapa tugas dilapangan yang disarankan untuk dicatat dalam uraian

tugas:

4) Memverifikasi dan mengesahkan dokumen buku kas umum dan

laporan realisasi pendapatan

5) Membuat Laporan Keuangan setiap 6 bulan (semester) dan tahunan

6) Membuat laporan rekonsiliasi.

Page 122: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

174

b. Sub bagian penerimaan dan pendapatan

Beberapa tugas dilapangan yang disarankan untuk dicatat dalam uaraian

tugas:

1) Mengatur semua loket yang ada di rumah sakit

2) Mengatur tentang beberapa kebijakan untuk pembayaran pasien

3) Membuat STS (Surat Tanda Setoran) sesuai dengan lampiran 8, yang

akan digunakan oleh sub bagian akuntansi dan verifikasi untuk

dijadikan dasar dalam melalukan pencatatan akuntansinya.

2. Pemberian informasi alur pasien secara lengkap pada masing-masing loket

Pemberian informasi tentang alur pasien sesuai dengan tujuan sistem

informasi akuntansi yakni menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan

usaha (Mulyadi 2010:19). Manfaat lain apabila terdapat alur pasien pada

masing-masing loket administrasi yang ada yaitu agar pengguna dapat

memahami dan langsung dapat melakukan prosedur apa saja yang harus

dilakukan. Berikut alur yang direkomendasikan:

Page 123: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

175

Gambar 4.6

Alur Pasien Rawat Inap

Sumber : Alur pendaftaran pasien RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Pasien - Datang

Hemodialisa RAWAT JALAN

(Poli Klinik)

IGD

(Instalasi Gawat Darurat)

IRNA

(Instalasi Rawat Inap)

Loket Pendaftaran

IRNA IRNA Utama (Paviliun) Loket Pembayaran

Pulang

Page 124: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

176

3. Mencantumkan secara lengkap dan jelas semua pihak yang terkait didalam

prosedur.

Sesuai dengan bagan alur prosedur yang telah dibuat, penjelasan

mengenai bagan alur juga harus dijelaskan dengan lengkap, terutama bagi

pihak-pihak yang terkait didalamnya. Kegunaan atas penjelasan semua pihak

yang terkait dalam prosedur, agar dapat memperjelas dan memberi penjelasan

secara lebih terperinci. Berikut beberapa pihak terkait yang harus ditulis:

a. pihak terkait yang ada didalam prosedur penerimaan kas

4) Pasien

5) Kasir

6) Verifikator pendapatan

7) Bendahara penerimaan

8) Bank jatim

9) Verifikasi / akuntansi

c. pihak terkait yang ada dalam prosedur penerimaan uang muka

1) Pasien

2) Kasir

3) Verifikasi pendapatan

4) Bendahara penerimaan

5) Bank Jatim

6) Verifikasi/akuntansi

Page 125: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

177

d. pihak yang terkait didalam prosedur restitusi uang muka

1) Pasien

2) Kasir

3) Bendahara penerimaan

4) Verifikasi pendapatan

5) Verifikasi/Akuntansi

4. Penambahan tugas secara lengkap terhadap pihak yang terkait dengan

prosedur

Penambahan tugas ini dilakukan sesuai kejadian di lapangan. Hal ini

agar pihak yang terkait faham dan mengerti akan tugas-tugas yang harus

dilakukan. Penambahan tugas terdapat pada beberapa pihak yang terkait,

yaitu:

4) Kasir

Tugas yang disarankan untuk dicatat dalam uarain tugas yaitu:

a) Mencetak faktur rangkap 3 dan menerbitkan faktur

b) Menerima pembayaran dari pasien

c) Mencetak kwitansi rangkap 3 dan menerbitkan kwitansi. Hali ini

dilakukan apabila pasien telah melakukan pembayaran.

d) Merekapitulasi kwitansi jika tidak terdapat kesesuaian pada

dokumen fisik & billing

Page 126: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

178

e) Merekapitulasi penerimaan kas dan menerbitkan rekapitulasi

penerimaan kas

5) Verifikator pendapatan

Tugas yang disarankan untuk dicatat dalam uarain tugas yaitu:

b) Memverifikasi dokumen fisik dan billing (mengisi tindakan yang

belum dimasukkan dan membatalkan tindakan yang tidak jadi

dilakukan)

c) Menerima rekapitulasi penerimaan kas dari kasir

d) Mengotorisasi rekapitulasi penerimaan kas

e) Menyerahkan rekapitulasi peneriman kas

6) Bendahara penerimaan

a) Menerima rekapitulasi penermaan kas dari verifikator pendapatan

b) Meneliti rekapitulasi penerimaan kas

c) Membuat slip setoran rangkap 3 dan diterbitkan

d) Mencatat kedalam BKU dan laporan realisasi

e) Membuat laporan realisasi pendapatan dan rekonsiliasi pendaptan

rangkap 2 dan diserahkan ke bagian verifikasi/akuntansi.

5. Perlu diadakannya audit independen

Selama ini rumah sakit Saiful Anwar Malang belum pernah

melakukan audit yang dilakukan oleh auditor independen, padahal syarat

Page 127: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

179

umum bagi instansi yang telah menjadi BLUD (Badan Layanan Umum

Daerah) yaitu:

1) Terdapat audit eksternal yang dilakukan oleh BPK (Badan Pengawas

Keuangan) yang pertanggung jawabannya langsung kepada Gubernur;

2) Terdapat audit internal yang dilakukan oleh SPI dan pertanggung

jawabannya langsung kepada Direktur;

3) Terdapat audit independen yang dilakukan oleh KAP (Kantor Akuntan

Publik)

Agar semua syarat umum BLUD dapat berjalan dengan baik, maka

ketiga syarat umum di atas harus dilaksanakan oleh pihak rumah sakit.

4.4 Perspektif Islam tentang Penerimaan Kas Atas Pelayanan Jasa

Islam mengajarkan bila ingin memberikan hasil usaha baik berupa barang

maupun pelayanan/jasa hendaknya memberikan yang berkualitas,jangan memberikan

yang buruk atau tidak berkualitas kepada orang lain.Seperti dijelaskan dalam Al-

Quran surat Al-Baqarah ayat 267 yang berbunyi:

Artunya : Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)

sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami

keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk

lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau

Page 128: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

180

mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah,

bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji (QS. Al-Baqarah :267)

Dalam ayat diatas, sesungguhnya Allah telah memerintahkan agar

menafkahkan yang baik-baik. Menafkankan disini dapat berupa barang ataupun jasa,

dimana jika terdapat pada rumah sakit Saiful Anwar Malang, pelayanan jasa yang

diberikan harus pelayanan jasa yang baik. Hal ini demi kepuasan pasien atas

pelayanan jasa yang diterima.

Pelayanan jasa yang diberikan oleh rumah sakit, merupakan proses dimana

instansi menjual jasa layanan kepada pengguna jasa layanan. Islam sendiri telah

mengatur tentang hukum jual beli, Hal ini sesuai dengan QS Al jumu’ah ayat 10 yang

berbunyi:

Artinya : Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka

bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu

beruntung. (QS Al-jumu’at : 10)

Jelas sekali maksud dari ayat ini, memerintahkan agar seluruh umat manusia

mencari rizki dimana salah satu caranya dengan melakukan jual beli. Di dalam jual

beli sendiri, ketika seseorang tidak dapat membayar secara tunai juga telah di atur

dalam ayat Al-Quran. Dan di dalam Al-Quran juga diatur mengenai jaminan yang

harus dikeluarkan ketika seseorang tersebut melakukan hutang piutang. Berikut ayat

Al-Quran mengenai hutang dan jaminan yang harus dibayarkan:

Page 129: BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL …etheses.uin-malang.ac.id/2313/9/09520010_Bab_4.pdf · Instalasi Rawat Inap memberikan pelayanan ... Dengan diterapkannya Kepmendagri Nomor

181

Artinya : Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai)

sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang

tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian

kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu

menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah

Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan

Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang

berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Adanya barang tanggungan itu diadakan bila satu sama lain tidak percaya

mempercayai. Dan dengan adanya barang tangguhan atau jaminan akan mengurangi

tingkat kecurangan dalam proses hutang piutang.

Pada RSUD Dr. Saiful Anwar malang juga telah mengikuti peraturan yang

telah diatur di dalam Al-Quran. Dimana pada rumah sakit Saiful Anwar malang juga

menawarkan penjualan jasa dan hasil dari penjualan jasa tersebut akan diakui sebgai

penerimaan kas. Dan ketika pasien tidak sanggup membayar secara tunai maka

diperbolehkan membayar dengan cara piutang, dan memberikan uang muka untuk

jaminannya.