bab iv laporan hasil penelitian a. gambaran umum … iv.pdf48 bab iv laporan hasil penelitian a....
TRANSCRIPT
48
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak dan Batas-batas Wilayah
Kecamatan Banjarmasin Selatan adalah salah satu wilayah Kecamatan
yang terletak di Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan, wilayahnya
terletak pada ketinggian 0,16 meter dibawah laut.
Batas-batas wilayah Kecamatan Banjarmasin Selatan Sebagai Berikut:
a. sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Banjarmasin Tengah.
b.Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan batas wilayah dari Kabupaten Banjar.
d.Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Banjarmasin Barat dan
batas wilayah dari Kabupaten Barito Kuala.
2. Luas Wilayah
Kecamatan Banjarmasin Selatan memiliki luas wilayah 38,27 Km2
(kilometer persegi). Penjelasan secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
TABEL 1
LUAS WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
No Nama Kelurahan Luas (Km2)
1 Mantuil 5,05
2 Kelayan selatan 4,25
3 Kelayan timur 1,59
4 Tanjung pagar 2,45
5 Pemurus dalam 2,95
6 Pemurus baru 1,70
49
7 Murung raya 0,54
8 Kelayan dalam 0,16
9 Kelayan tengah 0,14
10 Pekauman 1,20
11 Kelayan barat 0,15
12 Basirih Selatan -
Sumber Data: Kantor Kecamatan Banjarmasin Selatan, Desember 2013
3. Jumlah Kepala Keluarga
Kecamatan Banjarmasin Selatan memiliki 48.050 Kepala Keluarga. Laki-
laki yang menjadi kepala keluarga berjumlah 41.633 Jiwa dan perempuan yang
menjadi kepala keluarga berjumlah 6.417 jiwa. Jumlah keseluruhan Kepala
Keluarga tersebut tersebar diseluruh wilayah Kecamtan Banjarmasin Selatan.
TABEL 2
JUMLAH KEPALA KELUARGA DI KECAMATAN BANJARMASIN
SELATAN
Sumber Data: Kecamatan Banjarmasin Selatan, Desember 2013
4. Jumlah Keseluruhan Penduduk
Jumlah dari keseluruhan penduduk di Kecamatan Banjarmasin Selatan
ialah 172.318 jiwa. Jumlah tersebut terbagi antara penduduk yang berjenis
No Nama Keluahan
Nama
RT/RW
Jumlah Kepala
Keluarga Jumlah
Keseluruhan RT RW Laki-laki Perempuan
1 Mantuil 23 2 3.754 366 4.120
2 Kelayan Selatan 29 2 3.826 648 4.474
3 Pekauman 24 2 2.606 560 3.166
4 Kelayan Barat 22 2 1.880 409 2.289
5 Kelayan Tengan 21 2 2.132 386 2.518
6 Kelayan Dalam 22 2 2.839 508 3.347
7 Murung Raya 27 2 3.560 571 4.131
8 Kelayan Timur 39 2 4.753 731 5.484
9 Tanjung Pagar 24 2 2.380 357 2.737
10 Pemurus Dalam 47 4 5.884 877 6.761
11 Pemurus Baru 35 2 4.272 614 4.886
12 Basirih Selatan 26 2 3.747 390 4.137
Jumlah 339 26 41.633 6.417 48.050
50
kelamin laki-laki yang berjumlah 87.437 jiwa dan penduduk yang berjenis
kelamin perempuan 84.881 jiwa. Seluruh penduduk tersebut tersebar diseluruh
Kelurahan yang ada di Kecamatan Banjarmasin Selatan yang memiliki 339 Rukun
Tetangga (RT) dan memiliki 26 Rukun Warga (RW).
TABEL 3
JUMLAH KESELURUHAN PENDUDUK DI KECAMATAN
BANJARMASIN SELATAN
No Nama
Kelurahan
Jumlah
RT/RW Jumlah Penduduk Jumlah
Keseluruhan RT RW Laki-laki Perempuan
1 Mantuil 23 2 7.553 7.149 14.702
2 Kelayan Selatan 29 2 8.100 7.713 15.813
3 Pekauman 24 2 5.474 5.481 10.955
4 Kelayan Barat 22 2 4.098 3.947 8.045
5 Kelayan Tengan 21 2 4.598 4.368 8.966
6 Kelayan Dalam 22 2 6.048 5.871 11.919
7 Murung Raya 27 2 7.606 7.180 14.787
8 Kelayan Timur 39 2 9.892 9.628 19.520
9 Tanjung Pagar 24 2 4.825 4.771 9.596
10 Pemurus Dalam 47 4 12.232 12.225 24.457
11 Pemurus Baru 35 2 9.198 9.038 18.236
12 Basirih Selatan 26 2 7.813 7.510 18.236
Jumlah 339 26 87.437 84.881 172.318
Sumber Data: Kecamatan Banjarmasin Selatan Desember 2013
5. Mata Pencarian Masyarakat
Masyarakat diwilayah Kecamatan Banjarmasin Selatan mempunyai
berbagai macam mata pencarian, antara lain menjadi pedangang, pengrajin, buruh,
petani, penjahit, tukang bangunan, peternak, nelayan, montir, sopir, tukang ojek
tukang becak, tukang urut, TNI/POLRI, PNS, pengusaha dan ada juga pemulung.
Bukan hanya pekerjaan tersebut yang diandalkan masyarakat wilayah
Kecamatan Banjarmasin Selatan, namun sebagian masyarakat mengandalkan
pekerjaan yang dilarang oleh agama untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari,
51
yakni menjual kupon putih, narkoba, minuman keras, menjadi pengemis dan
menjadi rentenir.
6. Jumlah Pemeluk Agama
Mayoritas pemeluk agama di wilayah Kecamatan Banjarmasin Selatan
ialah pemeluk agama Islam, yakni berjumlah 125.720 jiwa, sedangkan pemeluk
agama Kristen berjumlah 2.089 jiwa, pemeluk agama Katolik berjumlah 1.703
jiwa, pemeluk agama Hindu berjumlah 161 jiwa, dan pemeluk agama Budha
berjumlah 722 jiwa. Seluruh pemeluk agama tersebut tersebar di semua Kelurahan
yang ada di Kecamatan Banjarmasin Selatan.
TABEL 4
JUMLAH PEMELUK AGAMA DI WILAYAH KECAMATAN
BANJARMASIN SELATAN
Sumber Data: Kecamatan Banjarmasin Selatan, Desember 2013
7. Jumlah Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan yang terdapat di wilayah Kecamatan Banjarmasin
Selatan berjumlah 269 buah, yakni 224 buah musholla, 41 buah masjid, 3 buah
No Kelurahan Pemeluk Agama
Islam Kristen Katolik Hindu Budha
1 Mantuil 8.474 76 14 - -
2 Kelayan Selatan 9.233 424 295 - 128
3 Pekauman 9.299 349 351 98 154
4 Kelayan Barat 6.214 109 193 1 97
5 Kelayan Tengah 7.604 - - - -
6 Kelayan Dalam 9.878 1 - - -
7 Murung Raya 11.148 4 5 4 2
8 Kelayan Timur 16.271 - - - -
9 Tanjung Pagar 6.687 13 1 - -
10 Pemurus Dalam 14.232 758 573 11 240
11 Pemurus Baru 13.665 209 172 23 94
12 Basirih Selatan 13.015 146 99 24 7
Jumlah 125.720 2.089 1703 161 722
52
gereja, dan 1 buah vihara. seluruh tempat beribadatan tersebut tersebar di seluruh
kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Banjarmasin Selatan.
TABEL 5
JUMLAH SARANA PERIBADATAN YANG ADA DI KECAMATAN
BANJARMASIN SELATAN
No Nama
Kelurahan
Tempat Ibadah
Musholla Masjid Gereja Pura Vihara
1 Mantuil 15 7 - - -
2 Kelayan Selatan 21 5 2 - 1
3 Pekauman 19 1 - - -
4 Kelayan Barat 14 2 1 - -
5 Kelayan Tengah 11 1 - - -
6 Kelayan Dalam 17 4 - - -
7 Murung Raya 19 4 - - -
8 Kelayan Timur 30 4 - - -
9 Tanjung Pagar 17 3 - - -
10 Pemurus Dalam 21 4 - - -
11 Pemurus Baru 23 2 - - -
12 Kelayan Selatan 17 4 - - -
Jumlah 224 41 3 - 1
Sumber Data: Kecamatan Banjarmasin Selatan, Desember 2013
8. Jumlah Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang terdapat di wilayah Kecamatan Banjarmasin
Selatan berupa Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Umum, serta sarana pendidikan agama berupa Madrasah
Ibtidayyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.
Jumlah sarana pendidikan di bawah naungan Kementerian Pendidikan
Nasional berjumlah 131 buah, baik itu swasta ataupun negeri. Adapun untuk
sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) berjumlah 47 buah, Sekolah Dasar Negeri
berjumlah 59 buah, Sekolah Dasar swasta berjumlah 9 buah, Sekolah Menengah
Pertama Negeri berjumlah 7 buah dan swasta berjumlah 4 buah, serta Sekolah
53
Menengah Atas Negeri berjumlah 3 buah dan swasta berjumlah 2 buah.
Sarana pendidikan tersebut tersebar di 12 kelurahan yang ada di Kecamatan
Banjarmasin Selatan.
TABEL 6
JUMLAH SARANA PENDIDIKAN UMUM YANG ADA DI KECAMATAN
BANJARMASIN SELATAN
Sumber Data: Kecamatan Banjarmasin Selatan Desember 2013
Adapun jumlah Sarana pendidikan agama di bawah naungan Kementerian
Agama ialah berjumlah 34 buah, yakni 21 buah Madrasah Ibtidayyah, 10
Madrasah Tsanawiyah, dan 3 Madrasah Aliyah. Jumlah tersebut terbagi dua, yaitu
Negeri dan Swasta. Adapun Madrasah Ibtidayah Negeri berjumlah 3 sekolah dan
swasta berjumlah 18 sekolah, Madrasah Tsanawiyah Negeri berjumlah 3 sekolah
dan swasta berjumlah 7 sekolah, sedangkan Madrasah Aliyah hanya terdapat yang
swasta saja, yakni berjumlah 3 sekolah. Jumlah tersebut tersebar di wilayah
Kecamatan Banjarmasin Selatan.
No Kelurahan TK SD SMP SMA
Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri
1 Mantuil 7 4 2 1 - - -
2 Kelayan Selatan 3 7 - - - 1 -
3 Pekauman 3 3 - - 1 - 1
4 Kelayan Barat 2 3 3 - 1 - -
5 Kelayan Tengah 4 2 1 - - - -
6 Kelayan Dalam 3 5 1 - - - -
7 Murung Raya 3 5 - 1 - - -
8 Kelayan Timur 4 10 - - - 1 -
9 Tanjung Pagar 2 3 - 2 - - -
10 Pemurus Dalam 10 8 - 1 2 1 -
11 Pemurus Baru 5 3 2 - - - 1
12 Basirih Selatan 2 6 - 2 - - -
Jumlah 47 59 9 7 4 3 2
54
TABEL 7
JUMLAH SARANA PENDIDIKAN AGAMA YANG ADA DI WILAYAH
KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
No Kelurahan MI MTs MA
Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri
1 Mantuil - 3 - 1 - -
2 Kelayan Selatan - - 1 - - -
3 Pekauman 1 2 - - - -
4 Kelayan Barat - - - - - -
5 Kelayan Tengan - 1 - - - -
6 Kelayan Dalam - - 1 1 - 1
7 Murung Raya - - - 1 - -
8 Kelayan Timur 1 4 - 1 - -
9 Tanjung Pagar - 2 - - - -
10 Pemurus Dalam 1 4 1 1 - 1
11 Pemurus Baru - 2 - 2 - 1
12 Basirih Selatan - - - - - -
Jumlah 3 18 3 7 - 3
Sumber Data: Kantor Kementerian Agama Kota Banjarmasin, Desember 2013
B. Sejarah singkat Pondok Pesantren Al-Hikmah
Cikal-bakal berdirinya Pondok Pesantren Al-Hikmah yang terletak di
Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan oleh KH. Aburrahman
Shiddiq ini berawal dari didirikannya tempat pendidikan alquran bagi remaja
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kerjasama KH. Abdurrahman Shiddiq
dengan pihak SMPN 8 Banjarmasin yang menetapkan kewajiban bagi siswa-siswi
SMPN 8 Banjarmasin untuk mengkhatamkan Alquran sebelum lulus sekolah,
yakni khatam alquran menjadi syarat wajib kelulusan SMPN 8.
Kegiatan belajar mengajar Alquran tersebut tidak memiliki tempat khusus
atau gedung untuk menampung para murid yang belajar Alquran, maka proses
pendidikan Alquranpun dilaksanakan di langgar (musholla) Darul Huda. Selain
dijalankan oleh KH. Abdurrahman Shiddiq, dalam mengajar Alquran beliau
55
dibantu juga oleh Ustadz Abdussamad dan Ustadz Forman. Namun pendidikan
Alquran ini hanya berjalan selama tiga tahun, yakni dari tahun 1984 sampai tahun
1987.
Sampai akhirnya pada tahun 2001 KH. Abdurrahman Shiddiq menjalankan
kembali Tempat Pendidikan Alquran, namun berbentuk Taman Pengajian Alquran
(TPA) yang juga bertempat di langgar Darul Huda serta waktu belajar jam 2 siang
hingga jam 4 sore. Beliau dibantu oleh beberapa mahasiswa dari Perguruan Tinggi
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin untuk menjalankan
TPA yang mempunyai murid sekitar 40 orang ketika itu. Kebanyakan dari murid-
murid tersebut berasal dari keluarga yang kurang mampu dan yatim piatu,
sehingga TPA tersebut tidak menarik pembayaran atau SPP dari para murid.
Dari tahun ketahun minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak
mereka di Taman Pengajian Alquran (TPA) yang diasuh oleh KH. Abdurrahman
Shiddiq ini semakin bertambah, maka dibangunlah gedung khusus untuk kegiatan
belajar mengajar TPA yang memiliki dua ruangan di atas tanah 8x18 meter
dengan menggunakan dana pribadi, keluarga, serta beberapa rekan beliau dan
TPA tersebut dinamai TPA AL-Hikmah.
Berawal dari berkembang TPA Al-Hikmah yang beliau dirikan maka KH.
Abdurrahman Shiddiq berkeinginan untuk mendirikan tempat pendidikan Islam
yang berbasis tahfidz Alquran dan digandeng dengan kurikulum pendidikan
Nasional untuk tamatan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasal Ibtidayah (MI), maka
berdirilah Pondok Pesantren Al-Hikmah yang berletak di kelurahan Murung Raya
Kecamatan Banjarmasin Selatan pada tahun 2007. Alasan beliau untuk
56
mendirikan pesantren yang berbasis tahfidz alquran dan digandeng kurikulum
pendidikan Nasional karena di Kalimantan Selatan, Khususnya Kota Banjarmasin
belum ada pondok pesantren yang berbasis tahfidz Alquran yang sekaligus
berkurikulum pendidikan Nasional. Terlebih lagi di lingkungan sekitar tempat
tinggal beliau, banyak anak-anak yang berusia sekolah belum bisa membaca
Alquran, apalagi menghafalnya, serta banyak anak-anak yang tidak melanjutkan
sekolah ketika lulus dari Sekolah Dasar karena alasan ekonomi. Beberapa hal
tersebut semakin mendorong keinginan KH. Abdurrahman Shiddiq sehingga
beliau mendirikan pondok pesantren tahfidz Alquran yang digandeng dengan
kurikulum Nasional serta membebaskan biaya sekolah bagi siswa (santri).
Adapun dana pendirian Pondok Pesantren Al-Hikmah sendiri merupakan
diambil dari hasil tabungan KH. Abdurrahman Shiddiq dan keluarga yang
memang diniatkan untuk pembangunan tempat pendidikan Alquran, serta dari
Yayasan Masjid Al-Hikmah. Keberadaan yayasan Masjid Al-Hikmah sudah ada
sebelum dibangunnya pondok pesantren, yakni sebelum pesantren dibangun
beliau mendirikan Masjid yang juga bernama Al-Hikmah. Selain dari Yayasan
Masjid Al-Hikmah, pendirian pondok pesantren juga dibantu oleh beberapa rekan
dan murid KH. Abdurrahman Shiddiq di majelis yang dipimpin oleh beliau
sendiri, diantaranya : H. Iskandar Jamaluddin, Prof. H. Idham Zarkasi, H.
Abdurrahman Hasan, H. Yulian, SH, Prof. Dr. H. Hadin Muhdyad, MH, Ir. H.
Khairuddin Anwar, M.Si, serta beberapa rekan lainnya.
Saat pembangunan Pondok Pesantren Al-Hikmah, batu pertama untuk
pendirian pondok pesantren tersebut diletakkan oleh Bapak H. Rudy Ariffin
57
selaku Gubernur Kalimantan Selatan pada saat itu. Pembangunan yang disertai
dengan pendaftaran calon santri pertama juga dimulai, maka terdaftarlah sekitar
36 santri pada angkatan pertama, yakni angkatan tahun 2007. Selama
pembangunan dan pengembangannya pondok pesantren ini semakin diminati oleh
warga sekitar untuk meyekolahkan anak mereka ke Pondok Pesantren Al-Hikmah
yang berbasis tahfidz Alquran dan tidak menarik biaya pendidikan dari para
santri.
Sejak saat itu Pondok Pesantren Al-Hikmah mempunyai visi dan misi
yang menjadi acuan dasar dan pengembangan pesantren tersebut. Adapun visinya
ialah “ Menjadikan generasi muda yang cinta Alquran yang berlandaskan Alquran
& Assunnah, dan misinya ialah mencetak santri hafidz-hafidzah Alquran,
berakhlak mulia, dan generasi muda beriman & bertakwa yang berlandaskan
Alquran dan Assunnah “.
C. Fasilitas Di Pondok Pesantren Al-Hikmah
Pondok Pesantren Al-Hikmah memiliki beberapa sarana fasilitas yang ada
di pondok pesanten tersebut, yakni : ada 4 buah asrama ustadz, 2 buah asrama
putra yang berkondisi cukup baik namun ada beberapa bagian yang sedikit rusak
di dapur, 1 buah asrama untuk santri putri yang dihuni oleh tiga orang santri putri,
1 buah gudang yang telaknya dijejeran asrama, ruangan (kantor) untuk para
ustadz/ustadzah yang digabung dengan ruangan pimpinan dan perpustakaan
pondok pesantren, perpustaan yang terletak juga di ruangan pengajar sangat
banyak memiliki buku-buku agama maupun buku ilmu lainnya, toilet pengajar ada
2 buah, toilet santri ada 4 namun ada 2 yang rusak berat dan tidak bisa dipakai, 4
58
buah runagan belajar untuk kelas tsanawiyah sampai 1 aliyah, sedangkan ruangan
belajar kelas 2 dan 3 Aliyah bertempat di pendopo, 1 buah masjid yang letaknya
di depan pondok pesantren, 1 buah ruangan belajar komputer serta tempat parkir
untuk kendaraan dan sepeda para ustadz dan santri. Adapun yang tidak dimiliki
oleh pondok pesantren ini ialah ruangan kesehatan, gedung olah raga dan aula.
TABEL 8
FASILITAS YANG TERDAPAT DI PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH
KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
No Sarana & Prasarana Jumlah Kondisi
Baik Cukup Rusak
1 Asrama Santri Putra 2 - 2 -
2 Asrama Santri Putri 1 1 - -
3 Ruangan Ustadz 1 1 - -
4 Ruangan TU - - - -
5 Ruangan Kiyai - - - -
6 Perpustakaan - - - -
7 Toilet Pengajar 2 1 1 -
8 Toilet Santri 4 2 - 2
9 Ruangan Belajar 4 4 - -
10 Pendopo 2 - 2 -
11 Asrama Ustadz 4 2 2 -
12 Masjid 1 1 - -
13 Ruang Komputer 1 1 - -
14 Gedung Olahraga - - - -
15 Tempat Parkir 1 - 1 -
16 Ruangan Kesehatan - - - -
17 Gudang 1 - 1 -
Sumber Data: Pondok Pesantren Al-Hikmah, Febuari 2014
D. Pengasuh, Pimpinan dan Para Pengajar Pondok Pesantren
KH. Abdurrahman Shiddiq memang tidak terlibat langsung dalam aktivitas
belajar mengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah, beliau hanya sebagai pengasuh
serta sebagai penasihat bagi pengajar dan santri yang ada di pondok pesantren
tersebut, beliau pun tidak memegang mata pelajaran.
59
Seiring waktu berjalan ada beberapa penggantian kiyai yang dijadikan
pimpinan oleh KH. Abdurrahman Shiddiq, diantaranya KH. Zulfakar Ali yang
sekarang digantikan oleh KH. Syamhudi sebagai pimpinan pondok pesantren dan
ada beberapa kiyai yang menjadi pimpinan sebelumnya. Pimpinan pondok
pesantren ialah sebagai pimpinan dari semua ustadz dan ustadzah yang mengajar
di Pondok Pesantren Al-Hikmah atau dapat dikatakan sebagai kepala sekolah,
serta bertanggung jawab atas segala aktivitas pondok pesantren.
Adapun para ustadz dan ustadzah yang mengajar di Pondok Pesantren Al-
Hikmah ialah: (1) Ustadz H. Agus Salim, beliau adalah anak dari pengasuh
pondok pesantren Al-Hikmah dan menjabat sebagai wakil pimpinan pondok
pesantren serta pengajar kelas Aliyah, (2) Ustadz Fakhruddin, beliau sebagai tata
usaha pondok pesantren dan sebagai pengajar kelas tsanawiyah. (3) Ustadzah Hj.
Junainah, beliau pengajar dikelas tsanawiyah, (4) Ustadz M. Nasir, beliau juga
anak dari pengasuh pondok pesantren Al-Hikmah, beliau adalah penanggung
jawab kegiatan dan ketertiban di pondok pesantren serta pengajar kelas tsawiyah
dan aliyah, (5) Ustadz H. Juanda, beliau pengajar kelas aliyah, (6) Ustadz Andi
Rahman, beliau pengajar kelas tsanawiyah dan aliyah, (7) Ustadz M. Yusra, beliau
sebagai bendahara pondok pesantren dan pengajar kelas tsanawiyah dan aliyah,
(8) Ustadz H. Syahdiannor, beliau pengajar kelas aliyah, (9) Ustadzah Hj. Ihsan,
beliau pengajar kelas aliyah, (10) Ustadz Taufiqurrahman, beliau pengajar kelas
tsanawiyah, (11) Ustadz Rafi’I Hamdi, beliau pengajar kelas Tsawaniyah, (12)
Ustadz H.M. Kasthalani, beliau pengajar kelas aliyah, (12) Ustadz H. Ahmad
60
Juanda, pengajar kelas aliyah, serta (13) Ustadz H.M. Aqib Maliki, beliau
mengajar di kelas aliyah.
TABEL 9
PENGASUH, PIMPINAN, DAN USTADZ SERTA USTADZAH PONDOK
PESANTREN AL-HIKMAH KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
No Nama Jabatan Bidang Pendidikan
Alumni Tahun
1 KH. Abdurrahman Shiddiq Pengasuh -
Pensiunan
Dosen -
2 KH. Syamhudi Pimpinan Tarikh,
Fara’id,
Akhlak
PGAN 1975
3 H. Agus Salim, Lc, M.HI Wakpim Alquran,
Tahfiz,
Tarikh
S1 Al-Azhar,
S2 IAIN
Antasari
2013
4 Fakhruddin, S.Pd.I TU Hadits,
fiqih,
khat
S1 STAI Al-
Jami 2013
5 Hj. Junainah Pengajar Aqidah,
Shorof,
Akhlak
Pon-Pes Nurul
Jannah 1998
6 M. Natsir, S.Pd.I Pengajar Bahasa
Indonesia
S1 IAIN
Antsari 2008
7 H. Ahmad Juanda, Lc Pengajar Tafsir,
Hadits S1 Al-Azhar 2004
8 Andi Rahman, S.Pd. I pengajar Matemati
ka, IPA
S1 IAIN
Antsari 2011
9 M. Yusra, S.Pd.I Bendahara B.inggris,
IPS S1 UNISKA 1998
10 H. Syahdiannor, Lc, M.Hi Pengajar Fiqih,
Tarikh,
ulumul
quran
S1 Al-Azhar &
S2 IAIN 2013
11 Hj. Ihsan, Lc, MA Pengajar Hadits,
Akhlak,
Tahfiz,
B. Arab
S1 &S2 Al-
Azhar 2011
12 Taufiqurrahman Pengajar B. Arab
& Inggris
Pon-Pes
Gontor 2006
13 Rafi’I Hamdi, S.Th.I Pengajar Nahu,
shorof
Akhlak
S1 IAIN
Antsari 2013
61
14 H.M. Kasthalani, Lc Pengajar Nahu,
Akhlak S1 Al-Azhar 2009
15 H.M. Aqib Maliky, Lc Pengajar Alquran,
Aqidah S1 Al-Azhar 2011
Sumber Data: Pondok Pesantren Al-Hikmah, Febuari 2014
E. Jumlah Santri Pondok Pesantren Al-Hikmah
Jumlah santri Pondok Pesantren Al-Hikmah pada saat ini ialah 69 orang
yang terdiri dari 42 santri putra dan 27 santri putri. Adapun jumlah para santri
berdasarkan kelas, ialah kelas 1 tsanawiyah ada 11 santri putra dan 1 santri putri,
kelas 2 tsanawiyah ada 7 santi putra dan 8 santri putri, kelas 3 tsanawiyah ada 8
santri putra dan 2 santri putri, kelas 1 aliyah ada 5 santri putra dan 9 santri putri,
kelas 2 aliyah ada 5 santri putra dan 3 santri putri serta kelas 3 aliyah ada 6 santri
putra dan 4 santri putri. Kebanyakan dari mereka ialah beralamat di sekitar
Pondok Pesantren Al-Hikmah, yakni Kelayan A dan Kelayan B.
TABEL 10
JUMLAH SANTRI PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH KECAMATAN
BANJARMASIN SELATAN
No Kelas Santri
Jumlah Putra Putri
1 1 Tsanawiyah 11 1 12
2 2 Tsanawiyah 7 8 15
3 3 Tsanawiyah 8 2 10
4 1 Aliyah 5 9 14
5 2 Aliyah 5 3 8
6 3 Aliyah 6 4 10
Jumlah Keseluruhan 42 27 69
Sumber Data: Pondok Pesantren Al-Hikmah, Februari 2014
62
F. Penyajian Data
1. Bentuk Dakwah Islamiyah Di Pondok Pesanten Al-Hikmah
Adapun beberapa bentuk dakwah Islamiyah di Pondok Pesantren Al-
Hikmah adalah sebagai berikut:
a. Ceramah
Kegiatan ceramah dilaksanakan setiap hari Senin pada saat apel pagi.
Kegiatan ini dipimpin oleh pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikmah, yakni
KH. Syamhudi atau salah satu ustadz yang ditugaskan. Apel pagi dilaksanakan
jam 07:30 Wita yang diikuti oleh semua ustadz dan ustadzah serta semua
santri. Kegitan tersebut dilaksanakan di halaman Pondok Pesantren Al-
Hikmah.
Apel pagi yang diawali dengan baris berbaris yang dipimpin oleh ketua
kelas masing-masing dan diteruskan oleh santri yang ditugaskan untuk
menjadi pembawa acara yang menyampaikan dengan bahasa Arab. Pertama
membaca ayat suci Alquran oleh salah satu santri yang ditugaskan. Selesai
membaca ayat suci Alquran maka pimpinan pondok pesantren, yakni KH.
Syamhudi memberikan ceramah. Ceramah tersebut baik berupa nasihat agama
atau nasihat tentang pendidikan dan biasanya setelah pimpinan selesai, maka
ceramah kedua dilaksanakan oleh ustadz maupun ustadzah yang akan
menyampaikan pesan-pesan keagamaan maupun tentang evaluasi kegiatan
seminggu yang lalu. Selain itu, ceramah berikutnya juga disampaikan ustadz
yang menangani bidang kesiswaan, yakni ustadz Natsir dan juga
63
menyampaikan pengumuman kepada peserta apel pagi apabila ada
pengumuman yang perlu disampaikan.
Setelah ceramah yang disampaikan oleh pimpinan maupun ustadz telah
selesai, maka pembawa acara akan menunjuk salah seorang santri putra
maupun putri untuk ditugaskan memimpin doa menutup kegiatan apel pagi.
Apabila doa yang dibaca telah selesai maka selesailah apel pagi pada hari itu.
b. Latihan Ceramah
Latihan ceramah yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Hikmah
ialah dilaksanakan pada setiap hari Kamis dan Sabtu, yakni setelah
menunaikan ibadah sholat dzuhur berjama’ah di Masjid Al-Hikmah. Sebelum
latihan ceramah dimulai santri putra dan santri putri mengambil posisi masing-
masing, yakni santri putra di sisi kanan dan kiri ruang Masjid dengan posisi
duduk menghadap ketengah dan santri putri mengambil tempat disisi belakang
ruangan masjid dengan posisi duduk menghadap kedepan mimbar masjid.
Dengan demikian sisi tengah ruangan masjid dikosongkan.
Ketika semua santri sudah ada ditempatnya masing-masing maka
santri putra maupun putri yang ditugaskan akan maju depan ruang masjid,
yakni di depan mimbar masjid. Adapun beberapa santri yang maju depan ialah
santri yang telah ditugaskan memenjadi pembawa acara, pembaca ayat suci
Alquran, pembaca doa serta santri yang akan menyampaikan ceramah. Santri
yang akan berceramah ialah beberapa santri yang mendapat giliran untuk
menyampaikan ceramah. Santri tersebut berjumlah satu sampai empat orang
64
yang gilirannya telah diacak oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
Pondok Pesantren Al-Hikmah.
Sebelum santri bergiliran untuk menyampaikan ceramah, maka
pembawa acara akan menyampaikan susunan acara. Adapun acara tersebut
ialah membacaan ayat suci Alquran, setelah itu giliran para santri untuk
menyapaikan ceramah, pembacaan do’a dan koreksi dari ustdaz.
Para santri yang mendapatkan giliran untuk menyampaikan ceramah
diwajibkan untuk membuat sendiri isi ceramah yang terdiri dari pendahuluan,
isi ceramah yang didalamnya mesti terdapat satu ayat Alquran dan satu hadits,
penutup yang berupa kesimpulan maupun saran. Santri yang mendapat giliran
untuk berceramah tidak diperbolehkan membawa buku atau catatan ketika
menyampaikan ceramah.
Setelah semua santri yang mendapatkan giliran telah selesai
menyampaikan ceramahnya, maka salah satu ustadz yang juga ditugaskan
secara bergiliran untuk mengawasi dan memberikan koreksi terhadap para
santri yang telah menyampaikan ceramah. Selain memberikan koreksi, ustadz
yang juga ditugaskan untuk memberikan saran-saran tentang tata cara
berceramah, baik untuk santri yang saat itu dapat giliran berceramah maupun
untuk santri yang belum mendapatkan giliran.
c. Membaca dan menghapal (tahfidz) Alquran
Pondok pesantren yang berbasis Tahfidz Alquran tentu akan
mengutamakan kegiatan tahfidz Alquran di pesantern tersebut, begitu juga
dengan Pondok Pesantren Al-Hikmah. Tahfidz Alquran dilaksanakan setiap
65
hari Jum’at, dari jam 07:45 sampai 10:00 Wita. Adapun pembagian kelompok
penyetoran tahfidz Alquran tidak berdasarkan tingkatan kelas santri,
melainkan berdasarkan kemampuan menghapal santri. Kegiatan tahfidz
Alquran terbagi beberapa kelompok. Kelompok pertama ialah santri yang
belum bisa atau belum lancar membaca Alquran dan tugasnya hanya membaca
Alquran dengan baik dan benar, kelompok kedua ialah santri yang telah lancar
membaca Alquran dan diwajibkan menyetor hapalan yang telah
dihapalkannya, kelompok ketiga ialah khusus untuk semua santri putri.
Santri Pondok Pesantren Al-Hikmah diberikan waktu satu minggu,
yakni mulai hari Sabtu sampai hari Kamis untuk menghapal Alquran secara
mandiri di rumah atau di asrama sebelum diwajibkan untuk menyetor
hapalannya kepada ustadz/ustadzah yang menangani bidang tahfidz Alquran.
Peraturan di Pondok Pesantren Al-Hikmah tidak memberikan batas minimum
hapalan yang akan disetor oleh santri, melainkan sesuai kemampuan hapalan
para santri.
Ustadz dan ustadzah yang menangani bidang tahfidz Alquran ialah,
Ustadz. H. Agus Salim, Ustadz H. Syahdiannor dan Ustadzah Hj. Ihsan. Santri
diwajibkan untuk menyetor hapalannya kepada ustadz dan ustadzah tersebut
pada setiap hari Jum’at. Secara bergiliran santri menyetorkan hapalannya
kepada masing-masing ustadz atau ustadzah yang menangani bidang tahfidz
Alquran dengan cara santri membacakan semua ayat yang telah dihapalkan
dan ustadz atau ustadzah akan mendengarkan serta membantu santri ketika
ada kesalahan dalam menghapalkan ayat Alquran yang disetorkannya. Santri
66
yang hanya dikhususkan membaca Alquran, yakni santri yang belum bisa atau
belum lancar membaca Alquran akan dipimpin oleh santri senior yang telah
banyak hapal Alquran serta bangus bacaannya.
d. Sholat berjama’ah
Masjid Al-Hikmah selalu ramai didatangi oleh para santri ketika waktu
sholat dzuhur tiba. Sebelum waktu dzuhur tiba kegiatan belajar mengajar di
Pondok Pesantren Al-Hikmah dihentikan yakni pada pukul 12:30 Wita. Santri
putra masing-masing mendapat giliran bertugas untuk menjadi muadzin,
imam, serta pembaca doa. Santri yang mendapat giliran adzan terlebih dulu
menuju terutama santri yang mendapat giliran menjadi muadzin dan imam.
Serentak para santri yang telah selesai belajar akan segera menuju masjid yang
letaknya di depan Pondok Pesantren Al-Hikmah. Jadwal giliran muadzin,
iman serta pembaca doa dibikin oleh OSIS Pondok Pesantren Al-Hikmah.
Selain sholat dzuhur berjamaah, santri juga sholat ashar, magrib, isya,
dan subuh berjama’ah di Masjid Al-Hikmah, namun hanya diikuti oleh santri
yang berada di asrama dan santri yang bertempat tinggal dekat pesantren.
Kendati demikian, sering juga santri yang rumahnya jauh dari pesantren juga
ikut sholat lima waktu berjama’ah di Masjid Al-Hikmah, karena sudah
terbiasa sholat berjama’ah di masjid tersebut.
Kegiatan sholat berjama’ah pada malam Jum’at, yakni sholat magrib
dan isya pada hari kamis diisi dengan kegiatan lainnya, seperti sholat hajat dan
membaca surah Yasin. Kegitan pada malam jum’at ini bukan hanya diikuti
oleh para santri yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Al-Hikmah, namun
67
juga diikuti oleh para murid yang belajar mengaji di TPA Al-Hikmah serta
juga diikuti warga sekitar Masjid Al-Hikmah.
e. Pengajian Kitab
TABEL 11
JADWAL PENGAJIAN KITAB DI KELAS 1 TSANAWIYAH
PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH KECAMATAN
BANJARMASIN SELATAN
No Hari Jam Pelajaran Pengajar Kitab
1 Senin 11:15-12:30 Fiqih Fakhruddin
2 Selas
a
07:45-09:15 Shorof Hj. Junainah Kitab at-Tasrif
09:15-11:15 Hadits Fakhruddin
11:15-12:30 Nahwu Rafi’i Is’afu Tholibin
3 Rabu 11:15-12:30 Tarikh H. Syamhudi Khulasah Nur al-
Yakin
4 Sabtu 07:45-9:15 Akhlaq Hj. Junainah Akhlak al-Libanin
09:15-11:15 Tauhid H. Syamhudi Tijan ad-Dhorori
Sumber Data: Pondok Pesantren Al-Hikmah, Febuari 2014
Pengajian kitab yang dilaksanakan di kelas 2 tsanawiyah pada hari
senin ialah pengajian kitab bidang pelajaran tarikh Khulasah Nur al-Yakin
yang dibimbing oleh KH. Syamhudi, hari Selasa pengajian kitab bidang
pelajaran shorof Kitab at-Tasrif yang dibimbing oleh Ustadzah Hj. Junainah
dan pengajian kitab bidang hadits Riad ash-Sholihin yang dibimbing oleh
Ustadz Fakhruddin, hari Rabu kitab pengajian bidang fiqih Fath al-Qorib
dibimbing oleh Ustadz Fakhruddin dan bidang kitab nahwu Is’af ath-Tholibin
yang dibimbing oleh Ustadz Rafi’i Hamdi, hari Sabtu pengajian kitab bidang
tauhid Tijad ad-Dhorori yang dibimbing oleh KH. Syamhudi dan kitab bidang
akhlak Akhlakul Libanin yang dibimbing oleh Ustadzah Hj. Junainah.
Selengkapnya lihat table berikut ini:
68
TABEL 12
JADWAL PENGAJIAN KITAB DI KELAS 2 TSANAWIYAH PONDOK
PESANTREN AL-HIKMAH KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
No Hari Jam Pelajaran Pengajar Kitab
1 Senin 10:30-1150 Tarikh H. Syamhudi Khulasah Nur al-
Yakin
2 Selasa 09:15-11:15 Shorof Hj. Junainah Kitab at-Tasrif
11:15-12:30 Hadits Fakhruddin Riad ash-Sholihin
3 Rabu 07:45-09:15 Fiqih Fakhruddin Fath al-Qorib
11:15-12:30 Nahwu Rafi’i Is’af ath-Tholibin
4 Sabtu 07:45-9:15 Tauhid H. Syamhudi Tijan adh-Dhorori
11:15-12;30 Akhlak Hj. Junainah Akhlaq al-Libanin
Sumber Data: Pondok Pesantren Al-Hikmah, Febuari 2014
Pengajian kitab yang dilaksanakan di kelas 3 tsanawiyah pada hari
senin ialah kitab bidang nahwu Mukhtasar az-Ziddan yang dibimbing oleh
Ustadz Rafi’i Hamdi, hari Selasa kitab bidang shorof Kitab at-Tasrif yang
dibimbing oleh Ustadzah Hj. Junainah, hari Rabu kitab bidang tarikh Nur al-
Yakin yang dibimbing oleh KH. Syamhudi dan kitab bidang hadits Riad ash-
Sholihin yang dibimbing oleh Ustadz Fakhruddin, hari Kamis kitab bidang
tauhid Tijan adh-Dhorori yang dibimbing oleh KH. Syamhudi, hari Sabtu
kitab bidang hadits Riad ash-Sholihin yang dibimbing oleh Ustadz Fakhruddin
dan kitab bidang akhlak Ta’lim at-Ta’lim yang dibimbing oleh Ustadzah Hj.
Junainah. Selengkapnya lihat tabel berikut:
TABEL 13
JADWAL PENGAJIAN KITAB DI KELAS 3 TSANAWIYAH PONDOK
PESANTREN AL-HIKMAH KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
No Hari Jam Pelajaran Pengajar Kitab
1 Senin 8:30-10:00 Nahwu Rafi’i Mukhtasar az-
Ziddan
2 Selasa 11:15-12:30 Shorof Hj. Junainah Kitab at-Tasrif
3 Rabu 8:30-10:00 Tarikh H. Syamhudi Nur al-Yakin
10:30-11:50 Hadits Fakhruddin Riad ash-Sholihin
4 Kamis 09:15-11-15 Tauhid H.Syamhudi Tijan adh-Dhorori
69
5 Sabtu 07:45-09:15 Hadist Fakhruddin Riad ash-Sholihin
09:15-11:15 Akhlak Hj. Junainah Ta’lim at-Ta’lim
Sumber Data: Pondok Pesantren Al-Hikmah, Febuari 2014
Pengajian kitab yang dilaksanakan di kelas 1 aliyah pada hari Selasa
ialah kitab bidang fiqih Fath al-Qorib yang dibimbing oleh Ustadz H.
Syahdiannor dan bidang kitab ushul fiqih Mabadi Awaliyah yang dibimbing
oleh Ustadz H. Agus Salim, hari Rabu kitab bidang aqidah Kifayat al-
Muftadiin dan bidang kitab qawaid fiqih Qawaid al-fiqiyah yang dibimbing
oleh Ustadz H. Kasthalani, serta bidang kitab ushul tafsir Qaul al-Munir dan
kitab bidang tarikh Nur al-Yakin yang dibimbing oleh Ustadz H. Syahdiannor,
hari Kamis kitab bidang hadits Riad ash-Sholihin yang dibimbing oleh Ustadz
H.M. Aqib Maliki dan kitab bidang nahwu al-Kawakif yang dibimbing oleh
Ustadz H. Syahdiannor, hari Sabtu kitab bidang tafsir Tafsir Jalalain yang
dibimbing oleh Ustadz H. Juanda dan kitab bidang akhlak Ta’lim at-Ta’lim
yang dibimbing oleh Ustadzah Hj. Ihsan. Selengkapnya lihat table berikut:
TABEL 14
JADWAL PENGAJIAN KITAB DI KELAS 1 ALIYAH PONDOK
PESANTREN AL-HIKMAH KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
No Hari Jam Pelajaran Pengajar Nama Kitab
1 Selasa 10:30-11:50 Fiqih H.Syahdiannor Fath al-Qorib
11:50-12:30 U. Fiqih H. Agus Salim Mabadi Awaliyah
2 Rabu 9:15-10:00 Aqidah H. Kasthalani Kifayat al-Muftadiin
10:30-11:15 Q. Fiqih H. Kasthalani Qawaid al-Fiqihyah
11:15-11:50 U. Tafsir H. Syahdiannor Qaul al-Munir
11:50-12:30 Tarikh H. Syahdiannor Nur al-Yakin
3 Kamis 9:15-11:15 Hadits H. Aqib Riad ash-Sholihin
11:15-12:30 Nahwu H.Syahdiannor Kawakif
4 Sabtu 9:15-11:15 Tafsir H. Juanda Tafsir Jalalain
11:15-11:50 Akhlak Hj. Ihsan Ta’lim at-Ta’lim
Sumber Data: Pondok Pesantren Al-Hikmah, Febuari 2014
70
Pengajian kitab yang dilaksanakan di kelas 2 aliyah pada hari Senin
ialah pengajian kitab bidang ushul fiqih al-Warakat yang dibimbing oleh
Ustadz H. Agus Salim, hari Selasa pengajian kitab bidang ushul tafsir Fi’ulum
al-Qur’an Mahual Qatan yang dibimbing oleh Ustadz H. Syahdiannor, hari
Rabu pengajian kitab bidang fiqih Fath al-Qorib dan kitab bidang tarikh Nur
al-Yakin yang dibimbing oleh Ustadz H. Syahdiannor, serta pengajian kitab
bidang aqidah Kifayat al-Mubtadi’in dan kitab bidang qawaid fiqih Qawaid
al-Fiqiyah yang dibimbing oleh Ustadz H. Kasthalani, hari Sabtu pengajian
kitab bidang tafsir Tafsir Jalalain yang dibimbing oleh Ustadz H. Juanda,
pengajian kitab bidang akhlak Ta’lim at-Ta’lim yang dibimbing oleh Ustadzah
Hj. Ihsan, serta pengajian kitab bidang nahwu al-Kawakif yang dibimbing oleh
Ustadz. H. Aqib Maliki. Selengkapnya lihat table berikut:
TABEL 15
JADWAL PENGAJIAN KITAB DI KELAS 2 ALIYAH PONDOK
PESANTREN AL-HIKMAH KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
No Hari Jam Pelajaran Pengajar Nama Kitab
1 Senin 8:30-9:15 U. Fiqih H. Agus Salim al-Warakat
2 Selasa 11:50-12:30 U. Tafsir H. Syahdiannor Fi’ulum al-
Qur’an Mahual
Qatan
3 Rabu 07:45-8:30 Fiqih H. Syahdiannor Fath al-Qorib
8:30-9:15 Tarikh H. Syahdiannor Nur al-Yakin
11:15-11:50 Aqidah H. Kasthalani Kifayat al-
Mubtadi’in
11:50-12:30 Q. Fiqih H. Kasthalani Qawaid al-
Fiqiyah
4 Kamis 11:15-12:30 Hadits H. Agus Salim Riad ash-
Sholihin
5 Sabtu 8:30-9:15 Tafsir H. Juanda Tafsir Jalalain
10:30-11:15 Ahklaq Hj. Ihsan Ta’lim atTa’lim
11-15-12:30 Nahwu H. Aqib al-Kawakif
Sumber Data: Pondok Pesantren Al-Hikmah, Febuari 2014
71
Pengajian kitab yang dilaksankan di kelas 3 aliyah pada hari Senin
ialah pengajian kitab bidang faraid Is’af Kha’idi yang dibimbing oleh KH.
Syamhudi, hari Selasa pengajian kitab bidang fiqih Fath al-Qorib yang
dibimbing oleh Ustadz H. Syahdiannor, hari Rabu pengajian kitab bidang
aqidah Fath ar-Rogibin yang dibimbing oleh Ustadz H. Kasthalani, pengajian
kitab bidang ushul fiqih Manaul Qathan dan kitab bidang tarikh Nur al-Yakin
yang dibimbing oleh Ustadz H. Syahdiannor, serta pengajian kitab bidang
ushul fiqih al-Warakat dan kitab bidang tajwid al-Bayan yang dibimbing oleh
Ustadz H. Agus Salim, hari Kamis pengajian kitab bidang hadits Riad ash-
Sholihin yang dibimbing oleh Ustadz H. Syahdiannor, hari Sabtu pengajian
kitab bidang akhlak Bidayat al-Hidayah dan pengajian kitab bidang mushtolah
Baikuniyyah yang dibimbing oleh Ustadzah Hj. Ihsan, pengajian kitab bidang
nahwu al-Kawakif yang dibimbing oleh Ustadz H. Aqib Maliki, serta
pengajian kitab bidang tafsir Tafsir Jalalain yang dibimbing oleh Ustadz H.
Juanda. Selengkapnya lihat table berikut:
TABEL 16
JADWAL PENGAJIAN KITAB DI KELAS 3 ALIYAH PONDOK
PESANTREN AL-HIKMAH KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
No Hari Jam Pelajaran Pengajar Nama Kitab
1 Senin 08:30-9:15 Faraid H. Syamhudi Isa’af Kha’idi
2 Selasa 08:30-9:15 Fiqih H. Syahdiannor Fath al-Qorib
3 Rabu 07:45-8:30 Aqidah H. Kasthalani Fath ar-
Rogibin
9:15-10:00 U. Tafsir H. Syahdiannor Mannaul
Qathon
10:30-11:15 Tarikh H. Syahdiannor Nur al-Yakin
11:15-11:50 Tadwid H. Agus Salim al-Bayan
11:50-12:30 U. Fiqih H. Agus Salim al-Warakat
4 Kamis 9:15-11:15 Hadits H. Syahdiannor Riad ash-
Sholihin
72
5 Sabtu 7:45-8:30 Akhlak Hj. Ihsan Bidayat al-
Hidayah
8:30-9:15 Mushtolah Hj. Ihsan Baikuniyyah
9:15-11:15 Nahwu H. Aqib al-Kawakif
11:30-12:30 Tafsir H. Juanda Tafsir Jalalain
Sumber Data: Pondok Pesantren Al-Hikmah, Febuari 2014
Adapun mengajian kitab tambahan, yakni diluar jam sekolah
dilaksanakan setiap malam Rabu yang dibimbing oleh Ustadz H. Syahdiannor
dengan diikuti sekitar 10 sampai 20 orang santri kelas Aliyah. Pengajian
tersebut dilaksanakan setelah sholat magrib sampai waktu isya tiba. Kitab
yang dipelajari berganti-ganti apabila sudah ditamatkan, diantaranya ialah
kitab Tankih al-Kaul, Dardir, Fath al-Majid, Tijan adh-Dhorori.
f. Pemeliharaan Lingkungan
Pondok Pesantren Al-Hikmah sangat menekankan kepada para santri
maupun ustadz dan ustadzah untuk memelihara lingkungan pondok pesantren.
Pemeliharaan lingkungan yang dimaksud ialah menjadikan lingkungan
pesantren menjadi kawasan bebas sampah serta merawat dan menanam
berbagai tumbuhan yang terdapat disetiap sisi halaman dan jalan di pondok
pesantren Al-Hikmah.
Dalam realisasinya pondok pesantren menanamkan sifat gotong-
royong kepada para santri. Setiap hari kegiatan gotong-royong untuk
membersihkan lingkungan pondok pesantren dilakukan, baik pagi hari
sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai maupun setelah aktivitas belajar
mengajar telah usai. Adapun kegiatan tersebut ialah mebersihkan halaman dari
sampah, membakar sampah, membuang daun-daun kering, membersihkan
kelas dan membersihkan saluran air. Kegiatan gotong-royong membersihkan
73
saluran air tersebut tidak dilakukan setiap hari, yakni hanya dilakukan pada
hari libur saja.
Penanaman dan perawatan tanaman yang ada di lingkungan pondok
pesantren yang di laksanakan pada sore hari dan ketika hari libur sekolah,
yakni menyiram tanaman dan membersihkan rumput-rumput liar, serta
menanam tanaman baru di lahan yang kosong oleh santri dan dibantu oleh
ustadz-ustadz yang bertempat tinggal di lingkungan pondok pesantren Al-
Hikmah. Tanaman yang dipeliharan ialah tanaman hias dan tanaman yang
berbuah seperti mangga, rambutan, nangka dan buah-buahan lainnya. Selain
itu, dalam rangka pemeliharaan lingkungan di Pondok Pesantren Al-Hikmah
juga terdapat beberapa tulisan untuk menyeru para santri maupun pengajar
agar menjaga kebersihan dan lingkungan. Tulisan tersebut ialah “ kebersihan
itu sebagian dari pada iman”, tulisan tersebut tersebar diberbagai sudut
halaman Pondok Pesantren Al-Hikmah
f. Peringatan Hari Besar Islam
Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) yang dilaksanakan setiap tahun di
Pondok Pesantren Al-Hikmah ialah Hari tahun baru Islam atau pekan
Muharram. Kegiatan peringatan tahun baru Islam dirayakan dengan berbagai
perlombaan yang diadakan oleh OSIS Pondok Pesantren Al-Hikmah.
Perlombaan yang diadakan pada saat peringatan tahun baru Islam ialah lomba
kaligrafi, lomba mengaji, lomba busana muslim, lomba adzan, lomba cerdas
cermat. Bukan hanya lomba keagamaan yang diadakan ketika peringatan
tahun baru Islam namun juga lomba-lomba lainnya, seperti lomba balap
74
karung, makan kerupuk, tarik tambang, mengisi air ke botol, dan lain
sebagainya. Perayaan ini selalu disambut baik oleh pengasuh, pimpinan, para
ustadz dan ustadzah serta para santri.
g. Tulisan Seruan untuk menjaga kebersihan dan berbusana muslim
Setiap sudut halaman Pondok Pesantren Al-Hikmah Kecamatan
Banjarmasin Selatan terdapat beberapa tulisan yang menyeru untuk menjaga
kebersihan dan memakai busana muslim layaknya orang islam. Tulisan
tersebut seperti “ Kebersihan sebagian dari pada iman “ dan “ anda memasuki
kawasan berbusana muslim”, tulisan tersebut diserukan kepada semua orang
yang ada di Pondok Pesantren Al-Hikmah.
h. Majelis Ta’lim
Majelis Ta’lim atau pengajian ilmu agama dilaksanakan oleh
pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah KH. Abdurrahman Shiddiq di rumah
beliau setiap hari Sabtu jam 11:00 siang, pengajian tersebut diikuti oleh
masyarakat sekitar maupun masyarakat yang beralamat jauh dari Pondok
Pesantren Al-Hikmah. Pengajian tersebut membahas tentang ilmu Alquran.
Selain pengajian dirumah, KH. Abdurrahman Shiddiq juga melaksanakan
dakwah Islamiyah dengan mengadakan pembelajaran kepada masyarakat
tentang tata cara membaca Surat Al-Fatihah dengan baik dan benar yang
dibantu anak beliau, yakni Ustadz H. Agus Salim, Lc, M.HI.
75
i. Menyantuni masyarakat dan santri
KH. Aburrahman Shiddiq, beliau sangat senang membantu
masyarakat dengan cara memberi bantuan kepada masyarakat sekitar Pondok
Pesantren Al-Hikmah, baik itu berupa uang tunai maupun barang, misalnya
beras, gula dan makanan pokok lainnya. Selain itu, beliau juga memberi
santunan kepada santri yatim piatu dan santri yang kurang mampu dari segi
ekonomi diluar biaya sekolah. Santri yang yatim piatu dan yang kurang
mampu diberikan sejumlah uang untuk keperluan sehari-hari dari dana pribadi
beliau.
k. Ikut serta pada kegiatan keagamaan di masyarakat
Para santri Pondok Pesantren Al-Hikmah yang dididik dengan tujuan
pendidikan ilmu agama, dakwah Islamiyah dan mampu bermasyarakat sesuai
dengan ajaran agama ketika lulus nanti ini telah mengaplikasikan hal tersebut
semenjak menuntut ilmu di Pondok Pesantren Al-Hikmah. Santri Pondok
Pesantren Al-Hikmah berperan aktif pada kegiatan keagamaan maupun sosial
di masyarakat , misalnya yasinan, tahlilan, serta gotong-royong. Ketika ada
warga yang meninggal dunia maka para santri ikut serta pada penyelenggaraan
jenazah.
Santri Pondok Pesantren Al-Hikmah juga banyak yang menjadi
pengajar baca tulis Alquran di TPA Al-Hikmah maupun TPA lain ditempat
tinggal mereka. Pada bulan Ramadhan, banyak santri laki-laki yang diminta
untuk menjadi imam tarawih di masjid dan musholla. Sebagian santri Pondok
Pesantren Al-Hikmah juga sering diundang masyarakat untuk diminta menjadi
76
pembaca Alquran diacara Peringatan Hari Besar Islam, misalnya Peringatan
Isra Mi’raj dan Maulid Nabi Saw.
l. Pemberian nasehat oleh KH. Abdurrahman Shiddiq
Peranan seorang kiyai didalam sebuah pondok pesantren sangat
bersifat netral, segala kebijakan dan ketentuan serta aktivitas tentu atas dasar
pertimbangan seorang kiyai. KH. Abdurrahman Shiddiq memang tidak
berperan sebagai pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah, sebagai pengasuh
beliau mengawasi dan membimbing dengan cara memberikan nasehat setiap
kegiatan dan masalah di pondok pesantren tersebut baik langsung atau tidak
langsung.
Nasehat secara langsung diberikan oleh KH. Abdurrahman Shiddiq
kepada kiyai pimpinan pondok pesantren maupun pengajar. Nasehat tersebut
disampaikan face to face baik tentang pesan agama, pesan tentang kebijakan
pondok pesantren maupun pesan tentang kegiatan pondok pesantren. Nasehat
langsung juga diberikan kepada santri pondok pesantren. Santri dihadapkan
kepada beliau dan diberikan nasehat berupa motivasi belajar maupun nasehat
tentang agama serta kehidupan. Santri yang diminta untuk menemui beliau
ialah santri yang mempunyai banyak hapalan Alquran, beliau memberikan
motivasi untuk santri agar lebih giat dan mempertahankan hapalannya dan
santri yang mendapat masalah atau mendapat musibah, beliau memberikan
nasehat agar santri mampu keluar dari masalah tersebut dan bersabar atas
musibah yang menimpa.
77
Nasehat tidak langsung misalnya KH. Abdurrahman Shiddiq ingin
menyampaikan nasehat kepada pengajar maupun santri, namun beliau hanya
menyampainya kepada kiyai pimpinan pondok pesantren, maka kiyai
tersebutlah yang menyampaikan pesan nasehat yang telah diamananhkan oleh
pengasuh untuk disampaikan kepada pengajar maupun santri Pondok
Pesantren Al-Hikmah.
2. Faktor Penunjang dan Penghambat Kegiatan Dakwah Islamiyah
Adapun faktor penunjang kegiatan dakwah Islamiyah yang ada di pondok
pesantren Al-Hikmah dan yang berhubungan dengan logistik dakwah, sebagai
berikut:
a. Fasilitas Pondok Pesantren Yang Memadai
Pondok Pesantren Al-Hikmah mempunyai berbagai fasilitas yang
dapat dikatakan cukup memadai, karena pondok pesantren tersebut memiliki
masjid yang terletak di depan pesantren Al-Hikmah yang sering digunakan
untuk kegiatan dakwah Islamiyah, seperti sholat berjama’ah lima waktu,
sholat hajat pada malam jum’at, pengajian alquran, dan latihan ceramah.
Pondok Pesantren Al-Hikmah juga mempunyai halaman yang luas, ruang
kelas permanen untuk kelas 1 tsanawiyah sampai kelas 1 aliyah, dua pendopo
yang digunakan untuk ruangan kelas para santri kelas 2 aliyah dan 3 aliyah,
perpustakaan yang banyak memiliki berbagai buku, baik buku-buku agama
(kitab-kitab klasik) maupun buku pelajaran umum, satu asrama putri dan dua
asrama putra bagi para santri yang rumahnya jauh dari Pondok Pesantren Al-
Hikmah, dan juga ruangan internet/computer.
78
Fasilitas-fasilitas yang tersedia di Pondok Pesantren Al-Hikmah
tersebut dapat dijadikan fasilitas penunjang kegiatan dakwah Islamiyah yang
dilaksankan di Pondok Pesantren Al-Hikmah sehingga kegiatan tersebut dapat
dilaksanakan dengan lancar.
b. Para Pengajar yang berpendidikan tinggi
Ustadz dan ustadzah yang mengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah
mempunyai jenjang pendidikan yang tinggi, yakni sarjana-sarjana agama
lulusan dari luar negeri ( Al-Azhar, Kairo, Mesir) maupun dalam negeri, yakni
Institut Agama Islam Negeri Antasari (IAIN Antasari) dan Universitas Islam
Kalimantan Syekh Arsyad Al-Banjari (UNISKA) Kota Banjarmasin. Beberapa
pengajar yang mengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah juga berpendidikan
S2 atau sedang menempuh program pasca sarjana serta ada juga pengajar
yang sedang menempuh pendidikan S3 dan ada juga yang masih kuliah
menempuh program sarjana.
Jenjang pendidikan para ustadz dan ustadzah yang tinggi tentu akan
menunjang kegiatan dakwah Islamiyah yang ada di Pondok Pesantren Al-
Hikmah, terlebih akan membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar dan
pengajian kitab kuning dengan kemahiran dan pengalaman yang dimiliki oleh
para pengajar, ustadz dan ustadzah Pondok Pesantren Al-Hikmah, seperti KH.
Syamhudi yang menuntut ilmu diberbagai Negara dan Ustadz H. Agus Salim
yang sejak kecil sudah hapal alquran serta sarjana Al-Azhar Negara Mesir,
begitu juga dengan ustadz dan ustadzah lainnya. Mereka sangat banyak
79
mempunyai ilmu dan pengalaman yang dapat diajarkan kepada santri Pondok
Pesantren Al-Hikmah.
c. Biaya Pendidikan yang ringan
Pondok Pesantren Al-Hikmah tidak menuntut pembayaran bagi para
santri yang menuntut ilmu di pesantren tersebut. Ketika santri memasuki
pondok pesantren untuk menuntut ilmu, santri akan diberikan beberapa meter
kain untuk dijadikan seragam sekolah di Pondok Pesantren Al-Hikmah secara
gratis atau tanpa biaya. Santri yang tidak mampu untuk membeli kitab maupun
peralatan untuk belajar maka akan dibantu dengan cara membelikan kitab dan
peralatan sekolah bagi santri yang kurang mampu. Begitu juga dengan santri
yang tinggal di asrama, untuk biaya fasilitas asrama dan makan juga tidak
dipungut biaya. Sejak awal pendiriannya Pondok Pesantren Al-Hikmah tidak
pernah menuntut pembayaran santri yang menuntut ilmu di pesantren tersebut
baik berupa uang ataupun barang, karena pada umumnya santri yang menuntut
ilmu di Pondok Pesantren Al-Hikmah ialah anak-anak yang kurang mampu
maupun yatim piatu. Santri yang mampu dalam segi pembiayaan juga tidak
diwajibkan membayar biaya sekolah, namun jika ingin membayar Pondok
Pesantren Al-Hikmah akan memasukan pembayaran tersebut untuk infaq atau
sumbangan suka rela.
Ringannya biaya untuk menuntut ilmu di Pondok Pesantren Al-
Hikmah tentu akan menambah tinggi minat para santri untuk tetap menuntut
ilmu di pondok pesantren tersebut tanpa terhalang masalah ekonomi. Minat
80
yang tinggi para santri untuk menuntut ilmu tentu akan menjadi penunjang
disetiap kegiatan dakwah Islamiyah di Pondok Pesantren Al-Hikmah.
d. Adanya badan organisasi yang menangani logistik dakwah
Badan organisasi yang menangani logistik dakwah dari sisi
pendanaan ialah bagian Tata Usaha Pondok Pesantren Al-Hikmah yang
diawasi langsung oleh KH. Abdurrahman Shiddiq. Adapun untuk pendanaan
Pondok Pesantren Al-Hikmah, pesantren tersebut menggunakan Yayasan
Masjid Al-Hikmah Banjarmasin. Yayasan Masjid Al-Hikmah tersebut
mempunyai kedisiplinan administrasi yang lengkap, sehingga penyaluran dana
yang dipergunakan untuk fasiltas pondok pesantren dapat dipertanggung
jawabkan dengan baik. Pengurus Yayasan Masjid Al-Hikmah ini dipimpin
oleh KH. Abdurrahman Shiddiq dan dibantu oleh pengurus lainnya, yakni
pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah serta masyarakat pengurus masjid.
Faktor penghambat yang dapat menjadi hambatan-hambatan kegiatan
dakwah Islamiyah di Pondok Pesantren Al-Hikmah, sebagai berikut:
a. Pandangan masyarakat terhadap Pondok Pesantren Al-Hikmah
Mayarakat Kecamatan Banjarmasin Selatan, khususnya masyarakat
sekitar Pondok Pesantren Al-Hikmah perpegangan dengan aliran keagamaan
yang mereka ikuti. Masyarakat tersebut dapat dikatakan begitu panatik dengan
aliran keagamaan tersebut. Ada dua pandangan aliran keagamaan yang
berbeda pada masyarakat sekitar pesantren tersebut, yakni masyarakat Nahdtul
Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
81
Adanya perbedaan dua pandangan yang berkembang di sekitar Pondok
Pesantren Al-Hikmah berdampak juga terhadap pandangan masyarakat
tentang pondok pesantren tersebut. Sebagian mayarakat berpendapat bahwa
Pondok Pesantren Al-Hikmah adalah pesantren untuk orang-orang NU, karena
kitab-kitab yang dipelajari kebanyakan karangan Iman Syafi’i dan Masjid Al-
Hikmah mempunyai mimbar yang seperti yang digunakan oleh warga yang
berpandangan aliran keagamaan Nahdatul Ulama (NU) serta para pengajar
yang juga berpegang pada paham keagamaan Nahdatul Ulama, sedangkan
sebagian masyarakat lainnya menganggap bahwa pesantren tersebut ialah
pesantren untuk orang-orang beraliran keagamaan Muhammadiyah, karena di
pesantren tersebut tidak pernah dirayakan peringatan maulid & isra i’raj dan
tidak ada grup maulid habsy di pesantren tersebut.
Anggapan masyarakat yang begitu berlebihan menilai perbedaan
pendapat tentang aliran keagamaan berimbas pada jumlah santri yang begitu
sedikit, dikarnakan adanya anggapan-anggapan yang buruk dari masyarakat
awam tentang perbedaan pandangan aliran keagamaan yang berkembang.
b. Pengajar tidak semua bertempat tinggal di Pondok Pesantren Al-
Hikmah
Ustadz dan ustadzah yang mengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah
tidak semuanya bertempat tinggal di lingkungan pondok pesantren tersebut,
hanya beberapa ustadz saja yang tinggal di asrama pesantren, yakni Ustadz. H.
Agus Salim, Ustadz Yusra, Ustadz. M. Natsir dan Ustadz Fakhruddin. Dengan
sedikitnya pengajar yang tinggal di pondok pesantren terkadang menjadi
82
penghambat kegiatan dakwah Islamiyah yang berlangsung, misalnya salah
satu ustadz yang mengajar kitab fiqih disalah satu kelas berhalangan hadir
atau tidak bisa datang ke pesantren, maka kegiatan pengajian kitab kuning
terkadang jadi tidak berjalan, karena ustadz-ustadz yang lain juga sedang
mengajar, ada juga yang belum datang karena bertempat tinggal jauh dari
pesantren, serta ada juga pengajar yang bukan ahli dibidang tersebut, sehingga
kegiatan pengajian kitab akan terhambat di kelas tersebut.
3. Hasil Yang Telah Dicapai dari Dakwah Islamiyah Di Pondok Pesantren Al-
Hikmah
Adanya berbagai macam kegiatan dakwah Islamiyah yang dilaksanakan di
Pondok Pesantren Al-Hikmah menuai hasil yang menandakan bahwa dakwah
Islamiyah yang dilaksanakan sudah berjalan dengan semestinya. Adapun hasil
yang telah dicapai sebagai berikut:
a. Menumbuhkan kesadaran dan pengamalan beragama para santri
Para santri yang menuntul ilmu di Pondok Pesantren Al-Hikmah
mempunyai kesadaran beragama yang lebih baik dari pada anak-anak remaja
seusianya yang tidak mengenyam pendidikan agama. Tumbuhnya kesadaran
santri dapat dilihat dari segi kualitas hubungannya dengan Allah Swt dan
dengan sesama manusia, baik itu kepada gurunya (ustadz/ustadzah), temannya
dan orang lain di luar pondok pesantren.
Dilihat dari segi ibadah, para santri selalu aktif untuk mengikuti setiap
kegiatan keagamaan yang ada di Pondok Pesantren Al-Hikmah, misalnya
setiap adzan berkumandang para santri beramai-ramai mendatangi Masjid Al-
83
Hikmah untuk melaksanakan sholat lima waktu dan itu bukan hanya
dilaksanakan oleh santri yang tinggal di asrama, namun juga dilaksanakan
oleh santri yang bertempat tinggal diluar pesantren. Dari memakai sepeda
motor hingga berjalan kaki santri dengan penuh rasa patuh kepada Allah Swt
mendatangi masjid Al-Hikmah ketika waktu sholat lima waktu tiba, padahal
hal tersebut tidak ada paksaan oleh ustadz maupun ustadzah serta tidak ada
paksaan dari peraturan pesantren. Apa yang mereka laksanakan tentu adalah
implementasi dari rasa kesadaran keagamaan dari dalam hati mereka.
Ilmu agama yang mereka serap dari pendidikan dan dakwah Islamiyah
serta bimbingan dari para ustadz dan ustadzah di Pondok Pesantren Al-
Hikmah bukan hanya diamalkan untuk mereka sendiri, namun mereka juga
menerapkannya dimasyarakat, misalnya ketika salah satu warga ada yang
meninggal dunia, maka para ustadz maupun para santri akan membantu dalam
penyelenggaraan jenazah, karena Pondok Pesantren Al-Hikmah mempunyai
bermacam-macam perlengkapan untuk penyelenggaraan jenazah seperti
keranda mayat, tempat memandiakan untuk mayat dan lain sebagainya. Para
santri juga mempunyai Ilmu yang mereka terapkan untuk penyelenggaraan
jenazah, misalnya memandikan mayat, mengapani, menyembahyangkan
mayat. Dengan berbagai ilmu yang mereka peroleh terutama dalam bidang
tahfiz, kemampuan santri dalam pengabdiannya kepada masyarakat semakin
bermanfaat, karena sebagian santri putra yang menuntut ilmu di Pondok
Pesantren Al-Hikmah sering diminta masyarakat di sekitar tempat tinggal
mereka masing-masing untuk menjadi iman disaat sholat tarawih serta
84
membacakan do’a ketika salah satu warga mengadakan hajatan keagamaan
maupun menajdi pembaca ayat suci alquran disaat peringatan hari besar Islam.
Setelah kegiatan belajar pengajar selesai, sebagian santri menajdi
pengajar TPA Al-Hikmah bagi anak-anak yang belajar iqra maupun alquran.
Dengan keterampilan yang mereka miliki, baik itu ilmu tajwid dan ilmu
alquran lainnya mereka mampu mengamalkan apa yang mereka dapat
sehingga bermanfaat bagi anak-anak yang ingin belajar baca tulis alquran,
khususnya anak-anak murid TPA AL-Hikmah yang letaknya juga di Pondok
Pesantren Al-Hikmah.
b. Tumbuhnya Rasa Ukhuwah Islamiyah
Rasa ukuhwah Islamiyah atau rasa persaudaraan yang tumbuh
dikalangan para santri maupun ustadz dan ustadzah Pondok Pesantren Al-
Hikmah begitu dapat lihat dari berbagai macam kegiatan. Rasa persaudaraan
yang mereka miliki menjadikan mereka selalu dalam kebersamaan dalam
setiap kegiatan. Kebersamaan para santri dan para pengajar dapat dilihat
ketika mereka sedang gotong-royong di lingkungan pondok pesantren dengan
bersama-sama, tak ada rasa iri ketika ada santri yang tidak dapat membantu
kegiatan gotong-royong dengan kesadaran diri, keikhlasan dan tanpa pamprih
mereka bahu membahu melaksanakan gotong-royong untuk pondok pesantren
dimana mereka menuntut ilmu.
Rasa persaudaraan para santri juga terlihat ketika ada salah satu santri
tertimpa musibah, misalnya sakit, kecelakaan atau ada salah satu kerabat santri
yang meninggal dunia, maka para santri bersama-sama membantu
85
meringankan beban santri yang tertimpa musibah tersebut. Beberapa santri
memimtakan dan mengumpulkan sumbangan berupa uang kepada para santri
lainnya dan kepada para pengajar. Hasil sumbangan yang mereka kumpulkan
akan diserahkan kepada santri atau kepada keluarga santri yang tertimpa
musibah tersebut, guna meringankan sedikit beban mereka.
c. Meningkatnya Minat untuk mempelajari ilmu agama
Keberhasilan ini dapat dilihat dari adanya minat para santri untuk
mengikuti setiap kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Al-Hikmah, terutama
kegiatan belajar mengajar. Daftar hadir para santri pondok pesantren Al-
Hikmah yang sering diisi dengan kehadiran para santri ketimbang
ketidakhadirannya merupakan betapa tingginya minat para santri untuk terus
menuntut ilmu di pondok pesantren tersebut. Padahal hukuman yang diberikan
kepada santri yang tidak hadir ke pesantren dapat dikatakan sangatlah ringan,
yakni hanya membersihkan sampah dilingkungan pondok pesantren dan
sampahpun jarang terlihat di pondok pesantren tersebut, namun para santri
tetap rajin menuntut ilmu dengan semangat dan dengan minat yang tinggi
untuk menuntut ilmu agama, walau tidak ada paksaan dalam menuntut ilmu di
pesantren tersebut.
Minat para santri untuk mempelajari ilmu agama juga dapat dilihat dari
antusias para santri untuk menimba ilmu agama diluar jam sekolah. Santri
sering meminta ustadz yang bertempat tinggal di lingkungan pondok pesantren
untuk memberikan pelajaran tambahan baik itu pengajian agama atau
pelajaran tambahan mata pelajaran umum. Seperti halnya beberapa orang
86
santri yang meminta Ustadz H. Syahdiannor untuk mengajari ilmu agama
diluar waktu sekolah, maka beliau dengan senang hati memberikan pelajaran
tambahan tersebut, walaupun tempat tinggal ustadz tersebut jauh dari pondok
pesantren Al-Hikmah. Pelajaran tambahan tersebut berupa pengajian kitab
setiap malam rabu di pondok pesantren setelah sholat magrib dan sampai
sholat isya. Kegiatan tersebut rencananya akan ditambah lagi, yakni
dilaksanakan juga dihari lainnya.
d. Adanya kaderisasi para juru dakwah
Dakwah Islamiyah yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-
Hikmah, terutama pengajian kitab, tahfiz alquran serta latihan berceramah
tentu akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi para santri ketika
mengabdi kemasyarakat sebagai seorang juru dakwah. Bekal ilmu yang
mereka dapatkan di pondok pesantren Al-Hikmah tentu akan sangat
membantu dalam kelancaran ketika mereka berdakwah, baik itu cara membaca
kitab kuning, membaca hadits, menafsirkan alquran, tahfidz alquran, ilmu
akhlak, ilmu tauhid, ilmi fiqih serta ilmu lainnya akan menjadi penunjang
keberhasilan dakwah dalam segi materi atau pesan dakwah.
Dalam latihan ceramah yang diselenggaran setiap hari kamis dan hari
sabtu para santri tidak diperbolehkan membaca langsung dari buku-buku
ceramah. Santri diwajibkan untuk mengarang sendiri teks ceramah yang akan
mereka sampaikan ketika latihan ceramah. Hal tersebut tidaklah dianggap sulit
bagi mereka, bermodal ilmu pengetahuan agama yang mereka dapatkan serta
hafalan alquran yang mereka miliki mempermudah kegiatan latihan ceramah
87
tersebut sekalipun diwajibkan tanpa teks ketika berceramah. Dengan adanya
kegiatan ini santri diharapkan menjadi terbiasa dalam menyampaikan
ceramah, agar tidak ada rasa gugup dan perasaan canggung ketika nanti
menjadi juru dakwah dimasyarakat
G. Analisis Data
Dari penyajian data yang penulis uraikan pada pembahasan terdahulu,
maka hal-hal yang penulis patut untuk dikaji dan dianalisa terhadap dakwah
Islamiyah di Pondok Pesantren Al-Hikmah, namun sebelum itu penulis lebih
dahulu memaparkan analisis tentang Pondok Pesantren Al-Hikmah Kecamatan
Banjarmasin Selatan yang telah diteliti.
Pondok pesantren yang dibangun dan diasuh oleh KH. Abdurrahman
Shiqqih yang akrab dipanggil “ Kai Haji “ ini termasuk dalam katagori pondok
pesantren tipe-B, yakni pesantren yang memiliki pendidikan Islam tradisional
(sorongan dan badungan) dan sistem madrasah, juga mengajarkan pelajaran-
pelajaran umum yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
seperti mata pelajaran yang diajarkan di SMP dan SMA.
Tujuan Pondok Pesantren Al-Hikmah tidak berbeda dengan tujuan pondok
pesantren pada umumnya, yakni menjadikan para santri untuk menjadi insan yang
beriman dan bertakwa kepada Allah Swt serta selaras dengan ajaran Nabi
Muhammad Saw, mengajarkan ilmu agama Islam dan pengetahuan umum
lainnya, mencetak para ulama yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi
masyarakat melalui dakwah Islamiyah yang dilaksanakan.
88
Adapun analisis berikutnya berfokus kepada rumusan masalah penelitian,
yakni sebagai berikut:
1. Bentuk dakwah Islamiyah yang ada di Pondok Pesantren Al-Hikmah
Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, bahwa dakwah
Islamiyah yang laksanakan oleh pengasuh dan pengajar di Pondok Pesantren Al-
Hikmah sudah terlaksana sebagaimana mestinya. Semua itu dapat terlihat dari
berbagai dakwah Islamiyah serta terdapat berbagai aktivitas belajar mengajar
ilmu-ilmu agama Islam dan pelajaran umum yang berguna untuk menjadikan
umat yang sejalan dengan perintah Allah Swt dan ajaran Rasulullah Saw serta
mempunyai pengetahuan secara umum.
Pondok Pesantren Al-Hikmah Kecamatan Banjarmasin Selatan ini tidak
hanya menjadi wadah berbagai aktivitas dakwah Islamiyah dan pendidikan agama
Islam, namun juga menjadi wadah untuk mencetak para santri untuk menjadi
ulama, tokoh agama, juru dakwah, serta pemimpin masyarakat, menjadikan
seorang insan yang berakhlak mulia dan mempunyai keteguhan iman, tahfidz-
tahfidzah Alquran serta seseorang yang mengamalkan ibadah yang diperintahkan
oleh Agama.
Adapun dakwah Islamiyah yang terlaksana di Pondok Pesantren Al-
Hikmah Kecamatan Banjarmasin selatan ini terbagi menjadi tiga bentuk, yakni
meliputi: Dakwah bi al-lisan (menggunakan lisan), dakwah bi al-qala
(menggunakan tulisan), dan dakwah bi al-hal (menggunakan hal perbuatan).
89
Dakwah bi al-lisan yang dilaksanakan oleh Pengasuh dan pengajar Pondok
Pesantren Al-Hikmah yang pertama pemberian nasehat oleh pengasuh kepada
pimpinan, pengajar maupun santri secara langsung maupun tidak langsung; yang
kedua ceramah agama yang dilaksanakan di majeles ta’lim KH. Abdurrahman
Shiddiq pada hari Sabtu pukul 11:00 Wita yang menjadi mad’u ialah masyarakat
sekitar pondok pesantren (Kelayan) serta yang datang dari jauh (dari masyakat
luar Kelayan) dan ceramah agama yang dilaksanakan pada apel pagi setiap hari
Senin yang berisi pesan tentang aqidah, ibadah maupun tentang akhlak. Dakwah
Islamiyah melaui ceramah ini menggunakan metode mau’idzah al-hasanah
(memberi pelajaran yang baik) dengan media lisan; dan yang ketiga pengajiian
kitab kuning, yang dilaksanakan sebagai media dakwah dengan lisan sekaligus
tulisan yang adakalanya diajarkan dengan metode sorongan dan adakalanya
dengan metode badungan. Adapun kitab-kitab yang diajarkan pada pengajian
kitab dapat digolongkan kedalam delapan kelompok kitab: 1. nahwu dan saraf; 2.
fiqih (syariah); 3. usul fiqih; 4. hadits; 5. tafsir; 6. tauhid (aqidah); 7. tasawwuf
dan etika (akhlak), serta 8. cabang-cabang lain seperti tarikh dan balaghah.
Dakwah bi al-qalam yang dilaksanakan ialah seruan dakwah melui papan-
papan yang bertuliskan himbauan untuk hidup bersih dan menjaga lingkungan
serta himbauan untuk memakai busana muslim layaknya seorang muslim.
Tulisan-tulisan tersebut terdapat dibeberapa sudut halaman Pondok Pesantren Al-
Hikmah. Tulisan tersebut ditujukan kepada semua orang yang berada di Pondok
Pesantren Al-Hikmah.
90
Dakwah bi al-hal ialah (1) latihan ceramah oleh santri dan dibimbing oleh
ustadz yang ditugaskan, dimana kegiatan tersebut bukan hanya sekedar latihan
berceramah, namun mereka melaksanakan dakwah Islamiyah menyeru kepada
kebaikan dan melarang kepada kemunkaran melalui ceramah dengan pesan
keagamaan baik itu akhlak, aqidah, maupun syariah dan yang menjadi mad’u ialah
santri Pondok Pesantren Al-Hikmah; (2) membaca dan menghapal (tahfidz)
Alquran; (3) sholat berjama’ah yang dilaksanakan setiap waktu sholat tak
terkecuali sholat Jum’at dan sholat hari raya yang juga diikuti oleh masyarakat
sekitar; (4) serta pemeliharaan lingkungan dan Peringatan Hari Besar Islam
(PHBI); (5) Menyantuni masyarakat dan santri; (6) Ikut serta pada kegiatan
keagamaan di masyarakat.
Semua kegiatan dakwah Islamiyah tersebut dapat dikatakan berjalan
dengan lancar, dapat terlihat dari antusias para santri untuk mengikuti berbagai
kegiatan dakwah Islamiyah tersebut serta dapat terlihat dari keikutsertaan
pengasuh serta para pengajar ustadz dan ustadzah serta masyarakat sekitar pondok
pesantren pada kegiatan dakwah Islamiyah yang ada di Pondok Pesantren Al-
Hikmah.
Terlaksananya dakwah Islamiyah di Pondok Pesantren Al-Hikmah tidak
terlepas dari dukungan dan kerjasama dari pihak pondok pesantren maupun
instansi pemerintah yang juga ikut membantu kelancaran kegiatan dakwah
Islamiyah di pondok pesantren tersebut. Lancarnya dakwah Islamiyah yang ada di
Pondok Pesantren Al-Hikmah bukan berarti terlepas dari berbagai hambatan yang
terjadi, namun dari berbagai hambatan tersebut tidaklah membuat dakwah
91
Islamiyah menjadi terbengkalai atau tidak terlaksana. Dengan beberapa faktor
penunjang yang terdapat di pesantren tersebut dapat menutupi dan menyeimbangi
hambatan-hambatan tersebut.
2. Faktor Penunjang dan Penghambat Dakwah Islamiyah Di Pondok Pesantren
Al-Hikmah
Adapun faktor penunjang kegiatan yang terdapat pada penelitian ini ialah
fasilitas pondok pesantren yang memadai serta layak untuk digunakan sebagai
penunjang utama kegiatan dakwah Islamiyah di Pondok Pesantren Al-Hikmah,
para pengajar yang memiliki kemampuan keagamaan yang tinggi karena
berpendidikan tinggi dapat memperlancar dakwah Islamiyah dari segi kualitas
pengajaran dan pengalaman, dan biaya pendidikan yang rendah serta adanya
badan organisasi yang bertanggung jawab atas logistik dakwah Pondok Pesantren
Al-Hikmah.
Pondok Pesantren Al-Hikmah memiliki berbagai fasiltas yang berguna
untuk menjadi penunjang lancarnya kegiatan dakwah Islamiyah, pesantren
tersebut memiliki berbagai fasilitas seperti masjid, ruang kelas yang memadai,
asrama yang layak, lapangan yang luas, perpustakaan, serta fasilitas lainnya yang
dapat berguna untuk kegiatan dakwah Islamiyah serta kenyamanan proses belajar
mengajar. Fasililas yang ada di Pondok Pesantren Al-Hikmah juga sebagai
pelengkap unsur-unsur pondok pesantren sebagaimana mestinya. Pondok
Pesantren Al-Hikmah mempunyai masjid untuk sarana peribadatan dan kegiatan
keagamaan, pondok (asrama) untuk tempat tinggal para santri yang rumahnya
jauh dari pondok pesantren serta ruangan belajar yang lengkap dan memadai.
92
Pengajar (ustadz/ustadzah) Pondok Pesantren Al-Hikmah yang memiliki
riwayat pendidikan yang tinggi juga menjadi salah satu faktor penunjang
kelancaran kegiatan dakwah Islamiyah di pesantren tersebut, baik dari segi
keberhasilan penyampaian pesan dakwah maupun dari segi pengalaman yang
dimiliki oleh para pengajar.
Ustadz dan ustadzah yang menjadi pengajar didomonasi oleh para alumni
pondok pesantren dan hanya beberapa pengajar yang lulusan dari Madrasah
Aliyah (MA). Pendidikan tinggi yang dimiliki oleh para pengajar bukan hanya
dilandasi oleh pendidikan agama yang didapat ketika di Perguruan Tinggi namun
sudah memiliki landasan dasar agama karena juga memiliki riwayat pendidikan
agama di pondok pesantren. Perguruan Tinggi yang menjadi riwayat pendidikan
para pengajar meliputi Perguruan Tinggi dalam negeri maupun luar negeri seperti
Al-Azhar Kairo Mesir, IAIN Antasari Banjarmasin, UNISKA Syekh Muhammad
Arsyad Al-Banjari Banjarmasin. Ada juga beberapa pengajar yang hanya lulusan
dari pesantren, yakni Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin dan Pondok
Pesantren Gontor.
Faktor penunjang berikutnya ialah biaya pendidikan yang rendah. Pondok
Pesantren Al-Hikmah tidak menarik biaya untuk pendidikan para santri, sejak
pertama kali dibangun hingga berkembang seperti sekarang Pondok Pesantren Al-
Hikmah tidak pernah menetapkan biaya yang harus dibayar para santri untuk
menuntut ilmu. Bahkan mulai segaram sekolah, tempat tinggal (asrama), makan,
sampai fasilitas lainnya pesantren memberikan dengan cuma-cuma. Terlebih lagi
untuk santri yang kurang mampu atau anak yatim piatu pesantren bahkan
93
menyantuni mereka tersebut. Dengan biaya yang rendah bahkan dapat dikatakan
gratis tentunya dapat menjadi faktor penunjang keberhasilan dan kelancaran
dakwah Islamiyah yang ada di Pondok Pesantren Al-Hikmah dari segi minat santri
untuk tetap menuntut ilmu di pesantren tersebut karena terlepas dari biaya
pendidikan yang mahal. Dapat dikatakan, dari segi pendanaan Pondok Pesantren
Al-Hikmah cukup memiliki, itu artinya logistik dakwah dari segi pendanaan
Pondok Pesantren Al-Hikmah tidak ada bermasalah, karena banyak bantuan dana
dari kerabat pengasuh dan dana dari Yayasan Masjid Al-Hikmah, terlebih lagi
dana pribadi dari KH. Abdurrahman Shiddiq.
Ringannya biaya pendidikan di Pondok Pesantren Al-Hikmah juga tidak
terlepas dari peran Yayasan Masjid Al-Hikmah yang dikelola dengan baik
sehingga penyaluran dana yang dipergunakan untuk fasiltas pondok pesantren
dapat dipertanggung jawabkan dengan baik, serta kepengurusan logistik dakwah
yang dipegang oleh ustadz dan ustadzah yang berpengalaman dari segi pendidikan
dan dari segi pengalaman dakwah Islamiyahnya. Adanya badan organisasi yang
bertanggung jawab atas logistik dakwah dapat memperlancar kegiatan dakwah
Islamiyah yang dilaksanakan, terutama untuk masalah pendanaan, hal ini
dipegang oleh Yayasan Masjid Al-Hikmah.
Faktor penghambat dakwah Islamiyah di Pondok Pesantren Al-Hikmah
yang terdapat pada penelitian ini ialah pandangan masyarakat tentang keadaan
pengajaran dan kegiatan serta keadaan pondok pesantren tersebut, dan para
pengajar yang tidak semua bertempat tinggal di pesantren sehingga sering sedikit
menghambat kegiatan dakwah Islamiyah yang dilaksanakan dan pandangan
94
masyarakat awam tentang paham keagamaan yang ada di Pondok Pesantren Al-
Hikmah.
Para pengajar, ustadz dan ustadzah di Pondok Pesantren Al-Hikmah tidak
semuanya bertempat tinggal di lingkungan pondok pesantren tersebut, sehingga
hal ini sering kali menjadi faktor penghambat dakwah Islamiyah dari segi
kelancaran rutinitas dakwah Islamiyah. Seperti halnya ketika salah seorang ustadz
ada yang tidak bisa mengajar kitab kuning karena ada halangan atau pun sakit,
maka untuk ustadz penganti sering kali tidak ada karena ustadz yang lain juga
sibuk mengajar di kelas dan sebagian ustadz yang lainnya belum datang karena
tempat tinggal yang jauh dari pondok pesantren. Jika seandainya semua pengajar
bertempat tinggal di lingkungan pondok pesantren maka hal-hal tersebut dapat
segera diatasi dengan kesiapan ustadz atau ustadzah di pondok pesantren.
Sebagian masyarakat awam yang menganut paham seperti paham
organisasi keagamaan Nahdatul Ulama (NU) menganggap bahwa Pondok
Pesantren Al-Hikmah adalah pondok pesantren yang menganut paham keagamaan
seperti paham organisasi Muhammadiyah dikarnakan di pondok pesantren
tersebut tidak terdapat maulid habsy, peringatan maulid dan peringatan isra mi’raj.
Sebagian masyarakat awam lainnya menganggap bahwa pesantren Al-Hikmah
adalah pondok pesantren yang menganut paham keagamaan Muhammadiyah
menganggap bahwa pondok tersebut menganut paham keagamaan seperti paham
Nahdatul Ulama (NU) karena masjid yang ada di pesantren tersebut memliki
mimbar khotbah seperti mimbarnya orang-orang Nahdatul Ulama (NU). Hal
tersebut menjadi penghambat dakwah Islamiyah dari segi pengembangan pondok
95
pesantren tersebut, yakni sedikitnya peminat orang tua untuk menyekolahkan anak
mereka ke Pondok Pesantren Al-Hikmah, padahal pihak pondok pesantren sama
sekali tidak menetapkan aliran keagamaan yang ditetapkan di pesantren tersebut.
Semua itu terjadi karena kurangnya sosialisasi dari Pondok Pesantren Al-Hikmah
kepada masyarakat tentang apa saja yang ada di pondok pesantren tersebut.
3. Hasil Yang Telah Dicapai dari Dakwah Islamiyah Di Pondok Pesantren Al-
Hikmah
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis ada beberapa hasil yang
telah dicapai dari dakwah Islamiyah di Pondok Pesantren Al-Hikmah, yakni
tumbuhnya rasa kesadaran dan mengamalan beragama para santri, tumbuhnya
rasa ukhuwah Islamiyah, meningkatnya minat santri untuk mempelajari ilmu
agama, dan adanya kaderisasi juru dakwah.
Tumbuhnya rasa kesadaran beragama oleh para santri Pondok Pesantren
Al-Hikmah dapat dilihat dari segi kesadaraannya dalam beribadah menjalankan
kewajiban sebagai seorang muslim. Ketika adzan berkumandang para santri
beramai-ramai menuju masjid untuk melaksanakan kewajiban sholat. Bukan
hanya sholat dzuhur saja, bahkan sholah lima santri yang bertempat tinggal juga
datang dan berkumpul untuk sholat di Masjid Al-Hikmah bersama santri yang
tinggal di asrama dan sebagian santri yang jauh jarak tempat tinggalnya dari
pondok pesantren terkadang juga ikut sholat berjama’ah di Masjid Al-Hikmah
menggunakan sepeda motor, terlebih lagi pada malam jum’at. Dapat dilihat juga
dari segi akhlak dan sopan santun terhadap pengasuh, ustadz dan ustadzah serta
96
kepada sesama santri. Meraka sadar bahwa agama Islam mengajarkan akhlak dan
sopan santun sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Pengamalan keagaman yang tumbuh pada santri Pondok Pesantren Al-
Hikmah bukan hanya mereka dilakukan ketika berada di lingkungan pondok
pesantren saja, namun ketika mereka berada di tengah-tengah masyarakan
merekapun dapat mengamalkan ajaran agama yang mereka dapatkan dari dakwah
Islamiyah yang ada di pondok pesantren dimana mereka menuntut ilmu. Mereka
dapat mengamalkan ajaran agama melalui beberapa kegiatan di Masyarakat
misalnya menjadi imam tarawih ketika bulan Ramadhan, berpartisipasi dalam
penyelenggaraan jenazah, mengajar anak-anak baca tulis alquran di TPA Al-
Hikmah dan kegiatan keagamaan kemasyarakatan lainnya. Hal tersebut dapat
menjadi bukti bahwa dakwah Islamiyah yang dilaksanakan Pondok Pesantren Al-
Hikmah menumbuhkan rasa kesadaran dan mengamalan beragama kepada para
santri.
Rasa ukhuwah Islamiyah atau rasa persaudaraan antar sesama muslim
yang tumbuh pada santri Pondok Pesantren Al-Hikmah dapat terlihat dari
kebersamaan yang mereka tanamkan ketika bergotong-royong dan ketika
berteman satu sama lain serta saling membantu ketika ada salah satu santri
tertimpa musibah, maka para santri bersama-sama membantu untuk meringankan
beban santri tersebut baik berupa segi moril maupun materil dan hal tersebut juga
dilakukan oleh para pengajar Pondok Pesantren Al-Hikmah. Tumbunya rasa
persaudaraan antar sesama muslim ini tentunya juga dikarnakan adanya sebuah
keberhasilan dakwah Islamiyah di pondok pesantren tersebut.
97
Hasil yang telah dicapai dari dakwah Islamiyah yang ada di Pondok
Pesantren Al-Hikmah selanjutnya ialah adanya kaderisasi juru dakwah. Dengan
visi dan misi untuk mencetak para santri menjadi tahfiz Alquran, pondok
pesantren tersebut juga menginginkan santrinya agar menajdi seorang juru
dakwah baik dari segi lisan, tulisan, serta perbuatan. Para santri yang dilatih setiap
hari Kamis dan hari Sabtu dituntut untuk mampu menyampaikan ceramah yang
mereka tulis sendiri isi ceramahnya dan menghapal isi ceramah tersebut ketika
pelatihan ceramah yang ada di Pondok Pesantren Al-Hikmah. Para santri dituntut
untuk mengarahkan ilmu agama yang telah dituntutnya dan Alquran yang telah
dihapalkannya dapat menjadi materi dakwah dalam latihan ceramah tersebut.
Dari beberapa analisis di atas tampaklah bahwa, tujuan dan arah berdirinya
Pondok Pesantren Al-Hikmah Kecamatan Banjarmasin Selatan melalui visi dan
misinya tidak terlepas dan tidak berbeda dari tujuan utama pondok pesantren pada
umumnya, yakni untuk pendidikan ilmu agama Islam, mencetak para ulama, serta
untuk kepentingan dakwah Islamiyah. Semua itu terbukti dengan adanya berbagai
dakwah Islamiyah yang ada di Pondok Pesantren Al-Hikmah serta dapat dilihat
hasil yang dicapai dari kegiatan dawkah Islamiyah tersebut.