bab iv kuaaaaaaaaaaaaaala,lama

Upload: faiz

Post on 01-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

almkaknjajAJBMSD SMNDKSDNMA,DNAKDNAM DAMDaJDBAJDBAJDBAJDBAJDBAJDBAJ

TRANSCRIPT

42

BAB IVMETODE PENELITIANA. Jenis Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian korelasional (Correlasional Study) yaitu penelitian yang mengkaji tentang hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain dengan mengidentifikasi variabel yang ada pada suatu objek, kemudian diidentifikasi pula variabel lain yang ada pada objek yang sama dan dilihat apakah ada hubugan antara keduanya, dengan menggunakan rancangan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau obsevasi data variabel independen (kecemasan karena perpisahan, kehilangan control diri dan rasa takut terhadap perlukaan pada tubuh) dan variabel dependen (respon Hospitalisasi anak usia todler) hanya satu kali, pada saat yang bersamaan.B. Lokasi dan Waktu Penelitian1. Lokasi Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Ruangan Melati Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau Parepare.

42

2. 37

3. Waktu penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 05 September sampai 18 september 2014.C. Populasi dan Sampel1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu dan anak yang dihospitalisasi di Ruangan Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Parepare. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang terjangkau, yang akan diteliti yang digunakan sebagai subjek dalam penelitian sehingga mewakili populasi yang ada. (Nursalam, 2003). Peneliti menggunakan purposive sampling yaitu teknik penetapan dan pengambilan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian).Sampel ditentukan dengan rumus :n = N1 + N ( d ) 2Keterangan :n = jumlah sampelN = besar populasid = derajat ketepatan yang diinginkan biasanya 0,1. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara accidental sampling. Adapun kriteria penelitian ini sebagai berikut :a. Kriteria inklusi:1. Ibu yang mempunyai anak yang baru pertama kali dirawat di Ruangan Melati Rumah Sakit Umum A.Makkasau Parepare 20142. Usia anak 1 3 tahun3. Ibu bersedia menjadi responden.b. Kriteria eksklusi:1. Anak yang mengalami syok2. Anak yang mengalami gangguan kesadaran3. Ibu dan Anak yang kesulitan komunikasic. Pengukuran dan Pengamatan Variabel Penelitian Setiap variabel dalam penelitian ini diukur dan diamati dengan menggunakan kuesioner. Adapun kriteria pengukuran dan pengamatan masing-masing variabel tersebut sebagai berikut :0 = Tidak ada gejala sama sekali 1 = Satu gejala dari pilihan yang ada2 = Separuh dari gejala yang ada3 = Lebih dari separuh dari gejala yang ada4 = Semua gejala adaD. Pengumpulan Data Adapun metode dalam pengumpulan data yaitu dengan menggunakan teknik kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada tinjauan pustaka. 1. Data primer Diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada ibu yang mempunyai anak usia todler (umur 1 3 tahun) yang baru pertama kali dirawat di Ruangan Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Parepare Data primer yang dikumpulkan adalah data anak usia todler yang meliputi kecemasan karena perpisahan, kehilangan kontrol diri dan rasa takut terhadap perlukaan pada tubuh. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan dibantu oleh orang lain yang sebelumnya para petugas telah diberi pelatihan teknik pengumpulan data, yang terdiri dari 28 pertanyaan untuk variable Kecemasan karena perpisahan,3 pertanyaan untuk variable kehilangan kontrol diri, 8 pertanyaan untuk variable Rasa takut terhadap perlukaan tubuh,dan 10 Pertanyaan untuk variable Respon Hospitalisasi dengan menggunakan skala Guttman dengan 2 pilihan (ya dan tidak).

2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari petugas kesehatan (medical record) mengenai respon Hospitalisasi Anak usia todler di Rumah Sakit Umum Andi Makassau Parepare.E. Pengolahan dan Penyajian Data1.Editing Editing dilakukan untuk memeriksa ulang atau mengecek jumlah dan meneliti kelengkapan pengisian kuisioner. 2.Koding Setelah data masuk hasil kuisioner,setiap jawaban dikonversi kedalam bentuk angka-angka dan diberikan symbol-simbol tertentu untuk setiap jawaban sehingga memudahkan dalam pengolahan data selanjutnya. 3.Tabulasi data Tabulasi data dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data kedalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian,tabel mudah untuk dianalisa.Tabel tersebut dapat berupa tabel sederhana atau tabel silang.

F. Analisa DataSetelah memperoleh nilai skor tiap variable penelitian analisis untuk melihat tampilan distribusi frekuensi dan persentasi dari tiap Variabel independen dan dependen.Hasil data tersebut dimasukkan kedalam program olah data SPSS versi 15.1. Analisis Univariat Dilakukan pada tiap variable penelitian untuk melihat tampilan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variable independen dan dependen. 2.Analisis Bivariat dilakukan untuk melihat distribusi beberapa variable yang dianggap terkait. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan Uji Chi-square.Analisa data yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 15 dengan tingkat kemaknaan = 0,05 dimana Ha diterima yaitu ada hubungan antara variable bebas dan variable terkait.

BAB VHASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Daerah Kota Parepare dimulai pada tanggal 05 September 2014 sampai dengan 18 September 2014 .Hasil penelitian ini diperoleh melalui pengisian kuisioner, Besar sampel yang memenuhi kriteria inklusi adalah 40 responden.Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan editing, coding,dan tabulating. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi meliputi karakteristik responden (analisis univariat) dan hasil analisis hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent (analisis bivariat) dengan menggunakan uji Chi square. Selanjutnya pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, mulai dari gambaran karakteristik responden, Faktor yang berhubungan dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler, Kecemasan karena perpisahan,kehilangan control diri,Rasa takut terhadap perlukaan tubuh serta hubungannya Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Kota Parepare1. Karakteristik Respondena. Umur Anak Tabel 5.1Distribusi Responden menurut umur pada anak Usia Toddler di Ruangan Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Kota ParepareTahun 2014NOUmurn%

1.1 Tahun2972,5

2.2 Tahun717,5

3. >3 Tahun410,0

Total40100

Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa bahwa dari 40 responden yang berumur 1 tahun yaitu sebanyak 29 responden (72,5%),berumur 2 tahun sebanyak 7 responden(17,5%) ,dan ber umur >3 tahun sebanyak 4 responden(10,0%).

2. Analisis UnivariatTabel 5.2a. Distribusi Frekuensi Respon Hospitalisasi Anak usia Todler di Ruangan Melati Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau Parepare Tahun 2014NORespon Hospitalisasi Anak usia Todlern%

1. Baik2665,0

2.Kurang1435,0

Total40100

Sumber: Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 5.2 hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler yang baik sebanyak 26 responden (65,0%), dan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler yang kurang sebanyak 14 responden (35,0%). b. Kecemasan karena perpisahan

Tabel 5.3Distribusi Responden Berdasarkan Kecemasan Karena Perpisahan di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Kota Parepare Tahun 2014

NOKecemasan karena perpisahann%

1.Cemas 2460,0

2.Tidak cemas1640,0

Total40100

Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 5.3 hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden kecemasan karena perpisahan cemas sabanyak 24 responden (60,0%). yang kecemasan karena perpisahan sebanyak 16 responden (40,0%) yang tidak cemas.c. Kehilangan kontrol diriTabel 5.4Distribusi Responden Berdasarkan Kehilangan Kontrol Diri di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau KotaParepareTahun 2014

NOKehilangan kontrol dirin%

1.Stabil 2152,5

2.Tidak Stabil1947,5

Total40100

Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 5.4 hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 Responden yang kehilangan kontrol diri Stabil sebanyak 21 Responden (52,5%) yang kehilangan control diri tidak stabil yaitu 19 Responden (47,5%).d. Rasa Takut Terhadap Perlukaan Tubuh

Tabel 5.5Distribusi Responden BerdasarkanRasa takut terhadap perlukaan tubuh Di Ruangan Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Kota ParepareTahun 2014NORasa takut terhadap perlukaan tubuh n%

1.Takut2152,5

2.Tidak takut 1947,5

Total40100

Sumber : Data Primer 2014

Berdasarkan tabel 5.5 hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 Responden yang takut terhadap perlukaan tubuh sebanyak 21 Responden (52,5%), dan tidak takut terhadap perlukaan tubuh yaitu 19 Responden (47,5 %).3. Analisis Bivariata. Hubungan antara kecemasan karena perpisahan dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler Di Ruangan Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasu Kota Parepare.Tabel 5.6Hubungan antara Kecemasan karena perpisahan dengan Respon Hospitalisasi Anak usia todler di Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Kota ParepareTahun 2014

No Kecemasan karena perpisahanRespon Hospitalisasi Anak Usia TodlerTotalP

Baik kurang

n%n%n%

1.Cemas2083,3416,7241000,003

2. Tidak Cemas 637,51062,516100

Total 2665,01435,040100

Sumber : Data Primer 2014

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa dari 24 responden (100%) yang mengatakan cemas karena perpisahan sebanyak 20 responden (83,3%) yang mengatakan Respon Hospitalisasinya baik dan sebanyak 4 responden (16,7%) yang mengatakan Respon Hospitalisasinya kurang .Dari 16 responden (100%) yang mengatakan tidak cemas karena perpisahan sebanyak 6 responden (37,5) yang mengatakan Respon Hospitalisasi baik dan sebanyak 10 responden (62,5%) yang Respon Hospitalisasi Anak Usia Todlernya baik. Dari 16 responden (100%) yang kecemasan karena perpisahan Anak tidak cemas dengan Respon Hospitalisasi Anak usia Todler kurang sebanyak 10 responden (62,5%), yang kecemasan karena perpisahan tidak cemas dengan Respon Hospitalisasi anak usia Todler yang baik sebanyak 6 responden (37,5%) . Dari hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai =0,003 < (0,05). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang berarti ada hubungan antara kecemasan karena perpisahan dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler.b.Hubungan antara kehilangan kontrol diri dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Kota Parepare.

Tabel 5.6Hubungan antara Kehilangan kontrol diri dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Kota ParepareTahun 2014

No

Kehilangan kontrol diriRespon Hospitalisasi Anak Usia TodlerTotal

Baik Kurang

n%n%n%

1.Stabil942,91257,1211000,002

2. Tidak Stabil1789,5210,519100

Total 2665,01435,040100

Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 5.6 diatas menunjukkan bahwa dari 21 Responden (100%) yang kehilangan control diri stabil dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler yang baik sebanyak 9 responden (42,9%) ,kehilangan kontrol diri Anak yang stabil dengan Respon Hospitalisasi Anak usia Todler yang kurang sebanyak 12 responden (57,1%) . Dari 19 responden yang kehilangan control diri Anak tidak stabil dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler yang baik sebanyak 17 (65,4%) responden, yang kehilangan kontrol diri Anak yang tidak stabil dengan respon Hospitalisasi Anak usia Todler yang kurang sebanyak 2 (14,3%) responden. Berdasarkan Hasil analisis statistik Uji Chi-square pada tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh nilai p sebesar 0,003 karena nilai P< 0,05 maka secara statistik bermakna. b. Hubungan antara Rasa Takut terhadap perlukaan tubuh dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Kota Parepare.Tabel 5.6Hubungan antara Rasa takut terhadap perlukaan TubuhDengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Kota ParepareKota ParepareTahun 2014

No

Rasa takut terhadap perlukaan TubuhRespon Hospitalisasi anak usia TodlerTotalP

Baik Kurang

n%n%n%

1.Takut 1885,7314,3211000,004

2. Tidak takut 842,11157,919100

Total 2665,01435,040100

Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 21(52,5%) Responden yang rasa takut terhadap perlukaan tubuh anak takut dengan Respon Hospitalisasi anak usia Todler yang baik sebanyak 18 (69,2%) responden, rasa takut terhadap perlukaan tubuh Anak takut dengan Respon Hospitalisasi anak usia Todler yang kurang sebanyak 3 (21,4%) responden. Dari 19(47,5%) responden yang rasa takut terhadap perlukaan tubuh anak yang dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler yang baik sebanyak 8 (30,8%) responden, yang rasa takut terhadap perlukaan tubuh anak yang kurang dengan kepatuhan yang tidak tahu sebanyak 11 (78,6%) responden. Berdasarkan hasil analisis melalui Uji Chi-square pada tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh nilai sebesar 0,007 karena nilai < 0,05 maka secara statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara rasa takut terhadap perlukaan tubuh dengan respon Hospitalisasi Anak Usia Todler.B. Pembahasan 1. Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler adalah reaksi terhadap pengalaman Hospitalisasi yang bersifat individual dan sangat bergantung pada tahapan usia perkembangan anak,pengalaman sebelumnya terhadap sakit,system pendukung yang tersedia,dan kemampuan koping yang dimilikinya (Perry 2004). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Kota Parepare Tahun 2014, maka diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler Berdasarkan Hasil penelitian, Berdasarkan tingkat umur anak didapatkan bahwa umur 1 tahun sebanyak 29 (72,5%) responden, umur 2 Tahun sebanyak 7 responden(17,5%) responden, umur >3 tahun 4 responden(10,0%) responden. Dari hasil data diatas menujukkan bahwa tingginya tingkat Pengetahuan Anak Usia Todler, hal tersebut menunjukkan perlunya orang tua dalam mendampingi anak Usia Todler. Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 24 Responden (60.0%) responden yang kecemasan karena perpisahan anak cemas dengan respon Hospitalisasi Anak usia Todler yang tahu sebanyak 20 (76,9%) responden, kecemasan karena perpisahan anak cemas dengan respon hospitalisasi Anak usia Todler yang tidak tahu sebanyak 4 (28,6%) responden. Dari 16 (40,0%) responden yang kecemasan karena perpisahan Anak tidak cemas sebanyak dengan Respon Hospitalisasi Anak usia Todler yang tahu sebanyak 6 (23,1%) responden yang kecemasan karena perpisahan dengan respon Hospitalisasi anak usia Todler yang tidak tahu sebanyak 10 (71,4%) responden. Berdasarkan Hasil analisis statistik Uji Chi-square pada tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh nilai sebesar 0,006 maka interpresatnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan kecemasan karena perpisahan dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zulfianah (2011) menujukkan tingginya Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler di Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusomo Jakarta.Penelian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurdian (2010) mengatakan tingginya Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler Di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan Jawa Timur.Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rusdy (2011) mengatakan tingginya Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler di Rumah Sakit MMC(Metropolitan Medical Centre)Jakarta Selatan.2. Kecemasan Karena perpisahanperpisahan anak dengan orang tua akan menimbulkan rasa kehilangan pada anak akan orang yang terdekat bagi dirinya dan akan lingkungan yang dikenal olehnya sehingga diupayakan agar orang tua dilibatkan untuk berperan aktif dalam perawatan anak untuk tinggal bersama anak selama 24 jam, atau tetap beri kesempatan orang tua untuk melihat anak setiap saat dengan maksud mempertahankan kontak antar mereka,modifikasi ruang perawatan dengan cara membuat situasi ruang rawat seperti di Rumah,serta mempertahankan kontak dengan kegiatan sekolah,diantaranya dengan memfasilitasi pertemuan dengan guru,teman sekolah.(Nursalam 2005)Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Kota Parepare Berdasarkan Tabel 5.3 diatas dapat diketahui dari 40 responden yang diteliti terdapat 24 responden (60,0%) yang cemas, dan 16 responden (40,0%) Tidak cemas. Tingginya angka kecemasan merupakan respon Hospitalisasi Anak Usia Todler di Ruangan Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Kota Parepare.Tabel 5.5 diatas menunjukkan bahwa dari 40 Responden penelitian, didapatkan sebanyak 24 Responden (60,0%)cemas, dan sebanyak 16 Responden (40,0%) yang Tidak Cemas. Dari 24 Responden yang Cemas, didapatkan 20(76,9%) Responden yang Respon Hospitalisasinya Tahu dan didapatkan 4 responden (28,6%) yang Tidak Tahu Respon Hospitalisasi. Dan dari 16 responden Yang Tidak Cemas didapatkan 20 responden (76,9%) yang Cemas Terhadap Respon Hospitalisasi, dan didapatkan 6 responden(23,1%) yang tidak Cemas Terhadap Respon Hospitalisasi.Hasil analisis statistik Uji Chi-square value = (0,006) < niali alpa ( = 0,05 ) maka interpresatnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kecemasan karena perpisahan dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler.Hasil uji statistik penelitian ini sejalan dengan hasil uji statistik penelitian yang dilakukan oleh Zulfianah(2011) value = (0,006) nilai (= 0,05) maka interprestasinya menunjukkan bahwa terdapat hubungan Antara kecemasan karena perpisahan dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler. Hasil uji statistik penelitian ini sejalan dengan hasil uji statistik penelitian yang dilakukan oleh Nurdian(2010) value = (0,006) nilai (= 0,05) maka interprestasinya menunjukkan bahwa terdapat hubungan Antara kecemasan karena perpisahan dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler. Hasil uji statistik penelitian ini sejalan dengan hasil uji statistik penelitian yang dilakukan oleh Rusdy(2011) value = (0,006) nilai (= 0,05) maka interprestasinya menunjukkan bahwa terdapat hubungan Antara kecemasan karena perpisahan dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler.3. Kehilangan Kontrol Diri Kehilangan Kontrol Diri, Anak akan menjadi cepat marah dan agresif,Rasa takut terhadap perlukaan tubuh anak usia Todler yaitu Mempersiapkan psikologis anak dan orang tua untuk tindakan prosedur yang menimbulkan rasa nyeri,yaitu dengan menjelaskan apa yang akan dilakukan dan memberikan dukungan psikologis pada orang tua.(Nursalam 2005). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Ruangan Melati Rumah Sakit Umum Andi Makkasau Kota Parepare.Berdasarkan Tabel 5.4 diatas dapat diketahui dari 40 responden yang diteliti terdapat 21 responden(52,5%)yang stabil kehilangan kontrol dirinya dan 19 responden(47,5%)yang tidak stabil kehilangan kontrol diri.Dari hasil data diatas menunjukkan tingginya kehilangan kontrol diri anak Usia Todler yang Stabil. Tabel 5.6 diatas menunjukkan bahwa dari 40 responden penelitian,didapatkan sebanyak 21 responden(52,5%)yang stabil kehilangan kontrol diri dan sebanyak 19(47,5%)yang tidak stabil kehilangan kontrol dirinya.Dari 21 responden yang tidak stabil kehilangan kontrol diri terdapat 9 responden(34,6%)yang stabil kehilangan kontrol diri dan didapatkan 17 responden(65,4%)yang tidak stabil kehilangan kontrol diri.Dan dari 19 responden yang tidak stabil didapatkan 17 responden(65,4%) yang Respon Hospitalisasinya Tahu dan didapatkan 2 responden(14,3)yang tidak Tahu Respon Hospitalisasi Anak Usia Todler. Hasil analisis Statistik Uji Chi-square value = (0.003)