bab iv konsultasi kesling
DESCRIPTION
konsultasi keslingTRANSCRIPT
BAB IV
PEMBAHASAN
4.2 Unit Pelayanan Kesehatan Lingkungan
4.2.1 Klinik Sanitasi
Klinik sanitasi adalah Klinik sanitasi merupakan suatu wahana masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan untuk pemberantasan penyakit
dengan bimbingan, penyuluhan, dan bantuan teknis dari petugas puskesmas. Klinik
Sanitasi ini bukanlah sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi unit
pelayanan ini bekerjasama dengan program yang lain dari sektor terkait di wilayah
kerja Puskesmas.
Maka dari itu, perlu adanya koordinasi kerja yang baik antara unit pelayanan
lain seperti Balai Pengobatan (BP), KIA, dan Laboratorium dengan unit pelayanan
konsultasi kesehatan lingkungan. Hal ini penting dilakuakan agar pasien/klien dapat
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemampuannya, untuk mewujudkan
lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Di unit Konsultasi Kesehatan Lingkungan Pare, kami dapati bahwa buku
pencatatan register pasien dalam bulan agustus hanya sebanyak 8 pasien. Bahkan juga
kami dapati, pernah dalam 1 bulan penuh, buku register pasien tersebut tidak terisi.
Namun pada bulan yang sama, di unit pelayanan lain memiliki pasien dengan
penyakit berbasis lingkungan lebih dari 8 pasien. Hal ini menyebabkan pasien kurang
memahami tentang penyakit yang di deritanya.
Kurangnya kerja sama dan kesadaran petugas kesehatan unit pelayanan lain
ini, menyebabkan kegiatan dalam gedung unit pelayan konsultasi kesling kurang aktif
dan juga dapat merugikan pasien karena hak pasien adalah mendapatkan pengetahuan
seputar masalah kesehatan lingkungan.
4.2.2 Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STMB)
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah pendekatan untuk
mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan
cara pemicuan. Program STBM ini terdiri dari 5 pilar sebagai acuan dalam
penyelenggaraannya.
Pilar STBM terdiri atas perilaku : (a.) Stop Buang Air Besar Sembarangan;
(b.) Cuci Tangan Pakai Sabun; (c.) Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah
Tangga; (d.) Pengamanan Sampah Rumah Tangga; dan (e.) Pengamanan Limbah Cair
Rumah Tangga.
Dalam program STBM, pilar pertama mendapat perhatian khusus dan
diprioritaskan karena pihak pelaksana program memfokuskan suatu desa menjadi
desa ODF (Open Defecation Free). Harapannya adalah pada warga desa tersebut
dapat dengan mudah mengakses jamban sehat dan memutus mata rantai penularan
penyakit.
4.3.3 Manajemen Unit pelayanan Kesehatan Lingkungan
Menejemen di Unit pelayanan Kesehatan Lingkungan dimulai dari pencatatan,
pelaporan, dan programnya yakni lintas program maupun lintas sektor, berjalan
dengan baik dan sesuai sasaran. Hanya saja unuk ruangan unit ini masih di
gabungkan dengan unit konsultasi gizi dan promosi kesehatan. Namun hal ini
bukanlah menjadi permasalahan besar, akan tetapi hal ini juga perlu mendapat
perhatian.
Petugas pelaksana konsultasi kesling semestinya tidak merangkap sebagai
petugas promosi kesehatan dan pemegang program DBD. Agar petugas unit
konsultasi kes ling dapat dengan fokus dengan melaksanakan program, tugas pokok
dan fungsinya.