bab iv implemetasi - · pdf filetingkat kompresi yang tinggi dan sudah mengaplikasi catalyct...
TRANSCRIPT
77
BAB IV
IMPLEMETASI
4.1 Executive Summary
Kondisi pasar SPBU saat ini sudah jauh berkembang semenjak pemerintah
membuka pasar hilir migas. Dengan berdirinya banyak SPBU baik pemain lokal
maupun asing memberikan warna baru persaingan dan memberikan konsumen
pilihan, baik dari sisi produk maupun pelayanan. Konsumen sekarang memiliki
daya tawar yang lebih kuat dibandingkan sebelumnya yang masih di monopoli
oleh Pertamina. Kondisi ini merupakan peluang untuk TOI menjadi salah satu
perusahaan yang bermain di industri SPBU Indonesia. Selain itu kebijakan
pemerintah yang akan membatasi penggunaan BBM bersubsidi, akan
menimbulkan peralihan ke BBK. Dengan demikian akan terjadi peningkatkan
permintaan terhadap BBK, sekaligus memberikan angin segar terhadap
perusahaan yang bersaing untuk menjual produk BBK.
TOI untuk saat ini baru meluncurkan produk BBM RON 92 dan 95 serta Diesel
Super untuk kendaraan bermesin diesel. Konsumen yang ditargetnya adalah
semua pengguna kendaraan dengan kapasitas mesin > 1.500 CC dan diproduksi
dari tahun 2000 keatas. TOI berusaha memposisikan SPBU-nya; “SPBU Total
memberikan produk dan pelayanan yang berkualitas, takaran yang terjamin,
tempat nyaman dan “one stop integrated daily needs”.
4.2 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai oleh SPBU TOI adalah:
1. Jangka pendek mencapai penjualan BBM 10 ton per hari untuk setiap SPBU.
2. Jangka Menengah mencapai penjualan BBM 20 ton per hari untuk setiap
SPBU.
3. Sampai dengan tahun 2010 ditargetkan 200 SPBU TOI beroperasi di seluruh
Indonesia.
78
4.3 Target Pasar
Konsumen untuk SPBU adalah semua orang yang mempergunakan kendaraan dan
mempergunakan BBK sebagai sumber energinya. Dilihat dari spesifikasi produk
yang sudah dimiliki oleh TOI, maka konsumen yang akan ditarget adalah mereka
yang mempergunakan kendaraan dengan kapasitas mesin > 1.500 CC dan
diproduksi diatas tahun 2000, lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.1. Mobil
yang diproduksi diatas tahun 2000 biasanya memiliki spesifikasi mesin dengan
tingkat kompresi yang tinggi dan sudah mengaplikasi catalyct converter.
Secara demografis target konsumen SPBU TOI adalah:
a. Umur 20 – 50 tahun (usia produktif)
b. Bermobilitas tinggi (butuh kecepatan & kepraktisan)
c. Berdaya beli lumayan dan tinggi karena memiliki kendaraan
d. Memiliki pendidikan lumayan dan tinggi (konsumen yang berwawasan)
e. Pekerja/pengusaha produktif
Tabel 4.1 Target Konsumen SPBU TOI
Jenis BBM Jenis Kendaraan Kapasitas
Pertamax & Pertamax Plus Sedan CC < 1.500
1.501 < CC < 3.000
CC > 3.001
4X2 1.501 < CC < 2.500
2.501 < CC < 3.000
CC > 3.001
4X4 CC < 1.500
1.501 < CC < 3.000
CC > 3.001
Double Cabin 4X2/4X4 GVW < 5 Ton
Pertamina Dex Sedan CC < 1.500
1.501 < CC < 2.500
CC > 2.500
4X2 1.501 < CC < 2.500
CC > 2.500
4X4 CC < 1.500
1.501 < CC < 2.500
CC > 2.500
Double Cabin 4X2/4X4 GVW < 5 Ton
79
SPBU TOI dapat mencari perusahaan yang memberikan fasilitas BBM bagi
karyawannya atau untuk mobil operasional perusahaan. Masa yang akan datang
ketika pemerintah memberlakukan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi, maka
akan ada sejumlah permintaan BBK dari perusahaan. SPBU TOI dapat
menawarkan produk BBK dan perusahaan dapat membayar belakangan.
4.4 Konsep Bauran Pemasaran SPBU TOI
4.4.1 Product
BBM
Jenis BBM yang akan dijual di SPBU TOI:
a. BBM RON 92 : Total 92
b. BBM RON 95 : Total 95
c. Diesel Super : Total Super Diesel
Pelumas
Pelumas yang akan dijual adalah “Elf” dan “Fina”.
Mini-market Drive-Thru
Mini-market drive-thru merupakan sesuatu yang baru, konsep ini ditawarkan
berdasarkan respon positif dari responden. Sesuai dengan karakter konsumen
sekarang yang menuntut kepraktisan dan kecepatan. SPBU yang buka 24 jam
non-stop juga mendukung mini-market untuk buka 24 jam non-stop, tentunya nilai
tambah lagi untuk mini-market.
Gambar 4.1 Mini-market dengan Fasilitas Drive Thru
80
Fasilitas drive-thru ditawarkan kepada mereka yang membutuhkan kecepatan dan
kepraktisan. Dengan adanya fasilitas tersebut konsumen dapat menghemat waktu
dan lebih praktis dibandingkan harus berbelanja sendiri.
Gambar 4.2 Tingkat kepentingan Mini-market dengan fasilitas drive-thru
Dari 205 responden mayoritas menjawab bahwa mini-market dengan fasilitas
drive-thru penting. Dari jawaban tersebut diketahui bahwa konsumen menyukai
kepraktisan dan kecepatan.
Dengan melihat kondisi persaingan yang ada di sepanjang Jl. Ir. H. Djuanda,
SPBU TOI dapat melakukan kerja sama dengan mini-market yang sudah bermain
dipasar seperti Alfa-mart, Indomaret, dan Circle-K. Circle-K memiliki layanan
drive-thru dan salah satunya berjualan di dekat target lokasi SPBU dengan status
tempat usaha masih sewa, kedepan Circle-K dapat ditarik masuk ke dalam SPBU
jika kontrak sewa tempat selesai.
Proses Pelayanan Drive-thru:
a. Konsumen yang sedang mengisi BBM akan melihat daftar beberapa produk
yang bisa dibeli dengan layanan drive-thru di mini-market pada pilar dekat
dengan mesin dispenser. Penempatan daftar berada di daerah jangkauan mata
konsumen dan tidak mengurangi estetika tampilan.
6 30
52
71
22
0
20
40
60
80Tidak Penting
Kurang Penting
NetralPenting
Sangat Penting
Gambar 4.3
b. Konsumen yang akan membeli produk tinggal memesan melalui operator
operator melalui telepon
c. Operator akan memberitahu
produk yang dipesannya dan menanyakan nominal uang yang akan dibayarkan
oleh konsumen untuk mempersiapkan kembalian oleh pihak
d. Konsumen menuju
pesananannya.
Pengisian BBM Self
Mengisi BBM sendiri merupakan konsep yang banyak diterapkan di luar negeri.
Sistem ini memiliki kelebihan dalam hal biaya operasional yang lebih rendah
karena tidak diperlukan operator. Kelemahannya berkaitan dengan kemanan baik
teknis yang menyangkut kese
Gambar 4.
Drive-ThruProduct List
Space
3 Display Product List untuk Drive-Thru Mini
Konsumen yang akan membeli produk tinggal memesan melalui operator
operator melalui telepon internal akan memesan ke mini-market
Operator akan memberitahu jumlah yang harus dibayar konsumen untuk
produk yang dipesannya dan menanyakan nominal uang yang akan dibayarkan
oleh konsumen untuk mempersiapkan kembalian oleh pihak mini
Konsumen menuju line drive-thru di areal mini-market
Self-service
Mengisi BBM sendiri merupakan konsep yang banyak diterapkan di luar negeri.
Sistem ini memiliki kelebihan dalam hal biaya operasional yang lebih rendah
karena tidak diperlukan operator. Kelemahannya berkaitan dengan kemanan baik
teknis yang menyangkut keselamatan maupun berupa tindakan kriminal.
Gambar 4.4 Kesediaan untuk melakukan Self-service
62%
38%
ya tidak
81
Thru Mini-market
Konsumen yang akan membeli produk tinggal memesan melalui operator dan
market.
yang harus dibayar konsumen untuk
produk yang dipesannya dan menanyakan nominal uang yang akan dibayarkan
mini-market.
untuk produk
Mengisi BBM sendiri merupakan konsep yang banyak diterapkan di luar negeri.
Sistem ini memiliki kelebihan dalam hal biaya operasional yang lebih rendah
karena tidak diperlukan operator. Kelemahannya berkaitan dengan kemanan baik
riminal.
service
82
Dari hasil riset mengenai kesediaan konsumen untuk melakukan pengisian BBM
sendiri diketahui bahwa 62% responden bersedia untuk mengisi BBM sendiri.
Konsep ini merupakan yang pertama di Indonesia, diharapkan dengan konsep ini
dapat menekan biaya operasional yang pada akhirnya dapat menetapkan harga
yang bersaing. Selain itu konsep ini akan menimbulkan pemberitaan serta
pembicaran di publik, kemudian menciptakan brand awareness yang tinggi, dan
pada akhirnya akan menarik konsumen untuk mencoba sistem tersebut.
Gambar 4.5 Self-service
Fasilitas self-service belum membudaya di Indonesia, pengorbanan yang harus
dilakukan adalah mengedukasi konsumen untuk terbiasa dengan sistem tersebut.
Melalui kampanye bahwa “self-service adalah sesuatu yang menyenangkan”
(emotional benefit) dan konsumen dapat membeli BBM dengan harga lebih
rendah dibandingkan mengisi dengan bantuan operator, diharapkan konsep seperti
ini akan berhasil dalam jangka panjang.
Bagi konsumen sistem pengisian BBM sendiri merupakan pengalaman baru.
Keuntungan yang dapat mereka peroleh adalah harga yang lebih murah daripada
83
pengisian menggunakan operator. Fasilitas self-service disediakan khusus bagi
mereka yang membayar mempergunakan kartu kredit, kartu debit, dan kartu
deposit, sehingga faktor keamanan dari tindakan kriminal dapat diminimalisir.
Gambar 4.6 Proses Pembayaran Self-service
Gambar 4.7 Filling Integrated System untuk Self-service
Gambar 4.7 Merupakan salah satu contoh integrated system untuk SPBU yang
mempergunakan fasilitas self-service. Sistem tersebut sederhana dan dalam jangka
panjang akan memotong biaya operasional seperti biaya operator.
Cuci Cepat dan Ganti Oli
Memberikan kepraktisan dan kemudahan bagi konsumen, SPBU dilengkapi
dengan produk cuci mobil cepat. Konsumen dengan tingkat kesibukan tinggi
84
dapat mencuci mobilnya dengan waktu + 10 menit. SPBU dapat bekerjasama
dengan pengusaha cuci mobil yang sudah berpengalaman di pasar.
Gambar 4.8 Cuci Mobil Cepat
Tempat Cuci mobil juga dilengkapi dengan fasilitas ganti oli khusus konsumen
yang mempergunakan pelumas Total.
Fast-food dengan Drive-Thru
Melihat lokasi yang ramai dikunjungi oleh kendaraan terutama pada hari libur,
konsumen dengan mobilitas tinggi, dan konsumen yang menyukai kepraktisan,
maka konsep drive-thru adalah sesuatu yang sesuai dengan karakter konsumen.
SPBU TOI dapat bekerjasama dengan perusahaan yang sudah ada dalam bisnis
fast-food dan sudah memiliki konsep drive-thru. Dengan melihat persaingan
bisnis fast-food yang ada di sekitar JL. Ir. H. Djuanda maka alternatif yang dapat
diajak bekerjasama adalah Wendy’s.
Gambar 4.9 Fast-food dengan Fasilitas Drive Thru
85
4.4.2 Place
Lokasi merupakan salah satu kunci dari keberhasilan bisnis SPBU. Dari hasil riset
sebagian besar responden lebih sering melalui Jl. Ir. H. Djuanda (Dago) oleh
karena itu SPBU TOI akan dibangun di jalan tersebut. JL. Ir. H. Djuanda
merupakan lokasi yang strategis selain dilalui banyak kendaraan, jalan tersebut
juga dekat dengan perkantoran. Pada hari sabtu dan minggu jalan tersebut ramai
dilalui oleh orang yang akan berbelanja di factory-outlet, khususnya orang-orang
dari Jakarta. Bagi orang-orang Jakarta kehadiran SPBU TOI di Bandung akan
memberikan jaminan ketersediaan BBM bagi mereka yang merupakan pelanggan
dari SPBU TOI.
Gambar 4.10 Jalan yang Sering dilalui Responden di Bandung
Lokasi Jl. Ir. H. Djuanda juga merupakan lokasi yang nyaman dan mudah untuk
diakses. Alternatif tempat yang akan dijadikan SPBU adalah Rumah Makan
Simpang Raya (Gambar 4.11) dengan luas tanah + 1.500 m2. Pemilihan Rumah
Makan Simpang Raya karena tempat tersebut akan dijual dan memiliki posisi
yang strategis.
Untuk kedepannya TOI perlu untuk mempertimbangkan pembukaan SPBU
lainnya untuk menjamin ketersediaan BBM bagi pelanggan. Ketersediaan
merupakan faktor kunci lainnya yang diperlukan oleh produk BBM. Lokasi
lainnya di Bandung yang dapat dipertimbangkan TOI adalah Jl. Dr. Djunjunan
58103
28
5335
25
23
33
0
20
40
60
80
100
120Pasteur
Dago
Setia Budi
Merdeka
Asia Afrika
Buah Batu
Ahmad Yani
Soekarna Hatta
86
(Pasteur), Jl. Merdeka, dan Jl. Asia Afrika, dengan pertimbangan jalan tersebut
merupakan jalan lainnya yang sering dilalui oleh konsumen.
Gambar 4.11 Rumah Makan Simpang Raya Jl. Ir. H. Djuanda
4.4.3 Price
Selama ini yang menjadi acuan harga BBM Indonesia adalah harga minyak
Singapura/Mid Oil Platt’s Singapore (MOPS).
����� ��� = ��+∝
∝= ����� ���������� + ������
Biasanya MOPS berubah setiap dua minggu sekali. Sehingga harga BBK berubah
setiap dua minggu sekali berbanding lurus mengikuti perubahan MOPS. Sehingga
penting untuk TOI melakukan penyesuaian harga ketika MOPS berubah.
Gambar 4.12 Biaya, Margin, dan Pajak dari produk BBM
87
Pada dasarnya dalam industri BBM perusahaan yang sudah stabil memiliki
struktur biaya produksi dan margin yang hampir sama, seperti pada Gambar 4.12.
TOI dapat menetapkan harga yang bersaing dengan Pertamina dan Shell.
Diharapkan dengan adanya fasilitas self-service, dapat menekan biaya operasional
di SPBU dan pada akhirnya menciptakan harga yang bersaing ketat.
4.4.4 Promotion
Kegiatan promosi pada umumnya dilakukan secara nasional sebagian kecil
dilakukan secara lokal. Bagian promosi berpusat di Jakarta. Setiap perumusan
kegiatan promosi dilakukan di Jakarta berdasarkan masukan dari setiap SPBU.
Kegiatan promosi di Industri hilir migas tidak begitu terdiferensiasi dari satu
daerah ke daerah lain karena karakteristik konsumen terhadap produk BBM relatif
sama, mereka memerlukan BBM dengan tujuan kendaraannya berfungsi. Kegiatan
pemasaran dilakukan terpusat dengan tujuan untuk menciptakan keseragaman dan
menjaga citra dan nilai dari SPBU TOI.
Gimmick
Gimmick merupakan faktor yang berpengaruh bagi konsumen untuk membeli
BBM di suatu SPBU. Konsumen lebih menyukai SPBU yang memberikan diskon
pada waktu dan jumlah tertentu dan memberikan hadiah dari setiap kelipatan
pembelian BBM.
Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk pemberian hadiah:
a. Memberikan hadiah secara langsung untuk kelipatan pembelian BBM.
Misalkan pembelian BBM diatas 35 liter mendapatkan hadiah minuman energi
dan diatas 25 tetapi dibawah 35 liter mendapatkan air mineral.
b. Diberikan reward berupa point yang diakumulasikan dari pembelian BBM
yang kemudian bisa ditukar dengan hadiah berupa merchandise atau voucher
yang bisa dipergunakan untuk berbelanja di mini-market, fast-food, dan cuci
mobil yang ada di areal SPBU
Word of Mouth (WOM)
WOM tetap dipergunakan sebagai salah satu cara komunikasi yang paling efektif
untuk mempromosikan produk dan pelayanan SPBU TOI. Salah satunya dengan
88
mengangkat seorang duta produk yang berasal dari suatu komunita
atau suatu perusahaan. Orang tersebut harus memiliki pengaruh yang kuat
terhadap teman-temannya, sehingga apa yang dia referensikan ke teman
dianggap sebagai suatu hal yang baik. Dapat dilihat pada Gambar 4.
merupakan faktor kedua setelah mekani
pengambilan keputusan memilih BBM. Insentif yang dapat diberikan bagi duta
produk berupa voucher berbelanja atau uang
mendapatkan emotional benefit
ketika memasuki SPBU TOI dan melibatkan ke dalam kegiatan
mereka akan mendapatkan penghargaan sebagai orang yang berjasa dalam
memasarkan produk TOI. Photo mereka juga bisa di pajang di SPBU TOI sebagai
“the great customer”.
Merchandising
Merchandising yang akan dipergunakan sebagai bentuk hadiah untuk konsumen
atau untuk dijual dengan tujuan membantu menciptakan
Merchandising dapat diperoleh dengan menuk
pembelian atau juga langsung membelinya.
sekitar areal pengisian BBM.
a. Miniatur mobil
Miniatur mobil yang beraneka ragam dan menarik akan memiliki
tersendiri bagi konsumen. Miniatur mobil ini juga dapat menjadi pajangan di
dalam kendaraan konsumen, sehingga dengan memilikinya kon
kebanggan tersendiri.
Gambar 4.
mengangkat seorang duta produk yang berasal dari suatu komunitas kendaraan
. Orang tersebut harus memiliki pengaruh yang kuat
, sehingga apa yang dia referensikan ke teman
dianggap sebagai suatu hal yang baik. Dapat dilihat pada Gambar 4.
kedua setelah mekanik bengkel yang mempengaruhi
pengambilan keputusan memilih BBM. Insentif yang dapat diberikan bagi duta
produk berupa voucher berbelanja atau uang tunai. Mereka juga akan
emotional benefit seperti di berikan penyambutan “Seorang Raja”
ketika memasuki SPBU TOI dan melibatkan ke dalam kegiatan-kegiatan dimana
mereka akan mendapatkan penghargaan sebagai orang yang berjasa dalam
memasarkan produk TOI. Photo mereka juga bisa di pajang di SPBU TOI sebagai
yang akan dipergunakan sebagai bentuk hadiah untuk konsumen
atau untuk dijual dengan tujuan membantu menciptakan brand awareness
dapat diperoleh dengan menukarkan point dari kelipatan
pembelian atau juga langsung membelinya. Merchandising akan dipajang
pengisian BBM. Beberapa bentuk merchandising:
beraneka ragam dan menarik akan memiliki
konsumen. Miniatur mobil ini juga dapat menjadi pajangan di
dalam kendaraan konsumen, sehingga dengan memilikinya konsumen memiliki
Gambar 4.13 Miniatur Mobil
s kendaraan
. Orang tersebut harus memiliki pengaruh yang kuat
, sehingga apa yang dia referensikan ke teman-temannya
dianggap sebagai suatu hal yang baik. Dapat dilihat pada Gambar 4.26 teman
k bengkel yang mempengaruhi
pengambilan keputusan memilih BBM. Insentif yang dapat diberikan bagi duta
. Mereka juga akan
rang Raja”
kegiatan dimana
mereka akan mendapatkan penghargaan sebagai orang yang berjasa dalam
memasarkan produk TOI. Photo mereka juga bisa di pajang di SPBU TOI sebagai
yang akan dipergunakan sebagai bentuk hadiah untuk konsumen
brand awareness.
dari kelipatan
akan dipajang di
beraneka ragam dan menarik akan memiliki emotional
konsumen. Miniatur mobil ini juga dapat menjadi pajangan di
sumen memiliki
89
b. Minuman atau makanan, topi, tas, handuk, tool kit, dan sebagainya.
Konsumen dapat memperoleh hadiah berupa payung, topi, handuk, tool kit,
makanan dan minuman. Hadiah tersebut bermanfaat untuk konsumen dan bisa
menjadi bagian dari keseharian yang menemani beraktivitas.
Gambar 4.14 Program Hadiah Kelipatan Pembelian BBM
Konsumen akan diberikan kartu berlangganan yang harus selalu dibawa dan
ditunjukkan kepada operator ketika melakukan pengisian untuk mendapatkan
hadiah. Kartu bonus ini berfungsi untuk mengakumulasi jumlah pembelian BBM
konsumen yang disimpan dalam data komputer secara terintegrasi. Konsumen
bisa mengecek jumlah bonusnya kapanpun di kantor SPBU dan menukarkannya
dengan hadiah jika point pembelian mencukupi untuk ditukarkan dengan salah
satu barang yang tersedia.
Gambar 4.15 Kartu Berlangganan
90
4.4.5 Process
Pengisian BBM
a. Konsumen yang datang untuk mengisi BBM, dari pintu masuk akan diarahkan
oleh line officer untuk mengisi di line pengisian yang kosong.
b. Operator akan memberikan sambutan hangat.
c. Kemudian operator akan membukakan tutup tanki kendaraan.
d. Operator menanyakan jenis dan jumlah produk BBM yang akan dibeli.
e. Setelah selesai pengisian, jika terjadi tetesan di badan kendaraan konsumen
segera di bersihkan dengan mempergunakan tissue sekali pakai.
f. Setelah selesai pengisian, operator akan menunjukkan jumlah yang sudah
dimasukan ke dalam tanki dan jumlah yang harus dibayar konsumen.
g. Operator menanyakan cara pembayaran yang akan dipergunakan yaitu tunai,
kartu kredit, kartu deposit, dan kartu debit.
Gambar 4.16 Kartu Deposit dan Kartu Kredit SPBU TOI
h. Setelah selesai konsumen akan diberikan bukti pembayaran dan koin kepuasan
konsumen, operator memberikan informasi mengenai produk lain yang dapat
ditemukan di SPBU TOI, dan tempat penampungan keluhan, saran, serta kotak
kepuasan konsumen.
i. Terakhir operator mengucapkan “Terima Kasih dan Sampai Jumpa Lagi”
j. Diusahakan lama pengisian tidak lebih dari lima menit, sebanyak 87,3% dari
responden menghendaki lama pengisian selama 5 menit.
Pelayanan Tambahan
a. Selama proses pengisian BBM konsumen ditawarkan untuk mendapatkan
pelayanan pembersihan kaca mobil.
b. Setelah selesai pengisian, konsumen bisa melakukan pengecekan tekanan ban
di fasilitas pengecekan dan penambahan tekanan angin ban.
91
4.4.6 People
Pembangunan personalitas dari karyawan sangat penting dalam bisnis ini, karena
mereka yang akan berinteraksi langsung dengan konsumen. Beberapa hal yang
harus dimiliki karyawan:
a. Karyawan memiliki personalitas yang baik; mudah tersenyum, ramah, dan
memiliki sikap melayani.
b. Karyawan mempergunakan seragam rapi dan bersih dilengkapi dengan topi.
Gambar 4.17 Karyawan Lengkap dengan Seragam dan Topi
c. Operator memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, menunjukkan
bahasa tubuh yang baik, memiliki etika komunikasi yang baik, dan mampu
berinteraksi/melayani dengan baik kepada pelanggan, sehingga pelanggan
merasa nyaman dan senang.
Gambar 4.18 Interaksi Operator dan Konsumen
4.4.7 Physical Evidence
Konsumen menginginkan adanya SPBU yang aman, nyaman, dan bersih, faktor
ini yang pertama kali menjadi pertimbangan konsumen untuk memilih SPBU.
TOI harus merealisasikannya dalam bentuk SPBU yang menarik, layout yang
nyaman sehingga tidak terlihat berantakan (Gambar 4.19).
92
Gambar 4.19 Layout SPBU TOI Jl. Ir. H. Djuanda
Gambar 4.20 SPBU TOI Jl. Ir. H. Djuanda Tampak Depan
93
Gambar 4.21 SPBU TOI Jl. Ir. H. Djuanda Perspektif 1
Gambar 4.22 SPBU TOI Jl. Ir. H. Djuanda Perspektif 2
Penampilan SPBU TOI adalah suatu visualisasi yang dapat merangsang dan
menarik konsumen untuk mencoba membeli produk BBM. TOI harus mampu
menciptakan tampilan yang menarik.
94
Gambar 4.23
Gambar 4.
SPBU TOI Jl. Ir. H. Dujanda Perspektif 3
Gambar 4.24 Penampilan Standar SPBU TOI
95
Warna SPBU
Gambar. 4.25 Warna SPBU yang disukai Responden
Dari hasil riset diketahui bahwa responden menyukai warna biru, merah, dan
kuning untuk SPBU. SPBU TOI dapat mempergunakan masukan ini sebagai
kombinasi warna yang akan diaplikasi di SPBU.
Toilet dan Mushalla
Disediakan toilet dan mushalla yang nyaman bagi konsumen. Toilet harus dijaga
kebersihan dan kelengkapannya.
4.5 Company Relationship Management (CRM)
Strategi partnership merupakan salah satu strategi yang dapat dipergunakan oleh
SPBU TOI untuk memperoleh kemudahan akses ke pasar dan berusaha
memperkenalkan nilai dari produk BBM dan pelayanan yang ditawarkan. Dengan
melakukan partnership dengan bengkel resmi kendaraan, diharapkan dapat
membantu SPBU TOI memasarkan produknya kepada konsumen.
Dari hasil riset diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu mencapai 84%
(Gambar 3.11) memilih bengkel resmi sebagai tempat merawat kendaraannya.
Konsumen memiliki persepsi bahwa bengkel resmi bisa memberikan perawatan
yang lebih baik karena bengkel tersebut rekomendasi pabrik kendaraan. Dari
beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan konsumen membeli BBM,
mekanik bengkel dan dealer mobil memiliki peran yang cukup penting.
79
35
34
37
22
28
0
20
40
60
80Biru
Kuning
Hijau
Merah
Orange
Putih
96
Gambar 4.26 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli BBM
Beberapa bentuk partnership yang dapat dilakukan SPBU TOI dengan bengkel
resmi kendaraan adalah:
a. Mengadakan kegiatan seminar perkembangan mesin dan teknologi kendaraan
serta sumber energinya, yang diikuti baik oleh staff bengkel maupun mekanik
bengkel.
b. Dalam jangka panjang diharapkan produk BBM TOI bisa menjadi produk
BBM yang masuk pertama kali kedalam kendaraan yang baru selesai
diproduksi oleh pabrik dan pabrik kendaraan merekomendasikan BBM TOI
sebagai salah satu alternatif sumber energi kendaraan.
Tujuan dari kegiatan ini diharapkan staff dan mekanik bengkel akan
mereferensikan penggunaan BBM TOI, karena mereka mengetahui keunggulan
dan kelebihan produk BBM TOI.
4.6 Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR merupakan tanggung jawab sosial SPBU terhadap lingkungan sekitar. Dari
kegiatan CSR perusahaan dapat memperoleh feed-back yang positif dari
masyarakat dan pada akhirnya akan menciptakan citra yang baik untuk SPBU.
Selain itu kegiatan CSR akan mendapatkan perhatian publik dari publikasi yang
dilakukan oleh media masa.
99 117
95
2913
40
20
66
49
0
20
40
60
80
100
120
Rekomendasi dealer
mobil
Rekomendasi mekanik
bengkel
Rekomendasi teman
Iklan di koran
Iklan di majalahIklan di media TV
Iklan di radio
Brosur/flier spesifikasi
produk
Kegiatan/event
otomotif
97
Beberapa kegiatan CSR yang dapat dilakukan SPBU TOI:
a. Menggabungkan musisi jalanan dari mulai anak-anak, remaja, dan dewasa
untuk mengadakan konser kecil di halaman SPBU TOI dengan tujuan untuk
menggalang dana bagi kelompok musisi jalanan. SPBU TOI sebagai fasilitator
untuk kegiatan tersebut sekaligus pengawas sehingga kegiatan operasional dan
kenyamanan SPBU tetap terjaga.
b. Mengadakan kegiatan peduli lingkungan, dengan membersihkan sampah di
saluran-saluran pembuangan yang dapat mengurangi bencana banjir yang
sering terjadi di Bandung belakangan ini.
c. Mengadakan kegiatan seminar “Cara Berkendara yang Hemat BBM”.
4.7 Control
Maintenance
a. Maintenance Officer bersama dengan operator, line officer dan security
menjaga kebersihan bangunan, taman, areal pengisian, toilet dan mushalla,
serta fasilitas lainnya setiap hari, sehingga dapat berfungsi maksimal untuk
kenyamanan konsumen.
b. Maintenance officer melakukan pengecekan dan perawatan terhadap mesin
dispenser, generator, kelistrikan, penerangan, peralatan pemadam, dan faktor
teknis lainnya.
Kotak Kepuasan Konsumen
Menempatkan kotak kepuasan konsumen dekat dengan pintu keluar. Terdapat tiga
kotak, kotak pertama jika konsumen puas, kotak kedua jika konsumen merasakan
biasa-biasa saja, dan ketiga jika konsumen merasa kecewa (Gambar 4.27).
Konsumen yang mendapatkan koin kepuasan dari operator, ketika akan
meninggalkan areal SPBU dapat memasukan koin di kotak yang sudah
disediakan. Konsumen memasukan koin ke kotak yang sesuai dengan tingkat
kepuasannya.
98
Gambar 4.2
4.8 Sumber Daya Manusia
Kebutuhan Sumber Daya Manusia
a. Outlet Manager : Bertanggung jawab
mengatur sel
kenyamanan bagi konsumen, dan berkoordinasi dengan
pusat dalam berbagai kegiatan promosi, CSR, dan CRM.
b. Administator : Bertanggung jawab terhadap
termasuk p
c. Line Officer : Mengarahkan kendaraan konsumen menuju
pengisian yang kosong
di areal SPBU
mempergunakan fasilitas
d. Operator : Melayani pembelian BBM
informasi produk lain yang bisa diperoleh di SPBU, dan
member
kepuasan konsumen.
e. Security : Mengamankan seluruh areal SPBU dari tindakan
kriminal dan membantu
yang mau memasuki dan keluar dari areal SPBU
f. Maintenance Officer : Melakukan perawatan terhadap semua peralatan dan
asset di areal SPBU
Gambar 4.27 Kotak Kepuasan Konsumen
Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Bertanggung jawab terhadap operasional SPBU
mengatur seluruh personil SPBU untuk mencip
kenyamanan bagi konsumen, dan berkoordinasi dengan
pusat dalam berbagai kegiatan promosi, CSR, dan CRM.
Bertanggung jawab terhadap semua administrasi SPBU
termasuk pencatatan keuangan.
Mengarahkan kendaraan konsumen menuju
pengisian yang kosong, mengatur kendaraan yang parkir
di areal SPBU, dan membantu konsumen untuk
mempergunakan fasilitas Self-services.
Melayani pembelian BBM konsumen, memberikan
informasi produk lain yang bisa diperoleh di SPBU, dan
memberi tahu tempat penampungan saran, keluhan dan
kepuasan konsumen.
Mengamankan seluruh areal SPBU dari tindakan
riminal dan membantu mengatur lalu lintas
ang mau memasuki dan keluar dari areal SPBU
: Melakukan perawatan terhadap semua peralatan dan
asset di areal SPBU
terhadap operasional SPBU,
uruh personil SPBU untuk menciptakan
kenyamanan bagi konsumen, dan berkoordinasi dengan
pusat dalam berbagai kegiatan promosi, CSR, dan CRM.
semua administrasi SPBU
Mengarahkan kendaraan konsumen menuju line
mengatur kendaraan yang parkir
tu konsumen untuk
konsumen, memberikan
informasi produk lain yang bisa diperoleh di SPBU, dan
tahu tempat penampungan saran, keluhan dan
Mengamankan seluruh areal SPBU dari tindakan
mengatur lalu lintas kendaraan
ang mau memasuki dan keluar dari areal SPBU.
: Melakukan perawatan terhadap semua peralatan dan
99
Jumlah Karyawan SPBU
a. Outlet Manager : 1 orang (Lulusan D3/S1)
b. Administrator : 1 orang (Lulusan SMK)
c. Line Officer : 1 orang (Lulusan SMA/SMK)
d. Operator : 11 orang, terbagi ke dalam 3 shift (Lulusan SMA/SMK)
e. Security : 2 orang (Lulusan SMA dan memiliki sertifikat
pengamanan)
f. Maintenance officer : 1 orang (Lulusan SMK)
Jam operasional SPBU adalah 24 jam, yang terbagi ke dalam tiga shift:
a. Shift Pertama : 06.00 – 14.00
b. Shift Kedua : 14.00 – 22.00
c. Shift Ketiga : 22.00 – 06.00
Jam istirahat operasional SPBU terutama untuk opertator:
a. Shift Pertama : Istirahat makan jam 12.00 – 13.00, dilakukan secara
bergantian, sehingga proses pelayanan tidak terhambat.
b. Shift Kedua : Istirahat makan jam 19.00 - 20.00, dilakukan secara
bergantian dan bagi yang beragama muslim untuk waktu
shalat bisa berkoordinasi dengan temannya untuk
bergantian.
c. Shift Ketiga : Jam istirahat dapat menyesuaikan karena kemungkinan
tidak begitu terlalu ramai.
Semua jam istirahat fleksibel terhadap keramaian pelayanan di SPBU.
Kegiatan Peningkatan Kualitas Karyawan
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas karyawan
(Operator, Line Officer, Security, Maintenance Officer, Administrator, dan Outlet
Manager):
a. Pelatihan pengetahuan mengenai bisnis SPBU.
b. Pelatihan pengetahuan Produk BBM dan Pelumas TOI.
c. Pelatihan teknis lapangan operasional penjualan BBM kepada konsumen.
d. Pelatihan personalitas karyawan untuk melayani konsumen dan pelatihan
motivasi.
100
e. Pelatihan keamanan dan penyelamatan pertama jika terjadi kebakaraan di
SPBU.
Struktur Organisasi
Gambar 4.28 Struktur Organisasi SPBU
4.9 Time Line
Pada tahap awal kegiatan yang dilaksanakan seperti negosiasi dengan pemilik
tanah, negosiasi dan kesepakatan kerjasama dengan pengusaha mini-market,
pengusaha fast-food, dan pengusaha cuci mobil, dilaksanakan sampai dengan
Desember 2008. Negosiasi dengan pemilik tanah adalah upaya untuk dapat
disewa terlebih dahulu, jika pemilik tanah tetap menginginkan dijual, maka
tahapan berikutnya adalah negosiasi harga jual. Negosiasi dan kesepakatan
kerjasama dengan para pengusaha yang akan memanfaatkan ruang di SPBU, yaitu
berupa bentuk kerjasama yang akan dijalankan, jika sewa adalah bentuk yang
dikehendaki maka tahapan berikutnya adalah negosiasi biaya sewa dan periode
sewa.
Selama masa pembangunan yang dijadwalkan selesai dalam delapan bulan yaitu
Mei 2009, dilakukan penyebaran flyer yang membantu brand awareness
konsumen terhadap keberadaan SPBU TOI. Dari Januari 2009 – Mei 2009
dilakukan recruitment karyawan, pelatihan karyawan dan simulasi pelayanan.
Bulan Juni 2009, SPBU sudah selesai dikerjakan dan siap untuk dioperasikan.
Sebelum operasional pada tahapan tersebut dilaksanakan grand launching SPBU
TOI pertama di Bandung. Grand launching akan dihadiri oleh Managing Director
TOI, Walikota Bandung, dan ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bandung.
101
Diharapkan dari kegiatan grand launching akan dipublikasikan oleh beberapa
media masa, ini akan membantu mempercepat brand awareness SPBU TOI.
Kegiatan CRM yang akan diselenggarakan adalah seminar untuk para mekanik
bengkel dan staff yang akan diselenggarakan bulan Desember 2009 untuk bengkel
resmi Toyota, Januari 2010 untuk bengkel resmi Honda, Februari 2010 bengkel
resmi Suzuki, dan Maret 2010 untuk bengkel resmi Daihatsu. Kegiatan
diselenggarakan di bengkel masing-masing dengan biaya konsumsi, merchandise,
seminar kit dan biaya lain yang timbul ditanggung oleh TOI.
Kegiatan yang diselenggarakan bersama dengan musisi jalanan dengan
memanfaatkan areal depan SPBU, diselenggarakan secara periodik pada tahun
kedua dengan selang waktu tiga bulan. Kegiatan peduli lingkungan yang
diselenggarakan Januari 2010. Kedua kegiatan tersebut merupakan bagaian dari
CSR SPBU TOI.
Seminar berkendara hemat BBM diselenggarakan dua bulan sekali selama tahun
ke dua, peserta adalah teman-teman dari duta produk. Tempat bisa dilakukan
dimana mereka biasa berkumpul untuk komunitas, sedangkan untuk yang
terkumpul di satu perusahaan mengambil hari libur dan diselenggarakan di tempat
mereka biasa kumpul atau di perusahaan jika bisa dipergunakan. Selama tahun
kedua setiap bulannya TOI mencari orang-orang terpilih sebagai duta produk
dengan mencari informasi dari berbagai sumber network.
102
Tabel 4.2 Time Line Kegiatan SPBU
No Kegiatan Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
Tahun 2008/2009
1 Negosiasi Tanah
2 Pengurusan perijinan usaha
3 Negosiasi dan kesepakatan kerjasama dengan Mini-market
4 Negosiasi dan kesepakatan kerjasama dengan Cuci mobil
Negosiasi dan kesepakatan kerjasama dengan Fast-food
5 Pembangunan infrastruktur SPBU
6 Penyebaran flyer SPBU
7 Recruitment karyawan
8 Pelatihan karyawan
9 Simulasi pelayanan SPBU
10 Grand Launching SPBU
Tahun 2009/2010
1 Seminar staff dan mekanik bengkel (CRM)
2 Musisi Jalanan (CSR)
3 Peduli lingkungan (CSR)
4 Seminar "berkendara hemat BBM" (CSR)
5 Mencari Duta Produk
103
4.10 Financial Performance
Untuk mempermudah dalam perhitungan produk untuk perkiraan penjualan
adalah BBM RON 92, karena produk tersebut yang paling banyak diminati
konsumen.
Tabel 4.3 Perkiraan Penjualan BBM SPBU TOI
PERKIRAAN PENJUALAN
HARGA BELI SPBU 8.150,00 /liter
MARGIN SPBU 350,00 /liter
HARGA JUAL SPBU 8.500 /liter
PENJUALAN/HARI 10.000 /liter
TOTAL INVESTASI 7.368.250.000 Rupiah
Tahun Penghasilan Nilai Nilai
Ke Margin/Liter Pembelian Penjualan
1 1.277.500.000 29.747.500.000 31.025.000.000
2 1.430.800.000 33.317.200.000 34.748.000.000
3 1.602.496.000 37.315.264.000 38.917.760.000
4 1.794.795.520 41.793.095.680 43.587.891.200
5 2.010.170.982 46.808.267.162 48.818.438.144
6 2.251.391.500 52.425.259.221 54.676.650.721
7 2.521.558.480 58.716.290.328 61.237.848.808
8 2.824.145.498 65.762.245.167 68.586.390.665
9 3.163.042.958 73.653.714.587 76.816.757.545
10 3.542.608.113 82.492.160.337 86.034.768.450
104
Tabel 4.4 Biaya Investasi SPBU TOI
Perhitungan Biaya Investasi SPBU
NO Uraian Pekerjaan MATERIAL & JASA
Rp
Sewa Tanah 5.200.000.000
I PEKERJAAN PERSIAPAN
I.1 Pekerjaan Tanah 50.000.000
I.2 Perizinan 300.000.000
I.3 Pasang Bouwplank 500.000
I.4 Dokumentasi, Administrasi & Lapangan 1.000.000
I.5 Direksi Keet 4.500.000
I.6 Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan 5.000.000
Sub Total 361.000.000
II TANGKI PENDAM
II.1 Pekerjaan Tangki Pendam
a. 20 ton 50.000.000
b. 30 ton 100.000.000
II.2 Pekerjaan Pembuatan Beton Drive way Loosing Area 168.750.000
II.3 Kalibrasi Tangki dari Metrologi 5.000.000
Sub Total 323.750.000
III PEKERJAAN PIPA
III.1 Pipa Hisap / Dorong 20.000.000
III.2 Pipa Bongkar dan Valve Fitting 6.000.000
III.3 Pipa Hawa / Evaporasi 1.500.000
Sub Total 27.500.000
IV PEKERJAAN CANOPY 650.000.000
V PEKERJAAN DISPENSING PUMP 200.000.000
VI PEKERJAAN BANGUNAN PENUNJANG 106.000.000
VII PEMADAM KEBAKARAN 30.000.000
VIII SIGNAGE 40.000.000
IX PAGAR 40.000.000
X GENSET 15 KVA 50.000.000
XI DRAINASE 7.500.000
XIII PEKERJAAN SUMUR PANTAU 1.000.000
XIV RAMBU-RAMBU 2.500.000
XV JARINGAN AIR BERSIH 8.500.000
XVII LISTRIK & TELEPON 15.000.000
XVIII PEKERJAAN MINI-MARKET 150.000.000
XIX PEKERJAAN FOOD COURT 100.000.000
XX TEMPAT CUCI MOBIL 50.000.000
XXI ALAT BANTU OPERASI 3.000.000
XXII PEKERJAAN PERTAMANAN 2.500.000
Total Biaya Investasi 7.368.250.000
105
Tabel 4.5 Projected Cash Flow SPBU TOI
KETERANGAN BIAYA TAHUN KE
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
CASH INFLOW
- Investasi Sendiri
7.368.250.000
- Penjualan BBM
31.025.000.000
34.748.000.000
38.917.760.000
43.587.891.200
48.818.438.144
54.676.650.721
61.237.848.808
68.586.390.665
76.816.757.545
86.034.768.450
Total Cash Inflow
31.025.000.000
34.748.000.000
38.917.760.000
43.587.891.200
48.818.438.144
54.676.650.721
61.237.848.808
68.586.390.665
76.816.757.545
86.034.768.450
CASH OUTFLOW
- Investasi
7.368.250.000
- Pembelian
29.747.500.000
33.317.200.000
37.315.264.000
41.793.095.680
46.808.267.162
52.425.259.221
58.716.290.328
65.762.245.167
73.653.714.587
82.492.160.337
- Fixed Cost
434.765.804
478.242.384
526.066.622
578.673.285
636.540.613
700.194.674
770.214.142
847.235.556
931.959.112
1.025.155.023
- Variable Cost
178.485.000
196.333.500
215.966.850
237.563.535
261.319.889
287.451.877
316.197.065
347.816.772
382.598.449
420.858.294
Total Cash Outflow
30.360.750.804
33.991.775.884
38.057.297.472
42.609.332.500
47.706.127.663
53.412.905.773
59.802.701.534
66.957.297.494
74.968.272.147
83.938.173.654
Keuntungan
664.249.196
756.224.116
860.462.528
978.558.700
1.112.310.481
1.263.744.949
1.435.147.273
1.629.093.170
1.848.485.397
2.096.594.796
NET CASH FLOW (per tahun)
664.249.196
756.224.116
860.462.528
978.558.700
1.112.310.481
1.263.744.949
1.435.147.273
1.629.093.170
1.848.485.397
2.096.594.796
NET CASH FLOW (per bulan)
55.354.100
63.018.676
71.705.211
81.546.558
92.692.540
105.312.079
119.595.606
135.757.764
154.040.450
174.716.233
106
BREAK EVENT POINT
1. FIXED COST
NO KOMPONEN HARGA WAKTU JUMLAH TOTAL
Rp. Rp/Thn
1.1 GAJI/UPAH
- RETAIL OUTLET MANAGER 2.000.000 PER BULAN 1 24.000.000
- Operator, Admin, LO, TO, & Security 750.000 PER BULAN 16 144.000.000
1.2 THR
- RETAIL OUTLET MANAGER 2.000.000 PER TAHUN 1 2.000.000
- Operator, Admin, LO, TO, & Security 750.000 PER TAHUN 16 12.000.000
1.3 Jaminan Kesehatan karyawan 300.000 PER TAHUN 17 5.100.000
1.4 PAKAIAN KERJA
- Karyawan 150.000 PER TAHUN 16 2.400.000
1.5 DEPRESIASI 136.241.429 PER TAHUN 1 136.241.429
1.6 PEMELIHARAAN 35.706.250 PER TAHUN 1 35.706.250
1.7 ASURANSI 4.518.125 PER TAHUN 1 4.518.125
1.8 PAJAK BUMI & BANGUNAN 5.200.000 PER TAHUN 1 5.200.000
= 20 % x 0,5 % x (tanah+bangunan-2juta)
1.9 LISTRIK/AIR/TELPON/KEBERSIHAN 4.000.000 PER BULAN 12 48.000.000
1.10 BIAYA OPERASIONAL TRANSPORTASI 750.000 PER BULAN 12 9.000.000
1.11 ALAT KANTOR/TULIS 250.000 PER BULAN 12 3.000.000
1.12 SUMBANGAN DLL 300.000 PER BULAN 12 3.600.000
Total Fixed Cost per tahun (FC) 434.765.804
2. VARIABLE COST
NO KOMPONEN Rp. Satuan Total Rp/ltr
2.1 Susut BBM 0,3% (setara premium) 24,45 per liter 24,45
2.2 Bunga Modal Kerja
- per liter
-
2.3 PPH, 0,3 % 24,45 per liter 24,45
TOTAL VARIABLE COST (VC) 48,90
Tabel 4.6 Break Event Point SPBU TOI
107
SPBU TOI akan mencapai BEP pada saat penjualan Pertamax mencapai 4.011
liter per hari.
Tabel 4.7 Pay Back Period SPBU TOI
PAY BACK PERIOD
TAHUN Investasi Net Cash Balance
Flow
0 7.368.250.000 (7.368.250.000)
1 664.249.196 (6.704.000.804)
2 756.224.116 (5.947.776.688)
3 860.462.528 (5.087.314.160)
4 978.558.700 (4.108.755.459)
5 1.112.310.481 (2.996.444.978)
6 1.263.744.949 (1.732.700.030)
7 1.435.147.273 (297.552.756)
8 1.629.093.170 1.331.540.414
9 1.848.485.397 3.180.025.812
10 2.096.594.796 5.276.620.608
Lamanya Pay Back Period adalah : 8 Tahun 3 Bulan
Pay back period SPBU TOI akan tercapai selama 8 tahun 3 bulan. Dibandingkan
dengan SPBU Pertamina yang penjualannya mencapai 20.000 liter per hari
(produk setara premium) diperlukan 6 tahun untuk mencapai pay back period,
SPBU TOI yang tergolong baru dengan tempo waktu tersebut masih visible untuk
dilaksanakan.
3. Perhitungan BEP
KOMPONEN Satuan
3.1 Margin Penjualan (MP) 350,00 Rp./liter
3.2 Contribution Margin CM = (MP-VC) 301,1 Rp./liter
3.3 BEP = FC/CM 120.327,1 Liter/Bln
BEP setara Pertamax 4.011 Liter/hari
B E P (dibulatkan) 4 KL/hari
108
THN INVESTASI NET NET PRESENT VALUE INTERNAL RATE OF RETURN INTERNAL RATE OF RETURN
SENDIRI CASH FLOW DISCOUNT PRESENT NPV DISCOUNT NET CUMM. DISCOUNT PRESENT CUMM.
RATE VALUE RATE CASH RATE VALUE
9% 12,0% FLOW 15,0%
0 7.368.250 1 (7.368.250) 1
(7.368.250) 1
(7.368.250)
1 664.249 0,917
609.403 609.403 0,893
664.249
593.080 0,870
664.249
577.608
2 756.224 0,842
636.499 636.499 0,797
756.224
602.857 0,756
756.224
571.814
3 860.463 0,772
664.435 664.435 0,712
860.463
612.460 0,658
860.463
565.768
4 978.559 0,708
693.236 693.236 0,636
978.559
621.892 0,572
978.559
559.494
5 1.112.310 0,650
722.925 722.925 0,567
1.112.310
631.155 0,497
1.112.310
553.015
6 1.263.745 0,596
753.530 753.530 0,507
1.263.745
640.253 0,432
1.263.745
546.352
7 1.435.147 0,547
785.075 785.075 0,452
1.435.147
649.188 0,376
1.435.147
539.525
8 1.629.093 0,502
817.587 817.587 0,404
1.629.093
657.963 0,327
1.629.093
532.553
9 1.848.485 0,460
851.094 851.094 0,361
1.848.485
666.582 0,284
1.848.485
525.455
10 2.096.595 0,422
885.624 885.624 0,322
2.096.595
675.047 0,247
2.096.595
518.246
Total 7.368.250 12.644.871
7.419.408 51.158
(1.017.773)
(1.878.419)
NET PRESENT VALUE (NPV) =
51.158
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) =
9,14%
PROFITABILITY INDEX (PI) =
1,01
Tabel 4.8 Perhitungan NPV, IRR & PI Dalam (000)
109
PERHITUNGAN DEPRESIASI, PEMELIHARAAN DAN ASURANSI
NO PERINCIAN BESARNYA DEPRESIASI PEMELIHARAAN ASURANSI
BIAYA BIAYA TAHUN Rp. % Rp. % Rp.
1 TANAH
5.200.000.000 0 - 0% - 0,0% -
2 INFRASTRUKTUR
1.115.500.000 25
44.620.000 1,5%
16.732.500 0,25%
2.788.750
3 PERALATAN
523.750.000 7
74.821.429 2,5%
13.093.750 0,25%
1.309.375
4 PERLENGKAPAN
168.000.000 10
16.800.000 3,5%
5.880.000 0,25%
420.000
TOTAL PER TAHUN
136.241.429
35.706.250
4.518.125
Tabel 4.9 Biaya Depresiasi, Pemeliharaan dan Asuransi