bab iv hasil penelitian perbaikan dan pembahasan...
TRANSCRIPT
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Daerah Penelitian
SD N Pucuksari Weleri Kabupaten Kendal terletak di desa Pucuksari RT 02
RW 08, kecamatan Weleri Kendal, terletak di pinggir jalan desa dideretan
Balaidesa Pucuksari dan perkampungan warga. Disamping SD N Pucuksari ada
sawah padi milik warga, jalanan desa yang belum diaspal dengan baik.
4.2 Karakter Subyek Penelitiaan
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Pucuksari Kecamatan
Weleri Kabupaten Kendal yang berjumlah 24 siswa dengan 10 siswa laki-laki dan
14 siswa perempuan. Pada umumnya siswa berasal dari desa setempat yang dapat
ditempuh dengan naik sepeda atupun jalan kaki. Pembelajaran dimulai pukul
07.00 WIB diakhiri pukul 12.30 WIB. Keadaan orang tua sebagian besar adalah
buruh tani dan banyak juga yang menjadi TKI di luar negeri, sehingga banyak
anak yang tutur kata ataupun perilaku kurang sopan.
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Kondisi Awal
Hasil belajar siswa mata pelajaran IPA tentang gaya kelas IV SD N
Pucuksari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal semester II tahun ajaran
2011/2012, pada kondisi awal siswa yang belum mencapai KKM 13 siswa dan
39
40
yang sudah mencapai KKM 11 siswa. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu:
1. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas. Kesempatan-
kesempatan yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti tidak dimanfaatkan
dengan baik oleh siwa.
2. Guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton yaitu metode
ceramah, sehingga siswa cenderung bosan dalam pembelajaran.
3. Aktifitas siswa dalam menjawab, menyelesaikan tugas-tugas masih sangat
kurang.
Hasil tes kondisi awal dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas dan yang
belum tuntas pada tabel 4.3.
Tabel 4.3Data Nilai Hasil Pembelajaran IPA Kelas IV Semester II
No Hasil Tes Jumlah Siswa Presentase
1 40-49 1 4%
2 50-59 9 37,5 %
3 60-69 3 12,5 %
4 70-79 3 12,5 %
5 80-89 8 33,5 %
jumlah siswa 24 100 %
nilai rata-rata 64 64 %
presentase ketuntasan 45%
41
Tabel 4.4 Ketuntasan BelajarPra Siklus
No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase
1.
2.
Tuntas
Belum Tuntas
11
13
45 %
55 %
Jumlah Siswa 24 100 %
Gambar 4.1 Nilai Ketuntasan Pra Siklus
4.3.2 Siklus I
Berdasarkan pembelajaran, identifikasi dan perumusan masalah yang telah
disampaikan di atas, di sini akan peneliti uraikan langkah-langkah perbaikan
pembelajaran yang telah direncanakan.
belumtuntas55%
41
Tabel 4.4 Ketuntasan BelajarPra Siklus
No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase
1.
2.
Tuntas
Belum Tuntas
11
13
45 %
55 %
Jumlah Siswa 24 100 %
Gambar 4.1 Nilai Ketuntasan Pra Siklus
4.3.2 Siklus I
Berdasarkan pembelajaran, identifikasi dan perumusan masalah yang telah
disampaikan di atas, di sini akan peneliti uraikan langkah-langkah perbaikan
pembelajaran yang telah direncanakan.
tuntas45%belum
tuntas55%
41
Tabel 4.4 Ketuntasan BelajarPra Siklus
No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase
1.
2.
Tuntas
Belum Tuntas
11
13
45 %
55 %
Jumlah Siswa 24 100 %
Gambar 4.1 Nilai Ketuntasan Pra Siklus
4.3.2 Siklus I
Berdasarkan pembelajaran, identifikasi dan perumusan masalah yang telah
disampaikan di atas, di sini akan peneliti uraikan langkah-langkah perbaikan
pembelajaran yang telah direncanakan.
42
1. Perencanaan
Perencanaan yaitu persiapan yang dilakukan untuk Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang berkaitan dengan penyusunan skenario pembelajaran, alat yang
digunakan, dan metode yang digunakan.
Tahap – tahap perencanaan :
e. Identifikasi masalah dan perumusan masalah dengan cara efektif mengenai
materi dan soal latihan dalam proses pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi.
f. Merancang sarana pembelajaran dengan menitikberatkan pada penerapan
metode demonstrasi dengan penggunaan media benda asli, pada tahap siklus I
ini media yang digunakan seperti bola kaki, meja, kursi, pintu, plastisin, batu,
kelereng, tali dan ketapel.
g. Menyusun lembar observasi sebagai panduan dalam mengobservasi
pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang difokuskan kepada kegiatan guru
dan kegiatan siswa dalam pembelajaran.
h. Merancang tes formatif, pada siklus I ini tes formatif dilaksanakan pada
pertemuan ke tiga. Terdapat 15 soal, yang terdiri dari 10 pilihan ganda dan 5
isian singkat.
i. RPP pada lampiran 2
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah tahap penerapan dari perencanaan yang sudah
dibuat sebelumnya, terdapat tiga kali pertemuan tiap siklusnya.Berikut penjelasan
pelaksanaan pada siklus I.
43
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada tanggal 14 Februari 2012. Dalam kegiatan
perbaikan yang pertama ini guru menjelaskan materi tentang gaya dapat
merubah gerak suatu benda yang difokuskan pada gaya berupa tarikan dan
dorongan. Menggunakan benda-benda nyata yang ada di dalam kelas dan benda
yang sudah dilihat siswa sebelumnya. Seperti melakukan gerakan melempar
bola,menendang bola, mendorong pintu, menutup pintu dan lain sebagainya.
Demonstrasi yang dilakukan guru bersama siswa membuat suasana kelas
menjadi hidup, dari yang biasanya siswa hanya diam mendengar guru
memberikan materi, sekarang siswa dapat melihat langsung demonstrasi di
depan kelas. Pada kegiatan akhir guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang
sudah dilakukan.
b. Pertemuan kedua
Pertemuan kedua pada tanggal 16 Februari 2012. Pada awal pertemuan
kedua ini guru mengingatkan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya dan
membahas materi tentang gaya dapat merubah bentuk suatu benda. Kali ini
siswa bermain menggunakan plastisin. Plastisin yang dibentuk dengan tangan
kemudian siswa mengamti apa yang terjadi, adakah perubahan dari plastisi
tersebut. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang tiap
kelompoknya terdiri dari 3-6 siswa.Dan kegiatan akhirnya siswa mendapat
pekerjaan rumah dari guru.
44
c. Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga pada tanggal 21 Februari 2012. Untuk memotifasi
siswa agar lebih bersemangat mengikuti pelajaran siswa bersama guru bersama –
sama menyanyikan lagu disini senang disana senang. Membahas Pekerjaan
rumah pertemuan sebelumnya.Pada pertemuan ke tiga siklus pertama dilakukan
tes untuk mengetahui hasil perbaikan yang sudah dilakukan pada siklus pertama.
Hasil tes siklus I dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas dan yang
tidak tuntas pada tabel 4.5
Tabel 4.5Data Nilai Hasil Pembelajaran IPA Siklus I
No Hasil Tes Jumlah Siswa Presentase
1 40-49 0 0%
2 50-59 4 17 %
3 60-69 3 12 %
4 70-79 6 25 %
5 80-89 6 25 %
6 90-100 5 21 %
jumlah siswa 24 100 %
Nilai rata-rata 72 72 %
Presentase ketuntasan 70 %
45
Tabel 4.6 ketuntasan Belajar Siklus I
No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase
1.
2.
tuntas
belum tuntas
17
7
70 %
30 %
Jumlah Siswa 24 100%
Gambar 4.2 Nilai Ketuntasan Siklus I
3. Hasil Pengamatan
Tahap – tahap Pengamatan :
a. Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan
guru dalam pemberian contoh dan latihan.
b. Observer mengamati hasil yang telah di capai siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
belumtuntas30%
45
Tabel 4.6 ketuntasan Belajar Siklus I
No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase
1.
2.
tuntas
belum tuntas
17
7
70 %
30 %
Jumlah Siswa 24 100%
Gambar 4.2 Nilai Ketuntasan Siklus I
3. Hasil Pengamatan
Tahap – tahap Pengamatan :
a. Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan
guru dalam pemberian contoh dan latihan.
b. Observer mengamati hasil yang telah di capai siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
tuntas 70%
belumtuntas30%
45
Tabel 4.6 ketuntasan Belajar Siklus I
No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase
1.
2.
tuntas
belum tuntas
17
7
70 %
30 %
Jumlah Siswa 24 100%
Gambar 4.2 Nilai Ketuntasan Siklus I
3. Hasil Pengamatan
Tahap – tahap Pengamatan :
a. Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan
guru dalam pemberian contoh dan latihan.
b. Observer mengamati hasil yang telah di capai siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
46
Masalah yang diatasi pada siklus I adalah rendahnya penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran IPA dengan materi pokok gaya dapat mengubah gerak
atau bentuk suatu benda. Cara mengatasinya sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan media benda asli.
2. Dengan merubah metode yang disesuaikan dengan materi pelajaran.
Hasil pembelajaran pada siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Ada kemajuan dibandingkan sebelum pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
2. Nilai ketuntasan hasil belajar yang diperoleh siswa meningkat, terbukti :
a. Sebelum perbaikan pembelajaran Siklus I, siswa yang mendapat nilai
70 ke atas hanya 11 dari 24 siswa, berarti 45% yang tuntas.
b. Pada perbaikan pembelajaran siklus I, siswa yang mendapat nilai 70 ke
atas ada 17 siswa, berarti 70 % siswa yang mencapai nilai tuntas.
4. Hasil Refleksi
Dalam refleksi berkolaborasi dengan observer untuk mencatat semua
kejadian dan temuan perbaikan pembelajaran yang meliputi kelebihan dan
kekurangan pada perbaikan pembelajaran siklus I yang dipergunakan dalam
perbaikan siklus II. Setelah melaksanakan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dengan mareri pokok gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda,
sebagian siswa belum dapat menyebutkan konsep gaya dapat mengubah gerak
47
atau bentuk suatu benda, khususnya gaya yang berupa tarikan dan
dorongan.Kelebihan dan kekurangan tersebut antara lain :
a. Bagi Siswa
1) Perhatian siswa pada materi sudah cukup antusias.
2) Ada sebagian siswa yang masih kurang percaya diri.
3) Bahkan ada sebagian siswa yang masih belum mengerti perbedaan antara
bentuk gaya yang berupa tarikan dan dorongan.
b. Bagi Guru
1) Penjelasan sudah runtut dan mengadakan latihan-latihan.
2) Guru kurang pengawasan pada saat siswa melakukan kerja kelompok.
3) Dalam memanfaatkan media kurang maksimal.
4) Terlalu cepat dalam menyampaikan materi.
CaraMenyelesaikan :
- Penjelasan materi lebih cermat dan runtut.
- Menggunakan media benda asli
- Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan.
48
Tujuan :
Untuk memperbaiki pembelajaran sehingga memperoleh hasil yang
maksimal dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
Dari analisa data prestasi belajar yang di capai oleh siswa pada perbaikan
pembelajaran siklus I diketahui bahwa nilai yang di capai siswa; nilai terendah 50,
nilai tertinggi 90 dan rata-rata kelas 72.Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus I yang menitik beratkan pada kegiatan
guru dengan penggunaan metode demonstrasi sudah ada kemajuan, tetapi belum
dapat menuntaskan hasil belajar siswa.Oleh karena itu, direncanakan perbaikan
pembelajaran siklus II.
4.3.3 Siklus II
1. Perencanaan
Mengadakan perubahan langkah pembelajaran dengan menambah pra
kegiatan inti yaitu mengungkapkan metode demonstrasi serta memanfaatkan
media benda asli dan memotifasi siswa untuk lebih fokus pada pembelajaran.
Tahap – tahap perencanaan siklus II :
a. Perencanaan tindakan pada siklus II didasarkan atas hasil refleksi pada
siklus I. Dalam perencanaan ini peneliti berkolaborasi dengan teman
sejawat atau guru untuk mengungkapkan dan memperjelas permasalahan
yang peneliti hadapi untuk dicarikan solusi yang tepat sampai diperoleh
hasil yang memuaskan.
49
b. Merancang pembelajaran dengan menitikberatkan pada aktivitas guru dan
siswa untuk memanfaatkan metode demonstrasi dalam pembelajaran serta
memotivasi anak untuk tidak malu bertanya bila belum jelas.
c. Merancang tes formatif, Pada siklus II ini tes formatif dilakukan pada
pertemuan ke tiga, Terdapat 5 soal pilihan ganda dan 10 soal isian singkat.
d. RPP pada lampiran 8
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan siklus II adalah tahap penerapan dari perencanaan yang
sudah dibuat setelah siklus I dilasanakan, terdapat tiga kali pertemuan pada siklus
II, Berikut penjelasan pelaksanaan pada siklus II.
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada tanggal 23 Februari 2012. Dalam kegiatan
perbaikan siklus II yang pertama ini guru menghubungkan pembelajaran
dengan kehidupan sehari-hari siswa, pemberian contoh – contoh gaya pada
kehidupan sehari – hari dan menjelaskan tentang keadaan benda didalam
air.Pada awal pembelajaran guru menanyakan siapa yang sering menyapu
lantai di rumah pada siswa. Menyebutkan contoh-contoh gaya pada kehidupan
sehari-hari, guru menjelaskan keadaan benda bila di dalam air. Akhir
pertemuaan guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah dilakukan.
b. Pertemuan kedua
Pertemuan kedua pada tanggal 28 Februari 2012. Pada awal pertemuan
kedua ini guru melakukan tanya jawab tentang alat transportasi laut dengan
siswa. Guru membimbing perwakilan siswa untuk mendemonstrsikan benda-
50
benda di dalam air. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang tiap
kelompoknya terdiri dari 3-6 siswa.Dan kegiatan akhirnya siswa mendapat
pekerjaan rumah dari guru.
c. Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga pada tanggal 1 Maret 2012. Untuk memotifasi siswa
agar lebih bersemangat mengikuti pelajaran siswa bersama guru bersama –
sama menyanyikan lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut. Membahas
Pekerjaan rumah pertemuan sebelumnya.Pada pertemuan ke tiga siklus kedua
dilakukan tes untuk mengetahui hasil perbaikan yang sudah dilakukan pada
siklus kedua. Berikut data nilai hasil siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7 nilai siklus II
No Hasil Tes Banyak Siswa Presentase
1 40-49 0 0%
2 50-59 0 0%
3 60-69 1 4 %
4 70-79 5 21 %
5 80-89 8 33 %
6 90-100 10 42 %
jumlah siswa 24 100%
nilai rata-rata 83,5 83,5 %
presentase ketuntasan 95,8 %
51
Tabel 4.8Ketuntasan Belajar Siklus II
No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase
1.
2.
Tuntas
Belum Tuntas
23
1
95,8 %
4,2 %
Jumlah Siswa 24 100 %
Gambar 4. 3 Nilai Ketuntasan Siklus II
3. Pengamatan
Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada
kegiatan guru dalam menggunakan metode demonstrasi, pemberian contoh
maupun latihan soal. Masalah yang diatasi pada siklus II adalah :
a. Penggunaan metode pembelajaran.
b. Penggunaan media pembelajaran
4,2%belumtuntas
51
Tabel 4.8Ketuntasan Belajar Siklus II
No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase
1.
2.
Tuntas
Belum Tuntas
23
1
95,8 %
4,2 %
Jumlah Siswa 24 100 %
Gambar 4. 3 Nilai Ketuntasan Siklus II
3. Pengamatan
Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada
kegiatan guru dalam menggunakan metode demonstrasi, pemberian contoh
maupun latihan soal. Masalah yang diatasi pada siklus II adalah :
a. Penggunaan metode pembelajaran.
b. Penggunaan media pembelajaran
95,8%tuntas
51
Tabel 4.8Ketuntasan Belajar Siklus II
No. Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Presentase
1.
2.
Tuntas
Belum Tuntas
23
1
95,8 %
4,2 %
Jumlah Siswa 24 100 %
Gambar 4. 3 Nilai Ketuntasan Siklus II
3. Pengamatan
Observer mengamati jalannya pembelajaran yang difokuskan pada
kegiatan guru dalam menggunakan metode demonstrasi, pemberian contoh
maupun latihan soal. Masalah yang diatasi pada siklus II adalah :
a. Penggunaan metode pembelajaran.
b. Penggunaan media pembelajaran
52
Cara mengatasi masalah yang ada dengan cara :
- Mengoptimalkan metode mengajar dengan melakukan percobaan serta
bimbingan dan penjelasan dari guru.
- Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang ada berupa media
benda asli.
Hasil yang diperoleh pada kondisi awal dan selanjutnya diadakan perbaikan siklus
I dan II ada peningkatan perolehan nilai yang dicapai siswa sangat meningkat,
terbukti :
1. Pada kondisi awal, siswa yang mencapai nilai tuntas ada 11 dari 24 siswa,
berarti 45 % siswa tuntas.
2. Pada perbaikan pembelajaran Siklus I, siswa yang mendapat nilai 70 keatas
ada 17 siswa dari 24 siswa, berarti 70 % yang tuntas.
3. Pada perbaikan pembelajaran Siklus II, siswa yang mencapai nilai 70 keatas
ada 23 siswa, berarti 95,8 % yang tuntas.
4. Refleksi
Dalam refleksi berkolaborasi dengan observer untuk mencatat semua
kejadian dan temuan dalam perbaikan pembelajaran yang meliputi kelebihan dan
kekurangan pada perbaikan siklus II. Selanjutnya dipergunakan sebagai masukan
untuk membuat laporan. Setelah melakukan proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dengan materi pokok gaya dapat mengubah gerak atau bentuk
suatu benda, masih ada sebagian siswa yang belum bisa membedakan gaya berupa
53
tarikan dan dorongan dan masih ada beberapa siswa yang salah dalam
menyelesaikan soal. Permasalahanya diuraikan sebagai berikut:
Guru :
a. Penjelasan sebagian masih abstrak dan tergesa-gesa.
b. Dalam penggunaan metode kurang membangun interaksi tanya jawab.
c. Penggunaan media pembelajaran kurang terampil.
Siswa :
a. Perhatian terhadap pembelajaran masih ada sebagian yang kurang.
b. Belum semuanya tertarik terhadap pembelajaran.
c. Keaktifan terhadap pembelajaran masih belum maksimal.
Masalah yang ada diatasi dengan cara sebagai berikut :
a. Guru lebih cermat dan runtut dalam menyampaikan materi.
b. Guru dalam mendemontrasikan materi selalu menjaga interaksi dengan
siswa dengan tanya jawab.
c. Guru terampil dan menarik dalam menggunakan media tiga dimensi baik
benda asli maupun tiruan.
d. Guru memberi penugasan kepada siswa secara kelompok untuk
didiskusikan dengan bimbingan guru.
e. Guru lebih memotivai siswa dalam belajar serta menciptakan suasana yang
menyenangkan di dalam kelas.
54
Cara tersebut bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran sehingga siswa
merasa lebih percaya diri, memperoleh hasil yang maksimal dan meningkatkan
pemahaman siswa.
Dari analisis data proses belajar yang di capai siswa pada perbaikan
pembelajaran siklus II, diketahui bahwa nilai terendah 60, nilai tertinggi 100
dengan nilai rata-rata 83,5 dan 23 siswa yang tuntas dengan presentase
ketuntaasan mencapai 95,8% sehingga dapat disimpulkan bahwa perbaikan
pembelajaran pada siklus II yang menitik beratkan pada penggunaan metode
demonstrasi berhasil dengan baik meskipun masih ada satu siswa yang belum
tuntas. Namun tujuan peneliti sudah tercapai, dilihat dari prosentase ketuntaasan
mencapai 95,8% yang sudah lebih dari 80%. Oleh karena itu, proses perbaikan
pembelajaran di anggap selesai.