bab iii metode penelitiaan -...

17
BAB III METODE PENELITIAAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Carr dan Kemmis (1991) mengemukakan bahwa : a. Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan secara refleksi diri. b. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti seperti guru, siswa, atau kepala sekolah. c. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan. d. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki : dasar pemikiran dan kepantasan dari praktek-praktek, pemahaman terhadap praktek tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktek tersebut dilaksanakan. Dari keempat ide pokok di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelas melalui refleksi dir, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. 23

Upload: lykhanh

Post on 09-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

BAB III

METODE PENELITIAAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Carr

dan Kemmis (1991) mengemukakan bahwa :

a. Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang

dilakukan secara refleksi diri.

b. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang

diteliti seperti guru, siswa, atau kepala sekolah.

c. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi

pendidikan.

d. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki : dasar pemikiran dan

kepantasan dari praktek-praktek, pemahaman terhadap praktek tersebut,

serta situasi atau lembaga tempat praktek tersebut dilaksanakan.

Dari keempat ide pokok di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi

diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta

bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek.

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam

kelas melalui refleksi dir, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai

guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

23

Page 2: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

24

3.1.1 Karakteristik PTK

Dalam penelitian ini karakteristik PTK yang digunakan adalah kolaboratif. Di

dalam PTK diperlukan hadirnya suatu kerja sama dengan pihak-pihak lain.

Peneliti tidak hanya sebagai pengamat, tetapi juga terlibat langsung dalam suatu

proses situasi dan kondisi. Bentuk kerja sama atau kolaborasi di antara para

anggota situasi dan kondisi itulah yang menyebabkan suatu proses dapat

berlangsung.

Kolaborasi dalam kesempatan ini, peneliti berkolaborasi dengan Guru kelas

IV SD N Pucuksari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal.

3.1.2 Tujuan PTK

Tujuan utama PTK adalah untuk mengubah perilaku pengajaran guru,

perilaku peserta didik di kelas, peningkatan hasil pembelajaran. Dengan adanya

PTK dapat meningkatkan kepercayaan guru dan dapat meningkantkan kreativitas

melalui hasil-hasil PTK yang memiliki inovatif value.

3.2 Subyek Penelitian

Pelaksanaan penelitian pembelajaran bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam

dengan Kompetensi Dasar Gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda

akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Tempat Penelitian : SD Negeri Pucuksari Kecamatan Weleri

Kabupaten Kendal

b. Kelas / Semester : IV / II

c. Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam

d. Karakteristik Siswa :

Page 3: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

24

1. Siswa kelas IV SDN Pucuksari berjumlah 24 anak yang terdiri dari 10

anak putra dan 14 anak putri.

2. Sebagian besar orang tua siswa terdiri dari kaum petani buruh.

3. Kemampuan akademis tidak ada yang menonjol.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas (X) dan variabel

terikat (Y).

1. Variabel bebas

Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi

mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA pokok bahasan

gaya dapat mengubah bentuk benda.

2. Variabel terikat

Hasil belajar siswa terhadap pelajaran IPA melalui Pembelajaran

metode Demonstrasi.

3.4 Rencana Tindakan

Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan

yang terdiri dari dua siklus. peneliti menggunakan model PTK Kemmis dan Mc

Taggrat, di dalam model PTK ini terdapat empat komponen: 1) perrencanaan; 2)

aksi/tindakan ; 3) observasi; dan 4) refleksi.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

24

3.4.1 Perencanaan

Perencanaan yaitu persiapan yang dilakukan untuk Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang berkaitan dengan penyusunan scenario pembelajaran , alat yang

digunakan,metode yang digunakan.

Proses Perencanaan :

a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah dengan cara efektif mengenai

materi dan soal latihan dalam proses pembelajaran menggunakan metode

demonstrasi.

b. Merancang sarana pembelajaran dengan menitikberatkan pada penerapan

metode demonstrasi dengan penggunaan media benda asli

c. Menyusun lembar observasi sebagai panduan dalam mengobservasi

pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang difokuskan kepada kegiatan

guru dan kegiatan siswa dalam pembelajaran.

d. Merancang tes formatif.

3.4.2 Implementasi Tindakan

Implementasi tindakan adalah gambaran secara rinci dan jelas pelaksanaan

scenario pembelajaran.

Proses Pelaksanaan / Tindakan (siklus I)

a. Guru mengatur tempat duduk siswa dan melakukan persensi

b. Guru memotivasi siswa

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

d. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode demonstrasi dan media

benda nyata.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

24

e. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil.

f. Guru memberikan lembar kerja kelompok.

g. Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan tugas dalam kelompok.

h. Guru memberikan kesimpulan tentang materi pelajaran.

i. Guru memberikan tes formatif.

3.4.3 Observasi

Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran, peneliti meminta bantuan kepada

teman sejawat atau guru untuk mengawasi jalannya pembelajaran dan selanjutnya

sebagai rekan diskusi untuk membahas kekurangan saat pembelajaran

berlangsung.

Proses observasi :

a. Observer mengamati proses perbaikan pembelajaran yang terutama

difokuskan pada kegiatan guru dalam memberikan contoh dan latihan.

b. Observer mencatat semua temuan pada saat pembelajaran berlangsung

sesuai dengan masalah yang dihadapi yaitu: Rendahnya tingkat

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

tentang Gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda, maka

peneliti menerapkan tindakan perbaikan pembelajaran dengan metode

demonstrasi.

3.4.4 Analisis dan Revleksi

Page 6: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

24

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dan

pengamatan atas tindakan pembelajaran di dalam kelas dan hasilnya belum

maksimal maka peneliti akan melakukan siklus II dengan menggunakan metode

Demonstrasi.

3.4.5 Proses Perencanaan

a. Perencanaan tindakan pada siklus II didasarkan atas hasil refleksi pada

siklus I. Dalam perencanaan ini peneliti berkolaborasi dengan teman

sejawat atau guru untuk mengungkapkan dan memperjelas permasalahan

yang peneliti hadapi untuk dicarikan solusi yang tepat sampai diperoleh

hasil yang memuaskan.

b. Merancang pembelajaran dengan menitikberatkan pada aktivitas guru dan

siswa untuk memanfaatkan metode demonstrasi dalam pembelajaran serta

memotivasi anak untuk tidak malu bertanya bila belum jelas

c. Merancang tes formatif.

3.4.6 Proses Pelaksanaan/ Tindakan Siklus II

a. Guru mengatur tempat duduk dan melakukan persensi.

b. Guru memotivasi siswa untuk bersungguh – sungguh dalam mengikuti

pelajaran.

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

d. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode demonstrasi tentang

gaya dapat menggubah gerak dan bentuk benda, faktor – faktor yang

Page 7: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

24

mempengaruhi benda di dalam air dan kemungkinan yang teradi bila

benda berada di dalam air.

e. Guru membagi siswa dalam kelompok

f. Guru memberikan lembar kerja kelompok dan mengawasi jalanya diskusi

siswa dalam kelompok.

g. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab secara lisan

h. Guru memberikan simpulan tentang materi yang disampaikan

i. Siswa mengerjakan tes formatif

3.4.7 Proses Pengamatan

a. Observer mengamati proses perbaikan pembelajaran ketika pelaksanaan

metode demonstrasi.

b. Observer mencatat temuan-temuan selama proses pembelajaran.

3.4.8 Proses Refleksi

Setelah selesai melaksanakan kegiatan perbaikan siklus II dan pengamatan

atas tindakan pembelajaran di dalam kelas.Selanjutnya diadakan refleksi atas

segala kegiatan yang telah dilakukan.

3.5 Teknik pengumpulan dan analisis Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan pendekatan tindakan kelas dan sumber data maka teknik

pengumulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah :

a. Tes

Page 8: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

24

Menurut Nana Sujdana (2010) Tes pada umunya digunakan untuk menilai

dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan

dengn penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan

pengajaran.

b. Observasi

Menurut Nana Sujdana (2010) Observasi atau pengamatan sebagai alat

penilaian banyak dignakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun

proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat mengukur atau

menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu

belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa,

partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu

mengajar.

c. Dokumentasi

Dokumen dalam penelitiaan ini adalah buku daftar nilai siswa kelas IV SD

Negeri Pucuksari tahun ajaran 2012 yang berupa hasil ulangan IPA dengan

kompetensi dasar Gaya dapat merubah bentuk benda.

Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data berupa test

tertulis terdiri dari butir-butir soal yang diberikan kepada siswa dan

dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan upaya untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode demonstrasi siswa kelas IV

semester II mata pelajaran IPA tentang Gaya .

Instrumen Pengumpulan Data

Page 9: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

24

a. Butir soal tes

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes

kemampuan mengerjakan tes tentang Gaya. Adapun kisi soal evaluasi dapat

dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2.

Kisi-Kisi Butir Soal Siklus I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : IV / II

Tujuan Perbaikan : Melalui metode demonstrasi, siswa mampu

menjawab pertanyaan guru tentang gaya

dapat mengubah gerak atau bentuk suatu

benda.

Tabel 3.1 Kisi – Kisi Soal Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Item Pada Tes Jumlah Item

Memahami

gaya dapat

mengubah

gerak atau

bentuk suatu

benda.

Menyimpulkan

hasil percobaan

bahwa gaya (

dorongan dan

tarikan ) dapat

mengubah gerak

atau bentuk

Menyelesaikan

soal yang

mengandung gaya

dapat mengubah

gerak atau bentuk

benda.

Pilihan ganda

item (I)

1, 2, 3,

4,5,6,7,8,9,10

10

Page 10: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

24

Kisi-Kisi Butir Soal Siklus II

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : IV / II

Tujuan Perbaikan : Melalui metode demonstrasi, siswa mampu

menjawab pertanyaan guru tentang gaya

dapat mengubah gerak atau bentuk suatu

benda.

suatu benda.

Menyelesaikan

soal yang

mengandung gaya

dapat mengubah

gerak atau bentuk

benda yang berupa

tarikan dan

dorongan

Isian (II)

1,2,3,4,5

5

Page 11: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

24

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Soal Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Item Pada Tes Jumlah

Item

Memahami

gaya dapat

mengubah

gerak atau

bentuk suatu

benda.

Menyimpulkan

hasil

percobaan

bahwa gaya (

dorongan dan

tarikan ) dapat

mengubah

gerak atau

bentuk suatu

benda.

Menyelesaikan soal

yang mengandung

gaya dapat

mengubah gerak

atau bentuk benda

dalam kehidupan

sehari – hari dan

keadaan benda di

dalam air

Pilihan ganda item

(I)

1, 2, 3, 4,5

5

Menyelesaikan soal

yang mengandung

gaya dapat

mengubah gerak

atau bentuk benda

Yang berupa

tarikan dan

dorongan dalam

kehidupan sehari –

hari

Isian (II)

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

10

Page 12: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

24

Page 13: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

24

Page 14: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

35

a. Lembar pengamatan

Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati perilaku siswa dan guru

saat proses pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran. Hal yang

diamati adalah aktivitas siswa dan guru.

Lembar pengamatan yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

berupa lembar pengamatan pada praktik pembelajaran terhadap implementasi

metode demonstrasi pada setiap kegiatan pembelajaran.

3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Keberhasilan mengungkapkan hasil belajar siswa sebagaimana adanya

sangat bergantung pada kualitas alat penilaianya di samping pada cara

pelaksanaanya. Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik

apabila alat tersebut memiliki atau memenuhi dua hal, yakni validitas dan

reliabilitasnya.

Menurut Nana Sujdana (2010) Validitas berkenaan dengan ketepatan alat

penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang

seharusnya dinilai. Sedangkan menurut Cronbach (1975) mengemukakan suatu

tes yang valid untuk tujuan tertentu, atau pengambilan keputusan tertentu,

mungkin tidak valid untuk tujuan atau pengambilan keputusan lain. Sedangkan

reliabilitas adalah keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilai.

Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan

tidaknya suatu item maka menggunkan validitas instrumen berkaitan dengan

sejauh mana suatu instrumen sesuai atau tepat untuk mengukur tujuan.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

36

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian validitas isi dan

validitas konstruk yang menggunakan statistik. Validitas isi dapat dilakukan

dengan membandingkan antara instrumen dengan materi pelajaran yang telah

diajarkan. Validitas isi dapat dibantu dengan bantuan kisi-kisi instrumen, pada

setiap instrumen test terdapat butir-butir (item) petanyaan atau pernyataan yang

telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen tersebut peneliti dapat

melakukan pengujiaan validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.

Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan

tidaknya suatu item maka menggunkan validitas instrumen berkaitan dengan

sejauh mana suatu instrumen sesuai atau tepat untuk mengukur tujuan. Kisi-kisi

evaluasi pada tabel diatas diuji cobakan dan dihitung dengan menggunakan

program SPSS 17.0 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pada tiap butir

soal. Menurut Sambas (2007: 47), untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria

yang digunakan adalah:

a. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item angket

dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau

b. Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item angket

dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan

c. Nilai tabel r dapat dilihat pada a = 5% dan db = n-2

Validitas dihitung dengan menggunakan penghitungan SPSS 17.0 for Windows.

Reliabilitas Tes

Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan

instrumen dari variabel yang hendak diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen

Page 16: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

37

dalam penelitian ini dengan menggunakan George dan Mallery (1995 ) sebagai

berikut :

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 <α ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 <α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α> 0,9 : reliabilitas memuaskan

Pada penelitian ini, Peneliti melakukan tes untuk kemudian dijadikan data

pada uji validitas dan reliabilitas di SD N Candirejo 01, dengan jumlah siswa 24.

Berikut hasil data siklus I yang diperoleh dapat dilihat pada lampiran 14.

Jika diterapkan dalam instrumen, maka data akan terlihat pada lampiran

15, maka nomor item 6,7,10,17,18,22,23,24 dinyatakan tidak valid karena nilai

hitung r < nilai tabel r. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari 25 item

yang diuji validitasnya ada 17 item yang valid dan 8 item yang tidak valid.

Instrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya

dengan hasil 0,910 yang dapat dilihat pada lampiran 15.

Berikut hasil data siklus II yang diperoleh dapat dilihat pada lampiran 16

maka nomor item 3,6,7,9,10,13,18,19,23 dinyatakan tidak valid karena nilai

hitung r < nilai tabel r. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari 25 item

yang diuji validitasnya ada 16 item yang valid dan 9 item yang tidak valid.

Instrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya

dengan hasil 0,906 yang dapat dilihat pada lampiran 17.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/910/4/T1_292008173_BAB III.pdf · mengatasi kesulitan pengerjaan soal pada mata pelajaran IPA

38

3.6 Indikator Kerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil

belajar yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan hasil tes belajar siswa.

Peningkatan hasil belajar ditinjau dari hasil soal – soal test formatif dan observasi

terhadap proses siswa mengerjakan soal IPA tentang gaya dapat mengubah gerak

atau bentuk suatu benda. Dalam pembelajaran diharapkan siswa tuntas lebih dari

atau sama dengan 80% dari batas KKM sebesar 70.

3.7 Teknik dan Analisis Data

Analisis data dalam penelitian iniakan diuraikan dibawah ini. Data pada

penelitian ini berupa data kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui tes

tertulis (Tes Formatif) berupa pilihan ganda dan isian. Tes Formatif diberikan

setelah siswa mengikuti proses belajar mengajar mata pelajaran IPA tentang gaya

pada pertemuan ketiga tiap siklusnya.

Hal yang menjadi perhatian dalam observasi adalah tentang metode yang

digunakan guru, interaksi guru dan murid, keaktifan siswa, penggunaan media

dan keberhasilan PBM dengan menggunakan metode demonstrasi. Kemudian

hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu menbandingkan nilai siklus

I dan nilai siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi

data.