bab iv hasil penelitian dan pembahasan -...
TRANSCRIPT
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI dari tahun 2009 sampai 2012 yang berjumlah 131 perusahaan.
Setelah mengabaikan populasi yang tidak memenuhi batasan kriteria penelitian
maka sampel penelitian yang didapatkan sebanyak 74 perusahaan. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu populasi
yang dijadikan sampel merupakan populasi yang memenuhi kriteria tertentu,
dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan
kriteria yang ditentukan. Dengan menggunakan kriteria penelitian yang telah
ditetapkan, maka keterangan mengenai sampel dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Sampel Penelitian
Perusahaan Sampel PenelitianJmlh
Perusahaan %
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) pada tahun 2012
131 100
Laporan keuangan yang tidak dapat diperoleh (7) 5,35
Laporan keuangan yang disajikan dalam mata uang Dollar (22) 16,79
Laporan laba rugi komprehensif yang tidak terdapatkomponen yang dijadikan variabel
(28) 21,37
Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian dandijadikan sampel penelitian
74 56,49
Sumber: data sekunder diolah, 2014
48
4.1.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Deskriptif statistik memberikan gambaran awal variabel penelitian dan
digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dalam
penelitian. Tabel ini akan menjelaskan variabel Rit dan Eit. Variabel Rit yaitu
selisih return penutupan periode yang dihasilkan pada tahun berjalan dengan
return pada penutupan periode tahun sebelumnya dibagi return saham penutupan
periode sebelumnya sedangkan Eit dihitung dengan harga laba per lembar saham
pada penutupan awal periode dibagi dengan laba perlembar saham penutupan
akhir periode. Adapun hasil deskriptif disajikan dalam tabel 4.2 dibawah ini.
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Tahun
Eit Rit Frekuensi
Mean Med Max Min Mean Med Max Min Dit=1 Dit=0
2009 0.6186 0.1673 19.878 -2.18 0.6785 0.5783 4.0705 -0.5929 16 58
2010 0.4916 0.1065 13.027 -0.75 0.8520 0.4658 7.8454 -0.4922 11 63
2011 0.1523 0.0934 6.4423 -2.69 0.1635 0.0692 1.5961 -0.3765 25 49
2012 0.1647 0.0838 9.6981 -4.34 0.4088 0.2469 4.0000 -0.6439 19 55
2009-2010
0.5551 0.1386 19.878 -2.18 0.7652 0.4908 7.8454 -0.5929 27 121
2011-2012
0.1585 0.0863 9.6981 -4.34 0.2861 0.1455 4.0000 -0.6439 44 104
Sumber : Hasil olahan perhitungan Eviews 7.0
Berdasarkan deskriptif statistik pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai
mean variabel Eit pada tahun 2009-2010 sebesar 0.555151 dan nilai maen variabel
Eit pada tahun 2011-2012 sebesar 0.158551. Variabel Eit merupakan proksi yang
digunakan untuk melihat penerapan prinsip konservatif yang dilakukan oleh
manajer. Dari angka diatas menunjukkan bahwa nilai mean variabel Eit pada tahun
2009-2010 periode pengamatan historical cost based lebih besar dari nilai mean
variabel Eit pada periode 2011-2012.
49
Nilai mean yang dihasilkan dari periode pengamatan historical cost based
menunjukkan bahwa adanya penerapan prinsip konservatif yang dilakukan oleh
manajer dalam menyajikan laporan keuangan, hal ini terlihat dari nilai variabel Eit
yang bernilai positif. Akan tetapi penerapan prinsip konservatif mengalami
penurunan setelah mengadopsi fair value based.
Nilai median variabel Eit pada tahun 2009 mengalami penurunan berturut-
turut sampai pada tahun 2012. Namun jika dibandingkan berdasarkan penggunaan
standar yang digunakan menunjukkan bahwa nilai median variabel Eit tahun 2009-
2010 sebesar 0.1386 lebih besar dari nilai median pada tahun 2011-2012 untuk
periode pengadopsian IFRS sebesar 0.0863.
Nilai maksimum variabel Eit berturut-turut dari tahun 2009 sampai 2012
adalah 19.878, 13.0277, 6.4423, 9.69818. Nilai maksimum variabel Eit di atas
menunjukkan bahwa nilai tertinggi dari nilai maksimum dari tahun penelitian
adalah 19.878 yang terjadi pada tahun 2009. Nilai variabel Eit sebesar 19.878
artinya keuntungan maksimum yang dihasilkan 19 kali lebih besar dari jumlah
saham yang beredar. Pada tabel 4.2 menunjukkan nilai maksimum pengadopsian
IFRS pada tahun 2012 sebesar 9.69818 yang artinya nilai maksimum keuntungan
pada pengadopsian IFRS menghasilkan Eit sembilan kali dari jumlah saham yang
beredar.
Nilai minimum variabel Eit pada periode pengadopsian IFRS adalah
sebesar -4.34 yang terjadi pada tahun 2012. Nilai variabel Eit sebesar -4.34
memiliki arti bahwa pada tahun 2012 terjadi kerugian empat kali lebih besar dari
jumlah saham yang beredar. Sedangkan nilai minimum sebelum pengadopsian
50
IFRS terjadi pada tahun 2009 terjadi kerugian dua kali lebih besar dari jumlah
saham yang beredar.
Pada variabel Rit nilai maen untuk periode pengamatan IFRS sebesar
0.28619 lebih kecil dari nilai variabel Rit pada tahun sebelum mengadopsi IFRS
sebesar 0.76526. Pada tabel 4.1 ditunjukkan bahwa nilai mean dari variabel Rit
mengalami penurunan pada periode setelah mengadopsi IFRS. Ini menunjukkan
bahwa penerapan prinsip konservatif yang dilakukan manajer masih dapat
diterapkan walaupun penerapan prinsip konservatif semakin berkurang. Namun
pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 0.40885. Pada tahun 2010 nilai
variabel Rit meningkat menjadi 0.85202 tetapi setelah mengadopsi IFRS dari nilai
Rit menurun sebesar 0.16532.
Nilai median dari variabel Rit pada periode pengamatan tahun 2009 sampai
tahun 2012 berturut-turut 0.57831, 0.46580, 0.06920, 0.24695. Dari angka diatas
maka nilai median pada periode pengadopsian IFRS lebih kecil dari nilai median
sebelum pengadopsian IFRS, sehingga dapat kita simpulkan bahwa pengadopsian
IFRS memberikan kontribusi pada penurunan nilai mean dan median variabel Eit.
Dari keseluruhan pengujian menunjukkan bahwa nilai median dan mean
bernilai positif, hal ini juga tercermin dari nilai dummy pada hasil pengolahan
data. Variabel dummy dengan nilai "1" menunjukkan pengembalian tahunan
adalah bernilai negatif (berita buruk) dan "0" jika jika pengembalian bernilai
positif (kabar baik). Dari keseluruhan tahun menunjukkan bahwa nilai Dit=0 lebih
banyak dari nilai Dit=1, artinya dari seluruh sampel yang diteliti menunjukkan
51
bahwa sampel tersebut lebih banyak yang mendapatkan return positif dari pada
return negatif.
Selama periode pengamatan yang diuji dari tahun 2009-2012 menunjukkan
bahwa nilai variabel Eit dan Rit selama pengadopsian IFRS lebih kecil dari pada
nilai variabel Eit dan Rit sebelum mengadopsi IFRS. Hal ini disebabkan karena
adanya keraguan pihak investor dalam melakukan investasi di Indonesia akibat
penerapan IFRS, sehingga pada awal penerapan IFRS tahun 2011 variabel Eit dan
Rit menurun dari tahun 2010. Akan tetapi pada tahun 2012 nilai Eit dan Rit
mengalami peningkatan.
4.1.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dimaksudkan untuk menghasilkan parameter
model penduga yang baik. Parameter penduga yang baik akan memenuhi kriteria
Best Linear Unbias Estimation (BLUE), sehingga dapat dipastikan bahwa data
telah terbebas dari permasalahan asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik dalam
penelitian ini dilakukan untuk hipotesis yang meliputi pengujian normalitas,
multikolinearitas, heterokedastisitas dan autokeorelasi.
4.1.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah variabel
dependen dan independen dalam model regresi berdistribusi normal (Ghozali,
2006). Uji normalitas yang dilakukan dalam pengujian menggunakan aplikasi
Eviews 7. Pengujian persamaan regresi model I Eit = α0 + α1 Rit dan persamaan
52
regresi model II Eit = α0 + α1Dit + α2Rit + α3DitRit + Ԑt dengan melihat nilai
residual dari Jarque-Bera. Residual dikatakan memiliki distribusi normal apabila
nilai signifikan dari Jarque-Bera diatas 5% dan tidak terdistribusi secara normal
jika signifikan nilai Jarque-Bera dibawah 5%.
Pengujian persamaan regresi menguji observasi sebanyak 296 observasi.
Dari persamaan model I dan model II, variabel Eit dihasilkan dari pembagian
harga perlembar saham penutupan diawal tahun dibagi harga perlembar saham
penutupan di akhir tahun dan untuk mendapatkan Rit adalah nilai return
penutupan tahun berjalan dikurang nilai return penutupan tahun sebelummnya
dibagi dengan nilai return tahun sebelummnya sedangkan variabel dummy (Dit) =0
merupakan entitas perusahaan sampel yang memiliki laba positif dan untuk
variabel dummy (Dit) =1 merupakan entitas perusahaan sampel yang memiliki laba
negatif. Adapun hasil pengujian data ditunjukkan pada tabel 4.3 :
Tabel 4.3
Uji Normalitas
PeriodePengamatan
NilaiJarque-
BeraProb Kesimpulan
Model I 2009-2010 371.3343 0.000000 Tidak Terdistribusi Normal
Model I 2011-2012 18505.81 0.000000 Tidak Terdistribusi Normal
Model II 2009-2010 18608.29 0.000000 Tidak Terdistribusi Normal
Model II 2011-2012 21.76235 0.000019 Tidak Terdistribusi Normal
Sumber : Hasil olahan perhitungan Eviews 7
Maka dari hasil pengujian persamaan regresi diatas dapat disimpulkan
bahwa nilai residual dari persamaan regresi diatas terdistribusi tidak normal
karena nilai Jarque-Bera setiap model berada dibawah 5%.
53
Untuk menormalkan variabel data Eit, Rit dan Dit salah satu cara dilakukan
penormalan nilai residual dengan Log10. Hasil Log10 dari variabel Eit, Rit, Dit
kemudian di uji dengan software Eviews 7 dengan melakukan pengujian
normalitas regresi model I dan model II. Hasil pengujian ini ditampilkan pada
tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4Uji Normalitas Setelah Log10(X)
Sumber : Hasil olahan perhitungan Eviews 7
Dari pengujian uji normalitas terhadap persamaan regresi model I dan
model II yang dilakukan setelah dilakukan Log10, maka jumlah observasi
penelitian mengalami penurunan menjadi 102 observasi hal ini disebabkan karena
data yang outlier di buang. Dari nilai Jarque-Bera diatas menunjukkan bahwa
nilai residual tidak terdistribusi normal. Namun nilai residual yang dihasilkan
sudah lebih baik dari nilai residual sebelumnya.
Berdasarkan hasil dari pengujian normalitas dengan transformasi logaritma
natural pada tabel 4.4, maka seleuruh data observasi yang diuji tidak terdistribusi
secara normal. Oleh karena itu, dalam penelitian ini mengacu pada asumsi Central
Limit Theorem (dalil batas tengah) yang menyatakan bahwa untuk sampel yang
besar terutama untuk lebih dari 30 (n ≥ 30), maka distribusi sampel dianggap
Periode
Pengamatan
Nilai Jarque-
BeraProb Kesimpulan
Model I 2009-2010 44.49183 0.00000 Tidak Terdistribusi Normal
Model I 2011-2012 109.8339 0.00000 Tidak Terdistribusi Normal
Model II 2009-2010 420.4494 0.00000 Tidak Terdistribusi Normal
Model II 2011-2012 12.99119 0.00000 Tidak Terdistribusi Normal
54
normal (Dielman, 1961). Sebagaimana observasi dalam penelitian ini
menggunakan observasi sebanyak 296 observasi, dengan 74 sampel perusahaan,
sehingga data dalam penelitian dianggap telah terdistribusi normal dan pengujian
hipotesis dengan menggunakan regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat
dilakukan.
4.1.3.2 Uji Heterokedastisitas
Pengujian heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah setiap
variabel pengganggu mempunyai variabel yang sama atau tidak. Untuk
mengetahui ada tidaknya masalah ini akan dilakukan uji white heterokedasticity
dengan menggunakan Software Eviews 7.
Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas maka dilakukan
perbandingan nilai R-squared dan tabel X2:
H0 : Tidak ada heterokedastisitas
H1 : Ada heterekodastisitas
Jika α = 5%, maka tolak H0 jika obs*R-square > X2 atau P-value < α.
table 4.5 akan menunjukkan hasil pengujian heterokedastisitas dari persamaan
model I dan model II.
55
Tabel 4.5Uji Heterokedastisitas
Sumber : Hasil perhitungan Eviews 7
Dari hasil output di atas tampak bahwa nilai obs* R-square untuk hasil
estimasi uji white no coss terms adalah sebesar 8.480241, 27.05248, 8.616440,
23.08077 dan nilai probabilitas (chi-square) lebih besar daripada α = 0,05, dengan
demikian kita dapat menerima hipotesis nol bahwa data tidak mengandung
masalah heteroskedastisitas.
4.1.3.3 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel
independen terdapat korelasi atau hubungan dengan variabel independen lainnya
atau dengan kata lain satu atau lebih variabel independen merupakan satu fungsi
linear dari variabel independen lainnya. Salah satu cara untuk menganalisis ada
atau tidaknya pengaruh multikolinearitas dalam penelitian ini dengan melihat nilai
Correlation Matrix menggunakan program software eviews 7. Suatu data dapat
dikatakan terbebas dari gejala multikolinearitas jika nilai correlation antar
variabel independen lebih kecil dari 0,8 (correlation <0,8)
Dari data yang diolah dengan menggunaka program Eviews 7, didapatkan
hasil uji multikolinearitas seperti yang terlihat pada tabel 4.6 dibawah ini.
PeriodePengamatan
Obs* R-square
Probabilitas(chi-square)
Kesimpulan
Model I 2009-2010 8.480241 0.0075 Tidak Terkena Heterokedastisitas
Model I 2011-2012 27.05248 0.0000 Tidak Terkena Heterokedastisitas
Model II 2009-2010 8.616440 0.0054 Tidak Terkena Heterokedastisitas
Model II 2011-2012 23.08077 0.0003 Tidak Terkena Heterokedastisitas
56
Tabel 4.6Uji Multikolinearitas (Correlation Matrix)
Rit Dit Rit Dit
Rit Model II Tahun 2009-2010 1.000000 -0.365768 -0.147883
Dit Model II Tahun 2009-2010 -0.365768 1.000000 -0.020049
Rit Dit Model II Tahun 2009-2010 -0.147883 -0.020049 1.000000
Rit Model II Tahun 2011-2012 1.000000 -0.635448 0.594666
Dit Model II Tahun 2011-2012 -0.635448 1.000000 -0.769403
Rit Dit Model II Tahun 2011-2012 0.594666 -0.769403 1.000000
Sumber : Hasil olahan perhitungan Eviews 7
Berdasarkan hasil output tabel 4.6 terlihat bahwa tidak terdapat masalah
multikoleniaritas antara variabel independen karena nilai setiap variabel lebih
kecil dari 0,8 (correlation <0,8).
4.1.3.4 Uji Autokorelasi
Autokorelasi pada model regresi artinya ada korelasi antar anggota sampel
yang diurutkan berdasarkan waktu saling berkorelasi. Untuk mengetahui adanya
autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai
uji Durbin Watson (Uji D-W) dengan ketentuan sebagai berikut (Wing (2009) :
Tabel 4.7Tabel Durbin Watson
Skala KeteranganKurang 1,10 Ada autokorelasi1,10 s/d 1,54 Tanpa kesimpulan1,55 s/d 2,46 Tidak ada autokorelasi2,47 s/d 2,90 Tanpa kesimpulanLebih dari 2,91 Ada autokorelasi
Sumber: Wing (2009)
57
Hasil uji autokorelasi pada model I dan II penelitian dengan menggunakan
uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8Hasil Pengujian Autokorelasi
PeriodePengamatan Nilai D-W Prob Kesimpulan
Model I 2009-2010 1.665183 0.000007 Tidak ada autokorelasi
Model I 2011-2012 2.008986 0.095094 Tidak ada autokorelasi
Model II 2009-2010 2.250073 0.025901 Tidak ada autokorelasi
Model II 2011-2012 1.644554 0.000000 Tidak ada autokorelasi
Sumber : Hasil perhitungan Eviews 7
Hasil pengujian ini menunjukkan tidak terdapat adanya autokorelasi pada
model yang digunakan yang dijelaskan pada tabel 4.8. Hal ini terlihat bahwa nilai
Durbin-Watson yang dihasilkan berada diantara 1.55 s/d 2.46.
4.2 Pengujian Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh pengadopsian
IFRS terhadap prinsip konservatif. Untuk membuktikan hal tersebut, terdapat
beberapa hipotesis yang dikembangkan. Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari
empat hipotesis yang diuji dengan menggunakan regresi linear berganda.
Hasil pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa model regresi dalam penelitian ini layak digunakan karena model regresi
telah terbebas dari masalah normalitas data, tidak terjadi multikolinearitas, tidak
terjadi autokorelasi, dan tidak terjadinya heterokedastisitas.
58
4.2.1 Hasil Uji Hipotesis 1 dan 3
Adapun hasil regresi model pooled OLS dan fixed effect GLS persamaan I
dan II pada periode pengamatan penerapan Historical Cost Based terhadap
hipotesis pertama dan ketiga dirangkum dalam tabel 4.9.
Tabel 4.9Historical Cost Based (Dependen- EPS)
Konstanta 0.134407 0.175634 0.155297 0.191656(0.0213) (0.0002) (0.0237) (0.0032)
Rit 0.149910 0. 096918 0.159060 0.111771(0.0000) (0.0185) (0.0000) (0.0152)
Dit 0.042368 0.094591(0.0000) (0.0490)
Dit*Rit 0.613321 0.767726(0.0643) (0.0432)
R2 0.118635 0.766589 0.138299 0.781172
Adjusted R-squared 0.112384 0.526508 0.119701 0.543036
F-statistic 18.97904 3.193049 7.436279 3.280360
Prob(F-statistic) 0.000025 0.000001 0.000118 0.000001
Housman Prob 5.780119 7.883462
(0.0162) (0.0485)Keterangan : * = sig 5%Sumber : Data sekunder diolah, 2013
Tabel 4.9 menjelaskan nilai R-Squared dari historical cost based pada
model pooled OLS persamaan I pada sebesar 0.118635 lebih rendah dibandingkan
nilai R Squared pada model fixed effect GLS persamaan I sebesar 0.766589. Hal
Variabel Model 1PooledOLS
Model 1 FixedEffect GLS
Model 2PooledOLS
Model 2 FixedEffect GLS
59
ini mengindikasikan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian
ini mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen sebesar
11,8635% pada model pooled OLS dan 76.6589% pada model fixed effect GLS
sedangkan sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan
dalam model regresi yang dibentuk. Koefisien regresi dari variabel return saham
yang positif adalah signifikan pada level 5%. Hasil regresi selanjutnya
menunjukkan nilai F-statistik model I pooled OLS adalah 18.97904 dengan
tingkat signifikasi 0.00025 dan nilai F-statistik model I fixed effect GLS sebesar
3.193049 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.00000.
Nilai koefesien regresi dari variabel return positif pada model I dan model
II mengindikasikan bahwa pada periode penerapan historical cost based, pasar
memberikan reaksi positif atas infomasi laba per lembar saham. Reaksi ini
menjelaskan semakin tinggi laba yang dilaporkan maka akan semakin besar pasar
memberikan reaksi atas pengumuman laba tersebut yang diukur dengan return
saham. Pada periode historical based, laba yang dilaporkan adalah laba yang
bersifat konservatif, sehingga pasar akan memberikan respon yang positif pada
perusahaan-perusahaan yang melaporkan laba yang konservatif. Hal ini
disebabkan nilai ERC diprediksi lebih tinggi jika laba perusahaan lebih persisten
di masa depan dan kualitas laba lebih baik. Dengan asumsi bahwa investor akan
menilai laba sekarang untuk memprediksi laba dan return dimasa yang akan
datang. (Scott, 2006:133).
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Smith and Skousen
(2000) yang membuktikan bahwa nilai koefesien regresi dari variabel return
60
saham dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap laba per lembar saham adalah
positif dan signifikan pada periode penerapan historical cost based. Dalam
penelitian Smith and Skousen (2000) menyatakan bahwa informasi tentang laba
atau tingkat return yang diperoleh perusahaan yang tercermin dalam laporan
keuangan akan menimbulkan reaksi terhadap harga saham perusahaan. Apabila
laba yang diperoleh perusahaan tinggi, maka deviden yang akan dibagikan kepada
pemegang saham juga tinggi, sehingga banyak investor yang tertarik untuk
menanamkan investasi di perusahaan. Sebaliknya, apabila laba yang diperoleh
perusahaan rendah, maka deviden yang akan dibagikan kepada pemegang sahan
akan rendah, sehingga akan menurunkan minat investor untuk menanamkan
investasi diperusahaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis
pertama (H1) yang menyatakan bahwa return saham berpengaruh positif terhadap
penerapan prinsip konservatif pada perusahaan yang menerapkan historical cost
based dapat diterima.
Dengan membandingkan hasil regresi pada model I (historical cost based)
pada model pooled OLS maupun fixed effect GLS dapat disimpulkan bahwa model
fixed effect GLS lebih baik dari model pooled OLS. Hal ini desebabkan model
fixed effect GLS lebih mampu memprediksi return dalam menjelaskan
pengaruhnya terhadap laba per lembar saham (EPS). Hal ini dapat dilihat dari nilai
koefesien regresi R Squared model fixed effect GLS yang lebih besar dari pada
model pooled OLS (Ismail, 2009). Hal ini dapat dimungkinkan bahwa pada model
fixed effect GLS dapat meminimalkan estimasi kesalahan (error term) yang
terdapat dalam model regresi. Dalam model fixed effect GLS pengujian dilakukan
61
dengan cara cross sectional, sehingga tingkat kesalahan prediksi di dalam model
regresi akan semakin kecil.
Pada regresi model pooled OLS Persamaan II menunjukkan bahwa nilai
koefesien regresi R Squared sebesar 0.132952 lebih rendah dari nilai koefesien
regresi R Squared regresi model II fixed effect GLS sebesar 0.727831. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan pada model ini mampu
menjelaskan pengaruhnya sebesar 13.2952% untuk persamaan II model pooled
OLS dan 72.7831% untuk model II fixed effect GLS, sedangkan R Squared pada
model pooled OLS sebesar 0.000118 dan R Squared fixed Effect GLS sebesar
0.000001.
Dari hasil pengujian persamaan II model pooled OLS dan fixed effect GLS
menunjukkan bahwa nilai kofesien regresi Rit yang dihasilkan angka positif dan
signifikan pada level 5 %. Nilai koefesien regresi Rit pada model pooled OLS
sebesar 0.159060 dengan signifikan dibawah 5%. Angka ini lebih besar dari nilai
yang dihasilkan dari persamaan II model fixed effect GLS sebesar 0.111771 dan
signifikan dengan nilai probabilitas sebesar 0.0152%.
Dari hasil pengujian statistik dapat dilihat bahwa nilai koefesien regresi
variabel return sebesar 0.042368 dengan signifikan dibawah 5% pada model
pooled OLS dan pada model fixed effect GLS sebesar 0.094591 dengan nilai
signifikan dibawah 5%. Interaksi Rit terhadap dummy sebesar 0.613321 pada
model pooled OLS dan model fixed effect GLS sebesar 0.767726 dengan
signifikan di bawah 5%. Kedua nilai dummy pada model poole OLS dan fixed
effect GLS menunjukkan nilai positif mengindikasikan bahwa periode penerapan
62
historical cost based pasar memberikan reaksi yang positif atas infomasi laba per
lembar saham yang dilaporkan dalam laporan keuangan dengan menggunakan
dasar biaya historis (historical cost based). Pada periode historical cost based laba
yang dilaporkan adalah laba yang bersifat konservatif, sehingga pasar akan
memberikan respon yang positif pada perusahaan-perusahaan yang melaporkan
laba yang konservatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian ini konsisten dengan
hasil penelitian Balsari (2010) yang membuktikan bahwa nilai koefesien regresi
dari variabel return saham dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap laba per
lembar saham adalah positif dan signifikan pada periode historical cost based,
sehingga hipotesis tiga (H3) yang menyatakan bahwa informasi Bad News pada
perusahaan yang mengadopsi konsep historical cost based berpengaruh positif
terhadap peningkatan konservatisme dapat diterima.
Pengujian dengan membandingkan hasil regresi pada model II (historical
cost based) baik pada model pooled OLS maupun fixed effect GLS ditujukan untk
mendapatkan model yang terbaik yang digunakan untuk menarik kesimpulan
penelitian ini, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan untuk
memprediksi kemampuan return dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap laba
per lembar saham (EPS) adalah lebih baik pada model GLS. Hal ini dapat dilihat
dari nilai R Squared model GLS yang lebih tinggi dari pada model OLS. Hal ini
dapat dimungkinkan bahwa pada model GLS dapat meminimalkan estimasi
kesalahan (error term) yang terdapat dalam model regresi. Dalam model GLS
63
pengujian dilakukan dengan cara cross sectional sehingga tingkat kesalahan
prediksi di dalam model regresi akan semakin kecil.
4.2.2 Hasil Uji Hipotesis 2 dan 4
Hasil regresi model pooled OLS dan fixed effect GLS untuk persamaan II
dan IV pada periode pengamatan penerapan historical cost based terhadap
hipotesis kedua dan empat dirangkum dalam tabel 4.10.
Tabel 4.10
Fair Value Based (Dependen- EPS)
Konstanta 0.067402 0.078625 0.078427 0.090532(0.0006) (0.0000) (0.0019) (0.0003)
Rit 0.109642 0.071573 0.097931 0.060200(0.0000) (0.0160) (0.0007) (0.0808)
Dit 0.004901 0.008422(0.9250) (0.8944)
Dit * Rit 0.155578 0.190583(0.4453) (0.4618)
R2 0.127401 0.724337 0.132952 0.727831
Adjusted R-squared 0.121255 0.444792 0.114373 0.435940
F-statistic 20.73216 2.591125 7.155823 2.493505
Prob(F-statistic) 0.000011 0.000042 0.000166 0.000084
Housman Prob 5.204362 5.089529(0.0225) (0.1654)
Keterangan : * = sig 5%Sumber : Data sekunder diolah, 2013
Variabel Model 1PooledOLS
Model 1 FixedEffectGLS
Model 2PooledOLS
Model 2Fixed Effect
GLS
64
Dari hasil pengujian statistik dalam tabel 4.10 dapat dilihat bahwa variabel
independen dari hasil regresi dengan model pooled OLS dan fixed effect GLS
menunjukkan arah positif. Hasil regresi model pooled OLS persamaan I
menunjukkan nilai R Squared sebesar 0.127401 lebih kecil dari nilai R Squared
model fixed effect GLS persamaan I sebesar 0.724337. Nilai R Squared yang
dihasilkan dari pengujian persamaan I pada periode penerapan fair value sebesar
0.127401 dan 0.724337 menjelaskan bahwa variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini mampu menjelaskan pengaruhnya sebesar 12.7401% dan
72.4337% serta sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain di luar model yang
dibentuk.
Hasil pengujian statistik pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa koefesien
regresi variabel Rit bernilai positif menjelaskan bahwa adanya reaksi pasar
terhadap informasi laba per lembar saham pada laporan keuangan yang
mengadopsi IFRS pada periode pengamatan 2011-2012. Hal ini menunjukkan
semakin tinggi laba yang dilaporkan maka akan semakin besar pula pasar
memberikan reaksi atas pengumuman laba tersebut yang diukur dengan return
saham. Hasil pengamatan menunjukkan periode pengamatan fair value based laba
yang dilaporkan adalah laba yang bersifat konservatif, sehingga pasar akan
memberikan respon yang positif pada perusahaan-perusahaan yang melaporkan
laba yang konservatif.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian (Balsari, 2010) yang
membuktikan bahwa nilai koefesien regresi dari variabel return saham dalam
menjelaskan pengaruhnya terhadap laba per lembar saham adalah positif dan
65
signifikan pada periode fair value based. Dari hasil penelitian Balsari, (2010)
menjelaskan prinsip konservatif masih diterapkan pada periode pengadopsian
IFRS di Turki bahkan penerapan prinsip konservatif di Turki mengalami
peningkatan setelah penerapan IFRS, sedangkan pengadopsian IFRS di Indonesia
mampu mengurangi penerapan prinsip konservatif. Hal ini disebabkan karena
IFRS berpedoman pada principal based yang memberi keleluasaan manajer dalam
memilih metode akuntansi, sehingga hipotesis kedua (H2) yang menyatakan
bahwa return saham berpengaruh negatif terhadap penerapan prinsip konservatif
pada perusahaan yang menerapkan fair value based dapat ditolak.
Hasil pengujian statistik tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai koefesien
regresi variabel dummy sebesar 0.004901dengan signifikan diatas 5% pada
persamaan II model pooled OLS dan pada model fixed effect GLS sebesar
0.008422 dengan nilai signifikan diatas 5%. Interaksi Rit terhadap dummy sebesar
0.155578 pada model pooled OLS dan model fixed effect GLS sebesar 0.190583
dengan signifikan di atas 5%. Kedua nilai dummy pada model poole OLS dan
fixed effect GLS menunjukkan nilai positif mengindikasikan bahwa periode
penerapan fair value based pasar memberikan reaksi yang positif atas infomasi
laba per lembar saham yang dilaporkan dalam laporan keuangan dengan
menggunakan dasar biaya historis (historical cost based). Pada periode historical
cost based laba yang dilaporkan adalah laba yang bersifat konservatif, sehingga
pasar akan memberikan respon yang positif pada perusahaan-perusahaan yang
melaporkan laba yang konservatif.
66
Nilai koefesien regresi R Squared pada persamaan II model pooled OLS
0.132952 lebih kecil dari nilai koefesien regresi R Squared yang dihasilkan dari
persamaan II model fixed effect GLS sebesar 0.727831. Dari nilai R Squared ini
menjelaskan bahwa model fixed effect GLS memiliki tingkat error yang lebih kecil
dari model pooled OLS sehingga model fixed effect GLS lebih mampu
menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel Eit
Berdasarkan hasil pengujian statistik persamaan II terhadap periode
penerapan IFRS yang telah dilakukan dalam tabel 4.10 dapat dilihat bahwa
variabel independen dari hasil regresi dengan model pooled OLS dan fixed effect
GLS menunjukkan nilai positif. Hasil regresi model pooled OLS persamaan II
menunjukkan nilai koefesien regresi R Squared sebesar 0.132952 lebih besar dari
nilai koefesien regresi R Squared model fixed effect GLS persamaan II sebesar
0.727831. Nilai koefesien regresi R Squared sebesar 0.132952 dan 0.727831
menjelaskan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu
menjelaskan pengaruhnya sebesar 13.2952% dan 72.7831%. serta sisanya
disebabkan oleh faktor-faktor lain di luar model yang dibentuk.
Nilai koefesien regresi variabel Rit pada model pooled OLS sebesar
0.097931 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.0007 lebih besar dari nilai
koefesien regresi Rit pada model fixed effect GLS sebesar 0.060200 dengan
signifikansi diatas 5% sebesar 0.0808. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Balsari (2010) yang membuktikan
bahwa nilai koefesien regresi dari variabel return saham dalam menjelaskan
pengaruhnya terhadap laba per lembar saham adalah positif dan signifikan pada
67
periode historical cost based, sehingga hipotesis emapt (H4) yang menyatakan
bahwa informasi Good News pada perusahaan yang mengadopsi fair value market
berdampak negatif pada peningkatan konservatisme ditolak.
4.4.3 Pembahasan Penelitian
Dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, menyatakan bahwa
hipotesis yang diterima dalam penelitian ini hanya hipotesis pertama dan ketiga,
yang memberikan bukti bahwa variabel Rit yang berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prinsip konservatif sedangkan hipotesis kedua dan keempat
ditolak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian ini telah konsisten dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Balsari, et al. (2010) yang dilakukan
pada perusahaan manufaktur di Turki yang terdaftar pada Istanbul Stock
Exchange (ISE) dengan periode waktu 2009-2012, yang menunjukkan bahwa
pengadopsian IFRS belum mampu menghilangkan penerapan prinsip konservatif
dalam penyajian laporan keuangan perusahaan, bahkan sebaliknya hasil penelitian
sebelumnya menunjukkan adanya aktivitas peningkatan penerapan prinsip
konservatif setelah pengadopsian IFRS. Hal ini dapat disebabkan beberapa faktor
eksternal dan internal perusahaan.
Selain dikarenakan beberapa faktor diatas yang menyebabkan pengujian
hasil penelitian ini hanya menerima dua hipotesis dapat juga disebabkan lokasi
perusahaan dan ukuran perusahaan. Dengan latar belakang yang berbeda akan
membuat karakteristik tersendiri antara perusahaan di Indonesia dengan negara
68
lainnya, yang dilihat dari berbagai aspek baik aspek ekonomi, aspek budaya,
aspek hukum, aspek sosial maupun aspek politik (Wardhani, 2009).
4.4.3.1 Return Saham terhadap Penerapan Prinsip Konservatif pada PeriodeHistorical Cost Based
Pengaruh return saham terhadap prinsip konservatif pada periode
penerapan historical cost based diuji melalui hipotesis pertama Eit = α0 + α1Rit.
Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa periode pengamatan historical cost
based mampu memberikan reaksi positif terhadap pasar. Reaksi pasar dipicu oleh
pengumuman yang berhubungan dengan laba (earnings related announcements).
Pengumuman yang terkait dengan laba yang menyebabkan timbulnya reaksi pasar
mencakup pengumuman laporan tahunan awal, laporan tahunan rinci, laporan
interim awal, laporan interim rinci, laporan perubahan metode-metode akuntansi,
laporan auditor, dan sebagainya (Hartono, 2000).
Informasi laba yang di umumkan akan mempengaruhi return yang
dibagikan kepada pemegang saham. Semakin tinggi laba yang dihasilkan maka
semakin tinggi pula return yang diberikan kepada pemegang saham, sehingga
dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dari hasil penelitian ini menunjukkan hasil
yang konsisten dengan penelitian sebelumnya Balsari, et. al (2010) bahwa return
saham berpengaruh positif terhadap prinsip konservatif pada penerapan konsep
historical cost based.
69
4.4.3.2 Return Saham terhadap Penerapan Prinsip Konservatif pada PeriodeFair Value Based
Hasil pengujian hipotesis kedua yang melihat pengaruh penerapan fair
value terhadap prinsip konservatif menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan
hipotesis kedua. Pengujian ini menunjukkan bahwa fair value belum dapat
menghilangkan penerapan prinsip konservatif di Indonesia. Beberapa penelitian
seperti penelitian yang dilakukan oleh (Zhang, 2011) dan (Gassen dan Sellhorn,
2006) di New Zealand dan Jerman menunjukkan hasil yang sama yang
membuktikan bahwa konservatisme akuntansi meningkat setelah pengadopsian
IFRS. Penelitian ini membuktikan bahwa konvergensi GAAP lokal dengan IFRS
pada suatu negara akan berpengaruh secara positif terhadap tingkat konservatisme
akuntansi.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Daske, et. al (2008), Barth dkk.
(2008) serta Karampinis dan Hevas (2011) menyatakan bahwa hasil-hasil
penelitian IFRS sebelumnya mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor institusional
di mana IFRS diterapkan. Sebagai contoh, hasil penelitian La Porta, et. al (1998)
serta Leuz, et. al. (2003) menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam kluster
negara-negara code-law dengan mekanisme monitoring dan perlindungan investor
yang lemah, sehingga mempunyai praktek manajemen laba yang lebih intensif
dibanding negara-negara common-law misalnya Inggris dan Amerika Serikat.
Dengan mengutip hasil penelitian Daske, et al (2008) dan Ball, et al.
(2003), Karampinis dan Hevas (2011) beragumen bahwa lingkungan institusional
penyusun laporan keuangan, bukan standar yang menentukan kualitas informasi
akuntansi. Hal ini menjadi isu penting karena orientasi IFRS adalah untuk
70
lingkungan institusional dengan tradisi common law (Barth et al., 2008;
Karampinis dan Hevas, 2011). IFRS disusun berdasar kerangka konseptual yang
mirip dengan kerangka konseptual standar akuntansi negara-negara common law
(Barth et al, 2008) sedangkan negara-negara code law pada umumnya mempunyai
model sistem keuangan yang lebih berorientasi pada pemangku kepentingan
(stake-holder-oriented model) (Karampinis dan Hevas, 2011). Hal inilah yang
mengakibatkan penerapan fair value based di Indonesia tidak dapat
menghilangkan penerapan prinsip konservatif.
4.4.3.3 Reaksi Manajemen terhadap Bad News pada Perusahaan yang
Mengadopsi Historical Cost Based
Laba mempunyai tingkat konservatisme yang berbeda. Konservatisme
merupakan konvensi laporan keuangan yang penting dalam akuntansi, sehingga
disebut sebagai prinsip akuntansi yang dominan. Konvensi seperti konservatisme
menjadi pertimbangan dalam akuntansi dan laporan keuangan karena aktivitas
perusahaan dilingkupi oleh ketidakpastian. Masalah konservatisme merupakan
masalah penting bagi investor, dan menurut Wolk (2000), Givoly dan Hayn
(2002) terdapat indikasi kecenderungan peningkatan konservatisme secara global.
Informasi bad news yang disajikan dalam laporan keuangan akan
memberikan sinyal bagi pengguna laporan keuangan. Manajer memberikan
informasi bad news melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan
kebijakan akuntansi konservatisme. Informasi bad news yang disajikan dalam
laporan keuangan berdasarkan historical cost based memberikan sinyal positif
71
terhadap reaksi pasar. Hal ini disebabkan adanya ekspektasi terhadap kerugian
yang terjadi tahun mendatang yang diakui pada tahun berjalan. Sehingga
informasi laporan keuangan yang dihasilkan lebih berkualitas karena prinsip ini
mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan
membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang
tidak overstate.
Dalam praktiknya, manajemen menerapkan kebijakan akuntansi
konservatif dengan menghitung depresiasi yang tinggi akan menghasilkan laba
rendah yang relatif permanen yang berarti tidak mempunyai efek sementara pada
penurunan laba yang akan berbalik pada masa yang akan datang (Fala, 2007).
Penman dan Zhang (2002) menyatakan bahwa konservatisme akuntansi
mencerminkan kebijakan akuntansi yang permanen.
Informasi berbeda yang diterima oleh investor dengan manajemen akan
menimbulkan asimetri informasi. Watts (2003) dalam Lafond dan Watts (2006)
menjelaskan bahwa perbedaan informasi yang ada diantara investor dan manajer
menimbulkan deadweight lossed (biaya agensi) yang kemudian dapat menurunkan
expected cash flow perusahaan. Selain itu asimetri informasi juga dapat
meningkatkan equilibrium return saham perusahaan, sehingga dapat menurunkan
harga saham. (Easley dan O’Hara, 2004, dan Easlay et. al, 2002 dalam Lafond dan
Watts, 2006). Efek asimetri tersebut dapat menurunkan nilai dari perusahaan itu
sendiri. Selain itu Jensen dan Meckling (1976) dalam Lafond dan Watts (2006)
juga menjelaskan bahwa semakin besar asimetri informasi akan akan
memperbesar kesempatan manajer memanipulasi laporan keuangan.
72
4.4.3.4 Reaksi Manajemen terhadap Good News pada Perusahaan yangMengadopsi Fair Value Based
Di kalangan para peneliti, prinsip konservatisme akuntansi masih dianggap
sebagai prinsip yang kontroversial. Di satu sisi, konservatisme akuntansi dianggap
sebagai kendala yang akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Di sisi lain,
konservatisme akuntansi bermanfaat untuk menghindari perilaku oportunistik
manajer berkaitan dengan kontrak-kontrak yang menggunakan laporan keuangan
sebagai media kontrak. Pihak yang mendukung konservatisme memberikan
argumen bahwa dengan adanya laporan keuangan yang konservatif berarti laba
yang dihasilkan akan semakin berkualitas karena pelaporannya tidak akan
overstatement, understatement menyebabkan kerugian yang lebih kecil dibanding
overstatement.
Penelitian yang dilakukan Zhang (2011) dan Gassen dan Sellhorn (2006)
yang membuktikan bahwa konservatisme akuntansi meningkat setelah adanya
adopsi IFRS di New Zealand dan Jerman, sedangkan di Indonesia, penelitian
serupa dilakukan oleh Wardhani (2009) menunjukkan bahwa prinsip
pengadopsian IFRS tidak dapat menghilangkan penerapan prinsip konservatif.
Basu (1997) dalam Lasdi (2005) mengintepretasikan konservatisme
sebagai kecenderungan menggunakan tingkat verifikasi yang lebih tinggi untuk
mengakui good news sebagai keuntungan dibanding mengakui bad news sebagai
kerugian. Definisi yang lebih deskriptif mengenai konservatisme akuntansi
terdapat dalam beberapa penelitian akuntansi antara lain penelitian yang dilakukan
oleh Watts (2003) dalam Wardhani (2008) yang secara umum mendefinisi
73
konservatisme akuntansi sebagai preferensi terhadap metode-metode akuntansi
yang menghasilkan nilai paling rendah untuk aset dan pendapatan. Berdasarkan
definisi tersebut, maka praktik konservatisme akuntansi sering memperlambat
atau menunda pengakuan pendapatan yang mungkin terjadi, tapi mempercepat
pengakuan biaya yang mungkin terjadi. Sementara itu, dalam penilaian aset dan
utang, aset dinilai pada nilai yang paling rendah dan sebaliknya, utang dinilai pada
nilai yang paling tinggi.
4.4.4 Perbandingan Penerapan Fair Value Based dengan Historical CostBased terhadap Penerapan Prinsip Konservatif
Pengujian regresi model pooled OLS dengan fixed effect GLS dari
persamaan I Eit = α0 + α1Rit dan persamaan II Eit = α0 + α1Dit + α2Rit + α3DitRit
+ Ԑt bertujuan untuk melihat perubahan penerapan prinsip konservatif setelah
pengadopsian IFRS di Indonesia. Hasil pengujian regresi fair value based dan
historical cost based pada model pooled OLS persamaan I menunjukkan nilai
koefesien regresi R Squared dari historical cost based sebesar 0.118635
sedangkan nilai koefesien regresi R Squared pada fair value based sebesar
0.127401. Dari hasil nilai koefesien regresi R Squared pada kedua model untuk
persamaan I diatas menunjukkan bahwa nilai koefesien regresi R Squared pada
model pooled OLS fair value based lebih besar pada nilai koefesien regresi R
Squared persamaan I model historical cost based sebesar 0.127401. Nilai
koefesien regresi R Squared pada model I fair value based lebih mampu
mejelaskan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga
dari nilai koefesien regresi R Squared dapat disimpulkan bahwa model pooled
74
OLS dari konsep fair value untuk persamaan I lebih baik dari pada model pooled
OLS dari historical cost based pada persamaan I.
Hasil pengujian regresi model pooled OLS dari persamaan II yaitu Eit = α0
+ α1Dit + α2Rit + α3DitRit + Ԑt menunjukkan hasil pengujian regresi fair value based
dan historical cost based bahwa nilai koefesien regresi R Squared dari historical
cost based sebesar 0.138299 sedangkan nilai koefesien regresi R Squared pada
fair value based sebesar 0.132952. Dari hasil nilai regresi koefesien regresi R
Squared pada kedua model untuk persamaan II diatas menunjukkan bahwa nilai
koefesien regresi R Squared pada model pooled OLS historical cost based lebih
besar pada nilai koefesien regresi R Squared persamaan II model fair value based.
Nilai koefesien regresi R Squared pada model II historical cost based lebih
mampu mejelaskan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini,
sehingga model pooled OLS dari konsep historical cost based untuk persamaan II
lebih baik dari pada model pooled OLS dari fair value based pada persamaan II.
Regresi model fixed effect GLS dari persamaan I yaitu Eit = α0 + α1Rit
menunjukkan hasil pengujian regresi fair value based dan historical cost based
pada model fixed effect GLS pada persamaan I menunjukkan nilai koefesien
regresi R Squared dari historical cost based sebesar 0.766589 sedangkan nilai
koefesien regresi R Squared pada fair value based sebesar 0.724337. Dari hasil
nilai koefesien regresi R Squared pada kedua model untuk persamaan I diatas
menunjukkan bahwa nilai koefesien regresi R Squared pada model fixed effect
GLS untuk historical cost based lebih besar pada nilai koefesien regresi R
Squared persamaan I model fair value based sebesar 0.766589. Nilai koefesien
75
regresi R Squared pada model I historical cost based lebih mampu mejelaskan
variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga model fixed
effect GLS dari konsep historical cost based untuk persamaan I lebih baik dari
pada model fixed Effect GLS dari fair value based pada persamaan I.
Model fixed effect GLS dari persamaan II yaitu Eit = α0 + α1Dit + α2Rit +
α3DitRit + Ԑt menunjukkan hasil pengujian regresi fair value based dan historical
cost based. Persamaan II menunjukkan nilai koefesien regresi R Squared dari
historical cost based sebesar 0.781172 sedangkan nilai koefesien regresi R
Squared pada fair value based sebesar 0.727831. Dari hasil nilai koefesien regresi
R Squared pada kedua model untuk persamaan II diatas menunjukkan bahwa nilai
koefesien regresi R Squared pada model fixed effect GLS untuk historical cost
based lebih besar dari pada nilai koefesien regresi R Squared persamaan II model
fair value based sebesar 0.781172. Nilai koefesien regresi R Squared pada model
II historical cost based lebih mampu mejelaskan variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini, sehingga model fixed effect GLS dari konsep
historical cost based untuk persamaan II lebih baik dari pada model fixed effect
GLS dari fair value based pada persamaan II.
4.4.5 Perbandingan Model Pooled OLS dengan Fixed Effect GLS padaPersamaan II
Pengujian model untuk mancari model terbaik antara model Fixed Effect
atau Pooled Effect yang paling tepat dapat dilakukan dengan uji Hausman. Uji
Hausman dapat didefinisikan sebagai pengujian statistik untuk memilih apakah
model Fixed Effect atau Pooled Effect yang paling tepat digunakan.
76
Pengujian Hausman dilakukan dengan cara membandingkan nilai chi-
square hasil pengujian Hausman dengan tabel chi-square. Jika nilai statistik
Hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka H0 ditolak dan model yang tepat
adalah model Fixed Effect sedangkan sebaliknya bila nilai statistik Hausman lebih
kecil dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model pooled Effect.
Berdasarkan nilai statistik Hausman t-test menunjukkan bahwa pada persamaan II
periode penerapan historical cost based nilai pengujian Hausman chi-square
sebesar 7.883462 sedangkan pada tabel chi square sebesar 7.879. Jika melihat
aturan diatas, nilai statistik Hausman lebih besar darinilai chi-square maka H0
ditolak dan model yang tepat adalah model Fixed Effect GLS.
Pada persamaan II periode penerapan fair value based nilai statistik
Hausman menunjukkan bahwa pada persamaan II periode penerapan fair value
based nilai pengujian Hausman chi-square sebesar 5.089529 sedangkan pada
tabel chi square sebesar 7.879. Jika melihat aturan diatas, nilai statistik Hausman
lebih kecil darinilai chi-square maka H1 ditolak dan model yang tepat adalah
model pooled OLS.
77
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan menguji mengenai pengaruh pengadopsian IFRS
terhadap penerapan konservatisme akuntansi perusahaan-perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel penelitian ini adalah 74
perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2009 sampai dengan 2012 dan
memenuhi kriteria data yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil pembahasan
pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan historical cost
based yang diterapkan di Indonesia selama ini mengandung prinsip konservatif.
Nilai Rit yang bernilai positif menunjukkan ada penerapan prinsip konservatif
yang diterapkan dalam menyajikan laporan keuangan. Praktik konservatisme
dapat terjadi karena Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia
memperbolehkan perusahaan untuk memilih salah satu metode akuntansi dari
kumpulan metode yang di perbolehkan pada situasi yang sama. Misalnya
pemilihan Metode Penilaian Persediaan yang diatur dalam PSAK 14, Pemilihan
metode Depresiasi pada PSAK 17. Penerapan metode yang berbeda akan
mempengaruhi perbedaan Laporan Keuangan baik Neraca maupun Laporan Laba
Rugi. Dan dampak perbedaan penggunaan metode juga kan mempengaruhi
besarnya deviden yang akan dibagikan kepada Investor tentu nya.
Pengujian periode pengadopsian IFRS di Indonesia pada perusahaan
manufaktur menunjukkan terhadap prinsip konservatif masih berpengaruh positif.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Wardhani (2009) yang menunjukkan
78
prinsip konservatif masih digunakan pada periode penerapan IFRS di Indonesia,.
Penelitian ini di tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Balsari, et al (2009) yang menjelaskan bahwa penerapan IFRS di Turki
belum mampu menghentikan penerapan prinsip konservatif akuntansi bahkan
berbanding terbalik IFRS meningkatkan penerapan prinsip konservatif. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor institusional di mana IFRS diterapkan. Sebagai
contoh, hasil penelitian La Porta, et. al (1998) serta Leuz, et. al. (2003)
menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam kluster negara-negara code-law
dengan mekanisme monitoring dan perlindungan investor yang lemah, sehingga
mempunyai praktek manajemen laba yang lebih intensif dibanding negara-negara
common-law misalnya Inggris dan Amerika Serikat. Selain itu IFRS disusun
berdasar kerangka konseptual yang mirip dengan kerangka konseptual standar
akuntansi negara-negara common law (Barth et al, 2008) sedangkan negara-
negara code law pada umumnya mempunyai model sistem keuangan yang lebih
berorientasi pada pemangku kepentingan (stake-holder-oriented model)
(Karampinis dan Hevas, 2011). Hal inilah yang mengakibatkan penerapan fair
value based di Indonesia tidak dapat menghilangkan penerapan prinsip
konservatif.
5.2 Implikasi Penelitian
Hasil penelitian ini memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan seperti pemerintah dalam merumuskan kebijakan, standard-
standar yang terkait dalam penerapan IFRS. Di samping itu, penelitian ini dapat
memberikan masukan kepada regulator dan pembuat standar akuntansi untuk
79
menimbang standar apa yang sesuai diterapkan di Indonesia dalam ilmu
akuntansi. Dengan tujuan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang lebih
berkualitas dari penerapan standar sebelummnya. Oleh karena pihak-pihak yang
berkepentingan tentang pembuatan standar akuntansi di Indonesia harus
memberikan kontribusi dalam menerapkan IFRS baik dalam bentuk adopsi
ataupun secara penuh.
Melihat aktivitas dunia ekonomi di dunia semakin komplek serta tingginya
permintaan informasi yang berkualitas dalam pengambilan keputusan ekonomi
dalam eksternal dan internal perusahaan, maka penerapan standar akuntansi untuk
menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas juga harus diterapkan.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Peneliti ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan dalam
penelitiannya, diantara lain:
1. Penelitian ini memiliki sample size kecil dan firm year observation lebih
sedikit, yaitu berjumlah 296 apabila dibandingkan dengan penelitian acuan,
yaitu Wardhani (2009) yang memiliki sample sebanyak 660.
2. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan sektor manufaktur,
sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digunakan untuk menggeneralisasi
seluruh sektor industri karena tiap sektor industri memiliki karakteristik
yang berbeda.
3. Belum banyaknya penelitian terdahulu sebagai bahan perbandingan,
sehingga faktor subjektifitas dapat menjadi bias dalam pengukuran tersebut.
80
4. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan sektor manufaktur,
sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digunakan untuk menggeneralisasi
seluruh sektor industri karena tiap sektor industri memiliki karakteristik
yang berbeda.
5.4 Saran Penelitian
Saran yang dapat digunakan bagi pihak yang ingin melakukan penelitian
serupa yaitu:
1. Mengembangkan metode penelitian yang terkait dengan ukuran tingkat
konvergensi GAAP lokal (PSAK) dengan IFRS, yaitu dengan cara
membandingkan semua standar akuntansi.
2. Mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan ukuran lain dari
konservatisme agar mendapatkan hasil yang lebih komprehensif. Misalnya
dengan accrual measure atau earning/stock measure.
3. Menggunakan sampel tidak hanya pada perusahaan manufaktur tetapi dapat
dikembangkan dengan mengambil sampel dari kelompok perusahaan
lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia agar hasil penelitian semakin
komprehensif.
81
Daftar Pustaka
Ali, and Hwang, L. 2000. Country-Specific Factors Related to FinancialReporting And The Value-Relevance of Accounting Data. Journal ofAccounting Research. Vol. 38: 1–21.
Adhariani, dan Cynthia S. 2011. Konservatisme Perusahaan di Indonesia danFaktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia.
Armstrong, C. S., Barth, M. E., Jagolinzer, A. D. & Riedl, E. J. (2010). Marketreaction to the adoption of IFRS in Europe. Accounting Review. Vol. 85No. 1: pp. 31-62.
Ball, R., Kothari, S.P. & Nikolaev, V. 2009. Econometrics of The BasuAsymmetric Timeliness Coefficient and Accounting Conservatism. ChicagoBooth Research Paper No. 09-16, available at SSRN:http://ssrn.com/abstract=999710.
Basu, S. 1997. The Conservatism Principle and The Asymmetric Timeliness ofEarnings. Journal of Accounting and Economics. Vol. 24, No. 1: 3-37
Belkaoui, Ahmed. 2006. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat.
Beatty, A.L., Weber, J.P. & Yu, J.J. 2007. Conservatism and Debt. available atSSRN: http://ssrn.com/abstract=956367
Budiasih. 2010. Peranan Konservatisme Pada Information Asymmetry: SuatuTinjauan Teoretis. Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana.
Cagnur, Kaytmaz Balsari. 2010. Earnings Conservatism in Pre - and Post - IFRSPeriods in Turkey: Panel Data Evidence on The Firm Specific Factors.Accounting and Management Information Systems Vol. 9, No. 3, pp. 403–421.
Daske, H., Hail, L., Leuz, C. & Verdi, R.S. 2008. Mandatory IFRS ReportingAround the World: Early Evidence on the Economic Consequences. ECGI- Finance Working paper no. 198/2008 , Chicago GSB Research Paper No.12, available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=1024240
Frankel, R.M. & Roychowdhury, S. 2008. Are All Special Items Equally Special?The Predictive Role of Conservatism. available at SSRN:http://ssrn.com/abstract=1001434
Diantimala, Yossi. 2008. Pengaruh Akuntansi Konservatif, Ukuran Perusahaan,dan Default Risk Terhadap Koefisien Respon Laba (ERC). Jurnal Telaahdan Riset Akuntansi vol. 1, no. 1 hal. 102-122. Universitas Syiah Kuala.
82
Grambovas, Christos a, Begoña Giner and Demetris Christodoulou. 2006.Earnings Conservatism: Panel Data Evidence from the European Unionand the United States, ABACUS, Vol. 42, Nos 3/4,
Gujarati dan Porter. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika. Buku 2 Edisi 5. Jakarta :Salemba Empat.
Gunawan, Barbara. Pengaruh Laba Konservatisma Terhadap Return Saham: SizeDan Growth Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Di Bursa EfekIndonesia). Junal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hadi, Syamsul. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitafif Untuk Akuntansi &Keuangan.. Yogyakarta: Penerbit Ekonesia.
Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. UPPAMP-YKPN: Yogyakarta.
Haniati, Sri., Fitriany. 2010. Pengaruh Konservatisme Terhadap AsimetriInformasi Dengan Menggunakan Beberapa Model PengukuranKonservatisme. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Hellman, Niclas. 2007. Accounting conservatism under IFRS. Department ofAccounting and Managerial Finance. Stockholm School of Economics.
Juan, Ng Eng dan Wahyuni Ersa Tri: Panduan Akuntansi Keuangan. 2012.Salemba Empat: Jakarta.
Kieso, E Donald and Jerry, J. Weygan Dt. 2001. Akuntansi Intermediate.Binarupa Akasara: Jakarta.
Lafond, Ryan., Watts, R.L. 2006. The Information Role of Conservative FinancialStatements. http://papers.ssrn.com.
Nur, Indrantoro dan Bambang Sopomo. 2002. Metodologi Penelitian. BPFEYogyakarta: Yogyakarta.
Pope P. F., and M. Walker. 1999. International Differences in the Timeliness,Conservatism, and Classification of Earnings. Journal of AccountingResearch.
Reny Yustina, Pengaruh Konvergensi IFRS dan Mekanisme Good CorporateGovernance Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi.
Resti. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KonservatismeAkuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Hasanuddin Makasar.
Shroff, Pervin K., Ramgopal V. 2004. The Conservatism Principle and theAsymmetric Timeliness of Earnings: An Event-Based Approach.http://papers.ssrn.com.
83
Sitompul, Johannes A. 2006. Pengaruh Good Coorporate Governance TerhadapPraktek Manajemen Laba. Fakultas Ekonomi. Universitas Bengkulu.
Sonbay, Yolinda Yanti. 2010. Perbandingan Biaya Historis dan Nilai Wajar.Program Studi Akuntansi Universitas Katholik Widya Mandira. KajianAkuntansi, Hal. 1 – 8 Vol. 2. No. 1 ISSN : 1979-4886
Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi: Perekayasaan Laporan Keuangan.Yogyakarta: BPFE.
Tampubolon, M.S., 2012, Alasan Perlunya Konvergensi ke IFRS , http://maiyasari.wordpress.com/2013/01/2/alasan-perlunya-konvergensi-ke-ifrs/ Diakses tanggal 8 Januari 2013, pk 08.54 WIB
Wahyu, A., 2012, Standar Akuntansi Keuangan , http:// www.lintasberita.web.id/standar-akuntansi-keuangan/, Diakses tanggal 6 Januari 2013, pk 12.45WIB.
Widayati, Endah. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PilihanPerusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi. Fakultas Ekonomi.Universitas Diponegoro.
Zhang, Jian. 2011. The Effect of IFRS Adoption on Accounting Conservatism –New Zealand Perspective A dissertation submitted. Tesis UniversitasAuckland University of Technology.
http://statistik4life.blogspot.com/2009/12/uji-white.html 17 desember 2013 pukul11.43
http://egienews.blogspot.com/2013/05/part-2-analisis-regresi-data-panel.html
www.iaiglobal.or.id 10 Agustus 2013 jam 11.33 WIB
www.detik.com 27 Maret 2013 kamis 15.01 WIB
www.ifrs.com
www.duniainvestasi.com
www.detik.com 27/03/2013 Pukul 15.01 WIB
xii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ....................................................................................................................... iHALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... iiMOTTO .................................................................................................................... ivPERSEMBAHAN...................................................................................................... vTHANKS TO ............................................................................................................ viRINGKASAN ........................................................................................................... ixABSTRACT............................................................................................................... xKATA PENGHANTAR ........................................................................................... xiDAFTAR ISI............................................................................................................ xiiDAFTAR TABEL.................................................................................................... xvDAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xviDAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 61.3 Tujuan Penelitian............................................................................................ 61.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................... 71.5 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian ......................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA2.1 Landasan Teori2.1.1 Signaling Theory ......................................................................................... 92.1.2 Historical Cost Based................................................................................ 102.1.3 Pengertian Konservatif .............................................................................. 112.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konservatisme ................................. 132.1.5 Pertentangan dalam Konservatisme .......................................................... 162.1.6 Fair Value Based....................................................................................... 172.2 Sejarah Perkembangan IFRS........................................................................ 182.3 Sejarah Perkembangan SAK di Indonesia ................................................... 202.4 Konvergensi IFRS di Indonesia ................................................................... 232.5 Konservatisme Akuntansi dalam PSAK ...................................................... 252.6 Pengadopsian IFRS ke dalam PSAK ........................................................... 262.7 Perbandingan IFRS dengan PSAK............................................................... 282.8 Perbedaan Spesifikasi antara IFRS dengan US GAAP................................ 302.9 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 312.10 Pengembangan Hipotesis ........................................................................... 33
2.10.1 Pengaruh Return Saham terhadap Konservatisme pada Perusahaanyang Menerapkan Historical Cost Based ......................................... 33
2.10.2 Pengaruh Return Saham terhadap Konservatisme pada Perusahaanyang Menerapkan Fair Value Based ................................................. 34
xiii
2.10.3 Reaksi Manajemen saat mendapat informasi Good News padaPerusahaan yang Mengadopsi Fair Value Market ........................... 35
2.10.4 Reaksi Manajemen saat mendapat informasi Bad News padaPerusahaan yang Mengadopsi Historical Cost Based...................... 36
BAB III METODE PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian............................................................................................. 373.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................................... 373.2.1 Variabel Dependen.................................................................................... 373.2.2 Variabel Independen ................................................................................. 393.3 Metode Pemilihan Sampel ........................................................................... 393.4 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 403.5 Alat Analisis yang digunakan ...................................................................... 403.6 Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 403.6.1 Uji Normalitas ........................................................................................... 413.6.2 Uji Multikolienearitas ............................................................................... 423.6.3 Uji Autokorelasi ........................................................................................ 423.6.4 Uji Heterokedastisitas ............................................................................... 433.7 Pengujian Hipotesis...................................................................................... 44
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Penelitian4.1.1 Sampel Penelitian...................................................................................... 464.1.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian..................................................... 474.1.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik................................................................. 504.1.3.1 Uji Normalitas ........................................................................................ 504.1.3.2 Uji Heterokedastisitas ............................................................................ 524.1.3.3 Uji Multikolinearitas .............................................................................. 534.1.3.4 Uji Autokorelasi ..................................................................................... 544.2 Pengujian Hipotesis...................................................................................... 554.2.1 Hasil Uji Hipotesis 1 dan 3 ....................................................................... 564.2.2 Hasil Uji Hipotesis 2 dan 4 ....................................................................... 614.4.3 Pembahasan Penelitian.............................................................................. 65
4.4.3.1 Return Saham terhadap Penerapan Konservatisme pada PeriodeHistirocal Cost Based......................................................................... 66
4.4.3.2 Return Saham terhadap Penerapan Konservatisme pada PeriodeFair Value Based................................................................................ 67
4.4.3.3 Reaksi Manajemen terhadap Bad News pada Perusahaan yangMengadopsi Historical Cost Based .................................................. 68
4.4.3.4 Reaksi Manajemen terhadap Bad News pada Perusahaan yangMengadopsi Historical Cost Based ................................................... 70
Bab 5. SIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan Penelitian.................................................................................. 765.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 775.3 Saran Penelitian............................................................................................ 78
xiv
5.4 Implikasi Penelitian...................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal.
Gambar 2.1 Roadmap Standar Akuntansi Keuangan....................................... 23
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Hal.
Tabel 2.1 Standar IFRS yang di Konvergensi Tahun 2009........................... 27Tabel 2.2 Standar IFRS yang di Konvergensi Tahun 2010........................... 27Tabel 2.3 Perbandingan PSAK dan IFRS .................................................... . 28Tabel 3.1 Tabel Durbin-Watson .................................................................... 43Tabel 4.1 Sample Penelitian.......................................................................... . 46Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian......................................... . 48Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas...................................................................... . 51Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas dengan Logaritma Natural .......................... . 52Tabel 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas .......................................................... . 53Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas............................................................ . 54Tabel 4.7 Tabel Durbin Watson ................................................................... . 55Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi................................................................... . 55Tabel 4.9 Hasil Regresi Historical Cost Based ............................................. . 57Tabel 4.10 Hasil Regresi Fair Value Based .................................................... . 61
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LampiranLampiran 1 Daftar Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek IndonesiaLampiran 2 Uji Normalitas Persamaan I dan II Tahun 2009-2010 dan Tahun
2011-2012Lampiran 3 Uji Autokorelasi Persamaan I dan II Tahun 2009-2010 dan Tahun
2011-2012Lampiran 4 Uji Heterokedastisitas Persamaan I dan II Tahun 2009-2010 dan
Tahun 2011-2012Lampiran 5 Uji Multikolinearitas dan II Tahun 2009-2010 dan Tahun 2011-
2012Lampiran 6 Persamaan I Model Pooled OLS Tahun 2009-2010Lampiran 7 Persamaan I Model Fixed Effect GLS Tahun 2009-2010Lampiran 8 Pengujian Hausman Test Persamaan I Tahun 2009-2010Lampiran 9 Persamaan II Model Pooled OLS Tahun 2009-2010Lampiran 10 Persamaan II Model Fixed Effect GLS Tahun 2009-2010Lampiran 11 Pengujian Hausman Test Persamaan II Tahun 2009-2010Lampiran 12 Persamaan I Model Pooled OLS Tahun 2011-2012Lampiran 13 Persamaan I Model Fixed Effect GLS Tahun 2011-2012Lampiran 14 Pengujian Hausman Test Persamaan I Tahun 2011-2012Lampiran 16 Persamaan II Model Pooled OLS Tahun 2011-2012Lampiran 17 Persamaan II Model Fixed Effect GLS Tahun 2011-2012Lampiran 18 Hasil Regresi Persamaan I dan II Periode Historical Cost BasedLampiran 19 Hasil Regresi Persamaan I dan II Periode Fair Value Based
81
Daftar Pustaka
Ali, and Hwang, L. 2000. Country-Specific Factors Related to Financial ReportingAnd The Value-Relevance of Accounting Data. Journal of AccountingResearch. Vol. 38: 1–21.
Adhariani, dan Cynthia S. 2011. Konservatisme Perusahaan di Indonesia dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Armstrong, C. S., Barth, M. E., Jagolinzer, A. D. & Riedl, E. J. (2010). Marketreaction to the adoption of IFRS in Europe. Accounting Review. Vol. 85 No. 1:pp. 31-62.
Ball, R., Kothari, S.P. & Nikolaev, V. 2009. Econometrics of The Basu AsymmetricTimeliness Coefficient and Accounting Conservatism. Chicago Booth ResearchPaper No. 09-16, available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=999710.
Basu, S. 1997. The Conservatism Principle and The Asymmetric Timeliness ofEarnings. Journal of Accounting and Economics. Vol. 24, No. 1: 3-37
Belkaoui, Ahmed. 2006. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat.
Beatty, A.L., Weber, J.P. & Yu, J.J. 2007. Conservatism and Debt. available at SSRN:http://ssrn.com/abstract=956367
Budiasih. 2010. Peranan Konservatisme Pada Information Asymmetry: Suatu TinjauanTeoretis. Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana.
Cagnur, Kaytmaz Balsari. 2010. Earnings Conservatism in Pre - and Post - IFRSPeriods in Turkey: Panel Data Evidence on The Firm Specific Factors.Accounting and Management Information Systems Vol. 9, No. 3, pp. 403–421.
Daske, H., Hail, L., Leuz, C. & Verdi, R.S. 2008. Mandatory IFRS Reporting Aroundthe World: Early Evidence on the Economic Consequences. ECGI - FinanceWorking paper no. 198/2008 , Chicago GSB Research Paper No. 12, availableat SSRN: http://ssrn.com/abstract=1024240
Frankel, R.M. & Roychowdhury, S. 2008. Are All Special Items Equally Special? ThePredictive Role of Conservatism. available at SSRN:http://ssrn.com/abstract=1001434
Diantimala, Yossi. 2008. Pengaruh Akuntansi Konservatif, Ukuran Perusahaan, danDefault Risk Terhadap Koefisien Respon Laba (ERC). Jurnal Telaah dan RisetAkuntansi vol. 1, no. 1 hal. 102-122. Universitas Syiah Kuala.
82
Grambovas, Christos a, Begoña Giner and Demetris Christodoulou. 2006. EarningsConservatism: Panel Data Evidence from the European Union and the UnitedStates, ABACUS, Vol. 42, Nos 3/4,
Gujarati dan Porter. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika. Buku 2 Edisi 5. Jakarta :Salemba Empat.
Gunawan, Barbara. Pengaruh Laba Konservatisma Terhadap Return Saham: Size DanGrowth Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Di Bursa EfekIndonesia). Junal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hadi, Syamsul. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitafif Untuk Akuntansi &Keuangan.. Yogyakarta: Penerbit Ekonesia.
Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. UPP AMP-YKPN: Yogyakarta.
Haniati, Sri., Fitriany. 2010. Pengaruh Konservatisme Terhadap Asimetri InformasiDengan Menggunakan Beberapa Model Pengukuran Konservatisme. FakultasEkonomi Universitas Indonesia.
Hellman, Niclas. 2007. Accounting conservatism under IFRS. Department ofAccounting and Managerial Finance. Stockholm School of Economics.
Juan, Ng Eng dan Wahyuni Ersa Tri: Panduan Akuntansi Keuangan. 2012. SalembaEmpat: Jakarta.
Kieso, E Donald and Jerry, J. Weygan Dt. 2001. Akuntansi Intermediate. BinarupaAkasara: Jakarta.
Lafond, Ryan., Watts, R.L. 2006. The Information Role of Conservative FinancialStatements. http://papers.ssrn.com.
Nur, Indrantoro dan Bambang Sopomo. 2002. Metodologi Penelitian. BPFEYogyakarta: Yogyakarta.
Pope P. F., and M. Walker. 1999. International Differences in the Timeliness,Conservatism, and Classification of Earnings. Journal of Accounting Research.
Reny Yustina, Pengaruh Konvergensi IFRS dan Mekanisme Good CorporateGovernance Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi.
Resti. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konservatisme Akuntansi.Fakultas Ekonomi. Universitas Hasanuddin Makasar.
Shroff, Pervin K., Ramgopal V. 2004. The Conservatism Principle and the AsymmetricTimeliness of Earnings: An Event-Based Approach. http://papers.ssrn.com.
83
Sitompul, Johannes A. 2006. Pengaruh Good Coorporate Governance TerhadapPraktek Manajemen Laba. Fakultas Ekonomi. Universitas Bengkulu.
Sonbay, Yolinda Yanti. 2010. Perbandingan Biaya Historis dan Nilai Wajar. ProgramStudi Akuntansi Universitas Katholik Widya Mandira. Kajian Akuntansi, Hal.1 – 8 Vol. 2. No. 1 ISSN : 1979-4886
Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi: Perekayasaan Laporan Keuangan. Yogyakarta:BPFE.
Tampubolon, M.S., 2012, Alasan Perlunya Konvergensi ke IFRS , http://maiyasari.wordpress.com/2013/01/2/alasan-perlunya-konvergensi-ke-ifrs/ Diakses tanggal 8 Januari 2013, pk 08.54 WIB
Wahyu, A., 2012, Standar Akuntansi Keuangan , http:// www.lintasberita.web.id/standar-akuntansi-keuangan/, Diakses tanggal 6 Januari 2013, pk 12.45 WIB.
Widayati, Endah. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PilihanPerusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi. Fakultas Ekonomi.Universitas Diponegoro.
Zhang, Jian. 2011. The Effect of IFRS Adoption on Accounting Conservatism – NewZealand Perspective A dissertation submitted. Tesis Universitas AucklandUniversity of Technology.
http://statistik4life.blogspot.com/2009/12/uji-white.html 17 desember 2013 pukul11.43
http://egienews.blogspot.com/2013/05/part-2-analisis-regresi-data-panel.html
www.iaiglobal.or.id 10 Agustus 2013 jam 11.33 WIB
www.detik.com 27 Maret 2013 kamis 15.01 WIB
www.ifrs.com
www.duniainvestasi.com
www.detik.com 27/03/2013 Pukul 15.01 WIB
1
PENGARUH PENGADOPSIAN INTERNATIONAL FINANCIALREPORTING STANDARDS (IFRS) TERHADAP PRINSIP KONSERVATIF
LABA (EARNINGS CONSERVATISM) PADA PERUSAHAAN YANGLISTING DI BEI
Edisa Putra GintingFakultas Ekonomi Universitas Bengkulu
Eddy Suranta, SE., M.Si.,Ak.,CA.Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu
ABSTRACTThe issue of adoption IFRS as a standard to encourage the decline of
conservatism. This study aims to provide empirical evidence on the effect of IFRSadoption on conservatism, and testing the application of the conservatismdifference between before and after the adoption of IFRS. Samples of this study isa manufacturing company and has been listed on the Indonesia Stock Exchangeduring the period 2009-2012. The study sample as many as 74 companies with atotal of as many as 296 observations using purposive sampling random method.
The object of research is the manufacturing companies listed on the StockExchange for 4 years (2009-2012). The sampling technique used was purposivesampling random. The dependent variable in this study is conservatism and theindependent variable fair value based, historical cost based, good news and badnews. Data were analyzed using multiple regression analysis using regressionmodels observations Pooled Ordinary least Square and Fixed Effect GeneralLeast Square to test the hypothesis.
The results showed that among the four variables, historical costs and badnews showed a positive influence on conservatism. Fair Market Value and thegood news showed a negative effect. This study shows that the adoption of IFRS inIndonesia and a significant negative effect on conservatism. This means that IFRSare not able to eliminate the application of conservatism in Indonesia, but IFRS isable to reduce the application of conservative principles that made by corporatemanagers. This is due to the principle based IFRS has embraced so the rise ofjudgment by managers because of the changes caused by the adoption of IFRS.
.Keywords : Adoption of IFRS, Conservatism, Historical Cost Based
1) Dosen Pembimbing2) Mahasiswa
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPedoman praktik akuntansi di Indonesia dikenal dengan istilah “Prinsip
Akuntansi yang Berlaku Umum-Indonesia” (merupakan padanan dari frasa“Generally Accepted Accounting Principles-Indonesian”(PABU)) adalah suatu
2
istilah teknis akuntansi yang mencakup konvensi aturan, dan prosedur yangdiperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.Prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia berbeda dengan prinsip akuntansiyang berlaku di negara lain yang disebabkan oleh beberapa faktor. Oleh karenaitu, untuk menyajikan laporan keuangan perusahaan yang berkedudukan diwilayah negara Indonesia, harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yangberlaku umum di Indonesia, sehingga dengan adanya keseragaman penyajianlaporan keuangan, pengguna laporan keuangan eksternal dan atau internal dapatmengambil keputusan bisnis.
Laporan keuangan yang berkualitas tercermin dari penerapan standarakuntansi yang berkualitas. Standar akuntansi sangat penting peranannya dalampengembangan kualitas struktur pelaporan keuangan. Standar akuntansi yangberkualitas terdiri dari prinsip-prinsip komprehensif yang netral, konsisten,sebanding, relevan dan dapat diandalkan yang berguna bagi investor, kreditor,dan pihak lain untuk membuat keputusan alokasi modal.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedurpembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporankeuangan perusahaan dalam satu wilayah negara yang sama. Namun selain untukkeseragaman laporan keuangan yang disajikan, standar akuntansi juga diperlukanuntuk mempermudah penyusunan laporan keuangan, mempermudah pembacalaporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporankeuangan entitas yang berbeda untuk mengambil keputusan bisnis baik secaraeksternal maupun internal perusahaan.
Pada tahun 2011 lebih dari 120 negara di seluruh dunia mengadopsipelaporan berdasarkan IFRS baik mengadopsi secara penuh ataupun sebagian,termasuk didalamnya adalah negara-negara Eropa, Amerika, Afrika, Asia, danAustralia (detik.com Kamis 27/03/2013 15.01 WIB). Pengadopsian standarakuntansi internasional ke dalam standar akuntansi keuangan bertujuanmenghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi,menghasilkan informasi yang lebih relevan, akurat, dan dapat diperbandingkanserta menghasilkan informasi keuangan yang valid untuk semua transaksi yangdilakukan perusahaan.
Untuk meningkatkan kualitas informasi laporan keuangan perusahaankhususnya pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI) sejak tahun 2012 telah diwajibkan menyajikan laporan keuangan menurutstandar IFRS. Dalam kondisi ini IFRS memberikan fleksibilitas bagi manajemendalam menentukan metode maupun estimasi akuntansi yang diterapkanperusahaan. Fenomena ini yang menyebabkan seorang manajer menerapkanprinsip akuntansi yang bersifat konservatif untuk menghadapi ketidakpastiankondisi ekonomi.
Konservatisme dapat didefinisikan sebagai tendensi yang dimiliki olehakuntan perusahaan yang mensyaratkan tingkat verifikasi yang lebih tinggi untukmengakui laba dibandingkan mengakui rugi. Secara tradisional, konservatismedalam akuntansi dapat diterjemahkan melalui pernyataan tidak mengantisipasikeuntungan, tetapi mengantisipasi semua kerugian.
3
Prinsip konservatif sampai sekarang masih mempunyai peranan pentingdalam praktik akuntansi karena prinsip ini akan mempengaruhi penilaian dalamakuntansi, walaupun pada kenyataannya terdapat pro dan kontra seputarpenerapannya. Para pengkritik akuntansi konservatif menyatakan bahwa prinsipini menyebabkan laporan keuangan menjadi bias sehingga tidak dapat dijadikanalat oleh pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi risiko perusahaan.Disisi lain, yang mendukung praktik akuntansi konservatif menyatakan bahwaakuntansi konservatif menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena praktikakuntansi konservatif mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dalam menyajikan labadan aktiva yang tidak overstate.
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia yang mengacu pada historical costbased memiliki tingkat konservatif yang cukup tinggi dibandingkan dengantingkat konservatif pada standar IFRS. Hal ini dapat dilihat karena StandarAkuntansi Keuangan memperbolehkan akuntan perusahaan untuk memilih salahsatu metode akuntansi dari kumpulan metode yang diperbolehkan pada situasiyang sama. Misalnya pemilihan Metode Penilaian Persediaan yang diatur dalamPSAK 14, pemilihan metode depresiasi pada PSAK 17, sedangkan pada IFRS,keleluasaan yang diserahkan kepada manajeman perusahaan dalam pemilihanmetode pencatatan akuntansi semakin sempit dan beberapa metode pencatatanyang digunakan dalam SAK tidak diterapkan dalam standar IFRS, sehinggapenerapan prinsip konservatif yang selama ini digunakankan manajemanperusahaan mengalami pergeseran.
Berdasarkan kasus diatas, maka penulis termotivasi untuk menguji dampakkonservatisme laba dalam perubahan standar akuntansi sebelum dan sesudahmenerapkan IFRS pada perusahaan yang sudah go public di BEI. Maka penelitianini diambil judul tentang “Pengaruh Pengadopsian International FinancialReporting Standards (IFRS) terhadap Prinsip Konservatif Laba (EarningsConservatism) pada Perusahaan yang Listing Di BEI”.
1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan sebelumnya maka rumusan
masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini:1. Apakah return saham berpengaruh positif terhadap prinsip konservatif pada
perusahaan yang menerapkan historical cost based?2. Apakah return saham berpengaruh negatif terhadap prinsip konservatif pada
perusahaan yang menerapkan fair value based?3. Apakah bad news (return negatif) bepengaruh positif terhadap peningkatan
tingkat konservatisme pada perusahaan yang menerapkan historical based?4. Apakah good news (return positif) bepengaruh negatif terhadap peningkatan
tingkat konservatisme dari perusahaan yang menerapkan fair value based?
1.3 Tujuan PenelitianSesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian maka tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengadopsian IFRS terhadap prinsipkonservatif laba pada perusahaan manufaktur, khususnya untuk menjelaskan:
4
1. Pengaruh return saham terhadap prinsip konservatif pada perusahaan yangmenggunakan historical cost based.
2. Pengaruh return saham terhadap prinsip konservatif pada perusahaan yangmenggunakan fair value based.
3. Pengaruh bad news (return negatif) terhadap peningkatan tingkatkonservatisme pada perusahaan yang mengadopsi historical based.
4. Pengaruh good news (return positif) terhadap peningkatan tingkatkonservatisme pada perusahaan yang mengadopsi fair value based.
1. 4 Manfaat PenelitianPenelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,
antara lain:1. Memberikan kontribusi terhadap ilmu akuntansi, terutama mengenai
bagaimana dan apa dampak yang diberikan pengadopsian IFRS terhadapkonservatisme laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Memberikan kontribusi praktis terhadap investor dalam menanamkanmodalnya dalam suatu perusahaan.
3. Memberikan kontribusi praktis terhadap perusahaan dan manajemendalam menjelaskan dampak standar yang baru dalam bidang akuntansi.
4. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dan lembaga penyusun standarkeuangan Indonesia dalam meningkatkan kualitas standar yang telah ada.
5. Sebagai bahan referensi bagi pihak yang melakukan penelitian selanjutnya.
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori2.1.1 Teori Signal (Signaling Theory)
Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajeruntuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan informasi melaluilaporan keuangan bahwa manajer menerapkan kebijakan akuntansi konservatismeyang menghasilkan laba lebih berkualitas. Prinsip ini mencegah perusahaanmelakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporankeuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate. Dalampraktiknya, manajemen menerapkan kebijakan akuntansi konservatif denganmenghitung depresiasi yang tinggi akan menghasilkan laba rendah yang relatifpermanen yang berarti tidak mempunyai efek sementara pada penurunan labayang akan berbalik pada masa yang akan datang (Shroff, 2007).
Kusuma (2006) menyatakan bahwa tujuan teori signal kemungkinan besarmembawa dampak yang baik bagi pemakai laporan keuangan. Manajer berusahamenginformasikan kesempatan yang dapat diraih oleh perusahaan di masa yangakan datang. Sebagai contoh, karena manajer sangat erat kaitannya dengankeputusan yang berhubungan dengan aktivitas investasi maupun operasiperusahaan, otomatis para manajer memiliki informasi yang lebih baik mengenai
5
prospek perusahaan masa datang. Oleh karena itu, manajer dapat mengestimasisecara baik laba masa datang dan diinformasikan kepada investor atau pemakailaporan keuangan lainnya.
Understatement laba dan aktiva bersih yang relatif permanen yangditunjukkan melalui laporan keuangan merupakan suatu sinyal positif darimanajemen kepada investor bahwa manajemen telah menerapkan akuntansikonservatif untuk menghasilkan laba yang berkualitas. Investor diharapkan dapatmenerima sinyal ini dan menilai perusahaan dengan lebih tinggi.
2.1.2 Historical Cost BasedMenurut Suwardjono (2008;475) biaya historis merupakan rupiah
kesepakatan atau harga pertukaran yang telah tercatat dalam sistem pembukuan.Prinsip historical cost based menghendaki digunakannya harga perolehan dalammencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Yang dimaksud dengan harga perolehanadalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak yang tersangkutdalam tranksaksi. Harga perolehan ini harus terjadi pada seluruh transaksi diantarakedua belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi pada seluruhtranksaksi dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut aktiva, utang, modal dantransaksi lainnya.
2.1.3 Pengertian KonservatismeKonservatisme merupakan salah satu prinsip yang digunakan dalam
akuntansi. Menurut FASB Statement of Concept No.2 dalam Sari (2004)konservatisme adalah reaksi hati-hati untuk menghadapi ketidakpastian dalammencoba memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko pada situasi bisnis telahdipertimbangkan. Basu (1997) mendefinisikan konservatisme sebagai praktikmengurangi laba (dan mengecilkan aktiva bersih) dalam merespons berita buruk(bad news), tetapi tidak meningkatkan laba (meninggikan aktiva bersih) dalammerespons berita baik (good news).
Penman dan Zhang (2002) menjelaskan konservatisme akuntansimerupakan suatu pemilihan metode dan estimasi akuntansi yang menjaga nilaibuku dari net assets relatif rendah. Mereka mencontohkan definisi tersebut dalampenggunaan metode pencatatan persediaan. Penggunaan metode LIFO dalammenilai persediaan pada saat nilai persediaan meningkat adalah salah satu contohpenerapan akuntansi konservatisme. Metode LIFO dikatakan lebih konservatifkarena metode ini mengakibatkan nilai persediaan lebih rendah dibandingkandengan FIFO dan average cost method pada saat nilai persediaan mengalamipeningkatan.
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi KonservatismeBasu (1997) berpendapat bahwa konservatisme telah lama mempengaruhi
praktik dan teori akuntansi. Catatan historis dari awal abad kelima belasmenunjukkan bahwa akuntansi di Eropa adalah konservatif. Beberapa penjelasanpengontrakan telah lebih dulu menunjukkan eksistensi dari konservatisme yangmenyebabkan manajer mempunyai insentif untuk mengambil informasi apapundari laba laporan yang akan berpengaruh negatif terhadap kompensasinya.
6
Watts (2003) menjelasakan ada empat hal yang menjadi penjelasan tentangpilihan perusahaan dalam menerapkan akuntansi konservatif.a. Contracting Explanationb. Litigationc. Taxationd. Regulation
2.1.5 Pertentangan dalam KonservatismeBanyak kritik mengenai kegunaan konsep konservatisme berkaitan dengan
kualitas laporan keuangan, karena penggunaan metode yang konservatif akanmenghasilkan angka-angka yang cenderung bias dan tidak mencerminkan realita.Kondisi ini mendukung simpulan bahwa laporan keuangan itu sama sekali tidakberguna karena tidak dapat mencerminkan nilai perusahaan sesungguhnya.Mereka berpendapat bahwa hubungan antara konservatisme dan kualitas labadipengaruhi oleh pertumbuhan investasi. Jika perubahan investasi bersifattemporer, maka dampaknya terhadap laba dan tingkat kembalian (rate of return)juga temporer, dan mengakibatkan laba berkualitas rendah tidak sustainable.
2.1.6 Fair Value BasedMenurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:13.1), nilai wajar adalah suatu
jumlah yang digunakan untuk mengukur aset yang dapat dipertukarkan melaluisuatu transaksi yang wajar (arm’s length transaction) yang melibatkan pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai. Nilai wajar (fairvalue) dari suatu aset dapat ditentukan sesuai dengan nilai pasar. Karena di dalamIFRS banyak menggunakan basis mark-to-market sebagai dasar penilaian.Sedangkan menurut Greuning yang diterjemahkan oleh Tanujaya (2005:295) nilaiwajar adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar pertukaran asetatau penyelesaian kewajiban antara pihak-pihak yang paham (knowledgeable) danberkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar (arm’s length transaction).
2.2 Sejarah Perkembangan International Financial ReportingStandards (IFRS)Pada tahun 1982, International Financial Accounting Comittee (IFAC)
mendorong IASC sebagai standar akuntansi global. Hal yang sama dilakukanFederasi Akuntan Eropa pada 1989. Pada 1995, negara-negara Uni Eropamenandatangani kesepakatan untuk menggunakan IAS. Setahun kemudian, US-SEC (Badan Pengawas Pasar Modal AS) berinisiatif untuk mulai mengikuti GAS.Pada 1998 jumlah anggota IFAC/IASC mencapai 140 badan/asosiasi yangtersebar di 101 negara. Akhirnya, pertemuan menteri keuangan negara-negarayang tergabung dalam G-7 dan Dana Moneter Internasional pada 1999menyepakati dilakukannya penguatan struktur keuangan dunia melalui IAS. Pada2001, dibentuk IASB sebagai IASC. Bertujuan untuk melakukan konvergensi keGAS dengan kualitas yang meliputi prinsip-prinsip laporan keuangan denganstandar tunggal yang transparan, bisa dipertanggung jawabkan, comparable, danberguna bagi pasar modal. Pada 2001, IASC, IASB dan SIC mengadopsi IASB.
7
Pada 2002, FASB dan IASB sepakat untuk melakukan konvergensi standarakuntansi US GAAP dan IFRS.
Hingga saat ini IFRS belum menjadi standar akuntansi secara globalkarena masih ada beberapa negara yang belum menerima IFRS. Namun standarini telah digunakan oleh lebih dari 150-an negara, termasuk Jepang, China,Kanada dan 27 negara Uni Eropa. Sedikitnya, 85 dari negara-negara tersebut telahmewajibkan laporan keuangan mereka menggunakan IFRS untuk semuaperusahaan domestik atau perusahaan yang tercatat (listed). Bagi Perusahaan yanggo international atau yang memiliki kerjasama dari Uni Eropa, Australia, Russiadan beberapa negara di Timur Tengah memang tidak ada pilihan lain selainmenerapkan IFRS.
.Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan perusahaanuntuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan,mengandung informasi berkualitas tinggi yang:a. Transparan bagi pengguna dan dapat dibandingkan dengan periode yang
disajikan.b. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan
pada IFRS.c. Dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
2.3 Konvergensi IFRS di IndonesiaMenurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tingkat
pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat:1) Full Adoption; Suatu negara mengadopsi seluruh standar IFRS dan
menerjemahkan IFRS sama persis ke dalam bahasa negara tersebut.2) Adopted; Program konvergensi PSAK ke IFRS telah dicanangkan IAI
pada Desember 2008. Adopted maksudnya adalah mengadopsi IFRSnamun disesuaikan dengan kondisi di negara tersebut.
3) Piecemeal; Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomorIFRS yaitu nomor standar tertentu dan memilih paragraf tertentu saja.
4) Referenced (konvergence); Sebagai referensi, standar yang diterapkanhanya mengacu pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yangdisusun sendiri oleh badan pembuat standar.
5) Not adopted at all; Suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS.Indonesia menganut bentuk yang mengambil IFRS sebagai referensi dalamsistem akuntansinya.
Program konvergensi IFRS ini dilakukan melalui tiga tahapan yaknitahap adopsi mulai 2008 sampai 2011 dengan persiapan akhir penyelesaianinfrastruktur dan tahap implementasi pada 2012. Dewan Standar AkuntansiKeuangan (DSAK–IAI) telah menetapkan roadmap. Pada tahun 2009,Indonesia belum mewajibkan perusahaan-perusahaan listing di BEImenggunakan sepenuhnya IFRS, melainkan masih mengacu kepada standarakuntansi keuangan nasional atau PSAK. Namun pada tahun 2010 bagiperusahaan yang memenuhi syarat, adopsi IFRS sangat dianjurkan, sedangkanpada tahun 2012, Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan DewanKonsultatif SAK dan DSAK merencanakan untuk menyusun/merevisi PSAK
8
agar secara material sesuai dengan IAS/IFRS versi 1 Januari 2009. Pemerintahdalam hal ini Bapepam-LK, Kementerian Keuangan sangat mendukung programkonvergensi PSAK ke IFRS. Hal ini sejalan dengan kesepakatan pemimpinnegara-negara yang tergabung dalam G20 yang salah satunya adalah untukmenciptakan satu set standar akuntansi yang berkualitas yang berlaku secarainternasional. Disamping itu, program konvergensi PSAK ke IFRS jugamerupakan salah satu rekomendasi dalam Report on the Observance ofStandards and Codes on Accounting and Auditing yang disusun oleh assessorWorld Bank yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari Financial SectorAssessment Program (FSAP) (BAPEPAM LK, 2010).
2.4 Konservatisme Akuntansi dalam PSAKStandar Akuntansi Keuangan (SAK) menyebutkan ada beberapa metode
yang menerapkan prinsip konservatif. Oleh karena itu konservatisme merupakansalah satu metode yang dapat digunakan perusahaan dalam melaporkan laporankeuangannya. Hal tersebut akan mengakibatkan angka-angka yang berbeda dalamlaporan keuangan yang pada akhirnya akan menyebabkan laba yang cenderungkonservatif. Terdapat Beberapa metode dalam Penyataan Standar AkuntansiKeuangan (PSAK) terhadap penerapan konservatisme:a. PSAK No.14 tentang persediaan yang menyatakan bahwa perusahaan dapat
mencatat biaya persediaan dengan menggunakan salah satu dari metode FirstIn Last Out (FIFO), Last In First Out (LIFO) rata-rata tertimbang (weightedaverage). Dimana LIFO dianggap menghasilkan nilai laba yang lebihkonservatif dibandingkan dengan metode lainnya.
b. PSAK No.17 tentang akumulasi penyusutan yang menyatakan bahwaperusahaan dapat memilih untuk menggunakan salah satu dari metodepenyusutan yang ditetapkan untuk mengalokasikan aset yang dapatdisusutkan sepanjang masa manfaatnya.
2.5 Pengadopsian IFRS ke dalam SAKDua puluh Sembilan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) masuk dalam
program konvergensi IFRS yang dicanangkan DSAK IAI tahun 2009 dan 2010.Sasaran konvergensi IFRS yang telah dicanangkan IAI pada tahun 2012 adalahmerevisi PSAK agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009yang berlaku efektif tahun 2011/2012.
Beberapa konvergensi DSAK selama tahun 2009 adalah sebanyak 12Standar, sedangakan program konvergensi DSAK selama tahun 2010 yang sudahdiasopsi adalah sebanyak 17 Standar.
2.6 Penelitian TerdahuluEko Widodo Lo (2005) meneliti tentang Pengaruh Tingkat Kesulitan
Keuangan Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi. Variabeldependennya adalah konservatisme akuntansi sedangkan variable independennyaadalah tingkat kesulitan keuangan. Metode analisis data yang digunakan adalahregresi ordinary least square. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hipotesis
9
teori signaling yaitu tingkat kesulitan keuangan berpengaruh terhadap tingkatkonservatisme akuntansi.
Sari dan Desi (2009) meneliti tentang konservatisme di Indonesia danfaktor-faktor yang mempengaruhinya. Variabel dependen dalam penelitian iniadalah konservatisme akuntansi sedangkan variabel independennya terdiri daridebt covenant, size perusahaan, risiko perusahaan, rasio konsentrasi, danintensitas modal. Metode analisis data dengan menggunakan model regresi linearberganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, rasiokonsentrasi, intensitas modal memiliki pengaruh positif terhadap konservatismeakuntansi, sedangkan risiko perusahaan dan kontrak hutang tidak memilikipengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
2.7 Pengembangan Hipotesis2.7.1 Pengaruh Return Saham terhadap Konservatisme pada Perusahaan
yang Menerapkan Historical Cost BasedLo (2006) menyatakan bahwa SAK cenderung pada akuntansi konservatif
pada beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Penyajianlaporan keuangan pada akhir tahun akan mencerminkan penggunaan prinsipkonservatif. Watts (2003) sebagai pendukung konservatisme berpendapat bahwakonservatisme merupakan salah satu karakteristik yang sangat penting dalammengurangi biaya keagenan dan meningkatkan kualitas informasi laporankeuangan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan harga sahamnya.
Prinsip historical cost based akan menyajikan laba yang lebih tinggi, halini terjadi akibat pemilihan metode pencatatan akuntansi yang digunakanperusahaan. Akibatnya penyajian laba yang tinggi akan meningkatkan return yangditerima oleh pemegang saham. Peningkatan nilai perusahaan dan return sahamyang diinformasikan melalui laporan keuangan akan memberikan reaksi positifkepada pemegang saham dan investor.H1: Return saham berpengaruh positif terhadap prinsip konservatif pada
perusahaan yang menerapkan historical cost based.
2.7.2 Pengaruh Return Saham terhadap Konservatisme pada Perusahaanyang Menerapkan Fair Market ValuePenerapan International Financial Reporting Standards (IFRS),
mengakibatkan penggunaan prinsip konservatif dalam dunia akuntansi mengalamipergeseran. Konservatisme akuntansi tidak menjadi prinsip yang diatur dalamstandar akuntansi internasional (IFRS). Hellman (2007) menyatakan bahwa jikadibandingkan dengan akuntansi konvensional, IFRS fokus pada pencatatan yanglebih relevan sehingga menyebabkan ketergantungan yang semakin tinggiterhadap estimasi dan berbagai judgement. Dalam hal ini, kebijakan yangditetapkan IASB (International Accounting Standard Board) tersebutmenyebabkan semakin berkurangnya penekanan atas penerapan akuntansikonservatif secara konsisten dalam pelaporan keuangan berdasarkan IFRS(Hellman, 2007).
Francis dan Schipper (1999) mendefinisikan relevansi nilai informasiakuntansi sebagai kemampuan angka-angka akuntansi untuk merangkum
10
informasi yang mendasari harga saham, sehingga relevansi nilai diindikasikandengan sebuah hubungan statistikal antara informasi keuangan dan harga ataureturn saham. Kualitas informasi akuntansi yang tinggi diindikasikan denganadanya hubungan yang kuat antara harga/return saham dan laba serta nilai bukuekuitas karena kedua informasi akuntansi tersebut mencerminkan kondisiekonomik perusahaan (Frankel, 2008). Pada umumnya analisis relevansi nilaimengacu pada kekuatan penjelas dari sebuah regresi antara return saham dan lababersih serta nilai buku ekuitas.H2: Return saham perusahaan berpengaruh negatif terhadap prinsip konservatif
pada perusahaan yang mengadopsi fair market value.
2.7.3 Reaksi Manajemen Perusahaan Saat mendapat Informasi Bad Newspada Perusahaan yang Mengadopsi Historical Cost BasedJika perusahaan dalam kesulitan keuangan dan mempunyai prospek buruk,
manajer memberi sinyal dengan menyelenggarakan akuntansi konservatif yangtercermin dalam akrual diskresioner negatif untuk menunjukkan bahwa kondisikeuangan perusahaan dan laba periode kini serta yang akan datang lebih burukdari pada laba non‐diskresioner periode kini. Dengan demikian, tingkat kesulitankeuangan yang semakin tinggi akan mendorong manajer untuk menaikkan tingkatkonservatisme akuntansi (Lo, 2005:400). Selain itu ekspektasi kerugian mungkinterjadi akan diakui oleh pihak manajemen walupun belum ada realisasi. Hal inibertujuan untuk menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi dimasa yang akandatang sehingga pihak manajemen berupaya untuk menanggapi ketidakpastianekonomi.H3 : Informasi Bad News pada perusahaan yang mengadopsi konsep historical
cost based berpengaruh positif terhadap peningkatan konservatisme.
2.7.4 Reaksi Manajemen Saat mendapat Informasi Good News padaPerusahaan yang Mengadopsi Fair Value MarketDefinisi konservatisme berdasarkan glossary pada Financial Accounting
Standard Board (FASB) No. 2 merupakan reaksi hati-hati (prudent reaction)menghadapi ketidakpastian untuk mencoba memastikan bahwa ketidakpastian danrisiko yang melekat pada situasi bisnis telah cukup dipertimbangkan (Juanda,2007). Good news yang diterima manajemen perusahaan Hasil penelitianInformation Asymmetry and Accounting Conservatism under IFRS Adoptionmenunjukkan bahwa tingkat konservatisme akuntansi menurun setelah adopsiIFRS hal ini disebabkan investor mengharapkan kualitas laporan keuangan yanglebih tinggi dari standar sebelumnya. Hasil seperti penelitian (La Fond dan Watts,2006) dijelaskan bahwa dalam IFRS tidak menerapkan konservatif pada situasibad news dan good news Hal ini tidak mempengaruhi penerapan prinsipkonservatif dalam meyajikan laporan keuangan karena laba tersebut merupakanhasil penilaian dari standar yang menunjukkan keadaan yang sebenarnya.H4 : Informasi Good News pada perusahaan yang mengadopsi fair value market
berdampak negatif pada peningkatan konservatisme.
11
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Jenis PenelitianPenelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat digolongkan
kedalam penelitian empiris (empirical research), bersifat kuantitatif yangmenggambarkan dan menjelaskan bagaimana pengaruh fenomena yang dijadikanobjek penelitian. Serta termasuk kategori penelitian empiris yaitu penelitian yangdilakukan tehadap fakta-fakta empiris yang didapatkan dari observasi ataupengalaman (Hadi, 2006).
3.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran VariabelVariabel yang diamati dalam penelitian ini melibatkan satu variabel
dependen yaitu prinsip konservatif laba perusahaan. Sedangkan variabelindependen dalam penelitian ini adalah nilai wajar (fair market value), biayahistoris (historical cost based) berita baik (good news), berita buruk (bad news).
3.2.1 Variabel DependenVariabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau tertanggung
oleh variabel lain. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalahprinsip konservatif laba perusahaan. Proksi konservatisme dalam penelitian iniadalah akrual yang telah dilakukan oleh Gunawan (2002) yaitu mengukurkonservatisme dengan melihat kecendrungan dari akumulasi akrual selamabeberapa tahun. Apabila selisih antara net income dan cash flow operationalbernilai negatif, maka laba digolongkan konservatif dan sebaliknya. Sehinggauntuk menghitung konservatisme laporan keuangan adalah :
Cit = Nit - CFit
Dimana :Cit : Tingkat konservatisme perusahaan i pada periode t.Nit : Net Income sebelum extraordinary item dikurangi depresiasi dan
amortisasi perusahaan i pada periode t.CFit : Cash Flow dari kegiatan operasional perusahaan pada periode t.
3.2.2 Variabel IndependenVariabel independen merupakan variabel yang bebas dan tidak
terpengaruh oleh variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalahnilai wajar (fair value market), biaya historis (historical cost based) berita baik(good news), berita buruk (bad news). Variabel nilai wajar yang diukurberdasarkan kondisi pasar harga aset atau liablitas saat itu, termasuk asumsitentang risiko yang dilihat dalam laporan keuangan. Variabel good news diukurberdasarkan harga return positif sedangkan bad news dilihat dari berdasarkanharga return negatif.
3.3 Metode Pemilihan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2009-2012. Pengambilan sampel
12
dilakukan dengan purposive sampling, yaitu sampel yang memiliki kriteriasebagai berikut :1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2009-2012.2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangannya untuk periode yang
berakhir 31 Desember.3. Perusahaan yang sudah menerapkan IFRS mulai tahun 2011.4. Laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan anggota sampel dalam
satuan mata uang rupiah.
3.4 Metode Pengumpulan DataPenelitian ini menggunakan data sekunder dari perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data-data yang digunakan dalampenelitian meliputi laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugidan harga saham perusahaan dari tahun 2009 sampai tahun 2012 yang diperolehmelalui situs Bursa Efek Indonesia dan harga saham dikumpulkan dari situswww.duniainvestasi.com
3.5 Alat Analisis yang DigunakanDalam penelitian ini pengujian terhadap hipotesis menggunakan penelitian
model regresi berganda dengan menggunakan Metode Generalized Least Square(GLS) dan Ordinary Least Square (OLS). Teknik ini tidak ubahnya denganmembuat regresi dengan data cross section atau time series. Akan tetapi, untukdata panel, sebelum membuat regresi kita harus menggabungkan data cross-section dengan data time series (pooled data ). Kemudian data gabungan inidiperlakukan sebagai suatu kesatuan pengamatan untuk mengestimasi modeldengan metode OLS dan GLS. Akan tetapi, dengan menggabungkan data, makakita tidak dapat melihat perbedaan baik antar individu maupun antar waktu.Sehingga pada model Efek Tetap (Fixed Effect ) untuk menguji berdasarkanperiode yang telah ditetapkan dalam penelitian.
3.6. Uji Asumsi Klasik3.6.1 Uji Normalitas Data
Distribusi normal merupakan distribusi dari variabel random yangkontinyu dan merupakan distribusi yang simetris. Sebuah variabel mungkinmempunyai karakteristik yang tidak diinginkan seperti data yang tidak normalyang mengurangi ketepatan pengujian hipotesis atau bisa signifikan. Ujinormalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabelindependen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal.Dalam penelitian ini menggunakan Uji statistic Jarque-Bera.
Uji statistik Jarque-Bera ini menggunakan perhitungan skweness dankurtosis. Adapun formula uji statistik Jarque-Bera adalah sebagai berikut :
Keterangan:S = Koefisien skweness
13
K= Koefisien kurtosisJika suatu variabel didistribusikan secara normal, maka nila koefisien S=0
dan K=3. Maka residual akan diyatakan terdistribusi normal ketika nilai statistikJarque-Bera sama dengan nol. Adapun hipotesis dari uji Jarque-Bera adalahsebagai berikut:
H0 : Data terdistribusi normalH1 : Data tidak terdistribusi normalTolak H0 jika probabilitas dari Jarque-Bera kurang dari tingkat signifikansi
(P-value < α). Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan uji Jarque-Berauntuk melakukan uji normalitas terhadap residual dari model.(Ghozali, 2006:110).
3.7 Pengujian HipotesisRegresi pooled OLS dan GLS merupakan alat analisis yang digunakan
untuk mengukur pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen.Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
Eit = α0 + α1Rit.....................................................(1)
Eit = α0 + α1Dit + α2Rit + α3DitRit + Ԑt........................ (2)
Keterangan :Eit :Laba per saham setelah pos luar biasa dibagi oleh harga saham pada awal
periode.Rit :Selisih retrun tahun sekarang dibagi return tahun sebelumnya dibagi
return tahun sebelumnyaDit :Variabel dummy dengan nilai "1" ketika pengembalian tahunan
adalah negatif ( berita buruk ) dan "0" jika tidak ( kabar baik).
3.8 Uji HausmanPengujian model untuk mancari model terbaik antara model Fixed Effect
atau Pooled Effect yang paling tepat dapat dilakukan dengan uji Hausman. UjiHausman dapat didefinisikan sebagai pengujian statistik untuk memilih apakahmodel Fixed Effect atau Pooled Effect yang paling tepat digunakan. Pengujian ujiHausman dilakukan dengan hipotesis berikut:
H0 : Pooled Effect ModelH1 : Fixed Effect Model
Uji Hausman akan mengikuti distribusi chi-squares sebagai berikut:Statistic Uji:
Dimana b= koefesien pooled; β=koefesien fixed effectKeputusan Tolak H0 jika > (k=jumlah koef slope) atau p-value <α
Statistik Uji Hausman ini mengikuti distribusi statistic Chi Square dengandegree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel independen. Jikanilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka H0 ditolak dan modelyang tepat adalah model Fixed Effect sedangkan sebaliknya bila nilai statistikHausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah modelRandom Effect.
14
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian4.1.1 Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yangterdaftar di BEI dari tahun 2009 sampai 2012 yang berjumlah 131 perusahaan.Setelah mengabaikan populasi yang tidak memenuhi batasan kriteria penelitianmaka sampel penelitian yang didapatkan sebanyak 74 perusahaan. Teknikpengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu populasiyang dijadikan sampel merupakan populasi yang memenuhi kriteria tertentu,dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengankriteria yang ditentukan.
4.2 Pengujian Hipotesis4.2.1 Hasil Uji Hipotesis 1 dan 3
Adapun hasil regresi model pooled OLS dan fixed effect GLS persamaan Idan II pada periode pengamatan penerapan Historical Cost Based terhadaphipotesis pertama dan ketiga dirangkum dalam tabel 4.9.
Tabel 4.9 menjelaskan nilai R-Squared dari historical cost based padamodel pooled OLS persamaan I pada sebesar 0.118635 lebih rendah dibandingkannilai R Squared pada model fixed effect GLS persamaan I sebesar 0.766589. Halini mengindikasikan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian
15
ini mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen sebesar11,8635% pada model pooled OLS dan 76.6589% pada model fixed effect GLSsedangkan sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkandalam model regresi yang dibentuk. Koefisien regresi dari variabel return sahamyang positif adalah signifikan pada level 5%. Hasil regresi selanjutnyamenunjukkan nilai F-statistik model I pooled OLS adalah 18.97904 dengantingkat signifikasi 0.00025 dan nilai F-statistik model I fixed effect GLS sebesar3.193049 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.00000.
Nilai koefesien regresi dari variabel return positif pada model I dan modelII mengindikasikan bahwa pada periode penerapan historical cost based, pasarmemberikan reaksi positif atas infomasi laba per lembar saham. Reaksi inimenjelaskan semakin tinggi laba yang dilaporkan maka akan semakin besar pasarmemberikan reaksi atas pengumuman laba tersebut yang diukur dengan returnsaham. Pada periode historical based, laba yang dilaporkan adalah laba yangbersifat konservatif, sehingga pasar akan memberikan respon yang positif padaperusahaan-perusahaan yang melaporkan laba yang konservatif. Hal inidisebabkan nilai ERC diprediksi lebih tinggi jika laba perusahaan lebih persistendi masa depan dan kualitas laba lebih baik. Dengan asumsi bahwa investor akanmenilai laba sekarang untuk memprediksi laba dan return dimasa yang akandatang. (Scott, 2006:133).
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Smith and Skousen(2000) yang membuktikan bahwa nilai koefesien regresi dari variabel returnsaham dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap laba per lembar saham adalahpositif dan signifikan pada periode penerapan historical cost based. Dalampenelitian Smith and Skousen (2000) menyatakan bahwa informasi tentang labaatau tingkat return yang diperoleh perusahaan yang tercermin dalam laporankeuangan akan menimbulkan reaksi terhadap harga saham perusahaan. Apabilalaba yang diperoleh perusahaan tinggi, maka deviden yang akan dibagikan kepadapemegang saham juga tinggi, sehingga banyak investor yang tertarik untukmenanamkan investasi di perusahaan. Sebaliknya, apabila laba yang diperolehperusahaan rendah, maka deviden yang akan dibagikan kepada pemegang sahanakan rendah, sehingga akan menurunkan minat investor untuk menanamkaninvestasi diperusahaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesispertama (H1) yang menyatakan bahwa return saham berpengaruh positif terhadappenerapan prinsip konservatif pada perusahaan yang menerapkan historical costbased dapat diterima.
Dengan membandingkan hasil regresi pada model I (historical cost based)pada model pooled OLS maupun fixed effect GLS dapat disimpulkan bahwa modelfixed effect GLS lebih baik dari model pooled OLS. Hal ini desebabkan modelfixed effect GLS lebih mampu memprediksi return dalam menjelaskanpengaruhnya terhadap laba per lembar saham (EPS). Hal ini dapat dilihat darinilai koefesien regresi R Squared model fixed effect GLS yang lebih besar daripada model pooled OLS (Ismail, 2009). Hal ini dapat dimungkinkan bahwa padamodel fixed effect GLS dapat meminimalkan estimasi kesalahan (error term) yangterdapat dalam model regresi. Dalam model fixed effect GLS pengujian dilakukan
16
dengan cara cross sectional, sehingga tingkat kesalahan prediksi di dalam modelregresi akan semakin kecil.
Pada regresi model pooled OLS Persamaan II menunjukkan bahwa nilaikoefesien regresi R Squared sebesar 0.132952 lebih rendah dari nilai koefesienregresi R Squared regresi model II fixed effect GLS sebesar 0.727831. Hal inimenunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan pada model ini mampumenjelaskan pengaruhnya sebesar 13.2952% untuk persamaan II model pooledOLS dan 72.7831% untuk model II fixed effect GLS, sedangkan R Squared padamodel pooled OLS sebesar 0.000118 dan R Squared fixed Effect GLS sebesar0.000001.
Dari hasil pengujian persamaan II model pooled OLS dan fixed effect GLSmenunjukkan bahwa nilai kofesien regresi Rit yang dihasilkan angka positif dansignifikan pada level 5 %. Nilai koefesien regresi Rit pada model pooled OLSsebesar 0.159060 dengan signifikan dibawah 5%. Angka ini lebih besar dari nilaiyang dihasilkan dari persamaan II model fixed effect GLS sebesar 0.111771 dansignifikan dengan nilai probabilitas sebesar 0.0152%.
Dari hasil pengujian statistik dapat dilihat bahwa nilai koefesien regresivariabel return sebesar 0.042368 dengan signifikan dibawah 5% pada modelpooled OLS dan pada model fixed effect GLS sebesar 0.094591 dengan nilaisignifikan dibawah 5%. Interaksi Rit terhadap dummy sebesar 0.613321 padamodel pooled OLS dan model fixed effect GLS sebesar 0.767726 dengansignifikan di bawah 5%. Kedua nilai dummy pada model poole OLS dan fixedeffect GLS menunjukkan nilai positif mengindikasikan bahwa periode penerapanhistorical cost based pasar memberikan reaksi yang positif atas infomasi laba perlembar saham yang dilaporkan dalam laporan keuangan dengan menggunakandasar biaya historis (historical cost based). Pada periode historical cost based labayang dilaporkan adalah laba yang bersifat konservatif, sehingga pasar akanmemberikan respon yang positif pada perusahaan-perusahaan yang melaporkanlaba yang konservatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian ini konsisten denganhasil penelitian Balsari (2010) yang membuktikan bahwa nilai koefesien regresidari variabel return saham dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap laba perlembar saham adalah positif dan signifikan pada periode historical cost based,sehingga hipotesis tiga (H3) yang menyatakan bahwa informasi Bad News padaperusahaan yang mengadopsi konsep historical cost based berpengaruh positifterhadap peningkatan konservatisme dapat diterima.
Pengujian dengan membandingkan hasil regresi pada model II (historicalcost based) baik pada model pooled OLS maupun fixed effect GLS ditujukan untkmendapatkan model yang terbaik yang digunakan untuk menarik kesimpulanpenelitian ini, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan untukmemprediksi kemampuan return dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap labaper lembar saham (EPS) adalah lebih baik pada model GLS. Hal ini dapat dilihatdari nilai R Squared model GLS yang lebih tinggi dari pada model OLS. Hal inidapat dimungkinkan bahwa pada model GLS dapat meminimalkan estimasikesalahan (error term) yang terdapat dalam model regresi. Dalam model GLS
17
pengujian dilakukan dengan cara cross sectional sehingga tingkat kesalahanprediksi di dalam model regresi akan semakin kecil.
4.2.2 Hasil Uji Hipotesis 2 dan 4Hasil regresi model pooled OLS dan fixed effect GLS untuk persamaan II
dan IV pada periode pengamatan penerapan historical cost based terhadaphipotesis kedua dan empat dirangkum dalam tabel 4.10.
Dari hasil pengujian statistik dalam tabel 4.10 dapat dilihat bahwa variabelindependen dari hasil regresi dengan model pooled OLS dan fixed effect GLSmenunjukkan arah positif. Hasil regresi model pooled OLS persamaan Imenunjukkan nilai R Squared sebesar 0.127401 lebih kecil dari nilai R Squaredmodel fixed effect GLS persamaan I sebesar 0.724337. Nilai R Squared yangdihasilkan dari pengujian persamaan I pada periode penerapan fair value sebesar0.127401 dan 0.724337 menjelaskan bahwa variabel independen yang digunakandalam penelitian ini mampu menjelaskan pengaruhnya sebesar 12.7401% dan72.4337% serta sisanya disebabkan oleh faktor-faktor lain di luar model yangdibentuk.
Hasil pengujian statistik pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa koefesienregresi variabel Rit bernilai positif menjelaskan bahwa adanya reaksi pasarterhadap informasi laba per lembar saham pada laporan keuangan yangmengadopsi IFRS pada periode pengamatan 2011-2012. Hal ini menunjukkansemakin tinggi laba yang dilaporkan maka akan semakin besar pula pasar
18
memberikan reaksi atas pengumuman laba tersebut yang diukur dengan returnsaham. Hasil pengamatan menunjukkan periode pengamatan fair value based labayang dilaporkan adalah laba yang bersifat konservatif, sehingga pasar akanmemberikan respon yang positif pada perusahaan-perusahaan yang melaporkanlaba yang konservatif.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian (Balsari, 2010) yangmembuktikan bahwa nilai koefesien regresi dari variabel return saham dalammenjelaskan pengaruhnya terhadap laba per lembar saham adalah positif dansignifikan pada periode fair value based. Dari hasil penelitian Balsari, (2010)menjelaskan prinsip konservatif masih diterapkan pada periode pengadopsianIFRS di Turki bahkan penerapan prinsip konservatif di Turki mengalamipeningkatan setelah penerapan IFRS, sedangkan pengadopsian IFRS di Indonesiamampu mengurangi penerapan prinsip konservatif. Hal ini disebabkan karenaIFRS berpedoman pada principal based yang memberi keleluasaan manajer dalammemilih metode akuntansi, sehingga hipotesis kedua (H2) yang menyatakanbahwa return saham berpengaruh negatif terhadap penerapan prinsip konservatifpada perusahaan yang menerapkan fair value based dapat ditolak.
Hasil pengujian statistik tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai koefesienregresi variabel dummy sebesar 0.004901dengan signifikan diatas 5% padapersamaan II model pooled OLS dan pada model fixed effect GLS sebesar0.008422 dengan nilai signifikan diatas 5%. Interaksi Rit terhadap dummy sebesar0.155578 pada model pooled OLS dan model fixed effect GLS sebesar 0.190583dengan signifikan di atas 5%. Kedua nilai dummy pada model poole OLS danfixed effect GLS menunjukkan nilai positif mengindikasikan bahwa periodepenerapan fair value based pasar memberikan reaksi yang positif atas infomasilaba per lembar saham yang dilaporkan dalam laporan keuangan denganmenggunakan dasar biaya historis (historical cost based). Pada periode historicalcost based laba yang dilaporkan adalah laba yang bersifat konservatif, sehinggapasar akan memberikan respon yang positif pada perusahaan-perusahaan yangmelaporkan laba yang konservatif.
Nilai koefesien regresi R Squared pada persamaan II model pooled OLS0.132952 lebih kecil dari nilai koefesien regresi R Squared yang dihasilkan daripersamaan II model fixed effect GLS sebesar 0.727831. Dari nilai R Squared inimenjelaskan bahwa model fixed effect GLS memiliki tingkat error yang lebih kecildari model pooled OLS sehingga model fixed effect GLS lebih mampumenjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel Eit
Berdasarkan hasil pengujian statistik persamaan II terhadap periodepenerapan IFRS yang telah dilakukan dalam tabel 4.10 dapat dilihat bahwavariabel independen dari hasil regresi dengan model pooled OLS dan fixed effectGLS menunjukkan nilai positif. Hasil regresi model pooled OLS persamaan IImenunjukkan nilai koefesien regresi R Squared sebesar 0.132952 lebih besar darinilai koefesien regresi R Squared model fixed effect GLS persamaan II sebesar0.727831. Nilai koefesien regresi R Squared sebesar 0.132952 dan 0.727831menjelaskan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampumenjelaskan pengaruhnya sebesar 13.2952% dan 72.7831%. serta sisanyadisebabkan oleh faktor-faktor lain di luar model yang dibentuk.
19
Nilai koefesien regresi variabel Rit pada model pooled OLS sebesar0.097931 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.0007 lebih besar dari nilaikoefesien regresi Rit pada model fixed effect GLS sebesar 0.060200 dengansignifikansi diatas 5% sebesar 0.0808. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwapenelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Balsari (2010) yang membuktikanbahwa nilai koefesien regresi dari variabel return saham dalam menjelaskanpengaruhnya terhadap laba per lembar saham adalah positif dan signifikan padaperiode historical cost based, sehingga hipotesis emapt (H4) yang menyatakanbahwa informasi Good News pada perusahaan yang mengadopsi fair value marketberdampak negatif pada peningkatan konservatisme ditolak.
4.4.3 Pembahasan Penelitian4.4.3.1 Return Saham terhadap Penerapan Prinsip Konservatif pada Periode
Historical Cost BasedPengaruh return saham terhadap prinsip konservatif pada periode
penerapan historical cost based diuji melalui hipotesis pertama Eit = α0 + α1Rit.Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa periode pengamatan historical costbased mampu memberikan reaksi positif terhadap pasar. Reaksi pasar dipicu olehpengumuman yang berhubungan dengan laba (earnings related announcements).Pengumuman yang terkait dengan laba yang menyebabkan timbulnya reaksi pasarmencakup pengumuman laporan tahunan awal, laporan tahunan rinci, laporaninterim awal, laporan interim rinci, laporan perubahan metode-metode akuntansi,laporan auditor, dan sebagainya (Hartono, 2000).
Informasi laba yang di umumkan akan mempengaruhi return yangdibagikan kepada pemegang saham. Semakin tinggi laba yang dihasilkan makasemakin tinggi pula return yang diberikan kepada pemegang saham, sehinggadapat meningkatkan nilai perusahaan. Dari hasil penelitian ini menunjukkan hasilyang konsisten dengan penelitian sebelumnya Balsari, et. al (2010) bahwa returnsaham berpengaruh positif terhadap prinsip konservatif pada penerapan konsephistorical cost based.
4.4.3.2 Return Saham terhadap Penerapan Prinsip Konservatif pada PeriodeFair Value BasedHasil pengujian hipotesis kedua yang melihat pengaruh penerapan fair
value terhadap prinsip konservatif menunjukkan hasil yang tidak sesuai denganhipotesis kedua. Pengujian ini menunjukkan bahwa fair value belum dapatmenghilangkan penerapan prinsip konservatif di Indonesia. Beberapa penelitianseperti penelitian yang dilakukan oleh (Zhang, 2011) dan (Gassen dan Sellhorn,2006) di New Zealand dan Jerman menunjukkan hasil yang sama yangmembuktikan bahwa konservatisme akuntansi meningkat setelah pengadopsianIFRS. Penelitian ini membuktikan bahwa konvergensi GAAP lokal dengan IFRSpada suatu negara akan berpengaruh secara positif terhadap tingkat konservatismeakuntansi.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Daske, et. al (2008), Barth dkk.(2008) serta Karampinis dan Hevas (2011) menyatakan bahwa hasil-hasilpenelitian IFRS sebelumnya mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor institusional
20
di mana IFRS diterapkan. Sebagai contoh, hasil penelitian La Porta, et. al (1998)serta Leuz, et. al. (2003) menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam klusternegara-negara code-law dengan mekanisme monitoring dan perlindungan investoryang lemah, sehingga mempunyai praktek manajemen laba yang lebih intensifdibanding negara-negara common-law misalnya Inggris dan Amerika Serikat.
4.4.3.3 Reaksi Manajemen terhadap Bad News pada Perusahaan yangMengadopsi Historical Cost BasedLaba mempunyai tingkat konservatisme yang berbeda. Konservatisme
merupakan konvensi laporan keuangan yang penting dalam akuntansi, sehinggadisebut sebagai prinsip akuntansi yang dominan. Konvensi seperti konservatismemenjadi pertimbangan dalam akuntansi dan laporan keuangan karena aktivitasperusahaan dilingkupi oleh ketidakpastian. Masalah konservatisme merupakanmasalah penting bagi investor, dan menurut Wolk (2000), Givoly dan Hayn(2002) terdapat indikasi kecenderungan peningkatan konservatisme secara global.
Informasi bad news yang disajikan dalam laporan keuangan akanmemberikan sinyal bagi pengguna laporan keuangan. Manajer memberikaninformasi bad news melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkankebijakan akuntansi konservatisme. Informasi bad news yang disajikan dalamlaporan keuangan berdasarkan historical cost based memberikan sinyal positifterhadap reaksi pasar. Hal ini disebabkan adanya ekspektasi terhadap kerugianyang terjadi tahun mendatang yang diakui pada tahun berjalan. Sehinggainformasi laporan keuangan yang dihasilkan lebih berkualitas karena prinsip inimencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba danmembantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yangtidak overstate.
Informasi berbeda yang diterima oleh investor dengan manajemen akanmenimbulkan asimetri informasi. Watts (2003) dalam Lafond dan Watts (2006)menjelaskan bahwa perbedaan informasi yang ada diantara investor dan manajermenimbulkan deadweight lossed (biaya agensi) yang kemudian dapat menurunkanexpected cash flow perusahaan. Selain itu asimetri informasi juga dapatmeningkatkan equilibrium return saham perusahaan, sehingga dapat menurunkanharga saham. (Easley dan O’Hara, 2004, dan Easlay et. al, 2002 dalam Lafond danWatts, 2006). Efek asimetri tersebut dapat menurunkan nilai dari perusahaan itusendiri. Selain itu Jensen dan Meckling (1976) dalam Lafond dan Watts (2006)juga menjelaskan bahwa semakin besar asimetri informasi akan akanmemperbesar kesempatan manajer memanipulasi laporan keuangan.
4.4.3.4 Reaksi Manajemen terhadap Good News pada Perusahaan yangMengadopsi Fair Value BasedDi kalangan para peneliti, prinsip konservatisme akuntansi masih dianggap
sebagai prinsip yang kontroversial. Di satu sisi, konservatisme akuntansi dianggapsebagai kendala yang akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Di sisi lain,konservatisme akuntansi bermanfaat untuk menghindari perilaku oportunistikmanajer berkaitan dengan kontrak-kontrak yang menggunakan laporan keuangansebagai media kontrak. Pihak yang mendukung konservatisme memberikan
21
argumen bahwa dengan adanya laporan keuangan yang konservatif berarti labayang dihasilkan akan semakin berkualitas karena pelaporannya tidak akanoverstatement, understatement menyebabkan kerugian yang lebih kecil dibandingoverstatement.
Penelitian yang dilakukan Zhang (2011) dan Gassen dan Sellhorn (2006)yang membuktikan bahwa konservatisme akuntansi meningkat setelah adanyaadopsi IFRS di New Zealand dan Jerman, sedangkan di Indonesia, penelitianserupa dilakukan oleh Wardhani (2009) menunjukkan bahwa prinsippengadopsian IFRS tidak dapat menghilangkan penerapan prinsip konservatif.
Basu (1997) dalam Lasdi (2005) mengintepretasikan konservatismesebagai kecenderungan menggunakan tingkat verifikasi yang lebih tinggi untukmengakui good news sebagai keuntungan dibanding mengakui bad news sebagaikerugian. Definisi yang lebih deskriptif mengenai konservatisme akuntansiterdapat dalam beberapa penelitian akuntansi antara lain penelitian yang dilakukanoleh Watts (2003) dalam Wardhani (2008) yang secara umum mendefinisikonservatisme akuntansi sebagai preferensi terhadap metode-metode akuntansiyang menghasilkan nilai paling rendah untuk aset dan pendapatan. Berdasarkandefinisi tersebut, maka praktik konservatisme akuntansi sering memperlambatatau menunda pengakuan pendapatan yang mungkin terjadi, tapi mempercepatpengakuan biaya yang mungkin terjadi. Sementara itu, dalam penilaian aset danutang, aset dinilai pada nilai yang paling rendah dan sebaliknya, utang dinilai padanilai yang paling tinggi.
4.4.4 Perbandingan Penerapan Fair Value Based dengan Historical CostBased terhadap Penerapan Prinsip KonservatifPengujian regresi model pooled OLS dengan fixed effect GLS dari
persamaan I Eit = α0 + α1Rit dan persamaan II Eit = α0 + α1Dit + α2Rit + α3DitRit
+ Ԑt bertujuan untuk melihat perubahan penerapan prinsip konservatif setelahpengadopsian IFRS di Indonesia. Hasil pengujian regresi fair value based danhistorical cost based pada model pooled OLS persamaan I menunjukkan nilaikoefesien regresi R Squared dari historical cost based sebesar 0.118635sedangkan nilai koefesien regresi R Squared pada fair value based sebesar0.127401. Dari hasil nilai koefesien regresi R Squared pada kedua model untukpersamaan I diatas menunjukkan bahwa nilai koefesien regresi R Squared padamodel pooled OLS fair value based lebih besar pada nilai koefesien regresi RSquared persamaan I model historical cost based sebesar 0.127401. Nilaikoefesien regresi R Squared pada model I fair value based lebih mampumejelaskan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, sehinggadari nilai koefesien regresi R Squared dapat disimpulkan bahwa model pooledOLS dari konsep fair value untuk persamaan I lebih baik dari pada model pooledOLS dari historical cost based pada persamaan I.
Hasil pengujian regresi model pooled OLS dari persamaan II yaitu Eit = α0+ α1Dit + α2Rit + α3DitRit + Ԑt menunjukkan hasil pengujian regresi fair value baseddan historical cost based bahwa nilai koefesien regresi R Squared dari historicalcost based sebesar 0.138299 sedangkan nilai koefesien regresi R Squared padafair value based sebesar 0.132952. Dari hasil nilai regresi koefesien regresi R
22
Squared pada kedua model untuk persamaan II diatas menunjukkan bahwa nilaikoefesien regresi R Squared pada model pooled OLS historical cost based lebihbesar pada nilai koefesien regresi R Squared persamaan II model fair value based.Nilai koefesien regresi R Squared pada model II historical cost based lebihmampu mejelaskan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini,sehingga model pooled OLS dari konsep historical cost based untuk persamaan IIlebih baik dari pada model pooled OLS dari fair value based pada persamaan II.
Regresi model fixed effect GLS dari persamaan I yaitu Eit = α0 + α1Rit
menunjukkan hasil pengujian regresi fair value based dan historical cost basedpada model fixed effect GLS pada persamaan I menunjukkan nilai koefesienregresi R Squared dari historical cost based sebesar 0.766589 sedangkan nilaikoefesien regresi R Squared pada fair value based sebesar 0.724337. Dari hasilnilai koefesien regresi R Squared pada kedua model untuk persamaan I diatasmenunjukkan bahwa nilai koefesien regresi R Squared pada model fixed effectGLS untuk historical cost based lebih besar pada nilai koefesien regresi RSquared persamaan I model fair value based sebesar 0.766589. Nilai koefesienregresi R Squared pada model I historical cost based lebih mampu mejelaskanvariabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga model fixedeffect GLS dari konsep historical cost based untuk persamaan I lebih baik daripada model fixed Effect GLS dari fair value based pada persamaan I.
Model fixed effect GLS dari persamaan II yaitu Eit = α0 + α1Dit + α2Rit +α3DitRit + Ԑt menunjukkan hasil pengujian regresi fair value based dan historicalcost based. Persamaan II menunjukkan nilai koefesien regresi R Squared darihistorical cost based sebesar 0.781172 sedangkan nilai koefesien regresi RSquared pada fair value based sebesar 0.727831. Dari hasil nilai koefesien regresiR Squared pada kedua model untuk persamaan II diatas menunjukkan bahwa nilaikoefesien regresi R Squared pada model fixed effect GLS untuk historical costbased lebih besar dari pada nilai koefesien regresi R Squared persamaan II modelfair value based sebesar 0.781172. Nilai koefesien regresi R Squared pada modelII historical cost based lebih mampu mejelaskan variabel independen yangdigunakan dalam penelitian ini, sehingga model fixed effect GLS dari konsephistorical cost based untuk persamaan II lebih baik dari pada model fixed effectGLS dari fair value based pada persamaan II.
BAB VKESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
5.1 KesimpulanPenelitian ini bertujuan menguji mengenai pengaruh pengadopsian IFRS
terhadap penerapan konservatisme akuntansi perusahaan-perusahaan manufakturyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel penelitian ini adalah 74perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2009 sampai dengan 2012 danmemenuhi kriteria data yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil pembahasanpada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan historical costbased yang diterapkan di Indonesia selama ini mengandung prinsip konservatif.
23
Nilai Rit yang bernilai positif menunjukkan ada penerapan prinsip konservatifyang diterapkan dalam menyajikan laporan keuangan. Praktik konservatismedapat terjadi karena Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesiamemperbolehkan perusahaan untuk memilih salah satu metode akuntansi darikumpulan metode yang di perbolehkan pada situasi yang sama.
Pengujian periode pengadopsian IFRS di Indonesia pada perusahaanmanufaktur menunjukkan terhadap prinsip konservatif masih berpengaruh positif.Hasil penelitian ini mendukung penelitian Wardhani (2009) yang menunjukkanprinsip konservatif masih digunakan pada periode penerapan IFRS di Indonesia,.Penelitian ini di tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukanoleh Balsari, et al (2009) yang menjelaskan bahwa penerapan IFRS di Turkibelum mampu menghentikan penerapan prinsip konservatif akuntansi bahkanberbanding terbalik IFRS meningkatkan penerapan prinsip konservatif. Hal inidipengaruhi oleh faktor-faktor institusional di mana IFRS diterapkan. Sebagaicontoh, hasil penelitian La Porta, et. al (1998) serta Leuz, et. al. (2003)menunjukkan bahwa Indonesia berada dalam kluster negara-negara code-lawdengan mekanisme monitoring dan perlindungan investor yang lemah, sehinggamempunyai praktek manajemen laba yang lebih intensif dibanding negara-negaracommon-law misalnya Inggris dan Amerika Serikat. Selain itu IFRS disusunberdasar kerangka konseptual yang mirip dengan kerangka konseptual standarakuntansi negara-negara common law (Barth et al, 2008) sedangkan negara-negara code law pada umumnya mempunyai model sistem keuangan yang lebihberorientasi pada pemangku kepentingan (stake-holder-oriented model)(Karampinis dan Hevas, 2011). Hal inilah yang mengakibatkan penerapan fairvalue based di Indonesia tidak dapat menghilangkan penerapan konservatisme.
5.3 Keterbatasan PenelitianPeneliti ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan dalam
penelitiannya, diantara lain:1. Penelitian ini memiliki sample size kecil dan firm year observation lebih
sedikit, yaitu berjumlah 296 apabila dibandingkan dengan penelitian acuan,yaitu Wardhani (2009) yang memiliki sample sebanyak 660.
2. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan sektor manufaktur,sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digunakan untuk menggeneralisasiseluruh sektor industri karena tiap sektor memiliki karakteristik yang berbeda.
3. Belum banyaknya penelitian terdahulu sebagai bahan perbandingan, sehinggafaktor subjektifitas dapat menjadi bias dalam pengukuran tersebut.
4. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan sektor manufaktur,sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digunakan untuk menggeneralisasiseluruh sektor karena tiap sektor industri memiliki karakteristik yang berbeda.
Daftar Pustaka
Ali, and Hwang, L. 2000. Country-Specific Factors Related to FinancialReporting And The Value-Relevance of Accounting Data. Journal ofAccounting Research. Vol. 38: 1–21.
24
Adhariani, dan Cynthia S. 2011. Konservatisme Perusahaan di Indonesia danFaktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia.
Armstrong, C. S., Barth, M. E., Jagolinzer, A. D. & Riedl, E. J. (2010). Marketreaction to the adoption of IFRS in Europe. Accounting Review. Vol. 85 No.1: pp. 31-62.
Ball, R., Kothari, S.P. & Nikolaev, V. 2009. Econometrics of The BasuAsymmetric Timeliness Coefficient and Accounting Conservatism. ChicagoBooth Research Paper No. 09-16, available at SSRN:http://ssrn.com/abstract=999710.
Basu, S. 1997. The Conservatism Principle and The Asymmetric Timeliness ofEarnings. Journal of Accounting and Economics. Vol. 24, No. 1: 3-37
Belkaoui, Ahmed. 2006. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat.Beatty, A.L., Weber, J.P. & Yu, J.J. 2007. Conservatism and Debt. available at
SSRN: http://ssrn.com/abstract=956367Budiasih. 2010. Peranan Konservatisme Pada Information Asymmetry: Suatu
Tinjauan Teoretis. Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana.Cagnur, Kaytmaz Balsari. 2010. Earnings Conservatism in Pre - and Post - IFRS
Periods in Turkey: Panel Data Evidence on The Firm Specific Factors.Accounting and Management Information Systems Vol. 9, No. 3, pp. 403–421.
Daske, H., Hail, L., Leuz, C. & Verdi, R.S. 2008. Mandatory IFRS ReportingAround the World: Early Evidence on the Economic Consequences. ECGI -Finance Working paper no. 198/2008 , Chicago GSB Research Paper No.12, available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=1024240
Frankel, R.M. & Roychowdhury, S. 2008. Are All Special Items Equally Special?The Predictive Role of Conservatism. available at SSRN:http://ssrn.com/abstract=1001434
Diantimala, Yossi. 2008. Pengaruh Akuntansi Konservatif, Ukuran Perusahaan,dan Default Risk Terhadap Koefisien Respon Laba (ERC). Jurnal Telaahdan Riset Akuntansi vol. 1, no. 1 hal. 102-122. Universitas Syiah Kuala.
Grambovas, Christos a, Begoña Giner and Demetris Christodoulou. 2006.Earnings Conservatism: Panel Data Evidence from the European Union andthe United States, ABACUS, Vol. 42, Nos 3/4,
Gujarati dan Porter. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika. Buku 2 Edisi 5. Jakarta :Salemba Empat.
Gunawan, Barbara. Pengaruh Laba Konservatisma Terhadap Return Saham: SizeDan Growth Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Di Bursa EfekIndonesia). Junal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hadi, Syamsul. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitafif Untuk Akuntansi &Keuangan.. Yogyakarta: Penerbit Ekonesia.
Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. UPPAMP-YKPN: Yogyakarta.
Haniati, Sri., Fitriany. 2010. Pengaruh Konservatisme Terhadap AsimetriInformasi Dengan Menggunakan Beberapa Model PengukuranKonservatisme. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
25
Hellman, Niclas. 2007. Accounting conservatism under IFRS. Department ofAccounting and Managerial Finance. Stockholm School of Economics.
Juan, Ng Eng dan Wahyuni Ersa Tri: Panduan Akuntansi Keuangan. 2012.Salemba Empat: Jakarta.
Kieso, E Donald and Jerry, J. Weygan Dt. 2001. Akuntansi Intermediate.Binarupa Akasara: Jakarta.
Lafond, Ryan., Watts, R.L. 2006. The Information Role of Conservative FinancialStatements. http://papers.ssrn.com.
Nur, Indrantoro dan Bambang Sopomo. 2002. Metodologi Penelitian. BPFEYogyakarta: Yogyakarta.
Pope P. F., and M. Walker. 1999. International Differences in the Timeliness,Conservatism, and Classification of Earnings. Journal of AccountingResearch.
Reny Yustina, Pengaruh Konvergensi IFRS dan Mekanisme Good CorporateGovernance Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi.
Resti. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KonservatismeAkuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Hasanuddin Makasar.
Shroff, Pervin K., Ramgopal V. 2004. The Conservatism Principle and theAsymmetric Timeliness of Earnings: An Event-Based Approach.http://papers.ssrn.com.
Sitompul, Johannes A. 2006. Pengaruh Good Coorporate Governance TerhadapPraktek Manajemen Laba. Fakultas Ekonomi. Universitas Bengkulu.
Sonbay, Yolinda Yanti. 2010. Perbandingan Biaya Historis dan Nilai Wajar.Program Studi Akuntansi Universitas Katholik Widya Mandira. KajianAkuntansi, Hal. 1 – 8 Vol. 2. No. 1 ISSN : 1979-4886
Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi: Perekayasaan Laporan Keuangan.Yogyakarta: BPFE.
Tampubolon, M.S., 2012, Alasan Perlunya Konvergensi ke IFRS , http://maiyasari.wordpress.com/2013/01/2/alasan-perlunya-konvergensi-ke-ifrs/ Diakses tanggal 8 Januari 2013, pk 08.54 WIB
Wahyu, A., 2012, Standar Akuntansi Keuangan , http:// www.lintasberita.web.id/standar-akuntansi-keuangan/, Diakses tanggal 6 Januari 2013, pk 12.45WIB.
Widayati, Endah. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PilihanPerusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi. Fakultas Ekonomi.Universitas Diponegoro.
Zhang, Jian. 2011. The Effect of IFRS Adoption on Accounting Conservatism –New Zealand Perspective A dissertation submitted. Tesis UniversitasAuckland University of Technology.
http://statistik4life.blogspot.com/2009/12/uji-white.html 17 Desember 2013http://egienews.blogspot.com/2013/05/part-2-analisis-regresi-data-panel.htmlwww.iaiglobal.or.id 10 Agustus 2013 jam 11.33 WIBwww.detik.com 27 Maret 2013 kamis 15.01 WIBwww.ifrs.comwww.duniainvestasi.comwww.detik.com 27/03/2013 Pukul 15.01 WIB
84
LAMPIRAN 1
Daftar Perusahaan Sampel Penelitian Tahun 2009-2012
NO KODE NAMA PERUSAHAAN1 ADES PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL Tbk2 AISA PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk3 AKAR PT AKR CORPOINDO Tbk4 AKPI PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk5 ALKA PT ALAKASA INDUSTRINDO Tbk6 ALMI PT ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY Tbk7 AMFG PT ASAHIMAS FLAT GLASS Tbk8 APLI PT ASIAPLAST INDUSTRIES Tbk9 ARGO PT ARGO PANTES Tbk
10 ARNA PT ARWANA CITRAMULIA Tbk11 ASGR PT ASTRA GRAPHIA Tbk12 AUTO PT ASTRA OTOPARTS Tbk13 BATA PT SEPATU BATA Tbk14 BIMA PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk15 BRNA PT BERLINA Tbk16 BTON PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk17 BUDI PT BUDI ACID JAYA Tbk18 CEKA PT CAHAYA KALBAR TbK19 DAVO PT DAVOMAS ABADI Tbk20 DLTA PT DELTA DJAKARTA Tbk21 DVLA PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk22 EKAD PT EKADHARMA INTERNATIONAL Tbk23 FAST PT FAST FOOD INDONESIA TBK24 FASW P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk25 FMII PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk26 GGRM PT GUDANG GARAM Tbk27 GJTL PT. GAJAH TUNGGAL Tbk28 HDTX PT PANASIA INDOSYNTEC Tbk29 HMSP PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk30 IMAS PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk31 INAF PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk32 INAI PT INDAL ALUMINIUM INDUSTRY Tbk33 INCI PT INTANWIJAYA INTERNASIONAL Tbk34 INTA PT INTRACO PENTA Tbk35 INTP PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk
85
36 JECC PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk37 JPFA PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk38 KAEF PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk39 KBLI PT KMI Wire and Cable Tbk40 KBLM PT KABELINDO MURNI Tbk41 KDSI PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL Tbk42 KIAS PT KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI, Tbk43 KICI PT KEDAUNG INDAH CAN Tbk44 KLBF PT KALBE FARMA Tbk45 LMPI PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk46 MAIN PT MALINDO FEEDMILL Tbk47 MLIA MULIA INDUSTRINDO Tbk48 MRAT PT MUSTIKA RATU Tbk49 PYFA PT PYRIDAM FARMA Tbk50 SAIP PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk51 SCCO PT SUPREME CABLE MANUFACTURING AND COMMERCE
52 SCPI PT SCHERING-PLOUGH INDONESIA TBK53 SIMA PT SIWANI MAKMUR Tbk54 SIPD PT SIERAD PRODUCE Tbk55 SKLT PT SEKAR LAUT Tbk56 SMCB PT Holcim Indonesia Tbk57 SMGR PT SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk58 SMSM PT SELAMAT SEMPURNA Tbk59 SOBI PT SORINIAGRO ASIA CORPORINDO TbK60 SPMA PT SUPARMA Tbk61 SRSN PT INDO ACIDATAMA Tbk62 STTP PT SIANTAR TOP Tbk63 SULI PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk64 TCID PT MANDOM INDONESIA Tbk65 TIRA PT TIRA AUSTENITE Tbk66 TIRT PT TIRTA MAHAKAM RESOURCES TBK67 TOTO PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk68 TRST PT TRIAS SENTOSA Tbk69 TSPC PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk70 TURI PT TUNAS RIDEAN Tbk71 ULTJ PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
72 UNTR PT UNITED TRACTORS Tbk73 UNVR PT UNILEVER INDONESIA Tbk74 VOKS PT VOKSEL ELECTRIC Tbk
86
LAMPIRAN 2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
TahunEit Rit Frekuensi
Mean Med Max Min Mean Med Max Min D=1 D=0
2009 0.6186 0.1673 19.878 -2.18 0.6785 0.5783 4.0705 -0.5929 16 58
2010 0.4916 0.1065 13.027 -0.75 0.8520 0.4658 7.8454 -0.4922 11 63
2011 0.1523 0.0934 6.4423 -2.69 0.1635 0.0692 1.5961 -0.3765 25 49
2012 0.1647 0.0838 9.6981 -4.34 0.4088 0.2469 4.0000 -0.6439 19 55
2009-2010
0.5551 0.1386 19.878 -2.18 0.7652 0.4908 7.8454 -0.5929 27 121
2011-2012
0.1585 0.0863 9.6981 -4.34 0.2861 0.1455 4.0000 -0.6439 44 104
Sumber : Hasil olahan perhitungan Eviews 7.0
87
LAMPIRAN 3 UJI NORMALITAS
Persamaan I Tahun 2009-2010
Dependent Variable: EITMethod: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 10:43Sample (adjusted): 1 148Included observations: 148 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.349310 0.201553 1.733093 0.0852RIT 0.268979 0.141575 1.899908 0.0594
R-squared 0.024127 Mean dependent var 0.555151Adjusted R-squared 0.017443 S.D. dependent var 2.085892S.E. of regression 2.067620 Akaike info criterion 4.304095Sum squared resid 624.1576 Schwarz criterion 4.344598Log likelihood -316.5030 Hannan-Quinn criter. 4.320551F-statistic 3.609650 Durbin-Watson stat 1.847649Prob(F-statistic) 0.059417
0
10
20
30
40
50
-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0
Series: ResidualsSample 1 142Observations 142
Mean 1.72e-17Median -0.075469Maximum 2.352096Minimum -1.055348Std. Dev. 0.482025Skewness 2.082199Kurtosis 9.739327
Jarque-Bera 371.3343Probability 0.000000
88
Persamaan I Setelah Di Log10 Tahun 2009-2010
Dependent Variable: EITMethod: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 10:34Sample (adjusted): 1 102Included observations: 102 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.514156 0.057403 -8.956888 0.0000RIT 0.610340 0.122752 4.972153 0.0000
R-squared 0.198219 Mean dependent var -0.612732Adjusted R-squared 0.190201 S.D. dependent var 0.604599S.E. of regression 0.544072 Akaike info criterion 1.639942Sum squared resid 29.60141 Schwarz criterion 1.691412Log likelihood -81.63704 Hannan-Quinn criter. 1.660784F-statistic 24.72230 Durbin-Watson stat 1.665183Prob(F-statistic) 0.000003
0
2
4
6
8
10
12
14
16
-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0
Series: ResidualsSample 1 102Observations 102
Mean 3.59e-16Median -0.083649Maximum 1.913133Minimum -1.235475Std. Dev. 0.541372Skewness 1.066782Kurtosis 5.432400
Jarque-Bera 44.49183Probability 0.000000
89
Persamaan I Tahun 2011-2012
Dependent Variable: EITMethod: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 11:42Sample (adjusted): 1 148Included observations: 148 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.136651 0.096568 1.415078 0.1592RIT 0.076520 0.143662 0.532638 0.5951
R-squared 0.001939 Mean dependent var 0.158551Adjusted R-squared -0.004897 S.D. dependent var 1.060410S.E. of regression 1.063003 Akaike info criterion 2.973494Sum squared resid 164.9764 Schwarz criterion 3.013997Log likelihood -218.0386 Hannan-Quinn criter. 2.989950F-statistic 0.283703 Durbin-Watson stat 2.008986Prob(F-statistic) 0.595094
0
20
40
60
80
100
120
-4 -2 0 2 4 6 8 10
Series: ResidualsSample 1 148Observations 148
Mean -7.11e-17Median -0.072159Maximum 9.554574Minimum -4.476651Std. Dev. 1.059381Skewness 5.799955Kurtosis 56.53862
Jarque-Bera 18505.81Probability 0.000000
90
Persamaan I Setelah Log 10 Tahun 2011-2012
Dependent Variable: EITMethod: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 11:49Sample: 1 91Included observations: 91
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.873731 0.063725 -13.71108 0.0000RIT 0.068637 0.094332 0.727614 0.4688
R-squared 0.005913 Mean dependent var -0.906606Adjusted R-squared -0.005256 S.D. dependent var 0.427567S.E. of regression 0.428689 Akaike info criterion 1.165564Sum squared resid 16.35593 Schwarz criterion 1.220748Log likelihood -51.03317 Hannan-Quinn criter. 1.187827F-statistic 0.529422 Durbin-Watson stat 2.030428Prob(F-statistic) 0.468760
0
2
4
6
8
10
12
14
16
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0
Series: ResidualsSample 1 91Observations 91
Mean -1.40e-16Median -0.033317Maximum 1.931900Minimum -1.568894Std. Dev. 0.426301Skewness 0.381183Kurtosis 8.327849
Jarque-Bera 109.8339Probability 0.000000
91
Persamaan II Tahun 2009-2010
Dependent Variable: EITMethod: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 12:08Sample (adjusted): 1 148Included observations: 148 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.123317 0.120752 1.021244 0.3088RIT 0.090840 0.163602 0.555248 0.5796
DITRIT -0.159868 0.864005 -0.185031 0.8535
R-squared 0.002175 Mean dependent var 0.158551Adjusted R-squared -0.011588 S.D. dependent var 1.060410S.E. of regression 1.066536 Akaike info criterion 2.986771Sum squared resid 164.9374 Schwarz criterion 3.047526Log likelihood -218.0211 Hannan-Quinn criter. 3.011456F-statistic 0.158032 Durbin-Watson stat 2.004947Prob(F-statistic) 0.853970
0
20
40
60
80
100
120
-4 -2 0 2 4 6 8 10
Series: ResidualsSample 1 148Observations 148
Mean -4.87e-17Median -0.067287Maximum 9.566607Minimum -4.463317Std. Dev. 1.059256Skewness 5.817804Kurtosis 56.68588
Jarque-Bera 18608.29Probability 0.000000
92
Persamaan II Setelah Log 10 Tahun 2009-2010
Dependent Variable: EITMethod: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 12:13Sample (adjusted): 1 144Included observations: 144 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.072055 0.021752 3.312613 0.0012RIT 0.117782 0.029080 4.050210 0.0001
DITRIT 0.121425 0.154010 0.788423 0.4318
R-squared 0.155533 Mean dependent var 0.099724Adjusted R-squared 0.143555 S.D. dependent var 0.203586S.E. of regression 0.188407 Akaike info criterion -0.479807Sum squared resid 5.005124 Schwarz criterion -0.417936Log likelihood 37.54613 Hannan-Quinn criter. -0.454666F-statistic 12.98464 Durbin-Watson stat 2.250073Prob(F-statistic) 0.000007
0
5
10
15
20
25
30
35
40
-1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Series: ResidualsSample 1 144Observations 144
Mean 1.06e-18Median 0.005973Maximum 0.631297Minimum -1.047271Std. Dev. 0.187085Skewness -1.276115Kurtosis 10.97252
Jarque-Bera 420.4494Probability 0.000000
93
Persamaan II Tahun 2011-2012
Dependent Variable: EITMethod: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 18:12Sample (adjusted): 1 125Included observations: 125 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.085309 0.011092 7.690836 0.0000RIT 0.086728 0.019533 4.440105 0.0000
DITRIT 0.099791 0.075244 1.326229 0.1872
R-squared 0.264337 Mean dependent var 0.102475Adjusted R-squared 0.252277 S.D. dependent var 0.093404S.E. of regression 0.080767 Akaike info criterion -2.170786Sum squared resid 0.795847 Schwarz criterion -2.102906Log likelihood 138.6741 Hannan-Quinn criter. -2.143210F-statistic 21.91837 Durbin-Watson stat 2.087744Prob(F-statistic) 0.000000
0
5
10
15
20
25
-0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2
Series: ResidualsSample 1 125Observations 125
Mean -8.92e-18Median -0.008976Maximum 0.234356Minimum -0.244391Std. Dev. 0.080113Skewness 0.351296Kurtosis 4.414451
Jarque-Bera 12.99119Probability 0.001510
94
LAMPIRAN 4 : UJI AUTOKORELASI
Persamaan I Tahun 2009-2010
Dependent Variable: EITMethod: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 11:02Sample (adjusted): 1 102Included observations: 102 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.514156 0.057403 -8.956888 0.0000RIT 0.610340 0.122752 4.972153 0.0000
R-squared 0.198219 Mean dependent var -0.612732Adjusted R-squared 0.190201 S.D. dependent var 0.604599S.E. of regression 0.544072 Akaike info criterion 1.639942Sum squared resid 29.60141 Schwarz criterion 1.691412Log likelihood -81.63704 Hannan-Quinn criter. 1.660784F-statistic 24.72230 Durbin-Watson stat 1.665183Prob(F-statistic) 0.000003
Persamaan I Tahun 2011-2012
Dependent Variable: EITMethod: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 10:48Sample: 1 148Included observations: 148
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.136651 0.096568 1.415078 0.1592RIT 0.076520 0.143662 0.532638 0.5951
R-squared 0.001939 Mean dependent var 0.158551Adjusted R-squared -0.004897 S.D. dependent var 1.060410S.E. of regression 1.063003 Akaike info criterion 2.973494Sum squared resid 164.9764 Schwarz criterion 3.013997Log likelihood -218.0386 Hannan-Quinn criter. 2.989950F-statistic 0.283703 Durbin-Watson stat 2.008986Prob(F-statistic) 0.595094
95
Persamaan II Tahun 2009-2010
Dependent Variable: EITMethod: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 12:19Sample (adjusted): 1 144Included observations: 144 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.072055 0.021752 3.312613 0.0012RIT 0.117782 0.029080 4.050210 0.0001
DITRIT 0.121425 0.154010 0.788423 0.4318
R-squared 0.155533 Mean dependent var 0.099724Adjusted R-squared 0.143555 S.D. dependent var 0.203586S.E. of regression 0.188407 Akaike info criterion -0.479807Sum squared resid 5.005124 Schwarz criterion -0.417936Log likelihood 37.54613 Hannan-Quinn criter. -0.454666F-statistic 12.98464 Durbin-Watson stat 2.250073Prob(F-statistic) 0.000007
Persamaan II Tahun 2011-2012
Dependent Variable: EITMethod: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 12:53Sample (adjusted): 1 102Included observations: 102 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.522662 0.058591 -8.920533 0.0000RIT 0.612909 0.123054 4.980816 0.0000
DITRIT 0.272229 0.356329 0.763984 0.4467
R-squared 0.202918 Mean dependent var -0.612732Adjusted R-squared 0.186815 S.D. dependent var 0.604599S.E. of regression 0.545208 Akaike info criterion 1.653671Sum squared resid 29.42791 Schwarz criterion 1.730876Log likelihood -81.33724 Hannan-Quinn criter. 1.684934F-statistic 12.60152 Durbin-Watson stat 1.644554Prob(F-statistic) 0.000013
96
LAMPIRAN 5 : UJI HETEROSKEDASTISITAS
Persamaan I Tahun 2009-2010
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 2.383830 Prob. F(2,99) 0.0975Obs*R-squared 4.686444 Prob. Chi-Square(2) 0.0960Scaled explained SS 9.982791 Prob. Chi-Square(2) 0.0068
Test Equation:Dependent Variable: RESID^2Method: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 11:00Sample: 1 102Included observations: 102
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.205759 0.071458 2.879430 0.0049RIT -0.030690 0.167059 -0.183706 0.8546
RIT^2 0.363508 0.217107 1.674323 0.0972
R-squared 0.045946 Mean dependent var 0.290210Adjusted R-squared 0.026672 S.D. dependent var 0.614004S.E. of regression 0.605760 Akaike info criterion 1.864305Sum squared resid 36.32760 Schwarz criterion 1.941511Log likelihood -92.07958 Hannan-Quinn criter. 1.895568F-statistic 2.383830 Durbin-Watson stat 1.746041Prob(F-statistic) 0.097470
97
Persamaan I Tahun 2011-2012
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 0.328723 Prob. F(2,145) 0.7204Obs*R-squared 0.668020 Prob. Chi-Square(2) 0.7160Scaled explained SS 18.05249 Prob. Chi-Square(2) 0.0001
Test Equation:SDependent Variable: RESID^2Method: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 10:45Sample: 1 148Included observations: 148
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.406738 0.777020 1.810426 0.0723RIT -1.463911 2.038991 -0.717959 0.4739
RIT^2 0.280910 0.723840 0.388083 0.6985
R-squared 0.004514 Mean dependent var 1.114705Adjusted R-squared -0.009217 S.D. dependent var 8.335464S.E. of regression 8.373790 Akaike info criterion 7.108152Sum squared resid 10167.45 Schwarz criterion 7.168907Log likelihood -523.0033 Hannan-Quinn criter. 7.132837F-statistic 0.328723 Durbin-Watson stat 2.025187Prob(F-statistic) 0.720377
98
Persamaan II Tahun 2009-2010
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 2.174505 Prob. F(4,139) 0.0750Obs*R-squared 8.480241 Prob. Chi-Square(4) 0.0755Scaled explained SS 40.54117 Prob. Chi-Square(4) 0.0000
Test Equation:Dependent Variable: RESID^2Method: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 12:14Sample: 1 144Included observations: 144Collinear test regressors dropped from specification
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.053125 0.016038 3.312386 0.0012RIT -0.073480 0.038761 -1.895696 0.0601
RIT^2 0.031608 0.011962 2.642349 0.0092RIT*DITRIT 0.045329 0.454158 0.099808 0.9206
DITRIT 0.208950 0.226026 0.924453 0.3569
R-squared 0.058891 Mean dependent var 0.034758Adjusted R-squared 0.031808 S.D. dependent var 0.110146S.E. of regression 0.108380 Akaike info criterion -1.572243Sum squared resid 1.632722 Schwarz criterion -1.469125Log likelihood 118.2015 Hannan-Quinn criter. -1.530342F-statistic 2.174505 Durbin-Watson stat 2.022598Prob(F-statistic) 0.074981
99
Persamaan II Tahun 2011-2012
Heteroskedasticity Test: White
F-statistic 1.352622 Prob. F(5,96) 0.2491Obs*R-squared 6.712887 Prob. Chi-Square(5) 0.2429Scaled explained SS 14.39917 Prob. Chi-Square(5) 0.0133
Test Equation:Dependent Variable: RESID^2Method: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 12:52Sample: 1 102Included observations: 102
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.214191 0.074330 2.881609 0.0049RIT -0.078066 0.172448 -0.452695 0.6518
RIT^2 0.375284 0.222832 1.684156 0.0954RIT*DITRIT 8.666443 8.992143 0.963779 0.3376
DITRIT 4.354232 5.696014 0.764435 0.4465DITRIT^2 -4.218641 5.303001 -0.795519 0.4283
R-squared 0.065813 Mean dependent var 0.288509Adjusted R-squared 0.017157 S.D. dependent var 0.618718S.E. of regression 0.613387 Akaike info criterion 1.917382Sum squared resid 36.11942 Schwarz criterion 2.071792Log likelihood -91.78648 Hannan-Quinn criter. 1.979908F-statistic 1.352622 Durbin-Watson stat 1.754093Prob(F-statistic) 0.249113
100
LAMPIRAN 6 : UJI MULTIKOLENIARITAS
Rit Dit Rit Dit
Rit Model II Tahun 2009-2010 1.000000 -0.365768 -0.147883
Dit Model II Tahun 2009-2010 -0.365768 1.000000 -0.020049
Rit Dit Model II Tahun 2009-2010 -0.147883 -0.020049 1.000000
Rit Model II Tahun 2011-2012 1.000000 -0.635448 0.594666
Dit Model II Tahun 2011-2012 -0.635448 1.000000 -0.769403
Rit Dit Model II Tahun 2011-2012 0.594666 -0.769403 1.000000
Sumber : Hasil olahan perhitungan Eviews 7
101
LAMPIRAN 4 : UJI AUTOKORELASI
Persamaan I Tahun 2009-2010
Dependent Variable: EITMethod: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 12:19Sample (adjusted): 1 144Included observations: 144 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.072055 0.021752 3.312613 0.0012RIT 0.117782 0.029080 4.050210 0.0001
DITRIT 0.121425 0.154010 0.788423 0.4318
R-squared 0.155533 Mean dependent var 0.099724Adjusted R-squared 0.143555 S.D. dependent var 0.203586S.E. of regression 0.188407 Akaike info criterion -0.479807Sum squared resid 5.005124 Schwarz criterion -0.417936Log likelihood 37.54613 Hannan-Quinn criter. -0.454666F-statistic 12.98464 Durbin-Watson stat 2.250073Prob(F-statistic) 0.000007
Persamaan I Tahun 2011-2012
Dependent Variable: EITMethod: Least SquaresDate: 12/19/13 Time: 10:48Sample: 1 148Included observations: 148
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.136651 0.096568 1.415078 0.1592RIT 0.076520 0.143662 0.532638 0.5951
R-squared 0.001939 Mean dependent var 0.158551Adjusted R-squared -0.004897 S.D. dependent var 1.060410S.E. of regression 1.063003 Akaike info criterion 2.973494Sum squared resid 164.9764 Schwarz criterion 3.013997Log likelihood -218.0386 Hannan-Quinn criter. 2.989950F-statistic 0.283703 Durbin-Watson stat 2.008986Prob(F-statistic) 0.095094
102
Persamaan II Tahun 2009-2010
Dependent Variable: RESID^2Method: Least SquaresDate: 12/23/13 Time: 10:41Sample: 1 120Included observations: 120Collinear test regressors dropped from specification
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.011596 0.006914 1.677276 0.0962RIT 0.008907 0.009077 0.981243 0.3286
RIT^2 -0.000663 0.001307 -0.507336 0.6129RIT*DIT -0.037933 0.031964 -1.186738 0.2378
RIT*RITDIT -0.165839 0.095566 -1.735322 0.0854DIT 0.041356 0.016609 2.489985 0.0142
R-squared 0.071804 Mean dependent var 0.020753Adjusted R-squared 0.031093 S.D. dependent var 0.047338S.E. of regression 0.046596 Akaike info criterion -3.245879Sum squared resid 0.247520 Schwarz criterion -3.106504Log likelihood 200.7527 Hannan-Quinn criter. -3.189278F-statistic 1.763769 Durbin-Watson stat 1.830699Prob(F-statistic) 0.025901
Persamaan II Tahun 2011-2012
Dependent Variable: EITMethod: Least SquaresDate: 12/23/13 Time: 11:01Sample (adjusted): 1 128Included observations: 128 after adjustments
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.065990 0.013149 5.018783 0.0000RIT 0.155746 0.019128 8.142339 0.0000DIT 0.033495 0.029995 1.116708 0.2663
RITDIT 0.059349 0.110538 0.536910 0.5923
R-squared 0.421646 Mean dependent var 0.115064Adjusted R-squared 0.407654 S.D. dependent var 0.120980S.E. of regression 0.093111 Akaike info criterion -1.879300Sum squared resid 1.075035 Schwarz criterion -1.790174Log likelihood 124.2752 Hannan-Quinn criter. -1.843087F-statistic 30.13390 Durbin-Watson stat 1.890027Prob(F-statistic) 0.000000
103
103
LAMPIRAN 7
Persamaan I Model Pooled OLS Tahun 2009-2010
Dependent Variable: EITMethod: Panel Least SquaresDate: 01/19/14 Time: 15:55Sample: 2009 2010Cross-sections included: 72Total panel (unbalanced) observations: 143
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.108963 0.052225 2.086424 0.0387RIT 0.187597 0.037476 5.005777 0.0000
R-squared 0.150898 Mean dependent var 0.246892Adjusted R-squared 0.144876 S.D. dependent var 0.573703S.E. of regression 0.530520 Akaike info criterion 1.583968Sum squared resid 39.68463 Schwarz criterion 1.625407Log likelihood -111.2537 F-statistic 25.05781Durbin-Watson stat 1.171324 Prob(F-statistic) 0.000002
104
LAMPIRAN 8
Persamaan I Model Fixed Effect GLS Tahun 2009-2010
Dependent Variable: EITMethod: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 01/19/14 Time: 16:04Sample: 2009 2010Cross-sections included: 72Total panel (unbalanced) observations: 143Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.134407 0.057738 2.327866 0.0213RIT 0.149910 0.033613 4.459928 0.0000
Effects SpecificationS.D. Rho
Cross-section random 0.342823 0.4299Idiosyncratic random 0.394769 0.5701
Weighted Statistics
R-squared 0.118635 Mean dependent var 0.155387Adjusted R-squared 0.112384 S.D. dependent var 0.426401S.E. of regression 0.401727 Sum squared resid 22.75521F-statistic 18.97904 Durbin-Watson stat 1.951593Prob(F-statistic) 0.000025
Unweighted Statistics
R-squared 0.144792 Mean dependent var 0.246892Sum squared resid 39.97000 Durbin-Watson stat 1.111056
105
LAMPIRAN 9
Pengujian Hausman Test Persamaan I Tahun 2009-2010
Correlated Random Effects - Hausman TestEquation: UntitledTest cross-section random effects
Test SummaryChi-Sq.Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 5.780119 1 0.0162
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
RIT 0.096918 0.149910 0.000486 0.0162
Cross-section random effects test equation:Dependent Variable: EITMethod: Panel Least SquaresDate: 01/19/14 Time: 16:21Sample: 2009 2010Cross-sections included: 72Total panel (unbalanced) observations: 143
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.175634 0.044308 3.963944 0.0002RIT 0.096918 0.040195 2.411184 0.0185
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.766589 Mean dependent var 0.246892Adjusted R-squared 0.526508 S.D. dependent var 0.573703S.E. of regression 0.394769 Akaike info criterion 1.285599Sum squared resid 10.90899 Schwarz criterion 2.798100Log likelihood -18.92034 F-statistic 3.193049Durbin-Watson stat 3.972222 Prob(F-statistic) 0.000001
106
LAMPIRAN 10
Persamaan II Model Pooled OLS Tahun 2009-2010
Dependent Variable: EITMethod: Panel Least SquaresDate: 01/19/14 Time: 16:22Sample: 2009 2010Cross-sections included: 72Total panel (unbalanced) observations: 143
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.138106 0.064729 2.133590 0.0346RIT 0.193810 0.041192 4.705034 0.0000DU -0.011515 0.123293 -0.093397 0.9257
RITDIT 0.540409 0.387375 1.395055 0.1652
R-squared 0.162860 Mean dependent var 0.246892Adjusted R-squared 0.144792 S.D. dependent var 0.573703S.E. of regression 0.530546 Akaike info criterion 1.597753Sum squared resid 39.12558 Schwarz criterion 1.680630Log likelihood -110.2393 F-statistic 9.013818Durbin-Watson stat 1.147528 Prob(F-statistic) 0.000017
107
LAMPIRAN 11
Persamaan II Model Fixed Effect GLS Tahun 2009-2010
Dependent Variable: EITMethod: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 01/19/14 Time: 16:24Sample: 2009 2010Cross-sections included: 72Total panel (unbalanced) observations: 143Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.155297 0.067924 2.286341 0.0237RIT 0.159060 0.036935 4.306501 0.0000DU 0.042368 0.111549 0.379815 0.7047
RITDIT 0.613321 0.328815 1.865243 0.0643
Effects SpecificationS.D. Rho
Cross-section random 0.350126 0.4491Idiosyncratic random 0.387818 0.5509
Weighted Statistics
R-squared 0.138299 Mean dependent var 0.151725Adjusted R-squared 0.119701 S.D. dependent var 0.421038S.E. of regression 0.395036 Sum squared resid 21.69138F-statistic 7.436279 Durbin-Watson stat 1.935374Prob(F-statistic) 0.000118
Unweighted Statistics
R-squared 0.153736 Mean dependent var 0.246892Sum squared resid 39.55201 Durbin-Watson stat 1.061410
108
LAMPIRAN 12
Pengujian Hausman Test Persamaan II Tahun 2009-2010
Correlated Random Effects - Hausman TestEquation: UntitledTest cross-section random effects
Test SummaryChi-Sq.Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 7.883462 3 0.0485
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
RIT 0.111771 0.159060 0.000650 0.0636DU 0.094591 0.042368 0.006144 0.5053
RITDIT 0.767726 0.613321 0.030713 0.3783
Cross-section random effects test equation:Dependent Variable: EITMethod: Panel Least SquaresDate: 01/19/14 Time: 16:24Sample: 2009 2010Cross-sections included: 72Total panel (unbalanced) observations: 143
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.191656 0.062785 3.052546 0.0032RIT 0.111771 0.044877 2.490605 0.0152DU 0.094591 0.136336 0.693809 0.4902
RITDIT 0.767726 0.372602 2.060443 0.0432
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.781172 Mean dependent var 0.246892Adjusted R-squared 0.543036 S.D. dependent var 0.573703S.E. of regression 0.387818 Akaike info criterion 1.249053Sum squared resid 10.22739 Schwarz criterion 2.802993Log likelihood -14.30731 F-statistic 3.280360Durbin-Watson stat 3.972222 Prob(F-statistic) 0.000001
109
LAMPIRAN 13
Persamaan I Model Pooled OLS Tahun 2011-2012
Dependent Variable: EITMethod: Panel Least SquaresDate: 01/19/14 Time: 15:05Sample: 2011 2012Cross-sections included: 72Total panel (balanced) observations: 144
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.061780 0.017393 3.552114 0.0005RIT 0.128710 0.025531 5.041368 0.0000
R-squared 0.151810 Mean dependent var 0.099724Adjusted R-squared 0.145837 S.D. dependent var 0.203586S.E. of regression 0.188156 Akaike info criterion -0.489297Sum squared resid 5.027190 Schwarz criterion -0.448050Log likelihood 37.22941 F-statistic 25.41540Durbin-Watson stat 1.352248 Prob(F-statistic) 0.000001
110
LAMPIRAN 14
Persamaan I Model Fixed Effect GLS Tahun 2011-2012
Dependent Variable: EITMethod: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 01/19/14 Time: 15:07Sample: 2011 2012Cross-sections included: 72Total panel (balanced) observations: 144Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.067402 0.019177 3.514738 0.0006RIT 0.109642 0.023731 4.620174 0.0000
Effects SpecificationS.D. Rho
Cross-section random 0.106997 0.3322Idiosyncratic random 0.151697 0.6678
Weighted Statistics
R-squared 0.127401 Mean dependent var 0.070604Adjusted R-squared 0.121255 S.D. dependent var 0.164203S.E. of regression 0.153926 Sum squared resid 3.364438F-statistic 20.73216 Durbin-Watson stat 1.962342Prob(F-statistic) 0.000011
Unweighted Statistics
R-squared 0.148478 Mean dependent var 0.099724Sum squared resid 5.046938 Durbin-Watson stat 1.308155
111
LAMPIRAN 15
Pengujian Hausman Test Persamaan I Tahun 2011-2012
Correlated Random Effects - Hausman TestEquation: UntitledTest cross-section random effects
Test SummaryChi-Sq.Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 5.204362 1 0.0225
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
RIT 0.071573 0.109642 0.000278 0.0225
Cross-section random effects test equation:Dependent Variable: EITMethod: Panel Least SquaresDate: 01/19/14 Time: 15:09Sample: 2011 2012Cross-sections included: 72Total panel (balanced) observations: 144
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.078625 0.015263 5.151420 0.0000RIT 0.071573 0.029011 2.467111 0.0160
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.724337 Mean dependent var 0.099724Adjusted R-squared 0.444792 S.D. dependent var 0.203586S.E. of regression 0.151697 Akaike info criterion -0.627112Sum squared resid 1.633844 Schwarz criterion 0.878418Log likelihood 118.1521 F-statistic 2.591125Durbin-Watson stat 3.945205 Prob(F-statistic) 0.000042
112
LAMPIRAN 16
Persamaan II Model Pooled OLS Tahun 2011-2012
Dependent Variable: EITMethod: Panel Least SquaresDate: 01/19/14 Time: 15:31Sample: 2011 2012Cross-sections included: 72Total panel (balanced) observations: 144
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.072065 0.024228 2.974486 0.0035RIT 0.117774 0.030339 3.881901 0.0002DU -5.15E-05 0.055849 -0.000923 0.9993
RITDIT 0.121289 0.214174 0.566309 0.5721
R-squared 0.155533 Mean dependent var 0.099724Adjusted R-squared 0.137438 S.D. dependent var 0.203586S.E. of regression 0.189079 Akaike info criterion -0.465918Sum squared resid 5.005124 Schwarz criterion -0.383424Log likelihood 37.54613 F-statistic 8.595034Durbin-Watson stat 1.339552 Prob(F-statistic) 0.000028
113
LAMPIRAN 17
Persamaan II Model Fixed Effect GLS Tahun 2011-2012
Dependent Variable: EITMethod: Panel EGLS (Cross-section random effects)Date: 01/19/14 Time: 15:36Sample: 2011 2012Cross-sections included: 72Total panel (balanced) observations: 144Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.078427 0.024798 3.162640 0.0019RIT 0.097931 0.028145 3.479469 0.0007DU 0.004901 0.051931 0.094367 0.9250
RITDIT 0.155578 0.203267 0.765389 0.4453
Effects SpecificationS.D. Rho
Cross-section random 0.109121 0.3375Idiosyncratic random 0.152901 0.6625
Weighted Statistics
R-squared 0.132952 Mean dependent var 0.070189Adjusted R-squared 0.114373 S.D. dependent var 0.163682S.E. of regression 0.154038 Sum squared resid 3.321875F-statistic 7.155823 Durbin-Watson stat 1.959517Prob(F-statistic) 0.000166
Unweighted Statistics
R-squared 0.152177 Mean dependent var 0.099724Sum squared resid 5.025018 Durbin-Watson stat 1.295373
114
LAMPIRAN 18
Pengujian Hausman Test Persamaan II Tahun 2011-2012
Correlated Random Effects - Hausman TestEquation: UntitledTest cross-section random effects
Test SummaryChi-Sq.Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 5.089529 3 0.01654
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
RIT 0.060200 0.097931 0.000362 0.0473DU 0.008422 0.004901 0.001297 0.9221
RITDIT 0.190583 0.155578 0.024997 0.8248
Cross-section random effects test equation:Dependent Variable: EITMethod: Panel Least SquaresDate: 01/19/14 Time: 15:38Sample: 2011 2012Cross-sections included: 72Total panel (balanced) observations: 144
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.090532 0.023831 3.798866 0.0003RIT 0.060200 0.033969 1.772184 0.0808DU 0.008422 0.063195 0.133275 0.8944
RITDIT 0.190583 0.257515 0.740083 0.4618
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.727831 Mean dependent var 0.099724Adjusted R-squared 0.435940 S.D. dependent var 0.203586S.E. of regression 0.152901 Akaike info criterion -0.612091Sum squared resid 1.613134 Schwarz criterion 0.934687Log likelihood 119.0705 F-statistic 2.493505Durbin-Watson stat 3.945205 Prob(F-statistic) 0.000084
115
LAMPIRAN 19Variabel Penelitian
NO KODE TAHUN EPSClosePrice EPS1 31-Dec Return D
TOTALHUTANG
TOTAL ASET LnASET DRBegining
1 ADES 2008 225ADES 2009 28 225 0.124444444 640 1.84444 0 110,068,000,000 178,287,000,000 25.90666045 0.00ADES 2010 54 630 0.085714286 1620 1.53125 0 224,615,000,000 324,493,000,000 26.5055298 0.00ADES 2011 44 1630 0.026993865 1010 -0.37654 1 190,302,000,000 316,048,000,000 26.47915994 -0.38ADES 2012 141 1020 0.138235294 1920 0.90099 0 179,972,000,000 389,094,000,000 26.6870868 0.00
2 AISA 2008 389AISA 2009 26.21 384 0.068255208 329 -0.15424 1 925,855,765,475 1,568,829,044,876 28.08135063 -0.15AISA 2010 45.37 320 0.14178125 713 1.16717 0 1,346,881,121,132 1,936,949,441,138 28.2921354 0.00AISA 2011 74.22 713 0.104095372 495 -0.30575 1 1,757,492,000,000 3,590,309,000,000 28.90925939 -0.31AISA 2012 72.18 490 0.147306122 1080 1.18182 0 1,834,123,000,000 3,867,576,000,000 28.98364907 0.00
3 AKAR 2008 683AKAR 2009 85.89 654 0.131330275 1109 0.62372 0 4,746,103,316,000 4,746,103,316,000 29.18834504 0.00AKAR 2010 83.26 1157 0.071961971 1730 0.55996 0 4,746,103,316,000 4,746,103,316,000 29.18834504 0.00AKAR 2011 605.29 1700 0.356052941 3025 0.74855 0 4,746,103,316,000 8,417,862,992,000 29.76137711 0.00AKAR 2012 168.91 3025 0.055838017 4150 0.37190 0 7,577,784,981,000 11,787,524,999,000 30.09806288 0.00
4 AKPI 2008 425AKPI 2009 139 425 0.327058824 600 0.41176 0 756,479,292,000 1,587,635,868,000 28.09326715 0.00AKPI 2010 98 600 0.163333333 960 0.60000 0 608,947,161,000 1,297,898,382,000 27.89176744 0.00AKPI 2011 93 960 0.096875 1020 0.06250 0 792,044,338,000 1,556,600,855,000 28.07352562 0.00AKPI 2012 51 1060 0.048113208 800 -0.21569 1 871,567,714,000 1,714,834,430,000 28.17033765 -0.22
5 ALKA 2008 800ALKA 2009 72.08 800 0.0901 800 0.00000 0 99,756,593,000 134,685,876,000 25.62621106 0.00ALKA 2010 40.93 800 0.0511625 800 0.00000 0 120,188,569,000 159,196,107,000 25.79340266 0.00ALKA 2011 98.19 800 0.1227375 550 -0.31250 1 209,923,344,000 258,483,778,000 26.27809877 -0.31ALKA 2012 50.46 550 0.091745455 550 0.00000 0 93,056,183,000 147,882,362,000 25.71968294 0.00
6 ALMI 2008 980
116
ALMI 2009 85.13 980 0.086867347 590 -0.39796 1 462,065,082,946 1,481,610,908,727 28.02415106 -0.40ALMI 2010 141.96 590 0.240610169 840 0.42373 0 505,798,105,207 1,504,154,332,712 28.03925195 0.00ALMI 2011 177.87 840 0.21175 910 0.08333 0 1,274,907,058,776 1,862,965,962,554 28.25319094 0.00ALMI 2012 45.29 920 0.049228261 650 -0.28571 1 1,293,685,492,896 1,881,568,513,922 28.26312686 -0.29
7 AMFG 2008 1210AMFG 2009 155 1200 0.129166667 1850 0.52893 0 443,085,000,000 1,972,397,000,000 28.31027067 0.00AMFG 2010 763 1850 0.412432432 5800 2.13514 0 529,732,000,000 2,372,657,000,000 28.49503154 0.00AMFG 2011 776 5750 0.134956522 6550 0.12931 0 545,395,000,000 2,690,595,000,000 28.62078347 0.00AMFG 2012 799 6450 0.123875969 8300 0.26718 0 658,332,000,000 3,115,421,000,000 28.76738541 0.00
8 APLI 2008 65APLI 2009 26.71 66 0.40469697 81 0.24615 0 146,756,029,221 302,381,110,626 26.43495401 0.00APLI 2010 14.95 81 0.184567901 90 0.11111 0 105,490,781,452 334,950,548,997 26.53724874 0.00APLI 2011 10.92 90 0.121333333 75 -0.16667 1 118,856,332,621 334,702,457,p870 26.53650779 -0.17APLI 2012 2.81 75 0.037466667 86 0.14667 0 115,231,507,057 333,867,300,446 26.53400945 0.00
9 ARGO 2008 1300ARGO 2009 -266 1300 -0.204615385 1300 0.00000 0 1,424,333,452,000 1,461,055,966,000 28.01018055 0.00ARGO 2010 -373 1300 -0.286923077 1300 0.00000 0 1,216,329,528,000 1,428,233,566,000 27.98745953 0.00ARGO 2011 -418 1300 -0.321538462 1100 -0.15385 1 1,349,618,405,000 1,709,908,215,000 28.16746081 -0.15ARGO 2012 -366 1100 -0.332727273 1000 -0.09091 1 1,588,347,551,000 1,809,813,835,000 28.2242451 -0.09
10 ARNA 2008 49ARNA 2009 35 49 0.714285714 37 -0.24490 1 474,362,167,667 822,686,549,168 27.4358411 -0.24ARNA 2010 43 37 1.162162162 73 0.97297 0 458,094,139,651 873,154,085,922 27.49537788 0.00ARNA 2011 52 71 0.732394366 91 0.24658 0 348,334,308,520 831,507,593,676 27.44650627 0.00ARNA 2012 85 96 0.885416667 410 3.50549 0 332,551,590,871 937,359,770,277 27.56633301 0.00
11 ASGR 2008 200ASGR 2009 49.64 220 0.225636364 315 0.57500 0 393,916,120,737 774,856,830,143 27.37594411 0.00ASGR 2010 87.79 320 0.27434375 690 1.19048 0 515,494,839,169 982,479,682,109 27.6133455 0.00ASGR 2011 103.39 680 0.152044118 1140 0.65217 0 569,502,000,000 1,126,055,000,000 27.74974149 0.00ASGR 2012 126.9 1130 0.112300885 1350 0.18421 0 606,917,000,000 1,239,927,000,000 27.84607362 0.00
12 AUTO 2008 671AUTO 2009 996 662 1.504531722 1103 0.64382 0 1,262,292,000,000 4,644,939,000,000 29.16679936 0.00AUTO 2010 1480 1103 1.341795104 2676 1.42611 0 1,482,705,000,000 5,585,852,000,000 29.35125809 0.00AUTO 2011 261 2628 0.099315068 3261 0.21861 0 2,241,333,000,000 6,964,227,000,000 29.57180773 0.00
117
AUTO 2012 273 3213 0.08496732 3548 0.08801 0 3,396,543,000,000 8,881,642,000,000 29.81500757 0.0013 BATA 2008 205
BATA 2009 4075 205 19.87804878 360 0.75610 0 115,335,252,000 416,679,147,000 26.75558233 0.00BATA 2010 4690 360 13.02777778 676 0.87778 0 152,743,590,000 484,252,555,000 26.90587242 0.00BATA 2011 4355 676 6.442307692 550 -0.18639 1 162,169,217,000 516,649,305,000 26.97063015 -0.19BATA 2012 5334 550 9.698181818 600 0.09091 0 186,619,508,000 574,107,994,000 27.07608336 0.00
14 BIMA 2008 900BIMA 2009 143 900 0.158888889 900 0.00000 0 296,912,210,975 94,880,851,389 25.27588775 0.00BIMA 2010 106 900 0.117777778 900 0.00000 0 280,153,389,086 87,275,217,608 25.19233238 0.00BIMA 2011 28 900 0.031111111 900 0.00000 0 143,775,565,218 91,525,902,735 25.23988786 0.00BIMA 2012 31 900 0.034444444 900 0.00000 0 133,746,671,322 100,100,820,531 25.32944372 0.00
15 BRNA 2008 64BRNA 2009 146 64 2.28125 120 0.87500 0 305,972,833,038 507,226,402,680 26.95222329 0.00BRNA 2010 251 122 2.057377049 320 1.66667 0 326,943,862,376 550,907,476,933 27.03483271 0.00BRNA 2011 58 314 0.184713376 354 0.10625 0 389,457,125,000 643,963,801,000 27.19090835 0.00BRNA 2012 72 354 0.203389831 700 0.97740 0 468,553,998,000 770,383,930,000 27.37015484 0.00
16 BTON 2008 335BTON 2009 52.16 335 0.155701493 275 -0.17910 1 5,157,471,281 69,783,877,404 24.96866884 -0.18BTON 2010 46.63 285 0.163614035 340 0.23636 0 16,630,315,057 89,824,014,717 25.2211182 0.00BTON 2011 106.37 340 0.312852941 335 -0.01471 1 26,590,615,175 118,715,558,433 25.4999962 -0.01BTON 2012 137.56 335 0.410626866 700 1.08955 0 31,921,571,823 145,100,528,067 25.70069264 0.00
17 BUDI 2008 130BUDI 2009 39 130 0.3 220 0.69231 0 815,632,000,000 1,598,824,000,000 28.10028947 0.00BUDI 2010 12 215 0.055813953 220 0.00000 0 1,165,086,000,000 1,967,633,000,000 28.30785241 0.00BUDI 2011 15.65 225 0.069555556 240 0.09091 0 1,312,254,000,000 2,123,285,000,000 28.38398553 0.00BUDI 2012 1.27 235 0.005404255 114 -0.52500 1 1,445,537,000,000 2,299,672,000,000 28.46378762 -0.53
18 CEKA 2008 700CEKA 2009 166.36 700 0.237657143 1490 1.12857 0 267,099,870,809 568,603,115,385 27.06644852 0.00CEKA 2010 99.37 1490 0.066691275 1100 -0.26174 1 541,717,109,078 850,469,914,144 27.46905487 -0.26CEKA 2011 502 1100 0.456363636 950 -0.13636 1 418,302,169,536 823,360,918,368 27.43666048 -0.14CEKA 2012 307 950 0.323157895 1300 0.36842 0 564,289,732,196 1,027,692,718,504 27.65833733 0.00
19 DAVO 2008 58DAVO 2009 -18 57 -0.315789474 50 -0.13793 1 2,359,072,934,612 2,806,017,091,339 28.66278719 -0.14
118
DAVO 2010 -2 50 -0.04 74 0.48000 0 1,891,735,622,021 2,857,204,618,547 28.68086486 0.00DAVO 2011 -22 74 -0.297297297 50 -0.32432 1 1,887,330,090,774 2,581,094,811,573 28.57923477 -0.32DAVO 2012 -217 50 -4.34 50 0.00000 0 463,660,776,011 2,510,202,206,485 28.55138443 0.00
20 DLTA 2008 20000DLTA 2009 9700 20000 0.485 62000 2.10000 0 160,808,000,000 760,426,000,000 27.35714464 0.00DLTA 2010 8716 62000 0.140580645 120000 0.93548 0 115,225,000,000 708,584,000,000 27.28653445 0.00DLTA 2011 9060 120000 0.0755 111500 -0.07083 1 123,231,249,000 696,166,676,000 27.26885495 -0.07DLTA 2012 12997 111500 0.116565022 255000 1.28700 0 147,095,322,000 745,306,835,000 27.33706183 0.00
21 DVLA 2008 480DVLA 2009 64 480 0.133333333 765 0.59375 0 228,691,536,000 783,613,064,000 27.38718119 0.00DVLA 2010 99 765 0.129411765 1170 0.52941 0 213,507,941,000 854,109,991,000 27.47332582 0.00DVLA 2011 143 1170 0.122222222 1150 -0.01709 1 195,027,928,000 922,945,318,000 27.55083583 -0.02DVLA 2012 175 1150 0.152173913 1690 0.46957 0 233,144,997,000 1,074,691,476,000 27.70305474 0.00
22 EKAD 2008 116EKAD 2009 29 116 0.25 100 -0.13793 1 76,211,304,840 165,122,502,774 25.82995348 -0.14EKAD 2010 44 99 0.444444444 204 1.04000 0 79,271,063,174 204,470,482,995 26.04368946 0.00EKAD 2011 38 208 0.182692308 280 0.37255 0 89,946,780,063 237,592,308,314 26.19382205 0.00EKAD 2012 51 280 0.182142857 350 0.25000 0 81,915,660,390 273,893,467,429 26.33600506 0.00
23 FAST 2008 693FAST 2009 408 693 0.588744589 1163 0.67821 0 402,303,302,000 1,041,408,834,000 27.67159556 0.00FAST 2010 447 1163 0.384350817 2058 0.76956 0 434,379,085,000 1,236,043,044,000 27.8429363 0.00FAST 2011 505 2058 0.245383868 2296 0.11565 0 717,263,541,000 1,547,982,024,000 28.06797328 0.00FAST 2012 448 2296 0.195121951 2769 0.20601 0 791,183,187,000 1,781,905,994,000 28.20870469 0.00
24 FASW 2008 1520FASW 2009 111.68 1520 0.073473684 1600 0.05263 0 2,086,647,098,293 3,671,234,906,908 28.93154921 0.00FASW 2010 114.21 1600 0.07138125 2875 0.79688 0 2,684,424,213,751 4,495,022,404,702 29.13399177 0.00FASW 2011 53.41 2750 0.019421818 4375 0.52174 0 3,134,396,282,692 4,936,093,736,569 29.22759539 0.00FASW 2012 2.14 4350 0.000491954 2550 -0.41714 1 3,771,344,290,709 5,578,334,207,456 29.34991132 -0.42
25 FMII 2008 75FMII 2009 -5.63 75 -0.075066667 90 0.20000 0 22,579,970,549 307,232,167,755 26.45086955 0.00FMII 2010 -1.98 90 -0.022 90 0.00000 0 68,953,390,416 347,819,730,887 26.57495017 0.00FMII 2011 -1 90 -0.011111111 103 0.14444 0 102,940,301,735 351,807,802,149 26.58635085 0.00FMII 2012 0.38 103 0.00368932 245 1.37864 0 105,275,461,009 355,112,249,519 26.59569977 0.00
119
26 GGRM 2008 4250GGRM 2009 1796 4425 0.405875706 21550 4.07059 0 8,848,424,000,000 27,230,965,000,000 30.93537586 0.00GGRM 2010 2155 21800 0.098853211 40000 0.85615 0 9,421,403,000,000 30,741,679,000,000 31.05664047 0.00GGRM 2011 2544 41050 0.061973203 62050 0.55125 0 14,537,777,000,000 39,088,705,000,000 31.29685467 0.00GGRM 2012 2086 62300 0.033483146 58300 -0.06044 1 14,903,612,000,000 41,509,325,000,000 31.35693922 -0.06
27 GJTL 2008 200GJTL 2009 260 215 1.209302326 425 1.12500 0 6,206,486,000,000 8,877,146,000,000 29.81450122 0.00GJTL 2010 238 435 0.547126437 2300 4.41176 0 6,844,970,000,000 10,371,567,000,000 29.97008924 0.00GJTL 2011 196 2350 0.083404255 3000 0.30435 0 7,123,276,000,000 11,609,514,000,000 30.08284605 0.00GJTL 2012 325 2975 0.109243697 2225 -0.25833 1 4,371,379,000,000 12,869,793,000,000 30.18590405 -0.26
28 HDTX 2008 400HDTX 2009 0.37 400 0.000925 235 -0.41250 1 542,302,582,025 1,089,713,245,877 27.7169357 -0.41HDTX 2010 0.78 235 0.003319149 250 0.06383 0 465,702,102,837 1,014,303,374,267 27.64522316 0.00HDTX 2011 12.61 250 0.05044 190 -0.24000 1 448,340,225,267 1,013,575,088,112 27.64450489 -0.24HDTX 2012 3.92 190 0.020631579 950 4.00000 0 726,954,645,506 1,362,546,557,862 27.94037653 0.00
29 HMSP 2008 8100HMSP 2009 1161 9300 0.12483871 10400 0.28395 0 7,250,522,000,000 17,716,447,000,000 30.50551453 0.00HMSP 2010 1465 10450 0.140191388 28150 1.70673 0 10,309,671,000,000 20,525,123,000,000 30.65267076 0.00HMSP 2011 1840 28000 0.065714286 39000 0.38544 0 9,027,088,000,000 19,329,758,000,000 30.59266689 0.00HMSP 2012 2269 39000 0.058179487 59900 0.53590 0 12,939,107,000,000 26,247,527,000,000 30.89859289 0.00
30 IMAS 2008 596IMAS 2009 408 596 0.684563758 427 -0.28356 1 6,377,070,785,562 7,985,019,561,240 29.70858835 -0.28IMAS 2010 593 427 1.388758782 3777 7.84543 0 6,020,300,906,931 10,760,350,886,846 30.00688928 0.00IMAS 2011 347 3802 0.091267754 6400 0.69447 0 7,830,586,686,127 12,905,429,951,184 30.18866927 0.00IMAS 2012 290 6550 0.044274809 5300 -0.17188 1 11,869,218,951,856 17,577,664,024,361 30.49765012 -0.17
31 INAF 2008 50INAF 2009 1 54 0.018518519 83 0.66000 0 429,313,361,761 728,034,877,648 27.31361479 0.00INAF 2010 4 83 0.048192771 80 -0.03614 1 422,689,679,147 733,957,862,391 27.32171746 -0.04INAF 2011 12 81 0.148148148 163 1.03750 0 505,707,835,106 1,114,901,669,774 27.73978733 0.00INAF 2012 14 161 0.086956522 330 1.02454 0 538,516,613,421 1,188,618,790,410 27.80381307 0.00
32 INAI 2008 120 0.00INAI 2009 -91 120 -0.758333333 215 0.79167 0 406,634,957,862 470,415,971,203 26.87688319 0.00INAI 2010 101 215 0.469767442 360 0.67442 0 309,301,526,997 389,007,411,195 26.68686423 0.00
120
INAI 2011 166 370 0.448648649 540 0.50000 0 438,219,669,509 544,282,443,363 27.02273415 0.00INAI 2012 146 530 0.275471698 450 -0.16667 1 483,005,957,440 612,224,219,835 27.14036442 -0.17
33 INCI 2008 88 0.00INCI 2009 -48 88 -0.545454545 196 1.22727 0 162,758,757,908 157,569,330,098 25.78313139 0.00INCI 2010 -114 196 -0.581632653 245 0.25000 0 5,542,073,500 134,027,872,203 25.62131362 0.00INCI 2011 -95 245 -0.387755102 210 -0.14286 1 13,868,640,301 125,184,677,577 25.5530559 -0.14INCI 2012 25 220 0.113636364 245 0.16667 0 16,518,960,939 132,278,839,079 25.60817795 0.00
34 INTA 2008 47INTA 2009 96 47 2.042553191 138 1.93617 0 795,801,023,249 1,172,129,502,335 27.7898433 0.00INTA 2010 192 140 1.371428571 490 2.55072 0 1,198,084,207,003 1,634,903,848,219 28.12260511 0.00INTA 2011 62 515 0.12038835 590 0.20408 0 3,201,151,000,000 3,737,918,000,000 28.94954989 0.00INTA 2012 14 600 0.023333333 450 -0.23729 1 3,768,379,000,000 4,268,975,000,000 29.08239487 -0.24
35 INTP 2008 4600INTP 2009 746.12 5050 0.147746535 13700 1.97826 0 2,572,321,455,290 13,276,515,634,628 30.21701785 0.00INTP 2010 867.05 13850 0.062602888 15950 0.16423 0 2,245,547,627,304 15,346,145,677,737 30.36188546 0.00INTP 2011 977.1 16050 0.060878505 17050 0.06897 0 2,417,380,000,000 10,309,717,000,000 29.96410796 0.00INTP 2012 1,293.15 17150 0.075402332 22450 0.31672 0 3,336,422,000,000 14,579,400,000,000 30.31063069 0.00
36 JECC 2008 295JECC 2009 104.78 295 0.355186441 490 0.66102 0 465,880,490,000 587,380,790,000 27.09893915 0.00JECC 2010 -6.75 510 -0.013235294 620 0.26531 0 463,284,977,000 561,998,694,000 27.05476536 0.00JECC 2011 190.37 600 0.317283333 600 -0.03226 1 499,540,912,000 627,037,935,000 27.16427288 -0.03JECC 2012 211.71 600 0.35285 1900 2.16667 0 566,079,393,000 708,955,186,000 27.28705815 0.00
37 JPFA 2008 73JPFA 2009 393 83 4.734939759 280 2.83562 0 3,700,159,000,000 6,070,137,000,000 29.43440229 0.00JPFA 2010 463 280 1.653571429 630 1.25000 0 3,492,895,000,000 6,979,762,000,000 29.57403593 0.00JPFA 2011 298 635 0.469291339 765 0.21429 0 4,481,070,000,000 8,266,417,000,000 29.74322228 0.00JPFA 2012 472 755 0.625165563 1230 0.60784 0 6,198,137,000,000 10,961,464,000,000 30.02540697 0.00
38 KAEF 2008 76KAEF 2009 11 76 0.144736842 127 0.67105 0 570,516,166,178 1,565,831,266,274 28.07943796 0.00KAEF 2010 25 127 0.196850394 159 0.25197 0 543,257,475,734 1,657,291,834,312 28.13620596 0.00KAEF 2011 31 163 0.190184049 340 1.13836 0 541,736,739,278 1,794,399,675,018 28.21569164 0.00KAEF 2012 37 330 0.112121212 740 1.17647 0 634,813,891,119 2,076,347,580,785 28.3616315 0.00
39 KBLI 2008 50
121
KBLI 2009 5 50 0.1 56 0.12000 0 261,087,382,735 490,721,608,249 26.91914281 0.00KBLI 2010 12 54 0.222222222 80 0.42857 0 303,890,605,996 594,563,516,542 27.11109339 0.00KBLI 2011 16 80 0.2 104 0.30000 0 363,596,917,064 1,083,523,642,816 27.71123948 0.00KBLI 2012 31 103 0.300970874 187 0.79808 0 316,557,195,204 1,161,698,219,225 27.78090403 0.00
40 KBLM 2008 120KBLM 2009 2 120 0.016666667 115 -0.04167 1 131,065,290,647 354,780,873,513 26.59476618 -0.04KBLM 2010 3 115 0.026086957 110 -0.04348 1 175,593,546,135 403,194,715,268 26.72268545 -0.04KBLM 2011 17 110 0.154545455 114 0.03636 0 398,590,636,625 642,954,768,386 27.18934021 0.00KBLM 2012 21 114 0.184210526 135 0.18421 0 458,195,274,398 722,941,339,245 27.30659392 0.00
41 KDSI 2008 98KDSI 2009 26 98 0.265306122 155 0.58163 0 312,043,298,533 550,691,466,904 27.03444054 0.00KDSI 2010 42 170 0.247058824 235 0.51613 0 302,184,493,096 557,724,815,222 27.04713151 0.00KDSI 2011 58 235 0.246808511 245 0.04255 0 308,397,930,892 587,566,985,478 27.09925609 0.00KDSI 2012 100 245 0.408163265 495 1.02041 0 254,557,936,376 570,564,051,755 27.06989127 0.00
42 KIAS 2008 339KIAS 2009 3 307 0.009771987 138 -0.59292 1 1,104,871,811,414 1,320,515,798,062 27.90904353 -0.59KIAS 2010 2 172 0.011627907 99 -0.28261 1 1,006,431,820,397 1,266,122,276,023 27.86698002 -0.28KIAS 2011 -3 99 -0.03030303 79 -0.20202 1 979,648,951,284 2,049,632,940,571 28.34868184 -0.20KIAS 2012 6 89 0.06741573 175 1.21519 0 168,491,645,792 2,143,814,884,435 28.39360801 0.00
43 KICI 2008 100KICI 2009 -38 100 -0.38 76 -0.24000 1 23,595,710,680 84,276,874,394 25.15737334 -0.24KICI 2010 24 76 0.315789474 185 1.43421 0 22,001,345,739 85,942,208,666 25.17694092 0.00KICI 2011 3 220 0.013636364 180 -0.02703 1 23,121,512,108 87,419,114,499 25.1939798 -0.03KICI 2012 16 180 0.088888889 270 0.50000 0 28,398,892,246 94,955,970,131 25.27667915 0.00
44 KLBF 2008 80KLBF 2009 97 81 1.197530864 260 2.25000 0 1,691,512,305,248 6,482,446,670,172 29.50011913 0.00KLBF 2010 137 264 0.518939394 650 1.50000 0 1,260,361,432,719 7,032,496,663,288 29.5815629 0.00KLBF 2011 32 665 0.048120301 680 0.04615 0 1,758,619,054,414 8,274,554,112,840 29.74420615 0.00KLBF 2012 37 685 0.054014599 1060 0.55882 0 2,046,313,566,061 9,417,957,180,958 29.87363932 0.00
45 LMPI 2008 70LMPI 2009 6 70 0.085714286 215 2.07143 0 141,612,216,701 540,513,720,495 27.01578586 0.00LMPI 2010 3 215 0.013953488 270 0.25581 0 207,224,495,511 608,920,103,517 27.1349529 0.00LMPI 2011 5 265 0.018867925 205 -0.24074 1 278,775,688,530 685,895,619,326 27.25399129 -0.24
122
LMPI 2012 2 210 0.00952381 255 0.24390 0 405,692,420,520 815,153,025,335 27.42664169 0.0046 MAIN 2008 160
MAIN 2009 224 160 1.4 180 0.12500 0 766,696,366,000 885,347,531,000 27.5092461 0.00MAIN 2010 531 178 2.983146067 640 2.55556 0 710,475,454,000 966,318,649,000 27.59675948 0.00MAIN 2011 121 620 0.19516129 980 0.53125 0 905,976,670,000 1,327,801,184,000 27.91454544 0.00MAIN 2012 179 970 0.184536082 2375 1.42347 0 1,118,011,031,000 1,799,881,575,000 28.21874199 0.00
47 MLIA 596MLIA 2009 408 596 0.684563758 427 -0.28356 1 4,442,314,213,689 5,093,148,275,101 29.25891728 -0.28MLIA 2010 593 427 1.388758782 3777 7.84543 0 6,377,070,785,562 7,985,019,561,240 29.70858835 0.00MLIA 2011 347 3802 0.091267754 6400 0.69447 0 7,830,586,686,127 12,905,429,951,184 30.18866927 0.00MLIA 2012 290 6550 0.044274809 5300 -0.17188 1 11,869,218,951,856 17,577,664,024,361 30.49765012 -0.17
48 MRAT 2008 153MRAT 2009 49 158 0.310126582 395 1.58170 0 49,211,308,083 365,635,717,933 26.62490337 0.00MRAT 2010 57 400 0.1425 650 0.64557 0 48,828,866,257 386,352,442,915 26.68001585 0.00MRAT 2011 65 660 0.098484848 500 -0.23077 1 64,063,972,371 422,493,037,089 26.7694388 -0.23MRAT 2012 72 520 0.138461538 490 -0.02000 1 69,586,067,037 455,472,778,210 26.84460179 -0.02
49 PYFA 2008 50PYFA 2009 7 50 0.14 110 1.20000 0 26,911,380,313 99,937,383,185 25.32780966 0.00PYFA 2010 8 110 0.072727273 127 0.15455 0 23,361,793,395 100,586,999,230 25.33428885 0.00PYFA 2011 10 127 0.078740157 176 0.38583 0 35,636,351,337 118,033,602,852 25.49423519 0.00PYFA 2012 10 176 0.056818182 177 0.00568 0 48,144,037,183 35,849,510,061 24.30259574 0.00
50 SAIP 2008 190SAIP 2009 97 190 0.510526316 113 -0.40526 1 3,224,643,450,334 2,413,702,901,350 28.51218316 -0.41SAIP 2010 -23 113 -0.203539823 104 -0.07965 1 3,082,893,720,743 2,211,701,041,860 28.42478304 -0.08SAIP 2011 64 104 0.615384615 270 1.59615 0 625,451,485,135 2,067,405,320,348 28.35731547 0.00SAIP 2012 -30 285 -0.105263158 250 -0.07407 1 696,824,557,751 1,975,958,750,400 28.31207484 -0.07
51 SCCO 2008 1450SCCO 2009 90 1450 0.062068966 1310 -0.09655 1 667,681,307,002 1,042,755,037,722 27.6728874 -0.10SCCO 2010 296 1310 0.225954198 1950 0.48855 0 734,110,726,415 1,157,613,045,585 27.77738128 0.00SCCO 2011 533 1950 0.273333333 3125 0.60256 0 936,368,362,997 1,455,620,557,037 28.00645343 0.00SCCO 2012 824 3125 0.26368 4050 0.29600 0 823,876,706,628 1,486,921,371,360 28.0277289 0.00
52 SCPI 2008 10350SCPI 2009 2997 10350 0.289565217 39000 2.76812 0 186,588,729,000 206,257,212,000 26.05238983 0.00
123
SCPI 2010 -2234 3900 -0.572820513 37900 -0.02821 1 221,633,029,000 233,756,072,000 26.17754398 -0.03SCPI 2011 -7061 37900 -0.186306069 25000 -0.34037 1 68,090,278,000 312,518,674,000 26.46793006 -0.34SCPI 2012 -3435 25000 -0.1374 31250 0.25000 0 326,228,430,000 440,498,391,000 26.81117263 0.00
53 SIMA 2008 50SIMA 2009 -109 50 -2.18 137 1.74000 0 33,201,635,679 53,430,159,699 24.70164121 0.00SIMA 2010 -100 132 -0.757575758 128 -0.06569 1 39,454,495,456 50,432,321,680 24.64389811 -0.07SIMA 2011 -345 128 -2.6953125 128 0.00000 0 68,659,472,864 47,684,499,833 24.58787223 0.00SIMA 2012 -57 128 -0.4453125 128 0.00000 0 64,447,585,666 48,804,284,229 24.61108394 0.00
54 SIPD 2008 50SIPD 2009 4 50 0.08 50 0.00000 0 462,450,779,317 1,641,295,139,974 28.12650677 0.00SIPD 2010 7 51 0.137254902 71 0.42000 0 823,000,000,000 2,058,000,000,000 28.35275575 0.00SIPD 2011 2 74 0.027027027 54 -0.23944 1 1,370,530,530,045 2,641,602,932,160 28.60240702 -0.24SIPD 2012 2 54 0.037037037 50 -0.07407 1 2,021,380,807,617 3,298,123,574,771 28.82437481 -0.07
55 SKLT 2008 90SKLT 2009 19 90 0.211111111 150 0.66667 0 82,714,835,051 196,186,028,659 26.00232917 0.00SKLT 2010 7 150 0.046666667 140 -0.06667 1 81,070,404,211 199,375,442,469 26.01845553 -0.07SKLT 2011 9 140 0.064285714 140 0.00000 0 91,337,531,247 214,237,879,424 26.09035282 0.00SKLT 2012 12 140 0.085714286 180 0.28571 0 120,263,906,808 249,746,467,756 26.24371211 0.00
56 SMCB 2008 630SMCB 2009 117 660 0.177272727 1550 1.46032 0 3,949,183,000,000 7,265,366,000,000 29.61413979 0.00SMCB 2010 108 1600 0.0675 2250 0.45161 0 3,611,246,000,000 10,437,249,000,000 29.97640216 0.00SMCB 2011 139 2225 0.06247191 2175 -0.03333 1 3,423,241,000,000 10,950,501,000,000 30.02440632 -0.03SMCB 2012 176 2125 0.082823529 2900 0.33333 0 3,750,461,000,000 12,168,517,000,000 30.12987316 0.00
57 SMGR 2008 4175SMGR 2009 566 4200 0.134761905 7550 0.80838 0 2,294,842,315,000 12,951,308,161,000 30.19221792 0.00SMGR 2010 613 7600 0.080657895 9450 0.25166 0 2,517,518,619,000 1,556,998,946,000 28.07378133 0.00SMGR 2011 662 9850 0.067208122 11450 0.21164 0 5,046,505,788,000 19,661,602,767,000 30.60968875 0.00SMGR 2012 817 11200 0.072946429 15850 0.38428 0 8,414,229,138,000 26,579,083,786,000 30.9111457 0.00
58 SMSM 2008 650SMSM 2009 92 650 0.141538462 750 0.15385 0 397,397,235,616 941,651,276,002 27.57090085 0.00SMSM 2010 104 820 0.126829268 1070 0.42667 0 498,627,884,127 1,067,103,249,531 27.69596885 0.00SMSM 2011 140 1070 0.130841121 1360 0.27103 0 544,907,492,355 1,327,799,716,171 27.91454434 0.00SMSM 2012 161 1380 0.116666667 2525 0.85662 0 620,875,870,082 1,441,204,473,590 27.99650032 0.00
124
59 SOBI 2008 900SOBI 2009 174 990 0.175757576 1640 0.82222 0 522,092,513,000 1,262,528,507,000 27.86413758 0.00SOBI 2010 70 1600 0.04375 3350 1.04268 0 740,708,982,000 1,656,571,520,000 28.13577123 0.00SOBI 2011 28 3350 0.008358209 2275 -0.32090 1 782,978,000,000 1,545,616,000,000 28.06644365 -0.32SOBI 2012 -66 2275 -0.029010989 810 -0.64396 1 611,339,000,000 1,312,276,000,000 27.90278415 -0.64
60 SPMA 2008 87SPMA 2009 18 94 0.191489362 205 1.35632 0 743,872,731,709 1,432,637,490,340 27.99053826 0.00SPMA 2010 20 210 0.095238095 230 0.12195 0 771,648,178,657 1,490,033,771,432 28.0298199 0.00SPMA 2011 22 230 0.095652174 240 0.04348 0 800,315,824,231 1,551,777,407,073 28.0704221 0.00SPMA 2012 27 240 0.1125 290 0.20833 0 884,860,701,242 1,664,353,264,549 28.14045773 0.00
61 SRSN 2008 99SRSN 2009 4 99 0.04040404 67 -0.32323 1 195,354,040,000 413,776,708,000 26.74859231 -0.32SRSN 2010 2 68 0.029411765 60 -0.10448 1 135,752,357,000 364,004,769,000 26.62043281 -0.10SRSN 2011 4 60 0.066666667 54 -0.10000 1 108,941,955,000 361,182,183,000 26.61264833 -0.10SRSN 2012 3 55 0.054545455 50 -0.07407 1 132,904,817,000 402,108,960,000 26.71998893 -0.07
62 STTP 2008 150STTP 2009 31 150 0.206666667 250 0.66667 0 144,211,201,036 548,720,445,825 27.03085494 0.00STTP 2010 32 250 0.128 385 0.54000 0 201,933,973,559 649,273,975,548 27.19912061 0.00STTP 2011 33 385 0.085714286 690 0.79221 0 444,700,771,028 934,765,927,864 27.56356199 0.00STTP 2012 57 690 0.082608696 1050 0.52174 0 670,149,495,580 1,249,840,835,890 27.85403733 0.00
63 SULI 2008 127SULI 2009 -84 115 -0.730434783 258 1.03150 0 1,735,463,136,789 2,009,536,359,513 28.32892514 0.00SULI 2010 2 255 0.007843137 131 -0.49225 1 1,599,714,563,450 1,955,535,689,750 28.30168528 -0.49SULI 2011 -127.4 131 -0.972519084 134 0.02290 0 1,654,048,778,442 1,695,019,360,412 28.15871528 0.00SULI 2012 -48.42 138 -0.350869565 108 -0.19403 1 1,475,195,895,066 1,428,778,840,556 27.98784124 -0.19
64 TCID 2008 5500TCID 2009 620 5500 0.112727273 8100 0.47273 0 113,822,972,438 994,620,225,969 27.62562682 0.00TCID 2010 654 7900 0.08278481 7200 -0.11111 1 98,758,035,129 1,047,238,440,003 27.67717776 -0.11TCID 2011 696 7200 0.096666667 7700 0.06944 0 110,452,261,687 1,130,865,062,422 27.754004 0.00TCID 2012 748 7700 0.097142857 11000 0.42857 0 164,751,376,547 1,261,572,952,461 27.86338043 0.00
65 TIRA 2008 1600TIRA 2009 37 1600 0.023125 1740 0.08750 0 118,862,115,042 201,789,482,852 26.03049083 0.00TIRA 2010 67 1740 0.038505747 1740 0.00000 0 122,080,076,621 217,836,655,892 26.10701133 0.00
125
TIRA 2011 120 1740 0.068965517 1740 0.00000 0 121,290,846,001 223,874,372,071 26.13435089 0.00TIRA 2012 93 1740 0.053448276 1740 0.00000 0 132,643,391,965 240,323,965,247 26.20525371 0.00
66 TIRT 2008 50TIRT 2009 12 50 0.24 71 0.42000 0 484,605,348,434 627,867,912,780 27.16559565 0.00TIRT 2010 -10 71 -0.14084507 78 0.09859 0 443,823,958,263 577,182,104,468 27.08142366 0.00TIRT 2011 4 79 0.050632911 64 -0.17949 1 553,422,620,269 690,932,521,215 27.261308 -0.18TIRT 2012 -32 64 -0.5 70 0.09375 0 574,356,916,834 679,649,204,257 27.24484263 0.00
67 TOTO 2008 800TOTO 2009 3691 800 4.61375 850 0.06250 0 482,219,117,502 1,010,892,409,021 27.64185463 0.00TOTO 2010 3912 850 4.602352941 3900 3.58824 0 460,601,074,226 1,091,583,115,098 27.71865016 0.00TOTO 2011 440 3900 0.112820513 5000 0.28205 0 579,028,772,664 1,339,570,029,820 27.92336981 0.00TOTO 2012 476 5950 0.08 6650 0.33000 0 624,499,013,875 1,522,663,914,388 28.05148249 0.00
68 TRST 2008 165TRST 2009 52 165 0.315151515 220 0.33333 0 781,691,751,610 2,078,643,008,389 28.3627364 0.00TRST 2010 22 215 0.102325581 270 0.22727 0 835,136,579,731 2,188,129,039,119 28.41406797 0.00TRST 2011 51 275 0.185454545 390 0.44444 0 776,931,474,524 1,921,660,087,991 28.28421056 0.00TRST 2012 49 400 0.1225 345 -0.11538 1 791,576,286,906 2,029,558,232,720 28.33883927 -0.12
69 TSPC 2008 400TSPC 2009 80 395 0.202531646 730 0.82500 0 819,647,097,648 3,263,102,915,008 28.81369967 0.00TSPC 2010 109 720 0.151388889 1710 1.34247 0 944,862,700,629 3,589,595,911,220 28.90906075 0.00TSPC 2011 126 1690 0.074556213 2550 0.49123 0 1,204,438,648,313 4,250,374,395,321 29.07802819 0.00TSPC 2012 140 2550 0.054901961 3725 0.46078 0 1,279,828,890,909 4,632,984,970,719 29.16422248 0.00
70 TURI 2008 188TURI 2009 56 188 0.29787234 435 1.31383 0 770,475,000,000 1,770,692,000,000 28.20239155 0.00TURI 2010 48 433 0.110854503 580 0.33333 0 1,213,453,000,000 2,100,154,000,000 28.37303179 0.00TURI 2011 58 590 0.098305085 600 0.03448 0 1,077,534,000,000 2,545,309,000,000 28.56527317 0.00TURI 2012 75 590 0.127118644 930 0.55000 0 1,544,086,000,000 3,312,385,000,000 28.82868959 0.00
71 ULTJ 2008 800ULTJ 2009 21 800 0.02625 580 -0.27500 1 538,164,224,542 1,732,701,994,634 28.18070315 -0.28ULTJ 2010 37 580 0.063793103 1210 1.08621 0 675,472,336,001 2,006,595,762,260 28.32746075 0.00ULTJ 2011 44 1200 0.036666667 1080 -0.10744 1 776,735,279,582 2,180,516,519,057 28.4105829 -0.11ULTJ 2012 122 1090 0.111926606 1330 0.23148 0 744,275,000,000 2,420,793,382,029 28.51511645 0.00
72 UNTR 2008 4230
126
UNTR 2009 1147 5072 0.226143533 14902 2.52293 0 10,453,748,000,000 24,404,828,000,000 30.8258021 0.00UNTR 2010 1164 15094 0.077116735 22882 0.53550 0 13,535,508,000,000 29,700,914,000,000 31.02219894 0.00UNTR 2011 1657 23363 0.070924111 26350 0.15156 0 18,936,114,000,000 46,440,062,000,000 31.46918361 0.00UNTR 2012 1549 26000 0.059576923 19700 -0.25237 1 18,000,076,000,000 50,300,633,000,000 31.54903878 -0.25
73 UNVR 2008 7800UNVR 2009 399 8100 0.049259259 11050 0.41667 0 3,776,415,000,000 7,484,900,000,000 29.64390877 0.00UNVR 2010 444 11050 0.040180995 16500 0.49321 0 4,652,409,000,000 8,701,262,000,000 29.79448919 0.00UNVR 2011 546 16050 0.034018692 18800 0.13939 0 6,801,375,000,000 10,482,312,000,000 29.98071038 0.00UNVR 2012 634 18550 0.034177898 20850 0.10904 0 8,016,614,000,000 11,984,979,000,000 30.11467523 0.00
74 VOKS 2008 300VOKS 2009 64.45 300 0.214833333 410 0.36667 0 862,194,890,500 1,237,957,685,071 27.84448411 0.00VOKS 2010 12.11 410 0.029536585 450 0.09756 0 740,456,280,585 1,126,480,755,029 27.75011951 0.00VOKS 2011 133.01 450 0.295577778 820 0.82222 0 1,076,393,659,746 1,573,039,162,237 28.08403064 0.00VOKS 2012 176.74 820 0.215536585 1030 0.25610 0 1,095,012,302,724 1,698,078,355,471 28.16051835 0.00