bab iv hasil penelitian dan pembahasan tabel 5. data...

13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.2 Data Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa yang diperoleh pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat pada ilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 5. Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol Nilai Kelas eksperimen Kelas control Pretest Posttest pretest Posttest Skor total 382 1308 349 1061 Rata-rata 15.28 52.32 13.96 42.44 Kemajuan belajar 37.04 28.48 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Perbedaan ini ditunjukan melalui skor rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan keunggulan yang dimiliki oleh kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe active college ball karena memiliki hasil belajar yang lebih tinggi sebesar 37.04 31

Upload: doantuyen

Post on 25-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Data …eprints.ung.ac.id/3459/10/2013-1-87202-451409007-bab4...dan kelas kontrol yaitu 2.8 %, sedangkan selisih rata-rata skor hasil

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

4.1.2 Data Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa yang diperoleh pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat pada ilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Nilai

Kelas eksperimen Kelas control

Pretest Posttest pretest Posttest

Skor total 382 1308 349 1061

Rata-rata 15.28 52.32 13.96 42.44

Kemajuan belajar 37.04 28.48

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar

siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Perbedaan ini

ditunjukan melalui skor rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi

bila dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan keunggulan yang

dimiliki oleh kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe active college ball karena

memiliki hasil belajar yang lebih tinggi sebesar 37.04

31

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Data …eprints.ung.ac.id/3459/10/2013-1-87202-451409007-bab4...dan kelas kontrol yaitu 2.8 %, sedangkan selisih rata-rata skor hasil

32

Perbandingan rata-rata hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe active college ball dan hasil

belajar pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung.

Gambar 2. Perbandingan skor rata-rata hasil belajar siswa

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan Pada gambar 2, dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil

belajar siswa pada kegiatan pretest lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas

kontrol, sedangakan rata-rat skor hasil belajar untuk posttest kelas control lebih

rendah bila dibandingkan dengan kelas kontrol untuk kelas eksperimen 15,28

sedangkan untuk kelas kontrol yaitu 12,48 Setelah diberikan perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran active college ball pada kelas eksperimen

meningkat menjadi 52,12 dan untuk kelas kontrol diberi perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran langsung yaitu meningkat menjadi 40,12.

0

20

40

60

Ra

ta-r

ata

sk

or

ha

sil

bel

aja

r

sisw

a

pretest

Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

posttest

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Data …eprints.ung.ac.id/3459/10/2013-1-87202-451409007-bab4...dan kelas kontrol yaitu 2.8 %, sedangkan selisih rata-rata skor hasil

33

Selisih rata-rata skor hasil belajar untuk pretest antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol yaitu 2.8 %, sedangkan selisih rata-rata skor hasil belajar untuk

untuk posttest antara kelas eksperimen dan kontrol yaitu sebesar 12 %.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Dari hasil penelitian, perbedaan hasil belajar siswa tidak hanya

terdapat pada kelasnya saja tetapi juga terdapat perbedaan hasil belajar siswa

pada tiap ranah kognitif antara kelas yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe active college ball dan kelas yang menggunakan model

pembelajaran langsung.

Gambar 3 Distribusi hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol untuk ranah kognitif.

Berdasarkan gambar 3 di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa

untuk pretest pada kedua kelas tersebut tidak terdapat kesenjangan perbedaan

0

10

20

30

40

c1 c2 c3 c4pre

sen

tase

% r

ata

-rat

a sk

or

has

il b

ela

jar

sisw

a

Tingkat Kognitif

hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada

pretest

eksperimen

kontrol

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Data …eprints.ung.ac.id/3459/10/2013-1-87202-451409007-bab4...dan kelas kontrol yaitu 2.8 %, sedangkan selisih rata-rata skor hasil

34

begitu besar karena kedua ini belum mendapatkan perlakuan yang berbeda

sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh siswa pada kedua kelas tersebut

dianggap homongen oleh peneliti.

Namun melalui presentase yang didapatkan dari ranah kognitif C1

(pengetahuan ), C2 (pemahaman), C3 (penerapan) dan C4 (analisis) terlihat

bahwa

Siswa sudah dianggap mampu dalam menjawab soal yang diberikan, terutama

pada C1 untuk kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen. Selain

itu berdasarkan gambar 4, terlihat bahwa kedua kelas tersebut sulit untuk

menjawab soal tipe C4 yaitu analisis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa

pada kedua kelas kelas tersebut untuk daya analisis mereka masih jauh dibawah

standar criteria ketuntasan minimal, sehingga membutuhkan penelitian setelah

diberikan perlakuan yang dapat kita ketahui melalui posttest.

Pada kegiatan postest, rata-rata skor hasil belajar siswa yang dicapai oleh

kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe active college ball

dan yang menggunakan model pembelajaran langsung pada tingkatan kognitif

untuk aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan analisis di tampilkan pada

gambar 10 berikut.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Data …eprints.ung.ac.id/3459/10/2013-1-87202-451409007-bab4...dan kelas kontrol yaitu 2.8 %, sedangkan selisih rata-rata skor hasil

35

Gambar 4. Distribusi Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol untuk Ranah Kognitif

Berdasarkan gambar 4 di atas, dapat dilihat bahwa setelah dilakukan

perlakuan berbeda untuk kedua kelas tersebut, hasil belajar pada postest siswa

pada soal C1, C2, C3 maupun C4 untuk kelas eksperimen lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kelas kontrol. Perbedaan antara kedua kelas ini dapat

dilihat dari tingginya tingkat analisis siswa pada kelas eksperimen bila

dibandingkan dengan kelas kontrol dengan selisih 22.8 %.

Selain itu, terdapat perbedaan yang begitu besar pada daya analisis

siswa dikelas eksperimen sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan.

Perbedaan ini diperlihatkan melalui jawaban dari siswa yang pada awalnya

belum dapat menjawab soal tipe C1 (analisis) dengan rata-rata 19 % bahkan

bebrapa siswa tidak dapat menjawab soal tersebut, namun setelah diberikan

0

20

40

60

80

100

C1 C2 C3 C4pre

sen

tase

% r

ata

-rat

a sk

or

has

il b

ela

jar

sisw

a

Tingkat Kognitif

hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada

post test

eksperimen

kontrol

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Data …eprints.ung.ac.id/3459/10/2013-1-87202-451409007-bab4...dan kelas kontrol yaitu 2.8 %, sedangkan selisih rata-rata skor hasil

36

perlakuan siswa sudah dapat menjawab soal dengan rata-rata 96,5%, walaupun

jawabnya belum sempurna.

Selanjutnya untuk tipe hasil belajar C2 (pemahaman) dan

C3(penerapan) pada kedua kelas tersebut mengalami kemajuan yang dapat

dilihat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diberikan perlakuan

yang mengahsilkan selisih nilai sebesar 30% dan 4.7 %.

1.2 Pengujian Persyaratan Penelitian

1.2.1 Pengujian Normalitas Data

Uji normalitas data tujuannya untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh pada penelitian berdistribusi normal atau tidak. Normalitas data hasil

penelitian diuji secara statistik dengan menggunakan persamaan uji statistik chi

kuadrat. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga χ2

untuk kelas yang

menggunakan model pembelajaran tipe active college ball (kelas eksperimen)

adalah χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,9860 sedangkan pada kelas yang menggunakan model

pembelajaran langsung (kelas kontrol) adalah χ²ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,8351. Nilai yang

ditunjukkan ditabel distribusi χ2

untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol

masing-masing adalah adalah χ²tabel = 11,070 untuk taraf nyata α = 0,05 dan dk

(dk-1). Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa untuk kelas eksperimen dan

kelas kontrol χ²hitung < χ² (0.95) (5). Karena χ²hitung ≤ χ²

(1-α) (K-1) maka hasil

ini menunjukkan bahwa data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen

dan kelas kontrol terdistribusi normal, terdapat pada lampiran 12.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Data …eprints.ung.ac.id/3459/10/2013-1-87202-451409007-bab4...dan kelas kontrol yaitu 2.8 %, sedangkan selisih rata-rata skor hasil

37

1.2.2 Pengujian Homogenitas Varians

Pengujian homogenitas varians menggunakan rumus uji F. Untuk

Homogenitas varians kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 6. Skor rata-rata pretest dan post test pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

Kelas Pre test Post test Uji F

Eksperimen 4,10 7,68 1,98

kontrol 4,27 31,9 1,98

Data hasil perhitungan yang terdapat pada lampiran 15 dipeoleh Fhitung =

0,924 < Ftabel = 1,98, yang artinya untuk pre test kedua varians homogen dan

untuk post test hipotesis Ho diterima, artinya kedua varians homongen karena

Fhitung = 0,924 < Ftabel = 1,98

4.2.3 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa syarat-syarat untuk

analisis parametrik uji t yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas data

telah dipenuhi. Hal ini berarti bahwa data yang dikumpulkan dalam penelitian

ini dapat menggunakan analisis parametrik Uji t. Sedangkan untuk membuat

keputusan pengujian hipotesis digunakan uji satu pihak yakni uji pihak kanan.

Pengujian hipotesis dimaksud untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar

siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe active

college ball dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Data …eprints.ung.ac.id/3459/10/2013-1-87202-451409007-bab4...dan kelas kontrol yaitu 2.8 %, sedangkan selisih rata-rata skor hasil

38

Pengujian hipotesis diperoleh dari statistic uji t. Hasil perhitungan uji t

(lampiran 14) ditunjukan pada gambar 5 kurva penerimaan dan penolakan H0

berikut ini:

Gambar 5 Kurva Penerimaan dan Penolakan Ho

Dapat disimpulkan berdasarkan kriteria perhitungan diperoleh thitung =

5,316 dan ttabel = 1,67 untuk dk = (n1 + n2 - 2) = 48 dan taraf nyata α = 0,05.

Apabila thitung > ttabel, maka terdapat perbedaan hasil belajar dengan kata lain

thitung berada diluar penerimaan hipotesis H0 (H0 ditolak) yang berarti menerima

hipotesis alternative (H1 diterima). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan hasil belajar antara kelas eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran active college ball dengan kelas kontrol yang

menggunakan model pembelajaran langsung. terdapat pada lampiran 14

Daerah Penolakan H0

Daerah PenerimaanH0

1,67 5,316

𝛼 = 0,05

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Data …eprints.ung.ac.id/3459/10/2013-1-87202-451409007-bab4...dan kelas kontrol yaitu 2.8 %, sedangkan selisih rata-rata skor hasil

39

1.3 Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme yang memiliki

beberapa permasalahan seperti kurangnya perhatian siswa terhadap materi

pembelajaran dalam kelas hal ini dikarenakan penerapan model pembelajaran

yang kurang afektif sehingga rendahnya hasil belajar siswa terutama pada mata

pelajaran geografi belum mencapai kriteria ketuntasan minimal 75 % sesuai

dengan ketetapan yang ada disekolah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya

keaktifan siswa serta partisipasi dalam menerima materi geografi yang

dikarenakan oleh perasaan jenuh setiap kali mata pelajaran geografi guru hanya

menggunakan metode ceramah sehingga membuat siswa merasa bosan dengan

mata pelajaran geografi. Melalui hasil observasi yang telah dilakukan oleh

peneliti di SMA Negeri 1 Bongomeme dengan bertujuan untuk mengetahui

perbedaan antara hasil belajar siswa yang di ajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Active College Ball dengan hasil belajar

siswa yang di ajarkan dengan menggunakan model Pengajaran Langsung pada

materi lingkungan hidup.

Pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran koopertif tipe active college ball yaitu dengan cara

mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 5 orang dalam

satu kelompok. Setiap kelompok sudah disiapkan nama kelompok masing-

masing, kelompok 1 (Udara), kelompok 2 (Pohon), kelompok 3 (Tanah),

kelompok 4 (Bunga), dan kelompok 5 (Angin). Setelah itu masing-masing

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Data …eprints.ung.ac.id/3459/10/2013-1-87202-451409007-bab4...dan kelas kontrol yaitu 2.8 %, sedangkan selisih rata-rata skor hasil

40

kelompok dibagikan LKS yang berisikan bahan ajar serta petunjuk. Kemudian

siswa dibagikan kartu indeks untuk menuliskan pertanyaan yang dibuat

berdasarkan bahan ajar yang dibagikan. Selain itu kartu indeks untuk

menunjukan bahwa mereka akan mengginkan kesempatan untuk menyampaikan

petanyaan dan menjawab pertanyaan. Hal ini dapat membuat semua siswa aktif

dalam pembelajaran sehingga suasana kelas menjadi hidup. Sedangkan pada

kelas kontrol yang menggunakan model pengajaran langsung menggunakan

metode ceramah.

Pelaksanaan Penelitian ini dilakasanakan pada semester genap yaitu

bulan Mei hingga Juni tahun pelajaran 2012/2013 di kelas XI IPS (C3) sebagai

kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe active college ball dan kelas XI IPS (C5) sebagai

kelas kontrol yang mendapatkan perlakuan model pembelajran langsung pada

materi lingkungan hidup.

Sebelum peneliti melakukan penelitian di sekolah SMA Negeri 1

Bongomeme, segala perangkat berupa instrument yang dibutuhkan ketika

pelaksanaan penelitian yang telah dibuat oleh peneliti seperti instrument test,

RPP, LKS perlu diuji validitasnya oleh dosen yang telah dipercayakan oleh

pembimbing sebagai validator. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat

keselarasan antara instrument yang satu dengan lainnya sehingga ketika

pelaksanaan penelitian nanti, peneliti tidak akan mengalami kesulitan yang

berarti. Adapun maksdud dari uji validitas instrument ini adalah seperti pada

RPP, tim validator akan memriksa apakah susunan dari RPP yang telah dibuat

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Data …eprints.ung.ac.id/3459/10/2013-1-87202-451409007-bab4...dan kelas kontrol yaitu 2.8 %, sedangkan selisih rata-rata skor hasil

41

oleh peneliti sesuai dengan kaidah penyusunan RPP yang semistinya, baik dari

segi penulisan, bahasa yang digunakan, sesuai dengan standar kompotensi dan

kompotensi dasar dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

oleh peneliti. Selain itu keselarasan anatara tes hasil belajar yang digunakan

nantinya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sehingga

penelitian yang akan dilaksanakan tercapai dengan sempurna. Penentuan skor

pada setiap butir soal yang tertera dalam kisi-kisi maupun marking scheme

haruslah disesuaikan dengan tingkat kongnitif yang akan diteliti, yaitu C4

haruslah lebih tinggi nilainya dibandingak dengan C1. Setelah semua perangkat

telah disetujui dan dianggap valid oleh tim validator, maka peneliti melanjutkan

penelitian yang tentu saja telah disetujui oleh pembimbing.

Sebelum dilakukan pengumpulan data, menyiapkan instrumen yang akan

digunakan sebagai alat pengumpul data yakni lembar test yang akan digunakan

untuk melihat hasil belajar siswa pada materi lingkungan hidup. Terlebih dahulu

instrument test diuji coba dan divalidasi diluar sampel dengan tujuan apakah tes

tersebut valid dan layak untuk digunakan. Setelah melakukan pengujian validasi

dengan menggunakan rumus product moment. Selain melakukan pengujian

validitas, dilanjutkan dengan realibiltas tes, digunakan rumus Alpha Cronbach

dan diperoleh koefisien realibel r = 1,0316 yang artinya tes layak digunakan

sebagai alat pengumpulan data yang dapat dilihat pada lampiran 13.

Data hasil penelitian diperoleh dari tes hasil belajar siswa, baik itu pada

siswa kelas kontrol maupun pada siswa di kelas eksperimen. Untuk kelas

eksperimen, dalam proses pengambilan data hasil belajar siswa, yaitu

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Data …eprints.ung.ac.id/3459/10/2013-1-87202-451409007-bab4...dan kelas kontrol yaitu 2.8 %, sedangkan selisih rata-rata skor hasil

42

menggunakan model pembelajaran active college ball, sedangkan kelas kontrol

menggunakan pengajaran langsung.

Sampel yang terpilih sebagai kelas eksperimen adalah XI C3 berjumlah

25 orang dan kelas XI C5 berjumlah 25 orang terpilih sebagai kelas kontrol. Pada

penelitian ini kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda untuk kelas eksperimen

menggunakan model pembelajaran active college ball sedangkan kelas control

menggunakan model pembelajaran langsung, akan tetapi sebelum diberi

perlakuan terlebih dahulu diberikan pre test dan setelah mendapatkan perlakuan

itu diberikan post tes. Soal pre test dan post test tujuannya untuk mengukur hal

yang sama. Jumlah item soal yang digunakan pada penelitian eksperimen ini

adalah berbentuk essay dengan jumlah masing-masing 10 item. Hasil kognitif

hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini yaitu hasil belajar ranah kongnitif.

Ranah kongnitif yaitu konsep atau fakta yang terdiri dari enam tingkatan yaitu

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan eavaluasi. Namun

hasil belajar kognitif pada penelitian ini hanya ada 4 tingkatan yang dinilai yaitu

pengatahuan, pemahaman, penerapan dan analisis.

Dalam penelitian ini diperoleh siswa pada kelas control dan pada kelas

eksperimen dianggap memiliki kemampuan yang homongen dalam tataran

akademik, khususnya pada mata pelajaran geogarfi. Hal ini ditunjukan dari hasil

perhitungan tersebut, untuk pretest ternyata F hitung < F tabel atau 1,0725 < 1,98

dan untuk posttest F hitung < F tabel atau 1,57 < 1,98 dengan demikian hipotesis H0

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Data …eprints.ung.ac.id/3459/10/2013-1-87202-451409007-bab4...dan kelas kontrol yaitu 2.8 %, sedangkan selisih rata-rata skor hasil

43

diterima, dalam arti kedua kelas yang dijadikan sampel penelitian benar-benar

homongen.

Adapun tentang hasil belajar siswa, dapat ditunjukan melalui data

statistik pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

kooperatiftipe active college ball sebesar 37,04 % dibandingkan kelas kontrol

yang menggunakan model pembalajaran langsung sebesar 28,48 % .

Sesuai dengan pengujian hipotesis yang menggunakan uji t diperoleh t

hitung > t tabel yaitu 5,316 > 1,67 yang artinya bahwa t hitung lebih beasar dari t

tabel (t hitung > t tabel), maka hipotesis (HO) ditolak HI diterima. Kesimpulannya

terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa pada kelas

ekperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe active

college ball dengan kelas control yang mneggunakan model pembelajaran

langsung. sehingga dapat dikatakan bahwa modle pembelajaran kooperatif tipe

active college ball dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sependapat

dengan teori Silberman (2009:251) yang menjelaskan model college ball adalah

suatu puturan penggulangan yang standar terhadap materi pelajaran menjelaskan

model ini memperbolehkan pengajar untuk mengevaluasi keluasan materi yang

telah dikuasai oleh peserta didik, dan berfungsi untuk menguatkan kembali,

mengklarifikasi, dan meringkas poin-poin.