bab iv hasil penelitian dan pembahasan rawat jalan...

30
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Partisipan Penelitian Riset partisipan dalam penelitian ini adalah penderita Tuberkulosis yang sedang menjalankan pengobatan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Jumlah seluruh riset partisipan dalam penelitian yaitu 30 orang. Riset partisipan yang diteliti memiliki karakteristik berdasarkan jenis kelamin, usia, serta tingkat pendidikan. Berikut adalah tabel 4.1 yang mendeskripsikan karakteristik riset partisipan. Tabel 4.1 Karakteristik PenderitaTuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSP dr. Ario Wirawan Salatiga berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, serta Pendidikan (n:30) Karakteristik Riset Partisipan Jumlah (n:30) Presentase (%) Jenis Kelamin : Pria Wanita 13 17 43,33 56,67 Usia : 15-30 tahun 31-45 tahun 46-60 tahun 18 5 7 60 16,67 23,33 Tingkat Pendidikan : SLTP SLTA/SMK 10 20 33,33 66,67

Upload: dangduong

Post on 20-Apr-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Partisipan Penelitian

Riset partisipan dalam penelitian ini adalah penderita

Tuberkulosis yang sedang menjalankan pengobatan di Instalasi

Rawat Jalan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

Jumlah seluruh riset partisipan dalam penelitian yaitu 30 orang.

Riset partisipan yang diteliti memiliki karakteristik berdasarkan

jenis kelamin, usia, serta tingkat pendidikan. Berikut adalah

tabel 4.1 yang mendeskripsikan karakteristik riset partisipan.

Tabel 4.1 Karakteristik PenderitaTuberkulosis di

Instalasi Rawat Jalan RSP dr. Ario Wirawan Salatiga

berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, serta Pendidikan

(n:30)

Karakteristik Riset

Partisipan

Jumlah

(n:30)

Presentase

(%)

Jenis Kelamin :

Pria

Wanita

13

17

43,33

56,67

Usia :

15-30 tahun

31-45 tahun

46-60 tahun

18

5

7

60

16,67

23,33

Tingkat Pendidikan :

SLTP

SLTA/SMK

10

20

33,33

66,67

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

46

Tabel di atas menunjukan bahwa untuk jenis kelamin,

mayoritas riset partisipan yaitu wanita dengan 56,67%

sedangkan pria 43,33%. Mayoritas usia riset partisipan pada

usia 15-30 tahun dengan 60%, usia 46-60 tahun dengan

23,33%, dan usia 31-45 tahun dengan 16,67%. Tingkat

pendidikan riset partisipan mayoritas SLTA/SMK dengan

66,67% dan SLTP dengan 33,33%.

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum peneliti menyebar kuesioner/angket di Rumah

Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, terlebih dahulu peneliti

melakukan pengujian validitas dan reliabilitas di Unit Pelayanan

Terpadu Balai Kesehatan Paru Masyarakat Salatiga untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas angket yang akan

digunakan. Terdapat dua jenis kuesioner/angket yang

digunakan oleh peneliti yaitu kuesioner/angket Spiritualitas

Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan dan

kuesioner/angket kepatuhan pengobatan yang terdiri dari 12

pernyataan.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

47

4.2.1 Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas kuesioner/angket penelitian

diujikan pada 28 orang penderita Tuberkulosis yang

sedang menjalankan pengobatan di Unit Pelayanan

Terpadu Balai Kesehatan Paru Masyarakat. Sebelumnya

peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas pada 24

orang penderita Tuberkulosis, tetapi berdasarkan hasil

analisis dengan menggunakan bantuan SPSS terdapat

beberapa item dari kedua kuesioner (spiritualitas dan

kepatuhan pengobatan) yang tidak valid sehingga peneliti

melakukan penambahan dalam pengujian validitas lagi

pada 4 orang penderita Tuberkulosis yang sedang

menjalankan pengobatan di Unit Pelayanan Terpadu Balai

Kesehatan Paru Masyarakat sehingga menjadi 28 orang.

Berdasarkan uji validitas kuesioner penelitian Spiritualitas

Perspective Scale (SPS) dan kuesioner kepatuhan

pengobatan dengan menggunakan teknik pearson product

moment, dalam program SPSS 16,0 for window, diketahui

N=28 didapatkan koefisien korelasi item total ≥ 0,20

sehingga kuesioner/angket penelitian tersebut valid dan

layak untuk disebarkan kepada riset partisipan yang

sebenarnya. Berikut hasil uji validitas item kedua

kuesioner/angket dalam tabel 4.2 dan tabel 4.3.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

48

Tabel 4.2 Validitas Item Skala Spiritualitas Item-

Total Statistics

Variabel Corrected item-

Total Correlation

Keterangan

VAR00001 .305 Valid

VAR00002 .387 Valid

VAR00003 .398 Valid

VAR00004 .325 Valid

VAR00005 .212 Valid

VAR00006 .665 Valid

VAR00007 .756 Valid

VAR00008 .550 Valid

VAR00009 .515 Valid

VAR00010 .628 Valid

Tabel 4.3 Validitas Item Skala Kepatuhan

Pengobatan Item-Total Statistics

Variabel Corrected Item-Total

Correlation

Keterangan

VAR00001 .727 Valid

VAR00002 .782 Valid

VAR00003 .859 Valid

VAR00004 .802 Valid

VAR00005 .848 Valid

VAR00006 .672 Valid

VAR00007 .838 Valid

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

49

VAR00008 .840 Valid

VAR00009 .723 Valid

VAR00010 .702 Valid

VAR00011 .477 Valid

VAR00012 .525 Valid

4.2.3 Hasil Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas maka peneliti juga

melakukan uji reliabilitas kuesioner/angket penelitian

dengan menggunakan teknik Alpha-Cronbach.

Berdasarkan uji reliabilitas instrument angket skala

spiritualitas (SPS) diperoleh reliabilitas koefisien alpha

cronbach’s :0,780, sedangkan untuk instrument angket

skala kepatuhan pengobatan diperoleh reliabilitas koefisien

alpha cronbach’s :0,942. Berdasarkan hasil pengolahan

data uji coba instrument angket skala spiritualitas dan

angket kepatuhan pengobatan, sudah dapat digunakan

atau instrument sudah reliabel dikategorikan dapat diterima

(acceptable) untuk angket skala spiritualitas dan sangat

bagus (excellent) untuk angket skala kepatuhan

pengobatan.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

50

4.3 Pelaksanaan Penelitian

4.3.1 Prosedur Penelitian

4.3.1.1 Tahap Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti

melakukan persiapan antara lain proses perizinan yaitu,

peneliti meminta surat pengantar dari Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan yang berisi izin untuk melakukan

penelitian. Surat pengantar tersebut ditujukan kepada

Direktur Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga

untuk memohon izin melakukan penelitian,

pengambilan data, serta penyebaran kuesioner/angket

penelitian.

4.3.1.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian

Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap

pelaksanaan antara lain peneliti melakukan

pengambilan data dengan cara membagikan

kuesioner/angket kepada riset partisipan, kemudian

data tersebut dikumpulkan dan disiapkan untuk diolah.

4.3.1.3 Tahap Akhir

Beberapa hal yang dilakukan pada tahap akhir

antara lain, peneliti mengecek kembali data

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

51

kuesioner/angket yang telah dikumpulkan kemudian

memberikan skoring terhadap data dari kedua alat ukur.

Setelah data selesai diberi skoring, kemudian data

diolah menggunakan bantuan program SPSS 16,0 for

window menggunakan analisis regresi sederhana.

4.3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Paru dr Ario Wirawan Salatiga selama 2

minggu sejak tanggal 19 Maret sampai dengan 30 Maret

2012. Peneliti memilih Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

Salatiga, karena Rumah Sakit ini telah menjalin kerjasama

dengan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga dan rumah sakit ini adalah salah satu

Rumah Sakit khusus penyakit paru yang ada di Salatiga.

Rumah Sakit ini memiliki dua Unit Instalasi Rawat Jalan

yaitu poli eksekutif dan poli terpadu, peneliti melakukan

penelitian di poli terpadu, karena jumlah penderita

Tuberkulosis di poli ini lebih banyak dibandingkan poli

eksekutif serta penderita Tuberkulosis yang menjalankan

pengobatan di poli ini menggunakan program bantuan

pemerintah JAMKESMAS (Jaminan Kesehatan

Masyarakat). Jumlah tenaga kesehatan di poli ini ada 11

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

52

orang, dengan 4 dokter spesialis, 5 perawat ruangan, dan

2 orang tenaga portir.

Peneliti mengikuti kegiatan pelayanan kerja dengan

perawat poli sehingga langsung memberikan

kuesioner/angket kepada penderita yang datang berobat,

langsung diisi dan langsung diambil kembali oleh peneliti

saat itu juga. Selama 2 minggu penelitian, rata-rata jumlah

penderita Tuberkulosis yang datang berobat perharinya

sekitar 6 orang. Dalam penelitian ini, peneliti mengalami

hambatan-hambatan diantaranya yaitu ada beberapa

partisipan yang menolak untuk mengisi kuesioner,

kesulitan dalam berkomunikasi dengan beberapa

partisipan (tidak bisa berbahasa indonesia) sehingga

peneliti meminta tolong perawat poli untuk membantu

menjelaskan maksud dan tujuan peneliti, serta tidak ada

tempat khusus yang disiapkan bagi peneliti dan riset

partisipan untuk mengisi kuesioner/angket sehingga

peneliti dan riset partisipan cukup merasa terganggu

dengan keramaian yang ada diruangan.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

53

4.4 Hasil Penelitian

4.4.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam

model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak dan menghindari

bias dalam analisis data (Wijaya, 2009:126). Analisis

pengujian normalitas data menggunakan teknik uji

kolmogorov smirnov test (uji K-S) dengan menggunakan

bantuan SPSS versi 16.0. Dikatakan data berdistribusi

normal jika nilai signifikansinya > 0,05. Hasil analisis uji

normalitas variabel spiritualitas dan kepatuhan pengobatan

dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Variabel Spiritualitas dan

Kepatuhan Pengobatan Penderita Tuberkulosis di Instalasi

Rawat Jalan RSP dr. Ario Wirawan, Salatiga.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Spiritualitas Kepatuhan

N 30 30

Normal Parametersa Mean 42.73 52.97

Std. Deviation 4.242 5.223

Most Extreme Differences Absolute .098 .119

Positive .087 .089

Negative -.098 -.119

Kolmogorov-Smirnov Z .537 .654

Asymp. Sig. (2-tailed) .935 .787

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

54

Dalam uji normalitas pada tabel 4.4 dengan

menggunakan kolmogorov smirnov test (uji K-S), diperoleh

signifikansi untuk variabel spiritualitas dengan (2-tailed P) >

α = P (0,935) > α (0,05) dan untuk variabel kepatuhan

pengobatan dengan (2-tailed P) > α = P (0,787) > α (0,05)

dengan ketentuan jika signifikansi < 0,05 maka distribusi

ditolak dan apabila signifikansi > 0,05 maka distribusi

diterima. Oleh karena itu data variabel spiritualitas dan

kepatuhan pengobatan merupakan data yang normal

karena signifikansi > 0,05.

Berikut ini adalah gambar grafik distribusi normal

variabel spiritualitas penderita Tuberkulosis dan kepatuhan

penderita Tuberkulosis dalam menjalankan pengobatan di

Instalasi Rawat Jalan RSP dr. Ario Wirawan, Salatiga.

Gambar 4.1 P-P Plot Distribusi Data Pada

Variabel Spiritualitas.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

55

Gambar 4.2 P-P Plot Distribusi Data Pada

Variabel Kepatuhan.

Berdasarkan uji normalitas yang dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa sebaran variabel spiritualitas dan

variabel kepatuhan pengobatan berdistribusi normal. Hal ini

dibuktikan dengan nillai signifikansi variabel spiritualitas

dan kepatuhan yang > 0,05 serta pada gambar plot yang

dapat membentuk garis lurus, dengan asumsi bahwa ketika

plot mendekati garis dan dapat membentuk garis lurus

maka data pada variabel tersebut berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua

variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak

secara signifikan. Analisis pengujian linearitas data dengan

menggunakan test for linearity dengan program SPSS versi

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

56

16,0 for window. Hasil analisis pengujian linearitas antara

variabel spiritualitas dan kepatuhan pengobatan penderita

Tuberkulosis dapat dilihat dalam tabel berikut

Tabel 4.4 Hasil Linearitas Variabel Spiritualitas dan

Kepatuhan Pengobatan Penderita Tuberkulosis di

Instalasi Rawat Jalan RSP dr. Ario Wirawan, Salatiga.

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 79.536 1 79.536 3.130 .088a

Residual 711.431 28 25.408

Total 790.967 29

a. Predictors: (Constant), spiritualitas

b. Dependent Variable: kepatuhan

Hasil Analisis menunjukkan bahwa harga F sebesar

3,130 dengan dengan signifikansi 0,088. Interpretasi hasil

analisis dilakukan dengan:

1. Susun hipotesis

H0 : Model regresi linear

H1 : Model regresi tidak linear

2. Menetapkan taraf signifikansI (misalnya α = 0,05).

3. Membandingkan signifikansi yang ditetapkan dengan

signifikansi yang diperoleh dari analisis (Sig.)

Bila α < Sig., maka H0 diterima, berarti regresi linier

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

57

Bila α ≥ Sig., maka H1 diterima, berarti regresi tidak

linier.

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa

signifikansi 0,05 < 0,088, berarti model regresi H0 diterima

yaitu regresi linier. Berikut ini adalah gambar hubungan

linearitas antara variabel spiritualitas dan kepatuhan

pengobatan penderita Tuberkulosis dalam menjalankan

pengobatan di Instalasi Rawat Jalan RSP dr. Ario Wirawan

Salatiga.

Gambar 4.3 P-P Plot Linearitas Antara Variabel

Spiritualitas dan Kepatuhan Pengobatan

Penderita Tuberkulosis

Berdasarkan gambar grafik P-P Plot dapat dilihat

bahwa semakin dekat plot mendekati garis maka semakin

besar pula hubungannya.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

58

4.4.3 Analisa Deskriptif

4.4.3.1 Analisa Deskriptif Spiritualitas Penderita

Tuberkulosis

Analisis variabel spiritualitas digunakan 5 kategori,

dengan rumus sebagai berikut :

� =��������� − ���������ℎ

������������

I=�����

�= 8

Tabel 4.5 Kategori Variabel Spiritualitas

Penderita Tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan

RSP dr. Ario Wirawan, Salatiga

D

Dari tabel 4.5 presentasi spiritualitas penderita

Tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan RSP dr. Ario

Kategori Range Frekuensi Presentase

(%)

Sangat Tinggi 46-50 9 27%

Tinggi 37-45 20 60%

Sedang 28-36 1 3%

Rendah 19-27 0 0

Sangat

Rendah

10-18 0 0

Jumlah 30 100%

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

59

Wirawan Salatiga terbesar pada kategori tinggi dengan

presentasi 60%.

4.4.3.2 Analisis Deskriptif Kepatuhan Pengobatan

Penderita Tuberkulosis

Analisis deskriptif variabel kepatuhan pengobatan

penderita Tuberkulosis digunakan 5 kategori dengan

rumus :

� =��������� − ���������ℎ

������������

I = �����

�= 9,6 = 10 ( dibulatkan)

Tabel 4.6 Variabel Kepatuhan Pengobatan

Penderita Tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan

RSP dr. Ario Wirawan Salatiga

Kategori Range Frekuensi Presentase

(%)

Sangat Tinggi 52-60 17 51 %

Tinggi 42-51 12 36%

Sedang 32-41 1 3 %

Rendah 22-31 0 0

Sangat Rendah 12-21 0 0

Jumlah 30 100%

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

60

Dari tabel 4.6 diperoleh presentase kepatuhan

pengobatan penderita Tuberkulosis dalam menjalankan

pengobatan di Instalasi Rawat Jalan RSP dr. Ario

Wirawan Salatiga berada pada kategori sangat tinggi

dengan 51%.

4.4.4 Uji Regresi Sederhana

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi sederhana.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Pengaruh Variabel

Spiritualitas Terhadap Kepatuhan Pengobatan

Penderita Tuberkulosis

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .317a .101 .068 5.041

a. Predictors: (Constant), spiritualitas

b. Dependent Variable: kepatuhan

R square (R2) atau kuadrat R menunjukan koefisien

determinasi. Angka ini akan diubah dalam bentuk

persentase yang artinya presentase sumbangan pengaruh

variabel independen terhadap dependen. Dari perhitungan

SPSS yang dilakukan, didapatkan hasil R2 sebesar 0,101

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

61

yang diubah dalam bentuk persentase menjadi 10,1%,

artinya presentase sumbangan pengaruh variabel

spiritualitas terhadap kepatuhan pengobatan. Berikut ini

pada tabel 4.9 adalah hasil regresi linear sederhana.

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Sederhana

Variabel Spiritualitas Terhadap Kepatuhan

Pengobatan Penderita Tuberkulosis di Instalasi

Rawat Jalan RSP dr. Ario Wirawan, Salatiga

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 36.284 9.474 3.830 .001

Spiritualitas .390 .221 .317 1.769 .088

a. Dependent Variable: kepatuhan

Berdasarkan hasil regresi pada tabel, maka dapat

disusun persamaan sebagai berikut :

Y = a + bX

Y = 36, 284 + 0,390X

Keterangan :

Y = Nilai prediksi variabel dependen

a = Konstanta nilai Y jika X = 0

b = Koefisien regresi yaitu nilai peningkatan atau

penurunan variabel Y didasarkan pada variabel X

X = Variabel independen

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

62

4.4.4.1 Uji Hipotesis

Pengujian yang bertujuan untuk mengetahui

apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk

populasi (dapat digeneralisasi). Uji hipotesis dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel

bebas (X) berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel terikat (Y). Langkah-langkah pengujian sebagai

berikut:

1. Merumuskan hipotesis

Ho : X tidak berpengaruh terhadap Y

Ha : X berpengaruh terhadap Y

2. Menentukkan t hitung dan taraf signifikansi

Dari output didapat t hitung sebesar (1,769) dan

signifikansi (0,088).

3. Menentukkan t tabel

t tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada

signifikansi 0,05/2=0,025 dengan derajat kebebasan

df=n-2 atau (30-2=28) hasil yang diperoleh t tabel

sebesar 2,0484

4. Kriteria pengujian

Jika H0 ditolak, maka t hitung > t tabel

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

63

Jika H0 diterima, maka t hitung < t tabel

Berdasarkan signifikansi :

Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak.

5. Membuat kesimpulan

Karena t hitung (1.769) < dari t tabel (2,0484) dan

signifikansi 0,088 > 0,05 maka H0 diterima. Artinya

tidak ada pengaruh secara signifikan antara aspek

spiritualitas terhadap kepatuhan penderita

Tuberkulosis dalam menjalankan pengobatan.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

4.5.1 Spiritualitas penderita Tuberkulosis

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,

spiritualitas dari penderita Tuberkulosis yang sedang

menjalankan pengobatan di Instalasi Rawat Jalan RSP dr.

Ario Wirawan Salatiga dengan jumlah total riset partisipan

sebanyak 30 orang diperoleh hasil yaitu 27% atau 9 orang

riset partisipan yang memiliki kategori tingkat spiritualitas

yang sangat tinggi, kemudian 60% atau 20 orang riset

partisipan yang memiliki kategori tingkat spiritualitas yang

tinggi, dan 3% atau 1 orang riset partisipan yang memiliki

kategori tingkat spiritualitas yang sedang. Berdasarkan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

64

hasil dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

mayoritas tingkat spiritualitas penderita Tuberkulosis

termasuk dalam kategori tinggi dengan jumlah presentase

60%.

Berikut dalam tabel 4.10 adalah hasil analisis variabel

spiritualitas dengan karakteristik riset partisipan

berdasarkan jenis kelamin, umur, dan tingkat pendidikan.

Tabel 4.9 Analisis Variabel Spiritualitas Dengan

Karakteristik Riset Partisipan Berdasarkan Jenis

Kelamin, Usia, dan Tingkat Pendidikan

Karakteristik Jumlah

(n=30)

Presentase

spiritualitas

Jenis Kelamin

Pria

Wanita

13

17

13%

12,9%

Usia

15 – 30 tahun

31 – 45 tahun

46 – 60 tahun

18

5

7

12,2%

12%

13,4%

Tingkat pendidikan

SLTP

SLTA/SMEA

10

20

12,4%

12.8%

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

65

Berdasarkan hasil analisis variabel spiritualitas

dengan karakterisitik jenis kelamin, usia, dan tingkat

pendidikan pada tabel di atas, maka dapat dianalisis

sebagai berikut:

1. Jenis kelamin

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, tingkat

spiritualitas riset partisipan antara wanita dan pria

hampir sama yaitu, diperoleh 12,9% tingkat spiritualitas

untuk wanita dan 13% tingkat spiritualitas untuk pria.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, perbedaan

jenis kelamin antara wanita dan pria tidak

mempengaruhi tingkat spiritualitas seseorang.

2. Usia

Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

tingkat spiritualitas seseorang. Hasil penelitian

menunjukan bahwa riset partisipan dengan usia 15-30

tahun sebanyak 18 orang memiliki tingkat spiritualitas

dengan presentase 12,2%. Usia 31-45 tahun sebanyak 5

orang memiliki tingkat spiritualitas dengan presentase

12%, sedangkan pada usia 46-60 tahun sebanyak 7

orang memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi dengan

presentase 13,4%. Pada usia 46-60 tahun seseorang

telah melewati perkembangan kehidupannya dan telah

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

66

cukup banyak memiliki pengalaman hidup. Menurut

Sutisna (2010), perkembangan usia dapat menentukan

proses pemenuhan kebutuhan spiritual, karena setiap

tahap perkembangan memiliki cara meyakini

kepercayaan terhadap Yang Maha Kuasa.

3. Tingkat Pendidikan

Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa, tingkat

spiritualitas riset partisipan berdasarkan tingkat

pendidikan SLTP dan SLTA/SMEA hampir sama. Untuk

riset partisipan dengan tingkat pendidikan SLTP

sebanyak 10 orang memiliki tingkat spiritualitas 12,4%,

dan riset partisipan dengan tingkat pendidikan

SLTA/SMEA sebanyak 20 orang memiliki tingkat

spiritualitas 12,8%. Berdasarkan hasil penelitian ini

menunjukan bahwa, tingkat pendidikan tidak

mempengaruhi tingkat spiritualitas seseorang.

Menurut Farran (dalam Potter Perry, 2005:564) setiap

individu memiliki pemahaman tersendiri mengenai

spiritualitas karena masing-masing memiliki cara pandang

yang berbeda mengenai hal tersebur. Perbedaan definisi

dan konsep spiritualitas dipengaruhi oleh budaya,

perkembangan, pengalaman hidup seseorang, serta

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

67

persepsi mereka tentang hidup dan kehidupan. Pengaruh

tersebut nantinya dapat mengubah pandangan seseorang

mengenai konsep spiritulitas dalam dirinya sesuai dengan

pemahaman yang ia miliki dan keyakinan yang ia pegang

teguh. Hal serupa juga diungkapkan Wiramihardjo

(2009:145), bahwa spiritualitas adalah kekuatan-kekuatan

yang bersangkutan dan nilai (value) dan makna (meaning).

Nilai dari sesuatu dan makna apa yang terdapat dalam

suatu situasi itu merupakan dorongan utama yang

melahirkan suatu perilaku.

Berdasarkan hasil penelitian dan kajian teoretis yang

ada, peneliti menyimpulkan bahwa spiritualitas setiap orang

itu berbeda, tergantung bagaimana cara pandang dan cara

pemaknaan terhadap spiritualitas itu sendiri. Cara pandang

dan cara pemaknaan yang berbeda ini tidak terlepas dari

proses seseorang dalam menjalani kehidupannya, faktor-

faktor internal dan eksternal dari seseorang bisa menjadi

latar belakang yang mempengaruhi cara pandang dan

pemaknaan seseorang terhadap spiritualitas itu sendiri.

Menurut peneliti pengalaman hidup, lingkungan sosial, dan

kebudayaan seseorang yang dapat mempengaruhi cara

pandang dan cara pemaknaan seseorang terhadap definisi

spiritualitas.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

68

4.5.2 Kepatuhan Pengobatan Penderita Tuberkulosis

Hasil penelitian yang diperoleh bahwa, kepatuhan

penderita Tuberkulosis dalam menjalankan pengobatan

dengan jumlah total riset partisipan sebanyak 30 orang

diperoleh hasil yaitu 51% atau 17 orang riset partisipan

yang memiliki tingkat kepatuhan yang sangat tinggi dalam

menjalankan pengobatan, 36% atau 12 orang riset

partisipan yang memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi

dalam menjalankan pengobatan, dan 3% atau 1 orang

yang memiliki tingkat kepatuhan yang sedang dalam

menjalankan pengobatan. Berdasarkan hasil dalam

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat

kepatuhan pengobatan penderita Tuberkulosis termasuk

dalam kategori sangat tinggi dengan jumlah presentase

51%.

Berikut dalam tabel 4.11 adalah hasil analisis

variabel kepatuhan pengobatan dengan karakteristik riset

partisipan berdasarkan jenis kelamin, umur, dan tingkat

pendidikan.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

69

Tabel 4.10 Analisis Variabel Kepatuhan

Pengobatan Dengan Karakteristik Riset

Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan

Tingkat Pendidikan

Karakteristik Jumlah

(n=30)

Presentase

kepatuhan

pengobatan

Jenis kelamin

Pria

Wanita

13

17

15%

15,4%

Umur

15 – 30 tahun

31 – 45 tahun

46 – 60 tahun

18

5

7

15%

16,2%

15%

Tingkat Pendidikan

SLTP

SLTA/SMEA

10

20

15%

16%

Berdasarkan hasil analisis variabel kepatuhan

pengobatan dengan karakterisitik jenis kelamin, usia, dan

tingkat pendidikan pada tabel di atas, maka dapat dianalisis

sebagai berikut:

1. Jenis kelamin

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, tingkat

kepatuhan riset partisipan antara wanita dan pria hampir

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

70

sama yaitu, diperoleh 15,4% tingkat kepatuhan untuk

wanita dan 15% tingkat kepatuhan untuk pria.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa

perbedaan jenis kelamin tidak mempengaruhi tingkat

kepatuhan seseorang dalam menjalankan pengobatan.

2. Usia

Hasil penelitian menunjukan bahwa riset partisipan

dengan usia 15-30 tahun sebanyak 18 orang memiliki

tingkat kepatuhan dengan presentase 15%. Usia 31-45

tahun sebanyak 5 orang memiliki tingkat kepatuhan

dengan presentase 16,2%, sedangkan pada usia 46-60

tahun sebanyak 7 orang memiliki tingkat kepatuhan

dengan presentase 15%. Berdasarkan hasil penelitian ini

menunjukan bahwa sebagian besar riset partisipan

berada pada usia produktif yaitu 15-30 tahun, pada usia

produktif manusia cenderung mempunyai mobilitas yang

tinggi sehingga kemungkinan terpapar oleh kuman TB

lebih besar. Penelitian ini juga menunjukan bahwa,

presentase kepatuhan pengobatan riset partisipan

berdasarkan usia menunjukkan bahwa pada usia 31-45

tahun memiliki tingkat kepatuhan yang lebih tinggi yaitu

16,2%, artinya usia mempengaruhi kepatuhan

seseorang dalam menjalankan pengobatan.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

71

3. Tingkat pendidikan

Hasil penelitian yang diperoleh bahwa riset partisipan

dengan tingkat pendidikan SLTP memiliki tingkat

kepatuhan dalam menjalankan pengobatan dengan

presentase 15%, sedangkan riset partisipan dengan

tingkat pendidikan SLTA/SMEA memiliki tingkat

kepatuhan dalam menjalankan pengobatan dengan

presentase 16%. Dari penelitian ini menunjukan bahwa,

tingkat pendidikan mempengaruhi kepatuhan seseorang

dalam menjalankan pengobatan.

Menurut Depkes RI (2007) Pada penderita

Tuberkulosis, penderita yang patuh berobat adalah yang

menyelesaikan pengobatan secara teratur dan lengkap

tanpa terputus selama minimal 6 bulan sampai dengan 9

bulan. Kepatuhan sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu motivasi orang, persepsi terhadap kerentangan, dan

keyakinan tentang pengendalian atau pencegahan

penyakit, variabel lingkungan, kualitas instruksi kesehatan,

dan kemampuan untuk mengakses sumber-sumber

(Capernito, 1998:634).

Berdasarkan hasil penelitian dan kajian teoritis yang

ada peneliti mengambil kesimpulan bahwa kepatuhan

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

72

pengobatan penderita Tuberkulosis dipengaruhi oleh dua

faktor yang sangat berperan penting yaitu faktor internal

yaitu mencakup pengetahuan, pemahaman, serta

kesadaran diri dari penderita Tuberkulosis dan faktor

eksternal yaitu mencakup lingkungan sosial dan budaya

dari penderita tuberkulosis itu sendiri.

4.5.3 Pengaruh Aspek Spiritualitas Terhadap Kepatuhan

Pengobatan Penderita Tuberkulosis

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan

antara aspek spiritualitas dengan kepatuhan pengobatan

penderita Tuberkulosis dalam menjalankan pengobatan di

Instalasi Rawat Jalan, Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

Salatiga. Penelitian ini menghasilkan analisis koefisien

konstan signifikan 0,088 dengan tingkat signifikansi 0,05

dan nilai t tabel 2,0484. Hasil penelitian ini bertolak

belakang dengan kajian teori Dwidiyanti (2008) yang

mengungkapkan bahwa spiritualitas dapat menjadi sumber

kekuatan dan penyembuhan. Pemenuhan spiritualitas pada

individu dapat menjadi sumber kekuatan dan pembangkit

semangat individu yang sedang sakit yang dapat turut

mempercepat proses kesembuhan.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

73

Menurut Reed (dalam Kozier dkk, 1995:995)

spiritualitas yaitu mengacu pada bagaimana manusia

mencari makna kehidupan melalui hubungan intrapersonal,

interpersonal dan, transpersonal. Taylor dan Craven (dalam

Dwidiyanti 2008:69-70), mengungkapkan bahwa

spiritualitas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, tahap

perkembangan seseorang, keluarga, latar belakang etnik

dan budaya, pengalaman hidup sebelumnya, krisis dan

perubahan, terpisah dari ikatan spiritual, isu moral terkait

dengan terapi.

Jika dihubungkan dengan penelitian ini, menurut

peneliti perbedaan hasil penelitian dengan teori yang ada

ditimbulkan dari pandangan dan cara pemaknaan

seseorang terhadap spiritualitas. Setiap orang memiliki

cara pandang dan pemaknaan terhadap spiritualitas yang

berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal

dan eksternal di antaranya pengalaman hidup, lingkungan

sosial, dan kebudayaan. Oleh sebab itu, peneliti

menyimpulkan bahwa perbedaan cara pandang dan

pemaknaan ini yang nantinya akan mempengaruhi perilaku

seseorang terhadap spiritualitas. Menurut peneliti,

perbedaan hasil penelitian dengan kajian teori juga bisa

dipengaruhi oleh jumlah sampel, dalam penelitian ini

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Rawat Jalan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2742/5/T1_462007046_BAB IV.pdf · Perspective Scale (SPS) yang terdiri dari 10 pernyataan

74

peneliti hanya membatasi jumlah sampel sebanyak 30

orang. Apabila penelitian ini diberlakukan dalam jumlah

sampel yang lebih besar (diatas 30 orang), kemungkinan

juga akan mempengaruhi hasil dari penelitian ini.