bab iv hasil penelitian dan pembahasan...

23
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai tes matematika dari 20 siswa kelas enam yang tuntas hanya 6 siswa (30%) dan 14 siswa (70%) tidak tuntas belajar, rata-rata nilai dalam satu kelas 54,95. Pembelajaran mata pelajaran matematika kelas enam SD Negeri Simpar dianggap tuntas apabila 75% siswanya mendapat nilai ≥ 65 (KKM). Pada kondisi awal siswa masih pasif, motivasi belajar rendah, pembelajaran bersifat guru sentris sehingga hasil belajar siswa rendah. Melihat kondisi itu, maka perlu diadakan peningkatan hasil belajar siswa melalui penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Ada pun persentase ketuntasan belajar siswa sebelum penelitian (pra siklus) dapat dilihat pada tabel 1. Nilai rata-rata kelas dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Pra Siklus (Data ada pada lampiran 6) Nilai KKM ≥ 65 Banyak Siswa % Pra Siklus Keterangan < 65 14 70 Tidak tuntas ≥ 65 6 30 Tuntas Jumlah 20 100 Berdasarkan tabel 4.1, Dari 20 siswa yang mendapat nilai < 65 ada 14 siswa (70%), nilai ≥ 65 sebanyak 6 siswa (30%). Dapat disimpulkan siswa yang tuntas 30%, tidak tuntas 70%. Hasil belajar pra siklus masih jauh dari yang diharapkan, maka perlu diadakan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan pencapaian ketuntasan belajar klasikal minimal 75% dengan nilai KKM mencapai ≥ 65.

Upload: nguyenbao

Post on 30-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika

siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai tes

matematika dari 20 siswa kelas enam yang tuntas hanya 6 siswa (30%) dan 14 siswa

(70%) tidak tuntas belajar, rata-rata nilai dalam satu kelas 54,95. Pembelajaran mata

pelajaran matematika kelas enam SD Negeri Simpar dianggap tuntas apabila 75%

siswanya mendapat nilai ≥ 65 (KKM). Pada kondisi awal siswa masih pasif, motivasi

belajar rendah, pembelajaran bersifat guru sentris sehingga hasil belajar siswa rendah.

Melihat kondisi itu, maka perlu diadakan peningkatan hasil belajar siswa melalui penelitian

tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus melalui tahapan

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Ada pun persentase ketuntasan

belajar siswa sebelum penelitian (pra siklus) dapat dilihat pada tabel 1. Nilai rata-rata kelas

dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 4.1

Persentase Ketuntasan Belajar Pra Siklus (Data ada pada lampiran 6)

Nilai KKM ≥ 65

Banyak Siswa % Pra Siklus Keterangan

< 65 14 70 Tidak tuntas

≥ 65 6 30 Tuntas

Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel 4.1, Dari 20 siswa yang mendapat nilai < 65 ada 14 siswa (70%), nilai ≥

65 sebanyak 6 siswa (30%). Dapat disimpulkan siswa yang tuntas 30%, tidak tuntas 70%.

Hasil belajar pra siklus masih jauh dari yang diharapkan, maka perlu diadakan tindakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan pencapaian ketuntasan belajar

klasikal minimal 75% dengan nilai KKM mencapai ≥ 65.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

35

Tabel 4.2 Nilai Rata-rata Kelas Pra Siklus (Data pada lampiran 6).

Skor maksimal 100

Skor tertinggi 75

Skor terendah 30

Jumlah siswa 20

Jumlah nilai 1.099

Rata-rata 54,95

Berdasarkan data tersebut nilai rata-rata kelas pra siklus 54,95, niai terendah 30,

nilai tertinggi 75. Jumlah nilai dalam satu kelas 1.099.

4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1

Deskripsi Siklus 1

1) Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami dan menyerap materi

pembelajaran yang akan diajarkan.

Peneliti dan rekan sejawat melakukan kesepakatan dan berdiskusi untuk:

a) Menyusun skenario pembelajaran kooperatif tipe STAD yang terdiri dari 6 fase

pembelajaran, yaitu: 1) menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar dan

memotivasi siswa, 2) menyampaikan materi pembelajaran, 3) menegelompokkan

siswa ke dalam kelompok, 4) membimbing siwa dalam belajar kelompok, 5)

Evaluasi, berupa tes individu/kuis, 6) memberikan penghargaan kepada kelompok.

b) Menyusun RPP Siklus 1 (lampiran 1) yang digunakan untuk pegangan guru dalam

proses pembelajaran agar lebih efektif, efisien, dan terarah sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

c) Menyusun Lembar Kerja Siswa 1 (lampiran 2)

d) Menyusun media/alat peraga yang cocok

e) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

36

f) Menyusun soal-soal tes individu/kuis dan postes (lampiran 5, dan 7)

2) Pelaksanaan Tindakan

Siklus 1 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama pada

hari Senin tanggal 12 Maret 2012 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit pada jam 07.15 –

09.00 WIB. Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator

menyajikan data dalam bentuk tabel, Kompetensi Dasar: Menyajikan data ke dalam bentuk

tabel, diagram garis, batang, dan lingkaran. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Rabu 14 Maret 2012 pada jam 07.15 – 09.00 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit,

membahas cara menyajikan data dalam bentuk diagram garis dan batang. Untuk

pertemuan ketiga pada hari Sabtu tanggal 17 Maret 2012 membahas cara menyajikan

data dalam bentuk diagram lingkaran dimulai jam 07.15 – 09.00 WIB alokasi waktu 3 x 35

menit. Data penelitian berupa hasil belajar siswa diperoleh dengan melakukan tes hasil

belajar pada akhir pertemuan siklus 1. Banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran ada

20 siswa terdiri dari laki-laki 11 siswa dan 9 siswa perempuan, serta dihadiri satu orang

rekan sejawat sebagai observer.

Deskripsi Siklus 1 pertemuan 1.

Dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12 Maret 2012. Pertemuan pertama berlangsung

selama 3 X 35 menit. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatan pendahuluan yang

berupa berdoa, presensi, guru membuka pelajaran dan mengecek pengetahuan awal

siswa tentang data, serta guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan ditempuh.

Kehadiran siswa mencapai 100% .Kegiatan pendahuluan ini berlangsung selama 10 menit.

Pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi pembelajaran secara klasikal

materi "Penyajian Data" dengan indikator menyajikan data dalam bentuk tabel. Guru

meminta siswa untuk menimbang berat badanya masing-masing, siswa sangat senang

karena dapat mengetahui berat badannya. Setelah itu guru membagi siswa dalam

kelompok-kelompok belajar berdasarkan nilai dasar siswa yang diambil dari hasil tes

sebelumnya, kelas dibagi dalam 5 kelompok tiap kelompok terdiri dari 4 siswa dengan

kemampuan heterogen. Setelah itu guru membagikan LKS pada tiap-tiap kelompok dan

meminta siswa membaca petunjuk LKS dan mengerjakan tugas secara kelompok dengan

kerjasama, siswa yang sudah paham menjelaskan pada temannya yang belum paham.

Pada saat pembentukan kelompok siswa berbuat gaduh dan ramai, siswa cenderung

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

37

memilih kelompok dari teman yang disukai. Guru melakukan bimbingan kepada kelompok

yang mengalami kesulitan. Ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam kelompok

belajarnya. Ada satu atau dua siswa pada masing-masing kelompok yang kurang peduli

terhadap kegiatan yang dikerjakan oleh teman yang lain. Kegiatan inti berlangsung selama

70 menit.

Pada kegiatan penutup guru memilih satu kelompok untuk mempresentasikan

hasil pekerjaannya, sedangkan kelompok lain menanggapi. Siswa dengan bantuan guru

melakukan membuat kesimpulan mengenai cara menyajikan data dalam bentuk tabel.

Guru memberikan tes individu/kuis dikerjakan secara mandiri. Guru memberikan pekerjaan

rumah Kegiatan penutup ini berlangsung selama 25 menit.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 Maret 2012 dengan

alokasi waktu 3 X 35 menit. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatan pendahuluan

yang berupa berdoa, presensi siswa, kemudian guru menunjuk siswa menuliskan jawaban

pekerjaan rumah dari pertemuan sebelumnya di papan tulis. Guru menginformasikan

tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan pendahuluan berlangsung selama 10

menit.

Pada kegiatan inti guru. Guru melakukan presentasi kelas materi penyajian data

dengan indikator menyajikan data dalam bentuk diagram garis, dan batang dengan

ceramah dan tanya jawab. Setelah kegiatan presentasi selesai , guru mengorganisasikan

siswa ke dalam 5 kelompok, tiap-tiap kelompok terdiri dari 4 siswa dengan kemampuan

heterogen untuk mengerjakan tugas dalam LKS dengan cara kerjasama dan saling

membantu. Siswa terlihat lebih aktif dalam kerja kelompok. Guru membimbing siswa dalam

mengerjakan soal dalam LKS .Guru memberikan umpan balik atas kegiatan diskusi kelas

dengan memberikan jawaban yang benar. Kegiatan inti berlangsung selama 70 menit.

Pada kegiatan penutup guru menunjuk secara acak perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, kelompok lain menanggapi. Siswa dengan

arahan guru membuat kesimpulan cara menyajikan data dalam bentuk diagram garis, dan

batang. Kegiatan dilanjutkan dengan guru memberikan tes individu/kuis untuk dikerjakan

siswa secara mandiri. Guru memberikan penghargaan dengan pujian kepada kelompok

terbaik (yang mempunyai interaksi personal paling dinamis). Tindak lanjut guru

memberikan tugas pada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya di rumah.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

38

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 17 Maret 2012 dengan

alokasi waktu 3 x 35 menit dimulai jam 07.15 – 09.00. Dimulai dengan kegiatan

pendahuluan yaitu berdoa, presensi, dilanjutkan dengan guru menyampaikan indikator

pencapaian hasil belajar yang akan ditempuh pada kegiatan pembelajaran dan

memotivasi siswa agar mengikuti pelajaran dengan serius agar mendapatkan hasil belajar

yang baik.

Kegiatan inti dimulai dengan guru menyampaikan materi pembelajaran penyajian

data dengan indikator menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran. Kegiatan

selanjutnya, guru meminta siswa mengelompokkan diri ke dalam kelompoknya, masing-

masing, guru membagi LKS pada masing-masing kelompok untuk dikerjakan secara

kelompok. Kemudian guru berkeliling untuk memberikan bimbingan pada siswa atau

kelompok yang mengalami kesulitan. Pada pertemuan ini siswa sudah mulai bisa

menyesuaikan diri dengan kelompoknya. Sudah ada anggota kelompok selain ketua

kelompok yang memberikan penjelasan pada teman kelompoknya, dan siswa sudah mulai

berani bertanya pada guru.

Kegiatan penutup guru menunjuk perwakilan satu kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, sedangkan kelompok lain menanggapi. Siswa

dengan arahan guru membuat kesimpulan, kemudian dilanjutkan dengan siswa

mengerjakan soal kuis/tes individu. Dilanjutkan guru memberikan penghargaan kelompok

terbaik selama melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan sebutan cukup, baik, sangat

baik, dan sempurna. Tindak lanjut dengan menugasi siswa untuk belajar di rumah sebagai

persiapan untuk ulangan harian pada hari Senin 19 Maret 2012. Ulangan harian diadakan

pada hari Senin tanggal 19 Maret 2012, dilanjutkan kegiatan remedial bagi yang nilainya

kurang dari KKM.

3) Observasi

Dari hasil pengamatan proses tingkah laku siswa diperoleh catatan masih

adanya siswa yang kurang aktif dalam belajar kelompok, pembelajaran masih didominasi

oleh ketua kelompok, siswa kurang antusias untuk bertanya pada teman maupun gurunya.

Sebagian besar masih belum aktif belajar dalam kelompoknya. Pada siklus pertama ini

siswa dibagi dalam kelompok kecil terdiri dari 5 kelompok , tiap kelompok terdiri dari 4

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

39

siswa dengan kemampuan heterogen ( kemampuan tinggi, sedang, rendah, laki-laki dan

perempuan). Siswa cenderung memilih kelompok yang disukainya tetapi guru memberikan

penjelasan pada anak bahwa anak harus belajar bersama dan kelompok dibentuk

berdasarkan nilai dasar yang diperoleh anak dengan kondisi yang heterogen (laki-laki,

perempuan, akademik tinggi, sedang, dan rendah).

Pada kegiatan ini dilakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses

pembelajaran yang didesain dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD yaitu

meliputi aktivitas mengajar guru, situasi kelas, dan aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Berdasarkan observasi dari teman sejawat aktivitas mengajar guru cukup

baik sesuai dengan langkah-langkah dalam pembelajaran kooperarif tipe STAD. Ada

beberapa kelompok belum terlibat secara aktif. Ketua kelompok masih mendominasi

dalam pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan penilaian hasil belajar siswa pada pra siklus diperoleh

data nilai rata-rata kelas pra siklus 54,95 pada siklus 1 meningkat rata-ratanya menjadi

63,75 (meningkat 16,01%). Ketuntasan belajar pada pra siklus yang tuntas hanya 6 siswa

(30%) meningkat menjadi 13 siswa (65%) pada siklus 1 ( terjadi peningkatan 35%).

Terjadi peningkatan hasil belajar siswa tetapi indikator kinerja belum tercapai karena

ketuntasan baru mencapai 65%, sedangkan indikator kinerja ketuntasan mencapai 75%.

4) Refleksi

Berdarkan hasil observasi yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus 1 dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Proses

Dari proses pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi ada beberapa hal yang

perlu perbaikan pada tindakan selanjutnya. Hal tersebut adalah:

1) Belum semua anggota kelompok aktif bekerja sama untuk melaksanakan tugas

yang diberikan oleh guru, ketua kelas masih mendominasi dalam pembelajaran.

2) Belum semua siswa yang pandai dalam kelompoknya mau membantu

temannya yang belum paham.

3) Siswa dalam kelompok ada yang berbicara sendiri dengan temannya.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

40

4) Sebagian siswa ada yang tidak cocok dengan temannya dan cenderung

memilih teman yang disukai dalam kelompoknya.

5) Adanya sifat malu dan kurang percaya diri pada siswa sehingga siswa malu

untuk bertanya baik pada temannya, maupun gurunya.

b. Hasil Tes.

Hasil nilai tes siklus 1 ternyata belum dapat memenuhi target dari tujuan yang

diharapkan, sebab ketuntasan klasikal hanya 65% (13 siswa dari 20 siswa kelas enam)

dan rata-rata hasil belajar 63,75 padahal yang ditetapkan ketuntasan belajar klasikal 75%

artinya ≥15 siswa telah mencapai KKM. Karena itu perlu diadakan perbaikan dan

peningkatan hasil belajar pada siklus 2. Perkembangan hasil belajar siklus 1 dapat dilihat

pada tabel 4.3, berikut:

Tabel 4.3

Perkembangan Hasil Belajar Siklus 1

Keadaan Pra Siklus Siklus 1 Indikator Kinerja

75 % tuntas(KKM≥ 65)

Nilai rata-rata kelas 54,95 63,75

Ketuntasan 30% 65%

Nilai rata-rata kelas pada kondisi awal 54,95 dan pada akhir siklus 1 menjadi

63,75 (meningkat 16,01%). Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal 30% menjadi 65%

pada akhir siklus 1 (meningkat 35%), tetapi indikator kinerjanya belum tercapai, artinya

belum mencapai ketuntasan kasikal 75%.

c. Aktivitas mengajar guru

Guru sudah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan

tahapan model pembelajaran koperatif tipe STAD, tetapi belum berjalan secara maksimal

dalam hal penyajian materi pembelajaran, guru membimbing hanya pada siswa yang

mengalami kesulitan, penghargaan pada kelompok terbaik belum diberikan hadiah berupa

alat tulis yang lebih memotivasi siswa untuk bersaing dalam kegiatan kelompok. Aktivitas

mengajar guru dapat dilihat pada lampiran 16.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

41

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 2

1) Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil pada siklus 1, perlu perencanaan perbaikan pembelajaran

pada siklus 2 sebagai berikut:

a. Memantapkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

menekankan kerjasama, keaktifan, merotasi anggota kelompok berdasarkan

perolehan nilai pada hasil tes siklus 1. Guru melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan tahap-tahapan pembelajaran kooperatif tipe STAD secara

optimal, yaitu: 1) menyampain indikator pencapaian hasil belajar, 2)

menyajikan materi pembelajaran, 3) mengelompokkan siswa ke dalam 5

kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa secara heterogen, 4)

membimbing siswa dalam bekerja dan belajar, 5) evaluasi, memberikan tes

individu/kuis, dan tes akhir 6) memberikan penghargaan kelompok.

b. Guru memotivasi siswa untuk berani bertanya, dan menjawab pertanyaan

dengan memberikan bimbingan, dorongan arti penting rasa percaya diri dan

keberanian dalam kehidupan masyarakat, selain itu guru bisa menunjuk

siswa-siswa yang kurang aktif untuk bertanya/menjawab pertanyaan.

c. Menyusun RPP II (lampiran 1)

d. Menyusun LKS (lampiran 2)

e. Menyusun Naskah soal tes individu/kuis (lampiran 3)

f. Menyusun Naskah soal pos tes (lampiran 4)

g. Menyiapkan lembar observasi (lampiran 7)

2) Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus 2 dilaksanakan dalam 2 x pertemuan dengan Kompetensi Dasar:

“Menentukan mean, median, dan modus sekumpulan data”. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 April 2012 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit

dimulai dari jam 07.15 – 09.00 WIB membahas indikator menentukan mean (rata-rata)

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11 April 2012 membahas indikator

menentukan median dan modus sekumpulan data, dengan alokasi waktu 3 x 35 menit

dimulai dari jam 07.15 – 09.00.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

42

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 April 2012 dengan

alokasi waktu 3 x 35 menit. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatan pendahuluan

yaitu berdoa, presensi. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada

siswa.

Kegiatan inti dimulai dengan guru menyajikan materi pembelajaran secara

klasikal dengan metode ceramah, pengamatan, tanya jawab, dengan indikator

menentukan mean (rata-rata), guru menunjuk siswa secara acak untuk maju ke depan

mengerjakan soal dengan tujuan untuk mengukur kesiapan siswa. Setelah penyajian

materi pembelajara selesai dilanjutkan dengan guru mengorganisasikan siswa ke dalam 5

kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari 4 siswa heterogen dengan merombak anggota

kelompok berdasarkan perolehan nilai dasar pada hasil tes siklus 1 dengan tujuan adanya

penyegaran dan dinamikan kelompok. Setelah dibagi dalam kelompok-kelompok, guru

membagikan LKS sebagai bahan pembelajaran yang berisi latihan-latihan soal yang harus

dikerjakan oleh siswa secara kelompok, siswa yang pandai membimbing temannya yang

belum paham. Pada kegiatan ini keaktifan siswa mulai meningkat. Sebagian besar siswa

secara aktif bekerjasama menyelesaikan tugas yang terdapat dalam LKS rata-rata ada 2

sampai 3 anak dalam kelompok yang aktif. Siswa yang sudah paham sudah bersedia

membimbing temannya, siswa berani bertanya pada teman kelomponya dan gurunya.

Pada waktu kegiatan berlangsung guru membimbing siswa atau kelompok yang menemuai

kesulitan, rata-rata tiap kelompok berani bertanya pada gurunya. Pada kegiatan ini situasi

kelas tampak ramai, banyak siswa yang berani memberikan tanggapan. Guru memandu

jalannya kegiatan kerja kelompok.

Kegiatan penutup, guru menunjuk secara acak perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya, kelompok lain menanggapi. Siswa

dengan arahan guru menyimpulkan cara menentukan rata-rata (mean). Kemudian siswa

mengerjakan kuis yang harus dikerjakan secara mandiri, dan hasil kuis ini nanti digunakan

untuk peningkatan skor individu dalam kelompok. Guru memberikan tugas kepada siswa

untuk mempelajari materi pembelajaran selanjutnya.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11 April 2012 dengan

alokasi waktu 3 X 35 menit. Kegiatan pendahuluan dimulai dengan guru meminta siswa

untuk berdoa, presensi. Guru mengecek pengetahuan awal siswa. Guru menyampaikan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

43

tujuan pembelajaran yang akan ditempuh. Kegiatan pendahuluan berlangsung selama 10

menit.

Pada kegiatan inti Guru menyajikan materi pembelajaran dengan indikator

menentukan median, dan modus sekumpulan data. Guru meminta siswa berada dalam

kelompok belajar yang telah ditentukan seperti pada pertemuan sebelumnya. Pada

kegiatan ini siswa tampak tertib, dan terkendali. Guru meminta siswa membaca petunjuk

pada LKS dan buku pelajaran matematika. Guru berusaha membimbing kepada semua

kelompok Guru berkeliling mengamati kegiatan siswa, sebagian besar siswa dalam

kelompok saling bekerja sama memberikan bantuan, semua siswa terlibat aktif dalam

kegiatan belajar kelompok. Situasi kelas sudah kondusif, tertib, semua anggota kelompok

bekerja dengan penuh tanggung jawab. Siswa berani bertanya pada teman kelompoknya,

maupun gurunya. Kegiatan inti berlangsung selama 70 menit.

Pada kegiatan penutup guru menunjuk siswa secara acak untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Siswa dengan mengadakan refleksi dengan

melakukan tanya jawab seputar materi pembelajaran, siswa dengan bimbingan guru

membuat kesimpulan mengenai cara menentukan median dan modus sekumpulan data.

Kegiatan berikutnyan siswa mengerjakan kuis individu yang harus dikerjakan siswa secara

mandiri. Kegiatan penutup berlangsung selama 25 menit. Pemberian penghargaan kepada

kelompok terbaik, dengan memberikan hadiah berupa buku tulis dan bolpoint. Siswa

tampak puas dan senang mendapatkan hadiah tersebut. Ulangan harian dilaksanakan

pada hari Kamis tanggal 12 April 2012. Tindak lanjut guru memberikan remedial.

3) Observasi

Selama kegiatan pembelajaran pada siklus 2 berlangsung diadakan pengamatan

terhadap guru dan siswa. Pengamatan terhadap guru dilakukan oleh observer (pengamat)

oleh teman sejawat yaitu guru kelas 5 dengan mengisi lembar observasi aktivitas mengajar

guru dalam pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dari hasil observasi diperoleh

data bahwa pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD secara keseluruhan telah

berlangsung dengan baik dan dan guru telah melaksanakan semua langkah-langkah

kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajara kooperatif tipe STAD

(Lampiran 13). Guru mampu membangkitkan motivasi siswa. Sebagian besar siswa aktif

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

44

bekerjasama dalam menyelesaika tugas dalam kelompoknya. Kerjasama dalam kelompok

sangat baik, karena dari 4 siswa yang aktif 3 – 4 siswa. Siswa berani memberikan

tanggapan dalam presentasi kelompok. Situasi kelas tertib, siswa sudah paham tugas dan

kewajiban dalam kelompoknya. Guru telah melakukan bimbingan yang menyeluruh pada

semua kelompok. Hasil ulangan harian mencapai nilai rata-rata kelas 78,50 dengan

ketuntasan klasikal 95% . Hasil belajar pada siklus 2 sesuai dengan yang diharapkan yaitu

ketuntasan mencapai ≥ 75%, pada siklus 2 indikator kenerja sudah tercapai.

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan tes kognitif selama siklus 2 berlangsung, diperoleh data

bahwa guru telah berhasil menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru telah

melaksanakan semua langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan tahapan dalam

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Aktivitas mengajar guru mengalami peningkatan pada

siklus 2. Selain itu aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa

mengalami peningkatan dari siklus 1, ketuntasan belajar 65% pada siklus 1 menjadi 95%

(meningkat 30%) pada siklus 2, sedangkan rata-rata nilai meningkat dari 63,75 menjadi

78,50 (23,14%) pada siklus 2. Dengan demikian setelah dilaksanakan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD, pelaksanaan pada siklus 2 dianggap telah berhasil,

karena indikator kriteria keberhasilan sudah tercapai, yaitu ketuntasan klasikal telah

mencapai lebih dari 75%, yaitu ketuntasan belajar siswa mencapai 95%.

Hasil belajar pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

45

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siklus 2

No. KKM 65

Nilai Ketuntasan

Urut Induk Tuntas Tidak Tuntas

1. 821 80 √

2. 900 80 √

3. 903 80 √

4. 904 70 √

5. 905 90 √

6. 908 80 √

7. 918 90 √ 8. 919 70 √

9. 925 70 √

10. 926 70 √ 11. 928 70 √

12. 931 90 √

13. 933 100 √ 14. 936 80 √

15. 937 60 √

16. 938 80 √ 17. 939 70 √

18. 940 70 √

19. 943 70 √

20. 949 100 √ Jumlah 1.570 95 1

Rata-rata 78,5

Nilai Tertinggi

100

Nilai Terendah

60

Persentase 95% 5%

Berdasarkan tabel 4.4 ketuntasan belajar siswa pada siklus 2 mencapai 95%, dengan nilai

rata-rata kelas 78,5. Dengan demikian pada siklus 2 indikator kinerja (ketuntasan klasikal

75%) sudah tercapai, sehingga penelitian berhenti sampai siklus 2.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

46

4.2 Analisis Data

Data kuantitatif seperti data hasil belajar pra siklus, siklus 1, dan siklus 2

dianalis dengan statistik deskriptif, kemudian data yang terkumpul disajikan secara

sistematis dan diberi makna.

1) Nilai rata-rata digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam satu kelas. Nilai

rata-rata diperoleh dengan cara membagi jumlah nilai siswa dalam satu kelas dengan

jumlah siswa dalam satu kelas. Selain itu nilai rata-rata digunakan untuk

membandingkan peningkatan hasil belajar pra siklus, siklus 1, dan siklus 2.

2) Grafik, dipakai untuk menyajikan, menggambarkan hasil belajar matematika pada

tiap-tiap siklus.

3) Persentase, digunakan untuk menyajikan dan menggambarkan hasil belajar tiap-tiap

siklus.

Hasil belajar pra siklus, dan siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus, dan Siklus 1

Ketuntasan f %

Pra Siklus Siklus 1 Pra Siklus Siklus

1. Tuntas 6 13 30 65

2. Tidak Tuntas 14 7 70 35

Jumlah 20 20 20 100

Berdasarkan tabel 4.5, ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari pra

siklus yang tuntas ada 6 siswa (30%) meningkat menjadi 13 siswa (65% ) pada siklus 1

setelah diadakan tindakan penelitian.

Distribusi rata-rata hasil belajar pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Rentang Skor Nilai Hasil Belajar Pra Siklus

Rentang Nilai f %

30 – 42 3 15

43 – 55 9 45

56 – 68 7 35

69 - 81 1 5

Jumlah 20 100

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

47

Pada tabel 4.6 rentang rata- rata nilai terbanyak berada sekitar rentang 43 – 55 sebanyak

9 siswa dengan persentase 45%.

Ketuntasan Belajar Pra Siklus

Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Pra Siklus. Berdasarkan grafik tersebut ketuntasan

belajar sebesar 30% (sebanyak 6 siswa), siswa yang tidak tuntas ada 13 siswa (70%) dari

jumlah 20 siswa kelas 6. Dengan demikian ketuntasan belajar prasiklus belum mencapai

ketuntasan KKM (75%).

Distribusi Nilai Pos Tes Siklus 1

Tabel 4.7 Frekuensi Nilai Siklus 1

N f %

20 – 40 5 25

41 – 61 2 10

62 – 82 10 50

83 - 103 3 15

Jumlah 20 100

6

14

30

70

0

10

20

30

40

50

60

70

80

tuntas tidak tuntas

frek

uens

i/per

sent

ase

Ketuntasan Pra Siklus

frekuensi

Persentase

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

48

Berdasarkan tabel 4.7, frekuensi nilai terbesar pada siklus 1 berkisar pada rentang nilai

rata-rata 62 – 82 sebanyak 10 siswa, dengan persentase 50%. Nilai rata-rata kelas pada

siklus 1 sebesar 63,75.

Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1

Gambar 4.2, Grafik Ketuntasan Belajar Siklus 1. Berdasarkan grafik tersebut, siswa yang

tuntas ada 13 siswa dengan persentase ketuntasan 65%, sedangkan siswa yang tidak

tuntas ada 7 anak dengan persentase 35%. Dengan demikian pada siklus 1 indikator

kriteria keberhasilan belum tercapai, karena ketuntasan belajar masih di bawah 75%,

untuk itu perlu dilakukan tindakan perbaikan pada siklus 2.

Hasil Tes Siklus 2

Tabel 4.8 Daftar Rentang Nilai Tes Siklus 2

Rentang Nilai f %

58 - 69 1 5

70 - 81 14 70

82 - 93 3 15

94 - 105 2 10

Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel 4.8, frekuensi nilai terbesar pada siklus 2 berkisar pada rentang nilai

rata-rata 70 – 81 sebanyak 14 siswa (70%). Rata-rata nilai siklus 2 sebesar 78,50

13 7

65

35

0

10

20

30

40

50

60

70

Tuntas Tidak Tuntas

Ketuntasan Belajar Siklus 1

Frekuensi Nilai

Persentase

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

49

Gambar 4.3 Grafik Daftar Rentang Nilai Tes Siklus 2, berdasarka grafik 3 frekuensi nilai

terbesar siklus 2 berkisar pada rentang rata-rata nilai 70 – 81 sebanyak 14 siswa dengan

persentase 70%.

Ada pun ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 2

N F % Ket.

< 65 1 5 Tidak tuntas

≥ 65 19 95 Tuntas

Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel 4.9, ketuntasan belajar klasikal pada siklus 2 mencapai 95%, dengan

demikian indikator kinerja (ketuntasan klasikal 75%) sudah tercapai, sehingga penelitian

berhenti sampai siklus 2, karena pelaksanaan tindakan telah berhasil mencapai indikator

kinerja.

Analis data kualitatif meliputi aktivitas mengajar guru dan aktivitas kegiatan siswa

dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif.

Aktivitas mengajar guru Siklus 1 meliputi: 1) menjelaskan tujuan pembelajaran

dan indikator pencapaian hasil belajar, 2) menyajikan materi pembelajaran, 3)

mengorganisasi siswa kedalam 5 kelompok, 4) membimbing kelompok, 5) evaluasi hasil

belajar dengan memberikan tes individu/kuis, 6) memberikan penghargaan kelompok.

0

10

20

30

40

50

60

70

58-69 70-81 82-93 94-105

1

14

3 2 5

70

15 10

Nilai

frekuensi

persentase

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

50

Semua langkah-langkah kegiatan sudah terlaksana sesuai dengan tahapan dalam

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, tetapi pada pertemuan pertama

tahap penyampaian tujuan pembelajaran, penyajian materi pembelajaran, membimbing

kelompok, pemberian penghargaan kelompok belum berjalan secara optimal, baru pada

pertemuan ketiga keterlaksanaan langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif sudah terlaksana dengan kategori baik. Aktivitas mengajar guru pada siklus 2

sudah terlaksana sesuai dengan tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe

STAD, dan semua tahapan terlaksana dengan kategori baik (lampiran 16). Ada pun

aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10.Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1

No Kompenen yang Diamati

Pertemuan P

erse

ntas

e

(%)

Per

t. I

Per

sent

ase

(%)

Per

t. II

Per

sent

ase

(%)

Per

t. III

Per

sent

ase

(%)

Sik

lus

I

I II III

1. Siswa yang kurang aktif dalam kelompoknya.

15

13

10

75

65

50

63,3%

2 Siswa yang membimbing anggota kelompoknya yang belum paham soal pada LKS.

4

7

12

20

35

60

38,3%

3. Siswa yang mengajukan pertanyaan pada waktu mengalami kesulitan mengerjakan LKS.

3

5

11

15

25

55

31,6%

4. Siswa yang dapat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

2

5

7

10

25

35

23,3%

5. Siswa yang berani memberikan tanggapan terhadap kelompok lain.

2

6

8

10

30

40

26,7%

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

51

Pada siklus 1, persentase siswa yang kurang aktif dalam kelompoknya sebesar 63,3%,

siswa yang membimbing temannya yang belum paham sebesar 38,3%, siswa yang berani

mengajukan pertanyaan sebesar 31,6%, siswa yang dapat mempresentasikan hasil kerja

kelompok/berani maju ke depan sebesar 23,3%, dan siswa yang berani memberikan

tanggapan sebesar 26,7%. Berdasarkan hasil data tersebut, maka perlu diadakan

perbaikan peningkatan pada pelaksanaan tindakan siklus 2.

Tabel 4.11.Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2.

No

Kompenen yang

Diamati

Pertemuan

Per

sent

ase

Per

tem

uan

I

Per

sent

ase

Per

tem

uan

II

Per

sent

ase

Sik

lus

II

I

II

1. Siswa yang kurang aktif dalam kelompoknya.

5 3 25 15 20

2 Siswa yang membimbing anggota kelompoknya yang belum paham soal pada LKS.

8 13 40 65 52,5

3. Siswa yang mengajukan pertanyaan pada waktu mengalami kesulitan mengerjakan LKS.

7 12 35 60 47,5

4. Siswa yang dapat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

5 8 25 40 32,5

5. Siswa yang berani memberikan tanggapan terhadap kelompok lain.

6 10 30 50 40

Aktivitas belajar siswa pada siklus 2 mengalami peningkatan dari siklus 1, siswa yang

kurang aktif tinggal 20%, siswa yang membimbing temannya ada 52,5, siswa yang berani

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

52

bertanya ada 47,5%, siswa yang dapat mempresentasikan hasil kerja 32,5% dan siswa

yang memberikan tanggapan kelompok lain ada 40%. Dapat ditarik kesimpulan bahwa

aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus 2.

4.3 Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1) Aktivitas siswa.

Pada siklus I aktivitas siswa masih tergolong rendah, siswa yang kurang aktif dalam

kelompoknya sekitar 63,3%. Siswa masih banyak yang belum paham dengan kegiatan

pembelajaran koperatif tipe STAD, karena kurangnya penjelasan, sehingga siswa

kurang termotivasi, malu, takut bertanya pada guru. Oleh karena itu pada setiap

proses pembelajaran berlangsung siswa selalu diberi bimbingan dan motivasi agar

tumbuh rasa percara diri yang akhirnya siswa berani bertanya, bertindak,

bekerjasama dengan teman kelompoknya.

2) Siswa masih takut bertanya dan mengeluarkan pendapat. Ini disebabkan karena

belum terbiasa atau belum terlatih, maka sangat perlu siswa diberi kesempatan

untuk menjawab pertanyaan, dan tanya jawab. Hal ini diharapkan dapat melatih

dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan berpendapat dengan teman

sejawa. Dalam diskusi kelompok, ada beberapa kelompok yang terlihat pasif. Pada tes

siklus I, siswa masih banyak yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal,

kebanyakan siswa salah dalam soal menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran.

Hal ini terutama sebagian siswa tidak membawa jangka, dan busur derajat, dan

kurang paham mengenai materi pembelajaran.

3) Pada kegiatan pembelajaran siklus II, sebagian besar siswa berani bertanya pada

guru, dan temannya. Keberanian siswa semakin tumbuh, siswa dengan kesadaran

sendiri berani menunjukkan jarinya untuk menjawab pertanyaan, dan memberi tanggapan

terhadap kelompok lain.

4) Selama mengerjakan tes individu, dan tes akhir semua siswa mengerjakan dengan tertib.

Penggunaan permainan mata dadu dan kartu bilangan untuk menentukan modus dan

median suatu data menarik minat siswa untuk belajar sambil bermain.

5) Pada tes siklus II, siswa mengerjakan tugas dengan baik dan mengalami peningkatan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

53

hasil dibandingkan dengan hasil tes-tes sebelumnya. Siswa mengerjakan tes akhir

dengan tenang dan tertib. Persentase ketuntasan siswa mencapai 95% dari jumlah 20

siswa kelas VI SD Negeri Simpar. Dengan demikian pada siklus II dipandang cukup,

karena ketuntasan belajar siswa telah mencapai tolok ukur keberhasilan yaitu

ketuntasan belajar telah mencapai ≥ 75%.

6) Aktivitas mengajar guru juga mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2,

guru telah melaksanakan tahapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

kategori baik

7) Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hasil belajar yang dicapai

siswa kelas VI SD Negeri Simpar, dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut:

Tabel 4.12. Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus

Nilai Rata-rata

Kondisi Awal/Pra Siklus

Siklus 1 Siklus 2

54,95 63,75 78,50

Berdasarkan tabel 4.12, dapat dijelaskan bahwa telah terjadi peningkatan nilai rata-

rata kelas dari kondisi PraSiklus nilai rata-rata 54,95, pada siklus 1 meningkat

menjadi 63,75, kemudian naik menjadi 78,50 pada siklus 2. Hal ini berarti telah

terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VI setelah diterapkannya

model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dilihat dari rata-rata nilai pada siklus 2

tersebut, maka kriteria hasil belajar siswa adalah termasuk kriteria baik seperti yang

dikemukakan oleh (Sudjana,2002).

Tabel 4.13 Kriteria Hasil Belajar Siswa

Rata-rata nilai Nilai Huruf Kriteria

80 ≤ N ≤ 100 A Baik Sekali

70 ≤ N < 80 B Baik

60 ≤ N < 70 C Cukup

50 ≤ N < 60 D Kurang

0 ≤ N < 50 E Kurang Sekali

Sumber: Sudjana, 2002 Prosedur untuk mengetahui kriteria hasil belajar aspek kognitif.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

54

Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Antar Siklus

Berdasarkan Gambar 4 tersebut diketahui nilai rata-rata hasil belajar siswa antar siklus

mengalami peningkatan untuk tiap siklus dari pra siklus nilai rata-rata 54,95 naik menjadi

63,75 pada siklus 1, lalu meningkat menjadi 78,50 pada siklus 2.

Persentase ketuntasan belajar siswa kelas VI SD Negeri Simpar Pra Siklus, Siklus 1, dan

Siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

N

F % Indikator Kinerja,

Ketuntasan 75%

Pra Siklus

Siklus 1

Siklus 2

Pra Siklus

Siklus 1

Siklus 2

< 65 14 7 1 70 35 5 KKM=65

≥ 65 6 13 19 30 65 95

Jml 20 20 20 100 100 100

Berdasarkan tabel 4.14, ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi pra

siklus siswa yang tuntas belajar ada 6 siswa (30%), pada siklus 1 meningkat menjadi 13

siswa (65%), kemudian pada siklus 2 meningkat menjadi 19 siswa (95%). Dapat ditarik

kesimpulan bahwa telah terjadi peningkatan ketuntasan belajar setelah diterapkannya

model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pada siklus 2 indikator kinerja sudah tercapai,

54,95 63,75

78,5

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Nila

i

Siklus

Diagram Perbandingan Rata-rata Antar Siklus

Nilai Rata-rata

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

55

karena ketuntasan belajar siswa kelas VI SD Negeri Simpar telah mencapai ≥ 75%

sehingga penelitian tindakan kelas berhenti pada siklus 2.

Berdasarkan hasil secara keseluruhan, pembelajaran matematika dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VI SD

Negeri Simpar Kecamatan Bandar Kabupaten Batang semester dua tahun pelajaran

2011/2012 dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Gambar 4.5 Grafik Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

Gambar 4.6 Grafik Persentase Ketuntasan Belajar PraSiklus, Siklus 1, dan Siklus 2

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

6

13

19

13

7

1

Ban

yak

Sis

wa

Siklus

Tuntas

Tidak Tuntas

30

65

95

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

prasiklus siklus 1 siklus 2

Per

sen

tase

(%

) K

etu

nta

san

Ketuntasan belajar

Column2

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2132/5/T1...Pertemuan pertama membahas materi Pengolahan Data dengan indicator menyajikan data dalam

56

Berdasarkan grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai hasil belajar

siswa pada masing-masing siklus, pada pra siklus siswa yang tuntas belajar ada 6 siswa

(30%), meningkat menjadi 13 siswa (65%) pada siklus 1, kemudian meningkat menjadi 19

siswa (95%) pada siklus 2. Berdasarkan hasil ketuntasan belajar siklus 2, indikator kinerja

telah tercapai, yaitu ketuntasan belajar siswa telah mencapai 95%. Hal ini berati

penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar

siswa, sehingga Model Pembelajaran Kooperatif memiliki kelebihan seperti yang

dikemukakan menurut Roestiyah (2001:17), yaitu:

1) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan

bertanya dan membahas suatu masalah.

2) Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan

berdiskusi.

3) Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu dan

kebutuhan belajarnya.

4) Para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka dan mereka lebih aktif

dalam diskusi.

5) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa

menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang lain.