laporan 3 (indicator )

20
A. Judul Praktikum : Indikator B. Hari/Tanggal Percobaan : Senin, 26 Maret 2012 jam 10.00-12.30 C. Tujuan Percobaan : 1. Menentukan skala PH 2. Membuat ekstrak tumbuh- tumbuhan 3. Menentukan trayek perubahan PH D. Tinjauan Pustaka : Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air dapat melepaskan ion hidrogen (H + ), sedangkan basa adalah zat yang dalam air dapat melepaskan hidroksida (OH - ). Menurut teori Bronsted-Lowry, asam adalah donor proton (H + ), sedangkan basa adalah akseptor proton. Menurut Lewis, asam adalah penerima/akseptor pasangan elektron, sedangkan basa adalah pemberi/donor pasangan elektron. Sifat asam dan basa larutan tidak hanya terdapat dalam larutan air, tetapi juga dalam larutan lain seperti amoniak, eter, dan benzena. Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa). Indikator Buatan Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, indikator universal, fenolptalin, dan metal jingga. Indikator universal, phenoptalein, dan metil jingga selain dapat mengidentifikasi sifat larutan asam basa

Upload: yiyinsetiaranta

Post on 12-Aug-2015

417 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

laporan praktikum kimia dasar

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan 3 (Indicator )

A. Judul Praktikum : Indikator

B. Hari/Tanggal Percobaan : Senin, 26 Maret 2012 jam 10.00-12.30

C. Tujuan Percobaan : 1. Menentukan skala PH

2. Membuat ekstrak tumbuh-tumbuhan

3. Menentukan trayek perubahan PH

D. Tinjauan Pustaka :

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air dapat melepaskan ion hidrogen (H+), sedangkan basa adalah zat yang dalam air dapat melepaskan hidroksida (OH-). Menurut teori Bronsted-Lowry, asam adalah donor proton (H+), sedangkan basa adalah akseptor proton. Menurut Lewis, asam adalah penerima/akseptor pasangan elektron, sedangkan basa adalah pemberi/donor pasangan elektron.

Sifat asam dan basa larutan tidak hanya terdapat dalam larutan air, tetapi juga dalam larutan lain seperti amoniak, eter, dan benzena. Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa).

•  Indikator Buatan

Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, indikator universal, fenolptalin, dan metal jingga.

Indikator universal, phenoptalein, dan metil jingga selain dapat mengidentifikasi sifat larutan asam basa juga dapat digunakan untuk menentukan derajat keasaman (pH) larutan.

Macam-macam indikator buatan

Methyl Orange (MO)

Indikator MO merupakan indikatorasam-basa yang berwarna merah

dalam suasana asam dan berwarna jingga dalam suasan abasa, dengan

trayek pH 3,1 – 4,4.

Phenolphtalein (PP)

Indikator Phenolphtalein dibuat dengan cara kondensasi

anhidridaftalein (asamftalat) dengan fenol. Trayek pH 8,2–10,0 dengan

Page 2: Laporan 3 (Indicator )

warna asam yang tidak berwarna dan berwarna merah muda dalam larutan

basa.

Methyl Red

Indikator methyl Red adalah indikator asam basa yang memiliki

trayek pH 4,2–6,3 dengan berwarna merah dalam suasana asam dan

berwarna kuning dalam suasana basa.

BromTimol Blue (BTB)

Indikator BTB atau biru bromtimol dalam larutan asam berwarna

kuning dan dalam larutan basa berwarna biru. Warna dalam keadaan

asam disebut warna asam dan warna dalam keadaan basa disebut

warna basa. Trayek pH pada 6,0 – 7,6.

Indikator Universal

Indikator Universal adalah suatu pH indikator untuk menandai

kadar keasaman atau kadar kebasaan suatu larutan. Indikator universal

adalah gabungan dari beberapa indikator. Larutan indikator universal yang

biasa digunakan dalam laboratorium terdiri dari metal jingga (trayek : 2,9-

4,0), metal merah (trayek : 4,2-6,3), bromtimolbiru (trayek : 6,0-7,6),

danfenolftalein (trayek : 8,3-10,0). Indikator-indikatoritumemberiwarna yang

berbedabergantungpada pH larutan.

KertasLakmus

Kita mengenal dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan

biru. Pada larutan asam, kertas lakmus selalu berwarna merah,

sedangkan dalam larutan basa kertas lakmus selalu berwarna biru. Jadi,

larutan asam akan mengubah kertas lakmus warna biru menjadi merah

dan larutan basa akan mengubah warna lakmus merah menjadi biru.

Page 3: Laporan 3 (Indicator )

Tabel Trayek pH dari Beberapa Indikator Buatan

•  Indikator Alam

Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan. Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.

Page 4: Laporan 3 (Indicator )

Tabel Perubahan Warna dari Beberapa Indikator Alam

Indikator alam Warna Asli Warna dalam Asam Warna dalam

Basa

Kubis Merah ungu/ merah lembayung merah muda hijau

Bunga Sepatu merah tua Merah kuning

Bunga Mawar merah merah hijau

Bayam Merah merah keunguan merah muda kuning

Geranium Merah jingga tua / orange kuning

Kunyit jingga tua / orange Kuning merah

Bunga Pacar jingga tua / orange Merah kuning

E. Rancangan Percobaan :

1. Penentuan skala pH

Masing – masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Tes pH dengan kertas indikator universal

Tambahkan 2 tetes indikator universal pada tiap tabung reaksi

Tentukan pH tiap tabung dengan membandingkan terhadap skala warna pada kertas indikator dicocokkan dengan larutan baku

Tentukan sifat asam/basa

Keterangan :

HCl 0,1M 2ml PH=1

CH3COOH 2ml PH=2

Asam Borat 2% 2ml PH=5

NaCl 5% 2ml

PH=7

NaHCO3 5% 2ml PH=8,3

Na2CO3 5% 2ml PH=10,6

pH masing – masing larutan berdasarkan kertas indikator universal

HCl berwarna merah (+

+)

CH3COOH merah

Asam Borat

kuning

NaCl hijau

NaHCO3 biru

Na2CO3 biru

Page 5: Laporan 3 (Indicator )

Dimasukkan 2 ml larutan ke dalam 6 tabung reaksi yaitu larutan HCl 0,1 M, CH3COOH, Asam borat 2%, NaHCO3 5%, Na2CO3 5% kemudian di tes dengan kertas indicator universal dan dicocokkan dengan trayek skala pH. Setelah itu pada masing-masing larutan ditambahkan 2 tetes indicator universal kemudian perubahan warna yang terjadi dibandingkan dengan larutan untuk menentukan harga pH

2. Pembuatan ekstrak

Ditimbang 1-2 gram Dipotong kecil-kecpil dan di haluskan Dimasukkan 5ml alkohol atau campuran alkohol

dan aseton Diaduk hingga zat warna terekstrak Larutan disaring dan digunakan sebagai indikator

Keterangan :Bunga mawar ditimbang 1-2 gram kemudian dihaluskan dan dimasukkan ke dalam gelas kimia dicampur dengan alcohol, diasuk hingga zat warna terekstrak lalu larutan disaring dan digunakan sebagai indicator alami.

3. Penentuan trayek perubahan pH

Dimasukkan 2 tetes larutan baku denganpH tertentu

Ditambah 1 tetes indikator phenoptalein pada masing-masing tetesan dalam plat

Catat pH sesuai perubahan warna

Keterangan : Plat tetes ditetesi dengan 2 tetes larutan baku dengan pH tertentu dan ditambah 1 tetes indikator phenoptalein pada masing-masing tetesan dalam plat kemudian dicatat pH sesuai perubahan warna.

mawar

Indikator alami mawar

Plat tetes

Terjadi perubahan warna pada larutan basa

Page 6: Laporan 3 (Indicator )

Dimasukkan 2 tetes larutan baku dengan pH tertentu

Ditambah 1 tetes indikator alami mawar pada masing-masing tetesan dalam plat

Keterangan :Plat tetes ditetesi dengan 2 tetes larutan baku dengan pH tertentu dan ditambah 1 tetes indikator alami mawar pada masing-masing tetesan dalam plat kemudian dicatat perubahan warna yang terjadi pada larutan basa.

F. Hasil Pengamatan

NO PERCOBAAN HASIL PERCOBAANSEBELUM SESUDAH

1. Penentuan skala PH

Penentuan pH

menggunakan kertas

universal

Penentuan pH menggunakan larutan baku

2 ml Larutan HCl 0,05 M

Larutan HCl tidak

berwarna

pH= 2 Larutan HCl berwarna merah

pH= 22 ml larutan CH3COOH

Larutan CH3COOH

tidak berwarna

pH= 2 Larutan CH3COOH

berwarna merahPH= 2

2 ml larutan Asam borat

Larutan Asam borat tidak berwarna

pH= 6 Larutan Asam borat berwarna

kuningpH= 6

2 ml larutan NaCl 5%

Larutan NaCl tidak

berwarna

pH= 7 Larutan NaCl berwana hijau

pH= 72 ml larutan NaHCO3 5%

Larutan NaHCO3

tidak berwarna

pH= 10 Larutan NaHCO3

berwarna unguPH= 10

2 ml larutan Na2CO3 5%

Larutan Na2CO3 tidak

berwarna

pH= 11 Larutan Na2CO3

berwarna unguPH= 13

Plat tetes

Terjadi perubahan warna pada larutan basa

Page 7: Laporan 3 (Indicator )

2 Pembuatan ekstrak tumbuh-

tumbuhanPenyaringan

ekstrak mawarEkstrak mawar

berwarna merah

3. Penentuan trayek perubahan PH

Menggunakan Indicator pp

Menggunakan Indicator alami

mawarPlat tetes

dimasukkan 2 tetes larutan beku

kemudian ditambah indicator phenoptalein dan indikator alami

mawar

HCl tidak berwarna

HCl merah

CH3COOH tidak

berwarna

CH3COOH berwarna merah

Asam borat tidak

berwarna

Asam borat berwarna merah

NaCl tidak berwarna

NaCl berwarna merah

NaHCO3

berwarna ungu

NaHCO3

berwarna hijau

Na2CO3

berwarna ungu

Na2CO3

berwarna hijau

G. Analisis Data

1. Pada percobaan pertama,

o 2 ml larutan HCl 0,05M di tes skala pH nya dengan menggunakan

kertas indikator universal didapatkan pH nya sebesar 2 kemudian

larutan ditetesi dengan indikator universal sebanyak 2 tetes. Terjadi

perubahan warna menjadi merah kemudian dibandingkan dengan pH

larutan baku. Didapatkan pH nya sebesar 2.

o 2 ml larutan CH3COOH di tes skala pH nya dengan menggunakan

kertas indikator universal didapatkan pH nya sebesar 2 kemudian

Page 8: Laporan 3 (Indicator )

larutan ditetesi dengan indikator universal. Terjadi perubahan warna

menjadi merah kemudian dibandingkan dengan pH larutan baku.

Didapatkan pH nya sebesar 2.

o 2 ml larutan Asam borat di tes skala pH nya dengan menggunakan

kertas indikator universal didapatkan pH nya sebesar 6 kemudian

larutan ditetesi dengan indikator universal. Terjadi perubahan warna

menjadi kuning kemudian dibandingkan dengan pH larutan baku.

Didapatkan pH nya sebesar 6.

o 2 ml larutan NaCl di tes skala pH nya dengan menggunakan kertas

indikator universal didapatkan pH nya sebesar 7 kemudian larutan

ditetesi dengan indikator universal. Terjadi perubahan warna menjadi

hijau kemudian dibandingkan dengan pH larutan baku. Didapatkan pH

nya sebesar 7.

o 2 ml larutan NaHCO3 di tes skala pH nya dengan menggunakan kertas

indikator universal didapatkan pH nya sebesar 10 kemudian larutan

ditetesi dengan indikator universal. Terjadi perubahan warna menjadi

ungu kemudian dibandingkan dengan pH larutan baku. Didapatkan pH

nya sebesar 10.

o 2 ml larutan Na2CO3 di tes skala pH nya dengan menggunakan kertas

indikator universal didapatkan pH nya sebesar 11 kemudian larutan

ditetesi dengan indikator universal. Terjadi perubahan warna menjadi

ungu kemudian dibandingkan dengan pH larutan baku. Didapatkan pH

nya sebesar 13.

2. Pada percobaan kedua yaitu pembuatan ekstrak tumbuhan yaitu bunga

mewar merah. 1 gram bbunga mawar merah di haluskan kemudian di

ambil ekstraknya dan disaring didapatkan ekstrak mawar alami yang

dapat dijadikan sebagai indikator alami.

3. Pada percobaan ketiga yang pertama larutan pH baku dengan pH

tertentu ditetesi dengan 1 tetes indikator phenoptalein terjadi

perubahan warna pada larutan NaHCO3 yaitu berwarna ungu dan

Page 9: Laporan 3 (Indicator )

larutan Na2CO3 berwarna ungu. Sementara pada larutan HCl,

CH3COOH, asam borat dan NaCl tidak terjasi perubahan warna.

Percobaan ketiga yang kedua 2 tetes larutan baku dengan pH tertetu

yang ditetesi dengan 1 tetes indikator alami mawar merah pada

masing-masing larutan terjadi perubahan warna pada masing-masing

larutan antara lain , HCl yang semula tidak berwarna menjadi berwarna

merah pekat, CH3COOH berwarna merah, Asam borat berwarna

merah, NaCl berwarna merah, NaHCO3 berwarna hijau dan Na2CO3

berwarna hijau.

H. Pembahasan

Pada percobaan pertama, larutan HCl yang didapatkan tidak terdapat

adanya perbedaan skala pH pada saat menggunakan kertas indikator

universal dan saat ditetesi dengan indikator universal. pH yang didapatkan

saat menggunakan kertas indikator universal sudah sesuai dengan teori yaitu

2. Hal ini karena larutan HCl merupakan asam kuat sehingga pH yang

didapatkan <7. Dan pada saat ditetesi indikator universal nampak bahwa pH

yang didapatkan sebesar 2. Hal ini menunjukkan bahwa larutan HCl

merupakan larutan yang bersifat asam karena pH yang didapatkan <7. Dan

ini sesuai dengan teori namun tidak sesuai dengan hipotesis awal bahwa

larutan HCl mempunyai pH sebesar 1.

Pada percobaan selanjutnya, larutan CH3COOH tidak memiliki perbedaan

skala pH pada saat menggunakan kertas indikator universal dan saat ditetesi

dengan indikator universal. pH yang didapatkan saat menggunakan kertas

indikator universal yaitu 2. Hal ini karena larutan CH3COOH merupakan

asam lemah sehingga pH yang didapatkan < 7 dan > pH HCl. Dan pada saat

ditetesi indikator universal nampak bahwa pH yang didapatkan sebesar 2.

Hal ini menunjukkan bahwa larutan CH3COOH juga merupakan larutan

yang bersifat asam karena pH yang didapatkan <7. Dan ini sesuai dengan

teori dan hipotesis awal bahwa pH larutan CH3COOH sebesar 2.

Page 10: Laporan 3 (Indicator )

Pada larutan asam borat tidak ditemukan adanya perbedaan skala pH pada

saat menggunakan kertas indikator universal dan saat ditetesi dengan

indikator universal. Keduanya menunjukkan bahwa pH yang didapatkan < 7,

yang artinya bahwa asam borat termasuk asam yang sangat lemah jika

dibandingkan dengan larutan CH3COOH. Dan ini sesuai dengan teori.

Pada larutan NaCl tidak ditemukan adanya perbedaan skala pH pada saat

menggunakan kertas indikator universal dan saat ditetesi dengan indikator

universal. Keduanya menunjukkan bahwa pH yang didapatkan adalah = 7,

yang artinya bahwa larutan NaCl termasuk larutan garam yang netral. Hal

ini sesuai dengan teori.

Pada larutan NaHCO3 terdapat adanya perbedaan skala pH pada saat

menggunakan kertas indikator universal dan saat ditetesi dengan indikator

universal. pH yang didapatkan saat menggunakan kertas indikator universal

sudah sesuai dengan teori yaitu 10. Hal ini dikarenakan larutan NaHCO3

merupakan basa lemah sehingga pH yang didapatkan > 7. Dan pada saat

ditetesi indikator universal nampak bahwa pH yang didapatkan sebesar 13.

Hal ini menunjukkan bahwa larutan NaHCO3 merupakan larutan yang

bersifat basa karena pH yang didapkan > 7. Dan ini sesuai dengan teori.

Pada larutan Na2CO3 terdapat adanya perbedaan skala pH pada saat

menggunakan kertas indikator universal dan saat ditetesi dengan indikator

universal. pH yang didapatkan saat menggunakan kertas indikator universal

sudah sesuai dengan teori yaitu 11. Hal ini dikarenakan larutan Na2CO3

merupakan basa kuat sehingga pH yang didapatkan > 7. Dan pada saat

ditetesi indikator universal nampak bahwa pH yang didapatkan sebesar 13.

Hal ini menunjukkan bahwa larutan Na2CO3 merupakan larutan yang bersifat

basa karena pH yang didapkan > 7. Dan ini sesuai dengan teori.

Pada percobaan ketiga, Larutan baku HCl, CH3COOH, asam borat, dan

NaCl tidak mengalami perubahan warna ketika ditetesi dengan indikator

phenoptalein. Hal ini sesuai dengan teori, karena indikator phenoptalein

hanya dapat mendeteksi pH pada 8,2 – 10,0. Oleh karena NaHCO3 dan

Na2CO3 memiliki pH > 7, maka larutan tersebut berubah warna pada saat

Page 11: Laporan 3 (Indicator )

ditetesi dengan indikator penoptalein. Hal ini ditandai terbentuknya larutan

yang berwarna ungu diatas plat tetes.

Pada percobaan selanjutnya, Larutan baku HCl, CH3COOH, asam borat,

dan NaCl mengalami perubahan warna menjadi merah ketika ditetesi dengan

indikator alami mawar. Hal ini sesuai dengan teori, karena indikator alami

mawar digunakan sebagai pendeteksi pH larutan basa dan tidak akan

berubah warna pada larutan yang bersifat asam. Oleh karena NaHCO3 dan

Na2CO3 memiliki pH > 7, maka larutan tersebut berubah warna pada saat

ditetesi dengan indikator . Hal ini ditandai terbentuknya larutan yang

berwarna hijau diatas plat tetes ( hijau tua untuk NaHCO3 dan hijau muda

untuk Na2CO3 ).

I. Diskusi

Pada percobaan pertama terdapat perbedaan besar pH antara larutan yang

diuji dengan kertas indicator universal dengan perbandingan setelah ditetesi

indicator universal. Hal ini dikarenakan konsentrasi HCl terlalu kecil sehingga

ketika ditetesi dengan indicator universal pH yang didapatkan >1. Hal ini

sesuai dengan perhitungan

pH = - log [H+]

= - log 5.10-2

= 2 – log 5

= 1,3

Jika dibandingkan dengan konsentrasi 0,1 M akan didapatkan pH = 1

Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi mempengaruhi pH larutan tersebut.

Nampak bahwa semakin kecil konsentrasi, maka semakin besar pH yang

diperoleh.

Pada larutan asam borat terdapat perbedaan pH antara hasil percobaan

yang sebesar 6 dan hipotesis sebesar 5. Hal ini disebabkan pipet yang

digunakan masih dalam keadaan basah oleh air sehingga terkontaminasi dan

menyebabkan konsentrasi asam borat berubah.

J. Kesimpulan

Page 12: Laporan 3 (Indicator )

pH larutan asam <7 sedangkan pH larutan basa >7 dan pH larutan

garam =7

Tumbuhan mawar merah bersifat basa yang ditandai dengan perubahan

warna hijau jika larutan dalam keadaan basa dan warna merah jika

larutan dalam keadaan asam

Konsentrasi mempengaruhi besarnya pH larutan

K. Pertanyaan dan Jawaban

1. Bagaimana cara pemilihan indikator yang benar? Jelaskan!

2. Apa yang dimaksud dengan indikator universal?

3. Apa yang dimaksud dengan indikator tunggal dan indikator campuran?

Jelaskan perbedaan fungsinya dan berikan contohnya!

Jawaban :

1. Cara pemilihan indicator yang benar adalah dengan menyesuaikan

indicator yang dipilih dengan jenis larutan yang dideteksi pH-nya.

Misalnya, dengan menggunakan indicator PP, maka larutan yang

hanya bersifat basa saja yang bisa dideteksi pH-nya yang ditandai

dengan berubahnya warna menjadi ungu, sementara pada larutan

asam tidak terjadi perubahan warna.

2. Indikator Universal adalah suatu pH indikator untuk menandai

kadar keasaman atau kadar kebasaan suatu larutan. Indikator

universal adalah gabungan dari beberapa indicator

3. Indikator tunggal adalah indikator yang berdiri sendiri tanpa perlu

indikator lain dan berfungsi untuk mendeteksi larutan bersifat asam

atau basa tetapi tidak dapat mengetahui harga pH dan pOH.

Contoh : indicator phenoptalein yang digunakan untuk mendeteksi

larutan yang bersifat basa

Indikator ganda adalah indikator yang tidak dapat berdiri sendiri

atau memerlukan indikator lain

L. Daftar Pustaka

Page 13: Laporan 3 (Indicator )

Tim kimia dasar.2011.Penuntun Praktikum Kimia Dasar Lanjut.Surabaya :

Unipres

Tim Kimia Dasar.2010.Kimia Dasar II.Surabaya:Unipres

2010_anita. file:///E:/materi/praktikum%20indikator/trayek%20pH.htm. diakses pada 28 Maret 2012RinoSafrizal,May23,2011.http://jejaringkimia.blogspot.com/2009/12/indikator-asam-basa.html. diakses pada 28 Maret 2012

Lampiran

Page 14: Laporan 3 (Indicator )

Gambar percobaan