bab iv hasil penelitian dan pembahasan · dan reliabilitas soal. dari 45 soal yang telah di buat...
TRANSCRIPT
69
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngraji 3 Purwodadi dan
Sekolah Dasar Negeri Ngraji 4 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Grobogan. Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ngraji 3 Purwodadi digunakan sebagai
kelompok kontrol sedangkan Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ngraji 4 Purwodadi
sebagai kelas eksperimen. Kedua Sekolah Dasar tersebut terletak di satu
kecamatan yang sama yaitu kecamatan Purwodadi dan Sekolah Dasar tersebut
adalah satu Gugus yaitu Gugus Diponegoro. Subjek dalam penelitian ini adalah
Siswa kelas IV SD Negeri Ngraji 3 Purwodadi dan Siswa kelas IV SD Negeri
Ngraji 4 Purwodadi dengan proporsi sesuai dengan tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Subjek Penelitian
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa terdapat 62 siswa sebagai subjek penelitian
dengan jumlah masing – masing antara kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak
jauh berbeda. Siswa Kelas IV SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi sebagai kelompok
eksperimen berjumlah 32 siswa sedangkan Siswa Kelas IV SD Negeri Ngraji 3
Purwodadi sebagai kelompok kontrol berjumlah 30 siswa. Jadi, hanya terdapat
selisih 2 siswa saja antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini, dilaksanakan pada bulan Maret sampai April
tahun 2016. Tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan
menentukan subyek penelitian terlebih dahulu. Peneliti menentukan subyek
No Nama
Sekolah Status Kelas
Jumlah
Siswa Kelompok
1 SD Negeri
Ngraji 4
Kelompok
Eksperimen
IV 32 siswa Eksperimen
2 SD Negeri
Ngraji 3
Kelompok
Kontrol
IV 30 siswa Kontrol
Jumlah keseluruhan 62 siswa
70
penelitian yaitu di SD Negeri Ngraji 3 Purwodadi dan SD Negeri 4 Purwodadi
pada siswa kelas IV. Dengan penentuan SD Negeri Ngraji 3 Purwodadi sebagai
kelompok kontrol dan SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi sebagai kelompok
eksperimen. Peneliti menentukan subyek siswa kelas 4 dengan pertimbangan
bahwa di kelas tersebut nilai mata pelajaran IPA belum memenuhi KKM yaitu 72,
pembelajaran yang masih berpusat pada guru, siswa menjadi kurang aktif dalam
pembelajaran. Dengan adanya pertimbangan tersebut diharapkan model yang akan
diterapkan pada SD dapat membuat siswa menjadi lebih paham, berpusat pada
siswa ( siswa aktif ) dan lebih mudah menerima materi yang akan diterima
nantinya.Model yang akan diterapkan menggunakan Teams Games Tournament
dan Numbered Head Together. Setelah ditentukan subyek penelitiannya,
kemudian peneliti datang ke SD untuk melakukan permohonan izin disekolah.
Sambutan yang diberikan oleh masing – masing sekolah sangatlah baik. Sekolah
menerima peneliti dengan tangan terbuka. Setelah meminta izin kepada sekolah
kemudian peneliti merancang kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan.
Terdapat tiga tahapan yang dilaksanakan yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir.
Tahap persiapan meliputi observasi siswa yang dilakukan peneliti untuk
mengenal lebih dekat siswa yang berada di SD tersebut. Dilakukannya observasi
siswa bertujuan agar terjalin kedekatan antara siswa dan peneliti, sehingga siswa
merasa terbiasa dengan peneliti. Kemudian dilakukan observasi kelas untuk lebih
mengenal kelas yang akan dijadikan tempat belajar mengajar berlangsung.
Observasi pembelajaran guru kelas, ini dilakukan agar peneliti mengetahui
pembelajaran yang diterapkan di SD setiap harinya. Setelah melakukan observasi
siswa, kelas, dan proses pembelajarannya. Sebelum melakukan penelitian di SD
masing – masing terlebih dahulu dilaksanakan uji validitas soal tes hasil belajar.
Yang dilakukan di SD Negeri Ngraji 3 Purwodadi dengan jumlah 30 siswa dan
SD Negeri Ngraji 4 purwodadi dengan jumlah 32 siswa. Uji validitas soal hasil
belajar dilakukan untuk memperoleh data tes hasil belajar untuk menguji validitas
dan reliabilitas soal. Dari 45 soal yang telah di buat terdapat 30 soal yang layak
untuk digunakan pada kelompok kontrol dan eksperimen. Setelah soal di ketahui
71
valid selanjutnya peneliti melakukan pretest pada kelompok kontrol yaitu SD
Negeri Ngraji 3 Purwodadi dengan jumlah 30 siswa dan pada kelompok
eksperimen yaitu SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi dengan jumlah 32 siswa.
Setelah tahap persiapan dilaksanakan, selanjutnya peneliti melaksanakan
tahap pelaksanaan yaitu dengan melaksanakan pembelajaran menggunakan model
kooperatif tipe Teams Games Tournament pada kelas kontrol yaitu SD Negeri
Ngraji 3 Purwodadi dengan jumlah 30 siswa dan model kooperatif tipe Numbered
Head Together pada kelas eksperimen yaitu SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi
dengan jumlah 32 siswa.
Tahap pelaksanaan telah dilaksanakan, selanjutnya peneliti melakukan
tahap akhir yaitu dengan memberikan soal posttest kepada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen untuk memperoleh hasil akhir dari pembelajaran yang telah
dilakukan dan untuk mengetahui apakah tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
Setelah semua tahapan dilaksanakan selanjutnya peneliti mengolah data yang
telah diperoleh dari penelitian. berikut adalah tabel jadwal pelaksanaan penelitian.
72
Tabel 4.2
Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SDN Ngraji 3 Purwodadi
NO Hari/ Tgl Urian Kegiatan
1 Rabu, 9 Maret 2016 Meminta izin kepala sekolah untuk
melakukan penelitian di SD Negeri Ngraji
3 Purwodadi dan meminta izin guru kelas
4 untuk melakukan pembelajaran dengan
model kooperatif tipe Teams Games
Tournament.
2 Sabtu, 12 Maret 2016 Observasi pembelajaran pada kelas 4 SD
Negeri Ngraji 3 Purwodadi.
3 Selasa, 29 Maret 2016 Melaksanakan uji validitas tes hasil
belajar di SD Negeri Ngraji 3 Purwodadi.
5 Senin, 11 April 2016 Pertemuan 1: melakukan pembelajaran
pertemuan pertama di kelas kontrol
dengan penggunaan Teams Games
Tournamentdan sebelumnya dilakukan
pretest terlebih dahulu.
6 Selasa, 12 April 2016 Pertemuan 2: melanjutkan pembelajaran
pada pertemuan pertama dengan
menggunakan model kooperatif tipe
Teams Games Tournament.
7 Rabu, 13 April 2016 Pertemuan 3: memberikan posttest kepada
kelas kontrol yaitu siswa kelas 4 SD
Negeri Ngraji 3 Purwodadi dan pemberian
hadiah.
Dari tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa permohonan izin dilakukan pada
hari rabu, 9 Maret 2016. Kemudian berlanjut pada observasi kelas dan
pembelajaran guru kelas setiap harinya pada hari sabtu, 12 Maret 2016. Pada
observasi kelas ini peneliti melihat kondisi ruang kelas untuk pembelajaran setiap
harinya serta metode yang digunakan oleh guru kelas untuk memberikan
73
pembelajaran. Sebelum soal digunakan untuk pretest dan posttest, terlebih dahulu
peneliti melaksanakan uji validitas dan reliabelitas pada tanggal 29 Maret 2016
pada kelompok kontrol yaitu siswa kelas 4 SD Negeri Ngraji 3 Purwodadi.
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabelitas maka dapat diketahui soal yang
valid serta reliabel untuk diterapkan sebagai pretest dan posttest. Pada penelitian
ini, peneliti menerapkan 3 kali pertemuan dengan materi pembelajaran “Energi
Panas”. Pertemuan pertama peneliti melakukan pretest sebelum diterapkannya
perlakuan menggunakan model kooperatif tipe Teams Games Tournament. Dan
data yang diperoleh dari hasil pretest nantinya akan diuji normalitas dan
homogenitas. Kemudian pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa, 12
April 2016. Pertemuan kedua peneliti melanjutkan pembelajaran pada hari
sebelumnya dan masih menggunakan model kooperatif tipe Teams Games
Tournament. Selanjutnya pada pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari rabu, 13
April 2016, pada pertemuan ketiga peneliti melaksanakan posttest untuk
mengetahui hasil belajar yang telah dilasanakan. Data dari posttest nantinya juga
akan diuji normalitas dan homogenitasnya. Dan diakhir pembelajaran siswa diberi
hadiah sebagai tanda bahwa siswa telah mengikuti pembelajaran dengan baik.
74
Tabel 4.3
Jadwal Pelaksanaan Penelitian di SDN Ngraji 4 Purwodadi
NO Hari/ Tgl Urian Kegiatan
1 Kamis, 10 Maret 2016 Meminta izin kepala sekolah untuk
melakukan penelitian di SD Negeri Ngraji
4 Purwodadi dan meminta izin guru kelas
4 untuk melakukan pembelajaran dengan
model kooperatif tipe Numbered Head
Together.
2 Senin, 14 Maret 2016 Observasi pembelajaran pada kelas 4 SD
Negeri Ngraji 4 Purwodadi.
3 Rabu, 30 Maret 2016 Melaksanakan uji validitas tes hasil
belajar di SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi.
5 Selasa, 5 April 2016 Pertemuan 1: melakukan pembelajaran
pertemuan pertama di kelas eksperimen
dengan penggunaan Numbered Head
Together dan sebelumnya dilakukan
pretest terlebih dahulu.
6 Rabu, 6 April 2016 Pertemuan 2: melanjutkan pembelajaran
pada pertemuan pertama dengan
menggunakan model kooperatif
tipeNumbered Head Together.
7 Kamis, 7 April 2016 Pertemuan 3: memberikan posttest kepada
kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD
Negeri Ngraji 4 Purwodadi dan pemberian
hadiah.
Dari tabel 4.3 diatas dmenujukkan bahwa permohonan izin dilakukan pada
hari kamis, 10 Maret 2016. Kepala sekolah mengizinkan untuk dilaksanakan
penelitian pada SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi. Khususnya pada siswa kelas 4.
Setelah izin diberikan oleh kepala sekolah kepada peneliti langkah selanjutnya
peneliti melakukan observasi untuk mengetahui kondisi kelas yang digunakan
75
untuk proses belajar setiap harinya. Sebelum dilaksanakan penelitian pada
kelompok eksperimen terlebih dahulu peneliti melaksanakan uji validitas dan
reliabelitas untuk mengetahui soal yang valid serta reliabel yang akan digunakan
pada pretest dan posttest. Uji validitas dilaksanakan pada hari rabu, 30 Maret
2016. Pada kelompok eksperimen peneliti juga menerapkan tiga kali pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa, 5 April 2016 dengan
menerapkan model kooperatif tipe Numbered Head Together pada kelompok
eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi. Sama pada
kelompok kontrol, sebelum diberikan perlakuan siswa terlebih dahulu
melaksanakan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Selanjutnya
pada pertemuan kedua masih menerapkan model kooperatif tipe Numbered Head
Together yaitu melanjutkan pembelajaran pada pertemuan pertama. Pertemuan
ketiga peneliti melakukan posttest untuk memperoleh data sebagai hasil dari
pembelajaran yang telah dilakukan yang nantinya juga akan di uji normalitas dan
homogenitas. Diakhir pembelajaran siswa diberi hadiah sebagai hadiah karena
siswa telah mengikuti pembelajaran dengan baik.
4.2 Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini akan diuraikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti dengan model kooperatif tipe Teams Games Tournament pada
kelompok kontrol yaitu siswa kelas 4 SD Negeri Ngraji 3 Purwodadi. Observasi
penggunaan langkah – langkah pembelajaran dengan menggunakan model
dilakukan untuk mengetahui apakah pada kelas kontrol implementasi model
pembelajaran Teams Games Tournament sudah sesuai atau belum. Pada penelitian
ini guru kelas bertindak sebagai observer dan peneliti sebagai pelaksana
implementasi penggunaan model kooperatif tipe Teams Games Tournament.
Dengan hasil sebagai berikut:
Gambaran umum evaluasi proses pembelajaran pada kelompok kontrol.
Gambaran evaluasi proses pembelajaran pada kelompok kontrol dimulai
dari pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga sebagai berikut :
76
Pertemuan pertama
Pada pertemuan pertama diwali dengan mengabsen kehadiran siswa dan
mengajak siswa untuk berdoa bersama sebelum melakukan pembelajaran. Setelah
berdoa guru memotivasi siswa untuk lebih semangat belajar dengan mengajak
siswa bernyanyi sebagai penarik minat anak – anak agar lebih semangat, serta
penyampaian tujuan pembelajaran. Setelah tujuan pembelajaran di sampaikan oleh
guru, selanjutnya guru melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal
siswa. Soal pretest yang telah selesai dikerakan kemudian dikumpulkan kedepan
kelas. Selanjutnya guru melaksanakan ceramah tentang materi yang diajarkan
yaitu tentang energi panas. Pada pertemuan pertama guru membagi kelompok
dalam kelas, setelah siswa berkelompok dengan kelompoknya masing - masing
selanjutnya guru memberikan lembar diskusi kelompok untuk dikerjakan bersama
dengan kelompok masing – masing.
Pada pertemuan pertama siswa cukup aktif dan antusias mengikuti
pembelajaran. Karena siswa merasa senang diajar oleh guru baru dan belajar
berkelompok dengan temannya. Ketika guru melakukan ceramah siswa
mendengarkan dengan baik. Siswa semakin semangat ketika melakukan game.
Game dilakukan dengan cara siswa membacakan soal yang telah disiapkan oleh
guru, dan siapa yang cepat menjawab soal yang dibacakan akan mendapatkan
point. Namun, terdapat juga siswa yang tidak dapat menjawab soal yang
dibacakan. Kelompoknya secara cepat membantu siswa tersebut agar bisa
menjawab dengan benar. Pada penyimpulan pembelajaran hanya terdapat lima
siswa yang paham dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dalam
pertemuan ini terdapat dua orang siswa yang tidak dapat hadir dikarenakan sakit.
Pertemuan kedua
Pertemuan kedua guru kembali mengawali pembelajaran seperti biasa.
Menarik perhatian siswa dengan cara mengajak siswa bernyanyi bersama, setelah
bernyanyi guru kembali melanjutkan materi yang belum selesai disampaikan pada
pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua guru menyampaikan materi pelajaran
tentang perpindahan panas secara konduksi, radiasi dan konveksi. Ada beberapa
siswa yang rame sendiri, sibuk dengan teman sebangkunya sehingga tidak
77
memperhatikan penjelasan dari guru. Setelah ceramah selesai kemudian siswa
bersama guru melanjutkan permainan yang belum selesai. Siswa dikelompokkan
sesuai dengan kemampuan masing – masing. Guru mulai membacakan soal yang
akan dijawab oleh siswa. Siswa yang dapat menjawab soal yang diberikan oleh
guru akan mendapatkan point. Setelah permainan selesai guru kembali
menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan kedua. Siswa dalam pertemuan
kedua ini lebih banyak yang bisa menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan
kedua.
Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga diawali dengan salam serta doa dari siswa bersama guru.
Dan selanjutnya guru memberi pengumuman mengenai posttest yang akan
dilaksanakan pada pertemuan ketiga. Guru mengkondisikan siswa supaya tenang
agar dalam mengerjakan posttest siswa dapat berkonsentrasi. Setelah siswa selesai
mengerjakan posttest, kemudian dikumpulkan kedepan kelas. Pada pertemuan
ketiga siswa diberi hadiah sebagai tanda bahwa siswa telah memenangkan
permainan yang telah dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan ketiga.
Serta sebagai tanda siswa mengikuti pembelajaran dengan baik.
Gambaran umum evaluasi proses pembelajaran pada kelompok eksperimen.
Pertemuan pertama
Pertemuan pertama diawali dengan salam pembuka oleh guru dan berdoa
bersama. Pemberian motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar dan untuk
menarik minat siswa agar bersemangat. Menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada siswa agar siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru
melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang akan disampaikan,
hal ini dilakukan guru untuk menggali pengetahuan awal siswa. Setelah tanya
jawab guru membagikan soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
Selanjutnya guru melakukan ceramah materi pembelajaran. Dalam penyampaian
materi pembelajaran siswa memperhatikan guru dengan baik meskipun masih ada
siswa yang ramai sendiri, namun masih bisa dikondisikan oleh guru.
Setelah guru selesai menyampaikan materi, siswa dibagi kelompok dengan
menggunakan identitas kepala bernomor. Ini menandakan bahwa siswa yang
78
mendapatkan nomor sama adalah satu kelompok. Selanjutnya guru membagikan
lembar diskusi kelompok untuk diselesaikan oleh siswa. Kemudain guru
menyebutkan nomor siswa secara acak, dan nomor yang disebut guru secara acak
akan mempresentasikan hasil diskusinya kedepan kelas. Siswa cukup bertanggung
jawab dengan hasil diskusinya masing- masing.
Pertemuan kedua
Pertemuan kedua diawali kembali dengan doa bersama dan salam oleh
guru. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran seperti biasanya dan guru kembali
bertanya jawab mengenai materi yang akan diajarkan pada pertemuan kedua.
Siswa kembali berkelompok dengan kelompoknya untuk menyelesaikan lembar
diskusi kelompok yang diberikan kepada siswa. Identitas yang diberikan guru
pada pertemuan pertama kembali di pakai oleh siswa. Guru kembali memberikan
lembar diskusi kelompok kepada siswa. Setelah siswa menyelesaikan lembar
diskusi kelompoknya, guru kembali memanggil salah satu nomor secara acak
untuk maju kedepan kelas mempresentasikan hasil diskusinya. Kemudian guru
mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga diawali dengan salam serta doa dari siswa bersama guru.
Dan selanjutnya guru memberi pengumuman mengenai posttest yang akan
dilaksanakan pada pertemuan ketiga. Guru mengkondisikan siswa supaya tenang
agar dalam mengerjakan posttest siswa dapat berkonsentrasi. Setelah siswa selesai
mengerjakan posttest, kemudian dikumpulkan kedepan kelas. Pada pertemuan
ketiga siswa diberi hadiah sebagai tanda bahwa siswa telah memenangkan
permainan yang telah dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan ketiga.
Serta sebagai tanda siswa mengikuti pembelajaran dengan baik.
Setelah pembelajaran dilaksanakan dan observasi dilakukan, dapat dilihat
bahwa penerapan implementasi pada kedua SD tersebut telah sesuai dengan
langkah – langkah pembelajaran yang telah tertera pada lembar observasi. Yaitu
kelompok kontrol siswa kelas IV SD Negeri Ngraji 3 Purwodadi dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dan kelompok
79
eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
yaitu siswa kelas IV SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi.
4.3 Data Hasil Penelitian.
Data hasil belajar pada penelitian diperoleh dari tes yang telah dilakukan
baik sesudah maupun sebelum dilakukannnya perlakuan pada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen. Data terdiri dari deskripsi awal dan data deskripsi
akhir pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data deskripsi meluputi
data hasil tes belajar siswa dan data analisis meliputi uji prasyarat yang terdiri dari
uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya akan dilakukan uji t-test.
4.3.1 Deskriptif Data
Deskriptif data hasil belajar mata pelajaran IPA yang diperoleh dari
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yaitu siswa kelas IV SD Negeri
Ngraji 3 Purwodadi sebagai kelompok kontrol dan siswa kelas IV SD Negeri
Ngraji 4 Purwodadi sebagai kelompok eksperimen. Deskriptif data meliputi
penyusunan data yang ditampilkan untuk mempermudah dalam pemaparan hasil
data yang telah diperoleh dalam penelitian. Tabel distribusi frekuensi adalah cara
mudah untuk penyajian deskriptif data, yang biasa ditampilkan dalam bentuk
visual, diagram batang maupun histogram. Langkah yang perlu ilakukan sebelum
dilakukan analisis desktiptif, terlebih dahulu dibuat tabel destribusi frekuensi dari
dua kelompok, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
4.3.1.1 Data Hasil Belajar
Data hasil belajar pada penelitian ini diperoleh dari hasil soal posttest
yang telah dilaksanaka. Yaitu pada kelompok kontrol siswa kelas IV SD Negeri
Ngraji 3 Purwodadi dan kelompok eksperimen siswa kelas IV SD Negeri Ngraji 4
Purwodadi yang telah diberikan perlakuan. Teams Games Tournamen pada
kelompok kontrol dan Numbered Head Together pada kelompok eksperimen.
Data hasil belajar yang diperoleh dari hasil soal posttest masih berupa data
mentah. Data yang harus diolah terlebih dahulu agar dapat disajikan dengan baik.
Berikut ini akan disajikan tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar dari
hasil soal posttest yang telah dilaksanakan pada kelompok kontrol dan kelompok
80
eksperimen. Pertama menentukan banyaknya kelas ( K ), setelah itu menghitung
jangkauannya ( Range ), dan panjang interval kelas ( I ) dengan rumus berikut ini:
Banyaknya Kelas (K) ꞊ 1 + 3,3 log n
꞊ 1 + 3,3 log 30
꞊ 1 + 3,3. 1,48
꞊ 1 + 4,78
꞊ 5,78 (dibuat menjadi 6 kelas)
Range ꞊ (skor maksimal – skor minimal) + 1
꞊ (100 - 40) + 1
꞊ 60 + 1
꞊ 61
Interval Kelas (I) ꞊ Skor maksimal −skor minimal
𝑘
꞊ 100 − 40
6
꞊ 60
6
꞊ 10
Berdasarkan rumus diatas dapat diketahui bahwa banyaknya kelas ( K ) 6,
setelah menentukan banyaknya kelas ( K ) diketahui kemudian menentukan
jumlah jangkauannya ( Range ) yang diketahui adalah 61, dan dapat diketahui
panjang intervalnya ( I ) adalah 10. Setelah banyaknya kelas ( K ), jumlah
jangkaunnya ( Range ) dan panjang intervalnya ( I ) selanjutnya disusun tabel
distribusi frekuensi skor hasil belajar IPA kelompok kontrol SD Negeri Ngraji 3
Purwodadi Tahun Ajaran 2015/2016 sebagai berikut pada Tabel 4.4:
81
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol SD Negeri
Ngraji 3 Purwodadi Tahun Ajaran 2015/2016
No Interval Frekuensi Presentase
1. 90 ke atas 3 10%
2. 80 – 89 5 16,66%
3. 70 – 79 8 26,66%
4. 60 – 69 7 23,33%
5. 50 – 59 2 6,66%
6. 40 – 49 5 16,66 %
Jumlah 30 100%
Berdasarkana data pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa skor hasil belajar
IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Ngraji 3 sebagai kelompok kontrol yaitu
siswa yang mendapatkan nilai 90 ke atas terdiri dari 3 siswa dengan presentase
10%. Ada pula siswa yang mendapatkan nilai 80 – 89 terdiri dari 5 siswa dengan
presentase 16,66%. Siswa yang mendapat nilai antara 70 – 79 terdiri dari 8 siswa
dengan perolehan presentase sebesar 26,66%. Siswa yang mendapat nilai antara
60 – 69 terdiri dari 7 siswa dengan presentase sebesar 23,33%. Ada pula siswa
yang mendapatkan nilai antara 50 – 59 yang terdiri dari 2 siswa yang mempunyai
presentase sebesar 6,66%, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai antara 40 –
49 yang terdiri dari 5 siswa yang memiliki presentase sebesar 16,66%.
Untuk memperjelas gambaran data hasil belajar IPA pada kelas kontrol, berikut
ini disajikan dalam bentuk diagram pada gambar 4.1 :
82
Gambar 4.1
Diagram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol SD
Negeri Ngraji 3 Purwodadi Tahun Ajaran 2015/2016
Selanjutnya akan disajikan data distribusi frekuensi untuk kelompok
eksperimen skor hasil posttest siswa kelas IV SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi.
Langkah pertama menentukan banyaknya kelas ( K ), setelah itu menghitung
jangkauannya ( Range ), dan panjang interval kelas ( I ) dengan rumus sebagai
berikut:
Banyaknya Kelas (K) ꞊ 1 + 3,3 log n
꞊ 1 + 3,3 log 32
꞊ 1 + 3,3. 1,51
꞊ 1 + 4,81
꞊ 5,81 (dibuat menjadi 6 kelas)
Range ꞊ (skor maksimal – skor minimal) + 1
꞊ (100 - 40) + 1
꞊ 60 + 1
꞊ 61
Interval Kelas (I) ꞊ Skor maksimal −skor minimal
𝑘
꞊ 100 − 40
6
꞊ 60
6
83
꞊ 10
Dari data diatas dapat diketahui banyaknya kelas ( K ), diketahui juga
berapa jumlah jangkauannya ( Range ), dan panjang interval Kelas ( I ), dan untuk
memperjelas maka disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi skor hasil
belajar IPA kelompok eksperimen yaitu Siswa SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi
Tahun Ajaran 2015/2016 sebagai berikut :
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen SD
Negeri Ngraji 4 Purwodadi Tahun Ajaran 2015/2016
No Interval Frekuensi Presentase
1. 90 ke atas 5 15,62 %
2. 80 – 89 6 18,75%
3. 70 – 79 7 21,87%
4. 60 – 69 9 28,12%
5. 50 – 59 2 6,25%
6. 40 – 49 3 9,37 %
Jumlah 32 100%
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui skor hasil belajar IPA kelas
eksperimen yaitu siswa kelas IV SD Neger Ngraji 4 Purwodadi Tahun Ajaran
2015/2016, skor 90 ke atas terdiri dari 5 siswa yang memiliki presentase sebesar
15,62%. Siswa yang mendapatkan nilai antara 80 – 89 terdiri dari 6 siswa dengan
presentase sebesar 18,75%. Sebanyak 7 siswa mendapatkan nilai antara 70 – 79
dengan presentase sebesar 21,87%. Nilai antara 60 -69 didapatkan siswa terdiri
dari 9 siswa dengan perolehan presentase sebesar 28,12%. Siswa yang
mendapatkan nilai antara 50 – 59 terdiri dari 2 siswa dengan presentase 6,25%.
Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai antara 40 – 49 terdiri dari 3 siswa
dengan presentase sebesar 9,37%. Untuk memperjelas tabel data distribusi
frekuensi hasil belajar IPA kelompok eksperimen, berikut ini disajikan dalam
gambar 4.2 sebagai berikut :
84
Gambar 4.2
Diagram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen
SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi Tahun Ajaran 2015/2016
4.3.2 Analisis Data
4.3.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen.
Setelah diketahui distribusi frekuensi berupa tabel dan diagram,
selanjutnya akan dilakukan analisis deskriptif. Data analisis deskriptif diperoleh
dari data kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yaitu siswa kelas IV SD
Negeri Ngraji 3 dan siswa kelas IV SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi. Yang nantinya
akan disajikan dalam bentuk nilai maksimal, nilai minimal, nilai rata – rata,
standar deviasi skor hasil belajar IPA kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen yang tersaji pada tabel 4.6 berikut ini :
85
Tabel 4.6
Analisis Deskriptif Skor Hasil Belajar Posttest IPA Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol Tahun Pelajaran 2015/2016
Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel dari
kelompok eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa yaitu SD Negeri
Ngraji 4 Purwodadi dan kelompok kontrol sebanyak 30 siswa yaitu SD Negeri
Ngraji 3 Purwodadi. Dengan perolehan hasil belajar pada posttest dengan niali
tertinggi ( maksimum ) yaitu 100 dan nilai terendah ( minimum ) yaitu 40, dengan
rata – rata ( mean ) pada kelompok eksperimen sebesar 70,63. Dan diperoleh
standar deviasi 14,522. Sedangkan untuk kelompok kontrol siswa SD Negeri
Ngraji 3 Purwodadi dari perolehan hasil belajar posttest dengan nilai tertinggi (
maksimum ) yaitu 100, niali terendah ( minimum ) yaitu 40 dengan rata – rata (
mean ) sebesar 70,83 dengan standar deviasi 11,603.
4.4 Uji t - test
Sebelum dilakukan uji t (Independent Sample T-test), terlebih dahulu
dilakukan uji prasyarat atau sering disebut dengan uji asumsi, yang terdiri dari uji
normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
distribusi data normal atau tidak. Jika distribusi data normal menggunakan
statistika parametik, namun jika distribusi data tidak normal menggunakan
statistik non parametik. Data dapat dikatakan normal jika nilai signifikansinya
atau probabilitasnya > 0,05. Sedangkan uji homogenitas varian digunakan untuk
mengetahui apakah varian kedua kelompok homogen ataukah tidak. Varian
kelompok dikatakan homogen jika nilai signifikansinya atau probabilitasnya >
0,05.
4.5 Hasil Uji Prasyarat
4.5.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 20.0 dengan uji
normalitas dilakukan dengan Kolmogorov-Smirnov. Data dinyatakan normal
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Eksperimen 32 70.63 14.522 40 100
Kontrol 30 70.83 11.603 40 100
86
dengan ketentuan signifikansi atau probabilitasnya > 0,05 Slameto ( Slameto,
2015 : 295 ). Berikut ini uji normalitas di sajikan pada tabel 4.7 hasil uji
normalitas skor hasil belajar IPA kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
tahun ajaran 2015/2016.
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen Tahun Ajaran 2015/2016.
Berdasarkan tabel 4.7 terlihat pada kolom Kolmogorov-Smirnovdapatkan
nilai signifikansi untuk hasil belajar IPA kelompok kontrol sebesar 1.070 > 0,05
dan pada kelompok eksperimen didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,627 > 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal.
Berikut ini di sajikan pada gambar 4.3 dan 4.4 grafik uji normalitas dari hasil
belajar IPA kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eksperimen Kontrol
N 32 30
Normal Parametersa,b
Mean 70.63 70.83
Std. Deviation 14.522 11.603
Most Extreme Differences Absolute .111 .195
Positive .111 .195
Negative -.107 -.141
Kolmogorov-Smirnov Z .627 1.070
Asymp. Sig. (2-tailed) .826 .203
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
87
Gambar 4.3
Grafik Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen
Gambar 4.4
Grafik Uji Normalitas Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol
Berdasarkan gambar grafik 4.3 dan 4.4 maka dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi normal terlihat dari kurva yang berbentuk seperti lonceng.
88
4.4.2 Uji Homogenitas
Uji Homogenitas varian digunakan untuk mengetahui apakan varian kedua
kelompok data homogen atau tidak. Varian kelompok data dikatakan homogen
jika nilai signifikansinya atau probabilitasnya > 0,05. Uji homogenitas
menggunakan Levene Testdengan bantuan SPSS For Windows versi 20.0.Data
homogenitas diperoleh dari data hasil belajar posttest kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen yaitu siswa kelas IV SD Negeri Ngraji 3 dan siswa kelas IV
SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi pada tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen Tahun Pelajaran 2015/2016
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.559 1 60 .217
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat di simpulkan bahwa diketahui angka Levene
Statistic menunjukkan 1.559. Data output hasil belajar didapatkan nilai
signifikansi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah 0,217 > 0,05,
sehingga dapat di tarik kesimpulan kedua kelompok tersebut homogen.
4.5 Hasil Uji t-test
Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji t-
test (Independent Sample T-Test) dengan bantuan SPSS 20.0. Uji t dapat
dilakukan jika uji prasyarat telah terpenuhi, uji prasyarat terdiri dari uji normalitas
dan uji homogenitas. Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pebedaan rata – rata skor posttest IPA antara kedua kelompok. Yaitu kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen memiliki nilai signifikansi 0,951 dan 0,950.
Hasil uji t Skor Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Tahun Ajaran 2015/2016 disajikan pada tabel 4.9.
89
Tabel 4.9
Hasil Uji t Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen Tahun Pelajaran 2015/2016
4.6 Hasil Uji Hipotesis
Pada pembahasan kali ini akan diuraikan mengenai pembahasan uji
hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. Uji hipotesis digunakan untuk
mengetahui suatu hipotesis diterima atau ditolak. Dan juga untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournamen( TGT ) dengan model pembelajaran
Kooperatif tipe Numbered Head Together ( NHT ) ditinjau dari hasil belajar siswa
kelas IV SD Negeri Ngraji 3 Purwodadi ( kelompok eksperimen ) dan SD Negeri
Ngraji 4 Purwodadi ( kelompok kontrol ) Tahun Ajaran 2015/2016. Pengaruh ini
dapat terlihat dari perbedaan rata – rata hasil uji t kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.
Uji hipotesis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji t. Uji t dapat dilakukan jika uji prasyarat terpenuhi yang terdiri
dari uji normalitas dan uji homogenitas, dari situlah dapat diketahui adakah
perbedaan rata – rata skor dari kedua kelompok yang telah diberi perlakuan.
Setelah diketahui perbedaan rata – rata maka dapat dilakukan uji hipotesis.
90
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Menurut Ridwan dan Sunarto (2009: 126) tujuan uji t dua variabel bebas adalah
untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama atau
berbeda. Langkah – langkahnya yaitu hipotesis yang akan di uji adalah hipotesis
nol (H0),dengan uji t menggunakan Equal Variances Assumed karena memang
tidak diharapkan adanya perbedaan data. Kebenaran dari hipotesis harus
dibuktikan yaitu melalui data yang sudah terkumpul, dalam penelitian ini data
sudah terkumpul melalui data dari kedua kelompok yang telah diberi perlakuan
yaitu hasil dari posttest kedua kelompok.
Pengujian hipotesis yang menggunakan uji dua pihak berlaku ketentuan
berdasarkan signifikansi yaitu jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan jika
signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Serta signifikansi t tabel dan t
hitung, jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, dan jika t hitung > t tabel maka
Ha ditolak. Setelah dilakukan uji t dapat diketahui hasil belajar dengan
penggunaan model Teams Games Tournament dan Numbered Head Together
dari kedua kelompok yaitu signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,951. Yang
berarti 0,951> 0,05. Maka Ho diterima dan Ha ditolak. Selain itu untuk t hitung
kedua kelompok adalah -0,062 dan – 0,063 sedangkan t tabel adalah 1,67065.
Yaitu -0,062 dan -0,063 < 1,67065 yang berarti t hitung < t tabel maka Ho
diterima dan Ha ditolak yang berarti hipotesis tidak ada perbedaan antara model
pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dan Numbered Head Together
(NHT)ditinjau dari hasil belajar IPA siswa kelas 4 Semester II Gugus Diponegoro
Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2015/2016.
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian
Pada pembahasan hasil penelitian ini untuk memaknai hasil analisis data dan
uji hipotesis yang sudah dilakukan sebelumnya. Dari hasil analsis data dan uji
hipotesis kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak ditemukan perbedaan
diantara kedua kelompok tersebut. Yaitu berdasarkan hasil belajar siswa kelas IV
SD Negeri Ngraji 3 Purwodadi sebagai kelompok kontrol yang memiliki jumlah
siswa sebanyak 30 siswa. Dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40.
Sedangkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi sebagai
91
kelompok eksperimen yang memiliki jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Dengan
nilai tertinggi 100 dan nilai terndah 40.
Pada Analisis Deskriptif yang telah diuraikan sebelumnya diketahui bahwa
rata – rata ( Mean ) hasil belajar IPA untuk kelompok kontrol siswa kelas IV SD
Negeri Ngraji 3 Purwodadi yaitu 70,63 dan kelompok eksperimen siswa kelas IV
SD Negeri Ngraji 4 Purwodadi yaitu 70,63. Artinya bahwa hasil belajar kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen adalah sama atau tidak lebih tinggi dan tidak
lebih rendah antar kedua kelompok. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan
Numbered Head Together ( NHT ) yang ditinjau dari hasil belajar kedua
kelompok tersebut.
Oleh karena itu dapat diketahui pada uji t – test dengan signifikansi lebih
besar dari 0,05 yaitu 0,951. Yang berarti 0,951> 0,05. Maka Ho diterima dan Ha
sedangkan untuk t hitung < t tabel yaitu -0,062 dan -0,063 < 1,67065 maka Ho
diterima dan Ha ditolak yang berarti hipotesis tidak ada perbedaan antara model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan Numbered Head Together
(NHT) ditinjau dari hasil belajar IPA siswa kelas 4 Semester II Gugus Diponegoro
Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2015/2016.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, tidak ada perbedaan antara
model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan Numbered Head
Together (NHT)Ditinjau Dari Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Semester II Gugus
Diponegoro Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran
2015/2016. Dengan kata lain tidak ada perbedaan secara signifikan antara
penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament ( TGT ) dan
Numbered Head Together ( NHT ) ditinjau dari hasil belajar kedua kelompok
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Sebagaimana dengan hasil yang telah diperoleh peneliti dalam penelitain
ini menunjukkan tidak adanya perbedaan antara model pembelajaran Team
Games Tournament (TGT) dan Numbered Head Together (NHT)ditinjau dari hasil
belajar IPA siswa kelas 4 Semester II Gugus Diponegoro Kecamatan Purwodadi
Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2015/2016, yang memiliki kesamaan
92
dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawan dan Pramukantoro yang
melakukan penelitian dalam bentuk eksperimen dengan judul “Perbandingan
Hasil Belajar Menerapkan Dasar-Dasar Kelistrikan Menggunkan Model
Pembelajaran Tipe TGT dan Model Pembelajaran Tipe NHT di SMKN 3
Jombang”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara rata-rata hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dengan rata-rata hasil belajar menggunakan model
pembelajaran tipe NHT.Peneliti menyimpulkan bahwa baik model pembelajaran
Teams Games Tournament( TGT ) dan Numbered Head Together ( NHT ) sama –
sama layak digunakan dalam satuan pendidikan, dengan kata lain kedua model
tersebut layak digunakan dalam satuan pendidikan.