bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. kehidupan...

27
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Desa Tegalrejo Kota Salatiga Desa Tegalrejo adalah sebuah desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Argomulyo. Luas wilayah Desa Tegalrejo 1.884 Km 2 . Di sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Mangunsari dan Desa Kumpulrejo, di sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Ledok dan Kelurahan Gendongan. Di sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Kalicacing sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Randuacir. Desa Tegalrejo terbagi dalam 9 RW dan 58 RT. Desa Tegalrejo termasuk dataran tinggi sehingga memiliki hawa yang sejuk. Keadaan alam Desa Tegalrejo berupa kebun atau tegalan. Tanahnya tidak banyak mengandung air sehingga kurang baik ditanami padi. Kebanyakan masyarakatnya menanami tanahnya dengan tanaman ketela. Jumlah penduduk 12.461 jiwa terbagi dalam 56.348 jiwa laki-laki dan 6.124 jiwa perempuan. Dari jumlah penduduk itu terbanyak pada usia 25 tahun 29 tahun yaitu sejumlah 1.376 jiwa, diikuti berturut-turut usia 30 tahun 34 tahun sejumlah 1.351 jiwa, yang berarti banyak orang berusia produktif. Disusul usia 5 tahun 9 tahun sebanyak 1.011 jiwa, ini berarti angka kelahiran di Desa Tegalrejo cukup tinggi. Jumlah rumah ibadah di Kelurahan Tegalrejo terdapat 7 masjid, 5 gereja dan 1 wihara. Jumlah penduduk yang memeluk agama Islam ada

Upload: truongthien

Post on 03-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Desa Tegalrejo Kota Salatiga

Desa Tegalrejo adalah sebuah desa yang termasuk dalam wilayah

Kecamatan Argomulyo. Luas wilayah Desa Tegalrejo 1.884 Km2. Di sebelah

barat berbatasan dengan Kelurahan Mangunsari dan Desa Kumpulrejo, di

sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Ledok dan Kelurahan

Gendongan. Di sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Kalicacing

sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Randuacir. Desa

Tegalrejo terbagi dalam 9 RW dan 58 RT. Desa Tegalrejo termasuk dataran

tinggi sehingga memiliki hawa yang sejuk. Keadaan alam Desa Tegalrejo

berupa kebun atau tegalan. Tanahnya tidak banyak mengandung air sehingga

kurang baik ditanami padi. Kebanyakan masyarakatnya menanami tanahnya

dengan tanaman ketela.

Jumlah penduduk 12.461 jiwa terbagi dalam 56.348 jiwa laki-laki dan

6.124 jiwa perempuan. Dari jumlah penduduk itu terbanyak pada usia 25

tahun – 29 tahun yaitu sejumlah 1.376 jiwa, diikuti berturut-turut usia 30

tahun – 34 tahun sejumlah 1.351 jiwa, yang berarti banyak orang berusia

produktif. Disusul usia 5 tahun – 9 tahun sebanyak 1.011 jiwa, ini berarti

angka kelahiran di Desa Tegalrejo cukup tinggi.

Jumlah rumah ibadah di Kelurahan Tegalrejo terdapat 7 masjid, 5

gereja dan 1 wihara. Jumlah penduduk yang memeluk agama Islam ada

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

25

8.932 jiwa, Kristen Protestan 2.491 jiwa, Katolik 976 jiwa, Budha 37 jiwa,

sedangkan Hindu ada 28 jiwa. Kehidupan keagamaan sangat kondusif, antara

pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain saling

menghormati. Sikap hormat menghormati ini bisa dilihat dari hidup

keseharian maupun ketika merayakan hari besar keagamaan. Ketika umat

islam merayakan hari besar Islam, umat Kristen biasa untuk mengucapkan

selamat, begitu juga sebaliknya.

Tingkat pendidikan di wilayah Kelurahan Tegalrejo tamatan SLTA

merupakan jumlah tertinggi, sejumlah 4.329 orang. Tamatan SLTP sejumlah

1.649 orang, Strata 1 sejumlah 1.323 orang, tamatan SD sejumlah 1.220

orang. Diikuti Diploma III 524 orang, Diploma I 136 orang, Strata 2 101

orang dan Strata 3 sejumlah 5 orang. Angka pengangguran di wilayah

Kelurahan Tegalrejo tergolong tinggi sejunlah 2.248 orang menganggur.

Namun sebagian besar penduduk bekerja sebagai karyawan swasta sejumlah

2.123 orang. Mereka tersebar pada industri tekstil, garmen, industri rokok

yang ada di Salatiga maupun disekitarnya seperti Ungaran, Semarang dan

Boyolali. Diikuti wiraswasta, TNI, buruh bangunan, Pegawai Negeri,

pedagang, dosen, jasa angkutan , dan pengusaha kecil. ( Data Monografi

Kependudukan dan Pencatatan Sipil kelurahan Tegalrejo Kecamatan

Argomulyo tahun 2017 bulan Maret )

Adat istiadat atau tradisi yang masih berlangsung dan dipelihara

keberadaannya sampai sekarang ini misalnya tradisi saparan yang

dilaksanakan pada bulan Jawa Sapar (bulan dalam perhitungan jawa),

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

26

ruwahan (bulan dalam perhitungan jawa) yang dilaksanakan pada bulan

Jawa Ruwah. Jenis kesenian tradisional yang ada dan juga dipelihara

keberlangsungannya di Desa Tegalrejo adalah kesenian prajuritan, yang

merupakan sendra tari kas asli dari tegalrejo yang sudah diakui oleh

pemerintah kota Salatiga. Kelompok kesenian ini sekarang diberi nama

Lestari Budi Tamtama. Kesenian prajuritan ini digolongkan menjadi dua

yaitu satu kelompok bagi usia anak-anak dan satu kelompok lagi bagi yang

sudah dewasa. Selain tari prajuritan terdapat juga seni-seni yang lain yang

berkembang di dusun tegalrejo yaitu:

1. Seni tari kuda lumping

2. Seni tari tari gambyong

3. Paguyuban kerawitan remaja-remaja

4. Paguyuban ketoprak

(Wawancara/Ngatemin (68)/07/02/2017).

Kegiatan-kegiatan yang berkembang di dusun tegalrejo berupa seni-

seni tradisional selama ini masih berjalan dan masih aktif. Semua kegiatan-

kegiatan yang bersifat melestarikan kebudayaan jawa sampai saat ini masih di

dukung dari pihak warga dan masyarakat.

Untuk menuju Desa Tegalrejo dari pusat Kota Salatiga kira-kira

berjarak 5 km. Sangat mudah untuk menemukan Desa Tegalrejo, karena dari

pusat kota sudah ada angkutan umum (angkota) yang menuju Desa Tegalrejo.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

27

B. Terjadinya Desa Tegalrejo Kota Salatiga

Sebuah tradisi yang ada di suatu daerah tidak akan terlepas dari

masyarakat pendukungnya. Masyarakat disini bisa dari masyarakat yang

hidup pada masa yang lalu sampai masyarakat yang hidup pada jaman kini.

Demikian juga tradisi saparan (menyongsong datangnya bulan sapar dalam

perhitungan Jawa) di Desa Tegalrejo Kota Salatiga tidak bisa dilacak tanpa

harus menyertakan masyarakat pendukungnya yang pada waktu itu telah

membentuk terjadinya Desa Tegalrejo. Oleh karena itu sebelum menguraikan

tradisi saparan (menyongsong datangnya bulan sapar dalam perhitungan

Jawa) di Desa Tegalrejo Kota Salatiga penulis akan menuliskan terlebih

dahulu sejarah terbentuknya Desa Tegalrejo Kota Salatiga.

Menurut Ngatemin selaku informan sekaligus sesepuh setempat,

sejarah terjadinya Desa Tegalrejo diawali dari sekitar tahun 1800 an yaitu

sebelum pecahnya perang Diponegoro. Pada waktu itu Kerajaan Kartasura

sedang berperang melawan Belanda. Karena tidak imbang dalam persenjataan

maka pasukan dari Kartasura kewalahan menghadapi pasukan Belanda.

Banyak prajurit Kartasura yang gugur dalam peperangan tersebut dan

banyak pula yang melarikan diri untuk mengungsi. Dalam pelariannya itu

banyak prajurit yang menggunakan nama samaran. Penggunaan nama

samaran oleh para prajurit yang mengungsi serta rakyat yang menyertainya

mempunyai tujuan untuk menghindarkan diri dari kejaran prajurit Belanda.

Salah satu dari pengungsi yang menyamar adalah Kyai Sufi, yang sebenarnya

bernama Pangeran Purbaya/ Kertapati. Kertapati ini adalah salah seorang

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

28

prajurit Kartasura yang berasal dari desa Nguwangga, perbatasan antara

Klaten dan Kartasura.

Berhubung Kyai Sufi merasa lelah dan sakit, maka beristirahatlah ia

di bawah pohon beringin, selanjutnya Kyai Sufi memutuskan untuk menetap

di daerah tersebut. Daerah tersebut selanjutnya diberi nama Desa Selara dari

kata kesel lan lara ( lelah dan sakit ). Setelah sekian lama hidup dan menetap

di Desa Selara, akhirnya Kyai Sufi meninggal di desa tersebut karena usia

lanjut. Jasadnya dimakamkan pada desa yang sama. Sebelum meninggal

Kyai Sufi sempat berpesan kepada putranya bahwa makamnya kelak

tidak boleh dibuatkan cungkup. Oleh karena itu makamnya keturunan Kyai

Sufi sampai sekarang tidak ada yang dicungkup.

Seiring dengan berjalannya waktu, penduduk yang mendiami Desa

Selara semakin lama semakin bertambah banyak dan desa tersebut semakin

ramai. Oleh karena itu, salah seorang putra dari Kyai Sufi memiliki gagasan

untuk memilih seorang pemimpin agar pemerintahan desa tersebut dapat

berjalan dengan baik. Sehubungan dengan hal itu, dilakukanlah pemilihan

kepala desa yang pertama di Desa Selara.

Pada pemilihan kepala desa yang pertama itu, Singayudha (cucu dari

Kyai Sufi) terpilih sebagai kepala desa. Atas usulnya, Desa Selara diganti

nama menjadi Desa Tegalrejo, karena disesuaikan dengan keadaan desa yang

berupa tanah ladang (jawa: tegalan) yang sudah menjadi ramai (jawa: rejo).

Sedangkan untuk menghormati kakeknya yang telah tiada dan sebagai pendiri

Desa Selara maka pasarean atau makam di Desa Selara yang kemudian

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

29

disebut Tegalrejo dinamakan makam Sufi.

Pada saat itu Sumur Bandung merupakan sumber air satu-satunya

yang ada di Desa Tegalrejo, maka oleh penduduk sekitar sumber air ini

sangat dijaga keberadaannya, dan pada waktu-waktu tertentu dibersihkan

dengan teratur secara bergotong royong. Sumur Bandung ini ada pula yang

menyebut sumur Wali karena konon ceritanya sumur ini pernah digunakan

sebagai persinggahan dan bertapa oleh salah seorang dari Wali Sanga, ada

pula yang menyebut sumur Gandhul karena kedudukan sumur ini terletak di

atas sungai (nggandhul). Anehnya walaupun sungai yang ada dibawahnya

kering ketika musim kemarau, sumur ini tidak pernah kering.

Sebagai kepala desa, Singayuda tetap meneruskan kebiasaan-kebiasaan yang

telah dilakukan oleh leluhurnya seperti mengingat siapa cikal bakal penduduk

desa Tegalrejo, menjaga dan membersihkan sumber air, menjaga keamanan

lingkungan dan kerja bakti, serta menjaga kerukunan dan keguyuban dengan

mengumpulkan warga di balai desa dengan hiburan kesenian tayub dan

prajuritan. Kesenian tayub dan prajuritan ini merupakan kesenian yang harus

ada, dan tidak boleh digantikan dengan bentuk kesenian yang lain karena

konon ceritanya tayub ini merupakan kesenian kesukaan dari Kyai Sufi. Maka

tidak heran lagi jika di desa Tegalrejo tidak pernah menampilkan atau

nanggap kesenian lain terutama wayang kulit, karena Kyai sufi tidak suka.

Menurut penuturan warga pernah beberapa kali ada warga yang nanggap

wayang kulit rumahnya terbakar habis, yang pasti akan terkena bencana jika

menampilkan wayang kulit di Desa Tegalrejo. Maka sampai sekarang ini

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

30

tidak pernah lagi masyarakat tegalrejo menampilkan kesenian wayang kulit.

Kebiasaan-kebiasaan itu kemudian dilaksanakan setiap tahun sekali yaitu

pada bulan Jawa Sapar, maka tradisi itu oleh masyarakat sekarang disebut

tradisi saparan. (Wawancara/Ngatemin (68)/09/02/2017).

C. Seni Tari Prajuritan Kelurahan Tegalrejo

Seni Tari Prajuritan pertama dibentuk pada tahun 1959. Sebelum

dikenal dengan nama Prajuritan awalnya dikenal dengan nama jatilan, karena

semakin banyak anggota dan semakin banyak yang menyukai seni tari

tersebut maka seni tari tersebut banyak bertambah anggotanya, dikreasikan

dan disebut dengan ndeng thek. Setelah itu seni tari ini semakin lama semakin

maju dan semakin berkembang maka pada akhirnya seni tari ini dinamakan

seni tari Prajuritan hingga sampai sekarang ini kelompok tarian ini diberi

nama Lestari Budi Tamtama . Seni tari prajuritan hanya ada dan khas di

tegalrejo bahkan satu-satunya di Salatiga, adapun yang dianggap mirip seni

prajuritan yaitu seni kuda lumping atau disebut reog yang ada di Salatiga

karena tari prajuritan ini menggunakan jaran kepang yang dipakai pada saat

menari. (Wawancara/Ngatemin (68)/09/02/2017).

Namun ada ciri khas tersendri yang jelas dilihat membuat seni

prajuritan ini berbeda dengan seni tari yang menggunakan jaran kepang, yaitu

yang diutamakan dalam prajuritan adalah keseniannya atau murni keindahan

seni tarinya. Karena pada umumnya seni tari kuda lumping yang diutamakan

adalah mabuknya atau biasa orang menyebut dengan kesurupan. Namun pada

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

31

kenyataannya memang seni yang berbau jaran kepang terkesan magis, pada

saat Prajuritan dipentaskan terkadang juga pun pemain seni tarian ini juga

pernah mengalami yang namanya kesurupan namun secara tidak sengaja

karena pada dasarnya pada seni tari kuda lumping pada saat kesurupan

memang sengaja dibuat mabuk dengan mengisi roh halus kedalam

pemainnya. Konon sebelum membentuk grup jatilan ini dulunya pada saat

jatilan belum mempunyai jaran kepang, desa ini masih meminjam jaran

kepang dari mbah Jomakowan yang dibawa dari banyuwangi. Menurut

Ngatemin yang merupakan sesepuh desa ini merupakan jaran kepang yang

ampuh dan luar biasa bahkan dibakar pun tidak terbakar karena memang sakti

dan kuat jaran kepang ini. Menurut cerita dari Ngatiman dulu pada saat mbah

Jomakowan meninggal, jaran kepang ini diletakkan di tembok rumah karena

tidak ada orang yang bisa merawat jaran kepang tersebut akan dihilangkan

dengan cara dibuang dan meminta tolong kepada orang dibuang ke rawa

pening yang pada saat itu belum ada kendaraan, yang jauh jarakknya

ditempuh dengan jalan kaki dan dibuang ke rawa tersebut sejumlah dua jaran

kepang. Tidak disangka 2 orang yang membuang jaran kepang belum sampai

rumah jaran kepang tadi sudah sampai ditempat semula. Jaran kepang ini

diberi nama mega mendung, tidak heran lagi bagi para pemain seni tari

prajuritan ini jika pada saat pentas dengan suasana panas terik tiba-tiba hujan

gerimis dan menjadi teduh, karena para pemain seni ini percaya walaupun

sudah tidak ada wujud asli dari jaran kepang ini namun masih melekat kuat

dalam kesenian prajuritan ini sendiri. Tidak dapat dipungkiri terkadang

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

32

datang saat seni ini dipentaskan. Walaupun sebetulnya sendra tari yang

diutamakan dalam seni tarinya. (Wawancara/Janjang Purnomo

(45)/09/02/2017).

D. Unsur yang terkandung dalam seni tari prajuritan

1. Pakaian

Tata busana sudah mengalami perkembangan, dahulu penari

prajuritan dalam berbusana sangat sederhana sekali bahkan ada ngligo

(tidak pakai baju) mereka hanya bercelana panjen dan kain saja, tapi

untuk sekarang sudah berkembang berbagai macam kostum misalnya

memahami surjari lengkap dengan celana panjen, kain dan ikat kepala.

Busana yang dipakai prajurit terdiri dari celana biasa seatas lutut, kain

loreng, beskap, songkok dan sampur. Sedangkan Manggoloyudo

menggunakan kostum, celana biasa sebatas lutut, kain loren, beskap,

blangkon, keris dan peluit. Tari prajuritan dahulu ditarikan oleh penari

putra maupun putri, tapi untuk saat ini hanya penari pria. Oleh karena itu

tata rias yang digunakan adalah tata rias laki – laki, meskipun

menggunakan tata rias yang sederhana dan murah mereka mampu

membuat tata rias yang jelas dan sesuai dengan karakter penarinya.

Antara prajurit dan Manggoloyudo tidak ada perbedaan. Bentuk alis

adalah alis asli yang dipertebal dan diberi bentuk agak runcing pada

ujungnya dan tambahan sedikit pada bagian atas, pada kelopak mata

diberi eye shadow, kumis dibentuk menyesuaikan dengan bentuk bibir.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

33

Pada bagian pipi diberi pewarna pipi untuk memberi kesan cerah. Makna

dari busana penari adalah menggambarkan sosok prajurit Jawa yang yang

akan berperang. (Wawancara/Suparmi (43)/14/03/2017)

2. Ritual

Tidak ada ritual kusus sebetulnya dalam pementasan tari

prajuritan hanya saja pada saat bulan sapar ikut dikaitkan dengan acara

merti desa, tari prajuritan merupakan hiburan yang utama pokok harus

dipentaskan.

3. Gerakan

a Lumaksono, melakukan tanggung jawab yang serius, tugas yang benar

– benar serius penuh tanggung jawab selalu ingat dengan yang Kuasa.

b Merong Megar, eling kanan kiri, supaya bisa menerapkan

kewajibannya sampai benar dan tanggung jawab.

c Garuda Nglayang, dapat diambil dari lambang negara Indonesia yaitu

Garuda dan mempunyai makna arti jika melakukan tindakan apapun

harus melihat tatanan negara yaitu garuda Pancasila.berani

menerapkan tatanan negara.

d Nyongklang

e Gedruk, bersyukur pada yang maha kuasa, eling iba bapa kuasa ibu

pertiwi.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

34

f Sendal Pancing, menghadapi keadaan dengan sabar , supaya bisa

melakukan apapun dengan baik, jangan mudah emosi. Melakukan

semua tindakan tidak terburu-buru supaya tidak keliru.

g Lumbung, semua hasil kegiatan atau pekerjaan digunakan dan

disimpan dengan baik.

4. Iringan

Iringan dalam prajuritan terdiri dari 6 buah alat musik yaitu:

a. Satu buah jedhor, bentuk seperti bedhug terbuat dari kayu jati ditutup

dengan kulit kambing pada kedua sisinya. Pemukulnya terbuat dari

kayu jati yang dililit karet hitam pada ujungnya. Ukuran jedhor

berdiameter 25 cm. Seiring perkembangan zaman alat musik ini

digantikan dengan bas drumband yg ringan dan mudah dibawa, karena

dahulu menggunakan bedhugyg dibawa dari masjid warga yang sangat

berat.

b. Satu buah drendeng, bentuknya lebih kecil dari jedhor, terbuat dari

kayu jati dan ditutup kulit kambing pada salah satu sisinya, sedangkan

sisi yang lain dibiarkan terbuka. Ukuran dhodhog berdiameter 12,5 cm

dengan panjarig 15 cm. Pemukulnya terbuat dari kayu jati yang dililit

dengan karet hitam pada salah satu ujungnya, panjarignya 26 cm .

c. Jurusan, terbuat dari besi hitam dengan diameter 20 cm, ukuran lebih

besar dari bedhe yang lain. 2. Keprah, terbuat dari besi kuning dengan

diameter 18 cm. ukurannya lebih kecil dari jurusan.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

35

d. Penerus, terbuat dari besi kuningan juga dengan diameter 18 cm,

diantara keempat bendhe hanya kenthing lah yang bentuknya paling

kecil.

e. Kenthing terbuat dari besi hitam dengan diameter 15.

f. Menurut salah seorang pengiring tari prajuritan, cara memukul alat

musik jedhor dan dhodhog hampir bersamaan, hanya berselang satu

ketukan saja. Jurusan dan keprak di tabuh secara monoton, sedangkan

penerus dan kenthing ditabuh imbal atau bergantian, dan peluit

digunakan bila akan berganti gerakan.

5. Tema

Tema adalah sebuah garapan yang merupakan pokok yang

menjadi sumber dari apa yang ingin disampaikan atau diekspresikan.

Tema mendasari sebuah pengolahan atau penyusunan gerak dan bunyi.

(Endang Ratih E.W. 2004 : 81) Untuk menggambarkan isi tari, tema

dalam tari ada tiga macam yaitu tari yang bertemakan erotik yaitu suatu

tarian yang menggambarkan percintaan atau kasih sayang, tari yang

berthemakan heroik adalah tarian yang berisikan tentang kepahlawan dan

pantomim yaitu tarian yang berisi gerak – gerak simbolis saja.

(Soedarsono, 1978: 33)

Dalam seni tari penggambaran tema itu sangat penting kaitannya

dengan tujuan isi supaya dapat dimengerti oleh penonton. Seperti seni

tari prajuritan ini mengambil cerita Arya Penangsang Gugur melawan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

36

Suta Wijaya. Seni tari Prajuritan ini merupakan seni tari yang

menggambarkan peperangan maka adapun kisahnya sebagai berikut.

Arya penangsang lahir di Demak Bintara. Bapaknya bernama

Suryawiyata atau Raden Kikin atau bisa disebut juga Pangeran Sekar.

Sebelum Arya Penangsang lahir, terjadi gejolak politik di Demak Bintara

yaitu perebutan kekuasaan. Sebelumnya, Demak Bintara dipimpin oleh

Raden Patah. Raden Patah mempunyai anak yaitu yang pertama

Pangeran Pati Unus (oleh orang Portugis), yang kedua Suryawiyata, dan

yang ketiga Sultan Trenggana. Setelah Raden Patah meninggal,

seharusnya tahta dipimpin oleh anak yang pertama. Namun, karena

Pangeran Pati Unus meninggal di malaka setelah melawan portugis,

Seharusnya tahta jatuh ke tangan Suryawiyata anak yang kedua. Tetapi

tidak tau para Sunan, bagaimana keputusannya. Mungkin karena ada

gejolak politik perebutan kekuasaan.

Akhirnya Sunan Bonang membuat sayembara, “ siapa yang

berhasil menduduki kursi Raden patah, maka dialah yang akan menjadi

raja”. Dan akhirnya Sultan Trenggana yang berhasil menduduki kursi

Raden Patah. Melihat Sultan Trenggana berhasil menduduki kursi Raden

Patah, Suryawiyata tidak terima. Karena seharusnya yang menduduki

kursi Raden Patah adalah beliau. Dan akhirnya, Suryawiyata meminta

tusuk konde Ibu Nyai Sunan Kudus untuk di jadikan pusaka. Dan pusaka

tersebut diberi nama Kyai Brongot Setan Kober. Pusaka tersebut

digunakan untuk membunuh Sultan Trenggana.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

37

Sultan Trenggana mempunyai anak yaitu Sunan Mukmin (Sunan

Prawata). Sunan Mukmin mengetahui kalau Sunan Trenggana akan

dibunuh. Kemudian Sunan Mukmin ingin mencuri pusaka Kyai Brongot

Setan Kober. Pusaka tersebut disimpan oleh Ibu Nyai Sunan Kudus. Lalu

Sunan Mukmin (Sunan Prawata) berpura-pura mencintai Ibu Nyai Sunan

Kudus agar bisa mencuri pusaka tersebut. Ibu Nyai Sunan Kudus di ajak

selingkuh. Kemudian Sunan Mukmin (Sunan Prawata) menanyakan

dimana pusaka tersebut disimpan. Ibu Nyai Sunan Kudus pun

memberitahu dimana ia menyimpannya. Setelah mengetahuinya,

diambillah pusaka itu oleh Sunan Mukmin. Setelah mendapatkan pusaka

tersebut, Sunan Mukmin (Sunan Prawata) pun berangkat untuk

membunuh Suryawiyata/Pangeran Sekar setelah shalat jum’at. Sebelum

membunuh Suryawiyata, Sunan Mukmin (Sunan Prawata) sudah

diberitahu, kalau membunuh Suryawiyata jangan sampai mengenai

istrinya. Karena istri Suryawiyata sedang mengandung Arya Penangsang.

Kejadian pembunuhan terjadi di dekat sungai/kali. Sunan Mukmin

(Sunan Prawata) menusuk Suryawiyata dari belakang, dan darahnya

moncrat mengenai mata Sunan Mukmin (Sunan Prawata) dan matanya

menjadi remang-remang sehingga Sunan Mukmin (Sunan Prawata)

menjadi buta.

Ketika ditusuk, Suryawiyata bersama dengan istrinya dan

memeluk istrinya. Sehingga tembus mengenai istrinya. Lalu Suryawiyata

dan Istrinya meninggal. Sebelum meninggal istri Suryawiyata sempat lari

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

38

dan bertemu dengan Sunan Kudus. Ketika itu istri Suryawiyata mau

melahirkan. Sebelumnya, istri Suryawiyata menceritakan semua kejadian

itu kepada Sunan Kudus. Setelah itu Arya Penangsang lahir. Ketika Arya

Penangsang lahir, ari-arinya masih melekat pada tubuhnya dan belum

dipotong. Lalu Arya Penangsang dibawa lari oleh Sunan Kudus ke

Jipang. Sebelumnya, Raden Patah (kakek Arya Penangsang) adalah

menantu Bupati Jipang. Arya Penangsang di Jipang menduduki sebagai

eyang buyut dari Raden Patah. Ketika itu Arya Penangsang masih kecil.

Sebelum Arya Penangsang dewasa, pemerintahan kekuasaan dipegang

oleh Patih Mantahun. Di Jipang, Arya Penangsang di asuh oleh Mbok

Ban Agung. Lambat laun Arya Penangsang tumbuh menjadi dewasa.

Setelah dewasa, Arya Penangsang diceritakan oleh Sunan Kudus semua

tentang kejadian yang menimpa kedua orang tuanya sebelum dia lahir.

Sebenarnya Arya Penangsang adalah anak yang alim dan sopan. Lalu

setelah mendengar cerita dari Sunan Kudus, Arya Penansang menjadi

panas dan menjadi anak yang pendendam.

Kemudian pada suatu malam, Arya Penangsang mengirim

pasukan sureng yang dipimpin oleh Rangkud untuk pergi ke Demak dan

membunuh Sunan Mukmin (Sunan Prawata). Ketika sampai disana,

terjadilah perang dan pasukan sureng yang dipimpin oleh Rangkud

berhasil membunuh Sunan Mukmin (Sunan Prawata). Sebelum

meninggal, Sunan Mukmin (Sunan Prawata) sempat membunuh

Rangkud. Jadi, Sunan Mukmin (Sunan Prawata) mati Rangkud pun juga

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

39

ikut mati karena dibunuh oleh Sunan Mukmin (Sunan Prawata). Setelah

Sunan Mukmin (Sunan Prawata) mati, Ratu Kalinyamat adik Sunan

Mukmin (Sunan Prawata) lari ke Gunung Danaraja, Jepara. Ratu

Kalinyamat juga mempunyai dendam dengan Arya Penangsang karena

telah membunuh Sunan Prawata. Ratu Kalinyamat lalu bertapa tanpa

busana di Gunung Danaraja. Dan dia tidak akan turun, sebelum dia

mandi darahnya Arya Penangsang. Setelah Arya Penangsang berhasil

membunuh Sunan Mukmin (Sunan Prawata), karena disitu ada

persaingan politik antara Jipang dan Pajang untuk merebutkan kekuasaan

Demak Bintara. Sebelumnya Arya Penangsang berada di Blambangan

Lasem Tuban, sebelum memimpin Jipang.

Setelah Sunan Mukmin meninggal timbul dendam. Karena Sunan

Kudus mempunyai murid lain yaitu Adipati Sultan Hadiwijaya (Jaka

Tingkir/Mas Karebet) yang merupakan menantu Sultan Trenggana dan

seorang Bupati di Pajang. Adipati Sultan Hadiwijaya mempunyai anak

angkat yaitu Danang Sutawijaya (anak daripada Pamanahan), Pamanahan

adik ipar daripada Ki Juru Martani. Setelah itu terjadi geolak politik

perebutan kekuasaan Demak Bintara dan saling beradu ilmu. Sunan

Kudus mempunyai murid kesayangan yaitu Arya Penangsang, karena tau

sejarahnya. Adipati Sultan Hadiwijaya perang melawan Arya

Penangsang dan saling beradu ilmu untuk merebutkan kekuasaan Demak

Bintara. Setalah terjadi gejolak politik, dalam perjalanan pulang ke

Pajang, rombongan Adipati Sultan Hadiwijaya mampir singgah ke

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

40

Gunung Danaraja tempat Ratu Kalinyamat bertapa. Sebelum sampai di

tempat Ratu kalinyamat bertapa, Adipati Sultan Hadiwijaya berganti

pakaian rakyat biasa untuk menyamar supaya tidak diketahui oleh orang-

orang Jipang. Adipati Sultan Hadiwijaya berserta Ki Ageng Pamanahan

dan prajurit yang sudah dipilih berangkat ke Gunung Danaraja untuk

menemui Ratu Kalinyamat yang sedang bertapa. Mereka menyamar

sebagai pedagang keliling.

Akhirnya, Adipati Sultan Hadiwijaya sampai di Gunung

Danaraja. Kedatangan Adipati Sultan Hadiwijaya beserta rombongan

menimbulkan kecurigaan dari beberapa prajurit Pajang yang berjaga

dimulut Gua. Namun, tanpa sengaja Adipati Sultan Hadiwijaya dikenali

oleh prajurit Pajang. Setelah mengetahui kalau yang menyamar itu

Adipati Sultan Hadiwijaya, prajurit Pajang langsung mempersilahkan

masuk. Lalu Adipati Sultan Hadiwijaya segera menemui Ratu

Kalinyamat. Kemudian Ratu Kalinyamat menceritakan semua kejadian

yang dulu menimpa Sunan Mukmin (Sunan Prawata). Ratu Kalinyamat

mendesak Adipati Sultan Hadiwijaya agar segera menumpas Arya

Penangsang. Ratu Kalinyamat mengaku sebagai pewaris tahta Sunan

Mukmin (Sunan Prawata) dan berjanji akan memberikan Demak dan

Jepara jika Adipati Sultan Hadiwijaya berhasil mengalahkan dan

membunuh Arya Penangsang.

Kemudian rombongan Adipati Sultan Hadiwijaya pulang ke

Pajang. Adipati Sultan Hadiwijaya melakukan sayembara, “siapa yang

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

41

berhasil membunuh Arya Penangsang, akan dikasih separo Bumi Pajang

(sigar semongko menurut jawa)”. Ki Juru Martani dan Ki Ageng

Pamanahan ikut dalam sayembara itu. Mereka menyusun siasat dan

melibatkan Danang Sutawijaya (anak angkat Adipati Sultan Hadiwijaya).

Dalam menyusun siasat itu mereka menggunakan kuda betina dan pusaka

tombak kyai plered milik Adipati Sultan Hadiwijaya.

Arya Penangsang mengirim utusan pasukan sureng untuk

membunuh Adipati Sultan Hadiwijaya dengan membawa keris kyai

brongot setan kober. Akan tetapi pasukan sureng tidak berhasil

membunuh Adipati Sultan Hadiwijaya dan kerisnya direbut oleh Adipati

Sultan Hadiwijaya. Mereka malah tertangkap ketika mau membunuh

Adipati Sultan Hadiwijaya. Akan tetapi, mereka tidak dihukum

melainkan diberi hadiah dan disuruh kembali ke Jipang. Kemudian

pulanglah para utusan Arya Penangsang ke Jipang. Lalu setelah sampai

di Jipang para utusannya menghadap kepada Arya Penangsang. Para

utusan tersebut mengatakan bahwa mereka tertangkap oleh Adipati

Sultan Hadiwijaya pada saat mau membunuhnya, dan mereka diberi

hadiah. Mendengar perkataan para utusannya itu, yang juga membawa

hadiah dari Adipati Sultan Hadiwijaya, Arya Penangsang merasa

tersinggung dan sangat marah.

Kemudian Adipati Sultan Hadiwijaya berniat untuk

mengembalikan keris kyai brongot setan kober yang berhasil direbut dari

pasukan para sureng yang diutus oleh Arya Penangsang. Sebelum

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

42

Adipati Sultan Hadiwijaya datang, Sunan Kudus berkata kepada Arya

Penangsang “ ngene ngger mengko yen Hadiwijaya rene, kon lenggah

ing kursiku iki (kursinya sudah diberi japa supaya Adipati Sultan

Hadiwijaya apes dan kesaktiannya hilang)”. Namun, setelah Adipati

Sultan Hadiwijaya sampai, malah Arya Penangsang yang duduk di kursi

tersebut. Karena Arya Penangsang lupa dan menduduki kursi tersebut,

kesaktian Arya Penangsang berkurang dan hilang.

Lalu untuk mengembalikan kesaktiannya, Arya Penangsang di

suruh untuk berpuasa selama 40 hari tanpa makan, minum, tidak boleh

melihat orang lain dan juga tidak boleh tidur. Ketika itu, Adipati Sultan

Hadiwijaya mengadakan sayembara untuk melawan Arya Penangsang,

“Barang siapa yang mampu membunuh Arya Penangsang, akan di beri

hadiah tanah pati dan hutan mataram”. Ki Juru Martani, Ki Ageng

Pamanahan dan adik angkatnya Ki Penjawi yang merupakan abdi dalem

Adipati Sultan Hadiwijaya, ikut dalam sayembara itu. Ki Ageng

Pamanahan dan Ki Juru Martani menyusun siasat perang untuk melawan

Arya Penangsang. Ki Juru Martani menyarankan kepada Ki Ageng

Pamanhan agar membawa tombak pusaka Kyai Plered milik Adipati

Sultan Hadiwijaya. Karena dengan tombak itulah yang hanya mampu

membunuh Arya Penangsang.

Atas saran tersebut, Ki Ageng Pamanahan memohon kepada

Adipati Sultan Hadiwijaya, agar mengikut sertakan anak angkatnya yang

bernama Danang Sutawijaya untuk ikut perang. Dengan begitu, pasti

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

43

Adipati Sultan Hadiwijaya akan meminjamkan tombak pusaka miliknya.

Kemudian Adipati Sultan Hadiwijaya setuju dan meminjamkan tombak

pusakanya kepada Danang Sutanwijaya. Setelah itu, Ki Ageng

Pamanahan beserta rombongannya berangkat ke Jipang. Penyarangan

dipimpin oleh Ki Juru Martani. Ketika tiba di tepi sungai Bengawan Solo

yang merupakan tapal batas dengan wilayah Jipang. Ki Juru Martani

segera untuk menyusun siasat. Dengan Sutawijaya yang tampak berdiri

disamping kuda putih yang akan ditungganginya untuk melawan Arya

Penangsang. Dan di tangannya tergenggam tombak pusaka Kyai Plered

yang ujungnya sudah ditutupi kain putih dan diberi rangkaian bunga

melati.

Lalu di tepi sungai tampak seorang pekatik kuda yang sedang

mencari rumput untuk kuda milik Araya Penangsang. Ki Juru Martani

segera menangkap pekatik kuda tersebut dan memotong telinganya lalu

di kalungkan surat tantangan atas nama Adipati Sultan Hadiwijaya.

Kemudian si pekatik kuda di suruh segera kembali ke Jipang untuk

menghadap Arya Penangsang. Pada saat itu, Arya

Penangsang sedang berpesta merayakan keberhasilannya berpuasa 40

hari. Kemudian datanglah pekatik kuda tersebut dan menyerahkan surat

tantangan atas nama Adipati Sultan Hadiwijaya itu kepada Arya

Penangsang. Setelah membaca isi surat tantangan tersebut, Arya

Penangsang langsung menggebrak meja. Lalu segera mengenakan

pakaian perang dan membawa keris pusakanya Kyai Brongot Seta Kober.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

44

Dengan penuh amarah, Arya Penangsang segera menunggangi kudanya

Kyai Gagak Rimang menuju sungai tapal batas wilayah Jipang.

Setibanya di tepi sungai, Arya Penangsang melihat anak kecil yang

menunggangi kuda putih dengan membawa tombak diseberang sungai.

Anak kecil tersebut tak lain adalah Danang Sutawijaya. Melihat Danang

Sutawijaya, Arya Penangsang tambah semakin marah, karena merasa

diremehkan untuk melawan anak kecil yang masih berumur 10 tahun.

Arya Penangsang tidak sanggup menahan emosinya dan segera

menarik tali kekang Kyai Gagak Rimang. Sehingga kuda itu meringkik

dan berlari menapaki dasar sungai bengawan. Tanpa ragu Danang

Sutawijaya segera menghela kuda putih yang di tungganginya. Begitu

berhadap-hadapan dengan Arya Penangsang, Danang Sutawijaya segera

memutar arah kudanya sehingga membelakangi kuda Arya Penangsang.

Kuda hitam kesayangan Arya Penangsang tiba-tiba bertingkah aneh dan

menjadi liar karena melihat kuda yang di tunggangi Danang Sutawijaya

adalah kuda betina.

Semakin lama kuda Arya Penangsang semakin liar dan berontak

sehingga Arya Penangsang kerepotan. Melihat Arya Penangsang sibuk

mengendalikan kudanya, Danang Sutawijaya segera menusukkan tombak

pusaka Kyai Plered ke perut Arya Penangsang dan ususnya terurai

keluar. Arya Penangsang yang sakti itu segera meraih ususnya yang

terurai itu dan dililitkan ke tubuhnya. Dan segera menarik tali kekang

kudanya untuk mengejar Danang Sutawijaya. Arya Penangsang segera

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

45

merai tubuh Danang Sutawijaya dan membantingnya ke tanah hingga tak

berdaya. Arya Penangsang segera turun dari kudanya, lalu menginjak

dada Danang Sutawijaya. Melihat Danang Sutawijaya dalam bahaya, Ki

Ageng Pamanahan segera keluar dari tempat persembunyiannya. Ia

segera menggunakan siasat dengan berpura-pura memihak kepada Arya

Penangsang. Ki Ageng Pamanahan berkata, “Hai, Penangsang! Habisilah

nyawa anak Hadiwijaya itu”.

Arya Penangsang baru menyadari bahwa Danang Sutawijaya

adalah anak musuhnya. Dengan geram, Arya Penangsang segera

mencabut keris Kyai Brongot Setan Kober dari pinggangnya. Namun,

Arya Penangsang lupa bahwa ususnya tersampir diwarangka keris pusaka

itu. Begitu mengangkat kerisnya ususnya langsung putus. Arya

Penangsang pun meninggal. Setelah Arya Penangsang meninggal, Ki

Ageng Pamanahan dan rombongannya kembali ke Pajang. Dan

melaporkan kepada Adipati Sultan Hadiwijaya, bahwa Arya Penangsang

sudah gugur. Adipati Sultan Hadiwijaya pun senang mendengar kabar

tersebut. Sesuai dengan perjanjiannya, maka Adipati Sultan Hadiwijaya

memberikan hadiah yang sudah dijanjikannya yaitu tanah pati dan tanah

di hutan mataram. Tak menunda waktu lama, diutuslah beberapa prajurid

ke Jepara untuk mengabarkan hal serupa kepada Ratu Kalinyamat. Ratu

Kalinyamat bergembira dan bersedia menyudahi tapa telanjangnya. Dia

lantas ikut rombongan pasukan Pajang menuju ibukota Pajang. Tewasnya

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

46

Arya penangsang membuat gempar seluruh bangsawan Jawa, tak

terkecuali Sunan Kudus.

Kini, tidak ada lagi penguasa Jawa yang kuat selain Adipati

Sultan Hadiwijaya di Pajang. Beberapa minggu kemudian, upacara besar

dilaksanakan. Disaksikan oleh para pembesar Demak Bintara, Ratu

Kalinyamat menyerahkan tahta Demak Bintara kepada adik iparnya,

Adipati Sultan Hadiwijaya. Keputusan ini banyak disokong oleh berbagai

pihak. Namun sesuai janji semula, Pajang harus berbentuk Kesultanan,

bukan Kerajaan. Oleh karenanya, Adipati Sultan Hadiwijaya lantas

dikukuhkan sebagai seorang Sultan dengan gelar Kangjeng Adipati

Sultan Hadiwijaya. Putra Ki Ageng Pengging, kini telah resmi

memegang tampuk pemerintahan Jawa. Ramalan Sunan Kalijaga,

terbukti sudah. Kini, Ki Mas Karebet atau Jaka Tingkir telah menjadi

seorang Raja penguasa Tanah Jawa.

Susunan penokohan dalam tari Prajuritan, sebagai panutan

adalah manggala (cucuk lampah) jika dalam cerita manggala ini

menggambarkan Sunan Kudus yaitu guru dari 2 muridnya yaitu Arya

penagsang dan Hadiwijaya, mengatur semua prajurit, pertama mengawal

atau membuka dan mengatur berlangsunya seni tari ini. Setelah

manggala dikuti dengan wiratama berjumlah 2 orang yang menggunakan

jaran kepang ini menggambarkan Arya penangsang yang menduduki di

Jipang dan Hadiwijaya yang berada di Pajang, dengan nama gagak

rimang diambil dari cerita Arya Penagsang gugur, gagak Arya

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

47

penagsang, rimang Hadiwijaya, selanjutnya diikuti Tamtama yang

membawa tombak, tembung yang membawa bindi tameng dan tombak,

dan pekatik atau pesuruh.

E. Arti Penting Seni Tari Prajuritan di Desa Tegalrejo.

Seni prajuritan ini merupakan seni asli turun temurun yang harus di

tampilkan pada bulan sapar dalam acara merti desa. Seni tari prajuritan ini

juga sebagai icon identitas desa Tegalrejo karena pada mulanya, dulu

sebelum masyarakat desa tegalrejo belum mengenal seni, prajuritan ini

adalah kesenian yang pertama dikenal oleh masyarakat Tegalrejo pada

khususnya dan kota Salatiga pada umumnya. Prestasi prajuritan ini pun bisa

dibanggakan pernah 2 kali mewakili kota Salatiga bahkan Jawa Tengah

untuk tampil di Taman Mini Indonesia.

Ritual bulan sapar merti desa ikut dikaitkan dengan seni prajuritan

sendiri Dari segi kepercayaan pun pentingnya prajuritan ini harus dan wajib

ditampilkan pada saat merti desa konon katanya sebagai syarat karena

danyang (arwah leluhur) di desa Tegalrejo menyukai kesenian ini. Maka

dari itu pada saat bulan sapar merti desa atau disebut dengan saparan,

prajuritan harus tampil walaupun mungkin tidak tepat waktu pada saat hari

perayaan saparan. Menurut kepercayaan warga masayarakat desa tegalrejo

jika belum tampil akan dianggap sebgai utang oleh danyang (arwah leluhur)

yang ada di tegalrejo maka mau tidak mau harus tetap tampil. Jika tidak

ditampilkan sesuatu bencana diyakini akan datang menghampiri desa

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

48

tegalrejo. Adapun kesenian lain yang dikutsertakan pada saat saparan yaitu

tayub yang juga disukai oleh danyang (arwah leluhur) desa Tegalrejo. Dua

kesenian itu harus wajib ditampilkan dalam acara saparan tidak dapat

digantikan dengan kesenian lainnya hingga sekarang.

F. Pergeseran Makna Seni Tari Desa Tegalrejo

1. Pergeseran makna seni tari prajuritan.

Pergeseran makna seni tari terlihat dari kurangnya antusias dari kalangan

kaum muda Desa Tegalrejo untuk berpartisipasi dalam kelompok seni tari

prajuritan ini, lambat laun terutama generasi muda lebih memilih kesenian

baru yang banyak berkembang di lingkungan desa Tegalrejo seperti drum

blek dan reog. Kurangnya dukungan pemerintah terutama kelurahan

tegalrejo dalam memberikan dukungan berupa bantuan finansial yang

digunakan untuk biaya pementasan dalam acara merti desa menjadi salah

satu penyebab. Akibatnya seperti saparan yang berlangsung pada tahun

2016 lalu seni tari prajuritan yang seharusnya menjadi icon penting dan

wajib dipentaskan tidak ikut dalam upacara kirab budaya karena

kurangnya dukungan yang dibutuhkan untuk pementasan. Biaya dalam

pementasan seni tari prajuritan menjadi sangat vital karena digunakan

untuk pengadaan sarana pentas seperti tata rias, tata busana/perlengkapan

tari, dan pengadaan konsumsi bagi anggota kelompok seni tari prajuritan

yang melakukan pentas. Seni tari prajuritan dalam pementasannya saat ini

sangat bergantung dengan bantuan dana desa karena dari kas kelompok

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

49

kesenian sendiri tidak mencukupi, hal ini disebabkan oleh kurangnya

pemasukan akibat sudah jarang pentas (menerima tanggapan), disisi lain

mayoritas anggota kelompok seni tari prajuritan berasal dari kalangan

masyarakat ekonomi menengah kebawah.

2. Pergeseran makna laku ritual dalam pementasan seni tari prajuritan.

Pergeseran makna ritual terlihat pada para penari yang akan

mementaskan tari Prajuritan tidak didahului dengan melakukan ritual

puasa seperti yang dilakukan para penari terdahulu. Ritual puasa dilakukan

untuk membersihkan hati dan pikiran supaya pada saat pementasan mudah

berkonsentrasi. Disisi lain laku puasa yang dilakukan oleh para penari

merupakan suatu ajaran kejawen yang sudah melekat dan erat kaitanya

dengan seni budaya yang sudah menjadi tradisi orang Jawa. Orang Jawa

dengan ajaran Kejawennya tidak bisa lepas dengan suatu istilah yang

disebut dengan tirakat, tirakat sendiri bentuknya bermacam-macam. Untuk

laku puasa yang dilakukan oleh para penari parjuritan merupakan suatu

bentuk tirakat dengan jalan menahan hawa nafsu keduniawian yang

dimaksudkan untuk menyatu dengan leluhur dan mensakralkan seni tari

prajuritan itu sendiri, karena ada kejadian ketika pementasan berlangsung

ada penari yang kehilangan kesadaran (kerasukan roh leluhur). Kerasukan

ini dianggap sebagai perwujudan kehadiraan leluhur saat berlangsungnya

pementasan seni tari prajuritan.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kehidupan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14130/5/T1_152013017_BAB IV... · 1.649 orang, ... merupakan sendra tari kas asli dari

50

3. Pergeseran makna kekhusukan.

Makna kekhusyukan dalam tari Prajuritan juga telah mengalami

pergeseran. Pada saat penulis menyaksikan latihan tari Prajuritan, para

penari tampak menari dengan terkesan biasa saja antusiasme kurang.

Bahkan diantara mereka ada yang menggaruk-garuk kepala pada saat

menari. Para penari sekarang ini kurang begitu tahu tentang makna penting

prajuritan itu sendiri, para penari hanya sebatas menari saja. Para penari

akan terlihat serius pada saat acara pementasan. Dari sini dapat

disimpulkan bahwa kekhusukan para penari disebabkan oleh penonton dan

bukan karena adanya kesadaran dari penari bahwa itu merupakan tarian

yang harus dibawakan dengan keseriusan.