bab iv hasil penelitian dan pembahasan a....

39
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Berdirinya Benteng Vredeburg Yogyakarta Berdirinya benteng Vredeburg di Yogyakarta tidak lepas dari lahirnya Kasultanan Yogyakarta. Perjanjian Giyanti yang membelah Mataram menjadi dua. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I) adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri raja-raja Jawa waktu itu. Perjanjian yang berhasil dikeluarkan karena campur tangan VOC selalu mempunyai tujuan akhir memecah belah dan mengadu domba pihak-pihak yang bersangkutan. Orang Belanda yang berperan penting dalam lahirnya Perjanjian Giyanti tersebut adalah Nicolaas Harting, yang menjabat Gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa (Gouverneur en Directeur van Java’s noordkust) sejak bulan Maret 1754 (Agus Sulistya, 2001:5). Pada hakekatnya perjanjian tersebut adalah perwujudan dari usaha untuk membelah Kerajaan Mataram menjadi dua bagian yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Untuk selanjutnya Kasultanan Yogyakarta diperintah oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Alogo Adul

Upload: ngominh

Post on 22-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Benteng Vredeburg Yogyakarta

Berdirinya benteng Vredeburg di Yogyakarta tidak lepas dari

lahirnya Kasultanan Yogyakarta. Perjanjian Giyanti yang membelah

Mataram menjadi dua. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang berhasil

menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III dengan

Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I) adalah merupakan

hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri

raja-raja Jawa waktu itu.

Perjanjian yang berhasil dikeluarkan karena campur tangan VOC

selalu mempunyai tujuan akhir memecah belah dan mengadu domba

pihak-pihak yang bersangkutan. Orang Belanda yang berperan penting

dalam lahirnya Perjanjian Giyanti tersebut adalah Nicolaas Harting, yang

menjabat Gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa (Gouverneur en

Directeur van Java’s noordkust) sejak bulan Maret 1754 (Agus Sulistya,

2001:5).

Pada hakekatnya perjanjian tersebut adalah perwujudan dari usaha

untuk membelah Kerajaan Mataram menjadi dua bagian yaitu Kasunanan

Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Untuk selanjutnya Kasultanan

Yogyakarta diperintah oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian

bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Alogo Adul

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

28

Rachman Sayidin Panata Gama Khalifatulah I. Sedang Kasunanan

Surakarta diperintah oleh Paku Buwono III.

Dalam Babad Giyanti disebutkan bahwa yang dipilih menjadi

kraton sebagai pusat kerajaan Yogyakarta adalah hutan Beringin. Sri

Sultan Hamengku Buwono I mengumumkan bahwa wilayah yang menjadi

daerah kekuasaannya tersebut diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat

dengan ibukota Ngayogyakarta. Hutan ini mula-mula adalah tempat

peristirahatan Sunan Pakubuwono II dengan nama pesanggrahan

Garjitowati, untuk selanjutnya beliau menggantinya dengan nama Ayogya

atau Ngayogya. Nama Ngayogyakarta ditafsirkan dari kata “Ayuda” dan

“Karta”. Kata “a” berarti tidak dan “yuda” berarti perang, jadi Ayuda

mengandung pengertian tidak ada perang atau damai. Sedangkan “Karta”

memiliki pengertian aman dan tentram, jadi Ngayogyakarta dapat diartikan

sebagai kota yang aman dan tentram (Agus Sulistya, 2001:6).

Kraton Kasultanan Yogyakarta pertama dibangun pada tanggal 9

Oktober 1755. Setelah kraton mulai ditempati kemudian segera dibangun

bangunan pendukung lainnya. Kemajuan kraton semakin pesat sehingga

hal ini membawa kekhawatiran bagi pihak Belanda. Oleh karena itu pihak

Belanda mengusulkan kepada Sultan agar diijinkan membangun sebuah

benteng di dekat kraton. Pada tahun 1760 mulai dibangun sebuah

bangunan yang digunakan sebagai benteng kompeni. Pembangunan

benteng ini pada mulanya masih sangat sederhana, dan pada tahun 1767

oleh gubernur pantai Utara Jawa di Semarang meminta kepada Sultan agar

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

29

benteng kompeni itu dibangun lebih kuat untuk menjamin keamanan

orang-orang Belanda. Akan tetapi dalam perkembangannya pembangunan

tersebut mengalami kelambatan. Menurut Gubernur J. Vos pada tahun

1771 pembangunan benteng di Yogyakarta belum banyak yang

terselesaikan. Pada tahun 1774 di bawah pimpinan Gubernur J. R. Van

Den Burg mengusahakan untuk mendesak Sultan agar pembangunan

benteng segera terselesaikan. Pembangunan benteng selesai pada tahun

1787 dan dibawah pimpinan Gubernur Johannes Sieberg diresmikan

menjadi benteng kompeni atau benteng VOC dengan nama Rustenburgh

atau tempat beristirahat (Tashadi, dkk, 1993:12).

Pembangunan benteng tersebut dengan dalih agar Belanda dapat

menjaga keamanan kraton dan sekitarnya. akan tetapi dibalik dalih

tersebut, Belanda mempunyai maksud tersendiri yaitu untuk memudahkan

Belanda dalam mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam

kraton. Letak benteng yang hanya satu jarak tembak meriam dari kraton

dan lokasinya yang menghadap ke jalan utama menuju kraton menjadi

indikasi bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan sebagai benteng

strategi, intimidasi, penyerangan dan blokade. Dengan kata lain bahwa

berdirinya benteng tersebut dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila

sewaktu-waktu Sultan mengkhianati Belanda dan berubah memusuhi

Belanda.

Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di India

Timur mengalami kebangkrutan. Maka dari itu benteng berada dalam

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

30

kekuasaan Bataavsche Republiek (Republik Bataf) di bawah Gubernur

Van den Berg hingga tahun 1807. Namun tidak lama kemudian pada tahun

1811 diambil alih oleh Koninklijk Holland (Kerajaan Belanda) di bawah

Gubernur Daendels. Hal ini karena Napoleon Bonaparte diangkat sebagai

kaisar Perancis, sedangkan Louis Napoleon diangkat sebagai raja Belanda

yang waktu itu menjadi jajahan Perancis (Suharja, 2011:25). Dalam upaya

mewujudkan kekuatan politik Eropa, Daendels memerintahkan

pembangunan rumah Residen. Residen diubah menjadi minister sebagai

wakil pemerintahan Belanda. Lokasi yang dipilih untuk pembangunan

rumah bagi minister adalah berada di depan benteng Rustenburg. Pasukan

yang berada di dalam benteng Rustenburg memiliki tugas untuk menjaga

keselamatan minister.

Di bidang pertahanan, Daendels juga memperkuat posisi pasukan.

Benteng Rustenburg yang terbuat dari kayu tidak lagi layak untuk menjadi

simbol kekuatan militer pemerintahan Belanda, sehingga benteng diubah

menjadi bangunan batu dengan bentuk segi empat. Pada setiap sudutnya

dibangun sebuah kubu tempat penjagaan para petugas jaga dengan lubang

menembak. Bangunan benteng dibuat lebih tinggi dan lebih tebal, hal ini

difungsikan untuk bisa mengawasi lingkungan sekitar benteng dan juga

mengawasi kompleks kraton Yogyakarta. Benteng Rustenburg mengalami

perkembangan yang cukup pesat, dan pada tahun 1867 di Yogyakarta

mengalami gempa bumi sehingga benteng memerlukan perbaikan. Setelah

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

31

pemugaran selesai oleh Daendels nama benteng Rustenburg dirubah

menjadi benteng Vredeburg (benteng perdamaian).

B. Perkembangan Benteng Vredeburg dari Masa ke Masa

Pada masa pemerintahan Belanda benteng Vredeburg ditempati

oleh 500 orang prajurit, tenaga medis, dan juga para residen karena sering

digunakan sebagai tempat berlindung para residen yang bertugas di

Yogyakarta.

Sejalan dengan perkembangan politik yang terjadi di Indonesia dari

waktu ke waktu, maka terjadi pula perubahan atas status kepemilikan dan

fungsi bangunan Benteng Vredeburg. Secara kronologis perkembangan

status tanah dan bangunan benteng Vredeburg sejak awal dibangunnya

(1760) sampai dengan runtuhnya kekuasaan Hindia Belanda (1942) adalah

sebagai berikut :

1) Tahun 1760-1788

Pada tahun 1760 benteng VOC di Yogyakarta masih sangat

sederhana. Secara de facto pemanfaatan benteng adalah oleh VOC

namun secara de yure tanah adalah milik kesultanan, sehingga

pembangunan benteng harus mendapat izin Sultan. Dari tahun ke

tahun pembangunan benteng belum juga mengalami penyempurnaan.

Pembangunan benteng yang sangat lambat ini di pengaruhi oleh

ketidaksetujuan Sultan yang merupakan penyumbang segala meterial

dan pekerja, meskipun akhirnya diberi izin oleh pihak Sultan namun

dalam perkembangannya Sultan selalu menghambat pembangunan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

32

benteng sehingga pada tahun 1781 bangunan benteng masih juga

belum sempurna. Untuk mempercepat penyempurnaan benteng, VOC

memberikan pinjaman kepada Sultan sehingga pembangunan benteng

dipercepat. Pada tahun 1785, Johannes Siberg meresmikan dengan

nama Rustenburg.

2) 1788-1799

Pada periode ini, benteng Rustenburg di manfaatkan oleh VOC

sebagai benteng pertahanan. Segala aktivitas VOC yang berhubungan

dengan politik di Yogyakarta dikerjakan di benteng Rustenburg.

Hingga pada pertengahan abad ke-18 VOC mengalami kemunduran.

Korupsi dan kecurangan pegawai menjadikan keuangan VOC

mengalami kebangkrutan. Peperangan di berbagai daerah yang banyak

menyedot anggaran keuangan juga membawa dampak yang cukup

signifikan bagi kebangkrutan VOC. Selain itu pengeluaran gaji yang

besar karena luasnya wilayah kekuasaan VOC, pembayaran devident

(keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan keuangan

VOC. Keadaan ini juga diperparah dengan bertambahnya persaingan

dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis. Selain itu juga

perubahan politik Belanda dengan berdirinya republik Bataf 1795

yang demokratis dan liberal yang menganjurkan perdagangan bebas.

Hal itu sangat memberatkan eksistensi VOC di Indonesia, sehingga

dengan alasan tersebut VOC resmi dibubarkan pada tanggal 31

Desember 1799. Sedangkan kekayaan yang ditinggalkan yaitu berupa

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

33

kantor dagang, gudang, benteng, kapal, serta daerah kekuasaan di

Indonesia (Suharja, Agus Sulistya, 2011:36).

3) Tahun 1799-1807

Pada tahun 1795 terjadi perubahan politik di Belanda, yang

akhirnya terjadinya pembentukan negara baru yang diberi nama

Republik Bataf (Bataavsche Republiek) pada 19 Januari 1795. Pada

periode ini, benteng dikuasai dan dimanfaatkan oleh Republik Bataf.

Fungsinya masih sama yaitu sebagai tempat pertahanan.

4) Tahun 1807-1811

Pada periode ini penguasaan benteng di Yogyakarta dikuasai

oleh Koninklijk Holland (Kerajaan Belanda). Pada tahun 1808

Herman Willem Daendels dilantik menjadi Gubernur Jendral dan

ditugaskan untuk memerintah di Hindia Belanda. Dalam upaya

melakukan reorganisasi pemerintahan di pantai Timur Laut Jawa,

mulailah dilakukan penurunan jabatan pada pegawai pemerintahan di

pantai Timur Laut Jawa serta mengganti pangkat residen untuk daerah

Surakarta dan Yogyakarta dirubah dengan minister. Selain itu

Daendels mengadakan perkuatan angkatan perang, salah satunya

adalah perkuatan benteng sehingga benteng Rustenburg mengalami

pembangunan ke bentuk yang kokoh dan kuat. Setelah mengalami

pembangunan, Daendels mengganti nama benteng ini dengan nama

Vredeburg (benteng perdamaian).

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

34

5) Tahun 1811-1816

Pada bulan Mei 1811 kedudukan Daendels digantikan oleh Jan

Williem Jansen. Namun pemerintahannya tidak lama karena terjadi

serbuan Inggris yang mendaratkan pasukannya tanggal 4 Agustus

1811. Meskipun dibantu oleh pasukan-pasukan raja-raja Jawa, tetapi

serangan dari pasukan Inggris tidak dapat ditangkis sehingga pada

tanggal 18 September 1911 Gubernur Jansen menyerah. Sehingga

Jawa berada dibawah penguasaan Inggris dengan Thomas Stamford

Raffles sebagai Letnan Gubernur Jendral. Oleh karena itu benteng

berada dibawah penguasaan Inggris. Fungsi benteng tidak mengalami

perubahan yaitu tetap sebagai benteng pertahanan dan markas

pasukan.

Raffles melakukan penyerbuan kedalam Kraton Yogyakarta

dengan merampas barang-barang yang ada di dalam kraton. Barang-

barang hasil rampasan tersebut diangkut ke Loji besar. Loji besar

adalah sebutan bagi Benteng Vredeburg. Sedangkan barang-barang

berupa surat dibawa ke Loji kebon (Gedung Agung). Selain itu Sultan

Hamengkubuwana II berhasil ditangkap dan ditawan di dalam benteng

Vredeburg.

6) Tahun 1816-1942

Pada periode ini benteng Vredeburg kembali dikuasai oleh

Belanda, setelah lepas dari kekuasaan Inggris. Pada masa ini di sekitar

benteng banyak digunakan sebagai tempat pemukiman bagi orang-

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

35

orang Belanda. Benteng Vredeburg digunakan sebagai markas

pasukan dan perlengkapan perang kompeni belanda.

Pada saat pemberontakan Pangeran Diponegoro di Yogyakarta,

Yogyakarta berhasil dikuasainya dan mengisolasinya. Dalam waktu

itu Sultan Hamengku Buwana V berhasil diselamatkan dan diamankan

di dalam Benteng Vredeburg (Suharja, Agus Sulistya, 2011:44).

Setelah berakhirnya Perang Diponegoro, hampir tidak ada

konflik antara pihak kasultanan dengan VOC. Hal ini membawa

pengaruh terhadap fungsi benteng yang semula berfungsi sebagai

markas pertahanan sudah bergeser menjadi hunian. Sarana hiburan di

dalam benteng juga telah dibangun, hal ini dikuatkan dengan adanya

societeit di dalam kompleks benteng yang diperkirakan ada sejak

tahun 1838 menyusul terjadinya pembongkaran anjungan timur laut

benteng Vredeburg. Selain itu terjadi pemugaran akibat gempa bumi

di Yogyakarta pada tanggal 10 Juni 1867 yang membawa dampak

terhadap elemen bangunan yang semula sebagai benteng pertahanan

mulai berubah ke elemen-elemen hunian. Parit sebagai sarana

pertahanan di sebelah utara sudah mulai dihilangkan dan kemudian

dibuat jalan tembus ke utara benteng untuk mengadakan akses sarana

dan prasarana pendukung benteng.

7) Tahun 1942-1945

Dalam periode ini, Jepang berhasil menguasai wilayah

Indonesia. Di Yogyakarta pusat kekuatan tentara Jepang disamping

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

36

ditempatkan di Kotabaru juga dipusatkan di Benteng Vredeburg.

Tentara Jepang yang bermarkas di Benteng Vredeburg adalah

Kempeitei yaitu tentara pilihan yang terkenal keras dan kejam.

Disamping itu benteng Vredeburg juga digunakan sebagai

tempat penahanan bagi tawanan orang Belanda maupun Indo Belanda

yang ditangkap. Kaum politisi Indonesia juga berhasil ditangkap

karena mengadakan gerakan menentang Jepang. Guna mencukupi

kebutuhan senjata, tentara Jepang mendatangkan persenjataan dari

Semarang. Sebelum dibagikan ke pos-pos yang memerlukan, terlebih

dulu disimpan di Benteng Vredeburg. Gudang mesiu terletak di setiap

sudut benteng kecuali di sudut Timur Laut. Hal itu dengan

pertimbangan bahwa di kawasan tersebut keamanan lebih terjamin.

Penempatan gudang mesiu di setiap sudut benteng dimaksudkan untuk

mempermudah di saat terjadi perang secara mendadak.

Penguasaan Jepang atas Benteng Vredeburg berlangsung dari

tahun 1942 sampai dengan tahun 1945, ketika proklamasi telah

berkumandang dan nasionalisasi bangunan-bangunan yang dikuasai

Jepang mulai dilaksanakan. Selama itu meskipun secara de facto

dikuasai oleh Jepang tetapi secara yuridis formal status tanah tetap

milik kasultanan (V. Agus Sulistya 2011:35).

8) Pada masa kemerdekaan

Benteng Vredeburg pada masa kemerdekaan banyak mengalami

peralihan fungsi. Dibawah Instansi Militer yang kemudian

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

37

dipergunakan sebagai asrama dan markas pasukan yang tergabung

dalam pasukan dengan kode Staf “Q” dibawah Komandan Letnan

Muda I Radio, yang bertugas mengurusi perbekalan militer. Benteng

Vredeburg disamping difungsikan sebagai markas juga sebagai

gudang perbekalan termasuk senjata, mesiu dll. Pada tahun 1946 di

dalam kompleks Benteng Vredeburg didirikan Rumah Sakit Tentara

untuk melayani korban pertempuran.

Selanjutnya Benteng Vredeburg dipergunakan sebagai markas

tentara Belanda yang tergabung dalam Informatie Voor Geheimen

(IVG), yaitu dinas rahasia tentara Belanda. Disamping itu Benteng

Vredeburg juga difungsikan sebagai asrama prajurit Belanda dan juga

dipakai untuk menyimpan senjata berat seperti tank, panser dan

kendaraan militer lainnya.

Ketika terjadi Serangan Umum 1 Maret 1949, sebagai usaha

untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa RI bersama

dengan TNI masih ada, Benteng Vredeburg menjadi salah satu sasaran

di antara bangunan-bangunan lain yang dikuasai Belanda.

Pada tanggal 5 November 1984, bangunan bekas Benteng

Vredeburg akan difungsikan sebagai museum Perjuangan Nasional

yang pengelolaannya diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia. Dengan pertimbangan bahwa

bangunan bekas Benteng Vredeburg tersebut merupakan bangunan

bersejarah yang sangat besar artinya maka pada tahun 1981 bangunan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

38

bekas Benteng Vredeburg ditetapkan sebagai benda cagar budaya

berdasarkan Ketetapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Nomor 0224/U/1981 tanggal 15 Juli 1981.

C. Museum Benteng Vredeburg

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta merupakan museum

khusus sejarah perjuangan nasional. Keberadaan Museum Benteng

Vredeburg merupakan predikat yang disandang oleh kota Yogyakarta

yaitu sebagai kota sejarah, kota wisata, dan kota pendidikan, (V. Agus

Sulistya 2011:2).

Museum Benteng Vredeburg terletak di ujung Selatan Jalan

Malioboro, di depan Gedung Agung salah satu dari tujuh istana

kepresidenan di Indonesia dan Istana Sultan Yogyakarta Hadiningrat atau

Kraton. Benteng Vredeburg ini memiliki denah berbentuk persegi dan

menghadap barat. Sebelum memasuki pintu gerbang utama terdapat

sebuah jembatan sebagai jalan penghubung utama arus keluar masuk

Benteng Vredeburg. Benteng ini dikelilingi oleh sebuah parit yang masih

bisa terlihat sampai sekarang. Benteng berbentuk persegi ini mempunyai

menara pantau di keempat sudutnya. Kubu atau bastion berada di keempat

sudut benteng. Keempat bastion itu diberi nama Jayawisesa (Barat Laut),

Jayapurusa (Timur Laut), Jayaprokosaningprang (Barat Daya), dan

Jayaprayitna (Tenggara). Pada bagian dalam benteng Vredeburg terdapat

bangunan yang disebut gedung Pengapit Utara dan Selatan. Bangunan ini

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

39

pada mulanya diperkirakan digunakan sebagai kantor administrasi

(Suharjo, 2011:32).

Koleksi Museum Benteng Yogyakarta menyajikan beberapa jenis

koleksi :

1). Bangunan-bangunan peninggalan Belanda, yang dipugar sesuai

bentuk aslinya,

2). Diorama-diorama yang menggambarkan perjuangan sebelum

Proklamasi Kemerdekaan sampai dengan masa Orde Baru,

3). Koleksi benda-benda bersejarah, foto-foto, dan lukisan tentang

perjuangan nasional dalam merintis, mencapai,

mempertahankan, serta mengisi kemerdekaan Indonesia.

D. Museum Benteng Vredeburg Sebagai Sumber belajar Sejarah

Pendidikan sejarah memiliki arti penting dalam pembangunan

bangsa. Dengan mempelajari sejarah berarti mampu melihat kekurangan

dan keberhasilan masa yang telah silam untuk dijadikan pelajaran di masa

mendatang. Nilai-nilai kesejarahan dapat berupa cadi, monumen, museum

dan lain sebagainya. Museum memberi manfaat edukatif, inovatif,

rekreatif, dan imajinatif kepada masyarakat pada umumnya dan kepada

siswa SMA pada khususnya.

Di dalam Museum Benteng Vredeburg terdapat berbagai koleksi

pameran diorama yang sangat bermanfaat dalam media pembelajaran atau

sebagai sumber belajar sejarah. Dalam menyampaikan materi sejarah

media pendidikan sangatlah penting, oleh karena itu pemanfaatan diorama

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

40

dalam museum akan menambah kajian sumber belajar sejarah di SMA.

Peserta didik akan lebih tertarik dalam mempelajari materi sejarah dengan

demikian tujuan pendidikan di SMA akan tercapai secara optimal.

Pemanfaatan koleksi maupun diorama museum harus sesuai

dengan standart kompetensi dan kompetensi dasar materi sejarah di SMA.

Pendidik harus dapat mengklasifikasikan pameran diorama-diorama untuk

kemudian disesuaikan dengan silabus dan kurikulum SMA yang

didalamnya terdapat Standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Kurikulum pada tingkatan pertama sebagai serangkaian tujuan pendidikan

yang menggambarkan sebagai kemampuan pengetahuan dan ketrampilan,

nilai dan sikap yang harus dikuasai dan dimiliki oleh peserta didik dari

suatu satuan jenjang pendidikan. Pada tingkatan kedua merupakan

kerangka materi yang memberikan gambaran tentang bidang-bidang

pelajaran yang perlu dipelajari para pelajar untuk menguasai serangkaian

kemampuan, nilai, dan sikap yang secara institusional harus dikuasai oleh

para pelajar setelah selesai dengan pendidikannya. Pada tingkatan ketiga

kurikulum diartikan sebagai garis besar materi dari suatu bidang pelajaran

yang telah dipilih untuk dijadikan objek belajar. Pada tingkatan keempat

adalah panduan dan buku pelajaran yang harus disusun untuk menunjang

terjadinya proses belajar mengajar (Soedijarto 1993:10).

Dalam menyampaikan materi yang berkaitan pemanfaatan diorama

museum, pendidik harus bisa memilah-milah dan menyesuaikan diorama

sebagai sumber belajar dengan kurikulum yang ada. Hal ini bertujuan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

41

untuk membentuk kesinambungan antara diorama yang ditentukan dengan

materi pelajaran. Penyajian diorama didalam museum akan memberikan

manfaat edukatif bagi pendidikan, yaitu sebagai sumber belajar sejarah

dan sebagai media pembelajaran dengan tujuan mengkomunikasikan

sejarah yang ada. Hal ini akan terlihat lebih jelas dan mudah dipahami

dalam mempelajari sejarah.

Museum Benteng Vredeburg menyajikan koleksi-koleksi museum

dalam bentuk pameran untuk mengkomunikasikan koleksi museum. Baik

tata pameran tetap maupun tata pameran temporer yang mengangkat tema-

tema tertentu yang kadang hanya terkait dengan suatu peristiwa tertentu.

Tata pameran di Museum Benteng Vredeburg secara garis besar

dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu tata pemeran luar gedung dan tata

pemeran di dalam gedung. Tata pameran di luar gedung adalah gedung-

gedung Benteng Vredeburg yang berdiri sedemikian rupa sehingga

menjadi satu bentuk tata bangunan yang kompleks sebagai bangunan

peninggalan masa kolonial Belanda di Yogyakarta. Sedangkan tata

pameran di dalam gedung adalah tata pameran yang disajikan di dalam

gedung (Djamal Marsudi, 1985:26).

Museum Benteng Vredeburg mengalami pemugaran yang

membawa dampak bagi kualitas museum itu sendiri. Pemugaran pertama

kali pada tanggal 16 April 1985 untuk dijadikan Museum Perjuangan.

Pemugaran pada bangunan museum dilakukan beberapa kali hingga pada

tanggal 23 November 1992 Benteng Vredeburg resmi menjadi Museum

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

42

Perjuangan Nasional. Pemugaran selanjutnya dilakukan pada tahun 2011,

yaitu berupa revitalisasi ruangan yang menyajikan tampilan lebih modern

dan berteknologi. Penambahan koleksi berupa tampilan perangkat LCD

frame digital dan LED Touch Screen, pembuatan panel dan elemen-

elemen baru berupa photospot. Dengan adanya penambahan koleksi

museum akan menambah minat dan kunjungan para pelajar serta pendidik

dan bagi khalayak umum. Revitalisasi museum yang kearah modern ini

akan membawa nilai tambah bagi masyarakat dan pendidikan khususnya,

yaitu sebagai media informasi, media edukasi dan rekreasi. Hal ini akan

menambahkan minat dan wawasan bagi peserta didik.

E. Koleksi Museum Benteng Vredeburg dan Kaitannya Dengan Materi

Sejarah SMA

Berikut adalah koleksi pameran diorama yang sesuai dengan

Standart kompetensi di SMA.

1. Ruang Pameran Diorama I.

Diorama ini sesuai dengan Standar Kompetensi : menganalisis

perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai

dengan pendudukan Jepang. Kompetensi Dasar : Menganalisis hubungan

antara perkembangan paham-paham baru dan transformasi sosial dengan

kesadaran dan pergerakan kebangsaan. Untuk kelas XI program Ilmu

Pengetahuan Sosial, semester 2 adalah sebagai berikut:

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

43

a. Kongres Budi Utomo di Yogyakarta

Lokasi : Ruang makan Kweekschool Yogyakarta (SMU 11,

Jl. AM. Sangaji Yogyakarta).

Waktu : 3 s.d. 5 Oktober 1908.

Adegan : Sutomo sedang menyampaikan gagasannya di

konggres 1 Boedi Oetomo di Gedung Kweekschool

Yogyakarta yang dipimpin oleh Dr. Wahidin

Soedirohoesodo.

Uraian singkat :

Boedi Oetomo merupakan organisasi pergerakan nasional

Indonesia modern pertama kali berdiri. Organisasi tersebut lahir pada

tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta. Pada tanggal 8 Agustus 1908

diadakan pertemuan guna membicarakan Kongres pertama Boedi

Oetomo. Dalam pertemuaan tersebut telah disepakati bahwa kongres

akan diadakan di kota Yogyakarta. Kongres dibuka dengan resmi pada

tanggal 3 Oktober 1908 dan berlangsung hingga tanggal 5 Oktober

1908 bertempat di Gendung Kweekschool, Jetis Yogyakarta. Kongres

dihadiri 400 peserta.

Hasil dari kongres tersebut antara lain :

1) Tujuan dari perkumpulan ialah mengusahakan kemajuan

yang selaras untuk negeri dan bangsa, terutama memajukan

pengajaran, pertanian, peternakan, perdagangan, teknik,

industri dan kebudayaan.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

44

2) Menetapkan ketua pengurus besar yang pertama yaitu RTA

Tirto Koesoemo (Bupati Karang Anyar) dan wakilnya Dr.

Wahidin Soedirohoesodo.

b. Lahirnya Organisasi Muhammadiyah

Lokasi : Kauman, Gondomanan Yogyakarta.

Waktu : 18 November 1912.

Adegan : Kyai Haji Ahmad Dahlan sedang menyampaikan

gagasannya dalam pertemuan saat diputuskan

berdirinya organisasi Muhammadiyah di

Yogyakarta.

Uraian singkat:

Pada tanggal 18 November 1912. Kyai Haji Ahmad Dahlan

sedang menyampaikan gagasannya dalam pertemuan saat diputuskan

berdirinya Organisasi Muhammadiyah di Yogyakarta. K.H. Ahmad

Dahlan berupaya untuk mengadakan usaha Tajdid (reformasi), yaitu

pembaharuan pengalaman kehidupan Islam di Indonesia, yang

dikembalikan kepada kemurnian sumber aslinya (Al Quran dan As-

Sunnah). Gagasan ini kemudian didukung oleh para ulama antara lain

KH. Muhammad, KH. R. Jaelani, KH. Anies dan KH. R. Fekih.

Sebagai ketua adalah KH. Ahmad Dahlan dan sekertarisnya KH.

Abdullah Siraj. Organisasi ini bertumpu pada cita-cita agama.

Sebagian aliran modernis Islam, organisasi ini ingin memperbaiki

agama dan umat Islam Indonesia.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

45

c. Berdirinya Taman Siswa

Lokasi : Jl. Tanjung No.23 (sekarang Jl. Gadjah Mada No.32)

Yogyakarta.

Waktu : Tanggal 3 Juli 1922

Adegan : Ki Hadjar Dewantara sedang menyampaikan

gagasannya pada saat dicetuskannya berdirinya

National Onderwijs Instituut Tamansiswa.

Uraian singkat:

Taman Siswa berlokasi di Jl. Tanjung No. 32 (sekarang Jl.

Gajah Mada No.32) Yogyakarta. Pada tanggal 3 Juli 1922. Ki Hadjar

Dewantara sedang menyampaikan gagasannya pada saat dicetuskan

berdirinya National Onderwijs Instituut Tamansiswa. Sistem

pendidikan yang ada didalamnya menganut sistem Among, yang

mendasarkan pada Kemerdekaan dan Kodrat Alam. Berbeda dengan

BU, Tamansiswa (TS) yang lahir 14 tahun kemudian merupakan

organisasi yang bertujuan mengembangkan edukasi dan cultural.

d. Kongres Perempuan Indonesia I

Lokasi : Dalem Joyodipuran, Jl. Kintelan 139 (sekarang Jl.

Brigjen Katamso 23 Yogyakarta)

Waktu : Tanggal 22 s.d. 25 Desember 1928

Adegan : Pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I di

Yogyakarta dipimpin oleh Ny. Soekonto.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

46

Uraian singkat:

Kongres Perempuan Indonesia I ini diprakasai oleh Ny.

Soekonto (dari wanita Utomo), Ny. Hadjar Dewantoro (dari wanita

Taman Siswa) dan Ny. Sujatin (dari Putri Indonesia) dan didukung

oleh tujuh organisassi wanita, antara lain : Wanita Utomo, Wanita

Taman Siswa, Putri Indonesia, Wanita Katholik, Jong Java bagian

gadis-gadis, Aisyah dan Jong Islamieted Bond Dames Afdeling

(JIBDA). Setelah diadakannya kongres yang berlangsung pada tanggal

22 s.d. 25 Desember 1928, kongres berhasil memutuskan :

1) Mendirikan badan federasi bersama Perserikatan Perkumpulan

Perempuan Indonesia (PPPI).

2) Menerbitkan surat kabar, yang redaksinya dipercayakan kepada

pengurus PPPI.

3) Mendirikan Studie Fonds yang akan menolong gadis-gadis yang

tidak mampu.

4) Memperkuat pendidikan kepanduan putri.

5) Mencegah perkawinan anak-anak.

Mengirimkan mosi kepada pemerintah (Hindia Belanda) agar

secepatnya diadakan fonds bagi janda dan anak-anak, Tunjangan

kepada pensiun jangan dicabut, sekolah-sekolah putri diperbanyak.

e. Kongres Jong Java di Yogyakarta

Lokasi : Dalem Joyodipuran, Jl. Kintelan 139 (sekarang Jl.

Brigjen Katamso 23 Yogyakarta).

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

47

Waktu : Tanggal 25 s.d. 31 Desember 1928.

Adegan : Pelaksanaan Kongres Jong Java di Dalem

Joyodipuran Yogyakarta.

Uraian singkat:

Kongres Jong Java berlokasi di dalem Joyodipuran, Jl. Kintelan

139 (sekarang Jl. Brigjen Katamso 23 Yogyakarta). Pada tanggal 25

sampai dengan 31 Desember 1928. Dimana pelaksanaan kongres Jong

Java ke XI di dalem Joyodipuran Yogyakarta. Kongres ini sangat

penting karena memutuskan Jong Java bersedia mengadakan fusi

dengan Organisasi lain. Dalam kongres ke XII di Semarang tanggal

23-29 Desember 1929 Jong Java mengadakan fusi dengan organisasi

lain dan melebur ke dalam Indonesia Muda.

Diorama yang ini sesuai dengan Standar kompetensi : menganalisis

perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh barat sampai

dengan pendudukan Jepang. Kompetensi dasar : Menganalisis proses

interaksi Indonesia-Jepangdan dampak pendudukan militer Jepang terhadap

kehidupan masyarakat di Indonesia. Untuk kelas XI program Ilmu

Pengetahuan Sosial, semester 2 adalah :

f. Masuknya Jepang Di Yogyakarta

Lokasi : Perempatan Tugu, Jetis, Yogyakarta.

Waktu : 6 Maret 1942.

Adegan : Pasukan Jepang memasuki kota Yogyakarta dari

arah Timur (Jl. Solo).

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

48

Uraian singkat:

Jepang mulai memasuki Yogyakarta dari jalan Solo menuju

Jl.Malioboro. Guna menarik simpati rakyat Yogyakarta para serdadu

Jepang menyerukan “Nippon Indonesia”, mengumandangkan lagu

Indonesia Raya. Secara demonstratif membawa gambar Ratu Belanda

dan kemudian ditusuk-tusuk dengan bayonet. Lagu Indonesia Raya

diperbolehkan berkumandang, bahkan Merah Putihpun bebas berkibar.

Hal itu tidak lain hanya untuk menarik simpati rakyat agar tidak

menyusahkan usahanya dalam melumpuhkan Belanda di Indonesia.

g. Latihan militer PETA/ HEIHO/ Anak-anak sekolah/ Seinendan/

Keibodan.

Lokasi : Lapangan Bumijo, Jl. Tentara Pelajar (depan

Gedung SMU 17 I).

Waktu : Tahun 1942-1945.

Adegan : Pelaksanaan latihan kemiliteran bagi anak-anak

sekolah dan pemuda pada masa pendudukan Jepang

di lapangan Bumijo.

Uraian singkat:

Sejak tanggal 8 Maret 1942 melalui perjanjian Kalijati, Jepang

resmi berkuasa di Indonesia. Dengan sistem militer yang telah

dilaksanakan oleh tentara Jepang, sehingga di segala bidang diterapkan

sistem miiter. Jepang membentuk sistem organisasi kemiliteran yang

antara lain Seinendan, Keibodan, Heiho dan untuk melatih para perwira

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

49

di kalangan bangsa Indonesia dibentuklah PETA. Ketika Jepang mulai

terdesak dalam perang Pasifik, Jepang memperkuat latihan

kemiliterannya sehingga memerlukan dukungan rakyat. Para pelajar dan

anak-anak pun turut serta untuk diikutsertakan dalam latihan kemiliteran.

2. Ruang Pameran Diorama II

Diorama ini sesuai dengan Standar Kompetensi : Menganalisis

perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde

Baru. Kompetensi Dasar : menganalisis peristiwa sekitar proklamasi 17

Agustus 1945 dan pembentukan pemerintahan Indonesia. Untuk kelas

XII progam Ilmu Pengetahuan Sosial, semester I adalah sebagai berikut :

a. Sri Sultan Hamengku Buwono IX memimpin rapat dalam rangka

dukungan terhadap Proklamasi.

Lokasi : Gedung Wilis, Kepatihan, Yogyakarta.

Waktu : 19 Agustus 1945.

Adegan : Sri Sultan Hamengku Buwono IX sedang

memimpin rapat yang dihadiri oleh para

pemimpin berbagai kelompok pemuda di

kepatihan Yogyakarta.

Uraian singkat:

Rapat untuk mendukung Proklamasi dihadiri oleh para

pemimpin kelompok pemuda dari golongan agama, nasionalis,

kepanduan dan keturunan Cina yang berjumlah kurang lebih 100

orang di Keptaihan Yogyakarta.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

50

b. Penurunan bendera Hinomaru dan pengibaran bendera Merah Putih di

gedung Cokan Kantai (Gedung Agung).

Lokasi : Gedung Agung Jl. Ahmad Yani Yogyakarta.

Waktu : 21 September 1945.

Adegan : Para pemuda antara lain Slamet, Sutan Ilyas,

Supardi, Rusli dan seorang pemudi Siti

Ngasiyah sedang mengganti bendera

Hinomaru dengan bendera Merah Putih di

atap Gedung Cokan Kantai (Gedung Agung,

sekarang).

Uraian singkat:

Peristiwa itu terjadai pada tanggal 21 September 1945 setelah

berita Proklamasi sampai ke Yogyakarta. Pada waktu itu para pemuda

antar lain Slamet, Sutan Ilyas, Supardi, Rusli dan Siti Ngaisyah

mengganti bendera Hinomaru dengan bendera merah putih di atap

Gedung Cokan Kantai. Peristiwa besar ini kemudian dikenal dengan

Insiden Bendera Cokan Kantai.

c. Pertempuran Kotabaru

Lokasi : Kotabaru, Yogyakarta dan sekitarnya.

Waktu : 7 Oktober 1945.

Adegan : Rakyat sebagian besar pemuda pelajar dan

BKR mengadakan kontak senjata dengan

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

51

temtara Jepang di Kotabaru (markas

Batalyon Kido, atau Kido Butai).

Uraian singkat:

Para pemuda dan pejuang mengadakan penyerangan terhadap

Jepang di Kotabaru. Hal ini terjadi karena Jepang tidak mau

menyerahkan senjata-senjatanya kepada pihak pejuang Indonesia.

Moh. Saleh dan RP. Sudarsono berhasil masuk dalam tangsi Jepang

dan menemui Mayor Otzuka. Kedua pimpinan itu mendesak kepada

Mayor Otzuka untuk menyerahkan senjata-senjatanya. Kemudian

Mayor Otzuka menyerahkan senjata Jepang tetapi hanya kepada

Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Sri Sultan Hamengku

Buwono IX.

d. Peristiwa perebutan senjata dari tentara Jepang Oleh Polisi Istimewa,

pemuda dan masa rakyat.

Lokasi : Gayam, Yogyakarta.

Waktu : 23 September 1945.

Adegan : Polisi Istimewa dibawah pimpinan Oni

Sastroadmodjo dan masa rakyat melucuti

senjata Jepang di Gayam.

Uraian singkat :

Pada tanggal 23 September 1945, tentara Jepang secara diam-

diam berhasil melucuti senjata kesatuan Polisi Istimewa di Gayam.

Selaku komandan kompi Istimewa, Oni Sastroadmodjo segera

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

52

melaporkan kejadian ini kepada komisaris polisi RP. Sudarsono. Oleh

karena itu segera dilakukan perundingan dengan pimpinan Jepang

namun perundingan tersebut gagal. Masa rakyat dan polisi mengepung

markas dan gudang senjata Jepang di Gayam. Akhirnya senjata-

senjata itu dapat direbut kembali.

e. Pengangkutan Eks tahanan warga negara Belanda dan Eks tentara

Jepang.

Lokasi : Stasiun Tugu Yogyakarta.

Waktu : 28 April 1946.

Adegan : Bekas tawanan Belanda dan Jepang diangkut

dengan kereta api dari stasiun Tugu

Yogyakarta menuju Jakarta.

Uraian singkat:

Pada tanggal 29 September 1945 mulai didaratkan Allied

Forces for Netherlands East Indies (AFNEI) di Jakarta. bertujuan

untuk melucuti dan mengembalikan tentara Jepang ke daerah asalnya,

mengevakuasi Allied Prisoneer War and Interneer (APWI), yaitu

tawanan Jepang dan Belanda, mengambil alih daerah dudukan Jepang,

dan menjaga keamanan dan ketertiban sehingga pemerintahan sipil

berfungsi kembali. Pada tanggal 28 April 1946 dari Yogyakarta

diberangkatkan kurang lebih 550 orang tawanan Belanda dan Jepang

dengan menggunakan kereta api istimewa dari stasiun Tugu menuju

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

53

setasiun Manggarai Jakarta. Tugas pengawalan ini dilakukan oleh

Kompi Widodo.

f. Pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR)

Lokasi : Markas Besar Umum Tentara Keamanan

Rakyat (TKR) Yogyakarta, (sekarang

Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama)

Jl. Jendral Soedirman Yogyakarta.

Waktu : 5 Oktober 1945.

Adegan : Panglima Besar Soedirman memberi amanat

setelah acara konferensi TKR yang

memutuskan beliau sebagai Panglima Besar.

Uraian singkat :

Pada tanggal 5 Oktober 1945, dikeluarkan Maklumat yang

berbunyi “Untuk memperkuat perasaan keamanan umum, maka

diadakanlah satu Tentara Keamanan Rakyat (TKR).” Dalam sidang

tanggal 15 Oktober 1945 di Jakarta, kabinet memutuskan bahwa

Markas Besar Umum (MBU) TKR berkedudukan di Yogyakarta.

Tanggal 12 Novenber 1945 diadakan konferensi TKR yang dihadiri

oleh para panglima dan komandan divisi se Jawa dan Sumatra di

MBU TKR. Hasil Konferensi antara lain memutuskan mengangkat

Jenderal Soedirman sebagai Panglima Besar.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

54

g. Kongres pemuda di Yogyakarta.

Lokasi : Alun-Alun Utara Yogyakarta dan Balai

Mataram Yogyakarta.

Waktu : 10 s.d. 11 November 1945.

Adegan : Presiden Soekarno menuju mimbar tempat

diadakannya rapat raksasa dalam acara

Kongres Pemuda Indonesia di Yogyakarta.

Uraian singkat :

Kongres pemuda dipimpin oleh Chaerul Saleh dan dihadiri oleh

332 utusan dari 30 organisasi pemuda di Indonesia. Dalam kongres itu

pula dihadiri oleh Presiden Soekarno, Moh Hatta, Sri Sultan

Hamengku Buwono IX, dan Sri Paku Alam VIII sebagai pemberi

amanat bagi kongres tersebut. Hasil dari kongres tersebut adalah

diadakan penggabungan semua gerakan pemuda dalam satu badan

yang dinamakan Badan Kongres Pemuda Republik Indonesia

(BKPRI).

h. Pemerintahan Republik Indonesia hijrah ke Yogyakarta.

Lokasi : Stasiun Tugu Yogyakarta

Waktu : 4 Januari 1946

Adegan : Presiden Soekarno dan para pembesar negara

yang lain tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta

ketika hijrah dari Jakarta.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

55

Uraian singkat :

Tanggal 4 Januari 1946, Presiden Soekarno, Drs. Moh. Hatta

dan para pemimpin negara lainnya hijrah ke Yogyakarta dengan

menggunakan Kereta Api. Hal itu bertujuan untuk mempermudah

apabila sewaktu-waktu terjadi perundingan dengan Belanda. Sejak

saat itu pula Yogyakarta menjadi ibukota RI.

i. Pelantikan Jendral Soedirman sebagai panglima besar TNI.

Lokasi : Gedung Kepresidenan Yogyakarta (Gedung

Agung).

Waktu : 28 Juni 1947.

Adegan : Jenderal Soedirman dilantik sebagai

Apanglima Besar TNI oleh Presiden

Soekarno, yang juga disertai dengan

pelantikan pucuk pimpinan TNI yang lain.

Uraian singkat :

Pada tanggal 12 November 1945 diadakan konferensi TKR di

Yogyakarta yang dihadiri komandan divisi di Jawa dan Sumatra. Hasil

konferensi bahwa Kolonel Soedirman terpilih sebagai panglima besar

TKR dan Oerip Soemohardjo tetap sebagai kepala staf umum.

Kemudian tanggal 3 Juni 1947 Tentara Nasinal Indonesia (TNI)

disahkan. Setelah dengan resmi TNI berdiri maka pada tanggal 28

Juni 1947 di istana Presiden Yogyakarta (Gedung Agung) Jenderal

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

56

Soedirman dilantik sebagai Panglima Besar Tentara Nasional

Indonesia.

3. Ruang Pameran Diorama III

Diorama dengan Standar Kompetensi : Menganalisis perjuangan bangsa

Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde Baru. Kompetensi Dasar :

menganalisis perkembangan politik dan ekonomi pada masa awal

kemerdekaan sampai tahun 1950. Untuk kelas XII program Ilmu Pengetahuan

Sosial, semester I adalah sebagai berikut :

a. Agresi Militer Belanda II.

Lokasi : Jl. Solo Yogyakarta.

Waktu : 19 Desember 1948.

Adegan : Pasukan Belanda setelah berhasil menguasai

lapangan Maguwo (Sekarang Adisucipto)

mengadakan sapu bersih terhadap apa yang ditemui

di sepanjang jalan menuju kota Yogyakarta.

Uraian singkat :

Pada tanggal 19 Desember 1948 Angkatan Perang Belanda

menyerang kota Yogyakarta dan lapangan terbang Maguwo. Melancarlah

Agresi Militer II. Hal ini memaksa Panglima Besar Sudirman memimpin

gerilya ke luar kota melawan pasukan pendudukan dan mengeluarkan

Perintah Kilat No. 1/PB/D/1948. Rakyat dengan semangat yang

ditiupkan dari Sultan Hamengkubuwana IX dan Panglima Besar

Sudirman, kemudian banyak melancarkan aksi perlawanan terhadap

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

57

Belanda. Namun tentara Belanda berhasil menguasai seluruh kota

Yogyakarta. sedangkan Presiden Soekarno, wakil presiden Moh. Hatta,

H.Agus S., KSAU Suryadi Suryadarma ditawan Belanda.

b. Perlawanan Gerilyawan TNI di Yogyakarta selatan.

Lokasi : Dusun Mrisi, Kasihan, Bantul.

Waktu : 19 Februari 1949.

Adegan : Penghadangan patroli Belanda di Dusun Mrisi oleh

Batalyon Sardjono.

Uraian singkat :

Perlawanan gerilya rakyat yang bersifat semesta dari seluruh

lapisan rakyat pada permulaan tahun 1949 menyebabkan Belanda kalang

kabut, sehingga Belanda melakukan tindakan-tindakan sedikit anarkhis

dengan dalih mencari gerilyawan. Nasionalisme rakyat Yogyakarta

terlihat pada kesatuan mereka untuk mempertahankan wilayah dari

bayang-bayang Belanda. Seperti yang terjadi di Dusun Mrisi, Yogyakarta

bagian selatan penghadangan patroli Belanda oleh Batalyon Sadjono

sebagai aksi perlawanan Gerilyawan.

c. Serangan Umum 1 Maret 1949

Lokasi : Stasiun Tugu Yogyakarta, Hotel Tugu (bekas Bank

Jakarta).

Waktu : 1 Maret 1949.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

58

Adegan : Pasukan gerilyawan TNI serta para pejuang lainnya

mengadakan serangan terhadap Hotel Tugu dalam

aksi Serangan mum 1 Maret 1949.

Uraian singkat :

Akibat adanya Agresi Militer Belanda (AMB) yang kedua, para

gerilyawan TNI dan para pejuang lainnya mengadakan serangan umum

yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1949. Serangan Umum ini

memiliki tujuan, antara lain :

1) Tujuan Politik, yaitu untuk mendukung perjuangan perwakilan RI

di Dewan Keamanan PBB, melawan kampanya Belanda yang

menyatakan bahwa Aksi Polisionilnya di Indonesia telah berhasil,

karena TNI sudah dihancurkan dan Yogyakarta sudah kembali

normal.

2) Tujuan Psikologis, yaitu untuk mengobarkan semangat juang

rakyat dan TNI.

3) Tujuan militer, yaitu untuk membuktikan kepada dunia

Internasional bahwa TNI masih tetap utuh, selain itu untuk

membuktikan bahwa keberadaan Belanda di Yogyakarta adalah

tidak sah, dan berpengaruh terhadap tekad kesetiaan TNI.

d. Pasukan Gerilya masuk kota Yogyakarta.

Lokasi : Kampung Pengok, Gondokusuman, Yogyakarta.

Waktu : Juni 1949.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

59

Adegan : Pasukan gerilyawan TNI (MA pimpinan Letnan

Wiyogo Admodarminto) masuk kota dari arah

Timur melalui kampung Pengok, Gondokusuman

Yogyakarta dijemput Sri Paku Alam VII. Tampak

Kolonel GPH. Djati Koesoemo dan Mayor Kasno.

Uraian singkat :

Pasukan MA yang dipimpin oleh Letnan Wiyogo Atmodarminto

masuk kota pada tahap III. sebelumnya mereka menyiapkan diri di

Gejayan. Kemudian di Gejayan dijemput oleh Sri Paku Alam VIII.

Pasukan mulai masuk kota didampingi oleh Sri Paku Alam VIII dengan

rute Pelem kecut–Demangan–Pengok dan kemudian menempatkan pos

komandonya untuk sementara di Rumah Sakit Pusat dan dilanjutkan

dengan upacara pengibaran bendera Merah Putih di halaman Rumah

Sakit.

e. Konferensi inter Indonesia

Lokasi : Hotel Tugu (bekas Bank Jakarta) Jl. Pangeran

Mangkubumi.

Waktu : 19-22 Juli 1949.

Adegan : Drs. Mohammad Hatta sedang memimpin sidang

Konferensi Indonesia yang pertama di Hotel Tugu

Yogyakarta.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

60

Uraian singkat :

Prinsip-prinsip dari hasil persetujuan Roem Royen yang

ditandatangani tanggal 7 Mei 1949, menyebutkan antara lain RI akan

turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag dengan

maksud untuk mempercepat penyerahan kedaulatan dengan tidak

bersyarat. Oleh karena itu sebelum KMB dilaksanakan diperlukan

pendekatan antara RI dengan Bijeenkomst Voor Federal Overleg (BFO)

terutama dalam pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS). Untuk

itu diadakan Konferensi Inter Indonesia (KII) yang pertama pada tanggal

19-22 Juli 1949.

KII yang pertama ini membicarakan tentang pembentukan RIS

terutama tentang susunan dan hak-hak negara bagian atau otonom,

bentuk kerjasama RIS dengan Belanda dalam perserikatan Uni, dan

masalah kewajiban RIS dan Belanda akibat penyerahan kekuasaan.

f. Pelantikan Presiden Republik Indonesia Serikat.

Lokasi : Bangsal Manguntur Tangkil, Sitihinggil, Kraton

Kasultanan Yogyakarta.

Waktu : 17 Desember 1949.

Adegan : Pelantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik

Indonesia Serikat (RIS) oleh ketua Mahkamah

Agung Mr. Kusuma Admaja.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

61

Uraian singkat :

Pada tanggal 15-16 Desember 1949, sesudah hasil Konferensi

Meja Bundar (KMB) diterima Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia segera diadakan sidang pemilihan Presiden RIS. Pada tanggal

17 Desember 1949 bertempat di Bangsal Manguntur Tangkil, Sitihinggil,

Kraton Ksultanan Yogyakarta, Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik

Indonesia Serikat (RIS) oleh ketua Mahkamah Agung Mr. Kusuma

Admaja dengan disaksikan para tamu undangan yang hadir.

g. Pemerintah Republik Indonesia Serikat pindah ke Jakarta.

Lokasi : Lapangan terbang Maguwo (sekarang Adisucipto)

Yogyakarta.

Waktu : 28 Desember 1949

Adegan : Presiden Soekarno menginspeksi pasukan menjelang

keberangkatannya ke Jakarta untuk memangku

jabatannya yang baru sebagai Presiden RIS.

Uraian singkat :

Sebagai Presiden RIS maka Ir. Soekarno harus kembali ke Jakarta

untuk melaksanakan tugasnya. Maka keesokan harinya tanggal 28

Desember 1949, dari lapangan terbang Maguwo. Presiden Soekarno

berangkat menuju Jakarta. Sebelumnya berkenan pula menginpeksi

pasukan yang mengantarkan keberangkatannya ke Jakarta. Menjelang

keberangkatannya ke Jakarta, beliau berkenan menuliskan kesannya atas

kota Yogyakarta yang berbunyi sebagai berikut:

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

62

“Yogyakarta menjadi termashur oleh karena jiwa kemerdekaannya.

Hidupkanlah terus jiwa kemerdekaan itu.”

Soekarno

28 Desember 1949

4. Ruang Pameran Diorama IV

Diorama ini sesuai dengan Standar kompetensi : Menganalisis

perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde Baru.

Kompetensi dasar : Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia dalam

mempertahankan kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama

dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (antara lain : PKI Madiun 1948,

DI/TII, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30 S/PKI 1965). Untuk kelas

XII program Ilmu Pengetahuan Sosial, semester I adalah sebagai berikut :

a. Konferensi Rencana Colombo tahun 1959.

Lokasi : Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Waktu : 26 Oktober s.d. 14 November 1959.

Adegan : Presiden Soekarno membuka Konferensi tingkat

Menteri pada tanggal 11 November 1959, dalam

rangkaian Konferensi Rencana Colombo XI.

Uraian singkat :

Konferensi Rencana Colombo 1959 dilaksanakan di Indonesia.

Yogyakarta dipilih sebagai kota yang nantinya ditunjuk dalam

penyelenggaraan Konferensi Rencana Colombo. Hal ini berdasarkan

pertimbangan bahwa Yogyakarta sampai saat itu telah dua kali

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

63

menyelanggarakan konferensi Internasional. Konferensi Rencana

Colombo XI di Yogyakarta diikuti kurang lebih 150 orang delegasi

dari 21 negara.

b. Tri Komando Rakyat.

Lokasi : Alun-alun Utara, Yogyakarta.

Waktu : 19 Desember 1961.

Adegan : Presiden Soekarno berpidato dan mencetuskan Tri

Komando Rakyat (TRIKORA) dalam rangka

pembebasan Irian Barat dari kekuasaan Belanda.

Uraian singkat :

Dalam sidang Dewan Pertahanan Nasional (Depertan) tanggal

14 Desember 1961 diputuskan untuk membentuk Komando Tertinggi

Pembebasan Irian Barat. Untuk lebih meningkatkan perjuangan,

Depertan merumuskan Tri Komando rakyat (TRIKORA). Trikora

dicetuskan oleh Presiden Soekarno di Yogyakarta pada tanggal 19

Desember 1961. Isi dari Trikora tersebut ialah :

1) Gagalkan pembentukan negara boneka Papua bikinan Belanda

kolonial.

2) Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat.

3) Bersiaplah untuk mobilisasi umum.

c. Peristiwa G30 S/PKI di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lokasi : Kentungan, Yogyakarta.

Waktu : Oktober 1965.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

64

Adegan : Penggalian jenazah Pahlawan Revolusi Brigjen

Katamso dan Kolonel Sugiyono di kompleks

Batalyon I, Kentungan.

Uraian singkat :

Tanggal 1 Oktober 1965 Yogyakarta telah dikuasai oleh

pemberontak. Markas Korem 072 diduduki oleh pemberontak dan

Kolonel Katamso dan Letkol Sugiyono diculik oleh pemberontak

dan dibunuh di kompleks Batalyon L Kentungan. Setelah dilakukan

penyelidikan lokasi penguburan Jenazah kedua Perwira TNI AD,

pada tanggal 20 Oktober 1965 baru dimulai penggalian Jenazah.

Setelah terbukti jenazah masih ditemukan maka ditimbun kembali.

Kemudian untuk penggalian dan pengangkatan jenazah dilakukan

pada tanggal 21 Oktober 1965. Untuk mengenang peristiwa tersebut

maka dilokasi terjadinya pembunuhan dibangun sebuah monumen

dengan nama Monumen Pahlawan Pancasila.

d. Penumpasan G 30 S/PKI serta rapat kebulatan tekat di Alun-alun Utara

Yogyakarta.

Lokasi : Alun-alun Utara Yogyakarta.

Waktu : 20 Oktober 1965.

Adegan : Kolonel Widodo sedang menyampaikan amanatnya

dalam rapat kebualatan tekad mengutuk PKI di

Alun-alun Utara Yogyakarta.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2538/5/T1_152008004_BAB I… · Belanda. Pada tanggal 31 Desember 1799 kantor dagang Belanda di

65

Uraian singkat :

Pemberontakan yang dilakukan PKI dengan G 30 S/PKI nya di

Jakarta berhasil ditumpas oleh pasukan Angkatan Darat dan kesatuan

lainnya. Setelah Jakarta maka sasaran selanjutnya dalam operasi

penumpasan G 30 S/PKI adalah di Jawa Tengah dan Daerah

Istimewa Yogyakarta. Guna menyambut kedatangan pasukan

tersebut maka partai-partai Islam dan organisasi-organisasi Islam

segera mempersiapkan diri, yaitu dengan mempersiapkan rapat akbar

umat Islam untuk mengganyang G 30 S/PKI.

Hasil dari rapat tersebut adalah rapat akbar akan

diselenggarakan pada tanggal 20 Oktober 1965. Dalam rapat tersebut

akan dicetuskan kebulatan tekad yang menyatakan mengutuk G 30

S/PKI dan Dewan Revolusi.

4. Koleksi Museum

Beberapa koleksi museum yang sesuai dengan Standar kompetensi :

Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh

Barat sampai dengan pendudukan Jepang. Kompetensi dasar : Menganalisis

perkembangan pengaruh Barat dan perubahan ekonomi, demografi, dan

kehidupan sosial budaya masyarakat di indonesia pada masa kolonial. Untuk

kelas XI program Ilmu Pengetahuan Sosial, semester 2 adalah berupa koleksi

mata uang peninggalan pada masa kependudukan Belanda dan Jepang. Selain

itu berupa koleksi lukisan-lukisan masa perjuangan Bangsa Indonesia

melawan penjajah.