bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. hasil penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/bab iv.pdfkedua,...

17
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini, hasil penelitian eksperimen yang telah dilakukan dibahas secara terperinci berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan. Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan, hasil penelitian ini adalah hasil eksperimen dinyatakan dalam bentuk angka untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran show not tell dalam keterampilan menulis teks deskripsi siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Makassar. Pembelajaran menulis teks deskripsi hanya menggunakan satu kelompok saja, yaitu Kelas VII4 yang diberikan tugas sebanyak 2 kali. Pertama, pembelajaran menulis teks deskripsi sebelum menggunakan model pembelajaran show not tell (pre-test). Kedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show not tell (post-test). Data yang diperoleh dari hasil menulis teks deskripsi siswa SMP Negeri 3 Makassar pada pre-test dan post-test dianalisis sesuai dengan teknik analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, yaitu menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Adapun penyajiannya, dapat dilihat sebagai berikut: 1. Analisis Statistik Deskriptif Terdapat dua data yang dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif, yaitu: keterampilan siswa menulis teks deskripsi sebelum menggunakan model pembelajaran show not tell dan keterampilan siswa menulis

Upload: others

Post on 29-Oct-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini, hasil penelitian eksperimen yang telah dilakukan dibahas

secara terperinci berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan. Sesuai

dengan jenis penelitian yang dilakukan, hasil penelitian ini adalah hasil

eksperimen dinyatakan dalam bentuk angka untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran show not tell dalam keterampilan menulis teks deskripsi siswa Kelas

VII SMP Negeri 3 Makassar.

Pembelajaran menulis teks deskripsi hanya menggunakan satu kelompok

saja, yaitu Kelas VII4 yang diberikan tugas sebanyak 2 kali. Pertama,

pembelajaran menulis teks deskripsi sebelum menggunakan model pembelajaran

show not tell (pre-test). Kedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah

menggunakan model pembelajaran show not tell (post-test).

Data yang diperoleh dari hasil menulis teks deskripsi siswa SMP Negeri 3

Makassar pada pre-test dan post-test dianalisis sesuai dengan teknik analisis data

yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, yaitu menggunakan analisis statistik

deskriptif dan analisis statistik inferensial. Adapun penyajiannya, dapat dilihat

sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Terdapat dua data yang dianalisis menggunakan analisis statistik

deskriptif, yaitu: keterampilan siswa menulis teks deskripsi sebelum

menggunakan model pembelajaran show not tell dan keterampilan siswa menulis

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

40

teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show not tell.

Penjabarannya sebagai berikut:

a. Analisis Data Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Sebelum

Menggunakan Model Pembelajaran Show Not Tell Siswa Kelas VII SMP

Negeri 3 Makassar

Keterampilan menulis teks deskripsi sebelum menggunakan model

pembelajaran show not tell siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Makassar, dijabarkan

pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Keterampilan Menulis

Teks Deskripsi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran

Show Not Tell Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Makassar

No. Nilai Frekuensi Persentase Persentase Komulatif

1 1.37 1 2.8 % 2.8 %

2 1.5 3 8.3 % 11.1 %

3 1.62 5 13.9 % 25 %

4 1.75 1 2.8 % 27.8 %

5 1.87 3 8.3 % 36.1 %

6 2.00 3 8.3 % 44.4 %

7 2.12 2 5.5 % 49.9 %

8 2.25 4 11.1 % 61%

9 2.37 3 8.3 % 69.3 %

10 2.50 1 2.8 % 72.1 %

11 2.62 1 2.8 % 74.9 %

12 2.75 2 5.5 % 80.4 %

13 2.87 1 2.8 % 83.2 %

14 3.00 1 2.8 % 86 %

15 3.12 1 2.8 % 88.8 %

16 3.25 1 2.8 % 91.6 %

17 3.37 1 2.8 % 94.4 %

18 3.5 2 5.5 % 100 %

Total 80.91 36 100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai tertinggi yaitu 3.5 yang

diperoleh 2 siswa (5.5%). Nilai 3.37 diperoleh 1 siswa (2.8%), nilai 3.25 diperoleh

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

41

1 siswa (2.8%), nilai 3.12 diperoleh 1 siswa (2.8%), nilai 3.00 diperoleh 1 siswa

(2.8%), nilai 2.87 diperoleh 1 siswa (2.8), nilai 2.75 diperoleh 2 siswa (5.5%),

nilai 2.62 diperoleh 1 siswa (2.8%), nilai 2.5 diperoleh 1 siswa (2.8%), nilai 2.37

diperoleh 3 siswa ( 8.3%), nilai 2.25 diperoleh 4 siswa (11.1), nilai 2.12 diperoleh

2 siswa (5.5%), nilai 2.00 diperoleh 3 siswa (8.3%), nilai 1.87 diperoleh 3 siswa

(8.3%), nilai 1.75 diperoleh 1 siswa (2.8%), nilai 1.62 diperoleh 5 siswa (13.9%),

nilai 1.5 diperoleh 3 siswa (8.3%), dan nilai 1.37 diperoleh 1 siswa (2.8%).

Pada pembelajaran menulis teks deskripsi sebelum menggunakan model

pembelajaran show not tell dengan 36 siswa diperoleh gambaran, yaitu tidak ada

siswa yang mampu mendapat nilai 4.00 - 3.66 sebagai nilai maksimal atau

tertinggi. Nilai tertinggi yaitu 3.5 yang dicapai oleh 2 siswa dan nilai terendah

yaitu 1.37 yang dicapai oleh seorang siswa.

Mengetahui nilai rata-rata siswa menulis teks deskripsi sebelum

menggunakan model pembelajaran show not tell menggunakan rumus.

X = ∑𝑋

𝑁

= 80.91

36

= 2.25

Jadi, nilai rata-rata keterampilan siswa menulis teks deskripsi sebelum

menggunakan model pembelajaran show not tell adalah 2.25 dengan predikat C+

dan kategori cukup terampil.

Adapun klasifikasi nilai yang diperoleh siswa pada setiap aspek penilaian

menulis teks deskripsi dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

42

Tabel 4.2 Klasifikasi Nilai Aspek Judul Siswa Sebelum Menggunakan Model

Pembelajaran Show Not Tell (Pre-Test)

No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori

1 4.00 – 3. 66 14 38.8% Sangat Terampil

2 3.33 – 2.66 19 52.7% Terampil

3 2.33 – 1.66 3 8.3% Cukup Terampil

4 1.33 – 1.00 0 0% Kurang Terampil

Berdasarkan tabel 4.2 nilai aspek judul dapat dinyatakan bahwa, 14 siswa

(38.8%) yang mendapat kategori sangat terampil. Selanjutnya, yang mendapat

kategori terampil sebanyak 19 siswa (52.7%); yang mendapat kategori cukup

terampil sebanyak 3 siswa (8.3%); tidak ada siswa yang mendapat kategori

kurang terampil.

Tabel 4.3 Klasifikasi Nilai Aspek Identifikasi Siswa Sebelum Menggunakan

Model Pembelajaran Show Not Tell (Pre-Test)

No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori

1 4.00 – 3. 66 2 5.5% Sangat Terampil

2 3.33 – 2.66 10 27.7% Terampil

3 2.33 – 1.66 13 36.1% Cukup Terampil

4 1.33 – 1.00 11 30.5% Kurang Terampil

Berdasarkan tabel 4.3 nilai aspek identifikasi dapat dinyatakan bahwa, 2

siswa (5.5%) yang mendapat kategori sangat terampil. Selanjutnya, yang

mendapat kategori terampil sebanyak 10 siswa (27.7%); yang mendapat kategori

cukup terampil sebanyak 13 siswa (36.1%); yang mendapat kategori kurang

terampil sebanyak 11 siswa (30.5%).

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

43

Tabel 4.4 Klasifikasi Nilai Aspek Deskripsi Bagian Siswa Sebelum

Menggunakan Model Pembelajaran Show Not Tell (Pre-Test)

No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori

1 4.00 – 3. 66 0 0% Sangat Terampil

2 3.33 – 2.66 8 22.2% Terampil

3 2.33 – 1.66 13 36.1% Cukup Terampil

4 1.33 15 41.6% Kurang Terampil

Berdasarkan tabel 4.4 nilai aspek deskripsi bagian dapat dinyatakan

bahwa, tidak ada siswa yang mendapat kategori sangat terampil. Selanjutnya,

yang mendapat kategori terampil sebanyak 8 siswa (22.2%); yang mendapat

kategori cukup terampil sebanyak 13 siswa (36.1%); yang mendapat kategori

kurang terampil sebanyak 15 siswa (41.6%).

.Tabel 4.5 Klasifikasi Nilai Aspek Penutup Siswa Sebelum Menggunakan

Model Pembelajaran Show Not Tell (Pre-Test)

No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori

1 4.00 – 3. 66 2 5.5% Sangat Terampil

2 3.33 – 2.66 4 11.1% Terampil

3 2.33 – 1.66 2 5.5% Cukup Terampil

4 1.33 28 77.7% Kurang Terampil

Berdasarkan tabel 4.5 nilai aspek penutup dapat dinyatakan bahwa, 2

siswa (5.5%) yang mendapat kategori sangat terampil. Selanjutnya, yang

mendapat kategori terampil sebanyak 4 siswa (11.1%); yang mendapat kategori

cukup terampil sebanyak 2 siswa (5.5%); yang mendapat kategori kurang

terampil sebanyak 28 siswa (77.7%).

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

44

Tabel 4.6 Klasifikasi Nilai Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas

VII SMP Negeri 3 Makassar Sebelum Menggunakan Model

Pembelajaran Show Not Tell

Berdasarkan klasifikasi dari setiap aspek penilaian yang telah dijabarkan

di atas, maka dapat dinyatakan klasifikasi nilai keterampilan menulis teks

deskripsi siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Makassar sebelum menggunakan model

pembelajaran show not tell dapat dilihat pada tabel 4.6.

No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori

1 4.00 – 3. 66 0 0% Sangat Terampil

2 3.33 – 2.66 9 25% Terampil

3 2.33 – 1.66 19 53% Cukup Terampil

4 1.33 8 22% Kurang Terampil

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dinyatakan bahwa tidak ada siswa yang

mendapat kategori sangat terampil. Selanjutnya, yang mendapat kategori terampil

sebanyak 9 siswa (25%); yang mendapat kategori cukup terampil sebanyak 19

siswa (52%); yang mendapat kategori kurang terampil sebanyak 8 siswa (22%).

b. Analisis Data Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Sesudah

Menggunakan Model Pembelajaran Show Not Tell Siswa Kelas VII SMP

Negeri 3 Makassar

Keterampilan menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model

pembelajaran show not tell siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Makassar, dijabarkan

pada tabel 4.3 berikut.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

45

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Keterampilan Menulis

Teks Deskripsi Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Show

Not Tell Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Makassar

No. Nilai Frekuensi Persentase Persentase Komulatif

1 2.00 1 2.8% 2.8%

2 2.12 1 2.8% 5.6%

3 2.25 3 8.3% 13.9%

4 2.62 1 2.8% 16.7%

5 2.75 8 22.2% 38.9%

6 2.87 4 11.1% 50%

7 3.00 3 8.3% 58.3%

8 3.12 2 5.5% 63.8%

9 3.25 5 13.9% 77.7%

10 3.37 5 13.9% 91.6%

11 3.5 2 5.5% 97.1%

12 3.62 1 2.8% 100%

Total 105.93 36 100

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai tertinggi yaitu 3.62 yang

diperoleh 1 siswa (2.8%). Nilai 3.5 diperoleh 2 siswa (5.5%), nilai 3.37 diperoleh

5 siswa (13.9%), nilai 3.25 diperoleh 5 siswa (13.9%), nilai 3.12 diperoleh 2 siswa

(5.5%), nilai 3.00 diperoleh 3 siswa (8.3%), nilai 2.87 diperoleh 4 siswa (11.1%),

nilai 2.75 diperoleh 8 siswa (22.2%), nilai 2.62 diperoleh 1 siswa (2.8%), nilai

2.25 diperoleh 3 siswa (8.3%), nilai 2.12 diperoleh 1 siswa (2.8%), dan nilai 2.00

diperoleh 1 siswa (2.8%).

Pada pembelajaran menulis teks deskripsi dengan menggunakan model

pembelajaran show not tell pada 36 siswa diperoleh gambaran, yaitu tidak ada

siswa yang mampu mendapat nilai 4 sebagai nilai maksimal atau tertinggi. Nilai

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

46

tertinggi yaitu 3.62 yang dicapai oleh seorang siswa dan nilai terendah yaitu 2.00

yang dicapai oleh seorang siswa.

Mengetahui nilai rata-rata siswa menulis teks deskripsi sesudah

menggunakan model pembelajaran show not tell menggunakan rumus.

X = ∑𝑋

𝑁

= 105.93

36

= 2.94

Jadi, nilai rata-rata keterampilan siswa menulis teks deskripsi sesudah

menggunakan model pembelajaran show not tell adalah 2.94 dengan predikat B-

dan kategori terampil.

Adapun klasifikasi nilai yang diperoleh siswa pada setiap aspek penilaian

menulis teks deskripsi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Klasifikasi Nilai Aspek Judul Siswa Sesudah Menggunakan Model

Pembelajaran Show Not Tell (Post-Test)

No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori

1 4.00 – 3. 66 25 69.5% Sangat Terampil

2 3.33 – 2.66 11 30.5% Terampil

3 2.33 – 1.66 0 0% Cukup Terampil

4 1.33- 1.00 0 0% Kurang Terampil

Berdasarkan tabel 4.8 nilai aspek judul dapat dinyatakan bahwa, 25 siswa

(69.5%) yang mendapat kategori sangat terampil. Selanjutnya, yang mendapat

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

47

kategori terampil sebanyak 11 siswa (30.5%); tidak ada siswa yang mendapat

kategori cukup terampil dan kategori kurang terampil.

Tabel 4.9 Klasifikasi Nilai Aspek Identifikasi Siswa Sesudah Menggunakan

Model Pembelajaran Show Not Tell (Post-Test)

No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori

1 4.00 – 3. 66 15 41.6% Sangat Terampil

2 3.33 – 2.66 10 27.7% Terampil

3 2.33 – 1.66 11 30.5% Cukup Terampil

4 1.33- 1.00 0 0% Kurang Terampil

Berdasarkan tabel 4.9 nilai aspek identifikasi dapat dinyatakan bahwa, 15

siswa (41.6) yang mendapat kategori sangat terampil. Selanjutnya, yang

mendapat kategori terampil sebanyak 10 siswa (27.7%); tyang mendapat kateori

cukup terampil sebanyak 11 siswa (30.5%); tidak ada siswa yang mendapat

kategori kurang terampil.

Tabel 4.10 Klasifikasi Nilai Deskripsi Bagian Siswa Sesudah Menggunakan

Model Pembelajaran Show Not Tell (Post-Test)

No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori

1 4.00 – 3. 66 5 13.8% Sangat Terampil

2 3.33 – 2.66 19 52.7% Terampil

3 2.33 – 1.66 9 25% Cukup Terampil

4 1.33- 1.00 3 8.3% Kurang Terampil

Berdasarkan tabel 4.10 nilai aspek deskripsi bagian dapat dinyatakan

bahwa, 5 siswa (13.8%) yang mendapat kategori sangat terampil. Selanjutnya,

yang mendapat kategori terampil sebanyak 19 siswa (52.7%); yang mendapat

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

48

kategori cukup terampil 9 siswa (25%); yang mendapat kategori kurang terampil

3 siswa (8.3).

Tabel 4.11 Klasifikasi Nilai Aspek Penutup Siswa Sesudah Menggunakan

Model Pembelajaran Show Not Tell (Post-Test)

No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori

1 4.00 – 3. 66 3 8.3% Sangat Terampil

2 3.33 – 2.66 3 8.3% Terampil

3 2.33 – 1.66 15 41.6% Cukup Terampil

4 1.33- 1.00 15 41.6% Kurang Terampil

Berdasarkan tabel 4.11 nilai aspek penutup dapat dinyatakan bahwa, 3

siswa (8.3%) yang mendapat kategori sangat terampil. Selanjutnya, yang

mendapat kategori terampil sebanyak 3 siswa (8.3%); yang mendapat kategori

cukup terampil sebanyak 15 siswa (41.6%%); yang mendapat kategori kurang

terampil sebanyak 15 siswa (41.6%).

Tabel 4.12 Klasifikasi Nilai Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Siswa

Kelas VII SMP Negeri 3 Makassar Sesudah menggunakan Model

Pembelajaran Show Not Tell (Post-Test)

Berdasarkan klasifikasi dari setiap aspek penilaian yang telah dijabarkan

di atas, maka dapat dinyatakan klasifikasi nilai keterampilan menulis teks

deskripsi siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Makassar sebelum menggunakan model

pembelajaran show not tell dapat dilihat pada tabel 4.12.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

49

No. Nilai Frekuensi Persentase Kategori

1 4.00 – 3. 66 0 0% Sangat Terampil

2 3.33 – 2.66 30 83% Terampil

3 2.33 – 1.66 6 17% Cukup Terampil

4 1.33 0 0% Kurang Terampil

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dinyatakan bahwa tidak ada siswa yang

mendapat kategori sangat terampil. Selanjutnya, yang mendapat kategori terampil

sebanyak 30 siswa (83%); yang mendapat kategori cukup terampil sebanyak 6

siswa (17%); tidak ada siswa yang mendapat kategori kurang terampil.

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan sebagai pembuktian secara statistik

ada tidaknya perbedaan keterampilan menulis teks deskripsi sebelum

menggunakan model pembelajaran show not tell dan sesudah menggunakan

model pembelajaran show not tel. Data yang ditemukan dianalisis menggunakan

dua uji, yaitu uji normalitas dan uji hipotesis. Lebih jelasnya, dijabarkan sebagai

berikut.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap nilai masing-masing kelompok dengan

tujuan untuk mengetahui populasi data berdistribusi normal atau tidak. Seluruh

perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu

Statistical Package for Soscial Science (SPSS) versi 20.0 for windows. Adapun

kriteria data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila PValue > = 0,05 dan

sebaliknya PValue < = 0,05 dikatakan tidak berdistribusi normal. Hasil uji

normalitas pada pre-test memeroleh nilai 𝑝 = 0.725 > 𝛼 = 0.05 dan pada post-test

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

50

memeroleh nilai 𝑝 = 0.448 > 𝛼 = 0.05. Hal ini menunjukkan data dari hasil

belajar siswa pada keterampilan menulis teks deskripsi berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

b. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas sebagai uji prasyarat sebelum melakukan

uji hipotesis (uji regresi), dan data yang diperoleh memenuhi syarat untuk

melakukan uji regresi. Adapun ketentuannya adalah Hipotesis Alternatif (HI)

diterima apabila Sig. < = 0.05, dan sebaliknya Hipotesis Alternatif (HI) ditolak

apabila Sig. > = 0.05. Hasil dari uji regresi adalah koefisien korelasi antara pre-

test dan post-test adalah 0,559 dari output terlihat bahwa nilai tersebut signifikan

sebesar 0,000. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi adalah

membandingkan nilai signifikansi yang diperoleh dengan harga 𝛼 = 0,05.

Karena signifikansi 0,000 lebih kecil dari 𝛼 = 0,05 maka HI diterima.

Kesimpulan yang diperoleh adalah koefisien korelasi antara pre-test dan post-test

signifikan secara statistik.

Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan secara signifikan antara keterampilan menulis teks deskripsi

dengan menggunakan model pembelajaran show not tell dan dengan

menggunakan model ceramah pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Makassar.

B. Pembahasan Hasil

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Makassar. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII. Sampel dala penelitian ini adalah

Kelas VII-4 berjumlah 36 siswa. Penelitian ini hanya menggunakan satu kelas

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

51

tanpa adanya kelas pembanding dengan cara memberikan tugas pre-test dan post-

test. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan menulis teks

deskripsi siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran show not

tell, serta membuktikan pengaruh model pembelajaran show not tell terhadap

keterampilan menulis teks deskripsi siswa.

Berdasarkan dari hasil analisis data tugas diketahui bahwa nilai rata-rata

keterampilan menulis teks deskripsi siswa sebelum menggunakan model

pembelajaran show not tell (pre-test) adalah 2.25, sedangkan nilai rata-rata

keterampilan menulis teks deskripsi siswa sesudah menggunakan model

pembelajaran show not tell ( post-test) adalah 2.94. Jadi, dapat dikatakan hasil

belajar menulis teks deskripsi siswa lebih baik atau berpengaruh sesudah

menggunakan model pembelajaran show not tell dibandingkan menggunakan

model pembelajaran ceramah.

Berdasarkan hasil pada setiap aspek penilaian yang telah dijabarkan

sebelumnya, dapat diketahui bahwa model pembelajaran show not tell lebih

berpengaruh pada aspek judul. Hal itu terbukti dari hasil yang ditemukan pada

pre-test, 14 siswa mendapat kategori sangat terampil,19 siswa mendapat kategori

terampil, 3 siswa mendapat kategori cukup terampil, dan tidak ada siswa yang

mendapat kategori kurang terampil. Sedangkan pada post-test terdapat perbedaan

yang signifikan, yaitu 25 siswa mendapat kategori sangat terampil, 11 siswa

mendapat kategori terampil, dan tidak ada siswa yang mendapatkan kotegori

cukup terampil dan kategori cukup terampil.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

52

Dari keempat aspek penilaian yang paling berpengaruh yaitu pada aspek

judul, kemudian aspek identifikasi, selanjutnya aspek deskripsi bagian dan yang

terakhir aspek penutup. Pada aspek penutup hanya 3 siswa yang mendapat

kategori sangat terampil, 3 siswa yang mendapat kategori terampil, 15 siswa yang

mendapat kategori cukup terampil, dan 15 siswa yang mendapat kategori kurang

terampil. Hal itu dikarenakan, siswa masih bingung dan sulit merangkai kata

mengungkapkan kesan yag dirasakannya pada tempat tersebut. Siswa masih

menerawang dalam menentukan kata-kata yang cocok untuk digunakan.

Model pembelajaran ceramah terhadap pembelajaran menulis teks

deskripsi pada kegiatan pre-test dilakukan dengan cara guru menjelaskan materi

(ceramah), memberikan contoh teks deskripsi lalu siswa diminta mencatat dan

mengamati contoh tersebut, serta siswa diberi waktu untuk bertanya. Selanjutnya,

guru memberikan tugas menulis teks deskripsi.

Pada kegiatan pre-test, menulis teks deskripsi sebelum menggunakan

model pembelajaran show not tell, siswa tidak terampil menulis teks deskripsi

dengan baik. Hal itu dikarenakan, guru hanya memberikan banyak penjelasan dan

meminta siswa mencatat materi di papan tulis sehingga, siswa merasa bosan dan

tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Pembelajaran hanya berpusat pada

guru sehingga siswa kurang aktif. Hal itu pun berpengaruh pada hasil tulisan

siswa, terdapat beberapa siswa bukan menulis teks deskripsi melainkan jenis teks

lainnya. Hal itu terlihat saat diberikan tugas menulis teks deskripsi, hasil kerja

siswa belum terampil menulis teks deskripsi.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

53

Pada kegiatan post-test, yakni pembelajaran menulis teks deskripsi

sesudah menggunakan model pembelajaran show not tell. Suasana pembelajaran

menulis teks deskripsi mengalami perubahan yang signifikan. Terjadi suasana

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Selama ini siswa SMP Negeri 3

Makassar mempunyai kesuitan dalam menulis. Kesulitan yang dialami ole siswa

adalah kemampuan dalam mengungkapkan ide awal dalam menyusun cerita.

Show Not tell adalah teknik pemenfaatan keseluruhan otak dengan mempercepat

pengembangan gagasan siswa membuat kalimat memberitahukan sebelum

menulis secara utuh. Kalimat memberitahukan tersebut mempunyai peran yang

cukup penting dalam mempercepat pengembangan gagasan. Oleh karena itu,

siswa lebih terarah dalam mengembangkan tulisannya menjadi sebuah teks

deskripsi dengan menggunakan kalimat memberitahukan sebagai pedoman dalam

mengembangkan gagasan/ide. Hal itu juga didukung dengan adanya pemodelan

menggunakan gambar yang sesuai dengan tema tersebut. Gambar tersebut

membuat siswa akan merefleksi kembali saat berada di tempat tesebut apa yang

dilihat, didengan, dan dirasakannya akan terlihat jelas dalam ingatan. Tampak

siswa lebih mudah dalam menciptakan ide dan bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran. Hal itu terlihat dari 30 siswa sudah terampil dalam menulis teks

deskripsi.

Pengaruh model pembelajaran show not tell dalam pembelajaran menulis

teks deskripsi tersebut sejalan dengan pendapat Hernowo (2003: 11)

menggambarkan bukan dengan memberitahukan (show not tell) merupakan model

untuk mempercepat pengembangan gagasan pada proses menulis dengan cara

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

54

bertolak dari bentuk kalimat memberitahukan, kemudian mengubahnya menjadi

paragraf yang menggambarkan. Misalnya, kalimat memberitahukan, kini adalah

hari yang indah, perlu diubah dengan cara menggambarkannya dalam sebuah

paragraf apa itu indah, hari apa kejadiannya, mengapa hari itu menjadi indah,

sehingga gambaran uniknya “Ini adalah hari yang indah” yang digambarkan pada

paragraf. Hal inilah yang dialami oleh siswa dalam menulis teks deskripsi. Siswa

cepat memperoleh ide dan gagasan serta mudah mengembangkannya menjadi teks

deskripsi melalui penggambaran dari ide memberitahukan sehingga, deskripsi

yang dibuat oleh siswa memberikan pemahaman yang luas kepada pembaca.

Untuk lebih jelasnya, hasil analisis data dalam penelitian ini dapat

diuraikan berdasarkan temuan pengaruh model pembelajaran show not tell dalam

pembelajaran menulis teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 3 Makassar.

Hipotesis Alternatif (HI) diterima apabila Sig. < = 0.05. Dari hasil perhitungan

statistik inferensial SPSS uji regresi, diperoleh koefisien korelasi antara pre-test

dan post-test adalah 0,559 dari output terlihat bahwa nilai tersebut signifikan

sebesar 0,000. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi adalah

membandingkan nilai signifikansi yang diperoleh dengan harga 𝛼 = 0,05.

Karena signifikansi 0,000 lebih kecil dari 𝛼 = 0,05 maka HI diterima.

Kesimpulan yang diperoleh adalah koefisien korelasi antara pretest dan posttest

signifikan secara statistik.

Berdasarkan hasil tersebut, model pembelajaran show not tell berpengaruh

digunakan dalam pembelajaran menulis teks deskripsi siswa Kelas VII SMP

Negeri 3 Makassar. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu, maka relevan

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.unm.ac.id/4248/4/BAB IV.pdfKedua, pembelajaran menulis teks deskripsi sesudah menggunakan model pembelajaran show

55

dengan penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Risnawati (2016)

berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Narasi Melalui Model Show

Not Tell Siswa Kelas X-1 SMA 1 Bangkala Kabupaten Jeneponto”. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran show not tell dapat

meningkatkan keterampilan menulis pada tahun 2016, hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa model show not tell dapat meningkatkan kemampuan

menulis paragraf narasi. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti juga

menghasilkan model pembelajaran show not tell berpengaruh terhadap

keterampilan menulis teks deskripsi siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Makassar.

Meskipun diterapkan pada pembelajaran yang berbeda, yaitu pada pembelajaran

paragraf narasi dan pembelajaran teks deskripsi, serta jenis penelitian yang

berbeda pula, yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan penelitian Pre-

Eksperimen. Akan tetapi, model pembelajaran show not tell sama-sama efektif

digunakan dalam pembelajaran. Tidak menutup kemungkinan model

pembelajaran show not tell bisa juga digunakan pada pembelajaran teks lainnya.