bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.bab_4.pdf ·...

45
67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Situs Penelitian 1. Gambaran umum kabupaten Bojonegoro a. Keadaan Geografis Secara administrasi Kabupaten Bojonegoro dibagi menjadi 27 kecamatan dengan 419 desa dan 11 kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan adalah 230.706 Ha. Kabupaten Bojonegoro bagian dari Propinsi Jawa Timur dengan jarak 110 km dari ibukota propinsi dan berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Batasbatas administrasi Kabupaten Bojonegoro adalah : Sebelah Utara : Kabupaten Tuban Sebelah Timur : Kabupaten Lamongan Sebelah Selatan : Kabupaten Madiun, Nganjuk dan Jombang Sebelah Barat : Kabupaten Ngawi dan Blora (Jawa Tengah) Dengan luas wilayah keseluruhan 230.706 ha, 40,15% wilayah Bojonegoro merupakan wilayah hutan Negara yang sebagian besar berada di wilayah Selatan Bojonegoro, 32,58% berikutnya berupa lahan sawah yang sebagian besar berada di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Sebanyak 22,42% merupakan tanah kering dan sisanya 4,85% adalah perkebunan dan lain- lain (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012) Sedangkan grafis wilayah administrasi kabupaten Bojonegoro dapat digambarkan pada peta 1 berikut :

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi dan Situs Penelitian

1. Gambaran umum kabupaten Bojonegoro

a. Keadaan Geografis

Secara administrasi Kabupaten Bojonegoro dibagi menjadi 27 kecamatan

dengan 419 desa dan 11 kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan adalah

230.706 Ha. Kabupaten Bojonegoro bagian dari Propinsi Jawa Timur dengan

jarak 110 km dari ibukota propinsi dan berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa

Tengah. Batasbatas administrasi Kabupaten Bojonegoro adalah :

Sebelah Utara : Kabupaten Tuban

Sebelah Timur : Kabupaten Lamongan

Sebelah Selatan : Kabupaten Madiun, Nganjuk dan Jombang

Sebelah Barat : Kabupaten Ngawi dan Blora (Jawa Tengah)

Dengan luas wilayah keseluruhan 230.706 ha, 40,15% wilayah

Bojonegoro merupakan wilayah hutan Negara yang sebagian besar berada di

wilayah Selatan Bojonegoro, 32,58% berikutnya berupa lahan sawah yang

sebagian besar berada di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Sebanyak

22,42% merupakan tanah kering dan sisanya 4,85% adalah perkebunan dan lain-

lain (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

Sedangkan grafis wilayah administrasi kabupaten Bojonegoro dapat

digambarkan pada peta 1 berikut :

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

68

Gambar 2 Peta Wilayah Kabupaten Bojonegoro

Sumber: Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012

1) Topografi

Topografi Kabupaten Bojonegoro menunjukkan bahwa di sepanjang

daerah aliran sungai Bengawan Solo merupakan daerah dataran rendah,

sedangkan di bagian Selatan merupakan dataran tinggi disepanjang kawasan

Gunung Pandan, Kramat dan Gajah.

Bengawan Solo mengalir dari Selatan, menjadi batas alam dari Provinsi

Jawa Tengah, kemudian mengalir ke arah Timur, di sepanjang wilayah Utara

Kabupaten Bojonegoro. Bagian Utara merupakan Daerah Aliran Sungai

Bengawan Solo yang cukup subur dengan pertanian yang ekstensif.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

69

Kawasan pertanian umumnya ditanami padi pada musim penghujan dan

tembakau pada musim kemarau. 40,15 persen wilayah Bojonegoro masih

merupakan hutan Negara yang sebagian besar berada di wilayah Selatan

Bojonegoro, 35,58 persen berikutnya berupa lahan sawah, yang sebagian besar

berada di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo. Sebanyak 19,42 persen

merupakan tanah kering dan sisanya 4,85 persen adalah perkebunan dan lain-lain.

Bojonegoro hanya memiliki 22 stasiun penangkar hujan, yang tersebar di 15

kecamatan. Tabel 1.1.5 mencatat dari 15 kecamatan, hujan paling sering terjadi di

Kec Sukosewu yaitu sebanyak 127 hari, hujan paling sedikit muncul di Kec

Ngraho yaitu hanya 48 hari. Sementara itu, untuk menanggulangi kekurangan air

untuk keperluan pengairan lahan pertanian di musim kemarau, dilakukan dengan

menaikkan air dari Sungai Bengawan Solo melalui pompanisasi. Yang tersebar di

8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun

2012)

Tabel 6 Luas Wilayah Menurut Ketinggian, Kemiringan dan Kedalaman

Efektif Tanah di Kab. Bojonegoro

No Uraian Ketinggian Luas Prosentase

1 <25 43 155 18,71

2 25 s.d 99,99 104 629 45,35

3 100 s.d 499,9 82 348 35,69

4 >500 574 0,25

1 <2 127 109 55,10

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

70

2 2 s.d 14,99 83 429 36,16

3 15 s.d 39,99 17 312 7,50

4 > 40 2 856 1,24

Kedalaman Efektif

Tanah (CM)

1 2 3 4

1 < 30 25 896 11,22

2 30 s.d 59,99 28 142 12,20

3 60 s.d 89,99 37 618 16,31

4 >90 139 050 60,70

Sumber: Dokumen BPS Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012

2) Jenis Tanah

Lapisan tanah sebagian terdiri atas lapisan grumosol, latosol dan

litosol,lapisan alluvial dan lapisan mediteranian. Lapisan grumosol merupakan

bagian terluas yang terbentang di bagian selatan, yaitu pada jalur utama yang

membelah Kabupaten Bojonegoro. Lapisan alluvial berada di sepanjang aliran

Bengawan Solo. Sementara lapisan mediteranian terdiri atas batu cadas, kurang

mengandung air tanah serta kurang subur untuk pertanian yang sebagian di

kawasan hutan.

3) Hidrologi dan Klimatologi

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

71

Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sangat besar perannya

terhadap berbagai kegiatan usaha khususnya pertanian. Curah hujan baik langsung

maupun tidak langsung akan mempengaruhi jenis dan pola tanam serta pola

identitas penggunaan tanah dan tersedianya air pengairan. Pada umumnya curah

hujan di Kabupaten Bojonegoro tidak terlalu tinggi. Kecamatan Baureno dan

Sukosewu mempunyai curah hujan rata-rata paling tinggi dibandingkan

kecamatan lain. Untuk pola air sungai dan irigasi Kabupaten Bojonegoro dilalui

Bengawan Solo yang mengalir ke arah Timur melintasi bagian Utara. Selain

sungai sistem hidrologi di wilayah Kabupaten Bojonegoro ditentukan dengan

ketersediaan waduk dan embung. Kondisi klimatologi di Kabupaten Bojonegoro

adalah sebagai berikut :

Tabel 7 : Tinggi dari Permukaan Laut, Hari dan Rata-Rata Curah Hujan

Tahun 2011

No Kecamatan Tinggi dari

Permukaan Laut

Stasiun

Penangkar

Hujan

Hari

Hujan

(Hari)

Rata-rata

Curah

Hujan

(mm)

1 Margomulyo - - - -

2 Ngraho 28 1 48 2

3 Tambakrejo - - - -

4 Ngambon - - - -

5 Sekar - - - -

6 Bubulan - - - -

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

72

7 Gondang - 2 89 8

8 Temayang - 2 91 14

9 Sugihwaras - - - -

10 Kedungadem 42 1 102 7

11 Kepohbaru 9 2 95 12

12 Baureno 28 3 109 20

13 Kanor 9 1 85 6

14 Sumberrejo 14 2 99 16

15 Balen - 1 119 8

16 Sukosewu - 1 127 9

17 Kapas 18 1 106 7

18 Bojonegoro 15 1 103 6

19 Trucuk - - - -

20 Ngasem 115 1 88 6

21 Dander 37 2 113 16

22 Kalitidu - 1 90 5

23 Malo - - - -

24 Purwosari - - - -

25 Padangan - - - -

26 Kasiman - - - -

27 Kedewan - - - -

Sumber : Dokumen BPS Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

73

Untuk kondisi iklim Kabupaten adalah daerah tropis dengan suhu rata-rata

27,80C, suhu udara berkisar 24,20C – 31,40C. Penyinaran tertinggi terjadi pada

bulan Agustus atau September, sedangkan penyinaran terendah terjadi pada bulan

Desember- Februari.

b. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah dapat

digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui kecenderungan penyebaran

penduduk. Jumlah penduduk yang besar cenderung mengelompok pada

tempattempat tertentu sehingga menyebabkan pola penyebaran bervariasi.

Kepadatan penduduk yang tinggi pada umumnya dapat dijumpai pada daerah-

daerah yang mempunyai aktifitas tinggi, adanya sarana transportasi yang memadai

dan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik. Sebaliknya kepadatan penduduk

yang rendah pada umumnya terdapat pada daerah-daerah yang aktifitas ekonomi

yang relatif masih rendah dan keadaan sarana transportasi yang masih sulit.

Kabupaten Bojonegoro memiliki jumlah penduduk sebesar 1.430.316 jiwa

atau 403.468 KK yang terdiri dari 721.445 laki-laki dan 708.871 perempuan.

Sektor pertanian merupakan sektor utama dalam perekonomian Kabupaten

Bojonegoro sehingga penduduk Kabupaten Bojonegoro sebagian besar bermata

pencaharian sebagai petani.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

74

Tabel 8 Data Kependudukan di Kabupaten Bojonegoro

No Uraian 2010 2011

1 Penduduk 1.401.258 1.430.313

a. Laki-laki 706.722 721.444

b. Perempuan 694.536 708.869

2 Sex Ratio 101,75 101,77

3 Rumah tangga 389,587 403,468

4 Rata-Rata Anggota Rumah

Tangga

3,5 3,5

5 Kepadatan Penduduk 607 619

6 Pertumbuhan Penduduk 0,37

Sumber: Dokumen BPS Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011

Dilihat dari struktur penduduk, masyarakat Kabupaten Bojonegoro

didominasi penduduk usia muda. Konsentrasi penduduk sebagian besar berada

pada kelompok usia 25-44 tahun dan paling sedikit penduduk pada usia 70-74

tahun. Dengan struktur penduduk yang didominasi oleh usia produktif merupakan

modal utama untuk meningkatkan produktifitas wilayah. Dengan terus

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia maka potensi yang dimiliki

Kabupaten Bojonegoro dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan berdaya saing.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

75

2. Gambaran umum PT. Jasa Raharja (Persero)

a. Sejarah PT. Jasa Raharja

Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa

pengambil alihan atau nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik belanda oleh

Pemerintah RI. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI (PP) No.3 tahun 1960, jo

Pengunguman Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI No.

12631/BUMN II tanggal 9 Febuari 1960, terdapat 8 (delapan) perusahaan asuransi

yang ditetapkan sebagai Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) dan

sekaligus diadakan pengelompokan dan penggunaan nama perusahaan sebagai

berikut:

a) Fa.Blom & Van Der Aa, Fa. Bekouw & Mijinssen, Fa. Sluiiters & co, setelah

dinasionalisasi digabungkan menjadi satu bernama PAKN PAKN Ika Bhakti.

b) NV. Assurantie Maatschappij Djakarta, NV. Assurantie Kantoor Langeveldt-

Schroder, setelah dinasionalisasi digabungkan menjadi satu, dengan nama

PAKN Ika Dharma.

c) NV. Assurantie Kantoor CWJ Schlencker, NV. Kantor Asuransi “Kali

Besar”, setelah dinasionalisasi digabungkan menjadi satu, dengan nama

PAKN Ika Mulya.

d) PT Maskapai Asuransi Arah Baru setelah dinasionalisasi diberi nama PAKN

Ika Sakti.

Perkembangan organisasi perusahaan tidak terhenti sampai disitu saja,

karena dengan adanya pengunguman Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan

dan Pengawasan RI No. 294293/BUMN II tanggal 31 Desember 1960, keempat

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

76

perusahaan tersebut di atas digabung didalam satu Perusahaan Asuransi Kerugian

Negara (PAKN) “Ika Karya”. Selanjutnya PAKN Ika Karya berubah nama

menjadi Perusahaan Negara Asuransi Kerugian (PAKN) Eka Karya.

Berdasarkan PP No.8 Tahun 1965 dengan melebur seluruh kekayaan,

pegawai dan segala hutang piutang PNAK Eka Karya, mulai 1 Januari 1965

dibentuk Badan Hukum baru dengan nama `Perusahaan Negara Asuransi

Kerugian Jasa Raharja’ dengan tugas khusus mengelola pelaksanaan Undang-

Undang (UU) No.33 dan Undang-Undang (UU) No.34 tahun 1964. Penunjukkan

PNAK Jasa Raharja sebagai pengelola kedua Undang-Undang tersebut ditetapkan

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan

Pengawasan RI No. BAPN 1-3-3 tanggal 30 Maret 1965.

Pada tahun 1970, PNAK Jasa Raharja diubah statusnya menjadi

Perusahaan Umum (Perum) Jasa Raharja. Perubahan status ini dituangkan dalam

Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.

Kep.750/KMK/IV/II/1970 tanggal 18 November 1970, yang merupakan tindak

lanjut dikeluarkanya UU. No.9 tahun 1969 tentang Bentuk-Bentuk Badan Usaha

Negara.

Pada tahun 1978 yaitu berdasarkan PP No.34 tahun 1978 dan melalui Surat

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia yang selalu diperpanjang pada

setiap tahun dan terakhir No. 523/KMK/013/1989, selain mengelola pelaksanaan

UU. No. 33 dan UU.No 34 tahun 1964, Jasa Raharja diberi tugas baru

menerbitkan surat jaminan dalam bentuk Surety Bond. Kemudian sebagai upaya

pengemban rasa tanggung jawab sosial kepada masyarakat khususnya bagi

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

77

mereka yang belum memperoleh perlindungan dalam lingkup UU No.33 dan UU

No.34 tahun 1964, maka dikembangkan pula usaha Asuransi Aneka.

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, mengingat usaha yang

ditangani oleh Perum Jasa Raharja semakin bertambah luas, maka pada tahun

1980 berdasarkan pp No.39 tahun 1980 tanggal 6 November 1980, status Jasa

Raharja diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kerugian

Jasa Raharja, yang kemudian pendirinya dikukuhkan dengan Akte Notaris Imas

Fatimah, SH No.49 tahun 1981 tanggal 28 Febuari 1981, yang telah beberapa kali

diubah dan ditambah terakhir dengan Akta No.63 tanggal 17 Juni 1998 dibuat

dihadapan notaris yang sama.

Pada tahun 1994, sejalan dengan diterbitkan UU No.2 tahun 1992 tentang

Usaha Perasuransian, yang antara lain mengharuskan bahwa Perusahaan Asuransi

yang telah menyelenggarakan program asuransi sosial dilarang menjalankan

asuransi lain selain program asuransi sosial, maka terhitung mulai tanggal 1

Januari 1994 Jasa Raharja melepaskan usaha non wajib dan Surety Bond dan

kembali menjalankan program asuransi sosial yaitu mengelola pelaksanaan UU

No.33 tahun 1964 dan UU No.34 tahun 1964.

b. Motto, Visi dan Misi PT Jasa Raharja (Persero)

1) Motto Perusahaan

“Utama dalam Perlindungan Prima dan Pelayanan”

2) Visi Perusahaan

Visi perusahaan yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai dimasa

mendatang adalah “Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

78

mengutamakan penyelenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib

sejalan dengan kebutuhan masyarakat”.

3) Misi Perusahaan

Misi yang diemban oleh PT. Jasa Raharja (Persero) tertuang dalam Catur

Bakti Ekakarsa Jasa Raharja, isinya yaitu:

1. Bakti kepada Masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar dan

pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

2. Bakti kepada Negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai

penyelenggara Program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib, serta Badan

Usaha Milik Negara.

3. Bakti kepada Peruhaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan

agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan

Perusahaan.

4. Bakti kepada Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya

bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

c. Landasan Hukum

Yang menjadi landasan hukum Jasa Raharja adalah:

1. UU No. 33/1964 JO PP No. 17/1965 tentang Dana Pertanggungan Wajib

Kecelakaan Penumpang.

a. Korban yang berhak atas santunan yaitu setiap penumpang sah dari alat

angkutan penumpang umum yang mengalami kecelakaan diri, yang

diakibatkan oleh penggunaan alat angkutan umum, selama penumpang

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

79

yang bersangkutan berada dalam angkutan tersebut, yaitu saat naik dari

tempat pemberangkatan sampai turun di tempat tujuan.

b. Jaminan Ganda

Kendaraan bermotor umum (bus) berada dalam kapal fery, apabila

kapal fery di maksud mengalami kecelakaan, kepada penumpang bus

yang menjadi korban diberikan jaminan ganda.

c. Penumpang mobil plat hitam. Bagi penumpang mobil plat hitam yang

mendapat izin resmi sebagai alat angkutan penumpang umum, seperti

antara lain mobil pariwisata, mobil sewa dan lain-lain, terjamin oleh

UU No. 33 Jo PP no 17/1965.

d. Korban yang mayatnya tidak diketemukan, penyelesaianya santunan

bagi korban yang mayatnya tidak diketemukan dan atau hilang

didasarkan kepada Putusan Pengadilan Negeri.

2. UU No. 34/1964 JO PP No. 18/1965 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas

Jalan.

a. Korban yang berhak atas santunan, adalah pihak ketiga yaitu:

1. Setiap orang yang berada di luar alat angkutan lalu lintas jalan yang

menimbulkan kecelakaan, yang menjadi korban akibat kecelakaan

dari penggunaan alat angkutan lalu lintas jalan tersebut.

Contoh: Pejalan kaki ditabrak kendaraan bermotor.

2. Setiap orang atau mereka yang berada di dalam suatu kendaraan

motor dan ditabrak, dimana pengemudi kendaraan bermotor yang

ditumpangi dinyatakan bukan sebagai penyebab kecelakaan,

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

80

termasuk dalam hal ini para penumpang kendaraan bermotor dan

sepeda motor pribadi.

b. Tabrakan dua atau lebih kendaraan bermotor

1. Apabila dalam laporan hasil pemeriksaan Kepolisian dinyatakan

bahwa pengemudi yang mengalami kecelakaan merupakan

penyebab terjadinya kecelakaan, maka baik pengemudi maupun

penumpang kendaraan tersebut tidak terjamin dalam UU No.

34/1964 JO. PP No.18/1965.

2. Apabila dalam kesimpulan hasil pemeriksaan pihak Kepolisian

belum diketahui pihak-pihak pengemudi yang menjadi penyebab

kecelakaan dan atau dapat disamakan kedua pengemudinya sama-

sama sebagai penyebab terjadinya kecelakaan, pada prinsipnya

sesuai dengan ketentuan UU No. 34/1964 JO. PP No.18/1965

santunan belum dapat diserahkan atau ditangguhkan sambil

menunggu Putusan Hakim/Putusan Pengadilan.

c. Kasus Tabrak Lari

Terlebih dahulu dilakukan penelitian atas kebenaran kasus

terjadinya.

d. Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Kereta Api

1) Berjalan kaki di atas rel atau jalanan kereta api dan atau

menyebrang sehingga mengakibatkan tertabrak kereta api serta

pengemudi/penumpang kendaraan bermotor yang mengalami

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

81

kecelakaan akibat lalu lintas perjalanan kereta api, maka korban

terjamin UU No. 34/1964.

2) Pejalan kaki atau pengemudi/penumpang kendaraan bermotor yang

dengan sengaja menerobos palang pintu kereta api yang sedang

difungsikan sebagaimana lazimnya kereta api, maka korban tidak

terjamin oleh UU No.34/1964.

Pengecualian

a. Dalam hal kecelakaan penumpang umum atau lalu lintas jalan

1) Jika korban atau ahli warisnya telah memperoleh jaminan

berdasarkan UU No 33 atau 34/1964

2) Bunuh diri, percobaan bunuh diri atau sesuatu kesengajaan

lain pada pihak korban atau ahli waris

3) Kecelakaan-kecelakaan yang terjadi pada waktu korban

sedang dalam keadaan mabuk atau tak sadar, melakukan

perbuatan kejahatan ataupun diakibatkan oleh atau terjadi

karena korban memiliki cacat badan atau badaniah atau

rohaniah biasa lain.

b. Dalam hal kecelakaan yang terjadi tidak mempunyai hubungan

dengan resiko kecelakaan penumpang umum atau lalu lintas

jalan.

1) Kendaraan bermotor penumpang umum yang bersangkutan

sedang dipergunakan untuk turut serta dalam suatu

perlombaan kecakapan atau kecepatan.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

82

2) Kecelakaan terjadi pada waktu di dekat kendaraan bermotor

penumpang umum yang bersangkutan ternyata ada akibat

gempa bumi atau letusan gunung berapi, angin puyuh, atau

sesuatu gejala geologi atau meteorologi lain.

3) Kecelakaan akibat dari sebab yang langsung atau tidak

langsung mempunyai hubungan dengan, bencana, perang

atau suatu keadaan perang lainya, penyerbuan musuh,

sekalipun Indonesia tidak termasuk dalam Negara-Negara

yang turut berperang, pendudukan atau perang saudara,

pemberontakan, huru hara, pemogokan dan penolakan

kaum buruh, perbuatan sabotase, perbuatan teror,

kerusuhan atau kekacauan yang bersifat politik atau bersifat

lain.

4) Kecelakaan akibat dari senjata-senjata perang.

5) Kecelakaan akibat dari sesuatu perbuatan dalam

penyelenggaraan sesuatu perintah, tindakan atau peraturan

dari pihak ABRI atau asing yang diambil berhubung

dengan sesuatu keadaan tersebut di atas, atau kecelakaan

yang disebabkan dari kelalaian sesuatu perbuatan dalam

penyelenggaraan tersebut.

6) Kecelakaan yang diakibatkan oleh alat angkutan

penumpang umum yang dipakai atau dikonfliksi atau

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

83

direkuisisi atau disita untuk tujuan tindakan angkatan

bersenjata seperti tersebut di atas.

7) Kecelakaan yang diakibatkan oleh alat angkutan

penumpang umum yang khusus dipakai oleh atau untuk

tujuan-tujuan tugas angkatan bersenjata.

8) Kecelakaan yang terjadi sebagai akibat dari reaksi atom.

d. Struktur Organisasi PT. Jasa Raharja (Persero) Bojonegoro

Struktur organisasi PT Jasa Raharja (Persero) Bojonegoro sangat

sederhana. Struktur organisasi yang dibuat harus sesuai dengan bentuk dan jenis

kegiatan di dalam perusahaan itu sendiri. Adapun Struktur organisasi PT Jasa

Raharja (Persero) menggunakan lini atau garis lurus dimana setiap bawahan

bertanggung jawab langsung pada atasan. Sehingga dapat dilihat pada bagan

struktur organisasi di bawah ini :

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

84

Str

uk

tur

Org

an

isasi

PT

Jasa

Rah

arj

a

Bojo

neg

oro

Tah

un

2013

Gam

bar

3

Su

mb

er :

Do

ku

men

Kan

tor

PT

Jasa

Rah

arja

Perse

ro T

ah

un

20

12

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

85

1) Deskripsi Jabatan

Struktur organisasi di PT Jasa Raharja (Persero) sangat sederhana karena

Sumber Daya Manusia (SDM) yag ada mempunyai profesionalisme yang tinggi,

sehingga jumlah SDM sangat terbatas sesuai dengan hasil kinerja yang tinggi.

Struktur organisasi PT Jasa Raharja (persero) menggunakan metode lini atau

garis lurus dimana setiap bawahan bertanggung jawab langsung kepada atasanya.

Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, diperlukan pembagian tugas dan

wewenang pada masing masing bagian. Adapun tugas dan wewenang pada

masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

a. Kepala Perwakilan

Tugas Harian

1. Bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional Jasa Raharja di

lingkungan Perwakilan

a) Mengendalikan penyelenggaraan pungutan/ pemasaran SW dan

IW.

b) Mengendalikan tertib administrasi pembayaran santunan /

penyelesaian klaim di kantor Perwakilan dan memastikan

terselenggarakanya pelaporan Administrasi Pelayanan Klaim

c) Mengendalikan pengelolaan keuangan di Kantor Perwakilan.

d) Membina kerjasama dan hubungan baik dengan mitra usaha / relasi

/ rekanan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

86

2. Melakukan koordinasi dengan mitra kerja yang terkait dengan lingkungan

Samsat.

3. Membantu langsung pelaksanaan pekerjaan setiap bawahan

4. Menerima dan menandatangani laporan harian penerimaan (LHP) SW dan

IW.

5. Memeriksa dan menandatangani dokumen bidang keuangan

6. Memelihara dan menjaga aset Perusahaan

Tugas Bulanan

1. Memeriksa dan menandatangani laporan Bulanan penerimaan SW, IW dan

laporan Bidang Pelayanan serta Bidang Keuangan.

2. Melakukan koordinasi / kunjungan kepada pemilik kendaraan bermotor

umum dan mitra kerja terkait ( Polri, Dispenda, DISHUB dan Organda

serta mitra lainya )

3. Melakukan penilaian kinerja individu bawahanya

4. Melaporkan kegiatan Samsat di Perwakilan kepada atasan langsung

5. Mengadakan pertemuan bulanan dengan staf di Perwakilan (untuk

mengetahui perkembangan atau permasalahan yang terjadi di masing-

masing bidang)

6. Melakukan penilaian terhadap bawahan (SDM)

a) Menilai kinerja staf bawahan

b) Mengusulkan pengembangan keahlian dan pengetahuan pegawai di

dalam unit kerja yang dipimpinya

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

87

c) Merekomendasikan pengembangan sumber daya bawahan di dalam

unit kerja yang dipimpinya

b. Penanggung Jawab Pelayanan di Kantor Perwakilan

Tugas Harian

Mengawasi Pelaksanaan kegiatan survey dan penyelesaian klaim /

pembayaran santunan UU No.33 & UU No. 34 1964 yang antara lain meliputi :

1. Menandatangani pengisian formulir pengajuan santunan / cross check

dengan data laka

2. Memberikan disposisi sebagai otoritas berkas apakah kasus terjamin, tidak

terjamin, dilakukan survey

Tugas Bulanan

1. Memastikan terselenggaranya penanganan penyelesaian santunan UU No

33 & UU No 34 tahun 1964 yang antara lain meliputi :

a) Membuat data, analisa dan evaluasi kegiatan bidang pelayanan UU

No. 33 & UU No. 34 tahun 1964

b) Menyiapkan konsep surat koordinasi, konfirmasi, pelimpahan dan

penolakan dalam penyelesaian santunan UU No. 33 & UU No. 34

tahun 1964

2. Mengendalikan tertib administrasi pembayaran santunan dan memastikan

terselenggaranya pelaporan administrasi bidang klaim ke kantor Cabang.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

88

c. Penanggung Jawab Keuangan & Umum

Tugas Harian

1. Mengawasi pelaksanaan kegiaan pungutan / pemasaran Iuran Wajib dan

Sumbangan Wajib di Kantor Perwakilan

2. Mengendalikan tertib administrasi Iuran Wajib dan Sumbangan Wajib di

kantor Perwakilan

3. Memimpin dan mengkoordinir pencatatan pelaporan kegiatan keuangan

perwakilan

4. Mengendalikan pengelolaan keuangan melalui DHK, DHB, DHM dan

Jurnal harian Kantor Perwakilan

5. Memimpin penyusunan rencana kebutuhan sarana fisik dan barang

material di Perwakilan

Tugas Bulanan

1. Membuat perencanaan kerja bulanan seperti mengawasi laporan hasil

usaha dan melakukan tindak lanjut

2. Meneliti, mengoreksi dan menandatangani laporan bulanan iuran wajib

dan Sumbangan wajib

3. Memantau Kantor Samsat dan melakukan koordinasi dengan mitra di

Samsat

4. Berkunjung ke PO untuk memantau dan menggali potensi.

5. Mengkoordinasikan penyusunan laporan Kantor Perwakilan

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

89

6. Mengevaluasi dan menyetujui kebutuhan dari unit-unit lain terhadap jasa

dan sarana dan penunjang lain yang harus disiapkan seperti memastikan

terpeliharanya barang inventaris di Kantor Perwakilan

d. Pelaksana Administrasi Samsat Tuban

Tugas Harian

1. Mengoordinir pengutipan SWDKLLJ dan IWKBU di Samsat yang antara

lain meliputi memeriksa berkas permohonan STNK khususnya berkasnya

IW dan SW, menghitung jumlah SW dan IW yang diterima setiap hari,

memastikan formulir setoran dan menyetor pendapatan SW dan IW ke

Bank, memastikan rekap penerimaan SW dan IW, mencetak laporan

harian SW dan IW

2. Bekerjasama dengan petugas kantor Pelayanan Tuban mengentry data

Laka dari Polres/ Polsek

Tugas Bulanan

1. Mengoreksi, menandatangani form transfer mingguan dari Samsat ke

Perwakilan serta crosscek dengan ekspedisi

2. Menyiapkan dan mengirim data laka ke perwakilan dan membuat rekap

data laka

3. Mengoreksi bukti transfer mingguan

4. Mengevaluasi hasil kerja dan realisasi pendapatan SW dan IW

5. Menyampaikan laporan mingguan penerimaan SW dan IW tepat waktu

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

90

6. Bersama Kepala Perwakilan melaksanakan rapat koordinasi dengan tim

pembina Samsat

e. Penanggung Jawab Samsat Lamongan

Tugas Harian

1. Mengoordinir pengutipan SWDKLLJ dan IWKBU di Samsat yang antara

lain meliputi memeriksa berkas permohonan STNK khususnya berkasnya

IW dan SW, menghitung jumlah SW dan IW yang diterima setiap hari,

memastikan formulir setoran dan menyetor pendapatan SW dan IW ke

Bank, memastikan rekap penerimaan SW dan IW, mencetak laporan

harian SW dan IW

2. Mengkoordinir penerimaan berkas pengajuan santunan dari korban atau

ahli waris yang antara lain meliputi mengkroscek data di berkas dengan

data laka dari polres/ polsek, meneliti dokumen dasar pengajuan santunan

(form pengajuan, laporan polisi, surat ket. Kesehatan), membuat surat

pengantar berkas atau pemeriksaan berkas ke perwakilan.

Tugas Bulanan

1. Mengoreksi, menandatangani form transfer mingguan dari Samsat ke

Perwakilan serta crosscek dengan ekspedisi

2. Menyiapkan dan mengirim data laka ke perwakilan dan membuat rekap

data laka

3. Mengoreksi bukti transfer mingguan

4. Mengevaluasi hasil kerja dan realisasi pendapatan SW dan IW

5. Menyampaikan laporan mingguan penerimaan SW dan IW tepat waktu

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

91

6. Melaksanakan dan membuat laporan survey kebenaran kecelakaan,

keabsahan ahli waris dan keabsahan kwitansi biaya perawatan

7. Bersama kepala Perwakilan melaksanakan rapat koordinasi dengan tim

pembina Samsat

f. Pelaksana Administrasi Kantor Pelayanan Tuban

Tugas Harian

1. Bekerjasama dengan Petugas Samsat Tuban dalam memonitor dan

mencatat semua kejadian dan korban data laka lantas di wilayah kerja

2. Menerima, memeriksa, dan melakukan entry berkas klaim

3. Memeriksa keabsahan kwitansi biaya perawatan dan kemudian

melaporkan ke Kantor Perwakilan.

4. Menandatangani pengisian formulir pengajuan santunan/ cross check

dengan data laka dan menandatangani formulir keterangan singkat

kejadian kecelakaan

5. Menandatangani surat pengantar berkas atau pemeriksaan berkas ke

Perwakilan

6. Mengusulkan dan melaksanakan pembayaran santunan ke perwkilan

7. Melaksanakan dan membuat laporan survey kebenaran kecelakaan,

keabsahan ahli waris dan kwitansi biaya perawatan

8. Melaksanakan tata kearsipan dinamis pada bidang pelayanan

9. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan kelancaran kantor Pelayanan

Tuban

10. Bertanggung jawab barang-barang inventaris Kantor pelayanan Tuban

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

92

Tugas Bulanan

1. Memastikan terselenggarakanya penanganan penyelesaian santunan UU

No. 33 dan UU No. 34 Tahun 1964 yang antara lain meliputi : membuat

data, analisa dan evaluasi kegiatan bidang pelayanan UU No. 33 dan UU

No 34 Tahun 1964, menyiapkan konsep surat koordinasi, konfirmasi,

pelimpahan dan penolakan dalam penyelesaian santunan UU No 33 dan

UU No 34 Tahun 1954

2. Mengendalikan tertib administrasi pembayaran santunan dan memastikan

terselenggarakanya pelaporan administrasi bidang klaim ke kantor

perwakilan

g. Pelaksana Administrasi Kantor Pelayanan Tuban

Tugas Harian

1. Memonitor dan mencatat semua kejadian dan korban data laka lantas di

wilayah kerja

2. Menerima dan memberitahu persyaratan pengajuan santunan dari dan ke

ahli waris korban/ korban kecelakaan lalu lintas

3. Menerima berkas klaim dan memeriksa kelengkapanya serta meneliti dan

menghitung kwitansi biaya perawatan dan pengobatan

4. Membuatkan form pengajuan santunan, formulir K1, pengantar berkas dan

pemeriksa berkas

5. Mengentry berkas pengajuan santunan

6. Melaksanakan dan membuat laporan survey kebenaran kecelakaan,

keabsahan ahli waris dan keabsahan kwitansi biaya perawatan

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

93

7. Bertanffung jawab atas inventaris kantor pelayanan Tuban

8. Melaksanakan tata kearsipan dinamis di bidang pelayanan

Tugas Bulanan

1. Melakukan sosialisasi mengenai tugas dan peran Jasa Raharja sebagai

penyelenggara UU No 33 Tahun 1964 dan UU No 34 Tahun 1964

h. Pelaksana Administrasi Samsat Bojonegoro

Tugas Harian

1. Memonitor dan mencatat semua kejadian dan korban data laka lantas di

wilayah kerja

2. Mengoordinir penerimaan berkas pengajuan santunan dari korban atau ahli

waris yang antara lain meliputi mengkroscek data di berkas dengan data

laka di Polres/ Polsek, meneliti dokumen dasar pengajuan santunan ( Form

pengajuan, laporan polisi, surat keterangan kesehatan), membuat surat

pengantar berkas atau pemeriksaan berkas ke perwakilan

3. Melaksanakan dan membuat laporan survey kebenaran kecelakaan,

keabsahan ahli waris dan keabsahan kwitansi biaya perawatan

Tugas Bulanan

1. Menyiapkan dan mengirim data laka ke perwakilan dan membuat rekap

data laka

2. Bersama Kepala Perwakilan melaksanakan rapat koordinasi dengan tim

pembina samsat.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

94

i. Penanggung Jawab Keuangan, Kasir

Tugas Harian

1. Membuat surat perintah bayar untuk Bank

2. Menulis cek dan bilyet giro untuk Bank

3. Menelpon bank untuk mengetahui saldo harian

4. Pergi ke bank untuk pencairan atau menyetorkan uang yang tersisa

5. Menerimasetoran dari Samsat

6. Memeriksa berkas klaim yang akan dibayar hari itu

7. Menyimpan uang pembayaran klaim

8. Mengerjakan bukti pengeluaran kas ke bank

9. Membayarkan klaim dan menunggu klien menghitungnya

10. Mengerjakan bukti penerimaan kas dan bank

11. Konfirmasi jumlah klaim yang tersisa di bagian pelayanan

12. Membuat laporan harian kas dan Bank

13. Menghitung saldo

14. Membuat laporan kas

15. Menandatangani daftar harian kas keluar dan masuk

16. Menandatangani bukti kas keluar dan masuk

17. Menandatangani posisi saldo kas atau Harian Bank

18. Menerima kas kantor perwakilan

19. Membuat form permintaan pembayaran transaksi

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

95

Tugas Bulanan

1. Membuat laporan memorial

2. Meminta salinan rekening koran ke Bank

3. Menyiapkan pengiriman dokumen keuangan ke kantor cabang

4. Membeli dan membuat laporan pemakaian pemakaian bilyet giro

5. Membuat Surat Perintah Transfer (SPT) untuk Bank.

B. Penyajian Data Fokus Penelitian

1. Pelaksanaan Sistem Pelayanan Jasa Asuransi Korban Kecelakaan PT

Jasa Raharja (Persero) Bojonegoro

a. Effectiveness and Efficiency (Efisiensi Pelayanan Santunan)

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, PT Jasa Raharja

memiliki prinsip dasar sesuai dengan ketentuan perusahaan. Dasar-dasar

pelayanan digunakan agar tercapai sasaran pelayanan santunan yang baik yakni

pelayanan yang efektif dan efisien serta memberikan kepuasan maksimal bagi

penerima santunan, maka dalam kegiatan menangani proses penyelesaian

santunan oleh petugas kepada masyarakat harus didasarkan pada prinsip dasar

yang berlaku. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Bpk Eko

selaku pegawai PT Jasa Raharja :

``Kalo dasar pelayanan santunan JR (Jasa Raharja) punya dasar-dasar

sendiri. Tapi bukan dari kami sendiri. Melainkan dari ketentuan

perusahaan. Jadi nantinya kami memberikan pelayanan sesuai dengan

dasar-dasar yang berlaku. Ya, pada intinya harus sabar.`` (hasil wawancara

pada hari Kamis Tanggal 12 Desember 2013 di Kantor Jasa Raharja

Persero Kabupaten Bojonegoro)

Pelayanan yang efektif dan efisien harus sesuai dengan dasar-dasar

pelayanan. Pelayanan santunan harus menerapkan prinsip ketepatan dalam sasaran

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

96

yaitu salah satunya tepat waktu dimana penyelesaian santunan mulai dari proses

pengajuan sampai dengan proses penyerahan santunan dilakukan dalam batas

waktu yang tepat. Hal ini sesuai dengan keterangan yang disampaikan oleh Bpk

Fafan selaku bagian mobile service :

` ``Selama ini kami mempunyai target dalam penyelesaian pelayanan

santunan yaitu maksimal 1 minggu setelah berkas pengajuan santunan

kami terima. Maka klaimen harus sudah menerima santunan sesuai dengan

pengajuan santunan klaim.’’ (hasil wawancara pada hari Kamis Tanggal

12 Desember 2013 di Kantor Jasa Raharja Persero Kabupaten Bojonegoro)

Maksud dari pernyataan tersebut adalah proses penerimaan uang santunan

yaitu maksimal 1 minggu setelah klaimen mengajukan santunan kepada

masyarakat. Di dalam kenyataanya uang santunan dapat langsung diterima bagi

korban kecelakaan yang luka-luka atau cacat tetap, sedangkan bagi korban yang

meninggal biasanya menunggu uang santunan untuk dikirim ke rekening BRI

pihak korban dan dapat dipastikan bahwa uang yang diterima sesuai dengan

jumlah santunan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tanggapan dari

masyarakat diungkapkan oleh Ibu Warso tentang waktu proses pelayanan di PT

Jasa Raharja Persero Bojonegoro :

``Kalau Waktu Proses Pelayanan disini sangat cepat, tidak perlu waktu

lama.jadi saya tidak perlu berlama-lama di kantor ini dan dapat mengurus

urusan yang lain.’’ (hasil wawancara pada Hari Jumat Tanggal 13

Desember 2013 di Kantor PT Jasa Raharja Kabupaten Bojonegoro)’’

Berikutnya adalah tanggapan yang dikemukakan oleh ibu Yuli sebagai klaimen :

`` Petugas yang memproses berkas saya cukup cepat dan ramah sehingga

antrian tidak terlalu panjang disini.`` (hasil wawancara pada Hari Rabu

Tanggal 3 September 2014 di Kantor PT Jasa Raharja Kabupaten

Bojonegoro)’’

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

97

Dari beberapa wawancara yang dilakukan peneliti pada dasarnya PT Jasa

Raharja (Persero) Bojonegoro dalam memberikan pelayanan kepada klaimen

dalam hal efisiensi pelayanan seperti prosedur pelayanan sudah sangat baik.

b. Equability (Pemberian Pelayanan yang sama)

Dalam memberikan pelayanan, pegawai harus memberikan pelayanan

yang sama terhadap semua klaimen. Tidak membeda-bedakan dari latar belakang

klaimen berasal , sehingga pelayanan yang diberikan harus adil dan sama dalam

memberikan haknya kepada klaimen. Hal ini juga disampaikan oleh Bpk Wahyu :

``Kami selaku pegawai tidak boleh pilih kasih dalam memberikan

pelayanan kepada klaimen. Jadi kami harus bersikap adil dan sama. Jangan

hanya karena klaimen kenal dengan salah satu pegawai, maka kami

memberikan pelayanan khusus dan itu tidak boleh kami lakukan, karena

kami harus memberikan keadilan dalam memberikan pelayanan.’’ (hasil

wawancara pada hari Kamis 12 Desember 2013 di Kantor Jasa Raharja

Persero Kabupaten Bojonegoro)

Keadilan merupakan hal yang harus dilakukan dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat dimana pelaksanaan pelayanan dengan tidak

membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani. Pernyataan tersebut

didukung oleh Bapak Santoso sebagai pihak klaimen yaitu :

“Pihak dari Jasa Raharja dalam memberikan pelayanan sangat rapi. Disini

saya tidak perlu berebut dengan yang lain karena antrian sudah disesuaikan

dan juga rapi’’(hasil wawancara pada hari Kamis 12 Desember 2013 di

Kantor Jasa Raharja Persero Kabupaten Bojonegoro)”.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Mas Yogi sebagai pihak masyarakat yang

mengajukan santunan :

“ Walaupun saya masih SMA dan mengurus santunan di Jasa Raharja

sebagai ahli waris, tetapi pelayanan yang diberikan oleh pegawai disana cukup

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

98

baik mas”( hasil wawancara pada hari Rabu 3 September 2014 di Kantor Jasa

Raharja Persero Kabupaten Bojonegoro)”.

Maksud dari pernyataan klaimen tersebut adalah merujuk pada sikap

pegawai jasa raharja dalam memberikan pelayanan dengan tidak membeda-

bedakan antara klaimen. Dengan hal tersebut maka tanggapan positif dari klaimen

akan diberika karena bagusnya pelayanan yang telah diberikan oleh Jasa Raharja.

c. Technicality (Merespon Keluhan Masyarakat)

Dalam menghadapi berbagai keluhan masyarakat, maka PT Jasa Raharja

harus memiliki kiat-kiat tertentu agar memudahkan dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan Bpk Iskandar selaku

Penanggung Jawab Kantor Pelayanan Bojonegoro yaitu :

``Masyarakat Bojonegoro yang mengajukan santunan kebanyakan dari

penduduk desa yang sebagian besar memiliki pendidikan yang relatif

rendah. Sehingga sulit untuk memahami prosedur yang harus dijalani

untuk mendapatkan santunan. Maka dalam prakteknya kami sering

mengalami adu mulut dengan klaimen.’’(hasil wawancara pada hari Kamis

Tanggal 12 Desember 2013 di Kantor Jasa Raharja Persero Kabupaten

Bojonegoro)

Dengan adanya kenyataan bahwa pendidikan masyarakat relative rendah,

maka PT Jasa Raharja Bojonegoro selalu bersikap positif karena menyadari

keterbatasan ilmu pendidikan di masyarakat. Respon petugas diperkuat dengan

mengacu pada Undang-Undang nomor 33 dan 34 tahun 1964 yang akan

membantu masyarakat menyadari bahwa ada beberapa informasi yang tidak

diketahuinya Dilanjutkan dengan pernyataan Bpk Puguh yaitu :

``Dalam menghadapi keluhan masyarakat mengenai prosedur pengajuan

santunan agar pegawai memikirkan hal-hal positif yaitu dengan cara

memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjelaskan situasi

dalam tahapan pengajuan santunan, menunjukkan tanggung jawab

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

99

pegawai, senantiasa memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada

masyarakat.’’ (hasil wawancara pada hari Kamis Tanggal 13 Desember

2013 di Kantor Jasa Raharja Persero Kabupaten Bojonegoro)

Dalam kenyataanya yang ditemui peneliti bahwa pegawai benar-benar

bersifat professional dalam memberikan pelayanan yaitu dengan mendengarkan

secara cermat keluhan dari klaimen. Setelah klaimen selesai dengan keluhanya

pegawai menyikapi dengan tersenyum lebih dahulu untuk meredakan emosi

klaimen kemudian pegawai memberikan jawaban dari keluhan klaimen secara

umum. Bila klaimen masih kurang memahami penjelasan dari pegawai, maka

pegawai menyodorkan Undang-Undang nomor 33 dan 34 tahun 1964 kepada

klaimen agar klaimen percaya bahwa keluhan yang dialami klaimen telah

tercantum berdasar Undang-Undang yang berlaku hingga sampai saat ini. Ibu

yanto sebagai pihak klaimen juga menambahkan yaitu :

``Dalam memberikan penjelasan dari keluhan yang diterima oleh klaimen,

pegawai Jasa Raharja bisa memberikan penjelasan yang baik dan bisa

diterima oleh saya dan sangat memuaskan dimana para pegawai disini

sabar dan tenang dalam memberi penjelasan atas keluhan yang saya

sampaikan, dimana masalah yang saya alami saya tidak mengetahui

tentang kelengkapan berkas pengajuan yang salah satunya saya kurang

melengkapi laporan dari Kecamatan. Tetapi, pegawai malah dengan sabar

memberikan penjelasan kepada saya dengan sabar.’’ (Hasil wawancara

pada Hari Senin Tanggal 16 Desember 2013 2013 di Kantor PT Jasa

Raharja Kabupaten Bojonegoro)

Setelah melakukan beberapa wawancara kepada masyarakat/klaimen di

kantor PT Jasa Raharja (Persero) Bojonegoro dalam memberikan penjelasan

tentang pelayanan sangat baik walaupun masih ada masalah yang dialami

klaimen, tetapi sejauh ini PT Jasa Raharja (Persero) Bojonegoro dalam

memberikan pelayanan baik-baik saja tanpa ada kendala. Selain itu PT Jasa

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

100

Raharja (Persero) Bojonegoro dalam memberikan pelayanan juga mengikuti

aturan dari perusahaan yang ditetapkan.

d. Tranparency (Survey Pasca Bayar)

Dalam menjalankan amanah dan tanggung jawab untuk memberikan

pelayanan yang terbaik bagi korban atau ahli waris korban kecelakaan lalu lintas,

Jasa Raharja Bojonegoro secara rutin melakukan survey pasca bayar setiap bulan.

Dengan dorongan dan semangat yang tak putus diungkapkan oleh Bpk Iskandar

selaku penanggung jawab kantor :

``Tujuan dilakukan survey pasca bayar adalah wujud pelayanan yang tepat

dan transparan sekaligus sebagai sarana sosialisasi dan untuk lebih

mendekatkan dan membumikan Jasa Raharja. Sesuai dengan Prinsip 5

tepat pelayanan santunan yaitu tepat informasi, jaminan, subyek,waktu dan

tempat. Dengan semangat tersebut para Kanit setiap bulanya melakukan

Survey pasca bayar seluruh Pulau Jawa setiap bulanya menelusuri kota

hingga desa dan perkampungan terpencil’’ (hasil wawancara pada hari

Kamis Tanggal 12 Desember 2013 di Kantor Jasa Raharja Persero

Kabupaten Bojonegoro)

Dalam kenyataanya yang ditemui peneliti bahwa transparansi yang ada di

kantor JR masih ada. Itu dibuktikan dengan Kanit (Kepala Unit) yang melakukan

survey Pasca bayar yang dilakukan setiap bulan. Maksud dari survey pasca bayar

adalah melakukan survey kepada klaimen yang dapat Santunan dari Jasa Raharja.

Survey itu dilakukan agar klaimen mendapat hak pembayaran santunan penuh dari

pihak Jasa Raharja sesuai dengan Undang-Undang nomor 33 dan 34 tahun 1964.

Informasi langsung yang diberikan masyarakat adalah fakta kongkrit yang

menjadi masukan berharga bagi Jasa Raharja dalam menjalankan tanggungjawab

sebagai pengemban amanah UU No. 33 dan 34 tahun 1964. Dengan fakta dan

informasi tersebut berbagai masukan dari masyarakat akan menjadi bahan

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

101

evaluasi apabila terjadi kendala atau hambatan. Hal ini dikuatkan dengan

pernyataan Bpk Eko yaitu :

`Kanit Humas dan Hukum yang dalam setiap survey pasca bayar selalu

dibarengi dengan sosialisasi kepada korban/ahli waris serta keluarga

korban’’ (hasil wawancara pada Hari Jumat Tanggal 13 Desember 2013 di

Kantor Jasa Raharja Persero Kabupaten Bojonegoro)

Penggalian informasi dari para korban dan ahli waris korban dalam survey

pasca bayar tersebut sebagai wujud dari pelayanan yang transparan dari Jasa

Raharja. Tanggung jawab sebagai asuransinya masyarakat Indonesia telah

tertanam kuat dari diri setiap insan Jasa Raharja dengan demikian masyarakat

akan semakin cinta pada Jasa Raharja. Seperti diungkapkan oleh Bapak Tommy

selaku klaimen yang sudah di survey pasca bayar di rumahnya:

``saya kira sangat baik hal yang dilakukan oleh pegawai Jasa Raharja

untuk mengecek tindak lanjut dari pembayaran santunan dan mengecek

keutuhan dana yang dibayar oleh jasa raharja’’(hasil wawancara pada Hari

Jumat Tanggal 13 Desember 2013 di Kantor Jasa Raharja Persero

Kabupaten Bojonegoro)

Setiap melakukan survey pasca bayar sambutan hangat dari para

korban/ahli waris korban begitu bersahabat. Apresiasi dan ungkapan terma kasih

tak henti-hentinya dilontarkan bagi Jasa Raharja karena dengan santunan, para

korban maupun ahli waris korban merasa mendapat anugrah yang luar biasa disaat

badai musibah melanda

e. Responsiveness

Ketanggapan dalam pelayanan

Dalam memberikan pelayanan Pegawai PT Jasa Raharja mempunyai

prinsip pelayanan yang cepat dan tepat kepada klaimen dengan penyampaian

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

102

informasi yang jelas, sehingga memudahkan klaimen untuk kepengurusan dalam

hal santunan tersebut. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan Bpk Eko :

``Kami pihak JR akan selalu senantiasa memberikan pelayanan yang cepat

kepada klaimen. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan suatu presepsi

negatif dalam pelaksanaan sistem pelayanan kita.’’ (hasil wawancara pada

Hari Kamis Tanggal 12 Desember 2013 di Kantor Jasa Raharja Persero

Kabupaten Bojonegoro)

Dalam kenyataanya yang ditemui peneliti bahwa pegawai benar-benar

bersifat tanggap dalam memberikan pelayanan kepada klaimen. Karena

memberikan pelayanan kepada klaimen merupakan unsur penting pelaksanaan

pelayanan. Hal tersebut dikuatkan oleh pernyataan Bapak Gito Yaitu:

``Pegawai disini dalam memberikan penjelasan sangat akurat tepat dan

benar-benar bisa bertanggungjawab. Karena 100% uang pengeluaran untuk

biaya perawatan dibayar dengan lunas tanpa ada kekurangan. Sehingga

saya rasa, pegawai disini sangat bertanggungjawab dalam tugasnya

sebagai pelayanan kepada masyarakat. ’’ (Hasil wawancara pada Hari

Senin Tanggal 16 Desember 2013 2013 di Kantor PT Jasa Raharja

Kabupaten Bojonegoro)

Dari penjelasan Bapak Gito mengemukakan bahwa pelayanan yang

diberikan oleh Jasa Raharja sepada Klaimen, baik dalam prosedur pelayanan

maupun pembayaran sudah sangat baik. Sehingga pihak klaimen/masyarakat

sangat puas akan pelayanan yang diberikan oleh Jasa Raharja Bojonegoro.

C. Hambatan yang mempengaruhi PT Jasa Raharja (Persero) Bojonegoro

dalam peningkatan Sistem pelayanan Kepada Masyarakat

Dalam pelaksanaan upaya peningkatan kualitas pelayanan pada

kenyataanya juga terdapat hambatan-hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan

pelayanan. Hal ini dikarenakan tidak ada yang sempurna di dalam melakukan

sesuatu, hambatan yang mempengaruhi meliputi :

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

103

1. Masih Adanya Rangkap Kegiatan dalam Pelaksanaan Pekerjaan di

PT Jasa Raharja Persero Kabupaten Bojonegoro

Peranan pegawai sangatlah penting dalam sebuah organisasi yang

menentukan keberhasilan dari organisasi tersebut. Peran pegawai sangat penting

terutama sebagai pengemban visi dan misi dalam sebuah organisasi. Untuk itu

dalam sebuah organisasi jumlah pegawai yang cukup dan berkualitas sangat

diperlukan dalam mencapai tujuan organisasi.

Dalam kenyataanya masyarakat yang mengajukan santunan sangatlat

banyak, namun tidak sesuai dengan jumlah pegawai PT Jasa Raharja Bojonegoro,

Maka pelayanan yang diberikan masih belum maksimal. Hal ini bisa dilihat

peneliti selama melakukan pengamatan dimana adanya perangkapan kerja oleh

para pegawai sehingga terkadang dalam melayani klaimen masih mengalami

kendala. Hal ini juga dibenarkan oleh Bpk Tegoeh :

``Kendala yang ada disini oleh pegawai PT Jasa Raharja (Persero)

Bojonegoro dalam hal kekurangan pegawai tidak menjadi halangan bagi pegawai

dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat karena ini merupakan

tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh pegawai yang nantinya

dipertanggungjawabkan kepada perusahaan.(hasil wawancara pada Hari Senin

tanggal 16 Desember 2013 di Kantor Jasa Raharja Persero Kabupaten

Bojonegoro)

Hal tersebut menjelaskan bahwa dengan adnya rangkap jabatan antar

pegawai di PT Jasa Raharja tetap tidak dapat dijadikan alasan atas jeleknya

pelayanan di Jasa Raharja (Persero) Bojonegoro. Karena kinerja dari pegawai

dalam hal memberikan pelayanan kepada klaimen masih baik dan cepat.

2. Lamanya Prosedur Pelayanan

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

104

Dalam memberikan persyaratan dan prosedur pengajuan santunan PT Jasa

Raharja (Persero) sebenarnya sangatlah mudah dan tidak berbelit-belit. Namun,

kendala dari persyaratan tersebut dipersulit oleh instansi lain yaitu pihak Rumah

Sakit (dokter/pegawai Rumah Sakit) serta pihak kepolisian (Samsat). Hal ini

didukung dengan adanya pernyataan dari Bpk Eko :

``Kalau dari pihak JR sendiri kami rasa, kami sudah memberikan

pelayanan dengan memberikan prosedur yang mudah. Hanya saja,

biasanya pihak Rumah sakit sangat sulit sekali untuk memberikan tanda

bukti kuitansi pelunasan pembayaran klaim. Untuk pihak kepolisian,

karena kami merupakan asuransi kecelakaan maka JR hanya membantu

dalam hal biaya. Untuk masalah kecelakaanya itu merupakan urusan polisi

dan bukan kewenangan kami.’’(hasil wawancara pada hari Senin Tanggal

16 Desember 2013 di Kantor Jasa Raharja Persero Kabupaten Bojonegoro)

Dari penjelasan Bpk Eko dapat diketahui bahwa prosedur untuk

mendapatkan santunan tidaklah sulit, hanya saja pihak dari beberapa instansi yang

terkait di dalam prosedur pengajuan santunan yang kurang mendukung pengajuan

santunan klaim. Kenyataanya kecelakaan yang terjadi diwilayah Bojonegoro

hamper setiap saat terjadi, namun tak banyak pula masyarakat Bojonegoro yang

melaporkan hal ini kepada pihak polisi dikarenakan masyarakat masih merasa

takut karena masyarakat masih berfikiran negatif kepada kinerja polisi. Sebagai

contoh, masyarakat akan takut untuk dipenjara apabila menjadi penyebab dari

kecelakaan, pihak yang menjadi korban kecelakaan maupun orang ketiga dalam

kecelakaan nantinya pasti akan mendapatkan santunan untuk mengganti biaya

perawatan akibat kecelakaan. Hal senada juga disampaikan oleh Bpk Yoyok

bahwa :

``Biasanya selain polisi dan RS yang menjadi kendala dalam pengajuan

santunan adalah pegawai kecamatan karena kebanyakan kantor kecamatan

dalam mengurus pelayanan kepada masyarakat berbelit-belit. Dan hal ini

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

105

membuat klaimen harus menunggu lama untuk penyelesaian surat

kependudukan .’’ (hasil wawancara pada hari Senin Tanggal 16 Desember

2013 di Kantor Jasa Raharja Persero Kabupaten Bojonegoro).

Selain itu dukungan dari jawaban tersebut juga didukung oleh Ibu Warso

sebagai pihak klaimen yang pada saat itu terdapat di Kantor Jasa Raharja

mengemukakan :

``sebelum saya sampai di Jasa Raharja saat saya mengurus kelengkapan

keabsahan ahli waris dan juga mengambil kwitansi pembayaran perawatan

di Rumah sakit sangat lama, mereka beralasan sibuk. Tetapi untung saja

saat sudah sampai di Kantor Jasa Raharja pelayanan tidak ruwet.``(hasil

wawancara pada hari Senin Tanggal 16 Desember 2013 di Kantor Jasa

Raharja Persero Kabupaten Bojonegoro).

Dari pendapat pegawai dan klaimen yang ada di Jasa Raharha

menerangkan bahwa seharusnya dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat

pihak dari instansi lain tidak mempersulit jalanya pelayanan. Karena hal ini

menunjukan birokasi Indonesia masih berbelit-belit.

D. Analisa Data Penelitian

1. pelaksanaan sistem pelayanan jasa asuransi korban kecelakaan PT Jasa

Raharja ( Persero) Bojonegoro

a. Transparency (Survey Pasca Bayar)

Transparansi dalam konteks penyelenggaraan pelayanan publik adalah

terbuka, mudah, dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan serta

disediakan secara memadai dan mudah dimengerti. Pelayanan publik merupakan

serangkaian aktifitas yang diberikan oleh suatu organisasi atau birokrasi publik

untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat. Pelayanan publik

dimaknai sebagai sebuah usaha pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan

merupakan kewajiban pemerintah untuk melakukan pemenuhan hak-hak dasar

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

106

tersebut. (Kurniawan dan Najih, 2008: 56) Jadi secara konseptual, transparansi

dalam penyelenggaraan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan

perundang-undangan, yang bersifat terbuka, mudah, dan dapat diakses oleh semua

pihak yang membutuhkan serta disediakan secara memadai dan mudah dimengerti

oleh semua penerima kebutuhan pelayanan.

Khusus untuk kebijakan transparansi dalam penyelenggaraan pelayanan

publik dijabarkan dalam Kep. Menpan RI No. KEP/26/ M.PAN/2/ 2004. Maksud

ditetapkan Keputusan tersebut adalah sebagai acuan bagi seluruh penyelenggara

pelayanan publik untuk meningkatkan transparansi pelayanan yang meliputi

pelaksanaan prosedur, persyaratan teknis dan administratif, biaya, waktu,

akta/janji, motto pelayanan, lokasi, standar pelayanan, informasi, serta pejabat

yang berwenang dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan

publik. Adapun tujuanya adalah untuk memberikan kejelasan bagi seluruh

penyelenggara dari pelayanan publik agar sesuai dengan harapan masyarakat.

Oleh karena itu, survei pasca bayar yang dilakukan oleh PT.Jasa Raharja

telah sesuai dengan penjelasan akan teori transparansi yang telah diungkapkan di

atas. Hal tersebut didukung juga dengan komentar positif dari mansyarakat yang

merasa bahwa dengan adanya survey pasca bayar maka keutuhan dana yang

diterima oleh klaimen dapat diawasi. Dalam penjelasan di atas transparansi

berkaitan akan keterbukaan akan suatu informasi bagi kepentingan publik. Dalam

hal ini Kanit PT. Jasa Raharja telah melaksanakan proses transparansi secara baik

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

107

yaitu meninjau klaimen setiap bulanya agar mendapat pembayaran secara penuh

dari pihak Jasa Raharja.

b. Effectiveness and effeciency (Efisiensi Pelayanan Santunan)

Efektif adalah pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan

pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efesien dan

efektifitas. Dalam pemberian layanan Santunan oleh PT Jasa Raharja telah

melaksanakan proses pelayanan ini secara efisien dan efektif. Sehingga dalam

hal ini dapat disimpulkan bahwa PT.Jasa Raharja telah melaksanakan prinsip

efisiensi seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa Efisiensi dalam pelayanan

publik dapat dilihat dari perspektif pemberi layanan maupun pengguna layanan.

Pihak klaimen juga merasakan tentang afisiensi pelayanan santunan yang

dilakukan oleh Jasa Raharja, mereka senang karena cepatnya pelayanan yang

diberikan oleh Jasa Raharja (Persero) Bojonegoro. PT. Jasa Raharja (Persero)

Bojonegoro mengusahakan Efisiensi waktu sehingga tidak terjadi keterlambatan

dalam melayani klaimen. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan pemberian

pelayanan publik yang dilakukan oleh petugas Mobile service PT Jasa Raharja

lebih berperilaku kreatif, inovatif dan bertindak cerdas tentang mana yang harus

didahulukan. Seperti yang dijelaskan oleh Tjiptono (2005:132) kemampuan

memahami pelanggan yaitu berupaya memahami pelanggan dan kebutuhan

spesifik mereka.

c. Equability (Pemberian Pelayanan Yang Sama)

Kesamaan hak yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat

dari aspek apa pun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

108

lain. (Sinambela, 2006:6). Dalam hal ini pihak PT. Jasa Raharja telah

melaksanakan prinsip kesamaan hak dalam pemberian layanan santunan tersebut

bagi kepentingan publik secara baik dan maksimal. dalam melaksanakan tugasnya

berpedoman kepada rencana kinerjanya. Pihak klaimen juga setuju bahwa

pegawai dari Jasa Raharja sudah melaksanakan prinsip keadilan dalam hal

pelayanan. Hal tersebut sesuai dengan pemberian pelayanan yang sama dengan

tidak membedakan antara klaimen.

Rencana kinerja PT. Jasa Raharja (Persero) Bojonegoro mencakup sasaran,

program dan kegiatan. Sasaran disajikan bersama indikator kinerjanya, sedangkan

program disajikan sebagai strategi yang relevan dengan sasaran yang telah

ditetapkan. Kegiatan disajikan dengan mengacu pada program yang relevan,

sehingga kegiatan yang dirumuskan menjadikan rincian yang sistematis dari

program yang akan dilaksanakan.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini PT. Jasa Raharja

(Persero) Bojonegoro telah menjalankan prinsip kesamaan hak sesuai dengan teori

di atas.

d. Technicality (Merespon Keluhan Masyarakat)

Kecakapan adalah suatu tugas yang berwenang dan bertanggung jawab dalam

membuat rencana, mengatur memimpin dan mengendalikan pelaksanaanya untuk

mencapai sasaran (Winardi, 1990:4). Dalam hal ini PT Jasa Raharja telah

melakukan kiat-kiat dalam memudahkan berbagai keluhan dalam masyarakat.

dalam memberikan pelayanan pegawaii dari PT Jasa Raharja (Persero)

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

109

Bojonegoro telah bersifat profesional dalam memberikan pelayanan yaitu dengan

mendengarkan secara cermat keluhan dari klaimen.

e. Responsiveness (Ketanggapan dalam Pelayanan)

Responsiveness merupakan kemampuan untuk membantu pelanggan dan

memberikan jasa dengan cepat. Kebutuhan pelanggan yang berfokus pada fasilitas

fisik seperti gedung dan ruangan, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapian

dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan, sarana komunikasi serta

penampilan karyawan (Aviliani dan Wilfridus, 1997:10). Sehingga dalam hal ini

dapat disimpulkan bahwa pegawai dari PT Jasa Raharja (Persero) Bojonegoro

telah berhasil melaksanakan pemberian pelayanan yang tanggap terhadap klaimen.

Karena memberikan pelayanan yang prima terhadap klaimen merupakan unsur

yang penting untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas. Klaimen pun

juga mengaku puas atas pelayanan cepat, dan tanggap dalam pemberian pelayanan

yang diberikan oleh Jasa Raharja.

2. Hambatan yang mempengaruhi PT Jasa Raharja (Persero) Bojonegoro

dalam peningkatan Sistem pelayanan Kepada Masyarakat.

a. Masih Adanya Rangkap Kegiatan dalam Pelaksanaan Pekerjaan di

PT Jasa Raharja Persero Kabupaten Bojonegoro

Dalam hal ini SDM berkaitan erat dengan komitmen yang dimiliki dan

karakter yang melekat. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia menjadi aktor

utama dalam setiap kegiatan yang dilakukan, oleh karenanya komitmen ataupun

karakter dari masing-masing individu yang terlibat dalam peningkatan kapasitas

kinerja akan sangat berpengaruh. Ketidakstabilian emosi, sikap egioistis, dan

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

110

sifat-sifat negatif lainnya dapat menjadi kendala bagi peningkatan kapasitas

kinerja tersebut, jika suatu keputusan tidak didasari kesepakatan bersama atau

karakter individu tersebut yang kurang baik, maka akan timbul kesenjangan yang

pada akhirnya usaha yang dilakukan dalam rangka revitalisasi, tidak dapat

terwujud karena SDM itu sendiri. Dalam proses administrasi sangat dipengaruhi

oleh manajemen sumber daya manusia. Peranan administrasi sangat menentukan

dalam kelangsungan hidup suatu pemerintahan. Namun ada yang lebih

menentukan lagi yaitu manusianya. Kualitas pelayanan yang diterima atau

dirasakan melebihi dengan apa yang diharapkan, maka kualitas pelayanan yang

dipersepsikan sebagai kualitas yang baik dan memuaskan (Parasuraman, 1985:48-

50).

Baik buruknya administrasi sangat tergantung pada sumber daya yang

dimilikinya, dan manakala kualitas sumber daya yang dimiliki baik, maka proses

administrasi berjalan baik serta tujuan dapat tercapai sebagaimana yang

diharapkan. Data di lapangan menunjukkan bahwa masih adanya rangkap jabatan

dalam pelaksanaan pekerjaan di PT Jasa Raharja (Perseo) Bojonegoro dalam

menghadapi klaimen. Sehingga dalam melayani klaimen masih sering adanya

keterlambatan dalam memberikan pelayanan yang maksimal.

b. Lamanya Prosedur Pelayanan

Untuk dapat memberikan pelayanan yang baik maka syarat syarat pelayanan

yang baik pun juga harus dilakukan. Data yang diambil di lapangan

mengemukakan bahwa prosedur dalam pengurusan santunan ke PT Jasa Raharja

sebenarnya tidak sulit. Tetapi hal hal yang membuat terlambat dalam pengurusan

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …repository.ub.ac.id/117373/6/13.Bab_4.pdf · 8 kecamatan yang meliputi 24 desa (Buku Profil Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012)

111

santunan berasal dari luar instansi seperti dari pihak Rumah sakit yang sangat sulit

mengeluarkan tanda bukti kuitansi pelunasan pembayaran klaim dan juga hal sulit

lainya ditambah dengan instansi lain seperti dari kepala desa tiap kampung yang

biasanya lama dalam mengeluarkan keabsahan ahli waris.