bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. deskripsi data · bab ini menyajikan data mengenai hasil...

28
66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir peningkatan memukul bola softball pada atlet putra binaan klub softball kabupaten cilacap. Penelitian eksperimen ini melibatkan dua variabel, yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari metode latihan dan persepsi kinestetik. Metode latihan sebagai veriabel manipulatif sedangkan persepsi kinestetik sebagai variabel atributif. Variabel terikat yaitu peningkatan ketepatan memukul bola softball. Variabel metode latihan memiliki dua taraf yaitu; metode latihan jarak pukul bertahap dan metode latihan jarak pukul tetap. Sedangkan variabel bebas atributif memiliki tiga taraf yaitu; persepsi kinestetik baik, sedang, kurang. Penyajian datanya hasil tes peningkatan ketepatan memukul bola softball ada di lampiran 5. Dari taraf-taraf yang dimiliki oleh masing-masing variabel bebas tersebut maka dalam penelitian ini terdapat 6 kelompok sampel yang akan menjadi dasar pengolahan data penelitian, yang terdiri dari : A1B1: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul bertahap dengan kategori persepsi kinestetik baik. A1B2: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul bertahap dengan kategori persepsi kinestetik sedang. A1B3: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul bertahap dengan kategori persepsi kinestetik kurang. A2B1: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul tetap dengan kategori persepsi kinestetik baik. A2B2: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul tetap dengan kategori persepsi kinestetik sedang. A2B3 : Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul tetap dengan kategori persepsi kinestetik kurang.

Upload: others

Post on 07-Aug-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya.

Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada tes

awal dan tes akhir peningkatan memukul bola softball pada atlet putra binaan klub

softball kabupaten cilacap. Penelitian eksperimen ini melibatkan dua variabel, yang

terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari metode latihan

dan persepsi kinestetik. Metode latihan sebagai veriabel manipulatif sedangkan persepsi

kinestetik sebagai variabel atributif. Variabel terikat yaitu peningkatan ketepatan

memukul bola softball.

Variabel metode latihan memiliki dua taraf yaitu; metode latihan jarak pukul

bertahap dan metode latihan jarak pukul tetap. Sedangkan variabel bebas atributif

memiliki tiga taraf yaitu; persepsi kinestetik baik, sedang, kurang. Penyajian datanya

hasil tes peningkatan ketepatan memukul bola softball ada di lampiran 5.

Dari taraf-taraf yang dimiliki oleh masing-masing variabel bebas tersebut maka

dalam penelitian ini terdapat 6 kelompok sampel yang akan menjadi dasar pengolahan

data penelitian, yang terdiri dari :

A1B1: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul bertahap dengan

kategori persepsi kinestetik baik.

A1B2: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul bertahap dengan

kategori persepsi kinestetik sedang.

A1B3: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul bertahap dengan

kategori persepsi kinestetik kurang.

A2B1: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul tetap dengan

kategori persepsi kinestetik baik.

A2B2: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul tetap dengan

kategori persepsi kinestetik sedang.

A2B3: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul tetap dengan

kategori persepsi kinestetik kurang.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

67

Pengaruh metode latihan dan persepsi kinestetik terhadap peningkatan

ketepatan memukul bola softball (Studi Eksperimen Metode Latihan Jarak Pukul

Bertahap dan Jarak Pukul Tetap Pada Atlet Binaan Cilacap Softball Klub),

dideskripsikan pencapaian hasil tes ketepatan memukul bola softball yang dilaksanakan

pada saat tes awal dan tes akhir. Tahap pertama penelitian ini ialah peneliti mencari data

populasi tes persepsi kinestetik atlet binaan klub softball cilacap, setelah data persepsi

kinestetik didapatkan, peneliti melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu mencari data awal

ketepatan memukul bola softball yang dilaksanakan oleh 60 atlet sebelum dilaksanakan

perlakuan (treatment), setelah tes awal dilaksanakan atlet mendapatkan treatmen

sebanyak 21 pertemuan atau selama 7 minggu, setelah treatment selesai peneliti

mengambil data akhir ketepatan memukul bola atlet binaan klub softball.

Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa pengambilan data ini dilaksanakan

sebanyak 3 kali, yaitu pengambilan data persepsi kinestetik, tes awal dan tes akhir

ketepatan memukul bola.

Deskripsi data digunakan untuk mengungkap variable penelitian berkaitan

dengan mean, median, standard deviasi, table distribusi frekuensi, grafik histogram.

Variable independen manipulatif terdiri dari 2 taraf, yaitu (1) metode latihan jarak pukul

bertahap (A1) dan (2) metode latihan jarak pukul tetap (A2); variable independen

atributif terdiri dari tiga taraf, yaitu persepsi kinestetik baik (B1), persepsi kinestetik

sedang (B2) dan persepsi kinestetik kurang (B3).

1. Metode Latihan Jarak Pukul Bertahap (A1)

Berdasarkan pada data yang telah diperoleh diketahui nilai peningkatan

ketepatan memukul bola yang dilatih dengan metode latihan jarak pukul bertahap, yaitu

dari jumlah 30 atlet diperoleh nilai tertinggi 24 dan nilai terendah 3, nilai ketepatan

memukul bola softball pada kelompok ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 11,945

dengan standard deviasi 5,89. Hasil distribusi frekuensi ketepatan memukul bola pada

atlet klub softball cilacap dapat dilihat pada table 4.1.

Berdasarkan skor tertinggi dan terendah akan diperoleh rentang data sebesar 24

– 3 = 21. Jumlah atlet dalam penelitian dapat digunakan untuk menentukan banyak

kelas interval dengan menggunakan rumus banyak kelas 1+(3,3)log n. sehingga

diperoleh nilai sebesar 5,874. Untuk distribusi frekuensi rasio metode latihan jarak

pukul bertahap digunakan jumlah kelas 5 kelas sehingga panjang kelas interval dapat

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

68

dihitung dengan membagi rentang data dengan jumlah kelas interval dan diperoleh nilai

3,57 maka digunakan panjang kelas interval pembulatan keatas menjadi sebanyak 4,

tabel distribusi frekuensi metode latihan jarak pukul bertahap dapat disusun sebagai

berikut.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Metode Latihan Jarak Pukul Bertahap

Kelas Fi Xi fiXi

3 - 7 6 5 30

8 - 12 10 10 100

13 - 17 5 15 75

18 - 22 8 20 160

23 - 27 1 25 25

Jumlah 30 390

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel dapat dideskripsikan data metode latihan jarak pukul

bertahap dibagi kedalam 5 kelas interval. fi merupakan banyaknya frekuensi kelas

interval sedangkan Xi adalah nilai tengah dari kelas interval. Sedangkan fiXi adalah

perkalian dari fi dan Xi yang digunakan untuk mencari rata-rata nilai secara frekuensi.

Untuk mengetahi lebih jelas mengenai data metode latihan jarak pukul

bertahap responden dapat dilihat dalam diagram histogram metode latihan jarak pukul

bertahap sebagai berikut.

Gambar 4.1 Histogram Metode Latihan Jarak Pukul Bertahap

2. Metode Latihan Jarak Pukul Tetap

Berdasarkan pada data yang telah diperoleh diketahui nilai peningkatan

ketepatan memukul bola yang dilatih dengan metode latihan jarak pukul tetap, yaitu dari

jumlah 30 atlet diperoleh nilai tertinggi 24 dan nilai terendah 1, nilai peningkatan

0

2

4

6

8

10

3-7 8-12 13-17 18-22 23-27

6

10

5

8

1

3-7 8-12 13-17 18-22 23-27

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

69

ketepatan memukul bola softball pada kelompok ini mempunyai nilai rata-rata sebesar

9,90 dengan standard deviasi 4,57. Hasil distribusi frekuensi ketepatan memukul bola

pada atlet klub softball cilacap dapat dilihat pada table 4.2 .

Berdasarkan skor tertinggi dan terendah akan diperoleh rentang data sebesar 24

– 1 = 23. Jumlah atlet dalam penelitian dapat digunakan untuk menentukan banyak

kelas interval dengan menggunakan rumus banyak kelas 1+(3,3)log n. sehingga

diperoleh nilai sebesar 5,874. Untuk distribusi frekuensi metode latihan jarak pukul

tetap digunakan jumlah kelas 5 kelas sehingga panjang kelas interval dapat dihitung

dengan membagi rentang data dengan jumlah kelas interval dan diperoleh nilai 3,91

maka digunakan panjang kelas interval pembulatan ke atas menjadi sebanyak 4, tabel

distribusi frekuensi metode latihan jarak pukul tetap dapat disusun sebagai berikut.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Metode Latihan Jarak Pukul Tetap

Kelas Fi Xi fiXi

1 - 5 5 3 15

6 - 10 10 8 80

11 - 15 12 13 156

16 - 20 2 19 38

21 - 25 1 23 23

Jumlah 30 312

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel dapat dideskripsikan data metode latihan jarak pukul

bertahap dibagi kedalam 5 kelas interval. fi merupakan banyaknya frekuensi kelas

interval sedangkan Xi adalah nilai tengah dari kelas interval. Sedangkan fiXi adalah

perkalian dari fi dan Xi yang digunakan untuk mencari rata-rata nilai secara frekuensi.

Untuk mengetahi lebih jelas mengenai data metode latihan jarak pukul tetap

responden dapat dilihat dalam diagram histogram metode latihan jarak pukul tetap

sebagai berikut.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

70

Gambar 4.2 Histogram Metode Latihan Jarak Pukul Tetap

3. Persepsi Kinestetik Baik (B1)

Berdasarkan pada data yang telah diperoleh diketahui nilai ketepatan memukul

bola yang ditinjau dari persepsi kinestetik baik, yaitu dari jumlah 20 atlet diperoleh nilai

tertinggi 24 dan nilai terendah 1, nilai peningkatan ketepatan memukul bola softball

pada kelompok ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 11,627 dengan standard deviasi

6,07. Hasil distribusi frekuensi ketepatan memukul bola pada atlet klub softball cilacap

dapat dilihat pada table 4.3.

Berdasarkan skor tertinggi dan terendah akan diperoleh rentang data sebesar 24

– 1 = 23. Jumlah atlet dalam penelitian dapat digunakan untuk menentukan banyak

kelas interval dengan menggunakan rumus banyak kelas 1+(3,3)log n. sehingga

diperoleh nilai sebesar 5,874. Untuk distribusi frekuensi persepsi kinestetik baik

digunakan jumlah 5 kelas sehingga panjang kelas interval dapat dihitung dengan

membagi rentang data dengan jumlah kelas interval dan diperoleh nilai 3,91 maka

digunakan panjang kelas interval pembulatan ke atas menjadi sebanyak 4, tabel

distribusi frekuensi persepsi kinestetik baik dapat disusun sebagai berikut.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Persepsi Kinestetik Baik

Kelas Fi Xi fiXi

1 - 5 3 3 9

6 - 10 9 8 72

11 - 15 5 13 65

16 - 20 2 28 56

21 - 25 1 23 23

Jumlah 20 225

Sumber: Data primer yang diolah

0

2

4

6

8

10

12

1-5 6-10 11-15 16-20 21-25

5

10

12

2 1

1-5 6-10 11-15 16-20 21-25

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

71

Berdasarkan tabel dapat dideskripsikan data persepsi kinestetik baik dibagi

kedalam 5 kelas interval. fi merupakan banyaknya frekuensi kelas interval sedangkan Xi

adalah nilai tengah dari kelas interval. Sedangkan fiXi adalah perkalian dari fi dan Xi

yang digunakan untuk mencari rata-rata nilai secara frekuensi.

Untuk mengetahi lebih jelas mengenai data persepsi kinestetik baik responden

dapat dilihat dalam diagram histogram persepsi kinestetik baik sebagai berikut.

Gambar 4.3 Histogram Persepsi Kinestetik Baik

4. Persepsi Kinestetik Sedang (B2)

Berdasarkan pada data yang telah diperoleh diketahui nilai ketepatan memukul

bola yang ditinjau dari persepsi kinestetik sedang, yaitu dari jumlah 20 atlet diperoleh

nilai tertinggi 24 dan nilai terendah 1, nilai peningkatan ketepatan memukul bola

softball pada kelompok ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 11,794 dengan standard

deviasi 5,94. Hasil distribusi frekuensi peningkatan ketepatan memukul bola pada atlet

klub softball cilacap ditinjau dari persepsi kinestetik sedang dapat dilihat pada table 4.4.

Berdasarkan skor tertinggi dan terendah akan diperoleh rentang data sebesar 24

– 1 = 23. Jumlah atlet dalam penelitian dapat digunakan untuk menentukan banyak

kelas interval dengan menggunakan rumus banyak kelas 1+(3,3)log n. sehingga

diperoleh nilai sebesar 5,874. Untuk distribusi frekuensi persepsi kinestetik sedang

digunakan jumlah 5 kelas sehingga panjang kelas interval dapat dihitung dengan

membagi rentang data dengan jumlah kelas interval dan diperoleh nilai 3,91 maka

digunakan panjang kelas interval pembulatan ke atas menjadi sebanyak 4, tabel

distribusi frekuensi persepsi kinestetik sedang dapat disusun sebagai berikut.

0

2

4

6

8

10

12

1-5 6-10 11-15 16-20 21-25

5

10

12

2 1

1-5 6-10 11-15 16-20 21-25

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

72

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Persepsi Kinestetik Sedang

Kelas Fi Xi fiXi

1 - 5 2 3 6

6 - 10 10 8 80

11 - 15 7 13 91

16 - 20 1 28 28

21 - 25 0 23 23

Jumlah 20 228

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel dapat dideskripsikan data persepsi kinestetik sedang dibagi

kedalam 5 kelas interval. fi merupakan banyaknya frekuensi kelas interval sedangkan Xi

adalah nilai tengah dari kelas interval. Sedangkan fiXi adalah perkalian dari fi dan Xi

yang digunakan untuk mencari rata-rata nilai secara frekuensi.

Untuk mengetahi lebih jelas mengenai data persepsi kinestetik sedang

responden dapat dilihat dalam diagram histogram persepsi kinestetik sedang sebagai

berikut.

Gambar 4.4 Histogram Persepsi Kinestetik Sedang

5. Persepsi Kinestetik Kurang (B3)

Berdasarkan pada data yang telah diperoleh diketahui nilai ketepatan memukul

bola yang ditinjau dari persepsi kinestetik kurang, yaitu dari jumlah 20 atlet diperoleh

nilai tertinggi 24 dan nilai terendah 1, nilai peningkatan ketepatan memukul bola

softball pada kelompok ini mempunyai nilai rata-rata sebesar 12.023 dengan standard

0

2

4

6

8

10

1-5 6-10 11-15 16-20 21-25

2

10

7

1 0

1-5 6-10 11-15 16-20 21-25

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

73

0

2

4

6

8

1-5 6-10 11-15 16-20 21-25

2 2

6 7

3

1-5 6-10 11-15 16-20 21-25

deviasi 5,92. Hasil distribusi frekuensi peningkatan ketepatan memukul bola pada atlet

klub softball cilacap ditinjau dari persepsi kinestetik kurang dapat dilihat pada table 4.4.

Berdasarkan skor tertinggi dan terendah akan diperoleh rentang data sebesar 24

– 1 = 23. Jumlah atlet dalam penelitian dapat digunakan untuk menentukan banyak

kelas interval dengan menggunakan rumus banyak kelas 1+(3,3)log n. sehingga

diperoleh nilai sebesar 5,874. Untuk distribusi frekuensi persepsi kinestetik sedang

digunakan jumlah 5 kelas sehingga panjang kelas interval dapat dihitung dengan

membagi rentang data dengan jumlah kelas interval dan diperoleh nilai 3,91 maka

digunakan panjang kelas interval pembulatan keatas menjadi sebanyak 4, tabel

distribusi frekuensi persepsi kinestetik kurang dapat disusun sebagai berikut.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Persepsi Kinestetik Kurang

Kelas Fi Xi fiXi

1 - 5 2 3 6

6 - 10 2 8 16

11 - 15 6 13 78

16 - 20 7 28 196

21 - 25 3 23 69

Jumlah 20 365

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel dapat dideskripsikan data persepsi kinestetik kurang dibagi

kedalam 5 kelas interval. fi merupakan banyaknya frekuensi kelas interval sedangkan Xi

adalah nilai tengah dari kelas interval. Sedangkan fiXi adalah perkalian dari fi dan Xi

yang digunakan untuk mencari rata-rata nilai secara frekuensi.

Untuk mengetahi lebih jelas mengenai data persepsi kinestetik kurang

responden dapat dilihat dalam diagram histogram persepsi kinestetik kurang sebagai

berikut.

Gambar 4.5 Histogram Persepsi Kinestetik Kurang

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

74

Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan

pada hasil tes ketepatan memukul bola softball pada atlet putra binaan klub softball

kabupaten cilacap. Deskripsi data hasil penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Ketepatan Memukul Bola Softball Tiap

Kelompok Berdasarkan Penggunaan Metode Latihan dan Persepsi Kinestetik

Perlakuan Tinggi Badan Statistik Hasil Tes

Awal

Hasil Tes

Akhir Peningkatan

Metode

Latihan Jarak

Pukul

Bertahap

(A1)

Persepsi

Kinestetik Baik

(B1)

Jumlah 140 232 92

Rerata 14,00 23,20

9,20

SD 3,33 4,71 1,38

Persepsi

Kinestetik

Sedang

(B2)

Jumlah 144 238

94

Rerata 14,40 23,80 9,40

SD 3,13 3,82 0,69

Persepsi

Kinestetik

Kurang

(B3)

Jumlah 157 351 194

Rerata 15,70 35,10 19,40

SD 3,59 4,53 0,94

Metode

Latihan Jarak

Pukul Tetap

(A2)

Persepsi

Kinestetik Baik

(B1)

Jumlah 149 256 107

Rerata 14,90 25,60 10,70

SD 3,25 6,10 2,85

Persepsi

Kinestetik

Sedang

(B2)

Jumlah 190 286 96

Rerata 19,00 28,60 9,60

SD 2,36 2,12 -0,24

Persepsi

Kinestetik

Kurang

(B3)

Jumlah 109 213 104

Rerata 10,90 21,30 10,40

SD 3,35 4,74 1,39

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

75

Tabel 4.7 Nilai Rata – Rata Peningkatan Ketepatan Memukul Bola Softball pada

Masing-Masing Sel atau Kelompok Perlakuan

No Kelompok Perlakuan Nilai Peningkatan Ketepatan Memukul

Bola Softball

1 A1B1 9,20

2 A1B2 9,40

3 A1B3 19,40

4 A2B1 10,70

5 A2B2 9,60

6 A2B3 10,40

Selanjutnya gambaran mengenai nilai peningkatan ketepatan memukul

bola softball pada masing – masing kelompok berdasarkan metode latihan dan

persepsi kinestetik dapat dilihat pada tabel histogram berikut:

Gambar 4.6. Histogram Rerata Hasil Tes Ketepatan Memukul Bola Softball

Peningkatan ketepatan memukul bola softball berdasarkan kelompok

perlakuan dapat dilihat pada tabel berikut:

0

5

10

15

20

a1b1 a1b2 a1b3 a2b1 a2b2 a2b3

9.2 9.4

19.4

10.7 9.6 10.4

a1b1 a1b2 a1b3 a2b1 a2b2 a2b3

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

76

0

5

10

15

MetodeLatihan Jarak

Pukul Bertahap

MetodeLatihan JarakPukul Tetap

Metode Latihan

Tabel 4.8. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Peningkatan Ketepatan Memukul Bola

Softball Berdasarkan Metode Latihan

Metode Latihan Interval

Metode Latihan Jarak Pukul Bertahap

(A1)

Metode Latihan Jarak Pukul Tetap

(A2)

= 12,6667

SD = 5,82701

N = 30

= 10,2333

SD = 4,68073

N = 30

Gambar 4.7 Histogram Nilai Peningkatan Ketepatan Memukul Bola Softball Kelompok

Metode Latihan

Kelompok atlet yang mendapatkan metode latihan jarak pukul bertahap dan

metode latihan jarak pukul tetap memiliki ketepatan memukul bola softball yang

berbeda. Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa kelompok atlet yang

mendapatkan perlakuan metode latihan jarak pukul bertahap memiliki hasil rata-rata

ketepatan memukul bola softball lebih baik dibandingkan dengan atlet yang

mendapatkan perlakuan metode latihan jarak pukul tetap.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

77

Tabel 4.9. Hasil Analisis Statistik Peningkatan Ketepatan Memukul Bola Softball

Berdasarkan Persepsi Kinestetik.

Persepsi Kinestetik (B)

Persepsi Kinestetik Baik

(B1)

Persepsi Kinestetik

Sedang (B2)

Persepsi Kinestetik

Kurang (B3)

= 9,9500

SD = 5,18576

N = 20

= 9,5000

SD = 3,54668

N = 20

= 14,9000

SD = 5,61858

N = 20

Gambar 4.8 Histogram Nilai Peningkatan Ketepatan Memukul Bola Softball Masing–

Masing Kelompok Berdasarkan Klasifikasi Persepsi Kinestetik.

Perbedaan tingkat tinggi badan berpengaruh terhadap peningkatan memukul

bola softball. Jika antara kelompok atlet yang memiliki persepsi kinestetik baik, sedang,

dan kurang dibandingkan, dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa kelompok atlet

yang memiliki persepsi kinestetik kurang akan peningkatan ketepatan memukul bola

softball lebih baik dibandingkan dengan atlet yang memiliki persepsi kinestetik baik dan

persepsi kinestetik sedang.

0

5

10

15

Baik Sedang Kurang

PersepsiKinestetik

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

78

Tabel 4.10. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Tes Ketepatan Memukul Bola Softball

Metode_Latihan Persepsi Kinestetik Mean Std.

Deviation

N

Metode Latihan Jarak Pukul

Bertahap

Persepsi Kinestetik Baik 9.2000 4.04969 10

Persepsi Kinestetik Sedang 9.4000 3.47051 10

Persepsi Kinestetik Kurang 19.4000 2.31900 10

Total 12.6667 5.82701 30

Metode Latihan Jarak Pukul

Tetap

Persepsi Kinestetik Baik 10.7000 6.25478 10

Persepsi Kinestetik Sedang 9.6000 3.80643 10

Persepsi Kinestetik Kurang 10.4000 4.03320 10

Total 10.2333 4.68073 30

Total

Persepsi Kinestetik Baik 9.9500 5.18576 20

Persepsi Kinestetik Sedang 9.5000 3.54668 20

Persepsi Kinestetik Kurang 14.9000 5.61858 20

Total 11.4500 5.38178 60

Keterangan:

1. A1B1: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul bertahap

dengan kategori persepsi kinestetik baik.

2. A1B2: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul bertahap

dengan kategori persepsi kinestetik sedang.

3. A1B3: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul bertahap

dengan kategori persepsi kinestetik kurang.

4. A2B1: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul tetap dengan

kategori persepsi kinestetik baik.

5. A2B2: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul tetap dengan

kategori persepsi kinestetik sedang.

6. A2B3: Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul tetap dengan

kategori persepsi kinestetik kurang.

Secara rinci deskripsi data yang telah tertuang dalam tabel dan histogram di

atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Hasil tes ketepatan memukul bola softball kelompok atlet yang diberikan metode

latihan jarak pukul bertahap dengan kategori persepsi kinestetik baik (a1b1).

Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa = 9,20. SD = 4,05 dan n = 10.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

79

Dari 10 atlet yang mempunyai ketepatan memukul bola softball di atas rata-rata

sebanyak 3 atlet dan 7 atlet di bawah rata-rata.

2. Hasil tes ketepatan memukul bola softball kelompok atlet yang diberikan metode

latihan jarak pukul bertahap dengan kategori persepsi kinestetik sedang (a1b2).

Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa = 9,40 SD = 3,47 dan n = 10.

Dari 10 atlet yang mempunyai ketepatan memukul bola softball diatas rata-rata

sebanyak 5 atlet dan 5 atlet di bawah rata-rata.

3. Hasil tes ketepatan memukul bola softball kelompok atlet yang diberikan metode

latihan jarak pukul bertahap dengan kategori persepsi kinestetik kurang (a1b3).

Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa = 19,40. SD = 2,32 dan n =

10. Dari 10 atlet yang mempunyai ketepatan memukul bola softball diatas rata-rata

sebanyak 4 atlet dan 6 atlet di bawah rata-rata.

4. Hasil tes ketepatan memukul bola softball kelompok atlet yang diberikan metode

latihan jarak pukul tetap dengan kategori persepsi kinestetik baik (a2b1).

Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa = 10,70. SD = 6,25 dan n =

10. Dari 10 atlet yang mempunyai ketepatan memukul bola softball diatas rata-rata

sebanyak 5 atlet dan 5 atlet di bawah rata-rata.

5. Hasil tes ketepatan memukul bola softball Kelompok atlet yang diberikan metode

latihan jarak pukul tetap dengan kategori persepsi kinestetik sedang (a2b2).

Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa = 9,60. SD = 3,81 dan n = 10.

Dari 10 atlet yang mempunyai ketepatan memukul bola softball diatas rata-rata

sebanyak 4 atlet dan 6 atlet di bawah rata-rata.

6. Hasil tes ketepatan memukul bola softball Kelompok atlet yang diberikan metode

latihan jarak pukul tetap dengan kategori persepsi kinestetik kurang (a2b3).

Berdasarkan tabel tersebut di atas diketahui bahwa = 10,40. SD = 4,03 dan n =

10. Dari 10 atlet yang mempunyai ketepatan memukul bola softball diatas rata-rata

sebanyak 6 atlet dan 4 atlet di bawah rata-rata.

B. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan analisis data dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji

normalitas dan uji homogenitas.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

80

1. Uji Normalitas

Analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya dengan menggunakan

metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11. Uji Normalitas

Kelompok Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Nilai

A1B1 .317 10 .005 .881 10 .136

A1B2 .173 10 .200* .963 10 .819

A1B3 .227 10 .155 .897 10 .204

A2B1 .218 10 .197 .951 10 .675

A2B2 .163 10 .200* .964 10 .829

A2B3 .159 10 .200* .918 10 .340

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Tabel 4.12. Deskripsi Uji Normalitas

Kelompok Perlakuan Shapiro-Wilk

N Statistik Sig

1. Kelompok atlet yang mengikuti metode latihan

jarak pukul bertahap dengan kategori persepsi

kinestetik baik (A1B1).

10 0,881 0,136

2. Kelompok atlet yang mengikuti metode latihan

jarak pukul bertahap dengan kategori persepsi

kinestetik sedang (A1B2).

10 0,963 0,819

3. Kelompok atlet yang mengikuti metode latihan

jarak pukul bertahap dengan kategori persepsi

kinestetik kurang (A1B3).

10 0,897 0,204

4. Kelompok atlet yang mengikuti metode latihan

jarak pukul tetap dengan kategori persepsi

kinestetik baik (A2B1).

10 0,951 0,675

5. Kelompok atlet yang mengikuti metode latihan

jarak pukul tetap dengan kategori persepsi

kinestetik sedang (A2B2).

10 0,964 0,829

6. Kelompok atlet yang mengikuti metode latihan

jarak pukul tetap dengan kategori persepsi

kinestetik kurang (A2B3).

10 0,918 0,340

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

81

Dari tabel di atas ditemukan bahwa data pada:

1. Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul bertahap dengan

kategori persepsi kinestetik baik (A1B1) nilai sig = 0,136 > 0.05 (P>0.05) berarti

data berdistribusi frekuensi populasi normal.

2. Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul bertahap dengan

kategori persepsi kinestetik sedang (A1B2) sig. = 0,819 > 0.05 (P>0.05) berarti

berdistribusi frekuensi populasi normal.

3. Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul bertahap dengan

kategori persepsi kinestetik kurang (A1B3) sig. = 0,204 > 0.05 (P>0.05) berarti

berdistribusi frekuensi populasi normal.

4. Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul tetap dengan kategori

persepsi kinestetik baik (A2B1) sig. = 0,675 > 0.05 (P>0.05) berarti berdistribusi

frekuensi populasi normal.

5. Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul tetap dengan kategori

persepsi kinestetik sedang (A2B2) sig. = 0,829 > 0.05 (P>0.05) berarti

berdistribusi frekuensi populasi normal.

6. Kelompok atlet yang diberikan metode latihan jarak pukul tetap dengan kategori

persepsi kinestetik kurang (A2B3) sig. = 0,059 > 0.05 (P>0.05) berarti

berdistribusi frekuensi populasi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varian antara

kelompok. Untuk uji homoginitas pada penelitian ini menggunakan Levene

Test. Hasil uji homogenitas data antara kelompok adalah sebagai berikut :

Tabel 4.13. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

0,997 5 54 0,429

Dari tabel di atas berdasarkan Levene Test ditemukan bahwa nilai sig

= 0.429 > 0.05 (P>0.05) maka data tersebut berasal dari populasi yang bervarian

homogen.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

82

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan teknik ANOVA (analysis

of varians). Untuk keperluan pengujian hipotesis maka dilakukan analisis data dengan

menggunakan analisis varians ANOVA, yaitu ANOVA dua jalan (two ways). Semua

penghitungan (komputasi) dilakukan dengan menggunakan Program Statistik SPSS 22.

Teknik perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh utama perlakuan

terhadap eksperimen (main effect) dan untuk mengetahui pengaruh interaksiction

effect). Jika terjadi perbedaan, maka untuk mengetahui variabel mana yang lebih efektif

dilakukan uji lanjut menggunakan uji post hoc dengan LSD.

Tabel 4.14. Ringkasan Hasil Tes Ketepatan Memukul Bola Softball

Metode_Latihan Persepsi Kinestetik Mean Std.

Deviation

N

Metode Latihan Jarak Pukul

Bertahap

Persepsi Kinestetik Baik 9.2000 4.04969 10

Persepsi Kinestetik Sedang 9.4000 3.47051 10

Persepsi Kinestetik Kurang 19.4000 2.31900 10

Total 12.6667 5.82701 30

Metode Latihan Jarak Pukul

Tetap

Persepsi Kinestetik Baik 10.7000 6.25478 10

Persepsi Kinestetik Sedang 9.6000 3.80643 10

Persepsi Kinestetik Kurang 10.4000 4.03320 10

Total 10.2333 4.68073 30

Total

Persepsi Kinestetik Baik 9.9500 5.18576 20

Persepsi Kinestetik Sedang 9.5000 3.54668 20

Persepsi Kinestetik Kurang 14.9000 5.61858 20

Total 11.4500 5.38178 60

Pengujian hipotesis terhadap hiopotesis nol (Ho) yang diajukan dalam penelitian

ini tersaji dalam tabel rangkuman di bawah ini ;

Tabel 4.15. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Penggunaaan Metode Latihan

Jarak Pukul Bertahap dan Metode Latihan Jarak Pukul Tetap (A1, A2)

Sumber Variasi df SS MS F Sig

A

Kekeliruan

1 88,817 88,817 5,139 0,027

54 933,300 17,283

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

83

Tabel 4.16. Ringkasan Analisis Variansi Untuk Persepsi Kinestetik Baik, Sedang, dan

Kurang (B1, B2, B3)

Sumber Variasi df SS MS F Sig

B

Kekeliruan

2 2,578 1,289 16,780 0,000

54 933,300 17,283

Tabel 4.17. Ringkasan Hasil ANOVA SPSS 22

Source Type III Sum

of Squares

df Mean

Square

F Sig.

Corrected Model 775.550a 5 155.110 8.975 .000

Intercept 7866.150 1 7866.150 455.129 .000

Metode Latihan 88.817 1 88.817 5.139 .027

Persepsi Kinestetik 359.100 2 179.550 10.389 .000

Metode Latihan *

Persepsi Kinestetik

327.633 2 163.817 9.478 .000

Error 933.300 54 17.283

Total 9575.000 60

Corrected Total 1708.850 59

a. R Squared = .454 (Adjusted R Squared = .403)

Keterangan :

df : Degree of Freedom

SS : Sum of Square

MS : Mean of Square

Sig : Signifikansi

Tabel 4.18. Ringkasan Hasil ANOVA

No Hipotesis Nol (Ho) Fo Sig Ho

1 Tidak ada perbedaan pengaruh

yang signifikan antara metode

latihan jarak pukul bertahap dan

matode latihan jarak pukul tetap

terhadap peningkatan ketepatan

memukul bola softball

5,139 0,027 Ditolak

2

Tidak ada perbedaan peningkatan

pengaruh ketepatan memukul bola

softball yang signifikan antara

atlet yang memiliki persepsi

kinestetik baik, sedang, kurang.

10,389 0,000 Ditolak

3

Tidak ada pengaruh interaksi

antara metode latihan jarak pukul

dan persepsi kinestetik terhadap

peningkatan ketepatan memukul

bola softball

9,478 0,000 Ditolak

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

84

Berdasarkan tabel di atas maka uji hipotesis dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan jarak pukul bertahap

dan metode latihan jarak pukul tetap terhadap peningkatan ketepatan memukul bola

softball. Dari hasil analisis varian diperoleh nilai p-value = 0,027 lebih kecil dari

0,05. Oleh sebab itu hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Artinya ada perbedaan pengaruh antara metode metode latihan jarak pukul bertahap

dan metode latihan jarak pukul tetap terhadap peningkatan ketepatan memukul bola

softball.

2. Ada perbedaan peningkatan ketepatan memukul bola softball antara atlet yang

memiliki persepsi kinestetik baik, sedang, kurang. Dari hasil analisis varian

diperoleh nilai p-value = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Oleh sebab itu hipotesis nol

(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Artinya ada perbedaan pengaruh

antara atlet yang memiliki persepsi kinestetik baik, sedang dan kurang terhadap

ketepatan memukul bola softball.

3. Ada interaksi antara metode latihan jarak pukul dan persepsi kinestetik terhadap

peningkatan ketepatan memukul bola softball. Dari hasil analisis varian diperoleh

nilai p-value = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Oleh sebab itu hipotesis nol (Ho) ditolak

dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Artinya ada interaksi antara metode latihan

jarak pukul dan persepsi kinestetik terhadap peningkatan ketepatan memukul bola

softball.

Setelah dilakukan uji hipotesis dengan ANOVA yang bertujuan untuk

mengetahui perbedaan kelompok perlakuan eksperimen, maka apabila terdapat hasil

yang signifikan pada perbedaan kelompok tersebut dan untuk mengetahui kelompok

perlakuan mana yang lebih efektif atau lebih baik dilakukan dengan cara Uji Post Hoc

dengan LSD.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

85

Tabel 4.19. Data Hasil Uji Post Hoc dengan LSD Kategori Persepsi Kinestetik

(I) Persepsi

Kinestetik

(J) Persepsi

Kinestetik

Mean

Difference

(I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

Persepsi Kinestetik

Tinggi

Persepsi

Kinestetik Sedang

.4500 1.31466 .733 -2.1857 3.0857

Persepsi

Kinestetik Rendah

-4.9500* 1.31466 .000 -7.5857 -2.3143

Persepsi Kinestetik

Sedang

Persepsi

Kinestetik Tinggi

-.4500 1.31466 .733 -3.0857 2.1857

Persepsi

Kinestetik Rendah

-5.4000* 1.31466 .000 -8.0357 -2.7643

Persepsi Kinestetik

Rendah

Persepsi

Kinestetik Tinggi

4.9500* 1.31466 .000 2.3143 7.5857

Persepsi

Kinestetik Sedang

5.4000* 1.31466 .000 2.7643 8.0357

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 17.283.

*. The mean difference is significant at the .05 level.

Gambar 4.9 Bentuk Tidak Terdapat Interaksi Perubahan Besarnya Ketepatan Memukul

Bola Softball.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

86

Pada metode latihan jarak pukul tidak dapat dilakukan karena hanya terdiri dari

dua level (metode latihan jarak pukul bertahap dan metode latihan jarak pukul tetap).

Pada tabel multiple comparisons, dapat diperoleh perbedaan rata-rata antara atlet yang

memiliki persepsi kinestetik. Pada tabel tersebut dapat dijelaskan:

1. Ada perbedaan signifikan pada kelompok atlet yang memiliki persepsi kinestetik

baik dengan atlet yang memiliki persepsi kinestetik kurang.

2. Ada perbedaan signifikan pada kelompok atlet yang memiliki persepsi kinestetik

sedang dengan atlet yang memiliki persepsi kinestetik kurang.

3. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kelompok atlet yang memiliki persepsi

kinestetik baik dengan atlet yang memiliki persepsi kinestetik sedang.

D. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut

mengenai hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan pengujian hipotesis

telah menghasilkan analisis sebagai berikut:

1. Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Jarak Pukul Bertahap dan Metode

Latihan Jarak Pukul Tetap Terhadap Peningkatan Ketepatan Memukul

Bola Softball.

Dalam sebuah latihan pada hakekatnya jarak pukul berfungsi sebagai

stimulus dalam mendatangkan suatu respon gerak dari tubuh atlet. Jarak pukul

sesuai dengan teori latihan yang menerangkan bahwa latihan dimulai dari yang

sederhana ke yang rumit dan dari yang mudah ke yang sulit.

Pada jarak pukul bertahap atlet diberikan menu latihan atlet memukul

bola dengan jarak umpan satu meter disamping depan sesuai dengan tangan

dominan atlet. Setelah itu atlet diberikan tingkat kesulitan yang terus bertambah,

yaitu jarak pengumpan semakin lama semakin menjauh. Pada penelitian ini atlet

merasa latihan ini lebih mudah dan terkesan bervariatif.

Pada jarak pukul tetap atlet diberikan menu latihan memukul bola

softball sesuai dengan jarak standar pelempar dengan pemukul yaitu 13,07

meter. Atlet terus melaksanakan drill pukulan dari jarak yang standar, dari jarak

yang standar maksud dan tujuan latihan ini ialah membiasakan atlet atau si

pemukul memukul bola softball pada jarak yang standar dan sesuai dengan

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

87

aturan permainan, hal ini menyebabkan atlet terbiasa untuk memukul dan

bermain pada jarak tersebut.

Berdasar hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat adanya

perbedaan antara jarak pukul bertahap dan jarak pukul tetap terhadap ketepatan

memukul bola softball, dalam penelititan ini metode latihan jarak pukul bertahap

mempunyai hasil yang lebih baik dibanding dengan metode latihan jarak pukul

tetap, hal ini dapat dilihat dari hasil skor metode latihan jarak pukul bertahap

ialah 12.6667 dan skor jarak pukul tetap ialah 10.2333.

2. Perbedaan Peningkatan Ketepatan Memukul Bola Softball Antara Atlet

yang Memiliki Persepsi Kinestetik Baik, Sedang dan Kurang.

Pembelajaran teknik tidak terlepas dari bagaimana seorang atlet mampu

melakukan tugas latihan dengan gerakan yang benar. Kebenaran gerakan akan

mempengaruhi tingkat pengeluaran energi. Jika atlet salah atau tidak mampu

melakukan gerakan yang benar maka akan terjadi pemborosan energi. Kondisi

ini akan mempengaruhi hasil yang ingin dicapai.

Faktor terpenting yang mempengaruhi kualitas atlet dalam

melaksanakan tugas gerak latihan secara benar dan efektif adalah persepsi

kinestetik. Ketepatan penguasaan gerak yang tinggi dari seseorang pemain

softball untuk mempersepsikan suatu fungsi organ – organ tubuh manusia yang

erat hubungannya dengan gerak tubuh serta anggota tubuh baik secara aktiv

maupun pasif. Gerakan tersebut berhubungan dengan gerakan-gerakan dasar

ketepatan memukul bola softball.

Mahasiswa yang memiliki persepsi kinestetik baik akan lebih mudah

untuk melakukan tugas gerak yang diberikan dalam pembelajaran, dengan

ketepatan tersebut maka jenis latihan yang dilakukan akan dapat memberikan

hasil yang lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang memiliki persepsi

kinestetik kurang.

Sugiyanto dan Sudjarwo (1992:213) bahwa “Persepsi adalah tangkapan

arti dari isyarat yang diterima indera. Arti kata dari isyarat itu disebut informasi,

dan informasi yang ditangkap melalui indera kemudian diproses dalam kerja

mental untuk menemukan atau mengenali informasi, mengungkapkan kembali

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

88

informasi yang terkumpul dan membuat penilaian terhadap informasi yang

diterima.”

Hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara atlet

yang memiliki persepsi kinestetik baik dibanding dengan yang memiliki persepsi

kinestetik kurang, hal ini sesuai dengan teori diatas bahwa persepsi kinestetik

akan menunjukan ketepatan seseorang untuk melaksanakan tugas gerak secara

benar, cepat dan efektif. Semakin atlet tersebut memiliki persepsi kinestetik

yang baik maka atlet tersebut akan mampu melaksanakan semua jenis latihan

dengan benar dan akurat sesuai dengan tingkat pengeluaran energi yang

dibutuhkan.

3. Pengaruh Interaksi Antara Metode Latihan Jarak Pukul dan Persepsi

Kinestetik Terhadap Peningkatan Ketepatan Memukul Bola Softball.

Secara keseluruhan terdapat pengaruh interaksi pada kedua variabel

metode latihan jarak pukul, artinya pencapaian ketepatan memukul bola softball

dipengaruhi secara langsung oleh metode latihan jarak pukul dan persepsi

kinestetik. Pencapaian ketepatan memukul bola softball, secara langsung

dipengaruhi oleh faktor perbedaan tingkat persepsi kinestetik atlet.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi metode latihan

dengan persepsi kinestetik terhadap ketepatan memukul bola softball bermakna.

Hal ini dibuktikan dari nilai H0 diterima pada α = 0,05. Ini dapat dibuktikan

dengan hasil perhitungan analisis varians 2 faktor yaitu karena p-value = 0,000 >

0,05. Metode latihan jarak pukul bertahap dan metode latihan jarak pukul tetap

dengan tingkat persepsi kinestetik terhadap ketepatan memukul bola softball,

berarti terdapat pengaruh interaksi yang signifikan diantara keduanya atau ada

interaksi antara keduanya.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa metode latihan jarak pukul bertahap

akan memiliki hasil yang baik apabila diberikan pada atlet yang memiliki

persepsi kinestetik kurang dan metode latihan jarak pukul tetap akan memiliki

hasil lebih baik apabila diberikan pada atlet yang memiliki tingkat persepsi

kinestetik baik.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

89

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil pengujian hipotesis dapat ditarik simpulan seperti tersebut di bawah ini:

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan jarak pukul

bertahap dan metode latihan jarak pukul tetap terhadap peningkatan ketepatan

memukul bola softball. Metode latihan jarak pukul bertahap mempunyai

pengaruh yang lebih baik dibandingkan metode latihan jarak pukul tetap.

2. Ada perbedaan yang signifikan peningkatan ketepatan memukul bola softball

antara atlet yang memiliki persepsi kinestetik baik, sedang dan kurang. Atlet

yang memiliki persepsi kinestetik kurang mempunyai hasil yang lebih baik

dibandingkan dengan atlet yang memiliki persepsi kinestetik baik maupun

sedang.

3. Ada pengaruh interaksi antara metode latihan jarak pukul dan persepsi

kinestetik terhadap peningkatan ketepatan memukul bola softball.

a. Metode latihan jarak pukul bertahap memiliki hasil lebih baik apabila

diberikan perlakuan untuk atlet yang memiliki persepsi kinestetik

kurang.

b. Metode latihan jarak pukul tetap memiliki hasil lebih baik apabila

diberikan perlakuan untuk atlet yang memiliki persepsi kinestetik baik.

B. Implikasi

Dari hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka penelitian ini memiliki

implikasi sebagai berikut:

1. Metode latihan jarak pukul bertahap dapat direkomendasikan untuk dapat

digunakan dalam meningkatkan ketepatan memukul bola softball atlet putra

klub binaan kabupaten cilacap.

2. Pada setiap penyusunan program latihan salah satu komponen internal yang

harus diperhatikan adalah persepsi kinestetik atlet. Dalam penelitian ini atlet

yang mempunyai persepsi kinestetik kurang tergambar pada baiknya

penguasaan keterampilan gerak sangat menentukan ketepatan atlet untuk

89

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

90

menyelesaikan kegiatan latihan. Atlet yang mempunyai persepsi kinestetik

kurang, memiliki kecenderungan mempunyai motivasi berlatih yang sangat

tinggi, sehingga menghasilkan gerakan yang sangat efektif dan efisien.

3. Melihat hasil penelitian dan kajian teori, bahwa peran metode latihan

sangatlah besar dalam peningkatan ketepatan memukul bola softball, maka

kiranya sangat perlu untuk selalu dapat memilih metode latihan yang cocok

sesuai dengan atlet.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, dapat disarankan kepada

para pelatih atau guru-guru pendidikan jasmani untuk melakukan seperti tersebut di

bawah ini:

1. Kepada para pelatih atau guru di sekolah bahwa metode latihan jarak pukul

bertahap memiliki pengaruh yang lebih baik dalam pencapaian ketepatan

memukul bola softball, sehingga para guru atau pelatih disarankan lebih

memilih metode latihan jarak pukul bertahap dalam penyusunan program

latihan. Hal ini sangat membantu jika kegiatan latihan dilakukan secara

singkat.

2. Kepada para pelatih dan guru pendidikan jasmani agar dapat

mempertimbangkan perbedaan persepsi kinestetik atlet dalam pelaksanaan

latihan. Atlet yang memiliki persepsi kinestetik terbukti sangat berpengaruh

terhadap capaian peningkatan ketepatan memukul bola softball, Untuk itu

para guru atau pelatih disarankan dalam membuat program latihan selalu

menekankan pada perbedaan persepsi kinestetik yang dimiliki oleh siswa atau

atlet, melakukan pengelompokan kelompok latihan akan menjadikan jalannya

latihan lebih efektif, sehingga hasil latihan berupa ketepatan memukul bola

softball akan meningkat secara signifikan.

3. Perlu dilakukan penelitian sejenis dengan populasi yang lebih luas, dan

ukuran sampel yang lebih besar.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

91

DAFTAR PUSTAKA

Aan Sunjata Wisahati, 2010. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatansemarang: cv

setiaji.

Aip Syarifuddin.. (1996). Atletik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ali Mashar, Mohammad & Dwinarhayu. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan

Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.

Anderson, G.H., 1999. Effect of Age on Hypertension: Analysis of Over 4.800 Referred

Hypertensive Patients. Saudi J. Kidney Dis. Transplant 10(3): 286-297.

Anshari Kurniawan. (2012, Mei 8). Fungsi, Jenis, Dan Kelebihan

Potensiometer.Diakses,JuliRabu,2012,Dari,http://landasanteori.blogspot.c

om/2012/05/fungsi-jenis-dakelebihan.html.

Aw Suranto. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Bompa, Tudor O. 1990. Theory and Methodology of Training. Dubuque, Iowa:

Kendall/ Hunt Publishing Company.

Brooks George A. and Thomas D. Fahey. 1984. Exercise Physiologis Human

Bioenergetics and its Applications. New York: John Willey and Sons.

Depdiknas. 2000. Perpustakaan Perguruan tinggi: Buku Pedoman. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Faridha, M. dkk. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk Kelas V

SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. PT. Intan

Pariwara.

Fox, Edward L., and Donald K. Mathews. 1993. The Physiological Basis of Physical

Education and Athletic. New York: Macmillans Publishing Company.

Freeman, 1991. Salicylic acid injection before noise exposure reduces permanent

threshold shift. Audiol Neurotol, 13, pp.266-72.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Dikti

P2LPTK.

Hidayat, Kosadi 1990 Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Binacipta, Bandung.

http://www.amazingcounters.com/ ( diakses tanggal 21 Desember 2015).

http://www.brianmac.co.uk/moveanal.htm ( diakses tanggal 21 Desember 2015).

91

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

92

James, A. Hall, 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga, Terjemahan Amir

Abadi Yusuf, Salemba Empat, Jakarta.

Johnson, Barry L. and Jack K. Nelson. 1986. Practical Measurement for Evaluation in

Physical Education. Minnesota: Burgers Publishing.

Khafadi, 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2. Surakarta: CV. Putra

Nugraha.

Marieb, E.N., Hoehn, K., 2010. The Digestive System. Human Anatomy & Physiology

eighth edition. United States of America: Pearson Education, Inc, 858-863.

Marta Dinata. (2006). Kumpulan Permainan Rakyat OLAHRAGA TRADISIONAL.

Meoloek, Dangsina. 1984. Dasar Fisiologi Kesegaran Jasmani dan Fisik. Jakarta:

FKUI.

M. Sajoto, 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga.

Semarang. Effhar Offiset Semarang.

Meyer Gladys C. 1984. Softball for Girl and Women. Charles Scribner’s Sons. New

York.

Parno. 1992. Olahraga Pilihan Softball. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Tenaga Kependidikan.

Pyke, Frank S. (1911) edited. Better Coaching Advanced Coach’s Manual. Australian

Coaching Council Incorporated, Belconen ACT 2616.

Rithaudin. 2010. Survai Model Aktivitas Pengembangan Ketrampilan Gerak dasar Di

Sekolah Dasar Se-kecamatan Pengasih Kulon Progo. Jurnal Pendidikan Jasmani

Indonesia. Jurusan Pendor. FIK UNY.

Rusli Lutan. 1988. Ilmu Keolahragaan dan Beberapa Isu Filosofis.- Manusia dan

Olahraga. Bandung: Penerbit ITB.

Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat, Jakarta : PT Gramedia.

Sarjono, Bambang (2010). Pedoman Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia Bagi Petugas

Kesehatan. Jakarta Direktoral Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.

Schmidt, R.A,.& Woodworld. (2000). Motor Learning and Performance: a Problem-

Based Learning Approach. Champaign: Human Kinestics.

Singer, Robert, N. (1980). Motor Learning and Human Performance and Application to

Motor Skill and Movement Behaviors. New York: Macmillan Publishing Co.

Slamet Suherman, 1996. Fisiologi Olah Raga. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data · Bab ini menyajikan data mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan

93

Slentz CA et al. 2004. Effects of the amount of exercise on body weight, body

composition, and measures of central obesity. Arch Intern Med. 164:31- 39.

Soedarmanto.1991. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM Teori, Dimensi dan

Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta; PUSTAKA PELAJAR

Sri Wahyuni dkk. (2010). Pendidikan Jasmani SMP. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Sudjana. 2002. Desain dan Analisis Eksperimen edisi III. Bandung: Tarsito.

Sudjarwo. (1993). Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta: Depdikbud, Proyek

Penataan Guru Penjaskes SD Setara D-II

Sugiyanto. 1996. Perkembangan Gerak. Surakarta: UNS Press.

Sugiyanto dan Sudjarwo. 1992. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan kebudayaan.

Suharja. 2010. Sosio-Budaya Gizi. Laboratorium Gizi Masyarakat Pusat antar

Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. 405 hlm.

Suharno. (1993). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta.

Suharto. (1997). Ketahuilah Tingkat Kebugaran Jasmani Anda. Jakarta.

Sutarmin, (2010). Pendidikan jasmani, olahraga dan Kesehatan Kelas VII,Jakarta : Pusat

Pembukuan Kementerian Pendidikan Nasional.

Sutrisno. 2010. Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta:Kencana Predana Media

Grup.

Tarmudi (2011). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan

Kementrian Nasional.

Yosef Nossek (1982) Teori Umum Latihan LTD Lagos.