bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. 1. gambaran umum …repository.ump.ac.id/5350/5/dewi...
TRANSCRIPT
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.
1. Gambaran umum RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.
Pada tahun 1937-an sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di
Banjarnegara hanya sebuah poliklinik swasta yang dikelola dan dilayani hanya oleh
seorang dokter part timer yang datang seminggu sekali. Dokter tersebut dibantu oleh
beberapa orang petugas. Poliklinik swasta yang terletak di Kampung Pungkuran
(sekarang Kantor DKK) inipun hanya menyediakan pelayanan rawat jalan. Adanya
keterbatasan sarana pelayanan kesehatan tersebut telah menggugah kesadaran
seorang wanita pribumi bernama RAA Anna Lasmanah (istri Soemitro Kolopaking
Poerbonegoro Bupati Banjarnegara yang menjabat pada waktu itu) untuk
mengupayakan berdirinya sebuah sarana pelayanan kesehatan yang lebih
representatif dalam bentuk rumah sakit. Dana pembangunan rumah sakit dihimpun
dari iuran masyarakat Banjarnegara yaitu dari setiap kepala keluarga masing-masing
sebesar satu sen. Kegiatan penggalangan dana pembangunan rumah sakit tersebut
lalu dikenal dengan nama “Gerakan Satoe Sen “. Dari gerakan tersebut berhasil
dihimpun dana pembangunan sebesar 40.000 Gulden. Untuk menutup
kekurangannya Bupati Banjarnegara yang menjabat pada waktu itu menyumbang
sebesar 40.000 Gulden. Sebidang lahan seluas 0,53 Ha yang merupakan tanah
pekarangan milik H. Noor di Desa Kutabanjarnegara (lokasi Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Banjarnegara sekarang) akhirnya didapatkan dan dipilih sebagai
lokasi pembangunan dan dibeli seharga 3,5 Gulden per ubin. Pada tahun 1940
pembangunan fisik gedung rumah sakit yang meliputi satu lokal gedung untuk
poliklinik (pendaftaran, kamar periksa, kamar obat, dan laboratorium), ruang
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
43
bersalin, dapur, gudang, kamar jenazah, serta dua lokal gedung untuk bangsal
akhirnya selesai. Pada tanggal 31 Agustus 1940 rumah sakit kecil yang merupakan
cikal bakal Badan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Banjarnegara sekarang ini
kemudian resmi didirikan dengan nama Hulpziekenhuis “Boedi Rahajoe“ sampai
dengan tahun 1948 dipimpin oleh dr. Soepardji.Seiring dengan perkembangan
rumah sakit, untuk memberikan identitas dan melakukan branding, pada tanggal 16
Oktober 2013 telah dilaunching dan ditetapkan nama dan logo baru RSUD
Kabupaten Banjarnegara dengan menggunakan nama perintis berdirinya, yaitu
“RSUD Hj. Anna Lasmanah”.
Adapun struktur organisasi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara sebagai
berikut:
a. Direktur.
b. Kelompok jabatan fungsional.
c. Bagian tata usah, yang membawahi:
1. Sub bagian perencanaan, Evaluasi dan pelaporan.
2. Sub bagian umum dan kepegawaian.
3. Sub bagian hukumdan kehumasan.
d. Bidang keuangan, yang membawahi:
1. Seksi Anggaran dan Perbendaharaan.
2. Seksi Verivikasi dan Akutansi.
e. Bidang pelayanan, yang membawahi:
1. Seksi pelayanan medis.
2. Seksi keperawatan.
f. Bidang penunjang, yang membawahi:
1. Seksi penunjang klinik.
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
44
2. Seksi penunjang non klinik
2. Visi dan Misi.
Visi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara adalah sebagai berikut :
“Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat Banjarnegara dan Sekitarnya”.
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh suatu organisasi agar
tujuan organisasi agar terlaksana dan berhasil dengan baik. Dalam Undang-undang
Nomor 25 tahun2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan
bahwa misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi (pasal 1 ayat 13). Misi merupakan rumusan umum mengenai
upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh organisasi agar visinya dapat tercapai.
Dalam rangka mewujudkan visi organisasi dan juga mendukung pencapaian visi dan
misi Kabupaten Banjarnegara, maka RSUD Kab. Banjarnegara menyususun misi
sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keselematan
pasien dan kepuasan pelanggan.
2. Mendukung program prioritas bidang kesehatan.
3. Mewujudkan pelayanan rumah sakit yang terakriditasi.
4. Mengembangkan pelayanan unggulan.
5. Mengembangkan Manajemen yang efektif dan dinamis.
B. Gambaran Umum Responden.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara purposive
sampling dengan kriteria yaitu perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.
Berdasarkan hal tersebut maka sampel yang dapat dijadikan responden adalah
sebanyak 84 pegawai. Peneliti telah membagikan kuesioner kepada 84 responden dan
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
45
kuesioner yang kembali sebanyak 84. Berikut prosentase responden dan tingkat
pengembalian kuesioner :
Tabel 4.1 Rincian Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner pada RSUD Hj. Anna
lasmanah Banjarnegara.
Karakteristik responden menggambarkan data responden yang bertujuan
untuk memberikan informasi tambahan untuk hasil penelitian. Penelitian ini
dilakukan kepada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dengan jumlah
sempel sebanyak 84 responden. Berikut merupakan deskripsi responden RSUD
Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dengan keterangan responden status Usia, jenis
kelamin, pendidikan terahir, masa kerja dan Gaji pokok.
Tabel 4.2
Responden berdasarkan usia
No. Keterangan Usia Frequency Percent (%)
1 ≥20-30 tahun 40 4,8
2 ≥31-40 tahun 43 51,2
3 >40 tahun 0 0
Sumber: Data primer yang diolah,2017
Keterangan Jumlah Presentasi
Total kuesioner yang dibagikan 84 100 %
Jumlah kuesioner yang kembali 84 100 %
Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0%
Kuesioner yang dapat dipergunakan 84 100 %
Kuesioner yang tidak dapat di pergunakan 0 0 %
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
46
Tabel di atas menunjukan mayoritas umur pegawai ≥31-40 yaitu sebanyak 43
orang (51,2%), Hal ini mengindikasikan bahwa perawat RSUD hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara lebih banyak didominasi oleh usia matang.
Tabel 4.3
Responden berdasarkan jenis kelamin
No. Jenis Kelamin Frequency Percent (%)
1 Laki-laki 39 46,4
2 Perempuan 45 53,6
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa jumlah jenis kelamin responden
penelitian ini ada 84, kebanyakan perawat di dominasi oleh perawat perempuan
45 (53,6%). Karena kebanyakan perawat perempuan di RSUD Hj. Anna
Lasmanah Banjarnegara.
Tabel 4.4
Responden berdasarkan pendidikan terakhir
No. Pendidikan Terakhir Frequency Percent (%)
1 SLTA 0 0
2 D3 68 81,0
3 S1 16 19,0
4 S2 0 0
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel 4.4 Tingkat pendidikan pada perawat RSUD hj. Anna
Lasmanah Banjarnegara kebanyakan didominasi oleh pendidikan D3 dengan jumlah
68 (81,0%), Di karenakan kebanyakan perawat adalah lulusan D3, Hal ini dikarenakan
banyaknya yang minat bekerja di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara lulusan D3.
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
47
Tabel 4.5
Responden berdasarkan Masa bekerja
No. Lama Bekerja Frequency Percent (%)
1 1 tahun 9 10,7
2 2 tahun 5 6,0
3 3 tahun 4 4,8
4 4 tahun 4 4,8
5 5 tahun 4 4,8
6 6 tahun 4 4,8
7 7 tahun 10 11,9
8 8 tahun 5 6,0
9 9 tahun 7 8,3
10 10 tahun 11 13,1
11 11 tahun 5 6,0
12 12 tahun 5 6,0
13 13 tahun 3 3,6
14 14 tahun 1 1,2
15 15 tahun 1 1,2
16 16 tahun 3 3,6
17 17 tahun 2 2,4
18 18 tahun 1 1,2
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4.5 Masa kerja didominasi pada tingkat 10 tahun kebawah
masa kerja yang artinya banyak perawat yang baru bekerja selama 10 tahun kurang
dengan jumlah 52 0rang akan tetapi pada posisi kedua pada tingkat masa kerja adalah
lebih dari 10 tahun sebanyak 31 orang artinya Rumah sakit memiliki perawat yang
kompeten.
Tabel 4.6
Responden berdasarkan Gaji pokok
No. Gaji pokok Frequency Percent (%)
1 Rp 1.000.000 -1.999.999 39 46,4
2 Rp 2.000.000 -2.999.999 30 35,7
3 Rp 3.000.000 -3.999.999 13 15,5
4 Rp ˃ Rp. 4000.000 2 2,4
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4.6 Gaji pokok di dominasi pada Rp 1.000.000 –
1.999.999 dengan jumlah 39 orang (46.4) Berdasarkan tabel di atas Gaji pokok di
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
48
pengaruhi oleh masa kerja, jika masa kerja sudah lama gaji juga mengikuti dan sudah
di tetapkan dengan standar gaji daerah.
C. Analisis data.
a. Uji Validitas
Validitas instrumen penelitian ini dapat dilihat dari perbandingan nilai rhitung >
rtabel. Jika nilai rhitung > rtabel maka, pernyataan tersebut dikatakan valid. Jika nilai
rhitung < rtabel maka, pernyataan tersebut dikatakan tidak valid (Ghozali, 2011).
Perbandingan nilai rhitung dan rtabel dari setiap item pernyataan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi.
Nomor
Item Nilai r test
Nilai r tabel
( = 0,05) Keterangan
1 0,936 0.2172 Valid
2 0,897 0.2172 Valid
3 0,867 0.2172 Valid
Sumber: Data primer diolah, 2017.
Berdasarkan tabel korelasi diatas masing-masing besarnya korelasi antara
r hitung dengan r tabel adalah r hitung > r tabel. Nilai r tabel untuk uji dua
sisi pada taraf kepercayaan 95% atau taraf kesalahan 5 % (0,05) dapat dicari
berdasarkan jumlah responden atau N. Jumlah responden atau N adalah 84,
maka derajat bebasnya adalah N – k = 80. Pada buku-buku statistik r tabel
satu sisi pada df = 80 dan p = 0,05 adalah 0,2172. Jadi dapat disimpulkan
bahwa variabel X1 atau kompensasil valid dan dapat dipergunakan untuk
penelitian.
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
49
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya kepemimpinan
Nomor
Item Nilai r test
Nilai r tabel
( = 0,05) Keterangan
1 0,879 0,2172 Valid
2 0,844 0,2172 Valid
3 0,831 0,2172 Valid
4 0,777 0,2172 Valid
5 0,782 0,2172 Valid
6 0,832 0,2172 Valid
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan tabel korelasi diatas masing-masing besarnya korelasi
antara r hitung dengan r tabel adalah r hitung > r tabel. Nilai r tabel untuk uji
satu sisi pada taraf kepercayaan 95% atau taraf kesalahan 5 % (0,05) dapat
dicari berdasarkan jumlah responden atau N. Jumlah responden atau N
adalah 84, maka derajat bebasnya adalah N – k= 80. Pada buku-buku statistik
r tabel satu sisi pada df = 80 dan p = 0,05 adalah 0,2172. Jadi dapat
disimpulkan bahwa variabel X2 atau Gaya kepemimpinan valid dan dapat
dipergunakan untuk penelitian.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi
Nomor
Item Nilai r test
Nilai r tabel
( = 0,05) Keterangan
1 0,575 0,2172
Valid
2 0,612 0,2172 Valid
3 0,722 0,2172 Valid
4 0,568 0,2172 Valid
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
50
5 0,587 0,2172 Valid
6 0,681 0,2172 Valid
7 0,730 0,2172 Valid
8 0,640 0,2172 Valid
9 0,668 0,2172 Valid
10 0,734 0,2172 Valid
11 0,696 0,2172 Valid
12 0,630 0,2172 Valid
13 0,620 0,2172 Valid
14 0,444 0,2172 Valid
15 0,615 0,2172 Valid
Sumber: Lampiran 3.
Berdasarkan tabel korelasi diatas masing-masing besarnya korelasi
antara r hitung dengan r tabel adahal r hitung > r tabel. Nilai r tabel untuk uji
satu sisi pada taraf kepercayaan 95% atau taraf kesalahan 5 % (0,05) dapat
dicari berdasarkan jumlah responden atau N. Jumlah responden atau N
adalah 84, maka derajat bebasnya adalah N – k = 80. Pada buku-buku
statistik r tabel satu sisi pada df = 80 dan p = 0,05 adalah 0,2172. Jadi dapat
disimpulkan bahwa variabel X3 atau komitmen Organisasi valid dan dapat
dipergunakan untuk penelitian.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan kerja.
Nomor
Item Nilai r test
Nilai r tabel
( = 0,05) Keterangan
1 0,526 0,2172 Valid
2 0,673 0,2172 Valid
3 0,653 0,2172 Valid
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
51
4 0,556 0,2172 Valid
5 0,630 0,2172 Valid
6 0,517 0,2172 Valid
7 0,496 0,2172 Valid
8 0,539 0,2172 Valid
Sumber: Lampiran 3.
Berdasarkan tabel korelasi diatas masing-masing besarnya korelasi
antara r hitung dengan r tabel adahal r hitung > r tabel. Nilai r tabel untuk uji
satu sisi pada taraf kepercayaan 95% atau taraf kesalahan 5 % (0,05) dapat
dicari berdasarkan jumlah responden atau N. Jumlah responden atau N
adalah 84, maka derajat bebasnya adalah N – K = 80. Pada buku-buku
statistik r tabel satu sisi pada df = 80 dan p = 0,05 adalah 0,2172. Jadi dapat
disimpulkan bahwa variabel Y atau kinerja karyawan valid dan dapat
dipergunakan untuk penelitian.
b. Uji Reliabilitas.
Menurut Ghozali (2011) “Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk”. Uji
reliabilitas hanya dilakukan untuk item pernyataan yang valid. Instrument
dikatakan reliabel apabila r hitung > r tabel untuk uji dua sisi dengan taraf signifikan
5% dan tingkat kepercayaan 95%.
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai r test Nilai r tabel
( = 0,05) Keterangan
Kompensasi (X1) 0,883 0,2172 Reliabel
Gaya Kepemimpinan (X2) 0,905 0,2172 Reliabel
Komitmen Organisasi (X3) 0,891 0,2172 Reliabel
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
52
Kepuasan Kerja (Y) 0,700 0,2172 Reliabel
Sumber: Lampiran 3.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 4.11 untuk variabel
kompensasi adalah sebesar 0,883, untuk variabel Gaya kepemimpinan sebesar
0,905, variabel komitmen organisasi sebesar 0,891 dan variabel kepuasan
kerja sebesar 0,700. Nilai r tabel dengan uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95%
atau tingkat kesalahan 5% (p 0,05) adalah 0,2172. Semua variabel tersebut dapat
dinyatakan reliabel, karena lebih besar dari 0,2172.
D. Analisi deskriptif Variabel penelitian.
Hasil uji statistik deskriptif akan diuraikan pada bagian ini. Variabel independen
yaitu kompensasi (X1) terdiri dari 3 item pernyataan, gaya kepemimpinan (X2) terdiri
dari 6 item pernyataan dan komitmen organisasi (X3) terdiri dari 15 item pernyataan,
sedangkan variabel dependen yaitu kepuasan kerja (Y) terdiri 8 item pernyataan.
Pilihan jawaban responden terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju, cukup
setuju, setuju dan sangat setuju yang ditransformasikan dalam bentuk skala likert 1
sampai 5 dengan angka 1 menunjukkan persepsi sangat tidak setuju dan angka 5
menunjukkan sangat setuju terhadap pernyataan yang diajukan. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini akan diuraikan tentang deskripsi variabel penelitian.
Tabel 4.12
Statistik Deskriptif Variabel kompensasi
NO PERTANYAAN STS TS CS S SS Jawaban
s & ss
RATA
2
1 Gaji yang diberikan sesuai
dengan pekerjaan dan jabatan
saya
JML 1 7 28 39 9 48 3,57
% 1,2 8,3 33,3 46,4 10,7 57,1
2 Saya mendapat insentif atau JML 1 4 27 42 10 52 3,67
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
53
Bonus sesuai dengan
pekerjaan saya
% 1,2 4,7 32,1 50 11,9 61,9
3 Saya mendapat tunjangan
sesuai dengan harapan saya.
JML 2 3 36 34 9 43 3,54
% 2,3 3,5 42,8 40 10,7 50,7
Jumlah Rata2 3,59
Sumber: Lampiran 2. Data primer diolah,2017
Dari tabel 4.12 responden yang menjawab pernyataan pada variabel kompensasi
untuk jawaban sangat setuju dan setuju dari frekuensi setiap indikator yang paling besar
mencapai mencapai 61,9% . Hal tersebut membuktikan bahwa gaji, intensif dan tunjangan
yang diterima sebagian pegawai belum sesuai harapan dan diharapkan pihak rumah sakit
meningkatkannya lagi agar perawat bekerja lebih baik dan optimal.
Tabel 4.13
Statistik Deskriptif Variabel gaya kepemimpinan
NO PERTANYAAN STS TS CS S SS Jawaban
s & ss
RATA
2
1 Pemimpin yang mewujutkan
tujuan dan kepentingan
organisasi dengan
bawahannya.
JML 0 4 20 48 12 60 3,81
% 0 4,7 23,8 57 14 71
2 Pemimpin yang suka
menerima saran, pendapat dan
kritik dari bawahannya.
JML 0 5 15 50 14 64 3,87
% 0 5,9 17,8 59,5 16,6 76,1
3 Pemimpin saya selalu
mengutamakan kerja sama
atau team work.
JML 0 0 19 52 13 65 3,93
% 0 0 22,6 61,9 15,4 77,3
4 Pemimpin yang ikhlas
memberikan kebebasan yang
seluas-luasnya kepada
bawahannya.
JML 0 4 27 47 6 53 3,65
% 0 4,7 32 55,9 7 62,9
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
54
5 Pemimpin selalu memberikan
kesempatan kepada perawat
untuk dapat meraih atau
meningkatkan jabatan yang
lebih tinggi di rumah sakit.
JML 0 3 20 50 11 61 3,82
% 0 3,5 23,8 59,5 13 72,5
6 Pemimpin yang selalu ingin
belajar lebih baik lagi.
JML 0 1 18 49 16 65 3,95
% 0 1,2 21,4 58 19 77
Jumlah rata2 3,83
Sumber: Lampiran 2. Data primer diolah,2017
Dari tabel 4.13, responden yang menjawab pernyataan pada variabel gaya
kepemimpinan untuk jawaban sangat setuju dan setuju dari frekuensi setiap indikator
yang paling besar mencapai mencapai 77,3%. Sedangkan item nomor 4 menunjukkan
di bawah 70% yaitu sebesar 62,9% Hal tersebut membuktikan bahwa gaya
kepimpinan di RSUD Hj. Anna lasmanah perlu di perbaiki karena masih ada perawat
yang tidak setuju. Aspek ini perlu di tingkatkan agar perawat bisa bekerja lebih
optimal dan juga perawat merasa tidak terbebani dan tertekan apabila mempunyai
pemimpin yang kurang baik.
Tabel 4.14
Statistik Deskriptif Variabel Komitmen Organisasi
NO PERTANYAAN STS TS CS S SS Jawaban
s & ss
RATA
2
1 Saya merasa terikat secara
emosional pada organisasi ini.
JML 0 2 31 46 5 51 3,64
% 0 2,3 36,9 54 5,9 59,9
2 Saya merasa organisasi ini
lebih baik dari organisasi
lainnya.
JML 1 4 38 34 7 41 3,50
% 1,2 4,7 45 40 11 51
3 Saya membanggakan JML 0 8 28 43 5 48 3,54
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
55
organisasi ini kepada orang
lain di luar organisasi.
% 0 9,5 33,3 51 5,9 56,9
4 Saya percaya loyalitas adalah
penting dan oleh karena itu
saya merasa tetap bekerja di
Rumah sakit ini adalah moral.
JML 0 2 14 54 14 68 3,95
% 0 2,3 16,6 64 16 80
5 Saya benar-benar merasakan
seakan-akan permasalahan
organisasi adalah juga
permasalahan saya sendiri.
JML 3 10 21 45 5 50 3,46
% 3,5 11,
9
25 53,5 5,9 59,4
6 Saat ini tetap bekerja di
organisasi ini merupakan
kebutuhan sekaligus juga
keinginan saya.
JML 0 4 19 53 8 61 3,77
% 0 4,7 22,6 63 9,5 72,5
7 Saya sangat tidak tertarik
mengikuti organisasi lainnya
meskipun itu lebih baik
JML 5 18 15 41 5 46 3,27
% 5,9 21 17,8 48,8 5,9 54,7
8 Saya merasa bahwa
bergabung dengan organisasi
ini adalah kesempatan terbaik.
JML 0 1 26 49 8 57 3,76
% 0 1,2 30,9 58,3 9,5 67,8
9 Saya merasa berat jika saya
meninggalkan organisasi ini
sekarang, sekalipun saya
menginginkannya.
JML 2 3 28 44 7 51 3,61
% 2,3 3,5 33,3 52 8,3 60,3
10 Akan terlalu merugikan sya
untuk meninggalkan
organisasi saat ini.
JML 0 5 27 46 6 52 3,63
% 0 5,9 32 54 7 61
11 Saya didik untuk percaya
tehadap nilai tetap setia pada
satu organisasinya.
JML 0 2 18 57 7 64 3,82
% 0 2,3 21 68 8,3 76,3
12 Saya merasa visi dan misi
oragnisasi saya bekerja itu
baik.
JML 0 0 17 57 10 67 3,92
% 0 0 20,2 68 11,9 79,9
13 Jika saya memperoleh tawaran
pekerjaan yang lebih baik di
organisasi lain, saya tidak
JML 3 11 24 44 2 46 3,37
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
56
akan merasa bahwa tawaran
tersebut merupakan alasan
yang tepat untuk
meninggalkan organisasi saya.
% 3,5 13 28,5 52 2,3 54,3
14 Saya merasa bahwa loyalitas
adalah penting.
JML 0 0 9 47 28 75 4,23
% 0 0 10,7 55,9 33,3 89,2
15 Saya akan sangat bahagia
menghabiskan sisa karir saya
di organisasi ini.
JML
0
0 3 25 47 9 56 3,74
% 0 3,5 29,7 55,9 10,7 66,6
Jumlah rata2 3,68
Sumber: Lampiran 2. Data primer diolah,2017
Dari tabel 4.14, responden yang menjawab pernyataan pada variabel komitmen
organisasi untuk jawaban sangat setuju dan setuju dari frekuensi setiap indikator yang
paling besar mencapai mencapai 89,2%. Sedangkan item nomor 1,2,3,5,7,13
menunjukkan yaitu dibawah dari 60%. Hal tersebut membuktikan bahwa komitmen
organisasi di RSUD Hj. Anna lasmanah perlu diperbaiki. Aspek ini perlu
ditingkatkan agar perawat bisa bekerja lebih optimal.
Tabel 4.15
Statistik Deskriptif Variabel kepuasan kerja.
NO PERTANYAAN STS TS CS S SS Jawaban
s & ss
RATA
2
1 Saya merasa puas menerima
gaji sesuai dengan beban
pekerjaan..
JML 1 8 33 37 5 42 3,44
% 1,2 9,5 39,3 44 6,0 50
2 Saya merasa puas dengan
Sistem promosi di Rumah
sakit.
JML 1 10 33 34 6 40 3,40
% 1,2 11,9 39,3 80 7,1 87,1
3 Saya merasa puas JML 0 2 23 48 11 59 3,81
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
57
mempunyai Pimpinan yang
selalu membantu saya dalam
mengerjakan tugas yang
sulit.
% 0 24 27,4 57,1 13,1 70,2
4 Saya merasa puas bekerja
bersama-sama dalam tim.
JML 0 0 20 51 13 64 3,92
% 0 0 23,4 60,7 15,5 76,2
5 Saya merasa puas dengan
Pekerjaan yang diberikan
sesuai dengan kemampuan
saya..
JML 0 1 9 68 6 74 3,94
% 0 1,2 10,7 81,0 7,1 88,1
6 Saya merasa puas jika
Saling bekerja sama apabila
ada rekan kerja
membutuhkan bantuan.
JML 0 0 9 58 17 75 4,10
% 0 0 10,9 69 20,2 89,2
7 Saya merasa puas Rumah
sakit memberikan jenjang
karir yang pasti.
JML 0 1 12 63 8 71 3,93
% 0 1,2 14,2 75 9,5 84,5
8 Saya merasa puas karena
bekerja di rumah sakit ini
memberikan kenyamanan
dan aman.
JML 1 0 12 60 11 71 3,95
% 1,2 0 14,2 71,4 13,0 84,4
Jumlah rata2 3,81
Sumber: Lampiran 2. Data primer di olah,2017
Dari tabel 4.15, responden yang menjawab pernyataan pada variabel kepuasan
kerja untuk jawaban sangat setuju dan setuju dari frekuensi setiap indikator yang
paling besar mencapai mencapai 89,2%. Sedangkan item nomor 1 dan 2 masih
menunjukkan nilai yaitu 50% dan 7,6%. Hal tersebut membuktikan bahwa kepuasan
kerja di RSUD Hj. Anna lasmanah perlu di pertahankan dan diperbaiki karena masih
ada beberapa yang tidak setuju. Aspek ini perlu di tingkatkan agar perawat bisa
bekerja lebih optimal.
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
58
E. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan persyaratan untuk melakukan analisis regresi.
Pengujian pertama menggunakan uji normalitas data yang bertujuan untuk
mengetahui apakah penyebaran data mempunyai sebaran yang normal. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu tampilan visual normal
probability plot dan Uji Kolmogorov-Smirnov, yang dapat diuraikan berikut ini.
1. Uji Normslitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel regresi atau residual memiliki distribusi normal. Cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu salah
satunya dengan analisis statistik menggunakan sampel kolmogorov smirnov
sebagai berikut:
Tabel 4.16
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Lampiran 4.
Dengan melihat nilai asymp.sig. di dalam tabel 4.15 yang nilainya 0,910
maka dapat diambil kesimpulan bahwa data pada penelitian ini telah terdistribusi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 84
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,25866460
Most Extreme Differences
Absolute ,061
Positive ,045
Negative -,061
Kolmogorov-Smirnov Z ,562
Asymp. Sig. (2-tailed) ,910
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
59
normal, karena nilai asymp.sig di atas 0,05 sehingga data residual telah memenuhi
asumsi normalitas dan dapat melanjutkan ke tahap uji multikoloniearitas.
2. Uji Mulitikolinearitas.
pedoman suatu model regresi bebas multikolonieritas yaitu mempunyai
angka tolerance ≥ 0,10 dan mempunyai nilai VIF ≤ 10. Hasil uji multikolonieritas
dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.17
Hasil Uji Multikolonieritas
Sumber: Lampiran 4.
Berdasarkan hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.17 menunjukkan bahw
tidak ada variabel indevenden yang memiliki nilai tolerance ≤ 0,10 dan
berdasarkan hasil perhitungan Variance Inflaction Faktor (VIF) juga
menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF ≥10.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan model regresi
yang diajukan bebas dari multikolonieritas.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain (Ghozali, 2011). Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan
menggunakan uji glejser. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan
taraf signifikan (probability value) sebesar 0,05, model regresi dikatakan bebas
Collinearity Statistics
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Kompensasi 0,800 1,250 Bebas Multikolonieritas
Gaya kepemimpinan 0,861 1,162 Bebas Multikolonieritas
Komitmen organisasi 0,799 1,251 Bebas Multikolonieritas
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
60
dari heteroskedastisitas jika nilai signifikan > 0,05. Hasil uji heteroskedastisitas
dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.18
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Glejser Coefficienta
Model Coefficient T Sig.
Constant 0,226 1,351 0,181
Kompensasi 0,021 0,749 0,456
Gaya kepemimpinan -0,019 -549 0,584
Komitmen organisasi -0,008 -176 0,861
Sumber: Lampiran 4
Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai signifikan secara
keseluruhan > 0,05 yang artinya model regresi diasumsikan tidak terdapat
heteroskedastisitas.
F. Analisis regresi linier Berganda
Analisis regresi linier berganda bertujuan menguji sejauh mana pengaruh
variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen
dalam penelitian ini adalah kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen
organisasi. Sedangkan variabel dependennya adalah kepuasan kerja perawat.
berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh hasil uji
seperti tabel berikut
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
61
Tabel 4.19
Hasil Analisis regresi Linier Berganda
Variabel Bebas Koefisien
Regresi
Standar
Error
t-tabel Sig t
Constant
Kompensasi (X1)
Gaya kepemimpinan (X2)
Komitmen Organisasi(X3)
1,458
0,123
0,206
0,305
0,265
0,044
0,054
0,069
5,505
2,809
3,782
4,397
0,000
0,006
0,000
0,000
Multipel R
R Squered
Adjusted R Squered
F rasio
Sig F
0,715
0,511
0,493
27,879
0,000
Sumber:Lampiran
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.19 di atas, model regresi berganda yang
terbentuk dari variabel kompensasi (X1), gaya kepemimpinan (X2), dan komitmen
organisasi (X3) bersama-sama dapat menentukan besarnya perubahan kepuasan kerja
pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara adalah sebagai berikut:
Persamaan regresi tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a = 1,458, menunjukkan konstanta bernilai positif atau dapat dijelaskan bahwa
apabila kompensasi, Gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi bernilai nol
maka kepuasan kerja bernilai sebesar 1,458.
b1= 0,123, menunjukkan koefisien regresi kompensasi bernilai positif terhadap
kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Artinya
apabila kompensasi meningkat sebesar satu satuan maka kepuasan kerja perawat
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
62
pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara juga meningkat sebesar 0,123 satuan
dengan asumsi Gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi konstan.
b2 = 0,206, menunjukkan koefisien regresi gaya kepemimpinan bernilai positif
terhadap kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.
Artinya apabila gaya kepemimpinan meningkat sebesar satu satuan maka kepuasan
kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. meningkat sebesar
0,206 satuan dengan asumsi variabel kompensasi dan komitmen organisasi konstan.
b3 = 0,305 menunjukkan koefisien regresi komitmen organisasi bernilai positif
terhadap kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.
Artinya apabila komitmen organisasi meningkat sebesar satu satuan maka kepuasan
kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. meningkat sebesar
0,305 satuan dengan asumsi variabel kompensasi dan gaya kepemimpinan konstan.
G. Koefisien Determinasi (R2 )
Analisa korelasi ganda (R) digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen (X1,X2 dan X3) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak.
Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) berkisar antara 0 sampai 1, nilai
semakin medekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai
semakin mendekati 0, maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Hasil analisis
korelasi ganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.19
Berdasarkan tabel 4.19 di atas dapat diketahui nilai koefisien determinasi
(Adjusted R Square) sebesar 0,493 atau (49,3%). Hal ini menunjukkan bahwa
presentase sumbangan pengaruh variabel independen (kompensasi (X1), gaya
kepemimpinan (X2) dan komitmen organisasi (X3))terhadap variabel dependen
(kepuasan karja (Y)) sebesar (49,3%) yang dapat diartikan bahwa pengaruh
variabel independen terhadap dependen masih kecil dan perlu banyak diteliti
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
63
kembali. Sedangkan sisanya sebesar 50,7% dipengaruhi perlu di teliti kembali
dengan variabel lain misalnya variabel motivasi, lingkungan kerja, budaya
organisasi dan variabel yang lainnya yang belum di jelasakan di penelitian ini
dengan pengaruh kepuasan kerja.
H. Hasil Pengujian Hipotesis
1. Uji simultan F.
a. Hipotesis pertama
Hipotesis keempat dilakukan untuk menguji apakah kompensasi, gaya
kepemimpinan dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan terhadap
kepuasan kerja perawat. Berdasarkan tabel 4.19 nilai Fhitung pada model
penelitian ini diketahui sebesar 27,879 maka diperoleh degree of freedom ; df1
= (k-1) dan df2 = (n-k) sehingga dihasilkan df1 = 3 dan df2 = 80 dan diperoleh
besarnya nilai Ftabel sebesar 2,72. Sehingga diketahui Fhitung > Ftabel yaitu 27,879
> 2,72 serta nilai signifikan 0,000 kurang dari 0,05 yang menunjukkan bahwa
kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisai secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Dengan demikian hipotesis
keempat yang menyatakan kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen
organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja perawat pada
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara diterima.
Gambar 4. 4
Grafik Uji F
Daerah Penolakan Ho
2,72
27,879
Daerah Penerimaan Ho
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
64
0
2. Uji Parsial t
Uji statstik t pada dasarnya menunjukkan pengaruh satu variabel penjelas atau
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2011). Hasil pengujian berdasarkan analisis uji t dari model regresi dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
a. Uji Hipotesis kedua
Hipotesis pertama dilakukan untuk menguji apakah kompensasi berpengaruh
dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Berdasarkan tabel 4.19
diketahui bahwa variabel kompensasi memiliki nilai thitung sebesar 2,809
sedangkan nilai ttabel sebesar 1,990 dengan demikian thitung > ttabel yaitu 2,809 >
1,990 serta nilai signifikasi sebesar 0,006 kurang dari 0,05 yang artinya Ho
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan
kompensasi berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja perawat
diterima
Gambar 4.1
Grafik Uji t Variabel kompensasi (X1)
2,809
-1,990 1,990
b. Uji Hipotesis Ketiga
Hipotesis kedua dilakukan untuk menguji apakah Gaya kepemimpinan
berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja perawat. Berdasarkan tabel
4.19 diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan memiliki nilai thitung sebesar
Daerah
Penerimaan
Ho
Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
65
-1,990 1,990 0
1,990 sedangkan nilai ttabel sebesar 3,782 dengan demikian thitung > ttabel yaitu
3,782 > 1,990 serta nilai signifikasi sebesar 0,000 kurang dari 0,05yang artinya
Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan
gaya kepemimpinan berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja
perawat diterima.
Gambar 4.2
Grafik Uji t Variabel Gaya Kepemimpinan (X2)
3,782
c. Uji Hipotesis keempat
Hipotesis ketiga dilakukan untuk menguji apakah komitmen organisasi
berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja perawat. Berdasarkan tabel
4.19 diketahui bahwa variabel komitmen organisasi memiliki nilai thitung sebesar
4,397 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,990 dengan demikian thitung > ttabel yaitu
4,397 > 1,990 serta nilai signifikasi sebesar 0,000 kurang dari 0,05 yang artinya
Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis ketiga yang
menyatakan komitmen organisasi berpengaruh dan signifikan terhadap
kepuasan kerja perawat diterima.
Daerah
Penerimaan
Ho
Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
66
0 1,990 -1,990
Gambar 4.3
Grafik Uji t Variabel komitmen organisasi (X3)
4,397
Tabel 4.20
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Uji signifikan Uji t dan t tabel hasil
H1: kompensasi, gaya
kepemempinan, dan
komitmen organisasi
berpengaruh simultan
terhadap kepuasan kerja
0,000 > 0,05 27,879 > 2,72 Diterima
H2 : kompensasi secara
parsial berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan
kerja
0,006 < 0,05 2,809 > 1,990 Diterima
H3: gaya kepemimpinan
secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan
kerja
0,000 > 0,05 3,782 > - 1,990 Diterima
H4 : komitmen organisasi
secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan
kerja
0,000< 0,05 4,397 > 1,990 Diterima
I. Pembahasan.
Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi,
gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja
perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara:
Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho
Daerah
Penerimaan
Ho
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
67
1. pengaruh kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi
terhadap kepuasan kerja perawat.
Hasil penelitian pengujian hipotesis pertama dapat dilihat pada nilai F
hitung adalah sebesar 27,879, sedangkan nilai F tabel sebesar 2,72 (df 1 = 4-1 = 3
dan df 2 = 84-4 = 80). Selain itu, nilai signifikansinya adalah sebesar 0,000
lebih kecil dari pada taraf signifikansinya ( ) 0,05. Karena nilai Fhitung > Ftabel
(27,879 > 2,72) dan nilai signifikansinya lebih kecil dari pada taraf
signifikansi ( ) 0,05 (0,000 < 0,05), maka hipotesis keempat diterima.
Artinya kompensasi, gaya kepemimpinan, dan komitmen organisasi
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kepuasan kerja perawat
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.
2. Pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja perawat.
Hasil penelitian pengujian hipotesis pertama dapat dilihat Pada nilai
thitung untuk variabel Kompensasi adalah sebesar 2,809, sedangkan nilai t tabel
adalah sebesar 1,990. Selain itu, nilai signifikansinya adalah sebesar 0,006
lebih kecil dari pada taraf signifikansi ( ) 0,05. Karena nilai thitung > ttabel
(2,809 > 1,990) dan nilai signifikansi lebih kecil dari pada taraf signifikansi
( ) 0,05 (0,005 < 0,05), maka hipotesis pertama diterima, artinya
kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat RSUD
Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.
Pemberian serta keputusan perusahaan untuk tingkat kompensasi atau
balas jasa bagi karyawan, ada hal-hal yang perlu di pertimbangkan.
Pertimbangan pemberian kompensasi balas jasa ini harus didasarkan kepada
alasan yang logis, sehingga akan dapat menciptakan kepuasan karyawan
(Nasution,(1994) dalam Kadarisman. Kompensasi adalah semua pendapatan
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
68
yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung kepada karyawan
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. besar kecilnya
kompensasi mencerminkan status, pengakuan dan tingkat pemenuhan
kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya. Jika balas
jasa yang diterimanya semakin tinggi,statusnya semakin baik, dan
pemenuhan kebutuhan kebutuhan yang dinikmatinya semakin banyak pula.
Dengan demikian kepuasan kerjanya semakin baik (Hasibuan, 2013).
Hasil penelitian ini dari hasil uji t dan F di peroleh hasil kompensasi
berpengaruh secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja, hasil penelitian ini didukung penelitian yang telah dilakukan oleh
Potale, (2015) dengan judul pengaruh kompensasi dan stress kerja terhadap
kepuasan kerja karayawan pada PT. Bank Sulut cabang utama Manado,
penelitian ini berpengaruh signifikan pada kepuasan kerja; Kusumaningtiyas, (-)
dengan judul pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan Bank
Mega dengan motivasi kerja sebagai variabel moderasi, penelitian ini
kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja; Supatmi, dkk, (-)
dengan judul pengaruh pelatihan, kompensasi, terhadap kepuasan kerja
karyawan dan kinerja karyawan, Penelitian ini kompensasi berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja. Oleh (Siti fathonah) dengan judul pengaruh
kompensasi, pengembangan karir, lingkungan kerja dan komitmen organisasi
terhadap kepuasan kerja pegawai seketariat daerah Kabupaten Karanganyar
dengan keyakinan diri (self efficacy) sebagai variabel pemoderasi, penelitian ini
kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja; Handaru, (-)
dengan judul pengaruh lingkungan kerja, kompensasi dan komitmen organisasi
terhadap kepuasan kerja karyawan di RS X. Penelitaian ini kompensasi
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
69
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja; Mawei dkk, (2014) dengan
judul kepemimpinan, penempatan kerja dan kompensasi pengaruhnya terhadap
kepuasan kerja pada PT. Bank BNI (Persero), TBK KCU Manado, penelitian ini
kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.
Berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat dikatakan bahwa
kompensasi memiliki konsistensi tinggi terhadap kepuasan kerja, karena
selalu berpengaruh signifikan pada sebagian besar penelitian yang ada dalam
penelitian ini.
3. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja perawat.
Hasil penelitian pengujian hipotesis kedua dapat dilihat pada nilai thitung
untuk variabel gaya kepemimpinan adalah sebesar 3,782, sedangkan nilai ttabel
adalah sebesar 1,990. Selain itu, nilai signifikansinya adalah sebesar 0,000
lebih kecil dari pada taraf signifikansi ( ) 0,05. Karena nilai thitung > ttabel
(3,782 > 1,990) dan nilai signifikansi lebih kecil dari pada taraf signifikansi
( ) 0,05 (0,010 < 0,05), maka hipotesis kedua diterima, artinya gaya
kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat RSUD
Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.
Dua faktor yang tealah di anggap sebagai dasar bagai suksesnya suatu
organisasi .seorang pemimpin yang mampu memberikan arah bagi organisasi dan
pengikut mengarah kepada pencapaian tujuan yang diinginkan. Sedangkan
karyawan dengan kepuasan kerja yang tinggi cenderung mengerahkan usaha
lebih, dalam tugas yang di tugaskan kepada mereka dan mengejar kepentingan
organisasi (voon et.al 2011). (Robbins dan Judge dalam Wibowo (2016))
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu
kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau serangkaian tujuan.
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
70
Hasil penelitian ini dari hasil uji t dan F di peroleh hasil gaya
kepemimpinan berpengaruh secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja, hasil penelitian ini didukung penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Putri (-) dengan judul pengaruh gaya kepemimpinan, budaya
organisasi, dan kompensasi finansial terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT.
Dunia Garmen Internasional di Denpasar. Dengan hasil gaya kepemimpinan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja; Ruvendi, (2005) dengan judul
imbalan dan gaya kepemimpinan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan
di balai besar industri hasil pertanian bogor. Dengan hasil berpengaruh
signifikan; Ismail & Rahmaawati, (2014) dengan judul pengaruh gaya
kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan (studi pada
politeknik tanah laut di kabupaten tanah laut), penelitian ini gaya kepemimpinan
berpengarauh signifikan terhadap kepuasan kerja; Arafah & Romadhon, (2015)
dengan judul pengaruh komitmen organisasi, komitmen profesional dan gaya
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dengan motivasi sebagai variabel
intervening. Penelitian ini gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap
kepusan kerja.
Berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat dikatakan bahwa gaya
kepemimpinan memiliki konsistensi tinggi terhadap kepuasan kerja, karena
selalu berpengaruh signifikan pada sebagian besar penelitian yang ada dalam
penelitian ini.
4. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja perawat.
Hasil penelitian pengujian hipotesis kedua dapat dilihat pada nilai thitung
untuk variabel komitmen organisasi adalah sebesar 4,397, sedangkan nilai ttabel
adalah sebesar 1,990. Selain itu, nilai signifikansinya adalah sebesar 0,000
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
71
lebih kecil dari pada taraf signifikansi ( ) 0,05. Karena nilai thitung > ttabel
(4,379 > 1,990) dan nilai signifikansi lebih kecil dari pada taraf signifikansi
( ) 0,05 (0,010 < 0,05), maka hipotesis kedua diterima, artinya komitmen
organisai berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat RSUD Hj.
Anna Lasmanah Banjarnegara.
Kepuasan kerja dalam suatu organisasi dinilai dari seberapa baik kinerja
karyawan dalam organisasi. Hal-hal yang dapat membantu mengukur kepuasan
kerja adalah komitmen organisasi, pengembangan karir, dan pemberdayaan
sumber daya manusia. Komitmen organisasi adalah bentuk loyal yang lebih
konkrit yang dapat dilihat dari sejauh mana karyawan mencurahkan perhatian,
gagasan dan tanggung jawabnya dalam upaya perusahaan mencapai tujuan
(Luthans, 2006). (Newstrom, 2011) dalam Wibowo, 2016) memberikan
pengertian yang sama antara organizational commitment dengan employee
loyalty, yaitu sebagai suatu tingkatan dimana pekerja mengidentifikasi dengan
organisasi dan ingin melanjutkan secara aktif berpartisipasi di dalamnya.
Hasil penelitian ini dari hasil uji t di peroleh hasil komitmen organisasi
berpengaruh secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja,
hasil penelitian ini didukung penelitian terdahuu yang dilakukan oleh Tilar, dkk,
(-) dengan judul Analisis komitmen organisasi, pengembangan karir dan
pemberdayaan terhadap kepuasan kerja pada kantor badan pengelola perbatasan
kepulauan sangihe, Dengan komitmen organisai berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja; Dewi, (-) dengan judul pengaruh komitmen organisasi terhadap
kepuasan kerja akutan publik dengan stress sebagai variabel moderating,
penelitian ini komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan kerja.; Andri & Wardi, (2008) dengan judul pengaruh kepemimpinan,
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017
72
motivasi kerja dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja
pegawainseketariatvdaerah kota padang, penelitian ini komitmen organisasi
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan keja; Fathonah, (-) dengan judul
pengaruh kompensasi, pengembangan karir, lingkungan kerja dan komitmen
organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai seketariat daerah kabupaten
karanganyar dengan keyakinan diri (self efficacy) sebagai variabel pemoderasi,
penelitian ini komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja; Kambey, dkk, (2010) dengan judul komitmen organisasi, kompensasi dan
iklim organisasi pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan studi PT.
Telkom TBK. Manado, penelitian ini komitmen organisasi tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
Berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat dikatakan bahwa komitmen
organisasi memiliki konsistensi tinggi terhadap kepuasan kerja, karena selalu
berpengaruh signifikan pada sebagian besar penelitian yang ada dalam
penelitian ini.
J. Kelemahan penelitian.
Penelitian ini mempunyai kelemahan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan
bagi peneliti selanjutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, antara lain :
1. Obyek penelitian atau generalisasi terbatas, karena dalam penelitian ini
hanya dilakukan di satu obyek, namun apabila peneliti ingin mendapatkan
hasil yang berbeda dari penelitian ini maka peneliti bisa nemanmbah obyek
atau ganti obyek yang berbeda.
2. Adjusted (R²) dengan variabel kompensasi, gaya kepemimpinan dan
komitmen organisasi kerhadap kepuasan kerja menghasilkan nilai Adjusted
(R²) sebesar 0,493 sehingga peneliti selanjutnya bisa menambah variabel
bebas yang lain dengan variabel terikat (kepuasan kerja) yang belum ditieliti
PENGARUH KOMPENSASI, GAYA ...,DEWI ROFITA,MANAJEMEN, UMP 2017