bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 profil smp...
TRANSCRIPT
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil SMP Negeri 1 Japah
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Japah Kecamatan
Japah Kabupaten Blora.SMP Negeri 1 Japah berdiri sejak 1985.
Lokasi sekolah ini terletak di Jalan Raya Japah, Kelurahan/Desa :
Beganjing Kecamatan Japah Kabupaten Blora.
SMP Negeri 1 Japah merupakan Sekolah Negeri satu-satunya
di Kecamatan Japah, yang mempunyai visi dan misi sekolah sebagai
berikut :
a. Visi SMP Negeri 1 Japah
Unggul Dalam Berprestasi Luhur Dalam Budi Pekerti.
b. Misi SMP Negeri 1 Japah
1) Menyelenggarakan : Proses pembelajaran dan bimbingan
secara efektif untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki
siswa.
2) Menyelenggarakan : Pelatihan dan bimbingan untuk
berprestasi dibidang olahraga.
3) Menyelenggarakan : Pelatihan dan bimbingan untuk
berprestasi dibidang kesenian.
57
4) Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengalaman
terhadap agama yang dianut dan memiliki budi pekerti yang
luhur.
5) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, tertib bersih
dan indah.
Area yang cukup luas yaitu 22.052 dan tertata rapi,
nyaman, bersih dan hijau yang sangat mendukung suasana belajar
siswa. Selain itu untuk menunjang proses pembelajaran, di SMP
Negeri 1 Japah dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut ini.
Tabel 4.1
Data Bagunan SMP Negeri 1 Japah Tahun 2012/2013
No Jenis Ruang Jumlah Ukuran ( ) Kondisi
1. Ruang Kelas 24 7 x 9 Baik
2. Perpustakaan 1 7 x 12 Baik
3. Lab. IPA 1 7 x 12 Baik
4. Lab. Bahasa - - -
5. Mushola 1 7 x 7 Rusak Sedang
6. Lab. Media/Komputer 1 7 x 9 Baik
7. Ketrampilan - - -
8. Kesenian 1 7 x 9 Baik
9. Gudang 1 3 x 3 Rusak Sedang
10. UKS 1 3 x 3 Rusak Sedang
11. BP 1 2 x 3 Baik
12. Ruang Sebaguna 1 8 x 12 Baik
Sumber : Data ruang kelas SMP Negeri 1 Japah tahun 2012/2013.
58
Ditinjau dari kuantitas dan kualitas guru dan karyawan, SMP
Negeri 1 Japah mempunyai 42 guru dan 12 karyawan. Guru-guru yang
mengajar di SMP Negeri 1 Japah sebagian besar Pegawai Negeri Sipil
(PNS) meskipun ada guru yang masih wiyata bakti, yaitu dengan
rincian 27 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 13
masih wiyata bakti. Selain itu juga SMP Negeri 1 Japah mempunyai
sebaran guru berdasarkan latar belakang pendidikan mata pelajaran
yang lainya. Hal itu dapat dibuktikan dengan semua guru-guru di SMP
Negeri 1 Japah yang pendidikan terakhirnya adalah Sarjana (S1) atau
bahkan ada yang Pasca Sarjana (S2).Berikut ini adalah tabel jumlah
guru SMP Negeri 1 Japah berdasarkan pendidikan terakhirnya.
Tabel 4.2
Jumlah Guru SMP Negeri 1 Japah
Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Jabatan Pendidikan Terakhir
Tetap Wiyata
S2 S1 S2 S1
1. Kepala Sekolah 1 - - -
2. Guru - 26 - 13
Jumlah 1 (2,94 %) 26 (65,00 %) 0 % 13 (38,32 %)
Sumber : Data guru SMP Negeri 1 Japah tahun 2012/2013
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa jumlah
guru di SMP Negeri 1 Japah yang pendidikan terakhinya S2 ada 1
orang atau sebesar 2,38 %, guru yang pendidikan terakhirnya S1
sebanyak 41 orang atau sebesar 97,61 %.
59
SMP Negeri 1 Japah mempunyai 24 kelas, dengan jumlah
siswa sebanyak 856 siswa. Berikut ini tabel jumlah siswa tiap
kelasnya pada tahun 2012/2013 :
Tabel 4.3
Jumlah Siswa SMP Negeri 1 Japah
Dari Kelas 7 s/d 9 Pada Tahun 2012/2013
No Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9
Kelas Siswa Kelas Siswa Kelas siswa
1. A 37 A 32 A 38
2. B 35 B 34 B 38
3. C 37 C 34 C 36
4. D 37 D 32 D 34
5. E 35 E 35 E 36
6. F 37 F 34 F 38
7. G 36 G 34 G 38
8. H 36 H 31 H 38
Jumlah Siswa : 290 Jumlah Siswa : 266 Jumlah Siswa : 296
Sumber : Data ruang kelas SMP Negeri 1 Japah tahun 2012/2013
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Pra Penelitian/Pra Siklus
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di kelas 8 F
SMP Negeri 1 Japah Kecamatan Japah Kabupaten Blora, pada waktu
guru PKn mengajar dengan materi “Makna Kedaulatan Rakyat,
dengan Standar Kompetensi : Memahami kedaulatan rakyat dalam
sistem pemerintahan di Indonesia, dan Kompetensi Dasar :
Menjelaskan makna kedaulatan rakyat, ditemukan atau nampak bahwa
keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran masih kurang. Hal itu
60
ditunjukan dari 34 siswa, 23 siswa atau 67,64 % masih kurang serius
karena sebagian besar siswa ada yang melakukan aktifitas sendiri,
seperti : berbicara sendiri dengan teman sebelahnya, bermain HP,
bermain pengaris dan pergi ke toilet tanpa ijin. Dalam memperhatikan
penjelasan dari guru, keaktifan dalam menanggapi pertanyaan dari
guru atau mengajukan pertanyaan kepada guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain yang aktif dalam
pembelajaran hanya sebanyak 11 siswa atau 32,35 %.
Selain keaktifan siswa yang kurang, dari observasi tersebut
penulis juga memperoleh data hasil pembelajaran setelah dilakukan
evaluasi atau post tes. Hasil evaluasi siswa pada materi pelajaran
makna kedaulatan rakyat, nampak bahwa sebagian besar siswa
memperoleh nilah di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ≥
75.
Table 4.4
Distribusi Frekuensi Nilai Pendidikan Kewarganegaraan
Materi Makna Kedaulatan Rakyat Pada Sisws Kelas 8 F
SMP Negeri 1 Japah
Tahap Pra Siklus
No Kategori Interval
Nilai
Jumlah Prosentase keterangan
1. Sangat Baik 86-96 - - -
2. Baik 75-85 11 32,35 % Tuntas
3. Cukup 64-74 16 47,05 % Belum
Tuntas
4. Kurang 53-63 7 20,58 % Belum
Tuntas
61
5. Sangat Kurang 0-52 - - -
Jumlah 34 100 %
Nilai Rata-rata 70,29
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 55
Sumber : Nilai post test siswa pada materi “Makna Kedaulatan
Rakyat”
Dilihat dari tabel 4.4 nampak bahwa pembelajaran yang
dilakukan belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas
atau belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 75. Diketahui
siswa yang mendapat nilai antara 75-85 sebanyak 11 siswa dengan
prosentase 32,35 %, siswa yang mendapat nilai antara 64-74 sebanyak
16 siswa dengan prosentase 47,05 %, siswa yang mendapat nilai
antara 53-63 sebanyak 7 siswa dengan prosentase 20,58 %, sedangkan
siswa yang mendapat nilai antara 0-52 tidak ada dengan prosentase 0
%.
62
Diagram 1 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar Siswa
Pada Pra Siklus
Diagram 1 di atas mendiskripsikan distribusi frekuensi hasil
belajar siswa pada pra siklus yaitu dari 34 siswa yang mendapat nilai
rentang 53-63 terdapat 7 siswa, kemudian rentang 64-74 terdapat 16
siswa, rentang 75-85 terdapat 11 siswa.
Berdasarkan data hasil belajar dan keaktifan siswa yang masih
rendah, maka peneliti akan melakukan tindakan perbaikan untuk
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dengan sebuah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitin
yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya yaitu BAB III. Dalam
penelitian ini penulis akan menggunakan metode Picture and Picture,
63
agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Pendidikn Kewarganegaraan yang akan dilakukan dalam dua siklus.
4.2.2 Tindakan Perbaikan
Tindakan perbaikan pembelajaran melalui pembelajaran
dengan metode Picture and Picture dilakukan dalam dua siklus.
Siklus I dilakukan sebanyak 2 x pertemuan (4 x 40 menit) dan siklus
II dilakukan 2 x pertemuan (4 x 40 menit). Penjelasan tiap siklus akan
dijabarkan dibawah ini.
1. Siklus I Pertemuan 1
Tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I dilakukan
dengan menerapkan metode Picture and Picture yang
dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2013(pertemuan 1) dan tanggal
13 Mei 2013 (pertemuan 2). Pada siklus ini dilakukan beberapa
langkah untuk memperbaiki kondisi siswa yang kurang aktif dalam
proses belajar serta membuat komunikasi dalam proses
pembelajaran yang tidak hanya berpusat pada guru, selain itu juga
meningkatkan hasil belajar siswa yang masih rendah. Pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dengan materi pokok
“Sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai
pelaksana kedaulatan rakyat”, dengan standar kompetensi :
Mendiskripsikan Sistem pemerintahan Indonesia dan peran
lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dan
64
kompetensi dasar : Menunjukan sikap positif terhadap kedaulatan
rakyat dan sistem pemerintahan Indonesia.
Dalam siklus I pelaksanaan pembelajaran difokuskan dengan
penggunaan metode Picture and Picture sebagai upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas 8 F SMP Negeri 1 Japah
Kecamatan Japah Kabupaten Blora. Adapun tahapan-tahapannya
sebagai berikut :
a. Perencanaan
Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi atau pra
siklus, maka dilakukan diskusi dengan guru PKn kelas 8 F SMP
Negeri 1 Japah yaitu Ibu Didin untuk menentukan materi yang
akan digunakan dalam siklus I ini, serta alat penunjang lainnya
yang akan digunakan. Pada siklus I persiapan yang dilakukan
oleh peneliti bersama Ibu Didin adalah sebagai berikut :
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan materi pokok “Peran lembaga negara sebagai
pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan
Indonesia” (RPP siklus I halaman 75 dan siklus II halaman
89 terlampir).
2) Menyiapkan materi pokok peran lembaga negara sebagai
pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan
Indonesiayang akan disajikan pada Siklus I yaitu dengan
menggunakan power point.
65
3) Menyiapkan lembar observasi (lembar observasi halaman
101 disajikan pada lampiran).
4) Menyiapkan soal tes yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan dengan menggunakan metode Picture and Picture
(soal tes halaman 126 disajikan pada lampiran).
b. Tindakan
Pembelajaran dilakukan dengan metode Picture and
Picture sesuai dengan RPP yang disusun, adapun langkah-
langkah pembelajaran sebagai berikut : kegiatan awal yang
dilakukan adalah absensi dan apersepsi yang dilakukan dengan
tanya jawab antara peneliti dan siswa, selanjutnya peneliti
membagi hand out yang berisi materi tentang Peran Lembaga
Negara Sebagai Pelaksana Kedaulatan Rakyat Dalam Sistem
Pemerintahan Indonesia untuk mempermudah siswa dalam
memahami materi /bahan ajar. Kemudian guru membagi siswa
ke dalam 11 kelompok setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa.
Selanjutnya siswa diberi tugas untuk bergabung dengan
kelompoknya yang sudah dibentuk.Setiap kelompok disuruh
mendiskusikan tugas dan wewenang, hak dan kewajiban
anggota masing-masing lembaga negara sesuai dengan gambar
yang sudah diberikan oleh guru selama 40 menit. Kelompok 1
mendiskusikan MPR, kelompok 2 mendiskusikan Presiden,
66
kelompok 3 mendiskusikan DPR, kelompok 4 mendiskusikan
BPK, kelompok 5 mendiskusikan MA, kelompok 6
mendiskusikan MK, kelompok 7 mendiskusikan DPD,
kelompok 8 mendiskusikan Pemerintah Daerah, kelompok 9
mendiskusikan DPRD, kelompok 10 mendiskusikan KPU dan
kelompok 11 mendiskusikan KY. Waktu siswa melakukan
diskusi dengan kelompok masing-masing, guru menbantu dan
mengarahkan jika ada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam berdiskusi.Sebelum pembelajaran diakhiri guru
memberikan tugas pada masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka pada pertemuan
selanjutnya dan menjelaskan mekanisme untuk presentasi hasil
diskusi tersebut.
c. Observasi
Mulai pelajaran dibuka sampai pelajaran ditutup guru
mengamati apa saja yang dilakukan siswa dalam proses
pembelajaran. Hasil pengamatan tersebut disajikan pada
lembar pengamatan atau lembar observasi yang telah
disediakan peneliti. Adapun hasil observasi terhadap proses
pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 adalah sebagai berikut
:
67
Tabel 4.5
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Kelas 8 F SMP
Negeri 1
Japah Pada Saat Proses Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1
No Aspek Yang Diamati Jumlah
Siswa
Prosentase
1. Siswa menempati tempat duduknya masing-
masing.
28 90,32 %
2. Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran.
(siswa sudah duduk menempati tempat
duduknya masing-masing).
23 74,19 %
3. Siswa mampu menjelaskan kembali isi
materi terdahulu.
15 48,38 %
4. Siswa mendengarkan secara seksama ketika
dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai.
27 87,09 %
5. Keaktifan siswa untuk bertanya saat proses
penjelasan materi.
13 41,93 %
6. Siswa memiliki pemahaman yang sama
tentang materi pelajaran yang dijelaskan.
(setelah pelajaran tidak ada siswa yang
bertanya / siswa sudah paham semua).
27 87,09 %
7. Siswa memberikan pendapatnya ketika
diberikan kesempatan.
10 32,25 %
8. Siswa aktif mencatat penjelasan yang
diberikan oleh guru.
19 61,29
9. Ketertarikan siswa terhadap materi yang
disajikan meningkat saat menggunakan
metode Picture and Picture.
26 83,87 %
10. Siswa lebih mudah memahami materi
pelajaran yang disajikan dengan
menggunakan metode Picture and Picture.
13 41,93 %
11. Penjelasan guru dapat membantu siswa
menjawab pertanyaan
23 74,19 %
12. Mampu menjawab pertanyaan guru dengan
benar.
10 32,25 %
13. Siswa secara aktif memberikan rangkuman. 27 87,09 %
Rata-rata prosentase aktivitas belajar siswa 76,76 %
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan rata-rata aktivitas siswa pada
siklus I pertemuan I kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal itu
68
ditunjukan dengan rata-rata prosentase aktivitas belajar siswa pada proses
pembelajaran siklus I pertemuan I mencapai 76,76. Pada siklus I ini belum
nampak keaktifan siswa untuk bertanya dan memberikan pendapatnya
terhadap materi yang diajarkan. Hal itu ditunjukan dari 34 siswa kelas 8 F
SMP Negeri 1 Japah hanya 13 siswa atau sebesar 41,93 %, siswa yang aktif
bertanya 10 siswa atau sebesar 32,35 % siswa yang memberikan
pendapatnya ketika diberi kesempatan.
Tabel 4.6
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru
Pada Saat Proses Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1
No Aspek yang diamati selama KBM Penilaian Prosentase
1. Memberitahu siswa tentang pendekatan
pembelajaran yang digunakan
3 8,82
2. Memotivasi siswa untuk belajar 2 5,88
3. Menyampaikan tujuan/indikator yang
harus dicapai dalam proses pembelajaran
3 8,82
4. Memberi apersepsi kepada siswa sebelum
memasuki materi pembelajaran
2 5,88
5. Penjelasan materi secara runtun sesuai
dengan RPP
3 8,82
6. Kemampuan guru untuk menggunakan
metode Picture and Picture
3 8,82
7. Guru mengajak siswa untuk aktif dalam
kegiatan proses belajar mengajar
3 8,82
8. Guru dalam membimbing siswa
mengarahkan kejawaban yang benar
2 5,88
9. Menyuruh siswa membuat rangkuman 2 5,88
10. Guru dalam mengamati siswa pada saat
siswa mengerjakan tes
3 8,82
Rata-rata aktivitas mengajar guru = 82,35
Ukuran penilaian(terlampir halaman 105).
69
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan rata-rata aktivitas guru
pada siklus I pertemuan I kurang aktif dalam proses
pembelajaran. Hal itu ditunjukan dengan rata-rata prosentase
aktivitas mengajar guru pada proses pembelajaran siklus I
pertemuan I mencapai 82,35. Pada siklus I ini belum nampak
keaktifan guru untuk memotivasi siswa untuk belajar. Hal itu
ditunjukan kemampuan guru untuk menggunakan metode
Picture and Picture sebesar 8,82 %,Guru dalam membimbing
siswa mengarahkan kejawaban yang benarsebesar 5,88.
d. Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada
Siklus I Pertemuan I, kemudian peneliti bersama guru PKn kelas
8 F SMP Negeri 1 Japah, melakukan refleksi terhadap proses
kegiatan pembelajaran. Refleksi ini digunakan sebagai bahan
perbaikan pada siklus II. Hasil refleksi menunjukan bahwa
masih banyak kekurangan pada Siklus I Pertemuan I,
kekurangan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Guru belum dapat mengkoordinasikan waktu dengan baik.
Hal itu terlihat dari bertambahnya waktu yang dibutuhkan
dalam kegiatan inti. Akibatnya kegiatan diskusi kelompok
yang seharusnya dilaksanakan 20 menit terakhir,
dilaksanakan dengan mengambil jam guru lain. Hal itu
70
dikarenakan waktu lebih lama digunakan untuk penjelasan
jalannya diskusi kelompok.
2) Media pembelajaran yang digunakan kurang maksimal
dalam penggunaannya. Hal itu dikarenakan gambar-gambar
yang ditampilkan dalam penyampaian materi masih kurang.
3) Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung. Hal
itu terlihat dari masih ada siswa yang mengerjakan aktifitas
sendiri pada saat diskusi kelompok.
4) Tingkat keaktifan siswa di dalam kelas masih rendah. Hal itu
terlihat dari 34 siswa kelas 8 F SMP Negeri 1 Japah hanya
13 siswa atau sebesar 41,93 % siswa yang aktif bertanya, dan
10 siswa atau sebesar 32,35 % siswa yang memberikan
pendapatnya ketika diberi kesempatan.
5) Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan juga masih
rendah. Hal itu terlihat dari masih banyak siswa yang
cenderung diam pada saat guru memberikan kesempatan
pada saat guru memberikan kesempatan bertanya.
2. Siklus I Pertemuan 2
Pada pertemuan kedua, saat masuk kelas keadaan siswa
sudah tenang dan siswa sudah siap untuk presentasi.Hal itu terlihat
para siswa sudah siap ditempat duduknya bersama kelompoknya.
Kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan guru
menyampaikan langkah-langkah presentasi. Kemudian kelompok 1
71
presentasi, sementara kelompok 1 presentasi, kelompok yang lain
mendengarkan hasil diskusi kelompok yang sedang presentasi.
Setelah kelompok yang selesai mempresentasikan hasil diskusinya,
kemudian kelompok yang lain diberi kesempatan untuk
memberikan tangggapan mengenai hasil diskusi yang telah
dipresentasikan. Sesudah kelompok maju presentasi, kemudian
siswa dan guru bersama-sama memberikan kesimpulan.
Dari peneliti memulai pelajaran, dan saat peneliti mengajar
sampai pada penutup, guru mengamati apa saja yang dilakukan
siswa dalam proses pembelajaran tersebut. Hasil pengamatan
tersebut diisikan pada lembar pengamatan atau lembar observasi
terhadap proses pmbelajaran pada siklus I pertemuan II adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Kelas 8 F SMPN 1
Japah
Pada Saat Proses Pembelajaran Siklus I Pertemuan II
No Aspek Yang Diamati Jumlah
Siswa
Prosentase
1. Siswa mampu bekerjasama dalam
kelompoknya.
27 79,41 %
2. Siswa dapat mengatur persiapan
presentasi dalam kelompoknya.
23 67,64 %
3. Siswa mampu mempresentasikan
hasil diskusi dengan baik
20 58,82 %
4. Siswa dapat memberikan tanggapan
yang baik pada saat presentasi.
15 44,11 %
Rata-rata prosentase aktivitas siswa 62,49 %
72
Berdasarkan dari tabel 4.7 tersebut dapat diketahui bahwa
siswa dalam kerja kelompok, mempresentasikan hasil diskusi, maupun
dalam memberikan tanggapan pada saat presentasi sudah cukup aktif.
Hal itu dapat dilihat dari rata-rata prosentase aktifitas siswa mencapai
62,49 %.
Tabel 4.8
Daftar Nilai Presentasi dan Tes Hasil Belajar Siklus I
No Nama Siswa Nilai
Presentasi
Nilai
Tes
Nilai
Rata-rata
Keterangan
1. A C A P 81 65 73 Belum tuntas
2. A B 79 85 82 Tuntas
3. A F 81 80 80,5 Tuntas
4. A T 85 80 82,5 Tuntas
5. A P L 79 80 79,5 Tuntas
6. A Y E P 78 80 79 Tuntas
7. A M R 80 80 80 Tuntas
8. D K P 80 65 72,5 Belum tuntas
9. D N H 80 85 82,5 Tuntas
10. D A 83 55 69 Belum tuntas
11. D S 85 60 72,5 Belum tuntas
12. D S A 80 80 80 Tuntas
13. D A W 83 90 86,5 Tuntas
14. E A T 79 75 77 Tuntas
15. G J 79 80 79,5 Tuntas
16. J H S 76 85 80,5 Tuntas
17. K P 80 60 70 Belum tuntas
18. K 79 90 84,5 Tuntas
19. M N N C 78 85 81,5 Tuntas
20. M E P 85 60 72,5 Belum tuntas
21. R B 80 80 80 Tuntas
22. R I S 79 70 74,5 Belum tuntas
23. R S 82 90 86 Tuntas
24. S D N O 82 85 83,5 Tuntas
25. S 83 80 81,5 Tuntas
26. S 76 65 70,5 Belum tuntas
27. S I 82 90 86 Tuntas
28. T P N 76 85 80,5 Tuntas
29. U M 81 55 68 Belum tuntas
73
30. Y A K 76 80 78 Tuntas
31. Y N 81 65 73 Belum tuntas
32. Y D H 78 70 74 Belum tuntas
33. Y P L 81 75 75,5 Tuntas
34. Z A 81 85 83 Tuntas
Jumlah 2728 2615
Rata-rata = = 80,23
= 76,17
= 80,23
Tabel 4.8 yang memaparkan mengenai nilai presentasi
kelompok dan tes hasil belajar siswa siklus I. Dari tabel tersebut dapat
kita lihat bahwa pada Siklus I siswa yang tuntas atau telah mencapai
KKM dalam belajarnya sebanyak 23 siswa atau 67,64 % dari 34
siswa, dan siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM
sebanyak 11 siswa atau 32,35 %.
Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan nilai presentasi dan
tes belajar siswa pada siklus I pada materi pokok : Peran lembaga
negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistem
pemerintahan Indonesia.
74
Diagram 2 Distribusi Frekuensi Nilai Presentasi dan Tes Hasil
Belajar
Siswa Pada Siklus I
Diagram 2 di atas mendiskripsikan distribusi frekuensi nilai
presentasi dan hasil belajar siswa pada siklus I yaitu dari 34 siswa
yang mendapat nilai rentang 64-74 terdapat 11 siswa, kemudian
rentang 75-85 terdapat 20 siswa, rentang 86-96 terdapat 3 siswa.
Refleksi Siklus I Pertemuan II
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I
Pertemuan II, kemudian peneliti bersama guru mata pelajaran PKn
kelas 8 F SMP Negeri 1 Japah, melakukan refleksi terhadap proses
kegiatan pembelajaran. Refleksi ini digunakan sebagai bahan
perbaikan pada siklus II. Hasil refleksi menunjukan bahwa masih
75
banyak kekurangan pada siklus I pertemuan II, kekurangan tersebut
adalah sebagai berikut :
1) Pada saat peneliti memanggil salah satu nomor kelompok dan
meminta siswa maju ke depn untuk mempresentasikan hasil
kerjanya, ada beberapa siswa yang menolak untuk mewakili
kelompoknya.
2) Pada saat salah satu kelompok presentasi di depan, siswa yang
dibelakang cenderung ramai atau tidak memperhatikan.
3) Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan juga masih
rendah. Hal itu terlihat dari masih banyak siswa yang cenderung
diam pada saat kelompok yang berpresentasi memberikan
kesempatan untuk bertanya.
Banyaknya kekurangan pada Siklus I tersebut harus diperbaiki
agar pembelajaran bisa berhasil.Dengan demikian perlu
dilaksanakan pembelajaran berikutnya untuk memperbaiki
kekurangan pada Siklus I yaitu Siklus II.
3. Siklus II pertemuan I
a. Perencanaan
Tindakan perbaikan pada siklus II dilaksanakan pada
tanggal 20 Mei 2013 (pertemuan 1), dan 27 Meni 2013
(pertemuan II).Hal tersebut dilakukan berdasarkan hasil
refleksi siklus iI. Dalam siklus II pelaksanaan pembelajaran
difokuskan dengan penggunaan metode Picture and Picture
76
dalam pembelajarannya, juga untuk memperbaiki kekurangan
pada siklus I sebagai upaya meningkatkan keaktifan hasil hasil
belajar siswa kelas 8 F SMP Negeri 1 Japah Kecamatan Japah
Kabupaten Blora.
Pada pertemuan pertama siklus II merupakan tindak
lanjut dari siklus I, sebelum pelaksanaan pertemuan pertama,
maka guru terlebih dahulu merencanakan segala sesuatu yang
nantinya digunakan dalam pertemuan pertama.Perencanaan
tersebut diantaranya adalah mendiskusikan bersama observer
untuk menentukan waktu pelaksanaan pertemuan pertama,
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, merancang
kegiatan belajar yang lebih baik untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, dan membuat lembar observasi atau lembar
pengamatan.
1. Bersama guru PKn mendiskusikan RPP perbaikan siklus II,
Materi Pokok : Sikap Positif Terhadap Kedaulatan Rakyat
Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia, dengan Standar
Kompetensi : Memahami kedaulatan rakyat dalam sistem
pemerintahan di Indonesia, Kompetensi Dasar : Sikap
positif terhadap kedaulatan rakyat dalam sistem
pemerintahan Indonesia, serta Tujuan Pembelajaran :
Setelah melihat gambar peserta didik diharapkan dapat
77
menjelaskan langkah-langkah dalam pemilihan umum
dengan baik (RPP terlampir halaman 89).
2. Menyusun lembar observasi atau pengamatan terhadap
kegiatan pembelajaran (Terlampir halaman 103).
3. Lembar kerja siswa.
b. Tindakan
Pembelajaran dilakukan dengan metode Picture and
Picture sesuai dengan RPP yang disusun, adapun langkah-
langkah pembelajaran sebagai berikut : kegiatan awal yang
dilakukan adalah absensi dan apersepsi yang dilakukan dengan
tanya jawab antara guru dan siswa, selanjutnya guru membagi
hand out yang berisi materi tentang Sikap Positif Terhadap
Kedaulatan Rakyat Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia
untuk mempermudah siswa dalam memahami materi /bahan
ajar. Kemudian guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok
setiap kelompok terdiri dari 8-9 siswa.Selanjutnya siswa diberi
tugas untuk bergabung dengan kelompoknya yang sudah
dibentuk.Setiap kelompok disuruh mendiskusikan langkah-
langkah dalam pemilihan umum masing-masing pemilihan
umum sesuai dengan gambar yang sudah diberikan oleh guru
selama 40 menit. Kelompok 1 mendiskusikan Presiden,
kelompok 2 mendiskusikan Bupati, kelompok 3
mendiskusikan Kepala Desa, dan kelompok 4 mendiskusikan
78
OSIS. Waktu siswa melakukan diskusi dengan kelompok
masing-masing, guru menbantu dan mengarahkan jika ada
kelompok yang mengalami kesulitan dalam
berdiskusi.Sebelum pembelajaran diakhiri guru memberikan
tugas pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi mereka pada pertemuan selanjutnya dan
menjelaskan mekanisme untuk presentasi hasil diskusi
tersebut.
c. Observasi
Mulai pelajaran dibuka sampai pelajaran ditutup peneliti
mengamati apa saja yang dilakukan siswa dalam proses
pembelajaran. Hasil pengamatan tersebut disajikan pada
lembar pengamatan atau lembar observasi yang telah
disediakan peneliti. Adapun hasil observasi terhadap proses
pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 adalah sebagai berikut
:
Tabel 4.9
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru
Pada Saat Proses Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1
No Aspek yang diamati selama KBM Penilaian Prosentase
1. Memberitahu siswa tentang
pendekatan pembelajaran yang
digunakan
3 8,82 %
2. Memotivasi siswa untuk belajar 3 8,82 %
3. Menyampaikan tujuan/indikator
yang harus dicapai dalam proses
pembelajaran
3 8,82 %
79
4. Memberi apersepsi kepada siswa
sebelum memasuki materi
pembelajaran
2 5,88 %
5. Penjelasan materi secara runtun
sesuai dengan RPP
3 8,82 %
6. Kemampuan guru untuk
menggunakan metode Picture and
Picture
3 8,82 %
7. Guru dalam mengaktifkan siswa 3 8,82 %
8. Guru dalam membimbing siswa
mengarahkan kejawaban yang benar
3 8,82 %
9. Menyuruh siswa membuat
rangkuman
3 8,82 %
10. Guru dalam mengamati siswa pada
saat siswa mengerjakan tes
3 8,82 %
Rata-rata aktivitas mengajar guru = 85,29 %
Ukuran penilaian (terlampir halaman 107)
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukan rata-rata aktivitas
guru pada siklus I pertemuan I kurang aktif dalam proses
pembelajaran. Hal itu ditunjukan dengan rata-rata prosentase
aktivitas mengajar guru pada proses pembelajaran siklus I
pertemuan I mencapai 85,29 %. Pada siklus II ini
sudahnampak keaktifan guru untuk memotivasi siswa untuk
belajar. Hal itu ditunjukan kemampuan guru untuk
menggunakan metode Picture and Picture sebesar 8,82 %,
Guru dalam membimbing siswa mengarahkan kejawaban yang
benarsebesar 8,82 %.
d. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan pada pertemuan pertama pada
siklus II ini diambil dari nilai presentasi kelompok.Pedoman
80
penilaian presentasi kelompok (Terlampir halaman 109). Nilai
hasil presentasi siswa dilihat dalam tabel 4.10 di bawah ini :
Tabel 4.10
Daftar Nilai Presentasi Siswa Kela 8 F
SMP Negeri 1 Japah Pada Siklus II
Kelompok No Nama Nilai Keterangan
1 1 Y A K 81 Tuntas
2 J H S 81 Tuntas
3 S 81 Tuntas
4 T P H 81 Tuntas
5 D K P 81 Tuntas
6 K P 81 Tuntas
7 R B 81 Tuntas
8 R S 81 Tuntas
9 D A 81 Tuntas
2 1 S 85 Tuntas
2 S I 85 Tuntas
3 D A W 85 Tuntas
4 K 85 Tuntas
5 G J 85 Tuntas
6 R I S 85 Tuntas
7 A C A P 85 Tuntas
8 A F 85 Tuntas
9 Y P L 85 Tuntas
3 1 D N T H 83 Tuntas
2 D S A 83 Tuntas
3 A M R 83 Tuntas
4 Y D H 83 Tuntas
5 M N N C 83 Tuntas
6 A Y E P 83 Tuntas
7 A B 83 Tuntas
8 A D T 83 Tuntas
4 1 A P L 87 Tuntas
2 Y N 87 Tuntas
3 Z A 87 Tuntas
4 U N H 87 Tuntas
5 S D N O 87 Tuntas
6 D S 87 Tuntas
7 M E P 87 Tuntas
8 A B 87 Tuntas
81
Tabel 4.10 yang memaparkan mengenai sebaran nilai
presentasi siswa pada siklus II pertemuan ke-1 untuk
kelompok 1-4.Nilaipresentasi siswa dalam kelompok sudah
tuntas semua.
e. Refleksi
Semua siswa sudah aktif mulai dari kegiatan
motivasi.Kegiatan dalam pembelajaran dilakukan oleh siswa
dengan baik dan sesuai petunjuk guru.Siswa lebih
memperhatikan pembelajaran tidak kebelakang saat
pembelajaran berlangsung, mereka juga sudah tidak bermalas-
malasan untuk menggungkapkan pendapatnya.Pendapat siswa
tidak harus benar, yang penting mereka sudah berani
menggungkapkan pendapatnya.
4. Siklus II pertemuan II
a. Perencanaan
1. Mempersiapkan soal post test (Terlampir halaman 130).
2. Mempersiapkan lembar jawaban siswa (Terlampir
halaman 132).
b. Tindakan
Kegiatan awal dimuli dengan absensi kemudian guru
mengatur tempat duduk, selanjutnya guru membagikan soal
post test siklus II, setelah semua siswa mendapatkan soal test
82
siswa mengerjakan soal tersebut, setelah selesai mengerjakan
siswa menggumpulkan lembar jawaban yang sudah diisi.
c. Observasi
Pengerjaan soal post test oleh siswa.Siswa yang duduk di
belakang sudah tidak ada yang bertanya teman lainya.Mereka
mencari jawaban soal sendiri (mandiri). Guru dalam
menuliskan pertanyaan kepada siswa sudah tidak ada bahasa
yang sulit dipahami siswa sehingga siswa lebih konsentrasi
mengerjakan soal.
Tabel 4.11
Daftar Nilai Post Test Siklus II
No Nama Siswa Nilai Tes Keterangan
1. A C A P 88 Tuntas
2. A B 84 Tuntas
3. A F 80 Tuntas
4. A T 84 Tuntas
5. A P L 92 Tuntas
6. A Y E P 84 Tuntas
7. A M R 80 Tuntas
8. D K P 88 Tuntas
9. D N H 80 Tuntas
10. D A 84 Tuntas
11. D S 96 Tuntas
12. D S A 80 Tuntas
13. D A W 88 Tuntas
14. E A T 84 Tuntas
15. G J 96 Tuntas
16. J H S 88 Tuntas
17. K P 84 Tuntas
18. K 84 Tuntas
19. M N N C 92 Tuntas
20. M E P 80 Tuntas
21. R B 84 Tuntas
22. R I S 80 Tuntas
83
23. R S 88 Tuntas
24. S D N O 84 Tuntas
25. S 80 Tuntas
26. S 84 Tuntas
27. S I 88 Tuntas
28. T P N 80 Tuntas
29. U N 88 Tuntas
30. Y A K 80 Tuntas
31. Y N 84 Tuntas
32. Y D H 88 Tuntas
33. Y P L 84 Tuntas
34. Z A 92 Tuntas
Jumlah = 85,29 Nilai Rata-rata
d. Evaluasi
Dari hal evalusi nampuk bahwa nilai belajar sesuai
KKM dapat dicapai oleh 100 % siswa (34 siswa).Distribusi
nilai tes hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada
tabel 4.12 berikut ini.
Tabel 4.12
Daftar Nilai Presentasi dan Tes Hasil Belajar
Siswa Kelas 8 F SMP Negeri 1 Japah
Pada Siklus II
No Nama Siswa Nilai
Presentasi
Nilai
Tes
Nilai
Rata-rata
Keterangan
1. A C A P 85 88 86,5 Tuntas
2. A B 83 84 83,5 Tuntas
3. A F 85 80 82,5 Tuntas
4. A T 87 84 85,5 Tuntas
5. A P L 87 92 89,5 Tuntas
6. A Y E P 83 84 83,5 Tuntas
7. A M R 83 80 81,5 Tuntas
84
8. D P K 81 88 84,5 Tuntas
9. D N H 83 80 81,5 Tuntas
10. D A 81 84 82,5 Tuntas
11. D S 87 96 91,5 Tuntas
12. D B A 83 80 81,5 Tuntas
13. D A W 85 88 86,5 Tuntas
14. E A D 83 84 83,5 Tuntas
15. G J 85 96 90,5 Tuntas
16. J H S 81 88 84,5 Tuntas
17. K P 81 84 82,5 Tuntas
18. K 85 84 84,5 Tuntas
19. M N N C 83 92 87,5 Tuntas
20. M E P 87 80 83,5 Tuntas
21. R B 81 84 82,5 Tuntas
22. R I S 85 80 82,5 Tuntas
23. R S 81 88 84,5 Tuntas
24. S D N O 87 84 85,5 Tuntas
25. S 85 80 82,5 Tuntas
26. S 81 84 80,5 Tuntas
27. S I 85 88 86,5 Tuntas
28. T P N 81 80 80,5 Tuntas
29. U N 87 88 87,5 Tuntas
30. Y A K 81 80 80,5 Tuntas
31. Y N 87 84 85,5 Tuntas
32. Y D H 83 88 85,5 Tuntas
33. Y P L 85 84 84,5 Tuntas
34. Z A 87 92 90,5 Tuntas
Jumlah 2728 2615
Rata-rata = = 83,94
= 85,29
= 83,94
Tabel 4.12 yang memaparkan mengenai sebaran nilai
presentasi dan tes belajar siklus II dapat diperjelas dengan tabel
4.13 yang menggambarkan distribusi frekuensi dan prosentase dari
sebaran nilai presentasi dan tes hasi belajar siswa sebagai berikut :
85
Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi dan Prosentase Dari
Nilai Presentasi dan Tes Hasil Belajar Siswa
Pada Siklus II
Nilai Frekuensi Prosentase (%) Keterangan
86-96 25 73,52 Tuntas
75-85 9 26,47 Tuntas
Jumlah 34 100
Berdasar tabel 4.13dapat diketahui bahwa semua siswa sudah tuntas
belajar atau sama dengan KKM ≥ 75. Berdasarkan sebaran nilai presentasi
dan tes hasil belajar siswa, jika dituangkan dalam bentuk diagram dapat
dilihat pada diagram 3.
Diagram 3 Distribusi Frekuensi Nilai dan Tes Hasil Belajar
Siswa
Pada Siklus II
86
Diagram 3 di atas mendiskripsikan distribusi frekuensi nilai
presentasi dan tes hasil belajar siswa pada siklus II yaitu dari 34
siswa yang mendapat nilai 75-85 terdapat 25 siswa, rentang 86-96
terdapat 9 siswa. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan nilai
presentasi dan tes hasil belajar siswa pada siklus II pada materi
pokok : Sikap positif terhadap kedaulatan rakyat dalam sistem
pemerintahan Indonesia.
Tabel 4.14
Diskripsi Ketuntasan Nilai Presentasi dan Tes Hasil Belajar
Siswa
Pada Siklus II
N (Jumlah
siswa)
Siswa yang
belum tuntas
Siswa yang
sudah tuntas
Mean
(Rata-rata)
34 0 34 83,94
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa semua
siswa kelas 8 F sudah mencapai ketuntasan belajar pada siklus
II. Rata-rata nilai pada siklus IIdiketahui sebanyak 83,94.
Analisis data dari observasi siswa, dapat diketahui
bahwa keaktifan siswa dari semua aspek pada pertemuan 1
sampai dengan pertemuan 2 sudah dilakukan sebagian besar
siswa sekitar 85 % dari jumlah siswa. Berdasarkan lembar
observasi guru dibandingkan pada siklus I dan pembelajaran
sudah berjalan sesuai harapan.
87
e. Refleksi
Pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.Peningkatan hasil belajar
siswa dapat dilihat dari nilai presentasi dan tes siswa dan
penyampaian KKM sesuai dengan indicator kinerja yang telah
ditntukan.KKM yang telah ditentukan adalah ≥ 75. Siswa yang
mendapat nilai ≥ 75 pra siklus sebanyak 11 siswa, setelah
dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I yang
mendapat nilai ≥ 75 sebanyak 25 siswa, dan setelah dilakukan
tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II sebanyak 34
siswa atau semua jumlah siswa kelas 8 F. Dapat dilihat dari
hasil tes siswa pada tes pra siklus, siklus I dan siklus II.
Siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran PKn
sudah sebagian besar dari jumlah siswa. Jika pada
pembelajaran PKn tanpa menggunakan pembelajaran
menggunakan metode Picture and Picture yang aktif hanya
sedikit sekitar 10 % dari jumlah siswa, maka pada
pembelajaran siklus I makin bertambah yaitu sekitar 60 % dari
jumlah siswa karena setelah wawancara dengan siswa mereka
lebih tertarik dengan pembelajaran menggunakan metode
Picture and Picture daripada ceramah, dan pada pembelajaran
siklus II siswa yang aktif sudah sebagian besar siswa atau
88
sekitar 85 % dari jumlah siswa kelas 8 F. dapat dilihat hasil
observasi siswa dan guru.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Pembelajaran Menggunakan
Metode Picture and Picture
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar yang signifikan setelah menggunakan
metode Picture and Picture pada mata pelajaran PKn. Sebelum
dilakukan tindakan perbaikan hasil belajar siswa renah. Hal itu dapat
di lihat pada saat Pra Siklus dari 34 siswa yang tuntas KKM sebesar
11 siswa dan yang belum tuntas sebesar 23 siswa. Hal tersebut
dikarenakan metode yang digunakan guru PKn masih menggunakan
metode ceramah yang menyebabkan kemalasan pada siswa saat
proses pembelajaran berlangsung. Hal itu membuat siswa tidak suka
terhadap mata pelajaran PKn karena materi materi PKn sangat banyak.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti melakukan tindakan
perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 8 F SMP
Negeri 1 Japah.
Setelah dilakukan tindakan perbaikan melalui pembelajaran
menggunakan metode Picture and Picture pada siklus I nilai hasil
belajar siswa yang belum tuntas ada 9 siswa dan siswa yang sudah
tuntas sebanyak 25 siswa. Mengalami peningkatan dari pra siklus
yaitu sebanyak 14 siswa. Rata-rata nilai siswa adalah 80,23.
89
Hasil belajar siswa meningkat dengan menerapkan metode
Picture and Picture. Pembelajaran tidak terpusat pada guru seperti
saat pembelajaran menggunakan metode ceramah. Peran guru sudah
berubah dari sumber ilmu menjadi fasilitator yang bertugas
membimbing dan mengarahkan. Di dalam pembelajaran metode
Picture and Picture siswa dituntut untuk aktif dalam proses
pembelajaran berlangsung. Dimulai dengan kegiatan “Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai” ,Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apakah
yang menjadi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan.
Dengan demikian maka siswa dapat mengukur sampai sejauh mana
yang harus dikuasainya. Disamping itu guru juga harus
menyampaikan indikator-indikator ketercapaian KD, sehingga sampai
dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik,
“Memberikan materi pengantar sebelum kegiatan” , Penyajian materi
sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini guru
memberikan momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam
proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat
memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini
belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian
materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang
materi yang dipelajari, “Guru menyediakan gambar-gambar yang akan
digunakan (berkaitan dengan materi” , Dalam proses penyajian materi,
90
guru mengajar siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran
dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh guru atau oleh
temannya. Dengan Picture atau gambar kita akan menghemat energy
kita dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan.
Dalam perkembangan selanjutnya sebagai guru dapat
memodifikasikan gambar atau mengganti gambar dengan video atau
demontrasi yang kegiatan tertentu, “Guru menunjuk siswa secara
bergilir untuk mengurutkan atau memasangkan gambar-gambar yang
ada”, Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi, karena
penunjukan secara langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa
terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga siswa
merasa memang harus menjalankan tugas yang harus diberikan.
Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutkan,
dibuat, atau di modifikasi, “Guru memberikan pertanyaan mengenai
alasan siswa dalam menentukan urutan gambar” , Setelah itu ajaklah
siswa menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau tuntutan KD
dengan indicator yang akan dicapai. Ajaklah sebanyak-banyaknya
peran siswa dan teman yang lain untuk membantu sehingga proses
diskusi dalam PBM semakin menarik, “Dari alasan tersebut guru dan
siswa mempresentasikan hasil diskusi mengenai materi dan konsep
materi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai” , Dalam
proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan
penekanan-penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain
91
untuk mengulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa
mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan
indikator yang telah ditetapkan. Pastikan bahwa siswa telah menguasai
indikator yang telah ditetapkan, “Guru dan siswa bersama-sama
menyampaikan kesimpulan” , Di akhir pembelajaran, guru bersama
siswa mengambil kesimpulan sebagai penguatan materi pelajaran.
Istarani (2011 : 7). Menurut Hamdani (2011 : 89) metode Picture and
Picture adalah metode belajar yang menggunakan gambar
dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini
memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Metode
Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses
pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses
pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah
menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu
atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah
sudah menggunakan ICT dapat menggunakan Power Point atau
software yang lain. Hal itu sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh : Sansam. 2009, melalui penelitian yang berjudul
“Metode Pembelajaran Picture and Pricture Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar PKn Siswa Di Kelas VIII C SMP Negeri 1 Kunduran
Blora Tahun Pelajaran 2008/2009”, menemukan bahwa metode
pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar
siswa serta dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa dalam proses
92
pembelajaran PKn khususnya siswa di Kelas VIII C SMP Negeri 1
Kunduran Blora Tahun Pelajaran 2008/2009. Dari analisis data dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran Picture and Picture sangat
efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PKn di Kelas VIII C SMP Negeri 1 Kunduran Blora Tahun
Pelajaran 2008/2009.