bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
4.1.1 Kondisi Awal
Pembelajaran di SD Negeri 2 Padas masih bersifat konvensional
dimana guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan metode
ceramah. Ketika pembelajaran di kelas VI SD Negeri 2 Padas belum
menerapkan metode demonstrasi. Hal itu bisa dilihat dari hasil tes formatif
pada kompetisi dasar. Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana
menurut sifat atau unsurnya. Dari hasil tes formatif sebelum pelaksanaan
pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi. Nilai tertinggi 100, nilai
terendah 30, nilai rata-rata 58,18 dengan KKM mata pelajaran Matematika 65,
prosentase ketuntasan siswa 36% atau 8 siswa yang tuntas. Sedangkan 14
siswa atau 64% belum tuntas. Analisis nilai hasil tes formatif pra siklus / kondisi
awal dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Analisis nilai tes pra siklus
Nilai Frekuensi % Keterangan Nilai rata-rata >65 8 36% Tuntas 58,18 <65 14 64% Belum Tuntas
Jumlah 22
29
Pada bagian ini disajikan hasil penelitian dari siklus I dan siklus II
dengan hasil dalam bentuk tabel dan nilai serta pembahasannya, yang
berorientasi pada analisis dari tes formatif dan penggunaan metode
pembelajaran serta media yang digunakan guru, sebagai berikut :
Pelaksanan Siklus I
Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran untuk
meningkatkan efektivitas hasil belajar siswa, maka peneliti mengembangkan
rencana Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Dalam penelitian ini terdiri dari dua
siklus yang masing – masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan dan refleksi.
1 Perencanaan
a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah. Dalam mengidentifikasi
masalah dan merumuskan masalah ini, peneliti berkolaborasi dengan
beberapa teman sejawat dan pembimbing untuk mengungkap dan
memperjelas permasalahan yang peneliti hadapi. Untuk dicarikan
jalan pemecahan yang tepat, sampai diperoleh hasil yang
memuaskan.
b. Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan pada penggunaan
media pembelajaran dan metode yang tepat.
c. Menyusun lembar observasi.
d. Merancang tes formatif.
30
2 Pelaksanaan Pembelajaran
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Memperlihatkan macam – macam bangun ruang.
c. Motivasi siswa.
d. Membahas hasil kerja siswa.
e. Mengerjakan tes formatif.
3 Program Pengawasan
a. Dari pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat diperoleh hasil
sebagai berikut :
− Dalam pembelajaran, guru memberikan motivasi untuk menarik
perhatian siswa
− Selama proses pembelajaran, guru menggunakan metode
pembelajaran secara tepat
− Dalam proses pembelajaran, guru menjelaskan secara
sistematis dan menggunakan penguatan
− Dalam pembelajaran, ada siswa kurang aktif menerima pelajaran
b. Dari pengamatan terhadap siswa, diperoleh temuan sebagai berikut :
− Siswa tampak takut, selalu diam dan tidak mau bertanya
− Dalam bertanya siswa belum menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar
31
4 Proses Refleksi
Setelah peneliti mengadakan pamantauan dan evaluasi pelaksanaan pada
siklus I, peneliti perlu mengadakan perbaikan antara lain :
− Pemahaman bangun jajaran genjang
− Pencatatan hasil luas dan keliling jajaran genjang
− Mendiskusikan hasil pencatatan penelitian dan bertanya jawab
dengan nara sumber
Alternatif ini dapat lebih memotivasi dan menarik siswa dapat
menghitung luas dan keliling jajaran genjang dengan baik.
1 Refleksi Siklus I
Dalam siklus I pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang direncanakan
difokuskan pada penerapan metode pembelajaran demonstrasi, sebagai
upaya meningkatkan pemahaman materi menghitung luas dan keliling
bangun datar oleh siswa. Maka fokus penelitian adalah hal-hal yang
berkaitan dengan penggunaan metode pembelajaran demonstrasi serta
dampaknya terhadap hasil pembelajaran.
Berdasarkan analisis data, catatan selama pelaksanaan pembelajaran dan
refleksi setelah pembvelajaran, ada perubahan yang cukup berarti.
Perubahan yang dimaksud sebagai berikut :
a. Peran Guru dala Pembelajaran
Sebelum perbaikan siklus I peran gurusangat dominan dengan
metode ceramah menerangkan materi pelajaran, dengan
32
menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dominan guru
menjadi berkurang. Sebab siswa terlibat dalam proses pembelajaran,
terutama dalam mengerjakan tugas didepan kelas dan
mendemonstrasikan cara menghitung luas dan keliling jajaran
genjang.
b. Kondisi Pembelajaran
Kondisi pembelajaran lebih interaktif, ditandai dengan kerjasama dan
tanya jawab baik antara guru dengan siswa maupun antar siswa
lainnya. Terjadi pula komunikasi siswa dalam mengerjakan lembar
kerja kelompok.
c. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
Adanya ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan observasi yang
dipadukan menciptakan keikutsetaan siswa pada proses kegiatan
pembelajaran. siswa tidak hanya terpaku dibangku sebagai
pendengar, tetapi berubah dengan kegiatan mengerjakan soal-soal
yang diberikan guru secara bergantian.
d. Penguasaan Materi
Penguasaan materi pelajaran ini dapat dilihat ketika siswa dapat
menjawab pertanyaan guru dengan benar, maupun menyelesaikan
tugas yang diberikan dan memiliki keterampilan dalam
menyelesaikan tugas.
33
e. Hasil Belajar
Perolehan nilai dan prosentase ketuntasan belajar siswa meningkat.
Pada pembelajaran yang dilaksanakan sebelum perbaikan terlihat
bahwa prosentase ketuntasan belajar hanya mencapai 36% pada
perbaikan pembelajaran I menjadi 77% sehingga terlihat data
peningkatan 41%.
Analisi nilai hasil tes formatif siklus I dapat dilihat dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2
Analisis nilai tes formatif siklus I
Nilai Frekuensi % Keterangan Nilai rata-rata >65 17 77% Tuntas 82,72 <65 5 23% Belum Tuntas
Jumlah 22
f. Rencana tindak lanjut
Sehubung masih kurang berhasilnya pembelajaran pada perbaikan
pembelajaran siklus I, maka peneliti berupaya menemukan faktor
penyebab kekurang berhasilan pembelajaran pada siklus I. Dari
kegiatan refleksi dan diskusi dengan teman sejawat, serta bantuan
dari supervisor ditemukan faktor penyebabnya yaitu, penggunaan
metode pembelajaran yang kurang optimal. Selanjutnya peneliti
memfokuskan penelitian perbaikan pembelajaran demonstrasi yang
optimal, yaitu menunjuk langsung siswa pada contoh-contoh cara
menghitung luas dan keliling jajaran genjang.
34
Pelaksanaan Siklus II
Atas dasar hasil dan refleksi terhadap perbaikan pembelajaran untuk
meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa pada siklus I dan diskusi dengan
teman sejawat serta konsultasi dengan dosen pembimbing serta mengkaji
beberapa teori pembelajaran Matematika Kelas VI di Sekolah Dasar, maka
peneliti mengembangkan rencana perbaikan pembelajaran berupa prosedur
kerja yang dilaksanakan didalam kelas yang terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
1 Proses Perencanaan
a. Perencanaan tindakan pada siklus II didasarkan atas hasil refleksi
pada siklus I. Dalam perencanaan ini peneliti berkolaborasi dengan
beberapa teman sejawat dan pembimbing untuk mengungkap dan
memperjelas permasalahan yang peneliti hadapi untuk dicarikan jalan
pemecahan yang tepat, sampai diperoleh hasil yang memuaskan.
b. Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan pada aktivitas
guru untuk mengungkapkan dan menggunakan media pembelajaran
secara optimal dengan menggunakan metode demonstrasi.
c. Mengecek kembali lembar observasi.
d. Merencanakan waktu yang diperlukan untuk menyampaikan materi
pembelajaran.
e. Merancang tes formatif.
35
2 Proses Pelaksanaan Pembelajaran
a. Mengabsen siswa.
b. Menggunakan gambar persegi panjang
c. Guru membimbing siswa untuk menghitung luas dan keliling persegi
panjang.
d. Guru memotivasi siswa didalam mengikuti pelajaran.
e. Mempresentasikan kerja kelompok, kelompok lain memberikan
tanggapan.
f. Siswa mengerjakan tes formatif.
3 Proses Pengamatan
Dalam proses pembelajaran penelitian diamati oleh teman sejawat,
adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut :
− Dalam pembelajaran, guru sudah jelas dalam bertanya, sehingga
siswa dapat menangkap maksud pertanyaan.
− Dalam pembelajaran, guru mengadakan perpindahan giliran dalam
bertanya, sehingga siswa merasa diperhatikan.
− Dalam proses pembelajaran, guru memberi waktu berpikir saat
bertanya, namun agak cepat.
− Dalam pembelajaran, guru menggunakan media pembelajaran
sehingga memperjelas pemahaman siswa.
− Dalam proses pembelajaran siswa antusias dalam menghitung luas
dan keliling persegi panjang dengan media gambar.
36
4 Proses Refleksi
Setelah selesai melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran
pada siklus II ini dan pengamatan atas tindakan pembelajaran di atas
tindakan pembelajaran didalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi atas
segala kegiatan yang telah dilakukan dalam kegiatan pada siklus II
diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Dalam menggunakan media pebelajaran yang optimal, berakibat
siswa lebih mudah menerima penjelasan guru tentang luas dan
keliling persegi panjang menggunakan media berupa gambar persegi
panjang.
b. Secara umum pelaksanaan sudah berjalan dengan baik siklus II
sudah cukup berhasil, sebab yang dicapai siswa sudah memenuhi
kriteria keberhasilan.
Keberhasilan dan Kegagalan
a. Deskripsi kesiapan menerima pelajaran
Dari hasil observasi “kesiapan menerima pelajaran” diperoleh
gambaran kesiapan menerima pelajaran waktu proses pembelajaran
dalam siklus I. Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran relatif masih
kurang. Hal ini dipengaruhi karena siswa tidak memperhatikan jadwal
pelajaran.
37
b. Proses Pembalajaran
Dari hasil observasi proses pembelajaran diperoleh kekurangaktifan
siswa dalam proses pembelajaran disebabkan oleh faktor – faktor sebagai
berikut :
1) Kurangnya guru memberi motivasi kepada siswa.
2) Kurangnya perhatian orang tua kepada pendidikan.
3) Alat peraga kurang memadai.
4) Lingkungan kurang mendukung didalam pembelajaran.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa terdapat
peningkatan prestasi belajar siswa setelah penerapan metode demonstrasi. Dalam
hal ini peneliti akan mengungkapkan hasil yang dicapai oleh siswa, sebagai berikut :
1 Hasil Evaluasi sebelum Perbaikan / Prites
Tabel 4.3
Hasil Evaluasi mata pelajaran Matematika sebelum perbaikan ( Prites )
No Rentang Nilai Jumlah Prosentase Tuntas % Tidak Tuntas % 1 30 2 9 % - 2 40 5 23 % - 3 50 6 27 % - 4 60 1 5 % - 5 70 0 0 % - - 6 80 7 31 % - 7 90 0 0 % - - 8 100 1 5 % -
Jumlah 22 100 % 36 % 64 %
38
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil evaluasi mata pelajaran
Matematika dengan materi menghitung luas dan keliling jajaran genjang Kelas VI
semester 1 SD Negeri 2 Padas Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan.
Sebelum kegiatan perbaikan pembelajaran, bahwa dari 22 siswa, nilai 40
sebanyak 5 siswa, nilai 50 sebanyak 6 siswa, nilai 60 sebanyak 1 siswa, nilai 70
kosong, nilai 80 sebanyak 7 siswa, nilai 90 kosong dan nilai 100 sebanyak 1
siswa.
2 Hasil Evaluasi Siklus I
Setelah melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I, maka hasil
evaluasi pada akhir siklus I mengalami peningkatan yang dapat dilihat pada tabel
2 seperti berikut :
Tabel 4.4
Hasil Evaluasi mata pelajaran Matematika siklus I
No Rentang Nilai Jumlah Prosentase Tuntas Tidak Tuntas 1 50 2 9 % - 2 60 3 14 % - - 3 70 0 0 % - - 4 80 5 23 % - 5 90 6 27 % - 6 100 6 27 % -
Jumlah 22 100 % 77 % 23 %
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil evaluasi mata pelajaran
Matematika dengan materi menghitung luas dan keliling jajaran genjang Kelas VI
semester I SD Negeri 2 Padas Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Pada
akhir perbaikan pembelajaran siklus I dari 22 siswa yang mendapat nilai 50
39
sebanyak 2 siswa, nilai 60 sebanyak 3 siswa, nilai 70 kosong, nilai 80 sebanyak 5
siswa, nilai 90 sebanyak 6 siswa dan nilai 100 sebanyak 6 siswa. Pada siklus I
mengalami peningkatan.
3 Hasil Evaluasi Siklus II
Setelah melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II, maka hasil
evaluasi akhir siklus II mengalami peningkatan seperti dapat dilihat pada tabel 3
seperti berikut :
Tabel 4.5
Evaluasi mata pelajaran Matematika Siklus II
No Rentang Nilai Jumlah Prosentase Tuntas Tidak Tuntas 1 60 1 5 % - 2 75 0 0 % - - 3 80 2 9 % - 4 85 2 9 % - 5 90 3 14 % - 6 95 2 9 % - 7 100 12 54 % -
Jumlah 22 100 % 95 % 5 %
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil evaluasi mata pelajaran
Matematika dengan materi menghitung luas dan keliling persegi panjang Kelas VI
semester 1 SD Negeri 2 Padas Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan,
pada akhir perbaikan pembelajaran siklus II dari 22 siswa yang mendapat nilai 60
sebanyak 1 siswa, nilai 75 kosong, nilai 80 sebanyak 2 siswa, nilai 85 sebanyak 2
siswa, nilai 90 sebanyak 3 siswa, nilai 95 sebanyak 2 siswa dan nilai 100
sebanyak 12 siswa.
40
Dalam pembelajaran siklus II kelihatan sangat memuaskan, dan anak yang
tuntas mencapai 95 %. Untuk itu tidak perlu diperbaiki di siklus III. Apabila hasil
perolehan data tersebut disajikan dalam bentuk tabel, maka dapat dilihat pada
tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 4.6
Peningkatan ketuntasan hasil belajar
No Kentutasan Pra Siklus Siklus I Siklus II Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Tuntas 8 36 % 17 77 % 21 95 % 2 Belum Tuntas 14 64 % 5 23 % 1 5 %
Dengan melihat data diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Sebelum perbaikan pembelajaran siswa yang tuntas hanya 8 siswa dari 22
siswa ( 36 % )
b. Pada siklus I yang tuntas 17 siswa dari 22 siswa ( 77 % )
c. Pada siklus II siswa yang tuntas 21 siswa dari 22 siswa ( 95 % )
Sedangkan siswa yang belum tuntas, sebagai berikut :
a. Sebelum perbaikan pembelajaran 14 siswa dari 22 siswa belum tuntas
( 60 % )
b. Pada siklus I ada 5 siswa dari 22 siswa yang belum tuntas ( 23 % )
c. Pada siklus II yang belum tuntas ada 1 siswa dari 22 siswa ( 5 % )
41
Tabel 4.7
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SIKLUS I DENGAN SIKLUS 2 SD NEGERI 2 PADAS
No Kondisi Jumlah tuntas Prosentase Rata-rata Keterangan
1 Siklus 1 17 Anak 77 % 85,0
2 Siklus 2 21 Anak 95,45 % 93,64
Peningkatan 4 Anak 18,45 % 8,64
42