bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1...
TRANSCRIPT
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal
Hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Sawahjoho 01 Kecamatan Warungsem Kabupaten Batang Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 pada materi mengidentifikasi cara penyesuaian diri hewan dan tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup, sebelum diadakan penelitian belum tuntas. Hasil belajar evaluasi belajar siswa kurang memuaskan karena siswa masih memperoleh nilai di bawah KKM. Hal ini disebabkan karena kurangnya aktivitas siswa dalam belajar, kurangnya motivasi belajar siswa, kurangnya respon terhadap proses pembelajaran, dan guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat.
Siswa dinyatakan berhasil atau tuntas jika nilai pembelajaran pada Kompetensi Dasar tersebut di atas KKM yaitu 65. Sehingga siswa yang belum mendapatkan nilai 65 dikategorikan belum tuntas belajarnya. Siswa kelas V SD Negeri Sawahjoho 01 pada pra siklus dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 3 Distribusi Data Nilai Tes Formatif Siswa Pada Pembelajaran Pra Siklus Interval Frekuensi Presentase (%) Keterangan
85 – 100 75 – 84 65 – 74 55 – 64 45 – 54 30 – 44 0 - 29
3 1 6 - 8
12 -
10% 3%
20% 0%
27% 40%
-
KKM = 65 KKM ≥ 65 : Tuntas KKM ≤ 65 : Tidak Tuntas
Jumlah 30 100% Tuntas 10 33%
Tidak Tuntas 20 67%
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 30
47
Gambar 4
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus Kelas V SDN Sawahjoho 01
Data tersebut tampak bahwa tingkat ketuntasan belajar sebelum diadakan tindakan sangat rendah. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan adalah 65, mayoritas siswa belum dapat mencapainya yang dapat dilihat dari modus dan ketuntasan klasikal hanya 33% dari 30 siswa dengan nilai rata-rata 54. Hal ini menunjukkan rendahnya hasil belajar IPA siswa pada pembelajaran Pra Siklus. Terlihat pula adanya ketimpangan yang cukup besar antara nilai tertinggi dan terendah. Dari hasil analisis data tersebut dijadikan sebagai sampel penelitian. Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 2 pertemuan. 4.1.2 Siklus I 4.1.2.1 Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran berbasis inkuiri pada materi pokok mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup, soal tes formatif dan alat-alat pembelajaran yang mendukung. 4.1.2.2 Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 dan 23 Agustus 2013 di Kelas V dengan jumlah siswa 30 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Langkah-langkah pertemuan pertama dan kedua sama, hanya beda pada indikator. Adapun langkah-langkahnya adalah: 1) menyampaikan
33%
67%
0%
20%
40%
60%
80%
Tuntas Tidak Tuntas
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus
Tuntas
Tidak Tuntas
48
tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai, 2) memberikan motivasi dengan tanya jawab yang berhubungan dengan materi.
Pertemuan pertama pada siklus I kegiatan inti: 1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah berkaitan dengan bentuk penyesuaian diri hewan dengan lingkungannya dan untuk melindungi diri dari musus, 2) merumuskan hipotesis, 3) merancang dan melakukan percobaan, 4) menganalisis data, 5) menyajikan hasil hipotesis, 6) merumuskan kesimpulan.
Pada kegiatan akhir 1) siswa mengumpulkan penugasan diskusi kelompok, 2) siswa mengerjakan soal-soal latihan, 3) guru melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara terpogram dan terencana, 4) guru memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran, 5) guru memberikan tugas rumah, 6) guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 7) guru menutup pelajaran dengan memotivasi siswa agar lebih giat belajar sebagai tindak lanjut.
Pertemuan kedua siklus I langkah-langkah kegiatan pembelajaran berbasis inkuiri hampir sama dengan pertemuan pertama. Sebelum pembelajaran inti didahului dengan mengoreksi tugas rumah yang diberikan pada pertemuan pertama. Pada penjelasan materi media yang digunakan sama dengan pertemuan pertama karena pada pertemuan kedua. Indikatornya adalah cara hewan melindungi diri dari serangan musuh untuk mempertahankan hidup. Pada akhir proses belajar mengajar, siswa diberi soal evaluasi siklus I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kenberhasilan tindakan guru yang telah dilakukan dengan menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri. 4.1.2.3 Hasil Tindakan
Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran IPA dengan menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri pada siklus I memperoleh penilaian yang dilakukan oleh observasi tertera pada Tabel 4 di bawah ini
Tabel 4 Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Kelas V SD Negeri Sawahjoho 01 pada Siklus I
Pelaksanaan Skor yang diperoleh Presentase Kriteria
Pertemuan I 32 57,14 Cukup Baik
Pertemuan II 40 71,4 Baik
49
Pada pertemuan pertama Siklus I hasil penilaian pengamatan siswa hanya 57,14% dengan kategori cukup baik dan pada pertemuan 71,4% dengan kategori baik. Secara klasikal aktivitas siswa kelas V kurang berani bertanya ataupun mengemukakan pendapat dikarenakan karena anak masih canggung.
Hasil belajar siswa dari evaluasi yang dilaksanakan pada pertemuan kedua siklus I sebelum diadakan perbaikan dan pengayaan tertera pada Tabel 5 di bawah ini
Tabel 5 Distribusi Data Nilai Tes Formatif Siswa Pada Pembelajaran Siklus I
Nilai ( x ) Frekuensi Presentase (%) Keterangan 85 – 100 75 – 84 65 – 74 55 – 64 45 – 54 0 – 44
7 5 9 - 8 1
23% 17% 30% 0%
27% 3%
KKM = 65 KKM ≥ 65 : Tuntas KKM ≤ 65 : Tidak Tuntas
Jumlah 30 100% Tuntas 21 70% Tidak Tuntas 9 30% Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 40
Dari hasil belajar IPA Siklus I dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 70 dan ketuntasan belajar mencapai 70% atau ada 21 siswa dari 30 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal masih ada siswa yang belum tuntas belajar. Hal ini disebabkan karena siswa masih canggung dengan diterapkannya pengajaran berbasis kontekstual inkuiri. Ketuntasan hasil belajar IPA Siklus I pada Kelas V SDN Sawahjoho 01 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang bisa dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar 5
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas V SDN Sawahjoho 01
70%
30%
Tuntas Tidak Tuntas0%20%40%60%80%
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
50
4.1.2.4 Hasil Observasi
Penilaian dilakukan oleh observer pada proses pembelajaran berlangsung dengan cara melakukan pengamatan menggunakan lembar observasi kinerja guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri memperoleh nilai tampak pada Tabel 6
Tabel 6 Hasil Penilaian Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Siklus I Pertemuan I
No Aspek yang diamati Dilakukan Skor ya tidak 1 2 3 4
I Kegiatan awal pembelajaran 1. Memberi salam berdoa dan presensi √ √ 2. Mengkondisikan kelas dan peralatan √ √ 3. Memberi motivasi pada siswa √ √ 4. Melakukan apersepsi √ √ 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ II Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Membagi siswa dalam kelompok. √ √ 2. Identifikasi dan merumuskan masalah √ √ 3. Membantu siswa merumuskan hipotesis √ √ 4. Meminta siswa melakukan percobaan/kegiatan inkuiri √ √ 5. Membantu siswa menganalisis data √ √ 6. Menjadi fasilitator saat penyajian hasil hipotesis √ √ 7. Merumuskan kesimpulan bersama siswa √ √ III Kegiatan Akhir 1. Memberi penguatan √ √ 2. Memberikan soal-soal latihan √ √ 3. Melakukan tindak lanjut √ √
Jumlah Skor 36 Presentase Nilai 60
Kategori Cukup Baik
Pada pertemuan kedua siklus I kinerja guru sudah meningkat bila dibandingkan dengan pertemuan pertama ini bisa dilihat pada Tabel 7 di bawah ini
Tabel 7 Hasil Penilaian Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Siklus I Pertemuan II
No Aspek yang diamati Dilakukan Skor ya tidak 1 2 3 4
I Kegiatan awal pembelajaran 1. Memberi salam berdoa dan presensi √ √ 2. Mengkondisikan kelas dan peralatan √ √
51
3. Memberi motivasi pada siswa √ √ 4. Melakukan apersepsi √ √ 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ II Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Membagi siswa dalam kelompok. √ √ 2. Identifikasi dan merumuskan masalah √ √ 3. Membantu siswa merumuskan hipotesis √ √ 4. Meminta siswa melakukan percobaan/kegiatan inkuiri √ √ 5. Membantu siswa menganalisis data √ √ 6. Menjadi fasilitator saat penyajian hasil hipotesis √ √ 7. Merumuskan kesimpulan bersama siswa √ √ III Kegiatan Akhir 1. Memberi penguatan √ √ 2. Melakukan evaluasi √ √ 3. Melakukan tindak lanjut √ √
Jumlah Skor 43 Presentase Nilai 71,66
Kategori Baik
Pada pembelajaran Siklus I pertemuan kedua aspek yang direncanakan sudah dilaksanakan tapi belum maksimal. 4.1.2.5 Hasil Refleksi
Pada tahap ini akan mengkaji proses pembelajaran pada siklus I dengan melibatkan teman sejawat dengan tujuan agar mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer. Menurut pengamatan observer pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus I, kinerja guru mendapat nilai presentase 60% dan 71,66% karena dalam proses pembalajaran guru kurang maksimal dan siswa kurang aktif, masih ada anak yang berbicara dengan teman sebangku. Saran dari observer agar guru lebih baik dalam mempersiapkan pembelajaran dan guru menasehati anak yang berbicara dengan teman sebangku ketika guru menerangkan.
4.1.3 Siklus II 4.1.3.1 Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari 2 Rencana Pelajaran, soal evaluasi dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Pelaksanaan Siklus II tanggal 27 Agustus 2013 dan 30 Agustus 2013. Pada perencanaan menyusun: 1) rencana pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri
52
dengan memanfaatkan media konkret dan gambar pada materi mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan untuk mempertahankan hidup, 2) menyiapkan media pembelajaran tumbuhan berduri (mawar, bambu, eforbia) dan gambar tumbuhan enceng gondok, teratai, kantong semar dan venus, 3) menyiapkan lembar observasi kinerja guru dan aktivitas belajar siswa yang digunakan dalam pengamatan oleh observer, 4) menyiapkan soal evaluasi dengan materi penyesuaian diri tumbuhan untuk mempertahankan hidup. 4.1.3.2 Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2013 dan 30 Agustus 2013 di Kelas V dengan jumlah siswa 30 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada awal pertemuan guru: 1) menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai, 2) memberikan motivasi dengan tanya jawab yang berhubungan dengan materi.
Pada kegiatan inti guru: 1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah berkaitan dengan bentuk penyesuaian diri tumbuhan untuk melindungi diri dari musuh dan menjaga kelangsungan hidup, 2) merumuskan hipotesis, 3) merancang dan melakukan percobaan, 4) menganalisis data, 5) menyajikan hasil hipotesis, 6) merumuskan kesimpulan.
Pada kegiatan akhir 1) siswa mengumpulkan penugasan diskusi kelompok, 2) siswa mengerjakan soal-soal latihan, 3) guru melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara terpogram dan terencana, 4) guru memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran, 5) guru memberikan tugas rumah, 6) guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan datang dan 7) guru menutup pelajaran dengan memotivasi siswa agar lebih giat belajar sebagai tindak lanjut.
Pertemuan kedua siklus II langkah-langkah pembelajaran berbasis inkuiri hampir sama dengan pertemuan pertama. Sebelum pembelajaran inti didahului dengan mengoreksi tugas rumah yang diberikan pada pertemuan pertama. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal evaluasi siklus II dengan tujuan untuk mengetahui
53
tingkat keberhasilan tindakan guru yang telah dilakukan dengan menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri. 4.1.3.3 Hasil Tindakan
Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran IPA dengan menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri pada siklus I memperoleh penilaian yang dilakukan oleh observasi tertera pada Tabel 8 di bawah ini
Tabel 8 Hasil Penilaian Aktivitas Siswa Kelas V SDN Sawahjoho 01 pada Siklus II
Pelaksanaan Skor yang diperoleh Presentase Kriteria
Pertemuan I 49 87,5 Baik Sekali
Pertemuan II 58 96,6 Baik Sekali
Pada pertemuan pertama Siklus II hasil penilaian pengamatan siswa 87,5% dengan kategori baik sekali dan pada pertemuan kedua presentasenya 96,6% dengan kategori baik sekali. Secara klasikal aktivitas siswa kelas V sudah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan.
Hasil belajar siswa dari evaluasi yang dilaksanakan pada pertemuan kedua siklus II setelah diadakan perbaikan dan pengayaan tertera pada Tabel 9 di bawah ini
Tabel 9 Distribusi Data Nilai Tes Formatif Siswa Pada Pembelajaran Siklus II
Nilai ( x ) Frekuensi Presentase (%) Keterangan 85 – 100 75 – 84 65 – 74 55 – 64 45 – 54 30 – 44 0 - 29
22 6 1 - 1 - -
74% 20% 3% -
3% - -
KKM = 65 KKM ≥ 65 : Tuntas KKM ≤ 65 : Tidak Tuntas
Jumlah 30 100% Tuntas 29 97% Tidak Tuntas 1 3% Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 50
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 90 dan ketuntasan belajar mencapai 97% atau ada 29 siswa dari 30 siswa yang sudah tuntas dalam belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. adanya peningkatan hasil belajar siswa karena siswa sudah mulai akrab dengan pengajaran berbasis inkuiri. Di
54
samping itu ada perasaan senang pada diri siswa dengan adanya cara belajar yang baru karena itu adalah pengalaman pertama bagi siswa.
Gambar 6
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas V SDN Sawahjoho 01
Gambar 6 ketuntasan hasil belajar IPA Siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Sawahjoho 01 pada Siklus II, jumlah siswa yang mencapai ≥65 atau yang memenuhi KKM meningkat. Pada Siklus II hasil yang dicapai sudah melebihi standar yang ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini yaitu 80%. Objek penelitian kelas V dengan jumlah siswa 30, dari data jumlah siswa yang tuntas 97% (29 siswa) dan nilai rata-rata pada siklus II adalah 90. Hasil tersebut menunjukkan keberhasilan individu dan sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian. 4.1.3.4 Hasil Observasi
Penilaian dilakukan oleh observer pada proses pembelajaran berlangsung dengan cara melakukan pengamatan menggunakan lembar observasi kinerja guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis inkuiri memperoleh nilai tampak pada Tabel 10 di bawah ini
Tabel 10 Hasil Penilaian Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Siklus II Pertemuan I
No Aspek yang diamati Dilakukan Skor ya Tidak 1 2 3 4
I Kegiatan awal pembelajaran 1. Memberi salam berdoa dan presensi √ √ 2. Mengkondisikan kelas dan peralatan √ √ 3. Memberi motivasi pada siswa √ √
97%
3%
Tuntas Tidak Tuntas0%20%40%60%80%
100%120%
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
55
4. Melakukan apersepsi √ √ 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ II Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Membagi siswa dalam kelompok. √ √ 2. Identifikasi dan merumuskan masalah √ √ 3. Membantu siswa merumuskan hipotesis √ √ 4. Meminta siswa melakukan percobaan/kegiatan inkuiri √ √ 5. Membantu siswa menganalisis data √ √ 6. Menjadi fasilitator saat penyajian hasil hipotesis √ √ 7. Merumuskan kesimpulan bersama siswa √ √ III Kegiatan Akhir 1. Memberi penguatan √ √ 2. Memberikan soal-soal latihan √ √ 3. Melakukan tindak lanjut √ √
Jumlah Skor 52 Presentase Nilai 86%
Kategori Baik Sekali Pada pertemuan kedua Siklus II nilai kinerja tertera pada Tabel 11 di bawah ini
Tabel 11 Hasil Penilaian Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Siklus II Pertemuan II
No Aspek yang diamati Dilakukan Skor ya Tidak 1 2 3 4
I Kegiatan awal pembelajaran 1. Memberi salam berdoa dan presensi √ √ 2. Mengkondisikan kelas dan peralatan √ √ 3. Memberi motivasi pada siswa √ √ 4. Melakukan apersepsi √ √ 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ II Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Membagi siswa dalam kelompok. √ √ 2. Identifikasi dan merumuskan masalah √ √ 3. Membantu siswa merumuskan hipotesis √ √ 4. Meminta siswa melakukan percobaan/kegiatan inkuiri √ √ 5. Membantu siswa menganalisis data √ √ 6. Menjadi fasilitator saat penyajian hasil hipotesis √ √ 7. Merumuskan kesimpulan bersama siswa √ √ III Kegiatan Akhir 1. Memberi penguatan √ √ 2. Melakukan evaluasi √ √ 3. Melakukan tindak lanjut √ √
Jumlah Skor 58 Presentase Nilai 94,64%
Kategori Baik Sekali
56
Kinerja guru pada pertemuan kedua Siklus II memeproleh skor 58 dengan presentase 94,64% ini dikategorikan baik sekali. 4.1.3.5 Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupuan yang masih kurang, baik dalam proses belajar mengajar dengan penerpan pembelajaran berbasis inkuiri. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Selama proses belajar mengajar, guru telah melaksanakan semua pembelajaran
dengan baik meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna tetapi presentase pelakanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.
2) Berdasarkan data hasil pengamatan, diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung.
3) Kekurangan-kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4) Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan. 4.2 Hasil Analisis Data
Pengamatan yang dilakukan oleh observer menghasilkan data hasil belajar IPA dengan menerapkan pembelajaran kontekstual komponen inkuiri pada Kelas V pada Siklus I dan Siklus II sebagai berikut: 4.2.1 Kinerja Guru Dengan Menerapkan Pembelajaran Kontekstual Komponen Inkuiri
Hasil penilaian guru dapat dilihat pada Tabel 12 di bawah ini: Tabel 12
Perbandingan Kegiatan Guru dengan Menerapkan Pembelajaran Kontekstual Komponen Inkuiri Siklus I dan Siklus II
Aktivitas Mengajar Perolehan Skor
Skor Maksimum
Nilai Presentase Kriteria
Siklus I Pertemuan I 36 60 60% Cukup Baik
Siklus I Pertemuan II 43 60 71,66% Baik
Siklus II Pertemuan I 52 60 86% Baik sekali
Siklus II Pertemuan II 58 60 94,64% Baik sekali
57
Jika dilihat dari indikator yang ditetapkan dari seluruh kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kontekstual komponen inkuiri, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran telah berhasil. Peningktan kinerja guru dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini:
Gambar 7
Perbandingan Kinerja Guru Siklus I dan Siklus II 4.2.2 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Sawahjoho 01
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Sawahjoho 01 dari pencatatan guru dan observer dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini:
Tabel 13 Hasil Perbandingan Tes Formatif Pembelajaran IPA
Interval Pra Siklus Siklus I Siklus II
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
85 – 100 75 – 84 65 – 74 55 – 64 45 – 54 30 – 44 0 - 29
3 1 6 - 8 12 -
10% 3%
20% 0%
27% 40%
-
7 5 9 - 8 1 -
23% 17% 30% 0%
27% 3% -
22 6 1 - 1 - -
74% 20% 3% -
3% - -
Jumlah 30 100% 30 100% 30 100% Tuntas 10 33% 21 70% 29 97% Tidak Tuntas 20 67% 9 30% 1 3% Nilai Tertinggi 90 100 100 Nilai Terendah 30 40 50
60% 71.66%86% 94.64%
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%100%
siklus I Pertemuan I
siklus I Pertemuan II
siklus II Pertemuan I
siklus II Pertemuan II
Presentase
58
Pada Tabel 13 tertera kenaikan dari pra siklus samapi siklus II hasil belajar IPA pada siswa yang dicapai. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 8 di bawah ini:
Gambar 8
Grafik Kenaikan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Sawahjoho 01 Pra Siklus, siklus I dan Siklus II
Dari gambar 8 tertera kenaikan dari pra siklus sampai siklus II yaitu pra siklus
yang tuntas hanya 10 siswa (33%), pada siklus I yang tuntas 21 siswa (70%) dan pada siklus II yang tuntas 29 siswa (97%). Secara klasikal ketuntasannya 97% sehingga penelitian ini sudah melebihi indikator keberhasilan.
4.3 Pembahasan 4.3.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengajaran kontekstual komponen inkuiri memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan guru selama ini. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
33%
70%
97%
67%
30%
3%0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
59
Berdasarkan hasil belajar siswa, diperoleh data dari 30 siswa terdapat 29 siswa yang tuntas, sehingga ada satu siswa yang belum tuntas. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut: 1. Siswa memiliki daya serap dalam menerima pelajaran sangat rendah. Hal tersebut
dapat dilihat pada hasil belajar siswa yang rendah. 2. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas I sampai kelas IV, siswa tersebut
sering tidak masuk sekolah karena mengikuti orang tuanya keluar kota. 3. Faktor lingkungan keluarga/orang tua yang bekerja sebagai buruh di Jakarta
menyebabkan siswa kurang mendapat perhatian dan bimbingan dalam belajar. Hal tersebut berdasarkan wawancara dengan nenek yang mengasuh siswa.
4.3.2 Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
kontekstual komponen inkuiri dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap proses mengingat kembali materi yang telah diterima selama ini yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus meningkat. 4.3.3 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran kontekstual komponen inkuiri yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah pengajaran kontekstual komponen inkuiri dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul diantaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan, menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan balik/evalusi/tanya jawab di mana prosentasenya untuk aktivitas di atas cukup besar.