bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...

44
Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 452/UN.40.7/01/LT/2013 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Tinjauan Umum Perusahaan Penelitian ini menggunakan 10 perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berikut profil singkat dari 10 perusahaan pertambangan tersebut: 1. PT. Aneka Tambang Tbk ANTAM didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara pada tahun 1968 melalui merjer beberapa Perusahaan tambang dan proyek tambang milik pemerintah, yaitu Badan Pimpinan Umum Perusahaan-perusahaan Tambang Umum Negara, Perusahaan Negara Tambang Bauksit Indonesia, Perusahaan Negara Tambang Emas Tjikotok, Perusahaan Negara Logam Mulia, PT Nickel Indonesia, Proyek Intan dan Proyek-proyek Bapetamb. Perseroan didirikan dengan nama "Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang" di Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1968. Pada tanggal 14 September 1974, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1974, status Perusahaan diubah dari Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Negara Perseroan Terbatas ("Perusahaan Perseroan") dan sejak itu dikenal sebagai "Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang".

Upload: ledat

Post on 11-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Penelitian ini menggunakan 10 perusahaan pertambangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berikut profil singkat dari 10

perusahaan pertambangan tersebut:

1. PT. Aneka Tambang Tbk

ANTAM didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara pada tahun

1968 melalui merjer beberapa Perusahaan tambang dan proyek tambang

milik pemerintah, yaitu Badan Pimpinan Umum Perusahaan-perusahaan

Tambang Umum Negara, Perusahaan Negara Tambang Bauksit Indonesia,

Perusahaan Negara Tambang Emas Tjikotok, Perusahaan Negara Logam

Mulia, PT Nickel Indonesia, Proyek Intan dan Proyek-proyek Bapetamb.

Perseroan didirikan dengan nama "Perusahaan Negara (PN) Aneka

Tambang" di Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1968. Pada tanggal 14 September 1974,

berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1974, status Perusahaan

diubah dari Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Negara Perseroan

Terbatas ("Perusahaan Perseroan") dan sejak itu dikenal sebagai

"Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang".

58

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun

1997 ANTAM menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya

di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1999, ANTAM mencatatkan sahamnya

di Australia dengan status foreign exempt entity dan pada tahun 2002 status

ini ditingkatkan menjadi ASX Listing yang memiliki ketentuan lebih ketat.

(http://www.antam.com/)

2. PT Adaro Energy Tbk

Bermula dari tahun 1982 kontrak untuk mengeksplorasi dan

mengembangkan sumber daya batubara ditandatangani antara perusahaan

eksplorasi dan analisis mineral pemerintah Spanyol dengan Pemerintah

Indonesia. PKP2B berlaku sampai dengan tahun 2022. Tahun 1989

perjanjian disepakati antara New Hope (Australia) dan pemegang saham

Indonesia untuk mengambil alih kepemilikan dan manajemen konsesi PT

Adaro Indonesia. Tahun 1991, PT Adaro Indonesia memperoleh merek

dagang internasional untuk Envirocoal karena kadar abu, sulfur dan nitrogen

oksida yang sangat rendah.

PT Adaro Energy Tbk didirikan berdasarkan Akta Notaris Sukawaty

Sumadi, S.H., Notaris di Jakarta, No. 25, tertanggal 28 Juli 2004. Pada

bulan Juli 2008, Adaro melakukan Penawaran Umum Saham Perdana

sebanyak 11.139.331.000 lembar saham yang merupakan 34,8% dari

31.985.962.000 modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

59

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Penawaran kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia

tanggal 16 Juli 2008. (http://www.adaro.com/)

3. PT ATPK Resources Tbk

Perseroan didirikan pada tahun 1988 di Medan dengan nama PT

Anugrah Tambak Perkasindo. Pada tahun 2002, Perseroan melakukan

Penawaran Umum Saham Perdana dan selanjutnya mencatatkan seluruh

saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Jakarta

(Company Listing) pada tanggal 17 April 2002. Keputusan RUPSLB

Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 7 Juni 2006 menyetujui

perubahan nama Perseroan semula dari PT Anugrah Tambak Perkasindo

Tbk. menjadi PT ATPK Resources Tbk., perubahan domisili Perseroan dari

Medan ke Jakarta, dan diversifikasi bidang usaha Perseroan ke bidang usaha

pertambangan umum dan pembangunan infrastruktur. Keputusan RUPSLB

Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 30 Nopember 2006

menyetujui penambahan kegiatan usaha utama Perseroan ke bidang

pertambangan batu bara, pertambangan minyak dan gas bumi dan bidang

industri pembangkit tenaga listrik swasta sebagai usaha turunannya.

Perseroan memulai investasi pada bidang batubara dengan mengakuisisi PT

Modal Investasi Mineral (MIM) dimana pada saat terjadinya investasi oleh

Perseroan.

(http://www.atpkresources.co.id/)

60

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

4. PT Medco Energi Internasional Tbk

PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco Energi Korporat/ Medco

Energi/ Perseroan) didirikan pada 9 Juni 1980 berdasarkan hukum Republik

Indonesia (Indonesia). Nama Perseroan telah berubah tiga kali, dari PT Meta

Epsi Pribumi Drilling Company pada saat awal pendiriannya (1980)

menjadi PT Medco Energi Corporation sebelum Penawaran Perdana saham

ke Publik di tahun 1994 dan yang terakhir berubah menjadi PT Medco

Energi Internasional Tbk pada tahun 2000, sebagai tindak lanjut dari

selesainya restrukturisasi hutang pada akhir tahun 1999. Perseroan memulai

usahanya sebagai perusahaan penyedia jasa anjungan pemboran dan

merupakan kontraktor pemboran swasta Indonesia pertama.

Medco Energi adalah pertama Indonesia operasi perusahaan dalam

eksplorasi migas dan usaha produksi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

sejak tahun 1994. Sekarang, MedcoEnergi telah mengubah dirinya dari

perusahaan lokal menjadi perusahaan energi yang beroperasi di Indonesia

dan luar negeri, dengan fokus tentang Minyak dan Gas Bumi, pembangkit

listrik dan bahan bakar terbarukan.

(http://www.medcoenergi.com/)

5. PT Bukit Asam Tbk

PT Bukit Asam (Persero) Tbk, sekarang dikenal dengan sebutan

PTBA, didirikan pada 2 Maret 1981 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI

Nomor 42 Tahun 1980. Perseroan terdaftar sebagai perusahaan publik di

61

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan nama tagline PTBA, pada 23 Desember

2002. Perseroan tergabung dalam Asosiasi Produsen Batubara Indonesia

(APBI) dan Indonesian Mining Asociation (IMA) serta tergabung ke dalam

kelompok badan usaha milik negara (BUMN).

Pada awalnya Perseroan menjalankan usaha pertambangan batubara

melalui 2 unit pertambangan, yakni Unit Pertambangan Tanjung Enim

(UPT) dengan lokasi 200 km arah barat daya Palembang, dan Unit

Pertambangan Ombilin (UPO) di Sawah Lunto, 90 km arah tenggara Kota

Padang. Kini Perseroan juga beroperasi di dekat Samarinda (Kalimantan

Timur).

Seiring dengan kebijakan pengembangan ketahanan energi nasional,

Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha briket

batubara di Tanjung Enim - Sumatera Selatan, Natar - Lampung, dan Gresik

di Jawa Timur, dan sejumlah anak perusahaan yang bergerak dalam usaha

terkait batubara. Dengan demikian, kini Perseroan mengelola dua unit usaha

operasional, yakni pertambangan batubara dan memproduksi briket.

Perseroan mendistribusikan produk batubara kepada konsumen melalui

pelabuhan utama di Lampung dan Palembang di Sumatera dan di Palaran,

Samarinda (Kalimantan Timur). Sementara produk briket langsung

didistribusikan kepada konsumen di sekitar unit-unit produksi terkait.

(http://ptba.co.id/)

62

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

6. PT Darma Henwa Tbk

PT Darma Henwa Tbk (dahulu PT HWE Indonesia) (DEWA)

didirikan tanggal 08 Oktober 1991 dan memulai kegiatan usaha

komersialnya pada tahun 1996. Kantor pusat DEWA berlokasi di Gedung

Bakrie Tower Lantai 8, Rasuna Epicentrum, Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan

Jakarta, 12940 dan proyek berlokasi di Bengalon, Kalimantan Timur; Asam

Asam, Kalimantan Selatan; Binungan Timur, Kalimantan Timur.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

DEWA terdiri dari jasa kontraktor pertambangan, umum, serta pemeliharaan

dan perawatan peralatan pertambangan. Pada saat ini DEWA baru berusaha

di bidang jasa kontraktor pertambangan umum. Pada tanggal 12 September

2007, DEWA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham DEWA (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 3.150.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per

saham dengan harga penawaran Rp335,- per saham dan disertai

4.200.000.000 Waran seri I dan periode pelaksanaan mulai dari 26 Maret

2008 sampai dengan 24 September 2010 dengan harga pelaksanaan sebesar

Rp340,- per saham. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa

Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 26 September 2007.

(http://www.ptdh.co.id/)

63

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

7. PT Bayan Resources Tbk

Pendiri Dato 'Low Tuck Kwong memulai bisnis di Indonesia pada

tahun 1973 ketika ia mendirikan sebuah perusahaan konstruksi yang

mengkhususkan diri dalam pekerjaan sipil umum, pekerjaan tanah dan

konstruksi kelautan. Pengalaman yang luas perusahaan dan pengetahuan

dalam teknik sipil memungkinkan untuk menjelajah ke kontrak

pertambangan batubara pada tahun 1988. Setelah itu pada bulan November

1997, Dato 'Low mengakuisisi konsesi tambang pertamanya melalui PT.

Gunungbayan Pratamacoal dan PT Dermaga Perkasapratama yang memiliki

dan mengoperasikan Terminal Batubara Balikpapan pada tahun 1998. Sejak

itu, sejumlah konsesi baru telah diperoleh dan diformalkan ke dalam

struktur holding hukum melalui PT Bayan Resources. The Bayan Group,

melalui berbagai perusahaan, memiliki hak eksklusif untuk menambang

bawah lima Kontrak Batubara Pekerjaan (CCOW) dan tiga Kuasa

Pertambangan yang (KP) yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia atas

konsesi seluas 81.265 Ha, The Bayan Kelompok sumber daya batubara dan

cadangan telah diverifikasi secara independen dan bersertifikat standar

JORC internasional oleh konsultan pertambangan pihak ketiga.

(http://www.bayan.com.sg)

8. PT Elnusa Tbk

PT Elnusa Tbk didirikan sebagai PT Electronika Nusantara

berdasarkan Undang-Undang Perusahaan Indonesia Pendirian No.18 dan

64

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

oleh 9 September 1969 dinamai PT Elnusa. Elnusa dimulai sebagai sebuah

operasi pendukung perusahaan jasa gas PT Pertamina minyak dan milik

negara. Layanan yang diberikan meliputi pemeliharaan dan perbaikan kapal

kapal elektronik peralatan komunikasi Pertamina, peralatan navigasi dan

sistem radar. PT Elnusa Tbk. secara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia

pada tanggal 6 Februari 2008.

(http://www.elnusa.co.id/)

9. PT Indo Tambangraya Megah Tbk

Didirikan pada tahun 1987, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM)

adalah perusahaan pemasok batubara terkemuka Indonesia untuk pasar

energi dunia. Sejak berdiri, ITM telah dikenal sebagai produsen utama

batubara dan telah membangun basis pelanggan yang beraneka ragam.

Indo Tambangraya Megah berdiri pada tahun 1987 sebagai Perseroan

Terbatas, kemudian pada tahun 2007 diakuisisi oleh Grup Banpu Thailand

dan selanjutnya pada bulan Desember 2007 menjadi perusahaan terbuka.

Pada tahun 2008, saham PT Centralink Wisesa International dialihkan ke

Banpu Minerals (Singapore) Pte. Ltd. Sebesar 73,72% dan porsi saham

publik menjadi 26,28%. Pada tahun 2010, Banpu Minerals (Singapore)

PTe. Ltd. Menjual sahamnya sebesar 8,72% kepada publik dan

mempertahankan kepemilikan mayoritas sebesar 65% dan selebihnya

dimiliki masyarakat dengan jumlah rendah lebih dari 5% masing-masing.

(http://www.itmg.co.id/)

65

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

10. PT Perdana Karya Perkasa Tbk

PT Perdana Karya Perkasa Tbk didirikan pada tanggal 7 Desember

1983 di Samarinda dengan tujuan untuk melaksanakan kegiatan usaha di

bidang persewaan alat berat. Bidang usaha jasa konstruksi menyusul

dioperasikan dua tahun setelah pendiriannya. Kemudian berturut-turut

bidang usaha jasa pertambangan batubara dioperasikan sejak tahun 1996,

dan aktivitas pertambangan batubara dijalani sejak tahun 2005. Sebelumnya

secara resmi Perseroan terdaftar sebagai perusahaan jasa konstruksi. Pada

akhir tahun 2006, bersamaan dengan pelaksanaan restrukturisasi dalam

rangka persiapan Penawaran Umum, Perseroan menjadi perusahaan dengan

bidang usaha utama pertambangan batubara. Pada tahun yang sama

Perseroan juga mengakuisisi 80% kepemilikan saham PT Semoi Prima

Lestari yang memiliki areal konsesi batubara seluas 3.557 ha berlokasi di

Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang

selanjutnya menjadi Anak Perusahaan. Pada tahun 2007 Perseroan

melakukan langkah penting menawarkan sebagian saham-sahamnya kepada

kepemilikan publik, sekaligus mencatatkan seluruh saham-sahamnya pada

Bursa Efek Indonesia.

( http://www.pkpk-tbk.co.id/)

66

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.1.2.1 Profitabilitas

Profitabilitas dihitung dengan indikator Return On Equity yang dianggap

sebagai representasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

bagi para pemegang sahamnya. Formulasi perhitungannya adalah:

return on equity = %

Berikut ini adalah Return On Equity masing masing perusahaan yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini:

Tabel 4.1

Return On Equity tahun 2009-2011

No Perusahaan Tahun

2009 2010 2011

1 PT Aneka Tambang Tbk 7,42% 17,57% 17,87%

2 PT Adaro Energy Tbk 25,03% 11,88% 22,91%

3 PT ATPK Resources Tbk -27,65% -29,62% -64,31%

4 PT Medco Energi Internasional Tbk 2,71% 10,57% 56,86%

5 PT Bukit Asam Tbk 47,84% 31,55% 37,79%

6 PT Darma Henwa Tbk -0,67% 0,17% -7,66%

7 PT Bayan Resources Tbk 5,64% 25,20% 32,46%

8 PT El Nusa Tbk 28,89% 3,35% 33,02%

9 PT Indo Tambangraya Megah Tbk 42,61% 28,31% 51,01%

10 PT Perdana Karya Perkasa Tbk 10,36% 4,21% -1,54%

Sumber: laporan keuangan perusahaan

Dari tabel 4.1, terlihat bahwa nilai Return On Equity (ROE) setiap

perusahaan pertambangan berbeda-beda. Dimulai dari nilai ROE PT Aneka

Tambang Tbk yang mengalami kenaikan dari tahun 2009 yang mempunyai nilai

67

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

sebesar 7,42% menjadi 17,57% di tahun 2010 dan di tahun 2011 pun naik kembali

menjadi 17,87% , hal ini dikarenakan laba bersih PT Aneka Tambang Tbk dari

tahun 2009-2011 mengalami kenaikan. Tidak hanya laba bersih, nilai ekuitas dari

tahun 2009-2011 pun meningkat sehingga nilai ROE pun mengalami peningkatan,

meski terlihat kenaikan dari tahun 2010 ke tahun 2011 tidak terlalu signifikan.

Nilai ROE PT Adaro Energy Tbk dari tahun 2009-2011 berfluktuatif, yaitu

25,03% menjadi 11,88% dan kembali di nilai 22,91%, penurunan yang terjadi

disebabkan oleh penurunan laba bersih akan tetapi ekuitas yang terus meningkat

sehingga berakibat kepada persentase ROE. Pada 2011, laba bersih meningkat

kembali sehingga nilai ROE pun meningkat.

Berbeda dengan dua perusahaan pertambangan sebelumnya, PT ATPK

Resources Tbk mempunyai nilai ROE yang bernilai minus. Kegiatan operasional

yang terkendala oleh karena adanya perubahan kebijakan prioritas pengembangan

kegiatan usaha oleh manajemen Perseroan serta belum adanya investor yang

berminat untuk kerjasama membuat PT ATPK Resources Tbk mengalami rugi

bersih. Pada 2009 memiliki nilai ROE -27,65% karena perusahaan yang memiliki

rugi bersih. Tahun 2010 meningkat menjadi -29,62%. Walaupun PT ATPK

Resources Tbk sudah mampu meningkatkan laba kotor di tahun 2011 namun laba

kotor ini masih belum bisa menutupi seluruh beban usaha selama tahun 2011 dan

nilai ROE di tahun 2011 meningkat menjadi -64,31%.

Perkembangan nilai ROE PT Medco Energi Internasional Tbk memiliki

kinerja baik, hal ini dibuktikan dengan kenaikan nilai ROE dua tahun berturut-

turut dari tahun 2009-2011. Kenaikan nilai ROE tertinggi yaitu terjadi pada tahun

68

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

2011 dari 10,57% menjadi 56,86%. Dengan kenaikan nilai ROE ini

mengindikasikan bahwa laba bersih PT Medco Energi Internasional selama dua

tahun mengalami kenaikan sedangkan dari sisi ekuitas pun meningkat meski

dengan nilai yang tidak signifikan.

Pada tahun 2010 nilai ROE PT Bukit Asam Tbk mengalami kemerosotan

laba yang diperoleh dan mengakibatkan persentase ROE pun menurun dari

47,84% (2009) menjadi 31,55% (2010). Pada tahun 2011, laba nya pun kembali

naik dan mengakibatkan persentase ROE nya ikut naik pula yaitu menjadi

37,79%.

PT Darma Henwa Tbk mendapat kerugian pada tahun 2009 sehingga nilai

ROE nya pun sebesar -0,67%. Tahun berikutnya PT Darma Henwa Tbk cukup

mampu menaikan laba nya menjadi 0,17%. Namun, pada tahun 2011 nilai ROE

PT Darma Henwa Tbk menurun cukup signifikan menjadi -7,66% karena kembali

mengalami kerugian.

Pada PT Bayan Resources Tbk terjadi kenaikan nilai ROE dua tahun

berturut-turut dari tahun 2009-2011 yang mengindikasi bahwa perusahaan

mempunyai kinerja yang baik dengan mendapat laba yang terus meningkat.

Dengan kenaikan nilai ROE ini mengindikasikan bahwa laba bersih PT Bayan

Resources Tbk selama dua tahun mengalami kenaikan.

Nilai ROE PT El Nusa Tbk sangat fluktuatif. Dimulai dari 28,89% pada

tahun 2009 menjadi 3,35%, penurunan ini terjadi akibat adanya penurunan juga

dalam laba bersih PT El Nusa Tbk. Pada tahun 2011, nilai ROE menjadi

69

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

meningkat seiring dengan meningkatnya laba perusahaan dan melebihi ROE pada

tahun 2009 yaitu 33,02%.

Tidak jauh berbeda dengan PT El Nusa Tbk, perkembangan nilai ROE di

PT Indo Tambangraya Megah Tbk cukup fluktuatif. Diawali di tahun 2009 nilai

ROE sebesar 42,61% dan mengalami penurunan menjadi 28,31% di tahun 2010.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk dapat meningkatkan laba di tahun 2011

sehingga nilai ROE pun meningkat menjadi 51,01%.

PT Perdana Karya Perkasa Tbk memiliki nilai ROE 10,36% pada tahun

2009. Terjadi penurunan laba bersih yang mempengaruhi nilai ROE di tahun 2010

menjadi 4,21%. Pada tahun 2011 PT Perdana Karya Perkasa Tbk belum mampu

mempertahankan laba bersih nya sehingga terjadi kerugian dan berdampak kepada

kinerja ROE yang turun juga menjadi -1,54%.

4.1.2.2 Leverage

Rasio yang digunakan dalam menghitung leverage adalah Debt to Equity

untuk dapat mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang,

dengan formulasi perhitungannya yaitu:

Debt to Equity Ratio =

Berikut ini adalah Debt to Equity masing masing perusahaan yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini:

70

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Tabel 4.2

Debt to Equity Ratio tahun 2009-2011

No Perusahaan Tahun

2009 2010 2011

1 PT Aneka Tambang Tbk 0,21 0,28 0,41

2 PT Adaro Energy Tbk 1,43 1,18 1,32

3 PT ATPK Resources Tbk 0,34 0,69 1,89

4 PT Medco Energi Internasional Tbk 1,85 1,86 2,02

5 PT Bukit Asam Tbk 0,40 0,36 0,41

6 PT Darma Henwa Tbk 0,68 0,37 0,29

7 PT Bayan Resources Tbk 1,95 1,81 1,24

8 PT El Nusa Tbk 1,42 0,91 1,28

9 PT Indo Tambangraya Megah Tbk 0,52 0,51 0,46

10 PT Perdana Karya Perkasa Tbk 1,59 1,43 1,49

Sumber: laporan keuangan perusahaan

Dari tabel di atas, terlihat bahwa perhitungan Debt to Equity Ratio (DER)

perusahaan berbeda, hal itu tergantung pada total debt (total liabilitas) berbanding

dengan total equity. Nilai DER PT Aneka Tambang Tbk pada tahun 2009 sebesar

0.21 dan meningkat di tahun 2010 menjadi 0.28 dan 0,41 di tahun 2011. Hal ini

disebabkan oleh total debt yang semakin tinggi dan diimbangi dengan total

ekuitas yang meningkat juga.

PT Adaro Energy Tbk mengalami hal yang berbeda jika ditinjau dari nilai

DER. Pada tahun 2009, memiliki nilai 1,43 itu menunjukan bahwa total debt yang

dimiliki lebih besar dari total ekuitas. Hal ini memunculkan kecenderungan bahwa

sangat sedikit sekali jaminan ekuitas terhadap kewajiban jika perusahaan

mengalami kerugian. Dua tahun berikutnya pun nilai DER tetap ada di kisaran

lebih dari satu akan tetapi sempat mengalami penurunan menjadi 1,18 dan

kembali naik menjadi 1,32 untuk tahun 2011.

71

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Nilai DER pada tahun 2009 di PT ATPK Resources Tbk mencapai 0,34 di

tahun 2009. Pada dua tahun berikutnya pun nilai DER semakin meningkat

menjadi 0,69 dan 1,89. Hal ini sangat mengindikasikan bahwa total debt yang

harus dibayar oleh PT ATPK Resources Tbk cukup tinggi dibanding dengan total

ekuitas yang cenderung turun di tiap tahunnya.

Perkembangan nilai DER PT Medco Energi Internasional Tbk pun

mengalami peningkatan dari 2009-2011 yaitu 1,85, 1,86 dan 2,02. Total debt yang

dimiliki setiap tahunnya terus meningkat dan ini menambah resiko pelunasan debt

tersebut mengingat total equity yang dimiliki bertambah dengan jumlah yang

tidak signifikan.

PT Bukit Asam mempunyai nilai DER 0,40 di tahun 2009 dan sempat

turun menjadi 0,36 di tahun 2010 tetapi naik kembali di 0,41. Perkembangan nilai

DER berbeda dan bisa dikatakan masih dalam batas yang aman Karena masih ada

di kisaran nilai kurang dari satu.

Berbeda dengan beberapa perusahaan yang sudah dibahas sebelumnya, PT

Darma Henwa mengalami penurunan dalam nilai DER. Pada 2009 mempunyai

nilai 0,68 kemudian menjadi 0,37 di tahun 2010 dan menjadi 0,29 di tahun 2011.

Penurunan yang terjadi mengartikan bahwa total debt yang cenderung turun

dibanding dengan total ekuitas yang mengalami sedikit kenaikan meski tidak

terlalu berpengaruh.

Tahun 2009, PT Bayan Resources memiliki nilai DER 1,95 dan dua tahun

berikutnya turun menjadi 1,81 di tahun 2010 dan 1,24 di tahun 2011. Meski nilai

72

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

debt naik akan tetapi diimbangi dengan kenaikan total ekuitas sehingga nilai DER

periode 2009-2011 turun.

Perkembangan nilai PT El Nusa dari tahun 2009-2011 fluktuatif. Pada

tahun 2009 mempunyai nilai 1,42 dan ternyata mengalami penurunan menjadi

0,91 di tahun 2010. Perusahaan El Nusa tidak bisa menjaga kestabilan nilai DER

sehingga terjadi peningkatan menjadi 1,28. Hal ini buka pertanda yang baik

apalagi untuk para investor karena ini berkaitan dengan pengembalian utang

dengan menggunakan ekuitas yang ada.

Suatu perkembangan nilai DER yang berbeda jika dibandingkan dengan

beberapa perusahaan yang dibahas sebelumnya yaitu PT Indo Tambangraya

Megah. Dalam kurun waktu dari 2009-2011, penurunan nilai DER terjadi

berturut-turut yang pada tahun 2009 sebesar 0,52 dan menurun jadi 0,51 di tahun

2010. Ternyata tahun 2011 menjadi sebesar 0,46. Penurunan ini mengindikasi

bahwa pengembalian utang atas ekuitas akan berlangsung cepat.

PT Perdana Karya Perkasa mempunyai nilai DER yang cukup tinggi,

diawali nilai DER pada tahun 2009 sebesar 1,59 dan sempat mengalami

penurunan menjadi 1,43 di tahun 2010 karena total debt nya menurun. Di tahun

2011, total debt kembali meningkat sehingga nilai DER pun kembali naik menjadi

1,49.

4.1.2.3 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pengukuran tingkat tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan dengan

melakukan perhitungan pada laporan tahunan perusahaan. Untuk menghitung

73

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, penulis menggunakan teknik

penentuan skor dengan dua angka yaitu angka 1 (satu) diberikan apabila suatu

item diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan sampel dan angka 0 (nol)

diberikan pada item yang tidak diungkapkan. Selanjutnya skor dari setiap item

dijumlahkan untuk mendapat keseluruhan nilai. Jumlah pengungkapan tanggung

jawab sosial ada 79 item dan dikategorikan dalam beberapa indikator yaitu:

1. Indikator kinerja ekonomi terdiri dari 9 item.

2. Indikator kinerja lingkungan terdiri dari 30 item.

3. Indikator kinerja tenaga kerja terdiri dari 14 item.

4. Indikator kinerja hak asasi manusia terdiri dari 9 item.

5. Indikator kinerja sosial/masyarakat sosial terdiri dari 8 item.

6. Indikator kinerja produk/tanggung jawab produk terdiri dari 9 item.

Untuk mengetahui tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial maka

dilakukan perhitungan:

Keterangan:

CSRIy : Corporate Social Responsibility Indeks perusahaan y,

ΣXky :Dummy variable: 1 = jika item y diungkapkan; 0 = jika item y tidak

diungkapkan.

79 : jumlah item pengungkapan

74

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Berikut hasil perhitungan jumlah pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan pada PT Aneka Tambang Tbk tahun 2009-2011.

Tabel 4.3

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

PT Aneka Tambang Tbk tahun 2009-2011

KETERANGAN TAHUN

2009 2010 2011

A. Indikator Kinerja Ekonomi 7 9 9

B. Indikator Kinerja Lingkungan 11 30 30

C. Indikator Kinerja Tenaga Kerja 12 14 14

D. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia 7 9 9

E. Indikator Kinerja Sosial/Masyarakat Sosial 3 8 8

F. Indikator Kinerja Produk/Tanggung Jawab Produk 1 9 9

TOTAL 41 79 79

CSRI PT Aneka Tambang Tbk tahun 2009 %

CSRI PT Aneka Tambang Tbk tahun 2010

CSRI PT Aneka Tambang Tbk tahun 2011

PT Aneka Tambang Tbk merupakan salah satu perusahaan pertambangan

yang setiap tahunnya secara konsisten melaporkan laporan tahunan perusahaan

dan melaporkan tanggung jawab sosial perusahaan. Ada sedikit yang berbeda

dalam melaporkan tanggung jawab sosial perusahaan yaitu dibuat terpisah dari

laporan tahunan dan diulas dengan lebih lengkap pada laporan keberlanjutan

perusahaan. Data-data yang diambil untuk menilai pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan pada tahun 2009 adalah dari laporan tahunan sedangkan pada

tahun 2010 dan 2011 diambil dari laporan keberlanjutan.

Berdasarkan tabel 4.3 dan hasil perhitungan di atas dapat terlihat bahwa

nilai pengungkapan tanggung jawab sosial PT Aneka Tambang Tbk makin lama

75

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

makin meningkat. Hal ini dapat terlihat dengan kelengkapan item yang terus

bertambah dan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan GRI. Dalam

rentang waktu tiga tahun ini PT Aneka Tambang Tbk telah mengungkap semua

item tanggung jawab sosialnya dengan jelas dan rinci.

Selanjutnya adalah perhitungan mengenai pengungkapan tanggung jawab

sosial PT Adaro Energy Tbk dari tahun 2009-2011

Tabel 4.4

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

PT Adaro Energy Tbk tahun 2009-2011

KETERANGAN TAHUN

2009 2010 2011

A. Indikator Kinerja Ekonomi 6 6 6

B. Indikator Kinerja Lingkungan 15 16 16

C. Indikator Kinerja Tenaga Kerja 10 11 12

D. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia 3 4 5

E. Indikator Kinerja Sosial/Masyarakat Sosial 5 5 5

F. Indikator Kinerja Produk/Tanggung Jawab Produk 7 8 8

TOTAL 46 50 52

CSRI PT Adaro Energy Tbk tahun 2009

CSRI PT Adaro Energy Tbk tahun 2010

CSRI PT Adaro Energy Tbk tahun 2011

Berdasarkan tabel 4.4 yang berisi hasil kuantifikasi item pengungkapan

tanggung jawab sosial sesuai GRI dari laporan tahunan yang dibuat oleh

perusahaan PT Adaro Energi Tbk, maka didapatkan pula hasil perhitungannya

yaitu 58,23% pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 63,29% di tahun 2010.

Pada tahun 2011 pun mempunyai nilai 65,82%. Hal ini menunjukan adanya

peningkatan manfaat yang didapatkan dengan mengungkapkan tanggung jawab

76

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

sosial perusahaan, dapat terlihat bahwa dalam kurun waktu tiga tahun meningkat

terus menerus dengan hasil yang didapat lebih dari 50%.

PT ATPK Resources Tbk pun mengungkap tanggung jawab sosialnya dan

telah dirinci dalam tabel di bawah ini

Tabel 4.5

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

PT ATPK Resorces Tbk tahun 2009-2011

KETERANGAN TAHUN

2009 2010 2011

A. Indikator Kinerja Ekonomi 3 3 3

B. Indikator Kinerja Lingkungan 0 0 0

C. Indikator Kinerja Tenaga Kerja 7 7 7

D. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia 0 0 0

E. Indikator Kinerja Sosial/Masyarakat Sosial 0 0 0

F. Indikator Kinerja Produk/Tanggung Jawab Produk 0 0 0

TOTAL 10 10 10

CSRI PT ATPK Resources Tbk tahun 2009

CSRI PT ATPK Resources Tbk tahun 2010

CSRI PT ATPK Resources Tbk tahun 2011

PT ATKP Resources Tbk yang berdiri tahun 1988 dan baru listing di

Bursa Efek Indonesia tanggal 17 April 2002 ternyata masih belum melaporkan

tanggung jawab sosialnya dengan lengkap. Hal ini bisa terlihat dari hasil di tabel

4.5 yang berisi hasil kuantifikasi item pengungkapan tanggung jawab sosial sesuai

GRI. Pada tahun 2009-2011 pengungkapan tanggung jawab sosial bernilai sama

yaitu 12,65% dan itu hanya mengungkap 7 item yang terdapat dalam indikator

kinerja ekonomi dan indikator kinerja tenaga kerja sedangkan indikator yang

lainnya masih belum diungkapkan dalam laporan tahunan PT ATKP Resources

Tbk.

77

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Laporan tahunan PT Medco Energi Tbk pun turut disimak untuk menilai

kelengkapan dari pengungkapan tanggung jawab sosial, berikut hasilnya:

Tabel 4.6

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

PT Medco Energi Tbk tahun 2009-2011

KETERANGAN TAHUN

2009 2010 2011

A. Indikator Kinerja Ekonomi 5 6 6

B. Indikator Kinerja Lingkungan 14 12 18

C. Indikator Kinerja Tenaga Kerja 10 10 11

D. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia 3 3 3

E. Indikator Kinerja Sosial/Masyarakat Sosial 4 4 4

F. Indikator Kinerja Produk/Tanggung Jawab Produk 2 2 2

TOTAL 38 37 44

CSRI PT Medco Energi Tbk tahun 2009

CSRI PT Medco Energi Tbk tahun 2010

CSRI PT Medco Energi Tbk tahun 2011

Penilaian item pengungkapan tanggung jawab sosial yang terdapat dalam

laporan tahunan PT Medco Energi Tbk mempunyai hasil yaitu 48,10% pada tahun

2009 kemudian terjadi penurunan menjadi 46,84 pada tahun 2010. Penurunan

disebabkan oleh adanya suatu item dalam indikator kinerja lingkungan yang

diungkapkan ketika tahun 2009 tetapi tidak diungkapkan lagi dalam tahun 2010.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun 2011 memiliki nilai pengungkapan

yang jauh meningkat dari sebelumnya yaitu menjadi 55,70%. Hal ini karena

pengungkapan dalam indikator kinerja lingkungan yang banyak diungkapkan

dalam laporan tahunan PT Medco Energi Tbk tahun 2011.

78

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Berikut hasil kuantifikasi pengungkapan tanggung jawab sosial dalam

laporan tahunan PT Bukit Asam Tbk:

Tabel 4.7

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

PT Bukit Asam Tbk tahun 2009-2011

KETERANGAN TAHUN

2009 2010 2011

A. Indikator Kinerja Ekonomi 5 9 9

B. Indikator Kinerja Lingkungan 14 30 30

C. Indikator Kinerja Tenaga Kerja 11 14 14

D. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia 1 9 9

E. Indikator Kinerja Sosial/Masyarakat Sosial 3 8 8

F. Indikator Kinerja Produk/Tanggung Jawab Produk 3 9 9

TOTAL 37 79 79

CSRI PT Bukit Asam Tbk tahun 2009

CSRI PT Bukit Asam Tbk tahun 2010

CSRI PT Bukit Asam Tbk tahun 2011

PT Bukit Asam Tbk merupakan salah satu perusahaan yang memisahkan

laporan tanggung jawab sosialnya dalam bentuk laporan keberlanjutan atau

sustainability report dan itu terpisah dari laporan tahunan. Meski demikian, tetap

saja nilai CSR PT Bukit Asam Tbk pada tahun 2009 hanya sebesar 48,84%,

banyak sekali indikator kinerja yang dirinci per item yang tidak ditemukan disana.

Hasil yang jauh berbeda adalah ketika mengecek laporan keberlanjutan pada

tahun 2010 dan 2011, terdapat pemaparan yang sangat jelas dan rinci mengenai

semua indikator yang disebutkan oleh GRI.

79

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Rincian pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan PT

Darma Henwa Tbk:

Tabel 4.8

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

PT Darma Henwa Tbk tahun 2009-2011

KETERANGAN TAHUN

2009 2010 2011

A. Indikator Kinerja Ekonomi 5 6 6

B. Indikator Kinerja Lingkungan 6 6 6

C. Indikator Kinerja Tenaga Kerja 11 11 11

D. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia 1 1 1

E. Indikator Kinerja Sosial/Masyarakat Sosial 1 1 1

F. Indikator Kinerja Produk/Tanggung Jawab Produk 2 2 2

TOTAL 26 27 27

CSRI PT Darma Henwa Tbk tahun 2009

CSRI PT Darma Henwa Tbk tahun 2010

CSRI PT Darma Henwa Tbk tahun 2011

Nilai yang didapatkan oleh PT Darma Henwa Tbk cukup rendah jika

dibandingkan dengan beberapa perusahaan tambang yang sebelumnya sudah

dihitung mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan.

Jika dirinci, pada tahun 2009 mendapatkan 32,91% dan meningkat menjadi

34,18% untuk tahun 2010. Selama tahun 2009-2010 jumlah pengungkapan

tanggung jawab sosial PT Darma Henwa mengalami peningkatan karena ada

pengungkapan mengenai prosedur penerimaan pegawai. Tetapi jika melihat pada

tahun 2011, nilai pengungkapan tanggung jawab sosialnya memiliki nilai yang

sama dengan nilai pengungkapan tanggung jawab sosial di tahun 2010 yaitu

34,18%.

80

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Berikut hasil perhitungan tanggung jawab sosial perusahaan pada PT

Bayan Resources Tbk:

Tabel 4.9

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

PT Bayan Resources tahun 2009-2011

KETERANGAN TAHUN

2009 2010 2011

A. Indikator Kinerja Ekonomi 5 5 5

B. Indikator Kinerja Lingkungan 5 5 5

C. Indikator Kinerja Tenaga Kerja 7 7 7

D. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia 0 0 0

E. Indikator Kinerja Sosial/Masyarakat Sosial 1 1 1

F. Indikator Kinerja Produk/Tanggung Jawab Produk 2 1 1

TOTAL 20 19 19

CSRI PT Bayan Resources Tbk tahun 2009

CSRI PT Bayan Resources Tbk tahun 2009

CSRI PT Bayan Resources Tbk tahun 2009

Hasil perhitungan pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilihat dari

laporan tahunan perusahaan PT Bayan Resources Tbk mempunyai nilai yang

cukup rendah dibandingkan perusahan yang sebelumnya dibahas yaitu mendapat

nilai sebesar 25,32% pada tahun 2009. Pada tahun 2010 justru nilainya semakin

berkurang yaitu 20,45%, hanya ditemukan 19 item yang berhubungan dengan

tanggung jawab sosial yang diungkapkan di laporan tahunan. Sama seperti tahun

sebelumnya, pengungkapan pada tahun 2011 pun memiliki nilai yang sama yaitu

20,45%.

81

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Selanjutnya adalah perhitungan mengenai pengungkapan tanggung jawab

sosial PT Elnusa Tbk dari tahun 2009-2011:

Tabel 4.10

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

PT Elnusa tahun 2009-2011

KETERANGAN TAHUN

2009 2010 2011

A. Indikator Kinerja Ekonomi 5 5 5

B. Indikator Kinerja Lingkungan 8 8 8

C. Indikator Kinerja Tenaga Kerja 11 11 11

D. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia 0 0 1

E. Indikator Kinerja Sosial/Masyarakat Sosial 2 2 2

F. Indikator Kinerja Produk/Tanggung Jawab Produk 1 4 5

TOTAL 28 30 32

CSRI PT Elnusa Tbk tahun 2009

CSRI PT Elnusa Tbk tahun 2009

CSRI PT Elnusa Tbk tahun 2009

Perusahaan berikutnya yang telah dihitung pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan dari laporan tahunannya yaitu PT Elnusa. Berdasarkan tabel

4.10 maka dapat terlihat perkembangan dan kenaikan jumlah item tanggung jawab

sosial yang diungkapkan di laporan tahunan. Berawal di tahun 2009 dengan

pengungkapan hanya 28 item dari jumlah keseluruhan 79 item dan mendapat nilai

sebesar 35,44%, lalu pada tahun 2010 menjadi 37,97% ada peningkatan dari

sebelumnya dan mengalami peningkat kembali menjadi 40,51% tahun 2011.

82

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Hasil perhitungan pengungkapan tanggung jawab sosial PT Indo

Tambangraya Megah Tbk dari tahun 2009-2011 adalah:

Tabel 4.11

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

PT Indo Tambangraya Megah Tbk tahun 2009-2011

KETERANGAN TAHUN

2009 2010 2011

A. Indikator Kinerja Ekonomi 5 5 5

B. Indikator Kinerja Lingkungan 6 7 8

C. Indikator Kinerja Tenaga Kerja 9 9 9

D. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia 1 1 1

E. Indikator Kinerja Sosial/Masyarakat Sosial 0 0 0

F. Indikator Kinerja Produk/Tanggung Jawab Produk 1 1 1

TOTAL 22 23 24

CSRI PT Indo Tambangraya Megah Tbk tahun 2009

CSRI PT Indo Tambangraya Megah Tbk tahun 2010

CSRI PT Indo Tambangraya Megah Tbk tahun 2011

PT Indo Tambangraya Megah memiliki nilai pengungkapan tanggung

jawab sosial yang hampir sama dengan perusahaan perusahaan sebelumnya yaitu

meningkat dari tahun ke tahun. Tabel 4.11 menyatakan rincian jumlah item

pengungkapan tanggung jawab sosial yang pada tahun 2009 memiliki nilai

28,85% dan meningkat menjadi 29,11% tahun 2010 serta kembali naik menjadi

30,38% di tahun 2011.

83

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Rincian pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan PT

Perdana Karya Perkasa Tbk dari tahun 2009-2011 yaitu:

Tabel 4.12

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

PT Perdana Karya Perkasa Tbk tahun 2009-2011

KETERANGAN TAHUN

2009 2010 2011

A. Indikator Kinerja Ekonomi 2 2 2

B. Indikator Kinerja Lingkungan 0 0 0

C. Indikator Kinerja Tenaga Kerja 5 5 5

D. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia 0 0 0

E. Indikator Kinerja Sosial/Masyarakat Sosial 0 0 0

F. Indikator Kinerja Produk/Tanggung Jawab Produk 1 1 1

TOTAL 7 7 7

CSRI PT Perdana Karya Perkasa Tbk tahun 2009

CSRI PT Perdana Karya Perkasa Tbk tahun 2010

CSRI PT Perdana Karya Perkasa Tbk tahun 2011

Berdasarkan tabel 4.12, nilai pengungkapan tanggung jawab sosial yang

dilaporkan di dalam laporan tahunan PT Perdana Karya Perkasa mempunyai nilai

sebesar 8,86%. Dari semua indikator yang dicantumkan oleh GRI hanya dapat

ditemukan tujuh indikator dalam laporan tahunan. Selama kurun waktu tiga tahun

yaitu 2009-2011, pengungkapan tanggung jawab sosial mempunyai jumlah dan

nilai yang sama yaitu diungkapnya tujuh indikator dan nilai sebesar 8,86%.

84

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Dari semua data tabel diatas, maka dapat dirangkum sebagai berikut:

Tabel 4.13

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan tahun 2009-2011

No Perusahaan Tahun

2009 2010 2011

1 PT Aneka Tambang Tbk 51,90% 100,00% 100,00%

2 PT Adaro Energy Tbk 58,23% 63,29% 65,82%

3 PT ATPK Resources Tbk 12,65% 12,65% 12,65%

4 PT Medco Energi Internasional Tbk 48,10% 46,84% 55,70%

5 PT Bukit Asam Tbk 46,84% 100,00% 100,00%

6 PT Darma Henwa Tbk 32,91% 34,18% 34,18%

7 PT Bayan Resources Tbk 25,32% 24,05% 24,05%

8 PT El Nusa Tbk 35,44% 37,97% 40,51%

9 PT Indo Tambangraya Megah Tbk 27,85% 29,11% 30,38%

10 PT Perdana Karya Perkasa Tbk 8,86% 8,86% 8,86%

Dari tabel 4.13, dapat terlihat berbeda dan beragam jumlah pengungkapan

indikator GRI dalam laporan tahunan perusahaan pertambangan. Hasil yang

ditampilkan dalam bentuk presentase dan dapat terlihat jelas perbedaan dari tahun

ke tahun. Diawali tahun 2009, perusahaan PT Adaro Energy memiliki nilai

pengungkapan yang paling besar diantara 10 perusahaan yang menjadi sampel dan

perusahaan PT Perdana Karya Perkasa memiliki nilai paling rendah dari

semuanya. Kemudian tahun 2010, ada beberapa perusahaan yang mengungkap

semua indikator GRI dalam laporan tahunannya yaitu PT Aneka Tambang dan PT

Bukit Asam tetapi sebaliknya PT Perdana Karya Perkasa memiliki jumlah

pengungkapan paling rendah. Tidak berbeda dengan tahun 2010, di tahun 2011 PT

Aneka Tambang dan PT Bukit Asam tetap konsisten dalam pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan PT Perdana Karya Perkasa masih

memiliki nilai terendah.

85

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

4.1.3 Analisis Statistik dan Pengujian Hipotesis

4.1.3.1 Statistik Deskriptif

Tabel 4.14

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

profitabilitas 30 -,643 ,569 ,14130 ,255224

leverage 30 ,215 2,025 1,02063 ,620062

CSR 30 ,089 1,000 ,42580 ,279460

Valid N (listwise) 30

Sumber: Output SPSS 20

a. Variabel Independen (X1) yaitu profitabilitas yang diukur dengan Return On

Equity. Jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 30. Selama tiga tahun

yaitu 2009-2011, dapat diketahui nilai Return On Equity yang terendah adalah

-0,634 dan nilai tertinggi 0,569. Return On Equity mempunyai nilai rata-rata

(mean) yang merupakan jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya data

yaitu sebesar 0,14130. Nilai standar deviasi atau simpangan dari nilai rata rata

(mean) yaitu sebesar 0,255224.

b. Variabel Independen (X2) yaitu leverage yang diukur dengan Debt to Equity

Ratio. Jumlah sampel yang diteliti adalah 30. Dari tabel 4.14 dapat diketahui

nilai terendah Debt to Equity Ratio yaitu 0,215 dan nilai tertinggi 2,025 serta

memiliki nilai rata-rata (mean) yang merupakan jumlah seluruh data dibagi

dengan banyaknya data yaitu sebesar 1,02063. Nilai standar deviasi atau

simpangan dari nilai rata rata (mean) yaitu sebesar 0,620062.

c. Variabel Dependen (Y) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pengungkapan tanggung jawab sosial atau CSR. Sampel yang digunakan

yaitu berjumlah 30 dan mempunyai pengungkapan tanggung jawab sosial

86

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

nilai terendah 0,089 dan nilai tertinggi 1,00. Dimana rata-rata nilai CSR

(mean) yang dihitung dari jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya data

adalah sebesar 0,42580. Nilai standar deviasi atau simpangan dari nilai rata

rata (mean) yaitu sebesar 0,279460.

4.1.3.2 Uji Asumsi Klasik

4.1.3.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas mempunyai tujuan untuk menguji apakah antara

model regresi variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal

atau tidak. Alat yang digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut

mempunyai distribusi normal yaitu dengan menggunakan normal probability plot

dan juga dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dalam hal ini akan diuji

normalitas untuk variabel pengungkapan tanggung jawab sosial (Y) dengan

hipotesis sebagai berikut :

Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Kriteria Uji :

a. Jika angka signifikansi (SIG) > 0.05, maka Ho diterima

b. Jika angka signifikansi (SIG) < 0.05, maka Ho ditolak

87

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Tabel 4.15

Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

profitabilitas leverage CSR

N 30 30 30

Normal Parametersa,b

Mean ,14130 1,02063 ,42580

Std. Deviation ,255224 ,620062 ,279460

Most Extreme Differences

Absolute ,137 ,189 ,135

Positive ,063 ,189 ,135

Negative -,137 -,105 -,114

Kolmogorov-Smirnov Z ,749 1,037 ,738

Asymp. Sig. (2-tailed) ,628 ,232 ,648

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil output pada tabel 4.15 diatas diperoleh nilai signifikansi

variabel profitabilitas sebesar 0,628 dan apabila dimasukan kriteria uji maka nilai

Sig (0,232) > 0,05 maka Ho diterima. Kemudian variabel leverage mempunyai

nilai signifikansi sebesar 0,232 dan apabila dimasukan kriteria uji maka nilai Sig

(0,232) > 0,05 maka Ho diterima. Variabel pengungkapan tanggung jawab sosial

yang memiliki nilai signifikansi 0,648. dan apabila dimasukan kriteria uji maka

nilai Sig (0,232) > 0,05 maka Ho diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa data berdistribusi normal.

88

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Gambar 4.1

Kurva Uji Normalitas

Pada gambar grafik diatas data yang terlihat menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Maka data pada variabel penelitian

dapat dikatakan normal.

4.1.3.2.2 Uji Linieritas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pengujian pada

SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05.

Dua variabel (X dan Y) dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila

signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.

Dengan bantuan software SPSS 20 IBM for Windows diperoleh hasil

perhitungan sebagai berikut :

89

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Tabel 4.16

Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

CSR *

Profitabiltas

Between

Groups

(Combined) 1,588 24 ,066 ,772 ,701

Linearity ,114 1 ,114 1,334 ,030

Deviation from

Linearity 1,474 23 ,064 ,748 ,716

Within Groups ,429 5 ,086

Total 2,017 29

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

CSR *

Leverage

Between

Groups

(Combined) 1,897 27 ,070 1,170 ,563

Linearity ,008 1 ,008 ,142 ,007

Deviation from

Linearity 1,888 26 ,073 1,210 ,551

Within Groups ,120 2 ,060

Total 2,017 29

Berdasarkan tabel 4.16, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,030 untuk

variabel X1 yaitu profitabilitas. Karena nilai Sig (0,030) < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear antar variabel X1 dan variabel Y.

Tabel 4.15 menunjukan untuk variabel leverage mendapat nilai signifikansi

sebesar 0,007. Karena nilai Sig (0,007) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan linear antar variabel X2 dan variabel Y.

90

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

4.1.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka

disebut homoskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas

dilakukan dengan cara melihat scatter plot dengan menggunakan tingkat

signifikasi 0,05 dengan uji dua sisi. Pengujian dilakukan dengan bantuan

software SPSS 20 IBM for Windows diperoleh hasil sebagai berikut :

Gambar 4.2

Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar 4.5 tersebut diatas menunjukkan bahwa tidak terjadi suatu

pola tertentu dalam scatter plot hasil pengujian dengan software SPSS 20 IBM for

Windows. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam

model regresi tersebut.

91

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

4.1.3.2.4 Uji Autokorelasi

Menurut Imam Ghozali (2009) “Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya”. Untuk mendeteksi

autokorelasi menggunakan pengujian statistik Durbin Watson (DW) hasil

perhitungan dari SPSS. Kriteria yang dipakai dalam pengujian ini adalah

1. Jika nilai DW dibawah 0 sampai 1,5 berarti ada autokorelasi positif

2. Jika nilai DW diantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada autokorelasi

3. Jika nilai DW diantara 2,5 sampai 4 berarti ada autokorelasi negatif

Untuk model yang digunakan berdasarkan data yang diperoleh angka

Durbin-Watson, terlihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.17

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 1,715

a. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas

b. Dependent Variable: CSR

Berdasarkan tabel 4.17 diperoleh nilai statistik Durbin Watson (DW)

sebesar 1,715 dan menunjukan bahwa model terbebas dari masalah autokorelasi

karena angka Durbin-Watson sebesar 1,715 masih berada di antara diantara 1,5

sampai 2,5 yang merupakan syarat sebuah mode regresi dikatakan terbebas dari

autokorelasi.

92

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

4.1.3.3 Analisis Regresi Multipel

Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui hubungan satu variabel

terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Hipotesis yang akan diuji

profitabilitas (X1) dan leverage (X2) terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial (Y), maka kita menggunakan analisis regresi linear multipel dengan

menggunakan software SPSS 20 IBM for Windows. Hasil penghitungan regresi

ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.18

Analisis Regresi Multipel

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,505 ,095 5,322 ,000

profitabilitas ,416 ,183 ,380 2,277 ,031

leverage -,135 ,075 -,300 -1,798 ,083

a. Dependent Variable: CSR

Berdasarkan hasil output software SPSS di atas, diperoleh model regresi

sebagai berikut :

Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta a memiliki arti bahwa ketika profitabilitas dan leverage

bernilai nol atau pengungkapan tanggung jawab sosial (Y) tidak

dipengaruhi oleh profitabilitas dan leverage , maka pengungkapan

tanggung jawab sosial bernilai 0,505.

2. Koefisien regresi sebesar 0,416 memiliki arti bahwa jika profitabilitas

meningkat sebesar satu persen (dengan asumsi variabel lainnya tetap), maka

pengungkapan tanggung jawab sosial akan naik sebesar 0,416.

93

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

3. Sedangkan koefisien regresi sebesar 0,135 memiliki arti bahwa jika

leverage meningkat sebesar satu kali (dengan asumsi variabel lainnya tetap),

maka pengungkapan tanggung jawab sosial akan menurun sebesar 0,135.

4.1.3.4 Uji Keberartian Regresi

Tabel 4.19

Uji F Statistik

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression ,579 2 ,290 4,638 ,019b

Residual 1,686 27 ,062

Total 2,265 29

a. Dependent Variable: CSR

b. Predictors: (Constant), leverage, profitabilitas

Sumber: Hasil pengolahan SPSS 20

Uji F statistik ini digunakan untuk mengetahui keberartian regresi dengan

membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan taraf nyata 0,05, Untuk menguji

keberartian regresi dapat dilakukan dengan melihat hasil analisis tabel 4.18.

Dari hasil analisis tabel 4.19 di atas diperoleh Fhitung sebesar 4,638. Jika

diambil taraf nyata 0,05 dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 27 (30-2-1),

maka diperoleh Ftabel sebesar 3,35. Selanjutnya untuk uji keberartian regresi

diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 4,638 > 3,35, maka dapat dinyatakan bahwa

persamaan linier multipel menunjukan regresi yang berarti. Oleh karena

persamaan tersebut berarti, maka dapat dilanjutkan uji hipotesis dengan

melakukan uji t.

94

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

4.1.3.5 Uji Keberartian Koefisien (Uji t)

Uji keberartian koefisien dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel

X1 dan X2 terhadap variabel Y. Berikut hasil perhitungan menggunakan software

SPSS 20 IBM for Windows

Tabel 4.20

Uji t Koefisien

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,505 ,095 5,322 ,000

profitabilitas ,416 ,183 ,380 2,277 ,031

leverage -,135 ,075 -,300 -1,798 ,083

a. Dependent Variable: CSR

1. Pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari profitabilitas terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, terlebih dahulu merumuskan

hipotesis sebagai berikut:

= 0, Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial

> 0, Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial

Setelah merumuskan hipotesis langkah selanjutnya adalah dengan

menghitung besarnya yang terdapat pada tabel uji t koefisien. Nilai

yang diperoleh sebesar 2,277 kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan

95

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

yang diperoleh dengan ketentuan derajat kebebasan (dk) = n-2 dan tingkat

signifikan α = 0,05, maka diperoleh sebesar 2,05.

Menentukan kriteria uji hipotesis:

Jika ≤ , maka Ho diterima dan ditolak

Jika > , maka Ho ditolak dan diterima.

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh nilai > yaitu

2,277 > 2,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa koefisien dinyatakan berarti.

Hal ini dapat diartikan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

2. Pengaruh leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari leverage terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, terlebih dahulu merumuskan

hipotesis sebagai berikut:

= 0, Leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial

< 0, Leverage berpengaruh terhadap negatif pengungkapan tanggung

jawab sosial

Setelah merumuskan hipotesis langkah selanjutnya adalah dengan

menghitung besarnya yang terdapat pada tabel uji t koefisien. Nilai

yang diperoleh sebesar -1,798 kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan

96

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

yang diperoleh dengan ketentuan derajat kebebasan (dk) = n-2 dan tingkat

signifikan α = 0,05, maka diperoleh sebesar 2,05.

Menentukan kriteria uji hipotesis:

Jika ≥ , maka Ho diterima dan H2 ditolak.

Jika < , maka Ho ditolak dan H2 diterima.

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh nilai < , yaitu

-1,798 < 2,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa koefisien dinyatakan

berarti. Hal ini dapat diartikan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan mengukur tingkat

keberhasilan dalam menghasilkan laba dengan rasio keuangan sebagai sebagai

salah satu alat analisa. Banyak cara untuk mengukur profitabilitas dan yang

dipakai dalam penelitian ini adalah return on equity atau perbandingan anatara

laba bersih dengan total equity dinyatakan dalam bentuk persen. Return on equity

tidak hanya untuk mengukur profitabilitas perusahaan, namun juga efisiensi

perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki. Return on equity yang

meningkat dapat diartikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan profit yang

besar tanpa harus membesarkan modal.

97

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya diketahui bahwa profitabilitas

yang dihitung dengan menggunakan return on equity terbukti berpengaruh

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan demikian

tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang bergerak di sektor

pertambangan dalam laporan tahunannya pada umumnya dipengaruhi oleh tinggi

atau rendahnya profitabilitas, dengan kata lain semakin tingginya profitabilitas

akan selalu diikuti dengan kenaikan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial

dalam laporan tahunan dan semakin rendahnya profitabilitas tidak akan selalu

diikuti dengan rendahnya tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial dalam

laporan tahunan.

Hasil penelitian ini berhasil mendukung teori legitimasi yang menyatakan

profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan yaitu bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial dilakukan

perusahaan dalam upayanya untuk mendapatkan legitimasi dari komunitas dimana

perusahaan itu berada. Legitimasi ini pada tahapan berikutnya akan mengamankan

perusahaan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Lebih jauh lagi legitimasi ini akan

meningkatkan reputasi perusahaan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada

nilai perusahaan tersebut.

Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi akan melakukan

pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih luas dalam laporan tahunan

karena ingin menunjukan bahwa perusahaan berada dalam posisi persaingan yang

kuat dan memperlihatkan bahwa kinerja perusahaan berjalan efisien. Namun

berbeda dengan perusahaan dengan profitabilitas rendah. Adanya pengungkapan

98

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

tanggung jawab sosial memunculkan tambahan biaya baru yang akan mengurangi

profit perusahaan sehingga dana yang tersedia untuk membiayai operasional

perusahaan di waktu mendatang akan berkurang. Manajemen khawatir kondisi ini

dapat membahayakan posisi perusahaan dengan kompetitornya. Maka perusahaan

pun cenderung akan mengungkap tanggung jawab sosial yang lebih sempit dalam

laporan tahunan.

Adapun penjelasan lain yang menyebabkan hasil penelitian ini berbeda

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) dan Anggraini

(2006) yang menemukan tidak ada pengaruh profitabilitas yang terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, adalah periode penelitian,

jumlah sampel dan jenis perusahaan yang diteliti berbeda. Berdasarkan penelitian

ini, dapat terlihat sangat berfluktualitif nilai profitabilitas dari setiap perusahaan

yang disebabkan faktor internal dan eksternal dari perusahaan. Akan tetapi hasil

yang diperoleh ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Nurkhin

(2009) yang menemukan pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan.

4.2.2 Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan

Semakin tinggi leverage berarti semakin tinggi pula ketergantungan

perusahaan tersebut kepada krediturnya. Ketika perusahaan menghadapi biaya

kontrak dan biaya pengawasan yang rendah dan visibilitas politis yang tinggi akan

cenderung untuk mengungkapkan informasi pertanggungjawaban sosial. Jadi

99

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial berhubungan positif dengan

kinerja sosial, kinerja ekonomi dan visibilitas politis dan berhubungan negatif

dengan biaya kontrak dan pengawasan (biaya keagenan), (Belkaoui dan Karpik,

1989 dalam Anggraini, 2006).

Perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang pertambangan

menyadari bahwa tanggung jawab sosial perusahaan beserta pengungkapan di

dalam laporan tahunan merupakan hal yang tidak kalah penting dibanding dengan

kewajiban untuk memenuhi hutang hutangnya, terutama karena aktivitas usahanya

yang terkait langsung dengan sumber daya alam dan memodifikasi lingkungan

dan dampak yang dihasilkan terhadap lingkungan sosial dan masyarakat

khususnya yang berada di sekitar operasi.

Teori agensi memprediksi bahwa perusahaan harus mengurangi biaya-

biaya termasuk biaya untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosialnya

sehingga perusahaan dapat menyediakan laba yang lebih tinggi, dengan begitu

perusahaan pun mampu membiayai kewajiban hutangnya kepada kreditur.

Tambahan informasi diperlukan untuk menghilangkan keraguan pemegang

obligasi terhadap dipenuhinya hak-hak mereka sebagai kreditur (Schipper, 1981

dalam Marwata, 2001 dan Meek, et al, 1995 dalam Fitriany, 2001).

Hasil pengujian sebelumnya diketahui bahwa leverage yang dihitung

dengan menggunakan debt equity ratio terbukti berpengaruh terhadap tanggung

jawab sosial perusahaan. Semakin tinggi leverage berarti semakin tinggi pula

ketergantungan perusahaan tersebut kepada krediturnya dan itu berarti perusahaan

lebih banyak menggunakan utang dalam membiayai investasi perusahaan daripada

100

Moetia Noer Farida, 2013 Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

452/UN.40.7/01/LT/2013

modal yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Tingkat leverage yang tinggi

akan membuat manajemen perusahaan semakin diawasi oleh pihak kreditur

sehingga perusahaan cenderung mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial

yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para kreditur.

Hasil penelitian ini berhasil mendukung teori agensi akan tetapi penelitian

ini tidak mendukung hasil penelitian dari Sembiring (2005), Anggraini (2006) dan

Rosmasita (2007) yang tidak menemukan pengaruh leverage terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Ada beberapa hal yang

menyebabkan hasil penelitian ini berbeda diantaranya adalah periode penelitian,

jumlah sampel dan jenis perusahaan yang diteliti berbeda serta dalam hal ini

leverage yang dihitung dengan DER memiliki hasil yang berbeda beda di setiap

perusahaannya hal ini terjadi karena total debt yang dimiliki pun berbeda.