bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...

33
96 Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK M EGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1.1 Sejarah PT. Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk (selanjutnya disebut sebagai Bank Mega atau Mega Bank ) didirikan dengan nama PT Bank Karman di Surabaya berawal dari sebuah usaha milik keluarga, Bank Mega resmi berdiri berdasarkan akta pendirian 15 April 1969 No.32 yang kemudian diubah dengan akta tanggal 26 November 1969 No. 47. Seiring dengan perkembangannya, Bank Mega kemudian berubah nama menjadi PT. Mega Bank pada tahun 1992 dan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta. Pada Tahun 1996, Bank Mega diambil alih oleh Para Group (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama) yang lalu diikuti perubahan logo untuk meningkatkan citra bank sebagai lembaga keuangan kepercayaan masyarakat pada tahun berikutnya. Tahun 2000 menjadi salah satu tahun bersejarah bagi Bank Mega. Selain berubah nama menjadi PT Bank Mega seperti saat ini, Bank juga resmi menjadi perusahaan publik dengan melakukan penawaran saham umum perdana (Initial Public Offering atau IPO) pada tanggal 17 Januari 2000. Saat ini Bank Mega telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia sebagai Bank Devisa sehingga memungkinkan memperluas dan menjangkau bisnis yang lebih luas lagi.

Upload: doduong

Post on 04-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

96

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1.1 Sejarah PT. Bank Mega Tbk

PT Bank Mega Tbk (selanjutnya disebut sebagai Bank Mega atau Mega

Bank ) didirikan dengan nama PT Bank Karman di Surabaya berawal dari sebuah

usaha milik keluarga, Bank Mega resmi berdiri berdasarkan akta pendirian 15

April 1969 No.32 yang kemudian diubah dengan akta tanggal 26 November 1969

No. 47. Seiring dengan perkembangannya, Bank Mega kemudian berubah nama

menjadi PT. Mega Bank pada tahun 1992 dan memindahkan kantor pusatnya ke

Jakarta. Pada Tahun 1996, Bank Mega diambil alih oleh Para Group (PT. Para

Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama) yang lalu diikuti perubahan

logo untuk meningkatkan citra bank sebagai lembaga keuangan kepercayaan

masyarakat pada tahun berikutnya.

Tahun 2000 menjadi salah satu tahun bersejarah bagi Bank Mega. Selain

berubah nama menjadi PT Bank Mega seperti saat ini, Bank juga resmi menjadi

perusahaan publik dengan melakukan penawaran saham umum perdana (Initial

Public Offering atau IPO) pada tanggal 17 Januari 2000. Saat ini Bank Mega telah

mendapatkan izin dari Bank Indonesia sebagai Bank Devisa sehingga

memungkinkan memperluas dan menjangkau bisnis yang lebih luas lagi.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

97

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berangkat dari Visi “Menjadi Kebanggan Bangsa”, Bank Mega

merealisasikan berbagai strategi sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan

pesat. Dalam upaya mewujudkan tumbuh kembang bisnis yang berkelanjutan,

Bank Mega senantiasa pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian

dengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan

terkini. Berbekal komitmen tinggi untuk terus menyempurnakan diri dan

meningkatkan fasilitas produk dan kualitas layanannya, Bank Mega optimis

mampu bersaing dan sejajar dengan bank-bank terkemuka lainnya di Asia Pasifik.

Atas penilaian kinerja yang telah dicapai, Bank Mega berhasil meraih beberapa

prestasi dan penghargaan baik di tingkat nasional,regional maupun internasional.

4.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Manajemen Bank Mega percaya bahwa keberhasilan organisasi sangat

bergantung kepada seberapa kuat seluruh jajarannya berpedoman pada visi, misi

dan nilai-nilai ideal yang tumbuh dari dalam organisasinya. Nilai-nilai yang telah

terbukti berkali-kali menopang kinerja dan mempersembahkan karya yang dapat

dinikmati oleh para stakeholdernya.

1. Visi : Menjadi Kebanggan Bangsa

2. Misi: Mewujudkan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah

melalui pelayanan jasa keuangan yang prima dan kemampuan kinerja

organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham

3. Nilai: Kewirausahaan, Etika, Kerjasama, Dinamis, Komitmen.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

98

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.2 Gambaran Deskripsi Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel likuiditas

yang diukur dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Efisiensi Operasional yang

diukur dengan Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) dan

dijadikan sebagai variable bebas atau Independent serta variabel Profitabilitas

yang diukur dengan menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai variabel

terikat atau dependent.

4.1.2.1 Gambaran Deskripsi Likuiditas (LDR)

Likuiditas bagi bank adalah suatu hal yang sangat vital, karena tingkat

likuiditas pada suatu bank menggambarkan kemampuan bank untuk memenuhi

kewajiban keuangannya yang segera harus dipenuhi. Likuiditas adalah

kemampuan suatu bank untuk memenhi kewajiban keuangan dalam jangka waktu

pendek, atau kemampuan bank untuk melunasi kewajiban keuangannya pada saat

ditagih.

Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan Loan To Deposit Ratio

(LDR). LDR pada PT Bank Mega, Tbk masih berada di bawah standar yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu antara 85% - 110%. Berikut ini adalah data

likuiditas yang diukur dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) pada PT Bank

Mega,Tbk dari tahun 2004 – tahun 2013.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

99

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.1

Data Likuiditas yang diukur dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) pada PT

Bank Mega,Tbk dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013

Tahun Rasio LDR (%) Perubahan LDR (%) Keterangan

2004 48,80 0 -

2005 51,25 2,45 Naik

2006 42,70 (8,55) Turun

2007 46,74 4,04 Naik

2008 64,67 17,93 Naik

2009 56,82 (7.85) Turun

2010 56,03 (0,79) Turun

2011 63,75 7,72 Naik

2012 52,39 (11,36) Turun

2013 57,41 5.02 Naik

Terkecil 42,70 Tahun 2006

Terbesar 64,67 Tahun 2008

Rata-rata 54,05

Sumber: www.bankmega.com (data diolah)

Pada tabel 4.1 di atas dapat dilihat gambaran kecukupan modal yang

diukur dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) dari tahun 2004-2013. Rata-rata

Likuiditas yang diukur dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) yaitu 64,79%.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

100

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Likuditas yang diukur dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) yang terbesar selama

periode tersebut adalah 64,67%, yaitu pada tahun 2008 dan Likuiditas yang diukur

dengan Loan To Asset Ratio (LDR) yang terkecil selama periode tersebut adalah

42,70%, yaitu pada tahun 2006.

Pada tahun 2004 rasio LDR menunjukkan nilai sebesar 48,80%, nilai rasio

ini menunjukkan bahwa PT Bank Mega, Tbk terlalu berhati-hati dalam

penyaluran kredit, dibandingkan dengan jumlah dana yang dihimpun dari

masyarakat (DPK). Nilai rasio ini masih berada jauh dibawah standar yang

ditetapkan oleh BI yaitu sebesar 85%-110%. Kemudian pada tahun 2005 LDR

mengalami peningkatan sebesar 2,45% yaitu menjadi 51,25 %, peningkatan ini

terjadi karena kredit yang disalurkan mengalami peningkatan. Selanjutnya pada

tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 8,55% yaitu menjadi 42,70%,

penurunan ini terjadi karena banyak uang yang tidak produktif, ini disebabkan PT

Bank Mega masih terlalu berhati-hati dalam penyaluran kredit. Pada tahun 2007

besaran LDR mengalami peningkatan namun tidak signifikan, yaitu menjadi

46,74%, pada tahun ini dampak krisis finansial global masih cukup terasa.

Besarnya angka inflasi memaksa perbankan menaikkan suku bunganya.

Pada tahun 2008 LDR mengalami peningkatan yang cukup signifikan

yaitu sebesar 17,93% yaitu menjadi 64,67%, besaran LDR ini merupakan besaran

LDR yang tertinggi selama 10 tahun terakhir, walaupun besaran tersebut masih

saja berada dibawah standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Kondisi ini

seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi global dan tingkat kepercayaan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

101

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap industri mulai pulih dan cenderung membaik. Pada tahun 2009 besaran

LDR kembali mengalami penurunan sebesar 7,85% menjadi 56,82%, penurunan

ini terjadi karena porsi kredit yang disalurkan oleh PT Bank Mega, Tbk juga

mengalami penurunan. Pada tahun 2010 LDR kembali mengalami penurunan

yang tidak cukup berarti menjadi 56,03%, pada tahun ini porsi kredit yang

disalurkan cukup besar dibandingkan tahun 2009, namun DPK yang berhasil

dihimpun oleh PT Bank Mega,Tbk juga mengalami peningkatan yang cukup

signifikan.

Pada tahun 2011 LDR mengalami peningkatan sebesar 7,72% menjadi

63,75%, peningkatan ini terjadi akibat porsi kredit yng disalurkan mengalami

peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Pada tahun 2012 LDR mengalami penurunan menjadi 52,39%,penurunan ini

diakibatkan kredit yang disalurkan mengalami penurunan dibandingkan dengan

tahun 2011. Pada tahun 2013 LDR mengalami peningkatan sebesar 5,02%

menjadi 57,51%, porsi kredit yang disalurkan mengalami peningkatan namun

tidak cukup signifikan. Gambaran Likuiditas yang diukur dengan Loan To

Deposit Ratio (LDR) lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini:

Gambar 4.1

Grafik Likuiditas yang diukur dengan Loan To Deposit Ratio (LDR) pada PT

Bank Mega, Tbk periode tahun 2004- 2013

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

102

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: www.bankmega.com (data diolah)

Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa kondisi LDR PT Bank Mega, Tbk

memiliki tren yang cukup fluktuatif dari tahun 2004 sampai dengan 2013. Tren

Peningkatan LDR tertinggi terjadi pada tahun 2007 ke tahun 2008, sedangkan

untuk tren penurunan LDR tertinggi terjadi pada tahun 2011 ke tahun 2012.

Dari penjelasan deskripsi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa secara

keseluruhan kondisi LDR PT Bank Mega,Tbk cukup fluktuatif, namun selama

periode penelitian atau 10 tahun terakhir kondisi LDR PT Bank Mega, Tbk berada

dalam kategori tidak sehat karena selalu berada dibawah kondisi ideal yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 85-110%.

4.1.2.2 Gambaran Deskripsi Efisiensi Operasional (BOPO)

Suatu perusahaan atau bank pasti akan berhadapan dengan masalah

efisiensi, masalah efisiensi berkaitan dengan pengendalian biaya. Efisiensi

Operasional berarti biaya yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan keuntungan

lebih kecil daripada keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aktiva tersebut.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

103

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Efisiensi Operasional dalam penelitian ini diukur dengan BOPO. BOPO

pada PT Bank Mega, Tbk cukup fluktuatif namun cenderung tinggi.Berikut ini

adalah data BOPO pada PT Bank Mega,Tbk dari tahun 2004 – tahun 2013

Tabel 4.2

Data Efisiensi Operasional yang dikur dengan BOPO pada PT Bank

Mega,Tbk dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013

Tahun BOPO (%) Perubahan BOPO (%) Keterangan

2004 73,74 0 -

2005 88,78 15,04 Naik

2006 92,78 4,00 Naik

2007 79,21 (13,57) Turun

2008 83,15 (3,94) Turun

2009 85,91 2,76 Naik

2010 77,79 (8,12) Turun

2011 81,84 4,05 Naik

2012 76,73 (5,11) Turun

2013 89,76 13,03 Naik

Terkecil 73,74 Tahun 2004

Terbesar 92,78 Tahun 2006

Rata-rata 82,97

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

104

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: www.bankmega.com (data diolah)

Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat gambaran efisiensi operasional yang

diukur dengan BOPO dari tahun 2004-2013. Rata-rata Efisiensi Operasional yang

diukur dengan BOPO yaitu 82,97%. Rasio BOPO terbesar selama periode tersebut

sebesar 92,78%, yaitu pada tahun 2006 dan Rasio BOPO terkecil selama periode

tersebut adalah sebesar 73,74% yaitu pada tahun 2004.

Pada tahun 2004 besaran BOPO adalah 73,74%. Pada tahun 2005 besaran

BOPO naik sebesar 15,04% menjadi 88,78%, Peningkatan BOPO ini disebabkan

adanya peningkatan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan

operasionalnya lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh PT Bank Mega,

Tbk. Pada tahun 2006 BOPO kembali mengalami peningkatan sebesar 4,00%

menjadi 92,78%, peningkatan ini sekaligus merupakan rasio BOPO yang terbesar

selama periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2013, besaran BOPO ini juga

membuat PT Bank Mega, Tbk berada pada kondisi tidak sehat karena berada

diatas angka ideal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk rasio BOPO yaitu

sebesar 92%. Pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 13,57% menjadi

79,21%. Pada tahun 2008 BOPO kembali mengalami peningkatan sebesar 3,94%

menjadi 83,15%, peningkatan ini disebabkan meningkatnya biaya yang

dikeluarkan lebih besar dibandingkan pendapatan yang diterima. Pada tahun 2009

BOPO kembali naik menjadi 85,91%, peningkatan ini terjadi akibat bank belum

dapat menekan biaya seefisien mungkin sehingga besaran BOPO kembali

meningkat.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

105

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahun 2010 besaran BOPO turun sebesar 8,12% menjadi 77,79%,

penurun ini terjadi akibat bank dapat menekan biaya-biaya operasional yang

dikeluarkan. Pada tahun 2011 besaran BOPO naik sebesar 4,05% menjadi

81,84%. Pada tahun 2012 ROA kembali turun sebesar 5,11% menjadi 76,73%

dan kembali naik sebesar 13,03% pada tahun 2013 menjadi 89,76%

Gambaran Efisiensi Operasional yang diukur dengan BOPO lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini.

Gambar 4.2

Grafik Efisiensi Operasional yang diukur dengan BOPO pada PT Bank

Mega, Tbk Periode 2004-2013

Sumber: www.bankmega.com (data diolah)

Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa Efisiensi Operasional

yang diukur dengan BOPO memiliki tren yang cukup fluktuatif dari tahun 2004

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

106

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampai dengan tahun 2013. Tren peningkatan BOPO tertinggi terjadi pada tahun

2004 ke 2005, sedangkan untuk tren penurunan BOPO tertinggi terjadi pada tahun

2006 ke tahun 2007.

Berdasarkan penjelasan dan deskripsi diatas dapat disimpulkan bahwa

kondisi BOPO PT Bank Mega Tbk belum optimal dalam menekan biaya

operasinal yang dikeluarkan, selama tahun 2004-2013 atau sepuluh tahun terakhir

cenderung tinggi, bahkan di tahun 2006 perolehan besaran BOPO berada di atas

standar BOPO yang telah ditetapkan Bank Indonesia yaitu 92%

4.1.2.2 Gambaran Deskripsi Profitabilitas (ROA)

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan atau bank dalam

memperoleh laba dan sejauh mana efektivitas pengelolaan oleh manajemen untuk

memperoleh laba, Pengukuran Profitabilitas akan memberikan gambaran

mengenai kegiatan operasional perusahaan di masa yang lalu dan memberikan

informasi untuk memperkirakan hasil-hasil yang diharapkan di masa yang akan

datang.

Profitabilitas dalam peneliatian ini diukur dengan Return On Assets

(ROA), rasio ROA memperhitungkan Laba yang diperoleh perusahaan atau bank

dibandingkan dengan total aset yang dimiliki. Kondisi ROA pada PT Bank Mega,

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

107

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tbk pada peride 2003-2014 cukup fluktuatif namun memiliki kecenderungan

menurun. Berikut adalah data ROA PT Bank Mega, Tbk dari tahun 2003 sampai

dengan tahun 2014.

Tabel 4.3

Data Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA) PT Bank

Mega, Tbk dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013

Tahun ROA (%) Perubahan ROA (%) Keterangan

2004 2,99 0 -

2005 1,25 (1,74) Turun

2006 0,88 (0,37) Turun

2007 2,33 1,45 Naik

2008 1,98 (0,35) Turun

2009 1,77 (0,21) Turun

2010 2,45 0,68 Naik

2011 2,29 (0,16) Turun

2012 2,74 0,45 Naik

2013 1,14 (1,60) Turun

Terkecil 0,88 Tahun 2006

Terbesar 2,99 Tahun 2004

Rata-rata 1,98

Sumber: www.bankmega.com (data diolah)

Pada tabel 4.3 di atas dapat dilihat gambaran profitabilitas yang diukur

dengan Return On Asset (ROA) dari tahun 2004-2013. Rata- rata profitabilitas

yang diukur dengan Return On Asset (ROA) yaitu 1,98%. Profitabilitas yang

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

108

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diukur dengan Return On Asset (ROA) yang terbesar selama periode tersebut

adalah 2,99%, yaitu pada tahun 2004 dan Return On Asset (ROA) yang terkecil

selama periode tersebut adalah 0,88, yaitu pada tahun 2006.

Pada tahun 2004 ROA menunjukkan nilai sebesar 2,99%, Perolehan ROA

ini cukup besar, dikarenakan pada tahun ini total aset yang diterima cukup tinggi

yang diikuti dengan laba sebelum pajak yang juga cukup tinggi. Pada tahun 2005

ROA menunjukkan nilai sebesar 1,25%, turun sebesar 1,74%, penurunan yang

cukup signifikan ini terjadi akibat penurunan laba sebelum pajak yang diperoleh.

Pada tahun 2006 ROA yang diperoleh kembali turun sebesar 0,37% yaitu

menjadi 0,88%, penurunan ini juga membuat ROA PT Bank Mega,Tbk berada

dibawah standar ROA Bank Indonesia yaitu sebesar 1,25%, penurunan ini terjadi

akibat bank tidak dapat meningkatkan laba yang diperolehnya melalui kegiatan

usaha yang dilakukan. Pada tahun 2007 terjadi peningkatan ROA sebesar 1,45%

menjadi sebesar 2,33%, peningkatan ini akibat laba sebelum pajak yang diperoleh

pada tahun ini meningkat cukup signifikan sehingga ROA yang diperoleh juga

meningkat cukup signifikan dan membuat posisi ROA berada diatas standar yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia setelah sebelumnya berada dibawah standar`ideal

Bank Indonesia. Pada tahun 2008 ROA kembali turun sebesar 0,35% yaitu

menjadi 1,98%. Pada tahun 2009 ROA juga kembali mengalami penurunan

sebesar 0,21% yaitu menjadi 1,77%, penurunan ini akibat bank tidak dapat

meningkatkan laba yang diperoleh melalui kegiatan usahanya, namun perolehan

ROA ini masih berada diatas standar ideal yang ditetapkan BI.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

109

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahun 2010 besaran ROA naik sebesar 0,68% menjadi 2,45%,

peningkatan ini akibat laba sebelum pajak yang diperoleh cukup tinggi diiringi

dengan peningkatan total asset yang cukup signifikan. Pada tahun 2011 ROA

turun kembali sebesar 0,16 menjadi sebesar 2,29%, pada tahun ini laba sebelum

pajak yang diperoleh mengalami peningkatan, namun peningkatan total aset yang

diperoleh besarnya jauh lebih tinggi daripada besarnya peningkatan laba sebelum

pajak yang diperoleh, oleh karena itu ROA yang diperoleh lebih kecil atau turun

dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 besaran ROA naik sebesar 0,45%

menjadi 2,74%, peningkatan ini akibat meningkatnya laba yang diperoleh bank.

Pada tahun 2013 besaran ROA kembali menngalami penurunan sebesar 1,60%,

yaitu menjadi 1,14%, penurunan ini terjadi akibat bank tidak mampu

meningkatkan perolehan laba sebelum pajak, total asset yang dimiliki bank juga

tidak berkembang secara signifikan,sehingga ROA yang diperoleh cukup rendah,

besaran ini juga kembali menempatkan ROA PT Bank Mega, Tbk berada dibawah

standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Gambaran Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA) lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini :

Gambar 4.3

Grafik Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA) pada PT

Bank Mega,Tbk dari tahun 2004-2013

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

110

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: www.bankmega.com (data diolah)

Berdasarkan gambar 4.3 di atas dapat dijelaskan bahwa profitabilitas yang

diukur dengan Return On Asset (ROA) cukup fluaktif dan memiliki

kecenderungan menurun, hal ini dapat dilihat selama periode tahun 2004 sampai

dengan tahun 2013 hanya 3 kali mengalami kenaikan ROA,yaitu pada tahun

2007,tahun 2010, dan tahun 2012. Tren peningkatan ROA tertinggi terjadi pada

tahun 2006 ke tahun 2007, sedangkan tren penurunan ROA tertinggi terjadi pada

tahun 2004 ke tahun 2005.

Dari penjelasan deskripsi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa secara

keseluruhan kondisi LDR PT Bank Mega,Tbk cukup fluktuatif, namun cenderung

menurun selama 10 tahun terakhir, tercatat sebanyak dua kali posisi ROA PT

Bank Mega, Tbk berada dibawah standar ideal yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia, besaran ROA selama periode tahun 2004-2013 juga cenderung selalu

berada di bawah rata-rata ROA industri BUSN di Indonesia.

4.2 Analisis Hasil Statistik

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

111

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk menganalisa gambaran secara

umum yang terjadi pada variabel-variabel yang diteliti. Adapun gambaran

tersebut akan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.4

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

LDR 10 42,70 64,67 54,0560 7,07243

BOPO 10 73,74 92,78 82,9690 6,24633

ROA 10 ,88 2,99 1,9820 ,70944

Valid N

(listwise) 10

Tabel diatas menggambarkan bahwa dalam penelitian ini jumlah

pengamatan yang diambil (N) berjumlah 10. Terdiri dari variabel X1 yaitu

Likuiditas yang diukur dengan LDR dan variabel X2 yaitu Efisiensi Operasional

yang diukur dengan BOPO dan variabel Y yang diukur dengan ROA.

Rata-rata LDR adalah 54,0560% dengan standar deviasi 0,70944%, rata-

rata BOPO adalah 82,9690% dengan standar deviasi 6,24633% dan rata-rata ROA

adalah 1,9820% dengan standar deviasi 0,70944%. Nilai minimum dari LDR

adalah 42,70% dan paling besar 64,67%. Nilai minimum BOPO adalah 73,74%

dan paling besar 92,78%. Nilai minimum ROA adalah 0,88% dan paling besar

adalah 2,99%.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

112

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Asumsi Normalitas

Uji Normalitas merupakan suatu bagian dari pengujian statistik yang

bertujuan untuk mengetahui apakah data-data yang digunakan dalam penelitian

memiliki sebaran data (distribusi data) yang normal atau tidak. Uji asumsi

normalitas merupakan syarat pertama untuk validitas model regresi dan validitas

langkah analisis statistik parametik pada tahap selanjutnya. Uji normalitas dapat

dianalisis dengan menggunakan normal probability plot.

Gambar 4.4

Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan gambar 4.4 dapat dijelaskan bahwa sebaran data menyebar di

sekitar dan mengikuti garis diagonal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

data berdistribusi secara normal.

4.2.2.2 Uji Asumsi Autokorelasi

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

113

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji asumsi autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

hubungan antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan t-1

(sebelumnya) atau bisa dikatakan adanya korelasi pada nilai-nilai variabel itu

sendiri. Untuk menguji autokorelasi dapat digunakan dengan metode Durbin

Watson. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif

b. Jika nilai DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi

c. Jika nilai DW diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,993a ,985 ,981 ,09792 2,914

a. Predictors: (Constant), BOPO, LDR

b. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan tabel 4.5, nilai DW dalam penelitian ini sebesar 2,914.

Berdasarkan uji kriteria Durbin Watson, maka model regresi yang dihasilkan

dalam penelitian ini teruji terdapat autokorelasi negatif karena nilai DW diatas +2.

4.2.2.3 Uji Asumsi Multikolinearitas

Uji asumsi multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

di dalam penelitian ini atau model regresi yang dihasilkan terdapat hubungan

antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lainnya atau tidak terdapat

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

114

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hubungan sama sekali . Untuk melakukan uji multikolinearitas, dapat dianalisis

dengan menggunakan nilai tolleance (TOL) dan value inflation factor (VIF) yang

dihasilkan dalam penelitian ini.

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

LDR ,994 1,006

BOPO ,994 1,006

a. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat nilai tollerance sebesar 0,994 lebih

besar dari 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,006 lebih kecil dari 10. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini teruji

tidak terdapat multikolinearitas.

4.2.2.4 Uji Asumsi Heteroskedastisitas

Uji Asumsi Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi kesamaan varians dan residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedasitisitas, salah satunya adalah dengan melihat scatter plot. Suatu

model regresi yang baik apabila pada diagram pencar residualnya tidak

membentuk pola tertentu dan datanya berpencar disekitar nol pada sumbu Y. Pola

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

115

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertentu yang dimaksud disini seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian

melebar atau sebaliknya kemudian menyempit. Jika hasil scatter plot seperti ini

maka tidak terdapat heteroskedastisitas.

Gambar 4.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.6, dapat dilihat bahwa sebaran residual menyebar di

sekitar 0 dan tidak membentuk pola-pola tertentu. Dengan demikian, model

regresi yang dihasilkan dalam penelian ini teruji tidak terdapat heteroskedastisitas.

4.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh

likuiditas (LDR) dan Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap profitabilitas

(ROA). Bentuk umum model persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

116

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

Y = Profitabilitas (ROA) a = intersep

X1 = Likuiditas (LDR) b = koefisien arah regresi

X2 = Efisiensi Operasional (BOPO)

Adapun estimasi model regresi berganda dapat dilihat pada tabel

Coefficientsa dengan menggunakan software spss 20.0 for windows, yaitu sebagai

berikut:

Tabel 4.7

Nilai Model Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) 10,965 ,518

LDR ,006 ,005 ,058

BOPO -,112 ,005 -,987

a. Dependent Variable: ROA

Y = a + b1X1 + b2X2

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

117

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan tabel diatas, model regresi yang didapatkan adalah sebagai

berikut:

Y = 10,695 + 0,06 LDR – 0,112 BOPO

Model persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta pada model regresi tersebut adalah 10,965, artinya jika

tidak ada pertumbuhan pada variabel LDR dan BOPO, maka rasio ROA

akan naik sebesar 10,965%

2. Nilai koefisien regresi LDR adalah 0,006. Artinya, jika pertumbuhan

LDR bertambah 1% (dengan asumsi nilai variabel lainnya konstan), maka

rasio ROA akan naik sebesar 0,006%

3. Nilai koefisien regresi BOPO adalah -0,112. Artinya jika pertumbuhan

BOPO bertambah 1% (dengan asumsi nilai variabel lainnya konstan),

maka rasio ROA akan turun sebesar 0,112%

4.4 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh Likuiditas (LDR) dan Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap

profitabilitas (ROA). Hasil perhitungan koefisien determinasi dengan

menggunakan software spss 20.0 for windows dapat dilihat dalam tabel dibawah

ini

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

118

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.8

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,993a ,985 ,981 ,09792 2,914

a. Predictors: (Constant), BOPO, LDR

b. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan tabel 4.9, nilai R Square adalah sebesar 0,985. Untuk mencari

nilai koefisien determinasi , maka nilai R Square dikalikan dengan 100% dan

hasilnya adalah sebesar 98,50%. Dengan demikian, dapat diintrepetasikan bahwa

98,50% variabel profitabilitas (ROA) dipengaruhi oleh LDR dan BOPO.

Sedangkan sisanya 11,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk

dalam penelitian ini.

4.5 Uji Hipotesis

4.5.1 Uji Keberartian Regresi

Uji keberartian regresi digunakan untuk mengetahui apakah model regresi

multipel pada penelitian ini merupakan regresi berarti atau tidak. Nilai keberartian

regresi dapat diketahui melalui uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis statistik

H0 ; β = 0 : Regresi tidak berarti

Ha ; β≠ 0 : Regresi berarti

1. Mencari Fhitung

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

119

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, perhitungan uji F dilakukan dengan bantuan SPSS 20.0

dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 4,463 2 2,231 232,688 ,000b

Residual ,067 7 ,010

Total 4,530 9

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), BOPO, LDR

2. Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dengan

membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan:

Jika Fhitung > Ftabel,maka H0 ditolak dan Ha diterima

Jika Fhitung < Ftabel,maka H0 diterima dan Ha ditolak

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 232,688 Dengan

tingkat kesalahan atau (α) = 5% serta dk pembilang (k) = 2 dan dk penyebut (n-k-

1) = 10-2-1 =7, maka diperoleh Ftabel sebesar 4,74 yang berarti Fhitung>Ftabel

(232,688 >4,74 )maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya model regresi

berarti. Dengan demikian, regresi dapat digunakan untuk membuat kesimpulan.

4.5.2 Uji Keberartian Koefisien Regresi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah koefisien regresi variabel

bebas memberikan pengaruh yang berarti terhadap variabel terikat. Hasil yang

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

120

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditunjukkan uji keberartian koefisien regresi bisa digunakan untuk menarik

kesimpulan dari hipotesis. Nilai keberartian koefisien regresi dapat diketahui

melalui uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis statistik

Hipotesis 1, Ho ; β1 = 0: Tidak terdapat pengaruh antara likuiditas terhadap

profitabilitas

Ha ; β1 ≠ 0: Terdapat pengaruh antara likuiditas terhadap

profitabilitas

Hipotesis 2, Ho ; β2 = 0: Tidak terdapat pengaruh antara efisiensi operasional

terhadap profitabilitas

Ha ; β2 ≠ 0: Terdapat pengaruh antara efisiensi operasional terhadap

profitabilitas

2. Mencari thitung

Dalam penelitian ini, perhitungan uji t dilakukan dengan bantuan SPSS 20.0

dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 10,965 ,518 21,148 ,000

LDR ,006 ,005 ,058 1,256 ,249

BOPO -,112 ,005 -,987 -21,382 ,000

a. Dependent Variable: ROA

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

121

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dengan

membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan:

Uji Pihak Kanan:

H0 ditolak dan Ha diterima : Jika thitung > ttabel

H0 diterima dan Ha ditolak : Jika thitung ≤ ttabel

Uji Pihak Kiri:

H0 ditolak dan Ha diterima : Jika -thitung >-ttabel

H0 diterima dan Ha ditolak : Jika -thitung ≤ -ttabel

Berikut ini penjelasan mengenai pengaruh koefisien regresi variabel bebas

terhadap variabel terikat berdasarkan langkah-langkah pengujian hipotesis:

Tabel 4.11 Interpretasi hasil uji T

No. Variabel thitung ttabel Kriteria Keputusan Signifikansi

1 Likuiditas 1,256 2,306 thitung < ttabel Ho1:diterima

Ha1:ditolak

Tidak

Signifikan

(0,249>0,05)

2 Efisiensi Operasional

-21,382 -2,306 -thitung > -ttabel Ho2:ditolak

Ha2:diterima

Signifikan

(0,00<0,05)

1. Keberartian Koefisien Regresi Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen

Hasil uji t menunjukkan bahwa koefisien regresi likuiditas tidak memiliki

pengaruh yang berarti dengan arah positif terhadap profitabilitas.. Oleh

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

122

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena itu, hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara

likuiditas terhadap profitabilitas tidak dapat diterima.

2. Keberartian Koefisien Regresi Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas

Hasil uji t menunjukkan bahwa koefisien regresi efisiensi operasional

memiliki pengaruh yang berarti dengan arah negatif terhadap profitabilitas.

Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara

efisiensi operasional terhadap profitabilitas dapat diterima.

4.6 Pembahasan

PT Bank Mega, Tbk merupakan satu dari 36 Bank Umum Swasta Nasional

devisa yang ada di Indonesia. Perkembangan kelompok bank ini sangat pesat

dimana 4 tahun terakhir tercatat mulai tahun 2010 perolehan asset kelompok bank

BUSN devisa tertinggi dibandingkan kelompok bank yang lainnya. Melihat

perkembangan industri BUMN yang cukup pesat ini tentu disertai juga dengan

peningkatan kinerja dari bank-bank yang berada dalam kelompok bank BUSN.

Kinerja suatu bank mencerminkan bagaimana kondisi dan tingkat

kesehatan bank tersebut. Untuk mengukur kinerja dari suatu bank dapat dilihat

melalui laporan keuangan bank tersebut. Salah satu indikator yang dapat dilihat

untuk melihat kinerja suatu bank adalah dengan melihat tingkat profitabilitasnya.

Profitabilitas merupakan hal yang penting dalam perbankan, karena profitabilitas

menunjukkan kemampuan suatu bank untuk menghasilkan laba dalam periode

tertentu.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

123

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam menilai tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih

mementingkan penilaian besarnya Return On Asset (ROA) dan tidak

memasukkan unsur Return On Equity (ROE), Hal ini dikarenakan Bank

Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai

profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang sebagian dananya

sebagian besar berasal dari masyarakat (Lukman Dendawijaya,2009:119).

Perolehan Return On Asset (ROA) PT Bank mega selama periode

pengamatan cukup fluktuatif dan menunjukkan tren yang cenderung menurun.

Tercatat selama 10 tahun periode pengamatan yaitu dari tahun 2004 sampai

dengan tahun 2010 hanya tiga kali ROA PT Bank Mega, Tbk mengalami

peningkatan. Untuk menghitung ROA maka harus dihitung perolehan laba

sebelum pajak dan total asset sesuai pada periode/ kurun waktu tertentu.

Perolehan ROA tertinggi tercatat pada tahun 2004 yaitu sebesar 2,99%, perolehan

ini disebabkan karena laba yang diperoleh PT Bank Mega, tbk cukup tinggi yaitu

sebesar 451.542 (dalam juta rupiah),perolehan laba ini karena hasil pendapatan

bunga bersih cukup tinggi ditambah dengan perolehan pendapatan operasional

lainnya yang juga cukup tinggi.

Perolehan ROA kemudian turun di tahun 2005, penurunan ini diakibatkan

oleh penurunan laba sedangkan total asset selalu bertambah pada setiap tahun.

laba yang diperoleh pada tahun 2005 turun menjadi 266.343(dalam jutaan rupiah).

selanjutnya untuk perolehan ROA terendah tercatat pada tahun 2006 sebesar

0,88%,pada tahun ini PT Bank Mega,Tbk juga belum berhasil meningkatkan laba,

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

124

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terbukti dengan turun kembalinya laba pada besaran 235.787(dalam jutaan

rupiah), perolehan ini membuat posisi ROA PT Bank Mega, Tbk berada pada

kategori tidak sehat karena berada dibawah standar dari BI yaitu 1,25%.

Selanjutnya rasio ROA terus berfluktuatif namun tetap pada kecenderungan

menurun. Hingga pada akhirnya tahun 2013 terjadi penurunan ROA yang cukup

drastis yaitu sebesar 1,14% dimana pada tahun 2012 ROA berada pada besaran

2,74%,ini berarti terdapat penurunan ROA sebesar 1,6%, penurunan ini terjadi

akibat perolehan laba yang menurun cukup drastis dimana pada tahun 2012

perolehan laba sebesar 1.566.014 turun menjadi 632.550 pada tahun 2013

sedangkan total asset terus bertambah tiap tahun.perolehan ROA di tahun 2013 ini

kembali membuat ROA PT Bank Mega, Tbk berada pada kondisi tidak sehat

karena berada dbawah standar yang telah ditetapkan oleh BI.

Kondisi ROA yang cenderung menurun dan berada pada kondisi tidak

sehat bisa disebabkan karena kurangnya pengelolaan aset yang produktif seperti

penyaluran kredit, hal ini sesuai dengan fungsi utama bank yaitu menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dana

tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit atau lainnya serta memberikan jasa

bank lainnya. Dalam menyalurkan kredit harus menggunakan prinsip kehati-

hatian agar terhindar dari resiko likuiditas. Resiko likuiditas adalah resiko yang

berkaitan dengan kemampuan bank dalam membayar kewajiban jangka pendek

pada saat jatuh tempo atau pada saat ditagih.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

125

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menghindari resiko likuiditas maka bank harus mampu menjaga

tingkat likuiditas dengan baik. Pengelolaan likuiditas merupakan masalah yang

kompleks dalam kegiatan operasional bank. Hal ini dikarenakan dana yang

dikelola sebagian besar berasal dari simpanan dana masyarakat yang sifatnya

jangka pendek dan dapat diambil sewaktu-waktu dan mewajibkan bank membayar

sejumlah bunga kepada para nasabah. Pengelolaan likuiditas ini dilakukan bank

salah satunya adalah dalam rangka untuk meningkatkan laba dan menghindari

terjadinya resiko likuiditas yang mungkin akan terjadi, seperti adanya resiko

kredit macet dari total penyaluran kredit, jumlah dana tertentu yang dimiliki bank

tidak mencukupi dalam kegiatan operasional bank dan pengembalian simpanan

serta pembayaran bunga kepada para nasabah yang akan menurunkan pendapatan

bank,

Menurut Veithxal Rivai, Andria Permata Veithzal, dan Ferry N (2002:727-

725), Untuk melakukan penilaian rasio likuiditas terhadap perusahaan atau bank

dapat dihitung dengan menggunakan alat ukur yang terdiri dari Cash Ratio (CR),

Reserve Requirement (RR), Rasio Nett Call Money to Curren Asset (NCM to CA),

Loan To Asset Ratio (LAR), Loan To Deposit Ratio (LDR). Alat ukur likuiditas

yang digunakan untuk mengukur likuiditas pada PT Bank Mega,Tbk adalah Loan

To Deposit Ratio (LDR).

Secara umum kondisi LDR dari PT Bank Mega, Tbk selama periode

pengamatan cukup fluktuatif namun berada pada kondisi yang kurang baik. Hal

ini dikarenakan posisi LDR PT Bank Mega, tbk selama periode pengamatan

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

126

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki rata-rata sebesar 54,06% dan berada dibawah standar LDR dari BI yaitu

sebesar 85%-110%. Kondisi ini menunjukkan bahwa PT Bank Mega, Tbk terlalu

berhati-hati dalam penyaluran kredit dan sangat konservatif, sehingga

meyebabkan tingkat profitabilitas yang diperoleh menjadi kurang optimal. Namun

apabila penyaluran kredit terlalu tinggi dikhawatirkan akan menimbulkan adanya

kesulitan likuiditas dan resiko kredit macet.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas adalah efisiensi

operasional. Permasalahan efisiensi sangat penting karena berkaitan dengan

pengendalian biaya. Efisiensi operasional berarti biaya yang harus dikeluarkan

untuk menghasilkan keuntungan harus lebih kecil daripada keuntungan yang

diperoleh dari penggunaaan aktiva tersebut.

Alat ukur yang digunakan untuk menganalisis efisiensi operasional adalah

BOPO. BOPO memperhitungkan biaya (beban) operasional yang dikeluarkan

dibandingkan dengan pendapatan operasional yang diterima. Nilai rata-rata rasio

BOPO dari PT Bank Mega, Tbk selama periode pengamatan adalah sebesar

82,97%. Angka ini terbilang cukup tinggi, PT Bank Mega, Tbk masih belum

optimal dalam menekan biaya operasional. Jika suatu bank memiliki tingkat rasio

BOPO yang sangat tinggi maka kinerja efisiensinya kurang baik, Kondisi BOPO

yang terbilang cukup tinggi ini diakibatkan kurang efisien nya manajemen bank

dalam pengendalian biaya. Manajemen PT Bank Mega,Tbk harus bisa mengelola

biaya seefisien mungkin dan memaksimalkan kegiatan usaha bank untuk

meningkatkan pendapatan bank, sehingga keiatan usaha bank menjadi lebih

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

127

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

efisien dan rasio BOPO dapat lebih rendah. Apabila rasio ini semakin kecil berarti

semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank tersebut.

Hasil uji keberartian koefisien regresi menunjukkan bahwa Likuiditas tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas. Koefisien regresi likuiditas terhadap

profitabilitas menunjukkan arah yang positif, artinya ketika likuiditas meningkat

maka profitabilitas dalam hal ini return on asset akan meningkat. Hal tersebut

sesuai dengan pernyataan Lukman Dendawijaya bahwa salah satu ketentuan

perbankan terhadap keberanian para eksekutif perbankan untuk memperbesar

volume kreditnya dalam rangka mengejar profitabilitas yang tinggi adalah Loan

To Deposit Ratio (LDR), Maka LDR sebagai tolak ukur bank untuk memperbesar

volume kredit untuk mencapai profit yang tinggi.Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Pontie Prasnanugraha pada tahun 2007 yang

berjudul “Analisis pengaruh rasio-rasio keuangana terhadap kinerja bank umum di

Indonesia”, yang menyebutkan bahwa LDR memiliki pengaruh yang positif tidak

signifikan terhadap ROA.

Disisi lain, Hasil uji keberartian koefisien regresi menunjukkan bahwa

efisiensi operasional berpengaruh negatif terhadap profitabilitas, artinya ketika

efisiensi operasional perusahaan menurun maka biaya yang dikeluarkan lebih

rendah daripada pendapatan yang diterima sehingga efisiensi biaya tercapai yang

akhirnya meningkatkan profitabilitas bank. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

Mudrajad Kuncoro bahwa dengan adanya efisiensi dalam lembaga perbankan

terutama efisiensi biaya maka akan diperoleh keuntungan yang optimal..Hasil

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.upi.edu/14905/6/S_PEM_0804592_Chapter5.pdfdengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini

128

Wahyu Budi Satrio, 2014 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK MEGA, Tbk Universitas Pendidikan Indonsia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Pontie Prasnanugraha pada

tahun 2007 yang berjudul “Analisis pengaruh rasio-rasio keuangana terhadap

kinerja bank umum di Indonesia”, yang menyebutkan bahwa BOPO berepengaruh

negatif signifikan terhadap ROA.

Berdasarkan hasil analisis koefisien Determinasi menunjukkan bahwa

98,50% profitabilitas (ROA) dipengaruhi oleh LDR dan BOPO, sedangkan

sisanya sebesar 11,50% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti.

Berdasarkan hasil uji keberartian regresi dengan menggunakan uji F didapatkan

hasil F hitung sebesar 232,688 > F tabel sebesar 4,74 dan nilai signifikansi 0.000

< 0,05, dengan demikian maka likuiditas dan Efisiensi Operasional berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas.