bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. hasil...
TRANSCRIPT
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Pra Siklus
Pra siklus pembelajaran IPS Kelas IV SDN Sukorejo Suruh Semarang
semester I tahun pelajaran 2017/2018, permasalahan pembelajaran yang terjadi
adalah setiap pembelajaran masih terkesan “teacher centered” karena guru selalu
menggunakan metode ceramah. Hal ini membuat siswa didalam kelas merasa
jenuh. Kegiatan pembelajaran dengan ceramah selain memembuat jenuh siswa,
juga menguras energi guru sehingga guru tidak bisa menyampaikan materi dengan
maksimal. Metode ceramah ini membuat siswa tidak bisa mengembangkan
pengetahuannya. Disini guru juga harus dapat menggunakan metode dan model
pembelajaran tertentu untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran.
Pemilihan metode dan model pembelajaran juga harus disesuaikan dengan materi
pembelajaran yang akan disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu serta hal-hal
yang berkaitan dalam pembelajaran.
Pada saat awal pembelajaran, guru dan siswa bero’a menurut agama dan
kepercayaannya masing-masing. Kemudian guru mengecek kehadiran siswa.
Setelah guru mengecek kehadiran siswa, guru langsung memberikan materi tanpa
mengajak siswa untuk melakukan apersepsi, misalkan dengan memberi
pertanyaan atau bernyanyi. Sehingga siswa kurang memahami arah dan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Pada kegiatan inti guru tidak memberikan contoh-contoh permasalahan
yang ada dalam kehidupan sehari-hari melainkan siswa langsung diminta untuk
membaca buku sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Dalam membaca buku
kebanyakan siswa sibuk sendiri. Ada yang berbicara dengan teman sebangku, ada
yang bermain alat tulis, dan ada juga yang mengganggu temannya (bisik-bisik
dengan teman sebangku), dalam hal ini seharusnya guru memperhatikan siswa
atau membimbing siswa dalam pembelajaran. Setelah siswa selesai membaca,
42
guru menjelaskan materi dengan suara yang pelan dan posisi duduk tenang. Hal
ini akan membuat siswa merasa jenuh karena hanya mendengarkan ceramah saja.
Penilaian yang dilakukan oleh guru pada saat observasi terlihat hanya pada
akhir pembelajaran berupa pemberian butir soal tes pilihan ganda dan uraian yang
terdapat dalam LKS buku siswa. Guru mengukur pada aspek pengetahuan,
sedangkan pengukuran sikap dan keterampilan tidak dilakukan. Jika hasil belajar
hanya diukur melalui hasil tes seperti yang dilakukan oleh guru pada saat
observasi, tanpa mengukur sikap dan keterampilan siswa, maka hasil belajar siswa
yang diperoleh kurang maksimal.Pengukuran hasil belajar siswa di kelas IV SDN
Sukorejo diperoleh dari skor tes gabungan dari nilai tes harian, tes tengah, tes
akhir semester, nilai tugas dan nilai PR yang diolah dijadikan nilai raport. Hasil
belajar yang diperoleh seluruh siswa kelas IV pada pra siklus dari 30 siswa hanya
terdapat 8(26,67%) siswa yang tuntas KKM dengan KKM ≥ 80. Penilaian seperti
ini hanya mengukur aspek kognitif siswa, sedangkan aspek afektif dan
psikomotorik belum diukur sehingga hasil belajar terdapat 22 siswa (73,33%)
belum tuntas. Hasil belajar pra siklus disajikan melalui tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Hasil belajar siswa pra siklus
No Kriteria Frekuensi Presentase
1 Tuntas 8 26,67%
2 Tidak tuntas 22 73,33%
3 Jumlah 30 100%
Nilai rata-rata kelas 67,66
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 40
Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya
mencapai 67,66 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah adalah 40. Maka
peneliti mengadakan pelaksanaan siklus I dan siklus II dengan menggunakan
metode yang lebih kooperatif dan menggunakan pendekatan pembelajaran Inquiry
dan model pembelajaran Numbered Head Tohether (NHT) agar siswa tidak hanya
pasif dalam mengikuti pembelajaran tetapi juga siswa aktif dan mengkritisi
permasalahan yang diberikan guru.
43
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan
tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, dan
tahap refleksi. Adapun tahap-tahap yang dilaksanakan dalam siklus I sebagai
berikut :
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan adalah menemukan
permasalahan pembelajaran. Berdasarkan permasalahan pembelajaran yang telah
ditemukan, dilakukan analisis permasalahan dan dari analisis masalah disusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta perangkat pembelajaran IPS
dengan KD 3.1.Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber
daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi.; KD 4.1.Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai provinsi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam siklus
I disiapkan untuk tiga kali pertemuan. Selain membuat RPP, juga menyiapkan
media yang akan digunakan dalam pembelajaran ini berupa gambar-gambar SDA
yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui serta gambar kelestarian
SDA dalam bentuk cetakan gambar yang disajikan dalam lampiran RPP yang di
dalamnya terdapat perangkat pembelajaran siklus I, lembar materi yang disajikan
pada lampiran RPP dan perangkat pembelajaran siklus I, gambar SDA yang dapat
diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui serta gambar kelestarian SDA siklus I,
rubrik pengukuran keterampilan (psikomotor) siklus I, soal tes beserta kunci
jawaban dan daftar penilaian pengetahuan (kognitif) siklus I. Membuat lembar
observasi aktivitas tindakan Inquiry dan NHT untuk guru kelas IV siklus I,
membuat lembar aktivitas tindakan Inquiry dan NHT untuk siswa kelas IV siklus
I. Diakhir pembelajaran siklus I dengan dilaksanakan evaluasi dengan tes objektif
berbentuk pilihan ganda. Adapun jadwal pelaksanaan siklus I disajikan melalui
tabel 4.2 berikut ini.
44
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Siklus I
Pertemuan
Ke- Hari, Tanggal
Jam
Pelajaran Keterangan
1 Rabu, 13
September 2017
2 Pelaksanaan pembelajaran
2 Kamis, 14
September 2017
2 Pelaksanaan pembelajaran
3 Jum’at, 15
September 2017
2 Pelaksanaan pembelajaran dan
evaluasi
b. Pelaksanaan Pembeljaran Inquiry_NHT dan Observasi
Tahap pelaksanaan tindakan pada Siklus I adalah pelaksanaan rancangan
pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun
sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dan pada
pertemuan terakhir akan dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar
siswa.
- Pertemuan I
Pada siklus I pertemuan I implementasi pembelajaran pada mata pelajaran
IPS dilakukan pada bulan September 2017 selama 2×35 menit dengan materi
karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan
masyarakat yang telah di rancang dan di susun dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga langkah yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan inti
dirancang ada tindakan Inquiry dan NHT yang berupa langkah-langkah yang telah
di tetapkan.
Tahap kegiatan pendahuluan, guru mengucapkan salam “assalamualaikum,
selamat pagi anak-anak” dan siswa menjawab salam. Selanjutnya, guru
menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran dengan tenang. Guru mengecek
kehadiran siswa dengan cara memanggil nama siswa satu-persatu. Siswa yang
dipanggil mengacungkan tangan dan berkata hadir. Setelah melakukan presensi,
siswa diajak untuk melakukan apersepsi dengan bernyanyi lagu “Naik-naik ke
puncak gunung” dan mengkaitkan isi dari lirik lagu kedalam materi yang akan
dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
45
Tahap kegiatan inti, pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran melalui pembelajaran Inquiry dan NHT yang sudah
dirancang didalam RPP. Kegiatan pertama yaitu, siswa dibagi kedalam kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari @5 orang, karena kelompok yang
membagikan guru banyak siswa yang tidak suka dengan pembagian kelompoknya
karena tidak suka dengan temannya, temannya tidak mau bekerja, dan masih
banyak alasan lagi. Tetapi disini guru mencoba menasehati jika kerja kelompok
tidak ada yang mengandalkan satu teman, tetapi semuanya harus bekerja agar
pekerjaan lebih ringan dan cepat selesai. Selanjutnya guru membagikan nomor
sesuai dengan jumlah siswa (1-30) dan siswa memakainya dikepala. Selanjutnya,
guru menempelkan contoh gambar SDA yang dapat diperbaharui dan tidak dapat
diperbaharui disertai dengan penjelasan. Pada saat guru menjelskan materi siswa
nampak berbicara dengan temannya didalam kelompok, guru berhenti
menerangkan dan menunggu sampai tenang. Tidak lama kemudian didalam kelas
tidak ada yang mengeluarkan suara, suasana nampak tenang. Selanjutnya guru
menasehati siswa untuk menghargai orang yang sedang berbicara dan
memperhatikan penjelasan dari guru. Setelah suasana nampak tenang, guru
melanjutkan pembelajaran dengan menyampaikan materi melalui gambar SDA
yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui yang sudah ditempel
dipapan tulis. Selanjutnya siswa mengidentifikasi dari gambar-gambar tersebut
untuk dapat menjelaskan manfaat serta cara menjaga kelestarian SDA.
Selanjutnya guru membagikan lembar kerja kelompok. Setiap kelompok
berdiskusi tentang karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA untuk kesejahteraan
masyarakat.
Guru berkeliling dang menghapiri setiap kelompok dan membimbing siswa
jika ada yang mengalami kesulitan. Pada saat melakukan kerja kelompok, salah
satu siswa tidak bisa tenang, berlari kesana kemari menghampiri kelompok lain
dan mengganggu temannya saat berdiskusi, bermain sendiri. Guru menghampiri
untuk meminta mainannya dan menasehati dengan sabar agar duduk tenang,
membantu teman atau ikut berdiskusi didalam kelompok. Selanjutnya guru
memanggil nomor siswa secara acak untuk memberikan tanggapan dari lembar
46
kerja yang sudah dikerjakan oleh kelompok lain. Selanjutnya guru meminta siswa
untuk membuat hipotesis dan mengumpulkan informasi dari hasil hipotesis yang
telah didapat. Setelah informasi dari hasil hipotesis terkumpul, siswa
mempersentasikan/ menguji hipotesis tentang karakteristik ruang dan
pemanfaatan SDA untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam mempersentasikan
hasil hipotesis, banyak siswa yang ribut sendiri dan guru menegur siswa agar
tenang tidak ribut dan meminta siswa untuk memperhatikan teman yang sedang
persentasi.
Tahap kegiatan penutup, siswa memberikan umpan balik tentang materi
yang sudah dipelajari/ disampaikan. Selanjutnya, siswa dan guru menarik
kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
Dalam pembelajaran siklus I pertemuan 1 berlangsung, dilakukan
pengamatan oleh observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari tahap
pendahuluan hingga tahap penutup, dengan cara mengisi lembar observasi yang
sudah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk
mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan kelas dan kegiatan siswa dalam
mengikuti pelajaran. Dari hasil observasi dapat diketahui apa yang menjadi
kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.
- Pertemuan 2
Pertemuan kedua dilaksanakan dengan melanjutkan materi pada pertemuan
pertama dan pendalaman materi yang telah dilaksanakan. Pada tahap pendahuluan
guru mengucapkan salam “assalamualaikum, selamat pagi anak-anak” dan siswa
menjawab salam. Selanjutnya, guru menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran
dengan tenang. Guru mengecek kehadiran siswa dengan cara memanggil nama
siswa satu-persatu. Siswa yang dipanggil mengacungkan tangan dan berkata
hadir. Selanjutnya guru dan siswa, bertanya jawab mengenai materi pelajaran
pada pertemuan sebelumnya.
Pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk berkumpul dan memakai
nomor kepala sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Selanjutnya, guru
menempelkan contoh gambar SDA yang dapat diperbaharui dan tidak dapat
diperbaharui disertai dengan penjelasan. Guru menyampaikan materi melalui
47
gambar SDA yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui yang sudah
ditempel dipapan tulis. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja kelompok
tentang manfaat dan kelestarian SDA. Setelah siswa mendapatkan lembar kerja
kelompok, siswa berdiskusi bersama untuk memecahkan masalah yang diberikan
guru tentang manfaat dan kelestarian SDA. Selanjutnya, siswa diminta untuk
membuat hipotesis tentang manfaat dan kelestarian SDA. Didalam membuat
hipotesis terdapat satu kelompok yang mengalami kesulitan untuk menemukan
hipotesis. Guru membantu dengan cara memberikan kata kunci kepada siswa.
Setelah setiap kelompok menemukan hipotesis, siswa menganalisis hasil
informasi yang telah didapatkan dan membuat laporan dari hasil analisis pada
lembar kerja kelompok. Setelah siswa mengumpulkan informasi guru memanggil
nomor siswa secara acak untuk menyajikan laporan hasil identifikasi, sedangkan
siswa yang tidak dipanggil namanya, diminta untuk memberikan tanggapan dari
laporan hasil identifikasi. Setelah siswa menguji laporan identifikasi, guru dan
siswa menarik kesimpulan dan guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil
laporannya.
Pada tahap penutup, siswa memberikan umpan balik tentang materi yang
sudah dipelajari/ disampaikan. Selanjutnya, siswa dan guru menarik kesimpulan
dari materi yang telah dipelajari.
Dalam pembelajaran siklus I pertemuan ke 2 berlangsung, dilakukan
pengamatan oleh observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari tahap
pendahuluan hingga tahap penutup, dengan cara mengisi lembar observasi yang
sudah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk
mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan kelas dan kegiatan siswa dalam
mengikuti pelajaran.
- Pertemuan 3
Pembelajaran diawali dengan gurumengucapkan salam “assalamualaikum,
selamat pagi anak-anak” dan siswa menjawab salam. Selanjutnya, guru
menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran dengan tenang. Guru mengecek
kehadiran siswa dengan cara memanggil nama siswa satu-persatu. Siswa yang
dipanggil mengacungkan tangan dan berkata hadir. Selanjutnya, guru melakukan
48
kegiatan apresepsi dengan melakukan tanya jawab untuk mengingatkan kembali
tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah
melakukan kegiatan apresepsi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada tahap inti guru memberi penjelasan dengan memperdalam materi yang
sudah dipelajari pada dua pertemuan sebelumnya. Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru sambil bertanya jika ada materi yang kurang dipahami.
Diakhir pelajaran guru memberikan soal evaluasi siklus I kepada seluruh siswa
dengan 20 butir soal pilihan ganda. Siswa kemudian mengerjakan soal dengan
tenang dan guru tetap mengawasi siswa.
Pada tahap penutup guru dan siswa membahas evaluasi yang telah
dikerjakan. Guru memberikan motivasi kepada siswa. Selanjutnya, siswa
mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru, kemudian guru menutup dan
mengakhiri pembelaran.
Dalam pembelajaran siklus I pertemuan ke 3 berlangsung, dilakukan
pengamatan oleh observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari tahap
pendahuluan hingga tahap penutup, dengan cara mengisi lembar observasi yang
sudah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk
mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan kelas dan kegiatan siswa dalam
mengikuti pelajaran.
c. Refleksi Siklus I
Tahapan selanjutnya setelah kegiatan pelaksanaan dan observasi
pembelajaran pada siklus I adalah refleksi. Refleksi dilakukan jika semua data
terkumpul. Baik data hasi evaluasi maupun data hasil observasi oleh guru kelas.
Refleksi dilakukan peneliti dengan meminta masukan dari guru kelas untuk
melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Dari data hasil belajar siswa yang
didapat dari pengerjaan soal evaluasi, siswa masih belum begitu dapat menguasai
materi dengan baik. Hal ini, ditunjukkan dari 30 siswa, terdapat 20 siswa yang
tuntas diatas KKM, sedangkan 10 siswa masih dibawah KKM. Skor tes diperoleh
dari kegiatan evaluasi akhir pembelajaran pertemuan 3 siklus I yang mengukur
kegiatan menjelaskan karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA, menjelaskan
serta memberikan 5 contoh jenis-jenis SDA yang dapat dan tidak dapat
49
diperbaharui, menjelaskan manfaat dan cara menjaga kelestarian SDA, dan
menyajikan hasil identifikasi manfaat dan kelestarian SDA. Penilaian unjuk kerja
dilaksanakan melalui pembelajaran Inquiry dan NHT yaitu menyajikan laporan
hasil identifikasi manfaat dan kelestarian SDA. Dari cacatan observer pada lembar
observasi guru dan siswa diperoleh beberapa masalah penyebab belum
tercapainya indikator kerja pada siklus I antara lain :
Kelebihan :
- Guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
dibuat.
- siswa terlihat senang dan aktif dengan pendekatan dan model
pembelajaran yang telah diterapkan
- RPP jelas dan lengkap
Kelemahan :
- Guru belum bisa mengkondisikan kelas dengan baik, masih banyak
siswa yang berbicara dengan temannya saat pembelajaran berlangsung
- Saat kegiatan persentasi, sebaiknya guru menegur siswa yang
mengganggu/mengkledek temannya yang sedang melakukan
presentasi,karena hal ini akan membuat siswa yang persentasi menjadi
gerogi, sehingga tidak fokus dalam menyampaikan hasil diskusinya
- Saat diberikan pertanyaan dari guru, siswa masih banyak yang pasif
(belum berani mengemukakan pendapatnya/mengkritisi pertanyaan
dari guru).
Dari beberapa masalah diatas, maka dilakukan perbaikan/solusi
pembelajaran pada Siklus II yang diantaranya dengan cara :
- Guru harus memperhatikan pengkondisian kelas agar siswa tenang saat
kegiatan pembelajaran berlangsung
- Guru memberikan teguran kepada siswa yang menggangu temannya
yang sedang melakukan persentasi agar kondisi belajar menjadi lebih
kondusif.
50
- Guru memberikan penguatan/motivasi kepada siswa agar lebih berani
dalam mengungkapkan pendapat dan mengkritisi pertanyaan yang
diberikan guru.
Hasil refleksi ini akan dijadikan sebagai acuan untuk diperbaiki pada Siklus
II agar pembelajaran dapat berjalan secara maksimal dan indikator kerja yang
telah ditetapkan dapat tercapai.
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan
tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, dan
tahap refleksi. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam siklus II sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus II merupakan perbaikan dari tindakan
siklus I. Perbaikan didasarkan pada hasil refleksi dan analisis hasil belajar IPS
siswa pada siklus I. Tujuan diadakannya perbaikan pada siklus II ini adalah untuk
menyempurnakan pembelajaran dalam siklus I agar tercapai hasil belajar secara
optimal dan memenuhi KKM yang telah ditentukan (≥80). Berdasarkan
kekurangan yang terdapat pada siklus I, maka disusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) beserta perangkat pembelajaran IPS siklus II dengan KD
3.1.Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam
untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat
provinsi.; KD 4.1.Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai provinsi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam siklus II disiapkan untuk tiga kali
pertemuan. Selain membuat RPP, juga menyiapkan media yang akan digunakan
dalam pembelajaran ini berupa gambar peta daerah/kabupaten/provinsi tempat
tinggalnya dalam bentuk cetakan gambar yang disajikan dalam lampiran RPP dan
perangkat pembelajaran siklus II, lembar materi yang disajikan pada lampiran
RPP dan perangkat pembelajaran siklus II, gambar peta daerah siklus II, rubrik
51
pengukuran keterampilan (psikomotor) siklus II, soal tes beserta kunci jawaban
dan daftar penilaian pengetahuan (kognitif) siklus II. Membuat lembar observasi
aktivitas tindakan pembelajaran Inquiry dan NHT untuk guru kelas IV siklus II,
membuat lembar aktivitas tindakan pembelajaran Inquiry dan NHT untuk siswa
kelas IV siklus II. Diakhir pembelajaran siklus II dengan dilaksanakan evaluasi
dengan tes objektif berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal.
Adapun jadwal pelaksanaan siklus II disajikan melalui tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Siklus II
Pertemuan
Ke- Hari, Tanggal
Jam
Pelajaran Keterangan
1 Rabu, 20 September
2017
2 Pelaksanaan pembelajaran
2 Kamis, 21
September 2017
2 Pelaksanaan pembelajaran
3 Jum’at, 22
September 2017
2 Pelaksanaan pembelajaran dan
evaluasi
b. Pelaksanaan Pembeljaran Inquiry_NHT dan Observasi
Pada siklus II dibuat tiga kali pertemuan, implementasi pembelajaran masih
menggunakan pembelajaran Inquiry dan NHT yang dilaksanakan 3 kali
pertemuan dengan menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah
disusun yang terdiri dari tiga tahap pembelajaran yaitu, tahap pendahuluan, tahap
kegiatan inti dan tahap penutup. Dalam kegiatan inti dirancang ada tindakan yang
berupa langkah-langkah yang telah di tetapkan.
- Pertemuan I
Pertemuan pertama pada Tindakan siklus II ini pada bulan September 2017.
Pada tahap pendahuluan, guru mengucapkan salam “assalamualaikum, selamat
pagi anak-anak” dan siswa menjawab salam. Selanjutnya, guru menyiapkan siswa
mengikuti pembelajaran dengan tenang. Guru mengecek kehadiran siswa dengan
cara memanggil nama siswa satu-persatu. Siswa yang dipanggil mengacungkan
tangan dan berkata hadir. Setelah melakukan presensi, siswa diajak untuk
melakukan apersepsi dengan bernyanyi lagu “Naik-naik kepuncak gunung” dan
mengkaitkan isi dari lirik lagu kedalam materi yang akan dipelajari. Selanjutnya
guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
52
Tahap kegiatan inti, pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran Inquiry dan NHT yang sudah dirancang didalam RPP.
Kegiatan pertama yaitu, siswa dibagi kedalam kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari @5 orang, Selanjutnya guru membagikan nomor sesuai
dengan jumlah siswa (1-30) dan siswa memakainya dikepala. Setelah siswa
berkumpul dengan kelompok, guru menjelaskan materi tentang jenis-jenis SDA
yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi setelah itu guru menunjukkan peta
daerah. Melalui gambar peta tersebut, siswa (yang ditunjuk) menunjukkan peta
persebaran SDA. Selanjutnya siswa berdiskusi tentang jenis-jenis SDA yang
berhubungan dengan kegiatan ekonomi serta persebarannya. Selanjutnya, siswa
mempersentasikan hasil diskusinya, guru memanggil nomor siswa secara acak
untuk memberikan tanggapan lembar kerja dari kelompok yang sedang persentasi.
Siswa dibimbing untuk membuat hipotesis. Setelah informasi dari hasil hipotesis
terkumpul, siswa mempersentasikan/ menguji hipotesis tentang jenis-jenis SDA
yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi serta persebarannya. Dalam
mempersentasikan hasil hipotesis, banyak siswa yang ribut sendiri dan guru
menegur siswa agar tenang tidak ribut dan meminta siswa untuk memperhatikan
teman yang sedang persentasi.
Tahap kegiatan penutup, siswa memberikan umpan balik tentang materi
yang sudah dipelajari/ disampaikan. Selanjutnya, siswa dan guru menarik
kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
Dalam pembelajaran siklus II pertemuan 1 berlangsung, dilakukan
pengamatan oleh observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari tahap
pendahuluan hingga tahap penutup, dengan cara mengisi lembar observasi yang
sudah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk
mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan kelas dan kegiatan siswa dalam
mengikuti pelajaran. Dari hasil observasi dapat diketahui apa yang menjadi
kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.
- Pertemuan 2
Pelakasanaan pembelajaran siklus II Pertemuan kedua Siklus II
dilaksanakan dengan melanjutkan materi pada pertemuan. Pada tahap
53
pendahuluan guru mengucapkan salam “assalamualaikum, selamat pagi anak-
anak” dan siswa menjawab salam. Selanjutnya, guru menyiapkan siswa mengikuti
pembelajaran dengan tenang. Guru mengecek kehadiran siswa dengan cara
memanggil nama siswa satu-persatu. Siswa yang dipanggil mengacungkan tangan
dan berkata hadir. Selanjutnya, bertanya jawab materi pelajaran pada pertemuan
sebelumnya.
Pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk berkumpul dan memakai
nomor kepala sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Selanjutnya, guru
menjelaskan materi tentang pemanfaatan SDA untuk kegiatan ekonomi
dilingkungan. Guru menempelkan gambar peta dipapan tulis dan siswa diminta
maju kedepan untuk menunjukkan persebaran SDA. Selanjutnya guru
membagikan lembar kerja kelompok tentang pemanfaatan SDA untuk kegiatan
ekonomi dilingkungannya. Setelah siswa mendapatkan lembar kerja kelompok,
siswa berdiskusi bersama untuk memecahkan masalah yang diberikan guru
tentang pemanfaatan SDA untuk kegiatan ekonomi dilingkungan. Selanjutnya,
siswa diminta untuk membuat hipotesis tentang pemanfaatan SDA untuk kegiatan
ekonomi dilingkungan. Setelah setiap kelompok menemukan hipotesis, siswa
menganalisis hasil informasi yang telah didapatkan dan membuat laporan dari
hasil analisis pada lembar kerja kelompok. Setelah siswa mengumpulkan
informasi guru memanggil nomor siswa secara acak untuk menyajikan laporan
hasil identifikasi, sedangkan siswa yang tidak dipanggil namanya, diminta untuk
memberikan tanggapan dari laporan hasil identifikasi. Setelah siswa menguji
laporan identifikasi, guru dan siswa menarik kesimpulan dan guru meminta siswa
untuk mengumpulkan hasil laporannya.
Pada tahap penutup, siswa memberikan umpan balik tentang materi yang
sudah dipelajari/ disampaikan. Selanjutnya, siswa dan guru menarik kesimpulan
dari materi yang telah dipelajari.
Dalam pembelajaran siklus II pertemuan ke 2 berlangsung, dilakukan
pengamatan oleh observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari tahap
pendahuluan hingga tahap penutup, dengan cara mengisi lembar observasi yang
sudah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk
54
mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan kelas dan kegiatan siswa dalam
mengikuti pelajaran.
- Pertemuan 3
Pelakasanaan pembelajaran siklus II pertemuan ke 3, pembelajaran diawali
dengan guru mengucapkan salam “assalamualaikum, selamat pagi anak-anak” dan
siswa menjawab salam. Selanjutnya, guru menyiapkan siswa mengikuti
pembelajaran dengan tenang. Guru mengecek kehadiran siswa dengan cara
memanggil nama siswa satu-persatu. Siswa yang dipanggil mengacungkan tangan
dan berkata hadir. Selanjutnya, guru melakukan kegiatan apresepsi dengan
melakukan tanya jawab untuk mengingatkan kembali tentang materi yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah melakukan kegiatan apresepsi,
guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada tahap inti guru memberi penjelasan dengan memperdalam materi yang
sudah dipelajari pada dua pertemuan sebelumnya. Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru sambil bertanya jika ada materi yang kurang dipahami.
Diakhir pelajaran guru memberikan soal evaluasi siklus I kepada seluruh siswa
dengan 20 butir soal pilihan ganda. Siswa kemudian mengerjakan soal dengan
tenang dan guru tetap mengawasi siswa.
Pada tahap penutup guru dan siswa membahas evaluasi yang telah
dikerjakan. Guru memberikan motivasi kepada siswa. Selanjutnya, siswa
mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru, kemudian guru menutup dan
mengakhiri pembelaran.
Dalam pembelajaran siklus II pertemuan ke 3 berlangsung, dilakukan
pengamatan oleh observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari tahap
pendahuluan hingga tahap penutup, dengan cara mengisi lembar observasi yang
sudah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk
mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan kelas dan kegiatan siswa dalam
mengikuti pelajaran.
c. Refleksi Siklus II
Tahapan selanjutnya setelah kegiatan pelaksanaan dan observasi
pembelajaran pada siklus I adalah refleksi. Refleksi dilakukan jika semua data
55
terkumpul. Baik data hasi evaluasi maupun data hasil observasi oleh guru kelas.
Dari data lembar observasi maupun lembar evaluasi, siswa mengalami
peningkatan keaktifan maupun hasil belajar. Ini ditunjukkan dari 30 siswa tidak
ada yang nilainya dibawah KKM, semua siswa sudah memenuhi KKM. Skor tes
yang dapat diperoleh dari kegiatan evaluasi pada akhir pembelajaran pertemuan
tiga siklus II yang mengukur kegiatan menjelaskan jenis-jenis SDA yang
berhubungan dengan kegiatan ekonomi, melalui peta siswa menunjukkan
persebaran SDA, menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi dilingkungan,
melalui peta siswa menunjukkan persebaran kegiatan ekonomi, dan menyajikan
hasil identifikasi kegiatan ekonomi dan pemanfaatannya dilingkungan. Penilaian
unjuk kerja dilaksanakan melalui pembelajaran Inquiry dan NHT yaitu
menyajikan laporan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dan pemanfaatannya
dilingkungan.
Pada siklus II siswa sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Suasana kelas terlihat efektif saat pembelajaran berlangsung. Saat guru
memberikan pertanyaan banyak siswa yang sudah menerapkan Higher Order
Thinking Skills (HOTS) dengan cara mengacungkan tangan untuk menjawab/
mengritisi pertanyaan dari guru. Kebanyakan siswa juga sudah berani
mengungkapkan pendapatnya. Pada saat persentasi kelompok juga terlihat
kondusif karena tidak ada lagi siswa yang mengganggu/mengkledek temannya,
sehingga siswa menyampaikan hasil diskusinya secara maksimal. Saat
mengerjakan soal evaluasi siswa mengerjakannya dengan tenang tidak ada lagi
siswa yang berbisik-bisik untuk tukar menukar jawabandari temannya.
Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus II, menunjukkan bahwa hasil
belajar IPS siswa yang mencapai KKM ≥80 yaitu jumlah 30 atau 100% dari
keseluruhan siswa di kelas IV. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran pada siklus
II seluruh siswa tuntas mencapai KKM.
4.1.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian
Data hasil belajar IPS pada materi sumber daya alam diperoleh dari hasil
tes evaluasi siswa tiap siklus. Hasil belajar siswa disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekwensi. Menurut Sugyiono (2011:46) untuk membuat tabel distribusi
56
frekwensi dilakukan dengan tiga langkah yaitu menghitung jumlah interval kelas,
menghitung rentang data dan terakhir menghitung panjang kelas. Untuk
menghitung jumlah kelas digunakan rumus strunges yaitu: K=1+3.3 log n.
dimana: K = jumlah interval kelas
n = jumlah data observasi
log = logaritma
untuk mengitung rentang data dilakukan dengan rumus: nilai max – nilai
min + 1. Setelah diketahui rentang data maka dicari panjang kelas dengan cara
membagi rentang data dengan jumlah kelas. Berikut hasil perhitungan kelas,
rentang data dan panjang kelas.
a. Siklus I
Berdasarkan rumus tersebut nilai tertinggi pada siklus I adalah 90 dan nilai
terendah adalah 40. Jumlah data observasi adalah 30 siswa.
K = 1+3.3 log n
= 1+3.3 log 30
= 1+3.3 x 1.3
= 1+ 4.29
= 5.29 atau dibulatkan menjadi 5
Range = nilai max – nilai min + 1
= 90 – 40 + 1
= 51
Panjang kelas = Range dibagi K
51/5 = 10.2 atau dibulatkan menjadi 10
Dari hasil perhitungan tersebut maka diperoleh panjang kelas adalah 10.
Setelah diketahui panjang kelas maka dibuat tabel distribusi frekwensi yang
disajikan pada tabel 4.4 berikut :
57
Tabel 4.4 Distribusi frekwensi hasil belajar IPS siswa Kelas IV SDN Sukorejo
Semester 1 Tahun ajaran 2017/2018 Siklus I No Interval Frekwensi Persentase
1 ≥ 90 2 6,7 %
2 80 – 89 18 60 %
3 70 – 79 3 10 %
4 60 – 69 3 10%
5 50 – 59 2 6,7 %
6 40 – 49 2 6,7 %
Jumlah 30 100%
a. Siklus II
Data pada Siklus II perolehannya masih sama dengan siklus I dan juga
disajikan menggunakan tabel distribusi frekwensi dengan tiga langkah yaitu
menghitung jumlah interval kelas, menghitung rentang data dan terakhir
menghitung panjang kelas. Nilai tertinggi pada siklus II adalah 100 dan nilai
terendah adalah 80. Jumlah data observasi adalah 30 siswa.
K = 1+3.3 log n
= 1+3.3 log 30
= 1+3.3 x 1.3
= 1+ 4.29
= 5.29 atau dibulatkan menjadi 5
Range = nilai max – nilai min + 1
= 100 – 80 + 1
= 21
Panjang kelas = Range dibagi K
21/5 = 4.2 atau dibulatkan menjadi 4
Dari hasil perhitungan tersebut maka diperoleh panjang kelas adalah 4.
Setelah diketahui panjang kelas maka dibuat tabel distribusi frekwensi yang
disajikan pada tabel 4.5 berikut :
58
Tabel 4.5 Distribusi frekwensi hasil belajar IPS siswa Kelas IV SDN Sukorejo
Semester 1 Tahun ajaran 2017/2018Siklus II No Interval Frekwensi Persentase
1 96 – 100 3 10 %
2 92 – 95 5 16,7 %
3 88 – 91 7 23,3 %
4 84 – 87 8 26,7 %
5 80 - 83 7 23,3 %
30 100%
4.2 Analis Data
Pada penelitian ini data akan dianalisis dengan dua tahapan yaitu analisis
ketuntasan dan analisis komparatif. Data yang dianalisis adalah data hasil belajar
IPS materi sumber daya alam siswa kelas IV SDN Sukorejo Kecamatan Suruh
Semester 1 Tahun ajaran 2017/2018.
4.2.1 Analisis Ketuntasan
Analisis ketuntasan tiap siklus dalam tabel ketuntasan diolah dengan
membandingkan data mentah dengan skor KKM untuk mata pelajaran IPS.
Ketuntasan hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6 Analisis ketuntasan hasil belajar IPS Siswa kelas IV SDN Sukorejo
Kecamatan Suruh Semester 1 tahun ajaran 2017/2018Siklus I
No Kriteria Frekuensi Presentase
1 Tuntas 20 66,7 %
2 Tidak tuntas 10 33,3 %
3 Jumlah 30 100%
Nilai rata-rata kelas 74,33
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 40
Dari tabel tersebut dapat dilihat ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I
mencapai 66,7% atau 20 siswa dari jumlah 30 siswa. Dengan KKM adalah 80,
sebanyak 10 siswa (33,3%) masih mendapatkan nilai dibawah KKM atau belum
tuntas. Nilai tertinggi pada siklus I berada pada skor 90 dan nilai terendah dengan
skor 40. Sedangkan nilai rata-rata kelas dari keseluruhan siswa adalah 74,33.
disajikan dalam gambar diagram 4.1 sebagai berikut :
59
Gambar 4.1 Diagram ketuntasan hasil belajar IPS
Siswa kelas IV SDN Sukorejo Siklus I
Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Data hasil belajar IPS
siswa kelas IV SDN Sukorejo Kecamatan Suruh Semester 1 Tahun ajaran
2017/2018 disajikan pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Analisis ketuntasan hasil belajar IPS Siswa kelas IV SDN Sukorejo
Kecamatan Suruh Semester 1 tahun ajaran 2017/2018 Siklus II
No Kriteria Frekuensi Presentase
1 Tuntas 30 100 %
2 Tidak tuntas 0 0 %
3 Jumlah 30 100%
Nilai rata-rata kelas 88,16
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 80
Tabel 4.7 tersebut menunjukkan tingkat ketuntasan siswa pada siklus II.
Pada siklus II seluruh siswa nilainya berada di atas KKM atau sudah tuntas
mencapai jumlah 30 siswa (100%). Nilai tertinggi pada siklus II ini mencapai skor
100 sedangkan nilai terendah masih berada pada skor 80. Nilai rata-rata kelas
meningkat dari siklus I hanya 74,33 pada siklus II ini menjadi 88,16. Data tersebut
disajikan dalam gambar diagram 4.2 sebagai berikut:
Tuntas
67%
Tidak Tuntas
33%
60
Gambar 4.2 Diagram ketuntasan hasil belajar IPS
Siswa kelas IV SDN Sukorejo Siklus II
4.2.2 Analisis Komparatif
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan
pendekatan pembelajaran Inquiry dan model pembelajaran Numbered Head
Together pada mata pelajaran IPS terjadi peningkatan hasil belajar siswa.
Peningkatan tersebut dapat dilihat pada perbandingan nilai siklus 1 dan siklus 2
tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus 1 dan Siklus 2
No Kriteria Siklus 1 Siklus 2
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1 Tuntas 20 66,7% 30 100%
2 Tidak tuntas 10 33,3% 0 0%
Jumlah 30 100% 30 100%
Skor tertinggi 90 100
Skor terendah 40 80
Rata-rata 74,33 88,16
Dari tabel tersebut dapat dilihat adanya peningkatan jumlah ketuntasan hasil
belajar siswa. Yang semula ketuntasan siswa pada siklus I 66,7% meningkat di
siklus II mencapai 100% dari jumlah keseluruhan siswa. Grafik peningkatan hasil
belajar siswa disajikan dalam gambar 4.3 berikut :
Tuntas
100%
Tidak Tuntas
0%
61
Gambar 4.3 Diagram Perbandingan Ketuntasan Dan Ketidak Tuntasan
Hasil Belajar
Selain pada presentase ketuntasan, peningkatan juga terjadi pada pencapaian
nilai tertinggi yang diperoleh siswa. Perbandingan perolehan skor tertinggi dan
terenda tiap siklus disajikan dalam gambar 4.4 berikut :
Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Skor Tertinggi Dan Skor Terendah Tiap
Siklus
Penggunaan pendekatan pembelajaran Inquiry dan model pembelajaran
NHT yang digunakan oleh peneliti juga berdampak pada perolehan nilai rata-rata
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Siklus 1 Siklus 2
67
100
33
0
Tuntas
Tidak Tuntas
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Siklus 1 Siklus 2
90
100
40
80
nil
ai
Skor
Tertinggi
62
kelas. Nilai rata-rata kelas menunjukkan adanya peningkatan tiap siklus. Disajikan
dalam gambar 4.5 berikut.
Gambar 4.5 Diagram Peningkatan Nilai Rata-Rata Kelas
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di kelas IV SDN Sukorejo
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi sumber daya alam menggunakan
pendekatan Inquiry dan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
sangat memuaskan. Berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh dari
siklus I dan siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup
signifikan.
Sebelum dilakukan tindakan atau pada pra siklus siswa yang tuntas hanya
sebanyak 8 anak atau 26,67% kemudian dilaksanakan siklus I Pada siklus
Iketuntasan siswa mencapai 20 anak atau 66,7%. Akan tetapi hasil yang diperoleh
pada siklus I belum memenuhi target sesuai dengan indikator kerja. Hal ini
dikarenakan guru belum bisa mengkondisikan kelas secara maksimal. Saat kerja
kelompok banyak siswa yang bermain dengan teman-temannya (hanya beberapa
siswa dalam kelompok yang mengerjakan), disini guru menghampiri dan
memberikan nasehat kepada siswa agar berdiskusi kelompok dengan tenang dan
bekerjasama agar pekerjaan lebih ringan dan cepat terselesaikan. Saat siswa
melaksanakan persentasi didepan kelas, banyak siswa yang belum menunjukkan
keberaniannya untuk menanggapi persentasi yang telah disampaikan oleh
temannya sehingga siswa terlihat pasif.
65
70
75
80
85
90
Siklus 1 Siklus 2
74
88
nilai
Rata-rata
63
Dengan memperhatikan refleksi dari siklus I, maka dilakukan perencanaan
perbaikan-perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II agar
penelitian mencapai target yang ditentukan. Setelah dilakukan tindakan siklus II,
ketuntasan siswa mencapai 100%. Penelitian Tindakan Kelas dengan
menggunakan pendekatan Inquiry dan model NHT meningkatkan ketuntasan
siswa sebanyak 100% dibandingkan hasil belajar sebelum dilakukan tindakan.
Dan hasil yang diperoleh pada siklus II ini telah mencapai target yaitu seluruh
siswa mencapai ketuntasan. Hal ini dikarenakan kelebihan dengan menggunakan
pendekatan Inquiry dan model NHT tingkat keaktifan siswa dalam belajar
meningkat, siswa dituntut berfikir kritis untuk mengidentifiksi karakteristik ruang
dan pemanfaatan SDA dan memecahkan masalah bersama kelompoknya.
Kemudian siswa dituntut untuk berani mempresentasikan hasil pemikiran dan
diskusinya di depan kelas, bagi siswa yang lain agar berani menyampaikan
pendapatnya atau menanggapi diskusi dari teman yang telah persentasi. Jadi,
pengetahuan yang didapat oleh siswa tidak hanya berasal dari guru, akan tetapi
dari contoh konkrit dan juga pengalaman masing-masing individu.
Akan tetapi penggunaan pendekatan Inquiry dan model pembelajaran NHT
ini juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah pada saat tahap diskusi dengan
kelompok, beberapa kelompok masih kurang jelas memahami permasalahan yang
telah diberikan oleh guru . Disini guru menjelaskan lagi inti dari permasalahan
tersebut agar siswa dapat mengerjakan dengan kelompoknya. Guru juga
berkrliling kelas untuk memantau pekerjaan mereka dan membimbing kelompok
ababila mengalami kesulitan.
Dari hasil pemaparan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan
pendekatan Inquiry dan model pembelajaran NHT yang peneliti lakukan dapat
dikatakan berhasil. Pembelajaran dengan pendekatan dan model pembelajaran ini
dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa dituntut
untuk berfikir kritis sesuai dengan Higher Order Thinking Skills (HOTS),
sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini yang
menjadikan hasil belajar IPS siswa menjadi meningkat.