bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. hasil...

23
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pra Siklus Pra siklus pembelajaran IPS Kelas IV SDN Sukorejo Suruh Semarang semester I tahun pelajaran 2017/2018, permasalahan pembelajaran yang terjadi adalah setiap pembelajaran masih terkesan “teacher centered” karena guru selalu menggunakan metode ceramah. Hal ini membuat siswa didalam kelas merasa jenuh. Kegiatan pembelajaran dengan ceramah selain memembuat jenuh siswa, juga menguras energi guru sehingga guru tidak bisa menyampaikan materi dengan maksimal. Metode ceramah ini membuat siswa tidak bisa mengembangkan pengetahuannya. Disini guru juga harus dapat menggunakan metode dan model pembelajaran tertentu untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran. Pemilihan metode dan model pembelajaran juga harus disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu serta hal-hal yang berkaitan dalam pembelajaran. Pada saat awal pembelajaran, guru dan siswa bero’a menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. Kemudian guru mengecek kehadiran siswa. Setelah guru mengecek kehadiran siswa, guru langsung memberikan materi tanpa mengajak siswa untuk melakukan apersepsi, misalkan dengan memberi pertanyaan atau bernyanyi. Sehingga siswa kurang memahami arah dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada kegiatan inti guru tidak memberikan contoh-contoh permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari melainkan siswa langsung diminta untuk membaca buku sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Dalam membaca buku kebanyakan siswa sibuk sendiri. Ada yang berbicara dengan teman sebangku, ada yang bermain alat tulis, dan ada juga yang mengganggu temannya (bisik-bisik dengan teman sebangku), dalam hal ini seharusnya guru memperhatikan siswa atau membimbing siswa dalam pembelajaran. Setelah siswa selesai membaca,

Upload: doanthuy

Post on 05-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Pra Siklus

Pra siklus pembelajaran IPS Kelas IV SDN Sukorejo Suruh Semarang

semester I tahun pelajaran 2017/2018, permasalahan pembelajaran yang terjadi

adalah setiap pembelajaran masih terkesan “teacher centered” karena guru selalu

menggunakan metode ceramah. Hal ini membuat siswa didalam kelas merasa

jenuh. Kegiatan pembelajaran dengan ceramah selain memembuat jenuh siswa,

juga menguras energi guru sehingga guru tidak bisa menyampaikan materi dengan

maksimal. Metode ceramah ini membuat siswa tidak bisa mengembangkan

pengetahuannya. Disini guru juga harus dapat menggunakan metode dan model

pembelajaran tertentu untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran.

Pemilihan metode dan model pembelajaran juga harus disesuaikan dengan materi

pembelajaran yang akan disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu serta hal-hal

yang berkaitan dalam pembelajaran.

Pada saat awal pembelajaran, guru dan siswa bero’a menurut agama dan

kepercayaannya masing-masing. Kemudian guru mengecek kehadiran siswa.

Setelah guru mengecek kehadiran siswa, guru langsung memberikan materi tanpa

mengajak siswa untuk melakukan apersepsi, misalkan dengan memberi

pertanyaan atau bernyanyi. Sehingga siswa kurang memahami arah dan tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Pada kegiatan inti guru tidak memberikan contoh-contoh permasalahan

yang ada dalam kehidupan sehari-hari melainkan siswa langsung diminta untuk

membaca buku sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Dalam membaca buku

kebanyakan siswa sibuk sendiri. Ada yang berbicara dengan teman sebangku, ada

yang bermain alat tulis, dan ada juga yang mengganggu temannya (bisik-bisik

dengan teman sebangku), dalam hal ini seharusnya guru memperhatikan siswa

atau membimbing siswa dalam pembelajaran. Setelah siswa selesai membaca,

42

guru menjelaskan materi dengan suara yang pelan dan posisi duduk tenang. Hal

ini akan membuat siswa merasa jenuh karena hanya mendengarkan ceramah saja.

Penilaian yang dilakukan oleh guru pada saat observasi terlihat hanya pada

akhir pembelajaran berupa pemberian butir soal tes pilihan ganda dan uraian yang

terdapat dalam LKS buku siswa. Guru mengukur pada aspek pengetahuan,

sedangkan pengukuran sikap dan keterampilan tidak dilakukan. Jika hasil belajar

hanya diukur melalui hasil tes seperti yang dilakukan oleh guru pada saat

observasi, tanpa mengukur sikap dan keterampilan siswa, maka hasil belajar siswa

yang diperoleh kurang maksimal.Pengukuran hasil belajar siswa di kelas IV SDN

Sukorejo diperoleh dari skor tes gabungan dari nilai tes harian, tes tengah, tes

akhir semester, nilai tugas dan nilai PR yang diolah dijadikan nilai raport. Hasil

belajar yang diperoleh seluruh siswa kelas IV pada pra siklus dari 30 siswa hanya

terdapat 8(26,67%) siswa yang tuntas KKM dengan KKM ≥ 80. Penilaian seperti

ini hanya mengukur aspek kognitif siswa, sedangkan aspek afektif dan

psikomotorik belum diukur sehingga hasil belajar terdapat 22 siswa (73,33%)

belum tuntas. Hasil belajar pra siklus disajikan melalui tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Hasil belajar siswa pra siklus

No Kriteria Frekuensi Presentase

1 Tuntas 8 26,67%

2 Tidak tuntas 22 73,33%

3 Jumlah 30 100%

Nilai rata-rata kelas 67,66

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 40

Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya

mencapai 67,66 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah adalah 40. Maka

peneliti mengadakan pelaksanaan siklus I dan siklus II dengan menggunakan

metode yang lebih kooperatif dan menggunakan pendekatan pembelajaran Inquiry

dan model pembelajaran Numbered Head Tohether (NHT) agar siswa tidak hanya

pasif dalam mengikuti pembelajaran tetapi juga siswa aktif dan mengkritisi

permasalahan yang diberikan guru.

43

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan

tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, dan

tahap refleksi. Adapun tahap-tahap yang dilaksanakan dalam siklus I sebagai

berikut :

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan adalah menemukan

permasalahan pembelajaran. Berdasarkan permasalahan pembelajaran yang telah

ditemukan, dilakukan analisis permasalahan dan dari analisis masalah disusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta perangkat pembelajaran IPS

dengan KD 3.1.Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber

daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai

tingkat provinsi.; KD 4.1.Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan

pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat

kota/kabupaten sampai provinsi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam siklus

I disiapkan untuk tiga kali pertemuan. Selain membuat RPP, juga menyiapkan

media yang akan digunakan dalam pembelajaran ini berupa gambar-gambar SDA

yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui serta gambar kelestarian

SDA dalam bentuk cetakan gambar yang disajikan dalam lampiran RPP yang di

dalamnya terdapat perangkat pembelajaran siklus I, lembar materi yang disajikan

pada lampiran RPP dan perangkat pembelajaran siklus I, gambar SDA yang dapat

diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui serta gambar kelestarian SDA siklus I,

rubrik pengukuran keterampilan (psikomotor) siklus I, soal tes beserta kunci

jawaban dan daftar penilaian pengetahuan (kognitif) siklus I. Membuat lembar

observasi aktivitas tindakan Inquiry dan NHT untuk guru kelas IV siklus I,

membuat lembar aktivitas tindakan Inquiry dan NHT untuk siswa kelas IV siklus

I. Diakhir pembelajaran siklus I dengan dilaksanakan evaluasi dengan tes objektif

berbentuk pilihan ganda. Adapun jadwal pelaksanaan siklus I disajikan melalui

tabel 4.2 berikut ini.

44

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Siklus I

Pertemuan

Ke- Hari, Tanggal

Jam

Pelajaran Keterangan

1 Rabu, 13

September 2017

2 Pelaksanaan pembelajaran

2 Kamis, 14

September 2017

2 Pelaksanaan pembelajaran

3 Jum’at, 15

September 2017

2 Pelaksanaan pembelajaran dan

evaluasi

b. Pelaksanaan Pembeljaran Inquiry_NHT dan Observasi

Tahap pelaksanaan tindakan pada Siklus I adalah pelaksanaan rancangan

pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun

sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dan pada

pertemuan terakhir akan dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar

siswa.

- Pertemuan I

Pada siklus I pertemuan I implementasi pembelajaran pada mata pelajaran

IPS dilakukan pada bulan September 2017 selama 2×35 menit dengan materi

karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan

masyarakat yang telah di rancang dan di susun dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga langkah yaitu

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan inti

dirancang ada tindakan Inquiry dan NHT yang berupa langkah-langkah yang telah

di tetapkan.

Tahap kegiatan pendahuluan, guru mengucapkan salam “assalamualaikum,

selamat pagi anak-anak” dan siswa menjawab salam. Selanjutnya, guru

menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran dengan tenang. Guru mengecek

kehadiran siswa dengan cara memanggil nama siswa satu-persatu. Siswa yang

dipanggil mengacungkan tangan dan berkata hadir. Setelah melakukan presensi,

siswa diajak untuk melakukan apersepsi dengan bernyanyi lagu “Naik-naik ke

puncak gunung” dan mengkaitkan isi dari lirik lagu kedalam materi yang akan

dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

45

Tahap kegiatan inti, pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran melalui pembelajaran Inquiry dan NHT yang sudah

dirancang didalam RPP. Kegiatan pertama yaitu, siswa dibagi kedalam kelompok,

masing-masing kelompok terdiri dari @5 orang, karena kelompok yang

membagikan guru banyak siswa yang tidak suka dengan pembagian kelompoknya

karena tidak suka dengan temannya, temannya tidak mau bekerja, dan masih

banyak alasan lagi. Tetapi disini guru mencoba menasehati jika kerja kelompok

tidak ada yang mengandalkan satu teman, tetapi semuanya harus bekerja agar

pekerjaan lebih ringan dan cepat selesai. Selanjutnya guru membagikan nomor

sesuai dengan jumlah siswa (1-30) dan siswa memakainya dikepala. Selanjutnya,

guru menempelkan contoh gambar SDA yang dapat diperbaharui dan tidak dapat

diperbaharui disertai dengan penjelasan. Pada saat guru menjelskan materi siswa

nampak berbicara dengan temannya didalam kelompok, guru berhenti

menerangkan dan menunggu sampai tenang. Tidak lama kemudian didalam kelas

tidak ada yang mengeluarkan suara, suasana nampak tenang. Selanjutnya guru

menasehati siswa untuk menghargai orang yang sedang berbicara dan

memperhatikan penjelasan dari guru. Setelah suasana nampak tenang, guru

melanjutkan pembelajaran dengan menyampaikan materi melalui gambar SDA

yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui yang sudah ditempel

dipapan tulis. Selanjutnya siswa mengidentifikasi dari gambar-gambar tersebut

untuk dapat menjelaskan manfaat serta cara menjaga kelestarian SDA.

Selanjutnya guru membagikan lembar kerja kelompok. Setiap kelompok

berdiskusi tentang karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA untuk kesejahteraan

masyarakat.

Guru berkeliling dang menghapiri setiap kelompok dan membimbing siswa

jika ada yang mengalami kesulitan. Pada saat melakukan kerja kelompok, salah

satu siswa tidak bisa tenang, berlari kesana kemari menghampiri kelompok lain

dan mengganggu temannya saat berdiskusi, bermain sendiri. Guru menghampiri

untuk meminta mainannya dan menasehati dengan sabar agar duduk tenang,

membantu teman atau ikut berdiskusi didalam kelompok. Selanjutnya guru

memanggil nomor siswa secara acak untuk memberikan tanggapan dari lembar

46

kerja yang sudah dikerjakan oleh kelompok lain. Selanjutnya guru meminta siswa

untuk membuat hipotesis dan mengumpulkan informasi dari hasil hipotesis yang

telah didapat. Setelah informasi dari hasil hipotesis terkumpul, siswa

mempersentasikan/ menguji hipotesis tentang karakteristik ruang dan

pemanfaatan SDA untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam mempersentasikan

hasil hipotesis, banyak siswa yang ribut sendiri dan guru menegur siswa agar

tenang tidak ribut dan meminta siswa untuk memperhatikan teman yang sedang

persentasi.

Tahap kegiatan penutup, siswa memberikan umpan balik tentang materi

yang sudah dipelajari/ disampaikan. Selanjutnya, siswa dan guru menarik

kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

Dalam pembelajaran siklus I pertemuan 1 berlangsung, dilakukan

pengamatan oleh observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari tahap

pendahuluan hingga tahap penutup, dengan cara mengisi lembar observasi yang

sudah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk

mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan kelas dan kegiatan siswa dalam

mengikuti pelajaran. Dari hasil observasi dapat diketahui apa yang menjadi

kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.

- Pertemuan 2

Pertemuan kedua dilaksanakan dengan melanjutkan materi pada pertemuan

pertama dan pendalaman materi yang telah dilaksanakan. Pada tahap pendahuluan

guru mengucapkan salam “assalamualaikum, selamat pagi anak-anak” dan siswa

menjawab salam. Selanjutnya, guru menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran

dengan tenang. Guru mengecek kehadiran siswa dengan cara memanggil nama

siswa satu-persatu. Siswa yang dipanggil mengacungkan tangan dan berkata

hadir. Selanjutnya guru dan siswa, bertanya jawab mengenai materi pelajaran

pada pertemuan sebelumnya.

Pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk berkumpul dan memakai

nomor kepala sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Selanjutnya, guru

menempelkan contoh gambar SDA yang dapat diperbaharui dan tidak dapat

diperbaharui disertai dengan penjelasan. Guru menyampaikan materi melalui

47

gambar SDA yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui yang sudah

ditempel dipapan tulis. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja kelompok

tentang manfaat dan kelestarian SDA. Setelah siswa mendapatkan lembar kerja

kelompok, siswa berdiskusi bersama untuk memecahkan masalah yang diberikan

guru tentang manfaat dan kelestarian SDA. Selanjutnya, siswa diminta untuk

membuat hipotesis tentang manfaat dan kelestarian SDA. Didalam membuat

hipotesis terdapat satu kelompok yang mengalami kesulitan untuk menemukan

hipotesis. Guru membantu dengan cara memberikan kata kunci kepada siswa.

Setelah setiap kelompok menemukan hipotesis, siswa menganalisis hasil

informasi yang telah didapatkan dan membuat laporan dari hasil analisis pada

lembar kerja kelompok. Setelah siswa mengumpulkan informasi guru memanggil

nomor siswa secara acak untuk menyajikan laporan hasil identifikasi, sedangkan

siswa yang tidak dipanggil namanya, diminta untuk memberikan tanggapan dari

laporan hasil identifikasi. Setelah siswa menguji laporan identifikasi, guru dan

siswa menarik kesimpulan dan guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil

laporannya.

Pada tahap penutup, siswa memberikan umpan balik tentang materi yang

sudah dipelajari/ disampaikan. Selanjutnya, siswa dan guru menarik kesimpulan

dari materi yang telah dipelajari.

Dalam pembelajaran siklus I pertemuan ke 2 berlangsung, dilakukan

pengamatan oleh observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari tahap

pendahuluan hingga tahap penutup, dengan cara mengisi lembar observasi yang

sudah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk

mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan kelas dan kegiatan siswa dalam

mengikuti pelajaran.

- Pertemuan 3

Pembelajaran diawali dengan gurumengucapkan salam “assalamualaikum,

selamat pagi anak-anak” dan siswa menjawab salam. Selanjutnya, guru

menyiapkan siswa mengikuti pembelajaran dengan tenang. Guru mengecek

kehadiran siswa dengan cara memanggil nama siswa satu-persatu. Siswa yang

dipanggil mengacungkan tangan dan berkata hadir. Selanjutnya, guru melakukan

48

kegiatan apresepsi dengan melakukan tanya jawab untuk mengingatkan kembali

tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah

melakukan kegiatan apresepsi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada tahap inti guru memberi penjelasan dengan memperdalam materi yang

sudah dipelajari pada dua pertemuan sebelumnya. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru sambil bertanya jika ada materi yang kurang dipahami.

Diakhir pelajaran guru memberikan soal evaluasi siklus I kepada seluruh siswa

dengan 20 butir soal pilihan ganda. Siswa kemudian mengerjakan soal dengan

tenang dan guru tetap mengawasi siswa.

Pada tahap penutup guru dan siswa membahas evaluasi yang telah

dikerjakan. Guru memberikan motivasi kepada siswa. Selanjutnya, siswa

mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru, kemudian guru menutup dan

mengakhiri pembelaran.

Dalam pembelajaran siklus I pertemuan ke 3 berlangsung, dilakukan

pengamatan oleh observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari tahap

pendahuluan hingga tahap penutup, dengan cara mengisi lembar observasi yang

sudah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk

mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan kelas dan kegiatan siswa dalam

mengikuti pelajaran.

c. Refleksi Siklus I

Tahapan selanjutnya setelah kegiatan pelaksanaan dan observasi

pembelajaran pada siklus I adalah refleksi. Refleksi dilakukan jika semua data

terkumpul. Baik data hasi evaluasi maupun data hasil observasi oleh guru kelas.

Refleksi dilakukan peneliti dengan meminta masukan dari guru kelas untuk

melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Dari data hasil belajar siswa yang

didapat dari pengerjaan soal evaluasi, siswa masih belum begitu dapat menguasai

materi dengan baik. Hal ini, ditunjukkan dari 30 siswa, terdapat 20 siswa yang

tuntas diatas KKM, sedangkan 10 siswa masih dibawah KKM. Skor tes diperoleh

dari kegiatan evaluasi akhir pembelajaran pertemuan 3 siklus I yang mengukur

kegiatan menjelaskan karakteristik ruang dan pemanfaatan SDA, menjelaskan

serta memberikan 5 contoh jenis-jenis SDA yang dapat dan tidak dapat

49

diperbaharui, menjelaskan manfaat dan cara menjaga kelestarian SDA, dan

menyajikan hasil identifikasi manfaat dan kelestarian SDA. Penilaian unjuk kerja

dilaksanakan melalui pembelajaran Inquiry dan NHT yaitu menyajikan laporan

hasil identifikasi manfaat dan kelestarian SDA. Dari cacatan observer pada lembar

observasi guru dan siswa diperoleh beberapa masalah penyebab belum

tercapainya indikator kerja pada siklus I antara lain :

Kelebihan :

- Guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah

dibuat.

- siswa terlihat senang dan aktif dengan pendekatan dan model

pembelajaran yang telah diterapkan

- RPP jelas dan lengkap

Kelemahan :

- Guru belum bisa mengkondisikan kelas dengan baik, masih banyak

siswa yang berbicara dengan temannya saat pembelajaran berlangsung

- Saat kegiatan persentasi, sebaiknya guru menegur siswa yang

mengganggu/mengkledek temannya yang sedang melakukan

presentasi,karena hal ini akan membuat siswa yang persentasi menjadi

gerogi, sehingga tidak fokus dalam menyampaikan hasil diskusinya

- Saat diberikan pertanyaan dari guru, siswa masih banyak yang pasif

(belum berani mengemukakan pendapatnya/mengkritisi pertanyaan

dari guru).

Dari beberapa masalah diatas, maka dilakukan perbaikan/solusi

pembelajaran pada Siklus II yang diantaranya dengan cara :

- Guru harus memperhatikan pengkondisian kelas agar siswa tenang saat

kegiatan pembelajaran berlangsung

- Guru memberikan teguran kepada siswa yang menggangu temannya

yang sedang melakukan persentasi agar kondisi belajar menjadi lebih

kondusif.

50

- Guru memberikan penguatan/motivasi kepada siswa agar lebih berani

dalam mengungkapkan pendapat dan mengkritisi pertanyaan yang

diberikan guru.

Hasil refleksi ini akan dijadikan sebagai acuan untuk diperbaiki pada Siklus

II agar pembelajaran dapat berjalan secara maksimal dan indikator kerja yang

telah ditetapkan dapat tercapai.

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan

tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, dan

tahap refleksi. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam siklus II sebagai

berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan pada siklus II merupakan perbaikan dari tindakan

siklus I. Perbaikan didasarkan pada hasil refleksi dan analisis hasil belajar IPS

siswa pada siklus I. Tujuan diadakannya perbaikan pada siklus II ini adalah untuk

menyempurnakan pembelajaran dalam siklus I agar tercapai hasil belajar secara

optimal dan memenuhi KKM yang telah ditentukan (≥80). Berdasarkan

kekurangan yang terdapat pada siklus I, maka disusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) beserta perangkat pembelajaran IPS siklus II dengan KD

3.1.Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam

untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat

provinsi.; KD 4.1.Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan

pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat

kota/kabupaten sampai provinsi.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam siklus II disiapkan untuk tiga kali

pertemuan. Selain membuat RPP, juga menyiapkan media yang akan digunakan

dalam pembelajaran ini berupa gambar peta daerah/kabupaten/provinsi tempat

tinggalnya dalam bentuk cetakan gambar yang disajikan dalam lampiran RPP dan

perangkat pembelajaran siklus II, lembar materi yang disajikan pada lampiran

RPP dan perangkat pembelajaran siklus II, gambar peta daerah siklus II, rubrik

51

pengukuran keterampilan (psikomotor) siklus II, soal tes beserta kunci jawaban

dan daftar penilaian pengetahuan (kognitif) siklus II. Membuat lembar observasi

aktivitas tindakan pembelajaran Inquiry dan NHT untuk guru kelas IV siklus II,

membuat lembar aktivitas tindakan pembelajaran Inquiry dan NHT untuk siswa

kelas IV siklus II. Diakhir pembelajaran siklus II dengan dilaksanakan evaluasi

dengan tes objektif berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal.

Adapun jadwal pelaksanaan siklus II disajikan melalui tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Siklus II

Pertemuan

Ke- Hari, Tanggal

Jam

Pelajaran Keterangan

1 Rabu, 20 September

2017

2 Pelaksanaan pembelajaran

2 Kamis, 21

September 2017

2 Pelaksanaan pembelajaran

3 Jum’at, 22

September 2017

2 Pelaksanaan pembelajaran dan

evaluasi

b. Pelaksanaan Pembeljaran Inquiry_NHT dan Observasi

Pada siklus II dibuat tiga kali pertemuan, implementasi pembelajaran masih

menggunakan pembelajaran Inquiry dan NHT yang dilaksanakan 3 kali

pertemuan dengan menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah

disusun yang terdiri dari tiga tahap pembelajaran yaitu, tahap pendahuluan, tahap

kegiatan inti dan tahap penutup. Dalam kegiatan inti dirancang ada tindakan yang

berupa langkah-langkah yang telah di tetapkan.

- Pertemuan I

Pertemuan pertama pada Tindakan siklus II ini pada bulan September 2017.

Pada tahap pendahuluan, guru mengucapkan salam “assalamualaikum, selamat

pagi anak-anak” dan siswa menjawab salam. Selanjutnya, guru menyiapkan siswa

mengikuti pembelajaran dengan tenang. Guru mengecek kehadiran siswa dengan

cara memanggil nama siswa satu-persatu. Siswa yang dipanggil mengacungkan

tangan dan berkata hadir. Setelah melakukan presensi, siswa diajak untuk

melakukan apersepsi dengan bernyanyi lagu “Naik-naik kepuncak gunung” dan

mengkaitkan isi dari lirik lagu kedalam materi yang akan dipelajari. Selanjutnya

guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

52

Tahap kegiatan inti, pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran Inquiry dan NHT yang sudah dirancang didalam RPP.

Kegiatan pertama yaitu, siswa dibagi kedalam kelompok, masing-masing

kelompok terdiri dari @5 orang, Selanjutnya guru membagikan nomor sesuai

dengan jumlah siswa (1-30) dan siswa memakainya dikepala. Setelah siswa

berkumpul dengan kelompok, guru menjelaskan materi tentang jenis-jenis SDA

yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi setelah itu guru menunjukkan peta

daerah. Melalui gambar peta tersebut, siswa (yang ditunjuk) menunjukkan peta

persebaran SDA. Selanjutnya siswa berdiskusi tentang jenis-jenis SDA yang

berhubungan dengan kegiatan ekonomi serta persebarannya. Selanjutnya, siswa

mempersentasikan hasil diskusinya, guru memanggil nomor siswa secara acak

untuk memberikan tanggapan lembar kerja dari kelompok yang sedang persentasi.

Siswa dibimbing untuk membuat hipotesis. Setelah informasi dari hasil hipotesis

terkumpul, siswa mempersentasikan/ menguji hipotesis tentang jenis-jenis SDA

yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi serta persebarannya. Dalam

mempersentasikan hasil hipotesis, banyak siswa yang ribut sendiri dan guru

menegur siswa agar tenang tidak ribut dan meminta siswa untuk memperhatikan

teman yang sedang persentasi.

Tahap kegiatan penutup, siswa memberikan umpan balik tentang materi

yang sudah dipelajari/ disampaikan. Selanjutnya, siswa dan guru menarik

kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

Dalam pembelajaran siklus II pertemuan 1 berlangsung, dilakukan

pengamatan oleh observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari tahap

pendahuluan hingga tahap penutup, dengan cara mengisi lembar observasi yang

sudah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk

mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan kelas dan kegiatan siswa dalam

mengikuti pelajaran. Dari hasil observasi dapat diketahui apa yang menjadi

kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.

- Pertemuan 2

Pelakasanaan pembelajaran siklus II Pertemuan kedua Siklus II

dilaksanakan dengan melanjutkan materi pada pertemuan. Pada tahap

53

pendahuluan guru mengucapkan salam “assalamualaikum, selamat pagi anak-

anak” dan siswa menjawab salam. Selanjutnya, guru menyiapkan siswa mengikuti

pembelajaran dengan tenang. Guru mengecek kehadiran siswa dengan cara

memanggil nama siswa satu-persatu. Siswa yang dipanggil mengacungkan tangan

dan berkata hadir. Selanjutnya, bertanya jawab materi pelajaran pada pertemuan

sebelumnya.

Pada kegiatan inti, guru meminta siswa untuk berkumpul dan memakai

nomor kepala sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Selanjutnya, guru

menjelaskan materi tentang pemanfaatan SDA untuk kegiatan ekonomi

dilingkungan. Guru menempelkan gambar peta dipapan tulis dan siswa diminta

maju kedepan untuk menunjukkan persebaran SDA. Selanjutnya guru

membagikan lembar kerja kelompok tentang pemanfaatan SDA untuk kegiatan

ekonomi dilingkungannya. Setelah siswa mendapatkan lembar kerja kelompok,

siswa berdiskusi bersama untuk memecahkan masalah yang diberikan guru

tentang pemanfaatan SDA untuk kegiatan ekonomi dilingkungan. Selanjutnya,

siswa diminta untuk membuat hipotesis tentang pemanfaatan SDA untuk kegiatan

ekonomi dilingkungan. Setelah setiap kelompok menemukan hipotesis, siswa

menganalisis hasil informasi yang telah didapatkan dan membuat laporan dari

hasil analisis pada lembar kerja kelompok. Setelah siswa mengumpulkan

informasi guru memanggil nomor siswa secara acak untuk menyajikan laporan

hasil identifikasi, sedangkan siswa yang tidak dipanggil namanya, diminta untuk

memberikan tanggapan dari laporan hasil identifikasi. Setelah siswa menguji

laporan identifikasi, guru dan siswa menarik kesimpulan dan guru meminta siswa

untuk mengumpulkan hasil laporannya.

Pada tahap penutup, siswa memberikan umpan balik tentang materi yang

sudah dipelajari/ disampaikan. Selanjutnya, siswa dan guru menarik kesimpulan

dari materi yang telah dipelajari.

Dalam pembelajaran siklus II pertemuan ke 2 berlangsung, dilakukan

pengamatan oleh observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari tahap

pendahuluan hingga tahap penutup, dengan cara mengisi lembar observasi yang

sudah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk

54

mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan kelas dan kegiatan siswa dalam

mengikuti pelajaran.

- Pertemuan 3

Pelakasanaan pembelajaran siklus II pertemuan ke 3, pembelajaran diawali

dengan guru mengucapkan salam “assalamualaikum, selamat pagi anak-anak” dan

siswa menjawab salam. Selanjutnya, guru menyiapkan siswa mengikuti

pembelajaran dengan tenang. Guru mengecek kehadiran siswa dengan cara

memanggil nama siswa satu-persatu. Siswa yang dipanggil mengacungkan tangan

dan berkata hadir. Selanjutnya, guru melakukan kegiatan apresepsi dengan

melakukan tanya jawab untuk mengingatkan kembali tentang materi yang telah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah melakukan kegiatan apresepsi,

guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada tahap inti guru memberi penjelasan dengan memperdalam materi yang

sudah dipelajari pada dua pertemuan sebelumnya. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru sambil bertanya jika ada materi yang kurang dipahami.

Diakhir pelajaran guru memberikan soal evaluasi siklus I kepada seluruh siswa

dengan 20 butir soal pilihan ganda. Siswa kemudian mengerjakan soal dengan

tenang dan guru tetap mengawasi siswa.

Pada tahap penutup guru dan siswa membahas evaluasi yang telah

dikerjakan. Guru memberikan motivasi kepada siswa. Selanjutnya, siswa

mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru, kemudian guru menutup dan

mengakhiri pembelaran.

Dalam pembelajaran siklus II pertemuan ke 3 berlangsung, dilakukan

pengamatan oleh observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari tahap

pendahuluan hingga tahap penutup, dengan cara mengisi lembar observasi yang

sudah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator-indikator untuk

mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan kelas dan kegiatan siswa dalam

mengikuti pelajaran.

c. Refleksi Siklus II

Tahapan selanjutnya setelah kegiatan pelaksanaan dan observasi

pembelajaran pada siklus I adalah refleksi. Refleksi dilakukan jika semua data

55

terkumpul. Baik data hasi evaluasi maupun data hasil observasi oleh guru kelas.

Dari data lembar observasi maupun lembar evaluasi, siswa mengalami

peningkatan keaktifan maupun hasil belajar. Ini ditunjukkan dari 30 siswa tidak

ada yang nilainya dibawah KKM, semua siswa sudah memenuhi KKM. Skor tes

yang dapat diperoleh dari kegiatan evaluasi pada akhir pembelajaran pertemuan

tiga siklus II yang mengukur kegiatan menjelaskan jenis-jenis SDA yang

berhubungan dengan kegiatan ekonomi, melalui peta siswa menunjukkan

persebaran SDA, menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi dilingkungan,

melalui peta siswa menunjukkan persebaran kegiatan ekonomi, dan menyajikan

hasil identifikasi kegiatan ekonomi dan pemanfaatannya dilingkungan. Penilaian

unjuk kerja dilaksanakan melalui pembelajaran Inquiry dan NHT yaitu

menyajikan laporan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dan pemanfaatannya

dilingkungan.

Pada siklus II siswa sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

Suasana kelas terlihat efektif saat pembelajaran berlangsung. Saat guru

memberikan pertanyaan banyak siswa yang sudah menerapkan Higher Order

Thinking Skills (HOTS) dengan cara mengacungkan tangan untuk menjawab/

mengritisi pertanyaan dari guru. Kebanyakan siswa juga sudah berani

mengungkapkan pendapatnya. Pada saat persentasi kelompok juga terlihat

kondusif karena tidak ada lagi siswa yang mengganggu/mengkledek temannya,

sehingga siswa menyampaikan hasil diskusinya secara maksimal. Saat

mengerjakan soal evaluasi siswa mengerjakannya dengan tenang tidak ada lagi

siswa yang berbisik-bisik untuk tukar menukar jawabandari temannya.

Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus II, menunjukkan bahwa hasil

belajar IPS siswa yang mencapai KKM ≥80 yaitu jumlah 30 atau 100% dari

keseluruhan siswa di kelas IV. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran pada siklus

II seluruh siswa tuntas mencapai KKM.

4.1.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Data hasil belajar IPS pada materi sumber daya alam diperoleh dari hasil

tes evaluasi siswa tiap siklus. Hasil belajar siswa disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekwensi. Menurut Sugyiono (2011:46) untuk membuat tabel distribusi

56

frekwensi dilakukan dengan tiga langkah yaitu menghitung jumlah interval kelas,

menghitung rentang data dan terakhir menghitung panjang kelas. Untuk

menghitung jumlah kelas digunakan rumus strunges yaitu: K=1+3.3 log n.

dimana: K = jumlah interval kelas

n = jumlah data observasi

log = logaritma

untuk mengitung rentang data dilakukan dengan rumus: nilai max – nilai

min + 1. Setelah diketahui rentang data maka dicari panjang kelas dengan cara

membagi rentang data dengan jumlah kelas. Berikut hasil perhitungan kelas,

rentang data dan panjang kelas.

a. Siklus I

Berdasarkan rumus tersebut nilai tertinggi pada siklus I adalah 90 dan nilai

terendah adalah 40. Jumlah data observasi adalah 30 siswa.

K = 1+3.3 log n

= 1+3.3 log 30

= 1+3.3 x 1.3

= 1+ 4.29

= 5.29 atau dibulatkan menjadi 5

Range = nilai max – nilai min + 1

= 90 – 40 + 1

= 51

Panjang kelas = Range dibagi K

51/5 = 10.2 atau dibulatkan menjadi 10

Dari hasil perhitungan tersebut maka diperoleh panjang kelas adalah 10.

Setelah diketahui panjang kelas maka dibuat tabel distribusi frekwensi yang

disajikan pada tabel 4.4 berikut :

57

Tabel 4.4 Distribusi frekwensi hasil belajar IPS siswa Kelas IV SDN Sukorejo

Semester 1 Tahun ajaran 2017/2018 Siklus I No Interval Frekwensi Persentase

1 ≥ 90 2 6,7 %

2 80 – 89 18 60 %

3 70 – 79 3 10 %

4 60 – 69 3 10%

5 50 – 59 2 6,7 %

6 40 – 49 2 6,7 %

Jumlah 30 100%

a. Siklus II

Data pada Siklus II perolehannya masih sama dengan siklus I dan juga

disajikan menggunakan tabel distribusi frekwensi dengan tiga langkah yaitu

menghitung jumlah interval kelas, menghitung rentang data dan terakhir

menghitung panjang kelas. Nilai tertinggi pada siklus II adalah 100 dan nilai

terendah adalah 80. Jumlah data observasi adalah 30 siswa.

K = 1+3.3 log n

= 1+3.3 log 30

= 1+3.3 x 1.3

= 1+ 4.29

= 5.29 atau dibulatkan menjadi 5

Range = nilai max – nilai min + 1

= 100 – 80 + 1

= 21

Panjang kelas = Range dibagi K

21/5 = 4.2 atau dibulatkan menjadi 4

Dari hasil perhitungan tersebut maka diperoleh panjang kelas adalah 4.

Setelah diketahui panjang kelas maka dibuat tabel distribusi frekwensi yang

disajikan pada tabel 4.5 berikut :

58

Tabel 4.5 Distribusi frekwensi hasil belajar IPS siswa Kelas IV SDN Sukorejo

Semester 1 Tahun ajaran 2017/2018Siklus II No Interval Frekwensi Persentase

1 96 – 100 3 10 %

2 92 – 95 5 16,7 %

3 88 – 91 7 23,3 %

4 84 – 87 8 26,7 %

5 80 - 83 7 23,3 %

30 100%

4.2 Analis Data

Pada penelitian ini data akan dianalisis dengan dua tahapan yaitu analisis

ketuntasan dan analisis komparatif. Data yang dianalisis adalah data hasil belajar

IPS materi sumber daya alam siswa kelas IV SDN Sukorejo Kecamatan Suruh

Semester 1 Tahun ajaran 2017/2018.

4.2.1 Analisis Ketuntasan

Analisis ketuntasan tiap siklus dalam tabel ketuntasan diolah dengan

membandingkan data mentah dengan skor KKM untuk mata pelajaran IPS.

Ketuntasan hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Analisis ketuntasan hasil belajar IPS Siswa kelas IV SDN Sukorejo

Kecamatan Suruh Semester 1 tahun ajaran 2017/2018Siklus I

No Kriteria Frekuensi Presentase

1 Tuntas 20 66,7 %

2 Tidak tuntas 10 33,3 %

3 Jumlah 30 100%

Nilai rata-rata kelas 74,33

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 40

Dari tabel tersebut dapat dilihat ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I

mencapai 66,7% atau 20 siswa dari jumlah 30 siswa. Dengan KKM adalah 80,

sebanyak 10 siswa (33,3%) masih mendapatkan nilai dibawah KKM atau belum

tuntas. Nilai tertinggi pada siklus I berada pada skor 90 dan nilai terendah dengan

skor 40. Sedangkan nilai rata-rata kelas dari keseluruhan siswa adalah 74,33.

disajikan dalam gambar diagram 4.1 sebagai berikut :

59

Gambar 4.1 Diagram ketuntasan hasil belajar IPS

Siswa kelas IV SDN Sukorejo Siklus I

Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Data hasil belajar IPS

siswa kelas IV SDN Sukorejo Kecamatan Suruh Semester 1 Tahun ajaran

2017/2018 disajikan pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Analisis ketuntasan hasil belajar IPS Siswa kelas IV SDN Sukorejo

Kecamatan Suruh Semester 1 tahun ajaran 2017/2018 Siklus II

No Kriteria Frekuensi Presentase

1 Tuntas 30 100 %

2 Tidak tuntas 0 0 %

3 Jumlah 30 100%

Nilai rata-rata kelas 88,16

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 80

Tabel 4.7 tersebut menunjukkan tingkat ketuntasan siswa pada siklus II.

Pada siklus II seluruh siswa nilainya berada di atas KKM atau sudah tuntas

mencapai jumlah 30 siswa (100%). Nilai tertinggi pada siklus II ini mencapai skor

100 sedangkan nilai terendah masih berada pada skor 80. Nilai rata-rata kelas

meningkat dari siklus I hanya 74,33 pada siklus II ini menjadi 88,16. Data tersebut

disajikan dalam gambar diagram 4.2 sebagai berikut:

Tuntas

67%

Tidak Tuntas

33%

60

Gambar 4.2 Diagram ketuntasan hasil belajar IPS

Siswa kelas IV SDN Sukorejo Siklus II

4.2.2 Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan

pendekatan pembelajaran Inquiry dan model pembelajaran Numbered Head

Together pada mata pelajaran IPS terjadi peningkatan hasil belajar siswa.

Peningkatan tersebut dapat dilihat pada perbandingan nilai siklus 1 dan siklus 2

tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus 1 dan Siklus 2

No Kriteria Siklus 1 Siklus 2

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 Tuntas 20 66,7% 30 100%

2 Tidak tuntas 10 33,3% 0 0%

Jumlah 30 100% 30 100%

Skor tertinggi 90 100

Skor terendah 40 80

Rata-rata 74,33 88,16

Dari tabel tersebut dapat dilihat adanya peningkatan jumlah ketuntasan hasil

belajar siswa. Yang semula ketuntasan siswa pada siklus I 66,7% meningkat di

siklus II mencapai 100% dari jumlah keseluruhan siswa. Grafik peningkatan hasil

belajar siswa disajikan dalam gambar 4.3 berikut :

Tuntas

100%

Tidak Tuntas

0%

61

Gambar 4.3 Diagram Perbandingan Ketuntasan Dan Ketidak Tuntasan

Hasil Belajar

Selain pada presentase ketuntasan, peningkatan juga terjadi pada pencapaian

nilai tertinggi yang diperoleh siswa. Perbandingan perolehan skor tertinggi dan

terenda tiap siklus disajikan dalam gambar 4.4 berikut :

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Skor Tertinggi Dan Skor Terendah Tiap

Siklus

Penggunaan pendekatan pembelajaran Inquiry dan model pembelajaran

NHT yang digunakan oleh peneliti juga berdampak pada perolehan nilai rata-rata

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus 1 Siklus 2

67

100

33

0

Tuntas

Tidak Tuntas

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Siklus 1 Siklus 2

90

100

40

80

nil

ai

Skor

Tertinggi

62

kelas. Nilai rata-rata kelas menunjukkan adanya peningkatan tiap siklus. Disajikan

dalam gambar 4.5 berikut.

Gambar 4.5 Diagram Peningkatan Nilai Rata-Rata Kelas

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di kelas IV SDN Sukorejo

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi sumber daya alam menggunakan

pendekatan Inquiry dan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

sangat memuaskan. Berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh dari

siklus I dan siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup

signifikan.

Sebelum dilakukan tindakan atau pada pra siklus siswa yang tuntas hanya

sebanyak 8 anak atau 26,67% kemudian dilaksanakan siklus I Pada siklus

Iketuntasan siswa mencapai 20 anak atau 66,7%. Akan tetapi hasil yang diperoleh

pada siklus I belum memenuhi target sesuai dengan indikator kerja. Hal ini

dikarenakan guru belum bisa mengkondisikan kelas secara maksimal. Saat kerja

kelompok banyak siswa yang bermain dengan teman-temannya (hanya beberapa

siswa dalam kelompok yang mengerjakan), disini guru menghampiri dan

memberikan nasehat kepada siswa agar berdiskusi kelompok dengan tenang dan

bekerjasama agar pekerjaan lebih ringan dan cepat terselesaikan. Saat siswa

melaksanakan persentasi didepan kelas, banyak siswa yang belum menunjukkan

keberaniannya untuk menanggapi persentasi yang telah disampaikan oleh

temannya sehingga siswa terlihat pasif.

65

70

75

80

85

90

Siklus 1 Siklus 2

74

88

nilai

Rata-rata

63

Dengan memperhatikan refleksi dari siklus I, maka dilakukan perencanaan

perbaikan-perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II agar

penelitian mencapai target yang ditentukan. Setelah dilakukan tindakan siklus II,

ketuntasan siswa mencapai 100%. Penelitian Tindakan Kelas dengan

menggunakan pendekatan Inquiry dan model NHT meningkatkan ketuntasan

siswa sebanyak 100% dibandingkan hasil belajar sebelum dilakukan tindakan.

Dan hasil yang diperoleh pada siklus II ini telah mencapai target yaitu seluruh

siswa mencapai ketuntasan. Hal ini dikarenakan kelebihan dengan menggunakan

pendekatan Inquiry dan model NHT tingkat keaktifan siswa dalam belajar

meningkat, siswa dituntut berfikir kritis untuk mengidentifiksi karakteristik ruang

dan pemanfaatan SDA dan memecahkan masalah bersama kelompoknya.

Kemudian siswa dituntut untuk berani mempresentasikan hasil pemikiran dan

diskusinya di depan kelas, bagi siswa yang lain agar berani menyampaikan

pendapatnya atau menanggapi diskusi dari teman yang telah persentasi. Jadi,

pengetahuan yang didapat oleh siswa tidak hanya berasal dari guru, akan tetapi

dari contoh konkrit dan juga pengalaman masing-masing individu.

Akan tetapi penggunaan pendekatan Inquiry dan model pembelajaran NHT

ini juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah pada saat tahap diskusi dengan

kelompok, beberapa kelompok masih kurang jelas memahami permasalahan yang

telah diberikan oleh guru . Disini guru menjelaskan lagi inti dari permasalahan

tersebut agar siswa dapat mengerjakan dengan kelompoknya. Guru juga

berkrliling kelas untuk memantau pekerjaan mereka dan membimbing kelompok

ababila mengalami kesulitan.

Dari hasil pemaparan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan

pendekatan Inquiry dan model pembelajaran NHT yang peneliti lakukan dapat

dikatakan berhasil. Pembelajaran dengan pendekatan dan model pembelajaran ini

dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa dituntut

untuk berfikir kritis sesuai dengan Higher Order Thinking Skills (HOTS),

sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini yang

menjadikan hasil belajar IPS siswa menjadi meningkat.