bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi …repository.unj.ac.id/2169/4/bab...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiaman pengaruh Store
Atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen. Peneliti membagikan
kuesioner dan melakukan wawancara kepada konsumen yang berkunjung dan
membeli atau pernah membeli produk Batik , yang tersedia di toko batik keris dan
batik danar hadi , kuesioner dibagi menjadi dua bagian , bagian pertama adalah
pendapat konsumen tentang Store Atmosphere pada toko batik dan bagian kedua
dalam kuesioner pendapat konsumen tentang Keputusan Pembelian.
4.1.1 Identitas Responden
Gambaran mengenai konsumen yang berpartisipasi sebagai responden
dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan
pekerjaan. Berikut data yang peneliti peroleh mengenai jenis kelamin responden
dalam Batik Keris dan Batik danar hadi yang sudah melakukan pembelian dan
sudah pernah melakukan pembelian. Responden yang terlibat adalah 100 orang ,
50 orang pelanggan Batik Keris dan 50 orang pelanggan Batik Danar Hadi.
Karakteristik tersebut disajikan dalam bentuk tabel berikut :
1
Tabel 4.1 Identitas Responden
Sumber : Data diperoleh dan diolah
Berdasarkan pada tabel 4.1 identitas Responden , dari 100 orang
responden yang berpastisipasi terlihat bahwa 53% atau 53 responden berjenis
kelamin wanita dan 47% atau 47 responden berjenis kelamin pria , kemudian
terdapat 3 orang berusia 17 – 20 tahun atau sebesar 3 %, kemudian 66 % atau
sebanyak 66 responden berusia 21 – 30 tahun dan sebanyak 31 % atau 31
responden berusia diatas 30 tahun. Kriteria pekerjaan terdapat 4 jenis pekerjaan
yang diantaranya , 17 % atau 17 responden memiliki pekerjaan sebagai pelajar
dan mahasiswa. 22 % atau 22 responden memiliki pekerjaan sebagai pegawai
2
No IdentitasResponden
Kriteria Jumlah %
1 Jenis KelaminWanita 53 53 %
Pria 47 47 %Total 00 100 %
2Usia
17 – 20 th 3 3 %21 – 30 th 66 66 %
30 th ke atas 31 31 %Total 100 100 %
3.Pekerjaan
Pelajar /Mahasiswa
17 17 %
Pegawai Negeri 22 22 %Pegawai Swasta 44 44 %
Wiraswasta 17 17 %Lainnya 0 0
Total 100 100 %
negeri , 44 % atau 44 responden berstatus sebagai pegawai swasta. Sedangkan 17
% lainnya diduduki oleh responden yang berstatus sebagai wiraswasta.
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dari survey langsung
dengan memberikan kuesioner angket tertutup yang berjumlah 34 butir
pertanyaan kepada 100 orang yang berbelanja batik ditoko batik Batik Keris di
daerah Summarecon Mall Bekasi dan Batik Danar Hadi didaerah Raden Saleh.
penulis juga mewawancari beberapa konsumen tersebut sebagai data pendukung.
Berikut adalah hasil dan penjelasan deskrpistif berdasarkan indikator.
4.2.1 Deskripsi Data Berdasarkan Indikator Variabel
Gambaran deskriptif yang dihasilkan dari analisis dalam penelitian ini
berdasarkan tiap-tiap indikator dari masing-masing variabel sebagai berikut
4.2.1.1 Indikator Variabel Store Atmosphere
Pernyataan responden melalui jawaban kuesioner variabel Store
Atmosphere akan dibagi sesuai indikator yang terdapat dalam variabel, dan hasil
indikator tersebut di sajikan dalam bentuk tabel seperti
Tabel 4.2 Hasil Indikator Exterior
Item Pernyataan
ExteriorBobot/Skor
STS TS S SS1 2 3 4
Bagian muka took 0 5 56 39Papan nama took 0 0 61 39
Pintu Masuk 0 3 72 25Besar dan luas bangunan 0 6 76 18
Total skor 0 14 265 121Persentase skor 0% 3,5 % 66,25% 30,25%
Sumber : Data diperoleh dan diolah
3
Mengambil kesimpulan pada tabel diatas terlihat bahwa pada Exterior
frekuensi yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dengan skor 0 atau 0 %,
kemudian untuk Tidak Setuju sebanyak 3,5 % , Setuju sebanyak 66,25 % dan
Sangat Setuju dengan 30,25 %.
Data tersebut menyimpulkan bahwa presentase tertinggi ialah 66,35 % dari
100 responden, responden yang menyatakan setuju bahwa salah satu hal yang
menarik responden / konsumen ialah Bagian depan toko , Papan nama toko , Pintu
Masuk, Besar dan luas bangunan yang termasuk dalam kategori Exterior. Hal ini
diperkuat dengan hasil wawancara dengan kesimpulan yang ditarik ialah ketika
melihat bagian depan toko yang terlihat menarik, dan papan nama toko yang unik
dan mudah dikenali mudah dibaca, pintu masuk yang memudahkan pengunjung
untuk masuk, dan tentunya luas bangunan toko yang tidak menyulitkan ruang
gerak konsumen dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa bagi konsumen
Exterior sebuah toko menjadi salah satu hal yang merangsang konsumen untuk
berkunjung hingga akhirnya melakukan pembelian namun hasil tersebut hanya
hasil deskriptif peneliti atau praduga sementara yang belum dipastikan dengan
hasil analisis data yang baik dan benar.
Tabel 4.3 Hasil Indikator General Interior
Item Pernyataan
General InteriorBobot/Skor
STS TS S SS1 2 3 4
Warna 0 2 60 38Pencahayaan 0 1 62 37
Aroma 0 5 75 20Musik 1 11 65 23Suhu 0 0 67 33
Perlengkapan toko 0 4 57 33Kebersihan 0 0 67 33Total skor 1 22 453 217
Persentase skor 0,14% 3,17 % 65,36% 31,3%
4
Sumber : Data diperoleh dan diolah
Berdasarkan kesimpulan pada tabel diatas terlihat bahwa pada General
Interior frekuensi yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dengan skor 0,14 %,
kemudian untuk Tidak Setuju sebanyak 3,17 % , Setuju sebanyak 65,36 % dan
Sangat Setuju dengan 31,3 %.
Data tersebut menyimpulkan bahwa presentase tertinggi ialah 65,36 % dari
100 responden, dengan beberapa pendapat penguat oleh responden peneliti
menyimpulkan lampu yang terang akan membuat penglihatan
responden/konsumen semakin jelas dari kejauhan seperti hal yang dinyatakan oleh
Tony (2016) pencahyaan adalah salah satu cara untuk menghidupkan suasana toko
selain warna. Aroma toko harus menyenangkan dan mempengaruhi suasana hati
dan emosi pelanggan yang membuat pelanggan bertahan lebih lama dan merasa
senang (Banat & Wandebori, 2012). Responden menyatakan bahwa aroma wangi
didalam toko membuat mereka lebih nyaman berbelanja meskipun mereka tidak
terlalu memperhatikan dan suhu yang tidak terlalu panas / tidak terlalu dingin
untuk kebersihan didalam ruangan juga memiliki peran penting. Vasant Kothari
dalam bukunya menjelasakan bahwa alunan lagu dan latar suara dapat digunakan
secara tematis untuk memperkuat barang dagangan atau bisa menarik kelompok
konsumen. Alunan musik pada toko membawa responden ke dalam suasana
belanja yang menyenangkan. Perlengkapan toko memegang dan menampilkan
sebagian besar barang dagangan, perlengkapan toko pada toko batik relatif sama
dengan berbagai perlengkapan sentuhan batik.
Kesimpulan yang ditarik ialah General interior sebuah toko menjadi salah
satu hal yang merangsang konsumen untuk berkunjung hingga akhirnya
5
melakukan pembelian namun hasil tersebut hanya hasil deskriptif peneliti atau
praduga sementara dan belum ditentukan dengan pengolahan data yang baik dan
benar sehingga belum dapat dipastikan kebenarannya.
Tabel 4.4 Hasil Indikator Store Layout
Item Pernyataan
Store LayoutBobot/Skor
STS TS S SS1 2 3 4
Layout toko 0 2 72 26
Pembagianruangan toko
dan konsumen
13 0 4 79 1714 0 3 76 2115 0 4 58 3816 6 32 57 5
Penempatan produk
17 0 0 82 1818 0 1 60 39
Total skor 6 46 484 164Persentase skor 0,85% 6,57 % 69,14% 23,42%
Sumber : Data diperoleh dan diolah
Berdasarkan kesimpulan pada tabel diatas terlihat bahwa pada Store
Layout frekuensi yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dengan skor 0,85 %,
kemudian untuk Tidak Setuju sebanyak 6,57 % , Setuju sebanyak 69,14 % dan
Sangat Setuju dengan 23,42 %. Data tersebut menyimpulkan bahwa presentase
tertinggi ialah 69,14 % dari 100 responden ,didukung oleh hasil wawancara
sebagai penguat pernyataan responden bahwa ketika berkunjung dan bekeliling
responden tidak merasa kesulitan dalam mencari pembagian ruang belanja karena
selain dipandu oleh pramuniaga, responden juga dapat membaca situasi tempat
yang tidak terlalu berjauhan. Berman & Evan menyatakan layout toko
berpengaruh dalam mengundang konsumen atau bahkan menyebabkan konsumen
menjahui toko tersebut. Pembagian ruang belanja memudahkan reponden
menjangkau kasir, peletakkan barang yang sesuai dengan kategori, contohnya
ketika pelanggan hendak mencari dress ada dalam kategori busana wanita dress,
6
ketika pelanggan mencari kemeja pria akan ada dalam kategori busana pria
kemeja. Barang yang ditampilkan disusun rapih, untuk ruang konsumen mereka
hanya menemukan tempat untuk duduk, dan kamar pas yang membuat pelanggan
nyaman untuk menjajal atau mencoba pakaian sebelum memutuskan untuk
membelinya kamar pas dalam keadaan bersih dan memiliki cermin. Pelanggan
berpendapat bahwa mereka tidak mengetahui apakah ada toilet untuk konsumen
didalam toko, karena pelanggan tidak terlalu memperhatikan hal tersebut saat
berbelanja.
Kesimpulan yang ditarik ialah hasil dari indikator Store Layout sebuah
toko juga termasuk salah satu hal yang merangsang konsumen untuk berkunjung
hingga akhirnya melakukan pembelian namun hasil tersebut hanya hasil deskriptif
peneliti atau praduga sementara yang sementara itu belum ditentukan dengan
pengolahan data yang baik dan benar.
Tabel 4.5 Hasil Indikator Interior Display
Item Pernyataan
Interior DisplayBobot/Skor
STS TS S SS1 2 3 4
Dekorasi dinding 0 3 76 20
Tema dalam toko 0 2 83 15Poster danpetunjuk
0 11 67 22
Total skor 0 16 226 57Persentase skor 0% 5,35 % 75,5% 19,06%
Sumber : Data diperoleh dan diolah
Berdasarkan kesimpulan pada tabel diatas terlihat bahwa pada Interior
Display frekuensi yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dengan skor 0 %,
kemudian untuk Tidak Setuju sebanyak 5,35 % , Setuju sebanyak 75,5 % dan
Sangat Setuju dengan 19,06 % data tersebut menyimpulkan bahwa presentase
tertinggi ialah 75,5% dari 100 responden dan berdasarkan hasil wawancara
7
sebagai penguat dalam menyatakan kuesioner tersebut ialah dekorasi dinding
tidak mengganggu pandangan pelanggan, dekorasi dinding dengan perpaduan
warna yang menarik tentunya akan mempengaruhi emosi konsumen
( Berman&Evan , 2007). Pelanggan menyatakan bahwa toko sesuai dengan tema
yang ada pada kesempatan bulan tersebut , seperti moment imlek, toko akan
memperlihatkan suasana imlek pada dekorasi themesetting. Pelanggan sudah
cukup jelas ketika melihat petunjuk yang diberikan pada toko seperti informasi
discount dan label harga.
Hasil Kesimpulan yang didapat ialah indikator Interior Display sebuah
toko juga termasuk salah satu hal yang merangsang konsumen untuk berkunjung
hingga akhirnya melakukan pembelian namun hasil tersebut hanya hasil deskriptif
peneliti atau praduga sementara yang sementara itu belum ditentukan dengan
pengolahan data yang baik dan benar sehingga belum dapat dipastikan
kebenarannya.
Tabel 4.6 Hasil Indikator Social Dimension
Item Pernyataan
Social DimensionBobot/Skor
STS TS S SS1 2 3 4
PenampilanKaryawan
22 0 2 68 30
23 0 4 66 30Keramaian Toko 0 8 74 18
Total 0 14 208 78Persentase skor 0% 4,6 % 69,3 % 26 %
Sumber : Data diperoleh dan diolah
Berdasarkan kesimpulan pada tabel diatas terlihat bahwa pada Interior
Display frekuensi yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dengan skor 0 %,
8
kemudian untuk Tidak Setuju sebanyak 4,6 % , Setuju sebanyak 69,3 % dan
Sangat Setuju dengan 26 %.
Data yang diperoleh menyimpulkan bahwa presentase tertinggi ialah
69,3% dari 100 responden. Hal ini diperkuat dengan pernyataan pelanggan, bahwa
karyawan pada toko tersebut sangat ramah, dan berseragam , Berman sendiri
menjelaskan bahwa karyawan yang sopan dan rama berpenampilan menarik dan
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai produk yang idjual akan
meningkatkan citra perusahaan, dan hal ini meningkatkan citra perusahaan
tersebut karena karyawan toko tersebut sesuai dengan pernyataan teori diatas.
Pelanggan juga menambahkan kondisi toko yang ramai atau sepi memang tidak
terlalu menjadi masalah, namun pelanggan memiliki toko yang ramai biasanya
sedang ada diskon.
Hasil Kesimpulan yang didapat ialah indikator Social Dimension sebuah
toko juga termasuk salah satu hal yang merangsang konsumen untuk berkunjung
hingga akhirnya melakukan pembelian hal ini didasari oleh pendapat positif hasil
wawancara tersebut dan merupakan hasil deskriptif peneliti atau praduga
sementara yang belum dapat dipastikan kebenarannya dalam pengolahan data dan
analisis data yang baik dan benar.
4.2.1.2 Indikator Variabel Keputusan Pembelian Konsumen
Pernyataan responden melalui jawaban kuesioner variabel Store
Atmosphere akan dibagi sesuai indikator yang terdapat dalam variabel, dan hasil
indikator tersebut di sajikan dalam bentuk tabel seperti berikut :
Tabel 4.7 Hasil Indikator Pengenalan Kebutuhan
9
Item Pernyataan
Pengenalan KebutuhanBobot/Skor
STS TS S SS1 2 3 4
Rasangan internal 0 0 48 52Rangsangan
Eksternal0 5 74 21
Total skor 0 5 122 73 Persentase skor 0% 2,5 % 61% 36,5%
Sumber : Data diperoleh dan diolah
Berdasarkan kesimpulan pada tabel diatas terlihat bahwa pada Pengenalan
Kebutuhan frekuensi yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dengan skor 0 %,
kemudian untuk Tidak Setuju sebanyak 2,5 % , Setuju sebanyak 61 % dan Sangat
Setuju dengan 36,5 % . Berdasarakan hasil wawancara dengan responden dalam
pengenalan kebutuhan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu rangsangan internal dan
rangsangan eksternal. Rangsangan internal yang berasal dari pelanggan, mereka
membutuhkan produk batik yang berkualitas sehingga memilih untuk berbelanja
pada kedua toko tersebut. Rangsangan eksternal yang diterima oleh pelanggan
karena adanya sosial media , pada kalangan pelanggan tertentu seperti usia
produktif yang bekerja rata rata memakai batik bermodel dan ketika pelanggan
tahu informasi dimana batik tersebut dijual yaitu di kedua toko teresebut.
Menyimpulkan bahwa, pengenalan kebutuhan berperan untuk merangsang
konsumen melalui rangsangan eksternal dan internal, pada hal ini responden
mengalami masalah dan harus memenuhi kebutuhannya. Responden mengenali
kebutuhan mereka bahwa mereka butuh pakaian batik yang berkualitas dan
nyaman dikenakan.
Tabel 4.8 Hasil Indikator Pencapaian Informasi
Item Pernyataan
Pencapaian InformasiBobot/Skor
STS TS S SS1 2 3 4
Pengamatan 0 24 65 11
10
SederhanaPengamatanberdasarkan
beberapa sumber0 17 67 16
Total skor 0 41 132 27Persentase skor 0% 20,5 % 66% 13,5%
Sumber : Data diperoleh dan diolah
Berdasarkan kesimpulan pada tabel diatas terlihat bahwa pada Pencapaian
Informasi frekuensi yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dengan skor 0 %,
kemudian untuk Tidak Setuju sebanyak 20,5 % , Setuju sebanyak 66 % dan
Sangat Setuju dengan 13,5 %. Pencarian informasi yang dilakukan oleh konsumen
melalui pengamatan sederhana dan berdasarkan beberapa sumber. Pencarian
informasi yang didapat melalui teman dan kerabat maupun kolega karena
memakai produk tersebut sementara itu informasi tambahan didapat melalui sosial
media meskipun sebelumnya pelanggan memang telah mengenal kedua toko
tersebut.
Hasil indikator pencapaian informasi berperan untuk merangsang
konsumen melalui pengamatan sederhana dan pengamatan beberapa sumber ,
pada hal ini responden mengalami masalah dan harus memenuhi kebutuhannya.
Responden mengenali kebutuhan mereka bahwa mereka butuh pakaian batik yang
berkualitas dan nyaman dikenakan.
Tabel 4.8 Hasil Indikator Evaluasi Alternatif
Item Pernyataan
Evaluasi AlternatifBobot/Skor
STS TS S SS1 2 3 4
Harga Produk 0 4 72 24
11
Bentuk dan ModelProduk
0 6 73 21
Total skor 0 10 145 45Persentase skor 0% 5% 72,5% 22,5%
Sumber : Data diperoleh dan diolah
Berdasarkan kesimpulan pada tabel diatas terlihat bahwa pada Evaluasi
Alternatif frekuensi yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dengan skor 0 %,
kemudian untuk Tidak Setuju sebanyak 5 % , Setuju sebanyak 72,5 % dan Sangat
Setuju dengan 22,5 % , pada Evaluasi Alternatif responden memiliki pendapat
seputar harga produk, bentuk dan model produk, setelah pelanggan mendapatkan
banyak informasi maka mereka akan sampai pada pilihan terakhir , sehingga
dalam hal ini pelanggan percaya harga produk kedua toko sesuai dengan kualitas
dan nilai estetika dengan beraneka ragam model yang membuat pelanggan bebas
untuk memilih
Hasil indikator Evaluasi Alternatif berperan untuk merangsang konsumen
melalui ciri produk berdasarkan harga dan model produk. Hal ini responden telah
mengenali kebutuhan mereka bahwa mereka butuh pakaian batik yang berkualitas
dan nyaman dikenakan, sehingga mereka dapat memilih produk berdasarkan
model dan harga yang bervariasi.
Tabel 4.9 Hasil Indikator Keputusan Pembelian
Item Pernyataan Keputusan PembelianBobot/Skor
STS TS S SS
12
1 2 3 4Menentukan Pilihan
yang tepat0 6 65 29
Keyakinan untukmembeli
0 2 68 30
Total skor 0 8 133 59Persentase skor 0% 4 % 66,5% 29,5%
Sumber : Data diperoleh dan diolah
Berdasarkan kesimpulan pada tabel diatas terlihat bahwa pada Keputusan
Pembelian frekuensi yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dengan skor 0 %,
kemudian untuk Tidak Setuju sebanyak 4 % , Setuju sebanyak 66,5 % dan Sangat
Setuju dengan 29,5 % , pada indikator keputusan pembelian responden
memberikan pendapat mereka tentang menentukan sebuah pilihan yang tepat dan
keyakinan untuk membeli. Pelanggan berpendapat dalam mengambil keputusan
untuk membeli pelanggan relatif mengambil beberapa produk untuk dicoba dan
mempertimbangkan ketika mencobanya dikamar pas. Ketika pelanggan telah
menemukan produk yang cocok dan tepat maka mereka pasti yakin untuk
membeli. Jika keputusannya pasti membeli maka konsumen akan membeli
berdasarkan pilihan yang telah ditentukan.
Hasil indikator Keputusan Pembelian berperan untuk meyakinkan
konsumen melalui penentuan pilihan berdasarkan pengalaman saat mencoba
pertama kali. Kesempatan kali ini responden telah memilih beberapa produk yang
sesuai dengan kriteria responden, kemudian eksekusi terakhir ialah memutuskan
untuk membeli barang tersebut.
Tabel 4.10 Hasil Indikator Perilaku Pasca Pembelian
13
Item Pernyataan
Perilaku Pasca PembelianBobot/Skor
STS TS S SS1 2 3 4
Kepuasan sehabismembeli
0 1 60 39
Merekomendasikankepada orang lain
0 7 63 30
Total skor 0 8 123 69Persentase skor 0% 4 % 61,5% 34,5%
Sumber : Data diperoleh dan diolah
Berdasarkan kesimpulan pada tabel diatas terlihat bahwa pada Perilaku
Pasca Pembelian frekuensi yang menyatakan Sangat Tidak Setuju dengan skor 0
%, kemudian untuk Tidak Setuju sebanyak 4 % , Setuju sebanyak 61,5 % dan
Sangat Setuju dengan 34,5 % , dalam hasil indikator Perilaku Pasca Pembelian
responden memberikan pendapat seputar kepuasaan sehabis membeli dan apakah
akan merekomendasikan barang maupun toko tersebut kepada orang lain.
Pelanggan juga berpendapat bahwa rata rata mereka puas dengan keputusan
mereka membeli produk di toko tersebut dan pada umumnya pengalam berbelanja
ini akan mereka ceritakan pada orang terdekat sehingga tidak menutup
kemungkinan untuk merekomendasikan toko tersebut kepada orang orang
terdekat.
Hasil indikator Perilaku Pasca Pembelian memperlihatkan sikap konsumen
setelah melewati beberapa tahap hingga akhirnya membeli, maka akan terlihat
perilaku pasca pembelian dengan titik tolak ukur ialah pendapat responden
terhadap kepuasan setelah membeli produk teresebut dan merekomendasikan toko
maupun produk pada orang terdekat.
14
4.2.2 Deskripsi Data Berdasarkan Keseluruhan Indikator Variabel;
Berikut penjelasan persentase penilaian keseluruhan indikator variabel
Store Atmosphere terhadap keputusan pembeli konsumen yang terlihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.11 Penilaian Persentase Keseluruhan Indikator Variabel Store
Atmosphere
IndikatorVariabel Store Atmosphere
Persentase Bobot/SkorSTS TS S SS
Exterior 0% 3,5% 66,25% 30,25%General Interior 0,14% 3,17 % 65,36% 31,3%
Store Layout 0,85% 6,57 % 69,14% 23,42%Interior Display 0% 5,35 % 75,5% 19,06%
Social Dimension 0% 4,6 % 69,3 % 26 %Total 0,99% 4,6 % 69,11% 26%
Sumber : Data diperoleh dan diolah
Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel Store Atmosphere , skor total
paling untuk kategori sangat tidak setuju sekitar 0,99 %, tidak setuju 4,6%, setuju
69,11 % dan sangat setuju dengan 26 %. Secara keseluruhan data tertinggi
menunjukan angka 69,11 % dari 100 responden mengatakan setuju dengan
kebiasaan memperhatikan suasan toko. General Interior dengan skor total 75,5 %
dapat dikatakan bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang diperhatikan
konsumen ketika sedang memasuki sebuah toko dan merasakan suasana toko
tersebut. Namun hasil dari indikator tersebut belum dapat dibuktikan
signifikansinya atau pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen
sehingga peneliti perlu membuktikan dengan uji hipotesis melalui analisis data.
15
Tabel 4.12 Penilaian Persentase Keseluruhan Indikator Variabel Keputusan
Pembelian Konsumen
IndikatorVariabel Keputusan Pembelian Konsumen
Persentase Bobot/SkorSTS TS S SS
Pengenalan kebutuhan 0% 2,5% 61% 36,5%Pencarian Informasi 0% 20,5% 66% 13,5%Evaluasi Alternatif 0% 5% 72,5% 22,5%
Keputusan Pembelian 0% 4% 66,5% 29,5%Perilaku Pasca
Pembelian 0% 4% 61,5 % 34,5 %Total 0% 7,2% 65,5% 27,3%
Sumber data : data diperoleh dan diolah
Kesimpulan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada variabel Keputusan
Pembelian Konsumen, melihat skor total untuk kategori sangat tidak setuju sekitar
0, %, tidak setuju 7,2%, setuju 65,5 % dan sangat setuju dengan 27,3 %. Secara
keseluruhan skor total tertinggi menunjukan angka 65,5 % dari 100 responden
mengatakan bahwa mereka melewati proses keputusan pembelian konsumen
dengan baik dan dapat dimengerti, juga dapat dikatakan bahwa hal yang mendasar
adalah proses Evaluasi Alternatif dimana konsumen mengolah informasi dan
mempelajari pilihan terakhir tersebut dengan melakukan berbagai pertimbangan
yang standar maupun rasional. Namun hasil dari indikator tersebut belum dapat
dibuktikan signifikansinya maka perlu membuktikannya dengan uji hipotesis
melalui analisis data.
4.2.3 Pengujian Analisis Data
4.2.3.1 Case Processing Summary
Jumlah sampel yang diambil oleh peneliti ialah 100 responden dengan
perincian sangat tidak setuju yang rata rata tidak disebutkan dalam tabel
16
dikarenakan tidak ada satupun data menunjukkan “ sangat tidak setuju “,
kemudian data tidak setuju = 1, setuju = 82, dan sangat setuju = 17
4.2.3.2 Model Fitting Information
Langkah selanjutnya dalah menilai overall fit model terhadap data sesuai
dengan hipotesis yang telah ditentukan.
H0 : Model Fit hanya dengan intercept saja
Ha : Model Fit dengan memasukkan variabel indepeden
Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L
model yang digunakan untuk menguji hipotesis nol dan alternatif L
ditransformasikan menjadi -2LogL. Pada tabel Model Fitting Information -2log
Likelihood menerangkan bahwa tanpa memasukkan variabel independen atau
intercept only hasil yang didapat ialah 102,003. Kemudian memasukkan variabel
independen ke model / Final terjadi penurunan nilai menjadi 52,405 penurunan
hampir setengah nilai, nilai chisquare 52,405 dengan df 24 dan signifikansi
sebesar 0,002 yang berarti lebih kecil dari taraf signifikansi pada alpha 5 % maka
H0 ditolak yang berarti model dengan dimasukkan variabel independen lebih
baik dibandingkan hanya model dengan intercept saja yang berarti model fit
sesuai apabila dengan memasukkan variabel independen.
4.2.3.3 Uji Goodness of Fit
Langkah selanjutnya adalah pengujian goodness of fit untuk melihat
apakah model dapat diterima dan layak digunakan dengan hipotesis sebagai
berikut :
17
H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data layak digunakan
Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data tidak layak digunakan
Pada hasil yang dapat peneliti melihat bahwa nilai pearson ialah 141,127
dengan df 174 dan signifikansi 0,968 dan Deviance 52,405 dengan df 174 dan
signifikansi 1,000 , maka sesuai dengan ketentuan dan syarat yang berlaku dalam
uji goodness of fit apabila nilai goodness of fit > 0,05 maka H0 diterima dan
apabila nilai goodness of fit ≤ 0,05 maka H0 ditolak. Sesuai dengan nilai Deviance
(52,405) sig 1,000 > 0,05 dan nilai Pearson (141,127) dengan sig 0,968 > 0,05
maka H0 diterima yang berarti bahwa model sesuai dengan data empiris atau
model layak digunakan.
4.2.3.4 Uji Pseudo R-Square
Pada uji Pseudo R Square berguna untuk menunjukkan seberapa besar
pengaruh simultan variabel bebas ( store amosphere ) mampu menjelaskan
variabel independen ( keputusan pembelian konsumen). Pada tabel tersebut ada 3
tabel yang masing masing memiliki nilai yaitu Cox and Snell, Nagerlkerke,
Mcfadden. Cox dan Snell’s R square adalah ukuran yang mencoba meniru
ukuran R2 pada regresi yang didasari oleh teknik estimasi likelihood dengan nilai
maksimum kurang dari 1 sehingga sulit diinterpretasikan (Ghozali, 2003) . Nilai
Cox dan Snell sebesar 0,391 atau 39,1 %
Nagelkerke’s R square ialah sebuah modifikasi dari koefisien Cox dan
Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0(nol) sampai 1 (Satu).
Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R2 pada
18
regresi(Ghozali, 2003). Nilai Nagelkerke yang terdapat pada tabel diatas ialah
0.612 atau 61,2 %
Nilai ini seperti halnya koefesien determinasi pada sebuah regresi.
Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,612 dan Cox & Snell R Square 0,391, yang
menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen sebesar 0,612 atau 61,2% atau berpengaruh sebesar
61,2% dan terdapat 100% – 61,2% = 38,8% faktor lain di luar model yang
menjelaskan variabel dependen / variabel bebas.
4.2.3.5 Estimasi Parameter
Sebelum pada tahapan uji paralel lines maka terlebih dahulu melihat dan
membaca estimasi paramater untuk mendapatkan persamaan logit. Sesuai dengan
estimasi parameter bahwa ada beberapa point pertanyaan atau variabel bebas yang
mempengaruhi variabel terikat. Berdasarkan tabel parameter diatas variabel yang
nilai signifikansinya lebih kecil atau sama dengan 0,05 ( x < α 0.05 ) dinyatakan
berpotensi berpengaruh secara signifikan yaitu SAX_7 , SAX_8, SAX_10 yaitu
antara lain :
a. x7 : Aroma toko yang masuk dalam kategori General Interior
b. x8 : Musik/suara latar yang masuk dalam kategori General Interior
c. x10 : Furnitur toko yang masuk dalam kategori General Interior
melalui data tersebut dapat dikatakan bahwa aspek yang dapat
mempengaruhi pelanggan dalam keputusan mereka untuk membeli ialah aspek
General Interior, sedangkan variabel lain dari aspek lain dinyatakan tidak
19
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di toko
busana batik dijakarta.
4.2.3.6 Uji Parallel Lines
Uji parallel lines adalah penilaian asumsi bahwa semua kategori memiliki
parameter yang sama atau tidak. Nilai yang diinginkan adalah p > 0,05 maka
model tersebut cocok yang berarti link function yang digunakan adalah link yang
cocok dan pemodelan sudah sesuai dengan hasil yang diolah uji parallel line
menunjukkan nilai 0,981 yang bearti p > 0,05 maka model tersebut telah sesuai.
4.2.4 Uji Hipotesis
Untuk membuktikan hipotesa mana yang dapat diterima maka uji hipotesis
dalam penelitian ini berdasarkan hasil uji signifikansi yang telah peneliti lakukan.
Melalui uji Pseudo R Square dan hasil uji hipotesa dapat dilihat dari Parameter
Estimates dimana terdapat pengaruh pada variabel terikat. Pengujian hipotesis
tersebut dilakukan melalui cara membandingkan antara nilai probabilitas (sig).
Jika angka signifikan lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan HI diterima,
sebaliknya bila lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan HI ditolak, dengan
hipotes sebagai berikut :
20
H ο : Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan dari variable
independen yaitu Store Atmosphere (X), secara simultan terhadap
variable dependen yaitu keputusan pembelian konsumen (Y).
H ı : Artinya,ada pengaruh yang signifikan dari variable independen
yaitu Store Atmosphere (X), secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu keputusan pembelian konsumen (Y).
Berdasarkan hasil uji Paramater Estimates pada kolom treshold kurang
dari 0,05 maka hal ini menunjukkan H0 ditolak dan terima H1, serta kolom
location terlihat nilai wald dan signifikansi apabila variabel nilai Store
Atmosphere kurang dari 0,05 maka hal ini menunjukkan aspek yang sangat
mempengaruhi, hasil penelitian kolom location sebagian besar General Interior
berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, dan nilai probabilitas
keputusan pembelian kurang dari 0,05 maka hasil akan tolak H0 dan terima H1,
maka dengan demikian hasil uji hipotesa dapat dikatakan bahwa :
“ada pengaruh yang signifikan dari variable independen yaitu Store Atmosphere
(X), secara simultan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian
konsumen (Y).”
Kemudian pada uji Pseudo R Square dapat melihat seberapa besar
pengaruh Store Atmosphere pada keputusan pembelian konsumen ialah 61,2 %
dan 38,8 % berasal dari faktor lain, pada estimasi parameter juga dapat kita lihat
variabel yang mempengaruhi secara signifikan berasal dari General Interior yang
meliputi tentang suasan di dalam toko melalui aroma, latar suasana/musik, dan
furnitur toko.
21
4.3 Keterbatasan Penelitian
Peneliti telah berusaha melaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah ,
namun penelitian ini juga memiliki beberapa keterbatasan yaitu :
1. Tidak semua konsumen ( responden ) mengerti akan teori Store
Atmosphere atau Keputusan Pembelian Konsumen , maka dari itu peneliti
membuat pertanyaan tertutup dan menghapus kolom pilihan netral agar
tidak sulit untuk mendapatkan data yang valid.
2. Terkait banyakanya teori Store Atmosphere dan Keputusan Pembelian
Konsumen , peneliti hanya mengangkat indikator yang sesuai dalam teori
Store Atmosphere oleh Berman & Evan ( 2001 & 2007 ), sementara itu
untuk teori keputusan pembelian konsumen peneliti memilih teori Kotler
(2009)
3. Penelitian ini hanya terbatas pada toko konvensional batik dengan
segmentasi pasar menengah ke atas dan memiliki sistem operasional manaegemen
toko yang baik dan sesuai dengan standard. Maka dari itu hasil yang disampaikan
oleh peneliti tidak dapat disamakan dengan penelitian lain yang objek nya tidak
termasuk dalam kategori maupun karakteristik tersebut.
22