bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...

30
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Faktor tersebut dapat berasal dari luar atau dari dalam. Faktor dari dalam antara lain meliputi faktor jasmani, psikologis, dan kelelahan. Sedangkan faktor dari luar meliputi faktor dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Selain itu faktor dari guru dapat berupa gaya mengajar guru dan kesiapan guru untuk mengajar. Sedangkan faktor dari siswa meliputi intelegensi siswa, minat siswa mengikuti pelajaranm kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran dan lingkungan sekolah ataupun faktor dari keluarga. Siswa antusias dalam pelaajran IPA, namun aktivitas siswa dalam pembelajaran kurang. Ada beberapa siswa tidak memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran dan cenderung bermain sendiri atau bercerita dengan temannya. Karena penjelasan materi yang disampaikan guru bersifat verbalistik. Sehingga siswa mudah lupa dengan apa yang telah disampaikan guru. Kondisi seperti itulah yang mungkin sebagai faktor utama penyebab rendahnya hasil belajar. Penjelasan guru yang bersifat verbalistik dapat dikurangi dengan pemanfaatan media yang menarik. Karena pada hakikatnya proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dengan siswa. Oleh karena itu untuk menghindari kemungkinan- kemungkinan terjadinya salah komunikasi yang menimbulkan kebingungan, diperlukan alat bantu yang membantu siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat memperlancar proses belajar dan mengajar. Berdasarkan data nilai kondisi awal yang diperoleh dari nilai ulangan harian, pembelajaran IPA di kelas 5 SDN Ngablak 1 Kabupaten Pati masih dikatakan belum berhasil. Diketahui bahwa jumlah keseluruhan siswa kelas 5 SDN Ngablak 1 Kabupaten Pati berjumlah 28 siswa, 17 siswa memperoleh nilai ≤ 65 (61%) dan 11 siswa memperoleh nilai ≥65 (39%). Nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40 dengan rata-rata hasil tes hanya mencapai 65, sehingga pencapaian tersebut kurang dari KKM yang telah ditentukan yaitu 65. Oleh karena itu guru perlu melakukan perbaikan proses pembelajaran yang dapat mengajak siswa aktif dalam mengkonstruksi pengalaman belajarnya sendiri.

Upload: lynguyet

Post on 05-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kondisi Awal

Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Faktor tersebut dapat berasal dari luar atau dari dalam. Faktor dari dalam antara lain meliputi faktor jasmani, psikologis, dan kelelahan. Sedangkan faktor dari luar meliputi faktor dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Selain itu faktor dari guru dapat berupa gaya mengajar guru dan kesiapan guru untuk mengajar. Sedangkan faktor dari siswa meliputi intelegensi siswa, minat siswa mengikuti pelajaranm kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran dan lingkungan sekolah ataupun faktor dari keluarga.

Siswa antusias dalam pelaajran IPA, namun aktivitas siswa dalam pembelajaran kurang. Ada beberapa siswa tidak memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran dan cenderung bermain sendiri atau bercerita dengan temannya. Karena penjelasan materi yang disampaikan guru bersifat verbalistik. Sehingga siswa mudah lupa dengan apa yang telah disampaikan guru. Kondisi seperti itulah yang mungkin sebagai faktor utama penyebab rendahnya hasil belajar.

Penjelasan guru yang bersifat verbalistik dapat dikurangi dengan pemanfaatan media yang menarik. Karena pada hakikatnya proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dengan siswa. Oleh karena itu untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan terjadinya salah komunikasi yang menimbulkan kebingungan, diperlukan alat bantu yang membantu siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat memperlancar proses belajar dan mengajar.

Berdasarkan data nilai kondisi awal yang diperoleh dari nilai ulangan harian, pembelajaran IPA di kelas 5 SDN Ngablak 1 Kabupaten Pati masih dikatakan belum berhasil. Diketahui bahwa jumlah keseluruhan siswa kelas 5 SDN Ngablak 1 Kabupaten Pati berjumlah 28 siswa, 17 siswa memperoleh nilai ≤ 65 (61%) dan 11 siswa memperoleh nilai ≥65 (39%). Nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40 dengan rata-rata hasil tes hanya mencapai 65, sehingga pencapaian tersebut kurang dari KKM yang telah ditentukan yaitu 65. Oleh karena itu guru perlu melakukan perbaikan proses pembelajaran yang dapat mengajak siswa aktif dalam mengkonstruksi pengalaman belajarnya sendiri.

50

Salah satunya dalam menerapkan model yang lebih bervariatif dan inovatif, yang dapat

menarik perhatian siswa, memotivasi siswa untuk belajar dan merangsang siswa aktif dalam pembelajaran, memperoleh pengetahuan dari ppengalaman belajarnya sendiri, agar tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dapat meningkat secara optimal.

Berdasarkan kajian terhadap kondisi awal, peneliti akan melakukan PTK sesuai dengan rencana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pada penelitian ini peneliti akan menerapkan model pembelajaran yang mengajak siswa untuk bekerja dalam tim dengan harapan dapat meningkatkan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga dari kerjasama antar anggota tim , dapat saling membantu menguasai materi dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Penelitian dilakukan dua siklus, setiap siklus memuat tindakan sebanyak 2 kali pertemuan. Setiap siklus dikenai tindakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

4.2 Hasil Observasi Prasiklus Sebelum siklus I dan II dilaksanakan terlebih dahulu peneliti melakukan observasi

awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang Kompetensi Dasar Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan. Untuk mengetahui tingkat pemahaman tersebut peneliti mengumpulkan data ulangan IPA dengan KD Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. Dari data tersebut diketahui bahwa 17 siswa belum mencapai KKM yaitu 65. Adapun hasil belajar siswa pada pra siklus sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Pada Pra Siklus

No Skor Ketuntasan Frekuensi Presentase Keterangan

1 ≥ 65 11 39,3% Tuntas

2 < 65 17 60,7% Tidak Tuntas

Uraian Perolehan Nilai

Rata-rata Nilai 65

Nilai Maksimal 90

51

Nilai Minimal 40

Diagram 4.2 Batang Pra Siklus Berdasarkan hasil analisis nilai yang digambarkan dalam bentuk diagram batang

di atas jumlah siswa yang dinyatakan tuntas ada 61% sedangkan yang tidak tuntas ada 39%. Perolehan nilai rata-rata 65 Nilai maksimal 90, Nilai minimal 40, ini menunjukkan bahwa dengan pembelajaran Team Game Tournament hasilnya masiih rendah.

4.3 Deskripsi Siklus I Pada siklus I terdiri dari dua kali pertemuan, dengan uraian sebagai berikut: 4.3.1 Perencanaan Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan pada siklus I perlu diadakan perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan dilakukan secara matang agar dalam pelaksanaan tindakan pada pembelajaran IPA dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 4.3.1.1 Perencanaan Pertemuan 1

Perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi persiapan menyusun RPP dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan pokok bahasan tumbuhan hijau. Setelah menetapkan indikator dan tujuan pembelajaran,

0

10

20

30

40

50

60

70

Pra Siklus

Tuntas

Tidak Tuntas

52

oleh karena itu dipersiapkan sarana yang menunjang proses pembelajaran IPA. Untuk

mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran IPA yaitu menyusun instrumen berupa lembar observasi untuk siswa dan guru. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru maka perlu menyusun alat evaluasi berupa lembar kerja siswa, dan lembar kuis individu. Sebagai perangsang semangat siswa dalam pembelajaran maka disiapkan bintang sebagai penghargaan tim.

Karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT akan diadakan kerja tim, maka siswa dibagi dalam beberapa tipe secara heterogen, baik berdasarkan jenis kelamin dan tingkat kemampuan siswa secara kognitif. Tujuannya adalah skor pada saat tournament bisa bersaing dan siswa yang berkemampuan tinggi dapat membantu siswa yang berkemampuan kurang. Sehingga masing-masing tim dapat seimbang. siswa dibagi menjadi 7 tim dan masing-masing berjumlah 4 siswa.

4.3.1.2 Perencanaan Pertemuan 2

Perencanaan pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut setelah refleksi dari siklus I pertemuan pertama dilaksanakan. Persiapan yang dilakukan adalah menyusun RPP dengan pokok bahasan tumbuhan hijau. Karena materi yang digunakan adalah

tentang tumbuhan hijau, maka guru menyiapkan alat peraga macam-macam tumbuhan hijau. Untuk pengamatan guru dan siswa, disusun instrumen berupa lembar observasi untuk guru dan siswa. Selain itu juga disusun alat evaluasi berupa lembar kerja siswa, lembar kuis individu, lembar tes formatif, yang telah disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa. Serta penghargaan berupa bintang.

Kemudian diadakan tes formatif siklus I, dan menyusun lembar tes formatif yang terdiri dari 20 butir soal.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan pada siklus I memuat dua kali pertemuan dengan alokasi waktu (2x35 menit) untuk setiap pertemuan. Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan juga dilakukan observasi dengan bantuan rekan guru sejawat yaitu Rustini Wulan, S.Pd.. Pengamatan difokuskan pada kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT serta aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran IPA berlangsung.

53

4.3.2.1 Pertemuan 1 Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Jumat tanggal 1 November 2013 pukul 07.00-08.10 WIB. a) Pelaksanaan Tindakan Sebelum pembelajaran dimulai (pra pembelajaran), terlebih dahulu ruangan ditata rapi dan bersih. Tempat duduk siswa dibentuk kelompok-kelompok. Pada kegiatan awal guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian mengajak siswa untuk berdoa bersama-sama. Setelah berdoa siswa mengucapkan salam kepada guru. Setelah itu guru mengabsen siswa. Kemudian guru melakukan motivasi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu “Lihat Kebunku”. Setelah itu guru melakukan apersepsi dari lagu yang sudah dinyanyikan oleh siswa. Guru bertanya kepada siswa “Dari lagu tadi, apa yang diceritakan?”. Setelah bertanya jawab dengan siswa guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu dapat mendefinisikan proses pembuatan makanan pada tumbuhan sebagai proses fotosintesis dengan benar.

Kegiatan inti dimulai dengan eksplorasi, guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang beranggotakan 4 siswa. Guru menyediakan kartu soal, kartu jawaban, kartu nomor, dan lembar penilaian. Setiap siswa mengambil kartu nomor.

Kegiatan elaborasi, siswa yang memperoleh angka tertinggi bertugas sebagai reader I, tertinggi kedua sebagai penantang I, tertinggi ketiga sebagai penantang 2 dan angka terandah sebagai reader 2. Pada putaran pertama, reader 1 mengocok kartu nomor, mengambil satu kartu nomor kemudian mengambil satu kartu soal sesuai dengan kartu nomor yang diambilnya tadi. Reader 1 membaca soal dan menjawab soal yang telah dibaca, apabila anggota kelompok ada yang tidak setuju dengan jawaban reader 1, maka penantang 1 diberi hak untuk menjawab, jika jawaban penantang 1 juga tidak disetujui maka penantang 2 berhak menjawab. Reader 2 emmbacakan kunci jawaban. Pada putaran kedua posisi reader 1 ditempati penantang 1, posisi penantang 1 ditempati penantang 2, posisi penantang 2 ditempati reader 2 dan posisi reader 2 ditempati reader 1. Setiap pergantian nomor soal posisi tempat duduk berpindah searah jarum jam.

Pada kegiatan konfirmasi apabila tournament selesai dan seluruh soal sudah terambil, maka siswa merekap hasil skor dan menulis di papan tulis, guru mengumumkan

54

pemenang tournament. Guru member penghargaan kepada tim yang memenangkan

tournament. Pada kegiatan akhir atau kegiatan penutup guru bersama-sama dengan seluruh

siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah diajarkan. Guru memberikan evaluasi kepada siswa dengan memberikan soal sebanyak 5 butir untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi yang diajarkan. Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan nasehat kepada siswa agar terus ingin belajar dirumah. b) Hasil Observasi

Hasil observasi diperoleh dari penilaian obeservasi yang dilakukan oleh Ibu Rustini Wulan, S.Pd selaku observer. Observasi difokuskan pada kinerja guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dan aktivitas siswa selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Setiap aspek yang diamati dijabarkan kedalam indikator-indikator. Lembar observasi kinerja guru terdiri dari 9 aspek yang diamati, sedangkan lembar observasi aktivitas siswa terdiri dari 8 aspek yang diamati. Masing-masing indikator pada lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa terdiri dari 25 indikator.

Setiap indikator dinilai berdasarkan skor penilaian 1-4. Skor 1 dikategorikan sangat kurang, skor 2 dikategorikan cukup, skor 3 dikategorikan baik dan skor 4 dikategorikan sangat baik. Skor yang diperoleh dihitung dalam persen. Setelah itu skor dijumlahkan untuk dipresentasikan menurut kriteria penilaian. Kriteria penilaian dari total skor 90%-100% artinya sangat baik (A), 80%-89% artinya baik (B), 70%-79% artinya cukup (C), 60%-69% artinya kurang (D) dan < 59% artinya sangat kurang (E). a. Hasil Observasi Kinerja Guru

Hasil penilaian observasi kinerja guru siklus 1 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.3

Hasil Penilaian Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan I

Aspek yang diamati Skor Penilaian

Jumlah 1 2 3 4 Persiapan pembelajaran 1,2 8 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

3,4,5 12

Menyajikan materi dengan media 8 6,7 11

55

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar

9,11,12 10 13

Membimbing siswa kelompok kerja

13,14,15 9

Memberikan evaluasi `19 16,17,18 15 Memberikan penghargaan 21 20 7 Kesimpulan dan penutup 22,23,24 25 13 Total skor 88

Berdasarkan hasil penemuam observasi kinerja guru pada tabel diatas, setiap

aspek yang diamati terdiri dari beberapa indikator. Diantaranya pada aspek persiapan pembelajaran terdiri dari nomor indikator 1 dan 2 mendapat skor 4 dengan jumlah 8. Kemudian dalam aspek menyampikan tujuan dan memotivasi siswa indikator 3, 4, dan 5 mendapat skor 4 dengan jumlah 12. Aspek menyajikan materi dengan menggunakan media, nomor indikator 8 guru mendapat skor 3 serta nomor 6 dan 7 mendapat skor 4 dengan jumlaj 11. Dalam mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar nomor

indikator 9, 11, dan 12 mendapat skor 3 dan nomor 10 mendapat skor 4 dengan jumlah 13. Selanjutnya dalam membimbing siswa dalam kelompok kerja guru mendapat skor 3 dengan jumlah 9 yang terdiri dari indikator nomor 13, 14, dan 15. Pada saat memberikan evaluasi indikator nomor 16, 17 dan 18 mendapat skor 4 dan nomor 19 mendapat skor 3 dengan jumlah 15. Saat guru memberikan penghargaan kepada siswa indikator nomor 21 mendapat skor 3 dan nomor 20 mendapat skor 4 dengan jumlah 7. Pada kesimpulan dan penutup indikator nomor 22, 23, 24 mendapat skor 3 dan indikator nomor 25 mendapat skor 4 dengan jumalh 13. Dari 25 indikator yang mendapat skor 3 sebanyak 12 dan skor 4 sebanyak 13 indikator. b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Hasil penelitian aktivitas siswa siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I

Aspek yang diamati Skor penilaian

Jumlah 1 2 3 4 Kesiapan siswa 1,3 2 10 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

9 4,5,6,7,8 23

Kemampuan siswa mengerjakan 10, 12 11,13 12

56

LKS Keaktifan siswa dalam bertanya 14,15 6 Bekerjasama dalam tim 16,17,18,19 12 Keberanian siswa 20, 21,22 9 Kejujuran 23 4 Penghargaan 24 4 Kesimpulan dan penutup 25 3 Total skor 83 Berdasarkan hasil temuan observasi aktivitas siswa pada tabel di atas, setiap aspek yang diamati juga dijabarkan dalam beberapa indikator. Pada aspek kesiapan siswa terdiri dari nomor indikator 1 dan 3 mendapat skor 3, nomor 2 mendapat skor 4 dengan jumlah 10. Kemudian aspek perhatian siswa terhadap penjelasan guru nomor indikator 4,5,6,7,8 mendapat skor 4 dan nomor 9 mendapat skor 3 dengan jumlah 23. Kemampuan siswa dalam mengerjakan LKS, nomor indikator 10 dan 12 mendapat skor 3 serta nomor 11 dan 13 mendapat skor 4 dengan jumlah 12. Keaktifan siswa bertanya, nomor indikator 14 dan 15 mendapat skor 3 dengan jumlah skor 6. Selanjutnya bekerjasama dalam tim siswa mendapat skor 3 dengan jumlah 12 yang terdiri dari indikator nomor 16,17,18 dan 19. Keberanian siswa dalam pertemuan I ini, indikator nomor 20, 21 dan 22 mendapat skor 3 dengan jumlah 9. Kejujuran siswa indikator nomor 23 mendapat skor 4 dengan jumlah skor 4. Pada saat penghargaan mendapat skor 4 dengan jumlah 4. Pada saat kesimpulan siswa hanya mendapat skor 3 dengan jumlah 3. Dari 25 indikator yang mendapat skor 3 sebanyak 15 dan skor 4 sebanyak 10 indikator.

c) Refleksi dan Tindak Lanjut

Refleksi dilakukan berdasarkan hasil diskusi antar siswa, peneliti dan observer setelah kegiatan pembelajaran selesai.

Dari data hasil temuan observasi pada pertemuan pertama, hasil kinerja guru sebanyak 12 indikator yang mendapat skor 3 dan belum dilaksanakan secara maksimal. Pada aspek persiapan pembelajaran serta menyampaikan tujuan pembelajaran sudah baik

karena sudah mendapatkan skor 4 yaitu sekor maksimal. Dari 12 indikator diantaranya, pada aspek menyajikan materi indikator nomor 8 yaitu belum maksimal dalam menyajikan materi. Guru belum menerangkan secara jelas bagia-bagian dari tumbuhan. Selain itu

57

indikator nomor 9, pada saat guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar,

guru kurang menguasai kondisi kelas yang ramai. Hal ini dikarenakan pembagian tim tidak dilakukan sebelum pembelajaran.pada indikator nomor 11, guru juga belum menyampaikan skor awal kepada siswa. Hal ini berdampak pada penjelasan guru yang belum menekankan siswa untuk bekerja secara tim dan saling membantu (indikator 12). Indikator nomor 14 dan 15 , pada saatpresentasi hasil kerja tim, lebih didominasi oleh guru. Pada saat kerja tim dan presentasi, alokasi waktu melampaui dari yang ditentukan. Sehingga pelaksanaan kuis dan penghitungan skor tim dilakukan dengan cepat (indikato 19 dan 20). Pada saat akhir pembelajaran guru belum memberikan kesempatan bertanya (indikator nomor 22). Hasil total skor penilaian kinerja guru pada siklus I pertemuan I sebesar 88% dengan kriteria baik.

Sedangkan hasil temuan observasi aktivitas siswa, sebanyak 15 indikator mendapatkan skor 3. Kesiapan siswa belum tampak dilihat dari siswa belum menyiapkan buku pembelajaran di atas meja dan belum belajar di rumah (1 dan 3). Hal ini dapat dilihat dari kegiatan tanya jawab, siswa belum bisa menjawab pertanyaaan guru dengan baik. Namun selama guru menjelaskan materi siswa terlihat antusias dengan menggunakan media. Pada saat kegiatan tanya jawab siswa masih malu mengeluarkan pendapatnya (9).

Karena siswa merasa bingung dengan anggota kelompok yang baru maka siswa enggan duduk bersama dengan kelompok yang baru (10). Dalam kerja tim belum tampak kerjasama antar anggota, karena siswa cenderung mengerjakan secara individu (16, 17, 18, dan 19). Siswa juga mengerjakan lembar kerja siswa secara individu dan belum mau bekerja secara berkelompok (20, 21). Karena alokasi waktu yang ditentukan habis, siswa belum diberi kesempatan untuk bertanya (22) dan membuat kesimpulan (25). Hasil total skor penilaian aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I sebesar 83% dengan kriteria baik.

Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pertemuan pertama siswa sudah aktif akan tetapi interaksi guru dengan siswa belum optimal. Dikarenakan guru belum memahami langkah-langkah model pembelajaran TGT dan kurang memanfaatkan waktu. Sehingga terjadi kebingungan dalam diri siswa terhadap proses pembelajaran di kelas, masih terdapat beberapa anak saat mengikuti pelajaran tidak mendengarkan penjelasan dan arahan dari guru terutama pada saat kegiatan kerja

58

tim berlangsung.karena alokasi waktu sudah habis, berdamapk pada hasil kuis yang

kurang memuaskan karena siswa tidak maksimal dalam mengerjakannya. Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I pertemuan

pertama, maka akan diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan kedua. Menurut saran observer hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki atau menindak lanjuti pada siklus berikutnya antara lain dengan cara: a) Mengatur tempat duduk berbentuk kelompok, agar memudahkan siswa utnuk

berdikusi. b) Mengatur siswa untuk duduk bersama anggota timnya pada saat pra pembelajaran

dimulai. c) Mengarahkan siswa pada saat kerja tim untuk saling membantu teman agar dapat

menguasai materi. d) Soal pada lembar kerja diskusi dibuat sesuai dengan karakter siswa. e) Pada saat kerja tim dan presentasi hasil kerja tim diberikan alokasi waktu. f) Memotivasi siswa dengan memberikan pujian ketika siswa menjawab pertannyaan

dengan benar. g) Memberikan penguatan kepada kelompok yang tidak mendapat penghargaan.

h) Mengarahkan siswa untuk dapat membuat kesimpulan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

4.3.2.1 Pertemuan 2

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa tanggal 4 November 2013 pukul 07.10-09.20. Pelaksanaan pengamatan padaa kinerja guru dan aktivitas siswa masih dilakukan oleh observer yang sama pada siklus I pertemuan pertama.

a) Pelaksanaan Tindakan Pada pra pembelajaran sebelumnya pengelompokan tempat duduk 2 meja

disusun agar bisa membentuk kelompok. Kemudian guru mengarahkan siswa ke tempat duduk yang telah diberi tanda.

Pada awal kegiatan guru memunculkan gambar-gambar tumbuhan hijau. Setelah itu guru bertanya “tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar kita banyak yang menghasilkan

59

buah, bagaimana bisa menghasilkan buah?”. Setelah itu guru menyampaikan materi pada

hari ini adalah tentang cara tumbuhan hijau membuat makanan. Pada kegiatan eksplorasi siswa disuruh mengamati gambar yang dibawa oleh

guru. Kemudian menerangkan materi dan menjelaskan gambar yang telah dipersiapkan. Guru menyuruh siswa membandingkan antara tumbuhan hijau dengan tumbuhan yang lain. Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara tumbuhan hijau membuat makanan. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan bahwa tumbuhan hijau dapat mengolah makanan sendiri .

Pada kegiatan elaborasi guru menyuruh siswa membuat percobaan. Kemudian siswa disuruh menyebutkan apa saja yang terjadi setelah melakukan percobaan tentang beberapa bahan yang telah dicampur dengan larutan lugol. Setelah itu guru mempresentasikan didepan kelas tentang percobaan yang telah dilakukan guru dan siswa. Kemudian siswa diorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 orang dan dibagikan lembar kerja siswa. Guru memberikan skor awal berdasarkan hasil kuis pada pertemuan pertama. Siswa disuruh mengambil nomor dan yang mendapat nomor paling tinggi sebagai reader 1, urutan tertinggi kedua sebagai penantang 1, urutan ketiga sebagai penantang 2 dan yang terakhir sebagai reader 2. Siswa menjawab semua

pertanyaan secara bergantian sesuai dengan posisi yang didapatkan. Kemudian siswa menghitung hasil skor yang didapat dan menulisnya didepan kelas.

Pada kegiatan konfirmasi siswa diberi soal kuis dan guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan secara individu dan tidak boleh bekerja sama. Setelah selesai lembar kuis ditukar kepada siswa lain dan dikoreksi secara bersama-sama dengan guru. Guru mencatat nilai siswa kemudian menghitung skor kemajuan individu dan dimasukkan ke dalam skor tim dan dihitung rata-rata skor tim. Tim yang mendapat skor tertinggi mendapatkan penghargaan dari guru. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang belum dipahami.

Pada kegiatan akhir siswa mengumpulkan soal kuis. Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan dengan cara bertanya jawab. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk belajar pada materi hari ini dan materi pada pertemuan pertama. Pertemuan hari ini diakhiri dengan salam oleh guru.

60

b) Hasil Observasi Penilaian hasil observasi kinerja guru dan siswa masih sama dengan uraian yang pertama. a. Hasil Observasi Kinerja Guru Hasil penilaian observasi kinerja guru siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Obeservasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan 2

Aspek yang diamati Skor Penilaian

Jumlah 1 2 3 4 Persiapan pembelajaran 1,2 8 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

3,4,5 12

Menyajikan materi dengan media 6,7,8 12 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar

12 9,10,11 15

Membimbing siswa kelompok kerja

13,14,15 12

Memberikan evaluasi `19 16,17,18 15 Memberikan penghargaan 21 20 7 Kesimpulan dan penutup 23,25 22,24 14 Total skor 93 Berdasarkan hasil temuan pada observasi kinerja guru, setiap aspek yang diamati meliputi beberapa indikator. Diantaranya pada aspek persiapan pembelajaran terdiri dari nomor indikator 1 dan 2 mendapat skor 4 dengan jumlah 8. Kemudian dalam aspek menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa nomor indikator 3, 4 dan 5 mendapat skor 4 dengan jumlah 12. Aspek menyajikan materi, nomor indikator 6, 7 dan 8 guru mendapat skor 4 dengan jumlah 12. Dalam mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar nomor indikator 9, 10 dan 11 mendapat skor 4 dan nomor 12 mendapat skor 3 dengan jumalh skor 15. Selanjutnya dalam membimbinga siswa dalam kelompok kerja guru mendapat 4 dengan jumlah 12 yang terdiri dari indikator nomor 13, 14 dan 15. Pada saat memberikan evaluasi indikator nomor 16, 17 dan 18 mendapat skor 4 dan nomor 19 mendapat skor 3 dengan jumlah 15. Saat guru memberikan penghargaan kepada siswa indikator nomor 20 mendapat skor 3 dan nomor 21 mendapat skor 4 dengan jumlah skor 7. Pada kesimpulan dan penutup indikator nomor 23 dan 25 mendapat skor 3 serta nomor 22

61

dan 24 mendapat skor 4 dengan jumlah 14. Dari 25 indikator yang mendapat skor 3

sebanyak 5 lebih sedikit dari pada pertemuan pertama yang berjumlah 12 indikator. Skor 4 sebanyak 20 lebih meningkat dari pertemuan pertama yang berjumlah 13 indikator. b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil penialian aktivitas siswa siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.6

Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2

Aspek yang diamati Skor penilaian

Jumlah 1 2 3 4 Kesiapan siswa 1,3 2 10 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

9 4,5,6,7,8 23

Kemampuan siswa mengerjakan LKS

12 10, 11,13 15

Keaktifan siswa dalam bertanya 14, 15 8 Bekerjasama dalam tim 17 16, 18,

19 15

Keberanian siswa 22 20,21 11 Kejujuran 23 4 Penghargaan 24 4 Kesimpulan dan penutup 25 4

Total skor 94 Berdasarkan hasil temuan pada observasi aktivitas siswa, setiap aspek yang

diamati juga dijabarkan dalam beberapa indikator. Pada aspek kesiapan siswa terdiri dari

nomor indikator 1 dan 3 mendapat skor 3 sedangkan nomor 2 mendapat skor 4 dengan jumlah skor 10. Kemudian aspek perhatian siswa terhadap penjelasan guru nomor indikator 4, 5, 6, 7, 8 mendapat skor 4 dan nomor 9 mendapat skor 3 dengan jumlah 23. Kemampuan siswa dalam mengerjakan LKS, nomor indikator 12 mendapat skor 3 serta nomor 10, 11 dan 13 mendapat skor 4 dengan jumlah 15. Keaktifan siswa bertanya, nomor indikator 14 dan 15 mendapat skor 4 dengan jumlah 8. Selanjutnya bekerjasama dalam tim siswa nomor indikator 17 mendapat skor 3 dan indikator nomor 16, 18 dan 19 mendapat skor 4 dengan jumlah 15. Keberanian siswa dalam pertemuan 2 ini, indikator nomor 20, 21 mendapat skor 4 dan nomor 22 mendapat skor 3 dengan jumlah 11. Kejujuran siswa

62

indikator nomor 23 mendapat skor 4 dengan jumlah 4. Pada saat penghargaan mendapat

skor 4 dengan jumlah 4. Pada kesimpulan siswa sudah mendapat skor 4 dengan jumlah 4. Dari 25 indikator yang mendapat skor 3 sebanyak 6 lebih sedikit dari pertemuan pertama. Skor 4 sebanyak 19 indikator lebih banyak dari pertemuan pertama.

c) Refleksi dan Tindak Lanjut

Dari hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua, diketahui bahwa selama guru mengajar, guru sudah melaksanakan proses pembelajaran dengan baik sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya.

Dilihat dari indikator yang mendapat skor 3 hanya 5 indikator lebih sedikit dari pertemuan pertama yaitu 12. Hasil observasi kinerja guru pada siklus I pertemuan kedua ini mengalami peningkatan yang lebih baik dari pada pertemuan pertama. Guru sudah memahami langkah-langkah model pembelajaran TGT. Pada awal pembelajaran guru sudah mengorganisasi siswa untuk duduk bersama anggota timnya sebelum pembelajaran dimulai. Guru mempresentasikan tentang alat peraga yang telah dibawa dan memeragakan percobaan yang telah disiapkan. Peneliti mempresentasikan dengan sanagt baik, dan menguasai materi. Namun ada beberapa langkah-langkah yang belum

dilaksanakan dengan baik, diantaranya peneliti masih belum menekankan kerjasama sesama anggota kelompok.

4.4 Deskripsi Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari dua kali pertemuan dengan dikenai tindakan yang sama pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

4.4.1 Perencanaan

Pelaksanaan siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Sebelum memulai tindakan, maka diadakan perencanaan terlebih dahulu. Kemudian pada setiap masing-masing pertemuan dikenai tindakan kemudian diakhiri dengan refleksi siklus II.

63

4.4.1.1 Perencanaan Pertemuan 1 Perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi persiapan yang

dilakukan peneliti adalah menyusun dan merevisi RPP dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan pokok bahasan Tumbuhan Hijau. Setelah menetapkan indikator dan tujuan pembelajaran, oleh karena itu dipersiapkan sarana yang menunjang pembelajaran IPA. Untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama pelajaran IPA yaitu menyusun instrument berupa lembar observasi untuk siswa dan guru. Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru maka perlu menyusun alat evaluasi berupa lembar kerja siswa, dan lembar kuis individu. Sebagai perangsang semangat siswa dalam pembelajaran maka disiapkan penghargaan. 4.4.1.2 Perencanaan Pertemuan 2

Perencanaan pertemuan kedua ini merupakan tindak lanjut dari refleksi pertemuan pertama yang telah dilaksanakan. Persiapan yang diakukan adalah menyusun RPP dengan pokok bahasan materi tentang tumbuhan hijau. RPP yang disusun tetap menggunakan model pembelajaran TGT. Karena materi yang akan disampaikan tentang proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau, maka peneliti mempersiapkan gambar

tentang fotosintesis dan proses terjadinya fotosintesis. Untuk mengamati guru dan siswa, disusun berupa instrument berupa lembar observasi untuk siswa dan guru. Selain itu juga disusun alat evaluasi berupa lembar kerja siswa, lembar kuis dan lembar tes formatif, yang telah disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa, serta penghargaan.

4.4.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan pada siklus II memuat dua kali pertemuan dengan alokasi waktu (2x35 menit) untuk setiap pertemuan. Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan juga dilakukan observasi dengan bantuan rekan sejawat yang masih sama pada siklus I yaitu Rustini Wulan, S.Pd., selaku observer. Pengamatan difokuskan pada kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT serta aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT serta aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran IPA berlangsung. 4.4.2.1 Pertemuan 1

64

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat

tanggal 15 November 2013 pukul 07.00-08.10 WIB. a) Pelaksanaan Tindakan

Pada kegiatan pra pembelajaran, guru menyiapkan ruangan dengan 2 meja disusun menjadi satu untuk setiap anggota tim. Guru mempersiapkan media untuk mengajar dan alat peraga lainnya.

Kegiatan awal dimulai dengan guru memberikan salam. Kemudian memberikan motivasi kepada siswa. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini adalah fotosintesis.

Kegiatan inti dimulai dengan kegiatan eksplorasi. Guru menggali pengetahuan siswa dengan bertanya jawab tentang tumbuhan hijau dan fotosintesis. Kemudian guru menerangkan pengertian fotosintesis (presentasi kelas). Guru menampilkan gambar tentang fotosintesis. Siswa berebut menjawab pertanyaan dari guru. Kemudian guru menerangkan proses terjadinya fotosintesis dengan gambar.

Pada kegiatan elaborasi siswa dioranisasikan kedalam kelompok. Kemudian guru membagikan lembar kerja siswa dan memberitahukan skor awal kepada siswa berdasarkan nilai kuis pada siklus I pertemuan 2. Guru memberitahukan tentang aturan

kerja kelompok seperti pada siklus I pertemuan kedua. Guru membimbing siswa mengerjakan lembar kerja sesuai dengan petunjuk kerja. Setelah selesai perwakilan kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil kerja tim. Pada siklus II ini siswa yang maju digilir, untuk mengetes keberanian siswa.

Pada kegiatan konfirmasi siswa dibagikan lembar soal kuis. Siswa disuruh mengerjakan soal kuis secara individu dan tidak boleh saling membantu. Setelah siswa mengerjakan kuis, lembar soal kuis ditukar dengan siswa lain. Setelah itu guru bersama siswa mencocokkan hasil jawaban. Guru memanggil nama siswa untuk mencatat nilainya untuk dijadikan skor individu. Skor individu kemudian dijumlahkan kedalam skor tim.

Pada kegiatan akhir siswa mengumpulkan soal kuis. Kemudian siswa dengan arahan guru membuat kesimpulan dari materi yang disampaikan. Guru member arahan untuk mempelajari materi untuk pertemuan berikutnya. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

65

b) Hasil Observasi Penilaian hasil observasi kinerja guru dan aktivitas selama siklus II seperti yang

diuraikan pada siklus I a. Hasil Observasi Kinerja Guru

Hasil penilaian observasi kinerja guru siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.8 Hasil Penilaian Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 1

Aspek yang diamati Skor Penilaian

Jumlah 1 2 3 4 Persiapan pembelajaran 1,2 8 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

3,4,5 12

Menyajikan materi dengan media 8 6,7 11 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar

9,10,11, 12 16

Membimbing siswa kelompok kerja 13,14,15 12 Memberikan evaluasi ` 16,17,18,19 16 Memberikan penghargaan 21 20 7 Kesimpulan dan penutup 24 22,23, 25 15 Total skor 97

Berdasarkan hasil temuan pada observasi kinerja guru, setiap aspek yang diamati

meliputi beberapa indikator. Diantaranya pada aspek persiapan pembelajaran terdiri dari indikator 1 dan 2 mendapat skor 4 dengan jumlah 8. Kemudian dalam aspek menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa nomor indikator 3, 4 dan 5 mendapat skor 4 dengan jumlah 12. Aspek menyajikan materi dengan menggunakan media, nomor indikator 8 guru mendapat skor 3 serta nomor 6 dan 7 mendapat skor 4 dengan jumlah 11. Dalam mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar nomor indikator 9,10, 11 dan 12 mendapat skor 4 dengan jumlah 16. Selanjutnya dalam membimbing siswa dalam kelompok kerja guru mendapat skor 4 dengan jumlah 12 yang terdiri dari indikator 13, 14 dan 15. Pada saat memberikan evaluasi indikator nomor 16, 17, 18 dan 19 mendapat skor 4 dengan jumlah 16. Saat guru memberikan penghargaan kepada siswa indikator nomor 20 mendapat skor 3 dengan jumlah 15. Jadi dari 25 indikator yang mendapat skor 4 dan nomor 24 mendapat skor 3 dengan jumlah 15. Jadi dari 25 indikator yang mendapat skor

66

3 sebanyak 3 indikator lebih sedikit daripada pertemuan kedua siklus I dengan jumlah 5

indikator. Skor 4 sebanyak 22 indikator lebih banyak dari pertemuan kedua siklus I yang hanya 20 indikator saja. b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil penilaian observasi aktivitas siswa siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Observasi aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1

Aspek yang diamati Skor penilaian

Jumlah 1 2 3 4 Kesiapan siswa 1, 2, 3 12 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

9 4,5,6,7,8 23

Kemampuan siswa mengerjakan LKS 10,11,12,13 16 Keaktifan siswa dalam bertanya 14, 15 8 Bekerjasama dalam tim 16, 17,18,19 15 Keberanian siswa 22 20,21 11 Kejujuran 23 4 Penghargaan 24 4 Kesimpulan dan penutup 25 4

Total skor 98 Berdasarkan hasil temuan pada observasi aktivitas siswa, setiap aspek yang

diamati juga dijabarkan dalam beberapa indikator. Pada aspek kesiapan siswa terdiri dari nomor indikator 1, 2, dan 3 mendapat skor 4 dengan jumlah 12. Kemudian aspek perhatian siswa terhadap penjelasan guru nomor indikator 4, 5, 6, 7, 8 mendapat skor 4 dan nomor 9 mendapat skor 3 dengan jumlah 23. Kemampuan siswa dalam mengerjakan LKS, nomor indikator 10, 11, 12 dan 13 mendapatkan skor 4 dan dengan jumlah 8. Selanjutnya bekerja sama dalam tim siswa mendapat skor 4 dengan jumlah 16 yang terdiri dari indikator nomor 16, 17, 18 dan 19. Keberanian siswa dalam pertemuan 1 siklus II ini, indikator nomor 20 dan 21 mendapat skor 4, sedangkan nomor 22 masih mendapat skor 3 dengan jumlah 11.

Kejujuran siswa indikator nomor 23 mendapat skor 4 dengan jumlah 4. Pada saat penghargaan mendapat skor 4 dengan jumlah 4. Pada saat kesimpulan siswa mendapat skor 4 dengan jumlah 4. Jadi dari 25 indikator yang mendapat skor 3 sebanyak 2 lebih

67

sedikit daripada pertemuan kedua siklus I dengan jumlah 6 indikator. Skor 4 sebanyak 23

meningkat lebih banyak daripada pertemuan kedua siklus I yaitu 19 indikator.

c) Refleksi dan Tindak Lanjut Berdasarkan indikator kinerja guru pada lembar observasi guru yang mendapat

skor 3 hanya 3 indikator lebih sedikit daripada pertemuan kedua siklus I yaitu 5. Peningkatan terjadi pada 3 indikator antara lain: Guru sudah menekankan secara jelas aturan main dalam kelompok untuk saling membantu menguasai materi agar mendapat hasil kuis yang tinggi, sehingga mendapatkan penghargaan (12), perhitungan skor kemajuan individu dan tim sudah dilaksanakan dengan baik (19), guru sudah mengkondisikan secara maksimal untuk siswa aktif menyimpulkan materi pelajaran (23). Jadi hasil skor penilaian yang diperoleh pada siklus II pertemuan 1 sebanyak 97% (sangat baik) meningkat dari pada siklus I pertemuan 2 sebanyak 93% (sangat baik).

Berdasarkan indikator aktivitas siswa pada lembar observasi yang mendapat skor 3 hanya 2 indikator lebih sedikit dari pertemuan kedua pada siklus I yaitu 6. Peningkatan terjadi pada 4 indikator antara lain: pada siklus II kesiapan siswa dapat dilihat dari materi yang diberikan sudah dibawah dan siswa sudah mempelajari di rumah (1 dan 3), siswa

sudah paham tentang petunjuk kerja karena dibuat lebih mudah sesuai dengan perkembangan kognitif siswa (12), kerja sama siswa pada siklus II juga sudah meningkat, sudah tidak ada siswa yang masih egois mengerjakan sendiri (17). Jadi hasil skor penilaian yang diperoleh pada siklus II pertemuan 1 sebanyak 98% (sangat baik) meningkat dari pada siklus I pertemuan 2 sebanyak 94% (baik).

Ada beberapa indikator yang sudah dilakukan dengan baik kinerja guru maupun aktivitas siswa, diantaranya kinerja guru terdapat skor 3 indikator dan aktivitas siswa terdapat 2 indikator yang masih mendapat skor 3 sebagai berikut: 1) Guru belum menjelaskan kembali secara detail tentang tumbuhan hijau (8) 2) Guru belum memberikan penguatan kepada tim yang tidak mendapatkan

penghargaan (21) 3) Guru belum memberikan arahan untuk belajar pada pertemuan selanjutnya (24) 4) Siswa belum berani mengajukan pendapat (9) 5) Siswa masih malu untukbertanya tentang hal-hal yang belum dipahami (22)

68

Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar, interaksi

guru dengan siswa sangat baik. Agar pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan kedua dapat berjalan optimal maka langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran antara lain: (1) guru lebih berusaha mengkondisikan siswa untuk saling membantu anggota tim mencapai penguasaan materi, (2) guru lebih memotivasi anggota tim lain untuk mendapatkan penghargaan, dan (3) mengarahkan siswa belajar materi selanjutnya.

4.4.2.2 Pertemuan 2 Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 8 Nopember 2013 pukul 07.00-08.15 WIB. a) Pelaksanaan Tindakan

Pada pra pembelajaran pengelolaan kelas disiapkan seperti pada siklus II pertemuan pertama.

Kegiatan awal dengan diawali salam yang diucapkan oleh guru. Kegiatan Inti dimulai dengan kegiatan eksplorasi. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tumbuhan hijau (presentasi kelas).

Pada kegiatan elaborasi siswa diorganisasi ke dalam kelompok dan dibagikan

lembar kerja siswa. Guru memberikan skor awal kepada siswa dari nilai kuis pada siklus II pertemuan pertama. Guru memberi arahan untuk saling bekerja sama dan membantu teman untuk menguasai materi, serta memberi bimbingan kepada setiap tim jika ada yang mengalami kesulitan. Setiap perwakilan tim dengan siswa yang berbeda maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja tim, dan tim lain menanggapi. Setelah presentasi selesai siswa mengumpulkan lembar kerja kepada guru.

Pada kegiatan konfirmasi siswa mengerjakan soal kuis secara individu. Setelah selesai kemudian lembar soal kuis ditukarkan kepada siswa lainnya. Kemudian dikoreksi bersama-sama dengan guru. Guru mencatat skor individu kemudian skor individu dijumlahkan ke dalam skor tim dan dicari rata-rata skor tim. Tim dengan skor tertinggi mendapat penghargaan berupa bintang.

Pada kegiatan akhir siswa mengumpulkan soal kuis. Kemudian guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang sudah dipelajari pada hari ini. Guru

69

mengarahkan siswa untuk mempelajari semua materi yang telah disampaikan pada siklus

II pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

b) Hasil Observasi Hasil penilaian observasi kinerja guru siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada

tabel dibawah ini: Tabel 4.10

Hasil Penilaian Observasi Kinerja Guru Siklus II Pertemuan 2

Aspek yang diamati Skor Penilaian

Jumlah 1 2 3 4 Persiapan pembelajaran 1,2 8 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

3,4,5 12

Menyajikan materi dengan media 6,7,8 12 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar

9,10,11, 12 16

Membimbing siswa kelompok kerja 13,14,15 12 Memberikan evaluasi ` 16,17,18,19 16 Memberikan penghargaan 20, 21 8 Kesimpulan dan penutup 23 22,24, 25 15 Total skor 99

Berdasarkan hasil temuan pada observasi kinerja guru pada pertemuan 2 siklus 2

ini dari kedelapan aspek hanya aspek memberikan penghargaan dengan nomor indikator 23 yang masih mendapat skor 3. Nomor indikator yang lain sudah mendapat skor 4.

Sedangkan hasil penilaian observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.11 Hasil Penilaian Observasi aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2

Aspek yang diamati Skor penilaian

Jumlah 1 2 3 4 Kesiapan siswa 1, 2, 3 12 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

9 4,5,6,7,8 23

Kemampuan siswa mengerjakan LKS 10,11,12,13 16 Keaktifan siswa dalam bertanya 14, 15 8 Bekerjasama dalam tim 16, 17,18,19 15

70

Keberanian siswa 20,21, 22 12 Kejujuran 23 4 Penghargaan 24 4 Kesimpulan dan penutup 25 4

Total skor 99 Berdasarkan hasil temuan pada observasi aktivitas siswa, pada pertemuan 2

siklus 2 ini dari kedelapan aspek hanya aspek perhatian siswa terhadap penjelasan guru dengan nomor indikator 9 yang masih mendapat skor 3. Nomor indikator yang lain sudah mendapat skor 4. c) Refleksi dan Tindak Lanjut

Berdasarkan indikator kinerja guru pada lembar observasi guru yang mendapat skor 3 hanya 1 indikator, lebih sedikit dari pertemuan 1 siklus 2 yaitu 3. Peningkatan terjadi pada 2 indikator antara lain: guru sudah maksimal dalam menjelaskan materi, dapat dilihat dari keluasan wawasan saat menjelaskan materi yang berkaitan dengan tumbuhan hijau (8). Guru juga sudah menekankan kepada siswa untuk belajar lebih giat

lagi agar nilai tes yang diperoleh meningkat (24). Jadi hasil skor penilaian yang diperoleh pada siklus 2 pertemuan 2 sebanyak 99% (sangat baik) meningkat dari pada siklus 2 pertemuan 1 sebanyak 97% (sangat baik).

Berdasarkan indikator aktivitas siswa pada lembar observasi yang mendapat skor 3 hanya 1 indikator, lebih sedikit dari pertemuan 1 pada siklus 2 yaitu 2. Peningkatan terjadi pada 1 indikator sudah banyak hasil siswa yang bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui (22). Jadi hasil skor penilaian yang diperoleh pada siklus 2 pertemuan 2 sebanyak 99% (sangat baik) meningkat dari pada siklus 2 pertemuan 1 sebanyak 98% (sangat baik).

Ada beberapa indikator yang sudah dilakukan dengan baik kinerja guru maupun aktivitas siswa, diantaranya kinerja guru terdapat 1 indikator dan aktivitas siswa terdapat 1 indikator yang masih mendapatkan skor 3 sebagai berikut: 1) Guru belum memberikan penguatan kepada tim yang tidak mendapatkan

penghargaan (21) 2) Siswa belum berani mengajukan pendapat (9)

Berdasarkan hasil observasi dari pelaksanaan siklus 2 dalam kegiatan pembelajaran keaktifan siswa meningkat dibandingkan saat pembelajaran siklus 1, hal ini

71

terjadi karena siswa sudah mengerti aturan main serta memahami model pembelajaran

kooperatif tipe TGT. Siswa bekerja sama secara kompak dan dapat dilihat dari hasil kuis pertemuan kedua ini meningkat. Selain itu juga sudah ada beberapa siswa yang pada siklus 1 tidak mau mengeluarkan pendapatnya dan pada siklus 2 sudah dapat mengeluarkan pendapat dengan baik. Pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kinerja guru serta aktivitas siswa lebih baik daripada pembelajaran konvensional sebelumnya. 4.5 Hasil Penelitian

4.5.1 Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat melalui tabel 4.2 pada lampiran

bahwa hasil perolehan nilai rata-rata masih di bawah KKM (65). Pada siklus I siswa masih kurang mengetahui tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam kegiatan ini pengorganisasian dalam kelompok masih terlalu lama. Bimbingan dan motivasi guru dalam kelompok masih kurang sehingga partisipasi aktif, respon siswa, antusias siswa, kedisiplinan dan kerja sama siswa kurang. Evaluasi kurang berjalan dengan baik sehingga hasil tes belum memenuhi criteria ketuntasan. Tetapi jika dilihat dari hasil pra siklus ke

siklus I sudah ada peningkatan, yaitu dari 39,3% menjadi 71%. Tabel 4.12

Distribusi Ketuntasan Siklus I

No Skor Ketuntasan Frekuensi Presentase Keterangan

1 ≥ 65 20 71 % Tuntas

2 < 65 8 29 % Tidak Tuntas

Uraian Perolehan Nilai

Rata-rata Nilai 70

Nilai Maksimal 90

Nilai Minimal 40

72

Diagram 4.13 batang Siklus I 4.5.2 Refleksi Tindakan 1

Refleksi pembelajaran pada tindakan siklus I ini lebih difokuskan pada Kompetensi Dasar 2.1. Cara tumbuhan hijau membuat makanan. Masalah yang muncul selama tindakan pembelajaran Team Game Tournament belum dapat terlaksana secara optimal, karena siswa masih sangat tergantung pada intruksi guru (peneliti). Hasil tes siklus I ternyata rata-rata mencapai standar ketuntasan individu yang telah ditetapkan yaitu 65. Secara klasikal target belum terpenuhi karena berdasarkan deskripsi data tindakan siklus I rata-rata nilai mencapai 70, maka dalam pembelajaran ini ditemukan permasalahan sebagai berikut:

a. Hasil tes menunjukan bahwa masih ada 29% siswa yang belum tuntas dan yang sudah tuntas 71% sehingga ketuntasan belajar belum tercapai.

b. Siswa kurang bekerjasama dalam diskusi kelompok c. Perhatian dan bimbingan guru masih kurang.

Berdasarkan refleksi yang telah didapatkan, maka perlu diadakan revisi untuk pelaksanaan berikutnya: a. Guru menegaskan kembali tentang pelaksanaan pembelajaran Team Game

Tournament.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Siklus I

Tuntas

Tidak Tuntas

73

b. Lebih memotivasi siswa untuk aktif berdiskusi kelompok.

c. Guru lebih memberikan perhatian dan bimbingan pada siswa baik dalam praktikum maupun dalam mempresentasikan hasil, dan memberikan motivasi siswa untuk tidak takut dalam mengeluarkan pendapat.

d. Memberikan bimbingan pada siswa saat melaksanakan permainan. 4.6 Deskripsi Data Pelaksanaan Siklus II 4.6.1 Perencanaan Tindakan 2

Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus II dengan Kompetensi Dasar 2.1 Cara tumbuhan hijau membuat makanan adalah:

a. Membuat skenario pembelajaran dengan menyusun RPP dengan materi reaksi fotosintesis, pengaruh cahaya, tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan dan menyusun LKS.

b. Menyediakan kartu soal, kartu jawaban, kartu nomor dan lembar penilaian yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

c. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi 4.6.2 Pelaksanaan Tindakan 2

Pembelajaran pada tindakan 2 dilaksanakan dengan mengimplementasikan pembelajaran dengan model Team Game Tournament. Peneliti bertindak sebagai guru dan sebagai pengamat dibantu oleh rekan sejawat. Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

Hari/ tanggal : Senin, 4 November 2013 (pertemuan 1)

Jumat, 8 November 2013 (pertemuan 2)

Tempat : Ruang Kelas 5 SD N Ngablak 05

Waktu : 09.00 – 10.10 WIB

Alokasi : 4 jam pelajaran (2x pertemuan)

Kegiatan siklus II ini adalah meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

74

a. Kegiatan Awal

Sebelum pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam, kemudian siswa bersama-sama berdoa, absensi dan menyiapkan media. Pada kegiatan awal ini guru memberi apresepsi dengan menunjukkan herbarium dan bagian-bagian tumbuhan hijau/ akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Selanjutnya guru menginformasikan tujuan pembelajaran yaitu menjelaskan bagian tumbuhan yang digunakan oleh manusia dan hewan untuk makanannya serta menyampaikan prosedur pembelajaran yang akan digunakan yaitu pembelajaran Team Game Tournament.

b. Kegiata Inti Siswa dengan bimbingan guru membentuk kelompok heterogen yang berjumlah 4

siswa. Guru menyediakan kartu soal, kartu kesehatan, kartu nomor dan lembar penilaian. Guru menjelaskan cara pelaksanaan permainan dalam Team Game Tournament. Turnamen selesai apabila seluruh soal telah terambil.siswa merekap hasil skor dan guru mengumumkan pemenang turnamen.

c. Kegiatan Akhir Guru besama-sama seluruh siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari. Guru memberikan evaluasi kepada siswa dengan memberikan soal sebanyak 5 butir sebagai tes formatif tindakan 2.

4.6.3 Observasi dan Hasil Pelaksanaan Tindakan 2 4.6.3.1 Hasil Belajar Siswa

Sesuai rencana tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran Team Game Tournament. Adapun hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat melalui tabel daftar nilai hasil belajar siklus II pada lampiran, bahwa hasil perolehan nilai rata-rata sudah memenuhi atau mencapai hasil yang diharapkan yaitu yang semula dari Siklus I rata-rata perolehan nilai 70 meningkat menjadi 78. Pada proses pembelajaran inilah siswa mulai terlihat peningkatannya, yaitu mulai kedisiplinan siswa, kerja sama siswa, partisipasi aktif siswa terhadap tujuan pembelajaran.

75

Tabel 4.14 Distribusi Ketuntasan Siklus II

No Skor Ketuntasan Frekuensi Presentase Keterangan

1 ≥ 65 23 82 % Tuntas

2 < 65 5 18 % Tidak Tuntas

Uraian Perolehan Nilai

Rata-rata Nilai 78

Nilai Maksimal 100

Nilai Minimal 50

Adapun hasil belajar siklus II pada tabel 4.3 di atas menjelaskan bahwa

perolehan nilai rata-rata mencapai 78. Sedangkan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50. Siswa yang tuntas belajar ada 23 sedang yang tidak tuntas ada 5. Jadi menurut persentase siswa yang tuntas ada 82% dan yang tidak tuntas ada 18%.

Diagram 4.15 batang Siklus II

4.6.4 Refleksi Tindakan Siklus II Refleksi pembelajaran pada tindakan 2 ini lebih difokuskan pada indikator

menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan hijau. Dan siswa selama melakukan tindakan pembelajaran dengan mengimplementasikan tentang pembelajaran

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

76

Team Game Tournament sudah dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari

hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan misalnya kerja sama dan keaktifan siswa yang mulanya kurang kini sudah mulai terlihat baik. Begitu juga kemauan siswa untuk berfikir bersama menyatukan pendapat dan kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari rata-rata 70 menjadi 78. Hasil tes formatif II ternyata rata-rata mencapai standar KKM yang telah ditetapkan baik ketuntasan individu maupun klasikal. Ketuntasan belajar secara individu dan klasikal telah terpenuhi yaitu sesuai KKM yang telah ditetapkan (65), perolehan hasil pada siklus II nilai rata-rata ketuntasan belajar yang dicapai adalah 78. Dengan demikian dalam siklus II ini sudah dianggap berhasil karena pencapaian hasil belajar sudah mencapai ketuntasan yang diharapkan yaitu 65. 4.7 Pembahasan Hasil Penelitian 4.7.1 Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui peningkatan hasi belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran Team Game Tournament. Hal-hal yang dapat dilihat peningkatannya yaitu pada aspek hail belajar. Hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa.

Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

No Pencapaian Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. Rata-rata 65 70 78

2. Nilai Tertinggi 90 90 100

3. Nilai Terendah 40 40 50

4. Tuntas 39,3% 71% 82%

5. Tidak Tuntas 60,7% 29% 18%

77

Diagram 4.17 Batang Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan nilai hasil belajar yang diperoleh data pada pra siklus nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 65 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 39,3%. Siklus I nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 70 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 71%. Pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai 78 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 82%. Hal ini menunjukan peningkatan hasil belajar yang sangat baik. Berdasarkan hasil nilai rata-rata individu sebesar 78 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 82%, di mana terdapat siswa yang belum memperoleh nilai di atas KKM (65)/ belum tuntas, hal ini dikarenakan 4 siswa yaitu B-3, B-8, B-10 dan B-19 dikarenakan kurang memperhatikan saat mengikuti pelajaran sedangkan 1 siswa yaitu B-26 dikarenakan lambat dalam belajar (slow learner). Untuk menindak lanjuti hal tersebut, peneliti memberikan remidial kepada 5 siswa tersebut.

4.8 Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil refleksi atau evaluasi dari pra siklus sampai siklus II, penerapan

model pembelajaran Team Game Tournament dalam pencapaian Kompetensi Dasar “2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.“ memberikan kesempatan pada siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk dapat menyelesaikan permainan secara bersama-sama. Dengan melakukan permainan dalam Game siswa lebih termotifasi untuk melakukan Tournament. Pembentukan kelompok yang heterogen menambah

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

78

semangat belajar siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk berpikir memecahkan

masalah dengan anggota kelompoknya. Hal ini tampak dari hasil tes yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat

peningkatan hasil belajar pada pra siklus sampai siklus II. Model pembelajaran Team

Game Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajan IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri Ngablak 05 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati. Hal ini tercermin dalam indikator keberhasilan yang telah dicapai yaitu sebagai berikut: a. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dengan

menerapkan model pembelajaran Team Game Tournament yang ditandai dengan hasil belajar siswa baik. Keaktifan siswa dalam kerja sama, mengeluarkan pendapat, merespon jawaban teman dan jiwa kompetisi dalam kelompok siklus I sampai siklus II mengalami penigkatan dari tiap-tiap siklusnya.

b. Siswa terampil dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Team Game Tournament yang ditandai dengan peningkatan hasil belajar siswa.

c. 82% siswa kelas 5 SD Negeri Ngablak 05 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati

mengalami ketuntasan belajar dalam pembelajaran IPA khususnya dalam pencapaian Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.