bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1....

26
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 4 Tambirejo yang terletak di Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan yang terdiri dari: a) siswa-siswi SD Negeri 4 Tambirejo kelas V A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 23. b) siswa-siswi SD Negeri 4 Tambirejo kelas V B sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 22. Dalam penelitian ini terdiri sati independen atau variabel perlakuan dan satu variabel dependen. Yang menjadi variabel independennya adalah metode kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card dan variabel dependennya adalah hasil belajar siswa. Jadi dengan memanfaatkan metode kooperatif tipe concept sentence berbantuan flash card dalam pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar IPA siswa. Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan pretest sebagai alat untuk menguji kesamaan varian sehingga kedua kelompok tersebut menunjukkan keadaan kedua kelompok yang homogen. Artinya data tersebut berdistribusi normal dan memiliki varian yang tidak berbeda secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen dapat diberi perlakuan yaitu dengan menggunakan metode kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card dan kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional. Setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan postest atau tes akhir pertemuan. 4.2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Tambirejo Kecematan Toroh Kabupaten Grobogan dan subyek penelitian adalah siswa kelas V A dan kelas V B. Tahapan yang dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan adalah: (1) meminta ijin observasi dan penelitian di SD Negeri 4 Tambirejo sebagai

Upload: trinhthien

Post on 19-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri 4 Tambirejo yang terletak di

Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan yang terdiri dari: a) siswa-siswi SD

Negeri 4 Tambirejo kelas V A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa

sebanyak 23. b) siswa-siswi SD Negeri 4 Tambirejo kelas V B sebagai kelas

kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 22.

Dalam penelitian ini terdiri sati independen atau variabel perlakuan dan

satu variabel dependen. Yang menjadi variabel independennya adalah metode

kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card dan variabel

dependennya adalah hasil belajar siswa. Jadi dengan memanfaatkan metode

kooperatif tipe concept sentence berbantuan flash card dalam pembelajaran

akan mempengaruhi hasil belajar IPA siswa.

Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan pretest sebagai alat untuk

menguji kesamaan varian sehingga kedua kelompok tersebut menunjukkan

keadaan kedua kelompok yang homogen. Artinya data tersebut berdistribusi

normal dan memiliki varian yang tidak berbeda secara signifikan. Ini

menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelas mempunyai

kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen dapat diberi

perlakuan yaitu dengan menggunakan metode kooperatif learning tipe

concept sentence berbantuan flash card dan kelas kontrol dengan

menggunakan metode konvensional. Setelah diberi perlakuan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol diberikan postest atau tes akhir pertemuan.

4.2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Tambirejo Kecematan Toroh

Kabupaten Grobogan dan subyek penelitian adalah siswa kelas V A dan kelas

V B. Tahapan yang dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan adalah: (1)

meminta ijin observasi dan penelitian di SD Negeri 4 Tambirejo sebagai

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

50

Subjek penelitian, (2) mempersiapkan instrumen penelitian yang

digunakan guru di SD untuk mengajar menggunakan perlakuan yang

dirancang, dan (3) menyusun rancangan pembelajaran dan menyusun

instrumen observasi, (4) pelaksanaan penelitian penerapan metode kooperatif

learning tipe concept sentence berbantuan flash card terhadap hasil belajar

IPA pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten

Grobogan.

Tabel 4.1

Pelaksanaan Penelitian

No Tanggal Uraian Kegiatan

1 14 Maret 2016 Uji validitas instrumen di SD Negeri 1

Krangganharjo Kecamatan Toroh Kabupaten

Grobogan

2 26 Maret 2016 Pretest di SD Negeri 4 Tambirejo

3 28 Maret 2016 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 4

Tambirejo dengan materi jenis-jenis batuan

tahap 1

4 29 Maret 2016 Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 4

Tambirejo dengan materi jenis-jenis batuan

tahap 2

5 29 Maret 2016 Postest di SD Negeri 4 Tambirejo

Observasi pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali. Penelitian ini

dilaksanakan di kelas V SD Negeri 4 Tambirejo pada mata pelajaran IPA

tentang jenis-jenis batuan. Proses pembelajaran yang berlangsung terlaksana

dengan baik, pada pertemuan pertama siswa antusias dan guru

mengkondisikan kelas secara kondusif. Selama proses pembelajaran tidak ada

kendala yang berarti, guru juga melaksanakan sesuai dengan yang diharapkan

yaitu mulai dengan penyampaian pengetahuan awal siswa melalui apersepsi

dilanjutkan dengan guru melakukan tanya jawab dengan bantuan media

gambar dan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh

guru, selanjutnya guru membentuk kelompok secara heterogen lalu siswa

berkelompok memecahkan soal untuk mencari ciri-ciri dari batuan dalam

flash card yang sudah diberikan pada setiap kelompok. Setelah kegiatan

diskusi selesai, setiap kelompok harus mengirim perwakilan anggotanya

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

51

untuk menyampaikan kesimpulan yang sudah didapat di depan kelas. Guru

dan siswa membahas secara bersama-sama hasil diskusi dari setiap kelompok

tentang ciri-ciri batuan.

Pada pertemuan kedua, siswa antusias dan kelas kondusif. Pada awal

pembelajaran guru memberikan stimulus berupa pertanyaan tentang ciri-ciri

batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

sebelumnya dan siswa aktif tunjuk jari dan menjawab dengan penuh percaya

diri. Setelah terjadi tanya jawab diskusi pada pertemuan kedua ini

dilaksanakn kembali. Siswa berdiskusi sesuai dengan kelompok pada hari

sebelumnya, siswa diberikan soal untuk didiskusikan di dalam kelompoknya,

pada pertemuan kedua ini siswa diberikan soal untuk menemukan proses

pembentukan dari masing-masing batuan yang ada di dalam flash card.

Setelah diskusi siswa selesai, perwakilan pada setiap kelompok maju kedepan

untuk mempresentasikan hasil diskusinya, lalu guru bersama siswa

membahas secara bersama hasil diskusi dari masing-masing kelompok dan

dilanjutkan dengan menarik kesimpulan. Setelah itu postet diberikan pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.2

Keterlaksanaan Sintak Pembelajaran melalui Metode Kooperatif

Tipe Concept Sentence Berbantuan Flash Card Pertemuan 1

Aspek Indikator Terlaksana

Ya Tidak

Kegiatan Awal 1. Kesiapan guru dalam

mengawali sebuah

pembelajaran

2. Salam dan berdoa

3. Guru memberikan motivasi

kepada siswa

4. Guru melakukan apersepsi

5. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

(kegiatan inti)

6. Guru melibatkan siswa dalam

tanya jawab untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa

7. Guru memberikan penjelasan

secara singkat

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

52

8. Guru menunjukkan media

pembelajaran sebagai alat bantu

pembelajaran

9. Guru menggali pengetahuan

siswa tentang materi melalui

media yang digunakan

10. Guru membagi kelompok

secara heterogen

11. Guru menjelaskan tugas yang

akan diberikan

12. Guru menyajikan kata kunci

13. Guru membagikan lembar kerja

diskusi

14. Guru memberikan waktu untuk

berdiskusi dan mengkondisikan

diskusi berjalan dengan baik

15. Guru memberikan kesempatan

kepada setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusinya

Kegiatan Akhir 16. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

17. Guru memberikan umpan balik

18. Guru dan siswa membuat

kesimpulan

19. Guru memberikan refleksi

20. Guru mengakhiri pembelajaran

dan mengucap salam

Tabel 4.3

Keterlaksanaan Sintak Pembelajaran melalui Metode Kooperatif

Tipe Concept Sentence Berbantuan Flash Card Pertemuan II

Aspek Indikator Terlaksana

Ya Tidak

Kegiatan Awal 1. Kesiapan guru dalam

mengawali sebuah

pembelajaran

2. Salam dan berdoa

3. Guru memberikan motivasi

kepada siswa

4. Guru melakukan apersepsi

5. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

53

Kegiatan

Pembelajaran

(kegiatan inti)

6. Guru melibatkan siswa dalam

tanya jawab untuk mengetahui

pengetahuan awal siswa

7. Guru memberikan penjelasan

secara singkat

8. Guru menunjukkan media

pembelajaran sebagai alat bantu

pembelajaran

9. Guru menggali pengetahuan

siswa tentang materi melalui

media yang digunakan

10. Guru membagi kelompok

secara heterogen

11. Guru menjelaskan tugas yang

akan diberikan

12. Guru menyajikan kata kunci

13. Guru membagikan lembar kerja

diskusi

14. Guru memberikan waktu untuk

berdiskusi dan mengkondisikan

diskusi berjalan dengan baik

15. Guru memberikan kesempatan

kepada setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusinya

Kegiatan Akhir 16. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

17. Guru memberikan umpan balik

18. Guru memberikan soal evaluasi

(postest)

19. Guru memberikan refleksi

20. Guru mengakhiri pembelajaran

dan mengucap salam

Berdasarkan tabel 4.2, dapat ditarik analisis bahwa keterlaksanaan sintak

pembelajaran tidak terimplementasi dengan sempurna, karena sintak tidak

terlaksana semua. Guru belum dapat melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan sintak pembelajaran dengan metode kooperatif tipe concept sentence

berbantuan flash card dengan baik dengan masih adanya sintak yang

terlewatkan.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

54

4.3. Data Hasil Penelitian

Data hasil penelitian yang diperoleh adalah data hasil belajar IPA. Data

hasil belajar tersebut digunakan untuk menjelaskan hasil penelitian yang

diolah dengan deskripsi data berupa distribusi frekuensi dan analisis data

guna mengetahui perbedaan hasil belajar IPA. Data yang dimaksud berupa

data hasil belajar IPA sebelum perlakuan (pretest) dan setelah diberikan

perlakuan (postest). Analisis data menggunakan analisis diskriptif dan uji

normalitas sebagai prasyarat sebelum dilakukan uji t-test. Untuk

mendapatkan hasil analisis deskriptif, uji t-test maka digunakan program

SPSS 16 for windows.

4.3.1. Data Hasil Belajar Pretest

1. Kelas Eksperimen

Data hasil belajar pretest pada kelas eksperimen yang didapat berupa

data mentah yang perlu diolah agar diperoleh gambaran yang baik berupa

distribusi frekuensi. Untuk dapat membuat tabel distribusi frekuensi maka

data hasil belajar pretest tersebut diolah melalui perhitungan dalam mencari

range, banyaknya katagori atau kelompok, dan rumus dari Sugiyono (2011:

36). Adapun tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar pretest adalah

sebagai berikut:

Banyaknya kategori (K) = 1+ 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 23

= 5,38 (dibulatkan menjadi 6 )

Range/ jangkauan (R) = skor maksimal – skor minimal

= 90 – 50

= 40

Interval = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑔𝑜𝑟𝑖

= 40

6

= 6,66 (jika dibulatkan menjadi 7)

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

55

Setelah diketahi banyaknya katagori (K), jumlah jangkauan / range (R),

dan panjang interval kelas V kemudian disusun tabel distribusi frekuensinya.

Rangkuman distribusi frekuensi skor hasil belajar pretest kelas eksperimen

siswa kelas (VA) SD Negeri 4 Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten

Grobogan dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen Siswa

Kelas V SD Negeri 4 Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan

No Interval Frekuensi Presentase

1 50 – 56 4 17%

2 57 – 63 3 14%

3 64 – 70 6 26%

4 71 – 77 4 17%

5 78 – 84 1 4%

6 85 – 91 5 22%

Jumlah 23 100%

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui distribusi skor hasil belajar pretest

kelas eksperimen yang dikelompokkan ke dalam 6 kelas dengan panjang

interval 7. Skor hasil belajar pretest siswa kelas VA SD Negeri 4 Tambirejo

Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan dijabarkan sebagai berikut: dari

jumlah seluruh siswa kelas VA yaitu 23 siswa diperoleh siswa yang

mendapatkan skor 50 sampai 56 sebanyak 4 siswa dengan presentase 17%.

Siswa yang mendapat skor 57 sampai 63 sebanyak 3 siswa dengan presentase

14%. Siswa yang mendapatkan skor 64 sampai 70 sebanyak 6 siswa dengan

presentase 26%. Siswa yang mendapatkan skor 71 sampai 77 sebanyak 4

siswa dengan presentase 17%. Siswa yang mendapatkan skor 78 sampai 84

sebanyak 1 siswa dengan presentase 4% dan siswa yang mendapatkan skor 85

sampai 91 sebanyak 5 siswa dengan presentase 22%.

Setelah data hasil pretest dianalisis dengan tabel, kemudian dilanjutkan

dengan analisis deskriptif. Analisis deskiptif menggunakan program SPSS 16

for windows, maka akan diperoleh nilai minimum, nilai maksimum, maen,

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

56

dan standar devisiasi atau standart penyimpangan. Berikut adalah hasil

pengolahan data hasil belajar pretest yang dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5

Analisis Deskriptrif Skor Hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen Siswa

Kelas V SD Negeri 4 Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

pretest_Eks 23 50.00 90.00 71.0870 12.42766

Valid N (listwise) 23

Dari tabel 4.5 diketahui bahwa N menyatakan banyaknya siswa yaitu 23

diperoleh bahwa nilai minimum adalah 50, nilai maksimum adalah 90 dengan

mean 71,0870 dan standart devisiasinya adalah 12,42766. Standart devisi

adalah standart penyimpangan oleh sebaran data yang ada, jika semakin besar

standar deviasi maka sebaran datanya akan semakin jauh dari mean dan

kebalikannya jika standar devisianya kecil maka sebaran datanya tidak terlalu

jauh dari mean yang ada.

2. Kelas Kontrol

Data hasil belajar pretest pada kelas kontrol yang didapat berupa data

mentah yang perlu diolah agar diperoleh gambaran yang baik berupa

distribusi frekuensi. Untuk dapat membuat tabel distribusi frekuensi maka

data hasil belajar pretest tersebut diolah melalui perhitungan dalam mencari

range, banyaknya katagori atau kelompok, dan rumus dari Sugiyono (2011:

36). Adapun tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar pretest kelas kontrol

adalah sebagai berikut:

Banyaknya kategori (K) = 1+ 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 22

= 5,46 (dibulatkan menjadi 6 )

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

57

Range/ jangkauan (R) = skor maksimal – skor minimal

= 90 – 50

= 40

Interval = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑔𝑜𝑟𝑖

= 40

6

= 6,66 (dibulatkan menjadi 7)

Setelah diketahi banyaknya katagori (K), jumlah jangkauan / range (R),

dan panjang interval kelas V kemudian disusun tabel distribusi frekuensinya.

Rangkuman distribusi frekuensi skor hasil belajar pretest kelas kontrol siswa

kelas (VB) SD Negeri 4 Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan

dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Pretest Kelas Kontrol Siswa

Kelas V SD Negeri 4 Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan

No Interval Frekuensi Presentase

1 50 – 56 3 14%

2 57 – 63 2 9%

3 64 – 70 6 27%

4 71 – 77 4 18%

5 78 – 84 1 5%

6 85 – 91 6 27%

Jumlah 22 100%

`

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui distribusi skor hasil belajar pretest

kelas kontrol yang dikelompokkan ke dalam 6 kelas dengan panjang interval

7. Skor hasil belajar pretest siswa kelas VB SD Negeri 4 Tambirejo

Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan dijabarkan sebagai berikut: dari

jumlah seluruh siswa kelas VA yaitu 22 siswa diperoleh siswa yang

mendapatkan skor 50 sampai 56 sebanyak 3 siswa dengan presentase 14%.

Siswa yang mendapat skor 57 sampai 63 sebanyak 2 siswa dengan presentase

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

58

9%. Siswa yang mendapatkan skor 64 sampai 70 sebanyak 6 siswa dengan

presentase 27%. Siswa yang mendapatkan skor 71 sampai 77 sebanyak 4

siswa dengan presentase 18%. Siswa yang mendapatkan skor 78 sampai 84

sebanyak 1 siswa dengan presentase 5% dan siswa yang mendapatkan skor 85

sampai 91 sebanyak 6 siswa dengan presentase 27%.

Setelah data hasil pretest dianalisis dengan tabel, kemudian dilanjutkan

dengan analisis deskriptif. Analisis deskiptif menggunakan program SPSS 16

for windows, maka akan diperoleh nilai minimum, nilai maksimum, maen,

dan standar devisiasi atau standart penyimpangan. Berikut adalah hasil

pengolahan data hasil belajar pretest yang dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7

Analisis Deskriptrif Skor Hasil Belajar Pretest Kelas kontrol Siswa Kelas

V SD Negeri 4 Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

pretest_kontrol 22 50.00 90.00 71.8182 12.20319

Valid N (listwise) 22

Dari tabel 4.7 diketahui bahwa N menyatakan banyaknya siswa yaitu 22

diperoleh bahwa nilai minimum adalah 50, nilai maksimum adalah 90 dengan

mean 71,8182 dan standart devisiasinya adalah 12,20319. Standart devisi

adalah standart penyimpangan oleh sebaran data yang ada, jika semakin besar

standar deviasi maka sebaran datanya akan semakin jauh dari mean dan

kebalikannya jika standar devisianya kecil maka sebaran datanya tidak terlalu

jauh dari mean yang ada

4.3.2. Data Hasil Belajar Postest

1. Kelas Eksperimen

Data hasil belajar postest kelas Eksperimen yang didapat berupa data

mentah yang perlu diolah agar diperoleh gambaran yang baik berupa

distribusi frekuensi. Untuk dapat membuat tabel distribusi frekuensi maka

data hasil belajar postest tersebut diolah melalui perhitungan dalam mencari

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

59

range, banyaknya katagori/ kelompok dan interval dengan menggunakan

rumus dari Sugiyono (2011: 36). Adapun tabel distribusi frekuensi skor hasil

belajar postest kelas Eksperimen adalah sebagai berikut:

Banyaknya kategori (K) = 1+ 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 23

= 5,38 (dibulatkan menjadi 6 )

Range/ jangkauan (R) = skor maksimal – skor minimal

= 100 – 65

= 35

Interval = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑔𝑜𝑟𝑖

= 35

6

= 5,8 (dibulatkan menjadi 6)

Setelah diketahui banyaknya katagori (K), jumlah jangkauan/ range (R),

dan panjang interval kelas V kemudian disusun tabel destribusi frekuensinya.

Rangkuman distribusi frekuensi skor hasil belajar postest siswa kelas V SD

Negeri 4 Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan dapat dilihat

pada tabel 4.8

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Postest Kelas Eksperimen Siswa

Kelas V Sd Negeri 4 Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan

No Interval Frekuensi Presentase

1 65 – 70 4 17%

2 71 -76 1 5%

3 77- 82 3 13%

4 83 – 88 4 17%

5 89 – 94 6 26%

6 95 - 100 5 22%

Jumlah 23 100%

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

60

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui distribusi skor hasil belajar postest

kelas eksperimen yang dikelompokkan ke dalam 6 kelas dengan panjang

interval 7. Skor hasil belajar postest kelas eksperimen siswa kelas (VA) SD

Negeri 4 Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan yang memiliki

KKM 65 dijabarkan sebagai berikut: dari jumlah seluruh siswa kelas (VA)

yaitu 23 siswa diperoleh siswa yang mendapatkan skor 65 sampai 70

sebanyak 4 siswa dengan presentase 17%. Siswa yang mendapatkan skor 71

sampai 76 sebanyak 1 siswa dengan presentase 5%. Siswa yang mendapatkan

skor 77 sampai 82 sebanyak 3 siswa dengan presentase 13%. Siswa yang

mendapatkan skor 83 sampai 88 sebanyak 4 siswa dengan presentase 17%.

Siswa yang mendapatkan skor 89 sampai 94 sebanyak 6 siswa dengan

presentase 26% dan siswa yang mendapatkan skor 95 sampai 101 sebanyak 5

siswa dengan presentase 22%.

Setelah data hasil postest dianalisis dengan tabel, kemudian dilanjutkan

dengan analisis deskriptif. Analisis deskriptif menggunakan program SPSS

16 for windows, maka akan diperoleh nilai minimum, nilai maksimum, mean,

dan standar devisiasi atau standar penyimpangan. Berikut adalah hasil

pengolahan data hasil belajar postest yang dapat dilihat pada Tabel 4.9

Tabel 4.9

Analisis Deskriptif Skor Hasil Belajar Postest Kelas Eksperimen Siswa Kelas

V SD Negeri 4 Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

postest_Eks 23 65.00 100.00 83.2609 10.61824

Valid N (listwise) 23

Dari Tabel 4.9 diketahui bahwa N menyatakan banyaknya siswa yaitu 23

siswa diperoleh bahwa nilai minimum adalah 65, nilai maksimum adalah 100

dengan mean 83,2609 dan standart devisiasinya adalah 10,61824.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

61

2. Kelas Kontrol

Data hasil belajar postest kelas kontrol yang didapat berupa data mentah

yang perlu diolah agar diperoleh gambaran yang baik berupa distribusi

frekuensi. Untuk dapat membuat tabel distribusi frekuensi maka data hasil

belajar postest tersebut diolah melalui perhitungan dalam mencari range,

banyaknya katagori/ kelompok dan interval dengan menggunakan rumus dari

Sugiyono (2011: 36). Adapun tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar

postest kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Banyaknya kategori (K) = 1+ 3,33 log n

= 1 + 3,33 log 22

= 5,46 (dibulatkan menjadi 6 )

Range/ jangkauan (R) = skor maksimal – skor minimal

= 100 – 60

= 40

Interval = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑔𝑜𝑟𝑖

= 40

6

= 6,67 (dibulatkan menjadi 7)

Setelah diketahui banyaknya katagori (K), jumlah jangkauan/ range (R),

dan panjang interval kelas V kemudian disusun menjadi tabel destribusi

frekuensinya. Rangkuman dari tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar

postest menggunakan metode kooperatif learning tipe concept sentence

berbantuan flash card siswa kelas V SD Negeri 4 Tambirejo Kecamatan

Toroh Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Ajaran 2015/2016 dapat

dilihat pada tabel 4.10

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

62

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Postest Kelas Kontrol Siswa Kelas V

Sd Negeri 4 Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan

No Interval Frekuensi Presentase

1 60 - 66 8 36%

2 67 - 73 6 28%

3 74 - 80 5 23%

4 81 - 87 0 0%

5 88 - 94 1 4%

6 95 - 101 2 9%

Jumlah 22 100%

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui distribusi skor hasil belajar

postest kelas kontrol yang dikelompokkan ke dalam 6 kelas dengan panjang

interval 7. Skor hasil belajar postest kelas kontrol siswa kelas (VB) SD

Negeri 4 Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan dijabarkan

sebagai berikut: dari jumlah seluruh siswa kelas (VB) yaitu 22 siswa

diperoleh siswa yang mendapatkan skor 60 sampai 66 sebanyak 8 siswa

dengan presentase 36%. Siswa yang mendapatkan skor 67 sampai 73

sebanyak 6 siswa dengan presentase 28%. Siswa yang mendapatkan skor 74

sampai 80 sebanyak 5 siswa dengan presentase 23%. Siswa yang

mendapatkan skor 81 sampai 87 sebanyak 0 siswa dengan presentase 0%.

Siswa yang mendapatkan skor 88 sampai 94 sebanyak 1 siswa dengan

presentase 4% dan siswa yang mendapatkan skor 95 sampai 101 sebanyak 2

siswa dengan presentase 9%.

Setelah data hasil postest dianalisis dengan tabel, kemudian dilanjutkan

dengan analisis deskriptif. Analisis deskriptif menggunakan program SPSS

16 for windows, maka akan diperoleh nilai minimum, nilai maksimum, mean,

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

63

dan standar devisiasi atau standar penyimpangan. Berikut adalah hasil

pengolahan data hasil belajar postest yang dapat dilihat pada Tabel 4.11

Tabel 4.11

Analisis Deskriptif Skor Hasil Belajar Postest Kelas Kontrol Siswa Kelas V

SD Negeri 4 Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

postest_kontrol 22 60.00 100.00 72.7273 11.31026

Valid N (listwise) 22

Dari Tabel 4.11 diketahui bahwa N menyatakan banyaknya siswa yaitu

22 siswa diperoleh bahwa nilai minimum adalah 60, nilai maksimum adalah

100 dengan mean 72,7273 dan standart devisiasinya adalah 11,31026.

4.4. Analisis Data

Data yang dianalisis adalah skor nilai siswa berupa hasil belajar IPA

yang berupa postest kelas eksperimen maupun postest kelas kontrol. Analisis

data pada penelitian ini menggunakan SPSS 16 for windows dengan analisis

parametrik untuk analisis deskriptif.

4.4.1. Uji Normalitas

Uji T test dilakukan guna mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh

penerapan metode kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash

card terhadap hasil belajar IPA di mana dilakukan dalam sempel yang sama

namun hasil pretest dan postest saling terkait atau dikatakan berpasangan.

Untuk melakukan dan mendapatkan hasil dari uji t berpasangan, maka dapat

menggunakan SPSS 16 for windows dengan statistik paired sample t test

karena sample yang digunakan berpasangan antara postest kelas eksperimen

dan postest kelas kontrol. Namun sebelumnya harus melewati uji prasyarat

yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil ini dapat diketahui

apakah data hasil belajar postest kelas eksperimen dan postest kelas kontrol

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

64

normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan uji kolmogorof-smirnov

kriterianya adalah jika signifikansi hasil perhitungan > 0,05 berarti

berdistribusi normal. Hasil uji normalitas yang dilakukan dapat dilihat pada

tabel 4.12

Tabel 4.12

Uji Normalitas Hasil Belajar Postest kelas eksperimen dan Postest kelas

kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

postest_eks postest_kontrol

N 23 22

Normal Parametersa Mean 85.2174 72.7273

Std. Deviation 10.16660 11.31026

Most Extreme Differences Absolute .159 .232

Positive .107 .232

Negative -.159 -.130

Kolmogorov-Smirnov Z .764 1.086

Asymp. Sig. (2-tailed) .604 .189

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa dengan sebaran data

menunjukkan bahwa sig. hasil belajar postest kelas eksperimen mendapatkan

hasil 0,604 dan untuk hasil belajar postest kelas kontrol mendapatkan hasil

0,189 di mana angka sig. lebih dari 0,05. Jadi dengan demikian bahwa data

untuk hasil belajar postest kelas eksperimen dan postest kelas kontrol

distribusinya normal. Berikut ini disajikan grafik uji normalitas postest kelas

eksperimen dan postest kelas kontrol.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

65

Gambar 3. Grafik Postest eksperimen Gambar 4. Grafik Postest kontrol

4.4.2. Uji T-test

Perhitungan uji t dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16 for

windows menggunakan independent sampel t-test dengan tujuan untuk

melihat perbedaan rata-rata belajar IPA antara siswa yang diberi perlakuan

menggunakan metode kooperatif tipe concept sentence berbantuan flash card

dengan siswa siswa yang diberi perlakuan pembelajaran dengan

menggunakan metode konvensional. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada

tabel 4.13 di bawah ini.

Tabel 4.13

Uji beda rat-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-tailed)

Mean Differenc

e

Std. Error Differenc

e

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower

Upper

nilai Equal variances assumed .349 .558 3.880 43 .000 12.27273 3.16269 5.89456

18.65089

Equal variances not assumed

3.869

41.667

.000 12.27273 3.17233 5.86920 18.67626

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

66

Berdasarkan tabel 4.13 hasil F hitung levene test sebesar 0,717 dengan

probabilitas 0,558 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi

memiliki variance sama atau kedua kelas homogen. Dengan demikian

analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assummed

dari tabel 4.12 terlihat bahwa nilai t adalah dengan probabilitas signifikan

0,000 < 0,05 dan pada df 43.

4.5. Hasil Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji t-hitung dapat dianalisis hipotesisnya yaitu:

H0 : rata-rata nilai kelompok eksperimen = rata-rata nilai kelompok kontrol,

artinya bahwa, tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA dengan

menggunakan metode kooperatif learning tipe concept sentence

berbantuan flash card dengan hasil belajar menggunakan metode

konvensional.

H1 : nilai rata-rata eksperimen > nilai rata-rata kelompok kontrol, artinya

terdapat perbedaan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode concept

sentence berbantuan flash card dengan hasil belajar menggunakan metode

konvensional.

Hasil t-hitung diperoleh sig. 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa H1 diterima artinya terdapat perbedaan hasil belajar IPA dengan

menggunakan metode kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan

flash card dengan hasil belajar dengan menggunakan metode konvensional.

Hasil belajar menggunakan metode kooperatif learning tipe concept sentence

berbantuan flash card lebih baik dari hasil belajar IPA yang dilakukan dengan

menggunakan metode konvensional.

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kelas V SD Negeri 4 Tambirejo Kecamatan

Toroh Kabupaten Grobogan yang berjumlah seluruhnya 45 siswa, kelas VA

berjumlah 23 siswa sedangkan kelas VB berjumlah 22 siswa. Pada waktu

peneliti melakukan observasi secara langsung kepada siswa SD Negeri 4

Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan, banyak siswa yang

cenderung kurang antusias serta tidak aktif dalam proses pembelajaran. Siswa

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

67

sangat pasif dalam mengikuti proses pembelajaran dan sebagian siswa yang

tempak duduknya berada di belakang sering mengobrol sendiri dengan teman

sebangkunya ketika guru sedang menyampaikan materi pembelajaran. Guru

dalam menerapkan pembelajaran di kelas masih menggunakan metode lama

untuk menyampaikan materi, yaitu metode konvensional atau metode

ceramah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode yang digunakan

guru dalam pembelajaran kurang sesuai dengan karakter siswa ataupun materi

yang dipelajari. Akan tetapi siswa menjadi lebih aktif serta antusias selama

mengikuti pembelajaran dan meningkatnya hasil belajar IPA ketika guru

menggunakan metode kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan

flash card.

Metode kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card

dalam pembelajaran memberikan kelebihan untuk siswa. Dengan

diterapkannya metode kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan

flash card dalam pembelajaran, menjadikan siswa lebih antusias dalam

belajar, karena metode kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan

flash card diinovasikan seperti bermain games yang pastinya akan membuat

siswa menjadi lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran. Dalam

menerapkan metode kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan

flash card di dalam pembelajaran menjadikan siswa lebih berani dalam

mengemukakan pendapat, dapat melatih siswa untuk saling berkerjasama

dengan teman sebayanya. Penerapannya yaitu dengan siswa yang sudah

memahami materi pembelajaran dapat membantu teman kelompoknya yang

belum memahami materi pembelajaran, dengan begitu siswa yang belum

memahami materi akan terpacu semangatnya dalam memahami materi.

Dengan siswa sudah senang dan antusias dahulu, maka siswa akan lebih

mudah dalam menangkap materi pembelajaran yang dipelajari di dalam kelas

dan hasil belajar siswa juga akan meningkat ketika siswa sudah memahami

semua materi yang dipelajari secara menyenangkan.

Dalam penelitian ini yang menggunakan metode kooperatif learning tipe

concept sentence berbantuan flash card yang telah dilakukan di SD Negeri 4

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

68

Tambirejo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan, rata-rata nilai pretest

siswa kelas VA (kelas eksperimen) SD Negeri 4 Tambirejo pada

pembelajaran IPA mencapai 71,08 masuk kedalam katagori lebih dari cukup,

sedangkan rata-rata nilai siswa kelas VB (kelas kontrol) SD Negeri 4

Tambirejo pada pembelajaran IPA mencapai 71,81 masuk kedalam katagori

lebih dari cukup.

Berdasarkan tingkat rata-rata hasil belajar siswa kelas VA (sebagai kelas

eksperimen) SD Negeri 4 Tambirejo setelah diberi perlakuan dengan

menggunakan metode kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan

flash card pada pembelajaran IPA mencapai 83,26 termasuk kedalam

katagori baik, sedangkan rata-rata nilai siswa kelas VB (sebagai kelas

kontrol) SD Negeri 4 Tambirejo pada pembelajaran IPA menggunakan

metode konvensional mencapai 72,72 dan masuk kedalam katagori lebih dari

cukup.

Dari hasil uji t-tes hitung menunjukkan 3880 dengan p value 0,000 >

0,05, artinya mean nilai sebelum diberikan perlakuan pembelajaran dengan

metode kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card

berbeda dengan nilai setelah diberi perlakuan menggunakan metode

kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card. Rata-rata

nilai siswa kelas eksperimen lebih baik di bandingkan dengan rata-rata nilai

siswa kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata nilai siswa

kelas eksperimen 83,26 dan kelas kontrol 72,72.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti setelah

dibandingkan dengan teori-teori yang relevan hasil penelitian yang dilakukan

peneliti sudah menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan peneliti sudah

sesuai dengan teori-teori yang ada dimana hasil penelitian yang dilakukan

terbukti terdapat perbedaan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode

kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card dengan hasil

belajar IPA yang menggunakan metode konvensional. Dari hasil penelitian

tersebut dapat dilihat hasil nilai siswa sebelum diberi perlakuan dan sesudah

diberi perlakuan terdapat perbedaan yang signifikan yang menunjukkan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

69

bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah diberi perlakuan menggunakan

metode kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card.

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dibandingkan dengan penelitian

Asih, dkk yang berjudul “Keefektifan Model Concept Sentence Terhadap

Hasil Belajar Menulis Narasi”. Dari hasil analisis data diperoleh perbedaan

hasil belajar siswa siswa dimana hasil analisis data yang diperoleh peneliti

menggunakan uji t denagn taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian yang

dilakukan peneliti memiliki tingkat signifikan 0,000 < 0,05 sedangkan

penelitian sebelumnya menunjukkan tingkat signifikan 1559 > 0,05 dimana

tingkat signifikannya melebihi taraf signifikan yang ditentukan yaitu 0,05.

Berdasarkan analisis data tersebut diperoleh kesimpulan bahwa hasil

penelitian dikatakan berhasil dalam menerapkan pembelajaran menggunakan

metode kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card

terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tambirejo

Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Adapun persamaan yang dimiliki

pada penelitian ini yaitu penelitian ini sama-sama menggunakan concept

sentence namun penelitian sebelumnya tidak menggunakan berbantuan media

sedangkan peneliti sekarang menggunakan berbantuan flash card, dan mata

pelajaran yang diamati juga berbeda, peneliti yang sebelumnya mengambil

mata pelajaran bahasa indonesia sedangkan peneliti sekarang mengambil

mata pelajaran IPA. Adapaun keistimewaan dari penelitian yang dilakukan

pada siswa kelas V SD Negeri 4 Tambirejo memiliki peningkatan hasil

belajar siswa yang sangat signifikan dimana nilai rata-rata siswa sebelum

diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan meningkat secara signifikan

dimana hal tersebut menunjukkan pengaruh yang positif terhadap hasil hasil

belajar siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan metode

kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card.

Dalam penelitian ini efektifitas metode kooperatif learning tipe concept

sentence berbantuan flash card terhadap hasil belajar IPA kelas V SD Negeri

4 Tambirejo tercapai. Menurut Yamit (2003: 14), efektivitas merupakan suatu

ukuran yang meberikan gambaran seberapa jauh tujuan tercapai, baik secara

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

70

kualitas maupun waktu, orientasinya pada keluaran yang dihasilkan. Dengan

melihat meningkatnya hasil belajar IPA yang diperoleh SD Negeri 4

Tambirejo setelah menggunakan pembelajaran dengan metode kooperatif

learning tipe concept sentence berbantuan flash card dibandingakan

pembelajaran yang menggunakan metode konvensional, serta terciptanya

suasana pembelajaran dari semula siswa pasif menjadi aktif, siswa yang

kurang antusias menjadi sangat antusias, dari pembelajaran yang berpusat

diguru menjadi berpusat pada siswa. Dengan adanya usaha atau tindakan

yang sudah dilakukan oleh peneliti maka efektifitas metode kooperatif

learning tipe concept sentence berbantuan flash card terhadap hasil belajar

IPA siswa kelas V SD Negeri 4 Tambirejo telah tercapai dengan baik.

Dari data hasil penelitian yang dilakukan peneliti jika dibandingkan

dengan manfaat teoritis dan manfaat praktis yang diharapkan peneliti,

hasilnya sudah sesuai dengan apa yang menjadi harapan peneliti dimana hasil

penelitian tersebut dapat digunakan sebagai tambahan teori atau pengetahuan

salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa

yang mana sudah peneliti tunjukkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti

terdapat pengaruh peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan

penelitian dengan menggunakan metode kooperatif learning tipe concept

sentence berbantuan flash card hasil belajar IPA siswa meningkat secara

sigmifikan. Antara metode kooperatif learning tipe concept sentence

berbantuan flash card dengan metode konvensional lebih bagus metode

kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card dikarenakan

faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan penerapan pembelajaran

dengan menggunakan metode kooperatif learning tipe concept sentence

berbantuan flash card yang telah dipaparkan pada kajian teori, ada pula saat

pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran yang terpusat pada siswa, membuat

suasana saling berkerjasama dan berinteraksi anatar siswa dalam kelompok

tanpa memandang latar belakang, siswa memiliki kemampuan yang baik

dalam berkomunikasi, adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif

dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

71

pembelajaran. Pembelajaran metode kooperatif learning tipe concept sentence

berbantuan flash card melibatkan siswa untuk berdiskusi, menyusun kalimat

menjadi sebuah paragraf dengan kata kunci yang ada dan menyampaikan

hasil diskusi di depan kelas. Hal ini berarti siswa lebih aktif dalam

pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator dan pembimbing siswa dalam

pembelajaran. Selama proses pembelajaran siswa belajar dengan cara tutor

sebaya, di mana dijumpai beberapa siswa yang memberikan motivasi dan

bantuan kepada teman satu kelompok. Dengan berkelompok maka sikap

berkompetisi dan rasa dendam anatar teman akan berkurang. Hal ini sejalan

dengan kelebihan metode kooperatif learning tipe concept sentence

berbantuan flash card menurut Huda (2014: 317). Metode pembelajaran

kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card dipilih karena

mudah diterapkan di sekolah dasar dan mudah diterapkan pada kelas yang

belum pernah menggunakan pembelajaran berbasis kelompok. Hasil

penelitian yang diperolehpun membuktikan bahwa jika dibandingkan dengan

pembelajaran menggunakan metode konvensional yang masih menerapkan

metode ceramah, pembelajaran menggunakan metode kooperatif learning tipe

concept sentence lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar.secara

keseluruhan penelitian ini sudah memuaskan karena kelas eksperimen mampu

melampaui KKM pelajaran IPA yang sudah ditentukan oleh sekolah.

Meskipun demikian penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, karena

masih dijumpai beberapa aspek dalam rencana pembelajaran yang telah

disusun tidak dijalankan secara sempurna oleh guru. hal ini menjadi

keterbatasan dalam penelitian ini, lantaran guru yang menerapkan

pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif learning tipe concept

sentence masih kaku dalam menerapkannya. Dengan demikian diharapkan

kedepannya guru lebih sering menggunakan metode-metode pembelajaran

yang inovatif supaya dapat mengembangkan metode-metode pembelajaran

selain metode konvensional.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

72

Implikasi teoritis dan implikasi praktis dari metode kooperatif learning

tipe concept sentence berbantuan flash card terhadap hasil belajar siswa dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Penelitian tentang metode kooperatif learning tipe concept sentence

berbantuan flash card ini dapat digunakan sebagai masukan hasil penelitian

untuk gambaran penggunaan metode pembelajaran kooperatif learning tipe

concept sentence berbantuan flash card dalam mata pelajaran IPA sekolah

dasar. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif learning tipe concept

sentence berbantuan flash card ini disesuiakan dengan standar proses dalam

pembelajaran. Hasil dari penggunaan metode kooperatif learning tipe

concept sentence ini selain dapat meningkatkan hasil belajar siswa juga

dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di dalam kelas karena

keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

2. Implikasi Praktis

Melalui pembelajaran metode kooperatif learning tipe concept sentence

berbantuan flash card ini, maka siswa dapat memupuk sikap kerjasama,

menjadi lebih termotivasi dalam belajar serta lebih aktif mengikuti kegiatan

belajar mengajar, sehingga lebih mudah dalam menguasai materi pelajaran.

Guru juga dapat menggunakan variabel pembelajaran dengan menggunakan

metode kooperatif learning tipe concept sentence supaya pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan, memupuk pribadi siswa menjadi lebih

bertanggung jawab dan bekerjasama dengan sesama teman. Sedangkan

media flash card digunakan untuk membantu menumbuhkan semangat

siswa agar tidak bosan selama mengikuti pembelajaran IPA.

Adanya implikasi teoritis dan implikasi praktis di atas bertujuan untuk

menjawab manfaat penelitian yang sudah dirumuskan sebelumnya. Hasil

penelitian ini sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti bahwa

menggunakan metode pembelajaran kooperatif learning tipe concept sentence

berbantuan flash card dapat meningkatkan hasil belajar dan terbukti efektif

diterapkan dalam mata pelajaran IPA kelas V sekolah dasar. Tentunya hal ini

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

73

menguntungkan bagi siswa, karena mendapatkan nilai yang memuaskan dan

melampaui KKM yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Kenaikan nilai hasil

belajar siswa juga akan menguntungkan pihak sekolah dasar, karena dengan

begitu mutu sekolah akan meningkat dan semakin menambah nila sekolah di

mata masyarakat sekitar. Maka dari itu sebaiknya metode pembelajaran

kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card yang sudah

diterapkan secara memuaskan patut untuk dipertahankan, namun lebih baik

untuk ditingkatkan lagi dalam penerapannya oleh guru-guru muda yang

mempunyai pemikiran lebih inovatif dalam pembelajaran agar nilai rata-rata

kelas menjadi lebih baik dari penelitian saat ini. Metode pembelajaran

kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card ini juga

sebaiknya diterapkan pada kelas yang memiliki karakteristik siswa pasif

dalam pembelajaran, sehingga dapat menumbuhkan sikap aktif siswa selama

kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar meningkat lebih baik lagi.

Setiap penelitian yang dilakukan pasti ada usaha-usaha untuk dapat

dikatakan penelitian yang inovasi. Oleh sebab itu, penelitian ini memiliki

keistimewaan yaitu penggunaan metodenya. Dalam penelitian-penelitian

sebelumnya, metode kooperatif learning tipe concept sentence diterapkan

dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, karena lebih mudah dalam membuat

kalimat menjadi sebuah paragraf. Namun dalam penelitian ini, metode

kooperatif learning tipe concept sentence diterapkan dalam mata pelajaran

IPA. Dengan diterapkannya metode kooperatif learning tipe concept sentence

dalam mata pelajaran IPA akan membuat siswa mudah memahami pelajaran

IPA itu sendiri dan siswa juga dapat belajar membuat kalimat yang benar

menjadi sebuah paragraf. Metode kooperatif learning tipe concept sentence

ini juga dipadukan dengan media flash card yang berfungsi untuk lebih

mempermudah siswa dalam mengembangkan ketrampilan dan mengasah

kemampuan siswa dalam pelajaran IPA, dengan adanya media siswa menjadi

lebih aktif dan terlibat sendiri untuk menemukan jawaban-jawaban dari

sebuah permasalahan. Media flash card juga berguna untuk membuat

pelajaran di dalam kelas lebih menyenangkan sehingga siswa tidak merasa

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10970/4/T1_292012188_BA… · batuan beku, sedimen dan metamorf yang sudah dipelajari pada hari

74

bosan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode

kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card. Metode

kooperatif learning tipe concept sentence berbantuan flash card dapat

diterapkan dalam kurikulum KTSP atau dalam kurikulum 2013. Oleh karena

itu keraguan penerapan metode dalam naungan kurikulum baru (kurikulum

2013) dapat dibuktikan melalui penelitian ini dalam menerapkannya di KTSP.

Oleh sebab itu keistimewaan dari penelitian ini perlu dipertimbangkan untuk

inovasi penelitian selanjutnya dan diharapkan dalam penelitian selanjutnya,

lebih menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada dalam penelitian

sekarang.