bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 4.1.1 ......warga, perkebunan milik warga sekitar. sd...
TRANSCRIPT
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Diskripsi Subjek Penelitian
Sekolah Dasar Negeri 4 Genengadal kecamatan Toroh kabupaten
Grobogan, dilihat secara geografisnya SD Negeri 4 Genengadal terletak di
tengah-tengah desa. Suasana SD Negeri 4 Genengadal masih sejuk dengan
suasana pedesaan, di sekeliling SD Negeri 4 Genengadal terdapat rumah
warga, perkebunan milik warga sekitar. SD Negeri 4 Genengadal ini
mempunyai halaman yang cukup luas, terdapat juga lapangan yang biasa
digunakan untuk olahraga. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
peneliti di kelas IV SD Negeri 4 Genengadal kecamatan Toroh kabupaten
Grobogan, masih banyak siswa yang memperoleh nilai mata pelaajaran IPA
di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini disebabkan karena
siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran dan siswa kurang
konsentrasi. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang inovatif
dan media pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga siswa kurang aktif
dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dapat dilihat pada nilai UTS
semester I diperoleh hasil belajar siswa yang masih rendahdengan nilai rata-
rata masih di bawah KKM. KKM yang ditentukan mata pelajaran IPA adalah
70.
4.1.2 Kondisi Sebelum Tindakan (Kondisi Awal)
Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan
kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas IV
SD Negeri 4 Genengadal kecamatan Toroh kabupaten Grobogan tahun
pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 21 siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah atau
di bawah KKM. Hal ini bisa dilihat dari nilai ulangan siswa kelas IV pada
mata pelajaran IPA yang telah dilakukan dimana ada siswa yang masih
memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM=70).
50
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N 4
Genengadal Pra Siklus
No Nilai Frekuensi Presentase (%) Keterangan
1. 50-59 4 19,05% Tidak Tuntas
2. 60-69 8 38,09% Tidak Tuntas
3. 70-79 6 28,57% Tuntas
4. 80-89 3 14,29% Tuntas
Jumlah 21 100%
Rata-Rata 65,6
Nilai Tertinggi 81
Nilai Terendah 50
Dari tabel 4.1 dapat dilihat dari hasil evaluasi IPA menunjukkan
bahwa pembelajaran IPA yang dilakukan belum efektif dengan banyaknya
siswa yang belum tuntas dalam belajarnya (KKM=70) sebanyak 12 siswa
sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 9 siswa. Diketahui pada
skor nilai antara 50 s/d 59 frekuensinya ada 4 dengan presentase 19,05%, 60
s/d 69 frekuensinya ada 8 dengan presentase 38,09%, 70 s/d 79
frekuensinya ada 6 dengan presentase 28,57%, 80 s/d 89 frekuensinya ada 3
dengan presentase 14,29%. Dengan nilai rata-rata 65,6 sedangkan nilai
tertinggi adalah 81 sedangkan nilai terendah adalah 21. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada daftar nilai siswa. Dari data tersebut, peneliti merasa perlu
mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil
belajar pada mata pelajaran IPA. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel
4.1 dapat dibuat diagram seperti pada grafik 4.1.
51
Grafik 4.1
Grafik Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N 4 Genengadal Pra
Siklus
Selain frekuensi hasil ulangan harian siswa terdapat juga ketuntasan
hasil belajar siswa. berikut merupakan data hasil ketuntasan siswa sebelum
dilakukan tindakan yang disederhanakan kedalam tabel distribusi ketuntasan
belajar tabel 4.2.
Tabel 4.2
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N 4 Genengadal Pra
Siklus
NO Nilai Jumlah Siswa Keterangan
Jumlah Persentase
1 < 70 12 42,86% Belum Tuntas
2 ≥ 70 9 57,14% Tuntas
Jumlah 21 100%
Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui pada tabel
4.2 bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM=70) sebanyak siswa 12 atau 42,86%, sedangkan yang sudah
0
2
4
6
8
10
50-59 60-69 70-79 80-89
Nilai Pra Siklus
52
mencapai ketuntasan minimal sebanyak 9 siswa dengan persentase 57,14%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari diagram Gambar 1 dan Gambar 2
berikut ini:
Gambar 1. Ketuntasan Belajar IPA Siswa
Kelas IV SD N 4 Genegadal Pra Siklus
Gambar 2.Nilai Rerata, Nilai Tertinggi, dan
Nilai Terendah Siswa Kelas IV SD N 4
Genegadal Pra Siklus
Berdasarkan Tabel Ketuntasan 4.2 di atas diperoleh hasil bahwa
terdapat 12 siswa (42,85%) yang belum tuntas sedangkan 9 siswa (57,14%)
yang tuntas. Nilai tertinggi dalam data pra siklus adalah 81 dan nilai
terendah adalah 50 serta rata-rata yang diperoleh pada pra siklus adalah
65,6. Hasil belajar IPA pada pra siklus menunjukkan bahwa masih banyak
siswa yang belum tuntas. Data ini didapatkan saat observasi dari nilai hasil
belajar UAS yang diberikan oleh kelas, yang menyebabkan rendahnya
ketuntasan hasil belajar siswa dikarenakan adanya beberapa faktor yaitu dari
diri siswa sendiri, lingkungan sosial dan juga cara guru mengajar. Untuk
meningkatkan hasil belajar siswa akan dilakukan penelitian tindakan kelas
dan akan bekerja sama dengan guru kelas IV sesuai rencana yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian menggunakan
model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbantuan ular
tangga yang akan diterapkan dalam dua siklus dan setiap siklus memuat dua
kali pertemuan.
4.2 Diskripsi Pelaksanaan Penelitian
4.2.1 Siklus I
Tahapan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu
pertemuan 1 dan pertemuan 2. Pada tahap ini mulai diterapkan
57%
43% BelumTuntas
Tuntas
0
20
40
60
80
100
Rata-rata Nilai tertinggi Nilaiterendah
53
pembelajaran IPA dengan model Teams Games Tournament (TGT)
berbantuan ulartangga terkait materi Sumber Daya Alam. Hasil Penelitian
penelitian diuraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan siklus I dengan menelaah materi berdasarkan silabus
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mengetahui
materi yang akan diajarkan, menentukan materi yang akan diajarkan
pada siklus I, menentukan alokasi waktu dan kolabolator, menyiapkan
RPP dengan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
berbantuan ular tangga, melakukan pertemuan untuk mengetahui
kesepian siswa sebelum proses pembelajaran dimulai, membuat format
bservasi, menyusun soal untuk menguji kemampuan hasil belajar siswa
berupa soal latihan, LKS (Lembar Kerja Siswa), dan soal evaluasi
siklus I, bahan-bahandan alat peraga, serta media yang akan digunakan
dalam pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pertemuan I
Kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan memberikan
salam dan mengkondisikan siswa dalam proses pembelajran, guru
melakukan presensi, melakukan apersepsi dengan cara memperlihatkan
gambar dan mengajukan pertanyaan, menyampaikan judul materi yang
akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi yaitu tentang
pengertian sumber daya alam dan jenis-jenis sumber daya alam,
kemudian tanya jawab dengan siswa tentang pengertian sumber daya
alam, penggolongan sumber daya alam: sumber daya alam dapat
diperbaharui dan sumber daya alam tidak dapat diperbaharui.
Sedangkan sumber daya alam berdasarkan jenisnya ada sumber daya
alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Guru membagi siswa
kedalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa. Selanjutnya guru
menjelaskan teknik pembelajaran dengan menggunakan model
54
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbantuan ular
tangga. Guru menyiapkan meja untuk tournament, Guru meminta
perwakilan setiap kelompok (ketua kelompok) maju kedepan untuk
memulai tournament. Guru membacakan aturan permainan: bagi setiap
kelompok harus bekerja secara sportif dan saling menghargai, setiap
kelompok harus belomba untuk mengumpulkan poin, jika kelompok
menempati di dalam kotak ular tangga (dibagian kotak ada ular poin
dari kelompok harus dikurangi atau berkurang) apabila ada kelompok
yang menempati dibagian tangga maka harus naik dan mengambil kartu
soal yang ada dilam kotak tersebut jika jawaban benar akan mendapat
poin. Ketua kelompok melemparkan dadu secara bergantian kemudian
menjalankan sesuai dengan mata dadu yang didapat dan mengambil
kartu soal kemudian mendiskusikan dengan kelompok dan
menjawabnya. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antara peserta
didik dengan peserta didik dan peserta didik dengan guru. Guru
bersama siswa menghitung poin setiap kelompok bagi kelompok yang
mendalpat poin banyak maka dinyatakan sebagai pemenang.
Kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran yang sudah dipelajari, memberikan umpan balik terhadap
proses hasil belajar serta memberikan pemantapan dengan mendorong
siswa untuk mengetahui konsep, pengetahuan dan ketrampilan dalam
kehidupan sehari-hari., kemudian guru memberi tidak lanjut.
Pertemuan II
Kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan memberikan
salam dan mengkondisikan siswa dalam proses pembelajran, guru
melakukan presensi, melakukan apersepsi dengan cara bertanya kepada
siswa “Apa manfaat dari tumbuh-tumbuhan?”. Kemudian guru
memperlihatkan sendok, garpu kepada siswa selanjutnya guru bertanya
kepada siswa “sendok terbuat dari bahan apa?” kemudian siswa
menjawab pertanyaan dari guru. Menyampaikan judul materi yang akan
dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
55
Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi yaitu tentang
kegunaan dan bahan asal benda sumber daya alam, kemudian
melakukan tanya jawab pada siswa tentang apa kegunaan dan bahan
asal benda sumber daya alam. Misalnya daging dimanfaatkan untuk
makan, air dimanfaatkan untuk mandi, mencuci, minum, minyak bumi
dimanfaatkan untuk bahan bakar, dan jati dimanfaatkan untuk meja,
kursi, almari yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, serta daging berasal
dari hewan. Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari
4-5 siswa. Selanjutnya guru menjelaskan teknik pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
berbantuan ular tangga. Guru menyiapkan meja untuk tournament,
Guru meminta perwakilan setiap kelompok (ketua kelompok) maju
kedepan untuk memulai tournament. Guru membacakan aturan
permainan: bagi setiap kelompok harus bekerja secara sportif dan saling
menghargai, setiap kelompok harus belomba untuk mengumpulkan
poin, jika kelompok menempati di dalam kotak ular tangga (dibagian
kotak ada ular poin dari kelompok harus dikurangi atau berkurang)
apabila ada kelompok yang menempati dibagian tangga maka harus
naik dan mengambil kartu soal yang ada dilam kotak tersebut jika
jawaban benar akan mendapat poin. Ketua kelompok melemparkan
dadu secara bergantian kemudian menjalankan sesuai dengan mata dadu
yang didapat dan mengambil kartu soal kemudian mendiskusikan
dengan kelompok dan menjawabnya. Guru memfasilitasi terjadinya
interaksi antara peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik
dengan guru. Guru bersama siswa menghitung poin setiap kelompok
bagi kelompok yang mendalpat poin banyak maka dinyatakan sebagai
pemenang.
Kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran yang sudah dipelajari, Siswa diminta untuk mengerjakan
soal evaluasi. Guru memberikan umpan balik terhadap proses hasil
belajar serta memberikan pemantapan dengan mendorong siswa untuk
56
mengetahui konsep, pengetahuan dan ketrampilan dalam kehidupan
sehari-hari kemudian guru memberi tidak lanjut.
3. Observasi
a) Aktivitas Guru
Aktivitas guru yang diamati dalam pembelajaran terdiri ata 3
tahapan pembelajaran antara lain: a) Pendahuluan, b) Kegiatan Inti,
dan c) Kegiatan Penutup. Untuk mengetahhui perolehan skor pada
aktivitas, maka digunakan persamaan sebagai berikut:
Nilai = ∑
∑ x 100%
Dengan kriteria nilai sebagai berikut:
<54% = Kurang 70-85% =Baik,
55-69% =Cukup Baik, >86% =Sangat Baik.
Hasil aktivitas guru pada siklus I pertemuan I memperoleh skor
17, dengan presentase 74%. Mengacu pada kriteria skor diatas, maka
aktivitas guru dalam menggunakan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan ular tanggapada siklus I pertemuan I
berada pada kategori baik, dengan presentase nilai 74%.
Hasil aktivitas guru pada siklus I pertemuan 2 setelah diberikan
penilaian diperoleh skor 20 dengan presentase nilai 87%. Mengacu
kriteria skor diatas, maka aktivitas guru dalam menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbantuan ular
tangga pada siklus I pertemuan II berada pada kategori sangat baik,
dengan presentase nilai 87%.
b) Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas siswa dalam
mengikuti pelajaran menggunakan model Teams Games Tournament
(TGT) berbantuan ular tangga pada mata pelajaran IPA. Aktivitas
siswa yang diamati pada kegiatan ini antara lain: a) Kegiatan Awal, b)
Kegiatan Inti, dan c) Kegiatan Penutup.
57
Hasil aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I diperoleh skor 20
dengan presentase nilai 74%. Maka aktivitas siswa pada siklus I
pertemuan I dalam mengikuti pembelajaran dengan model Teams
Games Tournament (TGT) berbantuan ular tangga pada pelajaran IPA
masuk dalam kategori baik yaitu dengan perolehan presentase nilai
74%.
Hasil aktivitas siswa pada siklus I pertemuan II diperoleh skor 23
dengan presentase nilai 85%. Maka aktivitas siswa pada siklus I
pertemuan II dalam mengikuti pembelajaran dengan model Teams
Games Tournament (TGT) berbantuan ular tangga pada pelajaran IPA
masuk dalam kategori sangat baik yaitu dengan perolehan presentase
nilai 85%.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah pembelajaran siklus . Berdasarkan
hasil pengamatan dari observer terdapat kekurangan-kekurangan yang
perlu diperbaiki antara lain: a) Guru kurang dalam mengaitkan materi
pelajaran dengan pengetahuan yang relevan. b) Guru kurang dalam
mengaitkan materi pelajaran dengan pengetahuan yang relevan. b) Guru
kurang dalam menguasai kelas, dan c) Guru kurang dalam
mengalokasikan waktu pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan waktu
yang telah di tentukan
5. Hasil Belajar Siklus I
Analisis penelitian pembelajaran menggunakan model Teams
Game Tournament (TGT) berbantuan ular tangga yang terdiri dari 2
pertemuan pada siklus I dan diperoleh hasil belajar pada pertemuan ke-
2. Berikut data distribusi hasil belajar IPA siswa kelas IV pada siklus I.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N 4
Genengadal Siklus I
No Nilai Jumlah Presentase Keterangan
58
Siswa
1. 50-59 1 4,76% Ttidak Tuntas
2. 60-69 6 28,57% Tidak Tuntas
3. 70-79 9 42,86% Tuntas
4. 80-89 3 14,29% Tuntas
5. 90-100 2 9,52% Tuntas
Jumlah 21
Rata-rata 71,90
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 55
Adapun hasil belajar IPA dengan model pembelajaran Tames Games
Tournament (TGT) siswa telah mencapai ketuntasan sebesar 66,67%
karena dari 21 siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal 70 ada 7 siswa, sedangkan 14 siswa telah
memperoleh nilai ≥ KKM. Kondisi tersebut dapat digambarkan
menggunakan grafik 4.3 sebagai berikut.
Grafik 4.2
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N 4 Genengadal Siklus I
Selain frekuensi hasil ulangan harian siswa terdapat juga ketuntasan
hasil belajar siswa. berikut merupakan data hasil ketuntasan siswa sebelum
dilakukan tindakan yang disederhanakan kedalam tabel distribusi ketuntasan
belajar Tabel 4.4.
0
2
4
6
8
10
50-59 60-69 70-79 80-89 90-100
Hasil Belajar Siklus I
59
Tabel 4.4
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N 4 Genengadal Pra
Siklus I
NO Nilai Jumlah Siswa Keterangan
Jumlah Persentase
1 < 70 7 33,33% Belum Tuntas
2 ≥ 70 14 66,67% Tuntas
Jumlah 21 100%
Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui pada tabel
4.4 bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM=70) sebanyak siswa 7 atau 33,33%, sedangkan yang sudah
mencapai ketuntasan minimal sebanyak 14 siswa dengan persentase
66,67%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari diagram Gambar 3 dan
Gambar 4 berikut ini:
Gambar 3. Ketuntasan Belajar IPA Siswa
Kelas IV SD N 4 Genegadal Siklus I
Gambar 4. Nilai Rerata, Nilai Tertinggi, dan
Nilai Terendah Siswa Kelas IV SD N 4
Genegadal Siklus I
4.3 Siklus II
4.3.1 Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil siklus I adanya kekurangan dan keberhasilan siklus
I, perencanaan pada siklus II ini dilakukan sebagai penyempurna dan tindak
lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II dilaksanakan 2
kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus II masih sama dengan
siklus I yang membedakan adalah kegiatan pembelajaran pada siklus II dan
materi pembelajaran yang berbeda. Sebelum melakukan kegiatan mengajar
Tuntas
Belum Tuntas 33,33%
71,9
90
55
0
20
40
60
80
100
Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
60
pada siklus II ini guru akan menyiapkan segala sesuatu yang menunjang
proses pembelajaran.
1. Perencanaan
Mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan berdasarkan refleksi
pada siklus I, merancang kembali instrumen penelitian seperti pada siklus I
yang meliputi RPP, lembar observasi, dan soal-soal.
2. Pelaksanaan Siklus I
Pertemuan I
Kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan memberikan salam
dan mengkondisikan siswa dalam proses pembelajran, guru melakukan
presensi, melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa “Siapa yang
pernah mendaur ulang barang-barang bekas?”, menyampaikan judul materi
yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi yaitu tentang pengertian
menghemat energi dan mengurangi pencemaran terhadap lingkungan serta
dampak pemanfaatan sumber daya yang berlebihan. Guru membagi siswa
kedalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa. Selanjutnya guru
menjelaskan teknik pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbantuan ular tangga.
Guru menyiapkan meja untuk tournament, Guru meminta perwakilan setiap
kelompok (ketua kelompok) maju kedepan untuk memulai tournament.
Guru membacakan aturan permainan: bagi setiap kelompok harus bekerja
secara sportif dan saling menghargai, setiap kelompok harus belomba untuk
mengumpulkan poin, jika kelompok menempati di dalam kotak ular tangga
(dibagian kotak ada ular poin dari kelompok harus dikurangi atau
berkurang) apabila ada kelompok yang menempati dibagian tangga maka
harus naik dan mengambil kartu soal yang ada dilam kotak tersebut jika
jawaban benar akan mendapat poin. Ketua kelompok melemparkan dadu
secara bergantian kemudian menjalankan sesuai dengan mata dadu yang
didapat dan mengambil kartu soal kemudian mendiskusikan dengan
kelompok dan menjawabnya. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antara
61
peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik dengan guru. Guru
bersama siswa menghitung poin setiap kelompok bagi kelompok yang
mendalpat poin banyak maka dinyatakan sebagai pemenang.
Kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran yang sudah dipelajari, memberikan umpan balik terhadap
proses hasil belajar serta memberikan pemantapan dengan mendorong siswa
untuk mengetahui konsep, pengetahuan dan ketrampilan dalam kehidupan
sehari-hari, kemudian guru memberi tidak lanjut.
Pertemuan II
Kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan memberikan salam
dan mengkondisikan siswa dalam proses pembelajran, guru melakukan
presensi, melakukan apersepsi dengan cara bertanya kepada siswa “Siapa
yang pernah menanam pohon?” kemudian siswa menjawab pertanyaan dari
guru. Menyampaikan judul materi yang akan dipelajari dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi yaitu tentang
pemanfaatan sumber daya alam dan dampak penggunaan bahan alam secara
berlebihan serta upaya manusia yang dapat mengatasi dampak negatif
pengambilan bahan alam, kemudian melakukan tanya jawab pada siswa
tentang pemanfatan sumber daya alam dan dampak penggunaan sumber
daya alam secara berlebihan serta upaya yang harus dilakukan. Guru
membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa. Selanjutnya
guru menjelaskan teknik pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbantuan ular tangga.
Guru menyiapkan meja untuk tournament, Guru meminta perwakilan setiap
kelompok (ketua kelompok) maju kedepan untuk memulai tournament.
Guru membacakan aturan permainan: bagi setiap kelompok harus bekerja
secara sportif dan saling menghargai, setiap kelompok harus belomba untuk
mengumpulkan poin, jika kelompok menempati di dalam kotak ular tangga
(dibagian kotak ada ular poin dari kelompok harus dikurangi atau
berkurang) apabila ada kelompok yang menempati dibagian tangga maka
62
harus naik dan mengambil kartu soal yang ada dilam kotak tersebut jika
jawaban benar akan mendapat poin. Ketua kelompok melemparkan dadu
secara bergantian kemudian menjalankan sesuai dengan mata dadu yang
didapat dan mengambil kartu soal kemudian mendiskusikan dengan
kelompok dan menjawabnya. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antara
peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik dengan guru. Guru
bersama siswa menghitung poin setiap kelompok bagi kelompok yang
mendalpat poin banyak maka dinyatakan sebagai pemenang.
Kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran yang sudah dipelajari, Siswa diminta untuk mengerjakan soal
evaluasi. Guru memberikan umpan balik terhadap proses hasil belajar serta
memberikan pemantapan dengan mendorong siswa untuk mengetahui
konsep, pengetahuan dan ketrampilan dalam kehidupan sehari-hari,
kemudian guru memberi tidak lanjut.
3. Observasi
a) Aktivitas Guru
Aktivitas guru yang diamati dalam pembelajaran terdiri ata 3 tahapan
pembelajaran antara lain: a) Pendahuluan, b) Kegiatan Inti, dan c)
Kegiatan Penutup. Untuk mengetahhui perolehan skor pada aktivitas,
maka digunakan persamaan sebagai berikut:
Nilai = ∑
∑ x 100%
Dengan kriteria nilai sebagai berikut:
<54% = Kurang 70-85% =Baik,
55-69% =Cukup Baik, >86% =Sangat Baik.
Hasil aktivitas guru pada siklus I pertemuan I memperoleh skor 20,
dengan presentase 87%%. Mengacu pada kriteria skor diatas, maka
aktivitas guru dalam menggunakan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan ular tanggapada siklus I pertemuan I
berada pada kategori sangat baik, dengan presentase nilai 87%.
63
Hasil aktivitas guru pada siklus I pertemuan 2 setelah diberikan
penilaian diperoleh skor 22 dengan presentase nilai 96%. Mengacu kriteria
skor diatas, maka aktivitas guru dalam menggunakan model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT) berbantuan ular tangga pada siklus I
pertemuan II berada pada kategori sangat baik, dengan presentase nilai
96%.
b) Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas siswa dalam mengikuti
pelajaran menggunakan model Teams Games Tournament (TGT)
berbantuan ular tangga pada mata pelajaran IPA. Aktivitas siswa yang
diamati pada kegiatan ini antara lain: a) Kegiatan Awal, b) Kegiatan Inti,
dan c) Kegiatan Penutup.
Hasil aktivitas siswa pada siklus I pertemuan I diperoleh skor 23
dengan presentase nilai 85%. Maka aktivitas siswa pada siklus I pertemuan
I dalam mengikuti pembelajaran dengan model Teams Games Tournament
(TGT) berbantuan ular tangga pada pelajaran IPA masuk dalam kategori
sangat baik yaitu dengan perolehan presentase nilai 85%.
Hasil aktivitas siswa pada siklus I pertemuan II diperoleh skor 25
dengan presentase nilai 93%. Maka aktivitas siswa pada siklus I pertemuan
II dalam mengikuti pembelajaran dengan model Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan ular tangga pada pelajaran IPA masuk
dalam kategori sangat baik yaitu dengan perolehan presentase nilai 93%.
4. Refleksi
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer terjadi
peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Berarti indikator
keberhasilan penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) berbantuan ular tangga siklus I dan siklus II sudah tercapai dan
mengalami peningkatan sesuai tujuan yang dicapai.
Kekurangan yang terjadi pada siklus I sudah teratasi, terbukti siklus II
adalah guru sudah lebih optimal dalam membimbing siswa pada saat
64
diskusi dan game turnamen, persiapan guru sudah optimal, sudah dapat
melibatkan partisipasi siswa yang baik dan siswa sudah mulai mengerti
bagaimana model pembelajaran tersebut. Karena kegiatan pembelajaran
tersebut sudah terprogram dengan baik.
5. Hasil Belajar Siklus II
Analisis penelitian setelah pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbantuan ular tangga
yang terdiri dari 2 pertemuan pada siklus I dan diperoleh hasil belajar pada
pertemuan ke-2. Berikut data distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa
kelas IV pada siklus II.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N 4
Genengadal Siklus II
No Nilai Frekuensi Presentase (%) Keterangan
1. 70-79 7 33,33% Tuntas
2. 80-89 8 38,1% Tuntas
3. 90-100 6 28,57% Tuntas
Jumlah 21 100%
Rata-Rata 82,86
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 70
Adapun hasil belajar IPA dengan model pembelajaran Tames Games
Tournament (TGT) siswa yang mendapat nilai pada rentang 70-79 dengan
kategori 7 siswa atau 33,33% dari keseluruhan siswa, siswa yang
mendapat rentang nilai 80-89 ada 8 siswa atau 38,1%, siswa yang
mendapat rentang nilai 90-100 ada 6 siswa atau 28,57%. Kondisi tersebut
dapat digambarkan menggunakan grafik 4.5 sebagai berikut.
65
Grafik 4.3
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N 4 Genengadal Pada Siklus II
Selain frekuensi hasil ulangan harian siswa terdapat juga ketuntasan
hasil belajar siswa. berikut merupakan data hasil ketuntasan siswa sebelum
dilakukan tindakan yang disederhanakan kedalam tabel distribusi ketuntasan
belajar tabel 4.6.
Tabel 4.6
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD N 4 Genengadal
Pada Siklus II
NO Nilai Jumlah Siswa Keterangan
Jumlah Persentase%
1 < 70 0 0 Belum Tuntas
2 ≥ 70 21 100% Tuntas
Jumlah 21 100%
Berdasarkan Tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA siswa
kelas IV pada siklus II, dari 21 siswa secara keseluruhan sudah dinyatakan
tuntas KKM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari diagram Gambar 5
dan Gambar 6 berikut ini:
0
2
4
6
8
10
70-79 80-89 90-100
Hasil Berlajar IPA Siklus II
Rentang Nilai
66
Gambar 5. Ketuntasan Belajar IPA
Siswa Kelas IV SD N 4 Genegadal
SiklusII
Gambar 6. Nilai Rerata, Nilai Tertinggi, dan
Nilai Terendah Siswa Kelas IV SD N 4
Genegadal pada Siklus II
4.4 Analisis Data
Analisi data yaitu menyajikan analisis data penelitian. Berikut
diuraikan analisi ketuntasan hasil belajar matematika pada siklus I dan
siklus II. Kemudian dilanjutkan dengan analisisdeskriptif hasil belajar IPA
siswa kelas IV SD N 4 Genengadal Semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017.
1. Analisis Ketuntasan
Memperhatikan KKM=70, maka hasil tes yang telah diperoleh pada
siklus I dapat di analisis. Berikut disajikan analisis hasil tes pada tindakan
siklus I. Baik siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM dengan
kategori tidak tuntas maupun di atas KKM dengan kategori tuntas disajikan
dalam tabel 4.7 dan diagram.
Tabel 4.7
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas IV SD N 4
Genengadal Semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017
NO Nilai Jumlah Siswa Keterangan
Jumlah Persentase
1 < 70 7 33,33% Belum Tuntas
2 ≥ 70 14 66,67% Tuntas
Jumlah 21 100%
0%
100%
Tidak Tuntas Tuntas
0
20
40
60
80
100
120
Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah
67
Gambar 7
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas IV SD N 4
Genengadal Semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017
Berdasarkan tabel 4.7 dan gambar 7 diatas dapat diketahui bahwa
setelah diterapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
berbantuan ular tangga. Siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak siswa 7 atau 33,33%, sedangkan
yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 14 siswa dengan
persentase 66,67%. Kemudian data pada siklus II yang telah diperoleh dapat
di analisis dengan membandingkan nilai tes hasil belajar. Berikut analisis
nilai tes hasil belajar pada tabel 4.8 dan gambar 8 dibawah ini.
Tabel 4.8
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas IV SD N 4
Genengadal Semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017
NO Nilai Jumlah Siswa Keterangan
Jumlah Persentase%
1 < 70 0 0 Belum Tuntas
2 ≥ 70 21 100% Tuntas
Jumlah 21 100%
33%
67%
Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Tidak Tuntas
Tuntas
68
Gambar 8
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas IV SD N 4
Genengadal Semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017
2. Analisis Komperatif
Setelah dilakukan analisis komparatif diketahui bahwa terjadi
peningkatan ketuntasan hasil belajar baik pada kondisi pra siklus, siklus I,
dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.9 dan Grafik 4 dibawah ini.
Tabel 4.9
Perbandingan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No
Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah
Siswa
Persen
%
Jumlah
Siswa
Persen
%
Jumlah
Siswa
Persen
%
1. Tuntas 9 42,86 14 66,67 21 100
2. Tidak
Tuntas
12 57,14 7 33,33 0 0
Jumlah 21 100 21 100 21 100
Pada tabel diatas dapat dilihat adanya peningkatan jumlah ketuntasan
dalam mata pelajaran IPA terbukti untuk klarifikasi tuntas pada pra siklus
ada 9 siswa yang tuntas dan 12 siswa tidak tuntas. Pada siklus I terdapat 14
siswa yang tuntas dan 7 siswa tidak tuntas. Tuntas dengan skor tertinggi 90,
terendah 55, dan rata-rata 71,9. Pada siklus II terdapat 21 siswa tuntas dan
tidak ada yang tidak tuntas, tetapi ada 2 siswa yang nilainya setara KKM
0%
100%
Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Tidak Tuntas Tuntas
69
dianggap tuntas, nilai tertinggi 100, terendah 70 dengan rata-rata 82,86. Hal
ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) berbantuan ular tangga dapat meningkatkan hasil
belajar. Hal ini dapat dilihat pada grafik 4.4.
Grafik 4.4
Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Hasil
Belajar IPA Kelas IV SD Negeri 4 Genengadal
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi terhadap hasil belajar IPA yang dilakukan
pada kelas IV SD Negeri 4 Genengadal kecamatan Toroh kabupaten
Grobogan, guru menunjukan nilai ulangan siswa yang dicapai masih rendah.
Dari 21 siswa dalam kelas tersebut, hanya 9 siswa atau 42,85%. Kondisi
ketuntasan hasil belajar berubah setelah diberikan tindakan dalam
penenerapan model Teams Games Tournament (TGT) berbantuan ualar
tangga pada pelajaran IPA materi Sumber Daya Alam. Pada siklus I terjadi
peningkatan ketuntasan belajar siswa mencapai 14 siswa atau sebanyak
66,7% siswa yang dinyatakan tuntas dan siswa yang tidak tuntas 7 siswa
atau sebanyak 33,3%. Meskipun jumlah siswa yang tuntas sudah meningkat
namun dalam pembelajaran masih terdapat beberapa kekurangan,
diantaranya guru tidak mempersiapkan kelas dengan baik, dan kondisi siap
belajar pada siswa kurang. Untuk menutupi kekurangan yang terjadi pada
siklus I ini maka dilakukan siklus II. Setelah siklus II dilakukan, jumlah
siswa yang tuntas meningkat menjadi 100% atau 21 dalam kelas tersebut
0
5
10
15
20
25
Prasiklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Belum Tuntas
70
mendapatkan nilai tuntas KKM dan rata-rata kelas meningkat menjadi
82,86. Meskipun ada beberapa siswa yang nilainya setara dengan KKM 70.
Berdasarkan data di atas bahwa penelitian ini telah menjawab
hipotesis tindakan yang dirancang, yaitu penerapan model pembelajaran
Teams Games Tournamen (TGT) berbantuan ular tangga dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N 4 Genengadal
Semester II Tahun Ajaran 2016/2017.