bab iv pembahasan 4.1 deskripsi objek 4.1.1 gambaran …

34
38 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Demak Dalam bab ini penulisan akan menjelaskan tentang kabupaten demak dimana penulis melakukan penelitian mengenai makna simbol motif batik, Letak Geografis Kebupaten Demak sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terletak pada koordinat 6° 43’26” - 7° 09 ‘43” lintang selatan dan 110° 48’47” bujur Timur. Luas wilayah kabupaten Demak tercatat sebesar 89.743 hektar dan secara administrasi terbagi menjadi 14 kecamatan, Kabupaten Demakmdengan bentang Barat ke timur sepanjang 49 km dan bentang Utara ke selatan sepanjang 41 km, mempunya batas-batas wilayah sebagai berikut: 1) Sebelah Utara : Kabupaten Jepara dan Laut Jawa 2) Sebelah Timur : Kabupaten Kudus dan Kabupaten Grobogan 3) Sebelah Selatan : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang 4) Sebelah Barat : Kota Semarang

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

38

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 DESKRIPSI OBJEK

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Demak

Dalam bab ini penulisan akan menjelaskan tentang kabupaten

demak dimana penulis melakukan penelitian mengenai makna simbol motif

batik, Letak Geografis Kebupaten Demak sebagai salah satu kabupaten di

Jawa Tengah yang terletak pada koordinat 6° 43’26” - 7° 09 ‘43” lintang

selatan dan 110° 48’47” bujur Timur. Luas wilayah kabupaten Demak

tercatat sebesar 89.743 hektar dan secara administrasi terbagi menjadi 14

kecamatan, Kabupaten Demakmdengan bentang Barat ke timur sepanjang 49

km dan bentang Utara ke selatan sepanjang 41 km, mempunya batas-batas

wilayah sebagai berikut:

1) Sebelah Utara : Kabupaten Jepara dan Laut Jawa

2) Sebelah Timur : Kabupaten Kudus dan Kabupaten Grobogan

3) Sebelah Selatan : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang

4) Sebelah Barat : Kota Semarang

Page 2: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

39

Gambar Peta Wilayah kabupaten Demak

Kota Demak merupakan wilayah pesisir dan wilayah pertanian dengan

menjunjung tinggi nilai Islam. Demak dikenal sebagai Kota Wali. Demak

dulu pernah berjaya dengan Kerajaan Islam Pertama di Tanah jawa yang

didirikan oleh Raden patah. Sebagai wilayah pesisir, demak dulunya memilki

pelabuhan dagang sering disinggahi pedagang dari berbagai daerah di

Nusantara maupun dari negara lain. Demak banyak mendapat pengaruh

kebudayaan, misalnya saja batik. Deamk lahir enam abad silam, namun lama-

kelamaan seakan mengilang seiring perpindahan Kesultanan Demak Bintaro

ke Panjang.

Dahulu, sekitar tahun1920-an, terdapat jenis Batik Demak dengan sebutan

batik sisikyang menjadi usaha rumahan yang cukup menonjol di Demak.

Sentra usaha terbesar di Kecamatan Wedung. Tapi sudah lama kegiatan ini

mati, karena tak ada warga yang meneruskannya. Padahal, batik sisik pernah

Page 3: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

40

mengangkat nama Demak, setara dengan Kudus dengan jenangnya, jepara

dengan ukirnya, atau Semarang dengan lumpianya. Pengrajin Batik Demak

tersebar wilayah Demak, di antaranya Desa wedung, Desa Karangmlati, Desa

Wedung, Dempet, Bonang, Kauman, Kelurahan Mangunjiwa, Kelurahan

Bintaro dan Kelurahan kadilangu.

Batik demak peranakan dikategorikan batik halus bernuansa coklat dengan

perpaduan bunga/burung yang menjadi ciri khas dari batik pesisiran pada

umumnya. Berbeda dengan batik pesisiran lainya batik demak lebih terkesan

lembut dengan perpaduan warna yang tidak terlalu mencolok dibandingkan

dengan batik pesisir lainnya seperti Pekalongan, Semarang, Lasem dan

Cirebon. Lembut dan kalem disertai keindahan detail yang padat membuat

batik ini dikenal sebagai batik yang cukup rumit dlam pengerjaanyanya.

Kain pada umumnya beruoa kain panjang pagi sore yang menjadi ciri

khas kain pada masa lampau karena keterbatasan kain mori. Ada beberapa

motif yang signifikan antara lain motif ganggeng / sejenis tumbuhan laut

(ganggang) Bentuk lainnya adlah pagi sore dengan sushomoyo, pada kain

batik lama demak motif ini jelas terlihat. Sepintas menyerupai pagi sore

Pekalongan tetapi ragam pola yang jelas terlihat khususnya sushomoyo

demak selalu ditepi kanan dan kiri naik. Bagian tengan kain dihiasi oleh isen-

isen yang rumit, burung dan kupu-kupu.

Batik demak mempunyai kemiripan dengan batik dijawa baroe dan

bukan djawa hokokai. Djawa baroe adalh kelanjutan dari jawa Hokokai,

Page 4: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

41

setelah Jepang angkat kaki dari bumi pertiwi 1945, batik hokokai pun terhenti

produksinya. Batik Djawa baroe-lah yang melanjutkan tipe dari batik ini.

Hanya saja motif tidak sepadat dan seglamor hokokai lebih sederhana dan

berwarna kecocokan hal yang tidak lazim adalah perbedaan warna dasar kain

(umumnya coklat), yang bisa dikategorikan kain demak perankan langka

Batik demak sempat hilang selama beberapa dekade karena unsur persaingan

yang ketat dengan batik cap diera 1970-1980.

Faktor lain penyebab menurutnya jumlah pembatik muda karena

kurangnya ketertarikan membatik dikalangan muda. Ditambah lagi

menyusutnya jumlah pembatik handal karena faktor usia yang sudah lanjut

dan banyak hal lain. Hingga diperkirakan batik demak sudah punah, berbeda

dengan para perajin batik pekalongan, lasem, cirebon, dan lainnya yang masih

melanjutkan karya batik-nya turun temurun. Sekitar tahun 2006, Batik Demak

mulai dirintis kembali diwilaah pesisiran dengan motif yang sangat khas,

yaitu perpaduan motif pesisiran dan pantai pertanian serta terdapat perpaduan

corak Majapait dengan nila-nilai islam. tujuannya untuk mengenalkan

kembali berbagai macam corak atau motif khas Demak kepada para pecinta

batik.

Motif atau corak yang digambarkan pada Batik Demak terinspirasi

dari sejarah Demak dan menonjolkan motif pesisiran. Misalnya, ornamen

yang terdapat di Masjid Agung Demak, diantaranya gambar bledeg (petir),

burung phoenix, dan bulus selain itu ada juga motif buah, seperti belimbing,

jambu, dan semangka tegalan. Dengan perpaaduan motif pesisiran dan

Page 5: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

42

pertanian, ciri khas batik tulis Demak semakin berbeda dengan batik dari

daerah lain. Motif batik ini tidak hanya bicara soal sejarah da kekayaan alam,

tetapi juga memadukan motif klasik dengan motif batik kontemporer.

4.2 HASIL PENELITIAN

Peneli mendapatkan hasil yang sesuai berdasarkan hasil wawancara

dengan beberapa narasumber yang dapat memberikan keabsahan dari

objek yang diteliti. Adapun hasil penelitian yang diteliti melalui

wawancara mendalam menunjukan bahwa dalam penenlitian mendapatkan

hasil yang berbeda dari narasumber dengan yang diharapkan peneliti

terhadap objek yang diteliti. Namun perbedaan hasil yang ditemukan dapat

menambah kajian peneliti dengan melihat objek yang diteliti dari sudut

pandang yang berbeda.

4.2.1 Sejarah Munculnya Motif Batik Khas Demak

Motif batik khas demak sampai sekarang masih menjadi

perdebatan, tapi narasumber meyakini bahwa motif batik khas demak

adalah glagah wangi, berasal dari asal ususl demak sendiri yang jaman

dulu merupakan hutan glagah wangi, dan motif sisik dimana motif sisik

tersebut merupakan motif pesisiran. Karena adanya perkembangan potensi

kabupaten demak maka motif batik khas demak mengalami

perkembangan, tetapi motif batik khas demak masih mengunakan cirri

khas dari kabupaten demak. Berikut wawancara denagn bapak Hardoyo

Budi Prasetyo selaku pembatik di batik Karangmlati Demak.

Page 6: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

43

“begini mbak sejarah motif batik khas demak kalau menurut sejarahnya

batik asli khas demak yaitu batik glagah wangi, batiknya itu motif bunga

kapas sama pohon glagah, dengan pelataran sisik, motif sisik tersebut

cirri khas daerah pesisiran, sisik itu tidak hanya dipakai didemak cumin

sisik didemak itu mengunakan sisik ikan”

Hal yang sama diungkapkan oleh ibu Dwi Marfiana selaku ketua klaster

batik sisik

“sejarah batik pertama kali itu muncul sekitar tahun 1995”an, dan motif

yang digunkan pada saat itu adalah. Motif glagah wangi dan sisik.Dan

motif Batik khas Demak yang sekarang adalah dengan mengunakan

potensi daerah seperti masjid agung demak, karena menjadi ikon di

kabupaten demak, llau ada jambu, belimbing, bledheg dan sisik.”

Motif asli khas Demak sebenarnya masih dalam perdebatan, tapi

yang diyakini oleh para produsen Batik Demak, motif Batik Khas Demak

pada awalnya adalah motif glagah wangi yang diambil dari asal usul

sejarah Demak sendiri yang dahulu sebelum didirikan kerajaan demak

merupakan hutan glagah wangi, motifny terdiri dari bung kapas dan

pohon glagah dengan plataran motif sisik. Sisik tersebut berasal dari sisik

ikan karena demak sendiri terdiri termasuk daerah pesisir.Lalu

selanjutnya karena adanya pengembangan potensi kabupaten Demak para

pembatik di daerah demak berkumpul untuk merumuskan cirri motif

Batik Khas Demak dan pada akhirnya membuahkan hasil. Yang pertama

Batik Demak yaitu batik yang dibuat langsung oleh orang Demak, lalu

motifnya mengunakan potensi daerah Demak yang saat ini menjadi motif

khas Demak, ada beberapa motif yang kini sudah dipatenkan untuk batik

Page 7: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

44

khas demak, diantaranya adalah motif Masjid Agung Demak

Ornamennya, contohnya adalah bledheg, bledheg adalah suatu ornament

dari masjid Agung Demak yang merupakan sebuah lukisan yang ada

dipintu masjid agung Demak, lalu Daun Pace yang disebut dengan caos

Dhahar, jambu belimbing, semangka tegalan, koi Sembilan dan yang

terahir adalah burung blekok satus, motif-motif tesebut yang saat ini

dipatenkan menjadi Motif Batik Khas Kabupaten Demak.

4.2.2 Ornamen-Ornamen yang digunakan oleh Motif Batik Khas Demak

Berikut wawancara dari ibu Titik Fasanah selaku bagian Humas Di Dinas

Pariwisata Kabupaten Demak.

“Begini mbak, ada beberapa ornament yang didapat digunakan untuk

membuat sebuah motif batik Khas demak, ornament yang dapat

digunakan yaitu ornament dari Masjid Agung demak, lalu potensi Alam

yang ada di Daerah Demak Sendiri (wawancara: Titik Fasanah, 25 Juli

2018)”

Menurut Bu Titik selaku humas pariwisata Ornamen-ornamen yang digunakan

untuk membuat sebuah Motif Batik Khas Demak yaitu sebagai berikut:

1. Masjid Agung Demak

2. Bedhug dan kentongan abad XV.

3. Pintu Bledheg (Pintu Petir).

4. Soko Peninggalan Majapahit.

5. Mihrab/pengimaman Masjid Agung Demak.

6. Dampar Kencana di masjid Agung Demak.

Page 8: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

45

7. Kholwat/Maksuroh.

8. Ornamen Kramik Cham Pa.

9. Daun Pintu Serambi (Majapahit).

10. Ornamen Di Makam Kasultanan Demak dan Makam Selomanik.

11. Surya Majapahit.

12. Gentong Keong.

13. Soko Guru Walisongo.

14. Wayang Kulit Bathara Guru.

15. Bakul Nasi Hidangan Pejabat Kasultanan Demak.

16. Jambu/Belimbing.

17. Daun Pace/Caos Dhahar.

18. Ikan Koi.

19. Burung Blekok.

20. Sisik.

4.2.3 Motif Batik Yang Dihasilkan

Motif Batik Khas kabupaten Demak sendiri cukup banyak, seperti

yang dijelaskan oleh Ibu Titik Fasanah, semua motifnya menggunakan ornamenr-

ornamen yang ada di Masjid Agung Demak serta potensi dari daerah Demak.

“ Motif Batik yang ada didemak itu sangat beragam, dan motif-

motifnya diambil dari ornament-ornamen yang ada dimasjid agung

Demak, seperti surya majapahit, Bulus, ukiran Bledheg yang ada

dipintu masjid agung Demak dan lain-lain, serta potensi dari wilayah

Page 9: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

46

Kabupaten Demak sendiri Seperti jambu,belimbing, semangka tegalan

dll. (wawancara: Titik Fasanah , 25 Juli 20018)”

Ada beberapa motif Batik Demak yang motifnya terbentuk diri

ornament-ornamen Masjid Agung Demak dan potensi diwilayah

Kabupaten Demak:

1. Surya Buron Toya

2. Saka Bantalan Adhi

3. Ceplok Bulus Peni

4. Motif Batik Bledheg

5. Motif Batik daun Pace/Caos Dhahar

6. Motif Batik Jambu Belimbing

7. Motif Semangka Tegalan

8. Motif Batik Koi Sembilan

9. Motif Batik Burung Blekok Satus

4.2.4 Istilah-Istilah Dalam Batik Demak

Proses pembuatan batik membutuhkan waktu yang relative

panjang dan cara pembuatannya yang membutuhkan kesabaran,

sehingga menuntut para pembatiknya agar sabar dalam membuat

batik tersebut sehingga jadi sebuah karya yang sempurna, Dalam

Proses membatik terdapat beberapa istilah yang digunakan dalam

proses pembuatannya.

Page 10: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

47

“ Proses pembuatan batik tentunya sangat memerlukan

tingkat ketelitian dan kesabaran yang sangat tinggi, karena jika

kita membuatnya dengan sembarangan maka akan mempengaruhi

hasil akhirnya, dan dalam proses pembuatan batik ada istilah-

istilah dan makna leksikon yang digunakan dalam proses

pembuatannya. (wawancara: Hardoyo Budi Prasetyo, 10 Juli

2018)”

Ada beberapa istilah-istilah dalam proses pembuatan Batik Khas

Demak yaitu sebagai berikut:

1. Primis

Primis merupakan jenis kain yang digunakan untuk

membatik.

2. Bak celup

Bak celup merupakan alat yang digunakan dalam proses

pencelupan pada saat proses pewarnaan.

3. Canting cap

Canting cap merupakan alat yang tersebut dari tembaga

yang memilki motif tertentu untuk meletakkan malem, yang

selanjutnya digunakan untuk mengecap pada proses

membuat batik cap.

4. Malem (malam)

Malem merupakan sejenis lilin cair yang digunakan untuk

menutup warna pada proses membatik.

5. Medel

Page 11: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

48

Medel merupakan proses mencelup pada saat proses

pewarnaan pertama kali.

6. Air Sir

Air sir merupakan bahan yang digunakan untuk pewarnaan

pertama kali. Warna yang dihasilkan biasanya berwarna

putih

7. Kulit buah mahoni

Kulit buah mahoni merupakan bahan yang dijadikan

sebagai pewarnaan alami pada kain batik. Proses

pewarnaan memakai kulit mahoni biasanya memerlukan

pewarnaan yang berulang-ulang sampai menghasilkan

warna yang bagus.

8. Canting tulis

Canting tulis merupakan alat dari logam yang berbentuk

unik untuk menampung malem, dengan memilki ujung pipa

kecil untuk menempelkan malem pada kain pada proses

pembuatan batik tulis.

9. Motif

Motif merupakan rankaian hiasan yang menunjukan cirri

khas batik dan memilki makna tersendiri.

10. Dhingklik

Dhingklik merupakan kursi kecil terbuat dari kayu yang

digunakan untuk dudk pada proses membuat batik tulis.

Page 12: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

49

11. Gawangan

Gawangan merupakan alat yang digunakan untuk

membentangkan kain pada pembuatan batik tulis.

12. Wajan

Wajan merupakan alat yang terbuat dari logam sebagai

tempat malem pada saat dipanaskan.

13. Kompor

Kompor merupakan alat yang berisi minyak tanah untuk

memanaskan wajan yang berisi malem supaya mencair.

14. Cawuk

Cawuk merupakan alat seperti pisau yang berfungsi untuk

ngerok malem.

15. Mopok

Mopok biasanya orang mengenal dengan sebutan

nembok/ngeblok, merupakan proses menempelkan malam

pada warna yang dikehendaki yang berfungsi untuk

mengunci agar tidk berubah.

16. Nyorek

Nyorek merupakan proses menggambarkan motif pada kain

sebelum dilakukan pewarnaan.

17. Ngecap

Ngecap merupakan proses pengecapan atau melakukan

malem pada kain mengunakan alat/canting cap.

Page 13: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

50

18. Nyolet

Nyolet merupakan proses memberikan waena batik pada

bagian tertentu.

19. Nglorot

Nglorot merupakan proses melepaskan malem pada kain

dengan cara merebus.

20. Nyanting

Nyanting merupakan proses melakukan malem pada motif

kain menggunakan canting tulis.

21. Ngerik

Ngerik merupakan proses melepas malem dengan cara

dikerok mengunkan cawuk.

22. Nyelup

Nyelup merupakan proses pewarnaan pada kain yang telah

dibatik dengan cara dicelup.

4.2.5 Makna Simbolik Motif Batik khas Demak.

Makna-makna simbolis yang terkandung dalam setiap motif batik

Demak tersebut sangat erat kaitannya dengan letak dan keadaan kabupaten

demak zaman dahulu.

“ Motif Batik Demak mempunyai nilai filososfi yang sangat

dalam terkait dengan jaman kerajaan Demak pada dahulu kala

serta potensi yang ada di wilayah kabupaten demak, masing-

Page 14: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

51

masing motif yang dihasilkan kanpun mempunyai makna yang

berbeda ( wawancara: Hardoyo Budi Prasetyo, 10 Juli 2018)”

Berikut makan simbolik yang terjadi terdapat pada motif batik khas demak

a. Surya Buron Toya

Berikut merupakan salah satu Motif batik khas Demak

yaitu motif Surya Buron Toya, ornament utama yang digunakan

adlah surya majapahit, surya majapahit merupakan gambar hiasan

segi 8 yang sangat popular pada masa majapahit, para ahli

purbakala menfsirkan bahwa ini sebagai lembaga kerjaan

mejapahit, surya majapahit agung demak dibuat pada tahun 1401

tahun saka, ata 1479 M. dan ornament penyu di Masjid Agung

Demak, Ornamen pintu Bledheg sebagai ornament memilki arti

melambangkan kesederhanaan (pelan tapi pasti) dengan rahmat

tuhan yang maha esa dalam langkah kehidupan,

Page 15: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

52

Diharapkan untuk pemakaiannya memilki sifat sederhana,

melakukan sesuatu pekerjaan dengan pelan tapi pasti akan tetapi

tidak melupakan adanya Tuhan yang Maha Esa.

b. Saka Bantala Adhi.

Motif Saka Bantala Adhi juga merupakan salah satu motif

Batik khas dari kabupaten Demak yang motifnya mengunakan

ornament keramik cham Pa pada dinding MAD, keramik yang

berbentuk piring tersebut merupakan pemberian dari ibu Raden

Fatah, seorang putrid dari campa. Piring ini berjumlah 65 buah,

sebagai dipasang ditempat imam masjid untuk hiasan, sebagai lagi

untuk dipasang ditempat imam masjid dengan ornament

pendukung ukiran pada soko masjid, soko yang berarti tiang ini

namanya adalah soko majapahit, tiang ini berjumlah delapan buah

terletak diserambi masjid. Benda purbakala hadiah dari Prabu

Brawijaya V Raden Karta Bumi ini diberikan kepada raden Fattah

ketika menjadi Adipati Notoprojo Di Glagahwangi Bintoro Demak

1475M.motif batik ini melambangkan bahwa diharapkan bahwa

Page 16: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

53

manuasia harus pija (bantala) pada kebaikan (Adhi) mengunakan

langkah tegak saka guru.

Motif Bantala Adhi adalah batik kontemporer. Motif ini

menggambarkan kondisi dan potensi yang ada di Demak. Potensi seni

dan budaya ditampilkan dalam gambar penari dolalak dan Bedug

Pendowo. Potensi pertanian dan perkebunan berupa semangka, jambu

dan empon-empon. Potensi peternakan berupa kambing peranakan

Ettawa. Potensi industri rakyat berupa makanan klanting, kue clorot,

gulakelapa, Kain yang dipakai jenis primisima, dengan pewarnaan

hitam, coklat, kuning,hijau dan merah. Dalam mengerjakan 1 lembar

kain memerlukan proses yang sangat lama apa bila motifnya semakin

rumit sehingga memakan waktu yang cukup lama, untuk mewarnai

kain yang telah di batik tersebut akan di beri warna jika sudah

terkumpul banyak hasil batikan.

Batik tulis juga dipajang di suatu tempat yaitu letaknya di

dalam ruangan khusus tempat seperti kantor untuk batik Demak yang

terdapat aneka Batik khas Demak di pamerkan dan di jual dan sering di

tunjukan dipameran-pameran. Batik tulis sering di beli oleh luar kota

demak misal dari Jakarta, Bandung, Semarang karna mereka mencari

keaslian motif batik tersebut dan mereka juga memesan motif batik

yang sesuai dan ukuran baju untuk mereka.

Page 17: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

54

c. Ceplok Bulus Peni

Motif ini merupakan motif yang mengunakan ornament

masjid agung Demak yaitu ornament penyu yang terdapat pada

dinding mihrab, ornament penyu/bulus tersebut terdiri atas kepala

satu yang berarti angka 1,4 kaki berarti angka 4 badan bulus berarti

angka 0 dan ekor bulus berarti angka 1. Dari symbol ini

diperkirakan masjid agung Demak berdiri pada tahun 1401

saka.Masjid ini didirikan pada tanggal 1 shofar. Dengan ornament

pendukung bunga yang terdapat pada dinding mihrabMasjid

Agung Demak yang memilki filosofi bahwa diharapkan pemakaian

memilki filosofi bahwa diharapkan pemakaiannya memilki

kebijaksanaan dalam berfikir dalam melanhkah, (bulu/penyu) akan

menghasilkan buah pemikiran dan tindakan yang baik (peni).

Motif batik ceplok terdapat pada desain meliputi berbagai

desain geometris, sering didasarkan pada mawar melingkar, bintang

atau bentuk kecil lainnya, membentuk pola secara keseluruhan simetris

Page 18: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

55

pada kain. Grompol berarti untuk berkumpul bersama. Sering dipakai

untuk upacara pernikahan, pola melambangkan datang bersama-sama

dari perkawinan harmonis, untuk anak-anak, keberuntungan , dan

kebahagiaan.

d. Motif Batik Bledheg.

Motif batik Bledheg memang unik, berupa gambar kepala

naga dengan mulut melebar yang tergambar secara abstraktif.Motif

ini seperti menunjukan sebuah kewajiban bagi yang

memakainya.Ukiran bledhegg pada pintu masjid, konon adalah

pemberian dari Ki Ageng Selo sebagai sumbangan untuk pintu

utama masjid. Arti Bledheg terangkum dalam sejarah, bagaimana

Ki Ageng Selo mempu menangkap Bledheg atau Petir

yangmerupakan sebuah cahaya. Kata menangkap Bledheg ini,

merupakan kiasan bagaimana Ki ageng Selo mantan Senopati Laga

Majapahit merasa sakit hati, karena tidak diangkat menjabat

Senopati Khusus pada Kasultanan demak Bintaro. Sehingga Ki

Ageng selo akan mengerahkan pasukan unruk menyerang

Page 19: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

56

Kasultanan Demak Bintaro, namun atas bujuk dan rayuan dari

Adipti Pajang Hadiwijaya (Jaka Tingkir). Ki Ageng Selo

mengurungkan niatnya, sehingga peristiwa tersebut diabadikan

pada sebuah pintu masjid.Dalam motif batik Bledheg sengaja

disisipkan sisik Cakra yang merupakan lambing Kerajaan Demak

Bintoro, dengan gambar mirip kulit Bulus.

e. Motif Batik Daun Pace/Caos Dhahar.

Motif daun pace memang cukup unik, motif ini berupa

gambar buah dan daunnya.Motif batik daun pace ini terinspirasi

dari buah pace yang dulunya sebagai makanan khas pada jaman

Sunan Kalijaga. ternyata peran wanita di daerah mampu

mendorong roda perekonomian tidak hanya bagi keluarganya

namun juga bagi masyarakat sekitar. Hal ini lah yang dilakukan

oleh Hardono (30 tahun) warga Bonang, Demak. Berawal dari

banyaknya tanaman pace atau yang biasa disebut mengkudu, ia

berinisiatif membuat motif batik dari bentuk daun pace. Dan

kemudian dipadupadankan dengan gambar hewan maupun

Page 20: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

57

tumbuhan sesuai kreativitasnya. Usai menuangkan ide kreatifnya

diatas selembar kain, ternyata banyak peminat. Tak tanggung –

tanggung, peminat motif batik pace miliknya berasal dari golongan

menengah ke atas. Karena menurut pembeli, motif batik seperti ini

jarang apalagi khas Demak.

“Saya hanya membuat batik tulis, sehingga proses

pengerjaannya cukup lama dan detail motifnya berbeda setiap kali

produksi, itu yang membuat para pembeli tertarik,” ujarnya

kepada Cendana News saat ditemui di rumahnya, Selasa

(7/3/2017).

Selain membuat batik tulis biasa dengan menggunakan

bahan pewarna kimia, Hardono juga membuat batik tulis alam,

yang bahan pewarnaannya berasal dari alam. Seperti akar, daun,

kayu dan bunga dimana untuk menghasilkan suatu warna harus

melewati proses panjang terlebih dahulu. Dari kedua teknik batik

tulis tersebut, Ambar tetap mengutamakan motif batik pace sebagai

khas daerah Pacitan. Namun ada pace yang terlihat jelas maupun

samar. Untuk per lembar kain batik tulis biasa dibanderol dengan

harga Rp 1 – 2 juta per meter tergantung kerumitan motif.

Sedangkan batik tulis alam dibanderol dengan harga Rp 3 – 5 juta

tergantung motif dan banyak sedikitnya warna yang digunakan.

Salah satu pecinta batik, Puji Hastuti asal Ponorogo

mengaku rela berburu batik pace langsung dari Pacitan karena

Page 21: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

58

menurutnya, batik motif pace masih jarang pemiliknya sehingga

memiliki nilai lebih bagi para kolektor batik.

f. Motif Batik Jambu Belimbing

Motif batik jambu belimbing merupakan motif buah jambu

dan belimbing yang menjadi cirri khas dari kota Demak bahan

sebagai ikon Demak. Keberadaan buah belimbing yang popular

sejak zaman Sunan dengan tembang Ilir-ilirnya.

g. Motif Semangka Tegalan

Motif batik semangka tegalan ini terinspirasi oleh buah

semangka yang juga menjadi andalan Demak karena Demak

Page 22: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

59

merupakan daerah terkenal akan pertaniannya, motif Batik

semanka Tegalan hingga hari ini masih belum dikenal luas publik.

Padahal Batik Tegalan memiliki karakteristik yang khas, mulai dari

filosofi, motif, corak dan warnanya, sehingga ia diidentifikasi

sebagai ‘Batik Tegalan’ yang berbeda dengan batik-batik lainnya.

Sejumlah pihak mulai mengkhawatirkan perkembangan Batik

Tegalan yang semakin tenggelam padahal ia belum sempat

berkembang pesat setidaknya hingga keluar daerah. Peran

pemerintah daerah masih terbilang minimal, karena itu perlu

dilakukan langkah-langkah strategis agar Batik Semangka Tegalan

dapat menyejajarkan dirinya dalam dunia perbatikan nasional.

Baru pada masa Bupati Tegal RMA Ario Reksonegoro

(1908-1936), oleh istrinya R.A. Kardinah saudara R.A. Kartini,

Batik Semangka Tegalan memperoleh pengayaan corak dan motif

dari Batik Lasem, batik yang juga populer di kawasan Jepara

daerah kelahiran Kardinah. Semenjak itu corak Batik Semangka

Tegalan yang sebelumnya berwarna kecoklatan (sogan) dan hijau,

mulai mengenal warna-warna terang seperti merah menyala atau

biru, dan berhias motif flora serta fauna. Warna-warna yang tegas

hendak menggambarkan karakteristik masyarakat Tegal sebagai

masyarakat pesisiran yang terbuka, tegas dan lugas. Motif

Pengembangan merupakan motif yang dipengaruhi tradisi batik

lain dalam pembuatan Batik Semangka Tegalan. Meski demikian

Page 23: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

60

modifikasi Motif Pengembangan ini tidak mengubah karakteristik

Batik Semangka Tegalan dengan warna-warna terang dan motif

flora fauna yang banyak ditemui di Tegal. Motif Pengembangan ini

diantaranya motif gedong kosong, manuk emprit, sotong, manuk

surwiti, kipas-kipasan, juga kembang kertas.

Produksi Batik Semangka Tegalan umumnya dilakukan

masyarakat secara kecil-kecilan dalam industri rumah tangga.

Jumlah produksi pun biasanya didasarkan pada pesanan. Kapasitas

produksi yang terbatas, disamping popularitasnya yang belum

masih membuat Batik Semangka Tegalan baru beredar pada pasar

lokal dan regional serta penjualan secara perorangan.

h. Motif Batik Koi Sembilan

Motif batik koi Sembilan ini sangat unik, motif ini

digambarkan berupa ikan yang jumlahnya Sembilan. Motif ini

menunjukan cirri Demak sebagai daerah pesisirsn, serta motif ini

dipercaya akan memberikan keberuntungan. merupakan simbol pakaian

Page 24: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

61

batik yang mempunyai arti kesuburan, kebahagiaan, keakrapan sesama

manusia. Seseorang yang memakai Motif kain ini berarti seseorang

tersebut mempunyai jiwa bergotong royong dan saling membantu

kepada sesama manusia tanpa pamrih atau ikhlas tanpa mengharapkan

imbalan, Motif Batik Koi ini biasanya dapat dipakai oleh semua

kalangan masyarakat.

Banyak pesanan yang datang secara khusus bahkan ada juga yang

meminta dibuatkan motif tertentu sesuai keinginan pemesan, saat

pembuatannya dan pengerjaan desainya pengrajin memegang sentral

namun tetap berdiskusi dengan teman-temannya dalam berkreasi. Dan

dalam memenuhi kebutuhan bahan baku batik seperti kain dan pewarna

mengambil dari balai besar batik Demak.

i. Motif Batik Burung Blekok

Motif batik burung blekok ini digambarkan berupa burung

yang sangat banyak, sehingga ddiberikan nama motif burung

blekok. Untuk motif burung sendiri, mengandung arti kegembiraan

Page 25: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

62

dan kebahagiaan. Lukisan burung blekok diatas selembar kain

batik melambangkan keberhasilan, kebijaksanaan, keterpelajaran,

keningratan, keagungan, tekad kuat, kekayaan, dan kekuasaan. Jika

bangau ini digambarkan berpasangan, maka melambangkan

kesetiaan, atau hidup pernikahan yang panjang. Bangau juga

dianggap sebagai tunggangan roh manusia menuju surga.

4.3 Semiotik Umberto Eco

Model pendekatan Semiotika- Simbolisme Umberto Eco pada

pengkajian motif Batik Khas Demak dalam busana adat di Jawa adalah

sebuah cara untuk melihat adanya suatu pola pemikiran masyarakat

Demak yang mendukungnya melalui tanda-tanda simbolisme dari

bermacam-macam motif batik khas demak, sehingga tanda tersebut

merupakan suatu konstruksi yang berhasil dibagun oleh masyarakat jawa

dalam lingkup di Demak.

Pengunaan batik khas demak dalam busana dilingkungan

masyarakat Demak ada maksud yang tersirat dan tersurat

didalamnya.Yaitu pengunaan motif batik khas demak dimaknai sebagai

tanda satatus sosial, makna dan harapan suatu tujuan sipemakai (umberto

Eco, 1998: 228).

Dalam kehidupan realitas dan bersifat komplek menjadi

permasalahan tersendiri untuk dapat menghayati dengan seksama, oleh

sebab itulah para sosiolog pada abad 19 seperti Augus Comte dan H.

Page 26: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

63

Spencer membuat analogi bahwa bahan dalam kehidupan sosial seperti

halnya suatu organisme biologis. (Umberto Eco, 1987:128-129)Kemudian

dalam perkembangannya menjadi teori semiotika dengan tokoh Umberto

Eco dan Charles Sanders Peirce. Pokok dari teori semiotika merupakan

pene- kanan tanda pada sebuah kenyataan mekanistis dari sebuah sistem

dan diartikan sebagai komponen kesatuan dari unsur-unsur yang saling

berinteraksi dalam jangka waktu tertentu dan atas dasar pada pola tertentu

pula unsur-unsur tersebut membentuk ke budayaan.

Pemahaman permasalahan tersebut menyadarkan adanya tanda dari

kebudayaan yang tidak hanya sebagai akibat dari kegiatan interaksi

masyarakat dengan masyarakat lain atau masyarakat dalam institusi sosial.

Tetapi kebudayaan dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang akan

membentuk cara berfikir dan bertingkah laku, yang pada tataran realitas

material akan nampak berbagai bentuk variasi, tetapi pada kenyataan

strukturbatik akan menunjukkan suatu kesamaan pandangan serta

kepribadian yang disimboliskan. Seperti yang nampak pada motif batik

demak pada busana adat Jawa secara material kelihatan bervariasi

bentuknya, tetapi secara struktural batik dibentuk oleh adanya simbolisme

dari kepribadian masyarakat Jawa dan khususnya batik khas demak.

Seperti halnya dalam metologi atau sebuah puisi atau syair dan

lainnya, yang tidak memiliki wujud fisik, tetapi didalamnya memiliki

sebuah sistem yang komplek dan rumit. Demikian juga motif batik khas

demak yang tidak hanya sebuah realitas fisik, tetapi sebuah bentuk dari

Page 27: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

64

hasil pemikiran yang bersifat kolektif. Sifat kolektifitas tersebut

menunjukkan adanya kompleksitas idea-idea yang tersembunyi dalam

simbolisme, sehingga dapat dijelaskan bahwa simbolisme motif batik khas

demak dalam busana adat di Demak merupakan kenyataan dari gejala

“superorganik. Yaitu realitas yang divisualkan dalam berkesenian bukan

saja material,tetapi menurut Umberto Eco. Lenger sebagai bentuk

“virtualitas”, ialah sesuatu yang ada tetapi tidak dapat diraba, hanya dapat

dirasakan keberadaannya. Inilah yang disebut sebagai hakekat dari imitasi

atau disebut dengan istilah naluri.

Seperti motif batik khas demak dalam busana adat Jawa,

penggunaannya disesuaikan dengan kedudukan sosial atau status dalam

tatacara atau adat istiadat sebuah batik, misalnya motif Surya Baron Toya,

motif Saka Bantala Adhi, motif Ceplok Bulus Peni dan lainnya.Mengingat

secara material, jenis motif batik klasik bervariasi. Kesemuanya

mempunyai arti simbolisme dan berbeda penerapan dalam busana adat di

Demak.

Memahami motif batik khas Demak mengunakan teori simbol dari

Susanne Lenger, teori ini menjelaskan tentang sebuah simbol atau

kumpulan simbol-simbol bekerja dengan menguhungkan sebuah konsep,

ide umum, pola, atau bentuk. Teori ini digunakan untuk memahami

simbol-simbol yang terkandung dalam makna simbol motif batik khas

Demak.

Page 28: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

65

Perbedaan penyebutan teori ini tidaklah serta merta membuat

perbedaan yang signifikan dalam pemaknaan istilah semionyang berrti

tanda. Tanda tampak pada tindakan komunikasi manusia lewat bahsa, baik

lisan maupun bahsa isyarat (Endraswara, 2008:64). Lebih jauh lagi, teori

semiotik yang mengkaji tanda berkaitan dengan simbol-simbol bahasa

yang digunakan dalam masyarakat tertentu. Pada masyarakat tertentu

Batik demak(Sustika, 2011:5)

Kealan (2009:163) menyatakan bahwa semiotika adalah sebagai

sebuah sisiplin ilmu yang mengkaji dan menganalisis tanda-tanda dalam

kehidupan manusi atau tentang hakikat berfungsinya suatu sistem

penandaa. Semiotika juga disebut sebagai bidang ilmu yang mengkaji

hubungan di antara tanda, objek, dan makna. Hoed (2001 : 3) menjelaskan

semiotik mengkaji tanda dalam kehidupan manusia. Untuk itu semiotik

dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari pengunaan tanda dan

perlambangan. Semua yang hadir dalam kehidupan manusia dilihat

sebagai tanda yang harus diberi makna. Makna dari tanda-tanda bukanlah

milik dirinya sendiri, tetapi berasal dari konteks dimana ia diciptakan,

dimana ia tertanam. Sebuah tanda bisa memilki arti yang sangat banyak

atau sama sekali tidak berarti (Ratna, 2010:117). Dalam menganalisis GK

digunakan teori semiotik Umberto Eco untuk menetukan makna yang ada

di dalam tanda bahasa tersebut.

Makna menurut Umberto Eco adalah sebuah wahana tanda yang

merupakan satuan kultural yang diperagakan oleh media-media tanda lain

Page 29: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

66

tentang relasi – relasi diantara obyek yang diacu. (Masinambow, dkk.,

2001)

Mempelajari makna dalam pengertian teori Levi-Strouss merupakan

sebuah kajian yang secara cermat diareakan pada keberadaan struktur yang

ditransformasikan. Struktur akan memberikan penjelasan tentang

kedudukan, fungsi, bentuk dan relasi-relasinya dengan sesuatu yang

bersifat setara dan atau berlawanan. Tetapi dalam tataran struktur

bathiniah akan menjadi acuan pokok. Sudah barang tentu jika orientasi

mendasarkan dari komunitas tertentu tidak mengalami perubahan.

(Ahimsa, 2002) Maka pertimbangan dalam memilih obyek kajian untuk

pendekatan Semiotika ini le- bih ditekankan pada budaya masyarakat yang

relatif stabil, yaitu komunitas masyara- kat Jawa di Surakarta.

Keberadaan batik motif batik klasik dalam komunitas kraton

Surakarta tersebut menjadi salah satu elemen yang mendukung tata

upacara, baik untuk spiritual atau- pun kegiatan sosial. Fungsi kain batik

motif batik klasik sebagai bagian dari hajat hidup dalam lingkup keluarga

adalah digunakan dalam bentuk penandaan dari suatu peristiwa atau suatu

wahana untuk melakukan komunikasi yang bersifat sosial

maupun spiritual (Eric,1983:23-25). Keterkaitan fungsional

ini yang akan memberikan suatu arah untuk mencermati tentang adanya

“makna” atau “keberartian”. Berdasarkan pemikiran Levi-Strouss dalam

mencermati adanya mitologi, yaitu suatu media untuk meneropong atau

Page 30: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

67

kaca pembesar maupun reflektor yang memungkinkan untuk dapat

memahami dari dekat tingkah laku kegiatan akal budi dari seluruh jaringan

aturan atau sistem dan arahan fundamental serta universalnya. Keutamaan

dalam proses penataan semua material yang konkrit diambil dari realita

dan sisa-sisa medium mitos lainnya. (Cremers, 1997)

4.4 Pembahasan

Hasil penelitian yang sudah dilakukan penulis dengaan melibatkan

beberapa narasumber sebagai sumber data dan informasi terkait tentang

makna-makna simbolik pada Motif Batik Khas Demak menurut

Narasumber motif batik khas Demak dulunya adalah motif glagah wangi

yaitu motif dari pohon glagah. Bunga kapas dengan plataran sisik. Namun

seiring perkembangan zaman, Batik khas Demak memenfaatkan potensi

khas demak untuk memebuat seuah motif Batik Demak.

Setiap motif batik khas demak terdapat symbol-simbol yang

mempunyai makna serta filosofi yang sangat dalam, seperti motif Surya

Toya yang mengunakan ornament dari surya majapahit ornament penyu

yang terdapat di Masjid Agung Demak, motif ini mempunyai arti

kesederhanaan (pelan tapi pasti) dengan rahmat Tuhan YME dalam

langkah kehidupan, selanjutnya adalah Motif Saka Banthala Adhi Motif

ini terbentuk dari ornament keramik Champa yang terdapat pada dinding

Masjid Agung Demak dengan ornament pendukung ukiran pada soko

masjid yang mempunyai mana agar manuasia atau pemakaian berpijak

Page 31: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

68

pada (bantala) paa kebijakan (adhi) mengunakan langkah tegak (Saka

Guru), Ceplok Bulus Peni, merupakan salah satu motif Batik Khas Demak

dengan penyu yang terdapat dididnding mihrab Masjid Agung Demak

sebagai ornament utamanya serta ornament bunga yang terdapat pada

dinding mihrab Masjid Agung Demak sebagai ornament Pendukung.

Motif Ceplok Bulus peni ini mempunyai makna kebijakan dalam

berfikir dan melangkah (Bulus/penyu) dan menghasilkan buah pemikiran

dan tindakan yang baik (peni).Nama motif Batik selanjutnya adalah Motif

Batik Bledheg.Motif ini memang unik, berupa gambar kepala Naga

dengan mulut melebar yang tergambar secara Abstrak.Ukiran bledheg

pada pintu masjid kono adlah pemberian dari Ki Ageng Selo Sebagai

sumbangan untuk pintu pintu utama Masjid Agng Demak.Arti Bledheg

terangkum dalam sejarah, bagaimana Ki Ageng Selo ammpu menangkap

Bledheg atau petir yang merupakan sebuah cahaya.Motif ini mempunyai

makna yaitu Batik Daun Pace/Caos Dhahar, Motif ini terinspirasi dari

buah pace yang dulunya sebgai makna khas pada jaman sunan kalijaga.

Motif Batik Jambu Belimbing ini merupakan potensi dari daerah

Demak bahkan sebagai ikon ota demak.Keberadaan buah belimbing yang

popular sejak zaman sunan kalijaga dengan tembang ilir-ilirnya.Kemudian

motif semangka tegalan yang terinspirasi oleh buah semangka yang juga

menjadi andalan Demak. Karena Demak merupakan daerah yang terkenal

akan pertanianya. Ada juga Motif Batik Koi Sembilan motif ini sangat

unik digambarkan berupa ikan yang jumlahnya Sembilan. Motif ini

Page 32: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

69

menunjukan ciri Denmak sebagai daerah pesisiran, serta motif ini

dipercaya akan memberikan keuntungan. Yang terakhir adalah motif batik

Burung Blekok Satus Motif ini digambarkan berupa burung Blekok yang

sangat banyak sehingga diberikan nama satus yang artinya seratus. Motif

ini mempeunyai rejeki yan berlimpah.

Sebagai mana diketahui bahwa proses pembuatan batik tidak hanya

berangkat dari ruang kosong belaka. Kalau selama ini banyak yang

beranggapan bahwa batik hanyalah merupakan seni melukis diatas kain,

tanpa memilki makna apapun.Maka pemikiran Semacam ini salah dan

perlu dilurskan kembali. Pada dasarnya, makna sibolis tertentu, tergantung

siapa dan apa tujuan dari sang pembatik.

Pada penelitian ini sebuah symbol atau kumpulan symbol-simbol

bekerja dengan menghubungkan sebuah konsep, ide mum, pola, atau

bentuk. Menurut langer konsep adalah makna yang disepakati bersama-

sama diantara pelaku komunikasi. Bersamaan makna yang disetujui adalah

makna denotative, sebalinya gambaraakan makna pribadi adalah makan

konotatif.Langer memandang makan sebagai hubungan kompleks diantara

symbol, objek, dan manusia yang melibatkan denotasi (makna bersama)

dan konotasi (makna pribadi) (Littlejhon, 2009:154).

Begitu juga makna simbolik motif Batik Khas Demak yang

didalamnya terdapat symbol-simbol yang mengandung apa yang telah

sipaparkan pada hasl penelitian. Motif Batik Khas Demak memilki sebuah

Page 33: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

70

bentuk yang dijabarkan mealui sebuah konsep yang disepakati bersama-

sama membentuk sebuh makna yang diterapkan secsrs turun temurun.

Menurut (Soebadio,1977:236) simol dapat diartikan dama dengan

lambing, disini lambing diartikan sebagai tanda pengenal yang tetap

(menyatakan sifat, keadaan dan sebagainya): Misalnya warna putih adalah

kesucian, gambar padi sebagai kemakmuran. Ada lagi yang mengartikan

bahwa lambing, bunga lambanag percintaan, cincin lambing pertunanngan

atau perkawinan, dalam proses pembuatan Batik , khususnya Batik tulis,

melambangkan kesabaran pembuatannya. Setiap hiasan dibuat teliti dan

melalui proses yang panjang Sedangkan kesempernaan motifnya

menyiarkan ketenangan pembuatannya.

Seperti Batik Khas Demak yaitu terinspirasi dari sejarah kerajaan

Demak dan menonojolkan Motif Pesisiran. Dari hasil wawancara dengan

pembatik didemak menenrangkan bahwa Batik Khas Demak mempunyai

makana simbolis tertentu misalnya seperti bledeg yang artinya merendam

perangkai kertas terhadap pemakainnya, makna-mkna simbolik yang

terkandung dalam setiap motif batik Khas demak tersebut sangat erat

kaitannya denag letak dan keadaan kabupaten pada zaman dahulu.

Begitu juga dengan motif batik Khas Demak yan didalamnya

terdapat symbol-simbol yang mengandung apa telah apa yang telah

dipaparkan pada hasil penelitian. Para pembatik mengkomunikasikan

makna dalam motif batik khas demak, yang sebenarnya mempunyai

Page 34: BAB IV PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK 4.1.1 Gambaran …

71

makna arti kesedrhanaan dengan rahmat tuhan yang maha esa, motif saka

abntala adhi yang melambangkan bahwa manusia harus berpijak pada

kebaikan, ceplok bulis peni yang mempunyai arti kebijaksanaan dalam

berfikir dan melangkah, motif bledheg merendam perangkai keras. Makna

yang kita berikan pada simbol merupakan produk dari interaksi social dan

menggambarkan kesepakatan kita untuk menerakan makna tertentu pada

symbol tertentu. Makna dapat ada hanya ketika seseorang memilki pikiran

yang sama mengenai symbol yang mereka gunakan atau mereka setujui

bersama (Richard West, 2008:99). Hal tersebut terlihat jelas bahwa makna

di balik motif batik khas demak merupakan hasil konseptualisasi

kabupaten demak dijaga sampai saat ini.